Pelajaran malam Jumat tanggal 27 Nopember 2015 “Capita selecta Sejarah dan peradaban Islam” yang dibina oleh Ir. Yayuk Sulistiningsih Membahas tentang perang Uhud, berikut ini adalah cuplikannya Mekkah terbakar oleh api kemarahan, karena kekalahan di perang Badar, terbunuhnya para pemimpin dan bangsawan, juga terancamnya bisnis perdagangannya ke syam. Itu terbukti dengan jatuhnya rombongan kafilah dagang yang dipimpin shafwan bin Umayyah ke tangan kaum muslimin. Mereka sepakat untuk melancarkan serangan habis-habisan terhadap kaum muslimin. Mereka membuka pintu dukungan bagi siapa saja yang mau berperang. Mereka memenuhi himbauan itu hingga terkumpul 1000 unta dan 1500 dinar. Berkaitan dengan dengan ini Allah menurunkan surat al anfal ayat 36
ِ َّ ِ َِّ إِ َّن الَّ ِذين َك َفروا ي ْن ِف ُقو َن أَموا ََلم لِيص ُّدوا عن سبِ ِيل ِ ين ُ ُ َ َ ْ َ ُ َ ُْ َ ْ َ اَّلل فَ َسيُ ْنف ُقونَ َها ُُثَّ تَ ُكو ُن َعلَْيه ْم َح ْسَرًة ُُثَّ يُ ْغلَبُو َن َوالذ َك َف ُروا إِ ََل َج َهن ََّم ُُْي َش ُرو َن
Sesungguhnya orang-orang yang kafir itu, menafkahkan harta mereka untuk menghalangi (orang) dari jalan Allah. Mereka akan menafkahkan harta itu, kemudian menjadi sesalan bagi mereka, dan mereka akan dikalahkan. Dan ke dalam neraka Jahanamlah orang-orang yang kafir itu dikumpulkan, Kekuatan pasukan Qurays 3000 prajurit qurays bersatu dengan sekutu-sekutunya, 15 orang wanita sebagai pemompa semangat. 3000 unta, 200 kuda, pasukan yang dilengkapi baju besi 700 orang. Komando tertinggi dipegang Abu sufyan bin Harits, komando pasukan berkuda : Kholid bin walid. Abbas bin Abd Muthollib yang masih menetap di Madinah memata-matai setiap gerak gerik orang qurays. Setelah pasukan berangkat Abbas mengirim surat kilat kepada Rasulullah SAW. Tentang kekuatan pasukan qurays. Madinah dalam siaga satu, menghadapi kedatangan pasukan mekkah. Setiap gerbang Madinah dijaga sejumlah orang dan ada pasukan patrol yang memata-matai gerakan musuh dan berkeliling pada setiap jalur yang mungkin bisa dilalui untuk menyerang Madinah. Pasukan mekkah tiba di sebelah utara Madinah, dekat bukit uhud pada hari jumat 6 syawal 3 hijriah. Rasulullah pada siding majelis permusyawaratan militer mengusulkan supaya pasukan umat Islam bertahan saja di dalam kota Madinah dan akan membalas serangan mereka dari dalam kota. Tapi para sahabat mengusulkan untuk keluar menghadapi musuh di medan terbuka. Akhirnya Rasulullah SAW mengabaikan pendapat beliau sendiri dan mengikuti pendapat mayoritas. Kekuatan apsukan muslimin/Madinah Terdiri dari 1000 prajurit, 100 diantaranya memakai baju besi, 50 ekor kuda. Pasukan dibagi 3 kelompok a. Kelompok muhajirin dipimpin oleh Mushab bin umair b. Kelompok aus , bendera dibawa oleh Usaid bin Nudhair c. Kelompok khazraj dipimpinn oleh Al Hubab bin Mundzir Ditengah perjalanan pasukan muslim bertemu pasukan yahudi bersenjata lengkap yang ternyata sekutu Khazraj, mereka mau bergabung, tapi kerena mereka belum masuk Islam Rasul menolak untuk meminta bantuan orang kafir untu memerangi orang-orang musyrik. Abddullah bin ubay dan komplotannya membelot. sementara musuh sudah terlihat tiba-tiba Abdullah bin ubay membelot 300 orang pengikutnya . hal ini menggoncangkan dan meresahkan pasukan kaum muslimin, meskipun kemudian kemabli solid. Tentang hal ini Allah berfirman surat Ali Imran ayat 167
ِ ِ َّ ِ اَّللِ أَ ِو ْادفَعُوا قَالُوا لَ ْو نَ ْعلَ ُم قِتَاال التَّبَ ْعنَا ُك ْم ُه ْم َّ يل ََلُْم تَ َعالَ ْوا قَاتِلُوا ِِف َسبِ ِيل َ َوليَ ْعلَ َم الذ َ ين ََنفَ ُقوا َوق ِ ِ ِ لِْل ُك ْف ِر ي ومئِ ٍذ أَقْ ر ِِ ِ اَّللُ أ َْعلَ ُم ِبَا يَكْتُ ُمو َن َّ س ِِف قُلُوِبِِ ْم َو ُ َ َ َْ َ ب مْن ُه ْم لإلميَان يَ ُقولُو َن ِبَفْواهه ْم َما لَْي
dan supaya Allah mengetahui siapa orang-orang yang munafik. Kepada mereka dikatakan: "Marilah berperang di jalan Allah atau pertahankanlah (dirimu)". Mereka berkata: "Sekiranya kami mengetahui akan terjadi peperangan, tentulah kami mengikuti kamu". Mereka pada hari itu lebih dekat kepada kekafiran daripada keimanan. Mereka mengatakan dengan mulutnya apa yang tidak terkandung dalam hatinya. Dan Allah lebih mengetahui apa yang mereka sembunyikan. Rasulullah dengan 700 pasukan tiba di dekat bukit uhud, beliau membagi tugas pasukan. Komandan datasemen para pemanah diserahkan pada Abdullah bin Jubair dan diperintahkan menempati posisi diatas bukit (jabal Rumat) beliau berpesan lindungilah kami dengan anak panah, agar musuh tdk menyerang kami dari arah belakang. Tetap di tempatmu baik kita menang maupun terdesak, agar kita tidak diserang dari arahmu. Dengan ditempatkannya datasemen diatas bukit disertai perintah-perintah militer yang tegas ini, beliau sudah bisa menymbat satu celah yang memungkinkan bagi kavaleri Qurays untuk menyusup ke barisan kaum muslimin dari arah belakang dan mengacaukannya. Beliau memilih tempat yang sangat strategis, padahal kedatangan beliau disana didahului pasukan musuh. Punggung dan sayap kanan pasukan terlindungi oleh ketinggian bukit, sedangkan sayap kiri pasukan dilindungi tebing. Awal meletusnya peperangan Tahapan-tahapan perang dimulai, penyulut pertamanya adalah Thalhah bin abi Thalhah (pembawa bendera musyrik) penunggang kuda qurays yang pemberani, dia keluar sambal menunggang unta dan menantang duel. Tak seorangpun yang segera menyambutnya, akhirnya Az Zubair menghampirinya langsung melompat layaknya seekor singa sehingga Abu Thalhah blm sempat turun dari untanya Az Zubair langsung menusukkan pedangnya sehingga Thalhah terjerembab ke tanah dan tewas. Nabi SAW menyaksikan duel yang mencengangkan tersebut. Maka seketika beliau bertakbir dan diikuti semua kaum muslim. Dahsyatnya pertempuran di sekitar bendera. Setelah itu pertempuran mengganas diantara kedua belah pihak. Semua sudut menjadi kancah pertempuran yang hebat. Pertempuran paling berat terjadi di sekitar bendera orang-orang musyrik. Secara bergantian orang-orang dari bani abdud dar bertugas membawa bendera perang, setelah pemimpin mereka Thalhah bin abi Thalhah terbunuh di tangan Az Zubair bendera dibwa saudaranya Abu Syaibah Utsman bi abi Thalhah, setelah maju ke depan dia langsung disongsong hamzah bin abdil mutholib yang menyabetnya dengan sekali tebas di bag. Pundak hingga tangannya putus dan sabetan itu melesat ke bawah hingga pusar setela itu bendera Qurays dibawa Abu Saad bin abi thalhah, tapi dia berhasil dibunuh oleh Ali Bin Abi Tholib, kemudian bendera diambil oleh Musafi’ bin Thalhah bin abi Thalhah, namun dia dipanah oleh ashim bin tsabit bin abu aqlah hingga tewas. Bendera diambil alih oleh saudaranya yaitu Al Julas bin Thalhah bi Abi Thalhah namun diaa dapat dibunuh oleh Ali bin Abi thalib. Kemudian bendera beralih ke tangan SYuraish bin Qarizh, tapi dia dapat dibunuh oleh Quzmar, bendera beralih ke Zaid bin Abdu Manaf al abdari yang dapat dibunuh oleh Quzman pula, kemudian bendera dibawa seorang anak syurahil bin Hasyim yang juga dapat dibunuh olh Quzman. Sudah 10 orang dari bani abdud dar yang bergantian membawa bendera dan semuanya mati terbunuh. Setelah itu taka da yang mau membawa bendera. Tiba-tiba seorang budak mereka dari Habasyah yi Shu’ab maju membawa mendera sambil menunjukkan keberanian dan kehebatan sampai akhirnya ia pun tewas. Dengan terbunuhnya shu’ab bendera kaum qurays jatuh ke tanah dan taka da seorangpun yang mengambilnya. Pertempuran di beberapa titik Abu Dujanah Salah seorang pahlawan Muslim yang gagah berani adalah Abu Dujanah, yang datang menyeruak denga sorban merah di kepala, membawa pedang Rasulullah SAW dengan satu tekad memenuhi hak pedang tersebut. Siapapun orang musyrik yang berpapasan dengannya pasti dibabatnya hingga tewas. Dia benar-benar mengacak-acak barisan orang-orang musyrik. Sahabat Az ZUbair bin Awwam berkata: Ada yang terasa mengganjal di hatiku saat aku meminta pedang kepada Rasulullah, namun beliau menolak permintaanku dan memberikannya kepada Abu Dujanah. Aku bertanya-tanya kepada diri sendiri: aku ini adalah anak shofiyah, bibi beliau yang juga berasal dari Qurays. Aku sudah berusaha menemui beliau dan meminta pedang itu sebelum Abu Dujanah, namun beliau memberikannya kepada Abu DUjanah dan meninggalkan aku. Demi Allah aku benar-benar ingin melihat apa yang bisa dilakukan Abu Dujanah…. Setiap berpapasan dengan siapa saja dari kalangan musuh, ia pasti membunuhnya. Sementara diantara orangorang musyrik ada seseorang yang tidak membiarkan orang kami terluka melainkan dia pasti membunuhnya.
Jarak Abu Dujanah dengan orang musyrik itu makin dekat. AKu berdoa kepad Allah agar mereka dipertemukan, benar saja, 2 kali sabetan tdak mengena, sabetan berikutnya orang musyrik itu bisa menyabet Abu Dujanah tapi bisa ditangkis dengan perisai. Setelah itu Abu Dujanah ganti meyabetnya. Hamzah Bin Abdil Mutholib berperang bagaikan singa sedang mengamuk. Dia menyusup di tengah barisan pasukan musyrikin tanpa mengenal rasa takut dan taka da tandingannya. Dia terus menerjang dan mengejar tokoh-tokoh musuh hingga akhirnya dia terbunuh oleh Wahsyi bin harb – budak JUbair- yang berjanji memerdekakan dia bila dia dapat membunuh Hamzah yang telah membunuh pamannya di perang badar. Peranan pemanah dalam pertempuran Pasukan pemanah dapat mematahkan upaya khalid bin walid untuk menggempur sayap kiri pasukan muslim. Serangan yang dilakukan sebanyak 3 gelombang berhasil ditumbangkan. Kekalahan pasukan musyrikin Pasukan kaum muslimin yang kecil justru dapat menguasai seluruh keadaan. Mereka kaum musyrkin sdh mengambil ancang-ancang untuk mundur dan melarikan diri. Kekalahan fatal para pemanah Pada saat pasukan Islam yg tidak seberapa jumlahnya hamper meraih kemenangan terjadilah kesalahan fatal yg dilakukan para pemanah. Pada saat pasukan pemanah melihat kaum muslimin sudah mengumpulkan harta rampasan dari pihak musuh, mereka dikuasai oleh nafsu keduniaan sehingga pasuka pemanah meninggalkan posisinya yang harusnya tetap berada diatas bukit apapun keadaan yang terjadi, kalah atau menang sampai ada intruksi yang mengijinkan mereka turun. Komandan mereka Abdullah bin jubair mereka dengan mengingatkan pesan Rasulullah SAW, namun mayoritas pasukan tdk memperdulikan peringatan tersebut, 40 orang dari mereka meninggalkan posisi tinggal Abdullah bin JUbair dan 9 rekannya yang bertahan. Khalid bin Walid mengambil jalan memutar Kesempatan emas ini dimanfaatkan khalid bin walid dgn cepat; mengambil jalan memutar hingga tiba di belakang pasukan muslimin. Pasukan pemanah tidak kuasa menahan pergerakan ini, pasukan kafir berteriak lantang sehingga orang-orang musyrik yang hamper kalah bisa melihat babak baru dalam peperangan. Keadaan kini berbalik, mereka menguasai keadaan, Amrah binti Alqomah Al Haritsiyah mengambil bendera dan mengibarkannya sehingga orang-orang musyrik kembali berkumpul dan menyerang pasukan muslimin, mengepung dari arah depan dan belakang mereka sehingga terjepit. Pasukan kaum muslimin kocar kacir Dalam kondisi terjepit, banyak diantara mereka yang hilang kendali, tidak ada yang dipikirkan kecuali menyelamatkan diri sendiri. Ada yang kembali ke Madinah ada yang melarikan diri ke atas gunung dan sebagian lagi berbaur dengan orang musyrik. 2 pasukan saling bercampur baur dan sulit dibeda-bedakan. Sehingga tak jarang orang muslim menyerang sesame muslim yang lain. Dalam kondisi seperti itu ada yang berteriak “ Muhammad telah terbunuh” mental kaum muslimin seketika anjlok dan semangat mereka menjadi hilang. Tapi seorang sahabat bernama Anas bin An Nadhr ketika melewati kaum muslimin yang telah meletakkan tangannya seraya berkata: “apa yang kalian tunggu?” mereka menjawab Rasulullah SAW telah terbunuh apa yang kalian perbuat dengan kehidupan ini sepeninggalannya? Bangkitlah dan matilah seperti matinya Rasulullah SAW ! kata Anas ia Berkata: YA Allah, sesungguhnya aku meminta ampunan kepada-Mu dari apa yang mereka (kaum muslimin) lakukan. Dan aku berlindung kepada-Mu dari apa yang mereka (orang-orang musyrik) lakukan. Kemudian dia berpapasan dengan Said bin Muadz yang bertanya kepadanya: “ mau kemana wahai Abu Umar?” dan Anas menjawab “ ada aroma surga disana wahai Muadz. Aku bisa mencium baunya dari balik Uhud. Setelah itu ia bangkit dan menyerbu kaum musuh hingga gugur. Setelah peperangan berakhir tak seorangpun mendapatkan jasadnya, kecuali saudarinya yang mengenalinya dari ujung jarinya. Ternyata tubuhnya terdapat lebih dari 80 luka oleh sabetan pedang, hunjaman anak panah, dan tujukan tombak. Tsabit bin Dahdah berseru kepada kaumnya : wahai semua Ashar, bila Muhammad benar-benar terbunuh, Allah hidup dan tidak mati. Berperanglah atas nama agama kalian, karena Allah akan memenangkan dan menolong kalian. Berapa orang anshar bangkit bersamanya menghadapi pasukan kafir, mereka semuanya gugur. Dengan keberanian, semangat dan jiwa ksatria semacam ini, maka mental kaum muslimin kembali bangkit. Mereka yang tadinya bercerai berai kembali merapatkan agar bisa mencapai ke pusat komando. Apalagi setelah tau bahwa RAsulullah SAW masih hidup, hal ini semakin menambah kekuatan.
Ada kelompok ke -3 yang pikiran mereka hanya tertuju pada keselamatan Rasulullah SAW, mereka dipimpin oleh Abu Bakar, Umar bin Khattab, Ali Bin Abi thalib dll. Yang tadinya di barisan paling depan, mereka mundur karena merasa ada bahaya yang mengancam keselamatan NAbi SAW. Pertempuran berkobar di sekitar RAsulullah SAW. Ketika orang-orang musyrik mengambil jalan memutar, Rasul hanya bersama 9 orang muslim. Ketika beliau berseru “kemarilah, aku adalah Rasulullah, mereka orang-orang musyrik mendengarnyan dan mengetahui keadaan beliau maka terjadilah pertempuran sengit antara orang-orang musyrik dan 9 orang muslim (7 orang anshor dan 2 orang muhajirin) satu persatu sahabat anshar gugur tinggal Thalhah bin Ubaidillah dan said bin Abu WAqash ini merupakan saat paling kritis dalam kehidupan RAsulullah SAW. Hanya saja keduanya (thalhah dan said) berjuang dgn segenap keberanian dan patriotisme dan tidak memberikan kesempatan kepada orang-orang musyrik yg sangat bernafsu utuk membunuh RAsulullah tersebut. Disebutkan dalam hadits riwayat Hakim bahwa Thalhah menderita 39/ 35 luka pada perang uhud dan jari-jari tangannya putus. At Tirmidzi meriwayatkan bahwa pda saat itu NAbi SAW. Bersabda: barangsiapa ingin melihat orang mati syahid yang berjalan di muka bumi, hendaklah ia melihat Thalhah bin Ubaidillah. Dalam kondisi yang kritis Utbah bin Abi waqqash melempar Rasul dengan batu yang mengenai lambung dan gigi seri dan melukai wajah beliau. Kemudian Abdullah bin Syihab Az Zuhri melayangkan pukulan hingga melukai kening nabi setelah itu penunggang kuda abd bin qomiah memukulkan pedang ke bahu beliau dengan keras, untunglah pukulan itu tak sampai menmbus dan merusak baju besi yang beliau pakai. Setelah itu ia memukul tulang pipi Rasul dngan keras, sehingga menyebabkan 2 mata rantai pengikat topi besi beliau lepas dan menancap di kening beliau. Dalam Ash Shohih disebutkan gigi seri beliau pecah dan kening beliau terluka yang mengalirkan darah. Saat para sahabat sampai di tempat Rasulullah, mendapatkan nabi dalam keadaan terluka, 6 orang anshar gugur, satu orang luka parah sedang thalhah dan saad bertempur mati-matian. Setelah sampai di tempat Rasul, mereka berdiri disekitar Rasulullah dan menjadikan badan dan senjata sebagai pagar. Abu Thalhah memasang dada untuk menghadang hujan anak panah demi melindungi Rasul. Abu Dujanah berdiri di hadapan rAsul dan menjadikan punggungnya sebagai tameng, sekalipun beberapa anak panah mengenai punggungnya ia tdk bergeming, Abdurrahman bin Auf bertempur dengan hebat hingga gigi serinya pecah dan mendapat 20 luka atau lebih disekujur tubuhnya. Ummu amarah juga ikut andil, ia mampu menghadang Ibnu Qomi’ah memukul bahunya hingga menimbulkan luka yang menganga. Ummu Amarah terus bertempur hingga mendapatkan 12 luka. Mush’ab bin Umair bertempur dengan gencar melindungi nabi dari serangan Ibnu Qomi’ah dan temantemannya. Ia bertempur sambil memegang bendera perang dengan tangan kanannya. Mereka dapat menyabetkan pedang ke tangannya hingga putus, lalu ia membawanya dengan tangan kirinya. Dia terus bertahan mengahdapi serangan-serangan kafir hingga mereka menyabet tangan kirinya hingga putus. Lalu bendera itu di jepitnya dengan dada dan lehernya hingga ia terbunuh. Musuh yang membunuhnya adalah ibnu qomi’ah dan dia mengira dia telah membunuh Rasulullah SAW. Karena itu setelah membunuh dia langsung berbalik ke orang-orang musyrik dan berteriak “Muhammad telah terbunuh” Isu wafatnya Rasul SAW. & pengaruhnya terhadap peperangan Isu yang terdengar kaum muslimin yang jauh lokasinya dari beliau menurunkan semangat dan barisan mereka menjadi kocar kacir Teriakan itu juga menurunkan kuantitas serangan orang-orang musyrik, karena menganggap tujuan pokok perang telah tercapai Ada juga orang musyrik yang naik ke bukit tapi Sa’ad membunuh mereka satu persatu sengan panahnya. Rasul Melanjutkan Pertempuran Dan Menguasai Keadaan Setelah mush’ab bin umair gugur, Rasul menyerahkan bendera kepada Ali bi Abi thalib, Ali dan para sahabat bertempur dan juga bertahan. Pada saat itu Rasul bisa menyibak jalan dan bergabung dengan pasukan beliau yang sebelumnya mengambil jalan memutar. Beliau dan para sahabat dapat mencapai jalan bukit hingga mencapai tempat yang aman. Orang-orang musyrik melancarkan serangan terakhir sebagai upaya menghabisi kaum muslimin, mereka berupaya mendaki bukit tersebut, mereka dipimpin Abu Sufyan dan khalid bin walid kemudian umar bin Khattab bersama beberapa muhajirin menyerang mereka, hingga mereka turun dari atas bukit. Begitu juga sa’ad yang membunuh orang-orang musyrik dengan panahnya manakala mereka berhasil naik ke atas bukit. Itulah serangan terakhir orang-orang qurays kepada Nabi SAW.
Setelah pasukan mekkah tidak tahu kemana beliau pergi dan sebagian yakin telah membunh Nabi SAW. Maka mereka kembali ke markas pasukan dan bersiap-siap ke Mekkah. Sementara itu para wanita qurays mereka mencari jasad kaum muslimin yang terbunuh, mereka ada yang memotong telinga, hidung dan kemaluannya serta mencabik-cabik perutnya.seperti yang dilakukan Hindun yang mengambil jantung Hamzah dan mengunyahnya, dan memuntahkannya lagi dan memotong telinga dan hidungnya. Rasul mengutus Ali Bin Abi Thalib membuntuti apa yang dilakukan pasukan kafir qurays. Ternyata mereka mengikat kuda dan menaiki unta untuk pergi menuju Mekkah. Pemakaman para Syuhada’ Para korban yang terbunuh di peperangan uhud dikuburkan di tempat masing-masing menemui ajalnya. Rasul juga memerintahkan agar mereka tidak dimandikan dan dikuburkan beserta pakaian yang melekat dibadan setelah melepas bahan pakaian dari besi dan kulit. Satu lubang diisi 2 atau 3 jasad, setiap 2 orang dibungkus satu lembar kain. Korban dipihak kaum muslimin 70 orang dan di pihak musuh 37 orang. Rasul Tiba di Madinah Pada hari sabtu 7 syawal 3 H malam. Madinah dalam keadaan darurat, mereka semua berjaga-jaga di dalam dan pinggiran kota madinah