p0,05).
Keywords:
Academic
cheating,
self-control,
academic
self-efficacy,
academic
achievement.
Abstrak: Faktor-faktor yang terkait dengan kecurangan akademik pada mahasiswa. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan faktor-faktor yang berhubungan dengan kecurangan akademik yaitu efikasi diri akademik, kontrol diri, jenis kelamin dan prestasi akademik. Metode yang digunakan adalah kuantitatif korelasional. Analisis data menunjukkan bahwa kontrol diri, efikasi diri akademik, dan prestasi akademik secara bersama-sama memiliki peran sebesar 10 % terhadap perilaku kecurangan akademik. Kecurangan akademik memiliki korelasi negative yang signifikan dengan efikasi diri akademik (r = -0,295, p =0,000< p 0,005), prestasi akademik memiliki korelasi negative dengan kecurangan akademik ( r = -0,151, p= 0,042 < p 0,005) dan kontrol diri terlihat tidak memiliki hubungan signifikan dengan perilaku kecurangan akademik (r =0,124, p =0,079 >p0,05).
Kata kunci: kecurangan akademik, kontrol diri, efikasi diri akademik, prestasi akademik
23
24 | Jurnal RAP UNP, Vol. 6, No. 1, Mei 2015, hlm. 23-32
PENDAHULUAN Tujuan pendidikan sesuai dengan UUD 1945
yang
dituangkan dalam
Undang-Undang No. 20, Tahun 2003. Pasal 3
menyebutkan,
"Pendidikan
satu hal yang dilakukan adalah dengan melakukan kecurangan akademik dengan mencontek atau melakukan plagiarisme.
nasional
Masalah
kecurangan
akademik
berfungsi mengembangkan kemampuan dan
memang menjadi masalah yang cukup
membentuk watak serta peradaban bangsa
meresahkan di dunia pendidikan saat ini.
yang
rangka
Bahkan universitas terkemuka di dunia
mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan
Universitas Harvard didera oleh masalah
untuk berkembangnya potensi peserta didik
pencontekan massal yang dilakukan oleh
agar menjadi manusia yang beriman dan
sejumlah mahasiswanya beberapa waktu
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
yang lalu. Harvard yang dikenal sebagai
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
universitas nomor wahid
kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara
masuk yang sangat ketat, dan sistem
yang demokratis serta bertanggung jawab".
pendidikan yang diakui kualitasnya ternyata
Berdasarkan tujuan ini, hasil dari pendidikan
juga mengalami masalah yang berkaitan
bukan saja menghasilkan seseorang yang
dengan
memiliki ilmu pengetahuan, namun yang
diberitakan BBC Indonesia, 31 Agustus
sangat penting juga adalah memiliki akhlak
2012, sebanyak 125 mahasiswa program S1
mulia dan memiliki integritas pribadi.
Universitas
Namun pada kenyataanya dalam proses
berbagi
pendidikan, terkadang tujuan pendidikan
plagiarisme. Bukti yang ditemukan berupa
tersebut menjadi dipersempit dengan hanya
jawaban yang beberapa paragraf didalamnya
fokus untuk mendapatkan angka/ nilai yang
persis sama pada banyak mahasiswa. Di
tertera dalam ijazah atau tanda kelulusan,
Indonesia sendiri, salah satu Universitas
sehingga
dalam prosesnya pendidikan
terkemuka yaitu Institut Teknologi Bandung
menjadi salah arah. Masalah integritas dan
(ITB), merilis kasus kecurangan akademik
kejujuran seakan tidak lagi menjadi penting
yang terjadi pada institusinya. Berita yang
ketika orientasi utama dari menempuh
dirilis di itb.ac.id pada tanggal 29 Mei 2009,
pendidikan di sekolah atau perguruan tinggi
menyebutkan bahwa pada tahun 2005
adalah nilai. Kondisi ini kemudian membuat
ditemukan 3 kasus kecurangan akademik
mahasiswa tidak lagi memperhatikan proses
yanng melibatkan 10 orang mahasiswa,
pembelajaran namun melakukan segala cara
tahun 2006 terdapat dua kasus yang melibat-
bermartabat
dalam
untuk mendapatkan nilai yang baik. Salah
kecurangan
akademik.
Harvard jawaban
dengan seleksi
dicurigai atau
Seperti
saling
melakukan
Aulia, Faktor-faktor Yang Terkait Dengan…| 25
an dua orang mahasiswa dan tahun 2008
Menurut teori ini, kurangnya kontrol diri,
terdapat satu kasus.
adanya kesempatan dan interaksi antara
Kecurangan akademik yang telah
keduanya merupakan penyebab utama dari
terjadi tentu memberikan dampak negatif
semua perilaku menyimpang, termasuk
pada pendidikan itu sendiri. Secara personal,
perilaku kecurangan akademik. Seseorang
mahasiswa yang melakukan kecurangan
yang memiliki kontrol diri yang rendah
akademik akan mendapatkan sanksi atas
memiliki predisposisi untuk melakukan
perilakunya mulai dari tahap peringatan
perilaku
sampai dengan dikeluarkan dari institusi.
kesempatan
Hal ini tentu akan mempengaruhi masa
kontrol diri yang rendah tidak akan mampu
depan mahasiswa itu sendiri. Bagi institusi,
menolak godaan.
menyimpang/pelanggaran. tersedia,
seseorang
Saat dengan
ketika dalam proses pendidikan terdapat
Penelitian yang lain menemukan
banyak kecurangan akademik yang terjadi
bahwa jenis kelamin juga mempengaruhi
tentu
perilaku kecurangan akademik. Berdasarkan
akan
berpengaruh
pada
kualitas
pendidikan yang akan menjadi semakin
penalaran
menurun.
mahasiswa
perempuan serta proses sosialisasi yang
sebagai generasi penerus yang akan menjadi
terjadi sejak masa kecil. Bowers dan Davis
calon pemimpin di masa depan, jika mereka
et.al dalam (McCabe dan Trevino, 1997)
terbiasa melakukan kecurangan dan hanya
menemukan
berorientasi pada nilai atau angka, maka
signifikan memiliki perilaku kecurangan
dapat dibayangkan pemimpin seperti apa
akademik secara signifikan lebih rendah
yang
dibandingkan dengan laki-laki.
Lebih
akan
bangsa.
jauh
lagi,
meneruskan
Dalam
pembangunan
jangka
panjang
jika
moral
pada
bahwa
laki-laki
perempuan
dan
secara
Prestasi akademik ditenggarai juga
kecurangan akademik dibiarkan berlangsung
menjadi
maka akan lahir pemimpin-pemimpin yang
akademik. Penelitian yang dilakukan oleh
tidak memiliki integritas kepribadian yang
Leming (dalam McCabe & Trevino,1997)
baik.
menunjukkan bahwa siswa dengan prestasi Beberapa
penelitian kecurangan
literatur
mencoba
dan
untuk
akademik.
kajian
menjelaskan
Terdapat
faktor
internal dan eksternal yang mempengaruhi terjadinya
kecurangan
satunya adalah theory
Gottfredson & Hirschi (dalam Bolin, 2004).
terjadinya kecurangan
akademik yang lebih rendah ditemukan lebih
banyak
melakukan
kecurangan
akademik dibandingkan dengan siswa yang prestasi akademiknya lebih tinggi.
akademik. Salah of crime dari
penentu
Dalam usaha untuk lebih memahami tentang masalah
kecurangan
maka
ini
penelitian
ingin
akademik, mengetahui
26 | Jurnal RAP UNP, Vol. 6, No. 1, Mei 2015, hlm. 23-32
bagaimana
kontrol
diri,
efikasi
diri
menghentikan kecendrungan perilaku yang
akademik, prestasi akademik dan jenis
tidak
kelamin
perilaku
mengendalikan perilakunya. Efikasi diri
kecurangan akademik yang dilakukan oleh
akademik adalah keyakinan mahasiswa akan
seseorang.
kemampuannya bahwa ia akan berhasil
berperan
dalam
dinginkan
dalam
berusaha
tugas-tugas,
untuk
perkuliahan
dan
aktivitas-aktivitas yang berkaitan dengan
METODE Subjek dalam penelitian ini adalah
akademik.
132 mahasiswa dan mahasiswi Universitas Negeri
dan
Padang
yang
diambil
Skala kecurangan akademik terdiri
secara
atas 22 aitem, skala efikasi diri akademik
incidental. Mahasiswa yang menjadi subjek
terdiri atas 11 aitem dan skala kontrol diri
penelitian berasal dari tingkat yang beragam
terdiri atas 40 aitem. Hasil uji reliabilitas
mulai dari semester awal (semester 2)
menunjukkan
sampai dengan tingkat akhir (semester 10)
kecurangan akademik memiliki koefisien
dari beberapa fakultas yaitu Fakultas Ilmu
reliabilitas alpha sebesar 0,836, Skala
Pendidikan, Fakultas Teknik, Fakultas Ilmu
kontrol diri memiliki koefisien reliabilitas
Sosial dan Fakultas Bahasa dan Sastra.
alpha sebesar 0,827 dan Skala efikasi diri
bahwa
Skala
perilaku
Alat ukur yang digunakan dalam
akademik memiliki koefisien reliabilitas
penelitian ini ada 3 skala yaitu Kecurangan
alpha sebesar 0,859. Data dianalisis dengan
Akademik, Kontrol Diri dan Efikasi Diri
menggunakan
Akademik. Untuk prestasi akademik dilihat
bantuan software Statistical Package for
dari IPK terakhir yang didapatkan oleh
Social Science (SPSS) versi 20.
analisis
regresi
dengan
mahasiswa. Aitem pada skala disusun berdasarkan
definisi
masing-masing akademik
operasional
variabel.
didefinisikan
dari
Kecurangan
Hasil
bentuk
Untuk mengetahui bagaimana peran
perilaku mencontek dan plagiarisme yang
kontrol diri, efikasi diri akademik, dan
melibatkan siswa memberi atau menerima
prestasi
bantuan
ujian
kecurangan akademik yang dilakukan oleh
akademik atau mengumpulkan tugas yang
mahasiswa maka dilakukan uji korelasi
tidak dibuatnya sendiri. Kontrol diri adalah
dengan teknik regresi seperti yang terlihat
kemampuan seseorang untuk mengesam-
pada table dibawah ini :
yang
tidak
sebagai
HASIL DAN PEMBAHASAN
sah
dalam
pingkan atau merubah respons internalnya,
akademik
terhadap
perilaku
Aulia, Faktor-faktor Yang Terkait Dengan…| 27
Tabel 1. Hasil Analisis Regresi
Model 1
R
R Square
.319(a)
Adjusted
Std. Error of
Durbin-
R Square
the Estimate
Watson
.102
.081
Berdasarkan hasil analisis regresi
9.148
hukuman
1.894
yang
diberikan,
modelling
didapatkan bahwa kontrol diri, efikasi diri
terhadap perilaku teman sebaya dan faktor-
akademik dan prestasi akademik memiliki
faktor lainnya. Oleh karena itu, hipotesis
peran signifikan sebesar 10 % terhadap
yang menyatakan bahwa kontrol diri, efikasi
kecurangan akademik yang dilakukan oleh
diri akademik dan prestasi akademik secara
mahasiswa (R = 0,319, R square = 0,102, F
berasama memiliki peran dalam menentukan
= 4,832, p<00,5) dan sisanya 90 %
perilaku
ditentukan oleh faktor-faktor yang lain
diterima.
seperti
persepsi
terhadap
iklim
kecurangan
akademik
dapat
kelas,
persepsi terhadap materi dan dosen, tingkat Tabel.2 Hasil ANOVA Model 1
Regression Residual Total
Sum of Squares 1213.151 10711.477 11924.629
df
Mean Square 3 404.384 128 83.683 131
F 4.832
Sig. .003(a)
Tabel 3. Korelasi antar Variabel CURANG Pearson Correlation
Sig. (1-tailed)
CURANG IP EFIKASI KONTROL CURANG IP EFIKASI KONTROL
IP
EFIKASI
KONTROL
1.000
-.151
-.295
-.124
-.151 -.295 -.124 . .042 .000 .079
1.000 .161 -.063 .042 . .032 .237
.161 1.000 .259 .000 .032 . .001
-.063 .259 1.000 .079 .237 .001 .
Berdasarkan tabel diatas, kecurangan
menunjukkan bahwa semakin tinggi efikasi
akademik memiliki korelasi negatif yang
diri akademik yang dimiliki oleh seorang
signifikan dengan efikasi diri akademik (r =
mahasiswa maka akan semakin rendah
-0,295, p =0,000< p 0,005). Kondisi ini
perilaku
kecurangan
akademik
yang
28 | Jurnal RAP UNP, Vol. 6, No. 1, Mei 2015, hlm. 23-32
dilakukannya.
Indeks prestasi akademik
mahasiswa mengurangi perilaku kecurangan
(IP) terlihat juga memiliki korelasi negatif
akademik. Selanjutnya, kontrol diri terlihat
dengan kecurangan akademik ( r = -0,151,
tidak memiliki hubungan signifikan dengan
p= 0,042 < p 0,005), namun nilai korelasi
perilaku kecurangan akademik (r =0,124, p
negatif yang didapatkan tergolong rendah
=0,079 >p0,05). Hasil ini menunjukkan
sehingga hubungan antara prestasi akademik
tinggi rendahnya kemampuan seseorang
dengan
untuk mengontrol dirinya tidak memiliki
perilaku
kecurangan
akademik
tergolong lemah. Kondisi ini dapat diartikan
hubungan
bahwa tidak selalu semakin tinggi prestasi
akademik yang dilakukannya.
akademik
dapat
membuat
dengan
perilaku
kecurangan
seorang
Tabel 4. Deskripsi Perbedaan Rerata Perilaku Kecurangan Akademik Mahasiswa dan Mahasiswi Jenis kelamin
Std. N
Kecurangan laki-laki Akademik perempuan
Tabel di atas menunjukkan bahwa terdapat
perbedaan
rerata
Rerata
Deviation
60
48.9500
9.58181
72
43.5833
8.52461
akademik yang dilakukan oleh mahasiswi
kecurangan
(mean = 43,58).
Untuk melakukan uji
akademik yang dilakukan oleh mahasiswa
signifikansi
(laki-laki)
akademik antara mahasiswa dan mahasiswi
dan
mahasiswi
(perempuan)
perbedaan
dilakukan
uji
kecurangan
dengan rerata kecurangan akademik yang
maka
beda
dilakukan oleh mahasiswa lebih tinggi
menggunakan t-test seperti tabel yang
(mean = 48,95) dari pada kecurangan
terlihat di bawah ini :
Tabel 5. Hasil Uji Beda Kecurangan Akademik Mahasiswa dan Mahasiswi t-test for Equality of Means Mean Sig. (2t Kecurangan
Equal variances
Akademik
assumed Equal variances not assumed
df
Difference
tailed)
3.404
130
.001
5.3667
3.368
119.351
.001
5.3667
dengan
Aulia, Faktor-faktor Yang Terkait Dengan…| 29
Berdasarkan uji t-test dari skor Kecurangan
Akademik
mahasiswa
dan
dapat berhasil dalam berbagai tugas-tugas akademik
perkuliahan
cukup
mampu
mahasiswi menunjukkan bahwa terdapat
mempengaruhi apakah ia akan melakukan
perbedaan
signifikan
mahasiswa
kecurangan akademik atau tidak. Jika ia
(laki-laki)
dan
(perempuan)
merasa yakin dengan kemampuannya maka
antara
mahasiswi
dalam perilaku kecurangan akademik yang
ia
cenderung
tidak
dilakukan (p = 0,001