PANCASILA DALAM IMPLEMENTASI SILA DUA DAN TIGA
12 Modul ke:
Fakultas
EKONOMI DAN BISNIS Program Studi
Manajemen Akuntansi
A. Sila Kedua sebagai usaha untuk tidak memperalat manusia sebagai faktor produksi. B. Sila Ketiga menekankan kepentingan nasional yang harus di dahuluan.
Udjiani Hatiningrum, SH.M Si
A. Sila Kedua sebagai usaha untuk tidak memperalat manusia sebagai faktor produksi.
Pada prinsipnya, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab adalah: sikap dan perbuatan manusia yang sesuai dengan kodrat hakikat manusia yang berbudi, sadar, dan berbudaya.
Dengan Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, maka : 1. setiap warga Negara mempunyai kedudukan yang sederajat dan sama terhadap undang-undang, 2. mempunyai hak dan kewajiban yang sama; 3. etiap warga Negara dijamin haknya serta kebebasannya yang menyangkut hubungan dengan Tuhan, dengan orang-orang seorang, dengan Negara, dengan masyarakat, dan 4. menyangkut pula kemerdekaan menyatakan pendapat dan mencapai kehidupan yang layak sesuai dengan hak asasi manusia.
Sila kemanusiaan yang mengandung makna yaitu:
Adil
dan
Beradab
ini
warga Negara Indonesia mengakui adanya manusia yang bermartabat (bermartabat adalah manusia yang memiliki kedudukan, dan derajat yang lebih tiinggi dan harus dipertahankan dengan kehidupan yang layak), memperlakukan manusia secara adil dan beradab di mana manusia memiliki daya cipta, rasa, karsa, niat dan keinginan sehingga jelas adanya perbedaan antara manusia dan hewan.
Jadi, sila kedua ini menghendaki : 1. warga Negara untuk menghormati kedudukan setiap manusia dengan kelebihan dan kekurangan masing-masing, 2. setiap manusia berhak mempunyai kehidupan yang layak dan bertindak jujur serta menggunakan norma sopan santun dalam pergaulan sesama manusia.
Inti dari Pancasila sila “Kemanusiaan yang Adil dan Beradab” adalah landasan manusia.
Jadi setiap apapun penyelenggaraan Negara atau apapun yang berhubungan dengan Negara yang diadakan di Indonesia harus sesuai dengan sifat-sifat manusia dan hakekat manusia. Karena manusia tidak lepas dari Hak Asasi Manusia.
Prinsip Kemanusiaan yang Adil dan Beradab memberikan acuan bahwa dalam olah fikir, olah rasa, dan olah tindak, manusia selalu mendudukkan manusia lain sebagai mitra, sesuai dengan harkat dan martabatnya. Hak dan kewajibannya dihormati secara beradab.
Manusia Sebagai Faktor Produksi: Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Anies Baswedan mengatakan tidak setuju manusia ditempatkan menjadi alat produksi. Menurutnya, Jika manusia ditempatkan sebagai sumber daya maka manusia dijadikan faktor produksi. "Jika produksi maka bisa dikurangi," tambah dia. Mendikbud menjelaskan bahwa sebutan yang tepat adalah pengembangan manusia, karena pendidikan bukan sekedar proses produksi. "Yang kita butuhkan adalah kualitas manusia. Laporan pembangunan dunia tidak lagi menyebut sebagai sumber daya manusia tapi pengembangan manusia," jelas dia. Oleh karenanya, lanjut dia, perlu ada proyeksi masa depan yang bisa direspon oleh pasar dan perekonomian. "Perjalanan bangsa harus disesuaikan dengan kebutuhan manusia."
B. Sila Ketiga menekankan kepentingan nasional yang harus didahuluan . Dalam sila Persatuan Indonesia, berperilaku sesuai Bhineka Tunggal Ika.
masyarakat
Jadi kepentingan bangsa dan negara lebih penting dari kepentingan pribadi.
Dengan prinsip Persatuan Indonesia, pola fikir, sikap dan tindak bangsa Indonesia selalu mengacu bahwa negara Indonesia merupakan negara kesatuan dari Sabang sampai Merauke.
Kita mengaku bahwa negara kesatuan ini memiliki berbagai keanekaragaman ditinjau dari segi agama, adat, budaya, ras, dan sebagainya, yang harus didudukkan secara proporsional dalam negara kesatuan.
Pada hakekatnya kepentingan nasional Indonesia adalah: menjamin kesejahteraan seluruh rakyat Indonesia yang berada di dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. Sebagaimana tercantum dalam Pembukaan UUD 1945, maka kepentingan nasional Indonesia adalah: melindungi segenap bangsa dan tumpah darah Indonesia, mencerdaskan kehidupan bangsa, memajukan kesejahteraan umum dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial.
Kepentingan nasional tersebut diaktualisasikan salah satunya dengan pelaksanaan politik luar negeri bebas dan aktif.
Arti dan Makna Sila Persatuan Indonesia: 1. 2. 3. 4.
Nasionalisme. Cinta bangsa dan tanah air. Menggalang persatuan dan kesatuan Indonesia. Menghilangkan penonjolan kekuatan atau kekuasaan, keturunan dan perbedaan warna kulit. 5. Menumbuhkan rasa senasib dan sepenanggungan.
DAFTAR PUSTAKA 1. http://moeviccloes.blogspot.com/2010/10/hakikatpengertian-pancasila-sila-kedua.html 2. http://asriatisetya.wordpress.com/2013/02/28/imple mentasi-pancasila-sila-ke-dua/ 3. http://okkie.student.fkip.uns.ac.id/2012/04/05/impl ementasi-nilai-pancasila-dalam-kehidupanbermasyarakat/ 4. http://id.wikipedia.org/wiki/Faktor_produksi, diakses 3/2/2015 5. http://ditpolkom.bappenas.go.id/?page=news&id=31
Terima Kasih Udjiani Hatiningrum, SH.,M Si