PENINGKATAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA SISWA KELAS XI SMK NURUSSALAF KEMIRI DENGAN MODEL PEMBELAJARAN M-APOS Nurhayati, Nila Kurniasih, Dita Yuzianah Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Purworejo Email:
[email protected]
Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan keaktifan dan hasil belajar siswa kelas XI TKJ 3 SMK Nurussalaf Kemiri dengan menggunakan model pembelajaran M-APOS. Jenis penelitian ini adalah pelitian tindakan kelas (PTK) yang terdiri dari dua siklus. Setiap siklus terdiri atas perencanaan, pelaksanaan tindakan, pengamatan, dan refleksi.Subjek penelitian ini adalah siswa kelas XI TKJ 3 SMK Nurussalaf Kemiri yang berjumlah 36 siswa. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan tes, observasi dan dokumentasi. Instrumen dalam penelitian ini yaitu soal tes, lembar observasi untuk guru dan siswa. Hasil penelitian menunjukkan persentase keaktifan belajar siswa meningkat yaitu dari 58,33% pada siklus I menjadi 81,95% pada siklus II. Hasil belajar siswa meningkat dari persentase siswa yang tuntas belajar sebesar 55,56% pada siklus I meningkat menjadi 75,50% pada siklus II. Simpulan dari penelitian ini adalah keaktifan dan hasil belajar siswa kelas XI TKJ 3 SMK Nurussalaf Kemiri meningkat setelah mengikuti pembelajaran menggunakan model pembelajaran M-APOS. Kata Kunci: keaktifan belajar, hasil belajar, model pembelajaran M-APOS
PENDAHULUAN Pelajaran Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang memuat konsep, kaidah, prinsip, serta teori yang banyak manfaatnya dalam menyelesaikan permasalahan pada hampir semua mata pelajaran yang diajarkan di sekolah. Namun kebanyakan siswa menganggap matematika sebagai mata pelajaran yang sukar sehingga menyebabkan matematika kurang disenangi. Siswa merasa sulit untuk berkonsentrasi dan mengikuti kegiatan pembelajaran matematika karena tidak adanya kesiapan (pengetahuan awal) siswa ketika berada di kelas. Siswa yang memiliki pengetahuan awal dalam proses pembelajaran akan lebih siap dan berkonsentrasi ketika belajar dibandingkan dengan siswa yang benar-benar belum tahu apa yang akan dia pelajari di kelas.
Ekuivalen: Peningkatan Keaktifan Belajar Siswa Kelas XI SMK Nurussalaf Kemiri Dengan Model Pembelajaran M-APOS
1
Hasil observasi awal di kelas XI TKJ 3 SMK Nurussalaf Kemiri pada tanggal 7 Maret 2013 ditemukan beberapa masalah yaitu penggunaan metode pembelajaran yang kurang melibatkan siswa untuk aktif sehingga keaktifan siswa dalam kegiatan pembelajaran masih rendah. Tidak adanya kemauan siswa untuk bertanya ataupun mengemukakan pendapat saat kegiatan pembelajaran berlangsung. Keaktifan belajar siswa yang masih rendah mengakibatkan hasil belajar siswa rendah yaitu dari 36 siswa hanya 17 siswa yang nilainya memenuhi KKM 65. Keaktifan merupakan kegiatan, kesibukan, dan segala sesuatu yang dilakukan atau kegiatan yang terjadi baik fisik maupun non fisik. Keaktifan belajar siswa merupakan unsur dasar yang penting bagi keberhasilan proses pembelajaran. Menurut Ahmad Rohani (2010: 11) “Belajar adalah suatu proses dimana peserta didik harus aktif”. Mereka belajar aktif membangun pemahaman atas persoalan atau segala sesuatu yang mereka hadapi dalam kegiatan pembelajaran. Dierich dalam Oemar Hamalik (2011: 90) membagi keaktifan belajar menjadi 8 kelompok, sebagai berikut. a.
b.
c.
d.
e. f.
Kegiatan-kegiatan visual: membaca, melihat gambar-gambar, mengamati eksperimen, demonstrasi, pameran, mengamati orang lain bekerja, atau bermain. Kegiatan-kegiatan lisan (oral): mengemukakan suatu fakta atau prinsip, menghubungkan suatu kejadian, mengajukan pertanyaan, memberi saran, mengemukakan pendapat, berwawancara, atau diskusi. Kegiatan-kegiatan mendengarkan: mendengarkan penyajian bahan, mendengarkan percakapan atau diskusi kelompok, mendengarkan suatu permainan instrument musik, atau mendengarkan siaran radio. Kegiatan-kegiatan menulis: menulis cerita, menulis laporan, memeriksa karangan, membuat sketsa, atau rangkuman, mengerjakan tes, atau mengisi angket. Kegiatan-kegiatan: menggambar, membuat grafik, diagram, peta, atau pola. Kegiatan-kegiatan metrik: melakukan percobaan, memilih alat-alat, melaksanakan pameran, membuat model, menyelenggarakan permainan (simulasi), menari, atau berkebun.
Ekuivalen: Peningkatan Keaktifan Belajar Siswa Kelas XI SMK Nurussalaf Kemiri Dengan Model Pembelajaran M-APOS
2
g.
h.
Kegiatan-kegiatan mental: merenungkan, mengingat, memecahkan masalah, menganalisis faktor-faktor, menemukan hubunganhubungan, atau membuat keputusan. Kegiatan-kegiatan emosional: minat, membedakan, berani, tenang, dan sebagainya. Kegiatan-kegiatan dalam kelompok ini terdapat pada semua kegiatan tersebut di atas, dan bersifat tumpang tindih.
Belajar aktif adalah Suatu sistem belajar mengajar yang menekankan aktivitas siswa secara fisik, mental intelektual dan emosional. Kegiatan belajar yang menekankan pada keaktifan siswa sangat berpengaruh pada keberhasilan belajar siswa. Belajar yang berhasil menurut Ahmad Rohani (2010: 8): Belajar yang berhasil mesti melalui berbagai macam aktifitas, baik aktifitas fisik maupun psikis. Aktifitas fisik adalah adalah peserta didik giat aktif dengan anggota badan, membuat sesuatu, bermain ataupun bekerja, tidak hanya duduk-duduk. Aktifitas fisik adalah jika daya jiwanya bekerja sebanyak-banyaknya atau banyak berfungsi dalam rangka pengajaran. Berkaitan dengan hal-hal tersebut
di atas, diperlukan suatu
pembelajaran matematika yang memungkinkan siswa dapat mengonstruksi sendiri pengetahuannya, mendorong pengetahuan awal, mengevaluasi kerja secara
mandiri
untuk
meningkatkan
keaktifan
siswa
dalam
kegiatan
pembelajaran. Pembelajaran yang memiliki karakteristik tersebut diatas adalah pembelajaran yang berdasarkan pada teori APOS. Teori ini dapat dimodifikasi dengan cara lain yang disebut pembelajaran dengan model M-APOS. Dimana pada pembelajaran M-APOS penggunaan komputer diganti dengan lembar kerja siswa. Pembelajaran dengan model M-APOS bertujuan untuk meningkatkan keaktifan belajar siswa.
METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian berlangsung dalam 2 siklus. Menurut Suharsimi Arikunto (2012: 17) ada empat tahapan penting dalam penelitian tindakan, yaitu menyusun rancangan tindakan (planning), pelaksanaan tindakan (acting), pengamatan (observing), dan refleksi Ekuivalen: Peningkatan Keaktifan Belajar Siswa Kelas XI SMK Nurussalaf Kemiri Dengan Model Pembelajaran M-APOS
3
(reflecting). Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI SMK Nurussalaf Kemiri tahun ajaran 2013/2014 yang berjumlah 36 siswa. Penelitian siklus I dimulai pada tanggal 22 Juli 2013, dan pada siklus II pada tanggal 19 Juli 2013. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini ada tiga cara yaitu, tes, observasi dan dokumentasi. Tes berupa tes tertulis yang digunakan untuk mengumpulkan data hasil belajar siswa yang memuat 5 butir soal uraian. Observasi dilakukan terhadap siswa dan guru. Observasi terhadap siswa dilakukan untuk mengamati subjek penelitian guna mengetahui keaktifan belajar siswa pada kegiatan pembelajaran matematika, obeservasi guru dilakukan untuk mengamati penampilan guru saat kegiatan pembelajaran. Instrumen penelitian berupa lembar observasi keaktifan belajar siswa, lembar observasi guru dan tes evaluasi setiap akhir siklus. Analisis data menggunakan deskriptif persentase.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Data hasil observasi dan hasil belajar siswa siklus I dan siklus II disajikan pada tabel I berikut. Tabel Rekapitulasi Hasil Observasi dan Hasil Belajar Siswa Siklus I Observasi Keaktifan
Observasi Penampilan
Belajar Siswa
Guru
Siklus I
58,33%
62,50%
55,56%
Siklus II
81,95%
76,95%
75,00%
Pengukuran
Hasil Belajar
Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa persentase keaktifan dan hasil belajar siswa pada siklus I belum mencapai indikator keberhasilan, sehingga dilanjutkan ke siklus II. Dari refleksi pada kegiatan pembelajaran siklus I terdapat beberapa kendala sebagai berikut: (1) Siswa belum terbiasa dengan penerapan model pembelajaran M-APOS, sehingga siswa belum bisa mengikuti kegiatan pembelajaran dengan baik yang mengakibatkan nilai siswa masih banyak yang belum mencapai KKM. (2) Siswa masih sulit untuk bertanya dan Ekuivalen: Peningkatan Keaktifan Belajar Siswa Kelas XI SMK Nurussalaf Kemiri Dengan Model Pembelajaran M-APOS
4
mengemukakan pendapat. (3) Masih ada siswa yang memonopoli jalannya diskusi. (4) Sebagian siswa merasa jenuh dan ogah-ogahan dalam kegiatan diskusi kelompok. Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa pada siklus II terjadi peningkatan, dan indikator keberhasilan mengenai hasil observasi dan hasil belajar siswa sudah tercapai, sehingga penelitian di hentikan pada siklus II pertemuan II. Dari tabel I dan II diketahui bahwa terjadi peningkatan, pada siklus I rerata persentase observasi keaktifan belajar siswa 58,33% menjadi 81,95% pada siklus II. Rerata persentase observasi guru pada siklus I sebesar 62,50% menjadi 76,95% pada siklus II. Serta persentase ketuntasan belajar klasikal siswa pada siklus I sebesar 55,56% meningkat menjadi 75,00% pada siklus II.
SIMPULAN DAN SARAN Sesuai dengan permasalahan dan hasil penelitian serta pembahasan dalam penelitian tindakan kelas yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa : (1) Model pembelajaran M-APOS dapat meningkatkan keaktifan siswa dalam pembelajaran matematika siswa kelas XI SMK Nurussalaf Kemiri Kabupaten Purworejo. Hasil pengamatan terhadap siswa pada siklus I diperoleh keaktifan siswa mencapai 58,33% meningkat menjadi 81,95% pada siklus II. (2) Hasil belajar siswa meningkat yaitu dari 55,56% siswa tuntas belajar pada siklus I menjadi 75,00% pada siklus II. Dari simpulan diatas ada beberapa saran yaitu : (1) Bagi guru, guru matematika sebaiknya dapat menerapkan pembelajaran matematika dengan bervariasi untuk mengatasi kesulitan penguasaan materi ajar yang komplek oleh siswa. (2) Bagi siswa, siswa hendaknya membiasakan diri untuk belajar menggunakan berbagai macam variasi pembelajaran.
DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. 2012. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT Bumi Aksara. Hamalik, Oemar. 2011. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara. Ekuivalen: Peningkatan Keaktifan Belajar Siswa Kelas XI SMK Nurussalaf Kemiri Dengan Model Pembelajaran M-APOS
5
Nurlaelah, Elah. 2009. Implementasi Model Pembelajaran Apos dan ModifikasiApos(M-APOS) Pada Mata Kuliah Struktur Aljabar Pada Mata Kuliah Struktur Aljabar MahasiswaPendidikan Matematika UPI tahun ajaran 2008/2009. Skripsi Thesis Jurusan Pendidikan Matematika FPMIPA UPI . Bandung: Tidak diterbitkan. Rohani, Ahmad. 2010. Pengelolaan Pengajaran. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Ekuivalen: Peningkatan Keaktifan Belajar Siswa Kelas XI SMK Nurussalaf Kemiri Dengan Model Pembelajaran M-APOS
6