Pengaruh Prokrastinasi Terhadap Kecurangan Akademik Pada Mahasiswa Yang Bekerja OLEH: Nama
: Rurialita
NPM
: 18513134
Kelas
: 3PA12
Dosen Pembimbing : Mimi Wahyuni
BAB I. PENDAHULUAN
Mahasiswa Yang Bekerja
PROKRASTINASI
Kecurangan Akademik
Tujuan & Manfaat Penelitian TUJUAN: Mengetahui dan membuktikan apakah terdapat pengaruh antara prokrastinasi dengan kecurangan akademik pada mahasiswa yang bekerja
Manfaat Teoritis: 1. Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pengembangan kajian ilmu psikologi, khususnya psikologi pendidikan. Sebab permasalahannya berkaitan dengan perilaku peserta akademis yang melakukan kecurangan di perguruan tinggi oleh mahasiswa serta penundaan-penundaan dalam mengerjakan tugas studi. 2. Sebagai masukan bagi peneliti selanjutnya yang ingin meneliti berkaitan dengan prokrastinasi dan kecurangan akademik.
Manfaat Praktis: 1. Bagi mahasiswa, khususnya mahasiswa yang sambil bekerja, penelitian ini diharapkan mampu menjadi bahan pertimbangan untuk menghindari menunda-nunda tugas studi sehingga dapat meminimalisir terjadinya kecurangan dalam akademis. 2. Bagi universitas, Diharapkan penelitian dapat menambah informasi agar lebih tanggap terhadap segala bentuk kecurangan yang dilakukan oleh mahasiswa, khususnya mahasiswa yang sambil bekerja. 3. Bagi Masyarakat, Dapat memberikan gambaran serta informasi kepada masyarakat mengenai pengaruh prokrastinasi terhadap kecurangan akademik yang terjadi pada mahasiswa. Gambaran tentang prokrastinasi dan tentang kecurangan akademik dapat ditinjau melalui faktor lain seperti dari jenis kelamin, usia juga status bekerja.
Bab II. Tinjauan Pustaka • Pengertian Kecurangan Akademik • Menurut Cizek (2003), Kecurangan akademik dapat diartikan sebagai perilaku yang dilakukan oleh mahasiswa dengan sengaja meliputi tiga kategori: pelanggaran dalam peraturan-peraturan dalam menyelesaikan ujian atau tugas, memberikan keuntungan kepada mahasiswa lain didalam ujian atau tugas dengan cara yang tidak jujur, pengurangan keakuratan yang diharapkan pada performansi mahasiswa. • Sedangkan menurut Whitley dan KeithSpiegel (2002), Kecurangan akademik adalah sebuah masalah penyelundupan yang dapat memiliki efek yg menimbulkan perasaan tidak senang di perguruan tinggi, oleh karena itu, harus menjadi perhatian untuk semua mahasiswa perguruan tinggi dan, guru, dan administrator.
•
Bentuk-Bentuk Kecurangan Akademik
Menurut Davis (2009), bentuk-bentuk kecurangan akademik, yaitu: • Penggunaan Materi yang Dilarang Digunakan. • Melakukan Kolaborasi yang Dilarang Dilakukan dalam Pelaksanaan Ujian • Plagiarisme.
Faktor Yang Menyebabkan 1. Takut akan kegagalan, 2. Kekhawatiran terhadap kinerja, 3. Tekanan eksternal yang terdiri dari akademis dan nonakademis, 4. Adanya kesempatan untuk berbuat curang, dan menganggap melakukan perilaku kecurangan adalah sebuah tantangan.
Kategori Perilaku Kecurangan Akademik Disimpulkan ketegorisasi kecurangan akademik meliputi: 1. Menurut Whitley dan Keith-Spiegel (2002), terdiri dari: Perilaku yang bisa disengaja, perilaku yang bisa disebabkan ketidaktahuan akan perilaku yang tepat, perilaku yang bisa disebabkan oleh ketidakpastian apa yang diperbolehkan, behaviorisme merupakan perilaku yang tepat perkiraan 2. Menurut Cizek (2003), terdiri dari: memberi, menerima atau memperoleh informasi; menggunakan bahan yang dilarang dan; memanfaatkan kelemahan orang, prosedur atau proses untuk memperoleh keuntungan dari karya akademik.
Pengertian Prokrastinasi • Menurut Knaus (2002), prokrastinasi berasal dari dua kata Latin, yaitu pro, yang berarti "maju," dan crastinus, yang berarti "milik besok", teruskan ke besok, atau dikenal sebagai “aku akan melakukannya nanti”. • Merupakan perilaku menunda-nunda mengerjakan dan menyelesaikan tugas tertentu yang seharusnya dilakukan secara sengaja demi mengatasi kecemasan yang berhubungan dengan memulai atau menyelesaikan sesuatu pekerjaan.
Ciri-Ciri Prokrastinasi (Ferrari, Johnson & McCown, 1995)
Mahasiswa yang Bekerja
“Mahasiswa yang bekerja adalah peserta didik yang terdaftar di perguruan tinggi untuk mempersiapkan diri demi suatu keahlian tertentu yang sudah memiliki kuasa atas dirinya sendiri.”
• Keterkaitan Variabel X dan Y Penelitian yang dilakukan oleh Clariana, dkk (2012) mengenai prokrastinasi dan kecurangan diketahui hasil penilitian bahwa penundaan dan kecurangan berjalan beriringan pada sistem sekolah dan mereka terus meningkat selama masa transisi dari sekolah menengah hingga perguruan tinggi. Penelitian juga dilakukan oleh Rizki (2009) untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara kecurangan akademik dan prokrastinasi pada mahasiswa fakultas Psikologi di Universitas Sumatera Utara, hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan positif terhadap kedua variabel tersebut. Perilaku menunda-nunda pekerjaan membawa dampak buruk bagi mental peserta akademik di Indonesia terutama pada mahasiswa. Salah satu dampak buruk tersebut adalah kecurangan akademik seperti mencontek saat ujian maupun pada saat mengerjakan tugas, perilaku plagiarisme, dan pembelian skripsi.
• HIPOTESIS Ada pengaruh antara prokrastinasi terhadap kecurangan akademik pada mahasiswa yang bekerja.
BAB III. METODOLOGI PENELITIAN IDENTIFIKASI VARIABEL PENELITIAN Variabel Terikat: Kecurangan Akademis Variabel bebas: Prokrastinasi
Definisi Operasional Kecurangan Akademis adalah bentuk penyelundupan dan merupakan jalan pintas strategi kognitif berupa perilaku yang melanggar peraturan-peraturan dalam pengevaluasian akademis, pemberian keuntungan kepada mahasiswa lain dalam ujian atau pengerjaan tugas serta menimbulkan perasaan tidak menyenangkan bagi perguruan tinggi. Menurut Davis (2009), bentukbentuk kecurangan akademik terdiri dari mencontek, plagiarisme, mencuri dan memalsukan.
Prokrastinasi adalah perilaku menundanunda mengerjakan dan menyelesaikan tugas tertentu yang seharusnya dilakukan secara sengaja demi mengatasi kecemasan yang berhubungan dengan memulai atau menyelesaikan sesuatu pekerjaan. Menurut Ferrari, Johnson dan McCown (1995), indikator ciri-ciri prokrastinasi terdiri dari menunda untuk memulai maupun menyelesaikan pekerjaan pada tugas yang dihadapi, adanya keterlambatan dalam mengerjakan tugas, adanya kesenjangan waktu antara rencana dengan kinerja aktual dalam mengerjakan tugas, dan adanya kecenderungan untuk melakukan aktivitas lain yang dipandang lebih mendatangkan hiburan dan kesenangan.
POPULASI DAN SAMPEL PENELITIAN • Partisipan penelitian dipilih dengan menggunakan desain Nonprobability Sampling, teknik accindential sampling. • Sampel yang diambil pada penelitian dengan karakteristik mahasiswa Universitas Gunadarma fakultas Psikologi yang bekerja berdasarkan usia, jenis kelamin dan lama bekerja.
• Dalam penelitian ini, peneliti mengumpulkan data dengan menggunakan kuesioner. • Alat ukur yang digunakan merupakan alat ukur psikologi. • Skala psikologi yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala kecurangan akademik dan skala prokrastinasi.
1. Skala Kecurangan Akademik • Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala kecurangan akademik yang disusun oleh Nasution (2015) berdasarkan indikator bentukbentuk kecurangan akademik yang dikemukakan oleh Davis (2009), yang terdiri dari mencontek, plagiarisme, mencuri dan pemalsuan. • Reliabilitas skala → koefisien alpha cronbach sebesar 0,891.
• Skor daya diskriminasi aitem yang memiliki rentang 0,310-0,694.
2. Skala Prokrastinasi • Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala prokrastinasi yang disusun oleh Fakhri (2014) berdasarkan indikator prokrastinasi yang dikemukakan oleh Ferrari, Johnson dan McCown (1995), yang terdiri dari : Menunda untuk memulai maupun menyelesaikan pekerjaan pada tugas yang dihadapi, adanya keterlambatan dalam mengerjakan tugas, adanya kesenjangan waktu antara rencana dengan kinerja aktual dalam mengerjakan tugas, dan adanya kecenderungan untuk melakukan aktivitas lain yang dipandang lebih mendatangkan hiburan dan kesenangan. • Reliabilitas skala yang ditunjukkan dengan koefisien alpha cronbach sebesar 0,902. • Skor daya diskriminasi aitem yang memiliki rentang 0,312-0,680.
Validitas Alat Ukur • Validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah validitas isi. • Validitas isi (content validity) terdiri dari validitas logis (logical validity) dan validitas tampang (face validity). • Namun penelitian ini tidak melalui proses validitas, hanya sebatas item
Daya Diskriminasi Aitem • Untuk menguji daya diskriminasi aitem menggunakan hasil dari formula keofisien korelasi aitem total. • Aitem yang baik adalah aitem yang memiliki daya diskriminasi ≥ 0,400
wording
Reliabilitas Teknik Analisis Data Pengujian hipotesis pada penelitian ini menggunakan teknik analisa regresi sederhana dengan bantuan program SPSS versi 20.
• Peneliti mengukur reliabilitas dengan menggunakan pendekatan reliabilitas belah dua. • Secara umum, reliabilitas yang dianggap memuaskan sebesar 0,8 namun dalam penelitian jika nilai Cronbach Alpha > 0,70.