PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI BANGSA STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Nama
: Larasati Nur Pratama
NIM
: 11.11.5245
Kelompok
:E
Program Studi : S1-TI Dosen
: DR. Abidarin Rosyidi, MMa
ABSTRAK Setiap negara mempunyai cita-cita dan memerlukan ideologi sebagai pedoman atau sistem dalam mewujudkannya. Pendiri negara Indonesia telah merumuskan sebuah ideologi yang bersifat terbuka, yakni Pancasila. Segala bentuk peraturan bernegara yang ada di Indonesia harus sesuai dengan Pancasila. Tidak hanya itu, perlu adanya penjiwaan terhadap Pancasila sehingga seluruh hukum itu merupakan jaminan terhadap penjabaran, pelaksanaan, penerapan Pancasila. Indonesia menggunakan Pancasila sebagai ideologi bangsa karena Pancasila bersifat terbuka, yaitu bersifat dinamis dan reformis sehingga dapat disesuaikan dengan perkembangan zaman sesuai musyawarah rakyat dan tetap selaras dengan cita-cita luhur bangsa. Ideologi yang terbuka sangat tepat diterapkan pada negara yang bersistem pemerintahan demokrasi seperti Indonesia. Ideologi Pancasila mempunyai beberapa sifat kelebihan yang dijelaskan dalam beberapa dimensi. Yaitu dimensi realitas, idealisme, dan fleksibilitas. Ketiga dimensi tersebut membuat Pancasila tetap relevan dari masa ke masa dan tidak menggoyahkan Indonesia dalam mencapai citacita bangsa.
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Setiap bangsa mempunyai cita-cita. Dalam mewujudkan cita-cita tersebut perlu adanya pedoman atau ideologi yang kuat yang menjadi basis bagi suatu teori atau sistem kenegaraan untuk seluruh rakyatnya, serta menjadi tujuan hidup berbangsa dan bernegara. Ideologi secara praktis diartikan sebagai sistem dasar seseorang tentang nilai-nilai dan tujuan-tujuan serta sarana-sarana pokok untuk mencapainya. Jika diterapkan oleh negara maka ideologi diartikan sebagai kesatuan gagasan-gagasan dasar yang disusun secara sistematis dan dianggap menyeluruh tentang manusia dan kehidupannya, baik sebagai individu, sosial, maupun dalam kehidupan bernegara. Ketika
perencanaan
kemerdekaan,
para
pemimpin
bangsa
Indonesia merancang sebuah ideologi bangsa. Hingga akhirnya terciptalah ideologi Pancasila.
B. Rumusan Masalah 1. Mengapa Indonesia menggunakan Pancasila sebagai ideologi bangsa? 2. Apa kelebihan-kelebihan Pancasila?
C. Tujuan Penulisan 1. Penulis ingin mengetahui latar belakang penggunaan Pancasila sebagai ideologi Indonesia 2. Penulis ingin mengetahui kelebihan-kelebihan Pancasila sebagai ideologi Indonesia
BAB II ISI
A. Tinjauan Pendekatan Yuridis Meskipun nama “Pancasila” tidak secara eksplisit disebutkan dalam UUD 1945 sebagai dasar negara, tetapi pada alinea keempat Pembukaan UUD 1945 itu secara jelas disebutkan bahwa dasar negara Indonesia adalah keseluruhan nilai yang dikandung Pancasila. Dengan demikian tepatlah pernyataan Darji Darmodihardjo (1984) bahwa secara yuridis-konstitusional, “Pancasila adalah Dasar Negara yang dipergunakan sebagai dasar mengatur-menyelenggarakan pemerintahan negara. … Mengingat bahwa Pancasila adalah Dasar Negara, maka mengamalkan dan mengamankan Pancasila sebagai Dasar Negara mempunyai sifat imperatif/ memaksa, artinya setiap warga negara Indonesia harus tunduk-taat kepadanya. Siapa saja yang melanggar Pancasila sebagai Dasar Negara, ia harus ditindak menurut hukum, yakni hukum yang berlaku di Negara Indonesia.” Pernyataan tersebut sesuai dengan posisi Pancasila sebagai sumber tertinggi tertib hukum atau sumber dari segala sumber hukum. Dengan demikian, segala hukum di Indonesia harus bersumber pada Pancasila, sehingga dalam konteks sebagai negara yang berdasarkan hukum (Rechtsstaat), Negara dan Pemerintah Indonesia „tunduk‟ kepada Pancasila sebagai „kekuasaan‟ tertinggi. Dalam kedudukan tersebut, Pancasila juga menjadi pedoman untuk menafsirkan UUD 1945 dan atau penjabarannya melalui peraturanperaturan operasional lain di bawahnya, termasuk kebijaksanaankebijaksanaan dan tindakan-tindakan pemerintah di bidang pembangunan, dengan peran serta aktif seluruh warga negara. Oleh karena itu dapatlah dimengerti bahwa seluruh undangundang, peraturan-peraturan operasional dan atau hukum lain yang mengikutinya bukan hanya tidak boleh bertentangan dengan Pancasila, sebagaimana dimaksudkan oleh Kirdi Dipoyudo (1979:107): “… tetapi
sejauh mungkin juga selaras dengan Pancasila dan dijiwai olehnya …” sedemikian rupa sehingga seluruh hukum itu merupakan jaminan terhadap penjabaran, pelaksanaan, penerapan Pancasila.
B. Pembahasan Indonesia adalah sebuah negara dan sebuah negara memerlukan sebuah ideologi untuk menjalankan sistem pemerintahan yang ada pada negara tersebut, dan masing-masing negara berhak menentukan ideologi apa yang paling tepat untuk digunakan. Untuk Indonesia ideologi yang paling tepat adalah menggunakan ideologi terbuka. Hal itu dikarenakan di Indonesia menganut sistem pemerintahan demokratis yang di dalamnya membebaskan setiap masyarakat untuk berpendapat dan melaksanakan sesuatu sesuai dengan keinginannya masing-masing. Makna dari ideologi terbuka adalah sebagai suatu sistem pemikiran terbuka. Ideologi terbuka merupakan cita-cita yang sudah hidup dalam masyarakat. Di dalamnya terkandung nilai-nilai dan cita-cita yang berasal dari dalam masyarakat sendiri. Masyarakat mengadakan musyawarah dan konsensus untuk merumuskan ideologi tersebut. Dan yang terpenting, ideologi terbuka ini bersifat dinamis dan reformis. Pancasila jika dilihat dari nilai-nilai dasarnya, dapat dikatakan sebagai ideologi terbuka. Dalam ideologi terbuka terdapat cita-cita dan nilai-nilai yang mendasar, bersifat tetap dan tidak berubah. Oleh kareanya ideologi tersebut tidak langsung bersifat operasional, masih harus dieksplisitkan, dijabarkan melalui penafsiran yang sesuai dengan konteks jaman. Pancasila sebagai ideologi terbuka memiliki ideologi-ideologi idealitas, normatif dan realistis. Pancasila sebagai ideologi memberi kedudukan yang seimbang kepada manusia sebagai makhluk individu dan makhluk sosial. Pancasila bertitik tolak dari pandangan bahwa secara kodrati bersifat monopluralis, yaitu manusia yang satu tetapi dapat dilihat dari berbagai dimensi dalam aktualisasinya.
Dalam penerapannya, cita-cita luhur bangsa tidak berubah dari masa ke masa. Hanya sistem kerjanya saja yang disesuaikan dengan perkembangan zaman. Penyesuaiannya pun diselaraskan dengan ideologi Pancasila. Nilai-nilai dan cita-citanya tidak dapat dipaksakan dari luar, melainkan digali dan diambil dari moral, budaya masyarakat itu sendiri; dasarnya bukan keyakinan ideologis sekelompok orang, melainkan hasil musyawarah dari konsensus masyarakat tersebut; nilai-nilai itu sifatnya dasar, secara garis besar saja sehingga tidak langsung operasional. Ideologi Pancasila mempunyai tiga sifat dimensi. Yang pertama adalah dimensi realitas, nilai yang terkandung dalam dirinya, bersumber dari nilai-nilai yang hidup dalam masyarakat, terutama pada waktu ideologi itu lahir, sehingga mereka betul-betul merasakan dan menghayati bahwa nilai-nilai dasar itu adalah milik mereka bersama. Pancasila mengandung sifat dimensi realitas ini dalam dirinya.Dimensi idealisme, ideologi itu mengandung cita-cita yang ingin diicapai dalam berbagai bidang kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Pancasila bukan saja memenuhi dimensi idealisme ini tetapi juga berkaitan dengan dimensi realitas. Yang terakhir dimensi fleksibilitas ideologi itu memberikan penyegaran, memelihara dan memperkuat relevansinya dari waktu ke waktu sehingga bebrsifat dinamis, demokrastis. Pancasila memiliki
dimensi
fleksibilitas
relevansinya dari masa ke masa.
karena
memelihara,
memperkuat
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan dan Saran Indonesia menggunakan Pancasila sebagai ideologi bangsa karena Pancasila bersifat terbuka, yaitu bersifat dinamis dan reformis sehingga dapat disesuaikan dengan perkembangan zaman sesuai musyawarah rakyat dan tetap selaras dengan cita-cita luhur bangsa. Ideologi yang terbuka sangat tepat diterapkan pada negara yang bersistem pemerintahan demokrasi seperti Indonesia. Ideologi Pancasila mempunyai beberapa sifat kelebihan yang dijelaskan dalam beberapa dimensi. Yaitu dimensi realitas, idealisme, dan fleksibilitas. Ketiga dimensi tersebut membuat Pancasila tetap relevan dari masa ke masa dan tidak menggoyahkan Indonesia dalam mencapai citacita bangsa. Agar konsistensi masyarakat Indonesia dalam bernegara tetap terjaga, perlu adanya kesadaran penuh bahwa Pancasila benar-benar merupakan pedoman hidup berbangsa dan bernegara. Dengan adanya pengamalan-pengamalan Pancasila, Indonesia akan lebih tertib dan makmur.
B. Daftar Pustaka http://cybercounselingstain.bigforumpro.com/t32-pancasila-sebagaiideologi http://pancasila.univpancasila.ac.id/?p=343 http://tumija.wordpress.com/2010/07/31/pancasila-sebagai-ideologiterbuka/ http://mlebu.blogdetik.com/2010/04/16/makalah-pancasila/