PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI BANGSA
ABSTRAK Prinsip-prinsip pembangunan politik yang kurang sesuai dengan nilai-nilai Pancasila telah membawa dampak yang luas dan mendasar bagi kehidupan manusia Indonesia. Pembangunan bidang ini boleh dikatakan telah gagal mendidik masyarakat agar mampu berpolitik secara cantik dan etis karena lebih menekankan pada upaya membangun dan mempertahankan kekuasaan. Implikasi yang paling nyata dapat dilihat dalam pembangunan bidang hukum serta pertahanan dan keamanan. Pembangunan bidang hukum yang didasarkan pada nilai-nilai moral baru sebatas pada tataran filosofis dan konseptual. Hukum nasional yang telah dikembangkan secra rasional dan realistis tidak pernah dapat direalisasikan karena setiap upaya penegakan hukum selalu dipengaruhi oleh keputusan politik. Oleh karena itu, tidak berlebihan apabila pembangunan bidang hukum dikatakan telah mengalami kegagalan. Sementara, pembangunan bidang pertahanan dan keamanan juga telah menyimpang dari hakikat sistem pertahanan yang ingin dikembangkan seperti yang dicitacitakan oleh para pendiri republik tercinta ini. Pembangunan pertahanan dan keamanan lebih diarahkan untuk kepentingan politik. Setelah dapat mengintegrasikan seluruh sila-sila Pancasila sebagai suatu kesatuan yang utuh dan bergerak dinamis dalam suatu arus pemikiran yang bukan hanya mencakup sistem nilai tetapi juga dimensi kelembagaannya dengan menegaskan bahwa Sila Keadilan Sosial setidaktidaknya merupakan pegangan, untuk menguji terwujud tidaknya Pancasila sebagai Dasar Negara. Selahjutnya bagaimana menjabarkannya ke dalam sistem kenegaraan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
1
KATA PENGANTAR Dengan selalu memohon ridho dan panjatan puji syukur kehadirat Allah SWT, pada akhirnya tugas yang berbentuk makalah dengan judul “PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI BANGSA”dapat terselesaikan. Penulisan makalah ini dimaksudkan untuk memenuhi persyaratan tugas akhir pendidikan pancasila. Terima kasih Semua teman-teman STIMIK AMIKOM yang selalu memberi bantuan, baik langsung maupun tidak langsung dalam suka dan duka, baik moril maupun materiil selama dalam menyelesaikan tugas ini. Akhirnya harapan saya, semoga ini dapat bermanfaat bagi semua mahasiswa demi pengembangan dan perbaikan di masa mendatang.
Saya
sangat menyadari bahwa
di dalam Penulisan makalah ini masih banyak sekali kekurangan dan kesalahan serta jauh dari sempurna. Oleh karena itu penulis sangat mengharapkan saran,kritik,dan masukan yang positif dari berbagai pihak. Namun yang terpenting bagi saya adalah proses serta pengalaman yang dialami dan bukan sekedar hasil yang dicapai. wassalam….
Yogjakarta, 15 Oktober 2011
Diosi Julianto NIM. 11.01.2896
2
Daftar Isi
Abstrak……………………………………………………………………………. 1 Kata pengantar……………………………………………………………………. 2 I.
Latar Belakang Masalah………………………………………………………….. 4
II.
Rumusan Masalah ……………………………………………………………….. 5
III.
Pendekatan ………………………………………………………………………. 6
IV. Pembahasan………………………………………………………………………..7 A. Pengertian Ideologi…………………………………………………………..8 B. Makna Pancasila……………………………………………………………..8 C. Pelaksanaan Pancasila Dibidang Politik dan Hukum……………………….9 V. Kesimpulan dan Saran ……………………………………………………………..10 A. Kesimpulan…………………………………………………………….. 10 B. Saran-Saran…………………………………………………………… 10 Referensi……………………………………………………………………………….. 11
3
I.
Latar Belakang Masalah Pancasila merupakan pandangan hidup, dasar negara, dan pemersatu bangsa
Indonesia yang majemuk. Mengapa begitu besar pengaruh Pancasila terhadap bangsa dan negara Indonesia? Kondisi ini dapat terjadi karena perjalanan sejarah merebut kemerdekaan dan kompleksitas keberadaan bangsa Indonesia seperti keragaman suku, agama, bahasa daerah, pulau, adat istiadat, kebiasaan budaya, serta warna kulit jauh berbeda satu sama lain tetapi mutlak harus dipersatukan karena bersama-sama berjuang merebut kemerdekaan dan memiliki hak yang sama. Sila pertama Pancasila yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa merupakan landasan berbangsa dan bernegara yang penerapannya mewajibkan semua manusia Indonesia harus ber-ketuhanan. Karena keberadaan Tuhan melingkupi semua wujud dan sifat dari alam semesta ini, diharapkan manusia Indonesia dapat menyelaraskan diri dengan dirinya sendiri, dirinya dengan manusia-manusia lain di sekitarnya, dirinya dengan alam, dan dirinya dengan Tuhan. Pancasila, dalam konteks masyarakat bangsa yang beragam suku dan dengan wilayah yang luas, harus dijabarkan untuk menjadi ideologi kebangsaan yang menjadi kerangka berpikir (the main of idea), kerangka bertindak (the main of action), dan dasar hukum (basic law) bagi segenap elemen bangsa Indonesia. Hal ini, dimaksudkan untuk menghindari pemaksaan dan monopoli ideologi serta penafsiran tunggal. Pada hakikatnya, Pancasila juga terbuka pada pemikiran ideologi lainnya. Kecuali terhadap ideologi Komunisme yang nyata-nyata bertentangan dengan Pancasila harus tetap dilarang dan tidak boleh hidup di bumi Indonesia. Artinya Pancasila menjadi ajimat yang ampuh bagi rejim dalam mengambil segala bentuk keputusan, rakyat diharuskan tunduk pada legitimasi yang digunakan dengan melalui pengatasnamaan Pancasila, inilah di kemudian waktu menjadi permasalahan yang rumit.
4
II.
Rumusan Masalah Dari landasan latar belakang diatas, saya membuat rumusan-rumusan masalah sebagai berikut: 1. Apakah yang dimaksud dengan ideologi ? 2. Apakah makna yang terkandung didalam sila-sila pancasila ? 3. Bagaimana pelaksanaan pancasila dibidang sosial, ekonomi, politik dan hukum ?
5
III.
Pendekatan
A. Historis Menurut penggagas awal (Ir. Soekarno), bahwa Pancasila digali dari bumi Indonesia sendiri dan dikristalisasikan dari nilai-nilai yang berkembang dalam kehidupan rakyat Indonesia yang beraneka ragam. Nilai-nilai tersebut dapat diamati pada kelompok masyarakat yang tersebar di seluruh Indonesia yang dalam implementasinya sangat disesuaikan dengan kultur masyarakat yang bersangkutan. Dengan demikian, nampak jelas bahwa sesungguhnya Pancasila telah menjadi kehidupan nyata jauh sebelum berdirinya negara republik Indonesia. Sebagai suatu pemikiran yang memuat pandangan dasar dan cita-cita mengenai sejarah, manusia, masyarakat, dan negara Indonesia, yang bersumber dari kebudayaan Indonesia yang digali dan diambil dari kekayaan rohani, moral dan budaya masyarakat kita sendiri. Alangkah baiknya jika masih tetap menggunakan dan mempertahankannya sebagai nilai dasar sebagai ciri khas kita sebagai suatu bangsa. Tanpa takut untuk mengembangkannya secara dimamis sesuai dengan perkembangan jaman.
6
IV. Pembahasan A. Pengertian Ideologi Ideologi secara praktis diartikan sebagai system dasar seseorang / organisasi / bangsa tentang nilai-nilai dan tujuan-tujuan serta sarana-sarana pokok untuk mencapainya. Jika diterapkan oleh Negara maka ideologi diartikan sebagai kesatuan gagasan-gagasan dasar yang disusun secara sistematis dan dianggap menyeluruh tentang manusia dan kehidupannya, baik sebagai individu, sosial, maupun dalam kehidupan bernegara. Pasal 29 ayat (1) Negara berdasar atas Ketuhanan Yang Maha Esa. Pasal 6 ayat (1) menyatakan “Setiap warga Negara yang berusia tujuh tahun sampai dengan lima belas tahun wajib mengikuti pendidikan dasar”.
B. Makna Pancasila Pancasila berisi lima nilai dasar yaitu : 1. Nilai Ketuhanan Yang Maha Esa ( Nilai Ketuhanan ) 2. Nilai Kemanusian yang Adil dan Beradab ( Nilai Kemanusian ) 3. Nilai Persatuan Indonesia ( Nilai Persatuan ) 4. Nilai Kerakyatan yang dipimpin oleh Hikmah Kebijaksanaan dalam Permusawaratan / Perwakilan. ( Nilai Kerakyatan ) 5. Nilai Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia ( Nilai Keadilan )
1. Arti dan Makna Sila Ketuhanan Yang Maha Esa.Manusia sebagai makhluk yang ada di dunia ini seperti halnya makhluk lain diciptakan oleh penciptanya. 2.
Arti dan Makna Sila Kemanusiaan yang Adil dan Beradab Manusia ditempatkan sesuai dengan harkatnya. Hal ini berarti bahwa manusia mempunyai derajat yang sama di hadapan hukum.
7
3. Arti dan Makna Sila Persatuan Indonesia, Makna persatuan hakekatnya adalah satu, yang artinya bulat, tidak terpecah. Jika persatuan Indonesia dikaitkan dengan pengertian modern sekarang ini, maka disebut nasionalisme. 4.
Arti dan Makna Sila Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan Perbedaan secara umum demokrasi di barat dan di Indonesia yaitu terletak pada permusyawarata. Permusyawaratan diusahakan agar dapat menghasilkan keputusankeputusan yang diambil secara bulat.
5. Arti
dan
Makna
Sila
Keadila
Sosial
Bagi
Seluruh
Rakyat
Indonesia
Keadilan berarti adanya persamaan dan saling menghargai karya orang lain. Jadi seseorang bertindak adil apabila dia memberikan sesuatu kepada orang lain sesuai dengan haknya. Kemakmuran yang merata bagi seluruh Rakyat dalam arti dinamis dan meningkat.
C. Pelaksanaan Pancasila Dibidang Politik dan Hukum Ketetapan MPR RI No.XVII/MPR/1998 tentang ideologi
Pasal 2 Menugaskan
kepada Presiden Republik Indonesia dan Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia untuk meratifikasi berbagai instrumen Perserikatan Bangsa Bangsa tentang Hak Asasi Manusia, sepanjang tidak bertentangan dengan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. Pancasila sebagai Paradigma Pembangunan Pendidikan, Pendidikan nasional harus dipersatukan atas dasar Pancasila. Tak seyogyanya bagi penyelesaian-penyelesaian masalah-masalah pendidikan nasional dipergunakan secara langsung sistem-sistem aliran-aliran ajaran, teori, filsafat dan praktek pendidikan berasal dari luar. Pancasila sebagai Paradigma Pembangunan Ideologi, Pengembangan Pancasila sebagai ideologi yang memiliki dimensi realitas, idealitas dan fleksibilitas menghendaki adanya dialog yang tiada henti dengan tantangan-tantangan masa kini dan masa depan dengan tetap mengacu kepada pencapaian tujuan nasional dan cita-cita nasional Indonesia.
8
Pancasila sebagai Paradigma Pembangunan Politik, Ada perkembangan baru yang menarik berhubung dengan dasar Negara kita. Dengan kelima prinsipnya Pancasila memang menjadi dasar yang cukup integrative bagi kelompok-kelompok politik yang cukup heterogen dalam sejarah Indonesia modern. Pancasila sebagai Paradigma Pembangunan Ekonomi, Pembangunan ekonomi nasional harus juga berarti pembangunan system ekonomi yang kita anggap paling cocok bagi bangsa Indonesia. Dalam penyusunan system ekonomi nasional yang tangguh untuk mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur, sudah semestinya Pancasila sebagai landasan filosofisnya. Pancasila sebagai Paradigma Pembangunan Sosial-Budaya, Pancasila merupakan suatu kerangka di dalam suatu kelompok di dalam masyarakat dapat hidup bersama, bekerja bersama di dalam suatu dialog karya yang terus menerus guna membangun suatu masa depan bersama. Pancasila sebagai Paradigma Pembangunan Hukum, Pembangunan hukum bukan hanya memperhatikan nilai-nilai filosofis, asas yang terkandung dalam Negara hukum, tetapi juga mempertimbangkan realitas penegakan hukum dan kesadaran hukum masyarakat. Pancasila sebagai Paradigma Pembangunan Kehidupan Beragama, Salah satu prasyarat terwujudnya masyarakat modern yang demokratis adalah terwujudnya masyarakat yang menghargai kemajemukan masyarakat dan bangsa
9
V.
Kesimpulan dan Saran
A. Kesimpulan
Dari penjabaran pembahasan kerangka berfikir terhadap Pancasila ditinjau dari segi Ideologi Terbuka diatas, patutlah saya kiranya mengambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Pancasila sebagai ideologi nasional dapat diartikan sebagai suatu pemikiran yang memuat pandangan dasar dan cita-cita mengenai sejarah, manusia, masyarakat, dan negara Indonesia, yang bersumber dari kebudayaan Indonesia. 2. Pancasila merupakan nilai dan cita bangsa Indonesia yang tidak dipaksakan dari luar, melainkan digali dan diambil dari kekayaan rohani, moral dan budaya masyarakat kita sendiri. 3. Sumber semangat ideologi terbuka itu sebenarnya terdapat dalam Penjelasan Umum UUD 1945 4. Keterbukaan ideologi Pancasila terutama ditujukan dalam penerapannya yang berbentuk pola pikir yang dinamis dan konseptual dalam dunia modern. 5. Perwujudan atau pelaksanaan nilai-nilai instrumental dan nilai-nilai praktis harus tetap mengandung jiwa dan semangat yang sama dengan nilai dasarnya. 6. Sungguhpun demikian, keterbukaan ideologi Pancasila ada batas-batasanya yang tidak boleh dilanggar. B. Saran-Saran Sebagai warga negara yang berdasar pada Pancasila, diharapkan mampu memahami serta dapat mengaplikasikan Pancasila dalam kehidupan baik diri, keluarga, maupun masyarakat sekitar dalam kehidupan sehari-hari. Sebagai upaya dalam penegakan kehidupan pasca reformasi kita dapat menyikapi segala sesuatu dengan penuh pertimbangan dan bertindak secara dewasa.
10
Referensi Kartohadiprodjo, S. 1986. Pancasila dan/ dalam Undang-Undang Dasar 1945. Bina Cipta. Bandung. Syarbaini, S. 2003. Pendidikan Pancasila di Perguruan Tinggi. Penerbit Ghalia Indonesia. Jakarta. http://www2.kompas.com/kompas-cetak/0312/13/nasional/739161.htm . Kaelan, Pendidikan Pancasila, Edisi Refisi 2002, Paradigma,Yogyakarta
11