Simulasi Alat Bantu Pembelajaran Topologi Jaringan Secara Visual (Aneu Yulianeu – Abdul Wahab)
SIMULASI ALAT BANTU PEMBELAJARAN TOPOLOGI JARINGAN SECARA VISUAL 1)
Aneu Yulianeu 1, Abdul Wahab 2
Prodi Manajemen Informatika STMIK DCI Babakan Talang Cimari Cikoneng Ciamis Email :
[email protected] 2) SMPN 2 Salopa Jl. Sukajaya 1 No. 35 Cibabat Cimahi Barat Cimahi Email :
[email protected]
ABSTRAK Hampir seluruh aspek kehidupan manusia saat ini tidak dapat dilepaskan dari teknologi, khususnya teknologi komputer. Hal ini dapat dilihat dari penggunaan komputer yang semakin meluas. Kemajuan teknologi komunikasi mempunyai pengaruh pada perkembangan pengolahan data. Data dari satu tempat dapat dikirim ke tempat lain dengan alat telekomunikasi. Jaringan komputer bukanlah sesuatu yang baru saat ini. Hampir di setiap perusahaan terdapat jaringan komputer untuk memperlancar arus informasi di dalam perusahaan tersebut. Dengan menggunakan program Delphi, proses pemahaman menjadi lebih mudah dan interaktif. Simulasi pembelajaran program bantu yang berbasis komputer untuk menangani masalah tertentu, dalam hal ini untuk menangani masalah pengenalan jaringan komputer dan pengoperasian routers di dalam internetworking. Secara umum kita dapat mengenal dan memahami cara kerja routers, mampu mendesain suatu internetworking dengan menggunakan router baik secara hardware maupun software. Penghematan biaya yang dikeluarkan dalam memahami penggunaan router dan mampu mengatasi troubleshoting yang muncul di dalam implementasi penggunaan router. Selain itu juga untuk menambah ilmu pengetahuan dan wawasan bidang ilmu komputer, daya tarik khususnya dalam mempelajari jaringan komputer, internetworking serta pengenalan router yang mendalam dan juga sebagai acuan bila menghadapi masalah yang sama. Kata kunci : Topologi, Jaringan, Simulasi I.
PENDAHULUAN Suatu sistem jaringan komputer menjadi begitu berkembang sejak ditemukannya jaringan komputer sebagai sarana untuk berkomunikasi dan penyampaian informasi yang lebih cepat, dan efisien. Suatu informasi dewasa ini dapat menyebar dengan begitu cepatnya. Dalam mendesain sistem jaringan komputer diperlukan suatu keahlian dan pemahaman tentang cara mendesain dan mengimplementasikan sistem jaringan itu
sendiri. Pemahaman tersebut meliputi banyak hal seperti koneksi jaringan, tipe jaringan, serta topologi yang akan diimplementasikan ke dalam network itu sendiri. Pembelajaran terhadap jaringan komputer sendiri tidak terbatas akan teknik desain jaringan secara teori. Dibutuhkan praktek nyata sebagai kelanjutan pemahaman dan pembelajaran terhadap jaringan komputer. Banyak hal yang perlu menjadi landasan didalam memahami jaringan komputer. Point 51
Simulasi Alat Bantu Pembelajaran Topologi Jaringan Secara Visual (Aneu Yulianeu – Abdul Wahab)
utama didalam pembelajaran suatu sistem jaringan komputer adalah pemahaman akan elemen penyusun dari jaringan komputer, teknik mendesain hingga implementasi serta internet working. Pemahaman terhadap jaringan komputer dan internetworking membutuhkan pula keahlian dan pemahaman akan hal-hal yang menyangkut cara menghubungkan satu jaringan dengan jaringan yang lain memalui teknik-teknik tertentu. Untuk memahami pengertian dan cara mendesain suatu sistem jaringan komputer serta cara kerja dan implementasinya diperlukan keahlian khusus yang diperoleh melalui pelatihan tertentu. Sebagai contoh adalah sertifikasi CCNA dan CCDA. Sertifikasi tersebut diterbitkan sebagai lisensi dan pengakuan terhadap seseorang yang dikeluarkan oleh perusahaan Cisco sistem. Dengan berbekal sertifikasi tersebut seseorang memiliki keahlian khusus akan jaringan komputer yang memiliki standar dan pengakuan internasional, keahlian tersebut merupakan komponen vital dan sangat dibutuhkan di dalam dunia informasi. Proses pengambilan kursus di atas memakan waktu yang singkat, tetapi biaya yang dibutuhkan untuk mengikuti sertifikasi tersebut sangat besar. Selain itu mutlak dibutuhkan pemahaman yang mendalam terlebih dahulu. Oleh karena itu penulis mengangkat permasalahan ini kedalam sebuah karya ilmiah dengan judul “Simulasi Alat Bantu Pembelajaran Topologi Jaringan Secara Visual” yang dituangkan kedalam sebuah sebuah sistem informasi agar dapat memberikan informasi yang baik dan jelas bagi pemakai.
II. 2.1
LANDASAN TEORI Definisi Topologi Jaringan Topologi menggambarkan struktur dari suatu jaringan atau bagaimana sebuah jaringan didesain. Dalam definisi topologi terbagi menjadi dua, yaitu topologi fisik (physical topology) yang menunjukan posisi pemasangan kabel secara fisik dan topologi logik (logical topology) yang menunjukan bagaimana suatu media diakses oleh host. Pada sistem Lan terdapat tiga topologi utama yang paling sering digunakan: bus, star, dan ring. Topologi jaringan ini kemudian berkembang menjadi topologi tree dan mesh yang merupakan kombinasi dari star, mesh, dan bus. Dengan populernya teknologi nirkabel dewasa ini maka lahir pula satu topologi baru yaitu topologi wireless. Berikut topologi yang dimaksud: a. Topologi Bus b. Topologi Ring (Cincin) c. Topologi Star (Bintang) d. Topologi Tree (Pohon) e. Topologi Mesh (Tak beraturan) f. Topologi Wireless (Nirkabel) 2.2
Topologi Bus Topologi bus ini sering juga disebut sebagai topologi backbone, dimana ada sebuah kabel coaxial yang dibentang kemudian beberapa komputer dihubungkan pada kabel tersebut. Secara sederhana pada topologi bus, satu kabel media transmisi dibentang dari ujung ke ujung, kemudian kedua ujung ditutup dengan “terminator” atau terminating-resistance (biasanya berupa tahanan listrik sekitar 60 ohm).
52
Simulasi Alat Bantu Pembelajaran Topologi Jaringan Secara Visual (Aneu Yulianeu – Abdul Wahab)
Gambar 2.1 Prinsip Topologi Bus Pada titik tertentu diadakan sambungan (tap) untuk setiap terminal.Wujud dari tap ini bisa berupa “kabel transceiver” bila digunakan “thick coax” sebagai media transmisi. Atau berupa “BNC T-connector” bila digunakan
“thin coax” sebagai media transmisi. Atau berupa konektor “RJ-45” dan “hub” bila digunakan kabel UTP. Transmisi data dalam kabel bersifat “full duplex”, dan sifatnya “broadcast”, semua terminal bisa menerima transmisi data.
Gambar 2.2 Koneksi kabel-transceiver Pada Topologi Bus Suatu protokol akan mengatur transmisi dan penerimaan data, yaitu Protokol Ethernet atau CSMA/CD. Pemakaian kabel coax (10Base5 dan 10Base2) telah distandarisasi dalam IEEE 802.3.
Melihat bahwa pada setiap segmen (bentang) kabel ada batasnya maka diperlukan “Repeater” untuk menyambungkan segmen-segmen kabel.
Gambar 2.3 Perluasan Topologi Bus Menggunakan Repeater 2.2.1 Kelebihan Topologi Bus 1. Instalasi relatif lebih murah 2. Kerusakan satu komputer client tidak akan mempengaruhi komunikasi antar client lainnya 3. Biaya relatif lebih murah
2.2.2 Kelemahan Topologi Bus Jika kabel utama (bus) atau backbone putus maka komunikasi gagal bila kabel utama sangat panjang maka pencarian gangguan menjadi sulit kemungkinan akan terjadi tabrakan data (data collision) apabila banyak client yang mengirim pesan dan ini akan menurunkan kecepatan komunikasi.
53
Simulasi Alat Bantu Pembelajaran Topologi Jaringan Secara Visual (Aneu Yulianeu – Abdul Wahab)
2.3 Topologi Ring (Cincin) Topologi ring biasa juga disebut sebagai topologi cincin karena bentuknya seperti cincing yang melingkar. Semua komputer dalam jaringan akan di hubungkan pada sebuah cincin. Cincin ini hampir sama fungsinya dengan concenrator pada topologi star yang menjadi pusat berkumpulnya ujung kabel dari setiap komputer yang terhubung. Secara lebih sederhana lagi topologi cincin merupakan untaian media transmisi dari satu terminal ke terminal lainnya hingga membentuk suatu lingkaran, dimana jalur transmisi hanya “satu arah”. Tiga fungsi yang diperlukan dalam topologi cincin : penyelipan data, penerimaan data, dan pemindahan data. Penyelipan data adalah proses dimana data dimasukkan kedalam saluran transmisi oleh terminal pengirim setelah diberi alamat dan bit-bit tambahan lainnya. Penerimaan data adalah proses ketika terminal yang dituju telah mengambil data dari saluran, yaitu dengan
cara membandingkan alamat yang ada pada paket data dengan alamat terminal itu sendiri. Apabila alamat tersebut sama maka data kiriman disalin. Pemindahan data adalah proses dimana kiriman data diambil kembali oleh terminal pengirim karena tidak ada terminal yang menerimanya (mungkin akibat salah alamat). Jika data tidak diambil kembali maka data ini akan berputar-putar dalama saluran. Pada jaringan bus hal ini tidak akan terjadi karena kiriman akan diserap oleh “terminator”. Pada hakekatnya setiap terminal dalam jaringan cincin adalah “repeater”, dan mampu melakukan ketiga fungsi dari topologi cincin. Sistem yang mengatur bagaimana komunikasi data berlangsung pada jaringan cincin sering disebut token-ring. Kemungkinan permasalahan yang bisa timbul dalam jaringan cincin adalah Kegagalan satu terminal / repeater akan memutuskan komunikasi ke semua terminal.
2.4 Topologi Star (Bintang) Disebut topologi star karena bentuknya seperti bintang, sebuah alat yang disebut concentrator bisa berupa hub atau switch menjadi pusat, dimana semua komputer dalam jaringan dihubungkan ke concentrator ini. Pada topologi Bintang (Star) sebuah terminal pusat bertindak sebagai pengatur dan pengendali semua komunikasi yang terjadi. Terminal-terminal lainnya melalukan komunikasi melalui terminal pusat ini. Terminal kontrol pusat bisa berupa sebuah komputer yang difungsikan sebagai pengendali tetapi bisa juga berupa “HUB” atau “MAU” (Multi Accsess Unit).
2.4.1 Kelebihan Topologi Bintang Karena setiap komponen dihubungkan langsung ke simpul pusat maka pengelolaan menjadi mudah, kegagalan komunikasi mudah ditelusuri. Kegagalan pada satu terminal tidak mempengaruhi komunikasi terminal lain. 2.4.2 Kelemahan Topologi Bintang Kegagalan pusat kontrol (simpul pusat) memutuskan semua komunikasi bila yang digunakan sebagai pusat kontrol adalah HUB maka kecepatan akan berkurang sesuai dengan penambahan komputer, semakin banyak semakin lambat. 54
Simulasi Alat Bantu Pembelajaran Topologi Jaringan Secara Visual (Aneu Yulianeu – Abdul Wahab)
2.5 Topologi Tree (Pohon) Topologi pohon adalah pengembangan atau generalisasi topologi bus. Media transmisi merupakan satu kabel yang bercabang namun loop tidak tertutup. Topologi pohon dimulai dari suatu titik yang disebut “headend”. Dari headend beberapa kabel ditarik menjadi cabang, dan pada setiap cabang terhubung beberapa terminal dalam bentuk bus, atau dicabang lagi hingga menjadi rumit. Ada dua kesulitan pada topologi ini: 1. Karena bercabang maka diperlukan cara untuk menunjukkan kemana data dikirim, atau kepada siapa transmisi data ditujukan. 2. Perlu suatu mekanisme untuk mengatur transmisi dari terminal terminal dalam jaringan.
2.7.1 Teknologi LAN nirkabel 1. LAN infrared (IR), Terbatas dalam sebuah ruangan karena IR tidak mampu menembus dinding yang tidak tembus cahaya. 2. LAN gelombang radio, Terbatas dalam sebuah kompleks gedung, seperti bluetooth, WiFi. 3. LAN spektrum penyebaran, Beroperasi pada band-band ISM (industrial, scientific, medical) yang tidak memerlukan lisensi. 4. Gelombang mikro narrowband, Beroperasi pada frekuensi gelombang mikro yang tidak termasuk dalam spektrum penyebaran. 2.7.2 Jenis Jaringan Komputer Berdasarkan Teknologi Transmisi. Jenis jaringan berdasarkan teknologi transmisi dibagi menjadi dua, yaitu jaringan broadcast dan jaringan point-to-point. Jaringan Broadcast Jaringan ini menggunakan saluran komunikasi tunggal yang digunakan semua komputer atau mesin yang terhubung pada jaringan ini secara bersama-sama. Jaringan Point-to-Point Jaringan ini terdiri atas beberapa komputer atau mesin yang seringkali harus memiliki banyak rute karena jaraknya berbeda. dalam mengirim paket dari suatu mesin sumber ke suatu tujuan, paket jenis ini harus melalui mesin perantaranya yang bisa melalui banyak rute. Pada umumnya jaringan lokal atau jaringan yang secara geografis kecil cenderung memakai jaringan broadcast, sedangkan jaringan yang lebih besar dapat menggunakan jaringan Point-to-Point.
2.6 Topologi Mesh (Tidak Beraturan) Topologi Mesh adalah topologi yang tidak memiliki aturan dalam koneksi. Topologi ini biasanya timbul akibat tidak adanya perencanaan awal ketika membangun suatu jaringan. Karena tidak teratur maka kegagalan komunikasi menjadi sulit dideteksi, dan ada kemungkinan boros dalam pemakaian media transmisi. 2.7 Topologi Wireless (Nirkabel) Jaringan nirkabel menjadi trend sebagai alternatif dari jaringan kabel, terutama untuk pengembangan LAN tradisional karena bisa mengurangi biaya pemasangan kabel dan mengurangi tugastugas relokasi kabel apabila terjadi perubahan dalam arsitektur bangunan dsb. Topologi ini dikenal dengan berbagai nama, misalnya WLAN, WaveLAN, HotSpot, dsb.
55
Simulasi Alat Bantu Pembelajaran Topologi Jaringan Secara Visual (Aneu Yulianeu – Abdul Wahab)
2.7.3. Jenis Jaringan Komputer Berdasarkan Jarak. Jenis jaringan berdasarkan jarak terbagi tiga, yaitu : 1. Local Area Network (LAN) Local Area Network (LAN) adalah sejumlah komputer yang saling dihubungkan bersama di dalam satu areal tertentu yang tidak begitu luas, seperti di dalam satu kantor atau gedung. Secara garis besar terdapat dua tipe jaringan atau LAN, yaitu jaringan Peer to Peer dan jaringan Client-Server. Pada jaringan peer to peer, setiap komputer yang terhubung ke jaringan dapat bertindak baik sebagai workstation maupun server. Sedangkan pada jaringan Client-Server, hanya satu komputer yang bertugas sebagai server dan komputer lain berperan sebagai workstation. 2. Metropolitan Area Network (MAN) Jaringan ini lebih luas dari jaringan LAN dan menjangkau antar wilayah dalam satu provinsi. Jaringan MAN menghubungkan jaringan-jaringan kecil yang ada, seperti LAN yang menuju pada lingkungan area yang lebih besar. Contoh, beberapa bank yang memiliki jaringan komputer di setiap cabangnya dapat berhubungan satu sama lain sehingga nasabah dapat melakukan transaksi di cabang maupun dalam propinsi yang sama. 3. Wide Area Network (WAN) Jaringan ini mencakup area yang luas dan mampu menjangkau batas propinsi bahkan sampai negara yang ada dibelahan bumi lain. Jaringan WAN dapat menghubungkan satu komputer dengan komputer lain dengan menggunakan satelit atau kabel bawah laut. Topologi yang digunakan WAN menggunakan topologi tak menentu sesuai dengan apa yang akan digunakan. Topologi Jaringan (Bentuk Jaringan) Topologi Jaringan adalah
gambaran secara fisik dari pola hubungan antara komponen-komponen jaringan, yang meliputiserver, workstation, hub/Switch dan pengkabelannnya. Pola ini sangat erat kaitannya dengan metode access dan media pengiriman yang digunakan. Topologi yang ada sangatlah tergantung dengan letak geograpis dari masing-masing terminal, kualitas kontrol yang dibutuhkan dalam komunikasi ataupun penyampaian pesan, serta kecepatan dari pengirima data. a. Point to Point (Titik ke-Titik). b. Star Network (Jaringan Bintang) c. Ring Network (Jaringan Cincin) d. Tree Network (Jaringan Pohon) e. Bus Network f. Plex Network (Jaringan Kombinasi) 2.8 KABEL STP Kabel STP (Shielded Twisted Pair) merupakan salah satu jenis kabel yang digunakan dalam jaringan komputer. Kabel ini berisi dua pair kabel (empat kabel) yang masing-masing pair dipilin (twisted). Masing-masing kabel berupa kabel dengan inti kawat tembaga tunggal yang berisolator. Keempat kabel tersebut dibungkus dengan anyaman kabel serabut yang berfungsi sebagai pelindung dan grounding (shielded). Sebagai pelindung luar adalah lapisan isolator yang merupakan kulit kabel. Kabel ini mampu mentransmisikan ata hingga 16 Mbps dengan jarak maksimal 100 meter. 2.9 Coaxial (Kabel Coaxial) Kabel coaxial adalah kabel tembaga yang diselimuti oleh beberapa pelindung dimana pelindung-pelindung tersebut memiliki fungsi sebagai berikut : Konduktor, berupa kabel tunggal atau kabel serabut yang merupakan inti dari kabel Coaxial. Bagian ini merupakan bagian 56
Simulasi Alat Bantu Pembelajaran Topologi Jaringan Secara Visual (Aneu Yulianeu – Abdul Wahab)
kabel yang digunakan untuk transmisi data atau sebagai kabel data. Isolator dalam, merupakan lapisan isolator antara konduktor dengan grounding, yang juga berfungsi sebagai pelindung kabel inti (konduktor). Isolator luar, bagian berupa lapisan isolator yang juga merupakan kulit kabel.
sehingga ketika kita sedang berada dalam jaringan menjadi terputus di tengah jalan. 3. Sering kali tidak dilakukan pengaturan dalam terkoneksi jaringan dalam sekolahan atau kantor karena kesibukan pihak tertentu yang membuat pengendalinya. 4. Pada proses terjadinya sharing data atau mengirim data kita sebagai user tidak tahu gimana cara kerja tersebut.
2.10 Kabel lan coaxial Kabel lan coaxial digunakan pada Ethernet 10Base2 dan 10Base5 beberapa tahun yang lalu. 10Base5 mengacu pada thicknet sementara 10Base2 mengacu pada thinnet sebab 10Base5 dulu menggunakan kabel lan coaxial yang lebih tebal. Awalnya Ethernet mendasakan jaringannya pada Kabel lan coaxial yang mana bisa membentang sampai 500 meter dalam satu segmen. Kabel lan coaxial ini mahal, dan maksimum hanya sampai kecepatan 10Mbps saja. Kabel lan coaxial ini sekarang sudah tidak popular.
3.1 Analisis Penggunaan Transmisi Jaringan Komputer Transmisi adalah merupakan proses untuk melakukan pengiriman data dari salah satu sumber data ke penerima data menggunakan komputer / media elektronik. Jenis jaringan berdasarkan teknologi transmisi dibagi menjadi dua, yaitu transmisi broadcast dan transmisi point-topoint. 1. Transmisi Broadcast transmisi ini menggunakan saluran komunikasi tunggal yang digunakan semua komputer atau mesin yang terhubung pada jaringan ini secara bersama-sama Wireless. 2. mempunyai sifat broadcast dikarenakan pola radiasinya memancar kesegala arah inilah yang menyebabkan semua terminal dapat menerima sinyal pengirim. - Kelebihan jaringan nirkabel a. Biaya pemeliharaan murah karena hanya mencakup stasiun sel b. Dimensinya kecil, pembangunanya cepat dan mudah di kembangkan c. Mudah dan murah untuk di relokasi serata mendukung portabelitas - Kelemahan jaringan nirkabel a. Biaya peralatan cukup mahal b. Delay cukup besar
III.
ANALISA MASALAH Dari tahap analisis dapat diketahui dengan jelas masalah-masalah apa saja yang sering muncul, yang nantinya akan dicari solusi yang tepat untuk memecahkan masalah tersebut. Permasalahan dalam pembelajaran topologi jaringan, yang nantinya akan dijadikan landasan usulan perancangan sitem baru. Adapun permasalahan tersebut yaitu: 1. Pada proses pengaturan server bila dalam suatu jaringan di sekolah atau di tempat kerja, hanya bisa dilakukan oleh pihak tertentu yang ada di ruangan server tersebut. 2. Dalam menghubungi pihak tertentu yang berhubungan dengan permasalahan dalam jaringan terkadang suka terlambat,
57
Simulasi Alat Bantu Pembelajaran Topologi Jaringan Secara Visual (Aneu Yulianeu – Abdul Wahab)
c. Kapasitas jaringan memiliki keterbatasan spektrum. 3. Transmisi Point-to-point sering digunakan sebagai jaringan antara router dalam sebuah Wide Area Network (dalam jaungkauan kurang dari 100 meter yang bukan berarti dalam sebuah kampus). Dengan demikian, point-to-point merupakan jaringan yang digunakan oleh komunikasi publik dan bebas digunakan oleh ketiga pihak seperti koneksi leaseline Dedicated connection atau leased IV.
line adalah koneksi sambungan permanen point-to-point antara dua piranti yang mempunyai karakteristic berikut ini: 1. Dedicated point-to-point serial synchronous 2. Koneksi permanen 3. Ketersediannya tinggi 4. Sambungan biasanya disewa dari penyedia layanan WAN 5. Leased line lebih mahal dibanding solusi WAN lainnya 6. Menggunakan koneksi terpisah di masing-2 titik
PERANCANGAN SISTEM 4.1 Diagram Konteks
Gambar 4.1 Diagram konteks dari simulasi alat bantu pembelajaran topologi jaringan secara visual
58
Simulasi Alat Bantu Pembelajaran Topologi Jaringan Secara Visual (Aneu Yulianeu – Abdul Wahab)
4.2 Flowchart 4.2.1 Flowchart Pembelajaran Topologi Jaringan
Gambar 4.2 Flowchart Pembelajaran Topologi Jaringan V. 5.1
IMPLEMANTASI Implementasi Tahap implementasi merupakan tahap meletakan sistem agar siap untuk di oprasikan, tahap ini bertujuan untuk mengkaji rangkaian sistem baik hardware maupun software sebagai sarana pengolahan data.
mendukung terlaksananya program ini adalah sebagai berikut : 1. Processor AMD C-50 (1.0 GHz) 2. RAM DDR 3 2 GB 3. Harddisk Seagate 320 GB 4. VGA ATI Radeon HD 6250 940 MB 5. Monitor 14’’ LED 5.2.2 Spesifikasi Software Perangkat lunak (software) yang digunakan dalam menyeleseikan program tersebut, yaitu : 1. Sistem Operasi : Windows 7 Ultimate 32-bit (6.1, build 7601) 2. Bahasa Pemrograman : Borland Delphi 7 3. Database : XAMPP MySQL 4. Inno Setup Compiler
5.2 Spesifikasi Software dan Hardware yang digunakan Adapun konfigurasi software dan hardware yang digunakan dalam pengimplementasian program yang dilakukan adalah sebagai berikut : 5.2.1
Spesifikasi Hardware Spesifikasi Perangkat (hardware) yang digunakan
keras untuk 59
Simulasi Alat Bantu Pembelajaran Topologi Jaringan Secara Visual (Aneu Yulianeu – Abdul Wahab)
VI.
KESIMPULAN Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan dapat diperoleh kesimpulan dari pembuatan laporan tugas akhir ini, yaitu : 1. Simulasi topologi jaringan ini tidak membutuhkan biaya besar. 2. Kemampuan program dalam menghubungan jaringan Program ini dapat membantu para penggunanya untuk belajar topologi jaringan. 3. Program dapat melihat status jaringan apakah sudah aktif atau tidaknya. 4. Simulasi ini dapat dikembangkan untuk pembelajaran topologi secara lebih banyak contoh topologi yang tentunya dengan mengubah program. VII. DAFTAR PUSTAKA Irwan Budhi. 2005. Jaringan Komputer. Yogyakarta: Graha Ilmu. Kristanto Andri. 2003. Jaringan Komputer. Yogyakarta: Graha Ilmu. Sofana Iwan. 2010.CISCO CCNA Dan Jaringan Komputer.Bandung: Informatika Bandung. Sopandi Dede. 2008. Instalasi dan Konfigurasi Jaringan Komputer. Bandung: Informatika Bandung. Sutanta Edhy. 2005. Komunikasi Data Dan Jaringan Komputer.Yogyakarta: Graha Ilmu.
60