'1!lf ( 1f?!;1 /p HUBUNGAN ANTARA KUALITAS JASA DENGAN KEPUASAN PELANGGAN PADA PERUSAHAAN HAPPY TAILOR
Disusun Oleh: ZULAFNI
101070022949
FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
200711428 H
HUBUNGAN ANTARA KUAUTAS JASA DENGAN KEPUASAN PELANGGAN PADA PERUSAHAAN HAPPY TAILOR
Skripsi Diajukan kepada Fakultas Psikologi untuk memenuhi syarat-syarat memperolah gelar Sarjana Psikologi
Disusun Oleh : ZULAFNI
101070022949
Di Bawah Bimbingan Pembimbing II,
~!r---,
FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS !SLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
2007M/1428 H
PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi
yang
berjudul
HUBUNGAN ANTARA KUALITAS
JASA
DENGAN
KEPUASAN PELANGGAN PADA PERUSAHAAN HAPPY TAILOR telah diujikan dalam sidang munaqasyah Fakultas Psikologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta pada tanggal 6 Juni 2007. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat untuk memperolah gelar Sarjana Psikologi.
Jakarta, 6 Juni 2007 Sidang Munaqasyah
Ketua
e angk . Anggota,
Ora. N NIP.15
M.Si
Anggota:
Penguji
Drs. Abdul Rahman Sh NIP. 150 293 224
h
Pembimbing II
~\Vtb--NIP. 150 293 224
Yunita Faela Nisa, S.Psi,M.Si NIP. 150 368 748
'l(fttifi.g satu pintu tertutup, pintu fain ter6ufi.g :Namun terk,atfang... 7(jta sefa[u meliliat rfan menyesali pintu _yang tertutup terse6ut terfa{u fama Seliin99a fjta tirfak,meliliat pintu fain yang tefafi ter6uk,a...
Karya sederhana ini kupersembahkan, Untuk Papa, mama dan seluruh kakakku i"ercinta Dan seseorang yang telah membukakan pintunya untukku
ABSTRAKSI A. B. C. D.
Fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Mei 2007 Zulafni: 101070022949 Hubungan antara Kualitas Jasa dengan Kepuasan Pelanggan pada Perusahaan Happy Tailor xvi + 89 Halaman
E. F. Persaingan perusahaan akibat diberlakukannya AFTA membuat setiap perusahaan harus secara jeli melihat pasar atau kesempatan demi dapat bertahan menghadapi persaingan tersebut. Tujuan perusahaan didirikan adalah agar barang atau jasa yang dihasilkan akan dibeli atau dapat diterima oleh konsumen/pelanggan dan dari penjualan tersebut perusahaan dapat memperoleh laba atau keuntungan. Pengertian kualitas jasa menurut Wyckoff dalam Tjiptono (2003) adalah tingkat keunggulan yang diharapkan dan pengendalian atas tingkat keunggulan tersebut untuk memenuhi keinginan pelanggan. Dengan menghasilkan produk/jasa yang berkualitaslah tujuan tersebut dapat tercapai, karena pada dasarnya semua lmnsumen/pelanggan akan mencari produk/jasa yang berkualitas demi kepuasannya. Kepuasan menurut Richard Oliver (dalam lrawan, 2002) adalah respon pemenuhan dari konsumen. Selain itu kepuasan juga merupakan hasil dari penilaian konsumen tentang sejauhmana produk atau jasa tersebut telah memberikan tingkat kenikmatan.
Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji hubungan kualitas jasa yang diberikan oleh Happy Tailor dengan kepuasan para pelanggannya. Selain itu penelitian ini juga untuk dapat mengetahui tingkat kualitas jasa yang diberikan pada perusahaan Happy Tailor menurut penilaian pelanggan dan bagaimana respon tingkat kepuasan yang diberikan pelanggan pada perusahaan Happy Tailor. Populasi penelitian ini adalah sebagian konsumen Happy Tailor dari berbagai bermacam karakteristik yang berjumlah 30 orang. Teknik sampel yang digunakan adalah non-probability sampling dengan bentuk purposive sampling. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif denga11 metode deskriptif korelasional. Data dalam penelitian ini menggunakan dua skala. Skala yang
pertama adalah skala kualitas jasa yang secara operasional menggunakan teori dari Zeithaml, Berry dan Parasuraman (dalam Tjiptono, 2003). Sedangkan skala yang kedua adalah skala kepuasan pelanggan yang secara operasional menggunakan teori dari lrawan (2002). Berdasarkan hasil analisis data dengan menggunakan Rank Spearman dapat dilihat bahwa nilai rho sebesar 0, 763 sedangkan nilai r tabel dengan taraf signifikansi 0,01 sebesar 0,478. Dengan begitu dapat disimpulkan bahwa antara kualitas jasa dengan kepuasan pelanggan pada perusahaan Happy Tailor mempunyai hubungan yang signifikan. Dari hasil penelitian dapat diketahui pula bahwa banyak dari pelanggan Happy Tailor memberikan respon kepuasan yang sama pada tingkat sedang dan tinggi, yakni sebesar 36,7%. Sementara dalam kualitas jasa yang diberikan oleh perusahaan Happy Tailor, pelanggan lebih banyak memberi respon dengan tingkat jawaban sedang, yakni sebesar 53,3%. Dari data tersebut, agar perusahaan dapat secara berkelanjutan melakukan survey berkala terhadap konsumennya demi mendapatkan garnbaran tentang keinginan atau harapan yang ada pada pelanggannya. Dengan mengetahui dan mengenali harapan para pelanggannya, perusahaan akan dengan mudah memenuhi tingkat kepuasan para pelanggan.
G.
Bahan bacaan: 27 (1978-2006)
ABSTRACT Pschology Faculty UIN Syarif Hidayatullah Jakarta June 2007 Zulafni : 101070022949 The Correlation Between The Quality Of Service With Customer Satisfaction At Happy Tailor Company The effect of AFTA agreement has been made a lot of company do emulation. Every company have to broodingly see the market or the opportunity for holding out on facing the emulation. The target of company founded is in order to goods or service yielded will bought or acceptable by customer and from the sale of it so that company can obtain profit or advantage. The definition of service quality according to Wycoff in Tjiptono (2003) is the level of the product quality which expected and controlled the quality to fulfill the customer desire. By made product which has good quality, the company target can be reached, because basically all customer will look for product which has good quality for fulfilling his satisfaction. The definition of satisfaction according to Richard Oliver in lrawan (2002) is the respon of accomplishment from consumer. Satisfaction are also represent the result from assesment of consumer about level of the service or product have given enjoyment storey for them. The target of this research is to test the relationship of the quality of service which given by Happy Tailor with customer satisfaction. Other target of this research is to know the level of the service quality which passed by Happy Tailor company by according to the assessment of the customer and how is the respon of mount satisfaction which given customer to the company. The population of this research is some of Happy Tailor consumer from various kinds of characteristic amounting to 30 people. This research use non-probability of sampling with form of purposive sampling on the technique of sampel. This research use quantitative approach with descriptive method of correlation. Data in this research use two scale. The first scale is quality of service scale, which operationally use theory from Zeithaml, Berry, and Parasuraman (in lrawan, 2002). While secondary scale is satisfaction of customer scale, which operationally use theory from lrawan (2002).
Based on the result of analyse data by using Rank Spearman, the value rho equal to 0,763 while the valuer of tables with the 0,01 significancy level equal to 0,478. we can conclude that between the service of quality with customer satisfaction at Happy Tailor company have significant relation. From the research result a lot of Happy Tailot customer give the same satisfaction respon in average and high level, namely equal to 36,7%. While in service quality which given by Happy Tailor company, customer is more amount giving respon in average level, namely equal to 53,3%. From the data, it can be suggested that company to do periodic survey to its consumen for getting description of expectation, company will easily fulfill their satisfaction storey. Reading substance: 27 (1978-2006)
KATA PENGANTAR
Alhamdulil/ah ... ! Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan karunia-Nya yang telah diberikan. Tak lupa shalawat dan salam kepada junjungan besar Nabi Muhammad SAW, yang telah membawa kita keluar dari zaman kegelapan kepada zaman sekarang yang kita nikmati ini.
Skripsi ini penulis beri judul "Hubungan antara kualitas jasa dengan kepuasan pelanggan pada perusahaan Happy Tailor". Skripsi ini diajukan dengan maksud untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana psikologi pada Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta. Selain itu diharapkan penelitian ini dapat memberikan rnanfaat, informasi serta menambah khazanah penelitian dibidang psikologi khususnya psikologi ekonomi. Pembuatan skripsi ini tidal< lepas dari bantuan banyak pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih secara khusus kepada Oekan Fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, lbu Ora. Netty Hartati, M.Si. Bpk. Abdul Rahman Shaleh, M.Si dan lbu Yunita Faela Nisa, M.Si, sebagai pembimbing skripsi. Terima kasih atas ilmu dan waktu yang diberikan kepada penulis untuk dapat menyelesaikan skripsi ini. lbu Ora. Fadhilah Suralaga, M.Si. selaku pembimbing akademikl dan seluruh staf pengajar Fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Semoga Allah melimpahkan segala kebaikan-Nya untuk orang-orang seperti mereka semua. Seluruh staf akademik Fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, lbu Syariah, lbu Uus, lbu Faozah, lbu Sri dan lbu Nur, terima kasih atas kesabaran yang diberikan demi membantu penulis menyelesaikan urusan administrasi perkuliahan dan lainnya. Untuk kedua orang tuaku, papa dan mama tercinta atas belaian kasih dan sayangnya yang sampai saat ini penulis masih dapat merasakan kehangatannya. Kakak-kakakku yang terbaik, terima kasih untuk dukungan yang telah diberikan. Mba Yuni dan Chiva nya yang cipit. Mbah, Paijo, Mba Nur, Mba Mufi dan seluruh saudaraku yang telah membantu dan menemani penulis. Rifa, atas kesempatan yang diberikan serta bantuan dan kesabaran yang ditunjukkan selama membantu menyelesaikan skripsi ini. Semoga Allah
memberikan jalan yang terbaik pada hubungan kita berdua and i hope you will love me for the rest of my life. Amien .. Kepada teman-teman seperjuanganku QQ, Qory, Ali, Heru, Tanjung, Aga, Ahsit, Robby (Ayo Semangat semuanya donk!!!), serta teman-teman perempuan cantik, centil, cerewet yang selalu ceria dan setia menemani penulis selama masa kuliah sampai saat ini Nelly, Rara, Helmi, lka, Riri, Yuni dan Ody, Aya and family (terima kasih buat pengalaman hitam-putihnya dunia yang telah diberikan ... ), Susi, Ochie, Yeyen, lmha, Tia dan seluruh temanteman mahasiswa khususnya angkatan 2001 class A-0 (tanpa kehadiran kalian semua, hidup ini takkan pemah terasa sempuma). Terima kasih juga tak lupa penulis sampaikan kepada orang-orang yang ada diluar wilayah kampus, Pace, Nongkrak, Mas Didi, Mas Dolly, lcha, Farid, Heri, Mas Ochid, Akbar, lwan (makasih ya dah dikenalin}, Yeni, Lina (buat perkenalan yang singkatnya@) Untuk seluruh konsumen Happy Tailor, khususnya yang telah bersedia meluangkan waktunya untuk menjadi responden dalam penelitian ini. Dan seluruh teman-teman yang penulis tidak cantumkan namanya dalam lembar tulisan ini, semoga penulis tidak lupa untuk mencantumkan nama kalian kedalam hati ini. .. (wish you all the best... )
,Jakarta, 6 Juni 2007
Penulis
DAFTAR ISi
rtalaman Judul ...........................................................................................
rtalaman Persetujuan .................................................................................
ii
Halaman Pengesahan ................................................................................
iii
Motto ... ..... ...... ... .... ...... ... ... ... ... .... .... ... ..... ... ..... ... .... .... .. .... .... .... ... .... ..... ......
iv
11.bstraksi ....................................................................................................
v
Kata Pengantar ..........................................................................................
ix
Daftar lsi .....................................................................................................
xi
Daftar Tabel ................................................................................................
xv
Daftar Gambar ............................................................................................
xvii
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah ....................................................
1
1.2. ldentifikasi Masalah ...... ....... .... .... .. ............. ........ ...............
6
1.3. Pembatasan dan Perumusan Masalah .............................
7
1.3.1.
Pembatasan Masalah ... ... .... ........ .... ... ............. ... .
7
1.3.2.
Perumusan Masalah ......... ....... ........ .... ... .............
7
1.4. Tujuan dan Manfaat Penelitian ..........................................
8
1.4.1.
Tujuan Penelitian .................................................
8
1.4.2.
Manfaat Penelitian ................ ........ ........ ... .... ........
8
1.5. Sistematika Penulisan Penelitian ......................................
9
BAB 2 KAJIAN TEORITIS 2. 1. Kepuasan Pelanggan .................................................... .. .
11
2.1.1.
Pengertian Pelanggan ... .... ... .... ........ ......... ....... ..
11
2.1.2.
Pengertian Kepuasan .... .... ... .... .... .... .... ... .... ..... ..
12
2.1.3.
FaktorYang Menentukan Kepuasan Pelanggan
16
2.1.4.
Metode Pengukuran Kepuasan Pelanggan ........
19
2.1.5.
Perilaku Pelanggan/Konsumen Yang Tidak Puas
21
2.1.6.
Mempertahankan Pelanggan/Konsumen .... ........
26
2.2. Kualitas Jasa ....... .... .... ... .................... ....... ........ .... ... .... ....
27
2.2.1.
Pengertian Kualitas ............................................ .
27
2.2.2.
Pengertian Jasa ................................................. .
29
2.2.3.
Pengertian Kualitas Jasa .................................... .
33
2.2.4.
Dimensi Kualitas ................................................. .
36
2.2.5.
Strategi Meningkatkan l
38
2.3. Gamba ran Umum Perusahaan ......................... ....... .... ... ..
42
2.3.1.
Sejarah Singkat Perusahaan .. ... ............ ..............
42
2.3.2.
Struktur Organisasi .... .... .... ... .... .... ... ........ ............
43
2.3.3.
Maksud, Tujuan dan Produk/Jasa Yang Dihasilkan Perusahaan ....................... ................... ................
48
2.4. Kerangka Berpikir ... ............ .... ... .. .. .... .... .... .... ........ ... .........
49
2.5. Hipotesa Penelitian ..........................................................
50
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Jenis Penelitian .. ... .... .. ... .... ....... .... .... .... .... ......... ... ... .... ....
52
3.1.1.
Pendekatan dan Metode Penelitian ......... .... .......
52
3.1.2.
Variabel Penelitian dan Operasional Variabel ... .
53
3.2. Pengambilan Sampel .................................... ....................
54
3.2.1.
Populasi Penelitian .............................................
54
3.2.2.
Sampel Penelitian ..................................... .... ......
55
3.2.3.
Teknik Pengambilan Sampel ..............................
56
3.3. Teknik Pengambilan Data ................................................
57
3.3.1.
Metode dan lnstrumen Penelitian .......................
57
3.3.2.
Skala l
58
3.3.3.
Skala Kepuasan Pelanggan ..... ............ ..............
60
3.4. Teknik Analisis Data.........................................................
62
3.4.1.
Analisis Validitas dan Reliabilitas .. .... .... .... ... .... ...
62
3.4.2.
Analisis Data Kontrol Penelitian .... ... ..... ..............
63
3.4.3.
Analisis Data Variabel Penelitian ........................
64
3.5. Prosedur Penelitian ....................................... ............. .......
65
3AB 4 PRESENTASI DAN ANALISA DATA 4.1. Gambaran Umum Subjek Penelitian ..... ... .. .. ........ .... .........
67
4.1.1.
Berdasarkan Usia .. ........ ....... ................ ... .... ..... ... .
67
4.1.2.
Berdasarkan Jenis Kelamin ..................................
68
4.1.3.
Berdasarkan Pekerjaan ........................................
69
4.1.4.
Berdasarkan Penghasilan .....................................
70
4.1.5.
Berdasarkan Lama Berlangganan ..... .. .. .... ...........
70
4.2. Gambaran Kualitas Jasa dan Kepuasan Konsumen ..........
71
4.2.1.
Kualitas Jasa .........................................................
71
4.2.2.
Kepuasan Pelanggan ... .................... .. ............. ......
72
4.3. Gambaran Hubungan Kualitas Jasa dan Kepuasan Pelanggan ................ ...........................................................
73
4.4. Gambaran Kepuasan Pelanggan Berdasarkan Aspek Demografi .................................................... ....... ..... 4.4.1.
Gambaran Perbandingan Kepuasan Pelanggan dilihat Dari Usia ... .... ... ........ .......... .. ..... ... .................... ... ..
4.4.2.
75
Gambaran Perbandingan Kepuasan Pelanggan dilihat Dari Jen is Kelamin ...... ....... ............... .... .... ........ ...
4.4.3.
75
76
Gambaran Perbandingan Kepuasan Pelanggan dilihat Dari Pekerjaan .. ..... ... ........ ... .... .... ..... .. .............. ....
4.4.4.
Gambaran Perbandingan Kepuasan Pelanggan dilihat Dari Penghasilan .................................. ....... .........
4.4.5.
77
78
Gambaran Perbandingan Kepuasan Pelanggan dilihat Dari Lama Berlangganan .... .... .... ... .... .... ..... .... ... ...
79
4.5. Presentasi Data .. .... ..... ... .... .................................... .... ........
80
4.5.1.
Uji Persyaratan ......................................................
80
4.5.2.
Uji Hipotesa ...........................................................
81
BAB 5 KESIMPULAN, DISKUSI DAN SARAN 5.1. Kesimpulan ...... ... ... .................. ........ .. .... ..... ... ........ .............
82
5.2. Diskusi .... .. ....... .. ....................... .... ........ ... .... .... ... .... .... ... .....
82
5.3. Saran .. .. .... ... ...... .... ........ .... ....... ....................... ... ................
87
5.3.1.
Saran Penelitian ....................................................
87
5.3.2.
Saran Praktis ..... .... .... .... ... ....... .... .... ... .... .... ... .. .. ....
88
DAFTAR PUSTAKA
LAMPI RAN
78
Antar Pekerjaan
"abel 4.19. Gambaran Perbandingan Kepuasan
Pelang~1an
Antar Penghasilan
79
·abel 4.20. Gambaran Perbandingan Kepuasan Pelanggan Antar Lama Berlangganan
80
rabel 4.21. Tabel Tes Normalitas
80
rabel 4.22. Tabel Rank Spearman
81
DAFTAR GAMBAR
>am bar 2.1. Konsep Kepuasan Konsumen
14
>am bar 2.2. Kemungkinan-kemungkinan Pemecahan l\llas;alah Konsumen/Pelanggan Yang Tidak Puas
25
:iambar 2.3. Struktur Organisasi
45
;am bar 2.4. Skema Penelitian
50
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1
Latar Belakang Masalah
Era perdagangan bebas tahun 201 O sudah tinggal kurang lebih tiga tahun lagi. Pada saat itu transaksi perdagangan menjadi semakin cepat dan mudah karena dukungan perkembangan teknologi, khususnya teknologi komunikasi. Semua produk di setiap penjuru dunia bisa diakses oleh siapapun di belahan dunia manapun. Persaingan tidak hanya pada level satu
ni~gara
saja tapi
sudah mengglobal. Hanya perusahaan yang mampu menguasai teknologilah yang akan memegang kendali pasar. lmbas dari globalisasi perekonomian ini adalah perusahaan-perusahaan di Indonesia baik yang berskala besar sampai perusahaan yang berskala kecil mau tidak mau, siap atau tidak siap harus bersaing dengan perusahaan-perusahaan dari luar negeri. Bagaimana kiat agar bisa memenangkan, atau setidaknya bertahan, di zaman persaingan global ini?
Untuk dapat bertahan atau bahkan memenangi persaingan tersebut, segala aspek kegiatan bisnis yang dikerjakan oleh sebuah perusahaan haruslah mampu memberikan kepuasan bagi para pelanggannya agar pelanggan
2
dapat merasakan bahwa kebutuhannya telah terlampaui, misalnya dengan cara memberikan produk atau jasa dengan l
1997).
Namun jika semua pemain di pasar memiliki atau menghasilkan kuali!as produk yang standar, atau kurang lebih sama, harga produk juga serupa, maka aspek yang bisa membedakan pelaku bisnis yang satu dengan lainnya adalah kualitas jasa yang diberikan kepada pelanggannya. Kualitas jasa merupakan persepsi dari pelanggan atas keunggulan dari sebuah pelayanan.
Dalam memberikan jasa kepada konsumen, perusahaan dituntut memperhatikan kualitas jasa. Menurut Kotler (1992), salah satu cara utama untuk membedakan sebuah perusahaan jasa adalah dengan konsistensi jasa yang bermutu lebih tinggi daripada pesaing. Hal ini berarti kualitas jasa diperlukan oleh perusahaan jasa untuk dapat memenangkan persaingan.
Salah satu tujuan perusahaan didirikan adalah agar produk atau jasa yang dihasilkan atau diproduksi akan dibeli dan dapat diterima oleh konsumen atau
3
pelanggan. Dari hasil penjualan tersebut perusahaan dapat memperoleh laba atau keuntungan.
lni berarti bahwa pelanggan adalah tujuan bisnis. Untuk mencapai tujuan bisnis tersebut, perusahaan harus mampu memberikan perhatian (care) yang total kepada apa yang ingin kita capai (pelanggan). Salah satu aspek penting dalam hal ini adalah pelayanan sepenuh hati, sehingga hasilnya pun bisa optimal. Tanpa pelayanan, produk dan jasa yang kita tawarkan menjadi tidak menarik atau hambar. Produk dan jasa yang tidak menarik, tidak akan dibeli oleh konsumen. Dengan tanpa adanya konsumen, maka tidak akan ada kegiatan atau aktivitas bisnis.
Kotler ( 1992), menjelaskan bahwa globalisasi pasar dan kompetisi menciptakan suatu perubahan yang cukup besar bagi kegiatan ekonomi sebuah perusahaan bahkan sebuah negara sekalipun. Dengan perubahan seperti itu secara langsung maupun tidak langsung memaksa perusahaan untuk memilih strategi yang dapat diaplikasikan dan terapkan dengan tepat untuk dapat meraih keberhasilan melalui pemanfaatan peluang-peluang bisnis. Persaingan bisinis ini juga dialami oleh perusahaan menengah seperti Happy Tailor yang bergerak pada bidang jasa, khususnya jasa jahit (tailor) dan jasa cuci (Laundry). Happy tailor merupakan perusahaan perorangan yang telah berdiri sejak tahun 1970-an. Tujuan awal perusahaan ini didirikan
4
adalah ingin mendapatkan keuntungan dari hasil penjualan jasa tersebut. Hingga kini, perusahaan tersebut telah mempunyai dua cabang yang berada di wilayah Jakarta Selatan.
Namun di zaman yang serba sulit seperti sekarang ini, mendapatkan loyalitas pelanggan adalah salah satu tantangan yang harus dipenuhi perusahaan. Bermunculannya banyak alternatif lain membuat pelanggan lebih jeli dan teliti dalam memilih produk atau jasa yang sesuai harapan. Perusahaan seperti Happy Tailor harus jeli dalam melihat peluang atau kesempatan sekecil apapun guna mendapatkan pelanggan yang loyal. ltu disebabkan karena konsumen cenderung memilih tawaran yang paling sesuai dengan kebutuhannya serta harapannya.
Dengan hanya mengandalkan sumber daya manusia yang ada sekarang, struktur organisasi yang minim dan tanpa adanya manajemen yang tersusun rapi menjadi tantangan sendiri bagi perusahaan seperti Happy Tailor untuk dapat memberikan jasa yang berkualitas secara konsisten. Pemberian jasa (produk atau pelayanan) yang konsisten dan berkualitaslah yang akan membuat konsumen merasa puas karena kebutuhan serta 11arapannya dapat terpenuhi. Dengan begitu, maka Happy Tailor akan mendapatkan keuntungan sekaligus dapat bertahan dan bersaing dengan perusahaanperusahaan lain yang sejenis.
5
Kepuasan pelanggan menurut Kotler (1992), adalah tingkat perasaan seseorang setelah membandingkan kinerja atau hasil yang' ia rasakan dibandingkan dengan harapannya. Jadi, pelanggan akan merasa puas setelah ia merasakan hasil kinerja sebuah perusahaan yang berupa produk atau jasa sesuai atau melebihi dari harapannya. Tetapi sebaliknya, jika pelanggan merasa harapannya belum terpenuhi dari hasil l
Lebih lanjut H. lrawan (2002) menjelaskan bahwa dalam meningkatkan kepuasan pelanggan, perusahaan harus memperhatikan b1sberapa faktor, yaitu, kualitas produk atau jasa, faktor emosi, harga dan biaya serta kemudahan untuk memperoleh produk atau jasa tersebut. IDengan melihat keempat faktor tersebut, perusahaan akan dengan mudah menentukan keunggulan dari perusahaannya.
Berdasarkan hal tersebut, dapat dilihat bahwa kualitas jasa atau produk mempunyai ikatan yang sangat erat dengan kepuasan pelanggan. Kualitas memberikan suatu dorongan kepada pelanggan untuk rnenjalin ikatan yang kuat dengan perusahaan. Dalam jangka panjang, ikatan tersebut memungkinkan perusahaan untuk memahami dengan seksama harapan serta kebutuhan para pelanggannya. Harapan merupakan l
6
harapan para konsumen atau pelanggan, maka akan dengan mudah bagi para pelaku bisnis untuk memberikan kepuasan yang optimal kepada konsumennya.
Oleh karena itu, penulis bermaksud mengadakan penelitian ini untuk mengetahui apakah ada hubungan yang signifikan anta.ra kualitas jasa
dengan kepuasan pelanggan pada perusahaan Happy Tailor?
1.2
ldentifikasi masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, penulis mengemukakan masalah, antara lain: 1. Bagaimana hubungan kualitas jasa dengan kepuasan pelanggan pada Happy Tailor? 2. Bagaimana dampak dari era perdagangan bebas yang disebabkan oleh pemberlakuannya AFTA terhadap perusahaan-perusahaan, khususnya pada perusahaan yang bergerak di bidang jasa?. 3. Bagaimana persepsi pelanggan terhadap kinerja yang telah diberikan oleh Happy Tailor?. 4. Apa yang harus dilakukan perusahaan untuk dapat bertahan dan mampu bersaing di zaman globalisasi seperti ini?. 5. Apakah ada perbedaan tingkat kepuasan dari tiap-tiap konsumen berdasarkan aspek demografi (jenis kelamin, usia, pekerjaan, dll)?.
7
1.3
Pembatasan dan Perumusan Masalah
1.3.1 Pembatasan Masalah Agar lebih terarahnya penelitian ini, maka peneliti hanya m13mbatasi penelitian pada masalah hubungan antara kualitas jasa dengan kepuasan pelanggan. Adapun pengertian konstruk teoritis yang digunakan dalarn penelitian ini adalah sebagai berikut :
1.
Kepuasan pelanggan adalah hasil dari penilaian konsumen bahwa sejauh mana produk atau jasa tersebut dapat rnemberikan tingkat kenikmatan dimana hasil tingkat pemenuhan kebutuhan ini lebih atau kurang.
2.
Kualitas jasa adalah tingkat keunggulan yang diharapkan dan pengendalian atas tingkat keunggulan tersebut untuk rnemenuhi keinginan pelanggan.
3.
Pelanggan adalah merupakan para konsumen yang telah merasakan, menerima atau membeli jasa/produk dari sebuah perusahaan, dalam penelitian ini adalah perusahaan Happy Tailor.
1.3.2. Perumusan Masalah Berdasarkan batasan tersebut, masalah dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut:
8
I. Apakah ada hubungan yang signifikan antara kualitas jasa dengan kepuasan pelanggan pada perusahaan Happy Tailor?. 2. Bagaimana perbandingan kepuasan pelanggan berdasarkan aspek demografi responden ( Usia, jenis kelamin, penghasilan, pekerjaan dan lama berlangganan)?.
1.4
Tujuan dan Manfaat Penelitian
1.4.1. Tujuan Penelitian Selain untuk mendapatkan gelar Sarjana Strata I (S1) pada Fakultas Psikologi, tujuan dilakukannya penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui bagaimana hubungan antara kualita:s jasa dengan kepuasan pelanggan. 2.
Untuk mengetahui tingkat kualitas jasa yang diberikan pada perusahaan Happy Tailor menurut pelanggan.
3.
Untuk mengetahui tingkat Kepuasan pelanggan yang diberikan pada perusahaan Happy Tailor menurut pelanggan.
1.4.2. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Praktis : Diharapkan dapat memberi informasi dan sumbangan bagi perusahaan agar dapat dijadikan sebagai bahan masukan dan informasi yang berguna dalam meningkatkan kepuasan pelanggan.
9
2.
Manfaat Teoritis : Penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran bagaimana kualitas jasa dan kepuasan pelanggan pada perusahaan Happy Tailor. Selain itu, dapat menambah dan memperkaya khazanah keilmuan psikologi terutama psikologi perilaku konsumem.
1.5
Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan skripsi adalah pembahasan singkat dari masin~J masing bab, yang bertujuan untuk mendapatkan gambaran yang jelas mengenai isi skripsi secara keseluruhan tanpa melupakan hubungan yang erat antara bab yang satu dengan bab yang lain. Penulis membagi skripsi ini dalam 5 (lima) bab yang dapat diuraikan sebagai berikut: BAB I
Pendahuluan Dalam bab ini diuraikan mengenai latar belakang masalah, identifikasi masalah dan batasan masalah, rumusan masalah secara singkat dan jelas, tujuan dan manfaat penelitian dan sistematika penulisan.
BAB II
Kajian Teori Dalam bab ini dijelaskan tentang teori - teori yang berhubungan dengan isi skripsi sebagai dasar pemikiran untulc membahas permasalahan dalam skripsi ini, yaitu : teori tentang kualitas dan jasa, dimensi kualitas jasa, teori tentang kepuasan, aspek-aspek
10
yang menentukan kepuasan pelanggan, gambaran umum perusahaan serta struktur organisasinya,
keran!~ka
berpikir dan
hipotesis penelitian. BAB Ill
: Metodologi Penelitian Dalam bab ini, penulis menjelaskan pendekatan ilmiah, identifikasi variable penelitian, definisi operasional, teknik sampling, alat pengumpul data, prosedur penelitian serta metode analisis data.
BAB IV
Analisis dan Pembahasan Dalam bab ini dijelaskan tentang gambaran umum perusahaan : sejarah perkembangan perusahaan, dan struktur organisasi; Analisis data : penyebaran dan pengumpulan kuesioner, pengolahan data dan penyajian data; Pembahasan : kualitas jasa dan kepuasan pelanggan, serta analisis statistik.
BABV
Kesimpulan dan Saran Bab terakhir ini merupakan kesimpulan dan pembahasan dari bab sebelumnya dan berisi saran - saran yang
mun!~kin
dapat
berguna bagi pihak - pihak yang berkepentingan pada umumnya dan bagi perusahaan pada khususnya.
BAB2 KAJIAN TEORITIS
2.1.
Kepuasan Pelanggan
2.1.1. Pengertian pelanggan Menurut lrawan (2001) pelanggan didefinisikan sebagai orang yang paling penting dalam perusahaan. Pelanggan tidak bergantung pada perusahaan, tetapi justru perusahaan yang bergantung kepada pelangg13n. Pelanggan tidak pernah menggangu pekerjaan perusahaan, sebab pelanggan adalah tujuan dari perusahaan. Perusahaan tidak melakukan yang baik dengan melayani pelanggan, tetapi justru pelangganlah yang memberikan kesempatan pada perusahaan untuk dapat melayaninya. Tidak seorang pun dapat memenangkan apabila berargumentasi dengan pelanggan, sebab pelanggan adalah orang yang membawa perusahaan kepada pemenuhan kebutuhannya. Oleh karena itu, adalah pekerjaan perusahaan untuk dapat memperlakukan pelanggan yang menguntungkan bagi pelanggan dan perusahaan.
Dalam Cambrige International Dictionaries (1995), mendefinisikan pelanggan adalah: "customer is a person who buys goods or service". Dalam definisi
12
tersebut dijelaskan bahwa pelanggan adalah seseorang yang membeli suatu barang atau jasa. Sementara menurut Webster's, (dalam Tjiptono, 2003)
"customer is one who frequents any place of sale for the sake or purchasing goods or wars and Customer is one who frequents or visit any place for procuring what he wants". Menurutnya, pelanggan adalah seseorang yang beberapa kali datang ke tempat yang sama untuk memenuhi apa yang diinginkan.
2.1.2. Pengertian kepuasan Satisfaction atau kepuasan berasal dari bahasa latin, yaitu satis yang berarti enough atau cukup dan facere yang berarti to do atau mela.kukan. Jadi produk atau jasa yang bisa memuaskan adalah produk dan jasa yang sanggup memberikan sesuatu yang dicari oleh konsumen sampai pacla tingkat cukup. Sebuah kepuasan juga bisa didefinisikan sebagai persepsi terhadap produk atau jasa yang telah memenuhi harapannya. Karena itu, konsumen tidak akan puas apabila mereka mempunyai persepsi bahwa harapannya belum terpenuhi. Konsumen akan merasa puas jika persE:ipsinya sama atau lebih dari yang diharapkan (lrawan, 2002).
Dalam konteks consumer behavior kepuasan lebih ban yak didefinisikan dari perspektif pengalaman konsumen setelah mengkonsumsi atau menggunakan suatu produk atau jasa. Salah satu definisinya, seperti yan!J dikemukakan
13
oleh Richard Oliver (dalam lrawan, 2002), kepuasan adi:1lah respon pemenuhan dari konsumen. Kepuasan adalah hasil dari penilaian konsumen bahwa produk atau jasa telah memberikan tingkat kenikmatan dimana tingkat pemenuhan ini lebih atau kurang.
Menurut Tjiptono (1996), kepuasan adalah respon konsumien terhadap evaluasi yang dirasakan antara harapan sebelumnya (atau norma kinerja lainnya) dan kinerja aktual produk yang dirasakan setelah pemakaiannya. Blackweal dan Miniard (1995) mengatakan kepuasan pelanggan adalah suatu tempat evaluasi di mana alternatif konsumsi yang dipilih setidaknya dapat memenuhi atau bahkan melebihi apa yang diharapkan. Lebih singkat dapat dikatakan bahwa di masa yang akan datang konsumen dapat memilih sesuatu yang dapat memenuhi harapannya.
Menurut Kotler (1992), kepuasan pelanggan adalah tingkat perasaan seseorang setelah membandingkan kinerja atau hasil yang ia rasakan dibandingkan dengan harapannya. Harapan pelanggan atau konsumen merupakan pikiran atau keyakinan pelanggan/konsumen tentang apa yang akan diterimanya bila ia membeli atau mengkonsumsi suatu produk (barang atau jasa). Sedangkan kinerja yang dirasakan adalah perseipsi pelanggan atau konsumen terhadap apa yang ia terima setelah mengfconsumsi produk
14
atau jasa yang dibeli. Secara konseptual, kepuasan konsurnen dapat digambarkan seperti yang ditunjukkan dalam gambar di bawah ini.
Gambar 2.1 Konsep kepuasan konsumen
Ke bu ~tuhan dan Keinginan
L_
Tujuan Perusahaan
l
E
Harapa
Produk
l
Konsumen
onsumen Terhadap Produk
Nilai Produk Bagi Konsumen
i
-
i I
Tingkat Kepuasan Konsumen
I
Sumber: Tjiptono, Fandy (1996), Strategi Pemasaran Andi Offset, Jogyakarta.
Menurut Leonard. L. Berry dalam Rangkuti (2003), kepuasan konsumen juga merupakan hasil dari implementasi harapan yang sudah terpenuhi. Sedangkan harapan adalah kunci pokok bagi setiap pelaku bisnis. Dengan mengenali dan mengetahui apa yang menjadi harapan para konsumen atau pelanggan, maka akan dengan mudah bagi para pelaku bisnis untuk memberikan kepuasan yang optimal kepada konsumen atatu pelanggannya.
15
Kepuasan pelanggan (konsumen) sangat bergantung pada harapan pelanggan (konsumen). Oleh karena itu, strategi kepuasan pelanggan haruslah didahului dengan pengetahuan yang detail dan akurat terhadap harapan pelanggan. Harapan pelanggan kadang-kadang dapat dikontrol oleh perusahaan atau organisasi. Yang lebih sering, produsen tidak mampu mengontrol harapan mereka. lnilah yang membuat kepuasan pelanggan menjadi dinamis. Yang perlu dicatat, kepuasan pelanggan adalah hasil akumulasi dari konsumen atau pelanggan dalam menggunakan produk/jasa. Oleh karena itu, setiap transaksi atau pengalaman baru,
a~:an
memberikan
pengaruh terhadap kepuasan pelanggan. Dengan demikian, kepuasan pelanggan mempunyai dimensi waktu karena hasil akumulasi. Karena itu,
diri dalam urusan jangka panjang. Upaya memuaskan pelanggan adalah
Pada dasarnya ada dua tingkat harapan pelanggan menurut Leonard. L.
1. Adequate Expectation
diterima berdasarkan perkiraan jasa yang mungkin akan diterima dan
dipengaruhi oleh faktor-faktor berikut (a) Keadaan clarurat, (b)
16
Ketersediaan alternatif, (c) Derajat keterlibatan pelanggan, (d) Faktorfaktor yang tergantung situasi, dan (e) Pelayanan yang diperkirakan. 2. Desired Expectation Merupakan tingkat kinerja pelayanan yang diharapkan pelanggan akan diterimanya, yang merupakan gabungan dari kepercayaan pelanggan mengenai apa yang dapat dan harus diterimanya. Desired Expectation dipengaruhi oleh faktor-faktor berikut (a) Keinginan untuk dilayani dengan baik dan benar, (b) Kebutuhan perorangan, (c) Janji
se~cara
langsung, (d) Janji secara tidak langsung, (e) Kornunikasi dari mulut ke mulut, dan (f) pengalaman masa lalu.
2.1.3. Faktor-Faktor yang Menentukan Kepuasan Pelanggan
atas performance produk atau jasa dalam memenuhi harapan pelanggan.
kepuasan pelanggan.
Konsumen atau pelanggan akan puas setelah membeli dan
b. Harga
kepuasan penting karena mereka akan mendapatkan value for money
17
yang tinggi. Komponen harga ini relatif tidak penting bagi mereka yang tidak sensitif terhadap harga. c. Kualitas pelayanan Kualitas pelayanan (setvice quality) bergantung pada tiga hal, yaitu sistem, teknologi dan manusia. Pada dimensi ini faktor manusia memegang kontribusi yang paling besar. Setvice quality juga memiliki lima dimensi, yaitu reliability, responsiveness, assurance, emphaty dan tangible. d. Faktor emosi Untuk beberapa produk yang berhubungan dengan gaya hidup, seperti mobil, kosmetik, dan pakaian kepuasan pelanggan sangat bergantung
merasa bagian dari kelompok orang penting, dan sebagainya adalah
pelanggan.
dapat menimbulkan pujian dan perhatian lingkungan sekitar. Orang
e. Kemudahan untuk mendapatkan produk atau jasa
Pe!anggan akan semak!n puas apab!!a re!at!f mudah nyaman, dan 1
efisien dalam mendapatkan produk atau layanan.
18
Setiap faktor di atas mempunyai bobot nilai yang berbeda-beda. Semua bergantung pada jenis industri apa yang akan dijalani, contohnya industri yang bersifat komoditas, pada industri tersebut driver harga mempunyai peranan penting dalam menciptakan kepuasan pelanggan. Akan tetapi, jika kita membicarakan industri yang bergerak pada bidang jasa, maka driver kualitas pelayananlah yang sangat dominan.
Selanjutnya, manfaat kepuasan pelanggan tidak hanya dirasakan oleh pelanggan itu sendiri, melainkan juga dirasakan oleh perusahaan yang berhasil menciptakan kepuasan tersebut. Manfaat kepuasan pelanggan bagi perusahaan dapat dilihat di bawah ini (F. Tjiptono, 1996). •
Hubungan antara perusahaan dan para pelanggannya menjadi harmonis.
•
Memberikan dasar yang baik bagi penggunaan atau pemakaian jasa u!ang.
•
Dapat mendorong terciptanya loyalitas pelanggan.
•
Membentuk suatu rekomendasi dari mulut ke mulut yang menguntungkan bagi perusahaan .
.,
Reputasi perusahaan menjadi baik di mata
•
Laba yang diperoleh dapat meningkat.
pe!an~1gan.
19
2.1.4. Metode Pengukuran kepuasan pelanggan Kotler (1992) mengemukakan ada empat metode untuk mengukur kepuasan pelanggan yaitu:
1) Sistem keluhan dan sasaran Setiap perusahaan/organisasi/institusi yang berorientasi pada pelanggan atau konsumen perlu memberikan kesernpatan seluasluasnya bagi para pelanggannya atau konsumennya untuk rnenyampaikan saran, pendapat dan keluhan mereka. 2) Survey kepuasan pelanggan Melalui survey perusahaan/organisasi/institusi akan memperolElh tanggapan umpan balik secara langsung dari pelanggan atau konsumen dan sekaligus juga memberikan tanda positif bahwa perusahaan/organisasi/institusi menaruh perhatian terhadap para pelanggannya/konsumennya. 3) Ghost Shopping
Metode ini dilaksanakan dengan cara memperkerjakan beberapa orang untuk berperan atau bersikap sebagai
pelang~1an
atau pembeli
potensial dan pesaing.
4) Lost Costumer Analysis Yaitu perusahaan berusaha menghubungi para pelanggannya yang telah berhenti membeli atau yang telah beralih pemasok, yang
20
diharapkan adalah akan diperolehnya informasi penyebab terjadinya hal tersebut.
Pengukuran kepuasan pelanggan atau konsumen melalui Hmpat metode tersebut dapat dilakukan dengan berbagai cara berikut ini: a) Directly Reported Satisfaction Pengukuran dilakukan secara langsung melalui pertanyaanpertanyaan.
b) Derived Dissatisfaction Pertanyaan menyangkut dua hal utama yaitu besarnya harapan pelanggan terhadap atribut tertentu dan besarnya kinerja yang mereka rasakan. c) Problem Analysis
Pelanggan atau konsumen yang dijadikan responden diminta untuk mengungkapkan dua hal, yaitu masalah-masalah yang mereka hadapi berkaitan dengan penawaran dari perusahaan/organisasi dan saransaran untuk melakukan perbaikan. d) Importance-Performance Analysis
Responden diminta untuk meranking berbagai elemEm dari penawaran berdasarkan derajat pentingnya setiap elemen tersebut. Selain itu responden juga diminta meranking seberapa baik kinerja perusahaan/organisasi dalam masing-masing elemen/atribut tersebut.
21
2.1.5. Perilaku Pelanggan atau Konsumen yang Tidak Puas Kepuasan dan ketidakpuasan konsumen akan mempengaruhi perilaku konsumen berikutnya. Jika terjadi ketidakpuasan, ada bebmapa kemungkinan tindakan yang bisa dilakukan pelanggan, yaitu: a. Tidak melakukan apa-apa Pelanggan/konsumen yang tidak puas tidak menyampaikan keluhan, tetapi mereka praktis tidak akan membeli atau menggunakan lagi produk atau jasa perusahaan yang bersangkutan (karena mereka telah beralih ke produk/jasa pesaing). b. Menyampaikan keluhan Ada beberapa faktor yang mempengaruhi apakah seorang pelanggan/ konsumen yang tidak puas akan menyampaikan keluhan atau tidak, yaitu: 1) Derajat kepentingan konsumsi yang dilakukan Hal ini menyangkut derajat pentingnya produk yang dikonsumsi dan harganya bagi konsumen, waktu yang dibutuhkan untuk mengkonsumsi produk, serta social visibility. Apabila derajat kepentingan, biaya, dan waktu yang dibutuhkan (dalam mengkonsumsi produk) relatiftinggi, maka kuat
22
kecenderungannya bahwa pelanggan/konsumen akan menyampaikan keluhan. 2) Tingkat ketidakpuasan pelanggan Semakin tidak puas seorang pelanggan/konsumen, maka semakin besar kemungkinannya ia menyampaikan keluhan. 3) Manfaat yang diperoleh Apabila manfaat yang diperoleh dari penyampaian keluhan besar, maka semakin besar pula kemungkinan konsumen akan melakukannya. Manfaat yang bisa diperoleh, yaitu (a) manfaat emosional, seperti kesempatan untuk menuntut hak serta menerima permintaan maaf, (b) manfaat fungsional, seperti pengembalian uang, penggantian produk yang dibeli, dsb, (c) manfaat bagi orang lain, yaitu membantu pelanggan lain terhindar dari ketidakpuasan yang sama. 4) Penyempurnaan produk, yaitu perusahaan kemungkinan besar akan meningkatkan atau memperbaiki penawarannya. 5) Pengetahuan dan pengalaman Hal ini meliputi pengalaman, pemahaman akan produk, persepsi terhadap kemampuan sebagai konsumen, dan pengalaman komplain sebelumnya.
24
pelanggan melakukan hal ini, maka perusahaan/organisasi masih mungkin memperoleh beberapa manfaat. Pertama, pelanggan/konsumen memberikan kesempatan sekali lagi kepada perusahaan/organisasi untuk memuaskan mereka. Kedua, resiko publisitas buruk dapat ditekan, baik publisitas dalam bentuk rekomendasi dari mulut ke mulut, maupun melalui koran/media massa. Dan yang tidak kalah pentingnya adalah Ketiga, memberi masukan mengenai kekurangan pelayanan yang perlu diperbaiki perusahaan/organisasi. Melalui perbaikan, perusahaan dapat memelihara hubungan baik dan loyalitas pelanggannya.
b.
Private response
Tindakan yang dilakukan antara lain memperingatkan atau memberitahu kolega, teman, atau keluarganya mengenai pengalamannya dengan produk atau perusahaan yang bersangkutan. Umumnya tindaka.n ini sering dilakukan dan dampaknya sangat besar bagi citra perusahaan.
c.
Third-party-response
Tindakan yang dilakukan meliputi usaha meminta ganti rugi secara hukum, mengadu lewat media massa (misalanya menulis di Surat Pembaca); atau secara langsung mendatangi lembaga konsumen, instansi hukum, dan sebagainya. Tindakan seperti ini sangat ditakuti oleh sebagian besar perusahaan yang tidak memberi pelayanan baik kepada pelanggannya atau perusahaan yang tidak memiliki prosedur penanganan keluhan yang baik.
25
Kadangkala pelanggan/konsumen lebih memilih menyeba1rluaskan keluhannya kepada masyarakat luas, karena secara psikolgis lebih memuaskan. Lagipula mereka yakin akan mendapat tang~1apan yan9 lebih cepat dari perusahaan yang bersangkutan. Gambar2.2 Kemungkinan-kemungkinan pemecahan masalah konsumen/pelanggan yang tidak puas Membeli lagi
Hasil (Outcome) yang baik
Hasil (Outcome) yangburuk
Kecewa
Tidak Kecewa
Tidak Komplain
Komp lain
Voice Response
Mencobalagi
Private
Third-party Response
Mencoba Lagi
[
Masalah Terpecahkan
Tidak
Kemba~
Masalah Tidak Terpecahkan
Sumber: Tjiptono, Fandy & Anastasia, Total Quality Managemant, 2001.
26
2.1.6. Mempertahankan pelanggan/konsumen
J. Supranto (1997) menyatakan terdapat berbagai cara untuk menarik dan mempertahankan pelanggan/konsumen antara lain : "
Memberikan potongan harga kepada pelanggan setia.
•
Memberikan pelayanan yang lebih baik dari pada pesaing, sehingga pelanggan atau konsumen merasa puas dan tidak akan beralih ke pesaing.
Kiat yang dapat digunakan perusahaan atau organisasi untuk mengembangkan ikatan serta kepuasan pelanggan atau konsumen yang lebih kuat menurut Berry dan Parasuraman dan J. Supranto (1997) adalah tiga pendekatan penciptaan nilai pelanggan atau konsumen, yaitu : 1) Pendekatan pertama adalah meningkatkan keuntungan finansial bagi pelanggan/ konsumen. 2) Pendekatan kedua adalah meningkatkan ikatan sosial antara perusahaan/organisasi dengan pelanggan/konsumen dengan cara mempelajari kebutuhan masing-masing pelanggan/konsumen serta memberikan pelayanan yang lebih pribadi. 3) Pendekatan ketiga adalah meningkatkan ikatan struktural.
27
2.2.
Kualitas Jasa
2.2.1. Pengertian kualitas Hingga saat ini, kualitas merupakan konsep yang sulit dipahami dan masih kabur. ltu dikarenakan kualitas sendiri memiliki banyak l
Ada beberapa defenisi kualitas dari pakar dan organisasi dilihat dari sudut pandangannya masing - masing.
American Society For Quality Control (dalam Rambat Lupiyoadi, 2001) menjabarkan kualitas sebagai suatu keseluruhan ciri-ciri dan karakteristik dari suatu produk atau jasa dalam hal kemampuannya untuk m13menuhi kebutuhan-kebutuhan yang telah ditentukan atau bersifat laten.
Menurut Goetsch dan Davis (1994), kualitas adalah suatu kondisi dinamis yang berhubungan dengan produk, jasa, manusia, proses dan lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan.
28
Deming (dalam F.Tjiptono, 2003) menyatakan bahwa kualitas merupakan suatu tingkatan yang dapat diprediksi dari keseragaman dan ketergantungan pada biaya yang rendah sesuai dengan pasar.
Assauri (1994) mengatakan kualitas adalah faktor-faktor yang terdapat dalam suatu barang atau hasil yang menyebabkan barang tersebut sesuai dengan tujuan dan untuk apa barang itu dimaksud atau dibutuhkan. "Quality is the ability of product or service to meet customer needs". Kualitas adalah kemampuan suatu barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan konsumen (Jay Heizer & Barry Render, 2001).
Sementara Rudi Suardi (2001) berpendapat bahwa kualitas adalah sesuatu yang dapat disempurnakan dan merupakan derajat atau tingkat karakteristik yang melekat pada produk yang mencukupi persyaratan atau keinginan.
Beraneka ragamnya definisi-definisi mengenai kualitas di a.tas disebabkan karena adanya perbedaan perspektif atau pandangan yang digunakan untuk dijadikan clasar pertimbangan. Namun dari definisi-definisi di atas terdapat beberapa persamaan, yaitu mengenai elemen-elemen yang ada sebagai berikut: 1. Kualitas meliputi jasa memenuhi atau melebihi harapan pelanggan. 2. Kualitas mencakup produk, jasa, manusia, proses dan lingkungan.
29
3. Kualitas merupakan kondisi yang selalu berubah.
Konsep kualitas sendiri pada dasarnya bersifat relatif, yaitu tergantung dari perspektif yang digunakan untuk menentukan ciri-ciri dan spesifikasi. Pada dasarnya terdapat tiga spesifikasi kualitas yang seharusnya konsisten satu sama lain (1) persepsi konsumen; (2) produk atau jasa, dan (3) proses. Untuk yang berwujud barang, ketiga orientasi ini hampir selalu dapat dibedakan dengan jelas, tetapi tidak untuk jasa produk dan proses mungkin tidak dapat dibedakan dengan jelas, bahkan produknya adalah proses itu sendiri. (Rambat Lupiyoadi, 2001).
Konsistensi kualitas suatu jasa untuk ketiga orientasi tersebut dapat menyambung pada keberhasilan suatu perusahaan ditinjau dari kepuasan pelanggan, kepuasan karyawan dan profitabilitas perusahaan atau organisasi.
2.2.2. Pengertian jasa Pada umumnya produk dapat diklasifikasikan degan berbagai cara. Salah satu cara yang banyak digunakan adalah klasifikasi berdasarkan daya tahan berwujud tidaknya suatu produk. Berdasarkan kriteria ini, ada tiga kelompok produk, yaitu barang tidak tahan lama (Non Durable Goods), barang tahan lama (Durable Goods) serta jasa (service). Adapun barang tidak tahan lama
30
adalah barang berwujud, biasanya habis dikonsumsi dalarn satu atau beberapa kali pemakaian. Dengan kata lain umur ekonomisnya kurang dari satu tahun. Contohnya : sabun, minuman, makanan ringan dan sebagainya. Durable goods biasanya bisa bertahan lama dan memiliki unsur ekonornis lebih dari satu tahun. Conteh : TV, Kulkas, mobil dan lain-lain. Sedangkan jasa merupakan aktivitas, manfaat atau kepuasan yang ditawarkan untuk menjual jasa. Contohnya, bengkel reparasi, salon kecantikan, tukang cukur, tukang jahit, rumah sakit dan lain sebagainya. Di bawah ini ada beberapa pengertian tentang jasa yang dikemukakan oleh beberapa ahli, antara lain: Jasa adalah "Any act of performance that one party can offer to another that is essentially intangibles and does not results in the ownership of anything its production my not to be a physical product".
Setiap kegiatan atau manfaat yang ditawarkan oleh suatu produk lainnya yang pada dasarnya tidak berwujud serta tidak mempunyai kepemilikan atas apapun. produksinya dapat berupa fisik ataupun non fisik (Kotler, 2000).
Sedangkan menurut Rambat Lupiyoadi (2001), "Jasa adalah suatu proses atau aktivitas, dan aktivitas - aktivitas tersebut tidak berwujud".
31
Bashu Swastha (2002) berpendapat bahwa Jasa adalah barang tidak kentara
(intangiable product) yang di beli dan di jual dipasar mefalui melalui suatu transaksi pertukaran yang paling memuaskan.
Pada dasarnya jasa merupakan semua aktivitas ekonomi )lang hasilnya merupakan produk dalam bentuk fisik atau konstruksi yang biasanya dapat dikonsumsi pada saat \fang sama dengan waktu yang dihasilkan dan memberikan nilai tambah seperti misalnya kenyamanan, hiburan, kesenangan, kesehatan dan pemecahan masalah yang dihadapi konsumen. (Tjiptono & Anastasia, 2003).
Lebih lanjut Tjiptono (2003) mengatakan bahwa, setidaknya jasa memiliki empat Karakteristik khusus )lang membedakannya dengan produk fisik. Adapun ciri - ciri tersebut adalah :
a.
Intangibility
Mengandung arti bahwa tidak dapat dilihat, dirasakan atau disentuh oleh konsumen. Seseorang tidak dapat menilai hasil dari jasa sebelum ia menikmatinya. Bila pelanggan membeli suatu jasa, maka ia hanya menggunakan, memanfaatkan atau menyewa jasa tersebut
Untuk mengurangi ketidakpastian, para konsumen memperhatikan tanda tanda dari kualitas jasa dan menyimpulkan kualitas jasa dari tempat,
32
karyawan penyedia jasa, peralatan dan alat komunikasi yang dapat rnereka lihat. Oleh karena itu, petugas pemberi jasa mengelola keterangan atau informasi untuk dapat mewujudkan jasa atau berusaha me,misualisasikan jasa yang ditawarkan.
b.
lnseperability
Yaitu diproduksi dan dikonsumsi pada waktu bersamaan, hal ini sangat berbeda dengan barang yang harus diproduksi, dijual baru kemudian dikonsumsi. Dalam kegiatan pemasaran jasa melibatkan interaksi antara penyedia jasa dengan pelanggan, keduanya mempengarul1i hasil dari jasa terse but.
Dalam hubungan ini efektivitas individu yang menyampaikan jasa merupakan unsur penting, kunci keberhasilan bisnis jasa terletak pada proses rekrutmen, kompensasi, pelatihan, pendidikan dan pembinaan pengembangan karyawan.
c.
Variability
Jasa bersifat variatif, tergantung pada siapa, kapan dan bilamana jasa tersebut dihasilkan. Terdapat beberapa faktor yang menyebabkan variabilitas kualitas jasa, yaitu kerjasaman atau partisipasi pelanggan selama penyampaian jasa dan pelayanan kepada pelanggan, dengan demikian bagi
33
penyedia jasa berupaya mempertahankan kualitas jasa secara konsisten. Para pembeli jasa sangat peduli terhadap variabilitas ini, sehingga SE!ringkali mereka meminta pendapat orang lain sebelum memutuskan untuk memilih penyedia jasa.
d.
Perishability
Jasa tidak dapat disimpan untuk dijual kemudian digunakan, bila jasa tidak digunakan, maka jasa akan berlalu begitu saja. Kondisi di atas tidak akan menjadi sebuah masalah jika pe;rmintaan konstan, namun kadang permintaan pelanggan akan jasa pada umunya bervariasi dan banyak faktor yang mempengaruhi, salah satunya faktor musiman. Misalnya permintaan akan jasa pakaian seragam sekolah akan melonjak pada saat memasuki masa sekolah tahun ajaran baru, dengan begitu perusahaan jasa berusaha mengevaluasi kemampuannya guna menyeimbangi penawaran dan permintaan.
2.2.3. Pengertian kualitas jasa Dalam memberikan jasa kepada konsumen perusahaan dituntut memperhatikan kualitas jasa. Menurut Kotler (2000), salah :satu cara utama untuk membedakan sebuah perusahaan jasa adalah dengan konsistensi jasa yang bermutu lebih tinggi daripada pesaing. Hal ini berarti kualitas jasa diperlukan oleh perusahaan jasa untuk dapat memenangkan persaingan.
34
Pengertian kualitas jasa menurut Wyckoff dalam Tjiptono (2003) adalah tingkat keunggulan yang diharapkan dan pengendalian atas tingkat keunggulan tersebut untuk memenuhi keinginan pelanggan.
Sedangkan menu rut Rambat Lupiyoadi (2001) kualitas jasa adalah sejauh mana jasa tersebut dapat memenuhi spesifikasi-spesifikasi.
Dari beberapa definisi di atas dapat disimpulkan bahwa l
tergantun~1
bagaimana
penyedia jasa dalam memenuhi harapan pelanggan dengan konsisten.
Kualitas memiliki hubungan yang erat dengan kepuasan pelanggan. Kualitas memberikan suatu dorongan kepada pelanggan untuk menjalin ikatan hubungan yang kuat dengan perusahaan. Dalam jangka panjang, ikatan seperti ini memungkinkan perusahaan untuk memahami dan mengerti dengan seksama apa yang menjadi keinginan dan harapan para pelanggannya. Dengan demikian, perusahaan dapat menin9katkan kepuasan
35
pelanggan, dimana perusahaan dapat memaksimumkan pengalaman pelanggan yang menyenangkan dan meminumkan atau bahkan menghilangkan pengalaman yang kurang menyenangkan. Pada gilirannya, kepuasan pelanggan dapat menciptakan kesetiaan atau loyalitas kepada perusahaan yang memberikan kualitas memuasakan.
Kualitas total suatu jasa terdiri atas tiga komponen utama (Gronroos, dalam Hutt dan Speh, 1992) yaitu : 1.
Technical Quality, yaitu komponen yang berkaitan dengan kualitas output jasa yang diterima pelanggan. Diantaranya adalah : a.
Search Quality, yaitu kualitas yang dapat dievaluasi pelanggan sebelum membeli, misalnya harga.
b.
Experience Quality, yaitu kualitas yang hanya bisa dievaluasi pelanggan setelah membeli atau mengkonsumsi jasa. Contohnya, ketepatan waktu, kecepatan pelayanan dan kerapian hasil.
c.
Credence Qualitative, yaitu kualitas yang sukar dievaluasi pelanggan meskipun telah mengkonsumsi suatu jasa.
2.
Functional Quality, yaitu komponen yang berkaitan dengan kualitas cara penyampaian suatu jasa.
3.
Corporate Image, yaitu profile, reputasi, citra umum dan daya tarik khusus suatu perusahaan.
36
Berdasarkan komponen di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa output jasa dan cara penyampaiannya merupakan faktor-faktor yang dipergunakan dalam menilai kualitas jasa. Oleh karena itu, pelanggan yang terlibat dalam proses jasa, maka seringkali penentuan kualitas jasa menjadi sangat kompleks.
2.2.4. Dimensi Kualitas Menurut Garvin (dalam Tjiptono, 2003) ada delapan dimensi kualitas yang dapat dikembangkan sebagai kerangka perencanaan strateigis dan analisis, terutama dalam industri manufaktur. Dimensi - dimensi tersebut adalah : .,,_
Kinerja (performance) karekteristik operasi pokok diari produk inti.
.,,_
Ciri - ciri atau keistemewaan tambahan (features), yaitu karakteristik sekunder atau pelengkap .
.,,_
Kehandalan (reliability), yaitu kemungkinan kecil akan mengalami kerusakan atau gaga! dipakai.
),>
Kesesuaian dengan spesifikasi (conformance to specifications), yaitu sejauh mana karakteristik desain dan operasi memenuhi standarstandar yang telah ditetapkan sebelumnya .
.,,_
Daya tahan (durability), berkaitan dengan berapa lama produk tersebut dapat terus digunakan .
.,,_
SeJVice ability, meliputi kecepatan, kompetensi, kenyarnanan, mudah direparasi dan penanganan keluhan yang memuaskan.
37
)'-
Estetika, yaitu daya tarik produk terhadap panca indera.
r
Kualitas yang dipersepsikan (perceived quality), yaitu citra dan reputasi produk serta tanggung jawab perusahaan terhadapnya.
Menurut beberapa pakar pemasaran, seperti Parasuraman, Zeithmal, dan Berry yang melalukan penelitian khusus terhadap beberapa jenis jasa dan berhasil mengidentifikasikan sepuluh faktor utama yang mf:mentukan kualitas jasa. Kesepuluh faktor tersebut meliputi (Parasuraman et al, 1985): 1) Reliabilitas (kehandalan) 2) Responsiveness (daya tanggap) 3) Kompetensi (kemampuan) 4) Access (kemudahan untuk menghubungi) 5) Courtesy (keramahan) 6) Comunication (informasi) 7) Credibilitas ijujur, kepercayaan) 8) Security (keamanan, bebas dari bahaya resiko atau kesangsian) 9) Understanding (penuh pengertian) 10) Tangibles ijelas dan bisa dibuktikan).
Namun, dalam perkembangan selanjutnya Parasuraman et al., (dalam Tjiptono, 1996) menemukan bahwa ke sepuluh dimensi yang ada dapat dirangkum
38
menjadi hanya lima kelompok karakteristik yang digunal
Penilaian kualitas melalui dimensi - dimensi di atas sangatlah diperlukan dalam mempertahankan pelanggan dan memperbaiki kuali1as itu sendiri.
2.2.5. Strategi meningkatkan kualitas jasa Meningkatkan kualitas jasa tidaklah mudah, banyak faktor yang perlu dipertimbangkan. Adapun faktor-faktor yang perlu
diperhatif~an
adalah :
39
a.
Mengidentifikasikan determinan kualitas jasa Setiap perusahaan jasa perlu berupaya memberikan kualitas yang terbaik kepada pelanggannya, untuk itu dibutuhkan identifikasi determinan utama kualitas jasa dari sudut pandang p19langgan. Langkah pertama yang dilakukan adalah melakukan riset untuk mengetahui determinan jasa yang paling utama atau penting bagi pasar sasaran. Langakah berikutnya adalah memperkirakan penilaian yang diberikan pasar sasaran terhadap perusahaan dan pesaing berdasarkan determinan tersebut.
b.
Mengelola harapan pelanggan Tidak jarang suatu perusahaan berusaha melebih-lebihkan pesan komunikasinya kepada pelanggan dengan maksud agar mereka terpikat. Hal tersebut dapat menjadi bumerang perusahaan, semakin banyak janji yang diberikan, maka semakin besar pula harapan pelanggan yang pada gilirannya akan menambah peluang tidak dapat terpenuhi harapan pelanggan oleh perusahaan.
c.
Mengelola bukti kualitas jasa Pengelolaan bukti kualitas jasa bertujuan untuk mernperkuat persepsi pelanggan selama dan sesudah menerima jasa. Dari sudut pandang perusahaan jasa, kualitas meliputi segala sesuatu yang dipandang sebagai indikator seperti apa jasa yang akan diberikan (pre service
40
expectation) dan seperti apa jasa yang telah diterima (post service evaluation). d.
Mendidik konsumen tentang jasa pelanggan yang lebih terdidik akan dapat mengambil keputusan secara lebih baik. Upaya mendidik konsumen dapat dilakukan dalam bentuk : 1. Perusahaan mendidik pelanggan untuk melakukan sendiri jasa atau pelayanan tertentu. 2. Perusahaan mendidik pelanggan mengenai cara menggunakan jasa. 3. Perusahaan dapat pula meningkatkan persepsi terhadap kualitas dengan cara menjelaskan kepada pelanggan alasan-alasan yang mendasari suatu kebijakan yang bisa mengecewaf>an mereka.
e.
Mengembangkan budaya kualitas Budaya kualitas merupakan sistem nilai organisasi yang menghasilkan lingkungan yang kondusif bagi pembentukan dan penyempurnaan kualitas secara terus menerus. Upaya membentuk budaya kualitas dapat dilakukan melalui pengembangan suatu program yang terkoordinasi yang diawali dari seleksi dan pengembangan karyawan. Karyawan merupakan asset utama perusahaan dalam rangka memenuhi kebutuhan dan memuaskan pelanggan.
f.
Menindaklanjuti jasa Menindaklanjuti jasa dapat membantu memisahkan aspek-aspek jasa yang perlu ditingkatkan. Perusahaan perlu mengambil inisiatif untuk
41
menghubungi sebagian atau semua pelanggan untuk mengetahui tingkat kepuasan dan persepsi mereka terhadap jasa yang diberikan. Perusahaan dapat pula memberikan kemudahan bagi para pelanggan untuk berkomunikasi, baik menyangkut kebutuhan maupun keluhan mereka.
g.
Mengembangkan sistem informasi kualitas jasa. Sistem informasi kualitas jasa merupakan suatu sistern yang menggunakan berbagai macam pendekatan riset secara sistematis untuk menyebarluaskan informasi kualitas jasa guna rnendukun~J pengambilan keputusan. lnformasi yang dibutuhkan mencakup segala aspek, yaitu data saat ini dan masa lalu, kuantitatif dan kualitatif, internal dan eksternal, serta informasi mengenai perusahaan clan pelanggan. Adapun manfaat sistem informasi kualitas jasa antara lain : 1. Dapat mengetahui prioritas jasa pelanggan. 2. Memungkinkan dipantaunya kinerja jasa perusahaan dan pesaing setiap waktu. 3. Memungkinkan pihak manajemen untuk memasukkan suara pelanggan dalam pengambil keputusan.
42
2.3.
Gambaran Umum Perusahaan
2.3.1. Sejarah singkat perusahaan Perusahaan Happy Tailor telah berdiri sejak tahun 1967 di Jakarta. Menurut Bapak H. Kartianis Zul., pemilik sekaligus pendiri Happy Tailor, perusahaan ini pada awalnya adalah usaha kecil-kecilan yang bergerak pada bidang jasa tanpa adanya modal yang jelas dan hanya mempunyai 2 orang karyawan saja. Dengan alasan itulah sang pemilik tidak berniat men-sahkan usahanya di badan hukum Indonesia di masa awal berdirinya. Barulah setelah 1O tahun atau tepatnya pada tanggal 1 Mei 1976, usaha itu mulai berkembang dan terlihat menjanjikan karena mempunyai banyak konsumen, sang pemilik mendaftarkan usahanya pada badan hukum lewat akta notaris No. 51 tanggal 17 Juni Th. 1980. Dalam akta notaris pada pasal I dikatakan bahwa perusahaan tersebut mempunyai merk dagang yang bernama "HAPPY LAUNDRY & TAILOIR".
Perusahaan Happy Tailor merupakan perusahaan perorangan yang bergerak di bidang jasa yang mencakup jasa tailor Qahit) dan jasa laundry (cuci) yang berlokasi di Jalan RS. Fatmawati Raya No. 14, Jakarta Selatan 12430. Sesuai SIUP No. 3/12/P/1541/09-04/PM/88 yang dikeluarkan pada tanggal 29 Juli 1988 dan ditandatangani oleh a.n Menteri Perdagan!~an Bpk. Sutoto Soetiyarto SH., Happy Tailor termasuk dalam kategori perusahaan perdagangan jasa berskala menengah.
43
Sampai saat ini, tepatnya setelah 30 tahun berdirinya Happy Tailor, banyak perkembangan yang terjadi pada perusahaan ini. Mulai dari peningkatan pendapatan atau laba perusahaan, bertambahnya karyawan dan konsumen sampai dengan berdirinya cabang-cabang Happy Tailor yang lain. Sekarang Happy Tailor telah memiliki 3 buah cabang perusahaan yang kesemuanya masih berada di daerah Jakarta dan memiliki sedikitnya 20 orang karyawan.
Walaupun begitu ada banyak hal yang belum berubah dari Happy Tailor, salah satunya tidak adanya manajemen operasional yang jelas tersusun rapih. ltu disebabkan karena sang pemilik masih mempercayai kepada anakanaknya untuk menjalankan perusahaan, tentunya dengan pengawasan dari sang pemilik. Tanpa adanya target keuntungan yang jelas dan kebanyakan karyawan yang bekerja disini masih mempunyai ikatan tali persaudaran dengan sang pemilik membuat perusahaan Happy Tailor tidak berkembang secara cepat.
2.3.2. Struktur Organisasi Menurut Render & Heizer (2006), dalam usaha untuk melaksanakan dan mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya, setiap perusahaan harus menetukan masalah manajemen dan organisasi. Walaupun suatu perusahaan itu mempunyai modal yang cukup, tetapi tanpa adanya sistem manajemen dan organisasi yang baik, akan mengakibatl
44
Lebih lanjut dikatakan bahwa dalam struktur organisasi, seimua kegiatan dibagi-bagi kepada beberapa orang menurut keahlian rnasing-masin1i sehingga dengan demikian akan memperlancar pelaksanaannya. Struktur organisasi setiap perusahaan tergantung pada besar kecilnya perusahaan tersebut. Makin besar suatu perusahaan, maka makin kompleks struktur organisasinya, sebab fungsi-fungsi yang ada di dalam perusahaan menjadi lebih banyak.
Struktur organisasi Happy Tailor berbentuk struktur organisasi garis. Struktur organisasi ini diciptakan oleh Henry Fayol dan merupakan bentuk organisasi yang tertua dan paling sederhana. Di dalam struktur organisasi ini tugastugas perencanaan, pengendalian dan pengawasan berada dalam sa!u tangan dan garis wewenangnya langsung dari pimpinan kepada bawahan. Ciri-ciri struktur organisasi garis antara lain : bentuk organisasi masih kecil, jumlah karyawan sedikit dan saling kenal, serta sosialisasi kerja belurn terlalu tinggi.
Secara garis besar, seperti yang terlihat di dalam bagan organisasi Happy Tailor bahwa pimpinan tertinggi dipegang oleh pemilik yang membawahi secara langsung wakil pimpinan. Wakil pimpinan ini membawahi langsung seluruh para karyawan yang ada. Pada perusahaan ini para karyawan dibagi menjadi 4 bagian tugas, yakni karyawan jahit, karyawan vermak, karyawan cuci dan karyawan bagian penyelesaian (finishing).
45
Untuk lebih jelas dalam mengetahui struktur organisasi perusahaan Happy Tailor, maka dapat dilihat bagan organisasi berikut. GAMBAR 2.3. STRUKTUR ORGANISASI HAf>py TAILOR PIMPINAN (1 ORANG)
Wak. Pimpinan (2 ORANG)
KARY. BAG. VERMAK (3 ORANG)
KARY. BAG. JAHIT (7 ORANG)
~ L
~~RY. BAG. CUC:! (30RANG)
KARY.BAG. FINISHING (6 ORANG)
Sumber: Happy Tailor
Adapun tugas dari masing-masing bagian pada Happy Tailor seperti terlihat pada bagan struktur organisasi adalah sebagai beril
Pimpinan
Berbeda dengan perusahaan lain kebanyakan, pimpinan sekaligus pemilik perusahaan ini masih aktif turun langsung untuk mengerjakan proyek seperti mengatur pesanan yang masuk dan membuat design atau model pakaian. Selain itu pimpinan juga mengawasi pekerjaan wakil pimpinan beserta karyawan-karyawan lainnya. 2.
Wakil pimpinan
Tugas-tugas wakil pimpinan :
46
a. Mengawasi dan mengatur pekerjaan karyawan setiap bagian. b. Membuat kebijakan-kebijakan perusahaan, seperti kebijakan mengenai harga, dan lain-lainnya. c. Membuat pembukuan keuangan perusahaan. d. Mengatur upah atau gaji karyawan. e. Mengatur pembelian materi atau bahan pakaian.
f. Mengatur pesanan atau order yang masuk dari konsumEm. g. Melayani konsumen
Semua tugas-tugas Wakil pimpinan di atas harus dengan sepengetahuan dan ijin dari pemilik atau pimpinan perusahaan, karena keputusan akhir berada ditangan pemilik atau pimpinan perusahaan itu sendiri. 3.
Karyawan bagian Jahit
Tugas-tugas karyawan bagian jahit (tailor): a.
Menjahit pakaian yang telah ditentukan oleh pimpinan a.tau wakil pimpinan.
b. Melaporkan kepada pimpinan atau wakil pimpinan setiap perkembangan pekerjaan pakaian yang dikerjakan. c.
Memberikan pakaian yang telah selesai dijahit kepada karyawan bagian penyelesaian (finishing) untuk proses akhir.
d. Mengawasi pekerjaan karyawan bagian penyelesaian (f.inishing).
47
e. Memberikan pakaian yang sudah siap jadi kepada pimpinan atau wakil pimpinan.
4.
Karyawan bagian vermak
Tugas-tugas karyawan bagian vermak adalah: a. Memperbaiki pakaian yang telah ditentukan oleh pemilik atau wakil pimpinan. b.
Melaporkan kepada pimpinan atau wakil pimpinan setiap perkembangan pekerjaan pakaian yang dikerjakan.
c.
Memberikan pakaian yang telah selesai diperbaiki kepada karyawan bagian penyelesaian (finishing) untuk proses akhir.
d. Mengawasi pekerjaan karyawan bagian penyelesaian (finishing). e. Memberikan pakaian yang sudah siap jadi kepada pimpinan atau wakil pimpinan.
5.
Karyawan bagian cuci (laundry)
Tugas-tugas karyawan bagian cuci adalah: a. Memeriksa pakaian atau barang-barang lainnya yang telah diberikan oleh pimpinan atau wakil pimpinan. b. Membersihkan pakaian atau barang-barang lainnya yang telah diberikan oleh pimpinan atau wakil pimpinan.
48
c. Mengatur pakaian atau barang-barang lainnya (berdasarkan urutan nomor) yang telah selesai dibersihkan. d. Melaporkan perkembangan kerjaan langsung kepada pimpinan atau wakil pimpinan. e. Memberikan pakaian atau barang-barang lainnya yang telah dibersihkan dan diurutkan kepada pimpinan atau wakil pimpinan.
6.
Karyawan bagian penyelesaian (finishing)
Tugas-tugas karyawan bagian penyelesaian selain melayani konsumen adalah menyelesaikan pekerjaan dari setiap bagian karyawan, seperti menyetrika, menge-som, mengobras, merapihkan sampai dengan membungkus (package) barang yang telah selesai untuk diberikan kepada pimpinan atau wakil pimpinan untuk selanjutnya diberikan kepada konsumen.
2.3.3. Maksud, Tujuan dan Produk/Jasa yang dihasilkan perusahaan Sesuai dengan yang tertulis pada akta notari No. 51 Pasal 2 yang mengatakan bahwa maksud dan tujuan perusahaan ini didirikan adalah untuk menyelenggarakan pemberian jasa penatu dan penjahit. Demgan begitu Perusahaan Happy Tailor menyediakan beraneka macam produk/jasa jahit (tailor) maupun jasa cuci (laundry), mulai dari jasa jahit pembuatan jas
sampai dengan jasa pencucian jok mobil. Produk/jasa cuci yang dihasilkan merupakan 100% hasil kerajinan dan keahlian tangan dari para karyawan,
49
sedangkan untuk produk/jasa jahit yang dihasilkan dibantu dengan mesinmesin yang ada seperti, mesin jahit, mesin obras, mesin lubang kancing.
2.4.
Kerangka Berpikir
Dewasa ini, seluruh perusahaan dituntut untuk mampu rnenciptakan produk (barang maupun jasa) yang berkualitas, harganya kompetil.if, penyerahan produk (barang maupun jasa) yang lebih cepat dan pelayanan yang lebih baik daripada para pesaingnya.
Menyadari akan pentingnya kualitas jasa (fisik maupun pelayanan) dalam meningkatkan kepuasan pelanggan, maka setiap perusahaan senantiasa memberikan produk yang berkualitas. Dengan upaya ini perusahaan berharap tujuan untuk mendapatkan laba atau keuntungan guna bertahan hidup dapat diwujudkan.
Sebagai salah satu perusahaan jasa, Happy Tailor dituntut untuk senantiasa dapat memberikan dan meningkatkan kualitas jasa yang diberikan kepada pelanggannya, agar mendapatkan respon tingkat kepuasan yang positif dari para pelanggannya. Bila respon tingkat kepuasan para pelanggan positif, maka perusahaan akan mendapatkan pelanggan yang loyal. Dengan loyalitas dari pelanggan itulah perusahaan akan mendapatkan banyi:1k dampak yang menguntungkan serta meningkatkan keuntungan finansial perusahaan.
50
Selain dilihat dari kualitas jasa, kepuasan pelanggan juga bisa dilihat dari perbandingan dari demografi responden, seperti usia, pek13rjaan, jenis kelamin, penghasilan dan lama berlangganan. Aspek-aspeik demografi tersebut, langsung atau tidak langsung dapat mempengaruhi kepuasan pelanggan karena kesubjektifitasannya.
Untuk mengetahui seperti apa hubungan antara kualitas jasa dengan kepuasan pelanggan pada perusahaan Happy Tailor, bagaimana penilaian konsumen mengenai tingkat kualitas jasa yang diberikan, apa respon tingkat kepuasan pelanggan mengenai kualitas jasa tersebut, serta bagaimana perbandingan aspek demografi terhadap kepuasan pelang9an, maka dipandang perlu untuk dibuktikan melalui kegiatan penelitian ini.
2.5.
Hipotesis Penelitian Gambar2.4. Skema penefitian
Kualitas Jasa
Bukti langsung(tangibles) Kehandalan (reliability) Daya tanggap (responsiveness) Jaminan (assurance) Empati (empaty)
Kepuasan Pelanggan
Tinggi Sedang Rendah
-
Kualitas produk/jasa Harga Faktor emosi Kemudahan memperoleh produk danjasa
Dari skema penelitian di alas, peneliti mengajukan hipotesa sebagai berikut :
51
1. Hipotesis alternatif (Ha1): Terdapat hubungan yang signifikan antara kualitas jasa (X1) dengan kepuasan pelanggan (Y). Hipotesis alternatif (Ha2) : Terdapat perbedaan kepuasan
pelan~1gan
berdasrakan aspek demografi. 2. Hipotesis nol (Ho1) : Tidak terdapat hubungan yang
si~Jnifikan
antara
kualitas jasa (X1) dengan kepuasan pelanggan (Y). Hipotesa nol (Ho2) : Tidak terdapat perbedaan kepuasan pelanggan berdasarkan aspek demografi.
BAB3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1.
Jenis Penelitian
3.1.1. Pendekatan dan Metode Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif yang hasilnya ditentukan menggunakan uji statistik. Pada umumnya penelitian yang bersifat kuantitatif banyak dituntut menggunakan angka-angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran data serta penampilan dari hasil penelitiannya (Arikunto, 2002). Pendekatan ini mencakup banyak responden, dengan begitu diharapkan hasil penelitian dapat mewakili sebagian besar dari populasi yang ada. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer, yakni data yang be~rasal dari sumber asli dan dikumpulkan secara khusus untuk menjawab pertanyaan penelitian (Alam, 2001). Data dalam penelitian ini diperoleh melalui kuesioner yang telah dibuat dan diolah.
Metode penelitian yang dipakai adalah metode deskriptif b<~rjenis studi korelasi. Studi korelasi adalah penelitian deskriptif yang
di~1unakan
untuk
mencari hubungan antara beberapa variabel. Studi korelasi memungkinkan peneliti mengetahui seberapa besar 2 variabel atau lebih berhubungan satu
53
sama lain (Darsono, 1999). Penelitian ini dilakukan untuk rnelihat apakah ada hubungan yang signifikan antara kualitas jasa dengan kepuasan pelanggan.
3.1.2. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Menurut Kerlinger (2003), variabel adalah simbol atau lamloang yang padanya kita melekatkan bilangan atau nilai. Variabel diba·gi menjadi dua macam, yaitu variabel bebas (independent variable) dan variabel terikat
(dependent variable). Adapun Variabel-variabel yang diteliti dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Varibel bebas adalah kualitas jasa. Secara konseptual, kualitas jasa adalah penilaian terhadap tingkat keunggulan yang diharapkan dan pengendalian atas tingkat keunggulan tersebut untuk memenuhi keinginan pelanggan.
2. Variabel terikat adalah kepuasan pelanggan. Secara konseptual, kepuasan pelanggan adalah hasil c!ari penilaian konsumen bahwa sejauh mana produk atau jasa tersebut dapat memberikan tingkat kenikmatan dimana hasil tingkat pEimenuhan kebutuhan ini dapat lebih atau kurang.
Definisi operasional yang dipakai untuk kedua variabel penelitian tersebut adalah sebagai berikut :
54
1.
Kualitas jasa dalam penelitian ini adalah skor yang diperoleh melalui lima aspek yaitu bukti langsung, kehandalan, daya tanggap, jaminan dan empati. Kelima aspek tersebut menaungi sembilan indikator berupa, fasilitas fisik, peralatan yang dipakai untuk mengerjakan produk/jasa, sarana komunikasi yang tersedia, penampilan karyawan, ketepatan karyawan dalam memberikan jasa/produk, kecepatan karyawan dalam melayani pelanggan, kesopanan karyawan dalam melayani pelanggan, pengetahuan karyawan terhadap produk/jasa, kepedulian karyawan terhadap pelanggan.
2.
Kepuasan pelanggan dalam penelitian ini adalah skor yang diperoleh dari 4 faktor, yaitu kualitas produk/jasa, faktor emosi, harga, biaya dan kemudahan untuk memperoleh produk/jasa tersebut. Keempat fak!or tersebut menaungi tujuh indikator yakni, kinerja produlc/jasa, keunikan dan keistemewaan produk/jasa, harga materi pendukung, variasi jasa, harga jasa, percaya diri menggunakan produk/jasa,
ke~mudahan
dalam
mendapatkan garansi.
3.2.
Pengambilan Sampel
3.2.1. Populasi dan sampel Populasi adalah keseluruhan subyek penelitian (Arikunto, 2002). Dilihat dari jumlahnya, populasi termasuk dalam populasi jumlah tak hingga (terdiri dari
55
elemen yang sukar sekali dicari batasannya). Populasi pada penelitian ini adalah para konsumen perusahaan Happy Tailor di Jalan Fatmawati, Jakarta Selatan. Keterbatasan data yang ada pada perusahaan Happy Tailor, menyebabkan total populasi ini tidak dapat dihitung dalam jumlah yang tepat. ltu disebabkan karena tidak semua konsumen Happy Tailor tercatat ke dalam data perusahaan.
Untuk mengambil data sejumlah populasi adalah hal yang tidak memungkinkan. Oleh karena itu, penelitian hanya menggunakan sebagian populasi yang disebut sampel.
Darsono (1999) mengemukakan bahwa banyak sedikitnya sampel ditentukan oleh sifat dari populasinya. Namun, dalam penelitian kuantitatif, kebanyakan para ahli menentukan minimal ada 30 satuan objek penelitian. Selain itu, Guilford dan fruchter (1978) menjelaskan bahwa respnden yang berjumlah lebihh dari 30 orang dapat dinyatkanb sebagai jumlah yang1 mendekati kurva normal dari suatu populasi dan dapat digunakan sebagai sampel dari suatu penelitian, selama penyebaran distribusi sampel tersebut tidak menyeleweng jauh dari kurva normal.
56
Oleh karena itu, jumlah sampel yang diambil untuk penelitian ini adalah sebesar 30 orang. Adapun sampel yang diambil mempunyai karakteristik yang dapat mendukung tercapainya penelitian ini, yaitu: 1. Berusia > 18 tahun. 2. Konsumen yang telah memakai jasa Happy Tailor, baik yang merupakan jasa jahit (tailor) dan jasa cuci (laundry). 3. Tinggal di daerah Jakarta Selatan dan sekitarnya.
3.2.3. Teknik Pengarnbilan Sarnpel Pemilihan subyek yang akan dijadikan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan teknik non-probability sampling dalam teknik ini setiap individu dalam populasi tidak mendapatkan kesempatan yang sama untuk terpilih menjadi sampel penelitian.
Bentuk yang digunakan dalam non-probability sampling ad.alah teknik purposive sampling, yaitu anggota sampel dipilih secara khusus berdasarkan tujuan penelitian (Usman & Akbar, 1995). Kelebihan meng~iunakan teknik ini adalah mudah, tidak membutuhkan banyak biaya serta rele!van dengan tujuan penelitian. Sementara itu, kelemahan menggunakan teknik ini adalah membutuhkan banyak waktu dalam memilih sample dan ticlak representatif untuk mengambil kesimpulan secara umum (generalisasi).
57
3.3. Teknik Pengumpulan Data 3.3.1. Metode dan lnstrumen Penelitian Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode skala. Azwar (2005), mendefinisikan skala sebagai daftar pernyataan yang akan mengungkapkan performansi yang menjadi karakter tipikal pada subyek yang diteliti, yang akan dimunculkan dalam bentuk respon-respon terhadap situasi yang dihadapi.
Skala yang digunakan dalam penelitian ini mengacu pada skala model Likert. Azwar (2005), menyatakan bahwa skala model Likert adalah metode penskalaan pernyataan individu yang menggunakan distribusi respon sebagai dasar penentuan nilai skornya. Dalam penelitian ini skala yang digunakan dalam pengumpulan data adalah skala kualitas jasa dan skala kepuasan pelanggan. Pada skala tersebut terdapat 5 (lirna) kategori jawaban dan masing-masing kategori itu memiliki nilai-nilai tertentu. Penilaiannya dapat dilihat pada tabel yang ada di bawah ini. Namun kele!mahan pada skala ini adalah terletak pada tingkat jawaban ragu-ragu, karena pada tingkat tersebut tidak dapat menginterpretasikan jawaban responden secara objektif dan jelas.
58
Tabel 3.1. Bobot nilai skala Likert Nilai P1emyataan
Pilihan Jawaban
i
Favorabel
Unfavorabel
i
SS (Sangat Setuju)
5
S (Setuju)
4
R (Ragu-ragu)
3
TS (Tidak Setuju)
2
4
STS (Sangat Tidak Setuju)
1
5
1
2
I
3
!
lnstrumen yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan dua skala, yaitu: 1.
Skala kualitas jasa
Penyusunan item-item kualitas jasa mengacu pada teori yang dikemukakan Parasuraman, Zeithmal, dan Berry dalam Tjiptono (2003).
Tabel 3.2. Blue print Try-Out Kualitas Jasa Aspek-aspek
Nomorltem lndikator
Unfavorabel
Jml
1*,41,62*,68*,70
5,32,65*,67*,69*
10
7*,40*,53
13*,42*,58
6
Sarana komunikasi yang tersedia
14*,39*,56*
8*, 16,55*
6
Penampi/an karyawan
15,38*,57*
17,43',50*
6
2* ,28* ,44*,49
20,31*,36*,51*
8
Fasilitas fisik Peralatan yang dipakai untuk mengerjakan Bukti /angsung produk/jasa
Kehandalan
Favorabel
Ketepatan karyawan dalam memberikan jasa/produk
59
Lanjutan 12,21*,29',37,45*
18*,25*,35,48*,54
10
Kesopanan karyawan dalam melayani pelanggan
3*,27*,47*,59,61*
11, 19*,30,46*,60*
10
Pengetahuan karyawan terhadap produk/jasa
1O* ,23,34* ,63* ,66
9,22*,33*,52,64*
10
4*,26*
6*,24*
4
35
35
70
Daya Tanggap Kecepatan karyawan dalam melayani pelanggan
Jami nan
Empati
Kepedulian karyawan terhadap pelanggan Total
Catatan:
'
Nomor-nomor item yang vahd
Perhitungan uji validitas dan reliabilitas pada penelitian ini menggunal
31, 33, 34, 36, 38, 39,40,42,43,44,45,46,47,48, 50, 51, 55, 56, 57,60, 61, 62, 63, 64, 65, 67, 68, 69. Beril
60
Tabel 3.3 Blue Print Penelitian Skala Kualitas Jasa Nomorltem
Aspek-aspek lndikator
Kualitas Jasa
Fasilitas fisik
Bukti langsung
Peralatan yang dipakai untuk mengerjakan produkljasa Sarana komunikasi yang tersedia Penampilan karyawan
Jml Favorabel
Unfavorabel
1,7,14
4,11,19
6
8,15
21,27
4
2,22,34
9,30
5
5,26
24,37,44
5
--
Kehandalan
Ketepatan karyawan dalam memberikan jasa/produk
3,29,38
17,41,47
6
Daya Tanggap
Kecepatan karyawan dalam melayani pelanggan
6,18,33
10,31,48
6
Kesopanan karyawan dalam melayani pelanggan
13,23,40,45
20,35,43
7
25,36,49
1:2,42,46
6
28,39
4
24
49
Jaminan Pengetahuan karyawan terhadap produkljasa Empati
Kepedulian karyawan terhadap pelanggan Total
2.
16,32
25
Skala kepuasan pelanggan
Pada skala ini penyusunan item-item pernyataan mengacu pada teori yang dikemukakan oleh lrawan (2002), yaitu kualitas produk, harga, faktor emosi dan kemudahan dalam memperoleh produk/jasa.
61
Tabel 3.4. Blue print Try-Out Kepuasan Pela1119~1an
Aspekaspek
Nomorltem lndikator
Jml Favorabel
Unfavorabel
1*,21*,23*,30*, 32,34*
6*, 16,27*,28*,31*, 33*
12
7*,22*,35
9*,15*,36
6
4*, 17*
8*, 13*
4
10*,29*,37
5*,24,38*
6
11*,26
18*,39*
4
Kemudahan Kemudahan mendapatkan garansi memperoleh produk dan Variasi produk/jasa jasa
14*,40*
12*,20*
4
2*, 19*
3*,25
4
Total
20
20
40
Kinerja produk/jasa Kualitas produk/jasa
Keunikan produk/jasa Hargajasa
Harga Harga materi pendukung Faktor emosi
Percaya diri menggunakan produk/jasa
Catatan: ,. Nomor-nomor item yang vahd
Untuk hasil uji coba (try out) pada skala kepuasan pelanggan, memperoleh 32 item yang valid dengan koefiosiensi reliabilitas 0,9376 dan taraf signifikansi 0.05 dari total 40 item yang diberikan. Nomor-nomor item yang valid dan akan digunakan pada penelitian adalah, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10,
11, 12, 13, 14, 15, 17, 18, 19, 20, 21, 22, 23, 27, 28, 29, 30, 31, 33, 34, 38, 39, 40. Berikut adalah tabel blue print skala kepuasan pelanggan yang digunakan untuk kuesioner penelitian dengan nomor-nomor item yang telah diubah:
62
Tabel 3.5. Blue Print Penelitian Skala Kepuasan Pelanggan
Aspek-aspek
Nomor lt1am Penelitian lndikator
Kepuasan pelanggan
Total Favorabel
Unfavorabel
1,7,15,19,32
4, 17,23,27,30
10
Keunikan produk/jasa
2,16
10,25
4
Hargajasa
3,29
11, 18
4
Harga materi pendukung
5,20
12,26
4
13
6,22
3
Kemudahan mendapa!kan garansi
14,21
9,28
4
Variasi produk/jasa
24,31
8
3
16
16
32
Kinerja produk/jasa Kualitas produk/jasa
Harga Faktor emosi Kemudahan memperoleh produk danjasa
Percaya diri menggunakan produkljasa
Total Jumlah
3.4. Teknik Analisis Data 3.4.1. Analisis validitas dan reliabilitas Az.war (2005), menjelaskan bahwa tujuan pengujian valiclitas adalah untuk mengetahui apakah skala yang clipakai mampu menghasilkan data yang akurat sesuai clengan tujuan ukurnya. Untuk menguji validitas dari setiap item pernyataan dilakukan analisis item, yaitu mengkorelasikan setiap item dengan skor total. Koefisien korelasinya diperhitungkan sebagai validitas. Untuk menguji validitas skala, peneliti menggunakan rumus korelasi Product Moment Pearson, dengan rumus sebagai berikut :
63
dimana: r nilai korelasi x = skor pertanyaan y skor total pertanyaan
=
=
Selanjutnya dilakukan pengujian reliabilitas. Azwar (2005), menjelaskan bahwa tujuan dilakukan pengujian reliabilitas adalah untuk mengetahui sejauh mana hasil suatu pengukuran dapat dipercaya. Ha8il pengukuran dapat dipercaya jika dalam beberapa kali pelaksanaan pengukuran terhadap kelompok subyek yang sama diperoleh hasil yang relatif sama, selama aspek yang di ukur dalam diri subyek tidak dirubah. Untuk menguji reliabilitas skala, peneliti menggunakan rumus Alpha Cronbach dalam Azwar (2005), yaltu dengan rumus :
dimana:
= =
k Jumlah item Is2 ; = Jumlah varians skor total s 2; Varians responden untuk item ke i
3.4.2 Analisis data kontrol penelitian Data kontrol dalam penelitian dianalisis dengan teknik perhitungan statistik deskriptif, yaitu frekuensi dan persentase.
64
3.4.3 Analisis data variabel penelitian 1. Uji persyaratan Uji persyaratan yang dilakukan adalah uji normalitas untuk mengetahui penyebaran distribusi data (normal atau tidak). Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan analisis shapiro-wilk, karena jumfah responden kurang dari 100.
2. Uji hipotesis • Anafisis statistik yang digunakan untuk menganalisis data guna menjawab
hipotesis yang diajukan adalah dengan teknik statistik korelasi yang menggunakan rumus dari korelasi rank-difference correlation atau rank-order correlation yang dikemukakan oleh Spearman. Menurut Santoso (2002), teknik rank Spearman dapat digunakan untuk pengukuran korelasi pada statistik non-parametrik. Korelasi ini digunakan untuk menentukan hubungan dua gejala yang kedua-duanya merupakan gejala ordinal atau tata jenjang (Arikunto, 2002). Rumus yang digunakan adalah :
dimana: b1 = Selisih dari rank variabel X dan Y. n = Banyaknya pasangan rank. Perhitungan ini diaplikasikan dalam program SPSS for windows (versi 12.0), yaitu untuk menguji hipotesis nol dengan taraf signifikansi 0,05.
65
Untuk mengetahui tingkat hubungan antara dua variabel dari data hasil uji hipotesis, peneliti menggunakan tabel kategori tingkat hubungan menurut Sugiyono dan Eri Wibowo. Tabel 3.6. Tabel kategori tingkat hubungan
Interval koefisien 0,00 - 0, 199 0,20-0,399 0,40- 0,599 0,60-0,799 0,80-1,00
Tingkat hubungan Sanaat rendah Rendah Sedana Kua! Sanaat kuat .
.
..
Sug1yono&W1bowo (2001 ), Stat1stika Pene/1t1an .
Selain itu, untuk mengetahui perbandingan antar aspek demografi terhadap kepuasan pelanggan, peneliti menggunakan analisis kategorisasi atau tabulasi silang (Crosstab). Menurut Kuncono (2003), tabulasi silang (crosstab) bertujuan untuk melihat proporsi masing-masing kategori yang telah dibuat.
3.4.
Prosedur Penelitian
Penelitian ini berjalan dengan melalui empat tahapan prosedur penelitian, yaitu tahap persiapan, uji coba, pengambilan data serta pengolahan data. Persia pan
Dimulai dengan perumusan masalah, menentukan variabel yang ingin diteliti, melakukan studi pustaka untuk mendapatkan gambaran dan landasan teoritis yang tepat mengenai variabel penelitian. Kemudian menentukan,
66
menyusun dan menyiapkan alat ukur yang akan digunakan. Uji Coba
Penulis menyebar kuesioner ke responden, mengolah data yang sudah terkumpul sehingga diperoleh item item yang reliabel dan valid untuk di!JUnakan di penelitian.
Pengolahan Data
Menentukan sampel penelitian, mernberikan penjelasan mengenai tujuan penelitian dan merninta kesediaan subyek untuk mengisi kuesioner penelitian serta melakukan pengarnbilan data dengan memberikan alat ukur yang telah disiapkan.
Pengolahan Data
Melakukan skoring untuk setiap hasil skala yang telah diisi oleh responden penelitian.
BAB4 PRESENTASI DAN ANALISIS DATA 4.1. Gambaran Umum Subyek Penelitian 4.1.1. Berdasarkan usia Subyek yang diambil berdasarkan rentang usia antara 18 tahun sampai dengan 50 tahun keatas. Subyek yang berusia pada rentang 18 tahun sampai dengan 20 tahun berjumlah 4 orang (13,3%), beru8ia 21 tahun sampai dengan 30 tahun sebanyak 8 orang (26,7%), berusia 31 tahun sampai dengan 40 tahun sebanyak 10 orang (33,3%), berusia 41 tahun sampai dengan 50 tahun sebanyak 5 orang (16,7%) dan subyek yang berusia 50 tahun keatas ada sebanyak 3 orang (10%). Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 4.1. Gambaran subyek berdasarkan usia
No.
Usia
Frekuensi
Perse ntasi
1.
18- 20 tahun
4
13,3%
2.
21 - 30 tahun
8
26,7%
3.
31-40tahun
10
33,3%
4.
41 - 50 tahun
5
16,7%
5.
> 50 tahun
3
10%
30
100%
Total
69
kategori lain-lain ada sebanyak 7 orang (23,3%). Gambaran subyek berdasarkan pekerjaan dapat dilihat dalam tabel berikut:
Tabel 4.3. Gambaran subyek berdasarkan pekerjaan No.
Pekerjaan
Frekuensi
PersEmtasi
1.
Pegawai Negeri
6
20%
2.
Pegawai Swasta
12
40%
3.
Wiraswasta
5
16,7%
4.
Lain - Lain
7
23,3%
30
100%
Total
4.1.4. Berdasarkan penghasilan Peneliti mengklasifikasikan penghasilan subyek penelitian kedalam 4 kategori, yaitu kurang atau dibawah Rp. 1.000.000,00 /bulan, Rp. 1.000.000,00 - Rp. 3.000.000,00 /bulan, Rp. 3.000.000,00 - Rp. Rp. 5.000.000,00 /bulan dan lebih atau di atas Rp. 5.000.000,00 /bulan. Subyek yang mempunyai penghasilan pada rentang kurang dari Rp. 1.000.000,00 /bulan berjumlah 7 orang (23,3%), subyek yang berpenghasilan pada rentang Rp. 1.000.000,00 - Rp. 3.000.000,00 /bulan berjumlah 12 orang (40%), subyek yang berpenghasilan pada rentang Rp. 3.000.000,00 - Rp. 5.000.000,00 /bulan berjumlah 5 orang (16,7%) dan subyek yang memiliki penghasilan di atas Rp. 5.000.000,00 /bulan sebanyak 6 orang (20%). Gambaran subyek berdasarkan penghasilan dapat dilihat dalam tabel berikut:
70
Tabel 4.4. Gambaran subyek berdasarkan penghasilan No.
Penghasilan
Frnkuensi
1.
< Rp. 1.000.000,00
2.
Rp. 1.000.000,00 - Rp. 3.000.000,00
3.
Rp. 3.000.000,00 - Rp. 5.000.000,00
4.
> Rp. 5.000.000,00
7
23,3%
12
40%
5
16,7%
6
20%
30
100%
I
Total
Persentasi
4.1.5. Berdasarkan lama berlangganan Subyek yang telah menjadi pelanggan kurang dari 2 tahun berjumlah 7 orang (23,3%), yang lebih dari 2 tahun-5 tahun berjumlah 10 orang (33,3%), yang lebih dari 5 tahun-10 tahun berjumlah 8 orang (26,7%) dan subyek yang telah menjadi pelanggan lebih dari 1O tahun keatas ada seibanyak 5 orang (15,7%).
Tabel 4.5. Gambaran subyek berdasarkan lama berlangganan No.
Usia
1.
< 2 tahun
2.
2-5 tahun
3. 4.
Frekuensi
Persentasi 7
23,3%
10
33,3%
5-10 tahun
8
26,7%
> 10 tahun
5
16,7%
30
100%
Total
71
4.2. Gambaran Kualitas jasa dan Kepuasan Konsumen 4.2.1. Kualitas Jasa Secara umum, skor hasil penelitian dapat dideskripsikan sebagai berikut: Tabel 4.6. Deskripsi teoritik perolehan dan statistik kualitas jasa Statistik
Teoritik
Perolehani
Skor Min
49
172
Skor Max
245
206
Median
147
189
Standar Deviasi
32,67
5,67 ·-
Untuk menentukan kualitas jasa subyek dalam kategori tinggi, sedang dan rendah, peneliti menggunakan kategorisasi jenjang. Tabel 4. 7. lnterpretasi skor kualitas jasa Posisi nilai X
JenJang posisi nilai X
=X < 180,33
Rendah
M - 1SD s X::; M + 1SD: 180,33 s X s 194,67
Sedang
X > M + 1 SD : X > 189 + 1(5,67)= X > 194,67
Tinggi
X < M - 1SD : X < 189 - 1(5,67)
Kualitas jasa yang berada pada kategori rendah sebanyak 4 orang (13,3%), kategori sedang 16 orang (53,3%), dan kategori tinggi sebanyak 10 orang (33,3%). Untuk lebih jelasnya, gambaran kategori kualitas jasa sebagai berikut:
74
Tabel 4.13. Gambaran kualitas jasa rendah Kualitas Jasa
Rendah
---
Frekuensi
Persentasi
Kepuasan Pelanaaan
Rendah
4
13,3%
Sedang
0
0%
Tinggi
0
0%
4/30
13,3%/100%
Total
--
---
Untuk kategori kualitas jasa sedang, subyek yang memiliki kepuasan pelanggan rendah sebanyak 4 orang (14,3%), kepuasan pelanggan sedang sebanyak 9 orang (30%) dan kepuasan pelanggan tinggi sebanyak 3 orang (10 %). Tabel 4.14. Gambaran kualitas jasa sedang Sedang
Kualitas Jasa
---
Frekuensi
Persentasi
Kepuasan Pelanaaan
Rendah
4
14,3%
Sedang
9
30%
Tinggi
3
10%
16/30
53,3%/100%
Total
--
-Untuk kategori kualitas jasa tinggi, subyek yang memiliki kepuasan pelanggan rendah sebanyak O orang (0%), kepuasan pelanggan sedang
75
sebanyak 2 orang (6,7%) dan kepuasan pelanggan tinggi sebanyak 8 orang (26,7%).
Tabel 4.15. Gambaran kualitas jasa tinggi Tinggi
Kualitas Jasa
-·-
Frekuensi
Persentaisi
Kepuasan Pelanggan
0
0%
Sedang
2
6,7%
Tinggi
8
26,7%
10/30
33,3%/100%
Total
4.4
·-
Rendah
·-
·-
Gambaran kepuasan pelanggan berdasarkan aspek demografi
Untuk menjawab hipotesis yang mengatakan apakah terdapat perbedaan kepuasan pelanggan berdasarkan aspek demografi, peneliti menggunakan analisis kategorisasi.
4.4.1. Gambaran perbandingan kepuasan pelanggan dilihat dari usia Untuk kepuasan pelanggan yang tinggi, paling banyak terdapat pada pelanggan yang berentang usia 31-40 tahun (4/13,3%). Pada kepuasan pelanggan sedang, terdapat pada pelanggan yang berentang usia 31-40 tahun (5/16,7%). Sedangkan pada kepuasan pelanggan pada tingkat rendah,
76
paling banyak berada pada pelanggan yang berentang usia 41-50 tahun (4/13,3%). Lebih lengkap dapat dilihat pada tabel di bawall ini: Tabel 4.16. Gambaran perbandingan kepuasan pelanggan antar usia. usla • kategorl kepuasan pelanggan Crosstabulation kateaori keouasan oelanngan__ rendah
usia
18 - 20 tahun
Count
% of Total 21-30 tahun
Count
31-40 tahun
Count
% of Total % of Total 41-50 tahun
Count
% of Total > 50 tahun
Count
% of Total Total
Count
% of Total
1 3.3% 1 3.3% 4 13.3% 1 3.3% 7 23.3%
sedano
til:!JlQi
2 6.7% 4 13.3% 5
16.7%
1 3.3% 12 40.0%
2 6.7% 3 10.0% 4 13.:lo/o 1 3.:lo/o 1 3.:lo/o 11 36.7%
-
Total
4 13.3% 8 26.7% 10 33.3% 5 16.7% 3 10.0% 30 100.0%
4.4.2. Garnbaran perbandingan kepuasan pelanggan dilihat dari jenis kelamin Untuk kepuasan pelanggan yang tinggi, paling banyak terdapat pada pelanggan yang berjenis kelamin perempuan (8/26,7%). Pada kepuasan pelanggan sedang, terdapat pada pelanggan yang berjenis kelamin perempuan (8/26,7%). Sedangkan pada kepuasan pelanggan pada tingkat rendah, paling banyak berada pada pelanggan yang berjenis kelamin laki-laki (7/23,3%). Lebih lengkap dapat dilihat pada label di bawall ini: Tabel 4.17. Gambaran perbandingan kepuasan pelanggan antar jenis kelamin.
77
jenis kelamin • kategori kepuasan pelanggan Crosstabulation katenori kenuasan nefan ........ an tinnnj sedan a 3 7 4 23.3% 13.3% 10.0%
rendah jenis kelamin
lakHaki perempuan
Total
Count % of Total Count % of Total Count % of Total
7 23.3%
8
8
26.7%
26.7% 11 36.7%
12 40.0%
Total 14 46.7% 16 53.3% 30 100.0%
--
4.4.3. Gambaran perbandingan kepuasan pelanggan dilihat dari pekerjaan Untuk kepuasan pelanggan yang tinggi, paling banyak terdapat pada pelanggan yang memiliki pekerjaan sebagai pegawai swasta(4/13,3%). Pada kepuasan pelanggan sedang, terdapat pada pelanggan yang memiliki pekerjaan yang termasuk dalam kategori lain-lain (5/16,7%). Sedangkan pada kepuasan pelanggan pada tingkat rendah, paling banyak berada pada pelanggan yang memiliki pekerjaan sebagai pegawai swasta(4/13,3%). Lebih lengkap dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
78
Tabel 4.18. Gambaran perbandingan kepuasan pelanggan antar pekerjaan. pekerjaan * kategori kepuasan pelanggan Crosstabulali<>n katenori keouasan oelannoan rendah pekerjaan
pegawai negri
Count % ofTotal
pegawai swasta
Count
tinnni
sedano
Total
2
2
2
6
6.7%
6.7%
6.7%
4
4
4
20.0% 12
% ofTotal
13.3%
13.3%
'13.3%
40.0%
wiraswasta
Count % of Total
1
1
5
3.3%
3.3%
3 '10.0%
lain-lain
Count % ofTotal
Total
Count % ofTotal
5 16.7% 7 23.3%
12 40.0%
2 6.7% 11 il6.7%
16.7% 7 23.3% 30 100.0%
4.4.4. Gambaran perbandingan kepuasan pelanggan dHihat dari penghasilan.
Untuk kepuasan pelanggan yang tinggi, paling banyak terclapat pada pelanggan yang memiliki penghasilan sebesar Rp. 1.000.000,00-Rp 3.000.000,00 (5/16,7%). Pada kepuasan pelanggan sedang, terdapat pada pelanggan yang memiliki penghasilan sebesar kurang dari Rp. 1.000.000,00 (4/13,3%) dan penghasilan sebesar Rp. 1.000.000,00-Rp. 3.000.000,00 (4/13,3%). Sedangkan pada kepuasan pelanggan pada tingkat rendah, paling banyak berada pada pelanggan yang memiliki penghasilan sebesar Hp. 1.000.000,00-Rp. 3.000.000,00 (3/10%). Lebih lengkap dapat dilihat pada label di bawah ini: Tabel 4.19. Gambaran perbandingan kepuasan pelanggan antar penghasilan.
79
penghasilan • kategori kepuasan pelanggan Crosstabulation kateaori keouasan oelanauan rendah penghasilan
< Rp. 1.000.000
Rp.3.000.000 Rp. 5.000.000
> Rp. 5.000.000 Total
Total
4 13.3%
3 10.0%
7 23.3%
3
4
5
12
10.0%
13.3%
16.7%
40.0%
% of Total
2 6.7°/o
10.0%
Count % of Total
2
1
6.7°/o
3.3o/o
Count % of Total
7 23.3%
12 40.0%
% of Total Rp. 1.000.000 Rp. 3.000.000
tinnnj
sedana
Count Count % ofTotal Count
3
5 16.7% 3 10.0% 11 36.7%
6 20.0% 30 100.0%
4.4.5. Gambaran perbandingan kepuasan pelanggan dilihat dari lama berlangganan Untuk kepuasan pelanggan yang tinggi, paling banyak terdapat pada pelanggan yang telah berlangganan pada rentang masa 2-5 tahun (7/23,3%). Pada kepuasan pelanggan sedang, terdapat pada
pelang~ian
yang
berlangganan pada rentang masa 5-10 tahun (4/13,3%). Sedangkan pada kepuasan pelanggan pada tingkat rendah, paling banyak berada pada pelanggan yang telah berlangganan pada rentang masa 5-10 tahun (3/10%). Lebih lengkap dapat dilihat pada label di bawah ini: Tabel 4.20. Gambaran perbandingan kepuasan pelang~1an antar lama berlangganan.
81
Untuk variabel kualitas jasa, angka sig adalah 0,459, maka distribusi data untuk kualitas jasa normal. Untuk variabel kepuasan pelanggan, angka sig adalah 0,285, maka distribusi data untuk kepuasan
pelan~1gan
dianggap
normal.
4.5.2. Uji Hipotesis Dalam penelitian ini, peneliti mengajukan hipotesis, yaitu apakah ada hubungan antara kualitas jasa dengan kepuasan pelanugan pada perusahaan Happy Tailor. Tabel 4.21. Rank Spearman Correlations
kuali~jasa
Spearman's rho
kualitas jasa
Correlation Coefficient Sig. (2-tailed)
kepuasan pelanggan
Correlation Coefficient Sig. (2-tailed)
N
N
1.000 30 763' 000 30
kepuasan pelanooan
.763* .000 30 1.000
30
••. Correlation is significant at the .01 level (2-tailed).
Dari hasil analisis statistik, diketahui bahwa nilai
rho
sebesar 0,763 sedangkan
nilai r tabel dengan taraf signifikansi 0,01 sebesar 0,478, sehingga dapat disimpulkan bahwa kedua variabel mempunyai hubungan yang kuat, karena nilai
rho
lebih besar dari nilai r tabel.
BAB 5 KESIMPULAN, DISKUSI DAN
S1~RAN
5.1. Kesimpulan Setelah melalui pengolahan analisis data statistik menggunakan SPSS
version 12. 00,
has ii yang diperoleh menunjukkan bahwa terdapat
hubungan antara kualitas jasa dengan kepuasan pelanggan pada perusahaan Happy Tailor dengan taraf signifikansi sebesar 0,763, yang artinya adalah kualitas jasa yang diberikan oleh perusahaan Happy Tailor berhubungan kuat dengan kepuasan para pelanggannya (Sugiyono&Wibowo, 2001).
5.2. Diskusi Pada penelitian yang telah dilakukan terhadap 30 responclen secara keseluruhan, penulis menemukan bahwa terdapat hubungan yang kuat antara kualitas jasa dengan kepuasan pelanggan pada perusahaan Happy Tailor. Dengan kualitas jasa yang diwakili oleh lima aspek yakni bukti langsung, kehandalan, daya tanggap, jaminan dan empati mempunyai hubungan yang kuat dengan kepuasan pelanggan yang p<enilaiannya dapat dilihat dari em pat aspek yakni, kualitas produk/jasa, faktor emosi, harga, biaya dan kemudahan untuk memperoleh produk/jasa.
83
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Faiqoh
(2006) tentang gambaran hubungan antara kualitas jasa dengan kepuasan nasabah asuransi Bumiputera. Hal ini berarti pemingkatan kualitas jasa suatu perusahaan akan meningkatkan tingkat kepuasan pelanggan.
Zeithaml (1990) mendefinisi kualitas pelayanan sebagai tingkat ketidaksesuaian antara harapan atau keinginan konsumen dengan tingkat persepsi mereka. Kualitas jasa dinilai baik oleh pengguna jasa jika jasa yang diterima sesuai atau lebih besar dari yang diharapkan. Tingkat persepsi pelanggan terhadap barang atau jasa
tergantun~1
dari beberapa
faktor. Harga merupakan satu faktor, pembeli biasanya memandang harga sebagai indikator dari kualitas suatu jasa (Zeithaml & Solomon, 1996), terutama untuk jasa yang memiliki kondisi dimana kualitasnya sulit untuk dideteksi sebelum jasa tersebut dikonsumsi. Hal tersebut berkaitan dengan kenyataan bahwa sifat dari jasa yang memiliki tingkat resiko yang cukup tinggi bila dibandingkan produk berupa barang. Dalam situasi dimana konsumen tidak dapat mengevaluasi barang dan Jiasa yang akan dibeli, maka ada kecenderungan bagi konsumen untuk menggunakan harga sebagai dasar menduga kualitas barang (Solomon, 1996). Maka konsumen biasanya cenderung berasumsi harga yang lebih tinggi mewakili kualitas yang tinggi (Barsky, 1993). Faktor situasi: dan personal atau faktor lingkungan dan pribadi konsumen mempengaruhi tingkat
85
antara yang satu dengan yang lainnya. Hal ini sesuai dengan hasil yimg diperoleh dalam penelitian ini, dimana pada saat kualitas jasa berada pada tingkat rendah, respon kepuasan yang diberikan oleh pelanggan menunjukkan bahwa kepuasan mereka juga rendah. Sementara pada tingkat kualitas jasa berada pada tingkat sedang dan ting!ji, respon kepuasan yang diberikan pelanggan lebih bervariatif.
Nilai kepuasan pelanggan menempati posisi penting dalam praktek di dunia bisnis karena manfaat yang dapat ditimbulkannya bagi perusahaan. Pertama, banyak peneliti setuju bahwa konsumen yan&i terpuaskan cenderung akan menjadi lebih loyal (Anderson, Fornell dkk. 1996). Konsumen yang puas terhadap barang dan jasa yang dikonsumsinya akan mempunyai kecenderungan untuk membeli ulang dairi produsen yang sama. Keinginan untuk membeli ulang sebagai akibat dari kepuasan ini adalah keinginan untuk mengulang pengalaman yang baik dan menghindari pengalaman yang buruk. Kedua, kepuasan rnerupakan faktor yang akan mendorong adanya komunikasi dari mulut ke mulut (word-ofmouth communication) yang bersifat positif (Solomon, 19B6). Bentuk dari komunikasi dari mulut ke mulut yang disampaikan oleh orang yang puas ini bisa berbentuk rekomendasi kepada calon konsumen lain, dorongan kepada rekan untuk melakukan bisnis dengan penyedia dimana konsumen puas, dan mengatakan hal-hal yang baik tentang penyedia jasa dimana ia puas (Zeithaml, dkk., 1996). Faktor terakhir dari efek kepuasan
86
kosumen terhadap perilaku adalah konsumen yang puas cenderung untuk mempertimbangkan penyedia jasa yang mampu memuaskan sebagai pertimbangan pertama jika ingin membeli produk atau jasa yang sama. Faktor terakhir ini dikenal sebagai faktor kognitif yang cfitimbulkan oleh adanya kepuasan (Gremler dan Brown, 1997).
Pada penelitian ini juga dapat dilihat bahwa mayoritas para pelanggan dari perusahaan Happy Tailor sebanyak 16 orang (53,3%) menilai kualitas jasa yang diberikan masih dalam tingkat yang sedang, sementara respon kepuasan yang diberikan pelanggan Happy Tailor paling banyak pada tingkat sedang dan tinggi yaitu masing-masing 11 orang (36,7%). Dengan demikian disarankan kepada perusahaan untuk meningks1tkan lagi kualitas jasa yang dihasilkan agar kepuasan dari pelanggan dengan sendirinya meningkat pula.
Selain itu, dalam perbandingan aspek demografi terhadap kepuasan pelanggan terlihat bahwa ada perbedaan antar aspek usia, jenis kelamin, pekerjaan, penghasilan dan lama berlangganan terhadap tinggi rendahnya kepuasan pelanggan serta kesubjektifitasannya. Konsumen perempuan cenderung memiliki kepuasan pelanggan yang lebih tinggi (26,7%) daripada konsumen laki-laki. Hal ini mungkin dikarenakan konsumen lakilaki menilai lebih rasional kepuasan pelanggan berdasarkan kualitas jasanya. Sementara untuk aspek usia, Kelompok usia yang memiliki
87
!ingkat kepuasan tinggi berada pada usia dewasa madya, yaitu 31-40 tahun (13,3%).
Untuk aspek pekerjaan, Responden yang beke~a sebagai pegawai swasta memiliki tingkat kepuasan pelanggan yang lebih tinggi (13,3%) dibanding profesi-profesi lainnya. Bila dilihat dari jumlall pengllasilannya, responden yang berpenghasilan Rp 1.000.000,00 - Rp. 3.000.000,00 lebill banyak yang memiliki tingkat kepuasan pelanggan yang !inggi
(16,7%). Aspek terakllir, lama berlangganan juga bisa membedakan kesubjek!ifan kepuasan pelanggan. Responden yang merniliki !ingkat kepuasan tinggi terbanyak sudall berlangganan selama 2··5 tahun
(23,3%). Sementara untuk responden yang sudah
berlan~1ganan
lebih dari
1O tahun hanya ada (3,3 %) saja.
5.3. Saran 5.3.1. Saran Penelitian 1. Pada penellitian selanjutnya, diusahakan jumlall sampel penelitian yang dipakai dapat lebill banyak, agar hasil peneli!iannya dapat digeneralisasikan terlladap selurull populasi. 2. Selain itu, perlu dilakukan wawancara yang lebill menclalam atau focus group discussion terlladap para konsumen/pelanggan yang menjadi
sampel penelitian, agar memperolell variabel yang akurat untuk diteliti
88
sehingga mendapatkan data hasil penelitian yang lebih objektif dan relevan. 3. Dalam penelitian selanjutnya disarankan pula melal
5.3.2. Saran Praktls 1. Untuk pemilik Perusahaan Happy Tailor, disarankan untuk lebih meningkatkan kepuasan pelanggan dengan berbagai rnacam langkah, di antaranya adalah mengetahui, mendengar dan menerima saran dari konsumen. Untuk itu perusahaan perlu menyediakan fasilitas kotak saran untuk konsumen. Agar konsumen dapat memberikan kritik atau masukan terhadap jasa yang telah diberikan. Dengan begitu, perusahaan akan mengetahui dimana letak kekurangan atau kesalahan jasa yang dibuat dan dengan cepat dapat diperbaiki sebelum konsumen tersebut berpindah ke perusahaan lain yang sejenis. 2. Untuk langkah selanjutnya, disarankan agar perusahaan dapat secara berkelanjutan melakukan survey berkala terhadap konsumennya demi mendapatkan gambaran tentang keinginan atau harapan yang ada pada pelanggannya. Dengan mengetahui dan mengenali harapan
89
para pelanggannya, perusahaan akan dengan mudah memenuhi tingkat kepuasan para pelanggan. 3. Perusahaan juga disarankan untuk memiliki manajemen yang jelas, agar dapat menyimpan data base para konsumennya dengan lengl
DAFTAR PUSTAKA
!\zwar, Saifuddin, "Penyusunan Skala Psikologt'', Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2003.
3uchari, Alma, "Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa", Edisi Revisi, Cetakan Keempat, Alfabeta, Bandung, 2000.
)arsono. (1999). "Dasar-dasar Penelitian", Jakarta: Universitas Terbuka
:Onis, B.M. and K.K. Cox, 1988, Marketing Classic : A Selection of Influential Articles, 6th, Ed., Massachusetts: Allyn & Bacon, Inc.
C"aiqoh, (2006), "Gambaran Kualitas Pelayanan denganKepuasan Pelanggan Pada Nasabah PT. Bumiputera", UIN: Fakultas Psikologi, Jakarta.
3uildford and Fruchter, (1978). "Belief, Attitude, Intention and Behavior: An Introduction Theory and Researc" Filipina: Addison-\Nesley Publishing Company.
rlaryono, Singgit, "Kualitas Pelayanan Sebagai Daya Saing Bagi Perusahaan Jasa", Jumal Administrasi Bisnis, Vol. 1, Nomor 2, Januari, 2005.
rlerawati, Upi, (2006), "Analisis Tingkat Kepuasan Pelanggan Terhadap Produk Kecap", UIN: Fakultas Sains dan Teknologi, Jakarta.
lrawan, Handi D., MBA, M.Com, "10 Prinsip Kepuasan Pelanggan", PT. Elex Media Computindo, 2002.
J. Supranto, "Metode Rama/an Kuantitatif : Untuk Perencanaan Ekonomi dan Bisnis", Edisi Ke-4, Rineka Cipta, Jakartc., 1993.
·-----, 1997, Pengukuran Tingkat Kepuasan Pelanggan, Rineka Cipta, Jakarta.
Kotler,
Philip, 1994, "Manajemen Pemasaran, Analisa Perencanaan, lmplementasi dan Pengendalian", Edisi Ketujuh, terjemahan oleh Adi Zakaria, Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia Jakarta.
Kotler, Philip, "Manajemen Pemasaran : Analisis, Perencanaan, lmplementasi dan Pengendalian", Edisi Kedelapan, Edisi Indonesia, Buku Satu dan Dua, terjemahan oleh Ancella Anitawati Hermawan, Penerbit Salemba Empat, Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Jakarta, 1995.
"Manajemen Pemasaran, Analisis Perencanaan, J'mplementasi dan Pengendalian'', Edisi Kedelapan, Volume 1 dan 2, Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Jakarta, 1995. _ _ _ , "Marketing Management, Analysis, Planning, Implementation, and Controf', Nineth Edition, Prentice Hall International Inc., 1997.
Lisnawati, Ratna Dewi, (2005), "Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Pelanggan di Rumah Makan Ayam Bakar Wong Solo", UIN: Fakultas Sains dan Teknologi, Jakarta.
Lupiyoadi, Rambat, "Manajemen Pemasaran Jasa: Teori Dan PrakteK', Salemba Empat, Jakarta, 2001.
Rangkuti, Freddy, "Measuring Customer Satisfaction", PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2003.
_ _ _ , "Riset Pemasaran", PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 1997. Render, Barry dan Jay Heizer, "Operations Management!Manajemen Operas!'', Edisi Tujuh, Salemba Empat, Jakarta, 2006.
Santoso, Singgih, "SPSS (Statistical Product and Service Solutions)", PT. Elex Media Computindo, Jakarta, 1999.
Sugiyono, "Metode Penelitian Bisnis", Cetakan Kedua, Alfabeta, Bandung, 2000.
_ _ _ , "Metode Penelitian Administratif', Cetakan Kedua, Alfabeta, Bandung, 2001.
fjiptono, Fandy. "Layanan Prima Bidang Jasa", Andi Offset, Yogyakarta, 1996.
_ _ _ , "Strategi Pemasaran", Edisi Kedua, Andi, Yogyakarta, 1997. _ _ _ , "Total Quality Managemenf', Andi Offset, Yogyakarta, 2001.
leithaml, Valerie A., Bitner, Mary Jo, "Services Marketing'', Mc Graw-Hill (International Editions), 1996.
leithaml, Valerie A., A.A. Parasuraman, Leonard L. Berry, 1990, Delivering Quality Service Balancing Customer Perceptions and Expectations, New York : Free Press.
Lanjutan 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32. 33. 34.
35. 36. 37.
Setiap kali saya datang ke Happy Tailor, mereka selalu menvediakan jasa vana ~a inainkan Tidak ada yang istimewa dari Happy Tailor, karena jam operasi (buka/tutup) Happy Tailor sama saja dengan toko-toko lain yang ada Prociuk yang dibuat oleh Happy Tailor tidak sebagus di tempat lain Harga jasa cuci (laundry) di Happy Tailor lebih murah dibandina temeat lain Saya sering merasa kesulitan jika meminta bantuan Happy Tailor untuk merubah at;3u rnengganti produk/barangnya yang tidak sesuai dengan keinQinan sava Saya merasa PD (percaya diri) saat memakai produk Happy Tailor Variasi iasa/oroduk vanq ada di Hannv Tailor sedikit sekali Prociuk yang dibuat oleh Happy Tailor sesuai dengan keinainan saya Saya memilih Happy Tailor, karena jam operasi (buka/tutup) Happy Tailor lebih cepat (pagi) dan lama (malam) dibandinqkan denqan toko lain Jasa cuci di Happy Tailor membuat pakaian saya lebih bersih dari sebelumnva Saya lebih suka membeli bahan kain diluar, karena harganya lebih murah dari Hannv Tailor Karena produk yang dibuat Happy Tailor tidak terlalu bagus, membuat sava tidak nvaman saat memakainva Saya percaya dengan Happy Tailor, karena mereka bersedia menooanti oroduknva vana tidak baaus/sesuai denaan sava Jasa cuci di Happy Tailor sering mernbuat cacat (luntur) oakaian sava Tingkat kerapihan/kebersihan produk yang dibuat oleh Happy Tailor masih jauh di bawah standar Menurut sava, harQa bahan kain di Haoov Tailor murah Dibandingkan dengan tempat lain, kerapihan/kebersihan oroduk Haoey Tailor lebih baik Prociuk Happy Tailor sering rnudah rusak (tidak bersih, lepas iahitannva, dll) Saya senang dengan produk buatan Happy Tailor, karena sesuai den~an yang say<JJJesan Saya sering tidak nyaman dengan jasa jahitan Happy tailor, karena selalu saia ada v~q kuranQ oas ukurannva Prociuk vanq dibuat HapeY..:Tailor tahan lama Menurut saya produk jahitan/cucian yang dibuat Happy Tailor memounvai ciri khas van_g_berbeda dengan temi:iat lain Kemasan produk jahitan/cucian yang diberikan Happy Tailor sanaat sederhana sekali Saya tidak l<eberatan dengan harga bahan yang Happy Tailor berikan, karena termasuk murah untuk sava
Lanjutan 38. 39. 40.
Haoov Tailor memberikan haraa bahan kainnva terlalu tinnni Happy Tailor seperti ingin melepaskan tanggung jawabnya ketika saya ingin meminta perbaikan, jika ada barann/nroduknva vana cacat Happy Tailor menawarkan lebih banyak variasi jasa yang daoat dikeriakan dibandina denaan toke lain
TERIMA KASIH ATAS KERJASAMA ANDA
piran 2 lllentah Try-Out Skala Kualitas Jasa ··. is~. ·..
.
.·
·.
.
.
1 2,. 3 4 5 . 6 . 7 8 4 3 2 3 4 4 3 3 ·.· 3 3 2 2 3 3 3 3 5 4 3 4 3 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 •· .· 3 3 4 4 3 3 3 4 ··•.· 3 5 4 5 3 3 5 3 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 5 5 4 < :·::· 4 4 3 4 4 3 4 4 .•. . 5 4 5 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 •.· 4 3 3 4 4 3 3 3 ········ ·.·· 5 5 5 4 5 5 4 4 > 4 4 4 4 3 3 3 4 · 5 4 5 5 4 2 4 4 ... 4 4 3 4 3 5 4 4 4 5 4 4 3 5 4 4 ••••••••• ....... 4 4 4 4 4 4 4 5 •• 4 3 2 4 3 4 5 3 4 5 4 4 4 4 4 4 5 3 3 3 4 4 4 4 •••• 4 4 4 4 3 4 4 4 •• 4 5 5 5 4 4 3 5 3 4 4 4 4 4 4 4 ·.··.•· 4 5 5 5 3 4 5 4 4 4 4 4 3 4 4 4 5 5 4 4 5 4 5 4 ••• 4 4 4 4 4 4 3 4 5 5 4 5 3 5 4 4 ••• 4 4 4 4 4 4 3 4 ••• 122 123 113 124 109 115 117 118
..
......
... ...
·.·
.
····.
-
. ... · . . . ·· ·. · · · . · · Nomor Pemvataan/Skor Jawaban. .· . ···•.·· 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 .19 20 I 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 2 4 5 3 3 3 3 5 4 4 4 4 3 4 5 4 3 3 2 2 3 4 4 5 3 3 4 3 3 2 2 2 4 3 4 3 2 3 4 3 3 3 3 2 4 5 3 3 3 5 3 3 5 4 2 4 4 5 5 4 3 2 4 4 4 4 4 3 3 5 4 4 5 5 3 4 4 5 4 2 4 5 4 5 5 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 5 5 4 5 5 4 4 3 3 3 4 4 4 3 3 3 5 3 4 4 3 4 4 3 4 3 3 2 4 3 2 4 3 3 3 5 3 4 5 4 5 3 5 5 4 3 4 4 3 5 5 5 5 4 4 4 5 4 2 3 3 4 4 5 5 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 3 4 4 4 4 3 3 4 4 3 2 2 4 3 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 5 4 4 4 3 4 3 4 5 5 5 2 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 3 4 5 4 5 3 4 4 5 5 3 4 3 4 4 4 4 5 2 3 5 3 3 4 5 5 5 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 3 3 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 3 3 4 3 3 3 3 4 4 3 3 4 3 3 4 5 4 3 4 3 3 3 4 4 3 4 4 3 3 4 5 4 3 4 3 5 4 4 5 4 4 3 5 5 4 4 5 4 4 4 4 4 2 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 5 4 3 4 4 5 5 4 5 5 4 4 4 5 4 5 4 3 5 4 4 5 4 4 5 5 5 5 4 4 5 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 3 4 4 4 5 4 4 5 5 3 3 4 4 4 3 4 5 5 4 4 4 5 4 4 4 5 4 5 5 3 4 4 5 4 2 4 3 5 4 5 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 5 4 3 4 5 3 4 3 4 5 4 4 3 4 5 4 4 4 4 4 2 3 5 4 2 4 2 3 2 3 4 2 3 3 4 3 4 5 2 5 4 4 4 2 2 4 4 3 5 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 5 4 4 5 4 4 5 5 5 5 4 3 4 3 4 3 4 4 3 4 3 4 3 3 5 5 4 5 3 3 4 4 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 3 4 4 5 4 3 4 5 4 4 5 5 4 5 4 5 5 4 5 5 4 4 5 4 5 5 5 5 4 5 5 5 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 5 5 3 4 5 4 4 4 5 5 4 3 4 4 5 5 5 5 5 4 4 4 3 4 4 5 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 5 3 4 4 5 4 3 5 5 5 5 5 4 5 5 3 4 5 5 5 4 5 4 4 3 4 3 4 2 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 5 3 5 5 5 4 3 5 5 5 4 5 5 3 5 4 4 3 5 5 4 4 4 4 4 5 2 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3 4 5 3 3 89 .119 108 118 119 125 123 120 120 122 121 121 1.14 120 121 120 112 120 119 119 119 122 116 123 121 117 112
IJUTAN .
•
.
37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 4 3 3 3 3 4 3 4 4 3 4 4 4 2 3 3 4 4 3 2 3 2 3 2 5 4 3 5 5 3 5 4 3 4 4 4 5 5 5 4 4 3 4 5 5 4 4 4 3 3 3 4 2 3 3 4 3 3 3 4 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 5 4 4 5 4 4 5 4 5 4 5 4 3 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 3 4 3 5 5 5 5 4 3 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 3 3 4 4 3 4 4 5 3 5 5 4 5 3 5 5 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 5 5 4 5 5 5 4 4 4 4 5 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 5 3 3 3 4 5 5 3 4 4 4 4 4 4 5 4 2 5 3 3 4 4 3 3 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 3 4 4 4 5 4 3 4 4 3 3 4 3 3 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 5 4 4 3 5 4 4 5 3 5 5 3 4 4 4 5 3 4 5 5 4 3 4 4 4 4 5 4 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 3 5 4 4 4 5 5 4 4 4 4 5 4 3 4 4 4 3 4 3 3 4 4 3 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 3 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 125 117 116 126 122 121 117 121 120 124 122 110
. . Nomor Pernyataan/Skor Jawaban ·. . JML ·. 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 4 4 3 2 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 4 3 2 4 3 4 2 3 . 23.8 2 3 2 3 2 4 3 3 3 4 4 3 2 3 2 2 3 4 3 3 4 4 212 3 4 4 4 4 2 4 3 4 4 4 4 5 4 4 5 2 4 4 3 5 4 272 5 5 2 5 5 4 3 3 .286 4 5 5 2 3 4 3 4 4 5 3 5 4 4 3 4 3 4 4 4 4 3 2 4 3 3 4 3 3 4 2 4 3 2 3 3 234 5 4 3 4 4 4 3 4 3 5 4 5 5 4 4 5 5 3 5 3 < 294 4 4 3 3 4 5 4 3 4 3 4 4 4 4 5 4 3 3 3 4 4 4 4 4 262 3 5 4 4 4 4 4 3 5 4 4 3 3 5 4 4 5 5 3 4 5 4 .285 4 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 3 4 4 4 279 3 4 5 5 4 4 5 5 5 ,_"_'_,,29$ 3 4 4 4 5 5 5 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 4 5 4 4 3 4 4 4 285 4 4 5 5 4 4 3 51. 255 5 3 4 4 4 5 4 3 4 5 4 4 4 5 3 4 4 5 3 4 4 5 5 4 3 4 5 4 5 4 3 5 4 5 3 4 4 5 4 4 4 41 293 5 274 5 4 3 4 4 4 5 4 4 4 3 3 4 4 4 5 3 4 5 4 4 3 4 5 5 4 5 4 3 4 5 4 4 4 4 5 3 4 4 4 3 4 41 302 4 3 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 3 4 275 4 4 5 3 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 5 4 3 4 4 4 4 5 • 2.90 5 5 4 4 4 3 4 3 3 3 4 4 3 4 4 3 4 3 5 4 3 4 273 3 3 4 4 4 4 5 3 3 4 4 •:249 4 3 3 5 4 4 4 4 4 4 4 5 3 4 4 5 5 4 4 3 5 5 292 4 4 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 3 3 3 3 4 5 4 4 4 4 4 5 3 262 4 4 5 5 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 5 4 4 4 5 4 4 4 279 5 3 . '3!)7 4 4 4 5 3 3 4 4 5 4 5 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 5 4 4 4 3 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 5 3 4 5 4 3 > 2114 4 5 4 4 3 5 4 5 4 299 5 4 4 4 3 4 4 5 4 4 4 4 4 3 2111 3 4 5 5 3 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 5 5 4 5 4 3 3 5 3 4 4 4 5 4 5 3 4 3® 5 3 ; 273 4 5 4 4 5 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 3 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 294 5 4 3 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 5 4 3 41 269 114 119 121 120 111 1.17 122 118 122 126 113 116 116 122 121 123 111 126 119 116 120 116 18294
npiran 3 ~
Mentah TryMOut Skala Kepuasan Pelanggan
1 2< 3 :i.:.·'
s>.--
;
7-','.·.'
3•
9 .. D
1
2 . 3.·· '-
4 5 6. 7.
8 9 !Q.". . :.
t1 ,', !2·;
ra· ~4
!5.·' !6'':
!7-: ~8'·'.'
!9 10 ~L
1 3 3 4 3 3 4 4 5 4 4 4 4 5 5 5 4 4 5 5 4 5 5 4
4 4 4 4 5 4 4 125
.
.. . . ' '< ',' " ": -- · -- __ < -- ·,· NomorPem ataan/Skor Jawaban. -- .·· .· JML •4 . 5 6 7i · ·s 9 10 11 12 I 13 14 ' 15 16 17. 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 ' 28 29 30 ' 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 2 3 4 4 3 4 2 3 2 2 3 3 4 4 2 3 4 4 4 5 4 4 4 4 3 3 2 3 4 4 4 3 4 3 4 3 2 · 132 2 4 3 3 3 2 3 3 3 2 4 4 3 4 3 4 3 3 3 2 2 4 5 4 3 2 3 4 3 4 2 3 4 3 4 3 3 3 ••126 3 3 4 4 3 2 4 3 2 3 3 2 3 2 3 3 4 4 3 3 3 4 5 4 3 3 3 3 5 4 4 4 4 4 4 2 4 '134 3 2 3 3 4 3 2 4 3 4 3 2 4 3 4 3 3 2 3 3 2 2 4 4 5 4 2 3 3 3 3 2 4 5 3 4 2 3 3 • 125 4 3 3 2 4 4 3 4 3 4 4 2 3 5 4 3 4 3 3 4 4 4 3 4 3 4 3 3 3 4 2 3 3 3 4 4 3 4 ·•136 4 3 3 4 3 3 4 4 4 3 3 4 4 4 3 4 4 3 3 3 3 5 4 4 4 4 3 3 3 4 3 4 4 3 5 4 4 4 · 145 3 4 3 4 3 3 4 4 4 3 3 4 5 4 4 3 3 3 3 3 4 4 4 4 5 4 3 3 4 4 5 4 3 4 5 4 4 148 3 4 3 4 4 3 4 3 4 3 4 3 3 4 3 4 3 4 4 4 4 3 4 4 3 4 3 4 3 3 4 4 5 4 4 4 3 3 146 4 4 4 3 4 4 4 4 3 5 3 4 4 5 5 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 2 4 4 3 5 3 3 3 ..• 152 3 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 5 5 4 4 4 3 4 4 5 4 5 5 4 3 3 5 5 4 5 4 4 4 >.168 5 4 3 4 5 4 3 4 5 4 4 5 3 4 3 5 4 3 4 3 4 3 4 5 4 5 4 3 4 3 4 4 5 3 4 4 4 3 ···156 4 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 5 5 4 5 5 4 5 4 4 5 4 4 5 3 4 4 4 4 5 3 4 •170 4 3 4 4 4 3 5 4 2 4 3 3 5 4 4 3 5 5 5 3 5 5 4 5 4 4 3 5 4 3 4 4 5 4 4 4 3 160 4 5 5 4 5 4 5 4 4 5 4 3 4 4 5 5 5 4 4 4 5 4 5 5 4 5 5 4 5 4 4 3 4 4 3 4 4 5 4. •·t74 5 5 5 4 4 5 5 4 5 4 3 5 4 4 5 5 5 4 4 4 5 4 4 5 4 5 5 4 4 4 5 4 3 3 4 4 3 4 173 5 5 5 4 5 4 5 3 4 3 4 5 3 4 4 4 5 3 4 4 4 5 4 4 4 5 5 4 5 4 4 4 4 5 4 5 4 3 • ·.168 4 5 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 3 4 3 4 5 5 4 3 4 4 5 4 3 4 3 4 <162 4 4 5 5 4 5 4 5 4 4 4 5 5 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 5 4 5 5 4 5 4 5 5 4 5 3 5 4 4 •·176 4 4 5 4 4 5 4 4 4 3 3 5 4 4 5 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 3 5 5 3 3 :167. 4 4 4 5 5 3 4 4 4 4 4 3 4 5 3 5 3 4 4 5 3 3 4 4 5 4 5 4 4 3 4 5 5 3 5 3 3 4 .• 160 4 4 4 5 3 4 4 4 4 4 3 4 4 3 5 3 4 4 4 4 3 4 5 4 5 4 4 4 3 4 4 5 5 4 3 3 4 159 4 4 3 4 4 4 4 4 5 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 3 5 4 5 4 4 4 3 4 5 4 4 4 5 5 4 4 4 ·.155 3 4 4 5 4 4 3 4 4 5 4 4 4 4 5 3 4 3 4 5 5 3 5 5 4 5 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 5 5 5 ···110 4 5 5 4 4 4 5 5 4 3 5 5 3 5 4 4 4 4 4 5 4 5 5 4 5 4 5 3 4 5 3 4 4 3 4 5 5 4 /•.171 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 3 3 5 4 4 3: >161 5 4 3 3 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3 4 3 3 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 3 4 • 155 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 3 4 4 4 3 4 3 4 5 5 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 "460 4 3 3 4 3 5 4 3 4 2 3 4 4 4 3 3 3 3 3 4 4 4 4 5 4 4 4 3 4 3 4 4 4 5 4 4 3 3 147 4 5 4 4 4 4 3 5 4 4 4 3 5 5 3 4 3 4 5 4 4 3 4 4 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 3 5 3 • >:161 3 5 5 4 4 3 3 5 4 3 4 4 4 3 3 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 3 4 4 3 4 4 3 4 3 3 3 >.153 3 117 116 113 116 .120 121 114 117 1.12 .123 102 110 117. 109. 129 110 119 111 114 117 117 115 .123 123 131 .124 123 124 110 116 117 107 123 124 114 124 1.19 ## 107 . 4680
·. . .
'es ·..
.
2 3
3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 5 4 4 4 5 5 4 4 4 3 4 4
•"
'
'
',
'
Lanjutan PETUNJUK PENGISIAN
A
lsilah data profile responden pada bagian I dengan lengkap.
B.
lsilah pernyataan kuesioner pada bagian II. Kuesioner ini terbagi menjadi dua (2) skala, yakni skala kualitas jasa dan skala kepuasan pelanggan. Setiap skala mempunyai beberapa pernyataan yang mana anda diwajibkan untuk menjawab dengan memberikan tanda silang (X) di tempat yang telah disediakan. Setiap pernyataan tersebut mempunyai lima pilihan jawaban, sebagai berikut : SS
Jika anda merasa §angat setuju dengan pernyataan yang ada.
S
Jika anda merasa §etl!i!! dengan pernyataan yang ada.
R
Jika anda merasa [aqu-ragu dengan pernyataan yang ada.
TS
Jika anda merasa !jidak setuju dengan pernyataan yang ada.
STS
Jika anda merasa §angat tidak setuju dengan pernyataan yang ada.
C. Bacalah setiap pernyataan dengan seksama & teliti. Di mohon untuk mengisi seluruh pernyataan yang ada dan jangan sampai ada yang terlewati.
BAGIAN I PROFILE RESPONClEN
1.
Nam a
2.
Usia
3.
Pekerjaan Pria I Wanita
4. Jenis Kelamin
5. Alamat 6.
Lama Berlangganan a. c.
7.
.
< 2 tahun
5 tahun - 10 tahun
b. 2 tahun - 5 tahun d. Lebih dari 10 tahun
Penghasilan ( /bulan)'
a. < Rp.1.000.000,-
b.
c. Rp. 3.000.000,- s/d Rp. 5.000.000,-
d. Lebih dari Rp. 5.000.000,-
Rp. 1.000.000,- s/d Rp.3.000.000,-
Lanjutan
BAGIAN II KUESIONER
A. No. 1.
2. 3.
4. 5. 6. 7. 8. 9.
10. 11.
12.
13. 14. 15. 16.
17.
SKALA KUALIT.AS JASA Pernyataan Saya nyaman berada di Happy Tailor karena ruanoannva ber-AC Menu rut saya, Happy Tailor tidak perlu menambah alat komunika~ana sudah ada Karyawan Happy Tailor cepat dalam melayani pelanggannya, sehingga saya tidak perlu mengantri terlalu lama Ruang untuk saya menunggu/meng-antri di Hapnv tailor terlalu kecil Meski tidak memakai seragam, penampilan karvawan Haoov Tailor cukuo bersih dan raoi Kesadaran karyawan Happy Tailor untuk membantu sava, sanoat baik Lokasi Haoov Tailor stratel9!§; Menurut saya, alat yang dipakai oleh Happy Tailor cukuo lenakao Saya sering kesulitan menghubungi Happy Tailor lewat telepon, karena hanya mengandalkan satu line teleoon saja Tidak adanya bantuan dari karyawan Happy Tailor dalam membawakan barang ke tempat sava parker membuat sava kerepotan Saya terbantu dengan adanya kamar pas yang disediakan oleh Ha~~y Tailor Pengetahuan karyawan Happy Tailor seputar produk/jasa sangat minim, sehingga saya penjelasanmerasa tidak ya kin dengan oenjelasan yano diberikan Karyawan Happy Tailor selalu menerima saya denqan baik Ruangan Happy Tailor selalu dalam keadaan bersih setiao kali saya dal:an[.1 Pera Iatan yang dipakai Happy Tailor sudah sesuai denaan standar vano ada Tailor dapat menyanggupi Happy tuntutan/permintaan saya untuk mempercepat produk/baranq yang saya pesan Karyawan Happy Tailor sering salah (meleset) dalam memberikan janji waktu penyelesaian produk, sehingga saya merasa direpotkan karena saya harus bolak-balik ke Happy Tailor untuk menoambil pesanan sava
SS
s
Jawaban R TS
STS
lanjutan 18.
Karyawan Happy Tailor sering membantu saya membawa barang yang saya pesan ketempat mobil sava dioarkir
No.
Pernyataan
1g_
Sarana parkir di Hapey Tailor terlalu kecil Saya merasa kecewa clengan cara karyawan Happy Tailor yang kurang sopan dalam melayani sava Dibanding dengan tempat lain, peralatan yang dioakai Hanov Tailor masih kurana lenakap Saya pernah kesulitan dalam tidak berkomunikasi dengan Happy Tailor melalui teleoon vano dimilikinva Dengan keramahan karyawan Happy Tailor, sava merasa diharoai dan dihormati Menurut saya, karyawan Happy Tailor akan lebih baaus jika memakai seraq~1 Karyawan Happy Tailor sering memberikan masukan-masukan seputar produk/jasa yang sangat membantu saira dalam mengambil keoutusan Saya merasa nyaman dengan penampilan para karvawan Hannv Tailor Peralatan yang dipakai Happy Tailor kurang lengkap untuk membuat produk jahitan/cucian vana berkualitas Saya sering merasa dikec:ewakan, karena Happy Tailor tidak dapat membuat produk/jasa yang sava inainkan Karyawan Happy Tailor selalu menepati janji vana dibuat Sarana komunikasi yang tersedia di Happy Tailor sanaat kurana sekali Saya kecewa karena karyawan Happy Tailor tidak mau membantu mengantarkan produk/barang yang saya pesan kelika saya minta Jika saya terlambat saat ingin mengambil barang/produk yang saya pesan (butuhkan), karyawan Happy Tailor bersedia untuk menunaau samoai sava datana Jika saya sedang sibuk dan tidak bisa datang ke Happy Tailor, karyawan Happy Tailor bisa menaantarkan ke kantor/rumah sava Happy Tailor cukup Line telepon milik memudahkan saya untuk berkomunikasi dengan Haoov Tailor
20. 21. 22. 23. 24.
25.
26. 27.
28. 29. 30.
31.
32.
33.
34.
SS
s
Jawaban
R
TS
STS
Lanjutan
35.
No.
36.
37. 38. 39. 40. 41.
42. 43. 44. 45. 46. 47. 48. 49.
Saya sering perkataan yang Tailor, jika membicarakan sava oilih
merasa tersinggung dengan diucapkan oleh karyawan Happy sedang bertransaksi atau tentang produkljasa yang akan Pernyataan
Happy sangat kooperatif dalam Tailor mernberikan masukan tentang produk/jasa yang bag us Penampilan karyawan Happy Tailor yang seadanya membuat saya merasa kurang nvaman Karyawan Happy Tailor rnenyelesaikan waktu pembuatan produk sesuai dengan yang diianiikan Happy Tailor tidak dapat menyediakan produk vanq sava inqinkan Kekeluargaan adalah sikap yang terlihat dari karvawan Haoov Tailor dalarn melavani sava Karyawan Happy Tailor sering melakukan kesalahan dalam menyerahkan produk/barang, sehingga produk/barang yang saya inginkan tertukar denctan produk/baranq milik orang lain Karyawan Happy Tailor tidak dapat memberikan keyakinan pada saya, se•putar produkljasa yang cocok untuk sava Sa ya sering mendapatkan perlakuan yang kurana bersahabat dari k<1rvawan Hannv Tailor Karena tidak memakai seragarn, penampilan karyawan Happy Tailor terlihat berantakan (tidak raoi\ Saya merasa nyaman dengan keramahan yang dituniukkan oleh karvawan Haaav Tailor Karyawan Happy Tailor sering salah dalam mernberikan penjelasan-penjelasan mengenai oroduk/iasa vana sava tar!Y§kan Karyawan Happy Tailor selalu terlambat dalam menQeriakan produk yanq saya pesan Kesadaran untuk mernbantu dari karyawan Hannv Tailor sanaat minim sekali Penyarnpaian informasi tentang produk/jasa dari karvawan Haoov Tailor sa_i:!g_at berarti buat sava
SS
s
Jawaban
R
TS
STS
Lanjutan
B. SKALA KEPUASAN No. I.
2.
3. 4.
5. 6. 7.
8.
9. 10. l }_ 12. 13.
14. 15. 16. 17. 18. 19.
20.
21.
Pemyataan
Saya merasa nyaman dengan produk yang dibuat oleh Happy Tailor Di Happy Tailor, saya bisa memesan pakaian dari segala macam model Menurut saya, harga jasa jahit yang diberikan oleh Happy Tailor murah Produk yang dibuat oleh Happy Tailor sering mengecewakan sava Harga bahan di Happy Tailor murah sehingga saya sering membeli bahan untuk m<embuat pakaian saya disini Saya sering merasa kesulitan jika meminta bantuan Happy Tailor untuk merubah atau mengganti produklbarangnya yang tidak sesuai denaan keinoinan sava Produk yang dibuat oleh Happy Tailor sesuai dengan keinainan saya Saya tidak merasa percaya diri menggunakan produk Happy Tailor Produklbahan yang ada di Happy Tailor sangat sedikit, sehinaaa sava perlu mencari laqi di tempat lain Tidak ada yang menarik dari produk jahitan/cucian Happy Tailor Haraa iasa cuci di Hanny Tailor mahal Hama bahan kain yang ada di Happy Tailor terlalu mahal Jika saya merasa kuranu pas dengan produk yang dibuat oleh Happy Tailor, Happy Tailor dapat merubahnya sesuai dengan keinainan sava tanoa dikenai biava tambahan Setiap kali saya datang l<e Happy Tailor, mereka selalu menyediakan jasa yang saya inoinkan Jasa cuci di Happy Tailor membuat pakaian saya lebih bersih dari sebelumnva Saya memilih Happy Tailor, karena jam operasi (buka/tutup) Happy Tailor lebih cepat (pagi) dan lama (malam) dibandinokan dengan toko lain Jasa cuci di Happy Tailor sering membuat cacat (luntur) oakaian sava Harga jasa jahil yang diberikan oleh Happy Tailor terlalu mahal untuk sava Dibandingkan dengan tempat lain, kerapihan/kebersihan produk Hannv Tailor lebih baik Menurut saya, haraa bahan kain di Hannv Tailor murah Happy Tailor menawarkan lebih banyak variasi jasa yang dapat dikeriakan dibandi!!.9_ denoan toko lain
SS
s
Jawaban R TS
STS
lanjutan No.
22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32.
Pemyataan
Jawaban SS
Happy Tailor seperti ingin melepaskan tanggung jawabnya ketika saya ingin meminta perbaikan, jika ada baranq/produknva vanq cacat Produk Happy Tailor sering mudah rusak (tidak bersih, lepas jahitannya, dll) Saya merasa PD (percaya diri) saat memakai produk Happy Tailor Tidak ada yang istimewa dari Happy Tailor, karena jam operasi (buka/tutup) Happy Tailor sama saja dengan toko-toko lain vanq ada Hannv Tailor memberikan haroa bahan kainnva terlalu tinnai Saya sering tidak nyaman dengan jasa jahitan Happy tailor, karena selalu saia ada vana kurano oas ukurannva Variasi jasa/produk vanr1 ada di Hannv Tailor sedikit sekali Harga jasa cuci (laundry) di Happy Tailor lebih murah dibandinq tempat lain Tingkat kerapihan/kebersihan produk yang dibuat oleh Happy Tailor masih jauh di bawah standar Karena produk yang dibuat Happy Tailor selalu bagus, membuat sava banaaa saat memakainva Produk vang dibuat Hai:inv Tailor tahan lama
TERIMA KASIH ATAS KERJASAMA ANDA
s
R
TS
STS
Lampiran 5 Data Mentah Penelitian Skala Kualitas Jasa ~o.Resp ·.
.
.
...
.
.·
NomorPernyataan/Skor Jawaban
.
. .·
.
.
.·
..
..
.
.·
1 2 3 4· 5 6 7 6 9 10 11 12 • 13 14 15 16 17 18 19 20 ' 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 1 4 4 5 2 4 4 4 2 4 4 4 4 5 4 4 3 4 4 4 5 4 4 4 4 5 5 3 5 4 5 4 4 4 5 5 2 ·. 2 4 4 2 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 5 3 3 1 4 3 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 2 4 4 4 4 3 3 4 3 4 4 3 3 4 3 4 4 3 •4 4 3 4 2 4 4 5 3 3 3 4 3 4 4 4 4 4 3 2 4 4 3 4 2 4 4 3 4 4 3 3 4 3 3 4 3 3 4 3 3 4 4 3 3 4 4 4 4 4 3 3 3 4 3 4 4 3 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 5 --:.,.5 3 4 2 3 2 3 4 4 3 3 4 3 4 5 4 3 3 3 4 4 4 2 4 3 4 4 3 4 3 3 4 4 4 4 4 < __ .. 7' ,' 4 3 3 3 4 4 4 3 4 4 4 3 3 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 3 5 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 .·. 8 ,'; 4 5 4 4 5 4 4 5 3 4 5 5 4 4 5 4 3 4 4 5 4 3 4 2 4 4 3 4 3 3 5 5 3 4 4 .•.. 9 4 4 2 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 3 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 10. . 5 3 4 4 5 5 5 3 4 5 4 4 5 5 3 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 3 5 4 .·. 11. 4 4 3 3 4 4 4 4 5 4 4 4 5 4 4 3 4 4 4 5 4 4 4 4 3 5 4 4 3 4 4 4 3 4 5 4 3 4 4 4 4 4 3 5 4 4 3 3 5 4 3 4 3 3 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 3 5 4 4 4 4 ··'.12. . 13 5 4 4 4 3 4 5 4 4 5 4 4 4 5 4 4 3 4 4 4 3 5 5 5 4 5 4 4 4 4 4 5 3 5 4 4 3 3 4 4 4 4 3 4 4 4 3 5 4 3 4 4 3 4 5 3 3 4 4 3 4 3 4 3 3 4 4 4 5 4 . ·.• · 15< 14.. 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 3 4 4 3 3 4 4 5 3 4 4 5 4 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 16 4 3 3 3 3 3 4 3 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 5 4 4 4 3 4 4 4 4 5 ·.· 17. 4 4 4 4 4 5 5 4 4 5 4 4 4 5 4 4 3 4 4 4 5 3 5 4 4 4 3 3 4 3 3 4 4 4 4 .·· .18. 4 3 3 4 4 4 4 3 3 4 4 4 5 4 3 5 4 3 3 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 5 3 4 4 19. 4 3 4 3 5 5 3 3 4 3 5 4 4 4 3 4 4 3 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 ; 20 4 4 4 3 4 5 4 4 3 4 4 4 5 4 4 4 4 4 3 3 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 ·2t--.·:\. 5 3 4 4 5 4 3 3 4 3 4 4 4 5 3 4 4 4 3 4 4 4 4 3 3 4 3 4 3 3 3 4 4 5 4 ,22-:.' .. 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 3 5 4 4 3 4 3 3 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 .23· 4 5 2 3 3 2 4 3 2 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 3 4 4 2 3 4 4 3 3 3 4 4 3 4 5 ·24 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 3 4 5 4 3 5 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 · . ':,/25:·· ,•, 4 4 4 3 3 3 5 4 3 5 5 4 4 5 4 4 3 4 4 4 4 3 4 3 4 5 4 4 3 4 5 5 4 4 4 4 5 3 4 4 4 4 5 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 5 26 27 5 4 4 4 5 5 5 4 5 5 5 5 4 5 4 5 3 4 4 4 4 4 5 4 5 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 28. 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 3 4 5 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 5 3 4 4 .. 29 5 4 4 3 5 4 5 4 5 5 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 5 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 5 4 3 4 4 3 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 ········30• . JMt. 121 113 .109 102 .118 119 125 109 111 122 123 121 126 128 111 117 109 106 106 125 116 110 124 106 11.S 124 107 120 113 107 118 127 106 123. 125
Lanjutan Nomor Pern ataan/Skor Jawaban · 1JML . 36 37 1 38 39 40 41., 42 43 44 45 46 47 48 49 4 3 3 4 5 4 4 5 4 5 3 4 5 4 200 4 4 4 2 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 .182 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 2 4 181 3 3 4 3 4 4 4 4 4 3 3 4 3 3 .172 3 3 4 4 4 3 4 4 3 3 4 4 3 31 174 4 4 3 5 4 4 4 5 4 4 4 4 3 41 '178 3 3 4 4 5 3 4 5 5 3 3 3 3 4 183 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 192 4 4 4 5 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 ..186 4 3 4 5 5 4 4 4 3 3 4 4 3 4 .197 4 4 3 4 5 5 4 5 4 4 3 3 3 4 I 1194 3 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 3 3 3 187 4 4 4 3 4 4 4 5 4 4 4 3 4 5 202 4 4 4 4 4 4 5 5 3 3 3 3 3 4 .184 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 J88 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 •·.· 189 4 4 3 4 4 4 5 4 4 4 3 4 4 5 . 1.9.6 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 4 3 5. 195 4 3 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 ' t93 4 4 4 5 4 3 4 5 4 3 4 4 4 5 196 3 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4. 184 3 4 4 4 5 4 5 4 4 4 3 3 4 5 ,193 3 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 '173 4 5 3 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 197 4 3 3 5 4 4 4 4 4 4 4 4 3 5 1194 3 4 4 5 4 4 4 5 4 3 4 4 4 5 203 4 4 4 4 5 4 5 4 4 3 4 4 4 4 .. 206 4 4 3 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 193 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 3 4. 196 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 189 1-11: 113 111 124 13,0 115 125 -1-29, 1.15 t13 111 112 104 ,121 5697
Lampiran 6 Data Mentah Penelitian Skala Kepuasan Pelanggan
.... . s
:': Nomor F'ern ·ataan/Skorc Jawaban .· ·. 3 ~ D24 ~ ~ n ~ 1 .. 2 4 5 6 7 .9 10 ·:·.11 12 13 14 .15 16 .17 18 19 20 21 .• 1· . 4 5 3 4 4 4 4 5 2 5 4 4 4 4 4 4 5 3 4 3 5 5 4 5 2 4 4 4 1 4 2 4 4 3 4 4 4 2 3 1 1 4 4 4 3 3 2 4 2 3 4 4 4 3 2 4 4 3 4 4 3 4 3 4 4 4 3 3 4 4 4 4 3 2 3 3 4 4 3 4 3 4 2 3 3 4 ·4 4 3 4 3 3 3 4 3 2 3 4 3 4 4 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 2 3 2 3 ·',-,:.:: ··5· ,. " 4 5 4 3 4 3 4 4 3 3 3 4 3 4 3 3 3 4 3 3 4 4 4 3 3 3 4 4 6 •.· 4 3 3 4 3 3 3 4 3 4 4 3 4 5 3 2 4 3 4 4 3 4 3 3 3 4 4 4 ,:·<· 7·:: ', ·, 4 4 4 3 3 3 3 5 3 4 4 3 4 4 3 3 4 3 4 3 4 4 3 3 4 4 4 4 ,. . :.. s.·,:,: .: 4 3 2 3 3 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 2 4 3 4 4 3 4 3 2 5 5 <·.. 9 • 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 2 4 3 4 4 4 3 3 4 5 4 10.•. · 5 4 4 5 4 4 4 4 5 5 4 3 4 5 3 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 .h •. 4 3 3 4 4 4 3 5 3 5 4 4 5 4 4 4 4 4 5 2 4 4 4 4 3 4 3 4 12• 4 3 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 3 3 4 4 4 2 4 4 4 3 4 3 4 4 ·:.· .13.• 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 5 3 4 4 3 5 4 4 3 4 3 5 5 5 4 3 4 3 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 • 14.·•··· 5 4 4 4 5 4 4 5 5 5 4 4 ·: 15 5 4 4 4 3 4 4 4 2 3 4 3 5 4 3 2 4 3 4 2 4 4 4 3 4 3 4 5 ts··· 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 3 4 3 3 4 5 5 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 3 4 4 •.C.1.7•. ·. •.·.1s . 5 4 4 5 4 5 4 5 3 4 4 4 4 5 4 5 .. 4 4 5 4 3 4 4 4 3 4 4 5 ·...·····19.· 4 3 4 4 4 3 4 4 3 4 2 4 5 4 4 2 5 3 5 2 3 5 4 4 4 3 3 5 • 20·5 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 5 4 3 4 4 4 4 3 4 4 3 3 4 3 4 4 < :.21'/ ..· 4 3 4 3 4 4 3 4 4 4 3 3 5 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 4 5 ::.22:•; 4 4 4 4 4 5 4 4 4 3 4 4 4 5 3 3 4 4 4 2 4 4 4 4 3 4 4 5 ~< 4 4 4 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 4 2 3 4 3 4 2 3 3 4 "·24. 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 3 5 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 •.• ·25.•> 4 3 4 3 4 3 4 4 3 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 3 3 4 4 26'' .\:27.·> 4 4 3 3 4 4 4 5 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 3 5 5 4 3 3 3 5 > 28 ·.·29 4 4 4 4 4 3 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 5 4 3 4 4 3 4 ,;.. 4 4 3 5 4 4 4 4 3 5 4 4 4 4 4 3 4 3 4 3 4 4 4 3 3 3 5 4 JML.··· 125 113. 107 1'12 .111 .115 1.15 125 1.01 119 113 106 126 1.26 109 100 116 102 12.1 94 112 125 .114 109 97 102 113 128
No.Res,
....
·.
'
,•
"
..
.. ·.·
.·
·.· .
','
'
"
'
'
\
'•
,.· ..
'
'•,',
~·~
5 3 4 4 4 4 3 3 4 4 3 3 5 4 4 4 4 3 3 4 4 3 4 4 4 4 2 4 4 3
1n
',
··:·
H~
..
JM!. ·.
5 4 4 1~ 4 4 4 .1.04 4 4 4 11.3 3 3 4 :103 4 3 4 •• 114 4 3 4 <1.13 4 3 4 ·.-115 3 4 4 . 114 4 4 4 .120 4 4 4 129 4 3 4: .122 3 4 3 120 4 3 4 123 4 4 3 >.134 4 4 4; .tfS 3 3 3 119 4 4 4 .122 4 4 4, 13:2 3 3 4) 117 4 4 4: •.122 4 4 4 ·•.121 4 4 3 '\1'23:. 4 4 4 11.4 3 4 4 \'12!! 4 4 4 . .•. 127 4 3 4 ··:.12.3 5 5 5 123 4 3 4 •?121 3 3 4 •124 4 4 3 .. 121 115 110 116 3610
PERBEDAAN KONSEP DIRI ANTARA REIVIAJA PELAKU DENGAN REIVIAJA BUKAN PELAKU SEKS PREMARITAL SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Memperoleh Gelar Kesarjanaan Psikologi
Oleh
Hartini
103070029092
FAKULTAS PSIKOLOGI UIN SYARIF HIDAYATULLA,H JAKARTA 1429 H / 2008 M
PERBEDAAN KONSEP DIRI ANTARA RE.MAJA PELAKU DE.NGAN REMAJA BUKAN PELAKU SEKS PREMARITAL
SKRIP SI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Memperoleh Gelar kesarjanaan Psikologi
Oleh
Hartini 103070029092
Dibawah bimbingan,
Pembimbing I
Pembimbing II
Drs. Rach mat Mulyono, M.Si, Psi
i M.Si Psi
NIP. 150 293 240
FAKULTAS PSIKOLOGI UINSYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
2008
PENGESAHAN PANITIA UJIAN
Skripsi yang berjudul Perbedaan Konsep Diri Antara Remaja Pelaku dengan Remaja Bukan Pelaku Seks Premarital tel ah diajukan dalam sidang munaqasah Fakultas Psikologi Universitas Islam Negeri Jakarta Pada tanggal 6 Februari 2008. Skripsi ini telah di terima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Psikologi. Jakarta, 26 Februari 2008 Sidang Munaqasah
Ketua Mer ngkap Anggota
Sekretaris Merangkap Anggota
D".
M.Si
Z•h,,ri~yoh, 1H
M. Si
NIP 150 238 Anggota : Penguji I
Penguji II
ah M. Si
Drs.Rachmat Mulyono, M.Si, Psi NIP 150 29:3 240
Pembimbing I
Pembimbing II
Ors. Rachmat Mulyono, M.Si, Psi
Natris ldfu ni M.Si Psi
NIP 150 293 240
"You are unique!! Nobody else has your thoughts, your ideas or yours ways of doing things. Most people think they are ordinary but don't you make that mistake" -John Kehoe-
diaak ada do&ayans;palins /ie&ar cfidd ;J{ffall. &etelah mem;per&ekutukannyayans d
karya tida!e sempun"'tl inf leupersembahlean untule kedua oran9 tutl dan kedua adfkleu. serta semua oran9 yan9 pernah menorehlean tintanya daLam Lembar leehfdupanleu
KAT A PENGANTAR J3ismiffafiirrahmanirrofiim
~ u>!fid a 'fcun?n .... Kata itulah yang pertama kali terucap dari lisan peneliti, ketika tugas terakhir dalam masa perkuliahan ini akhirnya dapat teirselesaikan juga. Karna hanya berkat kebesaran dan kasih sayang-Nya lah pemulisan skripsi ini dapat berjalan dengan lancar. Shalawat serta salam tak henti-hentinya terhaturkan kepada junjungan kita Baginda Nabi Besar Muhammad SAW, yang telah membawa kita selaku umatnya dari lorong-lorong kegelapan menuju masa kebenderangan.
Disadari oleh peneliti bahwa dalam perjalan penulisan skripsi ini terasa tidaklah mudah, maka dari itu dengan segala rasa hormat dah tulus peneliti ingin mengucapkan rasa terimakasih yang tidak terhingga kepada berbagai pihak yang telah membantu dalam proses pengerjaan skripsi ini. Rasa terimaksih ini tertuju untuk Dra. Hj. Netty Hartati M.Si, selaku Dekan Fakultas Psikologi, Dra. Hj. Zachrotun Nihayah M. Si selaku Pembantu Dekan beserta seluruh jajaran dekanat yang lainnya, yang telah membantu kelancaran penelitian ini. Kepada bapak Rachmat Mulyono selaku pembimbing satu, yang telah dengan sabarnya terus membantu peneliti dalam rnenyelesaikan penelitian ini. Matur Nuwun sanget ya pa ... Serta ibu Natris lndriyani selaku pembimbing kedua yang tidak pernah berhenti mengalirkan ilmunya agar penelitian ini dapat terselesaikan dengan sebaik-baiknya. Kepada seluruh staff pengajar UIN, yang telah memberikan begitu banyak ilmu yang pastinya akan bermanfaat bagi peneliti. Rasa terimakasih ini juga untuk semua staff administrasi dan perpustakaan UIN yang telah begitu banyak membantu dan memberikan kemudahan dalam proses penyelesaian skripsi ini. Rasa terimakasih yang tak kan ada habisnya tertuju kepada ibunda terkasih Hj. S. Hatijah dan ayahanda tercinta H. Mappangile yang telah dan akan terus memberikan cinta yang tak berbatas dan selalu berusaha untuk memberikan semua hal yang terbaik bagi peneliti. Serta untuk semua airmata yang mengalir ketika bermunajat kepada Sang pemilik kesempurnaan demi kebaikan peneliti. Juga untuk dukungan, pengertian dan kasih sayang yang terus bertambah selama proses sl
Untuk kedua adikku, Munawir dan Muammar. Yang selalu menjadi pelindung dan pendukung setia peneliti, serta sosok yang mampu membuat hari-hari peneliti lebih berwarna dengan semua canda tawa, letupan emosi dan tangis. Untuk keluarga besar di Palembang, Fuang dan Mamah aji. Untuk tante dan oom ku. Nte Erma dan Fuangambo. Fuangaji Nawa. Nte ltti. Om Ndue dan Nte Ratna. Nte Ellya "kakak pancingan" yang menemani malammalam peneliti dengan tangis dan tawa. Ghani, om yang berperan sebagai kakak sekaligus sahabat. Yang menerima semua keluh kesah, tangis, keegoisan dan tingkah konyol peneliti. Terlebih disaat detik-detik menghadapi sidang. Dan Opan yang selalu menghadirkan gelak tawa dalam kebersamaan. Terimakasih banyak untuk semua cinta dan dukungan yang tak pernah berhenti ini. Rasa terimakasih ini pula tertuju unluk sahabat-sahabatku. lez dan lkcha yang selalu menyunlikan energi posilif di saal semua lerasa berat dan membingungkan. "we're center of our life !!!!". Nana, Sun, Firna, Erika, Amie, Neneng, lpeh, Ely, Maya, Nunu, lea (thanks bual pen,ielasan U-testnya),aleng dan ka Anton. Kalian telah memberikan banyak hal yang bermakna dalam kehidupan ini. Thangs a lot for being my best friend!! Juga untuk kelas C, periode 2003. Banyak kenangan yang telah kita loreh bersama. Manis, pahit, senda gurau, tan9is, celoteh riang ikut menyertai perjalan kita selama 4 tahun. Dan juga semua teman angkatan 2003 dari kelas A, B dan D. Serta untuk semua re:sponden yang telah ikut berpartisipasi dalam penelitian ini. Rasa terimakasih ini juga untuk seseorang yang telah mengajarkan kesederhanaan dalam mencinlai. Thangs a lot for the faith ya di. Dan pastinya untuk semua orang yang pernah menorehkan tintanya dalam buku kehidupanku. Akhirnya, peneliti sadar bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, dan alas semua kekurangan di dalamnya sudah tentu menjadi tanggung jawab peneliti sendiri. Karena itu, kritik dan saran dari para pembaca sangat penelili harapkan dalam rangka perbaikan dan peny1empurnaan karya ilmiah ini, juga untuk penelitian-penelilian selanjutnya. Peneliti berharap, skripsi ini bermanfaat bagi peneliti sendiri maupun para pembaea. Jakarta, 2008 Peneliti
Hartini
ABSTRAKSI
A) Fakultas Psikologi B) Februari 2008 C) Hartini D) Perbedaan Konsep Diri Remaja Antara Pelaku Seks Premarital dengan yang Bukan Pelaku Seks Premarital. E) xiii + 80 halaman + 5 Lampiran F) Remaja merupakan masa transisi, dimana individu sudah tidak dapat dikatakan anak-anak lagi akan tetapi mereka belum sampai pada tahap kdewasaan. Dimasa inilah banyak masalah yang terjadi yang dapat menentukan bagaimana remaja dimasa yang akan datang. Termasuk didalamnya konsep diri yaitu cara individu memandang dirinya sendiri.
Seks Premarital adalah seks yang dilakukan diluar pernikahan. Seks Premarital dianggap mampu mengubah konsep diri seseorang tidak terkecuali remaja. Seks Premarital ada berbagai macam tingkatannya dari kissing, necking, petting hingga tahap intercourse.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan konsep diri antara remaja pelaku seks premarital dengan yang bukan pelaku seks premarital. Penelitian ini meng!~unakan pendekatan kuantitatif dengan jenis penelitian komparatif dan tambahan wawancara untuk satu subjek tiap kelompok sebagai data pelengkap. Subjek penelitian adalah remaja yang berdomisili di Jakarta Utara. Teknik sample yang digunakan adalah non probability sampling, dengan jenis sampel bertujuan atau purposive sample yakni pengambilan sample berdasarkan beberapa kriteria. Kriteria yang digunakan dalam penelitian ini adalah remaja baik laki-laki maupun perempuan yang berusia dari 12-24 tahun yang pernah melakukan seks premarital sampai pada tahap intercourse dan yang bukan pelaku seks premarital.
Sampel dalam penelitian ini sebanyak 62 subjek. Dengan rincian 31 untuk kelompok remaja pelaku seks premarital. 30 yang mengisi angket dan satu subjek tambahan untuk diwawancarai. Begitu juga untuk kelompok bukan pelaku seks premarital. 30 subjek mengisi angket dan satu subjek tambahan untuk diwawancarai. Sedangkan pengumpulan data yang digunakan adalah angket yang berbentuk skala yaitu konsep diri dan data kontrol untuk membedakan antara remaja pelaku dengan yang bukan pelaku seks premarital. Serta panduan wawancara. Adapun metode analisis data yang digunakan
dalam penelitian ini adalah Man Witney U-test dengan menggunakan Program SPSS versi 12. Dari hasil perhitungan maka didapatkan nilai signifikan 0,00. nilai signifikan dari data ini menunjukan lebih kecil dari 0,05 Sehingga keputusan statistiknya adalah menolak Ho dan menerima Ha yang berarti terdapat perbedaan antara remaja pelaku seks premarital dengan remaja yang bukan pelaku seks premarital. Karena nilai skor rata-rata remaja bukan pelaku seks premarital lebih tinggi daripada remaja pelaku seks premarital, hal ini mengindikasikan bahwa konsep diri remaja bukan pelaku seks premarital cenderung lebih positif jika dibandingkan denga remaja pelaku seks premarital G. Bahan bacaan 40 (1977-2007) + 2 website
DAFTAR ISi
Ha la man judul. ............................................................................................. i Halaman Persetujuan ........................................................................ ii Halaman Pengesahan Panitia Ujian ............................................................ iii Halaman Motto........................................................................................... iv Kata Pengantar........................................................................... .. v Abstraks.................................................... .. ... .. . . . . .. . . . . . .. . .. .. . .. .. .. . vii Daftar lsi. ...................................................................................................... ix Daftar tabel dan Gambar .................................................................. xii BABIPENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah ....................................................... 1 1.2.ldentifikasi Masalah ................................................................8 1.3.Pembatasan dan Perumusan Masalah ...................................... 9 1.3.1. Pembatasan Masalah .................................................... 9 1.3.2. Perumusan Masalah ...................................................... 9 1.4.Tujuan dan Manfaat Penelitian..................... . . . . .. .. . . .. . . . .. . . ..
10
1.4.1. Tujuan Penelitian ......................................................... 10 1.4.3. Manfaat Penelitian....................................................... 10 1.5. Sistem Penulisan. .. .. . ... ... ... ... ... ... ... . .. .. . .. . ... ... ... ... ... ... ... ... ...
11
BAB II KAJIAN TEORI 2.1. DESKRIPSI TEORI.........................................................
12
2.1.1. Konsep Diri............................................................... 12 2.1.1.1.
Definisi. ........................................................... 12
2.1.1.2.
Komponen-komponen Konsep Diri........................
2.1.1.3.
Ciri-ciri Konsep Diri. ............................................ 14
13
2.1.1.4.
Perkembangan Konsep Diri................................. 15
2.1.1.5.
Konsep Diri pada Remaja .................................... 17
2.1.1.6.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Konsep Diri. .......... 18
2.1.1. 7.
Dimensi Konsep Diri........................................
20
2.1.1.8.
Konsep Diri Dalam Islam.........................................
22
2.1.2. Seks Premarital.........................................................
24
2.1.2.1.
Definisi
2.1.2.2.
Faktor penyebab terjadinya seks
...................................................
24
Premarital ........................................................... 26
2.1.2.3.
Seks Premarital dalam Islam ....................................... 28
2.1.3. Remaja ......................................................................... 31 2.1.3.1.
Definisi... .. . . .. . .. . . . . . . .. . ... . .. .. . . .. .. . . . . .. .. .. . . .. ... .. .
2.1.3.2.
Karakteristik dan Tugas Perkembangan Masa
31
Remaja ....................................................................... 34 2.2.
KERANGKA BERFIKIR........................... .. . . .. . . . . . .. . . . .. . . .. . ..
37
2.3.
HIPOTESA... .. . ... . .. .. . . . . .. . .. . ... ... . . . .. . ... . .. .. . .. . . .. ... ... .. . ... . .. . ..
40
BAB Ill METDOLOGI PENELITIAN 3.1. Jen is Penelitian .................................................................... 41 3.1.1.
Pendekatan dan Metode Penelitian ....................... 41
3.1.2.
Definisi dan Operasionalisasi ................................ .41
3.2. Pengambilan Sampel. ............................................................ 42 3.2.1.
Populasi dan Sampel ........................................... 42
3.2.2.
Teknik Pengambilan Sampel...... ...... ...... ... ... ......
43
3.3. Pengumpulan Data ............................................................... 44 3.3.1.
Metode dan lnstrumen .......................................... 44
3.3.2.
Teknik Uji lnstrumen ............................................. 46
3.4. Teknik Analisa Data ............................................................... 47 3.5. Prosedur Penelitian ............................................................... .47
BAB IV PRESENTASI dan ANALISA DATA 4.1. Gamba ran Um um Responden .................................................. 49 4.2. Uji lnstrumen Penelitian...... ...... ...... ... ... ... ... ... ... ... ... .... .. ... ... ... 51 4.2.1. Hasil Uji Validitas ...................................................... 52 4.2.2. Has ii Uji Reliabilitas................................................. 53 4.2.3. Deskripsi Data.................................................................. 54 4.3. Presentasi Data.................................................................... 56 4.4 Hasil Wawancara ................................................................................ 59 4.5. Uji Persyaratan.. .... ... ...... .. . ... ... .... .. ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ..... 73 4.5.1.Uji Homogenitas ..................................................... 73 4.5.2 Uji Hipotesis ............................................................ 74
BABV 5.1. Kesimpulan ......................................................................... 77 5.2. Diskusi..............................................................................
77
5.3. Saran...............................................................................
79
DAFTAR PUSTAKA LAMPI RAN
DAFT AR T ABEL
Tabel 3.1 Blue print try out ska la konsep diri......................................
45
Tabel 4.1 Gambaran responden berdasarkan alasan rnelakukan seks
premarital................................................................................................. 50 Tabel 4.2 gambaran responden berdasarkan alasan tidak melakukam
seks premarital....................................................................................
50
Tabel 4.3 Gambaran responden berdasarkan jenis kei'amin pelaku seks
premarital..................................................................................... 51 Tabel 4.4 Gambaran responden berdasarkan jenis kelamin bukan pelaku
seks premarital.................................................................
53
Tabel 4.5 Blue Print Item Konsep diri.........................................................
53
Tabel 4.6 Kaidah Guilford............................................ ...............................
54
Tabel 4.7 Data skor konsep diri..................................................................
54
Tabel 4.8 Kategori konsep diri..................................... ..............................
57
Tbale 4.9 Tingkat konsep diri.....................................................................
58
Tabel 4.10 Homogenitas............................. ........... ......................................
73
Tabel 4.11 Kriteria Hipotesis..... .............. ................. ...................................
75
Tabel 4.12 Grup statistik........... .. .............. ........ ........... ...... ... .......... .... .. .... .
75
Tabel 4.13 U-test.........................................................................................
75
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Bagan kerangka berpikir.............................................
40
BABI PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Masa remaja merupakan salah satu periode di dalam kehidupan manusia. Banyak orang yang mengatakan bahwa masa remaja merupakan masa yang paling indah dan memberikan kesan yang sulit untuk dilupakan. Namun tidak sedikit juga orang yang mengatakan bahwa masa rernaja merupakan masa yang sulit dengan begitu banyak permasalahan di clalamnya yang harus dihadapi. Di masa ini terdapat sebuah fase perkembangan di mana individu mengalami peralihan. Di masa ini pula minat perilaku seks mulai meningkat. Para remaja diharapkan tidak terjebak oleh minat dan perilaku seks mereka yang meningkat tersebut. Remaja yang mampu mengelola minat dan perilaku seks mereka dengan baik sehingga terhindar dari seks premarital diharapkan dapat menjadi generasi yang ungguL Remaja yang tidak melakukan seks premarital akan terhindar oleh rasa malu dan bersalah. Di mana hal-hal tersebut akan menghalangi mereka untuk mengembangkan kemampuan yang mereka punyai. Seiring dengan berkembangnya teknologi dari tahun ke tahun, semakin banyak pula masalah dekadensi moral di kalangan remaja, khususnya pada masalah lawan jenis. Pada saat ini masalah tentang seksualitas bukanlah
2
pembicaraan yang baru lagi di antara remaja. Remaja saat ini dianggap lebih terbuka tentang masalah seksual bila dibandingkan dengan remaja dari generasi sebelumnya. Rajab (2006) menyatakan bahwa perilaku seksual di tahun 1950 an masih dianggap tabu oleh remaja, namun ha! tersebut justru menjadi ha! yang diperbolehkan oleh remaja tahun 1990 an.
Mereka juga cenderung mendasari keputusan tentang perilaku dan sikap seksual kepada penilaian dan keputusan pribadi, serta kurang mempertimbangkan aturan-aturan sosial yang ada. Perubahan ini ditunjukkan dengan semakin banyaknya hubungan seksual yang terjadi di antara kalangan remaja.
Dalam masyarakat kita, pernikahan adalah satu-satunya jalan bagi pasangan individu untuk dapat melakukan hubungan seksual yang dapat diterima masyarakat dan lingkungan sosial. Fungsi seks yang pada awalnya hanya untuk menghasilkan keturunan bagi pasangan suami istri (orientasi prokreasi) tersebut. Namun sekarang sejalan dengan berlangsunya proses globalisasi, dunia semakin terbuka dan semakin dapat menerima seks sebagai bagian dari diri manusia yang juga perlu untuk dikenali dan dipelajari. Keterbukaan tersebut menyebabkan berbagai perubahan sosial yang kemudian menyebabkan pergeseran orientasi seks dalam lingkungan sosial.
3
Yang dimaksud dengan pergeseran orientasi seks tersebut adalah orientasi seks dalam masyarakat memiliki orientasi selain dari orientasi prokreasi, yaitu
orientasi rekreasi. Terjadinya pergeseran nilai tersebut merupakan salah satu bentuk dari dampak terjadinya proses perubahan sosial secara terus menerus dan hal tersebut dapat mempengaruhi dan mengubah masyarakat Indonesia secara perlahan.
Perubahan sosial merupakan suatu proses yang terjadi pada semua unsur kehidupan masyarakat sehingga menyebabkan pergeseran dari masyarakat yang tradisional ke arah yang lebih modern. Sikap positif terhadap hubungan
seks premarital ditunjukkan dengan semakin meningkatnya jumlah remaja yang melakukan hubungan seks premarital dari tahun ke tahun. Seperti yang disebutkan oleh seorang pakar seks, Nugroho (2001) bahwa dari tahun ke tahun data remaja yang telah melakukan seks premarital semakin meningkat dari sekitar 5% pada sekitar tahun 1980 an menjadi 20% pada tahun 2000 an. Hasil penelitian tersebut ikut diperkuat oleh penelitian yang dilakukan oleh Mayasari (2006) yang menyatakan bahwa jumlah remaja yang melakukan
seks premarital terus meningkat. Pad a tahun 2003 menunjukkan bahwa 21 %30% remaja di kota besar seperti Jakarta, Bandung dan Jogja telah melakukan seks premarital. Nugraha (dalam mashum 2007) juga menyebutkan, dari beberapa hasil penelitian yang dipublikasikan secara terbatas terungkap perilaku remaja maupun kaum muda ibu kola amatlah
4
mencengangkan. Diperkirakan 6-20 % para siswa SMU dan mahasiswa, pernah melakukan hubungan seks pranikah. Lebih mengejutkan lagi, 35 % mahasiswa suatu fakultas kedokteran swasta menyetujui hubungan seks pranikah. (www.republika.co.id ) Sedangkan Kusuma (2007) menyatakan bahwa Sekitar 40- 45 % remaja di Indonesia melakukan seks pranikah. (www.suarakarva-online.com)
Dewasa ini di Indonesia tampaknya ada pergeseran dari sikap tidak serba boleh menjadi sikap serba boleh dalam hubungan antar jenis kelamin sebelum menikah (Sarwono 1997). Beberapa faktor yang mempengaruhi sikap dan tingkah laku remaja terhadap seks premarital antara lain adalah tingkat pendidikan, usia, jenis kelamin, suku, agama, clan lingkungan tempat tinggal (Conger, 1991 ).
Namun di sisi lain nilai-nilai dan norma-norma agama, terlebih agama Islam masih mengandung kekangan-kekangan terhadap perwujudan perilaku seksual remaja yang berhubungan dengan seksualita:s. Seperti yang dikatakan oleh Sarwono (1997) norma-norma agama dan adat ketimuran yang masih dipegang teguh oleh masyarakat Indonesia tidak dapat menerima adanya hubungan seks di kalangan remaja yang belum terikat pernikahan. Seorang yang melakukan hubungan seks premarital akan dianggap telah menyalahi norma dan aturan oleh kelompok masyarakat kita.
5
Hall (dalam Sarwono, 2001) menyatakan bahwa masa remaja adalah masa topan-badai (sturm und drang). Masa topan badai ini ditandai dengan adanya emosi yang menggebu-gebu pada remaja. Di satu pihak, emosi tersebut memang menyulitkan untuk orang lain dalam memahami remaja tersebut. Namun di lain pihak, emosi tersebut dapat membantu dan bermanfaat bagi remaja itu sendiri untuk menetapkan konsep dirinya.
Pada dasarnya, konsep diri itu berkembang dan terbentuk dari hasil interaksi antara pribadi dengan individu tersebut dan juga pengalaman sosial dengan orang lain. lnteraksi dengan orang lain sangat penting bagi remaja terutama dalam masa remaja.
Kemajuan zaman memberikan kesempatan yang lebih banyak bagi remaja untuk memperoleh informasi mengenai kehidupan seksualnya. Dahulu informasi utama didapatkan dari keluarga terutama dari orang tua, namun pada saat ini teman sebaya juga ikut memberikan informasi mengenai hal tersebut. Bahkan kontribusi yang diberikan lebih banyak dari yang diberikan oleh orang tua mereka, (Sarwono, 2001). Teman dekat selama masa remaja memegang peranan yang penting dalam kehidupan perkembangan psikologis remaja tersebut secara keseluruhan.
6
Kehidupan pertemanan yang remaja alami semakin lama akan semakin berkembang dari yang hanya sesama jenis saja meningkat menjadi lawan jenis. Dan di akhir masa remaja minat heterosexual tersebut akan berpusat pada satu orang saja. Hal ini ditunjukkan dalam bentuk pacaran. Bagi seseorang yang sedang berpacaran, sudah menjadi hal yang wajar apabila mereka mengekspresikan rasa sayang mereka lepada pasangan mereka. Bentuk ekspresi kasih sayang tersebut bisa bersifat secara fisikal maupun non fisikal. Ekspresi fisikal yang biasanya dilakukan oleh pasangan remaja mempunyai tingkatan-tingkatan tertentu dimulai dari b,erpegangan tangan, kissing, nacking, petting sampai berhubungan seksual.
Remaja putra dan putri memiliki alasan yang berbeda mengapa mereka sampai melakukan seks premarital. Kebanyakan para remaja putri memberikan alasan bahwa mereka melakukan seks premarital karena ingin menunjukkan rasa cinta, takut ditinggalkan pacar, dipaksa oleh pacar, agar dicintai, dll. Keputusan untuk melakukan hubungan seks tersebut tidak dengan konsekuensi yang kecil. Perasaan-perasaan negatif seperti malu, takut, khawatir, kotor dan bersalah akan timbul setelah mereka melakukan seks untuk pertama kali Haas (dalam Conger, 1991). IV1asyarakat akan memberikan penilaian yang negatif pada remaja yang telah melakukan seks premarital karena dipandang telah melanggar nilai kesusilaan. Pandanganpandangan negatif dari masyarakat sekitar tentunya akan memberikan efek
7
yang tidak baik, apalagi bila dilakukan secara terus-rnenerus dan dapat mempengaruhi perkembangan konsep diri remaja.
Dari studi pendahuluan yang dilakukan peneliti didapatkan hasil bahwa 8 dari 15 orang yang diwawancarai oleh peneliti mengaku bahwa setelah melakukan seks premarital mereka merasa bersalah dan merasa tidak lagi berharga. Selain itu beberapa dari mereka cenderu11g menarik diri, karena mereka takut hal tersebut akan diketahui oleh teman-teman mereka lalu kemudian mereka akan dikucilkan. Sedangkan 7 remaja lain yang juga pernah melakukan seks premarital merasa tidak ada yang berubah di diri mereka. Mereka tetap merasa berharga dan tetap bersosialisasi dengan baik dengan lingkungan mereka. Mereka percaya masih banyak kemampuan mereka yang mampu membuat mereka dihargai.
Namun di beberapa penelitian yang lain menyatakan bahwa aktivitas seksual selama masa remaja tidak terkait dengan gangguan psikologis, contohnya adalah dari beberapa studi memperlihatkan bahwa remaja yang aktif lebih awal secara seksual memiliki konsep diri dan kepuasan yang hampir sama dengan remaja yang lainnya.
Berangkat dari fakta-fakta yang telah dikemukakan di atas peneliti bermaksud untuk mengadakan suatu penelitian yang bersifat desl~riptif komparasi
8
mengenai perbedaan konsep diri remaja yang telah melakukan dengan remaja yang tidak melakukan seks premarital. Maka penelitian ini akan diberi judul "PERBEDAAN KONSEP DIRI ANTARA REMA.JA PELAKU DENGAN REMAJA BUKAN PELAKU SEKS PREMARITAL".
1.2. ldentifikasi Masalah Berdasarkan dari fakta-fakta yang telah diungkapkan di atas yang telah diungkapkan oleh peneliti, peneliti bermaksud mengadakan penelitian mengenai: a. Apakah terdapat perbedaan yang signifikan tentang konsep diri pada remaja pelaku dengan yang tidak melakukan seks premarital ? b. Faktor-faktor apa saja yang membuat para remaja melakukan seks premarital ?
c. Faktor-faktor apa saja yang dapat mempengaruhi perkembangan konsep diri? d. Apakah terdapat perbedaan tentang konsep diri antara remaja laki-laki dengan perempuan pelaku seks premarital?
9
1.3. Pembatasan dan Perumusan Masalah
1.3.1. Pembatasan Masalah Agar penelitian ini mencapai hasil yang diinginkan
rnal~a
peneliti membatasi
permasalahan ini sebagai berikut : a. Konsep diri yang dimaksud adalah cara individu tersebut menggambarkan dirinya sendiri baik secara fisik maupun kemampuan yang dimilikinya, cara individu bersikap dilingkungan sekitar dan peran apa saja yang dilakukan oleh individu
dilingkun!~an
sekitarnya.
b. Remaja pelaku seks premarital yang dimaksud adalah mereka yang berusia dari 12-24 tahun baik laki-laki ataupun perempuan yang pernah melakukan hubungan seks sebelum menikah sampai pada tahap intercourse. Sedangkan yang dimaksud remaja bukan pelaku seks premarital adalah mereka yang berusia 12-24 tahun baik laki-laki ataupun perempuan yang belum pernah melakukan seks sebelum menikah.
1.3.2. Perumusan Masalah Apakah ada perbedaan yang signifikan tentang konsep diri pada remaja pelaku dengan remaja yang bukan pelaku seks premarital?
10
1.4. Tujuan dan Manfaat Penelitian. 1.4.1. Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk
men~1etahui
apakah ada
perbedaan yang signifikan mengenai konsep diri pada remaja yang melakukan seks premarital dengan remaja yang bukan pelaku seks
premarital.
1.4.2. MANFAAT PENELITIAN Dari hasil penelitian ini penulis mengharapkan penelitian ini berguna paling tidak dalam memberikan tambahan pengetahuan tentang konsep diri dari pelaku hubungan seks premarital yang sering menjadi permasalahan dalam masyarakat kita. Dan bermanfaat bagi peneliti yang lain yang tertarik dengan masalah seks premarital pada remaja.
Selain itu juga peneliti berharap bahwa hasil dari penelitian ini kiranya dapat digunakan sebagai masukan dalam rangka melakul
1.5. Sistem Penulisan Untuk dapat memberil
11
BAB 1 : Pendahuluan Yang Terdiri Dari Latar Belakang Masalah, ldentifikasi Masalah, Pembatasan dan Perumusan Masalah, Tujuan dan Manfaat Penelitian, Sistematika Penulisan BAB 2: Kajian Teori yang mencakup pengertian
kons1~p
diri, komponen-
komponen konsep diri, ciri-ciri konsep diri yang positif dan negatif, perkembangan konsep diri, konsep diri pada remaja, faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan konsep cliri, dimensi konsep diri, definisi seks premarital, hal-hal yang mendorong remaja melakukan
seks premarital, seks premarital dalam Islam, definisi remaja, karakteristik remaja dan tugas masa remaja. Kerangka Berpikir, dan Hipotesa. BAB 3 : Metodologi Penelitian yang meliputi Pendekatan dan Metode Penelitian, Definisi Operasional, Teknik Pengambilan Sampel, Teknik Pengumpulan Data, Uji Validitas dan Reliabilitas, Teknik Analisa Data, serta Prosedur Penelitian. BAB 4 : Gambaran Umum Responden Penelitian, Hasil Uji lnstrumen, Persentase Data : Deskripsi Data, Uji Prasyaratan : Uji Normalitas, Uji Hipotesis. BAB 5 : Kesimpulan, Diskusi, Dan Saran
BAB II KAJIAN TEORI
2.1.
DESKRIPSI TEORI
2.1.1. KONSEP DIRI
2.1.1.1.
Definisi
Burns (1993) secara sederhana mengungkapkan diri adalah gambaran campuran dari apa yang kita pikirkan, orang lain berpendapat mengenai diri kita, dan seperti apa diri kita yang kita inginkan. Menurutnya konsep diri awalnya disebut dengan self reference. Fisher (1973),menyatakan konsep diri adalah bagaimana individu tersebut menggambarkan dirinya sendiri baik secara fisik dan kemampuan yang dimilkinya. Serta bagaimana dia bersikap terhadap masyarakat sekitarnya.
Menurut Hurlock (1980) konsep diri adalah gambaran seseorang tentang dirinya. Gambaran ini merupakan gabungan kepercayaan orang tersebut mengenai dirinya sendiri yang meliputi karakteristik fisik, psikologis, sosial, emosi, aspirasi, dan prestasi. Menurutnya pandangan seseorang mengenai dirinya sendiri secara keseluruhan sebagai hasil observasi terhadap dirinya di
13
masa lalu dan pada saat sekarang ini. Setiap individu mempunyai konsep diri yang sesungguhnya adalah konsep seseorang dari siapa dan apa dia itu. Engel, Bakckwell & Minland (1994) menyatakan konsep diri adalah struktur yang terorganisasi dari persepsi terhadap diri sendiri clan menjadi bagian dari ingatan aktif. Konsep diri terdiri dari kemampuan karakteristik secara persepsi dirinya sendiri dalam hubungannya dengan lingkungan eksternal. Motif sentralnya adalah untuk meningkatkan pandangan terhadap diri sendiri ini. Sebagai akibatnya konsep diri memiliki pengaruh langsung oleh nilai, gagasan, tujuan, dan saran.
2.1.1.2.
Komponen-komponen Konsep Diri
Fisher (1973) mengemukakan bahwa konsep diri mempunyai tiga komponen, yaitu: Sifat diri yaitu bagaimana cara individu melihat fisiknya dan kemampuannya sendiri.
Sifat sosial yaitu bagaima individu tersebut menilai dirinya sendiri bersikap terhadap orang lain. Melingkupi sikap ramah, assertiv•9, tulus dan ramah.
Sedangkan peranan sosial adalah bagaimana individu tesebut berperan dalam lingkungannya, mencakup keluarga dan lingl
14
2.1.1.3.
Konsep Diri Positif dan Konsep Diri Negatif.
Rahmat (2004) mengungkapkan bahwa orang yang memiliki konsep diri positif ditandai dengan lima ha! berikut ini : 1. Kemampuan mengatasi masalah 2. Merasa setara dengan orang lain 3. Menerima pujian tanpa rasa malu 4. Dia menyadari bahwa setiap orang mempunyai berbagai macam perasaan, keinginan dan perilaku yang tidak seluruhnya disetujui oleh masyarakat 5. Dia mampu memperbaiki dirinya karena sanggup rnengungkapkan aspekaspek kepribadian yang tidak disenangi dan berusaha mengubahnya.
Sebaliknya seseorang dikatakan mempunyai konsep diri negatif jika dia meyakini dan memandang dirinya lemah, tidak berclaya, tidak dapat berbuat apa-apa, tidak berkompeten, gaga!, malang, tidak menarik, tidak disukai dan kehilangan daya tarik hidup. Orang dengan konsep di1·i yang negatif akan cenderung bersikap pesimistik terhadap kehidupan dan kesempatan yang dihadapinya. Orang dengan konsep diri negatif akan rnudah menyerah sebelum berusaha dan bila gagal, maka akan ada dua pihak yang disalahkan, entah menyalahkan dirinya sendiri ataupun orang lain.
15
Sedangkan orang dengan konsep diri sedang beracla diantara ciri-ciri orang yang memiliki konsep diri positif dengan orang yang memiliki konsep diri negative. Orang ini mampu mengatasi masalahnya namun tidak secepat orang yang memiliki konsep diri yang positif akan tetapi ticlak selambat orang yang mempunyai konsep diri negatif
2.1.1.4.
Perkembangan Konsep Diri
Para ahli sependapat bahwa konsep diri bukanlah bavvaan dari lahir. Seorang anak yang baru lahir belumlah menyadari dirinya dan lingkungannya. Hurlock (1974). Anak dapat melihat dirinya dan membedakan antara dirinya dengan lingkungannya secara berangsur-angsur melalui pengalaman tubuh dan lingkungannya. Menurut Hurlock (1974) hal ini merupakan awal dari suatu proses yang panjang.
Menurut Symond (1951) konsep diri terbentuk sejak kemampuan perspektif anak mulai berfungsi dan konsep diri akan mulai berkembang bila anak telah mampu membedakan antara dirinya dengan orang lain.
Taylor (1951) mengatakan bahwa seorang anak mulai mengenal dirinya sejak ia mengenali bentuk fisiknya sendiri, hal ini muncul pada saat anakanak berusia enam sampai tujuh bulan. Selanjutnya perkembangan konsep diri lebih bersifat sosial, yaitu clipelajari dari interaksinya dengan orang lain.
16
Termasuk di dalamnya proses identifikasi dan introyeksi dari lingkungan. Selian itu Combs & Syngg (dalam Fitts 1971) juga menekankan pentingnya konsep diri dalam keluarga dalam mengembangkan konsep diri, karena keluarga merupakan lingkungan pertama di mana ses•:iorang mengadakan interaksi dengan orang lain. Dalam keluarga, seorang anak mulai mengalami interaksi dirinya diterima atau ditolak, Perasaan adekuat atau inadekuat membentuk identifikasi dan harapan-harapan terhadap tujuan hidup, nilainilai dan tingkah laku yang dapat diterima.
Menurut Sullivan (1953) interaksi sosial berpengaruh dalam konsep diri. la mengatakan, penilaian seseorang mengenai dirinya sendiri didasarkan persepsinya tentang tingkah laku orang lain terhadap dirinya. Dengan kata lain, bagaimana orang lain memperlakukan dan menilai dirinya, dalam batasbatas tertentu akan menentukan cara orang itu dalam menilai dirinya sendiri. Jadi konsep diri itu berasal dari pengalaman-pengalaman seseorang dalam berhubungan atau berkomunikasi dengan orang lain. Felker (1974) mengatakan bahwa konsep diri berkembang dan terbentuk berdasarkan dari pengalaman dan tekanan yang datang dari lingkungannya. Pikunas (1976) menjelaskan bahwa pada masa pertengahan dan akhir dari masa kanakkanak, teman sebaya (peer group) dan reference group mulai memegang peranan yang dominan menggantikan kedudukan orang tua sebagai pembentuk utama konsep diri anak. Anak semakin me~ngidentifikasi dirinya
17
dengan kelompok usianya dan mengadopsi tingkah laku peer groupnya. Pada masa kanak-kanak konsep diri agak stabil, namun dengan datangnya pubertas terjadi perubahan yang drastis pada konsep diri. Walaupun remaja belum sepenuhnya melepaskan diri dari ketergantungan pada orang dewasa, mereka mulai menentukan sendiri tingkah laku mereka. Pada umumnya remaja menjadi sangat bergantung pada peer groupnya sebelum mereka mencapai kesiapan untuk dapat berdiri sendiri.
Pikunas (1976) menjelaskan karena perubahan-perubahan di masa remaja akan turut berpengaruh di hampir segala bidang, maka dalam periode ini konsep diri juga dalam keadaan yang terus berubah. Ketidak pastian masa depan membuat formulasi tujuan yang pasti merupakan tugas yang sulit. Walaupun demikian, dalam masa problem dan konflik remaja inilah konsep diri yang mantap mulai muncul. Pada masa dewasa, yaitu sekitar usia 25-30 tahun, konsep diri seseorang sudah mantap. Sejak saat ini konsep diri menjadi sulit berubah.
2. 1. 1.5.
Konsep Diri pada Remaja
Engel (1959) mengemukakan konsep diri pada remaja merupakan suatu konsistensi,kontinu dan stabil. Walaupun tampaknya konsep diri mereka relatif labil, biasanya hal ini timbul disaat awal remaja. Gangguan seperti ini, seperti yang dikemukakan oleh Simmons (1975), biasanya gangguan ini
18
dialami mereka pada saat berumur 12-14 tahun.manal
2.1.1.6.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perkemb.angan Konsep Diri
Verdeber (dalam Sobur, 2003) menyebutkan tiga faktor yaitu self appraisal,
reaction and responses of others clan role play yan~1 mempengaruhi perkembangan konsep diri seseorang dan satu faktor yang ditambahkan oleh Brook, yaitu reference group.
Se/ appraisal - viewing self as an object lstilah ini menunjukkan suatu pandangan yang menjadikan diri sendiri sebagai objek dalam komunikasi atau dengan kata lain adalah kisah kita terhadap diri sendiri.
19
Reaction and response of others Konsep diri tidak sengaja berkembang melalui pandangan kita terhadap diri kita sendiri, namun juga berkembang dalam rangka interaksi kita dengan masyarakat. Hal ini diperkuat dengan pernyataan Brook (1971) "self concept is the direct result of how significant others react to the individuals". Jadi konsep diri adalah hasil langsung dari cara orang lain bereaksi.
Roles for play-role taking Dalam hubungan pengaruh peran terhadap konsep diri, adanya aspek peran yang kita mainkan sedikit banyak akan mempengaruhi konsep diri kita. Yang dimaksud dengan peran di sini adalah: 1. Sekelompok norma dan harapan mengenai tingkah laku seseorang. 2. Norma-norma dan harapan yang dimiliki oleh orang-orang di lingkungan dekat dengan individu tersebut. 3. Norma-norma tersebut memang diketahui dan disadari oleh individu tersebut.
Reference Group Reference group adalah kelompol< yang kita menjadi anggota di dalamnya. Jika kelompok ini kita anggap penting, dalam arti memka dapat menilai dan bereaksi kepada kita. Hal ini menjadi kekuatan untuk rnenentukan konsep diri kita.
20
Selain faktor-faktor yang telah disebutkan di atas Hurlock (1980) menyebutkan beberapa faktor lain yang ikut mempen91aruhi perkembangan konsep diri, yaitu: Usia kematangan, penampilan, kepatutan seks, nama julukan, hubungan keluarga, teman-teman sebaya, kreativitas dan cita-cita.
2.1.1.7.
Dimensi Konsep Diri
Diri idea Cooley ( dalam Fitts, 1974) mengungkapkan bahwa diri idea mempunyai tiga elemen dasar, yaitu: 1. lmaginasi dari penampilan kepada orang lain 2. lmaginasi dari penilaian orang lain dari penampilan 3. Beberapa macam dari perasaan harga diri sebagai kebanggan atau rasa malu
Kemudian mead (dalam Fitts, 1971) menggambarkan gabungan konsep diri dari sudut interaksi sosial. Teori dari Mead mengajukan bahwa individu akan menyusun diri mereka sebagaimana lingkungan menilai mereka. Dan kemudian mereka akan menjaga perbuatan mereka dalam aturan-aturan.
Kich (dalam Fitts, 1971) memberikan dari teori umum tentang konsep diri dalam satu kalimat "konsep individu dari diri mereka muncul dari interaksi
21
sosial dan mengikuti, membimbing ataupun mempengaruhi tingkah laku dari individu tersebut".
Fitts (1971) mengatakan bahwa konsep diri berpengaruh kuat terhadap tingkah laku seseorang. Dengan mengetahui konsep cliri seseorang, kita akan lebih mudah meramalkan dan memahami tingkah laku orang tersebut. Pacla umumnya tingkah laku individu berkaitan dengan gagasan-gagasan tentang dirinya sendiri. Fitts (1971) memandang diri sebagai dua dimensi, yaitu dimensi internal dan dimensi eksternal. Diri merupakan sesuatu yang majemuk di mana bagian yang satu saling terkait
den~1an
yang lainnya.
a. Dimensi Internal Adalah suatu dimensi di mana individu melihat dirinya sebagai suatu kesatuan yang utuh dan dimensi dalam melakukan pengamatan dan penilaian terhadap identitas diri. Tingkah lakunya serta kepuasan dirinya. Dimensi internal itu sendiri mencakup tiga aspek yaitu:
1. Identity self Dalam bagian ini terdapat label clan simbol yang dipakai untuk menggambarkan diri sencliri atas pertanyaan "siapakah diri saya?". Label atau simbol itu berasal dari dirinya sendiri atau bisa juga didapat dari orang lain.
22
2. Behaviour self Merupakan persepsi orang terhadap perilaku dan tindakan yang telah diambilnya.
3. Judging self Lebih berkaitan dengan self esteem, bagian dari diri yang menjalankan fungsi sebagai pengamat, pemberi nilai-nilai standar, perbandingan yang paling utama adalah sebagai penilaian diri sendiri.
b. Dimensi Eksternal Dimensi eksternal dari diri menyangkut pentingnya keadaan individu dalam mengadakan hubungan interpersonal. Dimensi eksternal ini terdiri dari diri fisik (physical self), diri moral (moral ethical self), diri pribadi (personal self), diri keluarga (familial self) dan diri sosial (social self).
2.1.1.8. Konsep Diri dalam Islam Konsep diri secara islami adalah suatu gambaran ,megenai dirinya sendiri, dalam artian sejauh mana individu tersebut mampu menilai sendiri kualitas kemuslimannya, keimanan berdasarkan tolak ukur ajaran agama Islam. Manusia dilahirkan dengan citra baik seperti membawa potensi suci berislam, bertauhid, ikhlas, mampu memikil amanah Allah SWT untuk menjadi khalifah
23
dan hamba Nya di muka bumi, memiliki potensi serta daya pilih. Potensi baik tersebut perlu diaktualisasikan dalam tingkah laku yang nyata (mudjib, 2001)
Konsep diri akan membantu manusia dalam memposisikan diri dalam kehidupan sosial. Selain itu konsep diri juga membantu seseorang untuk bersifat tawadhu. Menurut Bastaman (2001) konsep diri merupakan salah satu langkah untuk menyerap Islam ke dalam diri. Ada tiga langkah dalam menyerap Islam, yaitu : •
Memiliki konsep diri yang jelas.
•
Memahami Islam sebagai wadah pengisi wadah btersebut.
•
Melakukan pengadaptasian antara konsep diri dengan konsep Islam.
lbnul Qayyum (dalam Ukki 2005) menyebutkan bahwa1 ada dua pengetahuan yang terpenting dalam pengenalan diri, yaitu ma'rifatullah dan ma'rifatunnafs. Ma'rifatullah adalah mengetahui Allah yang berarti rnengetahui tujuan hidup kita. Ma'rifatunnafs adalah mengetahui diri sendiri yang berarti mengetahui tujuan hidup kita masing-masing.
24
2.1.2. SEKS PREMARITAL 2.1.2.1. Definisi Tingkah laku seksual adalah segala tingkah laku yang didorong oleh hasrat seksual, baik dengan lawan jenis maupun dengan sesama jenis (Sarlito, 1989). Bentuk-bentuk tingkah laku ini bisa bermacam-macam, mulai dari perasaan tertarik sampai tingkah laku berkencan, berc:umbu dan bersenggama (Sarwono, 1989).
Menurut Crooks and Bour (1983) perilaku seks premarital adalah "penile vaginal intercourse that takes place between a couple before they married".
Perilaku seks premarital adalah perilaku seksual samapai pada tahap intercourse yang dilakukan sepasang manusia sebelum mereka
melaksanakan pernikahan.
Dari hasil penelitian Sorenson (1973), seks premarital dibedakan menjadi dua kelompok. Berdasarkan sikap atau pandangan seorang terhadap tujuan dari hubungan tersebut, yaitu :
a. Seks monogamist Kelompok yang melakukan hubungan seks dengan pasangan tetap tetapi mereka belum menikah. Mereka percaya bahwa mereka mencintai dan dicintai pasangannya, serta menolak anggapan bahwa seks adalah hal yang paling penting dalam hubungan cinta. Mereka yakin bahwa nantinya mereka
25
akan menikah. Hal ini dinamakan juga sebagai permissiveness with affection (Novianti, 1957).
b. Seksual adventures Kelompok yang beranggapan bahwa hubungan seks rnerupakan suatu cara berkomunikasi yang intim dan dapat dilakukan dengan siapa saja tanpa adanya ikatan atau komitmen untuk setia kepada pasangannya. Mereka tidak percaya bahwa cinta adalah bagian dari hubungan seksual; pada umumnya mereka berpendapat bahwa bercinta adalah cara terbaik bagi dua orang untuk saling mengenal (disarikan dari Conger, 1979).
Melakukan hubungan seksual sebelum pernikahan (premarital intercourse) merupakan salah satu bentuk tingkah laku seksual yang dapat muncul sehubungan adanya dorongan seksual dan kebutuhan sosial dalam diri remaja. Tetapi penyaluran dorongan tersebut tidak dapat ditampilkan begitu saja. Adanya norma-norma ataupun aturan dalam masyarakat yang tidak menyetujui hal tersebut sehingga menghambat penyaluran tersebut. Kenyataan ini terlihat dari kenyataan bahwa masih ada remaja yang menjunjung tinggi nilai kegadisan bagi suatu pernikahan (Sarwono, 1997). Di samping itu juga adanya norma agama yang tidak bisa menerima perilaku
seksual premarital (Sarwono, 1997). Serta adanya standar ganda yang berlaku bagi remaja putri. Standar tersebut memperlihatkan bahwa tingkah
26
laku seksual yang dimaksud masih dapat diterima bila dilakukan oleh pria tapi tidak untuk wanita. Seperti yang dikemukakan oleh Roist (1967) yaitu: Premarital intercourse is acceptable for men, but wron9 and unacceptable for woman.
2.1.2.2. Faktor Penyebab Remaja Melakukan Seks Pmmarital
Setiap individu mempunyai potensi untuk melakukan hubungan seksual. Dan potensi ini akan mencapai puncak pada usia remaja dan membutuhkan penyaluran yang wajar. Tingkah laku seksual ini sebenarnya memiliki beberapa control seperti aturan yang berlaku serta norma dari masyarakat, akan tetapi tetap saja banyak dijumpai kasus dan hubungan seks premarital dikalangan remaja saat ini.
Hasil penelitian yang telah dilkukan oleh Yayasan Keluarga Kaiser (dalam santrock, 1998) menyebutkan beberapa faktor penyebab terjadinya seks premarital, yaitu 1. Persepsi terhadap pacaran bentuk-bentuk penyaluran kasih sayang yang salah di masa pacaran. Remaja sering kali mempunyai pandangan yang salah bahwa di masa pacaran mereka boleh mencintai dan dicintai oleh kekasihnya. Dalam hal ini bentuk umgkapan rasa kasih sayang mereka ditunjukan dengan berbagai macam cara, misalnya berpelukan,
27
berciuman hingga tahap yang lebih atas lagi yaitu rnelakukan hubungan seksual. 2. Kehidupan dari iman yang rapuh. Bagi seseorang yang memiliki keimanan yang rapuh akan cenderung mudah untuk melakukan pelanggaranpelanggaran terhadap apa yang telah ditetapkan oleh agama. Sehingga tidak heran individu tersebut dapat melakukan hubungan seksual premarital.
3. Faktor kematangan biologis. Dengan kematangan biologis, seorang remaja dapat melakukan fungsi reproduksi sebagai:mana layaknya orang dewasa, karena fungsi organ seksualnya telah bekerja dengan normal. Hal ini mebawa konsekunsi bahwa seorang remaja akan mudah terpengaruh oleh stimulus yang merangsang gairah seksual, misalnya dengan melihat VCD porno, cerita cabul. Kematan!~an biologis yang tidak disertai dengan kemampuan mengendalikan diri akan cenderung berakibat negatif, yakni terjadinya hubungan seksual premarital di masa pacaran remaja. Helms (1983) hal yang mendorong remaja untuk melakukan hubungan seks premarital :
1) Adanya keinginan untuk membuktikan kematangan seksual. 2) Untuk menggali hal-hal yang belum diketahui 3) Untuk menyalurkan dorongan seksual 4) Adanya kenyataan bahwa mereka saling cinta
28
5) Adanya kebutuhan fisik dan emosi untuk melakukan dan mendapatkan kepuasan seks Menurut Robert (dalam Koldony, 1984) alasan remaja untuk berpartisipasi dalam kegiatan seks adalah: 1. Dorongan fisik dan penyaluran dari ketegangan 2. Pengaruh komunikasi 3. Pencarian pengalaman baru 4. Sebagai bukti dari kedewasaan 5. Tantangan hidup orang tua dan masyarakat 6. Sebagai bentuk dari reward ataupun punishment
7. Pelarian dari perasaan terasing 8. Untuk memperoleh perasaan intim atau cinta.
2.1.2.3. Seks Premarital di mata Islam. Dalam Islam seks premarital termasuk kedalam kategori perzinahan. Karena individu tersebut melakukan hubungan seksual sebelum adanya ikatan yang menghalalkan bagi mereka berdua untuk melakukan hubungan seksual, yaitu pernikahan. Dalam Al-Qur'an menjelaskan bahwa segala sesuatu yang mendekati zina dilarang oleh Islam. Bahkan perbuatan yang mendekati zina pun dilarang keras dalam Islam. Seperti yang tersirat dalam AL-Qur'an surat Al-lsraa;32
29
"Dan janganlah kamu mendekati zina, sesungguhnya zina adalah sesuatu perbuatan keji dan jalan yang buruk"
Semua prilaku selalu mempunyai konsekuensi-konsekuensi yang harus ditanggung oleh pelakunya, tidal< terkecuali para pelaku seks premarital. Islam melarang keras umatnya untuk melakukan seks premarital karena hal tersebut akan mendatangkan masalah-masalah yang cukup berat bagi para pelaku. Mutawalli (2000) menjelaskan bahwa berbagai macam penyakit yang akan timbul dari prilaku hubungan seksual yang menyimpang. Bahaya tersebut tidak hanya mengancam para pelaku seks premarital akan tetapi akan menyebar kepada orang lain. Hal ini sesuai dengan sabda Nabi Muhammmad SAW:
"Berbagai masalah timbal dalam kehidupan manusia se:suai dengan banyaknya pelanggaran dan penyimpangan yang mereka perbuat" · Selain itu bagi perempuan pelaku seks premarital dapat menimbulkan maslah yang sangat berat, yaitu hamil diluar pernikahan. Hamil diluar pernikahan
3(
tentunya akan menimbulkan masalah baru. Amiruddin (1995) menyebutkan beberapa masalah yang ditimbulkan oleh kehamilian diluar pernikahan, seperti : •
membuat remaja terpaksa keluar dari sekolahnya
•
ada kemungkinan terjadinya aborsi
•
merusak hubungan rumah tangga
•
menodai l<esucian nasab
Sela in memberi larangan untuk melakukan seks premarital, Islam juga memberikan solusi agar tercegah dari perbuatan tersebut. Hal ini tersirat dalam hadist Nabi SAW
G:f\.:,,~~l 1 '-.&1J·''UlJ~Jli~·<.;,~ ··.&1~ ·"' " -9 '" ~, -9-'".J , ._r (.)!, ,. (jt:
"Wahai para pemuda siapa-siapa diantara kamu yang telah Sian untuk menii
31
•
Menikah bagi mereka yang sudah mampu untuk menikah. Karena dengan menikah seseorang dapat menjauhkan seseorang dari perbuatan zina.
•
Puasa bagi mereka yang belum mampu untuk menikah .. Karena dengan berpuasa seseorang akan berusaha untuk mematuhi aturan-aturan puasa. Selain itu puasa juga merupakan proses berkecamuknya antara 'akunya' seseorang melawan hawa nafsu (www.Republika.com)
2.1.3. REMAJA 2.1.3.1. Definisi Remaja berasal dari bahasa latin ado/escentia yang berarti tumbuh atau tumbuh menjadi dewasa. Secara psikologis masa remaja adalah usia di mana individu berintegrasi dengan masyarakat dewasa, usia dimana anak tidak lagi merasa di bawah tingkat orang-orang yang lebih tua melainkan berada pada tingkatan yang sama, sekurang-kurangnya dalam masalah hak (Hurlock.1976 ). Batasan usia remaja yang diberikan oleh WHO (dalarn Sarwono 1989) adalah diantara 10-24 tahun, dengan penggolongan sebagai berikut: remaja awal dari usia 10-15 tahun remaja akhir dari usia 16-20 tahun remaja dewasa dari usia 21-24 tahun
32
Sedangkan Sarwono (2001) membuat suatu pedoman batasan usia remaja di Indonesia. Ditetapkan diantara usia 11-24 tahun dan belum menikah, dengan pertimbangan sebagai berikut : 1. Usia 11 tahun adalah usia pada umumnya tanda-tanda seksual sekunder muncul (kriteria fisik) 2. Bagi kebanyakan masyarakat Indonesia, usia 11 tahun dianggap sebagai usia akil balik secara adat maupun agama dan tidak memandang individu sebagai anak kecil lagi. Penetapan akil balik ini berdasarkan perubahan fisik yang terjadi (kriteria sosial) 3. Pada rentang usia tersebut, terjadi tanda-tanda penyempurnaan jiwa seperti terbentuknya identitas yang baru (Ericsson), tercapainya fase genital ( Freud) dan puncak perkembangan kognitifnya (Piaget) serta moral (kohlberg) (kriteria psikologis) 4. Batas usia 24 merupakan batas maksimal untuk memberi peluang bagi mereka yang sampai pada masa itu masih tergantung pada orang tua dan belum diberi hak sebagai orang dewasa. Golongan ini cukup banyak di Indonesia terutama yang berasal dari golongan sosial ekonomi menengah ke atas. Orang tua dari golongan social ekonomi menengah ke atas biasanya menekankan pendidikan yang seting-tingginya bagi anak. 5. Status perkawinan juga dianggap hal yang penting bagi masyarakat Indonesia. Orang yang sudah menikah pada usia berapapun dianggap sudah dewasa, baik secara hukum maupun dalam kehidupan masyarakat.
33
Dalam kamus psikologi Chaplin (1997), masa remaja rnerupakan periode antara pubertas dan kedewasaan. Usia yang diperkirakan adalah antara 1221 tahun untuk anak gadis dan 13-22 untuk anak laki-laki. Menurut Lewin, remaja berada pada tempat marginal. Masa remaja merupakan masa transisi ataupun peralihan. Karena remaja belum memperoleh status orang dewasa, tetapi tidak lagi memiliki status anak-anak.
Sedangkan menurut Dzulkifli (2003), ditinjau dari segi perkembangan biologis yang dimaksud dengan remaja adalah mereka yang berusia 12 sampai dengan 22 tahun. 12 tahun merupakan awal pubertas bagi seorang gadis ketika ia mendapatkan menstruasi yang pertama. Sedangkan usia 13 tahun merupakan awal pubertas bagi seorang laki-laki ketika dia mengalami mimpi basah untuk pertama kali tanpa disadari akan mengeluarkan sperma. Pada gadis perkembangan biologisnya lebih cepat satu tahun dibandingkan perkembangan biologis dari laki-laki, karena gadis lebih dahulu mengalami masa remaja yang akan berakhir di usia 19 tahun. Sedangkan laki-laki mengakhiri masa remajanya pada usia 21 tahun.
Dari pernyataan-pernyataan di atas secara garis besar disimpulkan bahwa masa remaja adalah masa transisi antara masa kanak-kanak dengan masa
34
dewasa di mana dalam prosesnya menuju ke arah kernatangan baik psikis maupun non psikis.
2.1.3.2. Karakteristik dan Tugas Perkembangan masa remaja
Horrocks (1976) menyebutkan beberapa karakteristik remaja sebagai berikut
1. Pada masa remaja pertumbuhan fisik terjadi secara mencolok. Tidak hanya menyangkut usuran bentuk tubuh, tetapi juga mulai berfungsinya organ seksual primer dan tampilnya organ seksual sekunder karena pengaruh hormon seksual. Perubahan fisik mempengaruhi aktivitas motorik remaja dan kerja hormon mempengaruhi kehidupan emosi. Remaja sering tampil tidak stabil, cepat berubah dan sukar diramalkan. Namur diakhir masa remaja, individu sudah mampu mengendalikan dirinya sehingga menjadi lebih stabil 2. Masa remaja adalah masa pengembangan kemandirian sehingga remaja menjadi relatif tidak tergantung pada oran tua. Hal ini dicapai karena hubungan yang lebih luas dengan orang dewasa lain. Sejalan dengan meluasnya hubungan sosial tersebut, remaja mulai mengembangkan minat dalam bidang pendidikan, pekerjaan dan kemasyarakatan. Hal-hal
ini diharapkan dapat tercapai pada akhir masa remaja.
35
3. Pada masa remaja terjadi perubahan mencolok dalam hubungan dengan peer. Peer berperan penting sebagai sumber tolak ukur atau patokan tingkah laku remaja. Hubungan dengan peer meluas, tidak hanya dengan teman sejenis tetapi juga dengan teman lawan jenis. Meluasnya hubungan tersebut membuat aktivitas remaja menjadi lebih bervariasi. Selain itu pengalaman tersebut akan bermakna untuk mencapai kematangan sosial di akhir masa remaja. 4. Masa remaja adalah masa perkembangan dan meluasnya kemampuan intelektual serta pengalaman akademis. Menurut Piaget kemampuan kognitif remaja sudah sampai pada taraf Formal operational, yang memungkinkan remaja mampu berfikir rasional, abstrak, hipotesis dan mampu menelaah masalah dari berbagai sudut pandang. Jersild (1978) mengatakan perkembangan kapasitas mental yan9 menyeluruh serta kemampuan menyelesaikan masalah dengan cara yang matang ini dapat dicapai pada akhir masa remaja. 5. Berkaitan dengan perkembangan kognitif yang mencolok, remaja juga terdorong untuk mngevaluasi nilai-nilai yang dianut pada masa sebelumnya. Nilai-nilai yang baru diterima melalui relasi yang lebih luas dengan orang lain, diadopsi berdasarkan pertimbangannya sendiri. Nilai tersebut akan menjadi salah satu faktor yang membentuk konsep diri remaja.
36
6. Masa remaja adalah masa pengembangan kesadaran akan "apa dan siapa" dirinya, yang kemudian akan membentuk gambaran diri yang stabil, yang merupakan karakteristik masa dewasa. Menurut Ericsson (dalam Gunarsa, 1991) masa remaja adalah masa yang kritis untuk memantapkan identitas. ldentitas diri yang baru menuntut remaja untuk memahami kaitan antara konsep dirinya dengan harapan dan penilaian orang lain terhadap dirinya ( Garison dalam purwanti, 1995). Hal senada dikatakan pula oleh Jersild (1966), masa remaja adalah masa "finding the self'. Masa menemukan identitas diri, dapat menilai diri dan memproyeksikannya ke masa depan. Di akhir masa remaja diharapkan keadaan tersebut sudah tercapai.
perubahan dan perkembangan yang terjadi pada masa remaja membawa mereka pada konsekuensi baru pada tugas-tugas perkembangan yang harus diselesaikan oleh mereka. Havirghust (dalam hurlock,-1980) membahasnya sebagai berikut : 1. Dapat menerima perubahan fisik yang terjadi. 2. Menjalin hubungan baru dengan teman sebaya, baik sesama jenis maupun yang berlawanan jenis kelaminnya. 3. melepaskan diri dari ketergantungan emosional dengan orang tua maupun orang dewasa lainnya.
37
4. Mengambil secara mantap satu peran sosial yang sesuai dengan jenis kelaminnya. 5. Mempersiapkan diri untuk statu parir dan mencoba untuk mandiri dalam hal pengelolaan keuangan pribadi. 6. Mempersiapkan diri untuk perkawinan dan hidup keluarga. 7.
Memilih dengan mantap prilaku yang
bertanggun~1
jawab.
8. Membentuk nilai dan sistem etika sebagai penuntun tingkah laku. Hal-ha! yang dikemukakan sebagai tugas perkembangan tersebut, menurut Erikson akan menjadi bagian dari perencanaan kehidupan remaja apabila identitasnya sudah mulai mantap. Jadi selain berisi tentang konsep dirinya saat ini, identitas juga mencakup rencana hidup untuk masa yang akan datang, sebagi individu yang memegang tanggung jawab pribadi dan tanggung jawab sosial.
2.2
KERANGKA BERPIKIR
Telah dipaparkan sebelumnya bahwa masa remaja merupakan masa transisi, di mana individu akan berubah baik secara fisik maupun psikis dari seorang anak menjadi dewasa. Pada masa ini pula remaja mulai memperlihatkan minatnya dalam hubungan dengan lawan jenis minat heteroseksual berkaitan erat dengan kematangan seksual dari remaja itu sendiri. Minat heterosexual ini akan berakhir pada keinginan untuk berkencan dikalangan remaja atau
38
lebih dikenal dengan nama pacaran. Dalam berpacaran sudah menjadi kewajaran bagi pasangan untuk mengekspresikan kasih sayang mereka. ekspresi kasih bisa bersifat fisikal maupun non fisikal. Ekspresi l
mereka sadari bahwa melanggar sama dengan mendapatkan dosa. Hal-hal tersebut tentunya dapat mempengaruhi konsep diri mereka negatif.
menjadi lebih
--"-·-·-------,
39
Sedangkan remaja yang tidak melakukan seks premarital cenderung akan dnilai positif oleh masyarakat sekitarnya jika dibandingkan dengan remaja yang telah melakukan seks premarital. Remaja yang tidak melakukan seks premarital dianggap telah mematuhi norma ketimuran yang telah lama dianut.
Remaja ini tentunya tidak akan menajdi bahan omongan yang tidak baik dalam masyarakat sekitarnya. Perasaan bersalah karna telah melanggar norma agama dan ketimuran juga tidak muncul. Karna mereka mematuhi peraturan-peraturan tersebut. Remaja ini jadi mampu untuk bersosialisasi dengan baik dan mengeluarkan potensi yang dimilikinya. Hal-hal tersebut, tentunya dapat mempengaruhi konsep diri mereka menjadi lebih positif.
40
Konsep Diri
Rernaja
Pelaku Seks
Pandangan negatif dari masyarakat
Bukan Pelaku [ Se ks
/ Perasaan Bersalah
Dosa
Pandangan positif dari masyarakat
Tidak Merasa Bersalah
"'.~~-'-----~~~-
Konsep Diri negatif
Konsep Diri positif [
2.3. HIPOTESA Ha
: Ada perbedaan yang signifikan tentang konsep diri pada pelaku hubungan seks premarital dengan konsep diri bukan pelalcu hubungan
seks premarital. Ho
: Tidak terdapat perbedaan yang signifikan tentang konsep diri pada pelaku hubungan seks premarital dengan konsep bukan pelaku hubungan seks premarital.
BAB Ill METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Jenis Penelitian Pendekatan dan Metodologi Penelitian Pada penelitian ini, pendekatan yang digunakan adalah kuantitatif, yaitu data hasil penelitian diolah dan disajikan menggunakan angka-angka. Sehingga dalam penelitian ini penulis akan menggunakan metode deskripsi komparasi.
Definisi Variabel dan Operasional Variabel lstilah variabel adalah konsep yang mempunyai bermacam-macam nilai. Menurut Kerlinger (2000), memaparkan konsep sebagai hal yang dapat mengungkapkan abstraksi yang terbentuk oleh generalisasi dari hal-hal yang khusus. Variabel dibagi menjadi 2 jenis yaitu variabel bebas dan variabel terikat.
Yang menjadi variabel bebas adalah perilaku seks premarital. Sedangkan variabel terikatnya adalah konsep diri pada remaja.
42
Adapun definisi operasional pada penelitian ini adalah : Hubungan perilaku seks premarital pada remaja adalah hubungan seks yang dilakukan oleh sepasang remaja sebelum menikah hingga tahap intercourse.
Konsep diri adalah bagaimana individu menilai dirinya sendiri secra fisik dan kemampuan. Juga bagaimana individu menilai caranya bersikap dengan orang lain dan peranan apa saja yang individu lakukan di lingkungannya
3.2. Pengambilan Sampel 3.2.1. Populasi dan Sampel Populasi ada wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang telah ditetapkan oleh peneliti (Sugiyono, 2005). Sedangkan sampel adalah sebagian dari jumlah karakteristik yang dimiliki oleh populasi (Sugiyono, 2005). Sesuai dengan tujuan penelitian ini, maka populasi pada penelitian ini adalah remaja yang telah melakukan seks premarital dan mereka yang mempunyai karakteristik tertentu yang sesuai dengan karakteristik yang dimiliki populasi. Karakteristik sampel pada peenelitian ini yaitu remaja laki-laki dan perempuan yang berusia 12-24 tahun baik yang pernah maupun yang tidak melakukan hubungan perilaku seks premarital hingga tahap int1>rcourse.
43
Sampel dalam penelitian ini berjumlah 62 orang. Dengan rincian 30 remaja yang telah melakukan hubungan seks premarital yang mengisi angket ditambah satu remaja pelaku seks premarital untuk diwawancara sebagai data pelengkap dan 30 remaja yang tidak melakukan seks premarital untuk mengisi angket ditambah satu remaja bukan pelaku seks premarital untuk diwawancara sebagai data pelengkap.
3.2.2. Teknik Pengambilan Sampel Dalam penelitian ini metode pengambilan sample yang digunakan adalah teknik non probability sampling dengan jenis sample bertujuan atau purposive sample. Menurut Arikunto (2002), purposive sample dilakukan dengan cara mengambil subyek bukan berdasarkan atas strata atau random tetapi didasarkan atas adanya tujuan tertentu.
3.3. Pengumpulan Data 3.3.1. Metode dan lnstrumen Metode yang digunakan dalam pengumpulan data paola penelitian ini adalah dengan menggunakan skala, skala yang digunakan dalam pengumpulan data adalah skala konsep diri.
44
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan instrument berupa angket yang peneliti buat berdasarkan karakteristik konsep diri. Menurut Koentjaraningrat, (1986) angket merupakan salah satu jenis alat pengumpul data yang disampaikan kepada responden penelitian melalui sejumlah daftar pernyataan yang tertulis.
Angket yang digunakan pada penelitian ini bersifat langsung dan tertutup. Bersifat langsung karena kuesioner diisi langsung oleh koresponden dan tidak dapat diwakili. Bersifat tertutup karena pernyataan yang disusun oleh peneliti mempunyai jawaban yang telah disediakan. Peneliti menggunakan model skala likert yaitu skala konsep diri. Item-item dari skala konsep diri dirancang berdasarl
Sedangkan peranan sosial adalah cara individu tesebut berperan dalam lingkungannya. Peranan individu tesebut mencakup peranannya didalam keluarga dan lingkungan sekitarnya.
45
Table 3.1 BLUE PRINT TRY OUT ITEM KONSE:P DIRI
No 1
2
3
Dimensi Sikap Diri
Sikap Sosial
lndikator -Cara Memandang Fisiknva -Cara Memandang Kemamouannva - Bersikap Ramah - Bersikap Assertive - Bersikap Tulus
Favorable 1, 17, 33, 49, 65, 73
- Bersikap Peduli - Peranan Terhadap Keluarga - Peranan terhadap Masvarakat
6,22, 38, 54
Pera nan Sosial
Jumlah
Unfavorable Jumlah 9, 25, 41, 57, 12 69, 77
2, 18,34,50, 66, 74
10, 26, 42, 58, 70,78
8
3, 19, 35, 51
8
7, 23, 39, 55, 67,75
11, 27, 43, 59 12, 28, 44, 60 13, 29, 45, 61 14, 30, 46, 62 15, 31, 47,63,71
8, 24, 40, 56, 68, 76
16, 32, 38, 64, 72, 80
12
40
40
80
4,20, 36, 52 5, 21, 37, 53
8 8 8 12
Penilaian instrument yang digunakan dalam penelitian ini mengacu pada skala likert dengan empat jenjang pilihan yang terdiri dari empat pilihan jawaban yaitu SS (sangat setuju), S (setuju), STS (sangat tidak setuju), TS (tidak setuju). Yang diberi nilai dimulai dari skor empat sebagai nilai skor tertinggi dan satu sebagai skor tertinggi dan satu sebagai skor terendah.
46
3.3.2. Teknik Uji lnstrumen a. Uji validitas, menurut Azwar (2003) merupakan ketepatan dan kecermatan skala dalam menjalankan fungsi ukurnya, suatu instrument dikatakan valid jika memiliki validitas tinggi. Tinggi rendahnya validitas menunjukkan sejauh mana data yang terkumpul tidak menyimpang dari gambaran tentang variable yang dimaksudkan dalam penelitian ini. Adapun fungsi dari uji validitas ini adalah untuk mengukur kesalahan masing-masing faktor,
untuk
menguji
validitas
dari
skala
yang
dibuat
penulis
menggunakan teknik product moment. b. Uji reliabilitas, kepercayaan
menurut (2003) reliabilitas adalah konsistensi atau hasil
ukur
yang
mengandung
makna
kecermatan
pengukuran. Hasil pengukuran dapat dipercaya apabila dalam beberapa kali pelaksanaan pengukuran terhadap kelompok subjek yang sama diperoleh hasil yang relative sama, selama aspek yang diukur dalam diri subjek memang belum berubah. Untuk menguji reliabilitas dari skala yang telah
dibuat penulis menggunakan
rumus
aipha-cronbach dengan
pendekatan konsistensi internal, di mana dalam prosedurnya hanya menggunakan
satu
kali
penggunaan
tes tunggal.
Adapun dalam
pengolahan data penulis akan menggunakan teknik SPSS 12
47
3.4. Teknik Analisa Data Analisa data merupakan cara penulis dalam mengolah data yang terkumpul sehingga mendapat suatu kesimpulan dari penelitian yang dilaksanakannya. Teknik statistik non parametrik yang digunkakan adalah dengan mencari skor rata-rata dari setiap skala, kemudian skor-skor tersebut dikomparasikan dengan menggunakan rumus Mann witney U-test untuk menguji hipotesa apakah ada perbedaan konsep diri yang signifikan antara remaja yang telah melakukan seks premarital dengan yang tidak melakul
3.5.
Prosedur Penelitian
Persia pan 1. Dimulai dengan perumusan masalah. 2. Menentukan variabel penelitian. 3. Melal
48
7. Menjelaskan kepada relawan tentang angket dan karakteristik responden yang bisa mengisi angket tersebut. 8. Melakukan uji coba alat ukur (try out) setelah pembuatan skala konsep diri. skala tersebut disebarkan kepada 60 responden. Pelaksanaan Pelaksaan penelitian ini dilakukan Selama 25 hari. Dimulai pada tanggal 3 September hingga 28 September 2007. berikut ini adalah langkah-langkah penelitian yang dilalui : 1. Menentukan sampel penelitian. 2. Memberikan penjelasan mengenai penelitian dan memberikan pengarahan kepada responden untuk mengisi angket. 3. melaksanakan pengambilan data dengan memberikan angket yang telah dipersiapkan untuk responden, Pengolahan Data 1. Melakukan skoring terhadap hasil skala yang diisi oleh responden. 2. Menghitung dan membuat tabulasi data yang telah diperoleh, lalu kemudian membuat tabel data. 3. Melakukan analisis data dengan menggunakan metode statistik, yaitu dengan menggunakan spss versi 12 untuk menguji hipotesis penelitian.
BAB IV HASIL PENELITIAN
4.1. Gambaran Umum Responden. Tabel 4.1 GAMBARAN RESPONDEN BERDASARKAN ALASAN MEL.AKUKAN
SEKS PREMARITAL Alasan melakukan
Jumlah
Presentase
Suka sama suka
14
46.67%
Diajak teman
3
10%
Rasa ingin tahu
4
13.33%
Nafsu
9
30%
Jumlah
30
100%
Mellhat tabel d1atas dapat k1ta ketahu1 bahwa alasan yang dom1nan bag1 remaja yang melakukan seks premarital dalam penelitian ini adalah suka sama suka dengan presentase 46.67%
50
Tabel 4.2
GAMBARAN RESPONDEN BERDASARKAN ALASAN TIDAK MELAKUKAN SEKS PREMARITAL Alasan melakukan
Jumlah
Presentase
Ag am a
24
80%
Belum waktunya
3
10%
Takut terkena AIDS
3
10%
Jumlah
30
100%
Melalui tabel diatas dapat kita simpulkan bahwa alasan bagi remaja yang bukan pelaku seks premarital mayoritas adalah dikarenakan agama dengan presentase sebesar 80 % Tabel 4.3
GAMBARAN RESPONDEN BERDASARKAN JENIS KELAMIN Pelaku seks premarital No
Jenis Kelamin
Jumlah
Persentasi
1
Laki-laki
15
50%
2
Perempuan
14
50%
30
100%
Jumlah
51
Berdasarkan tabel diatas, jumlah responden remaja pelaku seks premarital antara laki-laki dan perempuan mengalami keseimbangan. Yaitu sama-sama terdiri dari 15 remaja. Tabel 4.4 Bukan pelaku seks premarital
No
Jenis Kelamin
Jumlah
Persentasi
1
Laki-laki
15
50%
2
Perempuan
15
50%
30
100%
Jumlah
--
Tabel diatas memperlihatkan bahwa jumlah remaja bukan pelaku seks premarital dalam penelitian ini juga mengalami keseimbangan antara subjek
laki-laki dan perempuan.
4.2. Uji Coba lnstrumen Penelitian sebelum penelitian ini dilaksanakan, maka peneliti melakukan uji coba terlebihh dahulu terhadap angket skala konsep diri sebanyak 60 item. Adapun tujuan dilakukannya uji coba ini adalah : 1. mengetahui validitas dari instrument, dimana skor setiap item dikorelasikan dengan skor total.
52
2. Mengetahui reliabilitas instrument yang digunakan untuk mengukur tingkat reliabilitas skala tersebut.
4.2.1. Hasil Uji Coba Validitas. Setelah uji coba dilakukan, maka selanjutnya peneliti rnelakukan uji validitas. Uji validitas ini dimaksudkan untuk mengetahui apakat1 alat ukur tersebut mengukur apa yang hendak diukur. Hasil dari uji validitas tersebut menunjukan dari 80 item yang dibuat oleh peneliti didapatkan 67 item yang valid dengan taraf signifikansi 0,915 adapun item yang gugur adalah sebanyak 13 yaitu no 9, 10, 12, 17, 35,50, 52, 53, 54, 57, 59, 61, 64 namun item yang digunakan dalam penelitian hanya sebanyak 60 item. Hal ini dimaksudkan agar ada keseimbangan dalam tiap-tiap aspek yang digunakan dalam alat pengukuran ini. Adapun item yang sengaja digugurkan adalah sebanyak 7 item yang terdiri dari no. 15, 23, 30, 56, 6ti, 68 dan 72. item yang dipilih adalah item dengan jumlah skor nilai yang paling mendekati batas nilai validitas.
Adapun untuk lebih jelas tentang distribusi item pada skala konsep diri tersebut dapat melihat tabel 1 berikut ini
53
Table 4.5 BLUE PRINT ITEM KONSEP DIRI No
Dimensi
lndikator
Favorable
1
Sikap Diri
-Cara Memandang Fisiknva -Cara Memandang Kemampuannva - Bersikap Ramah - Bersikap Assertive - Bersikap Tulus
1, 17*, 33, 49, 65+, 73
- Bersikap Peduli - Peranan Terhadap Keluan:1a - Peranan terhadap Masvarakat
6,22, 38, 54*
2
3
Sikap Sosial
Peranan Sosial
2, 18,34,50*, 66, 74 3, 19, 35*, 51 4, 20, 36, 52' 5, 21, 37, 53'
7, 23+, 39, 55, 67,75 8, 24, 40, 56+, 68+, 76
Jumlah Ket
40
Unfavorab Jumlah le 9*,25,41, 12 57*, 69, 77 10*, 26, 42, 58, 70,78 11, 27, 43, 59* 12*, 28, 44,60 13, 29, 45, 61* 14, 30+, 46,62 15+, 31, 47,63,71 16, 32, 38, 64*, 72+, 80 40
8
8 8 8 8 12
12
80
: * Item yang tidak valid + Item yang sengaja digugurkan
4.2.2. Hasil Uji Coba realibilitas Setelah uji validitas dilakukan, tahap selanjutnya peneliti melakukan penilaian kuantitas alat ukur dengan uji realibilitas dengan menggunakan rumus Alpha Cronbach dan perhitungannya menggunakan SPSS adapun hasilnya adalah sebagai berikut, secara keseluruhan skala konsep diri terletak pada Alpha =
54
0.9431 dengan demikian skala ini sangat reliabel karena terletak di atas 0,9
hal ini sesuai dengan kaidah reliabilitas Guilford (Kuncono, 2004) dibawah ini
Table 4.6
Kaidah reliabilitas Guilford Sangat reliabel
> O,~l
Reliabel
0,7 - 0,9
Cukup reliabel
0,4- 0,7
Kurang reliabel
0,2-0,4
Tidak reliabel
<
O,~~
4.2.3. Deskripsi Data
Data skor mentah konsep diri yang diperoleh melalui penyebaran angket kepada remaja pelaku dengan remaja yang bukan pelaku seks premarital dapat dilihat pad a tabel 1O dibawah ini Tabel 4.7 Data Skor Konsep Diri
Pelaku seks premarital
Bukan Pelaku seks Premarital
Subjek
Skor
Skor
1
172
211
55
2
182
2
194
3
172
3
197
4
200
4
214
5
206
5
190
6
192
6
187
7
170
7
200
8
194
8
191
9
141
9
202
10
181
·10
197
11
170
·11
188
12
167
·12
210
13
175
·13
181
14
188
·14
186
15
181
·15
208
16
170
·15
193
17
175
·17
200
18
164
18
188
19
167
19
184
20
195
:20
200
21
166
21
196
22
173
22
185
--
-
---
--
1---
~-
1---·
f---·
56
23
186
23
188
24
180
24
168
25
169
~~5
192
26
178
~~6
193
27
184
27
194
28
206
28
185
29
204
~~9
190
30
185
30
201
~
~
~
~
~
4.3. Presentasi Data Sebelum melakukan uji hipotesis, terlebih dahulu akan dipaparkan mengenai tingkat konsep diri antara remaja pelaku seks premarital dengan yang bukan pelaku seks premarita/.Dalam penelitian ini peneliti menggunakan skala konsep diri yang terdiri dari 60 item. Setiap item diberi skor 1 untuk sangat tidak setuju, 2 untuk tidak setuju, 3 untuk setuju, dan 4 untuk sangat setuju untuk item yang favourabel sedangkan untuk unfavourabel adalah sebaliknya. Maka diperoleh rentangan minimum dan maksimumnya adalah 60 x 1= 60 sampai 60x4= 240, sehingga luas sebarannya adalah 240 - 60= 180 Dengan setiap satuan deviasi standarnya sebesar 180 : 6=30 dan mean teoritisnya adalah 60x2,5= 150 Penggolongan konsep diri antara remaja pelaku seks
57
premarital dengan bukan pelaku seks premarital dalam penelitian ini dibagi
menjadi tiga ketegori diagnosis tingkat konsep diri remaja, maka keenam satuan deviasi standarnya itu dibagi ke dalam 3 bagian. Sehingga dengan harga satuan deviasi standar sebesar 30 akan diperoleh kategori-kategori skor konsep diri sebagai berikut
:
Tabel 4.8 Kategori konsep diri remaja
Kategori
Interval
humus
Positif
X>(~t+1cr)
X >('I 50+30)
Sedang
(µ+1 cr) ?: X?:
(150+ 30)?: x?: (15030)
Negatif
X<
(~t+1 a)
x < (1 50 - 30)
58
Tabel 4.9 Tingkat Konsep Diri Pelaku Seks Premarital Kategor
Jenis Kelamin
i Konsep
Lk
Bukan PEilaku Seks premarital
Jumlah
Jen is
Lk
Pr
jumlah Pr
N
%
N
%
N
%
N
%
N
%
N
%
10
33
9
20
15
53,5
14
43,
15
50%
2
93,7
9
%
1
3,33
Diri Positive
,3
%
7%
%
% Sedang
5
16
6
30
15
%
,7
46,7
1
%
3,3
0
0%
%
3%
% Negative
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
jumlah
15
50
15
50
30
100
15
50
15
50%
3
100%
%
%
%
%
0
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa remaja pelaku seks premarital yang masuk kategorisasi konsep diri positif sebanyak 15 orang. Yang terdiri dari sembilan orang laki-laki dan enam orang perempuan. :Sedang yang masuk kedalam kategorisasi konsep diri sedang juga sebanyak 15 orang, yang terdiri dari sembilan enam orang laki-laki dan sembilan orang perempuan.
59
Sedangkan remaja bukan pelaku seks premarital yang masuk kedalam kategorisasi konsep diri positif sebanyak 29 orang, yang terdiri dari 15 orang laki-laki dan 14 orang perempuan. Sedangkan yang masuk kedalam kategorisasi konsep diri sedang hanya satu orang, yaitu perempuan. Hal ini menunjukan bahwa remaja yang bukan pelaku seks premarital lebih banyak yang masuk kedalam kategorisasi konsep diri positif, jika dibandingkan dengan remaja pelaku seks premarital.
Dari tabel diatas juga dapat dilihat bahwa remaja perempuan pelaku seks premarital cenderung mempunyai konsep diri yang lebih negatif jika dibandingkan dengan remaja laki-laki pelaku seks premarital. hal ini dapat dilihat dari jumlah remaja pelaku seks premarital perernpuan lebih sedikit dibanding remaja laki-laki pelaku seks premarital di kategorisasi konsep diri positif. Dan cenderung lebih banyak jumlah remaja pe1·empuan pelaku seks premarital di dalam kategorisasi konsep diri sedang dibandingkan remaja laki-laki pelaku seks premarital.
4.4.Hasil Wawancara Kasus Remaja Pelaku Seks Premarital. Putra (bukan nama sebenarnya) merupakan laki-laki kelahiran 1986. Saat ini sedang bekerja di salah satu perusahaan swasta. Putra tidak melanjutkan
60
sekolahnya setamatnya dari STM. Putra merupakan anak kedua dari tiga bersaudara. Memiliki tinggi badan sekitar 172 cm dan berat 60kg. Putra memiliki kulit yang coklat, berambut pendek warna hitam dan memiliki hidung yang mancung. Postur badan putra juga tegap.
Menurut putra badan nya saat ini terlalu kurus dan tidak ideal, dia ingin menambah berat badanya beberapa kilo lagi. Putra jU(ja mengaku jarang berolahraga dan hanya berolahraga ketika diajak oleh teman-temannya bermain sepak bola. Akan tetapi hal itu tidak membuatnya sering jatuh sakit. Walaupun mengaku bahwa badannya terlalu kurus tetapi dia merasa bahwa dirinya cukup menarik di mata perempuan. Hal ini dikarenakan banyak perempuan yang menyukainya. "badan gw terlalu kurus. Tapi biar kurus gini juga banyak yang mau sama gw loh" paparnya sambil menunjuk ke dirinya sendiri.
Dalam bidang akademis menurut putra dia tidak memiliki prestasi yang menonjol. Dari SD hingga STM dia tidak pernah mendapat rangking namun dia selalu naik kelas tan pa ada nilai merah di rapotnya. Di kantor tempat dia bekerja juga dia jarang menungkapkan ide atau pendapatnya. Putra mengaku kalau dia ahli dibidang mesin, karena dia merupakan lulusan dari STM.
61
"gw sih g pernah rangking tapi gw selalu naik kelas. Kalau masalah mesin sih gw ahlinya. Seneng aja ngutak-ngatik barang elektro £1itu" Putra juga memaparkan bila sedang ada masalah biasanya dia akan diam saja dan bercerita kebeberapa teman terdekatnya untuk dimintai masukan. Namun saat dia sedang ada masalah intensitas merokonya akan lebih sering dari biasanya. "kalo lagi mumet paling gw ngumpul sama temen-temen gw. Cerita tentang masalah gw. Terus biasanya kalo lagi ada masalah, ngerokok gw jadi lebih kuat. Kalo abis ngerokok bisa mikir lebih jernih aja." Dia menceritakan bahwa dia lebih menyukai sience dibandingkan ilmu sosial. Hal ini di karenakan kegemarannya akan fisika sejak di SMP. Putra terbiasa mengemukakan pendapatnya hanya pada teman-teman terdekat nya saja. "Dari SMP gw emang udah suka banget sama fisika, gampang dipahami. Kalo sama temen-temen tongkrongan gw sih biasanya gw terbuka tapi kalo temen kantor ya engga sama semuanya"
Menurutnya keluarga yang dimilikinya adalah keluarga yang biasa saja. Putra mengaku menaruh hormat kepada kedua orang tuanya namun dia mengaku tidak begitu dekat dengan kedua orang tuanya tersebut. "kalo sama orang tua gw jarang ngobrol. Lagian juga engga nyambung kali kalo ngobrol sama mereka. Seda zaman!"paparnya sambil tersenyum
62
Putra mengaku tidak pernah bertengkar hebat dengan keluarganya. Dia dekat dengan adiknya yang paling kecil. Sesekali terkadang dia berselisih faham dengan kakaknya yang tertua, namun hal itu ticlak terlalu diambil pusing olehnya. Dia juga merasa bahwa orang tuanya tidak menganggap dia seorang yang gagal dan putrapun yakin bahwa dirinya1 merupakan sosok yang penting ditengah keluarganya. Hal ini dikarenakan dia telah bekerja dan dialah yang menangung biaya sekolah adiknya yang bungsu "selama ini orang tua gw engga pernah bilang gw orang yang gagal, jd gw anggep aja mereka engga nganggep gw orang yang gagal. Lagiankan gw udah kerja, udah bisa nanggung biaya hidup sendiri. Malah gw yang ngebiayain adik gw yang bungsu. Pastilah gw ngerasa penting, kalo engga ada gw ade gw belum tentu bisa sekolah" Secara garis besar putra mengaku jika dia puas dengan keluarga yang dimilikinya.
Hubungan putra dengan tetangganya baik. Tidak pernah bertengkar dengan tetangganya. Akan tetapi putra mengakui bahwa dirinya tidak terlalu akrab dengan tetangganya, baik yang dekat rumahnya atau yang lainnya. Hal ini dikarenakan putra jarang bersosialisasi dengan tetangganya. Bila ada waktu luang maka dihabiskan untuk berkompul dengan teman-temannya yang kebanyakan tidak berdomisili di daerah dekat rumahnya.
63
"hubungannya baik tapi emang engga kenal banget. Soalnya emang jarang banget sih bergaul sama mereka. Kalau libur biasanya gw nongkrong sama temen-temen gw yang lain." Namun putra mengakui bahwa dirinya termasuk oran9 yang tidak aktif dalam lingkungannya. Putra mengaku bahwa dia tidak pernah ikut acara bakti sosial yang pernah diadakan beberapa kali dilingkungannya. Namun demikian dia ikut menyumbang bila ada orang yang sedang tertimpa musibah. "engga pernah ya ikut acara bakti sosial, tapi kalau ada yang dapet musibah sih kalo lagi ada duit ya gw bantu. " Menurutnya dia juga jarang mengikuti kegiatan yang diadakan oleh masyarakat dilingkungan sekitarnya, seperti kerja bakti atau ketika warga ikut memeriahkan acara kemerdekaan. Biasanya putra lebih memilih untuk main di rumah temannya. Putra mengaku kalau dirinya senang berkenalan dengan orang baru, karena hal itu dapat membuatnya memiliki teman lebih banyak lagi. Putra juga termasuk tipe orang yang akan menegur terlebih dahulu bila orang tersebut memang dikenalnya. "kalo kenal ya bakal gw tegor, tapi kalo engga ya ngapain juga entar gw disangkain orang aneh lagi" Dia juga mengaku kalau dia mempunyai banyak teman dan sejauh ini orangorang yang dikenal nya rata-rata menyenangkan. Memang ada beberapa yang tidak terlalu disukai putra.
64
"gw suka orang yang engga rese sama kehidupan gw. Sejauh ini sih rata-rata pada nyenengin tapi ada juga yang nyebelin. Cuma enggak banyak" Putra mengaku pernah melakukan seks premarital. Hal ini dilakukannya dengan pacaranya sendiri. Menurutnya seks saat ini bukan hal yang asing lagi. Tidak sedikit teman-temannya yang juga melakukan itu. Menjamurnya sarana yang memfasilitasi kegiatan seks premarital semakin mempermudah putra untuk melakukan kegiatan tersebut. "sekarang banyak sih tempat buat begituan. Asal tau c:elah nya aja sih. VCD porno juga murah bangetkan sekarang, udah gitu dijualnya ditempat yang terbuka kan sekarang engga kaya dulu. Jadi sekarang dapetnya gampang banget" ucap putra Putra mengaku sudah pernah melakukan seks premarital hingga tahap intercourse. Namur hal tersebut jarang dilakukannya. Hanya pada kondisi tertentu. kissing atau necking lebih sering dia lakukan. "kalo sekedar kissing sih sering ampir tiap ketemuan. l
Observasi Wawancara ini dilakukan pada tanggal 20 Februari di rumah teman putra. Sebelumnya putra menolak untuk memberikan informasi, namun setelah di yakinkan oleh temannya maka putra bersedia memberikan informasi dengan
65
syarat bahwa identitasnya tidak disebutkan. Peneliti menyanggupi prasyarat tersebut, karena memang dalam penelitian ini identitas subjek akan disamarkan demi keamanan subjek. Saat itu subjek sedang santai di rumah temannya. Dengan menggunakan kaos berwarna hijau dan levis hitam panjang.
Selama wawancara berlangsung putra cukup kooperatif saat menjawab pertanyaan yang diajukan oleh peneliti. Namun di beberapa bagian pertanyaan seputar seks premarital yang dilakukannya, putra sempat diam terlebih dahulu lalu menanyai peneliti lagi bahwa apakah benar identitasnya akan benar-benar dirahasiakan. Setelah peneliti berjanji bahwa identitasnya akan dirahasiakan putra kemudian kembali menjawab pertanyaanpertanyaan yang diajukan oleh peneliti. Suasana wawancara berlangsung kondusif karena pada saat itu hanya ada teman dekat dari putra dan peneliti saja. Putra tidak mengizinkan peneliti untuk menggunakan alat perekam namun peneliti diizinkan mencatat semua jawabannya dan putra akan mengulangi jawaban yang dianggap belum jelas oleh peneliti
Analisa
Menurut putra badannya terlalu kurus dan tidak ideal. Dia jarang berolahraga. Akan tetapi menurutnya penampilannya termasuk rnenarik. Dalam bidang akademik, putra idak terlalu menonjol. Jarang mengeluarkan ide-ide kreatif.
66
Narnun dia rnerniliki keahlian khusus yaitu dibidang rnesin. lntensitas rnerokok putra akan rneningkat jika dia sedang ada rnasalah. Dari hal diatas peneliti rnenarik kesirnpulan bahwa konsep diri putra clalarn kategori sifat diri adalah sedang.
Keluarga yang dirnilik putra rnenurutnya adalah keluarga yang biasa saja. Dia jarang rnengobrol dengan orang tuanya, akan tetapi putra rnenghorrnati rnereka. Putra dekat dengan adiknya yang bungsu. Sesekali putra berselisih paharn dengan kakaknya. Secara urnurn putra puas dengan hubungan keluarganya. Putra rnengaku tidak terlalu dekat dengan lingkungan sekitarnya. Jarang putra bersosialisasi dengan rnereka. putra cenderung ilebih dekat dengan ternan-ternannya yang tidak berdornisili dekat dengan rurnahnya. Dari hal yang telah dipaparkan, peneliti rnengarnbil kesirnpilan bahwa konsep diri putra dalarn kategori sifat sosial adalah sedang
Putra tidak pernah terlibat dalarn acara bakti sosial yang diadakan oleh lingkungan sekitarnya. Akan tetapi dia sering ikut rnenyurnbang. Putra jarang ikut serta dalarn kegiatan yang diadakan oleh rnasyarakat dilingkungan sekitarnya., seperti kerja bakti atau ketika rnenyarnbut hari kernerdekaan. Dari apa yang dipaparkan diatas putra rnerniliki konsep diri yang sedang dalarn kategori peranan sosial
67
Kasus Remaja Bukan Pelaku Seks Premarital Putri (bukan nama sebenarnya) seorang gadis kelahiran tahun 1987. Saat ini putri sedang berkuliah semester tujuh di salah satu universitas swasta Jakarta. Putri memiliki tinggi badan 160 cm dengan berat 51 kg, anak kedua dari lima bersaudara. la merupakan anak perempuan satu-satunya dikeluarga. Saat ini putri masih tinggal bersama kedua orang tuanya dan kakak dan ketiga adiknya yang lain. Gadis ini memiliki kulit berwarna sawo matang dengan rambut hitam panjang sebahu dan hidung yang mancung. Menurut putri, ia memiliki badan yang ideal. Tidak terlalu gemuk namun tidak terlalu kurus. Putri juga selalu mengusahakan untuk menjaga badanya agar tetap sehat . la mengatakan bahwa dirinya tidak mudah sakit, hal ini mungkin karena kebiasaanya berolahraga dan menjaga pola makannya. Menurutnya penampilannya saat ini rumayan menarik dan ia merasa bahwa clirinya cantik walaupun terkadang ia juga merasakan bahwa dirinya tidak cantik dan menarik. Tetapi hal itu jarang sekali terjadi dan hanya terjadi bila ia sedang ada masalah dan merasa down. "ngerasa diri cantik dan menarik sih iya, tapi kadang juga sering ngerasa ga begitu cantik apalagi menarik. Biasanya punya pikiran kaya gitu kalau lagi ada masalah atau lagi bete aja. Tapi jarang ko punya pikiran kaya gitu." Papar gad is ini sambil tersenyum
68
Dalam bidang pendidikan, putri merasa biasa saja dengan prestasi yang didapatkannya. Semenjak dari SD hingga SMA putri selalu masuk peringkat sepuluh besar dan IPK nya saat ini 3, 12. Pernah menjadi anggota OSIS ketika SMA. OSIS menjadi tempat untuk putri menyalurkan ide-ide yang dipunyainya. Putri mengaku bahwa ia termasuk orang yang mudah menenangkan diri bila sedang ada masalah. "biasanya kalo ada masalah nyoba nyari solusinya sendiri dulu kalo engga bisa baru deh nanya sama abang atau ke temen-temen yang lain. curhat gitu."
Gadis ini mengungkapkan bahwa keahlian khususnya adalah dibidang tata rias yang merupakan hobinya sejak dari SMA. Selain itu putri lebih menguasai bidang sience dibandingkan bidang sosial. Menurutnya sience lebih mudah karena merupakan suatu hal yang sudah pasti dan tidak perlu menghafal banyak. "dari dulu lebih seneng mata pelajaran IPA daripada IPS, soalnya !PS banyakan hafalannya. Kalau IPA kan sedikit, paling cuma rumus. Yang penting ngerti" Menurut gadis ini, ia terbiasa untuk mengeluarkan apa yang ada dipikirannya. Namun tidak disetiap saat, hanya di waktu yang menurutnya mernungkinkan saja.
69
Keluarga yang dimilikinya adalah keluarga yang harmonis menurutnya dan putri puas dengan hubungannya dengan keluarganya. Terkadang memang dirinya bertengkar dengan kakak dan ketiga adiknya yang lain dan sesekali pernah melawan orang tuanya. Namun menurutnya hal itu lumrah dan biasa terjadi pada setiap keluarga. "wajar kali sesekali berantem sama saudara atau ngelawan orang tua. Engga mungkin juga kalau adem ayem mulu"
Karena putri merupakan anak perempuan satu-satunya dalam keluarga, ia merasa orang yang penting dalam keluarga. Adik-adiknya terkadang meminta bantuan bila sedang ada masalah, begitu juga dengan kakaknya. Selain itu bila ibunya sedang sakit atau keluar kota maka putrilah yang memasak untuk keluarganya. "ngerasa penting dong,soalnya kalau abang atau adik-adik gw lagi ada masalah sering curhat sama gw. Apalagi kalau marnah lagi sakit atau keluar kota, gw deh yang masak. Kalau engga ada gw, ya engga ada yang masak dong. Gw kan anak cewek satu-satunya dikeluarga"
Putri mengaku kalau hubungannya dengan lingkungan sekitarnya baik-baik saja. Tidak pernah ia bertengkar dengan tetangganya.
70
"malu kali kalau sampai berantem sama tetangga" paparnya sambil tertawa. Putri hanya kenal dekat dengan tetangga-tetangga yang rumahnya berdekatan dengan rumahnya atau tetangga yang mempunyai anak seusia dengannya. Walaupun tidak kenal dekat dengan tetangga-tetangganya yang rumahnya agak berjauhan dengan rumahnya namun menurutnya orangorang yang dikenalnya adalah orang-orang yang menyenangkan. Dengan orang yang sudah dikenal dekat olehnya, maka ia tidak ragu untuk menegur duluan orang tersebut. Namun bila hanya sekedar kenal nama saja biasanya ia akan tersenyum saja. la juga menuturkan bahwa ia mempunyai teman yang banyak, baik di kuliahannya ataupun di lingkungan rumahnya. Putri dekat dengan teman-temannya tersebut sehingga ia yakin bila tidak ada maka teman-temannya akan merasakan kehilangan dirinya.
Dalam lingkungan sekitarnya maupun di kampus, putri menuturkan bahwa ia tidak termasuk temaja yang aktif. la baru sekali ikut acara bakti sosial yang diadakan di kampusnya. ltu terjadi ketika terjadi tsunami di Aceh. la mengaku melakukan hal tersebut secara sukarela "sedih banget pas ngeliat Aceh dari TV. Pas ada temen yag ngajakin baksos, gw langsung ikutan deh. Mereka kan lagi kesusahan" Namun bila ada acara kerja bakti yang diadakan di lin9kungan rumahnya, putri sering turut serta dalam acara tersebut.
71
Saat ditanya alasan mengapa ia tidak melakukan sek.s premarital, ia langsung menjawab bahwa hal tersebut dilarang dalam agama yang dianutnya yaitu Islam. Orang tua juga menjadi salah satu faktor mengapa ia lebih memilih untuk tidak melakukan seks premarital. "dalam agama Islam kan udah dikasih tau kalau hal itu engga boleh. Orang tua gw bisa marah besar atau bahkan ngusir gw kalau sampe tw ngelakuin hal itu. Lagiankan itu bahaya, bisa ketularan penyal
Wawancara dengan putri dilakukan di rumahnya, tepatnya pada tanggal 10 Februari. Saat itu putri sedang memakai kaos berwarna pink dan celana sebatas lutut. Sebelumnya peneliti mengadakan perjanjian terlebih dahulu untuk melaksanakan wawancara ini. Selama wawancara ini berlangsung putri terlihat santai dan kooperatif dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan yang dilontarkan oleh peneliti. Terkadang sambil diselingi dengan candaan dan tawa.
Analisa Putri termasuk remaja yang ramah. la menggangap bahwa tubuhnya ideal, cantik dan menarik. selain itu juga putri termasuk orang yang menjaga kesehatan dan penampilannya dengan berolahraga dan mengatur pola makannya, sehingga ia jarang sakit.
72
la juga merasa bahwa ia mampu menghadapi masalah dengan tenang dan mempunyai keterampilan khusus. Dan menyalurkan ide-ide Hal ini juga mengindikasikan bahwa putri memiliki konsep diri yang positif dalam kategori sifat diri.
Putri juga memiliki keluarga yang harmonis. la puas dengan keluarga yang dimilikinya. Dengan masyarakat sekitarnyapun putri berhubungan dengan baik .la memiliki teman yang banyak. Hal ini mengindikasikan bahwa putri mempunyai konsep diri yang positif dalam kategori sifat sosial
Putri bukan remaja yang terlalu aktif dilingkungannya. Akan tetapi ia pernah ikut acara bakti sosial untuk warga aceh. Selain itu juga ia selalu ikut serta bila ada kerja bakti yang diadakan dilingkungannya. Putri juga akan menjenguk tetangganya yang sedang sakit. Dari pemaparan diatas dapat ditarik kesimpilan bahwa konsep diri putri dalam kategori peranan social adalah sedang
73
Kesimpulan dari hasil analisa data di atas, didapatkan bahwa putra remaja pelaku seks premarital memiliki konsep diri yang sedang dalam semua kategori. Sedangkan putri, remaja bukan pelaku seks premarital memiliki konsep diri yang positif, yaitu dalam kategori sifat diri dan sifat social. Sedangkan untuk peranan sosial, konsep diri putri adalah sedang. Jadi clapat ditarik kesimpulan dari hasil wawancara di atas, remaja pelaku seks premarital memiliki konsep diri yang lebih negatif jika dibandingkan dengan remaja bukan pelaku seks premarital.
4.5. Uji Prasyarat
4.5.1. Uji Homogenitas Tabel 4.10 Test of Homogeneity of Variance Levene Statistic Konsepdiri
df1
df2
Sia.
Based on Mean
3,547
1
58
,065
Based on Median
3,586
1
58
,063
3,586
1
52, 191
,064
3,533
1
58
,065
Based on Median and with adjusted df Based on trimmed mean
74
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan cara test Barleth dalam menguji homogenitas sample. Pengetesan didasarkan alas asumsi bahwa apabila varians yang dimiliki oleh sample-sampel bersangkutan tidak jauh berbeda, maka data tersebut cukup homogen. Data dianggap homogen bila angka signifikannya > 0,05. Seperti yang dapat dilihat dari label, angka signifikan dari penelitian ini adalah 0,6. karena angka signifikan dari data ini lebih besar dari 0,05 maka varian dari data tersebut homogen atau sama
4.5.2. Uii Hipotesis Hipotesis terakhir yang diajukan dalam penelitian ini adalah untuk menjawab "apakah ada perbedaan konsep diri antara pelaku seks premarital dengan yang bukan pelaku seks premarital?". Untuk menjawab hipotesis tersebut, peneliti menggunakan sistem komputerisasi SPSS versi 12 for window untuk mempermudah dalam menganalisis hipotesis tersebut. Berikut dibahas mengenai hasil komparasi dengan menggunakan Mann Witney U-test dari skor konsep diri pelaku seks premarital dengan yang
bukan pelaku seks premarital
75
Tabel 4.11 Kriteria Hipotesis S~arat
Has ii Ha = Diterima Ho= Ditolak Ha= Ditolak Ho = Diterima Menurut Santoso (2006)
Angka signifikansi < 0,05 Angka signifikansi > 0,05
Tabel 4.12 Ranks
I Subiek Konsepdiri
Mean Rank
N
pelaku seks premarital bukan pelaku seks premarital Total
Sum of Ranks
30
21,47
644,00
30
39,53
1186,00
60
Table 4.13
Test Statistics(a) konseodiri Mann-Whitney U
179,000
WilcoxonW
644,000
z Asymp. Sig. (2-tailed)
-4,008 ,000
a Grouping Variable: subJek
Dari label diatas kita bisa melihat bahwa skor rata-rata dari pelaku seks premarital adalah sebesar 21, 47. sedangkan untuk subjek yang bukan
76
pelaku seks premarital memiliki skor rata-rata sebesar 39,53. Dari skor ratarata yang dimiliki oleh tiap kelompok subjek dapat terlihat bahwa skor ratarata subjek bukan pelaku seks premarital lebih besar jika dibandingkan dengan subjek pelaku seks premarital. Melihat tabel diatas, menunjukan bahwa angka signifikan dari data penelitian ini adalah sebesar 0,00. Hal ini berarti angka signifikan dari penelitian ini lebih kecil daripada 0,05. Maka dapat diambil kesimpulan bahwa hipotesis alternatif (Ha) yang menyebutkan bahwa ada perbedaan konsep diri antara remaja pelaku dengan remaja yang bukan pelaku seks premarital diterima, dan dengan sendirinya maka hipotesis nihil (Ho) yang menyebutkan bahwa tidak ada perbedaan konsep diri antara remaja pelaku dengan remaja yang bukan pelaku seks premarital ditolak. Dari skor rata-rata dapat dilihat, bahwa skor rata-rata remaja pelaku seks premarital lebih kecil jira dibandingkan dengan remaja yang bukan pelaku seks premarital. Hal ini mengindikasikan bahwa remaja yang bukan pelaku seks premarital memiliki konsep diri yang lebih positif jika dibandingkan dengan remaja pelaku konsep diri
BABV
PENUTUP
5.1. Kesirnpulan Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil penelitian, maka disimpulkan bahwa ada perbedaan yang signifikan terhadap konsep diri antara remaja yang pelaku seks premarital dengan remaja yang bukan pelaku seks premarital. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa seks premarital dapat mempengaruhi konsep diri seseorang.
Uji hipotesis yang peneliti ajukan yaitu Ha yang menyatakan bahwa ada perbedaan konsep diri antara remaja pelaku seks premarital dengan remaja bukan pelaku seks premarital diterima, sedangkan Ho yang menyatakan bahwa tidak ada perbedaan antara remaja pelaku seks premarital dengan remaja bukan seks premarital dengan sendirinya ditolak.
5.2. Diskusi Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan antara remaja pelaku seks premarital dengan remaja yang bukan pelaku seks premarital. konsep diri berkembang dan terbentuk dari hasil interaksi antara
77
78
individu tersebut dan juga pengalaman sosial dengan orang lain. Menurut fisher (1973) mengatakan bahwa konsep diri adalah bagaimana cara individu tersebut menggambarkan dirinya sendiri baik secara fisik maupun kemampuan yang dimiliki. Serta bagaimana dia bersikap dan peranan apa saja yang dilakukannya terhadap masyarakat sekitarnya. Menurut Hurlock (1980) menyebutkan beberapa faktor yang ikut mempengaruhi perkembangan konsep diri seseorang. Faktor-faktor tersebut antara lain adalah : usia kematangan, penampilan, kepatutan sek:s, nama julukan, hubungan keluarga, teman-teman sebaya, kreativitas dan cita-cita.
Hasil penelitian yang telah didapatkan menyatakan bahwa ada perbedaan konsep diri antara remaja pelaku seks premarital den~1an remaja yang bukan pelaku seks premarital, dimana konsep diri remaja pelaku seks premarital lebih buruk jika dibandingkan dengan remaja yang bukan pelaku seks premarital. Hasil dari penelitian ini sejalan dengan apa yang dikemukakan oleh Hurlock (1980) yang mengatakan bahwa terdapat perbedaan tentang konsep diri antara pelaku seks premarital dengan yan9 bukan pelaku seks premarital. Dimana konsep diri pelaku seks premarital lebih buruk jika dibandingkan dengan yang bukan pelaku seks premarital.
79
5.3. Saran Dari kesimpulan yang telah dipaparkan diatas, pen1:;liti menyarankan agar
Saran Praktis 1. Para remaja pelaku seks premarital diberikan pelatihan tentang pengembangan pribadi, khususnya yang berkaitan langsung dengan konsep diri mereka. Sehingga mereka mempunyai konsep diri yang lebih baik lagi dari pada yang mereka punyai sekarang. Hal ini penting mengingat peranan konsep diri terhadap tingkah laku dimana konsep diri dipengaruhi dan mempengaruhi tingkah laku. Perlu kiranya dipikirkan pendidikan moral etik yang tidak hanya berada pada tingkat mengetahui tetapi pendidikan agar remaja berusaha mampu memahami dan mengamalkan pengetahuannya tentang moral tersebut. 2. Diperlukan pendampingan atau perhatian dari para orang tua. Agar para remaja bisa mendapatkan informasi yang benar tentang bahaya nya melakukan seks premarital sehingga remaja dapat terhindar dari perbuatan tersebut. 3.
Pemerintah hendaknya mengadakan penyuluhan ke sekolah-sekolah agar remaja mendapatkan informasi yang tepat dan lebih mendalam tentang bahaya melakukan seks premarital.
80
Saran Teoritis 1. Dalam pengumpulan data, sebaiknya peneliti menunggui responden yang akan mengisi angket tersebut. Karena dalam penelitian ini terdapat beberapa angket yang tidak terisi secara lengkap. 2. Hendaknya dalam penelitian berikutnya sampel dalam penelitian tersebut agar lebih diperbanyak, agar data yang didapatkan tingkat validitas dan reabilitasnya lebih tinggi lagi.
DAFTAR PUST AKA
BUKU Agustiani. H. Psikologi Perkembangan: Pendekatan Ekologi Kaitannya dengan Konsep Diri dan Penyesuaian Oiri pada Remaja.Jakarta. 2006 Arikunto, S., Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: PT Rineka Cipta. 1996 Athar, S., Bimbingan Seks Bagi Para Remaja Muslim. Jakarta: Pustaka Zahra, 2003 Baradja, A. Psikologi Perkembangan Dan Tahapan-Tahapan Dan AspekAspeknya Dari 0 Sampai Akhil Baligh, Jakarta: Studia Press, 2003 Bastaman, H. lntegrasi Psikologi dengan Islam ( Menuju Psikologi Islam). Yayasan lnsan Kami!, Jakarta, 2001 Berk, L. E. Infants, Children and adolecents. US America 1999 Burns. R.B. Konsep Oiri Teori, Pengukuran, Perkembangan Dan Perilaku, Jakarta: Arcan, 1993 Chaplin, J.P Kamus Lengkap Psikologi . Jakarta : PT. Grafindo Persada, 1999 Conger, J.A. Adolescence and youth : pshyologic:sl Development'""in A Changing World.2nd.ed. NY. Harper & Row, publisher. 1977 Cox, F.D. Human Intimacy: Marriage, The Family And Its Meaning, St. Paul Minnesotu: West Publishing Company, 1973 Crooks, R; Bour K, Our Seksuality, Sydney: Benyamin Or Cumming Publishing Company, 1983 Dzulkifli, Psikologi Perkembangan, Bandung: PT Remaja, 2003 Felker, D, W. Helping Children to like themselves, Minnesota Publishing Company, 1974
Burgess
Fisher, B. A; Adam. K. Interpersonal comunication 2nd. Ed. Singapore. Mc. Graw Hill . 1994 Folk Wool, Educational Psychology, Allyn And Bacon, USA, 1993 Garrison, K,C. Pschological of adolescence.ih.ed. New Jersey Hall, Inc. !980
Prentice
Gunarsa, S dan Ny. Singgih D. Gunarsa. Psikologi .Remaja. Jakarta : BPK Gunung Mulia, 1991 Horrocks,J.E. The Psychological of Adolescence. 3'd. ed. New York :Mc Milan Publishing Co. 1973 Hurlock, E. B. Adolescente development. 4th .ed. Tokyo :Mc. Graw Hill. 1978
Madan, Y. Sex Education for Teens, Panduan Islam bagi Orang Tua Oalam Pendidikan Seks untuk Remaja. Mizan Publika. Yakarta. 1995 Mong, F. J. Psikologi Perkembangan : Pengantar Dalam Berbagai Bagiannya. Gadjah Mada University Pers.Jogjakarta 2004 Mudjib, A dan Jusuf, M. Nuansa-nuansa Psikologi Islam. PT. Raja Grafindo Persada 2001 Pendjol,I Konsep Diri dan Prilaku Hubungan Seksual pada Remaja. Jakarta 1999 Pikunas, J., Human Oeveloment An Emergent Science 3th, Tokyo: Mc Grak, Hill Kogakusha, 1976 Rahmat, J. Psikologi Komunikasi, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya 2000 Robinson, Measures Of Personality And Social Psychological Attitudes, Academic Press, Inc., San Diego, SA Santoso, S. Menggunakan SPSS Non Parametrik, Jakarta: Alex Media Komputindo. 2006 Santrock, W., Life-Span Development, Indonesia: Erlangga, 2002 Santrock, W., Adolescence, Indonesia: Erlangga 2005
Sarwono. S.W. Psikologi Remaja. Jakarta. Rajawali Pers. Jakarta 2002 Sarwono. S.W. Pergeseran Norma-Norma Prilaku Seksual Remaja.1997 Sugiono, Statistika Untuk Penelitian, Bandung: CV Alfabeta, 2005 Supranto, J. Statistik: Teori dan Aplikasi., Indonesia: Erlangga Turner, J.S ; Helms, D.B. life spant Development 2"°"ed. NY: Holt, Rinehart and Winston. le. 1983 Yusuf. S. Psikologi Perkembangan : Anak dan Remaja. PT. Remaja Rosdakarya, Bandung 2004 JURNAL
Gunawan, F. Mendobrak Tabu: Seks Dan Kebudayaan Manusia, Yogyakarta, Galang Press, jurnal UI. 2000 Hidayana, l.M., Seksuality Dan Gender: Sebuah Seksualitas: Teori Dan Realitas, Jurnal UI 2004
Pengantar Dalam
Purwanti, N dan Suryaningsih, 1-1. " HUbungan antara konsep diri dengan motif prestasi pada Remaja Akhir di DKI Jakarta", Jurnal Atmajaya.1995
SKRIPSI
Faisal. Hubungan Antara Konsep Diri dengan kece1masan berkomunikasi Mahasiswa dalam Lingkup Akademis, Skripsi Fakultas Psikologi UIN. Jakarta.2005 Delviristanti. Pengaruh Pelatihan Kesehatan Reproduksi terhadap lntensi Remaja Melakukan Hubungan seksual pranikah. Skripsi. 2004 Aminah, N. Pengaruh pendidikan seks pranikah terhadap prilaku seks remaja siswa-siswi di SMK Satria Srenseng Jakarta-Baral, Skripsi Fakultas Psikologi UIN. Jakarta.2005
INTERNET Kusuma. A. Kependudukan Seks Remaja online.com. 2007
Pranikah. www.suarakarya-
Mashum. Y dan Madani. Seminar Seks dan Remaja SMUN Parung. www.republika.co.id. 2007
LAMPIRAN-LAMf"IR N
.. 4 4 4 3 2 2 3 2 3 4 3 3 2 3 2 2 3 2 3 3 4 2 4 4 3 4 3 4 3 1 4 3 3 3 2 4 4 3 2 3 3 2 2 2 4 1 3 3 2 4 2 2 3 2 4 2 3 2 3 3
·- ·3 3
3 3 3 3 2 3 3 4 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 4 3 2 3 4 3 3 3 1 2 3 2 4 2 3 3 3 2
2 3 2 4 3 3 3 3 3 3 4 3 2 3 3 2 3 3 4 3 4 3 4 3 4 4 2 3 2 4 3 3 3 2 3 3 2 2
3 3 2 4 3 3 3 3 4 3 3 3 2 3 3 4 3 3 4 3 3 2 4 3 4 4 3 4 2 4 3 3 3 3 4 4 3
3
3
3 3 1 2 1 3 3 3 2 2 2 2 2 3 3 3 2 4 3 2
3 3 1 3 4 2 2 3 2 3 2 2 2 3 3 3 3 3 2 3
3 3 2 2 2 4 4 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 4 3 4 2
3
4 3 3 3 1 3 3 3 4 2 3 2 2 2 3 3 4 2 2 3 2 2 3 4 3 4 3 2 3 2 3 3 3 3 2 3 4 3 3 3 3 3 2 3 4 4 2 3 2 2 1 2 3 2 3 2 2 2 4 3
-4 3 4 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 4 3 4 4 3 3 3 4 3 3 3 2 2 4 3 3 3 4 2 4 3 3 3 4 3 2 1 2 3 4 4 3 3 3 2 3 3 2 3 2 3 2 2 3
3 3 4 4 4 3 3 2 3 4 3 2 2 3 3 3 3 4 4 4 3 4 3 4 3 4 2 3 4 4 3 3 3 4 4 4 4 3 3 4 3 3 2 3 3 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
" 3 3 3
4 3 3 3 3 3 3 4 3 2 3 4 4 3 3 4 4 4 3 3 4 3 3 4 3 4 2 2 3 3 4 4 3 4 3 3 4 2 4 1 2 3 4 3 2 2 4 2 2 3 2 2 2 2 2 1
3
-· 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 4 2 3 3 3 3 2 3 4 4 4 3 2 4 3 2 4 4 4 3 3 3 3 4 4 3 4 3 3 4 3 2 1 3 3 4 3 3 4 4 3 4 3 3 4 3 4 3 2 2
_,
vu
4 2 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 4 3 3 3 1 4 4 1 4 2 3 4 3 4 1 4 3 3 4 3 3 3 3 2 3 2 2 3 2 4 2 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 4 2 2
3 2 3 3 1 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 2 2 3 2 3 3 3 3 1 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 2 2 2 3 2 3 3 3 3 2 3 3
.. 4 3 3 3 2 3 3 3 4 3 3 2 2 3 4 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 4 4 3 3 4 3 3 4 4 3 3
3 3 4 2 3 4 2 4 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 2 3 3 3
., ,,
~
00
00
0,
00
0,
OU
0,
04
3 3 4 2 4 4 4 3 3 3 3 2 2 2 4 4 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 3 3 4 3 2 3 2 3 4 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3
4 3 4 3 4 3 3 3 3 3 1 2 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 4 2 2 3 3 3 3 4 4 3 4 3 2 3 3 2 3 3 3 4 3 3 4 3 4 3 3 4 3 4 3 4 3 3
3 3 4 3 4 4 3 3 3 3 2 2 2 3 2 4 3 3 3 3 4 2 3 4 4 3 3 3 2 3 3 3 3 4 4 3 4 3 3 4 3 2 3 2 3 3 3 3 4 4 4 3 3 2 3 2 3 3 3 2
4 3 3 3
3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 1 2 2 2 4 3 4 4 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 4
3 3 3 3 4 3 3 2 3 4 3 3 3 4 2 3 2 2 3 3 3 4 3 3 3 4 3 2 3 4 2 2 2 3 4 3 3
3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 2 3 3 4 3 3 4 4 3 3 3 2 3 4 3 4 2 3 3 2 4 3 2 3 2 4 1 3 2 3 3 2 1 2 3 3 3 3 4 4 3 2 3 4 3 3 3 3 3 3
4 3 3 3 4 3 3 3 2 4 2 3 4 3 2 2 3 3 3 3 2 2 3 4 3 3 3 4 3 2 2 2 2 2 4 4 3 2 3 3
3 3 4 4 4 4 3 4 3 4 2 3 4 3 4 3 3 4 3 4 3 3 3 3 4 4 3 3 3 4 4 3 2 3 4 4 4 2 3 3 3 3 2 2 3 3 2 3 4 3 4 4 3 4 3 4 4 3 2 3
4 3 3 4 2 3 3 3 3 3 1 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 2 3 4 2
2 2 3 3 4 3 3 3 4 3 4 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 4 3 3 3 4 3 3 4 3 4
4 3 3 4 3 3 4 3 4 3 3 3 2 3 1 2 3 2 3 3 3 2 4 3
4 4 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 4 3 2 3 4 2 4 1 3 3 3 4 1
3 3
3 2 3 2
2 2 3 4 3 3 3
4 3 3 2 3 2 3 3 3 2 4 3
2 3 2 2 2 2 3 3 1 3 2 3 2 3 3 3 3 4 3 2
3 3 3 3 2 1 3 4 3 3 3 2 3 2 3 2 2 3 1 3 2 4 3
'
3 1 3 3 3 3 3 2 2 1 1 2 2 2 1 2 2 3 3
.,
2 3 4 2 2 2 2 3 2 4
3 3 3 4 4 4 2 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 2 3 3 4 3 3 2 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 2 2 4 3 3
3
3
1
4 3 3 4
4 3 3
3 3 3 2 3 2 4 2 3 4 4 3
3 4 3 3 2 2 3 3 3 2 4 3
••2 3 1 4 4 3 2 3 3 3 3 3 3 4
3 3 3 4 3 4 2 3 3 3 2 4 4 3 4 4 4 3 3 3 4 3 3 3 3 4
00
55
3 3 4 4 3 4 3 2 3 3 3 3 4 3 4 4 3 3 3 4 2 4 3 3 3 4 4 3 4 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3
3 3 3 3 1 3 2 2 2 3 2 3 4 2 3 3 2 2 3 3 4 3 3 3 3 4 4 3 2 1
' '3 4 2 3 4 2 2 3 3 3 3 3 2 3 4 3 3 2 3 '.J
3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 4 3 3 3 2 2
3
2 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 2 4 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 1 3 2 2 2
., 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 2 3 4 2 2 2 4 2 3 4 4 4 2 3 3 3 2 4 3 2 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 2 3 1 4 4 3 3 3 2 3 3 3 2 3 2 3 4 2 2
BB
69
3 3 4 3 3 4 3 3 3 4 3 3 4 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3
3 2 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 4 3 3 1 4 2 3 4 3 4 4 3 3 3 3 2 2 4 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2
1
3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 2 3 1 3 4 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3
70 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 2 3 4 4 3 2 3 3 3 3 3 4 1 4 3 3 3 4 3 3 2 2 3 3 2 2 4 4 3 3 3 2 3 2 1 3 2 4 3 2 3 3 3
71
3 3 3 4 4 3 3 3 3 4 3 3 4 3 2 2 3 3 3 3 4 2 3 4 3 3 4 3 4 1
4 3 3 2 4
4 4 3 3 4 3 2 2 4 3 3 2 3 3 4 4 2 3 2 4 2 2 2 4 2
72 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 2 2 2 3 3 3 3
4 1 3 2 3 3 4
4 3 2 4 3 3 3 4 4 4 3 2 4 3 3 3
4 3 2 2
2 2 3 2 2 3 2 3 2 2 2 4 2
73 3 3 3 4 2 2 3 2 3 2 3 3 2 2 3 3 2 3 3 3 4 4 2 3 3 3 2 3 3 1 4 2 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 2 3 2 2 2 3 3 3 3 3 4 3
74 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 2 3 2 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 4 3 4 3 3 3 4 3 4 2 3 3 3 3 2 3 4 4 3 3 2 3 2 2 2 3 3 2 2 2 2 2
75 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 2 3 3 4 3 3 4 4 3 3 2 4 3 4 3 3 3 4 4 4 2 3 4 3 3 1 3 3 3 4 3 2 4 2 3 3 2 2 2 3 3 2 3
76
77
3 2 3 3 4 4 3 3 4 4 2 3
3 3 3 4 3 2 3 2 3 3 3
1
2 4 3 3 3 3 3 4
3 3 3 4 3 3 3 3 4 1 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 3 2 3 3 3 3 1
3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 2 3
1
4 3 2 4 3 2 2 3 2 1 2 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 4 1 2 3 3 4 3 2 3 1 2 2 3 3 3 3 3 3 3
78 4 3 2 4 3 2 3 3 2 3 4 1 2 4 3 3 2 2 3 3 3 2 2 3 3 3 4 4 2 1 2 3 3 1 4 4 3 3 3 3
79 4 3 4 4 3 3 3 3 3 4 4 2 3 4 2 2 2 3 3 2 3 1 3 4 3 3 3 4 3 1 4 2 3 4 4 3 4 2 3 3
2
2
4
3 2 3 3
2 2 3 3 3
3 2 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3
2 4 3 3 3 2 2 3
2 3 2 2 2 3 3
80 4 3 4 4 4 3 3 3 3 4 4 2 2 4 3 3 4 3 3 4 3 3 3 4 4 2 3 3 3 3 4 2 3 4 4 4 3 3 1 3 4 4 2 4 3 1 4 3 2 4 2 1 3 2 3 2 1 1 3 2
4 4 4 3 2 2 3 2 3 4 3 3 2 3 2 2 3 2 3 3 4 2 4 4 3 4 3 4 3 1 4 3 3 3 2 4 4 3 2 3 3
'"''2' 2 2 4 1 3 3 2 4 2 2 3 2 4 2 3 2 3 3
3 3 3 3 2 3 3 4 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 4 3 2 3 4 3 3 3 1 2 3 2 4 2 3 3 3 2 3 3 3 1 2 1 3 3 3 2 2 2 2 2 3 3 3 2 4 3 2
·3 2 3 2 4 3 3 3 3 3 3 4 3 2 3 3 2 3 3 4 3 4 3 4 3 4 4 2 3 2 4 3 3 3 2 3 3 2 2 3 3 3 1 3 4 2 2 3 2 3 2 2 2 3 3 3 3 3 2 3
·-
3 3 3 2 4 3 3 3 3 4 3 3 3 2 3 3 4 3 3 4 3 3 2 4 3 4 4 3 4 2 4 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 2 2 2 4 4 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 4 3 4 2
'"
4 3 3 3 1 3 3 3 4 2 3 2 2 2 3 3 4 2 2 3 2 2 3 4 3 4 3 2 3 2 3 3 3 3 2 3 4 3 3 3 3 3 2 3 4 4 2 3 2 2 1 2 3 2 3 2 2 2 4 3
-- - -· 4 3 4 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 4 3 4 4 3 3 3 4 3 3 3 2 2 4 3 3 3 4 2 4 3 3 3 4 3 2 1 2 3 4 4 3 3 3 2 3 3 2 3 2 3 2 2 3
3 3 4 .4 4 3 3 2 3 4 3 2 2 3 3 3 3 4 4 4 3 4 3 4 3 4 2 3 4 4 3 3 3 4 4 4 4 3 3 4 3 3 2 3 3 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 2 3 4 4 3 3 4 4 4 3 3 4 3 3 4 3 4 2 2 3 3 4 4 3 4 3 3 4 2 4 1 2 3 4 3 2 2 4 2 2 3 2 2 2 2 2 1 3
•u
.,
OU
3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 4 2 3 3 3 3 2 3 4 4 4 3 2 4 3 2 4 4 4 3 3 3 3 4 4 3 4 3 3 4 3 2 1 3 3 4 3 3 4 4 3 4 3 3 4 3 4 3 2 2
4 2 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 4 3 3 3 1 4 4 1 4 2 3 4 3 4 1 4 3 3 4 3 3 3 3 2 3 2 2 3 2 4 2 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 4 2 2
3 2 3 3 1 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 2 2 3 2 3 3 3 3 1 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 2 2 2 3 2 3 3 3 3 2 3 3
,, ,, 4
3 3 3 2 3 3 3 4 3 3 2 2 3 4 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 4 4 3 3 4 3 3 4 4 3 3
3 3 4
2 3 4 2 4 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 2 3 3 3
2 2 3 3 4 3 3 3 4 3 4 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 4 3 3 3 4 3 3 4 3 4 4 3 3 4 3 3 4 3 4 3 3 3 2 3 1 2 3 2 3 3 3 2 4 3
00
3 3 4 2 4 4 4 3 3 3 3 2 2 2 4 4 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 3 3 4 3 2 3 2 3 4 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3
""4 "'3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 1 2 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 4 2 2 3 3 3 3 4 4 3 4 3 2 3 3 2 3 3 3 4 3 3 4 3 4 3 3 4 3 4 3 4 3 3
3 4 3 4 4 3 3 3 3 2 2 2 3 2 4 3 3 3 3 4 2 3 4 4 3 3 3 2 3 3 3 3 4 4 3 4 3 3 4 3 2 3 2 3 3 3 3 4 4 4 3 3 2 3 2 3 3 3 2
,. 4 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 4 3 2 3 4 2 4 1 3 3 3 4 1
3 3 3 2 3 2 2 2 3 4 3 3 3 4 3 3 2 3 2 3 3 3 2 4 3
57
3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 1 2 2 2 4 3 4 4 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 4 2 3 2 2 2 2 3 3 1 3 2 3 2 3 3 3 3 4 3 2
58 3 3 3 3 4 3 3 2 3 4 3 3 3 4 2 3 2 2 3 3 3 4 3 3 3 4 3 2 3 4 2 2 2 3 4 3 3 3 3 3 3 2 1 3 4 3 3 3 2 3 2 3 2 2 3 1 3 2 4 3
59 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 2 3 3 4 3 3 4 4 3 3 3 2 3 4 3 4 2 3 3 2 4 3 2 3 2 4 1 3 2 3 3 2 1 2 3 3 3 3 4 4 3 2 3 4 3 3 3 3 3 3
60 4 3 3 3 4 3 3 3 2 4 2 3 4 3 2 2 3 3 3 3 2 2 3 4 3 3 3 4 3 2 2 2 2 2 4 4 3 2 3 3
2 3 1 3 3 3 3 3 2 2 1 1 2 2 2 1 2 2 3 3
61 3 3 4 4 4 4 3 4 3 4 2 3 4 3 4 3 3 4 3 4 3 3 3 3 4 4 3 3 3 4 4 3 2 3 4 4 4 2 3 3 3 3 2 2 3 3 2 3 4 3 4 4 3 4 3 4 4 3 2 3
62 4 3 3 4 2 3 3 3 3 3 1 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 2 3 4 2 1 4 3 3 4 4 3 3 2 3 4 2 2 2 2 3 2 4 3 3 3 3 2 3 2 4 2 3 4 4 3
63 3 3 3 4 4 4 2 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 2 3 3 4 3 3 2 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 2 2 4 3 3 3 3 4 3 3 2 2 3 3 3 2 4 3
64 2 3 1 4 4 3 2 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 4 2 3 3 3 2 4 4 3 4 4 4 3 3 3 4 3 3 3 3 4 2 4 2 3 4 2 2 3 3 3 3 3 2 3 4 3 3 2 3 3
65 3 3 4 4 3 4 3 2 3 3 3 3 4 3 4 4 3 3 3 4 2 4 3 3 3 4 4 3 4 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 4 3 3 3 2 2
66 3 3 3 3 1 3 2 2 2 3 2 3 4 2 3 3 2 2 3 3 4 3 3 3 3 4 4 3 2 1 3
2 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 2 4 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 1 3 2 2 2
67 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 2 3 4 2 2 2 4 2 3 4 4 4 2 3 3 3 2 4 3 2 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 2 3 1 4 4 3
3 3 2 3 3 3 2 3 2 3 4 2 2
66 3 3 4 3 3 4 3 3 3 4 3 3 4 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 1 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3
3 2 3 1 3 4 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3
69 3 2 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 4 3 3 1 4 2 3 4 3 4 4 3 3 3 3 2 2 4 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2
70 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 2 3 4 4 3 2 3 3 3 3 3 4 1 4 3 3 3 4 3 3 2 2 3 3 2 2 4 4 3 3 3 2 3 2 1 3 2 4 3 2 3 3 3
71 3 3 3 4 4 3 3 3 3 4 3 3 4 3 2 2 3 3 3 3 4 2 3 4 3 3 4 3 4 1 4 3 3 2 4 4 4 3 3 4 3 2 2 4 3 3 2 3 3 4 4 2 3 2 4 2 2 2 4 2
72 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 2 2 2 3 3 3 3 4 1 3 2 3 3 4 4 3 2 4 3 3 3 4 4 4 3 2 4 3 3 3 4 3 2 2 2 2 3 2 2 3 2 3 2 2 2 4 2
73 3 3 3 4 2 2 3 2 3 2 3 3 2 2 3 3 2 3 3 3 4 4 2 3 3 3 2 3 3 1 4 2 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 2 3 2 2 2 3 3 3 3 3 4 3
74 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 2 3 2 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 4 3 4 3 3 3 4 3 4 2 3 3 3 3 2 3 4 4 3 3 2 3 2 2 2 3 3 2 2 2 2 2
75 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 2 3 3 4 3 3 4 4 3 3 2 4 3 4 3 3 3 4 4 4 2 3 4 3 3 1 3 3 3 4 3 2 4 2 3 3 2 2 2 3 3 2 3
76 3 2 3 3 4 4 3 3 4 4 2 3 1 3 3 3 4 3 3 3 3 4 1 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 3 2. 3 3 3 3 1 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 2 3
77 3 3 3 4 3 2 3 2 3 3 3 1 2 4 3 3 3 3 3 4 4 3 2 4 3 2 2 3 2 1 2 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 4 1 2 3 3 4 3 2 3 1 2 2 3 3 3 3 3 3 3
76 4 3 2 4 3 2 3 3 2 3 4 1 2 4 3 3 2 2 3 3 3 2 2 3 3 3 4 4 2 1 2 3 3 1 4 4 3 3
3 3 2 4 2 2 3 3 3 3 2 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3
79 4 3 4 4 3 3 3 3 3 4 4 2 3 4 2 2 2 3 3 2 3 1 3 4 3 3 3 4 3 1 4 2 3 4 4 3 4 2 3 3 2 3 2 3 3 2 4 3 3 3 2 2 3 2 3 2 2 2 3 3
80 4 3 4 4 4 3 3 3 3 4 4 2 2 4 3 3 4 3 3 4 3 3 3 4 4 2 3 3 3 3 4 2 3 4 4 4 3 3 1 3 4 4 2 4 3 1 4 3 2 4 2 1 3 2 3 2 1 1 3 2
~lidity
Skala Konsep Diri
*****Method l
(space saver) will be used for this analysis
'\ELIABILITY
S C A L E
ANALYSIS
N
:Jtistics for SCALE ~m-total
Mean
Variance
237. 6167
589.8675
Std Dev 24.2872
,l,··k·i"~"k·k
(A L P H A)
of
VariabJ.es 80
Statistics Scale
Scale
Corrected
Mean if Item Deleted
Variance if Item Deleted
Total Correlation
<00001 <00002 <00003 <00004 <00005 <00006 <00007 <00008
234.3833 234. 7667 234.3833 234.8833 234.4667 234.4167 234.5333 234.6667
576.1726 579 .1650 578.0031 572.7828 579.3379 574.0099 574.0497 567,3785
l00009
::!J::i. :lbG'/
o'/9.
·1:e:o
• LU'.J"/
t00010 <00011 W0012 l00013 l00014 t00015 t00016 100017 100018 100019 100020 :00021 :00022 :00023 ',00024 :00025 .00026 .00027 .00028 :00029 .00030 00031 .. 00032 00033 00034 00035 00036 .00037 00038 00039
234.6833 234.7000 235.1500 234.5667 234.6000 234.5500 234.5000 234.8500 234.8167 234.5167 234.6833 234.6667 234.4833 234.616( 234.5667 234.7000 234.5167 234.4667 234.8667 234.4500 234.5833 234.4500 234.6000 234.8833 234.5333 234.5833 234. 7167 234.5167 234.8667 234.7000
583.1692 570.5864 579.7568 577. 5718 569.2949 573.9127 574.3898 583.3161 576.3895 575.3726 565.7455 572.4633 574.0845 579.3929 570.5887 575.8407 573.5082 577.5073 576.3548 573.6076 574.6540 570.0483 562. 3119 579. 4268 570.7277 584.7895 578.3421 575. 7794 568.9989 577.8746
.1569 .4573 .2284 . 3072 .5797 .4543 .4528 .1506 .3086 .4133 .5574 .5469 .5153 .3279 .5090 .3778 .4530 .3248 .3480 .4585 .4306 .4722 .6323 .2805 .4322 . 1517 .3028 . 4012 . 6065 . 4100
Item-
.4466 .2787 .4039 .4424 .3323 .4887 .4152 .6170
Alpha if Item Deleted . 9136 . 9144 . 9138 . 9134 .9141 . 9133 .9136 . 9123 . ~J.~O . 9152 . 9132 .9148 .9142 .9126 . 9134 .9134 .9153 .9142 .9136 .9124 .9130 . 9132 . 9142 . 9130 .9138 .9134 .9141 .9140 . 9134 . 9135 . 9131 . 9119 . 9144 .9133 .9151 .9143 . 9137 .9125 .9138
<00040 <00041 <00042 <00043 t00044 t000.,t5 .~ l00046 l00047 l00048 '.00049 100050 :00051 '.00052 :00053 :00054 :00055 :00056 .00057 :00058 .ooos9 .00060' .00061 .00062 00063 00064 00065 00066 00067 00068 00069 00070 00071 00072 00073 00074 00075 00076 00077. 00078
234.7500 234.9000 234.7667 .. 234. 4667 234.8667 234.5667 234.3667 234.6333 234.4333 234.7333 234.8833 234.5167 234.0333 234.4333 234.4833 234.5667 234. 7167 234.9000 234.7667
~0079
)0080
568.9703 579.6847 574.8938 575.4734 579.1006 574. 2158. 575.6938 564.5751 573.2667 573.4531 588.9862 578.7963 574.3379 583.3345 587.2709 578.3175 579.6641 582.3966 574.2836
234. C>oOO
'.JU1..i1)17
234.9500 234. 35.00 234.6500 234.5667 234.5500 234.5000 234.9333 234.6833 234.6333 234.6333 234. 7167 234.5667 234.7500 234.7333 234.7667 234.6500 234.5333 234.7833 234.8333 234.7333 234.6167
568. 7602 585.3161 574.0619 575.5040 581. 9127 581.2034 580.6056 577.6438 577. 7616 577.6938 571. 6980 572. 2158 578.0890 580.7751 576.4531 571. 4517 575.6768 569.3251 578.5819 570.0972 567.0879
.5084 .2916 .4419 . 4607 .2824 .4524 .4797 .6377 .4800 .4213 .0195 .3695 . 0011 .2144 .0731 .3565 .2753 .2186 .4439 . 2 J 0 ~~ . 5396 . 1288 . 4191 . 5179 .2175 .2951 .2597 .3434 .4099 .4122 .5433 .4640 .3232 . 2694 .4281 .5671 .3957 .5321 .2924 .5123 .5002
. 9129 .9143 .9135 . 9135 . 9144 . 9134 .9134 .9120 .9133 .9135 .9156 .9140 .9396 . 9147 . 9155 .9140 .9144 .9147 .9135 . ~I 41
. 9127 .9152 .9135 . 9133 .9148 .9144 . 9145 .9140 .9138 . 9138 . 9129 .9132 .9141 .9145 . 9136 .9128 . 9137 .9128 .9143 . 9129 .9128
.. lability Coefficients E Cases 60.0 1a
.Sl~l
N of Items
80
liability Skala Konsep Diri **** Method 1
(spac~
E L I A B I L l
tistics for SCALE
saver) will be used for this analysis ******
T Y
Mean 199. 4167
A N A L Y S I S
Variance 496.2133
S C A L E
Std Dev 22.2758
(A L P H A)
N of Variables 67
n-total Statistics Scale
Mean
)0001. )0002 )0003 )0004 )0005 l0006 )0007 l0008 )0011 )0013 )0014 )0015 )0016 )0018 )0019 )0020 )0021 )0022 )0023 )0024 )0025 )0026 )0027 )0028 )0029 )0030 )0031 10032 10033 10034 10036 10037 10038 10039 10040 10041 10042 10043 >0044
.~
Scale
Variance
if Item Deleted
if Item Deleted
196.1833 196.5667 196.1833 196.6833 196.2667 196.2167 196.3333 196.4667 196.5000 196.3667 196. 4000 196.3500 196. 3000 196.6167 196.3167 196.4833 196.4667 196.2833 196.4167 196.3667 196. 5000 196.3167 196.2667 196.6667 196.2500 196.3833 196.2500 196.4000 196. 6833 196.3333 196.5167 196.3167 196. 6667 196. 5000 196.5500 196.7000 196.5667 196.2667 196. 6667
484.0167 486. 6565 485.4743 481.4404 486.3006 480.3760 482.3616 475.7446 477.5424 484.9480 477 .2949' 481.4856 482.1797 484.6133 482.3556 473.0336 479. 7446 482.4438 486.2133 479.5921 481. 6102 479.5082 486.6395 483.0734 481. 6144 481.8336 475.8856 468.6169 487.8811 477.0395 485.6777 483.5082 476.8023 485.0678 475.2686 488.3492 483.5040 482. 9446 485.5480
Corrected ItemTotal Correlation . 4 324 .2697 . 3976 . 414 8 .3406 .5335 .3945 .6117 . 4 834 .3057 .5809 .4566 .4466 .2870 . 4308 .5850 . 5 64 5 .4886 . 3411 . 4762 . 4308 .5062 .2702 .3691 .4475 .4436 .5306 .6937 .2406 .4736 .3006 .3932 .6151 . 4150 .5576 .2418 . 4066 . 4 624 .3053
Alpha if Item Deleted
. 94 2.3 .9431 .9424 .9423 . 9426 .9418 . 94 24 . 9414 .9420 . 9429 . 9415 .9421 . 94 22 . 94 31 .9423 .9414 .9417 .9420 . 9426 .9420 . 9423 .9419 .9430 . 9426 .9422 . 9422 .9417 .9408 . 9432 . 9421 . 9429 .9424 . 9414 .9424 .9416 . 9431 .9424 . 94 21 .9429
30 31 3 3 3 3 4 4 4 I 4 3 ' 3 3 3 4 3 3 2 4 4 3 4 3 2 3 4 1 2 3 4 4 4 3 4 2 2 3 2 3 2 4 4 3 4 2 2 2 3 3 ? 3 3 4 4 3 2 3 3 3 4 4 4
32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 3 3 4 3 4 3 3 4 2 3 2 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 4 4 4 4 4 2 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 4 3 4 4 4 4 3 4 2 4 2 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 4 3 4 3 2 3 3 2 3 3 3 4 4 3 3 3 4 4 3 4 4 3 3 3 4 3 2 4 4 4 4 3 4 3 3 3 4 4 3 3 3 4 3 3 4 3 4 3 4 3 2 4 3 3 3 2 4 4 3 4 4 4 3 3 3 4 4 3 4 3 3 3 2 3 4 4 3 3 3 4 4 3 3 2 3 3 4 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 4 3 2 3 4 3 3 3 3 3 4 3 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 4 3 3 4 2 3 4 3 4 3 2 4 3 4 3 3 4 3 3 3 ' ? 3 3 4 2 3 4 3 2 2 3 3 2 3 3 4 3 2 4 4 3 3 2 4 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 4 4 3 4 4 4 3 3 3 3 3 4 3 3 2 3 3 4 4 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 4 4
..
42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 3 4 4 3 4 4 3 4 3 3 4 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 4 3 4 3 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 2 4 3 3 3 3 4 2 3 2 3 3 4 3 3 3 3 2 4 4 2 3 4 3 2 2 4 1 4 4 2 3 3 3 3 3 2 2 4 4 3 4 4 3 4 2 3 4 3 4 4 4 3 3 4 3 3 4 3 4 3 2 3 3 3 2 4 3 4 3 4 4 4 3 3 4 3 2 3 3 4 2 4 3 4 3 4 3 2 3 4 2 3 2 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 3 3 4 3 4 4 3 3 4 4 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 2 3 3 3 4 3 3 4 4 1 4 4 3 3 3 3 2 4 3 4 2 3 2 2 3 4 3 3 3 4 4 4 4 3 2 2 2 3 3 2 2 3 3 4 2 3 "v 3 3 3 4 3 3 3 2 2 4 3 3 3 3 4 2 4 3 3 4 3 3 3 3 4 4 2 2 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 2 3 4 4 3 4 3 3 3 3 3 4 4 3 4 4 ~
~
52 53 54 55 56 57 58 59 60 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 2 3 4 4 3 3 4 4 3 3 4 4 4 4 3 3 4 2 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 2 4 3 3 3 4 4 2 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 2 2 3 2 2 3 3 3 3 2 3 3 3 4 3 4 3 3 4 3 4 4 3 4 4 3 3 3 4 4 3 3 3 4 3 3 4 3 2 4 3 2 4 3 3 2 3 3 4 3 2 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 4 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 4 2 3 4 3 2 3 4 4 3 4 3 3 3 2 3 3 4 2 3 3 3 4 3 4 3 3 3 2 4 2 4 3 4 3 4 4 2 3 3 2 2 3 2 4 1 2 3 3 2 3 2 3 3 2 2 4 2 4 4 2 3 4 3 3 3 2 4 , 3 3 2 3 "v 3 2 3 4 3 4 4 3 4 4 4 4 2 4 3 3 3 2 3 2 2 3 3 3 2 2 2 3 3 2 3 2 4 3 3 4 3 1 3 3 1 4 4 3 3 3 3 3 4 4 3 4 3 4 ~
~
~ ~
~
~
.
Jumlah
211 194 197 214 190 187 200 191 202 197 188 210 181 186 208 193 200 188 184 200 196 185 188 168
192 193 194 185 190 201
"'"' "" "
•• •n •
" •" •"n •w •• ••• •
•n
•• •n n •
~em
• ''' ''
' ''' ' ''
,'' ,'' ''' '' ' ''
'
'
'. •,' •' '' •'' '' '' '' '' ''' ''' ' '
'' ''' ''' '' ' ''' ' ''
'' ''' ''' ''' '' ' ''
'
"
' ' ''' '' '' '''
,'' ''
,' '' ''' '' '' '
'
.
" " '' ' '' ' •' ' ' ' ''' ''' ''' '' '' ''' ' ' '' ' '' ' ' ' ' ''' ''' ,'' ' ''' ''' •' '' '' ''' ' '' '' ''' ''' ' '' '' ' '' '' ''' ' '' ''
0
'' '
'' ''' ' ''' ' ''' '' '' ' ''' ' '' ' •'
•'
' '' '
'' ' ,'' ,' '' ' ''' ' ''' ''
"
•' •,' ''' ''' '' ''' '' ,'' ''' '' ' •' '
-''
•' '' ''' '' ''
''' ,'' ' '' '' '' '
'''
,,
u
•' ''
'' '' '
' ''' '' ,,'' ''' ''' ' '' ''
'
,''
''
' ''' ' ''' ' ''' ''' ' ''' '' '' '
'
-' - ' '
''' '' ' '' '' •' ' ','' ' ' '' '' ''' • '
' ''' ,' ' ''' ''' ' ',' ' ''
''' ''' ' ''
-'' ''
,'' ' '' ''' ''
''
'' '' ' ''' '' '
''
" ' ".. • ' ' ' '' ' '' '' '' '' ' ' ''' ''' '' •' ' '' ''' '' '' ''' ' ' ''' ''' ' '' ''' ' '' ''
-
-' -' ' '' '''
'' ''
' ''' ''' '' ' ''' ''' ''
'
' ••' ' ''' '' '' ,'' ,'' '' •' '' '' ' ''
~
~
'' '' •' ,'' ''' '' ' ''' '' '
''' '' •' ''
il
'' ''' ''' ''
,'' '' ''' '' ' '' ''' '' ''
'' ''
'' ''' '
''' ' ,'' ''' ' '' ''' '' • '
- ''' ' ''
' ''' ''' ' '' '' ''' ''' ''
••'
'
-'
" ' " ' "- ' "- ' "- ' ' ' ' ' ' ' •' '' '' '' '' ''
'' '' ' '' '' ' ''' ' '' ' ''' ' ''
• ''
G
'' ''' ' ''' ''' '' ''' •' ' '' '' ''
' '' '
'' ''' ''' ' ' ,'' ''' ''' ''
'
'' '' ' ''' '' ' '' ''
'' ''' ''' ''
'
'' '' ''
''' ' ''' '' ''' '' ' ''' ''
' ''' ' ''
'' ' ''' ''' '
''' '' '
• ''
"' "' '°' ~· "' "' '" w '" "' "' "' '" SH
"' '"
"' "' "' "' '" '" '" "' "' "' w ""' w "'
' '''
'••
''' ' ,'' '' '' '' '' '' '' '''
'' ''' --
.
'' '' '' '' '' ' ''' '' ''' '' '
''' '
' '•' '' '' ''' '' '' ''' '' ' ''' ' ' '' -- ''
•' '' ''' ''
'' ' ''' ' ''' '' ''' '' '' '' ,,
' ''' '
'' ''' ' ''' '' ''
''' ''' '' ''' '
,
'' ' ''' ''' ' ''' '' '
' ''' ''' ''' '''
''' ' ''' ''' '' ''' ' ''' ''
' •• '
''
'' ' ''' '
~
'' ' '' '• ' ''' ' ''' '' '' ' '' '' ''
' •'
'' ' ''' '' ' ''' ' ''' '' '' '' ' ''' ' z;::-
• •' ''' ' ''' '
'' '' ' '' '' '' ' ''' ''' '
' ''' '' ''' '' ' ''' ''' '' ''' '' '' ' ''
' ''' ''' ' ''' ' ''' ' ''' '' ' ''' '' ' ''
' ''' ' ''' ''' '' ''' ' '' '' ' ''' ''' ''
'' '' ' ,'' ''' ''' '• ' '''
' '' '' '' ''
'
' ''' ' ''' ''' ' ''' ' ''' '
''' '' '' ' ''
' ''' ''
' ''' ''' '''
' ''' '' ''' '' ''
'
' ''' ' ''' ''' '' '''
' ''' '' ''' '' '' '
•
''' ' ''' ' ''' ' '' '
' ''' ''' ''
'' '''
' '•'
''' ' ''' ''' ' ''' ''' ' ''' '' '' '
' '' ' ''' ' ''' '' '' • '' '' ''' ' ''' ' ''
'' ''' '' ' ''' ''' ' ''' '' ' ''' ' ''' ''
•
'• '' • ''
'' ''' • '' '' ''' ''' ' ''' ''
' '' '' ' ''' ''' '' ''' ' ''' ''' •' ' '''
••'
''' '' ''' ''' '' ' ''' ' '' '' ''' ''
'' ' '
''' '' ' ''' '' ''' '' ' ''' '' ' '''
• '
''' '' ' ''' '' ''' ''' '' '
''' ''' ''
'
•' ' ,''
' ''' ' ''' ' ''' '' ' ''' '' '''
'' ''' ' ''' '' ' ''' ' ''' '' ' ''' ''' ,'
'
'''
''' ' ''' ' ''' ' ''' ''
''' • ' ,''