PELATIHAN CALON PELATIH (PCP) BERJENJANG TINGKAT DASAR JAKARTA, 29 Juli s.d 3 Agustus 2016
IGTKI_PGRI Mengadakan Pelatihan Calon Pelatih (PCP) Berjenjang Tingkat Dasar bagi guru-guru PAUD/TK yang sudah mengikuti Diklat Berjenjang Tingkat Dasar, dari dana bantuan Block Grant dari Direktorat Pembinaan GTK PAUD dan DIKMAS yang dilaksanakan pada tanggal 29 Juli s.d 3 Agustus 2016 di Gedung Sekretariat PP IGTKI – PGRI, Jl. Makmur No.25 Ciracas Jakarta Timur, yang diikuti oleh 55 peserta dari JABODETABEK. Acara berjalan dengan baik dan lancar sampai hari terakhir acara.
A. KURIKULUM DIKLAT PELATIHAN CALON PELATIH (PCP) BERJENJANG TINGKAT DASAR JAM PELAJARAN NO MATERI Teori Praktek Jumlah A. MateriKebijakan Kebijakan Direktorat Pembinaan GTK PAUD 2 2 1 dan Dikmas 2 Kebijakan DirektoratPembinaan PAUD 2 2 B. Materi Keahlian 3 Konsep Dasar PAUD 1 2 3 4 Perkembangan Anak Usia Dini 1 3 4 Pengenalan Anak Berkebutuhan Khusus 1 3 4 5 (ABK) 6 Cara Belajar AUD 1 3 4 7 Kesehatan dan Gizi AUD 1 3 4 8 Perencanaan Pembelajaran 1 7 8 1 4 5 9 Evaluasi Kegiatan Pembelajaran 1 1 2 10 Etika dan Karakter Pendidik AUD 11
Komunikasi dalam Pengasuhan
1
1
2
1
1
2
1
1
2
C. Materi Kepelatihan 12 13
Pendidikan Orang Dewasa (Andragogi) Etika dan Karakter Pelatih
14
Strategi Pelatihan
15 16
Komunikasi danMotivasi Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dalam Pelatihan (RP3) Praktek Melatih (Micro Teaching) Tugas Mandiri JUMLAH
17 18
1
1
2
1 1
1 1
2 2
10 42
10 80 140
JPL
Jumlah
15
15
15
15
20
20
18
B. RINCIAN KEGIATAN TUGAS MANDIRI Waktu Pelaksanaan : 80 jam (@ 45 Menit ) : No Kegiatan Perencanaan (Pembuatan RPPH, Materi yang A dipilih) Persiapan Kegiatan (Menyiapkan media B pembelajaran untuk 2 materi) C Pelaksanaan Kegiatan (Praktek untuk 2 materi) D
Penilaian Kegiatan untuk masing-masing materi
15
15
E
Laporan Tugas Mandiri harus 2 kegiatan
15
15
Total Jam
80
C. NARA SUMBER PELATIHAN CALON PELATIH (PCP) BERJENJANG TINGKAT DASAR NO MATERI NARASUMBER 1
Kebijakan Direktorat Pembinaan GTK PAUD dan Dikmas
Dr. Nugaan Yulia Wardhani Siregar, M.PSi
2
Kebijakan Direktorat Pembinaan PAUD
Ella Yulaelawati R.M.A,Ph.D
3
Konsep Dasar PAUD
Dr.Yuliani Nurani,M.Pd
4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
Drs. Nasruddin Rini Prasetyaningsih,M.Pd Dra.Sri Wahyuningsih,M.Pd dr. Reny Hj. Farida Yusuf, M.Pd Ali Nugraha, M.Pd
15
Perkembangan Anak Usia Dini Pengenalan Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) Cara Belajar AUD Kesehatan dan Gizi AUD Perencanaan Pembelajaran Evaluasi Kegiatan Pembelajaran Etika dan Karakter Pendidik AUD Etika dan Karakter Pelatih Komunikasi dalam Pengasuhan Komunikasi dan Motivasi Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dalam Pelatihan (RP3) Strategi Pelatihan
16
Pendidikan Orang Dewasa (Andragogi)
Dr. Pujianto
17
Praktek Melatih (Micro Teaching)
Hj. Farida Yusuf, M.Pd Sri Wahyuningsih M.Pd Maryati Nuraidah,S.Pd
14
Dra. Evita Adnan, M.Psi Dr. Yuliani Nurani,M.Pd Drs. Nasrudin Dra.Sri Wahyuningsih, M.Pd Ali Nugaha, M.Pd
CARA BELAJAR ANAK USIA DINI MELALUI BERMAIN
DIREKTORAT PEMBINAAN GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN PAUD DAN DIKMAS DIREKTORAT JENDRAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN TAHUN 2015
TUJUAN PELATIHAN • • • • •
Menjelaskan azas‐azas pembelajaran anak usia dini Menjelaskan ciri ‐ciri bermain Menjelaskan Tiga Jenis Main Menjelaskan Pijakan Main Pendekatan Saintifik
Pernyataan Jean Piaget (1972, p. 27) tentang bagaimana anak belajar : • “Anak seharusnya mampu melakukan percobaan dan penelitian sendiri. Guru, tentu saja, bisa menuntun anak-anak dengan menyediakan bahan-bahan yang tepat, tetapi yang terpenting agar anak dapat memahami sesuatu, ia harus membangun pengertian itu sendiri, ia harus menemukannya sendiri”.
APA CIRI-CIRI BERMAIN ? • Atas dasar sukarela, bukan paksaan. • Selalu menyenangkan, mengasyikkan dan menggairahkan. • Lebih mementingkan proses daripada tujuan. • Partisipasi aktif, baik secara fisik maupun secara psikis. • Bebas dilakukan oleh anak. Bebas membuat aturan sendiri dan mewujudkan fantasinya. • Makna dan kesenangan bermain sepenuhnya ditentukan anak sebagai pelaku.
Tiga Jenis Bermain 1. Sensorimotor atau Fungsional
2. Main Peran atau Simbolik •
Makro
•
Mikro
3.
Main Pembangunan •
Sifat cair dan terstruktur
1. Main Sensorimotor atau Fungsional • Main Sensorimotorik adalah: Gerakan bebas otot besar dan kecil serta menggunakan seluruh inderanya untuk melatih tubuh dan fungsi‐fungsi sensorimotornya
Kegiatan Sensorimotor • Mereka akan menggerakkan tangannya ke pasir, air, beras, dan lain‐lain untuk merasakan bahan‐ bahan itu. • Mereka dapat merobek kertas, bermain playdough, engkle, melompat, merangkak dan berlari. • Mereka akan memegang dan membawa balok dan bahan pembangunan terstruktur lainnya sampai mereka mengerti penggunaannya dan bagaimana cara meletakkannya.
2.MAIN PERAN ATAU SIMBOLIK • Melalui pengalaman main peran, anak diberi kesempatan untuk menciptakan kembali kejadian kehidupan nyata dan memerankannya secara simbolik. • Main peran juga disebut main simbolik, role play, pura‐pura, make‐believe, fantasi, imajinasi, atau main drama
Jenis Main Peran Ada dua jenis main peran: mikro dan makro. Main peran mikro anak memainkan peran melalui tokoh yang diwakili oleh benda- benda berukuran kecil, contoh kandang dengan binatang-binatangan dan orang-orangan kecil. Main peran makro anak bermain menjadi tokoh menggunakan alat berukuran besar yang digunakan anak untuk menciptakan dan memainkan peran-peran.
3. Main Pembangunan • Anak bermain dengan benda untuk mewujudkan ide/gagasan yang dibangun dalam pikirannya menjadi sesuatu bentuk nyata. • Saat anak menghadirkan dunia mereka melalui main pembangunan, mereka berada di posisi tengah antara main dan kecerdasan menampilkan kembali (merefleksikan)
Bahan Main Pembangunan • Bahan main pembangunan sifat cair atau bahan alam : Cat, krayon, spidol, play dough, air, dan pasir dianggap sebagai, • Bahan main pembangunan yang terstruktur: balok unit, LegoTM, balok berongga, Bristle BlockTM, dan bahan lainnya dengan bentuk yang telah ditentukan sebelumnya
BAHAN PEMBANGUNAN SIFAT CAIR • Anak‐anak harus memiliki pengalaman harian yang membolehkan mereka untuk berhubungan dengan bahan pembangunan sifat cair yang menyediakan kesempatan untuk menggambar, melukis, dan keterampilan awal menulis. • Bahan‐bahan seperti kertas dengan tekstur, ukuran, dan warna yang berbeda, dengan spidol dan krayon, papan lukis dengan kertas berbagai ukuran dan kuas‐ kuas akan membantu anak sepanjang waktu untuk berkembang melalui tahap awal dari corat‐coret ke penciptaan sesuatu yang mewakili wujud nyata dan tahap awal dari corat‐coret ke menulis kata kemudian kalimat.
Anak mengeluarkan ide dengan aneka bahan untuk menghasilkan karya, misalnya : •Membuat kerajinan •Membangun balok •Menggambar, melukis, dll
LATIHAN BUAT CONTOH KEGIATAN MAIN YANG MENGEMBANGKAN: 1. Sensorimotor atau Fungsional 2. Main Peran atau Simbolik •
Makro
•
Mikro
3. Main Pembangunan •
Sifat cair dan terstruktur
INTENSITAS • Sejumlah waktu yang dibutuhkan anak untuk mendapat‐kan pengalaman dalam tiga jenis main sepanjang hari dan sepanjang tahun. • Waktu dalam satu hari pada kegiatan inti minimal 60 menit
DENSITAS • Densitas adalah berbagai macam cara setiap jenis main tersebut dihadirkan untuk pengalaman anak • Konsep densitas menekankan pada kegiatan yang berbeda yang disediakan orang dewasa di lingkungan anak usia dini untuk anak. • Kegiatan‐kegiatan ini harus memperkaya kesempatan pengalaman anak melalui tiga jenis main dan dipilih sesuai dengan minat dan kebutuhan perkembangan anak
PIJAKAN • Dukungan yang berubah‐ubah selama kegiatan belajar, yang disesuaikan dengan perkembangan yang dicapai anak yang diberikan sebagai pijakan untuk mencapai perkembangan yang lebih tinggi. • Dukungan lebih banyak diberikan ketika tugas lebih baru, dukungan lebih sedikit ketika kemampuan sudah meningkat • Menanamkan penguasaan diri dan kemandirian anak (Vigotsky, Pamela Phelps.1998; Pedoman Pembelajaran dengan Pendekatan Beyond Centers and Circle Time (BCCT), Depdiknas, 2004)
PENTINGNYA PIJAKAN BERMAIN BAGI PENDIDIK Mudah dalam merancang, dan melaksanakan kegiatan main yang bermutu Mudah mengelola peserta didik BAGI ANAK Stimulasi seluruh aspek pengembangan Mendapat pemahaman tentang apa yang akan yang akan dikerjakan Belajar cara berfikir teratur dan sistematis Meningkatkan kemandirian dan kemampuan penguasaan diri
Pijakan pengalaman main A. B. C. D.
Pijakan lingkungan main Pijakan pengalaman sebelum main Pijakan pengalaman saat main Pijakan pengalaman setelah main
A. PENYIAPAN LINGKUNGAN MAIN • Guru menyiapkan alat dan bahan yang di perlukan • Guru menata alat dan bahan sesuai dengan rencana harian yang telah di buat • Alat dan bahan sangat terkait dengan kegiatan yang akan dikelola guru pada hari itu. • Alat dan bahan di tata untuk menarik minat belajar anak.
Penyambutan Kedatangan Anak • Sikap: Senyum Salam Sapa • Mengapa perlu? • Agar pendidik dapat membangun kedekatan dengan anak, untuk mengetahui kondisi fisik dan emosi anak.
Gerakan Kasar (saat lingkaran) • Mengucap Ikrar • Tanya jawab tentang hal yang umum (kejadian‐kejadian yang dialami anak) • Bermain motorik kasar (gerak dan lagu, senam, melompat, permainan tradisional dll)
Toilet Training (Transisi) • Membiasakan anak mandiri melakukan buang air kecil, buang air besar, dan mencuci tangan. • Pendidik memberikan kesempatan pada anak untuk melakukan buang air kecil, buang air besar, dan mencuci tangan baik secara mandiri atau dibantu pendidik.
B. KEGIATAN PEMBUKAAN (PIJAKAN SEBELUM MAIN) • Kegiatan pembukaan ditujukan untuk membantu membangun minat anak agar anak siap bermain di kegiatan inti. • Kegiatan pembukaan penting untuk mengenalkan materi pembelajaran. • Kegiatan pembukaan dimanfaatkan guru untuk mengenalkan kegiatan bermain yang sudah disiapkan, aturan bermain, menerapkan pembiasaan‐pembiasaan, dan sebagainya.
B. Kegiatan pembukaan (Pijakan Sebelum Main) • Menyapa anak • Mengajak berdoa sebelum belajar • Mengajak anak untuk bersama‐sama mengabsen temannya • Mendiskusikan tema/materi yang akan dibangun • Membacakan buku atau bercerita sesuai dengan tema yang di bahas pada hari tersebut. • Bernyayi atau atau bermain yang sesuai dengan tema • Menyampaikan kegiatan main dan membuat kesepakatan bersama dengan anak.
C. Kegiatan Inti (Pijakan Saat Main) • Proses belajar menerapkan PENDEKATAN SAINTIFIK yakni anak mengamati sesuai dengan tema yang dibahas, menanya, mengumpulkan informasi, menalar, dan mengomunikasikan. • Proses pembelajaran dengan pendekatan saintifik diterapkan secara lebih fleksibel dan lebih luas. Artinya bisa diterapkan di dalam ruangan, di luar ruangan, menggunakan sumber belajar yang ada, atau memanfaatkan sumber belajar lingkungan. • Kegiatan Inti memberi kesempatan anak untuk bereksplorasi membangun pengalaman bermain yang bermakna.
Pendekatan Saintifik adalah proses pembelajaran yang dirancang agar anak secara aktif dapat mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, menalar, dan mengomunikasikan.
HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN DALAM MELAKSANAKAN PENDEKATAN SAINTIFIK KARAKTERISTIK CARA ANAK USIA DINI BELAJAR
1. 2. 3. 4.
Belajar melalui bermain 2. Berorientasi pada perkembangan anak 3. berorientasi pada kebutuhan anak 4. Berpusat pada anak 5. Pembelajaran aktif 6. Berorientasi pada pengembangan nilai-nilai karakter 7. Berorientasi pada pengembangan kecakapan hidup 8. Didukung oleh lingkungan yang kondusif 9. Berorientasi pada pembelajaran yang demokratis 10. Pemanfaatan media belajar, sumber belajar, dan narasumber 1.
PRINSIP PEMBELAJARAN PAUD
Anak belajar secara bertahap Cara berpikir anak secara khas Anak-anakMETODE belajar dengan berbagai cara Anak belajar dari sosialisasi
PROSES PENDEKATAN SAINTIFIK : Mengamati
Mengomuni kasikan
Menalar
METODE
Menanya
Mengumpulkan informasi
Proses Saintifik merupakan rangkaian inkuiri (mencari tahu dengan cara menjelajah) yaitu:
1. MENGAMATI Proses mengamati menggunakan indera (penglihatan, pendengaran, penghidu, peraba, dan pengecap). Semakin banyak indera yang digunakan dalam proses mengamati maka semakin banyak informasi yang diterima dan diproses dalam otak anak. Guru berperan sebagai pendukung/fasilitator.
2. MENANYA • Anak bertanya didorong oleh rasa ingin tahu tentang suatu benda atau kejadian dan menemukan pengetahuan baru. • Guru dapat membantu anak untuk menyusun pertanyaan yang ingin mereka ketahui.
3. MENGUMPULKAN INFORMASI • Mengumpulkan informasi merupakan proses mencari jawaban dari pertanyaan-pertanyaan yang disampaikan anak di Tahap Menanya. • Mengumpulkan informasi dapat berasal dari berbagai sumber, baik manusia, buku, film, mengunjungi tempat atau media.
Bentuk Mengumpulkan informasi 1. Mengeksplorasi objek amatan melalui kegiatan bermain. 2. Coba gagal dilakukan secara berulang. 3. Guru memfasilitasi curah gagasan agar anak dapat mendengar informasi dari pendapat teman. 4. Guru mengajak anak mengeksplorasi buku terkait. 5. Guru menghadirkan nara sumber terkait tema 6. Guru mengajak anak ke lokasi tertentu
4. MENALAR
Proses Menalar merupakan proses
menghubungkan pengetahuan lama dengan
pengalaman baru.
Menalar untuk memverifikasi
mencocokkan informasi) dari pengalaman
belajar anak dengan
pengetahuan/keterampilan yang telah imiliki dan meyakinkan
pengalaman/kerampilan baru yg dimiliki
nak.
Proses Menalar dapat terlihat saat anak mampu: Menyebutkan persamaan Contoh : “Telinga kelinci panjang seperti telinga kambing”
Menyebutkan perbedaan Contoh : “Tapi telinga kelinci ujungnya ke atas, kalau telinga kambing ujungnya ke bawah.”
Mengelompokkan:
“Kelinci itu kakinya empat, seperti kodok, kambing, kucing, dan anjing”
5. MENGOMUNIKASIKAN
Mengomunikasikan adalah proses penguatan
pengetahuan/keterampilan baru yang didapatkan anak.
Mengomunikasikan dapat dilakukan dengan berbagai
cara, misalnya bahasa lisan, gerakan, hasil karya.
Tugas guru adalah membantu anak meningkatkan
kemampuan berkomunikasi dengan bahasa verbal
LANJUTAN
ada tahap mengomunikasikan ditekankan ada anak menyampaikan gagasannya melalui berbagai kegiatan bermain yang isiapkan. egiatan bermain disesuaikan dengan model embelajaran sentra /area /sudut/ elompok dengan kegiatan pengaman. umlah kegiatan yang disediakan setiap arinya minimal 4 kegiatan yang berbeda ntuk memfasilitasi anak agar tetap fokus ermain. enguatan dengan mengingat kembali recalling) merupakan bagian dari kegiatan main di Inti. Recalling untuk menguatkan
LATIHAN
PRAKTEK PENDEKATAN SAINTIFIK DENGAN MENGGUNAKAN ALAT/BAHAN/MEDIA YANG ADA DI LINGKUNGAN TERDEKAT SAAT PELATIHAN.
eran pendidik pada saat jakan Saat Main
Memberikan waktu main (60 menit) untuk anak Membantu anak jika ada yang kesulitan dengan alatnya Memperkuat dan memperluas bahasa anak Memperluas gagasan main anak dengan pertanyaan terbuka yang sudah disiapkan Membantu anak untuk menemukan pengetahuan melalui kegiatan mainnya. Mengamati dan mendokumentasikan perkembangan dan kemajuan main anak
. Kegiatan Penutup Pijakan Setelah Main)
Membereskan alat main Menanyakan apa perasaan anak setelah main Menanyakan kegiatan main yang telah dilakukan anak Menanyakan kembali pengetahuan (konsep) apa yang telah ditemukan anak selama main Menghubungkan dengan kegiatan yang akan
Kegiatan Penutup (Pijakan Setelah Main)
Kegiatan penutup dilakukan di akhir kegiatan hari tersebut. Di kegiatan penutup dapat mengulang kembali apa yang dilakukan pada saat kegiatan pembukaan, seperti bernyanyi, bertepuk, bercerita, dll. Kegiatan penutup juga dapat diisi dengan kegiatan rutin untuk memperkuat sikap yang diharapkan, seperti berdoa, mengucap salam, membereskan mainan, dll. Kegiatan penutup dilakukan untuk menarik minat anak belajar esok harinya.
Penutup
Penenangan, refleksi dan kesimpulan dari kegiatan yang telah dilakukan Menginformasikan rencana kegiatan pembelajaran untuk pertemuan berikutnya Doa penutup
LATIHAN
MULASI: PIJAKAN LINGKUNGAN MAIN PIJAKAN SEBELUM MAIN PIJAKAN SAAT MAIN PIJAKAN SETELAH MAIN
Metode Pembelajaran – Bercerita adalah cara bertutur dan menyampaikan cerita secara lisan. Cerita harus diberikan secara menarik. Anak diberi kesempatan untuk bertanya dan memberikan tanggapan. Pendidik dapat menggunakan buku sebagai alat bantu bercerita. – Demonstrasi digunakan untuk menunjukkan atau memeragakan cara untuk membuat atau melakukan sesuatu. – Bercakap‐cakap dapat dilakukan dalam bentuk tanya jawab antara anak dengan pendidik atau antara anak dengan anak yang lain.
LANJUTAN……
– Pemberian tugas dilakukan oleh pendidik untuk memberi pengalaman yang nyata kepada anak baik secara individu maupun secara berkelompok. – Sosio‐drama/bermain peran dilakukan untuk mengembangkan daya khayal/imajinasi, kemampuan berekspresi dan kreatifitas anak terhadap tokoh‐tokoh yang diperankan atau benda‐benda yang ada di sekitar.
LANJUTAN……..
Karyawisata adalah kunjungan secara langsung ke objek‐objek yang sesuai dengan tema dan bahan kegiatan yang sedang dibahas di lingkungan kehidupan anak. Projek merupakan suatu tugas yang terdiri atas rangkaian kegiatan yang diberikan oleh pendidik kepada anak baik secara individu maupun secara berkelompok dengan menggunakan objek alam sekitar maupun kegiatan sehari‐hari sebagai bahan pembahasan. Eksperimen merupakan pemberian pengalaman kepada anak dengan melakukan percobaan secara langsung dan mengamati hasilnya.
MENGENAL AHAP PERKEMBANGAN KARYA ANAK
AHAP PERKEMBANGAN KARYA ANAK
Tahapan bermain ronce Tahapan perkembangan menggunting Tahapan perkembangan karya seni anak Tahapan perkembangan menulis
1. 2. 3. 4. 5. 6.
Tahapan bermain ronce
Mengisi dan mengosongkan Menggunakan ronce sebagai alat bermain peran Merangkai ronce hingga ujung tali Merangkai ronce berdasarkan warna Merangkai ronce berdasarkan bentuk Merangkai ronce berdasarkan warna dan bentuk yang sama 7. Merangkai ronce berdasarkan warna, bentuk, dan ukuran 8. Merangkai ronce berdasarkan pola yang dibuatnya sendiri
ahapan Perkembangan Menggunting
ra Menggunting:
1. Memungut atau Menjepit Banda‐benda Kecil 2. Merobek dan Meremas
Perkembangan Menggunting 1. Menggunting sekitar pinggiran kertas 2. Menggunting dengan sepenuh bukaan gunting 3. Membuka dan menggunting terus menerus sepanjang kertas 4. Menggunting diantara dua garis lurus 5. Menggunting bentuk tetapi tidak pada garis 6. Menggunting pada garis tebal dengan terkendali 7. Menggunting bermacam‐macam bentuk
Tahapan Perkembangan Menulis 1. Coretan‐coretan acak 2. Coretan terarah 3. Garis dan bentuk khusus diulang‐ulang, atau menulis garis tiruan 4. Latihan huruf‐huruf acak atau nama 5. Menulis nama 6. Mencontoh kata‐kata di lingkungan 7. Menemukan ejaan
Tahapan Menulis
Etika dan Karakter GTK PAUD
DIREKTORAT PEMBINAAN GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN PAUD DAN DIKMAS DIREKTORAT JENDRAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAAYAAN
Identitas Pelatih Nama : ............................................................ Alamat : ........................................................................................ Kegiatan : .............................................................................................
1) Guru dapat menjelaskan konsep etika dan etika Guru PAUD 2) Guru dapat menjelaskan pentingnya etika Guru dalam proses pembelajaran di PAUD 3) Guru dapat menjelaskan konsep karakter dan karakter Guru PAUD 4) Guru dapat mengaplikasikan etika dan karakter dalam pembelajaran di PAUD.
ETIKA
“Etika” adalah “suatu sikap dan perilaku yang menunjukkan kesediaan dan kesanggupan seseorang secara sadar untuk mentaati ketentuan dan norma kehidupan yang berlaku dalam suatu kelompok masyarakat atau suatu organisasi”
ETIKA BERTUJUAN HIDUP BERMORAL BAIK BERKEPRIBADIAN LUHUR (BERKARAKTER)
ETIKA PROFESI
KEBAIKAN JALANNYA PROFESI YANG BERSANGKUTAN
Etika hanya dapat ditumbuhkan dari dalam diri, melalui pengalaman langsung (baik keluarga, tempat kerja dan lingkungan ) Hingga kita memiliki kepekaan (etika). misalnya: Penerapan 4 kata ajaib (mis : cara minta sesuatu, dengan sll menggunakan kata minta tolong..., mengatakan terima kasih setelah menerima bantuan, dll ) membuang sampah selalu pada tempat sampah Mengembalikan barang2 yg dipinjam dari teman guru lain
MORAL B E R KA I T A N
D E N GA N :
PANDANGAN HIDUP AGAMA KEPERCAYAAN ATAU ADAT KEBIASAAN MASYARAKAT
Pertanggungjawaban (reponsibility) Pengabdian (dedication)
Kepantasan (equity)
Perilaku etika Guru
Kesetiaan (loyalitas)
Kepekaan (sensitivity)
ETIKA UMUM Etika pergaulan terlihat pada prilaku melalui:
CARA BERPAKAIAN
TINDAK TANDUK
CARA BERBICARA
SIKAP DUDUK SIKAP BERDIRI
Lanjutan………...
BER BERJALAN
CARA BERPIKIR
MENGUTARAKAN PENDAPAT
KETEPATAN WAKTU KETEPATAN JANJI
ETIKA INDIVIDU
Yaitu etika terhadap diri sendiri, perlakuan etik yang semestinya dilakukan oleh individu yang bersangkutan terhadap diri sendiri, yang menguntungkan terhadap diri sendiri.
Manfaat Etika Bagi Guru
Kesatuan tatanan normatif dalam masyarakat yang plural/ majemuk
Membantu mempertahankan orientasi di tengah perubahan-perubahan yang terjadi
Bekal untuk menyikapi ideologi-ideologi baru dengan kritis dan objektif
KODE ETIK & KODE ETIK PROFESI Kode etik Bagian dari perilaku dan pengetahuan yang sangat penting untuk diketahui, dipahami, dan diterapkan oleh pendidik.
Kode etik suatu profesi adalah norma-norma yang harus diindahkan oleh setiap anggota profesi di dalam melaksanakan tugas profesinya dan dalam hidupnya di masyarakat
Apa yang terbayang dalam benak/pikiran Bapak/Ibu TENTANG Karakter ………………..? (3 Menit saja)
KARAKTER
“Karakter” adalah bawaan hati, jiwa, kepribadian, budi pekerti, perilaku, personalitas, sifat, temperamen atau watak
PENDIDIKAN KARAKTER ITU APA?
Upaya terencana untuk membantu orang untuk memahami, peduli, dan bertindak atas nilai-nilai etika/ moral. Mengajarkan kebiasaan berpikir dan berbuat yang membantu orang hidup dan bekerja bersamasama sebagai keluarga, teman, tetangga, masyarakat, dan bangsa.
Pembentukan Karakter mengacu pada : sikap (attitudes), perilaku (behaviors), motivasi (motivations), keterampilan (skills).
FAKTA YG TERJADI
Mengapa Etika dan Karakter Penting?
Masih banyak kasus, narkoba, korupsi, plagiat, mencotek,dll
Perilaku guru yg menyimpang dalam pembelajaran di anak usia dini
Pendidikan Karakter tidak hanya disampaikan dan diucapkan tetapi harus dengan contoh, keteladanan, dan pembiasaan
20
Perilaku yang terus diulang-ulang, makin lama makin tertanam dalam, menjadi kebiasaan, kemudian menjadi sifat … dan menjadi bagian dari kepribadian…
Upaya penanaman nilai, yang terus‐ menerus tanpa henti‐henti dalam kebersamaan … pelan‐pelan akan berhasil tertanam makin lama makin dalam, membentuk sifat, kebiasaan dan kepribadian
F O K U S pada: OLAH HATI OLAH PIKIR OLAH RAGA/KINESTIKA OLAH RASA DAN KARSA
KOMITMEN TERHADAP PROFESI
BERADAB
KARAKTER GURU
MAMPU MENCERDAS KAN ANAK DIDIK
MAMPU MENANGKAP HAKIKAT PENGETAHUAN DAN MENGAJARKANNYA
KREATIF & INOVATIF
Genetis
Pengalaman masa lalu
Media Massa
Substansi Materi di tempat tot atau lembaga lain
Pembentukan Karakter di pengaruhi,,,,? Lingkungan Fisik dan Sosial
Pengaruh Lingkungan
Pemodelan oleh Orang Dewasa/orang yang lebih tua
Karakter Guru PAUD
Menanamkan Kebaikan Tanpa Pamrih pendidik anak usia dini dalam melaksanakan tugasnya senantiasa mengedepankan kode etik “menanam kebaikan tanpa pamrih mencintai anak”, dengan asah, asih, dan asuh.
Membangun Citra Diri Positif Anak Peran guru dalam membangun citra diri yang positif pada anak sangat besar, namun banyak perilaku guru yang dapat membunuh karakter anak, yaitu dengan membuat anak merasa rendah diri.
Guru sebagai Model/Tokoh Idola Anak Guru PAUD tidak cukup hanya berbekal kurikulum, tetapi juga menyangkut bagaimana guru menjadi idola bagi muridnya.
Mendidik dengan secara total Seorang Guru yang berhasil adalah yang dapat sepenuh hati, secara menyeluruh melibatkan pikiran, dan perasaannya dalam membangun karakter murid2nya, mempunyai kemampuan berkomunikasi secara efektif, mampu mengelola emosi dengan baik, mampu menghidupkan suasana yang menarik dan menyenangkan agar anak senang berjalan/bermain.
Kesalahan yang sering dilakukan Guru .............................................................. Mengambil jalan pintas dlm pembelajaran Membiarkan teman guru berperilaku negatif Mengabaikan perbedaan antara sesama guru Merasa paling pandai Tidak adil
Perilaku Guru yang kurang mendidik..................!
Mengajar tanpa RPP Merasa dirinya paling pandai Cara mengajar monoton tanpa variasi metode dan strategi pembelajaran Diskriminatif Memberikan penghargaan yang berlebihan
Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pelanggaran Etika :
Kebutuhan Individu Tidak Ada Pedoman Perilaku dan Kebiasaan Individu Yang Terakumulasi dan Tak Dikoreksi Lingkungan Yang Tidak Etis Perilaku Dari Komunitas
Ice Breaking Dulu Yuuuk..............
Teman, Mari tebarkan biji-biji pengetahuan, Mari tebarkan benih-benih kebaikan, Di Muka Bumi ini, Sehingga kelak tumbuh insan-insan cerdas yang baik
“Guru biasa memberitahu. Guru baik menjelaskan. Guru ulung memperagakan. Guru hebat mengilhami” (William Arthur Ward)
TERIMA KASIH
KESEHATAN & GIZI ANAK USIA DINI Dr. Widya Ayu Puspita, M.Kes
Perkenalkan ... Dr. Widya Ayu Puspita BPPAUDNI Regional II
[email protected] HP. 087853907011
MATERI MATERI
URAIAN MATERI
KESEHATAN Pengertian anak sehat Gangguan kesehatan anak Pemeliharaan kesehatan anak Perilaku hidup bersih, sehat dan aman GIZI Pengertian gizi Karakter makanan yang bergizi Hubungan gizi dan kecerdasan Penyajian menu yang bergizi Gangguan gizi pada anak usia dini
MARI BERGERAK SEBENTAR YA.....
SEHAT.....??? • WHO Sehat adalah keadaan sempurna, baik fisik, mental, maupun sosial dan tidak hanya bebas dari penyakit dan cacat
• Undang – Undang Kesehatan RI Sehat adalah keadaan sejahtera badan, jiwa dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomi
Anak Sehat
Tumbuh & Berkembang Secara Optimal Sesuai Usia
Kesehatan Anak
Proses Pembelajaran
Ceria BB & TB Proporsional Sesuai Usia
Aktif
Kemampuan Bertambah Sesuai Usia
Semangat
Ciri Anak Sehat Kulit dan Rambut Bersih
Nafsu Makan Baik
Mata Bersinar
Jarang Sakit Mulut Tidak Berbau
GANGGUAN KESEHATAN ANAK USIA DINI
Gangguan Kesehatan Fisik
Berupa gangguan kesehatan yang secara fisik dapat dilihat, sehingga dapat segera ditangani
Berbagai Gangguan Kesehatan Fisik pada Anak
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Penyakit yang Dapat Dicegah dengan Imunisasi (PD3I) Flu Diare Kecacingan Demam Berdarah Penyakit Mata & Telinga Karies Gigi
Gangguan Kesehatan Mental
Gangguan yang Sering Muncul 1. Stres 2. Depresi
Gangguan Kesehatan Sosial
Gangguan Kemampuan untuk penyesuaian diri (adaptasi) Gangguan Kemampuan komunikasi dan interaksi
PEMELIHARAAN KESEHATAN ANAK
Penting untuk Mewujudkan Generasi Sehat Di Masa Depan
UPAYA PEMELIHARAAN KESEHATAN ANAK USIA DINI
• Istirahat/Tidur yang Cukup • Kebersihan Tubuh • Perawatan & Pertumbuhan Gigi • Imunisasi • Pemantauan Pertumbuhan (BB, TB, LLA, Lingkar Kepala)
ISTIRAHAT & TIDUR YANG CUKUP
-
Pertumbuhan tulang Perbaikan sel tubuh yang rusak Pengendalian emosi Pemrosesan informasi Tidur Hendaknya Bukan Hukuman Tempat Tidur Nyaman, Aman, Sehat, Bersih
KEBERSIHAN TUBUH
- Mandi teratur - Memotong dan membersihkan kuku - Mencuci rambut - Menggosok gigi - Membasuh muka - Mencuci tangan - BAB dan BAK di toilet - Berganti pakaian
PERAWATAN & PERTUMBUHAN GIGI
• Dimulai usia 6 bulan ketika gigi susu mulai tumbuh • Biasakan anak : Sikat gigi 2x/ hari, sehabis makan & sebelum tidur malam Menggunakan sikat gigi kecil dan pasta gigi Hindari makan >> yang manis dan lengket, Perbanyak buah buahan • Mengedot, mengisap jari upayakan disapih
IMUNISASI
Penting untuk pencegahan penyakit Bawalah anak ke Puskesmas atau posyandu Umur 1 tahun imunisasi dasar lengkap
JADWAL IMUNISASI USIA 0 – 2 Bulan 2 Bulan 3 Bulan 4 Bulan 8 Bulan 9 Bulan
JENIS IMUNISASI BCG Polio 1 Hepatitis B‐1 Polio 2 DPT 1 Hepatitis B‐2 Polio 3 DPT 2 Polio 4 DPT 3 Hepatitis B‐3 Campak
PEMANTAUAN BB/TB/LLA/LK
‐ Pemantauan dilakukan secara teratur ‐ Dapat menggunakan KKA/KMS ‐ Bekerjasama dengan Posyandu/Puskesmas atau Institusi Layanan Kesehatan lainnya
PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS)
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) adalah upaya untuk memberikan pengalaman belajar atau menciptakan suatu kondisi bagi anak dengan membuka jalur komunikasi, memberikan informasi dan melakukan edukasiuntuk meningkatkan pengetahuan, sikap dan Perilaku serta mempraktekkannya dalam kehidupan sehari‐hari
5 PESAN DASAR PHBS
1. Mencuci tangan dan menggosok gigi dengan baik dan benar 2. Mengkonsumsi makanan yang bergizi 3. Menjaga kebersihan lingkungan 4. Olahraga secara teratur 5. Istirahat yang Cukup
Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K)
• Sediakan Kotak P3K lengkap dengan isinya • Cek selalu kondisi obat-obatan dalam kotak P3K • Buatlah daftar riwayat kesehatan setiap anak (profiling anak) • Bekerjasamalah dengan instansi pelayanan kesehatan terdekat
Tindakan Pencegahan Pada Kecelakaan
Membuat aturan. Memberi penjelasan kepada anak tentang bahaya disekitar anak dan bagaimana mencegahnya Mewaspadai kecelakaan yang umum terjadi: – Pada Bayi berusia 0-6 bulan(berguling dan menjangkau) – Bayi yang berusia 6-12 bulan (merangkak dan berjalan) – Anak yang berusia 1-2 tahun (berjalan dan menyelidik)
Tindakan Pencegahan Pada Kecelakaan
Penyiapan lingkungan yang aman • Memilih Mainan yang Aman bagi Anak Usia Dini. • Kamar Mandi yang Aman bagi Anak Usia Dini • Kamar Tidur yang Aman bagi Anak • Halaman yang Aman
Permasalahan Kesehatan Apa Sajakah yang Sering Dijumpai di Lapangan?
Apa Saja Penyebab Timbulnya Permasalahan Kesehatan Tersebut?
PEMENUHAN GIZI YANG SEHAT-SEIMBANG
Gizi yang sehat dan seimbang diperlukan oleh tubuh untuk tumbuh & berkembang secara optimal
Nutrisi Tepat..? Penting !! Sejak dalam kandungan • •
•
• • •
ASI paling lengkap dan seimbang Menu seimbang : protein, karbohidrat, lemak, vitamin, mineral, air Protein dan asam amino : pertumbuhan sel, fungsi organ, perlindungan infeksi, dll Karbohidrat : sumber energi, aktivitas sel Lemak dan asam lemak: energi, fungsi sel Vitamin & Mineral : pengatur
Makanan dengan Gizi Seimbang • • • • • •
Karbohidrat Protein Lemak Mineral Vitamin Air
Karbohidrat • Sumber tenaga utama • Tepung‐tepungan sumber : beras, kentang, jagung, ketela, sagu, ubi, dll • Gula gula merah, gula pasir, dll
Protein Pertumbuhan Mengganti jaringan tubuh yang rusak Protein nabati (tumbuhan) tempe, tahu, kacang‐kacangan Protein hewani (hewan) daging, telur, susu, ikan
Lemak Sumber tenaga Sulit dicerna Cadangan energi Lemak penting bagi anak Omega 3 dan Omega 6 (Tempe, Tahu, Ikan, Telur, Daging) Metabolisme vitamin • Sumber santan, margarin, lemak hewan • • • •
Mineral & Vitamin • Melancarkan metabolisme (kinerja) tubuh • Sumber buah-buahan, sayuran • Konsumsi aneka sayur dan buah setiap hari
Serat Membantu menurunkan gula darah Membantu menurunkan lemak darah Melancarkan buang air besar Membuat rasa kenyang
Buah & Sayur
Air • Cukupi kebutuhan air • Sehari : 2,5 – 3 liter • Fungsi air Metabolisme tubuh Melancarkan aliran darah ke otak Membantu suplai oksigen ke otak siap belajar, tubuh lebih siaga • Hindari dehidrasi (kekurangan cairan)
Gizi sangat penting dalam 1000 HPK
1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK)
270 hari (9 bulan) dalam kandungan
+ 730 hari (2 tahun pertama) setelah lahir
1000 HPK • 8 minggu pertama kehamilan terjadi pertumbuhan organ penting (otak, hati, jantung, ginjal, tulang, dll) • 9 minggu kehamilan sampai lahir terjadi pertumbuhan dan perkembangan lebih lanjut dari organ tubuh siap hidup di luar • 2 tahun pertama setelah lahir masih berlanjut perkembangan beberapa organ penting
GIZI SEHAT SEIMBANG
PENTING UNTUK : 1. 2. 3. 4. 5.
Pertumbuhan Perkembangan Kecerdasan Pemeliharaan Kesehatan Aktivitas biologis tubuh
Usia Anak
Jenis Makanan ASI
0 – 6 Bulan 6 – 9 Bulan
Asi Diteruskan
9 – 12 Bulan
Asi Diteruskan
1 – 2 Tahun
ASI Diteruskan
> 2 Tahun
Makanan Lumat
Makanan Lembek
Makanan Keluarga
ANJURAN KONSUMSI SEHARI ANAK USIA DINI Bahan Makanan
Anak Usia 1 – 3 Tahun
Anak Usia 4 – 6 Tahun
Nasi
3 porsi
4 porsi
Daging
1 porsi
2 porsi
Tempe
1 porsi
2 porsi
Sayuran
1,5 porsi
2 porsi
Buah
1 porsi
3 porsi
ASI
Usia 0 – 6 Bulan, dilanjutkan hingga Usia 2 Tahun
Susu
1 porsi
1 porsi
Minyak
3 porsi
4 porsi
Gula
2 porsi
2 porsi
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13.
Makanlah Aneka Ragam Makanan Makanlah Makanan untuk Mencukupi Energi Makanan Sumber Karbohidrat Separuh dari Energi Batasi Minyak dan Lemak sampai seperempat dari Energi Gunakan Garam Beryodium Makanan makanan sumber zat besi Berikan hanya ASI bada Bayi sampai umur 6 Bulan Biasakan makan pagi Minum air bersih dengan cukup Lakukan Aktivitas Fisik Hindari Minuman Beralkohol Makan makanan yang Aman bagi Kesehatan Bacalah Label dalam Kemasan Makanan Prof.Soekirman PGS PuslitGizi Bogor
47
Tanda Balita
Gizi Kurang
Berat badan tidak naik selama 3 bulan berturut – turut Tampak lesu, lemah Mudah menangis dan rewel Mudah sakit
Kurang Gizi
Functional Isolationism (Isolasi Diri)
Bertahan untuk tidak mengeluarkan energi yang banyak (conserve energy) Mengurangi kegiatan interaksi sosial, aktivitas, perilaku eksploratori, perhatian, & motivasi
Gizi Kurang Balita
Profil foto Anak‐anak Usia Dini yang Kekurangan Gizi
Kekurangan Gizi sejak dari Kandungan Berat badan di bawah standar, kulit bayi kisut
SANGAT KURUS TELUK KENARI, ALOR, NTT
SANGAT KURUS DESA BOLA, MUNA, SULTRA MARASMUS, PONDIDAHA, KENDARI
Daya tahan rendah Mudah sakit Kematian
Gizi Kurang
Daya tahan rendah Absensi meningkat Produktivitas rendah Pendapatan rendah
Pertumbuhan otak terhambat Gangguan kecerdasan Potensi pendidikan
Umur Harapan Hidup rendah
Belajar tidak bergairah
Masa depan suram dan terganggu kesehatan
Dampak Gizi dan Kesehatan terhadap Kualitas Manusia
Gizi kurang & infeksi
Gizi cukup & sehat
“Otak tumbuh kembang tidak optimal” bersifat permanen Tak terpulihkan
Anak cerdas dan produktif
MUTU SDM RENDAH
MUTU SDM TINGGI
BEBAN
ASET
Gizi
Buruk Balita
• Kwashiokor • Marasmus • Marasmus – Kwashiokor
KWASHIORKOR
Disebabkan oleh Defisiensi (Kekurangan) Protein
Tanda-Tanda Gizi Buruk pada Kwashiorkor 1. Edema/Bengkak seluruh tubuh (terutama pada punggung kaki) 2. Wajah bulat dan sembab 3. Cengeng / Rewel / Apatis 4. Perut buncit 5. Rambut kusam dan mudah dicabut 6. Bercak kulit yang luas dan kehitaman / bintik merah
PENYEBAB KWASHIORKOR
Pola Makan Faktor Sosial Ekonomi Infeksi
MARASMUS
Malnutrisi kalori protein yang terutama akibat kekurangan kalori yang berat dan kronis terutama terjadi selama tahun pertama kehidupan dan mengurusnya lemak bawah kulit dan otot.
Marasmus adalah suatu kondisi yang disebabkan oleh kekurangan kalori protein.
Tampak sangat kurus Wajah seperti orang tua Cengeng / rewel / apatis Perut cekung Otot pantat mengendur Keriput otot lengan dan tungkai
PENYEBAB MARASMUS
Asupan makanan kurang Infeksi Kelainan organ vital bawaan Penyapihan yang terlalu cepat Pemberian ASI yang terlalu lama tanpa MP-ASI yang tepat Kelainan Metabolisme Tubuh tanpa Penanganan
Kwashiokor
Marasmus
MARASMIC ‐ KWASHIORKOR
Gabungan antara Marasmus dan Kwashiorkor
GIZI
LEBIH
• Kegemukan • Obesitas • Berpengaruh Fungsi Organ Tubuh • Penyebab : Keturunan Hormon (Mis. Basal Metabolisme Rate) Gaya hidup (Ngemil yang tidak sehat)
Kewaspadaan Dini
Penggunaan bahan aditif (penambah) makanan yang berbahaya (pengawet, perasa, pewarna) Pengolahan bahan/makanan yang tidak tepat Penyiapan bahan/makanan yang tidak tepat Jajanan yang tidak sehat Hindarkan dari asap rokok
Penting Dilakukan
Meningkatkan Keterlibatan Orangtua dalam Penyediaan Makanan dg. Gizi Seimbang
Parent Class, Parent Day, Paguyuban Orangtua, Penyediaan Bekal, Kantin Sehat
Apa yang Bisa Kita Lakukan di Lembaga PAUD untuk Memelihara Kesehatan & Memenuhi Kebutuhan Gizi Anak?
Buatlah Rencana Tindak Lanjut
Mari Bergerak Lagi.....
Terima Kasih Salam Sehat untuk Anak Indonesia
DIREKTORAT PEMBINAAN GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN PAUD DAN DIKMAS DIREKTORAT JENDRAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN KEENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
TUJUAN UMUM Memahami dan mengembangkan komunikasi dalam pengasuhan anak usia dini
TUJUAN KHUSUS 1.
Mengetahui dan memahami Komunikasi dan Bahasa Anak
2.
Mengetahui dan memahami Hakikat Komunikasi Efektif
3.
Mengetahui dan memahami Upaya Peningkatan Komunikasi
4.
Mengetahui dan memahami Pola Asuh
5.
Mengetahui dan memahami Macam-Macam Pola Asuh
6.
Mengetahui dan Memahami Komunikasi Dalam Pengasuhan
7.
Mengetahui dan Memahami Teknik Berkomunikasi Dengan Anak sesuai tahapan usia, dan dengan teman sejawat
Komunikasi
pada dasarnya merupakan kegiatan penyampaian pesan. Proses tersebut melibatkan dua pihak yang berkomunikasi yang masing-masing bertujuan membangun suatu makna agar keduanya memahami atas apa yang sedang dikomunikasikan. Komunikasi dapat diartikan sebagai suatu proses pembentukan, penyampaian, penerimaan dan pengolahan pesan yang terjadi di dalam diri seseorang dan atau di antara dua atau lebih dengan tujuan tertentu
Pada
komunikasi lisan, terdapat istilah yang menjadi prasyarat utama, yaitu interaksi. Interaksi bertujuan mendapatkan makna yang sama-sama dimengerti oleh pihak-pihak yang berkomunikasi. Gambaran ini diberikan oleh Brown (1994) dan Burns & Joyce (1997)
MENDENGAR
BERBICARA
KATA KUNCI
MEMBACA
MENULIS DAN MENGGAMBAR
Bahasa
sebagai alat komunikasi dan berfikir Bahasa merupakan rangkaian bunyi yang melambangkan pikiran, perasaan dan sikap manusia Bagi anak, bahasa adalah alat komunikasi untuk menyampaikan keinginan, pikiran, harapan, permintaan,dll.
1. Perlu penguatan atau koreksi terhadap bahasa anak yang muncul karena adanya stimulus 2. Pemberian contoh yang baik dalam berbahasa untuk ditiru anak. 3. Latihan yang diberikan kepada anak dapat berbentuk pertanyaan (stimulus) dan jawaban (respon). 4. Pada setiap respon positif (benar) dari anak perlu segera diberikan penguatan oleh pendidik baik dengan pujian atau hadiah.
Perkembangan bahasa anak tidak ditentukan oleh lingkungan semata. Faktor genetik sangat menentukan perkembangan bahasa anak Bahasa sudah ada di dalarn diri anak Keterampilan bahasa juga dipengaruhi oleh kematangan fisik anak, misalnya kematangan organ-organ bicara.
Perkembangan
kognisi dan bahasa dibentuk dari interaksi dengan orang lain Anak akan dapat belajar dengan optimal jika diberikan kegiatan, Sementara anak melakukan kegiatan, anak perlu didorong untuk sering berkomunikasi.
PRINSIP (INTERAKSI AKTIF)
ANAK
ORANG DEWASA
Dirangsang untuk dapat bercakap-cakap satu dengan yang lain
Memberikan pengalaman pada anak dalam menggunakan bahasa yang tepat
Tingkat
membabel (0,0 – 1,0) Masa ucapan dua kata (2 – 2,5 tahun) Masa permulaan tata bahasa (2,5-3 tahun) Masa menjelang tata bahasa dewasa (3-4 tahun) Masa kecakapan penuh (4 – 6 tahun)
Pengasuhan
: proses ”interaksi” antara ayah, ibu dan anak-anak mereka serta lingkungan masyarakatnya. Dilakukan sejak anak dalam kandungan sampai anak tersebut siap menjadi orang dewasa. Dipengaruhi oleh 3 hal: (1) Latar belakang sejarah dan psikologi orang tua (2) Konteks sosial yang mendukung (3) Karakteristik anak
Pola
asuh orang tua : suatu bentuk yang diberikan orang tua atau orang dewasa kepada anak dalam hal membimbing serta mendidik anak sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangan anak
3
Jenis Pola Asuh: * Autoritarian/demokratik * Otoriter * Permisif
Pola Asuh Otoriter Identik dengan hukuman Pola Asuh Permisif Anak-anak tumbuh dengan kebebasan (serba boleh) Pola asuh Demokratis Menyeimbangkan kebebasan dan keteraturan
Tidak berbicara tergesa-gesa Membaca bahasa tubuh anak Mendengarkan perasaan anak Hindari 12 Gaya Populer Mendengarkan aktif Tentukan masalah siapa Gunakan “pesan saya”
Karena: - Kemampuan anak menangkap pesan masih terbatas - Dapat memberi kesempatan pada anak untuk menganalisa pesan Bila hal tersebut dilakukan, maka: Anak tidak memahami pesan, akhirnya orang dewasa menjadi emosi.
Karena: - Bahasa tubuh tidak pernah berbohong - Bahasa tubuh lebih nyata dibanding bahasa lisan Bila hal tersebut tidak dilakukan, maka: - Tidak akan memahami anak - Anak lebih mudah emosi
1. 2. 3. 4. 5. 6.
Memerintah Meremehkan Membandingkan Mencap/Label Mengancam Menyindir
7. Menyalahkan 8. Menasehati 9. Membohongi 10. Menghibur 11. Mengeritik 12. Menganalisa
Bila dilakukan: Anak tidak percaya pada perasaannya sendiri Anak tidak percaya diri
Untuk: - Membangun hubungan sosial - Membangun percaya diri anak Caranya: - Menjadi cermin yang memantulkan perasaan anak - Menghadap langsung ke anak
Karena: Tidak semua bantuan kita diperlukan anak Akibatnya jika diabaikan: - Anak tidak terbiasa mengatasi masalahnya sendiri - Anak ketergantungan - Anak tidak memiliki ketahanmalangan - Anak tidak terlatih untuk mengambil keputusan
Untuk: Melatih memahami perasaan orang lain Caranya: Ibu …………(perasaan kita) kalau …….. (“kode” perilaku anak), karena ……………. (konsekuensi yang ditanggung anak).
dipresentasikan oleh; TIM PELATIH
SLAMAT PAGI, SIAP-SIAP SLAMAT SIANG BERSEMANGAT SLAMAT PAGI SIAP-SIAP SLAMAT SIANG BERSEMANGAT, SLAMAT SORE ISTIRAHAT, SLAMAT MALAM TIDUR NYENYAK.
GURU PAUD INDONESIA SLALU SIAP DAN SEDIA MENCERDASKAN ANAK BANGSA MEMBERIKAN BAHAGIA GURU PAUD, LUAR BIASA GURU PAUD CERAH CERIA
TUJUAN UMUM Memahami dan mengembangkan komunikasi dalam pengasuhan anak usia dini
TUJUAN KHUSUS 1.
Mengetahui dan memahami Komunikasi dan Bahasa Anak
2.
Mengetahui dan memahami Hakikat Komunikasi Efektif
3.
Mengetahui dan memahami Upaya Peningkatan Komunikasi
4.
Mengetahui dan memahami Pola Asuh
5.
Mengetahui dan memahami Macam-Macam Pola Asuh
6.
Mengetahui dan Memahami Komunikasi Dalam Pengasuhan
7.
Mengetahui dan Memahami Teknik Berkomunikasi Dengan Anak sesuai tahapan usia, dan dengan teman sejawat
Komunikasi
pada dasarnya merupakan kegiatan penyampaian pesan. Proses tersebut melibatkan dua pihak yang berkomunikasi , bertujuan membangun suatu makna agar keduanya memahami hal yang sedang dikomunikasikan. Komunikasi dapat diartikan sebagai suatu proses pembentukan, penyampaian, penerimaan dan pengolahan pesan yang terjadi di dalam diri seseorang dan atau di antara dua atau lebih dengan tujuan tertentu
Pada
komunikasi lisan, terdapat istilah yang menjadi prasyarat utama, yaitu interaksi.
Interaksi bertujuan mendapatkan makna yang sama-sama dimengerti oleh pihak-pihak yang berkomunikasi. Brown (1994) dan Burns & Joyce (1997)
MENDENGAR
BERBICARA
KETERAM PILAN BERBAHA SA
MEMBACA
MENULIS DAN MENGGAMBAR
Bahasa
sebagai alat komunikasi dan berfikir Bahasa merupakan rangkaian bunyi yang melambangkan pikiran, perasaan dan sikap manusia Bagi anak, bahasa adalah alat komunikasi untuk menyampaikan keinginan, pikiran, harapan, permintaan,dll.
1. Perlu penguatan atau koreksi terhadap bahasa anak yang muncul karena adanya stimulus 2. Pemberian contoh yang baik dalam berbahasa untuk ditiru anak. 3. Latihan yang diberikan kepada anak dapat berbentuk pertanyaan (stimulus) dan jawaban (respon). 4. Pada setiap respon positif (benar) dari anak perlu segera diberikan penguatan oleh pendidik baik dengan pujian atau hadiah.
Perkembangan bahasa anak tidak ditentukan oleh lingkungan semata. Faktor genetik sangat menentukan perkembangan bahasa anak Bahasa sudah ada di dalarn diri anak Keterampilan bahasa juga dipengaruhi oleh kematangan fisik anak, misalnya kematangan organ-organ bicara.
Perkembangan
kognisi dan bahasa dibentuk dari interaksi dengan orang lain Anak akan dapat belajar dengan optimal jika diberikan kegiatan, Sementara anak melakukan kegiatan, anak perlu didorong untuk sering berkomunikasi.
PRINSIP (INTERAKSI AKTIF)
ANAK
ORANG DEWASA
Dirangsang untuk dapat bercakap-cakap satu dengan yang lain
Memberikan pengalaman pada anak dalam menggunakan bahasa yang tepat
Tingkat
membabel (0,0 – 1,0) Masa ucapan dua kata (2 – 2,5 tahun) Masa permulaan tata bahasa (2,5-3 tahun) Masa menjelang tata bahasa dewasa (3-4 tahun) Masa kecakapan penuh (4 – 6 tahun)
Pengasuhan
: proses ”interaksi” antara ayah, ibu dan anak-anak mereka serta lingkungan masyarakatnya. Dilakukan sejak anak dalam kandungan sampai anak tersebut siap menjadi orang dewasa. Dipengaruhi oleh 3 hal: (1) Latar belakang sejarah dan psikologi orang tua (2) Konteks sosial yang mendukung (3) Karakteristik anak
Pola
asuh orang tua : suatu bentuk yang diberikan orang tua atau orang dewasa kepada anak dalam hal membimbing serta mendidik anak sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangan anak
3
Jenis Pola Asuh: * Autoritarian/demokratik * Otoriter * Permisif
Pola Asuh Otoriter Identik dengan hukuman Pola Asuh Permisif Anak-anak tumbuh dengan kebebasan (serba boleh) Pola asuh Demokratis Menyeimbangkan kebebasan dan keteraturan
Tidak berbicara tergesa-gesa Membaca bahasa tubuh anak Mendengarkan perasaan anak Hindari 12 Gaya Populer Mendengarkan aktif Tentukan masalah siapa Gunakan “pesan saya”
Karena: - Kemampuan anak menangkap pesan masih terbatas - Dapat memberi kesempatan pada anak untuk menganalisa pesan Bila hal tersebut dilakukan, maka: Anak tidak memahami pesan, akhirnya orang dewasa menjadi emosi.
Karena: - Bahasa tubuh tidak pernah berbohong - Bahasa tubuh lebih nyata dibanding bahasa lisan Bila hal tersebut tidak dilakukan, maka: - Tidak akan memahami anak - Anak lebih mudah emosi
1. 2. 3. 4. 5. 6.
Memerintah Meremehkan Membandingkan Mencap/Label Mengancam Menyindir
7. Menyalahkan 8. Menasehati 9. Membohongi 10. Menghibur 11. Mengeritik 12. Menganalisa
Bila dilakukan: Anak tidak percaya pada perasaannya sendiri Anak tidak percaya diri
Untuk: - Membangun hubungan sosial - Membangun percaya diri anak Caranya: - Menjadi cermin yang memantulkan perasaan anak - Menghadap langsung ke anak
Karena: Tidak semua bantuan kita diperlukan anak Akibatnya jika diabaikan: - Anak tidak terbiasa mengatasi masalahnya sendiri - Anak ketergantungan - Anak tidak memiliki ketahanmalangan - Anak tidak terlatih untuk mengambil keputusan
Untuk: Melatih memahami perasaan orang lain Caranya: Ibu/Bapak ………(perasaan kita) kalau …….. (“kode” perilaku anak), karena ……………. (konsekuensi yang ditanggung anak).
Jadilah
pendidik yang ramah dan “friendly” Sampaikan informasi dan fakta bukan hasil penilaian subyektif Mau mendengar dan mengambil tindakan Jaga nada suara dalam berbicara, upayakan nada suara lembut dan profesional utamanya untuk meningkatkan kepercayaan orangtua Ceritakan cara yang telah dilakukan pendidik untuk menangai masalah yang berkenaan dengan peserta didik (anak)
Hindari
mengabarkan orangtua jika hanya membicarakan mengenai nilai yang kurang atau perilaku yang negatif Batasi waktu dan menjaga pembicaraan tetap fokus Manfaatkan teknologi dalam berkomunikasi dengan orangtua maupun rekan sejawat (telpon, sms, email, bbm, whatsapp, dll) menunjukkan rasa peduli dan empati Progrest materi Komunikasi dalam Pengasuhan anak usia Dini.
Bogor, 2 sampai 4 Desember 2015.
1. Bahan ajar tidak terlalu banyak mengalami perubahan. Jika ada penambahan pada bahan ajar, sebaiknya berkenaan dengan materi Komunikasi dengan Teman Sejawat. Saat ini tidak dapat dilakukan dengan optimal, berkenaan dengan referensi yang harus dipersiapkan.
2. Bahan tayang mengalami beberapa perubahan untuk mengakomodir bahan materi yang disesuaikan dengan waktu yang tersedia.
3. Penambahan bahan tayang sebagai ilustrasi pada kegiatan praktek, ditambahkan di slide ahir.
4. . 10 soal beserta kunci jawaban disiapkan untuk dapat dipergunakan sebagai bahan varian pretest dan postest.
Terima Kasih ........... Tolong ........... Maaf ............ Permisi .............
dipresentasikan oleh; TIM PELATIH
SLAMAT PAGI, SIAP-SIAP SLAMAT SIANG BERSEMANGAT SLAMAT PAGI SIAP-SIAP SLAMAT SIANG BERSEMANGAT, SLAMAT SORE ISTIRAHAT, SLAMAT MALAM TIDUR NYENYAK.
GURU PAUD INDONESIA SLALU SIAP DAN SEDIA MENCERDASKAN ANAK BANGSA MEMBERIKAN BAHAGIA GURU PAUD, LUAR BIASA GURU PAUD CERAH CERIA
TUJUAN UMUM Memahami dan mengembangkan komunikasi dalam pengasuhan anak usia dini
TUJUAN KHUSUS 1.
Mengetahui dan memahami Komunikasi dan Bahasa Anak
2.
Mengetahui dan memahami Hakikat Komunikasi Efektif
3.
Mengetahui dan memahami Upaya Peningkatan Komunikasi
4.
Mengetahui dan memahami Pola Asuh
5.
Mengetahui dan memahami Macam-Macam Pola Asuh
6.
Mengetahui dan Memahami Komunikasi Dalam Pengasuhan
7.
Mengetahui dan Memahami Teknik Berkomunikasi Dengan Anak sesuai tahapan usia, dan dengan teman sejawat
Komunikasi
pada dasarnya merupakan kegiatan penyampaian pesan. Proses tersebut melibatkan dua pihak yang berkomunikasi , bertujuan membangun suatu makna agar keduanya memahami hal yang sedang dikomunikasikan. Komunikasi dapat diartikan sebagai suatu proses pembentukan, penyampaian, penerimaan dan pengolahan pesan yang terjadi di dalam diri seseorang dan atau di antara dua atau lebih dengan tujuan tertentu
Pada
komunikasi lisan, terdapat istilah yang menjadi prasyarat utama, yaitu interaksi.
Interaksi bertujuan mendapatkan makna yang sama-sama dimengerti oleh pihak-pihak yang berkomunikasi. Brown (1994) dan Burns & Joyce (1997)
MENDENGAR
BERBICARA
KETERAM PILAN BERBAHA SA
MEMBACA
MENULIS DAN MENGGAMBAR
Bahasa
sebagai alat komunikasi dan berfikir Bahasa merupakan rangkaian bunyi yang melambangkan pikiran, perasaan dan sikap manusia Bagi anak, bahasa adalah alat komunikasi untuk menyampaikan keinginan, pikiran, harapan, permintaan,dll.
1. Perlu penguatan atau koreksi terhadap bahasa anak yang muncul karena adanya stimulus 2. Pemberian contoh yang baik dalam berbahasa untuk ditiru anak. 3. Latihan yang diberikan kepada anak dapat berbentuk pertanyaan (stimulus) dan jawaban (respon). 4. Pada setiap respon positif (benar) dari anak perlu segera diberikan penguatan oleh pendidik baik dengan pujian atau hadiah.
Perkembangan bahasa anak tidak ditentukan oleh lingkungan semata. Faktor genetik sangat menentukan perkembangan bahasa anak Bahasa sudah ada di dalarn diri anak Keterampilan bahasa juga dipengaruhi oleh kematangan fisik anak, misalnya kematangan organ-organ bicara.
Perkembangan
kognisi dan bahasa dibentuk dari interaksi dengan orang lain Anak akan dapat belajar dengan optimal jika diberikan kegiatan, Sementara anak melakukan kegiatan, anak perlu didorong untuk sering berkomunikasi.
PRINSIP (INTERAKSI AKTIF)
ANAK
ORANG DEWASA
Dirangsang untuk dapat bercakap-cakap satu dengan yang lain
Memberikan pengalaman pada anak dalam menggunakan bahasa yang tepat
Tingkat
membabel (0,0 – 1,0) Masa ucapan dua kata (2 – 2,5 tahun) Masa permulaan tata bahasa (2,5-3 tahun) Masa menjelang tata bahasa dewasa (3-4 tahun) Masa kecakapan penuh (4 – 6 tahun)
Pengasuhan
: proses ”interaksi” antara ayah, ibu dan anak-anak mereka serta lingkungan masyarakatnya. Dilakukan sejak anak dalam kandungan sampai anak tersebut siap menjadi orang dewasa. Dipengaruhi oleh 3 hal: (1) Latar belakang sejarah dan psikologi orang tua (2) Konteks sosial yang mendukung (3) Karakteristik anak
Pola
asuh orang tua : suatu bentuk yang diberikan orang tua atau orang dewasa kepada anak dalam hal membimbing serta mendidik anak sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangan anak
3
Jenis Pola Asuh: * Autoritarian/demokratik * Otoriter * Permisif
Pola Asuh Otoriter Identik dengan hukuman Pola Asuh Permisif Anak-anak tumbuh dengan kebebasan (serba boleh) Pola asuh Demokratis Menyeimbangkan kebebasan dan keteraturan
Tidak berbicara tergesa-gesa Membaca bahasa tubuh anak Mendengarkan perasaan anak Hindari 12 Gaya Populer Mendengarkan aktif Tentukan masalah siapa Gunakan “pesan saya”
Karena: - Kemampuan anak menangkap pesan masih terbatas - Dapat memberi kesempatan pada anak untuk menganalisa pesan Bila hal tersebut dilakukan, maka: Anak tidak memahami pesan, akhirnya orang dewasa menjadi emosi.
Karena: - Bahasa tubuh tidak pernah berbohong - Bahasa tubuh lebih nyata dibanding bahasa lisan Bila hal tersebut tidak dilakukan, maka: - Tidak akan memahami anak - Anak lebih mudah emosi
1. 2. 3. 4. 5. 6.
Memerintah Meremehkan Membandingkan Mencap/Label Mengancam Menyindir
7. Menyalahkan 8. Menasehati 9. Membohongi 10. Menghibur 11. Mengeritik 12. Menganalisa
Bila dilakukan: Anak tidak percaya pada perasaannya sendiri Anak tidak percaya diri
Untuk: - Membangun hubungan sosial - Membangun percaya diri anak Caranya: - Menjadi cermin yang memantulkan perasaan anak - Menghadap langsung ke anak
Karena: Tidak semua bantuan kita diperlukan anak Akibatnya jika diabaikan: - Anak tidak terbiasa mengatasi masalahnya sendiri - Anak ketergantungan - Anak tidak memiliki ketahanmalangan - Anak tidak terlatih untuk mengambil keputusan
Untuk: Melatih memahami perasaan orang lain Caranya: Ibu/Bapak ………(perasaan kita) kalau …….. (“kode” perilaku anak), karena ……………. (konsekuensi yang ditanggung anak).
Jadilah
pendidik yang ramah dan “friendly” Sampaikan informasi dan fakta bukan hasil penilaian subyektif Mau mendengar dan mengambil tindakan Jaga nada suara dalam berbicara, upayakan nada suara lembut dan profesional utamanya untuk meningkatkan kepercayaan orangtua Ceritakan cara yang telah dilakukan pendidik untuk menangai masalah yang berkenaan dengan peserta didik (anak)
Hindari
mengabarkan orangtua jika hanya membicarakan mengenai nilai yang kurang atau perilaku yang negatif Batasi waktu dan menjaga pembicaraan tetap fokus Manfaatkan teknologi dalam berkomunikasi dengan orangtua maupun rekan sejawat (telpon, sms, email, bbm, whatsapp, dll) menunjukkan rasa peduli dan empati Progrest materi Komunikasi dalam Pengasuhan anak usia Dini.
Bogor, 2 sampai 4 Desember 2015.
1. Bahan ajar tidak terlalu banyak mengalami perubahan. Jika ada penambahan pada bahan ajar, sebaiknya berkenaan dengan materi Komunikasi dengan Teman Sejawat. Saat ini tidak dapat dilakukan dengan optimal, berkenaan dengan referensi yang harus dipersiapkan.
2. Bahan tayang mengalami beberapa perubahan untuk mengakomodir bahan materi yang disesuaikan dengan waktu yang tersedia.
3. Penambahan bahan tayang sebagai ilustrasi pada kegiatan praktek, ditambahkan di slide ahir.
4. . 10 soal beserta kunci jawaban disiapkan untuk dapat dipergunakan sebagai bahan varian pretest dan postest.
Terima Kasih ........... Tolong ........... Maaf ............ Permisi .............
Mengenali Anak Berkebutuhan Khusus DIREKTORAT PEMBINAAN GURUDAN TENAGA KEPENDIDIKAN PAUD DAN DIKMAS DIREKTORAT JENDRAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN Free Powerpoint Templates Page 1
TUJUAN DIKLAT 1. Peserta mengetahui Konsep dan Filosofi Inklusi 2. Peserta mengetahui Jenis2 tentang anak berkebutuhan khusus 3.Peserta dapat mengenai Ciri/karakteristik anak berkebutuhan khusus 4.Identifikasi anak berkebutuhan khusus 5. Membangun kesadaran inklusif di lingkungan lembaga PAUD Free Powerpoint Templates Asyik Senam Otak.mp3
Page 2
Mengapa perlu dikenali? Identifikasi karakteristik, kebutuhan, cara belajar, dan minat anak
Optimalkan intervensi dan proses pembelajaran
Melakukan penyesuaianpenyesuain agar dapat memenuhi haknya Free Powerpoint Templates
Page 3
Mengapa perlu di-Inklusikan? Sekolah Di Lingkungan Terdekat Belajar Bersama
Berpartisipasi
HAK ANAK Free Powerpoint Templates
Page 4
BAGAIMANA? 6.Spektrum autistik
5.Masalah perkembangan fisik
1.Keberbakat -an
PAHAM konsep ABK dan Penanganannya
Mampu Mengidentifikasi ABK dalam Kategori: 4.Keterbelakangan mental
2.Kesulitan belajar
3.Gangguan emosional dan perilaku
Free Powerpoint Templates
Page 5
SIAPAkah Anak Berkebutuhan Khusus? Pada dasarnya, SEMUA anak punya kebutuhan khusus, sebab TIDAK ADA manusia didunia ini yang SEMPURNA, tidak ada anak yang dilahirkan sama persis secara fisik maupun non fisik, sekalipun ANAK KEMBAR. Free Powerpoint Templates
Page 6
JENIS ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS (UU Sisdiknas Pasal 32 Ayat 1) A. B. C. D. E. F. G. H.
Tunanetra (low vision, kurang penglihatan) Tunarungu, Tunawicara (hearning impairment, speech delay) Tunagrahita : Ringan (IQ = 50-70), Sedang (IQ = 25-50), (a.l. Down Syndrome) Tunadaksa : Ringan, Sedang (celebral palsy) Tunalaras (Dysruptive) & HIV AIDS & Narkoba Spektrum Autis, Sindroma Asperger Tuna ganda (multiple disablity) KesulitanBelajar/LambatBelajar (a.l. Hyperaktif, ADD/ADHD, Dysgraphia/Tulis, Dyslexia/Baca, Dysphasia/Bicara, Dyscalculia/Hitung, Dyspraxia/Motorik)
J. - GIFTED : Potensi Kecerdasan Istimewa (IQ > 125) - TALENTED : Potensi Bakat Istimewa (Multiple Intelligences : Language, Logico-mathematic, Visual-spatial, Bodilykinesthetic, Musical, Interpersonal, Natural, Intrapersonal, Spiritual), Free Powerpoint Templates - INDIGO: Memiliki indra keenam. Page 7
Telapak kaki rata
Bawaan Anggota tubuh tidak lengkap
Poliomyelitis Penyakit TBC Tulang Cerebral Palsy
Neurologis Spina Bifida Amputasi Lingkungan Terbakar Free Powerpoint Templates
Page 8
kognitif
• Fungsi kognitif dari rentang rendah ke tinggi
perilaku
• hambatan dalam bergerak untuk berinteraksi
emosi
KARAKTERISTIK:
Sosial
Fisik •Tidak dan normal medis Free Powerpoint Templates
• Konsep diri rendah
• kurang percaya diri
•Terkadang bergantung
Page 9
Free Powerpoint Templates
Page 10
Cerebral Palsy • Ketidak-seimbangan pertumbuhan fisik yang ditandai : Tidak stabilnya gerak tubuh, Ketidak seimbangan pertumbuhan fisik, Postur tubuh tidak sesuai dgn usia. • “brain paralysis” (kelumpuhan otak) => cidera otak (Glenn Doman). • Ketidak selarasan otot2 motorik yang berkaitan dengan rendahnya kemampuan mengontrol syaraf sensori, kognisi, persepsi, komunikasi dan tingkah laku. Free Powerpoint Templates
Page 11
Karakteristik Cerebral Palsy Memiliki intelegensi normal atau diatas rata-rata. Kemampuan mengekspresikanpotensi intelektualnya terbatasi karena kesulitannya berkomunikasi. Mampu meningkatkan kemampuannya baik fisik, motorik, sensori, kognitif, dan bahasa, secara substansi dengan intervensi yang sepatut nya mereka terima. Memerlukan pengobatan secara signifikan dan perawatan fisik, termasuk terapi okupasi dan terapi bicara Free Powerpoint Templates
Page 12
Tipe-tipe Cerebral Palsy Spasticity Ataxia Athetosis Mixed
Free Powerpoint Templates
Page 13
LEARNING DISABILITY (kesulitan belajar)
(1) gangguan di satu atau lebih proses dasar psikologi termasuk, memahami dan menggunakan bahasa (verbal dan tulisan). (2) kesulitan dalam menyimak, berfikir, berbicara, membaca, menulis, mengeja dan kalkulasi matematika (3) gangguan persepsi, disleksia (gangguan dalam identifikasi huruf), dan aphasia . Free Powerpoint Templates
Page 14
Tipe-Tipe Kesulitan Belajar Dyslexia : kesulitan dalam belajar membaca.
Dysgraphia: kesulitan dalam belajar menulis.
Dyscalculia: kesulitan dalam belajar menerapkan/memahami konsep matematika dan komputer.
Free Powerpoint Templates
Page 15
Dari Sudut Pandang Orang Yang Disleksia.... • “syaraf-syaraf otak saya tersambung dengan jalinan yang berbeda” • “seperti komputer yang rusak karena terlalu banyak menyimpan informasi!” • “Saya tahu apa yang akan saya katakan, tapi sulit sekali saya menemukan kata-kata yang sesuai”. • “Saya melihat sesuatu dari yang berbeda”. • “Saya punya sangat banyak ide, tetapi sulit untuk menuliskannya diatas kertas.” • “Saya sulit melakukan beberapa perintah sekaligus!”
Free Powerpoint Templates
Page 16
Rendahnya Perhatian dan Gangguan Hiperaktif (ADHD) ADHD adalah suatu kondisi yang berkaitan dengan kesulitankesulitan karena hambatan yang terjadi pada bagian-bagian yang berbeda dalam otak, sehingga berpengaruh terhadap masalah pendidikan, tingkah laku dan kesulitan lainnya. ADHD pada khususnya adalah kesulitan-kesulitan dalam: •konsentrasi •kontrol syaraf2 impulsif, •hiperaktif, •Mengikuti aturan-aturan (pembiasaan), •Motivasi dan penjadualan Free Powerpoint Templates
Page 17
Gejala- Gejala Pokok Tidak ada perhatian terhadap sesuatupun disekitarnya Aktivitas Berlebihan (hiperaktif) Impulsif
Free Powerpoint Templates
Page 18
Free Powerpoint Templates
Page 19
Free Powerpoint Templates
Page 20
Autism adalahsekelompokmasalahdalamperkembangan yang cukupserius, yang biasanyamunculdiusiadini (biasanyasebelumusia 3 tahun). Meskipungejala-gejaladantandatandakesulitannyaberagam, semuamasalah autism berpengaruhterhadapkemampuananakdalamberkomunikasidanberi nteraksidenganorang lain. Free Powerpoint Templates
Page 21
Defisit dalam Berkomunikasi
Defisit dalam Kemampuan Sosial
Free Powerpoint Templates
Terbatasnya Perhatian terhadap hal-hal tertentu
Page 22
Autism: Tanda-Tanda dan Gejalanya KemampuanSosial
Sulit merespon ketika dipanggi namanya Sangat sedikit kontak mata Terlihat tidak mendengar pada kita setiap waktu. Menolak untuk dipeluk dan dicium. Terlihat tidak peduli pada perasaan orang lain. Merasa ‘nyaman’ dengan bermain sendiri, biasanya memiliki ‘teman main khayalan’.
Bahasa Mulai bicara lebih lambat dari usia 2 tahun dan mengalami keterlambatan pada aspek lain selama 30 bulan. Hilangnya kesinambungan kemampuan dalam mengucapkan kata-kata dan kalimat. Tidak melakukan kontak mata saat meminta sesuatu. Bercakap-cakap dengan irama dan intonasi yang tidak biasa, umumnya meniru suara seperti robot, atau lagu. Tidak dapat memula percakapan atau melanjutkannya. Mungkin mampu menggunakan kata-kata prasa, tetapi tidak memahami apa maksudnya dan maknanya bagi dirinya.
Free Powerpoint Templates
Page 23
• TingkahLaku Melakukan gerakan-gerakan yang berulang, seperti bergoyang, berputar, atau bertepuktangan. Mengembangkan kegiatan rutin atau ritual yang sulit diubah. Merasa terganggu dengan Bergerak secara konstan Mungkin akan terpesona oleh bagian-bagian dari sebuah objek, seperti roda berputar mobil mainan Mungkin sangat sensitif terhadap cahaya, suara dan sentuh dan belum tidak menyadari rasa sakit
Sensoris Sangat sensitif terhadap sentuhan, suara keras, cahaya terang, Tidak sensitif terhadap bahaya, dan rasa sakit. Free Powerpoint Templates
Page 24
Kartu TandaTanda Gejala Autism Free Powerpoint Templates
Page 25
Saran untuk Intervensi Rencana pengobatan ideal adalah adanya kordinasi antara terapi dan intervensi . keduanya memiliki target pada gejala inti autism, yakni: gangguan interaksi sosial, masalah dengan komunikasi verbal dan nonverbal, dan rutinitas obsesif atau berulang-ulang dan ketertarikan. Terapi dan intervensi yang biasanya dilakukan antara lain: – ABA (Applied Behaviour Analysis) Terapi Modifikasi Tingkah Laku – Speech Therapy (terapi bicara dan komunikasi) – Sensory Integration (terapi sensori) – Social Skill Program (pembinaan kemampuan sosial) Free Powerpoint Templates
Page 26
Free Powerpoint Templates
Page 27
Keterbelakangan Mental atau GangguanIntelektual • Ganguan Intelektual (biasa disebut retadasi mental) ditandai dengan sub fungsi intelektual secara signifikan ratarata (sering dinyatakan sebagai intelligence quotient <70 sampai 75) dikombinasikan dengan keterbatasan berikut: – – – –
komunikasi, Pengarahan diri sendiri, Keterampilan sosial, Perawatan diri. Free Powerpoint Templates
Page 28
Gejala-Gejala: • •
•
• • • •
Tidak terpenuhinya tingkat pencapaian perkembangan intelektual Tidak terpenuhinya tonggak perkembangan seperti duduk, merangkak, berjalan, atau berbicara, dalam waktu yang tepat Memperlihatkan perilaku kekanak-kanakan, mungkin ditunjukkan dalam gaya berbicara, atau oleh kegagalan untuk memahami aturan-aturan sosial atau konsekuensi dari perilaku Kurang rasa ingin tahu dan kesulitan pemecahan masalah Berkurangnya kemampuan belajar dan kemampuan untuk berpikir logis Memiliki masalah dalam mengingat banyal hal Ketidak mampuan untuk memenuhi kebutuhan pendidikan yang dibutuhkan oleh sekolah Free Powerpoint Templates
Page 29
Down Syndrome
Free Powerpoint Templates
Page 30
• Down Syndrom (juga disebut trisomi 21) adalah kelainan genetik yang terjadi disekitar 1 dari 800 kelahiran hidup. • Penyebab utamanya adalah kerusakan kognitif. • Down Syndrom terkait dengan ketidak mampuan belajar dengan standar ukuran ringan sampai sedang. • Gejala Down syndrom berkisar dari ringan hingga yang parah. • Banyak individu dengan Down Syndrom juga memiliki cacat jantung, leukemia, penyakit Alzheimer awal-awal, masalah gastro-usus, dan masalah kesehatan lainnya. Free Powerpoint Templates
Page 31
• Down Syndrom biasanya menghambat perkembanganfisik, terlihat dari fitur wajah yang khas dan otot yang rendah, serta suara bernada awal masa kanak-kanak, dan ciri-ciri lain, seperti: – Wajah dan hidung rata, – Leher pendek, – kadang-kadang dengan mulut kecil menonjolkan lidah yang besar, – Telinga kecil, – mata yang miring keatas, mungkin memiliki lipatankulit, bintik-bintik kecil disudut bagian dalam putih mata, mungkin ada juga pada bagian mata yang berwarna ( iris), – tangan yang pendek dan lebar dengan jari-jaripendek, dan dengan lipatan tunggal ditelapaktangan, – Sering ketinggian rata-rata dan tahap perkembangan tidak tercapai. Free Powerpoint Templates
Page 32
Gifted Children (anak dengan keberbakatan) •
Einstein mampu bicara usia > 4 thn, dan membaca usia 7 thn.
•
Isaac Newton, rangking terendah disekolah.
•
Thomas Edison, gurunya menyatakan ia terlalu bodoh untuk belajar segala sesuatu.
•
Walt Disney dipecat editor majalah tempatnya bekerja, karena dianggap tidak punya ide yang bagus.
•
Leo Tolstoy, drop out dari bangku kuliahnya.
•
Winston Churchill, gagal dikelas enam.
Free Powerpoint Templates
Page 33
Karakteristik anak berbakat: •
Secara kognitif
• •
memiliki kemampuan dlm memanipulasi dan memahami simbol abstrak, konsentrasi dan ingatan yang baik, perkembangan bahasa yang lebih awal dari pada anak-anak seusianya, rasa ingin tahu yang tinggi, minat yang beragam, lebih suka belajar dan bekerja secara mandiri, serta memunculkan ideide yang original.
Secara akademis sangat termotivasi belajar yg diminati atau sebaliknya Secara sosial emosional
Terlihat anak yang idealis, Perfeksionis dan peka terhadap rasa keadilan. Selalu bersemangat, memiliki komitmen yang tinggi, peka terhadap seni.
Free Powerpoint Templates
Page 34
Free Powerpoint Templates
Page 35
Apa Yang HARUS Dilakukan LEMBAGA PENDIDIKAN?
Free Powerpoint Templates
Page 36
Mengakomodasi Kebutuhan Belajar SEMUA Anak di PAUD secara INKLUSIF
Terapkan Pendekatan BERMAIN dalam setting INKLUSI. Siapkan Ragam APE dengan berbagai tingkat kesulitan. Tata lingkungan main, mudah dijangkau anak ( diakses anak berkursi roda), dan mebeleir yang fleksibel. Pastikan kebutuhan ABK terpenuhi saat beraktivitas. (low vision, atau hearing duduk posisi dekat guru. Saat guru menulis dipapan tulis, pastikan anak low vision bisa melihat dengan jelas (ucapkan dgn jelas yg ditulis)
Free Powerpoint Templates
Page 37
Kondisikan lingkungan sekolah yang hangat, ramah, menerima keaneka ragaman, menghargai perbedaan dan bisa diakses oleh semua anak. Kelola perencanaan kegiatan yang heterogen dengan menerapkan kurikulum dan pembelajaran yang bersifat individual. Terapkan pembelajaran yang interaktif, mengaktifkan semua anak, termasuk akomodasi bagianak cerdasistimewa, indigo, danberbakat. Lakukan kolaborasi dengan profesi atau sumberdaya lain dalam perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi. Libatkan orangtua ABK secara bermakna dalam proses pendidikan. Jadikan mereka “Shadow Teacher” bagi anakanak mereka yang spesial.
Free Powerpoint Templates
Page 38
Free Powerpoint Templates
Page 39
Free Powerpoint Templates
Page 40
PENILAIAN PERKEMBANGAN dan PERTUMBUHAN
ANAK USIA DINI
TIM PELATIH
PENILAIAN 4 PENGUMPULAN DATA
ANALISIS DATA
PELAPORAN
K I
Pengumpulan Data • Memperoleh, melengkapi dan memastikan (memvalidkan) data sesuai indikator KD yang dinilai • Menggunakan metode atau teknik penilaian – Observasi/pengamatan • Menggunakan instrumen penilaian yang variatif (beberapa) – di antaranya: – Catatan anekdot – Daftar cek
Analisis Data • Amati semua data yang diperoleh – untuk memperoleh kejelasan • Bandingkan semua data yang ada dan lihat mana yang saling melengkapi dan rumuskan sebagai kesimpulan – ini bukan untuk menentukan kualitas, misalnya baik, kurang baik, lengkap, sesuai atau yang sejenisnya – tapi untuk membuat naratif atau deskripsi
Pelaporan • Tentukan teknik pelaporan – tulisan, langsung atau dua‐duanya • Tentukan bentuknya – buku atau kartu • Tulis simpulan yang sudah ditentukan dalam bentu naratif atau deskriptif – gunakan bahasa yang mudah dipahami pembaca khususnya orangtua – bisa dipertanggungjawabkan (akuntabilitas guru) • Sampaikan laporan kepada yang berkepentingan – orang tua atau lainnya
• Terukur • Menyeluruh • Berkelanjutan • Sistematis • Transparan • Obyektif • Bermakna
Hasil Karya Ceklis Dll
Menganalisa data
Menyimpulkan Membuat keputusan
PELAPORAN
Catatan Anekdot
PENGOLAHAN DATA
PENGUMPULAN DATA
PROSES PENILAIAN Tertulis Lisan
BAGI ANAK
MANFAAT PENILAIAN BAGI GURU
BAGI ORANGTUA KLIK
8
RUANG LINGKUP Perkemb. Moral & Agama
Perkemb.
Perkemb.
Seni
Sosial Emosi
AUD Perkemb.
Perkemb. Fisik Motorik
Bahasa
Perkemb. Kognitif
LIHAT VIDEO PENJELASAN “PENILAIAN AUTHENTICS”
P E O N T I
E
L N
• Penilaian berdasarkan fakta yang sesungguhnya • Dilakukan pada saat anak terlibat dalam pembelajaran (kegiatan)
A T I
I
A K N
• Dilakukan secara alami (tetapi) dalam kondisi yang direncanakan oleh guru
real
NOT:
PENYUSUNAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
DISAMPAIKAN OLEH: TIM PELATIH PAUD
TUJUAN PELATIHAN
PERENCANAAN • PENGERTIAN • FUNGSI
PROSEM • LANGKAH • PENYUSUNAN
RPPM • LANGKAH • PENYUSUNAN
RPPH • LANGKAH • PENYUSUNAN
RANCANGAN
FASILITASI ANAK
Disusun sebelum pembelajaran
PEMBELAJARAN
Pencapaian KD dan KI Keberhasilan pengelolaan pembelajaran bermakna Penyiapan alat dan bahan Membangun Sikap, pengetahuan dan keterampilan
RAMBU-RAMBU MENYUSUN PERENCANAAN Memahami STPPA sebagai hasil akhir program PAUD (KI)
Memahami KD sebagai capaian hasil pembelajaran Menetapkan Materi pembelajaran sebagai muatan untuk memperkaya pengalaman anak
JENIS PERENCANAAN Berdasarkan PERMENDIKBUD 146/2014 TENTANG KURIKULUM 2013 PAUD DOKUMEN KTSP
Dokumen 1 : Visi, Misi, Tujuan Satuan Pendidikan, Program Pengembangan dan Materi Pembelajaran, Pengaturan Beban Belajar, Kalender Pendidikan dan Program Tahunan, dan SOP.
Dokumen II Perencanaan Program Semester (Prosem), Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mingguan (RPPM), Dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian (RPPH) yang dilengkapi dengan Rencana Penilaian Perkembangan Anak.
JENIS PERENCANAAN PEMBELAJARAN J PROSEM
RPPM
RPPH HARUS MENGACU PADA MUATAN PEMBELAJARAN YANG ADA DI DOKUMEN 1 (KTSP)
PENETAPAN KD SETIAP TEMA* TEMA DAN SUB TEMA SATU SEMESTER ALOKASI WAKTU SETIAP TEMA, SUB TEMA
Contoh Program Semester Kompetensi Dasar (KD)
TEMA
SUB TEMA
ALOKASI WAKTU
-
1.1, 1.2, 3.1-4.1 (NAM),
-
2.1, 3.3-4.3, 3.4-4.4 (Motor)
-
2.5, 2.6, 2.7, 2.8, 3.13-4.13 (Sosem),
-
2.2, 3.6-4.6, 3.7-4.7-,3.8-4.8 (Kognitif),
-
2.14, 3.10-4.10, 3.11-4.11, 3.12-4.12 (Bahs),
-
3.15- 4.15 (Seni)
-
1.1, 1.2, 3.1-4.1 (NAM),
-
2.1, 3.3-4.3, 3.4-4.4 (Motr)
-
2.9, 2.10, 2.11, 2.12, 3.13-4.13 (Sosem),
-
2.3, 3.5-4.5, 3.6-4.6, 3.7-4.7, 3.9-4.9 (Kognitif),
-
2.14, 3.10-4.10, 3.11-4.11, 3.12-4.12 (Bahs),
-
3.15- 4.15 (Seni)
Diriku
Tubuhku
1 minggu
Indentitasku
1 minggu
Kesukaanku
2 minggu
Keluargaku
3 minggu
Puncak Tema diriku Binatang
Ayam
1 minggu
Ikan
2 minggu
Kupu-kupu
3 minggu
Belalang
1 minggu
Harimau
1 minggu
Puncak tema binatang
Dst....................
LATIHAN BUATLAH PROGRAM SEMESTER
Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mingguan (RPPM) Identitas Program Layanan
KD yang dipilih Materi Pembelajaran
Rencana Kegiatan
Contoh 1 RPPM dengan Model Format Kolom
KD 1.1 3.4,-4.4
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MINGGUAN (RPPM) TAMAN KANAK-KANAK KENCANA Semester/Bulan/Minggu : I/Juli/Minggu ke 4 Tema : Diriku Sub Tema : Tubuhku Sub-sub tema : Kelompok : B (usia 5-6 Tahun)
Materi Pembelajaran
Tubuhku ciptaan Tuhan, Nama anggota tubuh, fungsi anggota tubuh, cara
Rencana Kegiatan 1.
Membuat bingkai foto diri warna ungu, hijau dan jingga
2.
Membuat boneka diri dari tanah liat
3.
Membuat boneka diri dari shuttlecock bulu tangkis dengan tempelan kertas ungu, hijau dan jingga
merawat 2.5
Aku senang memberi salam
4.
Menggunting dan menempel gambar anggota tubuh
3.13-4.13
Perasaan senang dan sedih
5.
Melukis dengan cat air
6.
Menggambar dengan krayon atau spidol
Pengelompokan berdasarkan warna (ungu, hijau, dan
7.
Mencetak bentuk tubuh dari pasir
jingga), bentuk tiga dimensi (silinder, kubus,), dan
8.
Membuat kolase bentuk dan bagian muka dari daun kering
jumlah bilangan (5 - 10)*
9.
Menghitung anggota tubuh
10.
Menggambar jari tangan dengan krayon atau spidol
3.6-4.6
3.10- 4.10
Aku suka mendengar cerita
11.
Mengukur tinggi badan dengan tali rapia
3.15-4.15
Lagu “ Tuhan Ciptakan Aku”
12.
Menyusun huruf anggota tubuh berdasarkan contoh dari kartu kata bergambar
13.
Main peran pergi ke dokter gigi
14.
Membuat roti berbentuk muka
15.
Membangun rumah dari balok
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MINGGUAN (RPPM) TAMAN KANAK-KANAK KENCANA
Contoh 2 RPPM dengan Model Webbing
Semester/Bulan/Minggu: 1/Juli/4 Tema/Sub Tema/Sub-subTema : : Diriku/Tubuhku/Kelompok : B (5-6 thn) KD : 1.1, 3.4- 4.4, 2.5, 3.13-4.13, 3.6-4.6; 3.10-4.10, 3.15- 4.15 MATER I : Tubuhku ciptaan Tuhan, nama anggota tubuh, fungsi anggota tubuh, cara merawat, aku senang memberi salam, perasaan senang dan sedih, pengelompokan warna (ungu, hijau dan jingga), bentuk dua dimensi (silinder, kubus), bilangan (5 - 10), aku suka mendengar cerita, lagu “ Tuhan Ciptakan Aku” Sentra seni/area seni/kegiatan sudut seni/kelompok kegiatan seni
Sentra/area/sudut bahan alam/ /kelompok kebudayaan:
-Membuat bingkai fota diri warna ungu, hijau, jingga -Membuat boneka foto diri dari tanah liat -Membuat boneka diri dari shuttlecock bulu tangkis dengan tempelan kertas ungu, hijau, dan jingga -Menggunting dan menempel gambar anggota tubuh
- Melukis dengan cat air -Menggambar tubuh dengan krayon atau spidol -Mencetak bentuk tubuh dari pasir -Membuat kolase bentuk dan bagian muka dari daun kering
Sentra persiapan/area persiapan/ kegiatan/kelompok sudut kebudayaan: Menggambar jari tangan dengan krayon atau spidol Mengukur tinggi badan dengan tali rapia Menyusun huruf anggota tubuh berdasarkan contoh dari kartu kata bergambar Menghitung anggota tubuh dengan menggunakan jari alat main yang ada Sentra/area/sudut/ kegiatan memasak Membuat roti bentuk wajah Mengamati (melihat, memegang, mencium, mencicipi) bahan-bahan makanan yang akan digunakan Menghias roti tawar menjadi bentuk wajah sendiri dengan menggunakan mentega dan meisis warna merah dan kuning
TUBUH KU
-Sentra peran/area drama/kegiatan Pergi ke Dokter Gigi Seting toilet dengan alat gosok gigi Setting tempat pendaftaran Seting tempat pemeriksaan dokter Seting toko obat/ apotek
Sentra/area/sudut kegiatan balok -Membaca buku bergambar yang memuat bermacam-macam bentuk bangunan -Membuat bangunan “rumah ku” dari balok -Menggunakan bangunan “rumahku” untuk digunakan main peran mikro -Balok asesories bentuk orang untuk main peran mikro
LEMBAR KERJA 2 Buatlah Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mingguan (RPPM) sesuai dengan pendekatan/model pembelajaran yang digunakan dilembaga masingmasing
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN HARIAN (RPPH): • Acuan untuk mengelola kegiatan bermain dalam satu hari. • Disusun dan dilaksanakan oleh pendidik. • Format tidak harus baku tetapi memuat komponen-komponen yang ditetapkan.
Buatlah Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian (RPPH) sesuai dengan pendekatan/model pembelajaran yang digunakan dilembaga masingmasing
KOMPONEN RPPH Identitas program Materi Alat Dan Bahan
Kegiatan Pembukaan
Kegiatan Inti Kegiatan Penutup Rencana Penilaian
Contoh 1. Model Sentra Seni
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian (RPPH) Taman Kanak-Kanak Kenanga
Semester / bulan/Minggu ke : 1/Juli/2 Hari / Tanggal
: Senin /14 Juli 2014
Kelompok / Usia
: B/5 – 6 Tahun
Tema / Sub Tema
: Diriku/Tubuhku
Materi dalam kegiatan: 1. 2. 3. 4.
doa sebelum dan sesudah belajar, nama anggota tubuh, fungsi anggota tubuh, cara merawat, pengelompokan berdasarkan warna (merah, biru, kuning), (Catatan: materi pengelompokkan berdasarkan bentuk dan jumlah bilangan disampaikan hari berikutinya), lagu “ Tuhan Ciptakan Aku”
Materi yang masuk dalam pembiasaan: 1. 2. 3. 4.
Bersyukur sebagai ciptaan Tuhan Mengucapkan salam masuk dalam SOP penyambutan dan penjemputan Doa sebelum belajar dan mengenal aturan masuk ke dalam SOP pembukaan Mencuci tangan dan menggosok gigi masuk dalam SOP sebelum dan sesudah makan.
Alat dan Bahan 1. 2. 3. 4.
A.
Lidi/irisan bambu/stik es krim, kertas, lem, kertas warna warni untuk kegiatan membuat bingkai fota diri warna merah, biru, kuning:. Kertas Koran untuk alas, tanah liat, celemak untuk menutup baju anak untuk kegiatan Membuat boneka foto diri dari tanah liat. Kok bekas, kertas warna warni, lem, asesoris mata untuk kegiatan membuat boneka diri Gambar anggota tubuh, lem, kerta untuk menempel, gunting untuk kegiatan menggunting dan menempel gambar anggota tubuh.
Pembukaan (30 menit) 1. 2. 3. 4. 5. 6.
Bernyanyi “ AKU CIPTAAN TUHAN” Tepuk “AKU CIPTAAN TUHAN” Doa sebelum belajar Mengenalkan aturan bermain Berdiskusi bagian-bagian tubuh, fungsi, dan cara merawat tubuh Diskusi yang harus dilakukan sebagai rasa terimakasih terhadap Tuhan atas tubuhnya
A. Inti (60 menit) 1. Anak mengamati: a. Anggota tubuhnya b. Ciri-ciri anggota tubuhnya dan cirri-ciri anggota tubuh temannya c. Anak menghitung jumlah bagian anggota tubuhnya 2. Anak bertanya: a. Diskusi tentang cara merawat tubuh 3. Anak mengumpulkan informasi: Guru memberi dukungan dengan cara membacakan buku 4. Anak menalar Anak menggunakan cerita dalam buku untuk melihat cirri-ciri tubuhnya 5. Anak Mengkomunikasikan: Kegiatan sentra seni: Membuat bingkai foto diri. Recalling 1. 2. 3.
Menanyakan kegiatan apa saja yang dimainkan anak Menguatkan konsep tentang bagian tubuh, fungsi, dan cara merawatnya Menguatkan konsep pengelompokan berdasarkan warna (merah, biru, kuning).
B. Penutup (15 menit) 1. 2. 3. 4. 5. 6.
Menanyakan perasaan selama hari ini Berdiskusi kegiatan apa saja yang sudah dimainkan hari ini, mainan apa yang paling disukai Pemberian tugas kepada anak untuk dilakukan di rumah yakni menanyakan bertanya kepada orang tuanya tentang tempat lahir, tanggal lahir, siapa yang menolong kelahiran, dst. Bercerita pendek yang berisi pesan-pesan Menginformasikan kegiatan untuk esok hari Berdoa setelah belajar.
RENCANA PENILAIAN 1.
Rencana Penilaian
Indikator Penilaian: Program KD
INDIKATOR
Pengemb Nilai
- 1.1
-
Anak terbiasa bersyukur dirinya sebagai ciptaan Tuhan
Agama
- 3.1, 41
-
Anak dapat berdoa sebelum dan sesudah belajar,
- 2.1
-
Anak terbiasa mencuci tangan dan menggosok gigi
- 3.4, 4,4
-
Anak dapat menyebutkan nama anggota tubuh, fungsi
dan Moral Motorik
anggota tubuh, cara merawat Sosem
Kognitif
- 2.5,
-
Anak terbiasa memberi salam
- 2.6
-
Anak terbiasa mengikuti aturan
- 3.6, 4.6,
-
Anak mengelompokkan berdasarkan warna (merah, biru, kuning),
Bahasa
Seni
- 1.13,
-
Anak terbiasa berlaku ramah,
- 3,10, 4.10
-
Anak memahami cerita yang dibacakan cerita
- 3.15, 4.15
-
Anak menyanyikan lagu Aku Ciptaan Tuhan
LEMBARKERJA 3 BUATLAH RPPH SESUAI DENGAN KONDISI LEMBAGA MASING -MASING
PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI
DIREKTORAT PEMBINAAN GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN PAUD DAN DIKMAS DIREKTORAT JENDRAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN TAHUN 2015
TUJUAN PELATIHAN • Memahami hakikat perkembangan anak usia dini • Mengetahui teori-teori perkembangan anak usia dini • Memahami fase perkembangan anak usia dini • Memahami aspek perkembangan anak • Memahami hubungan kompetensi dasar dan perkembangan anak
Siapakah anak itu ? 3
Siapa anak itu ?
ANAK IBARAT BENIH
pada usia 0 – 5 tahun merupakan MASA KEEMASAN (GOLDEN AGE) - pertumbuhan dan perkembangan yang terjadi akan menjadi fondasi bagi anak tersebut kelak di kemudian hari
MASA TUMBUH DAN BERKEMBANG ANAK
Setiap anak adalah unik. Anak akan tumbuh, berkembang dan belajar dengan kecepatannya yang berbeda dengan anak yang seusianya. 5
Pertumbuhan
merupakan suatu proses perubahan secara kuantitatif pada anggota tubuh yang terkait dengan besar, jumlah dan ukuran, yang sebagian besar dapat diamati secara fisik
Perkembangan
menunjukkan bertambahnya kemampuan dalam struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam pola yang beraturan dan dapat diramalkan, sebagai hasil dari proses pematangan.
PERKEMBANGAN SEPERTI APA YANG DIHARAPKAN PADA ANAK-ANAK ANDA?
FAKTOR‐FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN ANAK:
INTERNAL
Faktor bawaan (gen) yang normal dan patologik
Proses Kehamilan (nutrisi, penyakit, obat, polusi dll)
EKSTERNAL
Asupan gizi
PENYAKIT YANG DIDERITA
KUALITAS PENGASUH AN
KONDISI LINGKUNGAN 9
KEBUTUHAN DASAR UNTUK TUMBUH KEMBANG OPTIMAL Fisik‐biologis : nutrisi, imunisasi, kebersihan diri dan lingkungan, kesempatan bermain dan beristirahat, pelayanan kesehatan
Kasih sayang: Kebutuhan Dasar untuk Tumbuh Kembang Optimal
Menciptakan rasa aman+nyaman, dilindungi, diperhatikan, diberi contoh, didorong, dihargai (melalui pola asuh yang demokratik) Stimulasi: Kesempatan untuk mengeksplorasi lingkungannya melalui berbagai aktivitas yang melibatkan panca inderanya 10
KARAKTERISTIK ANAK USIA DINI
Kesesuaian usia
Kesesuaian secara individual Kesesuaian secara sosial dan budaya
DIMENSI PENERAPAN DAP • Menciptakan komunitas belajar yang kondusif • Menciptakan cara pengajaran yang dapat meningkatkan dan memperbaiki perkembangan dan proses belajar • Membangun kurikulum yang sesuai • Memberikan penilaian terhadap perkembangan dan proses belajar anak • Membangun hubungan yang saling menguntung dengan keluarga
Perkembangan Anak Berdasarkan Kelompok Usia • Bayi/infant, usia dari lahir – 12 bulan • Batita/toodler, usia 12 bulan – 36 bulan • Prasekolah/preschool, usia 3 – 6 tahun
Tonggak Perkembangan 1 Tahun • Tumbuhnya rasa PERCAYA dan IKATAN dengan orang lain • Sudah muncul senyum social kepada orang-orang yang dikenalnya • Mulai membuat suara-suara dan menjawab pertanyaan dengan bahasa bayi • Memperlihatkan rasa takut pada orang yang tidak dikenalnya
Lanjutan • Mampu mengetahui letak benda yang disembunyikan dari pandangannya • Mengulang kembali gerakan untuk kesenangan • Menjelajah lingkungan untuk peningkatan pengendalian badan
Tonggak Perkembangan 12-36 Bln • Anak mulai mencobakan kemampuan-kemampuan baru yang dimilikinya (berjalan, berlari, memegang sendok/bola dll) • Memiliki “kebiasaan” baru seperti mengamuk, sebagai perwujudan dari pemahaman dirinya yang berbeda dengan orang lain • Munculnya bahasa
Lanjutan • Perkembangan lanjutan baik keterampilan gerakan kasar maupun halus • Mulai dapat untuk bermain peran (membawa tas dan memakai sepatu ibunya) • Mulai main sosial dengan anak lainnya • Mulai latihan buang air kecil dan besar di kamar kecil • Senang pada kebiasaan dan rutinitas
Tonggak Perkembangan 36-72 Bln • Kemampuan pengendalian diri pada gerakan kasar dan halus semakin berkembang dan kompleks • Peningkatan perkembangan bahasa • Menggunakan bahasa untuk memecahkan masalah • Menggunakan bahasa untuk memperkuat main dengan teman sebaya dan orang dewasa • Munculnya hubungan sosial bekerjasama dengan anak lainnya
Lanjutan • Mampu menggunakan berbagai jenis bahan mainan • Kemajuan dari main sensorimotor atau main proses ke kemampuan untuk mewakili dunia nyata dalam balok, papan lukis, dan bermacam-macam bahan main pembangunan lainnya
PROGRAM PERKEMBANGAN
DISKUSIKAN • PETAKAN KOMPETENSI DASAR KEDALAM SETIAP PROGRAM PENGEMBANGAN NO
PROGRAM PENGEMBANGAN
1
NILAI AGAMA DAN MORAL
2
FISIK MOTORIK
3
BAHASA
4
KOGNITIF
5
SOSIAL EMOSIONAL
6
SENI
KOMPETENSI DASAR
TERIMAKASIH