PANDUAN PELAKSANAAN PENILAIAN KINERJA KANTOR PUSAT DITJEN PERBENDAHARAAN PADA SERVER RIIL APLIKASI PENGELOLAAN KINERJA A. Menindaklanjuti Nota Dinas Sekretaris Ditjen Perbendaharaan Nomor ND-1752/PB.1/2012 tanggal 15 Agustus 2012 hal Pelaksanaan Penilaian Kinerja Pejabat/Pegawai Ditjen Perbendaharaan kepada Para Direktur, Tenaga Pengkaji Bidang Perbendaharaan dan Para Kabag lingkup Sekretariat Ditjen Perbendaharaan, seluruh Pejabat Eselon II, III, dan IV serta Pelaksana di masing-masing unit eselon II secara serempak, terkoordinasi, dan dimonitor oleh Sub Manajer Kinerja Organisasi dan Sub Manajer Kinerja Pegawai pada tiap direktorat paling lambat tanggal 20 September 2012 WAJIB telah melakukan registrasi pada server riil di web www.e-performance.depkeu.go.id Langkah
1:
Ketikkan
alamat
aplikasi
www.e-performance.depkeu.go.id
pada
browser
(direkomendasikan Mozilla versi 12).
Langkah 2: Klik tulisan Pengguna Baru? Daftar Sekarang untuk aktivasi User (pejabat/pegawai yang belum pernah mendaftar di server riil / bukan di Server Latihan).
• Klik pada tulisan Daftar Sekarang Setelah klik tulisan Daftar Sekarang maka akan muncul halaman aplikasi untuk registrasi. Langkah 3: Isilah isian dalam halaman registrasi secara benar, kemudian klik tombol
.
1
• •
• • •
•
User name dan password diisi dengan NIP (direkomendasikan NIP baru). Pastikan Unit Organisasi yang tertera pada halaman registrasi sudah benar sesuai data terakhir. Artinya, yang tercantum adalah: nama unit eselon II untuk pejabat eselon II, nama unit eselon III untuk pejabat eselon III, nama unit eselon IV untuk pejabat eselon IV, dan nama unit eselon IV untuk Pelaksana). Tanda segitiga untuk menaikkan ke unit organisasi di atasnya (naik satu tingkat) Jabatan disesuaikan dengan level struktural atau PELAKSANA. Email dapat diisi dengan alamat email dinas/pribadi. Atasan adalah atasan langsung pejabat/pegawai yang bersangkutan. Jika ada perubahan, segera lakukan penyesuaian dengan klik “LIST PEGAWAI”. Kemudian, cari nama atau NIP untuk selanjutnya di klik pada Nama/NIP pejabat yang dimaksud. Tanggal lahir diisi angka.
B. Menindaklanjuti Nota Dinas Sekretaris Ditjen Perbendaharaan Nomor ND-1752/PB.1/2012 tanggal 15 Agustus 2012 hal Pelaksanaan Penilaian Kinerja Pejabat/Pegawai Ditjen Perbendaharaan kepada Para Direktur, Tenaga Pengkaji Bidang Perbendaharaan dan Para Kabag lingkup Sekretariat Ditjen Perbendaharaan, seluruh Pejabat Eselon II, III, dan IV serta Pelaksana melaksanakan di masing-masing unit eselon II secara serempak, berjenjang, dan dimonitor oleh Sub Manajer Kinerja Organisasi dan Sub Manajer Kinerja Pegawai pada tiap direktorat sebagai berikut: 1.
Wajib telah meng-input pada Aplikasi Pengelolaan Kinerja paling lambat tanggal 21 September 2012 yaitu daftar evaluator pejabat/pegawai yang telah diajukan secara tertulis/manual/resmi sesuai timeframe Surat Edaran Menteri Keuangan Nomor SE-21/MK.1/2012 tentang Pelaksanaan Penilaian Kinerja Semester I Tahun 2012 di Lingkungan Kementerian Keuangan, dengan ketentuan sebagai berikut: (1) Penilaian perilaku untuk pejabat yang berkedudukan di kantor pusat pada prinsipnya dilakukan
dengan menggunakan penilaian dari atasan, peers dan bawahan. (2) Pejabat/pegawai (sebagai evaluaee) yang termasuk dalam kriteria berkedudukan di Kantor
Pusat adalah: (a)
Pimpinan Unit Eselon I, dengan evaluator: Atasan Langsung
:
Menteri Keuangan 2
Peers
:
2 Pimpinan Unit Eselon I lain
Bawahan
:
2
Pejabat
Eselon
II
di
lingkungan
Direktorat Jenderal Perbendaharaan (b)
Pejabat Eselon II, dengan evaluator (ajukan Nota Dinas kepada Dirjen Perbendaharaan untuk penetapan usulan evaluator dan permintaan untuk dinilai Nilai Perilaku): Atasan Langsung
:
Direktur Jenderal Perbendaharaan
Peers
:
2
Pejabat
Eselon
II
di
lingkungan
Direktorat Jenderal Perbendaharaan Bawahan
:
2 Pejabat Eselon III di lingkungan Unit Eselon II dimaksud
(c)
Pejabat Eselon III, dengan evaluator: Atasan Langsung
:
Pimpinan Unit Eselon II dimaksud
Peers
:
2 Pejabat Eselon III di lingkungan Unit Eselon II dimaksud
:
Bawahan
2 Pejabat Eselon IV di lingkungan Unit Eselon III dimaksud
(d)
Pejabat Eselon IV, dengan evaluator: Atasan Langsung
:
Pimpinan Unit Eselon III dimaksud
Peers
:
2 Pejabat Eselon IV di lingkungan Unit Eselon III dimaksud
Bawahan
:
2 Pelaksana di lingkungan Eselon IV dimaksud
Pengecualian: i. Dalam hal Pejabat Eselon IV yang tidak mempunyai bawahan, maka atasan langsungnya menunjuk Bawahan dari unit eselon IV lain tapi masih dalam satu unit eselon III sebanyak 2 orang. ii. Jika Pejabat Eselon IV memiliki bawahan di bawah ketentuan minimal (hanya 1 orang), maka atasan langsungnya menunjuk 1 orang tambahan Bawahan dari unit eselon IV lain tapi masih satu unit eselon III sesuai dengan ketentuan yang ada. Bobot penilaian serta jumlah evaluator adalah sebagai berikut : Evaluator Atasan Peers Bawahan Jumlah
Bobot (%) 60 15 25 100
Jumlah Evaluator 1 Orang 2 Orang 2 Orang 5 Orang 3
Keterangan: i.
Penilaian dari atasan ini diberikan bobot sebesar 60%.
ii.
Jumlah peers yang menjadi evaluator berjumlah 2 (dua) orang dan diberikan bobot penilaian sebesar 15%.
iii.
Sedangkan untuk jumlah bawahan yang menjadi evaluator berjumlah 2 (dua) orang dan penilaian dari bawahan ini diberikan bobot sebesar 25%.
iv.
Evaluee (Pejabat eselon III dan IV) mengusulkan nama sebagai calon evaluator (dua nama untuk masing-masing level evaluator, kecuali atasan langsung), kemudian atasan langsung memilih satu nama dari calon evaluator yang diajukan evaluee pada tiap level dan menetapkan satu nama lagi di luar usulan evaluee sebagai evaluator pada tiap level. Atasan dapat menetapkan seluruh usulan evaluator yang diajukan oleh evaluee
(e)
Pelaksana, dengan evaluator: Atasan Langsung
: Pimpinan Unit Eselon IV yang bersangkutan;
Peers
: 4 Pelaksana di lingkungan Unit Eselon IV yang bersangkutan;
Bobot penilaian serta jumlah penilai adalah sebagai berikut: Evaluator Atasan Peers Jumlah
Bobot (%) 60 40 100
Jumlah evaluator 1 Orang 4 Orang 5 Orang
Keterangan : i. Penilaian yang berasal dari atasan ini diberikan bobot sebesar 60%. ii. Jumlah peers yang melakukan penilaian 4 (empat) orang dan penilaian dari peers ini diberikan bobot sebesar 40%. iii. Dalam hal jumlah peers hanya 1 (satu) orang, maka Pelaksana tersebut mengajukan usulan hanya 1 orang sedangkan 3 (orang) orang peers lainnya diambil dari unit eselon IV yang lain dalam unit eselon III yang sama berdasarkan penetapan atasan langsungnya. iv. Dalam hal pelaksana tidak memiliki peers, maka Pelaksana tersebut mengajukan usulan NIHIL orang sedangkan 4 evaluator diambil dari unit eselon IV yang lain dalam unit eselon III yang sama berdasarkan penetapan atasan langsungnya. (f)
Pejabat fungsional, dengan evaluator: Atasan Langsung
: Pimpinan Unit Organisasi di mana Pejabat Fungsional tersebut berada;
Peers
: Pejabat Fungsional yang memiliki jabatan fungsional yang sama pada unit organisasi dimana ybs berada. 4
Bobot penilaian serta jumlah penilai adalah sebagai berikut : Evaluator
Bobot (%)
Jumlah Evaluator
Atasan
60
1 Orang
Peers
40
4 Orang
Jumlah
100
5 Orang
Keterangan : i.
Penilaian yang berasal dari atasan ini diberikan bobot sebesar 60%.
ii.
Jumlah peers yang melakukan penilaian 4 (empat) orang dan penilaian dari peers ini diberikan bobot sebesar 40%.
iii.
Dalam hal jumlah peers kurang dari 4 (empat) orang maka seluruh peers yang ada ditetapkan sebagai evaluator.
iv.
Dalam hal pejabat fungsional tidak memiliki peers maka evaluator nya dapat diambilkan dari pengguna layanan (user).
(3) Langkah-langkah proses meng-input sebagai berikut:
Langkah 1: Lihat menu Perilaku pada masing-masing akun Pejabat/pegawai
Untuk mengusulkan nama Penilai / Evaluator
Fitur ini hanya ada pada akun Atasan Langsung yang digunakan untuk menentukan dan menetapkan nama Penilai / Evaluator yang diajukan Bawahan
Untuk memberikan penilaian perilaku bagi evaluee
5
Langkah 2: Klik menu “Usulan Penilai”, apabila pejabat/pegawai ingin mengusulkan nama penilai sehingga di layar akan tampil sebagai berikut:
3)
Untuk mengusulkan nama Penilai / Evaluator yang lain di luar Daftar Nama Evaluator yang tampil secara otomatis 1)
Tampilan Daftar Nama Evaluator yang secara otomatis dihubungkan oleh Aplikasi berdasarkan para pejabat/pegawai yang telah registrasi dan perbarui profilnya di Aplikasi.
2) Untuk menyampaikan usulan ke Atasan
Langkah 3: Cek Daftar Nama Evaluator dan kemudian Klik lambang X pada nama evaluator yang tidak dipilih. Langkah 4: Apabila mencari Nama Evaluator lain yang ingin diajukan/dipilih, maka klik menu “Tambah Usulan” dan kemudian klik nama evaluator yang akan dipilih pada kotak checklist (batal memilih, cukup unclick) serta diakhiri dengan klik “Tambah Terpilih. Di layar, akan tampil sebagai berikut:
Langkah 5: Klik “Sampaikan Usulan” setelah sudah lengkap jumlah evaluator yang dipersyaratkan (kita hanya mengusulkan peers dan bawahan, sedangkan atasan langsung 6
sebagai penilai tidak muncul di Daftar Evaluator karena sudah secara otomatis by system masuk sebagai evaluator sesuai profil evaluee. Langkah 6: Dari akun atasan langsung, Daftar Usulan Penilai yang diajukan oleh Bawahan, harus ditetapkan oleh Atasan Langsung sesuai ketentuan yang berlaku. Untuk itu, klik menu “Perilaku” dan kemudian klik menu “Penetapan Penilai” dengan tampilan sebagai berikut:
Klik nama yang akan ditetapkan Penilainya
Langkah 7: Selanjutnya, atasan langsung menetapkan evaluator (peers/bawahan) dari Bawahannya yang telah mengajukan daftar evaluator dengan meng-klik kotak checklist nama evaluator yang akan ditetapkan. Namun, apabila ada usulan evaluator yang tidak disetujui, maka atasan langsung tidak perlu meng-klik nama evaluator yang dituju dan kemudian klik “Tunjuk Penilai Lain” dan klik checklist nama evaluator yang menjadi pengganti yang diakhiri dengan klik “Tambah Terpilih”. Kemudian, setelah evaluator yang akan ditetapkan sudah dichecklist, maka “Tetapkan Penilai”. Layar akan tampil sebagai berikut:
Klik bila atasan langsung akan menunjuk penilai/evaluator lain
Evaluator yang diusulkan evaluee dan belum disetujui atasan langsung
Klik nama yang akan disetujui sebagai evaluator
Evaluator yang sudah ditunjuk oleh atasan langsung (lambang checklist merah)
Klik untuk menetapkan evaluator
Evaluator yang diusulkan evaluee dan sudah disetujui atasan langsung
7
2.
Wajib telah meng-input pada Aplikasi Pengelolaan Kinerja paling lambat tanggal 25 September 2012 yaitu NILAI PERILAKU para pejabat/pegawai yang telah ditetapkan daftar evaluatornya secara tertulis/manual/resmi sesuai timeframe Surat Edaran Menteri Keuangan Nomor SE-21/MK.1/2012 tentang Pelaksanaan Penilaian Kinerja Semester I Tahun 2012 di Lingkungan Kementerian Keuangan, dengan ketentuan sebagai berikut (1) Formula Nilai Perilaku (NP) secara manual dapat dihitung melalui petunjuk yang terlampir di
halaman 34 -35 Lampiran Keputusan Dirjen Perbendaharaan Nomor KEP-107/PB/2012. (2) Langkah-langkah proses memberikan Penilaian Perilaku pada Aplikasi Pengelolaan Kinerja
adalah sebagai berikut: Langkah 1: Pejabat/pegawai yang telah ditetapkan sebagai Evaluator akan mengetahui Evaluee-nya (yang akan dinilai) melalui klik menu “Perilaku” dan klik menu “Penilaian” dengan tampilan sebagai berikut:
Daftar nama evaluee yang akan dinilai
Langkah 2: Klik nama evaluee yang akan dinilai sehingga akan muncul kuesioner Penilaian Perilaku untuk diisi di tiap pertanyaannya. Apabila ada yang kurang diklik jawabannya, akan muncul peringatan dari Aplikasi untuk mengisinya terlebih dahulu. Kemudian, klik “Simpan” dengan tampilan sebagai berikut:
8
Klik salah satu, sesuai dengan pilihan
Langkah 3: Pejabat/pegawai yang telah dinilai (evaluee) dapat mengetahui Total Nilai Perilakunya dengan meng-klik menu “Laporan” dan klik menu “Hasil Penilaian”. (3) Seluruh atasan langsung wajib memonitor bawahannya untuk memastikan bahwa
mereka sudah dinilai (diberikan Nilai Perilaku) oleh 5 (lima) Evaluatornya. Monitoring secara berjenjang dilaksanakan sebagai berikut: a) Pejabat eselon IV mengecek para pelaksananya b) Pejabat eselon III mengecek para eselon IV yang berada di bawahnya langsung. c) Pejabat eselon II mengecek para eselon III yang berada di bawahnya langsung. d) Pejabat eselon I mengecek para eselon II Ditjen Perbendaharaan. Langkah atasan langsung yang perlu dilaksanakan di Aplikasi adalah klik “Laporan” dan klik menu “Monitoring” dan pilih unit organisasi di lambang struktur organisasi sehingga di layar akan muncul tampilan sebagai berikut:
9
3.
Sub Manajer Kinerja Pegawai mempunyai kewenangan sebagai berikut: a.
Melakukan reset password pejabat/pegawai di lingkup unit eselon II yang bersangkutan.
b.
Melakukan reset evaluator yang sudah diajukan pejabat/pegawai di lingkup unit eselon II yang bersangkutan
Keterangan: 1.
Apabila ditemukan data pegawai yang tidak sesuai (Nama dan NIP) atau data pegawai yang belum ada, mohon disampaikan melalui email ke
[email protected] disertai dengan keterangan permasalahan yang ditemukan dan scan SK CPNS atau SK BKN a.n. pejabat/pegawai yang bersangkutan.
2.
Apabila ada kesalahan password, agar menghubungi Sub Manajer Kinerja Pegawai masingmasing unit eselon II untuk mereset password. Setelah password direset oleh Sub Manajer Kinerja Pegawai, pejabat/pegawai yang bersangkutan langsung login dengan username dan password menggunakan NIP baru atau NIP lama.
3.
Apabila ada perbaikan penunjukan evaluator/penilai, agar menghubungi Sub Manajer Kinerja Pegawai masing-masing unit eselon II untuk mereset penilai
C. Menindaklanjuti Nota Dinas Sekretaris Ditjen Perbendaharaan Nomor ND-1752/PB.1/2012 tanggal 15 Agustus 2012 hal Pelaksanaan Penilaian Kinerja Pejabat/Pegawai Ditjen Perbendaharaan kepada Para Direktur, Tenaga Pengkaji Bidang Perbendaharaan dan Para Kabag lingkup Sekretariat Ditjen Perbendaharaan, seluruh Pejabat Eselon II, III, dan IV serta Pelaksana di masing-masing unit eselon II secara berjenjang dan dimonitor oleh Sub Manajer Kinerja Organisasi pada tiap direktorat agar melaksanakan Input Kontrak Kinerja dan Realisasi IKU Semester I Tahun 2012 pada Aplikasi Pengelolaan Kinerja dengan rincian sebagai berikut: 1. Manajer Kinerja Organisasi menunjuk Sub Manajer Kinerja Organisasi Unit Eselon II Kantor Pusat di aplikasi. 10
2. Untuk langkah pertama, Sub Manajer Kinerja Organisasi Unit Eselon II Kantor Pusat wajib segera melakukan setting “Parameter Unit”
a) Bobot Perspektif : lihat kolom Bobot Perspektif pada kontrak kinerja Kemenkeu-Two b) Bobot Nilai Kinerja Pegawai: lihat di KEP-107/PB/2012 di halaman 36 CKP NILAI PERILAKU JABATAN (NKP_CKP) (NKP_NP) ESELON I ESELON II ESELON III ESELON IV PELAKSANA FUNGSIONAL
70 70 70 75 75 70
30 30 30 25 25 30
c) Bobot Variabel: lihat di KEP-107/PB/2012 di halaman 23 - IKU Cascading: 70% - IKU Non Cascading: 30%
11
3. Sub Manajer Kinerja Organisasi Unit Eselon II Kantor Pusat menginput Sasaran Strategis Unit Eselon II yang bersangkutan Detail Sasaran Strategis dapat dilihat di Manual IKU dan Kontrak Kinerja Kemenkeu-Two. Pada saat input uraian Sasaran Strategis diperhatikan posisi kursor harus di samping huruf terakhir/jangan sampai ada spasi di samping huruf terakhir, untuk menghindari Sasaran Strategis tidak dapat diakses oleh pejabat/pegawai di unit-nya)
12
4. Input Kontrak Kinerja harus terlebih dahulu dimulai untuk Pejabat Eselon II dengan wajib telah menyelesaikan input Kontrak Kinerja Kemenkeu-Two paling lambat tanggal 20 September 2012 dengan langkah-langkah sebagai berikut: a. Pejabat Eselon II menyusun Kontrak Kinerja Kemenkeu-Two dengan format Nomor Kontrak Kinerja sebagai berikut: Nomor Urut Unit/PB/2012, contoh: Setditjen: 1/PB/2012 (petunjuk penomoran Kontrak Kinerja terlampir). b. Pejabat Eselon II menginput IKU Kemenkeu-Two pada Kontrak Kinerja yang telah diinput - Kode IKU disesuaikan dengan Kontrak Kinerja Kemenkeu-Two yang telah ditandatangani. - Sasaran Strategis diambil dari Sasaran Strategis yang telah diinput oleh Sub Manajer Kinerja Organisasi. - Untuk Kemenkeu-Two tidak perlu menarik IKU Atasan langsung walaupun IKU tersebut Cascading (cukup pilih di Aplikasi pada pilihan Jenis Cascading Direct/Indirect). - Indikator Kinerja Utama diisi sesuai dengan Kontrak Kinerja (harus diisi). - Definisi diisi sesuai dengan Manual IKU (harus diisi). - Formula diisi sesuai dengan Manual IKU. - Tujuan diisi sesuai dengan Manual IKU (harus diisi). - Satuan Pengukuran diisi sesuai dengan Manual IKU (harus diisi). - Tingkat Kendali diisi sesuai dengan Manual IKU (harus diisi). - Tingkat Validitas diisi sesuai dengan Manual IKU (harus diisi). - Unit/Pihak Penanggung Jawab IKU diisi sesuai dengan Manual IKU. - Unit/Pihak Penyedia Data diisi sesuai dengan Manual IKU. - Sumber Data diisi sesuai dengan Manual IKU (harus diisi). - Tindakan bila data belum tersedia diisi sesuai dengan Manual IKU. - Jenis Konsolidasi Periode diisi sesuai dengan Manual IKU (harus diisi). - Jenis Cascading diisi sesuai dengan Manual IKU (harus diisi Indirect/Direct untuk Cascading atau dipilih Non Cascading) - Jenis konsolidasi lokasi adalah kriteria yang menunjukkan pola penetapan/perhitungan angka capaian IKU diatasnya: Sum atau Average (harus diisi). - Polarisasi diisi sesuai dengan Manual IKU (harus diisi). - Periode pelaporan diisi sesuai dengan Manual IKU (harus diisi). - Target tahun ini diisikan angkanya saja sesuai dengan Manual IKU (harus diisi) 13
c. Setiap IKU diinput target sesuai periode pelaporan (lampiran I pada Kontrak Kinerja Kemenkeu-Two). d. Inisiatif Strategis diinput untuk IKU yang masuk pada Sasaran Strategis yang masuk Perspektif Internal Proses dan Perspektif Learning and Growth. Pada Perspektif Internal Proses, dimasukkan pada 5 IKU dan pada Perspektif Learning and Growth dimasukkan pada 2 IKU (lampiran II pada Kontrak Kinerja Kemenkeu-Two). e. Log book diisi setiap periode tertentu sesuai kesepakatan dengan atasan langsung.
5. Setelah input Kontrak Kinerja Kemenkeu Two selesai, Pejabat Eselon III wajib menyelesaikan input Kontrak Kinerja Kemenkeu-Three paling lambat tanggal 21 September 2012 dengan langkah-langkah sebagai berikut: a. Pejabat Eselon III menyusun Kontrak Kinerja Kemenkeu-Three dengan format Nomor Kontrak Kinerja terlampir. b. Pejabat Eselon III menginput IKU Kemenkeu-Three pada Kontrak Kinerja yang telah diinput - Kode
IKU
disesuaikan
dengan
Kontrak
Kinerja
Kemenkeu-Three yang
telah
ditandatangani. - IKU Atasan diisi apabila IKU tersebut turun dari atasan dengan cara mencari IKU atasan pada aplikasi (klik dari pilihan). - Sasaran Strategis diambil dari Sasaran Strategis yang telah diinput oleh Sub Manajer Kinerja Organisasi. - Indikator Kinerja Utama diisi sesuai dengan Kontrak Kinerja (harus diisi). - Definisi diisi sesuai dengan Manual IKU (harus diisi). - Formula diisi sesuai dengan Manual IKU. - Tujuan diisi sesuai dengan Manual IKU (harus diisi). - Satuan Pengukuran diisi sesuai dengan Manual IKU (harus diisi). - Tingkat Kendali diisi sesuai dengan Manual IKU (harus diisi). - Tingkat Validitas diisi sesuai dengan Manual IKU (harus diisi). - Unit/Pihak Penanggung Jawab IKU diisi sesuai dengan Manual IKU. - Unit/Pihak Penyedia Data diisi sesuai dengan Manual IKU. - Sumber Data diisi sesuai dengan Manual IKU (harus diisi). - Tindakan bila data belum tersedia diisi sesuai dengan Manual IKU. - Jenis Konsolidasi Periode diisi sesuai dengan Manual IKU (harus diisi). - Jenis Cascading diisi sesuai dengan Manual IKU (harus diisi). - Jenis konsolidasi lokasi adalah kriteria yang menunjukkan pola penetapan/perhitungan angka capaian IKU diatasnya: Sum atau Average (harus diisi). - Polarisasi diisi sesuai dengan Manual IKU (harus diisi). 14
- Periode pelaporan diisi sesuai dengan Manual IKU (harus diisi). - Target tahun ini diisikan angkanya saja sesuai dengan Manual IKU (harus diisi) c. Setiap IKU diinput target sesuai periode pelaporan (lampiran I pada Kontrak Kinerja Kemenkeu-Three). d. Log book diisi setiap periode tertentu sesuai kesepakatan dengan atasan langsung. 6. Setelah input Kontrak Kinerja Kemenkeu Three selesai, para Pejabat Eselon IV wajib menyelesaikan input Kontrak Kinerja Kemenkeu-Four paling lambat tanggal 24 September 2012 dengan langkah-langkah sebagai berikut: a. Pejabat Eselon IV menyusun Kontrak Kinerja Kemenkeu-Four dengan format Nomor Kontrak Kinerja terlampir. b. Pejabat Eselon IV menginput IKU Kemenkeu-Four pada Kontrak Kinerja yang telah diinput - Kode IKU disesuaikan dengan Kontrak Kinerja Kemenkeu-Four yang telah ditandatangani. - IKU Atasan diisi apabila IKU tersebut turun dari atasan dengan cara mencari IKU atasan pada aplikasi (klik dari pilihan). - Sasaran Strategis diambil dari Sasaran Strategis yang telah diinput oleh Sub Manajer Kinerja Organisasi. - Indikator Kinerja Utama diisi sesuai dengan Kontrak Kinerja (harus diisi). - Definisi diisi sesuai dengan Manual IKU (harus diisi). - Formula diisi sesuai dengan Manual IKU. - Tujuan diisi sesuai dengan Manual IKU (harus diisi). - Satuan Pengukuran diisi sesuai dengan Manual IKU (harus diisi). - Tingkat Kendali diisi sesuai dengan Manual IKU (harus diisi). - Tingkat Validitas diisi sesuai dengan Manual IKU (harus diisi). - Unit/Pihak Penanggung Jawab IKU diisi sesuai dengan Manual IKU. - Unit/Pihak Penyedia Data diisi sesuai dengan Manual IKU. - Sumber Data diisi sesuai dengan Manual IKU (harus diisi). - Tindakan bila data belum tersedia diisi sesuai dengan Manual IKU. - Jenis Konsolidasi Periode diisi sesuai dengan Manual IKU (harus diisi). - Jenis Cascading diisi sesuai dengan Manual IKU (harus diisi). - Jenis konsolidasi lokasi adalah kriteria yang menunjukkan pola penetapan/perhitungan angka capaian IKU diatasnya: Sum atau Average (harus diisi). - Polarisasi diisi sesuai dengan Manual IKU (harus diisi). - Periode pelaporan diisi sesuai dengan Manual IKU (harus diisi). - Target tahun ini diisikan angkanya saja sesuai dengan Manual IKU (harus diisi) c. Setiap IKU diinput target sesuai periode pelaporan (lampiran I pada Kontrak Kinerja Kemenkeu-Four). d. Log book diisi setiap periode tertentu sesuai kesepakatan dengan atasan langsung. 15
7. Setelah input Kontrak Kinerja Kemenkeu Four selesai, para PELAKSANA wajib menyelesaikan input Kontrak Kinerja Kemenkeu-Five paling lambat tanggal 25 September 2012 dengan langkah-langkah sebagai berikut: a. Para Pelaksana menyusun Kontrak Kinerja Kemenkeu-Five dengan format Nomor Kontrak Kinerja terlampir. b. Para Pelaksana menginput IKU Kemenkeu-Five pada Kontrak Kinerja yang telah diinput - Kode IKU disesuaikan dengan Kontrak Kinerja Kemenkeu-Five yang telah ditandatangani. - IKU Atasan diisi apabila IKU tersebut turun dari atasan dengan cara mencari IKU atasan pada aplikasi (klik dari pilihan). - Sasaran Strategis diambil dari Sasaran Strategis yang telah diinput oleh Sub Manajer Kinerja Organisasi. - Indikator Kinerja Utama diisi sesuai dengan Kontrak Kinerja (harus diisi). - Definisi diisi sesuai dengan Manual IKU (harus diisi). - Formula diisi sesuai dengan Manual IKU. - Tujuan diisi sesuai dengan Manual IKU (harus diisi). - Satuan Pengukuran diisi sesuai dengan Manual IKU (harus diisi). - Tingkat Kendali diisi sesuai dengan Manual IKU (harus diisi). - Tingkat Validitas diisi sesuai dengan Manual IKU (harus diisi). - Unit/Pihak Penanggung Jawab IKU diisi sesuai dengan Manual IKU. - Unit/Pihak Penyedia Data diisi sesuai dengan Manual IKU. - Sumber Data diisi sesuai dengan Manual IKU (harus diisi). - Tindakan bila data belum tersedia diisi sesuai dengan Manual IKU. - Jenis Konsolidasi Periode diisi sesuai dengan Manual IKU (harus diisi). - Jenis Cascading diisi sesuai dengan Manual IKU (harus diisi). - Jenis konsolidasi lokasi adalah kriteria yang menunjukkan pola penetapan/perhitungan angka capaian IKU diatasnya: Sum atau Average (harus diisi). - Polarisasi diisi sesuai dengan Manual IKU (harus diisi). - Periode pelaporan diisi sesuai dengan Manual IKU (harus diisi). - Target tahun ini diisikan angkanya saja sesuai dengan Manual IKU (harus diisi) c. Setiap IKU diinput target sesuai periode pelaporan (lampiran I pada Kontrak Kinerja Kemenkeu-Five). d. Log book diisi setiap periode tertentu sesuai kesepakatan dengan atasan langsung.
8. Atasan langsung dimulai berjenjang dan serentak dari pejabat Eselon I kemudian pejabat eselon II, III dan IV melakukan Persetujuan Kontrak Kinerja Bawahan paling lambat tanggal 26 September 2012. 16
Pejabat Eselon I, II, III, dan IV (masing-masing sebagai atasan langsung) melihat Kontrak Kinerja yang telah diinput oleh Bawahannya, setelah IKU dan targetnya dianggap sesuai, selanjutnya Atasan Langsung melakukan persetujuan Kontrak Kinerja pada aplikasi. Setelah Atasan Langsung menyetujui Kontrak Kinerja Bawahannya, maka para Bawahan tidak dapat mengedit/memperbaiki lagi. Untuk memperbaiki Kontrak Kinerja-nya, Bawahan harus menghubungi Atasan Langsungnya, apabila Atasan Langsung menyetujui permintaan Bawahan maka Atasan Langsung melepas persetujuan Kontrak Kinerja pada aplikasi (Un-click), kemudian Bawahan memperbaiki Kontrak Kinerjanya, selanjutnya Atasan Langsung harus melakukan persetujuan Kontrak Kinerja kembali. 9. Atasan langsung mengisi capaian realisasi IKU Semester I Tahun 2012 pada Kontrak Kinerja bawahan (secara berjenjang dimulai dari Pejabat eselon IV untuk Pelaksana, Pejabat eselon III untuk eselon IV-nya, Pejabat eselon II untuk eselon III-nya, dan Pejabat eselon I untuk pejabat eselon II) dan telah menyelesaikannya serentak paling lambat tanggal 27 September 2012 Setiap periode pelaporan (triwulanan) Atasan Langsung mengisi capaian realisasi IKU pada Kontrak Kinerja bawahannya melalui aplikasi dan juga memperhatikan isian log book yang telah diinput pada setiap IKU.
17
18
Deskripsi
Field Perspektif
Sasaran Strategis Deskripsi Sasaran Strategis
Indikator Kinerja Utama Deskripsi Indikator Kinerja Utama
Satuan Pengukuran Tingkat Kendali IKU
Tingkat Validitas IKU
Unit/Pihak Penanggung Jawab IKU
Unit/Pihak Penyedia Data
: Tuliskan nama perspektif Balanced Scorecard di mana IKU tersebut berada. Pilih salah satu: Stak eholder/Strategic Outcomes, Customer, Internal Business Process, Learning and Growth Field ini hanya muncul pada Manual IKU unit yang memiliki peta strategi. Bagi unit yang tidak memiliki peta strategi field 'perspektif' dihapus. : Tuliskan Kode Sasaran Strategis yang diikuti nama Sasaran Strategisnya Kode sasaran strategis mengikuti ketentuan yang telah ditetapkan dalam Lampiran VI : Tuliskan uraian SS dimaksud yang meliputi pengertian, alasan, ruang lingkup, dan tujuan SS tersebut Bagi unit yang telah ditetapkan untuk tidak menyusun SS complement, maka field 'Deskripsi Sasaran Strategis' dihapus. : Tuliskan kode IKU yang diikuti nama Indikator Kinerja Utama Kode IKU mengikuti ketentuan yang telah ditetapkan dalam Lampiran VI : Tuliskan uraian mengenai IKU yang mencakup: Definisi : uraian mengenai apa yang dimaksud dengan IKU tersebut Formula : uraian bagaimana cara untuk memperoleh nilai IKU tersebut Tujuan : uraian mengenai alasan dimasukkannya IKU tersebut dalam Balanced Scorecard : Tuliskan unit pengukuran yang digunakan untuk menunjukkan kuantitas IKU, misal %, Rp, USD, kali, buah, orang : Berikan tanda "X" pada salah satu dari tiga kriteria di bawah ini. High : Pencapaian target secara dominan ditentukan oleh unit/individu ybs. Moderate : Pencapaian target juga dipengaruhi unit/individu lain di lingkungan unit/individu ybs. dan/atau di luar unit/individu ybs. Low : Pencapaian target sangat dipengaruhi secara dominan oleh unit/ individu lain di luar unit ybs. : Berikan tanda "X" pada salah satu dari ketiga kriteria di bawah ini. Exact : ukuran yang ideal untuk mengukur hasil pencapaian SS yang diharapkan. Pencapaian IKU jenis ini telah menggambarkan pencapaian SS secara keseluruhan Proxy : indikator yang mengukur hasil tidak secara langsung, tetapi lewat sesuatu yang mewakili hasil tersebut Activity : IKU yang mengukur jumlah, biaya, dan waktu dari kegiatan-kegiatan yang berdampak pada SS yang bersangkutan : Tuliskan unit/Individu yang bertanggungjawab terhadap pencapaian IKU, dengan ketentuan sebagai berikut: 1. Apabila IKU ini di-cascade ke bawah, maka penanggung jawab IKU diisi oleh unit/pihak yang menerima cascading IKU 2. Apabila IKU tidak di-cascade ke bawah, maka penanggung jawab IKU diisi dengan unit/pihak pemilik IKU yang bersangkutan : Tuliskan unit/Individu yang bertanggungjawab mengkoordinasikan dan menyediakan data capaian IKU
Sumber Data : Tuliskan dari mana sumber data IKU ini diperoleh Tindakan apabila data belum tersedia : Tuliskan tindakan untuk dapat memperoleh data tersebut apabila sumber data belum ada Jenis Konsolidasi Periode
: Berikan tanda "X" pada salah satu dari tiga kriteria di bawah ini yang menunjukkan pola penetapan/perhitungan angka capaian IKU: Sum : Penjumlahan angka capaian per periode pelaporan. Contoh: Q1=20, Q2=30, maka Semester I=50 Take last known value : Angka capaian yang digunakan adalah angka periode terakhir. Contoh Q1=20, Q2=30, maka Semester I=30
Jenis Cascading
: Berikan tanda "X" pada salah satu dari tiga kriteria di bawah ini yang menunjukkan jenis cascading atas IKU tersebut: Direct : Apabila IKU tersebut diturunkan secara langsung dari IKU di atasnya. Baik nama, definisi, ruang lingkup, target atas IKU tersebut sama dengan IKU di atasnya. Indirect : Apabila IKU tersebut diturunkan tidak secara langsung dari IKU di atasnya. Terdapat perbedaan baik dalam nama, definisi, ruang lingkup, target atas IKU dengan IKU di atasnya. Complement : Apabila tersebut merupakan IKU yang baru yang sebelumnya belum tercakup pada IKU di atasnya.
Jenis Konsolidasi Lokasi
: Jenis konsolidasi lokasi ini diisi hanya pada IKU hasil cascading secara indirect. Sum : Jika konsolidasi target atau capaian IKU di atasnya merupakan penjumlahan dari seluruh target atau capaian IKU hasil cascadingnya. Average : Jika konsolidasi target atau capaian IKU di atasnya merupakan hasil rata-rata dari seluruh target atau capaian IKU hasil cascadingnya.
Polarisasi
: Berikan tanda "X" pada salah satu dari tiga kriteria di bawah ini yang menunjukkan ekspektasi arah nilai aktual dari IKU dibandingkan relatif terhadap nilai target: Maximize : Nilai aktual/realisasi/pencapaian IKU diharapkan lebih tinggi dari target
Average : Rata-rata dari penjumlahan angka capaian per periode pelaporan. Contoh: Q1=20, Q2=30, maka Semester I=25
Periode Pelaporan
Minimize : Nilai aktual/realisasi/pencapaian IKU diharapkan lebih kecil dari target Stabilize : Nilai aktual/realisasi/pencapaian IKU diharapkan berada dalam suatu rentang target tertentu : Berikan tanda "X" pada salah satu dari empat periode pelaporan (bulanan, triwulanan, semesteran, tahunan) untuk menunjukkan seberapa sering data aktual Indikator Kinerja perlu dilaporkan pencapaiannya
Pada Tabel Data diisikan target yang ingin dicapai dan realisasi yang tercapai menurut periode pengukuran dan polarisasinya. Periode Pelaporan
Tahun Y-2 Realisasi Target
Tahun Y-1
Target
Realisasi
Tahun Y
Target
Note: Y adalah Tahun Berjalan TABEL INISIATIF STRATEGIS Nama IS Nama IS Periode Pelaksanaan IS Penanggung Jawab Aktifitas
Periode Pelaksanaan IS
Penanggung Jaw ab
: Tuliskan nama IS : Perkiraan waktu pelaksanaan IS (tuliskan waktu awal dan akhir pelaksanaan) : Tuliskan satu nama pegawai yang menjadi penanggung jawab IS (kegiatan)
19
D. Untuk jabatan Plt. di semester I tahun 2012, dilakukan dengan mengubah profil terlebih dahulu untuk kemudian dapat membuat kontrak kinerja dengan cara mengklik “Buat Kontrak”. Selanjutnya, isi IKU dan evaluator seperti langkah-langkah sebelumnya. E. Untuk realisasi dari IKU Cascading, secara otomatis ketika Eselon IV menginput capaian IKU Kemenkeu Five (Pelaksana), maka nilai capaian tersebut akan langsung menjadi realisasi Kemenkeu Four, Three hingga Two sehingga tidak perlu menginput ulang. F. Bagi Kanwil, yang belum memisahkan jabatan Sub Manajer Kinerja Organisasi dan Sub Manajer Kinerja Pegawai (rangkap jabatan) agar dilakukan sebagai berikut: 1.
Sub Manajer Kinerja Organisasi: Pejabat Sub MKO yang existing (yang sudah pernah diajukan ke Kantor Pusat)
2.
Sub Manajer Kinerja Pegawai: Pejabat yang merangkap diubah menjadi Kepala Kanwil Ditjen Perbendaharaan (kecuali Kanwil DJPBN Provinsi Jawa Barat). Apabila Kanwil sudah memisahkan jabatan Sub MKO dan Sub MKP pada saat diajukan ke Kantor Pusat, maka tetap menjalankan sebagaimana mestinya
20