PUTUSAN Nomor 183/Pdt.G/2011/PA Mks.
BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Makassar yang memeriksa dan mengadili perkara tertentu dalam tingkat pertama, dalam persidangan Majelis telah menjatuhkan putusan atas perkara yang diajukan oleh : Penggugat, umur 28 tahun, agama Islam, pendidikan terakhir SD, pekerjaan Ibu Rumah Tangga, tempat tinggal di Kelurahan Karanganyar, Kecamatan Mamajang, Kota Makassar, Selanjutnya disebut Penggugat. Melawan Tergugat, umur 39 tahun, agama Islam, pendidikan terakhir SMA, pekerjaan Kepala Cabang Finance PT. Abadi Subur, tempat tinggal di Kelurahan Gunung Sari, Kecamatan Rappocini, Kota Makassar, Selanjutnya disebut Tergugat. Pengadilan Agama tersebut; Telah membaca dan mempelajari berkas perkara; Telah mendengar keterangan penggugat dan saksi-saksi; TENTANG DUDUK PERKARANYA Menimbang, bahwa penggugat dalam surat gugatannya tertanggal 01 Februari 2011 yang terdaftar di Kepaniteraan Pengadilan Agama Makassar, dengan Nomor : 183/Pdt.G/2011/PA Mks., tanggal 01 Februari 2011 telah mengemukakan dalil-dalil sebagai berikut : 1. Bahwa penggugat adalah istri sah tergugat melangsungkan perkawinan di kota Makassar pada tanggal 21 Juli 2003 dan dinikahkan oleh Imam Kelurahan Karanganyar dan yang menjadi wali adalah ayah kandung penggugat yang disaksikan oleh dua orang saksi masing-masing dengan mahar berupa cincin emas
2
2 gram. 2. Bahwa pernikahan penggugat dan tergugat tidak terdaftar pada Kantor Urusan Agama sehingga tidak mempunyai buku Kutipan Akta Nikah dan oleh karena itu penggugat memohon untuk disahkan nikahnya dengan tergugat, hal ini sesuai dengan maksud Pasal 7 ayat (2) Kompilasi Hukum Islam. 3. Bahwa kini rumah tangga antara penggugat dan tergugat telah mencapai 7 tahun 6 bulan pernah rukun dan damai sebagaimana layaknya suami isteri walaupun sering diwarnai percekcokan telah melakukan hubungan suami isteri (ba'da dukhul), serta telah dikaruniai 2 orang anak yang dalam asuhan dan pemeliharaan penggugat yang masing-masing bernama : a. Fulana, lahir tanggal 10 Januari 2004 b. Fulana, lahir tanggal 13 Agustus 2008. 4.
Bahwa sejak bulan Juni 2008 rumah tangga antara penggugat dan tergugat mulai goyah dan tidak ada lagi keharmonisan karena sering terjadi perselisihan dan pertengkaran yang terus menerus yang penyebabnya sebagai berikut : a. Tergugat sudah menikah lagi dengan perempuan lain tanpa izin dan sepengetahuan penggugat dan tidak melalui prosedure hukum yang berlaku. b. Tergugat sering marah-marah dan berkata kasar yang tidak pantas didengar oleh seorang istri, dan tergugat sering menghina keluarga penggugat, dan jika marah tergugat selalu mengeluarkan kata-kata cerai.
5. Bahwa akibat perselisihan dan pertengkaran yang terjadi terus menerus penggugat pergi meninggalkan kediaman bersama sejak awal 2009 sampai sekarang telah mencapai kurang lebih 2 tahun dan selama pisah tempat tinggal tergugat telah melalaikan kewajibannya sebagai suami dengan tidak pernah memberikan nafkah kepada penggugat. 6. Bahwa selama pisah tempat tinggal antara penggugat dan tergugat masih ada komunikasi namun penggugat tidak dapat mempertahankan rumah tangganya lagi,
3
dan tujuan perkawinan sebagaimana yang dimaksud Pasal 1 Undang-undang Nomor 1 Tahun 1974 jo Pasal 3 Kompilasi Hukum Islam tidak dapat terwujud. Berdasarkan atas hal-hal yang telah dikemukakan di atas, gugatan penggugat telah memenuhi syarat dan alasan hukum sesuai maksud Pasal 19 Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 dan Pasal 116 Kompilasi Hukum Islam maka dengan segala kerendahan hati penggugat mohon kepada Ketua Pengadilan Agama Makassar cq. Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara ini berkenan untuk memberi putusan sebagai berikut : Primer : 1. Mengabulkan gugatan Penggugat. 2. Menyatakan perkawinan antara penggugat, dengan tergugat yang dilangsungkan di Makassar pada tanggal 21 Juli 2003 adalah sah menurut Hukum 3. Menjatuhkan talak satu bai'n shugraa tergugat terhadap Penggugat 4. Membebankan biaya perkara sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Subsider : Atau majelis hakim berpendapat lain dalam kaitannya dengan perkara ini mohon putusan yang seadil-adilnya (ex aequo et bono). Bahwa pada hari sidang yang telah ditentukan, penggugat datang menghadap di persidangan, akan tetapi tergugat tidak datang menghadap dan tidak pula menyuruh orang lain sebagai wakil/kuasanya untuk menghadap, meskipun telah dipanggil melalui Jurusita Pengganti Pengadilan Agama Makassar dengan relaas panggilan Nomor : 183/Pdt.G/2011/PA Mks., tanggal 14 Februari 2011 dan 2 Maret 2011 untuk sidang tanggal 22 Februari 2011 dan sidang tanggal 8 Maret 2011. Bahwa majelis hakim telah menasehati penggugat agar dapat mempertahankan keutuhan rumah tangganya dan rukun kembali dengan tergugat sebagai suami isteri, namun tidak berhasil, maka pemeriksaan perkara dilanjutkan dengan membacakan surat gugatan penggugat yang oleh penggugat menyatakan tetap pada isi gugatannya.
4
Bahwa, untuk menguatkan dalil-dalil gugatannya, penggugat mengajukan bukti dua orang saksi, sebagai saksi itsbat nikah juga sebagai saksi perceraian. Bukti Saksi : Saksi Satu, (31 tahun), setelah disumpah ia memberikan kesaksiannya sebagai berikut : -
Bahwa saksi mengenal penggugat, karena penggugat adalah adik kandung saksi, sedang tergugat adalah adik ipar saksi.
-
Bahwa penggugat dan tergugat adalah suami istri yang menikah pada bulan Juli 2003 di Makassar.
-
Bahwa saksi mengetahui yang menikahkan penggugat dan tergugat adalah Imam Kelurahan Karanganyar, sedang wali nikah adalah ayah penggugat dan saksi nikah adalah H. Haris Maulana dan H. Ambo Dalle, sedangkan maharnya cincin emas 2 gram.
-
Bahwa penggugat dan tergugat tidak ada halangan untuk menikah karena tidak sesusuan dan juga tidak hubungan nasa.
-
Bahwa penggugat dan tergugat tidak memiliki buku nikah karena imam yang menikahkan tidak menyeraqhkan pencatatannya kepada Kantor Urusan Agama Mamajang.
-
Bahwa setelah menikah penggugat dan tergugat tinggal bersama di Desa Bontosunggu, Kecamatan Bajeng, Kabupaten Gowa.
-
Bahwa keduanya pernah hidup rukun selama kurang lebih 5 tahun dan telah dikaruniai 2 orang anak, masing-masing bernama Fulana dan Fulana.
-
Bahwa keadaan rumah tangga penggugat dan tergugat sudah tidak harmonis sejak bulan Juni 2008 karena tergugat sudah menikah lagi dengan perempuan lain tanpa sepengetahuan penggugat, selain itu tergugat sering marah-marah dan mengeluarkan kata-kata cerai.
-
Bahwa penggugat dan tergugat telah berpisah tempat tinggal sejak awal tahun 2009 hingga sekarang dan sejak itu tergugat tidak memberikan nafkah kepada penggugat dan kedua orang anknya.
5
Saksi Dua, (umur 63 tahun), setelah disumpah ia memberikan kesaksiannya sebagai berikut : -
Bahwa saksi mengenal penggugat, karena penggugat adalah cucu saksi.
-
Bahwa penggugat dan tergugat adalah suami istri yang menikah pada bulan Juli 2003 di Kota Makassar.
-
Bahwa saksi mengetahui yang menikahkan penggugat dan tergugat adalah Imam Kelurahan Karanganyar, sedang wali nikah adalah ayah penggugat dan saksi nikah adalah Fulan dan Fulan, sedangkan maharnya cincin emas 2 gram.
-
Bahwa penggugat dan tergugat tidak ada halangan untuk menikah karena tidak sesusuan dan juga tidak hubungan nasa.
-
Bahwa penggugat dan tergugat tidak memiliki buku nikah karena imam yang menikahkan tidak menyeraqhkan pencatatannya kepada Kantor Urusan Agama Mamajang.
-
Bahwa setelah menikah penggugat dan tergugat tinggal bersama Desa Bontosunggu, Kecamatan Bajeng, Kabupaten Gowa.
-
Bahwa keduanya pernah hidup rukun selama kurang lebih 5 tahun dan telah dikaruniai 2 orang anak.
-
Bahwa keadaan rumah tangga penggugat dan tergugat sudah tidak harmonis sejak bulan Juni 2008 karena tergugat sudah menikah lagi dengan perempuan lain tanpa sepengetahuan penggugat, selain itu tergugat sering marah-marah dan mengeluarkan kata-kata cerai.
-
Bahwa penggugat dan tergugat telah berpisah tempat tinggal sejak awal tahun 2009 hingga sekarang dan penggugat yang meninggalkan rumah kediaman bersama dan sejak itu tergugat tidak memberikan nafkah kepada penggugat dan kedua orang anaknya.
-
Bahwa saksi telah berusaha menasehati penggugat agar kembali rukun dengan tergugat, tetapi penggugat tidak bersedia lagi.
6
Bahwa, atas keterangan saksi-saksi tersebut di atas, penggugat menerimanya, sedangkan tergugat tidak dapat dimintai tanggapannya karena tidak hadir di persidangan, lalu penggugat mengajukan kesimpulannya bahwa ia tetap pada pendirian semula dan mohon majelis hakim agar menjatuhkan putusan. Bahwa, untuk lengkapnya uraian putusan ini, maka cukup ditunjuk berita acara persidangan perkara ini sebagai bagian yang tak terpisahkan dengan putusan ini. TENTANG HUKUMNYA Manimbang,
bahwa
maksud
dan
tujuan
gugatan
penggugat
adalah
sebagaimana diuraikan di atas. Menimbang, bahwa majelis hakim telah menasihati penggugat agar mengurungkan niatnya bercerai dengan tergugat, namun tidak berhasil. Menimbang, bahwa pada hari-hari persidangan penggugat datang menghadap sendiri, sedangkan tergugat tidak pernah datang atau memberikan kuasa kepada orang lain untuk mewakilinya datang menghadap di persidangan, meskipun telah dipanggil secara resmi dan patut dan ketidakdatangan tergugat tidak disebabkan adanya halangan yang sah menurut hukum, oleh karenanya perkara ini diputus secara verstek sesuai dengan maksud Pasal 149 ayat ( 1 ) R.Bg. Menimbang, bahwa meskipun tergugat tidak hadir di persidangan, namun untuk menghindari adanya perceraian yang tidak beralasan dan tidak berdasar hukum, maka majelis tetap membebankan pembuktian kepada penggugat. Menimbang, bahwa untuk menguatkan dalil-dalil permohonan itsbat nikah, penggugat mengajukan dua orang saksi itsbat nikah, masing-masing saksi satu dan saksi dua, yang telah memberikan keterangan saling bersesuaian dengan yang lain, pada pokoknya menyatakan, bahwa saksi hadir pada saat pernikahan penggugat dan tergugat pada bulan Juli 2003 di kota Makassar, dikawinkan oleh Imam Kelurahan Karanganyar, sedang wali nikah adalah ayah penggugat dan saksi nikah adalah Fulan dan Fulan, sedangkan maharnya cincin emas 2 gram, serta pernihakan penggugat dan
7
tergugat tidak ada halangan karena mahram serta halangan lainnya menurut hukum Islam. Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan dua orang saksi tersebut ditambah dengan keterangan penggugat telah ditemukan fakta bahwa antara penggugat dengan tergugat dalam pernikahannya telah memenuhi syarat-syarat yang telah ditetapkan oleh syari’at Islam sebagaimana yang diinginkan oleh Pasal 2 ayat (1) Undang-Undang Nomor 1 Tentang Perkawinan Tahun 1974. Menimbang, bahwa sejak perkawinan penggugat dan tergugat pada tanggal 21 Juli 2003, penggugat tidak pernah mendapatkan buku nikah dari pejabat yang berwenang. Menimbang, bahwa oleh karena penggugat mengajukan gugatan cerai terhadap tergugat, sedangkan syarat untuk mengajukan gugatan cerai di Pengadilan Agama adalah adanya surat nikah dan penggugat tidak memiliki surat nikah, maka penggugat mengajukan agar perkawinannya antara penggugat dan tergugat dapat diitsbatkan sebagai syarat formal untuk diterimanya gugatan cerai penggugat. Menimbang, bahwa berdasarkan hal tersebut di atas, maka permohonan penggugat agar perkawinan antara penggugat dan tergugat dapat diitsbatkan telah cukup beralasan hukum, sesuai dengan Pasal 7 ayat (3) huruf a, Kompilasi Hukum Islam Tahun 1991. Menimbang, bahwa oleh karena perkara ini adalah komulasi itsbat nikah dengan cerai gugat, maka majelis hakim terlebih dahulu sebelum memutus pokok perkara, menyatakan sah perkawinan antara penggugat
dengan tergugat
yang
dilaksanakan pada tanggal 21 Juli 2003 di Kecamatan Mamajang, Kota Makassar. Menimbang, bahwa pokok permasalahan yang menjadi alasan penggugat mengajukan gugatan cerai karena perkawinan penggugat dengan tergugat yang rukun selama 7 (tujuh) tahun lebih, kemudian penggugat meninggalkan rumah kediaman bersama dengan tergugat sejak awal 2009 hingga sekarang, karena tergugat suka marahmarah dan berkata kasar kepada penggugat, bahkan tergugat telah menikah dengan
8
perempuan lain, dan sejak berpisah tempat tinggal tergugat tidak memberikan nafkah kepada penggugat dan kedua orang anaknya, sehingga penggugat menderita lahir dan batin. Menimbang, bahwa kedua orang saksi penggugat tersebut yang telah memberikan
keterangan
di
bawah
sumpah
sesuai
dengan
penglihatan
dan
pengetahuannya dan keterangan saksi-saksi tersebut telah bersesuaian antara satu dengan yang lainnya, sehingga majelis menilai keterangan saksi-saksi tersebut telah memenuhi syarat formil dan materil suatu kesaksian. Menimbang, bahwa sejak penggugat dan tergugat berpisah tempat tinggal pada awal tahun 2009 hingga sekarang sudah dua tahun lebih, pada saat itu kedua belah pihak tidak lagi saling menghiraukan, dan penggugat tidak dapat rukun kembali dengan tergugat sebagai suami istri, sehingga majelis menilai sikap kedua belah pihak tersebut dianggap tidak lagi saling mencintai sebagai suami istri, sebagaimana maksud Pasal 77 ayat (2) Kompilasi Hukum Islam Inpres Nomor 1 Tahun 1991. Menimbang, bahwa fakta tersebut menunjukkan bahwa keadaan rumah tangga penggugat dan tergugat telah terjadi perselisihan yang berkepanjangan karena seringnya terjadi pertengkaran dan pemukulan yang berlanjut dengan perpisahan tempat tinggal, dan sejak berpisah tergugat tidak memberikan nafkah kepada penggugat dan anaknya, majelis berpendapat bahwa keadaan tersebut telah menunjukkan kehidupan rumah tangga yang tidak layak untuk dipertahankan lagi. Menimbang, bahwa dengan demikian perkawinan penggugat dengan tergugat sudah pecah dan tidak ada harapan untuk hidup rukun dalam satu rumah tangga yang bahagia dan sejahtera, sehingga dalil-dalil pengugat telah memenuhi alasan-alasan perceraian sebagaimana yang diatur dalam Pasal 19 huruf (b), (f) Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 jo. Pasal 116 huruf (b), (f) Kompilasi Hukum Islam Inpres Nomor 1 Tahun 1991. Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut maka dalil-dalil penggugat untuk bercerai dengan tergugat telah cukup beralasan hukum dan
9
sesuai dengan ketentuan Pasal 119 ayat (2) huruf (c) Kompilasi Hukum Islam Inpres Nomor 1 Tahun 1991, gugatan penggugat dapat diterima dengan menjatuhkan talak satu ba’in sughra tergugat terhadap penggugat. Menimbang, bahwa berdasarkan Pasal 84 Undang-undang Nomor 7 Tahun 1989 yang telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006 dan Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009 tentang Peradilan Agama, maka diperintahkan kepada Panitera untuk menyampaikan satu helai salinan putusan tersebut yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap selambat-lambatnya 30 hari kepada Pegawai Pencatat Nikah Kantor Urusan Agama Kecamatan Mamajang, Kota Makassar. Menimbang, bahwa berdasarkan Pasal 89 Ayat 1 Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 yang yang telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006 dan Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009 tentang Peradilan Agama, maka biaya perkara dibebankan kepada penggugat yang jumlahnya sebagaimana pada diktum putusan ini. Memperhatikan pula segala peraturan perundang-undangan yang berlaku dan peraturan lain yang berkaitan dengan perkara ini. MENGADILI -
Menyatakan tergugat yang telah dipanggil secara resmi dan patut untuk menghadap di persidangan, tidak hadir;
-
Mengabulkan gugatan penggugat dengan verstek;
-
Menyatakan sah perkawinan antara penggugat dengan tergugat yang dilaksanakan pada tanggal 21 Juli 2003 di Kecamatan Mamajang, Kota Makassar.
-
Menjatuhkan talak satu ba'in sughraa tergugat, terhadap penggugat.
-
Memerintahkan Panitera Pengadilan Agama Makassar untuk mengirimkan salinan putusan ini kepada Pegawai Pencatat Nikah Kantor Urusan Agama Kecamatan Mamajang, Kota Makassar dalam jangka waktu paling lambat 30 hari sejak putusan ini berkekuatan hukum tetap.
-
Membebankan kepada penggugat untuk membayar biaya perkara sebanyak Rp. 271.000,-(dua ratus tujuh puluh satu ribu rupiah).
10
Demikian putusan ini dijatuhkan dalam musyawarah Majelis Hakim Pengadilan Agama Makasar pada hari Selasa, tanggal 8 Maret 2011 M., bertepatan dengan tanggal 3 Rabiul Akhir 1432H., oleh Majelis Hakim Drs. H. Lahiya, S.H., M.H. sebagai Ketua Majelis, Dra. Hj. Fatimah Adam, S.H. dan Dra. Hj. St. Aminah Malik, M.H. masing-masing sebagai Hakim Anggota, putusan mana pada hari itu juga diucapkan oleh ketua majelis tersebut dalam sidang terbuka untuk umum dengan dibantu oleh Drs. Amiruddin sebagai Panitera Pengganti, dengan dihadiri oleh Penggugat tanpa hadirnya Tergugat. Hakim Anggota,
Ketua Majelis
ttd
ttd
Dra. Hj. Fatimah Adam, S.H.
Drs. H. Lahiya, S.H., M.H.
ttd Dra. Hj. St. Aminah Malik, M.H. Panitera Pengganti ttd Drs. Amiruddin
Perincian Biaya Perkara : 1. Biaya Pendaftaran
: Rp.
30.000,-
2. Biaya Administrasi
: Rp.
50.000,-
3. Biaya Panggilan
: Rp. 180.000 ,-
4. Redaksi
: Rp.
5.000,-
5. Materai
: Rp.
6.000,-
Jumlah
: Rp. 271.000 ,-(dua ratus tujuh puluh satu ribu rupiah)