Jurnal EKOBISTEK Fakultas Ekonomi , Vol. 5, No. 1, April 2016, Hal 28-39 Copyright@2016 by LPPM UPI YPTK Padang
ISSN : 2301-5268
PENGARUH DIFFERENSIASI PRODUK, HARGA DAN PROMOSITERHADAP NILAI PENJUALAN PADA PT RIZANO CIPTA MANDIRI BATUSANGKAR Sri Monalisa Universitas Putra Indonesia YPTK Padang, Indonesia
[email protected]
ABSTRACT This research aims to look at the dimension of the marketing mix that most affect them are differensiasi product, price and promotion of sales at PT. Rizano Cipta Mandiri Batusangkar. Retrieval technique of sampeldalam research that is consumer served PT Rizano Cipta Mandiri Batusangkar. The samples are examined in this study is taken as many as 78 people consumers of PT. Rizano cipta Mandiri. By using the confinient sampling. This research was processed using SPSS. The results showed together between differensiasi products, prices and promotions affect sales value means the third dimension it will increase the value of home sales. While most prices affect the dimension of home sales at PT Rizano Cipta Mandiri Batusangkar. Keywords: Differentiation of products,Prices, Promotions, Sales.
1. Pendahuluan Terjadinya pertumbuhan penduduk yang meningkat tajam setiap tahunnya telah menyebabkan munculnya kesenjangan antara kebutuhan tempat hunian, dengan tempat hunian termasuk juga penyediaan prasarana dan sarana serta pelayanan umum. Kondisi ini menjadi masalah utama yang umum dialami oleh Negara-negara berkembang termasuk Indonesia. Oleh karena itu pemerintah Indonesia mencoba menerapkan konsep baru dalam pengembangan kota sebagai salah satu solusi untuk menjawab kesenjangan itu, Arifin (2005, 25). Perumahan merupakan kebutuhan masyarakat yang paling mendasar, dan dalam pemenuhannya masih sulit dijangkau terutama bagi penduduk berpendapatan rendah di Indonesia, khususnya di perkotaan.Di perkotaan sebagian besar penduduk yang berpenghasilan rendah tinggal di perkampungan yang berada dibalik gedung pertokoan dan perkantoran dalam petak-petak kecil, saling berhimpitan, tidak sehat dan tidak jarang dalam satu rumah tinggal lebih dari satu keluarga, Ahman dkk (2007). Suatu kota dikatakan telah mengalami perkembangan yang berarti, jika kondisi bangunanbangunan yang ada baik pemukiman maupun sarana-sarana pendidikan, kesehatan, kantor berada dalam kondisi yang baik. Namun, jika kondisi ini di ikuti dengan pertumbuhan penduduk yang tinggal sebagai akibat dari penduduk alami maupun penduduk migrasi, maka akan dapat menimbulkan permasalahan di perkotaan yaitu kota belum siap memberikan mereka tempat tinggal maupun pekerjaan yang layak seperti yang mereka harapkan, Ahman dkk (2007). Pesatnya perkembangan penduduk akan menyebabkan meningkatnya permintaan lahan di kota. Masalah yang timbul kemudian berkembang kearah kebutuhan penduduk akan tempat tinggal perumahan. Tingkat pendapatan penduduk yang berbeda akan menyebabkan perbedaan daya belinya terhadap suatu tempat tinggal (rumah). Bagi penduduk kota yang bekerja di sektor-sektor ekonomi berpendapatan rendah kebutuhan tempat tinggal ini merupakan masalah yang berat. Penyediaan perumahan merupakan salah satu hal yang harus dihadapi wilayah perkotaan seiring dengan perkembangan kota yang berlangsung cepat, Ahman dkk (2007).
28
Jurnal EKOBISTEK Fakultas Ekonomi , Vol. 5, No. 1, April 2016, Hal 28-39 Copyright@2016 by LPPM UPI YPTK Padang
ISSN : 2301-5268
Dengan semakin berkembangnya zaman dan semakin banyaknya penduduk, mulailah para pengusaha untuk membuka usaha yang bergerak dibidang real estate. Awalnya ada sebuah developer yang ternama di kota Batusangkar yaitu PT Rizano Cipta Mandiri. Melihat perkembangan PT Rizano Cipta Mandiri dalam usaha real estate, mulailah bermunculan developer-developer baru. Dengan adanya persaingan perumahan tersebut, perlu dilakukan differensiasi terhadap produk, harga yang juga bersaing dari developer lain dan promosi yang gencar agar terciptanya keunggulan dalam persaingan pada perusahaan. Konsumen memilih perumahan sesuai dengan kebutuhan bukanlah suatu hal yang mudah, seperti di kota Batusangkar mulai bertambahnya komplek perumahan. Terkadang dalam memilih suatu perumahan konsumen sering kali mencari sebuah perumahan yang sesuai dengan kebutuhan konsumen, baik dari fasilitas rumah (produk), lokasi, dan harga. Awalnya konsumen mulai mendatangi perumahan di PT Rizano Cipta Mandiri Batusangkar, dimana perusahaan ini memiliki 2 lokasi perumahan yang diberi nama Perumahan Permata Rizano dan Perumahan Bintang Rizano Regency, namun akhir-akhir ini sejak adanya perumahan Griya dan perumahan Aldi penjualan PT Rizano Cipta Mandiri mulai menurun, dengan data sebagai berikut: Tabel 1:PT Rizano Cipta Mandiri Target Realis % Seli % Penjualan asi sih 2011 35 24 68.5 11 31.5 2012 25 17 68 8 32 2013 18 5 27 13 73 Total 78 46 32 Sumber: Data dari PT Rizano Cipta Mandiri Tahun
Dari data di atas, dapat dilihat bahwa penjualan rumah pada PT Rizano Cipta Mandiri Batusangkar 3 (tiga) tahun menurun. Dengan demikian penulis tertarik untuk meneliti apa penyebab turunnya penjualan rumah pada PT Rizano Cipta Mandiri dengan judul Pengaruh differensiasi produk, harga dan promosi terhadap nilai penjualan pada PT Rizano Cipta Mandiri Batusangkar.
2. Kajian Literatur Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk memuaskan keinginan dan kebutuhan.Produk-produk yang dipasarkan meliputi barang fisik, jasa, pengalaman, acara-acara orang, tempat, property, organisasi dan gagasan kotler (2003; 69).Produk adalah suatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk mendapatkan perhatian untuk dibeli, digunakan atau dikonsumsi yang dapat memenuhi suatu keinginan atau kebutuhan Umar (2005; 31).Dalam merencanakan tawaran pasar, pemasar perlu memikirkan secara mendalam lima tingkatan produk.Masing-masing tingkat menambahkan lebih banyak nilai pelanggan, dan kelimanya membentuk hierarki nilai pelanggan (customer value hierarchy) Kotler (2005; 69).
Adapun tingkatan produk menurut Limakrisna dan Susilo (2012; 35) terdiri dari: a. Manfaat Inti (core benefit) Manfaat inti terdiri dari kebutuhan major yang akan dipenuhi keinginan yang akan direalisasikan dan masalah yang akan dipecahkan dengan jalan mengkonsumsi suatu produk. Misalnya seseorang menyewa kamar pada suatu hotel, tapi yang menjadi manfaat inti disini adalah seseorang itu membeli istirahat dan tidur.
29
Jurnal EKOBISTEK Fakultas Ekonomi , Vol. 5, No. 1, April 2016, Hal 28-39 Copyright@2016 by LPPM UPI YPTK Padang
ISSN : 2301-5268
b. Produk Dasar (Basic Product) Pemasar harus mengubah manfaat inti tersebut menjadi sebuah produk dasar.Secara idealnya, setiap keputusan yang dibuat didasarkan pada kebutuhan dan referensi pelanggan dengan mempertimbangkan produk.Misalnya untuk memenuhi kebutuhan konsumen dalam beristirahat dan tidur, maka pemasar menyediakan tempat tidur, kamar mandi, handuk dan lain-lain. c. Produk yang Diharapkan (Expected Product) Pemasar menyiapkan produk yang diharapkan oleh konsumen, yaitu beberapa atribut dan kondisi yang biasanya diharapkan pembeli ketika mereka membeli produk.Misalnya tamu hotel mengharapkan tempat tidur yang bersih, kamar mandi yang bersih, handuk yang bersih dan lain-lain. Dengan memperhatikan hal tersebut, maka tamu akan lebih nyaman untuk beristirahat di hotel tersebut. d. Produk yang Ditingkatkan (Augmented Product) Pemasar menyiapkan produk yang ditingkatkan yang melampaui harapan pelanggan.Peningkatan produk menyebabkan pemasar melihat seluruh sistem konsumsi pembeli. e. Calon Produk (Potential Product) Meliputi segala kemungkinan peningkatan dan perubahan yang mungkin akan dialami produk atau tawaran tersebut pada masa yang akan datang. Perusahaan yang sukses menambah manfaat dalam tawaran mereka yang tidak hanya memuaskan pelanggan, melainkan mengejutkan dan menggembirakan mereka. Pelanggan yang gembira adalah masalah melampaui apa yang mereka harapkan. Umar (2000; 37) untuk menentukan dimensi kualitas barang, dapat melalui delapan dimensi, seperti berikut: 1) 2) 3)
4) 5) 6) 7) 8)
Performance, berkaitan dengan aspek fungsional suatu barang dan merupakan karakteristik utama yang dipertimbangkan pelanggan dalam membeli barang tersebut. Features, berkaitan dengan aspek performansi yang berguna untuk menambah fungsi dasar, berkaitan dengan pilihan-pilihan produk dan pengembangannya. Reliability, berkaitan dengan aspek probabilitas atau kemungkinan suatu barang berhasil menjalankan fungsinya setiap kali digunakan dalam periode waktu tertentu dan dalam kondisi tertentu. Confermance, berkaitan dengan tingkat kesesuaian terhadap spesifikasi yang telah ditetapkan sebelumnya berdasarkan keinginan pelanggan. Durability, suatu refleksi umur ekonomis berupa ukuran daya tahan atau masa pakai barang. Serviceability, merupakan karakteristik yang berkaitan dengan kecepatan, kompetensi, kemudahan, dan akurasi dalam memberikan layanan untuk perbaikan barang. Aesthetics, merupakan karakteristik yang bersifat subyektif mengenai nilai-nilai estetika yang berkaitan dengan pertimbangan pribadi dan refleksi dari preferensi individual. Fit and Finish, merupakan sifat subyektif, berkaitan dengan perasaan pelanggan mengenai keberadaan produk tersebut sebagai produk yang berkualitas. Harga adalah sejumlah nilai yang dikeluarkan konsumen dengan manfaat dari memiliki atau menggunakan produk atau jasa yang nilainya ditetapkan oleh pembeli dan penjual melalui tawar-menawar atau ditetapkan oleh penjual untuk satu harga yang sama terhadap semua pembeli. Dalam faktor internal keputusan harga disesuaikan dengan sasaran pemasaran, misalnya sasarannya adalah untuk bertahan hidup, memaksimalkan laba jangka pendek, memaksimalkan pangsa pasar atau kepemimpinan mutu produk.Sedangkan dalam faktor eksternal pasar dan permintaan konsumen merupakan plafon harga (harga tertinggi). Konsumen akan membandingkan harga suatu produk atau jasa dengan manfaat yang dimilikinya.
30
Jurnal EKOBISTEK Fakultas Ekonomi , Vol. 5, No. 1, April 2016, Hal 28-39 Copyright@2016 by LPPM UPI YPTK Padang
ISSN : 2301-5268
Perusahaan harus mempertimbangkan banyak faktor dalam menentukan kebijakan penetapan harga. Kebijakan dalam menetapkan harga ada lima langkah yaitu: 1. Memilih tujuan penetapan harga Perusahaan harus menetapkan dimana posisi tawaran pasarnya.Semakin jelas tujuan perusahaan, maka semakin mudah dalam menetapkan harga. Perusahaan dapat mengharapkan salah satu tujuan dari lima tujuan utama penetapan harga yaitu kelangsungan hidup, laba maksimum sekarang, pangsa pasar maksimum, menguasai pasar secara maksimum atau kepemimpinan yang bermutu.Perusahaan dapat mengharapkan kelangsungan hidup sebagai tujuan utama jika terjadi kelebihan kapasitas, persaingan yang sengit atau keinginan konsumen yang berubahubah. 2. Menentukan permintaan Setiap harga akan menghasilkan tingkat permintaan yang berbeda-beda, itu akan mempengaruhi tujuan pemasaran suatu perusahaan. Biasanya permintaan dan harga berbanding terbalik, semakin tinggi harga suatu produk maka semakin rendah permintaan.Pemasar perlu mengetahui seberapa tangggap atau elastis permintaan terhadap perubahan harga. 3. Memperkirakan biaya Permintaan menentukan batas harga tertinggi yang dapat dikenakan perusahaan untuk produknya.Sedangkan biaya menentukan batas terendahnya.Perusahaan menetapkan harga untuk menutupi biaya produksi, distribusi dan penjualan produk termasuk laba yang lumayan untuk upaya dan resikonya.Biaya dalam perusahaan mempunyai dua bentuk yaitu biaya tetap (fixed cost yang juga disebut overhead) dan biaya variabel (variable cost). 4. Menganalisis biaya, harga dan tawaran pesaing Dalam rentang kemungkinan harga yang ditentukan pasar dan biaya perusahaan, perusahaan tersebut harus menghitung biaya, harga dan kemungkinan reaksi harga pesaing.Seharusnya perusahaan lebih mempertimbangkan harga pesaing terdekat.Jika tawaran perusahaan mengandung diferensiasi positif yang tidak ditawarkan pesaing terdekat, nilainya bagi pelanggan seharusnya dievaluasi dan ditambahkan pada harga pesaing tersebut dan sebaliknya. 5. Memilih metode penetapan harga Dengan adanya 3C yaitu permintaan pelanggan (customer’s demand schedule), fungsi biaya (cost function) dan harga pesaing (Competitor’s price) perusahaan siap dalam memilih harga.Biaya menentukan batas harga terendah, sedangkan harga pesaing dan harga pengganti menjadi titik yang mengarahkan. 6. Memilih harga akhir Penetapan harga mempersempit ruang gerak yang harus digunakan perusahaan untuk memilih harga akhir. Dalam memilih harga akhir, perusahaan harus mempertimbangkan faktor-faktor tambahan, yang meliputi penetapan harga psikologis, penetapan harga berbagai laba dan resiko, pengaruh unsur bauran pemasaran lain terhadap harga, kebijakan penetapan harga perusahaan dan dampak harga terhadap pihak lain. Indikator harga: 1. Tingkat harga 2. Potongan harga 3. Waktu pembayaran 4. Syarat pembayaran Jadi harga adalah besarnya pengorbanan yang diperlukan seorang produsen untuk memproduksi suatu barang dan keuntungan yang diharapkan.Promosi adalahupaya untuk memberitahukan atau menawarkan produk atau jasa pada dengan tujuan menarik calon konsumen untuk membeli atau mengkonsumsinya.Dengan demikian produsen atau distributor mengharapkan kenaikan angka penjualan.Pengertian promosi yang dikemukakan oleh philip Kotler adalah sebagai berikut :"Promotion encompasses all the tools in the marketing mix whose mayor is persuasive communication".
31
Jurnal EKOBISTEK Fakultas Ekonomi , Vol. 5, No. 1, April 2016, Hal 28-39 Copyright@2016 by LPPM UPI YPTK Padang
ISSN : 2301-5268
Promosi meliputi semua alat-slat dalam kombinasi pemasaran yang peranan utamanya adalah untuk mengadakan komunikasi yang sifatnya membujuk promosi merupakan suatu proses komunikasi dari penyampaian amanat atau berita tentang produk/barang atau jasa dari penjual kepada para pembeli potensial (konsumen). Menurut Swastha (2001; 349) bahwa Promotion mix adalah kombinasi strategi yang paling baik dari variabel-variabel periklanan, personal selling dan alat promosi yang lain, yang kesemuanya direncanakan untuk mencapai tujuan program penjualan. Dalam bauran promosi terdapat lima komponen, secara rinci dijabarkan sebagai berikut: 1) Periklanan (Advertising), yaitu suatu bentuk dari komunikasi impersonal yang digunakan oleh perusahaan untuk membangun kesadaran terhadap keberadaan jasa yang ditawarkan, menambah pengetahuan konsumen akan jasa yang ditawarkan, menambah pengetahuan konsumen akan jasa yang ditawarkan serta membedakan diri perusahaan dengan para kompetitornya. Tujuan periklanan, diantaranya: a) Iklan yang bersifat memberikan informasi Iklan yang secara panjang lebar menerangkan produk jasa dalam tahap rintisan guna menciptakan permintaan atas produk tersebut. b) Iklan membujuk Iklan menjadi penting dalam situasi persaingan dimana sasaran perusahaan adalah menciptakan permintaan yang selektif akan merk tertentu. c) Iklan pengingat Iklan ini sangat penting dalam tahap kedewasaan suatu produk untuk menjaga agar konsumen selalu ingat akan produk tersebut. d) Iklan pemantapan Iklan yang berusaha meyakinkan para pembeli bahwa mereka telah mengambil pilihan yang tepat.
Keuntungan dari periklanan adalah media yang bervariasi (surat kabar, majalah, tv, radio, dan sebagainya), adanya kemampuan mengendalikan tiap pemunculan iklan (control of exposure), daya tarik dari pesan periklanan dapat disesuaikan bila tujuan komunikasi berubah. Kerugian periklanan adalah tidak terjadinya interaksi secara langsung dengan pembeli dan mungkin saja tidak berhasil menarik perhatian pemirsa. 2) Penjualan Personal (Personal Selling), merupakan suatu bentuk interaksi langsung dengan satu calon pembeli atau lebih untuk melakukan persentasi, menjawab pertanyaan, dan menerima pesan dari pembeli maupun calon pembeli. Penjualan personal mempunyai peranan yang penting dalam pemasaran jasa, karena memiliki kekuatan unik yaitu wiraniaga dapat mengumpulkan pengetahuan tantang konsumen dan mendapatkan umpan balik dari konsumen. 3) Promosi Penjualan (Sales Promotion), promosi penjualan adalah kegiatan promosi selain periklanan, penjualan perorangan maupun publisitas, yang bersifat jangka pendek dan tidak dilakukan secara berulang serta tidak rutin, yang ditujukan untuk mendorong penjualan, serta lebih mempercepat respon pasar yang ditargetkan. Promosi penjualan adalah rangsangan langsung yang ditunjukkan kepada konsumen untuk melakukan pembelian. Promosi penjualan dapat diberikan kepada : a. Konsumen, berupa penawaran cuma-cuma, sampel, demo produk, kupon, pengembalian tunai, hadiah, kontes, dan garansi. b. Perantara, berupa barang cuma-cuma, diskon, advertisingallowance, iklan kerja sama, distribution contest, penghargaan. c. Tenaga penjualan, berupa bonus, penghargaan, contest, dan hadiah untuk tenaga penjualan terbaik.
32
Jurnal EKOBISTEK Fakultas Ekonomi , Vol. 5, No. 1, April 2016, Hal 28-39 Copyright@2016 by LPPM UPI YPTK Padang
ISSN : 2301-5268
4)
Publisitas dan Hubungan Masyarakat (Publicity and Public Relation), yaitu publisitas dan hubungan masyarakat merupakan stimulasi nonpersonal terhadap permintaan barang, jasa, ide, dan sebagainya dengan berita komersial yang berarti dalam media masa dan tidak dibayar untuk mempromosikan dan melindungi citra perusahaan atau produk individualnya.
5)
Informasi dari mulut ke mulut (word of mouth), dalam hal promosi jasa, peranan orang sangat penting. Pelanggan dekat dengan penyampaian pesan. Dengan kata lain pelanggan tersebut akan berbicara kepada pelanggan lain yang berpotensial tentang pengalamannya dalam menerima jasa tersebut.
Dalam dunia usaha suatu perusahaan selalu memperhatikan nilai penjualan yang dicapai dari satu periode keperiode berikutnya. Nilai penjualan secara singkat dapat ditentukan sebagai jumlah produk barang dan jasa yang dihasilkan oleh suatu perusahaan guna memenuhi kebutuhan konsumen dan dapat disampaikan kepada konsumen melalui proses pertukaran atau jual beli. Berdasarkan pengertian tersebut dapat dinyatakan bahwa nilai penjualan adalah sebagai total dari hasil penjualan yang dicapai oleh perusahaan atau badan usaha, dari suatu kegiatan pemasaran dalam periode tertentu. Nilai penjualan merupakan hasil dari fungsi reaksi penjualan atas hubungan dengan harga dan biaya.Dengan demikian kegunaan nilai penjualan adalah sebagai pernyataan dalam perhitungan keuntungan.
1.
2.
3.
4.
Faktor-faktor yang mempengaruhi nilai penjualan: Kondisi dan kemampuan penjual adalah kondisi dan kemampuan penjual sangat menentukan keyakinan seseorang yang untuk membeli produk yang dipasarkan. Dengan demikian penjualan harus memahami beberapa hal yaitu: a. Jenis dan karakteristik barang yang ditawarkan. b. Harga produk c. Syarat penjualan seperti: pembayaran, penghantaran, pelayanan sesudah penjualan, garansi dan sebagainya. Kondisi pasar. Pasar merupakan sasaran dalam menjual suatu produk, dengan demikian pasar juga akan mempengaruhi tingkat penjualan. Untuk dapat meningkatkan penjualan, maka perlu memperhatikan faktor-faktor kondisi pasar yaitu: a. Jenis pasar. b. Kelompok pembeli atau segmen pasarnya. c. Daya belinya. d. Frekuensi pembeliannya. e. Keinginan dan kebutuhannya. Modal. Dalam menjual barang atau produk haruslah produk tersebut dikenal oleh calon pembeli atau apabila lokasi pembeli jauh dari tempat penjual maka haruslah penjual memperkenalkan produknya kepada pembeli. Untuk melaksanakan maksud tersebut diperlukan adanya sarana serta usaha seperti: alat transportasi, tempat peragaan baik di dalam perusahaan maupun di luar perusahaan, usaha promosi dan sebagainya. Semua ini hanya dapat dilakukan apabila penjual memiliki sejumlah modal yang diperlukan untuk itu. Kondisi organisasi perusahaan. Dalam suatu organisasi yang besar, kegiatan biasanya ditangani oleh bagian penjualan. Namun dalam perusahaan yang kecil kegiatan penjualan biasanya ditangani langsung oleh orang yang juga melakukan fungsi-fungsi lain. Hal ini disebabkan karena jumlah tenaga kerjanya lebih sedikit dan system organisasinya lebih sederhana.
Faktor-faktor lain adalah pendukung dari pemasaran suatu barang seperti misalnya periklanan, peragaan, kampanye, pembarian hadiah. Hal ini sangat tergantung kondisi serta situasi perusahaan dan pembeli (Swastha, 2008; 406).
33
Jurnal EKOBISTEK Fakultas Ekonomi , Vol. 5, No. 1, April 2016, Hal 28-39 Copyright@2016 by LPPM UPI YPTK Padang
ISSN : 2301-5268
Berdasarkan data di atas, maka kerangka fikir dapat dilihat sebagaiberikut:
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka dapat diajukan hipotesis sebagai berikut: 1. Diferensiasi produk, harga dan promosi secara bersama-sama (sumultan) diduga berpengaruh positif terhadap nilai penjualan rumah pada PT Rizano Cipta Mandiri Batusangkar. 2. Diferensiasi produk secara parsial diduga berpengaruh positif terhadap nilai penjualan rumah pada PT Rizano Cipta Mandiri Batusangkar. 3. Harga secara parsial diduga berpengaruh positif terhadap nilai penjualan rumah pada PT Rizano Cipta Mandiri Batusangkar. 4. Promosi secara parsial diduga berpengaruh positif terhadap nilai penjualan rumah pada PT Rizano Cipta Mandiri Batusangkar
3. Metodologi Sesuai dengan tujuan penelitian dan permasalahan yang diteliti dan dirumuskan, maka penelitian yang penulis buat dapat digolongkan pada penelitian yang bersifat kausal komparatif, yang bertujuan untuk mengamati alasan atau penyebab terjadinya sebuah fenomena (Kuncoro, 2003).Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder.Penelitian ini dilakukan di PT. Rizano Cipta Mandiri Batusangkar, yang berlokasi di Jalan Raya Batusangkar – Padang Panjang KM 6 Cubadak Batusangkar, Sumatera Barat. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni 2014 sampai dengan Bulan Agustus 2014, namun beberapa persiapan telah dilakukan sebelumnya.Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah konsumen yang dilayani oleh PT Rizano Cipta Mandiri, dimana jumlah populasinya adalah sebanyak 350 orang dan sampel sebanyak 78 orang dengan menggunakan rumus solvin. Untuk mengetahui valid atau tidaknya apakah pertanyaan-pertanyaan yang digunakan berkorelasi dengan masing-masing pertanyaan yang digunakan berkorelasi dengan masing masing item pertanyaan/bivariate correlation (Ghozali, 2005).Apabila setiap item pertanyaan berkorelasi secara signifikan dengan total item pertanyaan maka item tersebut dinyatakan valid dan begitu sebaliknya.Selanjutnya dapat dikatakan memiliki validitas tinggi apabila validitas tersebut menunjukkan ketepatan dan kecermatan dalam menjalankan suatu fungsi pengukurannya.
34
Jurnal EKOBISTEK Fakultas Ekonomi , Vol. 5, No. 1, April 2016, Hal 28-39 Copyright@2016 by LPPM UPI YPTK Padang
ISSN : 2301-5268
4. Hasil dan Pembahasan Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 78 responden.Dari hasil pengolahan data, dapat diungkapkan bahwa kuisioner semua vaiabel (X1, X2, X3, dan Y) ternyata reliabel atau dapat dipercaya, sebab semua koefisien reliabilitas alpha variabel lebih besar dari nilai standard Cronbach’s Alpha yaitu 0,60. Dengan demikian kuisioner masing-masing variabel (baik variabel bebas maupun variabel terikat) dari penelitian ini dapat dipakai untuk penelitian selanjutnya. Hasil uji normalitas dari pengolahan data SPSS 20 didapat bahwa untuk masing-masing variabel nilai Kolmogorov-Smirnov > 0,01, yaitu 0,056 untuk differensiasi produk (X1), 0,200 untuk harga (X2), 0,005 untuk promosi (X3). Dengan demikian dapat dikatakan berdistribusi normal. Berdasarkan dari hasil pengolahan data dapat diketahui bahwa total variabel differensiasi produk (VIF = 1,718), total harga (VIF = 1,576), dan total promosi (VIF = 2,041) memiliki nilai VIF yang kecil dari lima. Untuk nilai tolerance dari penelitian ini adalah besar dari 0,1. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa tidak terdapat korelasi variabel-variabel bebas antara satu dengan yang lainnya, atau dengan kata lain variabel independent pada penelitian ini bebas multikolinearitas dan memenuhi syarat untuk dihitung dalam persamaan analisis regresi berganda. Uji heterokedasitas dilakukan untuk mengetahui ada atau tidaknya gejala heterokedasitas yang dapat dilakukan dengan uji park yaitu dengan meregresikan hasil logaritma pengkuatdratan residual terhadap variabel independent (Ghozali, 2005).Heterokedasitas dengan uji park tidak terjadi apabila tidak terjadi satupun variabel independen signifikan secara statistik mempengaruhi variabel dependen nilai logaritma. Uji autokorelasi digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya penyimpangan asumsi klasik autokorelasi yaitu korelasi yang terjadi antara residual pada satu pengamatan dengan pengamatan lain pada model regresi. Prasyarat yang harus terpenuhi adalah tidak adanya autokorelasi dalam model regresi. Metode pengujian yang sering digunakan adalah dengan uji Durbin-Watson (uji DW) dengan ketentuan sebagai berikut: 1. Jika d lebih kecil dari dL atau lebih besar dari (4-dL) maka hopotesis nol ditolak, yang berarti terdapat autokorelasi. 2. Jika d terletak antara dU dan (4-dU), maka hipotesis nol diterima, yang berarti tidak ada autokorelasi. 3. Jika d terletak antara dL dan dU atau diantara (4-dU) dan (4-dL), maka tidak menghasilkan kesimpulan yang pasti. Berdasarkan Tabel dapat diketahui bahwa level signifikan untuk masing-masing variabel besar dari α yang artinya varians data masing-masing variabel homogen Dari hasil output di atas didapat nilai DW yang dihasilkan dari model regresi adalah 1.271. Sedangkan dari tabel DW dengan signifikansi 0,05 dan jumlah data (n) = 75, serta k = 3 (k adalah jumlah variabel independen). Berdasarkan perumusan masalah penelitian yang dikemukaan pada bab sebelumnya, yaitu untuk mengetahui sejauh mana variabel differensiasi produk(X1),harga (X2), dan promosi (X3),berpengaruh terhadap nilai penjualan rumah pada PT. Rizano Cipta Mandiri Batusangkar, maka dengan menggunakan analisis regresi berganda diperoleh hasil seperti pada Tabel 4.21berikut:
Tabel 2. Model Summary
Model 1
R
R Square
0.610
0.372
Sumber: data primer diolah 2014
35
Jurnal EKOBISTEK Fakultas Ekonomi , Vol. 5, No. 1, April 2016, Hal 28-39 Copyright@2016 by LPPM UPI YPTK Padang
ISSN : 2301-5268
Nilai R Square menunjukkan 0,372. Hal ini mengindikasikan bahwa sumbangan secara simultan (bersama-sama) variabel differensiasi produk(X1), harga (X2), dan promosi (X3), berpengaruh terhadap nilai penjualan rumah pada PT. Rizano Cipta Mandiri Batusangkar adalah sebesar 37,2% dan 62,8% lainnya dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti. Sedangkan tingkat pengaruh secara simultan (bersama-sama) differensiasi(X1), harga (X2), dan promosi (X3), berpengaruh terhadap nilai penjualan rumah pada PT Rizano Cipta Mandiri Batusangkaradalah sebesar 0,610. Dengan bantuan program SPSS versi 20 koefisien yang diperoleh dari hasil pengolahan data tentang differensiasi produk(X1), harga (X2), dan promosi (X3), berpengaruh terhadap nilai penjualan rumah pada PT Rizano Cipta Mandiri Batusangkaradalah dapat dilihat pada Tabel 4.22 berikut: Tabel 3. Koefisien Regresi Berganda Coefficients(a) Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
B
Beta
Std. Error
1.554 2.058 Diferensiasi_Produk 0.050 0.028 Harga 0.163 0.081 Promosi 0.061 0.031 a. Dependent Variable:Nilai_Penjualan
Partial Sig.
0.190 1.325 1.767 0.205 0.082 2.007 0.232 0.049 1.983 0.229 0.051
(Constant)
1
t
0.218 0.237 0.266
Tabel 4. ANOVA a
ANOVA Model
Sum of df Squares
Mean Square
F
Sig.
Regres 14.01 19.263 3 6.421 .000b sion 7 1 Residu 32.524 71 .458 al Total 51.787 74 a. Dependent Variable: Nilai_Penjualan b. Predictors: (Constant), Promosi, Harga, Diferensiasi_Produk Sumber: data primer diolah 2014 Dari hasil pengolahan dengan menggunakan SPSS, model regresi yang dipakai dapat dianalisis sebagai berikut: Ŷ = α + 1 X 1 + 2 X 2 + 3 X 3 Ŷ = -2,058 + 0,050 X1 + 0,163 X2 + 0,061 X3 Dari persamaan di atas didapat nilai constant sebesar -2,058, menunjukkan bahwa tanpa pengaruh differensiasi produk, harga dan promosimaka nilai penjualanyang diperoleh pengusaha adalah 2,058satuan. Artinya terjadi penumpukan stock dan tidak ada penjualan rumah.
36
Jurnal EKOBISTEK Fakultas Ekonomi , Vol. 5, No. 1, April 2016, Hal 28-39 Copyright@2016 by LPPM UPI YPTK Padang
ISSN : 2301-5268
Nilai koefisien regresi dari variabel X1 adalah sebesar 0,050menunjukkan pengaruh positif differensiasi produkterhadap nilai penjualan rumah. Artinya setiap peningkatan differensiasi produk(X1)sebesar satu satuan, maka akan meningkatkan pendapatan sebesar 0,05satuan, demikian pula sebaliknya. Nilai koefisien regresi dari variabelharga(X2) adalah sebesar 0,163 menunjukkan pengaruh positif hargaterhadap nilai penjualan. Artinya setiap peningkatan harga(X2)sebesar satu satuan, maka akan meningkatkan nilai penjualansebesar 0,163satuan, demikian pula sebaliknya. Nilai koefisien regresi dari variabel promosi(X3) adalah sebesar 0,061 menunjukkan pengaruh positif promositerhadap nilai penjualan. Artinya setiap peningkatan promosi(X3)sebesar satu satuan, maka akan meningkatkan nilai penjualansebesar 0,061satuan, demikian pula sebaliknya. Dari ketiga variabel tersebut, yang berpengaruh secara signifikan, secara parsial hanya variabel harga dengan signifikansi 0,049 < 0,050. Namun secara simultan (bersama-sama) ketiga variabel berpengaruh signifikan dan positif terhadap nilai penjualan rumah. Pengujian hipotesis dengan menggunakan uji F dilakukan untuk mengetahui terdapatnya pengaruh secara simultan (bersama-sama) antara variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y). Berdasarkan pada hipotesis tentang terdapatnya pengaruh secara simultan (bersama-sama) antara variabel differensiasi produk, harga dan promosi mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap nilai penjualan rumah pada PT Riizano Cipta Mandiri Batusangkar, maka melalui pengujian hipotesis dengan menggunakan SPSS 20. Dari Tabel diatas dapat diketahui hasil Fhitung adalah sebesar 14,017 yang signifikan pada level 0,000. Selanjutnya untuk nilai Ftabel pada level signifikansi 0,05 adalah 2,49. Jadi dapat disimpulkan bahwa nilai Fhitung > Ftabel (14,0,17>2,49). Hal ini menunjukkan bahwa secara simultan (bersama-sama) differensiasi produk, harga dan promosi mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap nilai penjualan rumah pada PT Rizano Cipta Mandiri Batusangkar. Nilai penjualan dipengaruhi oleh beberapa variabel. Variabel tersebut antara lain adalah differensiasi produk, harga dan promosi. Kemudian dilakukan perhitungan analisis regresi untuk melihat pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. 1. Pengaruh differensiasi produk, harga dan promosi terhadap nilai penjualan rumah pada PT Rizano Cipta Mandiri Batusangkar. Berdasarkan hasil uji hipotesis yang dilakukan bahwa secara simultan (bersama-sama) terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara differensiasi produk, harga dan promosi terhadap nilai penjualan rumah pada PT Rizano Cipta Mandiri Batusangkar. Besarnya sumbangan bersama-sama variable bebas seperti differensiasi produk, harga dan promosi mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap nilai penjualan rumah pada PT Rizano Cipta Mandiri Batusangkar sebesar 37,2%, sehingga sisanya 62,8% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti. Berdasarkan hasil hipotesis tersebut, dapat diketahui bahwa semua variabel bebas yang diteliti berpengaruh positif dan signifikan, ini sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Ong (2013). 2. Pengaruh differensiasi produk terhadap nilai penjualan rumah pada PT Rizano Cipta Mandiri Batusangkar. Berdasarkan hasil uji hipotesis yang dilakukan bahwa differensiasi produk mempunyai pengaruh yang positif tapi tidak signifikan terhadap nilai penjualan rumah pada PT Rizano Cipta Mandiri Batusangkar dengan signifikansi 0,082 > 0,05. Berdasarkan hasil hipotesis tersebut, dapat diketahui bahwa variabel differensiasi produk yang diteliti berpengaruh positif, ini sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Prasetya (2011).
37
Jurnal EKOBISTEK Fakultas Ekonomi , Vol. 5, No. 1, April 2016, Hal 28-39 Copyright@2016 by LPPM UPI YPTK Padang
ISSN : 2301-5268
3. Pengaruh harga terhadap nilai penjualan rumah pada PT Rizano Cipta Mandiri Batusangkar. Berdasarkan hasil uji hipotesis yang dilakukan bahwa harga mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap nilai penjualan rumah pada PT Rizano Cipta Mandiri Batusangkar dengan signifikansi 0,049 < 0,05.Berdasarkan hasil hipotesis tersebut, dapat diketahui bahwa variabel harga yang diteliti berpengaruh positif dan signifikan, ini sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Ong (2013). 4. Pengaruh promosi terhadap nilai penjualan rumah pada PT Rizano Cipta Mandiri Batusangkar. Berdasarkan hasil uji hipotesis yang dilakukan bahwa promosi mempunyai pengaruh yang positif tapi tidak signifikan terhadap nilai penjualan rumah pada PT Rizano Cipta Mandiri Batusangkar dengan signifikansi 0,051 > 0,05. Berdasarkan hasil hipotesis tersebut, dapat diketahui bahwa variabel promosi yang diteliti berpengaruh positif tapi tidak signifikan, ini sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Aji (2006).namun dalam penelitian Aji, promosi berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian.
5. Kesimpulan Berdasarkan hasil olahan data dengan analisis regresi berganda dan pembahasan terhadap hasil penelitian, baik antara differensiasi produk, harga dan promosi terhadap nilai penjualan rumah pada PT Rizano Cipta Mandiri Batusangkar maka dapat disimpulkan sebagai berikut: 1.
2. 3. 4.
Secara bersama-sama antara differensiasi produk, harga dan promosi berpengaruh signifikan terhadap nilai penjualan rumah pada PT Rizano Cipta Mandiri Batusangkar (sig = 0,000). Berarti secara simultan (bersama-sama) differensiasi produk, harga dan promosi akan meningkatkan nilai penjualan rumah pada PT Rizano Cipta Mandiri Batusangkar. Sumbangan secara bersama-sama ketiga variabel bebas dalam penelitian ini terhadap nilai penjualan rumah pada PT Rizano Cipta Mandiri Batusangkar adalah sebesar 37,2%. Secara parsial differensiasi produk berpengaruh positif tapi tidak signifikan terhadap nilai penjualan rumah pada PT. Rizano Cipta Mandiri Batusangkar, Secara parsial harga mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap nilai penjualan rumah pada PT. Rizano Cipta Mandiri Batusangkar, Secara parsial promosi mempunyai pengaruh yang positif tapitidak signifikan terhadap nilai penjualan rumah pada PT. Rizano Cipta Mandiri Batusangkar
Daftar Pustaka Ahman, Eeng, dan Yana Rohmana, Pengantar Teori Mikro, Bandung, Laboratorium EKOP UPI, 2007 Amstrong, Gary dan Philip, Kotler.Dasar-Dasar Pemasaran, Prenhalindo, Jakarta, 2002 Anggoro. 2008. Metode Penelitian. UT: Jakarta Arifin. A, Fitria Pramudina & Harya Setyaka S.Dillo, Pengalaman Membangun Kota Baru, Bumi Serpong, 2005. Craven, D.W. 2000. “Strategic Marketing”, 6th ed. Boston:Massachusetts: Irwin/McGraw-Hill. Ghozali, Imam, Aplikasi Analisis Multivariate dengan program SPSS, Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro, 2005 Herjanto, Eddy, Manajemen Operasi, PT Grasindo, Jakarta, 2008 Kertajaya, Hermawan, Mengembangkan Persaingan dengan Segitiga Differensiasi, Positioning dan Brand, Jakarta; PT Gramedia Pustaka Utama, 2004
38
Jurnal EKOBISTEK Fakultas Ekonomi , Vol. 5, No. 1, April 2016, Hal 28-39 Copyright@2016 by LPPM UPI YPTK Padang
ISSN : 2301-5268
Kotler, P dan Amstrong, G, Prinsip-prinsip Pemasaran, Edisi 12, Jilid IJakarta; Erlangga Kotler, P. 1995. “Manajemen Pemasaran, Analisa, Perencanaan, dan Pengendalian”. Salemba Empat, Jakarta. Kotler, Philip, Manajemen Pemasaran, edisi Bahasa Indonesia, Jilid 1, Gramedia, 2005 , Manajemen Pemasaran, edisi Bahasa Indonesia, Jilid 2, Gramedia, 2005
PT INDEKS Kelompok
PT INDEKS Kelompok
,Manajemen Pemasaran, Analisis Perencanaan Implementasi dan Kontra, Jakarta; PT Prenhallindo, 2007 Kuncoro, M., Metode Riset Untuk Bisnis dan Ekonomi Bagaimana Meneliti dan Menulis Tesis?, Erlangga, Jakarta, 2003 Limakrisna, Nandan dan Wilhelmus Hary Susilo, Manajemen Pemasaran Teori dan Aplikasi dalam Bisnis, Mitra Wacana Media, 2012 Masngudi, M.Noor Salim, 2012. “Metodologi Penelitian Untuk Ekonomi dan Bisnis”,cetakan pertama, Trianandra University Press. Jakarta Rochaery. E, dkk, Metodologi Penelitian Bisnis: Dengan Aplikasi SPSS, Edisi Pertama, Penerbit Mitra Wacana Media, Jakarta, 2007 Saladin, H. Djaslim. 1996. Unsur-unsur Inti Pemasaran. Mandar Maju. Bandung. Swastha, Basu. 1996, Azas-azas Marketing, Edisi ketiga. Penerbit Liberty. Yogyakarta. Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, Bandung: Alfabeta, 2009 Swastha DH, Basu dan Irawan, Manajemen Pemasaran Modern, Liberty, Yogyakarta, 2001 Umar, Husein Riset Pemasaran dan Perilaku Konsumen, Jakarta, PT Gramedia Pustaka Utama, 2000. Wibisono,Yusup. 2005. Metode Statistika. Yogyakarta: Gajah Mada University Press
39