PEMBANGUNAN EKONOMI MARITIM Penulis: Prof. DR. H. Rahardjo Adisasmita, M.Ec. Edisi Pertama Cetakan Pertama, 2013 Hak Cipta 2013 pada penulis, Hak Cipta dilindungi undang-undang. Dilarang memperbanyak atau memindahkan sebagian atau seluruh isi buku ini dalam bentuk apa pun, secara elektronis maupun mekanis, termasuk memfotokopi, merekam, atau dengan teknik perekaman lainnya, tanpa izin tertulis dari penerbit.
Ruko Jambusari No. 7A Yogyakarta 55283 Telp. : 0274-889836; 0274-889398 Fax. : 0274-889057 E-mail :
[email protected]
Adisasmita, H. Rahardjo, Prof. DR. M.Ec. PEMBANGUNAN EKONOMI MARITIM/Prof. DR. H. Rahardjo Adisasmita, M.Ec. - Edisi Pertama – Yogyakarta; Graha Ilmu, 2013 x + 164 hlm, 1 Jil.: 26 cm. ISBN: 978-979-756-998-3
1. Ekonomi
I. Judul
KATA PENGANTAR
P
ertama-tama kami memanjatkan puji syukur yang setinggi-tingginya kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, atas rahmat dan berkah-Nya, sehingga penulisan buku kami yang berjudul "Pembangunan Ekonomi Maritim" telah berhasil dengan baik.
Selanjutnya, Indonesia dikenal sebagai negara maritim terbesar atau negara kepulauan terbesar di dunia. Negara maritim dan negara kepulauan dikaitkan dengan wilayah laut / kelautan yang luas, maka ilmu ekonomi yang mempelajarinya adalah Ekonomi Maritim, Ekonomi Kepulauan, dan Ekonomi Kelautan masing-masing obyek bahasannya mempunyai kemiripan, tetapi berbeda penekanannya. Maritim diartikan sebagai kegiatan pembangunan yang dilakukan di masyarakat pesisir dan perairan yang terletak di hadapannya. Kepulauan dihubungkan dengan kegiatan pembangunan di daratan pulau dan keterkaitannya dengan pulau-pulau lain. Dan kelautan menyangkut kegiatan pembangunan di wilayah perairan / laut dan sumberdaya di dalamnya. Masing-masing -beda dalam konteksnya, tetapi semuanya mempelajari interaksi antara sumberdaya manusia, sumberdaya alam, sumberdaya modal, sumberdaya teknologi, sumberdaya kelembagaan, dan sumber-sumber daya pembangunan lainnya. Masing-masing memiliki banyak aspek (yaitu fisik, ekonomi, sosial-budaya, ketataruangan, lingkungan hidup, dan politik). Masing-masing meliputi banyak unsur (yaitu sarana, prasarana, tenaga kerja, badan usaha, masyarakat, dan pemerintah). Masing-masing menyangkut kepentingan publik dan kepentingan privat (individual). Ekonomi Maritim mempelajari berbagai bahasan penting, di antaranya mengenai konsep pembangunan kemaritiman, potensi sumberdaya maritim, kegiatan pembangunan sektor maritim, pengembangan kelautan, dan karakteristik masyarakat maritim.
vi
Pembangunan Ekonomi Maritim
Ekonomi Maritim mempunyai obyek bahasan yang sangat penting mengingat luas wilayah Indonesia, dua pertiganya (atau sekitar 65 persen) merupakan wilayah perairan / laut, yang melibatkan berbagal kegiatan pembangunan ekonomi sektoral dan regional, yang menimbulkan berbagai dampak (yaitu dampak peningkatan produksi, investasi, penyerapan tenaga kerja, pendapatan masyarakat, dan kesejahteraan masyarakat), sehingga layak untuk dipelajari sebagal disiplin ilmu tersendiri. Buku ini diharapkan memberikan manfaat positif bagi para mahasiswa strata pendidikan S2 dan S3 dalam berbagai program studi yang berkaitan dengan Pembangunan Maritim, bagi para perencana dan penyusun kebijakan, serta pemerhati di bidang pembangunan maritim, dapat memperoleh tambahan wawasan pembangunan yang lebih luas dan kemampuan analisis yang lebih tajam. Akhirnya, kepada khalayak masyarakat yang berminat memiliki buku ini disampaikan apresiasi yang tinggi. Makassar, November 2012 Penulis / Pengarang Prof. DR. H. Rahardjo Adisasmita, M.Ec.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR DAFTAR ISI BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang 1.2 Pentingnya Pembangunan Ekonomi Maritim Dipelajari Sebagai Mata Kuliah Tersendiri
v vii 1 1 3
BAB II
PENGERTIAN, PERANAN, DAN FUNGSI PEMBANGUNAN EKONOMI MARITIM
2.1 2.2 2.3 2.4
BAB III
WAWASAN NUSANTARA DAN KONSEP BENUA MARITIM (BMI)
3.1 Konsep Negara Kepulauan (Archipelogic State) dan Wawasan Nusantara 3.2 Masalah Batas Laut 3.3 Wawasan Nusantara dan Konsep Benua Maritin (BMI)
BAB IV
INDONESIA NEGARA KEPULAUAN TERBESAR DAN MEMILIKI BANYAK PINTU 25
4.1. Indonesia Merupakan Negara Kepulauan Terbesar di Dunia 4.2. Indonesia Negara Banyak Pintu
25 27
BAB V
KEUNGGULAN GEO STRATEGI, GEO EKONOMI, DAN GEO POLITIK
5.1. Keunggulan Geostrategi 5.2. Keunggulan Geoekonomi 5.3 Keunggulan Geopolitik
31 31 32 33
Pengertian Pembangunan Ekonomi Maritim Beberapa Terminologi dan Pendekatannya Peranan dan Fungsi Pembangunan Ekonomi Maritim Slogan ”Ship Follows Trade” dan ”Trade Follows Ship”
5 5 6 9 15 17 17 18 21
viii
Pembangunan Ekonomi Maritim
BAB VI
MENGEMBANGKAN EKONOMI MARITIM
6.1 Sejarah Perkembangan Ilmu Ekonomi 6.2 Ekonomi Maritim Sebagai Kecabangan Ilmu Ekonomi
BAB VII
SISTEM TRANSPORTASI NASIONAL (SISTRANAS)
7.1 7.2 7.3 7.4 7.5 7.6. 7.7 7.8
Definisi Landasan. dan Asas Sistranas Tujuan, Sasaran, dan Fungsi Sistranas Moda Transportasi dan Jaringan Transportasi Jaringan Transportasi Trigatra Transportasi Nasional Visi, Misi, dan Kebijakan Transportasi Nasional Tatanan Transportasi Kebijakan Transportasi Nasional yang Komprehensif
BAB VIII JARINGAN TRANSPORTASI DALAM PEMBANGUNAN EKONOMI MARITIM Perairan/Laut Sebagai Arena Interaksi Pembangunan Jaringan Pelayanan Transportasi Laut Jaringan Prasarana Transportasi Laut Penyusunan Trayek Transportasi Laut
8.1 8.2 8.3 8.4
BAB IX
PERANAN DAN FUNGSI PELABUHAN DALAM PEMBANGUNAN EKONOMI MARITIM
9.1 Pengertian dan Peranan Pelabuhan 9.2 Fungsi Pelabuhan dalam Pembangunan
BAB X
PENGEMBANGAN WILAYAH MARITIM
10.1 Unsur-unsur Fundamental Pengembangan Wilayah Maritim 10.2 Struktur Dasar Pengembangan Wilayah
BAB XI
SISTEM PERWILAYAHAN MARITIM
11.1 Klasifikasi Wilayah 11.2 Klasifikasi Wilayah Maritim lainnya 11.3 Menentukan Batas Wilayah Maritim (Laut)
BAB XII
PEMBANGUNAN INDONESIA BERBASIS KEMARITIMAN
12.1 Mengapa Pembangunan Berbasis Kemaritiman 12.2 Pembangunan Maritim Harus Diberikan Perhatian Lebih Besar
BAB XIII PEMBANGUNAN DAERAH BERBASIS KEPULAUAN
13.1 Indonesia adalah Negara Kepulauan Terbesar di Dunia 13.2 Kegiatan Pembangunan Antar Pulau
35 35 38 41 41 42 42 43 44 45 45 47 51 51 52 53 55 57 57 58 65 65 67 71 71 73 74 77 77 80 81 81 82
Daftar Isi
ix 13.3 Pembangunan Daerah Berbasis Kepulauan 13.4 Hambatan yang Dihadapi dalam Pembangunan Pulau-Pulau Kecil 13.5 Penataan Ruang Wilayah Pesisir
BAB XIV PEMBANGUNAN WILAYAH PESISIR PANTAI Kondisi dan Karakteristik Wilayah Maritim (Pesisir Pantai) Pendekatan Pembangunan Bottom-Up Rapid Rural Appraisal (RRA) dan Participatory Rural Appraisal (PRA) Penataan Kawasan Wilayah Pesisir Wilayah Pesisir dan Penjagaan Keamanan Maritim
14.1 14.2 14.3 14.4 14.5
BAB XV
PENDUDUK SUMBERDAYA ALAM, DAN TRANSPORTASI MERUPAKAN UNSUR FUNDAMENTAL PENGEMBANGAN WILAYAH
15.1 Unsur Fundamental dalam Pembangunan 15.2 Unsur Fundamental dalam Pengembangan Wilayah 15.3 Kebijakan Investasi dalam Pengembangan Wilayah
BAB XVI MENGEMBANGKAN KONSEP PEMBANGUNAN EKONOMI ARCHIPELAGO 16.1 16.2 16.3 16.4 16.5
Mengapa Perlu Konsep Pembangunan Ekonomi Archipelago Konsep dan Tujuan Konsep Pembangunan Ekonomi Archipelago Strategi Pengembangan Wilayah Archipelago Batasan Ekonomi Kepulauan, Ekonomi Kelautan, Ekonomi Maritim, dan Ekonomi Archipelago Munculnya Konsep Ekonomi Archipelago
BAB XVII KONSEP PEMBANGUNAN KAWASAN “SEMEJA” 17.1 17.2 17.3 17.4 17.5 17.6
Deklarasi Juanda (1967) dan Prinsip Negara Kepulauan (1982) Orientasi Pembangunan ke Arah Daratan dan ke Arah Laut Konsep Pembangunan Kawasan “Semeja” (Satu Meja) dan Desentralisasi Ekonomi Lingkungan Usaha dan Sasaran Pembangunan Kawasan “Semeja” Pemanfaatan Jalur Pelayaran Selat Lombok Melewati Selat Makassar sebagai Life Line untuk menunjang Pembangunan Kawasan Semeja Munculnya Konsep Pembangunan Kawasan SEMEJA
BAB XVIII KABUPATEN MARITIM, STRATEGI PENGELOLAAN DAN PENGEMBANGAN SUMBERDAYA KELAUTAN, DAN EQUAL DISTANCE PRINCIPLE
18.1 Kabupaten Maritim dan Forum dan Provinsi Kepulauan 18.2 Strategi Pengelolaan dan Pengembangan Sumberdaya Kelautan 18.3 Equal Distance Principle dalam Sistem Perwilayahan Laut
85 87 90 95 95 96 97 99 100 103 103 104 107 109 109 111 112 113 114 117 117 118 120 122 125 126 129 129 130 133
x BAB XIX
Pembangunan Ekonomi Maritim
STRATEGI KEBIJAKAN PENGEMBANGAN DAERAH TERTINGGAL, PERBATASAN DAN CEPAT TUMBUH
19.1 19.2 19.3 19.4 BAB XX
Permasalahan dan Tantangan Strategi Kebijakan Program Pembangunan Strategi Percepatan Pembangunan Daerah Perbatasan Berdasar Potensi Ekonomi dan Kemampuan Berkembang
POTENSI DAN PENGEMBANGAN EKONOMI KELAUTAN INDONESIA
20.1 20.2 20.3 20.4
Potensi Sektor Pesisir dan Kelautan Ekonomi Kelautan dan Kebijakan Kelautan dalam Membangun Negara Maritim Pengelolaan Sumberdaya Kelautan Berbasis Komunitas Lokal Ekonomi Maritim dan Kesejahteraan Ekonomi
BAB XXI
KONDISI DAN PROSPEK TRANSPORTASI MARITIM
21.1 Perkembangan Teknologi Transportasi Maritim 21.2 Lingkup Kegiatan Transportasi Maritim 21.3 Kondisi Eksisting dan Masa Depan Transportasi Maritim
BAB XXII PENUTUP
135 135 136 137 138 141 141 143 146 147 149 149 150 153 155 159 163
DAFTAR PUSTAKA RIWAYAT HIDUP PENULIS *****