JULI 2 0 16
34567
ARTIKEL PELAJARAN UNTUK:
29 AGUSTUS– 25 SEPTEMBER 2016
FOTO SAMPUL:
PENYIAR
REPUBLIK DOMINIKA
37.536
Di pantai kota Las Terrenas, seorang perintis istimewa mengabar kepada pemanen kelapa dengan menggunakan Alkitab
PELAJAR ALKITAB
69.892 HADIRIN PERINGATAN ( 2015)
120.103 DAFTAR ISI
3
18
MEREKA MERELAKAN DIRI —Di Ghana
MINGGU MULAI 29 AGUSTUS–4 SEPTEMBER
Carilah Kerajaan, Bukan Harta Benda Yesus mengajar kita untuk mencari dahulu Kerajaan Allah, bukan harta benda. Bagaimana kita bisa menghindari materialisme dan hidup sederhana supaya bisa memberikan yang terbaik untuk Yehuwa? Kita akan membahas kata-kata Yesus dalam Khotbah di Gunung dalam Matius 6:25-34.
21
MINGGU MULAI 12-18 SEPTEMBER
26
MINGGU MULAI 19-25 SEPTEMBER
MINGGU MULAI 5-11 SEPTEMBER
Bersyukur atas Kebaikan Hati Allah Sebarkan Kabar Baik tentang Kebaikan Hati Allah Dua artikel ini menjelaskan banyak manfaat yang kita dapatkan karena kebaikan hati Yehuwa. Selain itu, kita disarankan untuk menunjukkan rasa syukur kita dengan memberi tahu orang-orang bagaimana mereka juga bisa mendapat manfaat dari kebaikan hati Allah.
13
’Jangan Takut. Aku Akan Menolongmu’
7
Mengapa Kita Harus ’Tetap Berjaga-jaga’?
31
PERTANYAAN PEMBACA
Pada hari-hari terakhir ini, kita harus memperhatikan baik-baik peringatan Yesus untuk ’tetap berjaga-jaga’. (Mat. 24:42) Maka, kita perlu menghindari hal-hal yang bisa membuat kita mengantuk. Artikel ini memberi tahu caranya.
Publikasi ini tidak diperjualbelikan, dan disediakan sebagai bagian dari pekerjaan pendidikan Alkitab sedunia yang didukung sumbangan sukarela. Untuk memberi sumbangan, silakan kunjungi www.jw.org/id.
34567 Kecuali disebutkan sumbernya, semua kutipan ayat diambil dari Kitab Suci Terjemahan Dunia Baru.
July 2016 Vol. 137, No. 11 INDONESIAN
The Watchtower (ISSN 0043-1087) Issue 11 July 2016 is published monthly with an additional issue published in January, March, May, July, September, and November by Watchtower Bible and Tract Society of New York, Inc.; L. Weaver, Jr., President; G. F. Simonis, SecretaryTreasurer; 1000 Red Mills Road, Wallkill, NY 12589-3299, and in Indonesia by Saksi-Saksi Yehuwa Indonesia, PO Box 2105, Jakarta 10001. Periodicals Postage Paid at Brooklyn, NY, and at additional mailing offices. POSTMASTER: Send address changes to Watchtower, 1000 Red Mills Road, Wallkill, NY 12589-3299. 5 2016 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania. Printed in Japan.
MEREKA M E RE L AK AN DIRI
di Ghana APAKAH Saudara punya teman yang pindah ke negeri yang membutuhkan lebih banyak penyiar? Pernahkah Saudara memikirkan, ’Apa yang membuat mereka mau melayani di luar negeri? Persiapan apa saja yang mereka buat? Apa saya bisa seperti mereka?’ Untuk mendapat jawabannya, kita bisa berbicara dengan saudara-saudari yang sudah melakukannya. Mari kita mengobrol dengan mereka.
APA YANG MENGGERAKKAN MEREKA? Apa yang membuat Saudara ingin melayani di negeri yang membutuhkan lebih banyak penyiar? Amy, yang sekarang berusia sekitar 35 dan berasal dari Amerika Serikat, bercerita, ”Selama bertahun-tahun, saya ingin melayani di negeri lain. Tapi kelihatannya saya tidak bisa melakukannya.” Apa yang mengubah pandangannya? ”Pada 2004, sepasang suami istri yang melayani di Belize
mengundang saya ke sana untuk merintis bersama selama sebulan. Saya datang dan saya menikmatinya! Setahun kemudian, saya pindah dan merintis di Ghana.” Beberapa tahun yang lalu, Stephanie yang sekarang berusia hampir 30 dan juga berasal dari Amerika Serikat memikirkan keadaannya. Dia menyimpulkan, ’Saya sehat dan tidak punya tanggungan keluarga. Sebenarnya, saya bisa melakukan lebih banyak untuk Yehuwa daripada yang saya lakukan sekarang.’ Setelah memeriksa dirinya dengan jujur, dia pun pindah ke Ghana. Filip dan Ida, sepasang perintis berusia 60-an dari Denmark, sangat ingin pindah ke daerah yang lebih membutuhkan. Mereka mencari jalan untuk mewujudkan mimpi mereka. Filip berkata, ”Sewaktu ada kesempatan, rasanya seolah-olah Yehuwa bilang, ’Ini saatnya!’ ” Pada 2008, mereka pindah
Eric dan Amy
3
ke Ghana dan melayani di sana selama lebih dari tiga tahun. Yang perlu dipikirkan sebelum pindah ke luar negeri: ˙ Apakah saya bisa
membiayai diri atau keluarga saya? —1 Tes. 2:9. ˙ Apakah saya bisa
mendapat visa yang tepat? ˙ Apakah saya siap
menghadapi iklim dan kebudayaan di sana? ˙ Apakah saya sudah
mempersiapkan diri dalam soal kesehatan? ˙ Apakah saya mau
belajar bahasa yang dipakai di negeri itu? ˙ Apakah saya
bisa ”membantu menguatkan” sidang? —Kol. 4:11.
Hans dan Brook, pasangan perintis berusia 30-an, sekarang melayani di Amerika Serikat. Pada 2005, mereka membantu korban bencana Badai Katrina. Belakangan, mereka mendaftar untuk membantu proyek-proyek pembangunan internasional, tapi mereka tidak diundang. Hans mengenang, ”Lalu, kami mendengar khotbah kebaktian yang menceritakan tentang Raja Daud yang tidak diizinkan membangun bait. Daud menerima kenyataan itu dan mengubah cita-citanya. Khotbah itu membuat kami sadar bahwa kami bisa mengubah citacita rohani kami.” (1 Taw. 17:1-4, 11, 12; 22:5-11) Brook menambahkan, ”Yehuwa ingin agar kami mencoba bentuk dinas yang lain.” Setelah mendengar pengalaman menarik dari teman-teman mereka yang melayani di luar negeri, Hans dan Brook tergerak untuk mencoba merintis di negeri lain. Pada 2012, mereka melayani di Ghana selama
2
1
empat bulan dan membantu sidang bahasa isyarat. Meski mereka harus kembali ke Amerika Serikat, pengalaman mereka di Ghana membuat mereka ingin terus mendahulukan Kerajaan Allah. Setelah itu, mereka membantu proyek pembangunan cabang di Mikronesia.
PERSIAPAN YANG MEREKA BUAT Persiapan apa saja yang Saudara buat? ”Saya baca artikel-artikel dalam Menara Pengawal tentang melayani di tempat yang lebih membutuhkan,” kata Stephanie.1 ”Saya juga menceritakan keinginan saya kepada para penatua dan pengawas wilayah serta istrinya. Yang pasti, saya sering berdoa tentang cita-cita saya ini.” Selain itu, Stephanie tetap hidup sederhana agar bisa menabung untuk membiayai dirinya di luar negeri. Hans bercerita, ”Kami minta bim1 Contohnya, bacalah artikel ”Dapatkah Saudara Melayani di Tempat yang Lebih Membutuhkan Penyiar Kerajaan?” dan ”Bisakah Saudara Melangkah ke Makedonia?” di Menara Pengawal 15 April dan 15 Desember 2009.
3
4
5
1
Brook dan Hans
2
Aaron dan Stephanie
3
Ida dan Filip
4
Adria dan George
5
Christine dan Gideon
bingan Yehuwa sebab kami ingin pergi ke tempat yang Ia tunjukkan. Kami juga menyebutkan tanggal berapa kami ingin menjalankan rencana kami.” Pasangan itu menulis surat ke empat kantor cabang. Setelah mendapat jawaban dari cabang Ghana, mereka pun berangkat. Mereka berniat untuk tinggal dua bulan saja. Hans berkata, ”Kami senang sekali bekerja sama dengan sidang di sana. Kami pun tinggal lebih lama.” George dan Adria, suami istri yang hampir berumur 40 dari Kanada, menyadari bahwa Yehuwa tidak hanya memberkati niat yang baik, tapi juga keputusan yang baik. Maka, mereka membuat persiapan yang matang untuk mencapai cita-cita mereka. Mereka menghubungi seorang saudari yang melayani di Ghana dan menanyakan banyak hal.
Mereka juga menulis surat ke kantor cabang Kanada dan Ghana. Adria berkata, ”Kami mencari caracara untuk lebih menyederhanakan hidup kami.” Hasilnya, mereka bisa pindah ke Ghana pada 2004.
MENGATASI KESULITAN Kesulitan apa saja yang Saudara hadapi setelah pindah, dan bagaimana Saudara mengatasinya? Awalnya, Amy sangat merindukan kampung halamannya. ”Di sini semuanya beda.” Apa yang membantunya bertahan? ”Keluarga saya sering telepon dan bilang bahwa mereka sangat menghargai dinas saya. Saya jadi ingat lagi alasan saya pindah ke sini. Belakangan, saya dan keluarga mengobrol dengan video chat. Karena kami bisa saling melihat, saya merasa keluarga saya tidak jauh dari JULI 2016
5
saya.” Amy bercerita bahwa dia berteman dengan saudari setempat yang berpengalaman sehingga bisa lebih mengerti kebiasaan di sana. ”Tiap kali saya bingung dengan reaksi orang, saya tanya dan minta bantuan teman saya itu. Saya jadi tahu apa yang boleh dan tidak boleh saya lakukan. Jadi, saya bisa melayani dengan sukacita.” George dan Adria bercerita bahwa sewaktu baru pindah ke Ghana, mereka merasa seperti kembali ke zaman dulu. ”Di sini tidak ada mesin cuci, jadi kami pakai ember. Untuk memasak saja butuh waktu yang sangat lama,” kata Adria. ”Tapi akhirnya, kami jadi belajar banyak hal baru dari keadaan yang sulit ini.” Brook berkata, ”Meski ada banyak kesulitan sebagai perintis di sini, kami puas. Semua pengalaman yang membina itu menjadi kenangan indah, seperti karangan bunga yang cantik.”
PELAYANAN YANG MEMUASKAN Mengapa Saudara menyarankan orang lain untuk mencoba bentuk dinas ini? ”Sungguh luar biasa rasanya mengabar kepada orang-orang yang sangat ingin tahu kebenaran. Mereka sampai mau belajar Alkitab setiap hari,” kata Stephanie. ”Keputusan saya untuk pindah dan melayani di tempat yang lebih membutuhkan adalah salah satu keputusan terbaik!” Pada 2014, Stephanie menikah dengan Aaron. Sekarang, mereka melayani di kantor cabang Ghana. ”Ini pengalaman bagus buat saya,” kata Christine, perintis dari Jerman yang saat ini berumur 30-an. Christine melayani di Bolivia sebelum pindah ke Ghana. Dia menambahkan, ”Karena jauh dari keluarga, saya selalu minta bantuan Yehuwa. Dia semakin nyata bagi saya. Saya juga merasakan persatuan yang luar biasa di antara umat Yehuwa. Dinas ini membuat hidup saya penuh warna.” Baru-baru ini, Christine menikah dengan Gideon. Mereka terus melayani di Ghana. Filip dan Ida menceritakan bagaimana mereka membantu pelajar Alkitab untuk maju. ”Kami 6
MENARA PENGAWAL
punya lebih dari 15 studi. Tapi, kami kurangi jadi 10 supaya kami bisa mengajar mereka dengan lebih baik.” Apakah pelajar Alkitab mendapat manfaat? Filip melanjutkan, ”Saya punya studi bernama Michael. Dia mau studi setiap hari dan persiapannya sangat baik. Kami pun menyelesaikan buku Alkitab Ajarkan hanya dalam sebulan. Setelah itu, Michael jadi penyiar belum terbaptis. Pada hari pertama dia dinas, dia tanya, ’Apa Brur bisa bantu saya memandu studi saya?’ Saya kaget. Michael menceritakan bahwa dia punya tiga studi dan butuh bantuan untuk memandunya.” Bayangkan, begitu banyak guru yang dibutuhkan sampai-sampai pelajar Alkitab pun menjadi guru Alkitab! Amy langsung menyadari bahwa di sana memang sangat butuh tenaga. Dia bercerita, ”Tidak lama setelah tiba di Ghana, kami mengabar di desa kecil dan mencari tunarungu. Kami ketemu bukan hanya satu, tapi ada delapan tunarungu di satu desa itu saja!” Kemudian, Amy menikah dengan Eric, dan mereka melayani bersama sebagai perintis istimewa. Mereka membantu sidang bahasa isyarat. Di negeri itu, ada lebih dari 300 penyiar tunarungu dan masih banyak yang berminat. George dan Adria yang juga melayani di Ghana merasakan sendiri apa artinya menjadi utusan injil. Jadi, betapa bahagianya mereka sewaktu diundang ke Sekolah Gilead kelas ke-126! Sekarang, mereka melayani di Mozambik sebagai utusan injil.
MELAYANI KARENA KASIH Sungguh senang rasanya bahwa ada banyak yang datang dari berbagai negeri untuk ikut memanen bersama saudara-saudari setempat. (Yoh. 4:35) Setiap minggu, rata-rata 120 orang dibaptis di Ghana. Seperti 17 saudara-saudari yang pindah ke Ghana, ribuan saudara-saudari di seluruh dunia ’merelakan diri mereka’ karena mengasihi Yehuwa. Mereka melayani di daerahdaerah yang membutuhkan lebih banyak penyiar. Para pekerja yang merelakan diri itu pasti membuat hati Yehuwa sangat bersukacita!—Mz. 110:3; Ams. 27:11.
Carilah Kerajaan, Bukan Harta Benda ”Carilah terus kerajaan [Allah], dan perkara-perkara ini akan ditambahkan kepadamu.”—LUK. 12:31. UNTUK tetap hidup, kita tidak membutuhkan banyak hal. Kita hanya membutuhkan makanan, pakaian, dan tempat tinggal. Tapi, apa yang kita inginkan tidak ada habisnya. Dan, banyak orang tidak menyadari bahwa apa yang mereka inginkan tidak benar-benar mereka butuhkan. 2 Apa yang diinginkan orang di negeri miskin bisa jadi jauh berbeda dengan yang diinginkan orang di negeri makmur. Di beberapa negeri, orang hanya ingin punya handphone, sepeda motor, atau sebidang tanah. Di negeri lain, orang ingin punya banyak baju mahal, rumah yang lebih besar, atau kendaraan yang lebih mewah. Tapi, tidak soal di mana kita tinggal atau seberapa banyak uang kita, kita bisa mulai menginginkan semakin banyak barang yang tidak kita butuhkan atau yang tidak sanggup kita beli. 1. Apa bedanya kebutuhan dan keinginan? 2. Apa saja yang diinginkan orang?
NYANYIAN: 40, 98
APA PENDAPAT SAUDARA?
Apa bedanya kebutuhan dan keinginan?
Mengapa kita perlu mengendalikan keinginan untuk memiliki lebih banyak barang?
Mengapa Saudara yakin bahwa Yehuwa bisa memenuhi kebutuhan sehari-hari Saudara?
7
HATI-HATILAH TERHADAP MATERIALISME
Apa materialisme itu? Itu adalah sikap lebih mementingkan harta benda daripada persahabatan dengan Allah. Meski kebutuhan seseorang sudah terpenuhi, dia tidak pernah puas. Dia selalu ingin punya lebih. Bahkan orang yang miskin atau yang tidak suka membeli barang mahal bisa terjerat materialisme. Akibatnya, mereka tidak mendahulukan Kerajaan dalam hidup mereka.—Ibr. 13:5. 4 Setan ingin agar kita percaya bahwa kita baru bisa menikmati hidup kalau kita punya banyak barang. Maka, dia menggunakan dunianya dan ”keinginan mata” agar kita selalu ingin memiliki lebih banyak barang. (1 Yoh. 2:15-17; Kej. 3:6; Ams. 27:20) Di mana-mana, kita melihat dan mendengar iklan yang berupaya memikat kita untuk membeli barang baru. Pernahkah Saudara membeli sesuatu hanya karena terpikat oleh tampilannya di toko atau di iklan? Pernahkah Saudara belakangan menyadari bahwa Saudara tidak benar-benar membutuhkannya? Kalau kita terus membeli barang yang tidak kita butuhkan, hidup kita menjadi repot. Barang-barang itu bisa menyimpangkan kita dari Yehuwa. Misalnya, kita mungkin tidak punya cukup waktu untuk belajar Alkitab, mempersiapkan dan menghadiri perhimpunan, dan berdinas dengan teratur. Ingatlah, rasul Yohanes memperingatkan, ”Dunia ini sedang berlalu, demikian pula keinginannya.” 5 Setan ingin agar kita menggunakan tenaga kita untuk mencari lebih banyak uang dan barang daripada untuk Yehuwa. 3
3. Apa materialisme itu? 4. Bagaimana Setan memikat orang dengan ”keinginan mata”? 5. Apa akibatnya jika seseorang sibuk mencari lebih banyak uang dan barang?
8
MENARA PENGAWAL
(Mat. 6:24) Tapi, kalau kita hanya ingin memuaskan diri sendiri, hidup kita bisa menjadi sia-sia. Kita bisa menjadi stres atau mengalami masalah keuangan. Yang lebih parah, kita bisa kehilangan iman kepada Yehuwa dan Kerajaan-Nya. (1 Tim. 6: 9, 10; Pny. 3:17) Yesus berkata bahwa ”hasrat akan hal-hal yang lain” adalah seperti tanaman berduri yang bisa membuat benih tidak lagi bertumbuh atau berbuah.—Mrk. 4:14, 18, 19. 6 Perhatikan Barukh, sekretaris nabi Yeremia. Ketika dia mulai ”mencari perkaraperkara besar” untuk dirinya sendiri, Yehuwa mengingatkan dia bahwa tidak lama lagi Yerusalem akan dihancurkan. Tapi, Yehuwa berjanji akan menyelamatkan nyawa Barukh. (Yer. 45:1-5) Barukh seharusnya tidak mengharapkan lebih dari itu. Yehuwa tidak akan menyelamatkan harta benda. (Yer. 20:5) Saat ini, dunia Setan akan segera berakhir. Jadi, sekarang bukanlah waktunya untuk terus menimbun barang. Dan, kita sebaiknya tidak berharap bahwa apa yang kita miliki sekarang, sekalipun sangat berharga, masih akan ada setelah kesengsaraan besar.—Ams. 11:4; Mat. 24:21, 22; Luk. 12:15. 7 Jadi, bagaimana kita bisa memenuhi kebutuhan kita dan keluarga, dan tidak melalaikan apa yang paling penting dalam hidup? Bagaimana kita bisa menghindari materialisme? Dan, bagaimana caranya untuk tidak lagi terlalu mengkhawatirkan kebutuhan kita? Dalam Khotbah di Gunung, Yesus memberi kita nasihat yang terbaik soal itu. (Mat. 6:19-21) Mari kita baca dan bahas Matius 6:25-34. Dengan begitu, kita akan yakin bahwa kita harus terus mencari Kerajaan, bukan harta benda.—Luk. 12:31. 6. Apa yang bisa kita pelajari dari Barukh? 7. Apa yang akan kita bahas, dan mengapa?
YEHUWA MEMENUHI KEBUTUHAN KITA
Baca Matius 6:25. Yesus tahu bahwa murid-muridnya khawatir tentang apa yang akan mereka makan, minum, dan pakai. Jadi, dalam Khotbah di Gunung, Yesus berkata, ”Berhentilah khawatir mengenai jiwamu.” Yesus ingin agar mereka mengerti mengapa mereka tidak perlu khawatir tentang semua itu. Dia tahu bahwa kalau mereka terlalu khawatir, bahkan tentang kebutuhan dasar mereka, mereka bisa mengabaikan apa yang lebih penting dalam hidup. Karena sangat peduli kepada muridmuridnya, Yesus memperingatkan mereka tentang bahaya ini sampai lima kali dalam khotbahnya.—Mat. 6:27, 28, 31, 34. 9 Tapi, mengapa Yesus meminta kita agar tidak mengkhawatirkan kebutuhan dasar kita? Bukankah kita membutuhkan makanan dan pakaian? Iya betul! Dan kalau kita tidak punya cukup uang untuk membelinya, kita pasti khawatir. Yesus mengerti. Dia tahu apa saja kebutuhan manusia. Dia juga tahu bahwa ”pada hari-hari terakhir”, murid-muridnya akan hidup pada masa yang sangat sulit. (2 Tim. 3:1) Kenyataannya, banyak orang saat ini sulit mendapat pekerjaan, dan semuanya semakin mahal. Di banyak negeri, penduduknya sangat miskin sehingga kadang tidak makan. Tapi, Yesus juga tahu bahwa kehidupan manusia lebih penting daripada makanan dan pakaian. 10 Sebelum itu, Yesus mengajar muridmuridnya untuk meminta apa yang mereka butuhkan kepada Bapak mereka yang ada di surga. Mereka bisa berdoa, ”Berikanlah 8
8, 9. (a) Mengapa kita tidak perlu terlalu khawatir tentang kebutuhan kita? (b) Apa yang Yesus ketahui tentang manusia dan kebutuhan mereka? 10. Sewaktu Yesus mengajar para pengikutnya cara berdoa, apa yang menurutnya paling penting dalam hidup mereka?
kepada kami hari ini roti kami untuk hari ini.” (Mat. 6:11) Pada waktu lainnya, Yesus mengajar mereka untuk berdoa, ”Berikanlah kepada kami roti kami untuk hari ini sesuai dengan kebutuhan hari ini.” (Luk. 11:3) Tapi, itu tidak berarti bahwa kita harus terus-terusan memikirkan cara memenuhi kebutuhan kita. Malah, Yesus mengajar pengikutnya bahwa mendoakan agar Kerajaan Allah datang lebih penting daripada mendoakan kebutuhan sendiri. (Mat. 6:10; Luk. 11:2) Supaya murid-muridnya tidak lagi khawatir, Yesus mengingatkan mereka bagaimana Yehuwa memenuhi kebutuhan semua ciptaan-Nya. 11 Baca Matius 6:26. Kita perlu ’mengamati dengan saksama burung-burung di langit’. Meski kecil, mereka makan banyak buah, biji, serangga, dan cacing. Malah, seandainya burung sama besarnya dengan manusia, burung makan lebih banyak daripada manusia. Tapi, mereka tidak perlu menabur dan menanam. Yehuwa menyediakan semua yang mereka butuhkan. (Mz. 147:9) Memang, Yehuwa tidak menyuapi mereka! Mereka harus pergi dan mencari makanan sendiri. Tapi, semuanya sudah tersedia. 12 Yesus yakin bahwa kalau burung saja Yehuwa perhatikan, apalagi manusia.[1] (1 Ptr. 5:6, 7) Tentu saja, kita tidak boleh malas. Kita perlu bekerja, seperti menanam sendiri atau mencari uang untuk membeli makanan. Yehuwa akan memberkati upaya kita. Dan, jika kita tidak punya cukup uang atau makanan, Yehuwa akan tetap menyediakan kebutuhan kita. Misalnya, orang lain mungkin memberi kita apa yang kita butuhkan. Yehuwa juga menyediakan tempat tinggal bagi burung. Dia 11, 12. Apa yang bisa kita pelajari dari cara Yehuwa memelihara burung? (Lihat gambar di awal artikel.) JULI 2016
9
Cara Menyederhanakan Hidup Saudara 1. Buatlah daftar kebutuhan 2. Jangan membeli apa yang tidak diperlukan 3. Putuskan jumlah uang yang akan dikeluarkan untuk kebutuhan mingguan atau bulanan1 4. Jual, sumbangkan, atau buang barang yang sudah tidak dipakai 5. Lunasi semua utang 6. Kurangi jam kerja duniawi 7. Rencanakan cara meningkatkan pelayanan Bisakah Saudara menyederhanakan hidup agar bisa berbuat lebih banyak untuk Kerajaan Allah? (Lihat paragraf 20)
10
1 Lihat kotak ”Cara Menyusun Anggaran” di Sedarlah! Juli 2010, hlm. 8.
memberi mereka kemampuan dan bahan untuk membuat sarang. Yehuwa juga bisa membantu kita mendapatkan tempat tinggal yang layak bagi keluarga kita. 13 Setelah mengingatkan murid-muridnya bahwa Yehuwa memberi makan burung, Yesus bertanya, ”Bukankah kamu lebih bernilai daripada burung-burung itu?” (Bandingkan Lukas 12:6, 7.) Sewaktu mengatakan ini, Yesus mungkin sudah tahu bahwa tidak lama lagi ia akan menyerahkan kehidupannya demi manusia. Yesus mati bukan untuk burung atau binatang lain. Dia mati untuk kita agar kita bisa hidup selamanya.—Mat. 20:28. 14 Baca Matius 6:27. Yesus mengatakan
bahwa orang yang khawatir tidak bisa menambahkan satu hasta pada hidupnya. Apa artinya? Dengan mengkhawatirkan kebutuhan kita, kita tidak bisa menambah umur kita. Malah, kalau kita terlalu stres, kita bisa sakit dan bahkan meninggal. 15 Baca Matius 6:28-30. Kita senang memakai baju yang bagus, khususnya sewaktu kita berdinas, berhimpun, atau menghadiri kebaktian. Tapi, apakah kita perlu khawatir soal pakaian? Yesus mengingatkan lagi murid-muridnya bagaimana Yehuwa memenuhi kebutuhan ciptaanNya. Yesus menggunakan contoh ”bunga lili di padang”. Yesus mungkin memaksud-
13. Apa buktinya bahwa kita lebih bernilai daripada burung? 14. Mengapa tidak ada gunanya untuk khawatir?
15, 16. (a) Apa yang kita pelajari dari cara Yehuwa memperhatikan bunga lili? (Lihat gambar di awal artikel.) (b) Pertanyaan apa saja yang perlu kita renungkan, dan mengapa?
MENARA PENGAWAL
kan berbagai bunga yang mirip dengan bunga lili. Semua bunga itu tidak perlu menjahit pakaian untuk mereka sendiri. Tapi, mereka sangat indah. Yesus mengatakan bahwa ”bahkan Salomo dalam segala kemuliaannya tidak berpakaian seperti salah satu dari bunga-bunga ini”! 16 Perhatikan apa yang Yesus katakan selanjutnya, ”Jika Allah secara demikian membajui tumbuh-tumbuhan di ladang . . . , bukankah ia terlebih lagi akan membajui kamu, hai, kamu yang imannya kecil?” Tentu saja! Tapi murid-murid Yesus butuh lebih banyak iman. (Mat. 8:26; 14:31; 16:8; 17:20) Mereka perlu percaya bahwa Yehuwa ingin dan akan memenuhi kebutuhan mereka. Bagaimana dengan kita? Apakah kita percaya bahwa Yehuwa akan memenuhi kebutuhan kita?
Baca Matius 6:31, 32. Banyak orang yang tidak mengenal Yehuwa hanya sibuk mencari uang dan menambah barang. Kalau kita sama seperti mereka, hubungan kita dengan Yehuwa bisa rusak. Kita tahu bahwa Yehuwa adalah Bapak yang menyayangi kita. Dan, kita yakin bahwa kalau kita melakukan kehendakNya dan mendahulukan Kerajaan-Nya, Dia akan memberi kita semua kebutuhan kita dan bahkan lebih. Kita juga sadar bahwa kita baru bisa benar-benar bahagia jika kita punya hubungan yang akrab dengan Yehuwa. Dengan begitu, kita akan puas dengan hanya memiliki ”makanan, pakaian dan penaungan” yang kita butuhkan. —1 Tim. 6:6-8. 17
17. Apa yang bisa merusak hubungan kita dengan Yehuwa? JULI 2016
11
APAKAH KERAJAAN ALLAH MENJADI YANG UTAMA DALAM HIDUP SAUDARA?
Baca Matius 6:33. Jika kita mendahulukan Kerajaan Allah, Yehuwa akan menyediakan semua kebutuhan kita. Yesus menjelaskan mengapa kita bisa yakin dengan janji itu. Dia berkata, ”Bapak surgawimu mengetahui bahwa kamu membutuhkan semua perkara ini.” Yehuwa mengetahui kebutuhan Saudara, bahkan sebelum Saudara menyadarinya. (Flp. 4:19) Dia tahu kapan kita membutuhkan pakaian baru. Dia tahu makanan apa yang Saudara butuhkan. Dan, dia tahu bahwa Saudara dan keluarga membutuhkan tempat tinggal. Yehuwa akan memastikan bahwa Saudara memiliki apa yang benar-benar dibutuhkan. 19 Baca Matius 6:34. Yesus sekali lagi memberi tahu murid-muridnya, ”Jangan sekali-kali khawatir.” Yehuwa akan memenuhi kebutuhan kita setiap hari. Jadi, kita tidak perlu terlalu khawatir tentang masa depan. Kalau kita terlalu khawatir, kita bisa mulai mengandalkan diri sendiri, yang akhirnya akan merusak hubungan kita dengan Yehuwa. Kita perlu benar-benar percaya kepada-Nya.—Ams. 3:5, 6; Flp. 4:6, 7. 18
CARILAH DAHULU KERAJAAN, DAN YEHUWA AKAN MEMENUHI KEBUTUHAN SAUDARA
Sangat disayangkan kalau kita menggunakan tenaga kita untuk menimbun harta sehingga tidak melayani Yehuwa dengan sepenuhnya! Padahal kita seharusnya memberikan yang terbaik kepada Yehu20
18. Apa saja yang Yehuwa ketahui tentang kita masing-masing, dan apa yang akan Dia lakukan? 19. Mengapa kita tidak perlu khawatir tentang masa depan? 20. (a) Cita-cita rohani apa yang bisa Saudara tetapkan? (b) Apa yang bisa Saudara lakukan untuk menyederhanakan hidup Saudara?
12
MENARA PENGAWAL
wa. Misalnya, bisakah Saudara pindah ke sidang yang membutuhkan lebih banyak penyiar? Bisakah Saudara merintis? Atau, kalau Saudara sudah merintis, apakah Saudara memikirkan untuk mengikuti Sekolah bagi Penginjil Kerajaan? Bisakah Saudara menggunakan beberapa hari dalam seminggu untuk membantu Betel atau kantor penerjemahan? Atau, Saudara mungkin bisa menjadi sukarelawan di bagian Rancang/Bangun Setempat dan menggunakan sebagian waktu untuk ikut membangun Balai Kerajaan. Pikirkan apa saja yang bisa Saudara lakukan untuk menyederhanakan gaya hidup Saudara agar ada lebih banyak waktu dan tenaga untuk kegiatan Kerajaan. Perhatikan saran di kotak ”Cara Menyederhanakan Hidup Saudara”. Berdoalah meminta bantuan Yehuwa untuk membuat keputusan. Lalu, buatlah perubahan yang diperlukan. 21 Yesus mengajar kita untuk mencari dahulu Kerajaan. Dengan begitu, kita tidak akan terlalu mengkhawatirkan kebutuhan kita. Kita menjadi lebih akrab dengan Yehuwa karena kita percaya bahwa Dia akan mengurus kita. Kita belajar untuk mengendalikan diri dan tidak membeli semua hal yang kita inginkan atau yang ditawarkan dunia, meski kita mampu membelinya. Kalau kita menyederhanakan hidup dari sekarang, kita akan tetap setia kepada Yehuwa dan ”dengan teguh menggenggam kehidupan yang sebenarnya” yang telah Dia janjikan.—1 Tim. 6:19. 21. Apa yang akan membuat Saudara semakin akrab dengan Yehuwa?
CATATAN: [1] (paragraf 12) Kadang, ada hamba Yehuwa yang kekurangan makanan. Untuk mengerti mengapa Yehuwa mengizinkan hal ini, lihat ”Pertanyaan Pembaca” di Menara Pengawal 15 September 2014, hlm. 22.
Mengapa Kita Harus ’Tetap Berjaga-jaga’? ”Kamu tidak tahu pada hari mana Tuanmu akan datang.”—MAT. KEBAKTIAN hampir mulai. Ketua acara berada di panggung dan menyambut hadirin. Musik akan segera diputar. Hadirin tahu bahwa mereka sudah harus duduk untuk menikmati musik. Mereka juga menantikan khotbah yang akan disampaikan setelahnya. Tapi, mungkin beberapa orang tidak memperhatikan ketua acara atau musik yang sudah diputar. Jadi, mereka tidak menyadari bahwa kebaktian sudah mulai. Mereka masih berjalan-jalan atau mengobrol. Keadaan ini menunjukkan apa yang bisa terjadi jika kita tidak tahu waktu atau apa yang terjadi di sekeliling kita. Ini menjadi pelajaran penting bagi kita karena sebentar lagi peristiwa yang jauh lebih hebat akan terjadi, dan kita harus siap. Peristiwa apa? 2 Yesus Kristus memperingatkan murid-muridnya agar tetap siaga dan siap untuk menghadapi ”penutup sistem ini”. Ia memberi tahu mereka, ”Tetaplah melihat, tetaplah sadar, karena kamu tidak tahu kapan waktu yang ditetapkan itu.”
24:42.
NYANYIAN: 136, 129
BAGAIMANA KITA BISA TETAP BERJAGA-JAGA MESKI . . .
ada pengaruh dari Iblis?
roh dunia ada di mana-mana?
kita punya kelemahan?
1. Berikan contoh mengapa kita harus tahu waktu dan keadaan di sekeliling kita. (Lihat gambar di awal artikel.) 2. Mengapa Yesus meminta murid-muridnya untuk ’tetap berjaga-jaga’?
13
Setelah itu, dia mengatakan kepada mereka beberapa kali, ”Tetaplah berjaga-jaga.” (Mat. 24:3; baca Markus 13:32-37.) Catatan Matius juga menunjukkan bahwa Yesus memperingatkan murid-muridnya tentang ini. Ia berkata, ”Karena itu, tetaplah berjaga-jaga sebab kamu tidak tahu pada hari mana Tuanmu akan datang.” Dan ia memperingatkan mereka lagi, ”Kamu juga harus bersiap-siap, karena pada jam yang tidak kamu sangka, Putra manusia akan datang.” Lalu ia mengulangi, ”Karena itu, tetaplah berjaga-jaga, sebab kamu tidak tahu hari ataupun jamnya.”—Mat. 24:4244; 25:13. 3 Saksi-Saksi Yehuwa memperhatikan baik-baik peringatan Yesus. Kita tahu bahwa kita hidup pada ”zaman akhir” dan ”kesengsaraan besar” akan segera terjadi! (Dan. 12:4; Mat. 24:21) Seperti yang Yesus nubuatkan, umat Yehuwa memberitakan Kerajaan Allah di seluruh dunia. Pada saat yang sama, perang, penyakit, gempa bumi, dan kelaparan terjadi di mana-mana. Kekacauan agama, kejahatan, dan kekerasan semakin menjadi-jadi. (Mat. 24:7, 11, 12, 14; Luk. 21:11) Sekarang, kita sangat menantikan saatnya Yesus datang dan mewujudkan kehendak Bapaknya.—Mrk. 13:26, 27. HARI ITU SEMAKIN DEKAT! 4 Pada saat kebaktian, kita tahu kapan acaranya akan mulai. Tapi, kita tidak mungkin bisa tahu kapan persisnya kesengsaraan besar akan mulai. Sewaktu di bumi, Yesus berkata, ”Sehubungan de-
3. Mengapa kita memperhatikan peringatan Yesus? 4. (a) Mengapa kita mengatakan bahwa saat ini Yesus sudah tahu kapan Armagedon akan mulai? (b) Meski kita tidak tahu kapan kesengsaraan besar mulai, apa yang bisa kita yakini?
14
MENARA PENGAWAL
ngan hari dan jamnya tidak ada yang tahu, malaikat-malaikat di surga tidak, Putra pun tidak, kecuali Bapak.” (Mat. 24:36) Namun, karena Yesus yang akan memimpin perang Armagedon, kemungkinan besar saat ini dia sudah tahu kapan perang itu akan mulai. (Pny. 19:11-16) Tapi, kita tetap tidak tahu hari atau jam ketika akhir itu datang. Maka, kita harus terus berjaga-jaga. Yehuwa sudah menentukan kapan kesengsaraan besar akan mulai. Itu semakin dekat dan ”tidak akan terlambat”! (Baca Habakuk 2:1-3.) Mengapa kita sangat yakin? 5 Nubuat Yehuwa selalu terjadi tepat pada waktunya! Misalnya, pada 14 Nisan 1513 SM, Yehuwa membebaskan umat-Nya dari Mesir. Belakangan, Musa mencatat tentang hari itu, ”Pada akhir dari keempat ratus tiga puluh tahun itu, bahkan pada hari ini juga segenap bala tentara Yehuwa keluar dari tanah Mesir.” (Kel. 12:40-42) Ke-430 tahun itu dimulai ketika perjanjian antara Yehuwa dan Abraham mulai berlaku, yaitu pada 14 Nisan 1943 SM. Isi perjanjiannya adalah Yehuwa akan memberkati keturunan Abraham. (Gal. 3: 17, 18) Setelah itu, Yehuwa memberi tahu Abraham, ”Engkau dapat mengetahui dengan pasti bahwa benihmu akan menjadi penduduk asing di suatu negeri yang bukan milik mereka, dan mereka akan melayani orang-orangnya, dan orang-orang itu pasti akan membuat mereka menderita selama empat ratus tahun.” (Kej. 15:13; Kis. 7:6) Ke-400 tahun itu mulai pada 1913 SM ketika Ismael menindas Ishak. Dan, ke-400 tahun itu berakhir ketika Yehuwa membebaskan bangsa Israel dari 5. Berikan contoh yang menunjukkan bahwa nubuat Yehuwa selalu terjadi tepat pada waktunya.
Mesir. (Kej. 21:8-10; Gal. 4:22-29) Jadi ratusan tahun sebelumnya, Yehuwa sudah menetapkan kapan Ia akan membebaskan bangsa Israel! 6 Yosua adalah salah seorang Israel yang dibebaskan dari Mesir. Bertahun-tahun kemudian, dia mengingatkan bangsanya, ”Kamu tahu benar dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu bahwa tidak satu kata pun dari antara semua perkataan baik yang diucapkan Yehuwa, Allahmu, kepadamu yang tidak ditepati. Semuanya telah menjadi kenyataan bagimu. Tidak satu kata pun yang tidak ditepati.” (Yos. 23:2, 14) Yehuwa berjanji bahwa Ia akan menyelamatkan umat-Nya dari kesengsaraan besar dan memberi mereka kehidupan abadi di dunia baru. Kita bisa yakin bahwa janji-Nya pasti akan ditepati. Jadi kalau kita ingin menikmati dunia baru, kita harus berjaga-jaga. TETAP BERJAGA-JAGA AGAR SELAMAT
Kita bisa belajar dari para penjaga kota di zaman dulu. Banyak kota, termasuk Yerusalem, dikelilingi tembok yang tinggi untuk menghalangi para musuh. Ada penjaga yang berdiri di atas tembok untuk mengawasi daerah di sekeliling kota. Yang lain berjaga-jaga di gerbang kota. Para penjaga itu harus siaga pada siang maupun malam hari. Jika ada musuh yang mendekat, mereka harus memperingatkan penduduk kota. (Yes. 62:6) Mereka sadar betapa pentingnya untuk tetap bangun dan mengawasi baik-baik situasi di sekeli7
6. Mengapa kita yakin bahwa Yehuwa akan menyelamatkan umat-Nya? 7, 8. (a) Apa peran penjaga pada zaman dulu, dan apa pelajarannya bagi kita? (b) Berikan contoh tentang apa yang bisa terjadi jika penjaga tertidur sewaktu bertugas.
ling mereka. Nyawa penduduk kota ada di tangan mereka.—Yeh. 33:6. 8 Yosefus, ahli sejarah Yahudi, menjelaskan bagaimana orang Romawi bisa menyerang Yerusalem pada 70 M. Para penjaga di sebagian kota itu tertidur. Akibatnya, tentara Romawi bisa masuk. Mereka membakar bait dan menghancurkan kota Yerusalem. Itulah babak akhir dari kesengsaraan terbesar yang dialami bangsa Yahudi. 9 Saat ini, kebanyakan negara menjaga perbatasan mereka dengan pasukan militer dan sistem keamanan yang canggih. Tapi, mereka hanya bisa menjaga keamanan negara mereka dari ancaman musuh yang ada di bumi. Mereka tidak menyadari bahwa ada pemerintahan yang jauh lebih kuat di surga yang dipimpin oleh Yesus Kristus. Yesus akan segera berperang melawan semua pemerintahan di bumi. (Yes. 9:6, 7; 56:10; Dan. 2:44) Kita sangat menantikan hari itu dan ingin agar kita siap menghadapinya. Karena itu, kita memperhatikan baik-baik nubuat Alkitab dan terus melayani Yehuwa dengan setia. —Mz. 130:6. JANGAN TERSIMPANGKAN
Bayangkan seorang penjaga yang sudah berjaga sepanjang malam. Menjelang akhir tugas jaganya, dia sangat lelah sehingga semakin sulit untuk tetap bangun. Demikian juga, semakin dekat kita dengan akhir dunia, semakin sulit bagi kita untuk tetap bangun. Sungguh menyedihkan jika kita tidak terus berjaga-jaga! Mari 10
9. Apa yang saat ini tidak disadari banyak orang? 10, 11. (a) Apa yang perlu kita waspadai, dan mengapa? (b) Mengapa Saudara yakin bahwa Iblis berhasil membuat orang-orang mengabaikan nubuat Alkitab? JULI 2016
15
Apakah Saudara berupaya keras untuk ’tetap berjaga-jaga’? (Lihat paragraf 11-16)
kita bahas tiga hal yang bisa membuat kita mengantuk. 11 Iblis menipu orang. Dia adalah ”penguasa dunia ini”. Sebelum Yesus mati, dia mengingatkan murid-muridnya tiga kali tentang ini. (Yoh. 12:31; 14:30; 16:11) Iblis menggunakan agama palsu untuk menipu orang. Itulah sebabnya banyak orang mengabaikan nubuat Alkitab yang jelas-jelas menunjukkan bahwa akhir dunia sudah sangat dekat. (Zef. 1:14) Setan benar-benar ”membutakan pikiran orangorang yang tidak percaya”. (2 Kor. 4: 3-6) Akibatnya, ketika kita memberi tahu orang bahwa akhir dunia sudah dekat dan Kristus sudah memerintah, kebanyakan tidak mau mendengarkan. Mereka tidak tertarik kepada berita kita. 12 Meski banyak orang tidak tertarik dengan nubuat Alkitab, jangan sampai kita menjadi kecil hati. Kita tahu mengapa berjaga-jaga itu penting. Paulus mengatakan kepada saudara-saudaranya, ”Kamu sendiri tahu benar bahwa hari Yehuwa akan datang persis seperti pencuri pada 12. Mengapa kita tidak mau ditipu oleh Iblis?
16
MENARA PENGAWAL
waktu malam.” (Baca 1 Tesalonika 5: 1-6.) Yesus memperingatkan kita, ”Tetaplah siap, karena Putra manusia datang pada jam yang mungkin tidak kamu sangka.” (Luk. 12:39, 40) Tidak lama lagi, Setan akan menipu orang sehingga mereka percaya bahwa ada ”perdamaian dan keamanan” di dunia. Lalu, hari Yehuwa tibatiba datang, dan mereka sangat terkejut. Bagaimana dengan kita? Jika kita ingin siap menghadapi hari itu dan tidak tertipu seperti orang lain, kita harus ”tetap bangun dan tetap sadar”. Karena itu, kita perlu membaca Alkitab setiap hari dan merenungkan apa yang Yehuwa beri tahukan. 13 Roh dunia memengaruhi cara orang berpikir. Saat ini, banyak yang merasa tidak perlu mengenal Allah. (Mat. 5:3) Jadi, mereka menggunakan sebagian besar waktu dan tenaga untuk memperoleh banyak hal yang ditawarkan dunia. (1 Yoh. 2:16) Selain itu, ada semakin banyak jenis 13. (a) Bagaimana roh dunia memengaruhi orang-orang? (b) Bagaimana caranya agar kita tidak terpengaruh oleh roh dunia?
hiburan sehingga orang hanya mencintai kesenangan dan memuaskan segala keinginan mereka. (2 Tim. 3:4) Semua ini menyimpangkan orang dari hal-hal yang lebih penting. Mereka tidak memedulikan Allah. Itulah sebabnya Paulus mengingatkan orang Kristen untuk ”bangun dari tidur” agar mereka tidak sibuk memuaskan keinginan mereka.—Rm. 13:11-14. 14 Kita ingin agar cara berpikir kita dipengaruhi oleh roh Allah, bukan roh dunia. Dengan roh-Nya, Yehuwa membantu kita benar-benar mengerti apa yang akan terjadi.[1] (1 Kor. 2:12) Tapi, kita tetap perlu berhati-hati karena hal-hal biasa pun bisa membuat kita tidak memberikan yang terbaik kepada Yehuwa. (Baca Lukas 21: 34, 35.) Yang lain mungkin menganggap kita bodoh karena kita percaya bahwa kita hidup pada hari-hari terakhir. (2 Ptr. 3: 3-7) Tapi, jangan sampai mereka membuat kita kecil hati. Kita punya bukti yang jelas bahwa akhir itu akan segera datang. Agar roh Allah memengaruhi kita, kita harus berhimpun dengan teratur. 15 Kelemahan kita membuat kita sulit untuk tetap siaga. Yesus mengerti bahwa manusia tidak sempurna dan punya kelemahan. Pikirkan apa yang terjadi pada malam sebelum dia mati. Meski Yesus sempurna, dia tahu bahwa dia perlu berdoa meminta bantuan Bapaknya agar tetap setia. Yesus meminta rasul Petrus, Yakobus, dan Yohanes untuk tetap siaga selagi ia berdoa. Tapi, para rasul tidak menyadari betapa pentingnya hal itu. Mereka lelah dan tertidur. Yesus juga lelah, tapi 14. Peringatan apa yang dicatat di Lukas 21: 34, 35? 15. Apa yang rasul Petrus, Yakobus, serta Yohanes alami, dan bagaimana itu juga bisa terjadi dengan kita?
dia tetap siaga dan berdoa. Para rasul seharusnya juga berdoa pada waktu itu. —Mrk. 14:32-41. 16 Apa yang bisa membantu kita untuk ”tetap sadar” dan siap menghadapi hari Yehuwa? Kita perlu memiliki keinginan yang kuat untuk melakukan apa yang benar. Tapi itu saja tidak cukup. Beberapa hari sebelum Yesus mati, dia memberi tahu murid-muridnya bahwa mereka perlu terus berdoa meminta bantuan Yehuwa. (Baca Lukas 21:36.) Agar tetap berjagajaga pada zaman akhir ini, kita juga harus terus berdoa kepada Yehuwa.—1 Ptr. 4:7. TETAPLAH BERJAGA-JAGA
Yesus mengatakan bahwa akhir itu akan datang ”pada jam yang tidak kamu sangka”. (Mat. 24:44) Jadi, kita harus selalu siap. Sekarang bukanlah saatnya untuk menjalani kehidupan yang menurut dunia ini akan membuat kita bahagia. Itu hanya mimpi. Melalui Alkitab, Yehuwa dan Yesus memberi tahu kita caranya untuk tetap berjaga-jaga. Jadi, mari kita perhatikan bagaimana nubuat-nubuat Alkitab menjadi kenyataan pada zaman kita. Dan, semoga kita semakin akrab dengan Yehuwa dan mendahulukan Kerajaan Allah dalam hidup kita. Dengan begitu, kita pasti siap sewaktu akhir itu datang. (Pny. 22:20) Semua ini menentukan hidup atau matinya kita! 17
16. Menurut Lukas 21:36, nasihat apa yang Yesus berikan agar kita ”tetap sadar”? 17. Apa saja yang harus kita lakukan agar siap menghadapi akhir dunia?
CATATAN: [1] (paragraf 14) Lihat pasal 21 buku Kerajaan Allah Memerintah! JULI 2016
17
’Jangan Takut. Aku Akan Menolongmu’
BAYANGKAN Saudara sedang berjalan pada malam hari. Tiba-tiba, Saudara merasa diikuti. Waktu Saudara berhenti, dia juga berhenti. Waktu Saudara berjalan lebih cepat, dia juga mempercepat langkahnya. Saudara segera lari ke rumah teman di dekat sana. Ketika teman Saudara membukakan pintu dan Saudara masuk, Saudara pun sangat lega dan merasa aman. Mungkin, Saudara belum pernah mengalami hal itu. Tapi, bisa jadi ada hal-hal lain yang membuat Saudara khawatir. Misalnya, apakah Saudara sedang berjuang melawan kelemahan tapi sering gagal? Apakah Saudara sudah lama menganggur padahal Saudara sudah berupaya keras mencari pekerjaan? Apakah Saudara mengkhawatirkan hari tua dan kesehatan Saudara di masa depan? Atau, apakah ada hal lain yang Saudara khawatirkan? Jika Saudara punya masalah, Saudara pasti senang kalau ada teman yang mau mendengarkan dan membantu. Apakah Saudara punya sahabat seperti itu? Ya! Yehuwa-lah sahabat Saudara, sama seperti Dia adalah sahabat Abraham. Hal ini dicatat di Yesaya 41:8-13. Di ayat 10 dan 13, Yehuwa berjanji kepada kita masing-masing, ”Jangan takut, karena aku menyertai engkau. Jangan melihat ke sana kemari, karena akulah Allahmu. Aku akan membentengi engkau. Aku benar-benar akan menolongmu. Aku benar-benar 18
MENARA PENGAWAL
akan terus memegangmu erat-erat dengan tangan kanan keadilbenaranku. Karena akulah Yehuwa, Allahmu, yang memegang erat tangan kananmu, Pribadi yang berfirman kepadamu, ’Jangan takut. Akulah yang akan menolong engkau.’ ” ’AKU AKAN TERUS MEMEGANGMU ERAT-ERAT’
Kata-kata Yehuwa sangat menenangkan. Bayangkanlah apa yang Yehuwa janjikan. Ayat itu tidak mengatakan bahwa Saudara berjalan di samping Yehuwa sambil memegang tangan-Nya. Karena kalau begitu, tangan kanan Yehuwa memegang tangan kiri Saudara. Tapi, Yehuwa mengulurkan ’tangan kanan keadilbenaran-Nya’ dan segera menarik ’tangan kanan Saudara’. Ia seolah-olah menarik Saudara dari kesulitan. Ketika Yehuwa memegang tangan Saudara, Ia menyemangati Saudara dengan berkata, ”Jangan takut. Akulah yang akan menolong engkau.” Apakah Saudara menganggap Yehuwa sebagai Bapak dan Teman yang pengasih? Apakah Saudara yakin bahwa Ia akan menolong Saudara ketika ada kesulitan? Yehuwa benar-benar peduli kepada Saudara dan ingin membantu. Ketika Saudara punya masalah, Yehuwa ingin agar Saudara merasa tenang. Mengapa? Karena Ia sangat menyayangi Saudara. Ia benar-benar ”pertolongan yang siap didapat pada waktu kesesakan”. —Mz. 46:1.
PERASAAN BERSALAH AKIBAT MASA LALU
Beberapa orang sulit melupakan kesalahan mereka di masa lalu dan ragu apakah Allah telah mengampuni mereka. Kalau itu yang Saudara rasakan, pikirkan contoh Ayub. Dia mengaku bahwa dia berdosa sewaktu masih muda. (Ayb. 13:26) Daud juga merasakan hal yang sama dan memohon kepada Yehuwa, ”Dosa-dosa masa mudaku dan pemberontakan-pemberontakanku, janganlah diingat.” (Mz. 25:7) Karena tidak sempurna, kita semua ”telah berbuat dosa dan gagal mencapai kemuliaan Allah”.—Rm. 3:23. Kata-kata yang menghibur di Yesaya pasal 41 ditulis untuk orang Israel. Karena dosa mereka sangat besar, Yehuwa mengatakan bahwa mereka akan dibuang ke Babilon sebagai hukuman. (Yes. 39:6, 7) Tapi, Yehuwa juga berjanji bahwa Ia akan membebaskan orang yang bertobat dan yang kembali kepada-Nya! (Yes. 41:8, 9; 49:8) Sekarang, Yehuwa juga menyayangi dan berbelaskasihan kepada orang yang sungguh-sungguh bertobat dan ingin menyenangkan Dia.—Mz. 51:1. Perhatikan pengalaman Takuya,1 yang berupaya menghentikan kebiasaan buruk menonton pornografi dan bermasturbasi. Kebiasaannya sering kambuh. Bagaimana perasaannya? ”Saya merasa saya sangat tidak berharga. Tapi waktu saya memohon pengampunan dalam doa, Yehuwa mengangkat saya.” Bagaimana Yehuwa melakukannya? Para penatua di sidang Takuya memintanya untuk menelepon mereka jika kebiasaan buruknya kambuh. Dia mengaku, ”Rasanya sulit sekali menelepon mereka. Tapi tiap kali saya telepon, saya jadi semangat untuk berjuang lagi.” Lalu para penatua mengatur agar pengawas wilayah mengunjungi Takuya. Pengawas wilayah itu mengatakan kepadanya, ”Saya ke sini bukan karena kebetulan. Para penatua minta saya menemui kamu. Mereka memilih kamu untuk mendapat kunjungan penggembalaan.” Takuya berkata, ”Saya yang berdosa, tapi Yehuwa yang datang menolong melalui para penatua.” 1 Beberapa nama telah diubah.
Akhirnya, Takuya bisa menghentikan kebiasaan buruknya. Dia menjadi perintis biasa dan sekarang melayani di kantor cabang. Allah juga akan membantu Saudara sewaktu Saudara berbuat salah, seperti Ia membantu Takuya. KHAWATIR TENTANG PEKERJAAN
Ada yang khawatir karena kehilangan pekerjaan dan sulit mendapat pekerjaan baru. Bayangkan bagaimana rasanya kalau lamaran Saudara terus-menerus ditolak. Akibatnya, ada yang merasa dirinya tidak berguna. Bagaimana Yehuwa bisa membantu? Ia mungkin tidak langsung memberi Saudara pekerjaan yang sesuai. Tapi, Ia bisa mengingatkan Saudara akan kata-kata Daud, ”Dahulu aku seorang pemuda, kini aku telah menjadi tua, namun aku tidak pernah melihat orang adil-benar ditinggalkan sama sekali, atau keturunannya meminta-minta roti.” (Mz. 37:25) Yehuwa menganggap Saudara berharga. Ia mengulurkan ’tangan kanan keadilbenaran-Nya’ agar kebutuhan Saudara terpenuhi sehingga Saudara bisa terus melayani-Nya.
Bagaimana Yehuwa bisa membantu Saudara saat Saudara kehilangan pekerjaan?
Sara, yang tinggal di Kolombia, merasakan bagaimana Yehuwa membantunya. Dia tadinya punya penghasilan besar karena bekerja sepenuh waktu di perusahaan terkenal. Tapi, dia ingin berbuat lebih banyak untuk Yehuwa. Jadi, dia berhenti dari pekerjaannya dan merintis. Namun, dia sulit mendapatkan pekerjaan paruh waktu. Dia membuka kedai es krim, tapi usahanya bangkrut. Dia berkata, ”Tiga tahun pun berlalu, tapi saya masih bisa bertahan berkat Yehuwa.” Dia jadi tahu apa saja yang benar-benar dia butuhkan dan tidak terlalu khawatir mengenai hari esok. (Mat. 6:33, 34) Akhirnya, mantan bosnya menelepon dan menawarkan pekerjaannya yang dulu. Sara mengatakan bahwa dia mau menerimanya kalau dia boleh bekerja paruh waktu dan bisa mendapat cuti untuk berhimpun dan kebaktian. Sekarang, penghasilannya tidak sebesar dulu, tapi dia bisa terus merintis. Dia mengenang bahwa pada masa-masa sulit itu, dia merasakan bantuan Yehuwa yang pengasih. KHAWATIR TENTANG HARI TUA
Banyak orang khawatir karena mereka semakin tua dan akan segera berhenti bekerja, atau pensiun. Mereka khawatir tidak punya cukup uang ´ Jose dan Rose bersama Tony dan Wendy
untuk hidup dengan nyaman. Mereka juga takut kesehatan mereka memburuk. Mungkin, Raja Daud yang memohon kepada Yehuwa, ”Janganlah membuang aku pada masa tuaku; pada waktu kekuatanku habis, janganlah meninggalkan aku.” —Mz. 71:9, 18. Bagaimana caranya agar para lansia tidak khawatir? Mereka perlu terus memperkuat iman dan yakin bahwa Allah akan memenuhi semua kebutuhan mereka. Ada yang menikmati kemewahan ketika mereka punya lebih banyak uang. Mereka perlu belajar untuk hidup sederhana dan puas dengan apa yang ada. Bahkan, mereka mungkin menyadari bahwa mereka bisa lebih sehat jika memakan ”sepiring sayur” daripada memakan ”lembu yang diberi makan dari palungan”! (Ams. 15:17) Jika Saudara sibuk melayani Yehuwa, Ia pasti akan memenuhi kebutuhan Saudara sewaktu Saudara sudah tua. Perhatikan Jose´ dan Rose yang sudah melayani Yehuwa sepenuh waktu selama lebih dari 65 tahun. Mereka mengalami banyak kesulitan. Mereka harus merawat ayah Rose siang dan malam. Jose´ juga dioperasi dan menjalani kemoterapi karena kanker. Bagaimana Yehuwa mengulurkan tangan kanan-Nya? Dia menggunakan sepasang suami istri, Tony dan Wendy. Mereka punya apartemen kosong dan ingin meminjamkannya kepada perintis. Tony ingat bahwa sewaktu masih SMA, dia sering melihat Jose´ dan Rose berdinas bersama. Tony menyayangi mereka karena sangat terkesan dengan semangat mereka. Karena Jose´ dan Rose menggunakan seluruh hidupnya untuk melayani Yehuwa, Tony dan Wendy meminjamkan apartemen itu kepada mereka. Selama 15 tahun ini, mereka membantu Jose´ dan Rose yang sekarang berumur sekitar 85. Jose´ dan Rose merasa bahwa Tony dan Wendy adalah hadiah dari Yehuwa. Yehuwa berjanji, ”Jangan takut. Akulah yang akan menolong engkau.” Ia mengulurkan ’tangan kanan keadilbenaran-Nya’ kepada Saudara juga. Maukah Saudara menyambut tangan-Nya?
Bersyukur atas Kebaikan Hati Allah ”Kita semua menerima . . . berlimpah kebaikan hati yang tidak selayaknya diperoleh.”—YOH. 1:16. PAGI-PAGI sekali, seorang pemilik kebun anggur pergi ke pasar untuk mencari pekerja. Dia menawarkan upah tertentu, dan beberapa pria setuju untuk bekerja di kebunnya. Tapi karena masih kekurangan pekerja, dia pergi ke pasar beberapa kali pada hari itu untuk mencari pekerja lagi. Dia berjanji akan memberikan upah yang pantas. Pada akhir hari, dia mengumpulkan para pekerja untuk menggaji mereka. Dia memberi mereka upah yang sama, tidak soal mereka bekerja seharian atau hanya satu jam. Tapi, pria-pria yang sudah bekerja seharian mengeluh. Pemilik kebun pun berkata, ’Bukankah kalian sudah setuju dengan upah yang ditawarkan? Bukankah saya berhak membayar semua pekerja berapa pun yang saya mau? Apakah kalian iri karena saya murah hati?’—Mat. 20:1-15. 2 Dari kisah itu, Yesus mengajar kita hal penting tentang ”kebaikan hati Allah yang tidak selayaknya diperoleh”.[1] (Baca 2 Korintus 6:1.) Ada yang berpikir bahwa pria-pria yang bekerja seharian selayaknya mendapat lebih banyak upah. Tapi, pemilik kebun berbaik hati kepada mereka yang bekerja beberapa jam saja. Menurut seorang ahli, kata ”kebaikan hati yang tidak
NYANYIAN: 95, 13
APA JAWABAN SAUDARA?
Apa hadiah terbesar dari Yehuwa untuk manusia karena kebaikan hati-Nya?
Bagaimana kita menunjukkan bahwa bukan lagi dosa yang berkuasa atas kita, melainkan kebaikan hati Allah?
Berkat apa saja yang kita terima karena kebaikan hati Yehuwa?
1, 2. (a) Ceritakan perumpamaan Yesus tentang pemilik kebun anggur. (b) Bagaimana perumpamaan itu menjelaskan tentang kemurahan hati dan kebaikan hati yang tidak selayaknya diperoleh?
21
selayaknya diperoleh” dalam Alkitab bisa berarti hadiah yang diberikan tanpa pamrih dan yang tidak selayaknya diperoleh seseorang, atau sesuatu yang diberikan kepada orang yang tidak pantas memperolehnya. KARUNIA DARI YEHUWA
Alkitab memberi tahu kita bahwa kebaikan hati Allah adalah ”karunia cumacuma”. (Ef. 3:7) Karena sering gagal menaati Yehuwa, kita tidak layak menerima kebaikan hati-Nya. Malah, kita seharusnya mati. Raja Salomo berkata, ”Tidak ada orang adil-benar di bumi yang terus berbuat baik dan tidak berbuat dosa.” (Pkh. 7:20) Belakangan, rasul Paulus berkata bahwa ”semua orang telah berbuat dosa dan gagal mencapai kemuliaan Allah” dan ”upah yang dibayarkan oleh dosa adalah kematian”.—Rm. 3:23; 6:23a. 4 Karena Yehuwa sangat menyayangi manusia, Dia mengirim ”Putra satu-satunya yang diperanakkan” untuk mati demi kita. Itulah tindakan kebaikan hati Allah yang paling mulia. (Yoh. 3:16) Paulus mengatakan bahwa Yesus sekarang ”dimahkotai dengan kemuliaan dan kehormatan karena telah mengalami kematian, agar oleh kebaikan hati Allah yang tidak selayaknya diperoleh ia mengecap kematian bagi setiap orang”. (Ibr. 2:9) Ya, ”karunia yang Allah berikan adalah kehidupan abadi melalui Kristus Yesus, Tuan kita”.—Rm. 6:23b. 5 Bagaimana kita sampai bisa berdosa dan mati? Alkitab mencatat bahwa ”karena pelanggaran satu orang kematian berkuasa sebagai raja”. Jadi, karena kita keturunan Adam, kita tidak sempurna dan akhirnya mati. (Rm. 5:12, 14, 17) Tapi, kita 3
3, 4. Mengapa dan bagaimana Yehuwa menunjukkan kebaikan hati kepada semua orang? 5, 6. (a) Apa akibatnya jika kita dikuasai oleh dosa? (b) Apa manfaat kebaikan hati Allah bagi kita?
22
MENARA PENGAWAL
bisa memilih untuk tidak dikuasai, atau dikendalikan, oleh dosa. Bagaimana caranya? Kita perlu beriman kepada tebusan Kristus sehingga mendapat manfaat dari kebaikan hati Yehuwa. Alkitab berkata, ”Apabila dosa bertambah banyak, kebaikan hati yang tidak selayaknya diperoleh lebih limpah lagi. Untuk tujuan apa? Agar, sebagaimana dosa berkuasa sebagai raja bersama kematian, demikian pula kebaikan hati yang tidak selayaknya diperoleh berkuasa sebagai raja melalui keadilbenaran dengan tujuan kehidupan abadi melalui Yesus Kristus, Tuan kita.”—Rm. 5:20, 21. 6 Meski masih berdosa, kita bisa menolak untuk dikuasai oleh dosa. Jadi, sewaktu berbuat salah, kita meminta pengampunan dari Yehuwa. Paulus memperingatkan kita, ”Dosa tidak boleh menjadi majikan atas kamu, mengingat bahwa kamu tidak berada di bawah hukum tetapi di bawah kebaikan hati yang tidak selayaknya diperoleh.” (Rm. 6:14) Apa manfaat kebaikan hati Allah bagi kita? Paulus menjelaskan bahwa setelah merasakan kebaikan hati Allah, kita tergerak untuk ”membuang ketidaksalehan dan berbagai keinginan duniawi dan untuk hidup dengan pikiran yang sehat dan keadilbenaran dan pengabdian yang saleh di tengah-tengah sistem sekarang ini”.—Tit. 2:11, 12. KEBAIKAN HATI ALLAH ”DINYATAKAN DENGAN BERBAGAI CARA”
Rasul Petrus menulis, ”Sesuai dengan karunia yang telah diterima masing-masing, gunakanlah itu dalam melayani satu sama lain sebagai pengurus yang baik dari kebaikan hati Allah yang tidak selayaknya diperoleh yang dinyatakan dengan berbagai cara.” (1 Ptr. 4:10) Apa maksudnya kebaikan hati Yehuwa ”dinyatakan dengan 7
7, 8. Apa maksudnya kebaikan hati Yehuwa ”dinyatakan dengan berbagai cara”? (Lihat gambar di awal artikel.)
berbagai cara”? Artinya, apa pun kesulitan kita, Yehuwa akan selalu memberi kita apa yang kita butuhkan untuk bisa bertekun dan mengatasi setiap masalah.—1 Ptr. 1:6. 8 Rasul Yohanes menulis, ”Kita semua menerima dari kepenuhannya, yaitu berlimpah kebaikan hati yang tidak selayaknya diperoleh.” (Yoh. 1:16) Karena Yehuwa menunjukkan kebaikan hati dengan berbagai cara, kita menerima banyak berkat. Apa beberapa di antaranya? 9 Yehuwa mengampuni dosa kita. Karena kebaikan hati Yehuwa, dosa kita bisa diampuni, asalkan kita bertobat dan terus berjuang melawan keinginan yang salah. (Baca 1 Yohanes 1:8, 9.) Paulus menjelaskan kepada kaum terurap pada zamannya bagaimana Yehuwa mengampuni dosa, ”[Allah] telah melepaskan kita dari wewenang kegelapan dan memindahkan kita ke dalam kerajaan Putra yang ia kasihi; melalui dialah kita mendapatkan kelepasan melalui tebusan, yaitu pengampunan atas dosa-dosa kita.” (Kol. 1:13, 14) Karena sangat bersyukur atas belas kasihan Allah, kita ingin memuji-Nya. Dan karena Yehuwa mengampuni dosa kita, kita bisa mendapat banyak berkat lain yang luar biasa. 10 Kita bisa berdamai dengan Allah. Karena tidak sempurna, kita adalah musuh Allah sejak lahir. Meski begitu, Paulus berkata, ”Pada waktu kita adalah musuh, kita dirukunkan dengan Allah melalui kematian Putranya.” (Rm. 5:10) Artinya, kita bisa berdamai dengan-Nya dan menjadi sahabat-Nya karena tebusan. Paulus menjelaskan hal ini dan hubungannya dengan kebaikan hati Allah kepada saudara-saudara 9. (a) Apa salah satu berkat dari kebaikan hati Yehuwa? (b) Bagaimana kita menunjukkan rasa syukur atas berkat tersebut? 10. Berkat apa lagi yang kita peroleh karena kebaikan hati Allah?
terurapnya, ”Setelah kita dinyatakan adilbenar sebagai hasil iman, biarlah kita menikmati perdamaian dengan Allah melalui Tuan kita, Yesus Kristus; berdasarkan iman, melalui dialah kita juga dapat mendekati kebaikan hati yang tidak selayaknya diperoleh ini, yang di dalamnya kita sekarang berdiri.” (Rm. 5:1, 2) Betapa bersyukurnya kita karena bisa berdamai dengan Yehuwa! 11 Kita dinyatakan adil-benar di hadapan Allah. Nabi Daniel menulis bahwa selama zaman akhir, ”orang-orang yang memiliki pemahaman”, yaitu kaum terurap, akan membawa ”banyak orang kepada keadilbenaran”. (Baca Daniel 12:3.) Bagaimana caranya? Mereka memberitakan kabar baik dan mengajarkan hukum Yehuwa kepada jutaan ”domba-domba lain”. (Yoh. 10:16) Dengan begitu, domba-domba lain bisa dianggap adil-benar di hadapan Allah. Ini hanya bisa terjadi karena kebaikan hati Yehuwa. Paulus menjelaskan, ”Sebagai karunia cuma-cuma mereka dinyatakan adilbenar, yaitu karena kebaikan hati [Allah] yang tidak selayaknya diperoleh, melalui kelepasan oleh tebusan yang dibayar oleh Kristus Yesus.”—Rm. 3:23, 24. 12 Kita bisa mendekat kepada Allah melalui doa. Karena kebaikan hati Yehuwa, kita bisa berdoa kepada-Nya. Paulus menyebut takhta Yehuwa sebagai ”takhta kebaikan hati yang tidak selayaknya diperoleh”. Paulus juga mengundang kita untuk mendekati takhta Yehuwa ”dengan kebebasan berbicara”. (Ibr. 4:16a) Kita bisa berdoa kapan pun melalui Yesus. Ini kehormatan besar! Paulus berkata, ”Kita memiliki kebebasan berbicara ini dan dengan yakin dapat mendekat, melalui iman kita kepadanya.”—Ef. 3:12. 11. Bagaimana kaum terurap membawa ”dombadomba lain” kepada keadilbenaran? 12. Apa hubungannya doa dengan kebaikan hati Allah? JULI 2016
23
Kita bisa mendapat bantuan pada waktu yang tepat. Paulus menyarankan kita untuk berdoa setiap kali kita butuh bantuan, ”agar kita memperoleh belas kasihan dan menemukan kebaikan hati yang tidak selayaknya diperoleh untuk mendapat pertolongan pada waktu yang tepat”. (Ibr. 4:16b) Setiap kali ada kesulitan, kita bisa memohon bantuan Yehuwa. Dan, Dia menjawab doa kita meski sebenarnya Dia tidak wajib melakukannya. Dia sering menggunakan saudara-saudari untuk membantu kita. Yehuwa menjawab doa kita ”sehingga kita dapat tabah dan mengatakan, ’Yehuwa adalah penolongku; aku tidak akan takut. Apa yang dapat dilakukan manusia terhadap aku?’ ” —Ibr. 13:6. 14 Hati kita bisa terhibur. Yehuwa selalu 13
13. Karena kebaikan hati Allah, bagaimana kita bisa mendapat ”pertolongan pada waktu yang tepat”? 14. Bagaimana hati kita dihibur dengan kebaikan hati Yehuwa?
menghibur kita ketika kita putus asa. Ini benar-benar suatu berkat! (Mz. 51:17) Ketika orang Kristen di Tesalonika dianiaya, Paulus menulis, ”Semoga Tuan kita, Yesus Kristus, dan Allah, Bapak kita, yang mengasihi kita dan memberikan penghiburan abadi dan harapan yang baik melalui kebaikan hati yang tidak selayaknya diperoleh, menghibur hatimu dan membuat kamu teguh.” (2 Tes. 2:16, 17) Kita sangat terhibur karena tahu bahwa Yehuwa menyayangi dan peduli kepada kita karena kebaikan hati-Nya! 15 Kita punya harapan untuk hidup abadi. Karena berdosa, kita tidak punya harapan. (Baca Mazmur 49:7, 8.) Tapi, Yehuwa memberi kita masa depan yang luar biasa. Apa itu? Yesus berkata, ”Inilah kehendak Bapakku, yaitu agar setiap orang yang melihat Putra dan memperlihatkan iman akan dia akan memperoleh kehidupan abadi.” (Yoh. 6:40) Jadi, kita punya harapan untuk 15. Berkat kebaikan hati Allah, harapan apa yang kita miliki?
Karena kebaikan hati Allah, kita bisa: Mendapat kabar baik
Mendekati-Nya melalui doa
Mendapat bantuan pada waktu yang tepat
(Lihat paragraf 11)
(Lihat paragraf 12)
(Lihat paragraf 13)
hidup abadi karena kebaikan hati Yehuwa. Paulus berkata, ”Kebaikan hati Allah yang tidak selayaknya diperoleh yang menyelamatkan segala macam orang telah menjadi nyata.”—Tit. 2:11. JANGAN MENYALAHGUNAKAN KEBAIKAN HATI ALLAH
Kita menerima banyak berkat karena kebaikan hati Yehuwa. Tapi, jangan sampai kita menyalahgunakannya untuk berbuat dosa. Ada beberapa orang Kristen abad pertama yang mencoba ”membuat kebaikan hati yang tidak selayaknya diperoleh dari Allah . . . menjadi dalih untuk tingkah laku bebas”. (Yud. 4) Mereka sepertinya berpikir bahwa mereka boleh berbuat dosa karena Yehuwa akan selalu mengampuni mereka. Mereka bahkan berupaya mengajak saudara-saudara lain untuk melakukan hal yang sama. Sampai sekarang, siapa pun yang berbuat seperti itu telah ”secara terang-terangan menghina roh kebaikan hati yang tidak selayaknya diperoleh”.—Ibr. 10:29. 17 Pada zaman sekarang, Setan berhasil menipu beberapa orang Kristen sehingga mereka berpikir bahwa mereka boleh berbuat dosa karena Yehuwa pasti mengampuni mereka. Memang, Yehuwa mau mengampuni orang berdosa yang bertobat. Tapi, Dia ingin agar kita melawan keinginan yang salah. Yehuwa mengilhami Petrus untuk menulis, ”Maka, hai, saudara-saudara yang kukasihi, karena kamu telah mengetahui ini sebelumnya, waspadalah agar kamu tidak terbawa oleh mereka, melalui kesalahan orang-orang yang menentang hukum dan jatuh dari keadaanmu yang kokoh. Tidak, tetapi teruslah bertumbuh dalam kebaikan hati yang tidak selayaknya diperoleh 16
dan dalam pengetahuan tentang Tuan dan Juru Selamat kita, Yesus Kristus.”—2 Ptr. 3: 17, 18. TANGGUNG JAWAB KITA
Kita sangat bersyukur atas kebaikan hati Yehuwa. Karena itu, kita wajib menggunakan semua berkat kita untuk memuliakan Yehuwa dan membantu yang lain. Bagaimana caranya? Paulus berkata, ”Maka, karena kita mempunyai karunia yang berbeda-beda sesuai dengan kebaikan hati yang tidak selayaknya diperoleh yang diberikan kepada kita, jika itu . . . tugas pelayanan, giatlah dalam pelayanan ini; atau ia yang mengajar, hendaklah ia giat dalam pengajarannya; atau ia yang menasihati, hendaklah ia giat menasihati; . . . ia yang menunjukkan belas kasihan, hendaklah ia melakukannya dengan sukacita.” (Rm. 12:6-8) Jadi, karena Yehuwa sudah berbaik hati kepada kita, kita punya tanggung jawab untuk bekerja keras dalam pelayanan, mengajarkan Alkitab kepada orang lain, menguatkan saudara-saudari, dan memaafkan orang yang menyakiti perasaan kita. 19 Kita sudah menerima banyak berkat karena kebaikan hati Yehuwa. Kita hendaknya berupaya keras ”untuk memberikan kesaksian yang saksama tentang kabar baik mengenai kebaikan hati Allah yang tidak selayaknya diperoleh”. (Kis. 20:24) Kita akan membahas tanggung jawab ini dalam artikel berikut. 18
18. Karena kebaikan hati Yehuwa, tanggung jawab apa saja yang kita miliki? 19. Tanggung jawab apa yang akan dibahas lebih lanjut?
CATATAN: 16. Bagaimana beberapa orang Kristen abad pertama menyalahgunakan kebaikan hati Allah? 17. Nasihat tegas apa yang Petrus berikan?
[1] (paragraf 2) Lihat Pemahaman, jilid 1, di bawah judul ”Baik Hati, Kebaikan Hati”, subjudul ”Kebaikan Hati yang Tidak Selayaknya Diperoleh”. JULI 2016
25
Sebarkan Kabar Baik tentang Kebaikan Hati Allah ’Berikan kesaksian yang saksama tentang kabar baik mengenai kebaikan hati Allah yang tidak selayaknya diperoleh.’—KIS. 20:24. NYANYIAN: 101, 84
APA JAWABAN SAUDARA?
Kebaikan hati Allah seharusnya menggerakkan kita untuk berbuat apa?
Bagaimana ”kabar baik kerajaan” menyoroti kebaikan hati Allah?
Bagaimana Allah akan menunjukkan kebaikan hati-Nya di dunia baru?
RASUL Paulus bisa dengan tulus mengatakan, ’Kebaikan hati Allah yang tidak selayaknya diperoleh yang diberikan kepadaku tidak sia-sia.’ (Baca 1 Korintus 15:9, 10.) Dia sadar bahwa dia tidak layak mendapat belas kasihan Allah karena dulu dia menganiaya orang Kristen. 2 Menjelang kematiannya, Paulus menulis kepada Timotius, ”Aku bersyukur kepada Kristus Yesus, Tuan kita, yang telah memberikan kuasa kepadaku, karena ia menganggap aku setia dengan menugaskan suatu pelayanan kepadaku.” (1 Tim. 1:12-14) Pelayanan apa? Paulus memberi tahu para penatua di sidang Efesus, ”Aku tidak menganggap jiwaku penting, seolah-olah itu berharga bagiku, asalkan saja aku dapat mencapai garis akhir dan menyelesaikan tugas pelayanan yang aku terima dari Tuan Yesus, untuk memberikan kesaksian yang saksama tentang kabar baik mengenai kebaikan hati 1, 2. Bagaimana rasul Paulus menunjukkan rasa syukurnya atas kebaikan hati Allah?
26
Allah yang tidak selayaknya diperoleh.”—Kis. 20:24. 3 ”Kabar baik” apa yang Paulus beritakan? Dan, bagaimana berita itu menyoroti kebaikan hati Yehuwa? Paulus mengatakan kepada orang Kristen di Efesus, ”Kamu . . . telah mendengar tentang kepengurusan yang diberikan kepadaku demi kamu sehubungan dengan kebaikan hati Allah yang tidak selayaknya diperoleh.” (Ef. 3:1, 2) Yesus meminta Paulus memberitakan kepada orang non-Yahudi bahwa mereka sekarang bisa ikut memerintah bersama Kristus dalam Kerajaan Allah. (Baca Efesus 3:5-8.) Paulus mengabar dengan bersemangat dan menjadi teladan bagi orang Kristen pada zaman sekarang. Jadi, dia menunjukkan bahwa kebaikan hati Allah kepadanya ”tidak sia-sia”. APAKAH KEBAIKAN HATI ALLAH MENGGERAKKAN SAUDARA? 4 Pada zaman akhir, umat Yehuwa ditugaskan untuk memberitakan ”kabar baik kerajaan . . . di seluruh bumi yang berpenduduk sebagai suatu kesaksian kepada semua bangsa”. (Mat. 24:14) Kabar baik Kerajaan juga adalah ”kabar baik mengenai kebaikan hati Allah yang tidak selayaknya diperoleh”. Mengapa? Karena semua berkat yang kita terima dari Kerajaan Allah adalah hasil kebaikan hati Yehuwa. (Ef. 1:3) Paulus mengabar dengan bersemangat untuk menunjukkan rasa syukurnya atas kebaikan hati Yehuwa. Apakah kita meniru Paulus?—Baca Roma 1:14-16. 5 Di artikel sebelumnya, kita tahu bahwa meski kita berdosa, kita mendapat manfaat
3. Tugas istimewa apa yang diberikan kepada Paulus? (Lihat gambar di awal artikel.) 4, 5. Mengapa ”kabar baik kerajaan” sama dengan ”kabar baik mengenai kebaikan hati Allah yang tidak selayaknya diperoleh”?
dari kebaikan hati Yehuwa dengan berbagai cara. Karena itu, kita bertanggung jawab untuk mengajar orang cara Yehuwa menunjukkan kasih-Nya dan cara mereka bisa mendapatkan manfaatnya. Bagaimana kita bisa membantu orang agar mereka juga bersyukur atas kebaikan hati Allah? SEBARKAN KABAR BAIK TENTANG TEBUSAN
Saat ini, banyak orang tidak merasa bersalah ketika berbuat dosa. Jadi, mereka tidak mengerti mengapa manusia membutuhkan tebusan. Selain itu, semakin banyak orang menyadari bahwa gaya hidup mereka tidak membuat mereka bahagia. Dan setelah berbicara dengan Saksi-Saksi Yehuwa, barulah mereka tahu apa dosa itu, apa akibatnya atas manusia, dan apa yang perlu dilakukan agar tidak lagi menjadi budak dosa. Sewaktu mengerti arti dosa, orang-orang yang tulus bersyukur karena Yehuwa mengirim Putra-Nya ke bumi untuk membebaskan kita dari dosa dan kematian. Yehuwa melakukannya karena kasih dan kebaikan hati-Nya yang luar biasa.—1 Yoh. 4:9, 10. 7 Perhatikan kata-kata Paulus tentang Putra Yehuwa, ”Melalui dialah kita memperoleh kelepasan, yaitu melalui tebusan dengan darah pribadi itu, ya, pengampunan atas pelanggaran-pelanggaran kita, sesuai dengan kekayaan dari kebaikan hati [Yehuwa] yang tidak selayaknya diperoleh.” (Ef. 1:7) Tebusan adalah bukti terbesar dari kasih Allah kepada kita dan bukti kebaikan hati Yehuwa yang luar biasa. Kita lega setelah tahu bahwa jika kita beriman kepada tebusan Yesus, dosa kita 6
6, 7. Sewaktu kita menjelaskan tebusan, mengapa bisa dikatakan bahwa kita juga memberitakan tentang kebaikan hati Allah? JULI 2016
27
akan diampuni dan hati nurani kita akan bersih! (Ibr. 9:14) Ini benar-benar kabar baik yang harus kita sebarkan! BANTULAH ORANG-ORANG MENJADI SAHABAT YEHUWA
Bagi Allah, orang yang tidak beriman kepada korban Yesus adalah musuh. Maka, kita bertanggung jawab untuk memberi tahu mereka bahwa mereka bisa menjadi sahabat Allah. Rasul Yohanes menulis, ”Dia yang memperlihatkan iman akan Putra memiliki kehidupan abadi; dia yang tidak taat kepada Putra tidak akan melihat kehidupan, tetapi murka Allah tetap ada di atasnya.” (Yoh. 3:36) Kita senang karena dengan adanya korban Kristus, kita bisa bersahabat dengan Allah. Paulus menjelaskan, ”Kamu yang dahulu pernah terasing dan adalah musuh karena pikiranmu ada pada perbuatan yang fasik, sekarang telah ia rukunkan kembali dengan perantaraan tubuh jasmani pribadi itu, melalui kematiannya.”—Kol. 1:21, 22. 9 Kristus memberi kaum terurap di bumi ”tugas pelayanan untuk merukunkan”. Paulus memberi tahu mereka, ”Segala sesuatu adalah dari Allah, yang merukunkan kita dengan dirinya melalui Kristus dan memberi kami tugas pelayanan untuk merukunkan, yakni bahwa Allah dengan perantaraan Kristus merukunkan dunia dengan dirinya, tidak memperhitungkan kepada mereka pelanggaran-pelanggaran mereka, dan ia mempercayakan kepada kami firman untuk merukunkan. Karena itu kami adalah duta-duta yang menggantikan Kristus, seolah-olah Allah 8
8. Mengapa manusia yang berdosa perlu dirukunkan dengan Allah? 9, 10. (a) Tanggung jawab apa yang Kristus berikan kepada kaum terurap? (b) Bagaimana ”domba-domba lain” membantu kaum terurap?
28
MENARA PENGAWAL
membuat permohonan melalui kami. Sebagai pengganti bagi Kristus kami minta dengan sangat, ’Hendaklah kamu menjadi rukun dengan Allah.’ ”—2 Kor. 5:18-20. 10 ”Domba-domba lain” mendapat kehormatan untuk membantu kaum terurap dalam pelayanan ini. (Yoh. 10:16) Sebagai utusan Kristus, ”domba-domba lain” sangat berperan dalam memberitakan kabar baik. Mereka mengajarkan kebenaran dan membantu orang bersahabat dengan Yehuwa. Ini adalah bagian penting dari memberitakan kabar baik tentang kebaikan hati Allah. AJARKAN BAHWA ALLAH MENDENGAR DOA
Banyak orang berdoa supaya merasa tenang. Tapi, mereka tidak benar-benar percaya bahwa Allah mendengar doa mereka. Mereka perlu tahu bahwa Yehuwa adalah ”Pendengar doa”. Daud menulis, ”Oh, Pendengar doa, kepadamulah sekalian orang akan datang. Kesalahan-kesalahanku lebih perkasa daripada aku. Mengenai pelanggaran kami, engkau sendiri akan menutupinya.”—Mz. 65:2, 3. 12 Yesus memberi tahu murid-muridnya, ”Jika kamu meminta apa pun dengan namaku, aku akan melakukannya.” (Yoh. 14:14) Artinya, kita bisa berdoa meminta ”apa pun” yang sesuai dengan kehendak Yehuwa. Yohanes menulis, ”Inilah keyakinan kita kepadanya, bahwa apa pun yang kita minta sesuai dengan kehendaknya, dia mendengar kita.” (1 Yoh. 5:14) Sungguh senang rasanya bisa membantu orang mengerti bahwa doa bukan hanya untuk menenangkan hati, tapi juga cara untuk mendekati ”takhta kebaikan hati yang tidak selayaknya diperoleh”! (Ibr. 4:16) Kita 11
11, 12. Mengapa mengajar orang tentang doa sama dengan memberitakan kabar baik?
mengajar orang untuk berdoa dengan cara yang benar, kepada Pribadi yang tepat, dan meminta hal-hal yang sesuai. Dengan begitu, mereka bisa menjadi sahabat Yehuwa dan terhibur sewaktu mengalami kesusahan.—Mz. 4:1; 145:18. Yehuwa akan menunjukkan lebih banyak kebaikan hati ”dalam sistem-sistem mendatang”. Dengan cara apa? Ke-144.000 yang akan memerintah bersama Kristus di surga akan mendapat kehormatan luar biasa. Paulus menjelaskan, ”Allah, yang kaya dengan belas kasihan, karena kasihnya yang besar yang ia limpahkan kepada kita, telah menghidupkan kita bersama Kristus, bahkan pada waktu kita mati karena pelanggaran-pelanggaran—oleh kebaikan hati yang tidak selayaknya diperoleh, kamu diselamatkan—dan ia membangkitkan kita bersama dan mendudukkan kita bersama di tempat-tempat surgawi dalam persatuan dengan Kristus Yesus, supaya dalam sistem-sistem mendatang, kekayaan yang unggul dari kebaikan hatinya yang tidak selayaknya diperoleh dipertunjukkan melalui kemurahan hatinya kepada kita dalam persatuan dengan Kristus Yesus.”—Ef. 2:4-7. 14 Yehuwa menyediakan banyak hal luar biasa bagi kaum terurap sewaktu mereka memerintah bersama Kristus di surga. Ini sulit kita bayangkan. (Luk. 22:28-30; Flp. 3:20, 21; 1 Yoh. 3:2) Yehuwa akan ’menunjukkan kekayaan yang unggul dari kebaikan hatinya’ kepada mereka dengan cara yang istimewa. Mereka akan menjadi ”Yerusalem Baru”, atau pengantin wanita Kristus. (Pny. 3:12; 17:14; 21:2, 9, 10) Me-
reka akan bersama Yesus ’menyembuhkan bangsa-bangsa’. Mereka akan membantu manusia terbebas dari dosa dan kematian dan menjadikan mereka sempurna.—Baca Penyingkapan 22:1, 2, 17. 15 Efesus 2:7 mengatakan bahwa Allah akan menunjukkan kebaikan hati-Nya ”dalam sistem-sistem mendatang”. Pada waktu itu, semua orang di bumi pasti akan merasakan ”kekayaan yang unggul dari kebaikan hatinya”. (Luk. 18:29, 30) Yehuwa akan membangkitkan manusia dari ”Syeol”. Itu salah satu hal terhebat yang akan Ia lakukan untuk menunjukkan kebaikan hati-Nya. (Ayb. 14:13-15; Yoh. 5: 28, 29) Siapa yang akan dibangkitkan? Pria dan wanita setia yang meninggal sebelum Kristus mati sebagai korban dan ”dombadomba lain” yang setia sampai mati selama hari-hari terakhir. Semua akan dihidupkan kembali untuk terus melayani Yehuwa. 16 Jutaan yang mati sebelum mengenal Allah akan dibangkitkan juga. Yohanes menulis, ”Aku melihat orang mati, yang besar dan yang kecil, berdiri di hadapan takhta itu, dan gulungan-gulungan dibuka. Tetapi gulungan lain dibuka; itu adalah gulungan kehidupan. Dan orang mati dihakimi menurut perkara-perkara yang tertulis dalam gulungan-gulungan itu sesuai dengan perbuatan mereka. Dan laut menyerahkan orang-orang mati yang ada di dalamnya, dan kematian dan Hades menyerahkan orang-orang mati yang ada di dalamnya, dan mereka dihakimi secara perorangan sesuai dengan perbuatan mereka.” (Pny. 20:12, 13) Mereka yang dibangkitkan punya kesempatan untuk belajar tentang Yehuwa dan mengakui pemerintahan-Nya. Mereka harus belajar dan
13, 14. (a) Apa kehormatan besar bagi kaum terurap di masa depan? (b) Hal luar biasa apa yang akan dilakukan kaum terurap bagi manusia?
15, 16. Bagaimana Yehuwa menunjukkan kebaikan hati-Nya kepada ”domba-domba lain” di masa depan?
KEBAIKAN HATI ALLAH DI DUNIA BARU 13
JULI 2016
29
Mengabarlah dengan bersemangat sebagai ”pengurus yang baik dari kebaikan hati Allah”. —1 Ptr. 4:10 (Lihat paragraf 17-19)
mengikuti prinsip Alkitab serta petunjuk baru dalam ”gulungan-gulungan itu”. Petunjuk baru itu juga salah satu cara Yehuwa menunjukkan kebaikan hati-Nya. TERUSLAH BERITAKAN KABAR BAIK
Saat ini, memberitakan kabar baik tentang Kerajaan Allah semakin penting karena akhir itu sudah dekat! (Mrk. 13:10) Kita perlu ingat bahwa tujuan kita mengabar adalah untuk menghormati Yehuwa. Jadi, kita perlu memberi tahu orang-orang bahwa semua berkat dalam dunia baru bisa dinikmati hanya karena kebaikan hati Yehuwa yang luar biasa. 18 Pada waktu mengabar, kita bisa menjelaskan bahwa sewaktu Kerajaan Kristus memerintah, manusia akan mendapat semua manfaat dari tebusan dan menjadi 17
17. Apa yang perlu kita ingat sewaktu mengabar? 18, 19. Bagaimana kita memuji kebaikan hati Yehuwa?
30
MENARA PENGAWAL
sempurna secara bertahap. Alkitab berkata, ”Ciptaan itu sendiri juga akan dimerdekakan dari keadaan sebagai budak kefanaan dan akan mendapat kemerdekaan yang mulia sebagai anak-anak Allah.” (Rm. 8:21) Ini bisa terjadi hanya karena kebaikan hati Yehuwa. 19 Kita mendapat kehormatan untuk memberi tahu orang-orang tentang janji menakjubkan yang ada di Penyingkapan 21:4, 5, ”[Allah] akan menghapus segala air mata dari mata mereka, dan kematian tidak akan ada lagi, juga tidak akan ada lagi perkabungan atau jeritan atau rasa sakit. Perkara-perkara yang terdahulu telah berlalu.” Lalu Yehuwa, pribadi yang duduk di atas takhta itu mengatakan, ”Lihat! Aku membuat segala sesuatu baru.” Ia menambahkan, ”Tuliskanlah, karena perkataan ini setia dan benar.” Sewaktu kita memberitakan kabar baik ini dengan bersemangat, kita memuji kebaikan hati Yehuwa!
PERTANYAAN PEMBACA
Yehezkiel pasal 37 menyebutkan dua tongkat yang menjadi satu. Apa maksudnya? ˇ Melalui nabi Yehezkiel, Yehuwa menubuatkan bahwa umatNya akan kembali ke Tanah Perjanjian dan mereka akan dipersatukan kembali menjadi satu bangsa. Nubuat itu juga memberi tahu bahwa hamba-hamba Allah pada hari-hari terakhir akan dipersatukan menjadi satu umat. Yehuwa menyuruh Yehezkiel menulis pada dua tongkat. Dia harus menulis pada salah satu tongkat, ”Untuk Yehuda dan untuk putra-putra Israel, sekutunya,” dan pada tongkat lainnya, ”Untuk Yusuf, tongkat Efraim, dan seluruh keturunan Israel, sekutunya.” Lalu, dua tongkat itu akan menjadi ’satu tongkat saja’ di tangan Yehezkiel.—Yeh. 37:15-17.
PENYATUAN DUA TONGKAT
ZAMAN DULU
ZAMAN SEKARANG Tongkat untuk Yehuda
Kerajaan Yehuda dua suku
Kaum terurap Sejak 1919,
Bersatu pada 537 SM
umat Allah telah diorganisasi kembali secara bertahap, dan dipersatukan untuk melayani sebagai ”satu kawanan”
sewaktu orang-orang dari Yehuda dan Israel pulang untuk membangun kembali bait
Kerajaan Israel sepuluh suku
Domba-domba lain Tongkat untuk Efraim
s
n o
Download gratis majalah ini dan bacaan lain
p
buat ini mulai menjadi kenyataan pada 1919. Sebelumnya, Setan berupaya agar umat Allah selalu terpecah belah. Tapi pada 1919, mereka diorganisasi kembali secara bertahap dan dipersatukan. Pada waktu itu, kebanyakan hamba Allah punya harapan untuk menjadi raja dan imam bersama Yesus di surga. (Pny. 20:6) Mereka seperti tongkat untuk Yehuda. Tapi, ada sejumlah kecil orang yang memiliki harapan untuk hidup abadi di bumi. Dan belakangan, mereka yang memiliki harapan ini bertambah jumlahnya. (Za. 8:23) Mereka seperti tongkat untuk Yusuf. Sekarang, kedua kelompok itu bersama-sama melayani Yehuwa. Dan mereka memiliki satu Raja, yaitu Yesus Kristus. Dalam nubuat Yehezkiel, Yesus disebut ”hambaku, Daud”. (Yeh. 37:24, 25) Yesus mendoakan para pengikutnya, ”[Semoga] mereka semua dapat menjadi satu, sebagaimana engkau, ya, Bapak, dalam persatuan dengan aku dan aku dalam persatuan dengan engkau.”1 (Yoh. 17:20, 21) Yesus juga memberi tahu bahwa kawanan kecil yang terdiri dari orang terurap akan ”menjadi satu kawanan” bersama ”domba-domba lain” miliknya. Mereka semua akan mengikuti ”satu gembala”. (Yoh. 10:16) Seperti yang Yesus katakan, seluruh umat Allah pada zaman sekarang telah dipersatukan, baik yang punya harapan hidup abadi di surga maupun di bumi! 1 Sewaktu Yesus berbicara tentang tanda hari-hari terakhir, ia memberikan beberapa ilustrasi kepada muridnya. Yang menarik, ia pertama-tama menyebutkan ”budak yang setia dan bijaksana”, yaitu sekelompok kecil orang terurap yang akan memimpin umat Allah. (Mat. 24:45-47) Lalu, ia memberikan beberapa ilustrasi yang ditujukan kepada semua orang terurap. (Mat. 25:1-30) Terakhir, ia menyebutkan mereka yang mendukung saudara-saudara Kristus dan yang akan hidup abadi di bumi. (Mat. 25:31-46) Demikian pula, sewaktu nubuat Yehezkiel mulai terjadi pada zaman kita, itu pertama-tama berlaku atas mereka yang punya harapan hidup di surga. Biasanya, sepuluh suku Israel tidak menggambarkan mereka yang hidup abadi di bumi. Tapi, persatuan yang disebutkan dalam nubuat ini mengingatkan kita akan persatuan antara ”domba-domba lain” dengan kaum terurap.
Alkitab Terjemahan Dunia Baru juga dapat dibaca secara online
Buka www.jw.org/id, atau scan kode
w16.07-IN 160318
Apa yang dimaksud dengan ”Efraim”? Suku Efraim adalah suku utama dari kerajaan Israel sepuluh suku di utara. Bahkan raja pertama di kerajaan itu adalah Yeroboam, yang berasal dari suku Efraim. (Ul. 33:13, 17; 1 Raj. 11:26) Suku itu adalah keturunan Efraim, putra Yusuf. (Bil. 1: 32, 33) Maka, ”tongkat Efraim” cocok untuk menggambarkan kerajaan sepuluh suku di utara. Pada 740 SM, lama sebelum Yehezkiel bernubuat, bangsa Asiria menaklukkan kerajaan Israel di utara dan menawan penduduknya. (2 Raj. 17:6) Bertahun-tahun kemudian, bangsa Babilon mengalahkan bangsa Asiria. Jadi sewaktu Yehezkiel menulis nubuat tentang dua tongkat itu, kebanyakan orang Israel sudah terpencar di seluruh daerah kekuasaan Babilon. Pada 607 SM, bangsa Babilon menaklukkan kerajaan Yehuda dua suku di selatan dan menawan penduduknya ke Babilon. Mereka juga mungkin menawan penduduk yang tersisa dari kerajaan Israel di utara. Raja-raja yang memerintah di kerajaan selatan berasal dari suku Yehuda. Para imam juga tinggal di Yehuda karena melayani di bait di Yerusalem. (2 Taw. 11:13, 14; 34:30) Jadi, tongkat ”untuk Yehuda” cocok untuk menggambarkan kerajaan dua suku di selatan. Kapan dua tongkat itu menjadi satu? Ini terjadi pada 537 SM. Waktu itu, orang-orang dari kerajaan di selatan maupun yang di utara pulang ke Yerusalem untuk membangun kembali bait. Bangsa Israel tidak lagi terbagi. Mereka kembali melayani Yehuwa bersama-sama. (Yeh. 37:21, 22) Persatuan ini telah dinubuatkan oleh nabi Yesaya dan Yeremia.—Yes. 11:12, 13; Yer. 31:1, 6, 31. Apa yang Yehezkiel nubuatkan tentang ibadat sejati? Yehezkiel menubuatkan bahwa Yehuwa akan mengumpulkan orang-orang yang menyembah-Nya ”menjadi satu”. (Yeh. 37:18, 19) Apakah hal ini sudah terjadi pada zaman sekarang? Ya. Nu-