1 PEMBELAJARAN MENULIS PARAGRAF DESKRIPSI DENGAN TEKNIK OBJEK LANGSUNG SISWA KELAS XI SMK TEXMACO KARAWANG TAHUN AJARAN 2010-2011 TITA ROSITA NIM: 08210434 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) SILIWANGI ABSTRAK Salah satu standar kompetensi dalam pembelajaran yang harus dikuasai siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) adalah menulis paragraf deskripsi.Ada beberapa faktor yang menyebabkan rendahnya pembelajaran menulis paragraf deskripsi di sekolah, diantaranya faktor guru dan siswa.Supaya siswa mampu mencapai standar minimal yang telah ditentukan, seorang guru diharapkan dapat menciptakan, mengembangkan dan mendayagunakan imajinasinya. Salah satu upaya yang bisa dilakukan untuk meningkatkan keterampilan siswa dalam menulis paragraf deskripsi adalah dengan menggunakan teknik objek langsung yang akan menciptakan suasana aktif dan berhasil dalam pembelajaran menulis paragraf deskripsi pada siswa kelas XI EI-I SMK Texmaco Karawang. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan siswa dalam menulis paragraf deskripsi serta mengetahui keefektifan teknik objek langsung yang digunakan dalam pembelajaran menulis paragraf deskripsi. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI Teknik Elektronika Industri (EI) SMK Texmaco Karawang yang terdaftar pada tahun pelajaran 2010/2011 yang berjumlah 149 orang, terbagi menjadi 4 kelas. Sampel yang digunakan adalah siswa kelas XI EI-1 sebanyak 41 orang. Berdasarkan hasil pengolahan data penelitian dapat disimpulkan bahwa kemampuan siswa dalam menulis paragraf deskripsi dengan tidak menggunakan teknik objek langsung termasuk berkualifikasi kurang baik dengan nilai rata-rata secara klasikal 54.88.Sedangkan kemampuan siswa menulis paragraf deskripsi dengan menggunakan teknik objek langsung termasuk berkualifikasi cukup baik dengan nilai rata-rata secara klasikan 75.15.Teknik objek langsung cukup efektif digunakan dalam menulis paragraf deskripsi.Hal ini dapat diketahui dari hasil penelitian menunjukan adanya peningkatan setelah menggunakan teknik objek langsung.Peningkatan nilai rata-rata ini membuktikan keberhasilan pembelajaran menulis paragraf deskripsi dengan menggunakan teknik objek langsung. Kata kunci : Pembelajaran, menulisparagraf deskripsi, teknik objek langsung
PENDAHULUAN Pada kesempatan ini, peneliti membahas tentang menulis khususnyamenulisparagrafdeskripsi.Berdasarkanhasil observasi, tidak banyak orang yang dapat digolongkan mampu menulis, terlebih lagi untuk dapat menulis paragrafdeskripsimerekakesulitanuntukdapatmembed akanjenis-jenisparagraf. Agar dapatmenulis kadangkadang siswa perlu dipacu dengan menggunakan teknikdanmediayangmenarik.Untukituguruperlumenc ariupayayangdapat membuat siswa tertarik agar siswa dapat menulis dengan baik. Dalammenulisparagrafdeskripsidibutuhkanadanyaket elitian,kepaduan, keruntutan dan kelogisan antara kalimat satu dengan kalimat yang lain, antara paragrafdenganparagrafberikutnyasehinggaakanmem
bentuksebuahkarangan yang baik dan utuh. Pengajaran menulis, khususnya menulis paragraf deskripsi bertujuanuntukmengajukansuatuobjekatausuatuhal yang sedemikian rupa, sehingga objek itu seolah-olah berada di depan kepala pembaca.Teknik objek langsung diharapkan dapat mengenalkan atau menunjukkan, memotivasi, dan menarik minat siswa kelas XI SMK Texmaco Karawang dalammenulisparagrafdeskripsi,dandiharapkanketera mpilanmenulisparagraf deskripsi akan meningkat.Penulis menentukan populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI Jurusan Teknik Elektronika Industri pada tahun pelajaran 2010-2011 sebanyak 4 kelas dengan jumlah siswa sebanyak 149 orang.Karena jumlah siswa kelas XI SMK Texmaco Karawang cukup banyak maka untuk keefektifan dan
2 keterjangkauan penelitian, dalam kegiatan ini peneliti menggunakan random sampling kelas XI EI-1 SMK Texmaco Karawang tahun pelajaran 2010-2011 dengan jumlah siswa sebanyak 41 sebagai sampel. KAJIAN TEORI DAN METODE Menulis menurut Tarigan(1983:3)bahwa, “Menulisadalahmenurunkan atau melukiskan lambanglambanggrafik yang menggambarkan suatu bahasa yang dipahami oleh seseorang, sehingga oranglain dapat membaca lambanglambanggrafiktersebut,kalaumereka memahamibahasadangambarangrafik” Tarigan (1983:21).Sedangkan menurut Enre (1988:6) bahwa, “Kegiatan menulisdalam dunia pendidikan sangatpentingdanberharga sekali,sebab menulis akanlebih mempermudahseseorang untuk berpikir. Menulis merupakansuatu alat yang sangat ampuh dalam belajar yang dengan sendirinyamemainkanperanyangsangatpentingdalamdu niapendidikan. Enre (1988:45) berpendapat bahwa “ paragraf pada umumnya merupakanrangkaian beberapakalmiat yang secara bersama-sama mengembangkansuatuideataupemikiran.Iadapatmerupa kansuatukarangan utuhyangberdirisendirisebagaisatuparagraftunggal.Bah kanadakalanya diperlukan paragraf yang terdiri atas satu kalimat saja.” Akhadiah, dkk(1991:144) mengatakan bahwa “ paragraf merupakan inti perenungan buah pikiran dalam sebuah karangan. Dalam paragraf terkandungsatuunitbuahpikiranyangdidukungolehsemu akalimatdalam paragraftersebut,mulaidarikalimatpengenal,kalimattopi k,kalimat-kalimat penjelassampaipadakalimatpenutup.Himpunankalimati nisalingbertalian dalamsuatu rangkaian untuk membentuk sebuah gagasan.” Menurut pendapat Sakri (1992:1) yang mengatakan bahwa “paragraf disebut juga alinea. Menurutnya, paragraf merupakansatuanterkecilsebuahkarangan.Isinyamembe ntuksatuanpikiran sebagai bagian dari pesan yang disampikan oleh penulis dalam karangan.”Paragrafmerupakangagasanpokokyangtertua ngdalam deretan kalimatdalam satu kesatuan yang padu. Hubungan antarkalimat tersebutmenyatakankesatuanyangdiikat olehstrukturbahasadankesatuan yanglogis.Selainituparagrafjugadapatdiartikansebagaib agiandarisuatu karanganatautulisanyangterdiridarisejumlahkalimatyan gmengungkapkan informasidenganideidepokoksebagaipengandaliannya.Didalamparagraf, ide pokok itu ada yang tersurat dan ada yang tersirat. Paragraf dapatjuga dinyatakan sebagai karangan yang paling
pendek.Ahmadi(1991:21)menyatakanbahwaparagrafde skripsiadalahparagraf yangmelukiskan,menggambarkan,mempertunjukkan. Dalamparagrafinidetail penunjangpadasusunandeskripsidisusunagarpembacam endapatkangambaran yang jelas mengenai objek yang dideskripsikan. Keraf (1995:16) berpendapat bahwa deskripsi adalah semacam bentuk wacana yang berusaha menyajikan suatu hal sedemikian rupa, sehinggaobjekituseolaholahberadadidepanmatakepalapembaca,seakan- akan parapembaca melihat sendiri objek itu. Deskripsi memberi suatu citra mental mengenai sesuatu hal yang dialami, misalnya pemandangan, orang, atau sensasi. Langkah-langkah menulis paragraf deskripsi menurut Akhadiah (1988)adalah menentukantujuan dari menulis paragraf deskripsi, menentukan tema, mengemukakan idepokok untuk menggambarkan suatu objek, dan mengembangkan ide pokok menjadi paragraf deskripsi.Menurut Suyatno (2004:82),Teknikpembelajaranmenulisobjeklangsungb ertujuanagarsiswadapatmenulis dengan cepat berdasarkan objekyangdilihat.Guru menunjukkanobjek kepadasiswadidepankelas,misalnyasebuahpatung, vasbunga,mobil-mobilan, danlainlain.Dariobjektersebutsiswadapatmembuattulisansecar aruntutdan logisberdasarkanobjekyangdilihatnya.Alatyangdibutuh kanadalahobjek-objek yang bervariasisesuai dengan tema pembelajaran. Teknik ini dapat dijalankan secara perseorangan maupun secara kelompok. Penggunaan teknik objek langsung akan menuntut siswa berpikir aktif menuangkan apa yang ia pikirkan dan ia rasakan. Teknik objeklangsung juga dapat membantu siswa untuk mengalirkan secara bebas apapun yang telah tersimpan di dalampikiran dan perasaan siswa. Lingkunganfisik,sosial,ataubudayamerupakansumbery angsangatkaya untuk bahanbelajar siswa. Lingkungan dapatberperan sebagai media belajar, tetapijugasebagaiobjekkajian(sumberbelajar).Pengguna anlingkungansebagai sumber belajar akan membuat anak merasa senang dalam belajar. Mengalami langsung apa yang sedang dipelajari akan mengaktifkan lebih banyak indera daripada hanya mendengarkan orang lain atau guru menjelaskan. Membangun pengamatan dan pemahaman serta pengalaman langsung akan lebih mudah daripada membangunpemahaman dari uraian lisan guru. Belajar dengancara mengalamilangsungakanmeningkatkankreativitassiswa dalammenuangkanide atau gagasan dalambentuk tulisan.Langkah –langkah pembelajaran sebagai berikut Langkah pertama yaitu pada bagian pendahuluan ini guru mengawali pembelajaran dengan memberikan salam. Guru menyampaikan apersepsi pembelajaran. Dengan tujuanuntuk mengkondisikan
3 siswa agar siap menerimapelajarandenganbaik.Kegiataniniberupapemb erianilustrasi mengenaipembelajaranmenulisparagrafdeskripsi,ilustra sitentangobjek yang akan digunakan dan menyampaikan tujuan serta manfaat pembelajaran menulis paragraf deskripsi yang akan dicapai pada hari itu. Langkah kedua yaitu pada kegiatan inti, gurumenyampaikan materi paragraf deskripsi dan memberikan atau mengajukansuatu objekyangakandigunakanuntuk pembelajaran menulis paragraf deskripsi. Guru memberikan arahan dan bimbingan kepadasiswa. Guru menjelaskan bagaimana menulis paragraf yang baik seperti isi paragraf, ciriciri, dan pengertian paragraf deskripsi.Guru memberikan kesempatan kepada siswa yang merasa belum paham untuk bertanya . Danpertanyaan tersebut akan dilemparkan kepada siswa lain, jika siswa lain tidak bisa menjawab, maka guru akan memberikan pemecahannya atau menjawab permasalahan yang dialami oleh siswa. Maka terjadilah tanya jawab dan kesulitan -kesulitan itu dapat teratasi.Gurumenyuruhsiswa untuk berkelompok dan guru menjelaskan mengenai perintah dalam mengerjakan tugas tersebut. Sebagai bahan kajian untuk menulis paragraf deskripsi, siswa berkelompokmenjadilimakelompok terdiri dari 8 dansatukelompokterdiridari 9 orang. Siswa memilih objeknya sesuai nomor dari daftar hadir. Objek yang telahditentukan oleh guru antara lain: ruang laboraturium bahasa inggris, ruang perpustakaan, kantin sekolah, lingkungan sekolah, ruangkelasXI EI1.Pembelajarandilakukandiluarkelasdandidalam kelas, sesuaidengan objek yang mereka amati. Siswa ditugasiuntuk membuat paragraf deskripsi sesuai dengan objek yang mereka amati secara individu.Padatahapakhir,siswadangurumembahasparag rafdeskripsi yang ditulis oleh siswa. Langkah ketiga yaitu kegiatan menulis paragraf deskripsi ditutup dengan merefleksi hasil pembelajaran pada hari itu. Guru bertanya pada siswa apakah ada kesulitan dalam menulis paragraf deskripsi dengan menggunakan teknik objek langsung.Kemudianpembelajaranditutupdengansiswa bersamaguru menyimpulkanmateripembelajaranmenulisparagrafdes kripsi.tidaklupa guru selalu memberikan dorongan dan motivasi pada siswa untuk terus belajar menulis paragraf deskripsi.Paragraf deskripsi yang ditulis oleh siswa harus diolah untuk mendapatkan data yang benar-benar akurat.Untuk pengolahan data yang telah terkumpul penulis menempuh langkah-langkah berikut ini.
1)
Memeriksa paragraf deskripsi yang dibuat siswa dengan berpedoman pada penilaian berikut ini.
Tabel . 1 Format Penilaian Menulis Paragraf Deskripsi Aspek Penilaian 1. Diksi ( pilihan kata ) 2. Ejaan dan tanda baca 3. Kesesuaian judul dengan isi jenis paragraf deskripsi 4. Kohesi dan Koherensi
Sasaran Ketepatan
Skala Bobot Penilaian 1 2 3 4 Skor 2,5
Ketepatan
2,5
Kesesuaian
2,5
Kesesuaian
2,5
Keterangan skala Penilaian (1) Pemberian skor untuk masing –masing komponen dilakukan dengan cara member tanda ceklist () pada kolom skala nilai yang dianggap cocok. (2) Bobot dimaksudkan untuk membedakan tingkat kepentingan masing-masing komponen dan berfungsi sebagai pengali angka-angka skala yang diperoleh tiap komponen. (3) Arti skala secara umum adalah : 4 = Baik 3 = Cukup Baik 2 = Cukup 1 = Kurang (4) Deskripsi untuk masing-masing aspek yang akan dinilai sebagai berikut: Tabel.2 Aspek Penilaian Menulis Paragraf Deskripsi
4 2. Ejaan dan tanda baca
4 3 2 1
3. Keses uaian judul denga n isi paragr af deskri psi
4
3
2
1
4. Kohes i dan Koher ensi
4
3
2
1
2)
Tidak ada kesalahan ejaan dan tanda baca Jumlah kesalahan antara 1 sampai 3 Jumlah kesalahan antara 4 sampai 7 Jumlah kesalahan lebih dari 7 Isi sangat sesuai dengan judul, sangat sesuai dengan objek yang diamati, dan sangat jelas Isi sesuai dengan judul, sesuai dengan objek yang diamati, dan jelas Isi cukup sesuai dengan judul, cukup sesuai dengan objek yang diamati, dan cukup jelas Isi kurang sesuai dengan judul, sesuai dengan objek yang diamati, dan kurang jelas Kohesi dan Koherensi antar kalimat satu dengan lainnya dalam paragraf benar-benar tepat Kohesi dan koherensi antar kalimat satu dengan lainnya dalam paragraf tepat Kohesi dan koherensi antar kalimat satu dengan lainnya dalam paragraf cukup tepat Kohesi dan koherensi antar kalimat dengan lainnya dalam paragraf kurang tepat
Baik Cukup Baik Cukup Kuran g Baik
(3) Aspek Penilaian 1. Diksi (pilih an kata)
Cukup Baik Cukup
Kuran g
3)
Baik
Cukup Baik Cukup
Kuran g
Memberikan nilai terhadap masing-masing karangan paragraf deskripsi siswa sebagai sampel penelitian. Pemberian nilai dilakukan dengan cara sebagai berikut: (1) Setiap komponen mempunyai skor ideal 10 ( artinya setiap nilai berbobot 2,5). (2) Skor Maksimal seluruh komponen adalah 40 (artinya 10 X 4 komponen)
4)
Perhitungan untuk menetapkan nilai: Rentang Kriteria Kategori Skor 4 Pilihan kata tepat Baik dengan isi paragraf, baik, dan mudah dipahami 3 Tata kalimat tepat, Cukup dan unsur-unsurnya Baik jelas 2 Tata kalimat cukup Cukup tepat, dan unsurunsurnya cukup jelas 1 Tata kalimat kurang Kurang tepat, dan unsurunsurnya kurang jelas Jumlah yang diperoleh siswa X 100 = N ( Nilai) Skor Maksimal (40) Untuk menentukan tingkat keberhasilan siswa dalam menulis paragraf deskripsi, berpedoman pada pendapat Arikunto (1996: 244) sebagai berikut: (1) persentase antara 76% 100% dikualifikasikan baik; (2) persentase antara 56% 75% dikualifikasikan cukup baik; (3) persentase antara 40% 55% dikualifikasikan kurang baik; dan (4) persentase di bawah 40% dikualifikasikan tidak baik. Untuk menentukan keunggulan dan kelemahan model pembelajaran yang menggunakan model pembelajaran teknik objek langsung, maka dapat dilihat dari tingkat keberhasilan siswa dalam menulis paragraf deskripsi dengan penafsiran sebagai berikut: (1) apabila keberhasilan menulis karangan sederhana pada siswa sudah baik berarti model pembelajaran itu baik; (2) apabila keberhasilan menulis karangan sederhana pada siswa sudah cukup baik, berarti model pembelajaran itu sudah cukup baik; (3) apabila tingkat keberhasilan siswa dalam menulis karangan sederhana itu kurang baik, berarti model pembelajaran itu pun kurang baik; dan (4) apabila keberhasilan menulis karangan sederhana pada siswa tidak baik, berarti model pembelajaran yang menggunakan model pembelajaran sinektik itu tidak baik.
5 HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil penelitian ini adalah nilai yang diperoleh siswa kelas XI SMK Texmaco Karawang Tahun Pelajaran 2010-2011 yang berjumlah 41 orang siswa dalam menulis paragraf deskripsi dengan menggunakan teknik objek langsung. Dari 41 orang siswa tersebut penulis nilai.Nilai yang diperoleh siswa dari hasil karangan terdiri dari dua nilai, yaitu nilaipretes dan nilai postes. Postes
Tabel 3. Perbandingan Nilai Pretes dan
No.
Nama
1 2 3 4
Abdul Latif Abdul Wahid Agung Prasetyo Ahmad Syahid Ajeng Pratiwi Sucipto Alvin Firdaus Akbary Andika Dwi Prasetyo Angga Nugraha Ani Oktaviani Aprilianti Ardiyanto Pasah Asrika Indrianti Bastian Fernando Candra Chandini Apriyani Dedi Prayogi Devis Cipta Harja Dewi Andriani Dita Nugraha Priadi Elsa Fitri Ervan Adi Permana Ghina Noviyanti Hendrik Ardiansyah Intan Hartini Iqbal Wangsa Hadiatma Irvan Ramdani M. Rasul Raghid Mila Ardian M. Reski Sutisna Muslih Jaelani Nana Sutisna Nova Herdiana Nurdin Ramdani Reno Asiawan
5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35
Nilai Pretes 56.25 50 56.25 50
Nilai Postes 75 68.75 68.75 75
62.5
81.25
50
62.5
56.25
68.75
50 56.25 68.75 50 62.5 56.25 50 62.5 50 56.25 68.75 62.5 75 50 56.25
62.5 81.25 87.5 81.25 75 81.25 62.5 93.75 62.5 75 87.5 81.25 93.75 62.5 87.5
50
62.5
62.5
87.5
50
68.75
56.25 50 50 50 50 50 56.25 50 50 56.25
62.5 68.75 81.25 62.5 81.25 62.5 81.25 62.5 75 75
36 Rina Novianti 37 Rizky Sabar 38 Ruslan Abdul Gani 39 Santi Kusmawati 40 Vivi Novitasari 41 Yuyun Yunengsih Jumlah Rata-rata
50 50 56.25 50 50 56.25 2250 54.88
81.25 68.75 62.5 87.5 87.5 87.5 3081.25 75.15
Tabel di atas menunjukan nilai rata-rata pada tahap pretes mencapai 54.88 termasuk dalam kategori kurang baik.Data awal menunjukan bahwa sebagian besar siswa kurang tertarik dengan kegiatan menulis.Hal ini terlihat dari kebiasaan sehari-hari di sekolah saat pembelajaran dengan metode pemberian tugas menulis seperti kegiatan yang membosankan dan menjenuhkan.Akibat kurang referensi untuk menulis dan kurangnya perhatian orang tua dalam kegiatan menulis menyebabkan kegiatan menulis tak pernah terjadi di rumah siswa. Penggunaan bahasa Sunda dalam kegiatan sehari-hari baik dirumah maupun di sekolah, kecuali dalam kegiatan belajarmengajar mengakibatkan penguasaan kosa kata bahasa Indonesia terbatas, karena begitu pentingnya penguasaan kosa kata dalam kegiatan menulis sehingga kurangnya penguasaan kosa kata akan menyebabkan siswa kurang lancar untuk menuangkan ide dalam tulisan. Salah satu untuk memecahkan masalah di atas diujicobakan penggunaan teknik objek langsung sebagai pembelajaran menulis.Penggunaan teknik objek langsung merupakan sarana pengajaran bahasa.Berdasarkan data pada tahap postes diperoleh rata-rata kelas sebesar 75.15 yang termasuk kategori cukup baik.Rata-rata kelas pretes dan postes mengalami peningkatan 20.27 poin.Peningkatan yang terjadi pada setiap tahap menunjukan bahwa dengan menggunakan teknik objek langsung dalam pembelajaran menulis paragraf deskripsi mampu meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis paragraf deskripsi dan efektif digunakan sebagai pilihan pembelajaran. KESIMPULAN Berdasarkan rumusan masalah, hasil penelitian dan hasil analisis data dalam penelitian ini, penulis dapat menyimpulkan hasil penelitian sebagai berikut: 1. Kemampuan siswa kelas XI SMK Texmaco Karawang dalam menulis paragraf deskripsi dengan tidak menggunakan teknik objek langsung termasuk berkualifikasi kurang baik dengan nilai rata-rata secara klasikal 54.88. Sedangkan kemampuan siswa menulis paragraf deskripsi dengan menggunakan teknik objek langsung termasuk berkualifikasi cukup baik dengan nilai rata-rata secara klasikal 75.15.
6 2.
Teknik objek langsung cukup efektif digunakan dalam pembelajaran menulis paragraf deskripsi. Hal tersebut dapat diketahui dari hasil penelitian menunjukan adanya peningkatan keterampilan menulis paragraf deskripsi setelah menggunakan teknik objek langsung. Peningkatan nilai ratarata ini membuktikan keberhasilan pembelajaran menulis paragraf deskripsi dengan menggunakan teknik objek langsung.
DAFTAR PUSTAKA Akhadiah, R. S., et.al.. 2006. Menulis 1. Jakarta: Karunika. Dick, S.C, Kooij, J.G. 1994. Ilmu Bahasa Umum. Jakarta : RUL Enre, F.A. 1988. Dasar-Dasar KeterampilanMenulis. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Keraf, G. 1995. Eksposisi KomposisiLanjutan II. Jakarta: PT. GramediaWidiasarana Indonesia. Riyanto, Y. 2001. Metodologi Penelitian Pendidikan. Surabaya: SIC Suriamiharja, Agus, et.al.1996/1997. Petunjuk Praktis Menulis.Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Suyatno.2004. Teknik Pembelajaran Bahasa dan Sastra.Surabaya : Penerbit SIC Tarigan, Henry Guntur. 1983. Menulis sebagaiSuatu Sudjana,N.2005.PenilaianHasilProsesBelajarMengaja r.Bandung:PT.Remaja Rosdakarya.
Keterampilan Berbahasa.Bandung: Angkasa. Triyanto,Agus.2002.PembelajaranPengembangandan EvaluasiKeterampilanMenulis.Semarang : Universitas Negeri Semarang. Ahmadi, M. 1991. Penyusunan dan Pengembangan Paragraf sertaPenciptaan Gaya Bahasa Karangan. Malang: YA3. Sakri, A. 1992.Bangun Paragraf Bahasa Indonesia. Bandung: ITB.
7