#1
MEMBUAT ALAT BANTU MALAS?
>>Dilengkapi dengan penjelasan dan cara kerja<<
Oleh:
Easy Learning
S0Fy@N (Mhs. Elka – UNY)
DEDICATED FOR ALL PEOPLE IN THE WORLD
Electronics Article
Ele
Membuat Alat Bantu Malas ala Sendiri By : S0Fy@N
Salam Malez!
Perkembangan jaman yang semakin modern mendorong perkembangan teknologi yang makin
pesat juga, teknologi yang simakin canggih akan semakin memanjakan kita dan membuat kita semakin malas, tapi kali ini saya akan menyajikan rangkaian elektronika sederhana yang mungkin belum bisa dibilang canggih tapi bisa memanjakan kita semua….. tapi sebelum anda membaca lebih lanjut diharapkan anda tidak menjadi ketagihan menggunakan alat ini (kalo sudah jadi)…. Kenapa alat ini dinamakan alat bantu malas? Sebenarnya peNamaan alat ini hanya sembarangan.. Bingung nih mikirin nama… yach, apalah arti sebuah nama? Ini dia.. Alat yang saya buat ini mengendalikan lampu kamar & lampu tidur, jadi ada 2 lampu yang
dikendalikan dan yang mengendalikan adalah infra red. Alat itu ada 4 bagian yaitu Infra red Transmitter & receiver, Comparator, Counter dan switch. Keempat bagian tersebut akan kita bahas satu persatu.
1. INFRA RED TRANSMITTER & RECEIVER Bagian ini adalah bagian untuk mengirimkan sinyal infra merah dan menerimanya, infra red memancarkan sinar infra merah yang tidak terlihat oleh mata dan sebagai penerimanya menggunakan photodiode. Alat ini terdiri 3 komponen yaitu baterai 3 volt, infra red (kedua komponen tersebut sebagai remote) dan photodiode (komponen ini dipasang pada alat). Infra red mempunyai bentuk sama dengan lampu LED dan pemasangannya pun sama, photo diode juga berujud seperti lampu LED kecil. Cara kerjanya adalah ketika infrared diberi tegangan oleh baterai maka infrared akan memancarkan sinar infra merah, photodiode yang mempunyai resistansi [R] tinggi akan mengecil ketika terkena sinar infra merah sehingga resistansinya[R] akan mengecil
Halaman
1
Electronics Article
Ele
Infra red
Photodioda
2. COMPARATOR Bagian ini adalah rangkaian pembanding. Menggunakan sebuah OpAmp (operational amplifier) yang mempunyai 2 masukan yaitu inverting dan non inverting. Prinsipnya adalah hanya membandingkan antara masukan inverting dan non inverting jika kedua masukan bernilai (bertegangan) sama, maka output OpAmp akan bernilai nol dan sebaliknya. Sebuah masukan dijadikan patokan dan diberi variable tegangan (untuk menentukan kepekaan daya tangkap) dalam hal ini, masukan non inverting lah yang menjadi patokan.
Rangkaian Comparator menggunakan IC LM 324
Cara kerja rangkaian ini adalah ketika photo diode tidak terkena cahaya, kita set R variable 20k
hingga masukan inverting dan non inverting pada OpAmp sama, ditandai dengan LED menyala (bernilai 0). Pada saat photodiode terkena cahaya, maka resistansinya akan mengecil sehingga terjadi drop tegangan pada titik A, drop tegangan tersebut tentu saja juga mengubah masukan inverting OpAmp sehingga menyebabkan output OpAmp bertegangan (tidak nol lagi). Output inilah yang akan digunakan untuk 2ember clock pada counter.
Halaman
2
Electronics Article
Ele
3. COUNTER Disinil kita menggunakan IC 4017 sebagai counter yang mempunyai 10 keluaran dan mempunyai sebuah input clock. Ketika counter diberi input clock sikus pertama maka keluaran pertama akan menghasilkan nilai 1 dan 9 keluaran lainnya nol dan pada saat clock siklus kedua maka keluaran kedua bernilai satu dan pada siklus clock berikutnya terus bergeser sampai keluaran ke 10. Urutan keluarannya : 1‐2‐3‐4‐….‐10 Bila diamati dengan logic analyzer:
Logic analyzer Tapi dari ke 10 output dari IC Counter tersebut tidak kita pakai seluruhnya kita hanya memakai 3 buah output dari IC tersebut, oleh karena itu output keempat kita hubungkan ke reset agar pada waktu siklus clock sudah mencapai keempat maka kondisi IC tersebut sama seperti clock pertama kalinya. Urutan keluaran : 1‐2‐3‐1‐2‐3 (pada kondisi keempat, akan langsung kembali ke satu)
Bentuk fisik IC Counter 4017
Halaman
3
Electronics Article
Ele
Rangkaian counter dengan IC 4017 Maka dengan logic analyzer akan terlihat:
Output counter setelah keluaran ke‐4 mereset counter Ketiga output diatas tidak terpakai semua, output pertama tidak dipakai (NC) aktif pada saat kondisi lampu kamar & tidur mati, output 2 aktif ketika lampu kamar menyala dan output ketiga aktif pada saat lampu tidur menyala. Tentu saja tegangan keluaran harus diolah terlebih dahulu.
4. SWITCH Ini adalah bagian terakhir dari rangkaian kita yang terdiri dari 2 transistor (sebagai penguat dari counter), dan 2 relay gambarnya adalah:
Halaman
4
Electronics Article
Ele
Gambar rangkaian switch dengan transistor dan relay Gambar diatas adalah rangkaian switch yang menggunakan transistor D438. Kenapa dipilih transistor D438? Karena D438 mampu mengalirkan arus yang agak besar. Sebenarnya transistor C828 pun bisa dipakai, hanya saja C828 lebih rentan dibanding D438. Cara kerjanya adalah ketika basis (B) transistor mendapat trigger tegangan, maka pin collector(C) dan emitter (E) seperti terhubung (hampir R=0) dan arus mengalir dari C ke E
Arus mengalir dari C ke E Itu tadi adalah cara kerja Transistor NPN, kalau Transistor PNP beda lagi! Karena ada arus yang mengalir dari C ke E maka relay mendapat tegangan dan akan menghubungkan saklar pada relay tersebut, dan karena saklar pada relay terhubung pada sumber tegangan dan lampu maka lampu akan menyala.
Halaman
5
Electronics Article
Ele
#
Itulah tadi adalah aplikasi infrared yang diolah menjadi sebuah alat yang mengontrol lampu kamar dan lampu tidur, ini adalah se‐cuil penerapan infra red. Sebenarnya ada
banyak aplikasi lain yang lebih bermanfaat! Saya berharap rangkaian ini dapat
dikembangkan…
Selamat mencoba dan semoga Berhasil!
Thank’z To: # Allah SWT yang telah menganugerahiku akal sehat # mom n dad # cah Himanika (thank’z ilmunya) # Teman-teman Elektronika (S1) UNY ‘07 # All people who read this article
Questions? # Send me your e-mails (
[email protected])
By Sofyan Kurniawan “Kalau dapat membuat teknologi yang dapat melakukannya, kenapa kita lakukan sendiri?” ÆAsal jangan jadi pemalas!
Halaman
6