perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
PENERAPAN PENGGUNAAN ALAT BANTU PEMBELAJARAN DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SENAM LANTAI GULING DEPAN PADA SISWA KELAS V A SD PANGUDI LUHUR ST. TIMOTIUS SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2015/2016
JURNAL
Oleh: RISKI IDA PANGESTIKA K5611065
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA November 2015
commit to user i
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
PENERAPAN PENGGUNAAN ALAT BANTU PEMBELAJARAN DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SENAM LANTAI GULING DEPAN PADA SISWA KELAS V A SD PANGUDI LUHUR ST. TIMOTIUS SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Riski Ida Pangestika K5611065 Pendidikan Kepelatihan Olahraga JPOK FKIP Universitas Sebelas Maret
[email protected] ABSTRAK Riski Ida Pangestika. PENERAPAN PENGGUNAAN ALAT BANTU PEMBELAJARAN DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SENAM LANTAI GULING DEPAN PADA SISWA KELAS V A SD PANGUDI LUHUR ST. TIMOTIUS SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2015/2016. Skripsi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. November 2015. Tujuan penelitian ini adalah untuk meningklatakn hasil belajar senam lantai guling depan melalui penerapan alat bantu pembelajaran pada siswa kelas V A SD Pangudi Luhur St. Timotius Surakarta Tahun Pelajaran 2015/2016. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus, dengan tiap siklus terdiri atas perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Subjek penelitian adalah siswa kelas V A SD Pangudi Luhur St. Timotius Surakarta tahun pelajaran 2015/2016 yang berjumlah 44 siswa yang terdiri dari 24 siswa putra dan 20 siswa putri. Sumber data dalam penelitian ini berasal dari guru dan siswa, data hasil belajar gulingh depan diperoleh melalui tes unjuk kerja, lembar observasi digunakan untuk menghumpulkan data kegiatan siswa di dalam mengikuti proses pembelajaran senam lantai guling depan. Teknik analisis data menggunakan teknik deskriptif yang didasarkan pada analisis kualitatif dengan prosentase. Hasil penelitian menunjukkan bahwa melalui alat bantu pembelajaran dapat meningkatkan hasil belajar senam lantai guling depan. Hasil belajar tersebut melalui aspek psikomotorik, kognitif dan afektif dari 44 siswa hanya 11 siswa yang mencapai KKM atau 25% pada kondisi awal, mengalami peningkatan menjadi 65,91% atau 29 siswa yang mencapai batas tuntas pada akhir siklus I. Selanjutnya meningkat menjadi 86,36% atau 38 siswa yang mencapai batas tuntas pada akhir siklus II. Dengan demikian, penelitian tindakan kelas pada siswa V A SD Pangudi Luhur St. Timotius Surakarta dalam meningkatkan hasil belajar senam lantai guling depan melalui penerapan alat bantu pembelajaran ini telah berhasil meningktakan hasil belajar senam lantai guling depan pada siswa. Simpulan penelitian ini adalah melalui penerapan alat bantu pembelajaran dapat meningkatkan hasil belajar senam lantai guling depan pada siswa kelas V A SD Pangudi Luhur St. Timotius Surakarta Tahun Pelajaran 2015/2016. Kata kunci: Senam Lantai Guling Depan, commit Alat Bantu Pembelajaran, Hasil Belajar to user 1
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id Gerakan
PENDAHULUAN
dalam
senam
keberanian,
lantai
A. Latar Belakang Masalah
membutuhkan
kelentukan
Pendidikan jasmani pada dasarnya
tubuh serta teknik yang benar, di samping itu olahraga ini sangat membosankan
merupakan bagian menyeluruh dari sistem untuk
Selain itu juga diperoleh data nilai
kesehatan,
senam lantai guling depan pada siswa
kebugaran jasmani, keterampilan berfikir
kelas V A-D, khususnya kelas V A masih
kritis, stabilitas emosional, keterampilan
rendah dibandingkan denagn kelas V B, V
sosial, penalaran, dan tindakan moral
C dan V D. Masih banyak siswa kelas V A
melalui aktivitas jasmani, olahraga dan
yang belum dapat memenuhi standar
kesehatan.
dapat
Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang
didefinisikan sebagai proses pendidikan
telah ditentukan di sekolah tersebut yaitu
yang ditujukan untuk mencapai tujuan
75, dimana dari 44 siswa hanya 11 anak
pendidikan.
yang memenuhi standar KKM atau 25%
pendidikan,
yang
mengembangkan
bertujuan aspek
Pendidikan
jasmani
Pendidikan jasmani, olahraga dan
dengan rata-rata 75. Selebihnya 75% siswa
kesehatan yang diajarkan di sekolah
masih kurang dalam penguasaan teknik
memiliki peranan sangat penting, yaitu
guling depan.
memberikan kesempatan kepada peserta didik
untuk
terlibat
berbagai
pengalaman
aktivitas
jasmani
langsung
dalam
belajar
melalui
yang
dipilih
Dari permasalahan di atas, maka peneliti ingin adanya variasi metode pembelajaran
serta
untuk
meningkatkan
kemampuan guling depan salah satunya
dilakukan secara sistematis. Pembekalan
dengan
pengalaman belajar itu diarahkan untuk
pembelajaran. Alat bantu pembelajaran
membina
dan
adalah alat-alat yang digunakan oleh
pengembangan psikis yang lebih baik,
pendidik dalam menyampaikan materi
sekaligus membentuk pola hidup sehat.
pembelajaran. Alat bantu pembelajaran ini
pertumbuhan
fisik
menggunakan
alat
bantu
Senam lantai merupakan salah satu
berfungsi untuk membantu dalam proses
cabang olahraga yang diajarkan pada siswa
pengajaran. Penggunaan alat bantu sebagai
Sekolah Dasar (SD). Cabang olahraga ini
bentuk
kurang begitu populer di masyarakat,
pembelajaran aktif, inovatif, kreatif, efektif
sehingga kurang diminati pula oleh siswa-
dan menyenangkan (PAIKEM) sangat
pembelajaran
yang
bersifat
siswa dalam pelajaran Pendidikan Jasmani diperlukan, misalkan alat bantu berupa user miring. Keadaan ini akan Olahraga dan Kesehatan di sekolah.commit to matras 2
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
membantu menumbuhkan motivasi dan
pada refleksi dari setiap siklus, sebab
antusiasme siswa terhadap materi ajar
refleksi ini tergantung pada fakta dan
guling depan.
interprestasi data yang diperoleh atau
Dari latar belakang masalah diatas
kondisi yang ada dilapangan. Refleksi
maka peneliti ingin melakukan penelitian
dilakukan untuk memperoleh hasil yang
tindakan kelas (PTK) senam lantai yang
maksimal
berjudul “Penerapan Penggunaan Alat
penggunaan alat bantu pembelajaran untuk
Bantu Pembelajaran Dalam Meningkatkan
meningkatkan hasil belajar senam lantai
Hasil Belajar Senam Lantai Guling Depan
guling depan pada siswa kelas V A SD
Pada Siswa Kelas V A SD Pangudi Luhur
Pangudi Luhur St. Timotius Surakarta.
St. Timotius Surakarta Tahun Pelajaran
mengenai
Analisis
2015/2016”.
data
penerapan
yang
digunakan
dalam penelitian ini analisis deskriptif kualitatif dengan prosentase. Pengumpulan
METODE PENELITIAN Penelitian
ini
data menggunakan tes dan observasi
menggunakan
dimana
metode penilitian tindakan kelas (PTK).
atau
terhadap permasalahan yang dihadapi oleh
tingkat
penguasaan
materi
sedangkan observasi digunakan sebagai
proses pembelajaran di kelas.
teknik pengumpulan data tentang hasil
dimaksud
adalah
belajar guling depan siswa dan tentang
tindakan berupa alat bantu pembelajaran
aktifitas siswa selama mengikuti proses
untuk meningkatkan hasil belajar senam
belajar mengajar melalui alat bnatu dalam
lantai guling depan pada siswa kelas V A
pembelajaran
SD Pangudi Luhur St. Timotius Surakarta. bantu
mengukur
lantai dalam bentuk lisan dan tertulis
guru untuk menyelesaikan permasalahan
alat
dan
pembelajaran guling depan dalam senam
peneliti. Peneliti berkolaborasi dengan
Penerapan
data
untuk
kemampuan siswa dalam aspek kognitif
yang berfungsi untuk mencari solusi
yang
digunakan
mengumpulkan
Penelitian ini merupakan penelitian praktis
Solusi
tes
guling
depan.
Teknik
pengujian validitas data pada Penelitian
pembelajaran
Tindakan
dilakukan secara berulang dalam setiap
Kelas
ini
menggunakan
triangulasi yang merupakan salah satu cara
pembelajaranya, artinya cara menerapkan
yang
alat bantu pembelajaran dalam setiap
digunakan
validitas
peningkatan
penelitian.
Triangulasi
meliputi triangulasi data, maupun pada siklus II. Perbedaan terletakcommit to user sumber, triangulasi metode.
triangulasi
siklusnya adalah sama baik pada siklus I
3
data
untuk
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
HASIL PENELITIAN
dibawah KKM dan belum sesuai dengan
Hasil penelitian ini menunjukan
target yang ditetapkan yaitu ketuntasan
bahwa melalui penggunaan alat bantu
hasil
pembelajaran dapat meningkatkan hasil
dilanjutkan ke siklus II. Hal ini karena
belajar senam lantai guling depan. Hasil
adanya beberapa kendala seperti, para
belajar
siswa
tersebut
meliputi
aspek
belajar
masih
sebesar
perlu
80%,
sehingga
adaptasi
dengan
pisikomotorik, kognitif, dan afektif dari 44
penerapan alat bantu pembelajaran, masih
siswa hanya 11 siswa yang mencapai
terdapat siswa yang kurang serius dalam
KKM atau 25% pada kondisi awal,
mengikuti
mengalami peningkatan menjadi 65,91%
lemahnya
atau 29 siswa yang mencapai batas tuntas
beberapa siswa
pada siklus I. Selanjutnya meningkat
lantai guling depan.
pembelajaran pemahaman
dan
masih
konsep
gerak
terhadap materi senam
menjadi 86,36% atau 38 siswa yang mencapai batas tuntas pada akhir siklus II.
Tabel Deskripsi Hasil Belajar Senam
Hasil belajar siswa pada siklus I dan II
Lantai Guling Depan Siswa pada Akhir
disajikan dalam tabel berikut.
Siklus II
Tabel Deskripsi Hasil Belajar Senam
Prosentase Ketuntasan
Lantai Guling Depan Siswa pada Akhir
Total
Siklus I. Prosentase Ketuntasan
Tidak Tuntas
Tuntas
13,64% (6 siswa)
86,36% (38 siswa)
100% (44 siswa)
Total Tidak Tuntas
Tuntas
34, 09% (15 siswa)
65,91% (29 siswa)
Berdasarkan
hasil
pengamatan
peneliti dan guru dan hasil belajar siswa
100% (44 siswa)
yang diperoleh pada siklus II ini guru dapat mengerti kekurangan-kekurangan
Berdasarkan
tabel
diatas
yang telah dialami selama kegiatan belajar
menunjukan bahwa rata-rata hasil belajar
mengajar
siswa yang tuntas diperoleh pada akhir
penerapan alat bnatu pembelajaran untuk
tindakan siklus I sebanyak 65,91%. Hasil
meningkatkan hasil belajar senam lantai
ini
guling depan diperoleh secara maksimal.
belum
menunjukan
hasil
yang
maksimal, masih banyak nilai siswa yangcommit to user 4
berlangsung.
Penggunaan
perpustakaan.uns.ac.id Peneliti
juga
digilib.uns.ac.id berhasil
Penelitian Tindakan Kelas telah memenuhi
membangkitkan semangat siswa untuk
target dari rencana terget yang telah
mengikuti
ditentukan. Dan dirasa sudah optimal
kegiatan
telah
belajar
mengajar
dengan tertib. Siswa juga tidak cepat bosan
sesuai dengan yang diharapkan.
dan semakin termotivasi dengan materi SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
pembelajaran yang diberikan, siswa telah mampu melakukan teknik guling depan dengan
baik,
walaupun
masih
A. Simpulan
ada
Dari hasil kegiatan pembelajaran
beberapa siswa yang kurang baik. Dari deskripsi data terlihat bahwa
yang telah dilakukan selama dua siklus
belajar siswa sudah cukup baik
dan berdasarkan seluruh pembahasan serta
hasil
dengan ketuntasan hasil belajar mencapai
analisis
yang
telah
86,36%, ini berarti proses belajar mengajar
disimpulkan sebagai berikut : Bahwa
telah dikatakan berhasil karena telah
dilakukan
melalui
dapat
penerapan
alat
melebihi indikator pencapaian hasil belajar
bantu pembelajaran dapat meningkatkan
dari 80%, meskipun masih terdapat 6orang
hasil belajar senam lantai guling depan
(13,64%) siswa yang belum tuntas, hal ini
pada kelas V A SD Pangudi Luhur St.
disebabkan karena ada beberapa orang
Timotius Surakarta. Hal ini dapat dilihat
diantara siswa masih merasa kurang
dari presentase ketuntasan yang meningkat
percaya
mengikuti
pada setiap siklus. Pada data awal pra
pembelajaran sehingga tidak maksimal
siklus presentase ketuntasan yaitu 25% dan
dalam memperoleh hasil belajarnya dan
pada
artinya keaktifan dan kemampuan siswa
meningkat menjadi 65,91% dan meningkat
meningkat sesuai yang diharapkan dan
menjadi 86,36% pada siklus II.
diri
pembelajaran meningkatkan Penerapan
dalam
dinyatakan hasil penggunaan
siklus
berhasil
I
presentase
ketuntasan
B. Implikasi
belajar
siswa.
Penelitian ini memberikan suatu
alat
bantu
gambaran yang jelas bahwa keberhasilan
pembelajaran yang digunakan oleh peneliti
proses
dan guru mampu mengubah kondisi kelas
beberapa faktor. Faktor-faktor tersebut
menjadi lebih baik, sehingga proses belajar
berasal dari pihak guru maupun siswa.
mengajar dan pemberian materi bisa
pembelajaran
Faktor
dari
tergantung
pihak
guru
pada
yaitu
berlangsung lebih maksimal, melihat hasil kemampuan guru dalam mengembangkan commit to user yang diperoleh pada tindakan II maka materi, kemampuan seorang guru dalam 5
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id kemampuan
bagi guru yang ingin menggunakan model
seorang guru dalam mengelola kelas, cara
pembelajaran dengan menggunakan alat
yang digunakan seorang guru dalam proses
bantu. Bagi guru bidang studi Pendidikan
pembelajaran, serta model pembelajaran
Jasmani dan Olahraga, hasil penelitian ini
yang digunakan guru sebagai sarana untuk
dapat digunakan sebagai suatu alternatif
menyampaikan materi. Sedangkan faktor
dalam melaksanakan proses pembelajaran
dari siswa yaitu minat dan motivasi siswa
Penjasorkes khususnya yang berkaitan
dalam mengikuti proses pembelajaran.
dengan peningkatan hasil belajar senam
menyampaikan
materi,
Faktor-faktor
tersebut
saling
lantai guling depan yang efektif dan
mendukung satu sama lain, sehingga harus
menarik yang membuat siswa lebih aktif
diupayakan dengan maksimal agar semua
serta menghapus persepsi siswa mengenai
faktor tersebut dapat dimiliki oleh guru
pembelajaran
dan siswa dalam proses pembelajaran yang
awalnya
berlangsung di kelas maupun di lapangan.
pembelajaran
yang
Apabila guru memiliki kemampuan yang
Apalagi
guru
baik dalam menyampaikan materi dan
kemampuan yang lebih kreatif dalam
dalam mengelola kelas serta didukung oleh
membuat model-model pembelajaran yang
teknik dan sarana dan prasarana yang
lebih
sesuai, maka seorang guru akan dapat
kemampuannya
menyampaikan materi dengan baik. Materi
fasilitas yang tersedia di sekolah dalam
tersebut akan dapat diterima oleh siswa
upaya
apabila siswa juga memiliki minat dan
seorang pendidik yang profesional dan
motivasi yang tinggi untuk aktif dalam
inovatif.
Penjasorkes
yang
membosankan
bagi
banyak,
menjadi
menyenangkan. yang
dapat dan
meningkatkan
pada
memiliki
menyalurkan memanfaatkan
kinerja
sebagai
proses pembelajaran. Dengan demikian,
Dengan diterapkanya alat bantu
kegiatan belajar mengajar dapat berjalan
pembelajaran untuk meningkatkan hasil
dengan lancar, kondusif, efektif, dan
belajar siswa terhadapmateri senam lantai
efisien.
guling depan, maka siswa memperoleh Penelitian ini juga memberikan
deskripsi penerapan
yang
jelas
penggunaan
bahwa
dengan
alat
bantu
pengalaman baru dan berbeda dalam proses
pembelajaran
Pembelajaran
pembelajaran dapat meningkatkan hasil
awalnya
Penjasorkes
membosankan
Penjasorkes. yang bagi
pada siswa,
belajar siswa, sehingga penelitian ini dapat menjadi pembelajaran yang menarik dan user digunakan sebagai suatu pertimbangancommit to menyenangkan bagi siswa. 6
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Pemberian tindakan dari siklus I
materi, serta dalam mengelola kelas,
dan II memberikan deskripsi bahwa
sehingga kualitas pembelajaran yang
terdapatnya kekurangan atau kelemahan
dilakukannya dapat terus meningkat
yang terjadi selama proses pembelajaran
seiring
berlangsung. Namun banyak kekurangan-
kemampuan yang dimiliki
dengan
peningkatan
kekurangan tersebut dapat diatasi pada
2. Guru hendaknya mau membuka diri
pelaksanaan tindakan pada siklus-siklus
menerima berbagai bentuk masukan,
berikutnya. Dari pelaksanaaan tindakan
saran, maupun kritik agar dapat lebih
yang kemudian dilakukan refleksi terhadap
memperbaiki
proses pembelajaran, dapat dideskripsikan
mengajarnya.
terdapatnya
peningkatan
pembelajaran
kualitas
dalam
3. Guru hendaknya lebih inovatif dalam
Penjasorkes dan peningkatan hasil belajar
menerapkan
siswa. Dari segi proses pembelajaran
alat bantu pembelajaran, dan media
Penjasorkes,
pembelajaran untuk menyampaikan
penerapan
pembelajaran
dengan menggunakan alat bantu ini dapat
metode
materi pembelajaran.
merangsang aspek motorik siswa. Dalam
4. Sekolah
hendaknya
hal ini siswa dituntut untuk aktif dalam
menyediakan fasilitas
pembelajaran Penjas yang nantinya dapat
mendukung
bermanfaat
untuk
mengembangkan
belajar mengajar.
kebugaran
jasmani,
mengembangkan
kerjasama, mengembangkan
skill
pembelajaran,
berusaha yang dapat
kelancaran
kegiatan
5. Kepada guru yang belum menerapkan
dan
alat
bantu
pembelajaran
henknya
mengembangkan sikap kompetetif yang
mencob model pembelajaran tersebut
kesemuanya ini sangat penting dalam
dalam pembelajaran Penjas sehingga
pendidikan
nantinya
jasmani
olahraga
dan
kesehatan.
dapat
meningkatkan C. Saran
bermanfaat hasil
untuk
belajar
anak
didiknya.
Berdasarkan hasil penelitian, maka
6. Penelitian ini dapat diterapkan di kelas
dapat disarankan beberapa hal, khususnya
lain maupun di sekolah lain. Namun
pada guru V A SD Pangudi Luhur St.
tentu saja dalam penerapannya harus
Timotius Surakarta. sebagai berikut:
diikuti
1. Guru hendaknya terus berusaha untuk
modifikasi seperlunya sesuai dengan
oleh
meningkatkan kemampuannya dalam konteks kelas mengembangkan dan menyampaikancommit to user masing-masing. 7
penyesuaian
ataupun
dan
sekolah