OUTLOOK 2012
PT Mega Capital Indonesia
EXECUTIVE SUMMARY
2
EXECUTIVE SUMMARY (1) Kilas Balik 2011 •
•
•
•
•
Selama 2011 (hingga 7 December), IHSG merupakan salah satu indeks di pasar global yang mencatatkan kenaikan, dimana IHSG naik +2.4%. Trailing P/E IHSG sendiri sebesar 16.83x, dimana hal ini membuat IHSG menjadi indeks termahal kedua setelah Nasdaq. Dari sektor komoditas, kinerja terbaik dicatatkan oleh timah dan emas, dimana selama 2011 (hingga 12 December) harga LME Timah mengalami kenaikan +29% sementara harga emas spot naik +28%. Sektor Aneka Industry merupakan sektor yang mencatatkan pertumbuhan terbaik, dimana sektor ini tumbuh +30.4%. Sementara itu sektor dengan kinerja terburuk dicatatkan oleh sektor Pertambangan yang terkoreksi 23.9%. Hingga akhir November investor asing masih mencatatkan net buy sebesar IDR 33.4 triliun.
Ekonomi 2011/12 •
•
The International Monetary Fund (IMF) memproyeksikan pertumbuhan ekonomi global di 2012 sebesar +4%, sama seperti pertumbuhan 2011. Perekonomian Indonesia diperkirakan tumbuh sebesar +6.3% pada 2012, sedikit lebih rendah dari proyeksi 2011 sebesar 6.4%.
3
EXECUTIVE SUMMARY (2) Ekonomi 2011/12 •
•
•
•
•
•
•
•
Untuk negara berkembang, pertumbuhan export hanya sebesar +7.8% (prior 9.4%) sementara import sebesar 8.1% (prior 11.1%). Diantara negara dengan perekonomian besar, Italia menunjukan kenaikan 10Y yield terbesar. Sementara itu diantara negara yang tergabung dalam PIGS, kenaikan terbesar dialami oleh Yunani. Penurunan yield terbesar untuk negara maju dialami Inggris dan Amerika. 10Y yield Inggris dalam setahun turun -140 bps menjadi 2.12% dari 3.52% sementara 10Y yield Amerika turun -130 bps menjadi 2.02% dari 3.32%. Ekonomi Indonesia pada 3Q11 tumbuh sebesar +6.54% yoy, dimana pertumbuhan ini merupakan yang tertinggi selama 2011. Untuk tahun 2012 mendatang, pemerintah mentargetkan pertumbuhan ekonomi sebesar +6.7% sementara target dari Bank Indonesia sebesar +6%, lebih rendah dari target resmi pemerintah. Krisis yang terjadi di Eropa sedikit banyak sudah mempengaruhi ekspor Indonesia, dimana ekspor bulan October hanya naik sebesar +16.7% yoy, terkecil selama 2011 ini. Nilai tukar rupiah pada pertengahan December mencapai level IDR/USD 9,050, sedikit menguat dibanding minggu ketiga November yang sempat menyentuh IDR/USD 9,150. Untuk 2012 mendatang Bank Indonesia memproyeksikan nilai tukar rupiah berada pada kisaran IDR/USD 8,9009,000 sementara Pemerintah menetapkan sebesar IDR/USD 8,800.
4
EXECUTIVE SUMMARY (3) Ekonomi 2011/12 •
• • •
•
•
•
Tingkat inflasi pada bulan November mencapai 4.15% yoy, atau yang terendah selama 2011. Inflasi tertinggi terjadi pada bulan January sebesar 7.02% yoy, dan setelah itu mulai mereda. Target inflasi dari Bank Indonesia untuk 2011 diproyeksikan sebesar 4%-6%. Sedangkan untuk 2012 mendatang Bank Indonesia mentargetkan inflasi dapat mencapai 3.5%-5.5%. Pada Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia 10 November lalu, Bank Indonesia memutuskan untuk menurunkan BI Rate sebesar 50 bps ke level 6%. Penurunan ini merupakan yang kedua kalinya dalam tahun ini, setelah sebelumnya pada 10 October BI menurunkan BI Rate dari 6.75% ke 6.5%. Hingga akhir tahun, kami memperkirakan BI Rate akan tetap di level 6%. Money Supply (M2) pada bulan Oktober naik +15.99%, sedikit lebih rendah dari kenaikan bulan sebelumnya yang mencapai +16.19%. Consumer Confidence pada bulan November lalu mencapai level 114.3, lebih rendah dari bulan sebelumnya yang mencapai 116.2 point index, dimana ini merupakan yang tertinggi pasca krisis 2008 bahkan sejak awal 2005. Cadangan devisi pada akhir November kembali turun ke level USD 111.32 miliar, dimana penurunan ini merupakan yang ketiga kalinya berturut turut.
5
EXECUTIVE SUMMARY (4) Prospek IHSG 2012 •
• •
•
Baseline target kami untuk IHSG pada 2012 akan ditutup pada level 4,765 dimana target ini mengindikasikan trailing P/E sebesar 19x (yang merupakan rata rata 5 tahun terakhir). EPS IHSG pada 2012 kami proyeksikan akan tumbuh sebesar +11% ke level IDR 250.80/saham. Dari analisa sektoral, kami proyeksikan pertumbuhan EPS terbesar pada 2012 akan dibukukan oleh sektor Infrastruktur dan Perdagangan, yang masing masing tumbuh +61% dan +39%. Oleh karena proyeksi pertumbuhan tersebut, maka untuk 2012 kami merekomendasikan sektor Infrastruktur, Perdagangan (Alat Berat), Aneka Industri (Otomotif) dan Pertambangan.
Technical View •
Mayor tren indeks masih berpotensi menguat yaitu bergerak menuju target minimal dari wave 3 (extended) di 4,820 yang sekaligus berpeluang menuju resistance level pada equidistance channel di 5,275.
6
EXECUTIVE SUMMARY (5) Sektoral Outlook 2012 • •
•
•
•
• •
• • • •
•
Sektor pertambangan oil & gas. Kami tidak memiliki Top Picks saham untuk sektor oil & gas. Sektor pertambangan batubara. Top Picks saham kami untuk sektor batubara adalah PTBA (12mo TP IDR 28,100), ITMG (12mo TP IDR 53,700) dan ADRO (12mo TP IDR 2,900). Sektor pertambangan metal. Top Picks saham kami untuk sektor metal adalah INCO (12mo TP IDR 4,000) dan ANTM (12mo TP IDR 2,000). Sektor industri dasar semen. Top Picks saham kami untuk sektor semen adalah INTP (12mo TP IDR 19,000), SMCB (12mo TP IDR 2,375) dan SMGR (12mo TP IDR 12,300). Sektor alat berat. Top Picks saham kami untuk sektor alat berat adalah UNTR (12mo TP IDR 33,400) dan INTA (12mo TP IDR 950). Sektor telekomunikasi. Saham pilihan kami untuk sektor ini adalah TLKM (TP 8,600) dan EXCL (TP 5,350). Sektor barang konsumsi & retail. Untuk sektor ini saham-saham pilihan kami adalah INDF (TP 5,550), ICBP (TP 5,800), UNVR (TP 17,350), KLBF (TP 3,600) dan MAPI (TP 5,400). Sektor perkebunan. Saham pilihan kami untuk sektor ini adalah SIMP (TP 1,380). Sektor perbankan. Top Picks kami untuk sektor perbankan adalah BBRI BUY TP : IDR 7700 , BMRI BUY : IDR 8300. Sektor poultry. Saham pilihan kami untuk sektor ini adalah CPIN BUY TP: IDR 3,100, JPFA BUY TP: IDR 5,100 Sektor property. Untuk emiten sektor properti, potensi pertumbuhan ada pada BSDE (TP 1,380), ELTY, (TP 164) dan KIJA (TP 270). Sektor konstruksi. Untuk emiten sektor konstruksi, potensi pertumbuhan ada pada WIKA (TP 750), ADHI (TP 850), dan JSMR (TP 4,425) 7
KILAS BALIK 2011
8
KINERJA INDEKS UTAMA GLOBAL Global Indices Return as Dec 7th, 2011
-6.0% -6.4% -13.3% -14.7% -16.5% -16.5% -16.9%
DJIA IHSG S&P 500 Nasdaq FTSE 100 Kospi DAX Nikkei 225 CAC 40 Hang Seng SSEA
4.9% 2.4% 0.1% -0.1%
Source : the Economist
Global Indices Valuation as Dec 12, 2011
Trailing PER (x)
• Selama 2011 (hingga 7 December), IHSG merupakan salah satu indeks di pasar global yang mencatatkan kenaikan, dimana IHSG naik +2.4%. • Dua indeks global lainnya yang mencatatkan kenaikan hingga 7 December adalah indeks DJIA yang naik +4.9% dan indeks S&P 500 yang naik tipis +0.1%. • Sementara itu, hampir semua indeks Asia dan Eropa mencatatkan penurunan. Dari Asia, indeks Shanghai dan Hang Seng mencatatkan kinerja terburuk, turun masing masing sebesar -16.9% dan -16.5%. Indeks Nikkei 225 juga mencatatkan penurunan -14.7%. Dari Eropa, indeks CAC 40 mencatatkan kinerja terburuk, turun -16.5%, yang diikuti oleh indeks DAX dan FTSE 100 yang masing masing terkoreksi 13.3% dan -6.0%. • Dari sisi valuasi, indeks Nasdaq mencatatkan trailing P/E tertinggi sebesar 22.55x sedangkan indeks Hang Seng mencatatkan trailing P/E terendah sebesar 8.53x. • Trailing P/E IHSG sendiri sebesar 16.83x, dimana hal ini membuat IHSG menjadi indeks termahal kedua setelah Nasdaq.
Nasdaq IHSG Nikkei 225 Kospi S&P 500 DJIA SSEA DAX FTSE 100 CAC 40 Hang Seng
22.55 16.83 16.67 14.41 13.21 12.59 12.53 10.07 9.97 9.28 8.53 Source : Bloomberg
KINERJA KOMODITAS Commodities Performance as Dec 12, 2011
Percentage
• Dari sektor komoditas, kinerja terbaik dicatatkan oleh timah dan emas, dimana selama 2011 (hingga 12 December) harga LME Timah mengalami kenaikan +29% sementara harga emas spot naik +28%. • Sementara itu, kinerja terendah dicatatkan oleh komoditas minyak mentah dan nikel, dimana harga WTI crude oil naik +19% dan harga LME nickel hanya tumbuh sebesar +6%. • Dari komoditas lainny, harga CPO Rotterdam naik sebesar +25% sementara harga batubara Newcastle naik +22%.
LME Tin
29%
Gold Spot
28%
Rotterdam CPO
25%
NEWC Coal
22%
WTI Crude
LME Nickel
19% 6% Source : Bloomberg, MCI
KINERJA SEKTORAL IHSG Sectoral Performance as Nov 30, 2011
Percentage
• Sektor Aneka Industry merupakan sektor yang mencatatkan pertumbuhan terbaik, dimana sektor ini tumbuh +30.4%. Sementara itu sektor dengan kinerja terburuk dicatatkan oleh sektor Pertambangan yang terkoreksi -23.9%. • IHSG sendiri selama 2011 (hingga 30 November) mencatatkan kenaikan tipis sebesar +0.3%. Sedangkan indeks LQ45 mencatatkan penurunan tipis -0.8%. • Sebanyak lima (5) sektor outperformed terhadap IHSG dan sebanyak lima (5) sektor underperformed terhadap IHSG. • Dari sisi valuation, hingga 9 December, sektor Perdagangan & Jasa mencatatkan trailing P/E tertinggi sebesar 25.61x, sementara sektor Perkebunan mencatatkan trailing P/E terendah sebesar 11.17x. • Trailing P/E IHSG pada periode yang sama tercatat sebesar 16.68x. • Sebanyak empat (4) sektor mencatatkan trailing P/E lebih tinggi dari IHSG sementara itu sebanyak lima (5) sektor memiliki trailing P/E lebih rendah dari IHSG.
-23.9%
Misc industry Consumer goods Manufacturing Trade & service Finance IHSG Property LQ45 Basic industry Agriculture Infrastructure -15.3% Mining
30.4% 20.6% 16.5% 16.1% 3.5% 0.3% 0.2% -0.8% -3.6% -4.8%
Source : IDX
Sectoral Trailing P/E as Dec 9, 2011 Trade & service
25.61
Infrastructure
22.40
Misc industry
21.20
Consumer goods
21.03
IHSG
16.68
Property
16.58
Basic industry
15.01
Mining Finance
Agriculture
13.91 12.70
11.17 Source : Bloomberg
POSISI KEPEMILIKAN INVESTOR ASING Posisi Kepemilikan Asing 33.4
17.5
IDR tn
• Hingga akhir November investor asing masih mencatatkan net buy sebesar IDR 33.4 triliun. • Posisi net buy investor asing tertinggi tercatat pada bulan April dimana investor asing melakukan pembelian saham net sebesar IDR 17.5 triliun. • Sementara itu, investor asing mencatatkan posisi net sell sebanyak tiga kali, yaitu di bulan January (IDR 4 triliun), Maret (IDR 2.3 triliun) serta September (IDR 3 triliun). • Kami perkirakan posisi net sell ini disebabkan tiga katalis negatif eksternal, yaitu 1) masalah defisit budget Amerika, 2) masalah hutang Eropa serta 3) ancaman perlambatan ekonomi China.
8.4 2.1 Jan (4.0)
Feb
Mar (2.3)
Apr
May (0.3)
4.1
5.2
Jun
Jul
Source : IDX
Aug
Sep
(3.0)
2.9
2.6
Oct
Nov
Total
EKONOMI 2011/12
13
WORLD ECONOMIC OUTLOOK – IMF •
•
•
•
•
•
The International Monetary Fund (IMF) memproyeksikan pertumbuhan ekonomi global di 2012 sebesar +4%, sama seperti pertumbuhan 2011. Untuk Amerika Serikat, pertumbuhan ekonomi 2012 turun menjadi +1.9% dari proyeksi 2011 sebesar +4.6%. Sejumlah negara yang tergabung dalam Uni Eropa juga diproyeksikan mencatatkan penurunan GDP pada 2012. Perekonomian Indonesia diperkirakan tumbuh sebesar +6.3% pada 2012, sedikit lebih rendah dari proyeksi 2011 sebesar 6.4%. Pertumbuhan export negara maju turun menjadi 5.2% (dari 6.2%) sementara import hanya sebesar 4% (prior 5.9%) Untuk negara berkembang, pertumbuhan export hanya sebesar +7.8% (prior 9.4%) sementara import sebesar 8.1% (prior 11.1%).
GROSS DOMESTIC PRODUCT Wold Output United States Germany France Italy Spain United Kingdom Portugal Ireland Greece Spain Japan China India Indonesia WORLD TRADE VOLUME Imports Advanced economies Emerging economies Exports Advanced economies Emerging economies Source : IMF
2009
2010
2011
2012
-0.7% -3.7% -5.1% -2.6% -5.2% -3.7% -4.9% -2.5% -7.0% -2.3% -3.7% -6.3% 9.2% 6.8% na
5.1% 3.1% 3.6% 1.4% 1.3% -0.1% 1.4% 1.3% -0.4% -4.4% -0.1% 4.0% 10.3% 10.1% 6.1%
4.0% 4.6% 2.7% 1.7% 0.6% 0.8% 1.1% -2.2% 0.4% -5.0% 0.8% -0.5% 9.5% 7.8% 6.4%
4.0% 1.9% 1.3% 1.4% 0.3% 1.1% 1.6% -1.8% 1.5% -2.0% 1.1% 2.3% 9.0% 7.5% 6.3%
-12.4% -8.0%
11.7% 14.9%
5.9% 11.1%
4.0% 8.1%
-11.9% -7.7%
12.3% 13.6%
6.2% 9.4%
5.2% 7.8%
14
GLOBAL ECONOMY WATCH •
•
•
•
•
•
GDP : China merupakan negara dengan pertumbuhan GDP tertinggi +9.10% sementara Yunani membukukan pertumbuhan GDP terendah turun -5.50%. CPI : India mencatatkan kenaikan inflasi tertinggi sebesar +9.40% sementara di Jepang terjadi deflasi -0.20%. Defisit : China merupakan negara dengan defisit terkecil 1.60% sedangkan defisit terbesar terjadi di Jepang dan Irlandia -10.30%. Unemployement : Tingkat pengganguran tertinggi terjadi di Afrika Selatan 25% sementara negara dengan pengangguran terkecil adalah China sebesar 4.10%. 10Y Yield : Resiko gagal bayar yang dihadapi Yunani membuat 10Y yield bond naik ke level 34.50%, sementara Jepang mencatatkan yield terendah 1.02%. Indonesia : GDP terakhir sebesar +6.50%, CPI +4.20%, defisit -1.80%, tingkat pengangguran 7.10% dan 10Y yield bond sebesar 6.37%.
Country GDP CPI U.S. 1.50% 3.50% Japan -0.70% -0.20% Germany 2.60% 2.50% France 1.60% 2.30% Italy 1.30% 3.30% U.K. 0.50% 5.00% Portugal -1.70% 4.20% Ireland 2.30% 2.90% Greece -5.50% 2.90% Spain 0.80% 2.90% Brazil 2.10% 6.60% Rusia 4.80% 6.80% India 6.90% 9.40% China 9.10% 4.20% South Africa 3.10% 6.00% Indonesia 6.50% 4.20% Source : Bloomberg (as of Dec 12)
Defisit -9.60% -10.30% -1.70% -5.90% -4.00% -8.50% -5.90% -10.30% -8.00% -6.10% -2.50% -1.10% -7.70% -1.60% -4.20% -1.80%
Jobless 8.60% 4.50% 6.90% 9.30% 8.00% 8.30% 12.40% 14.50% 16.30% 21.50% 5.80% 6.40% n/a 4.10% 25.00% 7.10%
10Y Yield 2.01% 1.02% 2.06% 3.29% 6.71% 2.09% 12.99% 8.21% 34.50% 5.95% 9.87% 4.64% 8.47% 7.05% 8.20% 6.37%
15
10Y GLOBAL BOND YIELD •
•
•
•
10 years government bond yield sejumlah negara yang tergabung dalam Uni Eropa mulai menunjukan kenaikan, dimana hal ini memberikan sinyal investor melihat adanya resiko tambahan. Diantara negara dengan perekonomian besar, Italia menunjukan kenaikan 10Y yield terbesar. Sementara itu diantara negara yang tergabung dalam PIGS, kenaikan terbesar dialami oleh Yunani. 10Y yield Italia dalam 1 tahun terakhir naik 222 bps menjadi 6.78% dari sebelumnya 4.56%. Sementara itu 10Y yield Yunani naik 2,282 bps menjadi 34.50% dari 11.68%. Penurunan yield terbesar untuk negara maju dialami Inggris dan Amerika. 10Y yield Inggris dalam setahun turun -140 bps menjadi 2.12% dari 3.52% sementara 10Y yield Amerika turun -130 bps menjadi 2.02% dari 3.32%.
10Y Bond Yield
1yr ago
6mo ago
3mo ago
1mo ago
Current
U.S.
3.32%
2.97%
1.95%
2.06%
2.02%
Germany
2.95%
2.96%
1.74%
1.89%
2.07%
France
3.30%
3.33%
2.53%
3.39%
3.30%
Italy
4.56%
4.79%
5.57%
6.45%
6.78%
U.K.
3.52%
3.22%
2.19%
2.29%
2.12%
10Y Bond Yield
1yr ago
6mo ago
3mo ago
1mo ago
Current
Portugal
6.26%
10.43%
11.30%
11.63%
13.00%
Ireland
6.45%
9.16%
13.20%
8.64%
8.21%
Greece
11.68%
16.73%
23.54%
28.45%
34.50%
Spain
5.41%
5.47%
5.33%
5.85%
6.02%
16
GROSS DOMESTIC PRODUCTS Gross Domestic Products (yoy)
Percentage
5.39
5.8
5.59
4.6
9/1/2011
7/1/2011
5/1/2011
3/1/2011
1/1/2011
11/1/2010
9/1/2010
7/1/2010
5/1/2010
3/1/2010
1/1/2010
11/1/2009
9/1/2009
7/1/2009
5/1/2009
3/1/2009
1/1/2009
11/1/2008
9/1/2008
7/1/2008
5/1/2008
4.16 4.18
Source : Bloomberg
Gross Domestic Products (qoq) 3.76
2.89
1.94
-2.45 -3.57
Source : Bloomberg
9/1/2011
7/1/2011
1/1/2011
11/1/2010
9/1/2010
7/1/2010
5/1/2010
1/1/2010
11/1/2009
9/1/2009
7/1/2009
5/1/2009
3/1/2009
1/1/2009
11/1/2008
1.55
3/1/2011
2.33 1.74
3/1/2010
2.41
3.46
3.45
2.86
2.77
5/1/2011
3.74
9/1/2008
•
6.13
5.28
7/1/2008
•
6.49 6.52 6.54
6.22 6.3 6.25
5/1/2008
•
6.89
3/1/2008
•
Ekonomi Indonesia pada 3Q11 tumbuh sebesar +6.54% yoy, dimana pertumbuhan ini merupakan yang tertinggi selama 2011. Secara qoq, ekonomi Indonesia tumbuh sebesar +3.46% qoq, dan ini juga merupakan pertumbuhan antar quartal yang tertinggi bahkan sejak akhir 2009. Untuk 2011 ini pemerintah mentargetkan pertumbuhan ekonomi sebesar +6.5% sementara target dari Bank Indonesia sebesar +6.3%-6.8%. Untuk tahun 2012 mendatang, pemerintah mentargetkan pertumbuhan ekonomi sebesar +6.7% sementara target dari Bank Indonesia sebesar +6%, lebih rendah dari target resmi pemerintah. Target dari sejumlah lembaga international diantaranya IMF mentargetkan GDP Indonesia tumbuh +6.3% sementara target dari ADB sebesar +6.8%.
Percentage 3/1/2008
•
-1.45
17
EXPORT & NILAI TUKAR RUPIAH
•
•
60 40 20
-40
9/1/2011
5/1/2011
1/1/2011
9/1/2010
5/1/2010
1/1/2010
9/1/2009
5/1/2009
1/1/2009
9/1/2008
5/1/2008
1/1/2008
9/1/2007
5/1/2007
1/1/2007
9/1/2006
-20
5/1/2006
0 1/1/2006
•
Export
Percentage, YoY
•
Krisis yang terjadi di Eropa sedikit banyak sudah mempengaruhi ekspor Indonesia, dimana ekspor bulan October hanya naik sebesar +16.7% yoy, terkecil selama 2011 ini. Kenaikan eksport tertinggi terjadi selama bulan Mei dan Juni dimana ekspor Indonesia naik masing masing sebesar +44.9% yoy dan +49.1% yoy. Nilai tukar rupiah pada pertengahan December mencapai level IDR/USD 9,050, sedikit menguat dibanding minggu ketiga November yang sempat menyentuh IDR/USD 9,150. Pelemahan rupiah ini kami perkirakan selain akibat kebutuhan pembayaran hutang korporat, juga akibat reposisi asset investor asing yang lebih memilih safe-haven. Untuk 2012 mendatang Bank Indonesia memproyeksikan nilai tukar rupiah berada pada kisaran IDR/USD 8,900-9,000 sementara Pemerintah menetapkan sebesar IDR/USD 8,800.
Source : Bloomberg
IDR/USD
IDR
•
13,000 12,500 12,000 11,500 11,000 10,500 10,000 9,500 9,000 8,500 8,000 1/2/2006 1/2/2007 1/2/2008 1/2/2009 1/2/2010 1/2/2011 Source : Bloomberg
18
CONSUMER PRICE INDEX
1/1/2010
5/1/2010
9/1/2010
1/1/2011
5/1/2011
9/1/2011
1/1/2010
5/1/2010
9/1/2010
1/1/2011
5/1/2011
9/1/2011
9/1/2009
5/1/2009
1/1/2009
9/1/2008
5/1/2008
1/1/2008
9/1/2007
5/1/2007
1/1/2007
9/1/2006
5/1/2006
Source : Bloomberg
Inflasi 2.5 2
1.5 1
0.5 9/1/2009
5/1/2009
1/1/2009
9/1/2008
5/1/2008
1/1/2008
9/1/2007
5/1/2007
1/1/2007
-0.5
9/1/2006
0
5/1/2006
•
1/1/2006
•
20 18 16 14 12 10 8 6 4 2 0
1/1/2006
•
Tingkat inflasi pada bulan November mencapai 4.15% yoy, atau yang terendah selama 2011. Inflasi tertinggi terjadi pada bulan January sebesar 7.02% yoy, dan setelah itu mulai mereda. Secara month on month, pada bulan November inflasi mencapai 0.34%. Target inflasi dari Bank Indonesia untuk 2011 diproyeksikan sebesar 4%-6%. Sedangkan untuk 2012 mendatang Bank Indonesia mentargetkan inflasi dapat mencapai 3.5%-5.5%.
Percentarge, MoM
•
Percentage, YoY
Inflasi
Source : Bloomberg
19
LIQUIDITY BI Rate 13
Percentage
12 11 10 9 8 7 6 5 1/9/2006
1/9/2007
1/9/2008
1/9/2009
1/9/2010
1/9/2011
Source : Bloomberg
Money Supply (M2) 21
19 17 15
13 11
9
Source : Bloomberg
9/1/2011
5/1/2011
1/1/2011
9/1/2010
5/1/2010
1/1/2010
9/1/2009
5/1/2009
1/1/2009
9/1/2008
5/1/2008
1/1/2008
9/1/2007
5/1/2007
1/1/2007
9/1/2006
7
5/1/2006
•
14
1/1/2006
•
Pada Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia 10 November lalu, Bank Indonesia memutuskan untuk menurunkan BI Rate sebesar 50 bps ke level 6%. Penurunan ini merupakan yang kedua kalinya dalam tahun ini, setelah sebelumnya pada 10 October BI menurunkan BI Rate dari 6.75% ke 6.5%. Hingga akhir tahun, kami memperkirakan BI Rate akan tetap di level 6%. Money Supply (M2) pada bulan Oktober naik +15.99%, sedikit lebih rendah dari kenaikan bulan sebelumnya yang mencapai +16.19%. Sejak awal 2010 Money Supply M2 tumbuh cukup signifikan, meski sempat mengalami penurunan pada 1Q11. Melihat pola yang tercermin saat ini, kami masih melihat kemungkinan penurunan pertumbuhan M2 di 4Q11 ini.
Percentage, YoY
•
20
CONFIDENCE & RESERVE
1/1/2010
5/1/2010
9/1/2010
1/1/2011
5/1/2011
9/1/2011
1/1/2010
5/1/2010
9/1/2010
1/1/2011
5/1/2011
9/1/2011
9/1/2009
5/1/2009
1/1/2009
9/1/2008
5/1/2008
1/1/2008
9/1/2007
5/1/2007
1/1/2007
9/1/2006
5/1/2006
1/1/2006
Cadangan Devisa
9/1/2009
5/1/2009
1/1/2009
9/1/2008
5/1/2008
1/1/2008
9/1/2007
5/1/2007
1/1/2007
130 120 110 100 90 80 70 60 50 40 30
9/1/2006
•
Source : Bloomberg
5/1/2006
•
120 115 110 105 100 95 90 85 80 75
1/1/2006
•
Consumer Confidence pada bulan November lalu mencapai level 114.3, lebih rendah dari bulan sebelumnya yang mencapai 116.2 point index, dimana ini merupakan yang tertinggi pasca krisis 2008 bahkan sejak awal 2005. Cadangan devisi pada akhir November kembali turun ke level USD 111.32 miliar, dimana penurunan ini merupakan yang ketiga kalinya berturut turut. Jika dibandingkan dengan bulan Agustus dimana cadangan devisa Indonesia mencapai level tertinggi sebesar USD 124.64 miliar, maka cadangan devisa November sudah turun -10.7%. Penurunan cadangan devisi ini kami perkirakan disebabkan oleh langkah Bank Indonesia melakukan stabilisasi atas pergerakan nilai tukar rupiah yang cenderung melemah akibat krisis Eropa.
USD, bn
•
Point index
Consumer Confidence
Source : Bloomberg
21
PENJUALAN MOBIL
1/1/2011
5/1/2011
1/1/2011
5/1/2011
9/1/2011
9/1/2010
9/1/2010
5/1/2010
1/1/2010
9/1/2009
5/1/2009
1/1/2009
9/1/2008
5/1/2008
1/1/2008
9/1/2007
5/1/2007
1/1/2007
Source : Bloomberg
Penjualan Mobil 110% 90%
70% 50% 30%
9/1/2011
5/1/2010
1/1/2010
9/1/2009
5/1/2009
1/1/2009
9/1/2008
-50%
5/1/2008
-30%
1/1/2008
-10%
9/1/2007
10%
5/1/2007
•
95,000 85,000 75,000 65,000 55,000 45,000 35,000 25,000 15,000
1/1/2007
•
Penjualan mobil selama bulan October mencapai 86.3 ribu unit, naik +25% yoy dari penjualan tahun sebelumnya. Tingkat penjualan mobil pada bulan October ini merupakan record tertinggi kedua dalam sejarah otomotif Indonesia. Penjualan tertinggi pertama dicatatkan pada bulan July 2011 dimana penjualan mobil mencapai 89 ribu unit. Jika kita melihat pertumbuhan penjualan mobil secara year on year, terlihat pertumbuhan mulai melambat pada bulan Agustus lalu. Menurut analisa kami, salah satu penyebab turunnya pertumbuhan penjualan mobil ini disebabkan oleh adanya hari raya Lebaran (Agustus) serta banjir yang melanda Thailand sehingga mengganggu supply baik suku cadang maupun CBU untuk pasar otomotif domestik (September, October). Berdasarkan proyeksi Gaikindo, penjualan Honda turun 50%-60% sementara penjualan Toyota turun 30%-40% akibat banjir Thailand ini.
Percentage, YoY
•
Unit
Penjualan Mobil
Source : Bloomberg
22
MOTOR SALES
5/1/2011 5/1/2011
9/1/2011
1/1/2011 1/1/2011
9/1/2010
5/1/2010
1/1/2010
9/1/2009
5/1/2009
1/1/2009
9/1/2008
5/1/2008
1/1/2008
9/1/2007
5/1/2007
1/1/2007
Source : Bloomberg
Penjualan Motor 80% 60% 40% 20%
-40%
9/1/2011
9/1/2010
5/1/2010
1/1/2010
9/1/2009
5/1/2009
1/1/2009
9/1/2008
5/1/2008
1/1/2008
-20%
9/1/2007
0% 5/1/2007
•
820,000 720,000 620,000 520,000 420,000 320,000 220,000 120,000 20,000
1/1/2007
•
Penjualan motor pada bulan October lalu mencapai 715 ribu unit, naik tipis 3% dibanding penjualan tahun sebelumnya. Penjualan motor bulan October ini merupakan record penjualan tertinggi keempat sepanjang sejarah otomotif Indonesia, dimana penjualan tertinggi mencapai 737 ribu unit pada bulan July 2011. Secara pertumbuhan yoy, terlihat pertumbuhan penjualan motor mulai melambat sejak bulan Mei 2010 lalu
Percentage, YoY
•
Unit
Penjualan Motor
Source : Bloomberg
23
PROSPEK IHSG 2012
24
TARGET IHSG 2012 (1) • Baseline target kami untuk IHSG pada 2012 akan ditutup pada level 4,765 dimana target ini mengindikasikan trailing P/E sebesar 19x (yang merupakan rata rata 5 tahun terakhir). • Dengan asumsi IHSG pada akhir 2011 ditutup pada level 4,075 (yang merupakan target kami) maka pada 2012 kami proyeksikan IHSG akan naik sebesar +17%. • Sementara itu, Bullish target kami untuk IHSG ada pada level 7,275 dimana target ini mengindikasikan trailing P/E sebesar 29x serta Bearish target kami untuk IHSG ada pada level 2,257 dimana target ini mengindikasikan trailing P/E sebesar 9x. • EPS IHSG pada 2012 kami proyeksikan akan tumbuh sebesar +11% ke level IDR 250.80/saham. • Dari analisa sektoral, kami proyeksikan pertumbuhan EPS terbesar pada 2012 akan dibukukan oleh sektor Infrastruktur dan Perdagangan, yang masing masing tumbuh +61% dan +39%. • Sementara itu untuk sektor dengan pertumbuhan EPS terendah adalah sektor Keuangan dan Barang Konsumsi yang masing masing turun -8% dan -2%.
Trailing P/E
Bullish P/E (29x)
Baseline P/E (19x)
Bearish P/E (9x)
40.00 35.00 30.00 25.00 20.00 15.00 10.00 5.00 -
EPS Growth Projection FY12f Infrastructure
61%
Trade & service
39%
Misc industry
25%
Mining
15%
IHSG
11%
Agriculture
4%
Basic industry
4%
Property
-1%
Consumer goods
-2%
Finance
-8% Source : Bloomberg
TARGET IHSG 2012 (2) • Pada 2012 kami proyeksikan empat (4) sektor akan outperformed IHSG dalam hal pertumbuhan EPS sementara lima (5) sektor akan underperformed terhadap IHSG. • Oleh karena proyeksi pertumbuhan tersebut, maka untuk 2012 kami merekomendasikan sektor Infrastruktur, Perdagangan (Alat Berat), Aneka Industri (Otomotif) dan Pertambangan. • Dari sisi valuation (untuk value investing), kami melihat saat ini sektor Industri Dasar, Perkebunan dan Infrastruktur diperdagangkan dibawah trailing P/E rata rata mereka, sehingga kami melihat sektor ini undervalued. • Sementara itu, untuk sektor Barang Konsumsi dan Perdagangan saat ini diperdagangkan diatas rata rata trailing P/E mereka, sehingga kami melihat sektor ini sudah overvalued.
Sectoral Over/Under Valued Consumer goods Trade & service
Finance
-11% -21%
Misc industry
-21%
IHSG Property
-34%
Mining
-28%
-32% -46%
-50%
Infrastructure Agriculture
Basic industry Source : Bloomberg
9% 7%
TECHNICAL VIEW 2012
27
TECHNICAL VIEW Terdapat beberapa pendekatan yang bisa diambil berkenaan dengan pandangan teknikal terhadap prospek IHSG di tahun 2012. • Sepanjang tahun 2011 praktis IHSG bergerak menguat atau berada dalam kecenderungan menguat yang mana hingga pertengahan Desember indeks masih mencoba untuk dapat bertahan di atas MA 200 (3,750) yang merupakan indikasi pergerakan indeks untuk jangka panjang, Mayor trend indeks memungkinkan untuk membawa indeks kembali menguat pada tahun depan (2012) menuju target di 4,820 yang sekaligus merupakan target level dari Wave 3 (extended). Akan tetapi melihat minor tren dari IHSG diperkirakan indeks dapat mengalami koreksi terlebih dahulu di awal tahun yang berpotensi membawa indeks menuju support level pada Gann Fann di 3,225. MACD (monthly chart) masih menunjukkan potensi adanya pelemahan bagi indeks. • Equidistance channel, indeks masih berpotensi untuk melemah dalam jangka pendek menuju support level di 3,495, dan diprediksi dapat bergerak menguat di tahun 2012 menuju resistance level di 5,275
TECHNICAL VIEW • Ditinjau dari daily chart (jangka pendek), hingga saat ini indeks masih melanjutkan masa konsolidasinya yaitu menguji MA 200 yang sekaligus merupakan support level pada equidistant channel. IHSG berpeluang untuk menguat dalam jangka pendek menuju target dari flag pattern (3,965) jika mampu melewati resistance level di 3,875, akan tetapi jika indeks mampu mematahkan kecenderungan naiknya (melewati 3,735) dimungkinkan untuk berlanjut melemah menuju support level di 3,630. • Technical rebound juga berpotensi terjadi jika indeks mampu bertahan di atas support level 3,735 dan berpeluang bergerak menuju target dari wave 3 yang sekaligus resistance level pada equidistant channel yaitu di 4,200 • IHSG juga berpeluang membentuk flag pattern yaitu dengan support level di 3,620 dan resistance level di 3,860 yang mana jika resistance level tersebut mampu dilewati maka target kenaikan pada indeks berada di level 4,450.
TECHNICAL VIEW • Kesimpulan: Minor tren pada indeks masih mengalami masa konsolidasi yang mana jika indeks mampu melewati MA 200 (3750), maka indikasi pelemahan indeks dapat bergerak menuju support level di 3,620 yang sekaligus support level pada Retracement dan Flag pattern, yang dengan demikian maka diperlukan adjustment terhadap wave 2. Namun jika indeks mampu bertahan di atas support level tersebut maka berpeluang untuk terjadi technical rebound dan bergerak menuju target terdekat dari flag pattern di 4,000. Mayor tren indeks masih berpotensi menguat yaitu bergerak menuju target minimal dari wave 3 (extended) di 4,820 yang sekaligus berpeluang menuju resistance level pada equidistance channel di 5,275. Support level : 3,620/3,495/3,225 Resistance level : 4,000/4,820/5,275
SEKTORAL OUTLOOK 2012
31
SEKTOR KOMODITAS : OIL & GAS WTI Crude Oil 100 94
98
95
95
97
80
USD/barrel
• Harga rata rata minyak mentah, WTI Crude Oil, pada 2011 ini kami proyeksikan mencapai USD 95/barrel, naik +18.75% dari harga rata rata 2010. • Untuk tahun 2012 mendatang, kami proyeksikan harga rata rata minyak mentah dapat mencapai USD 97/barrel, naik tipis +2.11% dari harga rata rata 2011. • Berdasarkan data dari IEA yang tercantum dalam World Energy Outlook 2010, pertumbuhan permintaan energy minyak bumi antara 2009 hingga 2035 akan tumbuh sebesar +0.6% CAGR, dimana permintaan tertinggi datang dari China +2.4% CAGR dan India +3.6% CAGR. Permintaan dari negara maju yang tergabung dalam OECD diperkirakan akan turun sebesar -0.6% CAGR. • Kinerja saham yang masuk dalam sektor oil & gas selama 2011 (hingga 9 December), harga saham BIPI mencatatkan kinerja terbaik dengan naik +70%. Sementara itu, harga saham MEDC dan PGAS mencatatkan kinerja terburuk dimana kedua saham tersebut terkoreksi -29%. • Untuk 2012 ini kami tidak memiliki Top Picks saham untuk sektor oil & gas.
72 66
FY06
62
FY07
FY08
FY09
FY10
3M11 6M11 9M11 FY11f FY12f
Source : Bloomberg, MCI
Oil & Gas Sectoral Performance as Dec 9, 2011 BIPI
70%
ENRG
24%
Crude oil IHSG
-29%
PGAS
-29%
MEDC
19% 2%
Source : Bloomberg, MCI
SEKTOR KOMODITAS : BATUBARA NEWC Coal 129
128
124
123
121 112
99
USD/m.ton
• Harga rata rata batubara thermal, NEWC Coal, pada 2011 ini kami proyeksikan mencapai USD 121/ton, naik +22.22% dari harga rata rata 2010. • Untuk tahun 2012 mendatang, kami proyeksikan harga rata rata batubara thermal hanya sebesar USD 112/ton, turun tipis -7.44% dari harga rata rata 2011. • Berdasarkan data dari IEA yang tercantum dalam World Energy Outlook 2010, pertumbuhan permintaan batubara thermal antara 2009 hingga 2035 akan tumbuh sebesar +0.6% CAGR, dimana permintaan tertinggi datang dari Indonesia +4.4% CAGR dan India +2.8% CAGR. Permintaan dari China diperkirakan hanya tumbuh +1.2% CAGR dan permintaan dari negara maju yang tergabung dalam OECD diperkirakan akan turun sebesar -1.7% CAGR. • Kinerja saham yang masuk dalam sektor batubara selama 2011 (hingga 9 December) berada dibawah kinerja IHSG. Harga saham BORN mencatatkan kinerja terburuk, dimana terkoreksi -39%. • Untuk 2012 ini Top Picks saham kami untuk sektor batubara adalah PTBA (12mo TP IDR 28,100), ITMG (12mo TP IDR 53,700) dan ADRO (12mo TP IDR 2,900).
72
67 49
FY06
FY07
FY08
FY09
FY10
3M11 6M11 9M11 FY11f FY12f
Source : Bloomberg, MCI
Coal Sectoral Performance as Dec 9, 2011 Coal IHSG
BYAN -19%
-21%
-39%
0%
HRUM ADRO
-25%
ITMG
-27%
2%
BRAU
-25%
-26%
22%
PTBA BUMI
BORN Source : Bloomberg, MCI
SEKTOR KOMODITAS : METAL (1) LME Nickel
USD/m.ton
37,089
26,905 24,155
25,573
27,155
24,339
21,811
21,058
23,100
14,712
FY06
FY07
FY08
FY09
FY10
3M11 6M11 9M11 FY11f FY12f
Source : Bloomberg, MCI
LME Tin 29,917 29,267
27,660
26,300 21,370
20,408
USD/m.ton
• Harga rata rata nickel, LME Nickel, pada 2011 ini kami proyeksikan mencapai USD 23,100/ton, naik tipis +5.91% dari harga rata rata 2010. • Untuk tahun 2012 mendatang, kami proyeksikan harga rata rata nickel dapat mencapai sebesar USD 27,155/ton, naik +17.55% dari harga rata rata 2011. • Harga rata rata timah, LME Tin, pada 2011 ini kami proyeksikan mencapai USD 26,300/ton, naik +28.87% dari harga rata rata 2010. • Untuk tahun 2012 mendatang, kami proyeksikan harga rata rata timah hanya sebesar USD 21,370/ton, turun -18.75% dari harga rata rata 2011.
18,455
14,492
13,618
8,737
FY06
FY07
FY08
FY09
FY10
3M11 6M11 9M11 FY11f FY12f
Source : Bloomberg, MCI
SEKTOR KOMODITAS : METAL (2) Gold Spot 1,536 1,575 1,388 USD/t.ounce
• Harga rata rata emas, Gold Spot, pada 2011 ini kami proyeksikan mencapai USD 1,575/t.ounce, naik +28.36% dari harga rata rata 2010. • Untuk tahun 2012 mendatang, kami proyeksikan harga rata rata emas hanya sebesar USD 1,205/ton, turun -18.75% dari harga rata rata 2011. • Kinerja saham yang masuk dalam sektor metal selama 2011 (hingga 9 December) berada dibawah kinerja IHSG. Harga saham TINS dan INCO mencatatkan kinerja terburuk, dimana masing masing terkoreksi -38% dan -36%. • Untuk 2012 ini Top Picks saham kami untuk sektor metal adalah INCO (12mo TP IDR 4,000) dan ANTM (12mo TP IDR 2,000).
1,449
1,227
1,205
FY10
3M11 6M11 9M11 FY11f FY12f
974 872 697 605
FY06
FY07
FY08
FY09
Source : Bloomberg, MCI
Metal Sectoral Performance as Dec 9, 2011 Tin
29%
Gold
28%
Nickel
IHSG -19% -33%
6%
2%
BRMS ANTM
-36%
INCO
-38%
TINS Source : Bloomberg, MCI
SEKTOR KOMODITAS : SEMEN Penjualan Semen 49.0
Juta ton
• Berdasarkan data dari Asosiasi Semen Indonesia, penjualan semen 2011 diproyeksikan mencapai 43 juta ton, atau naik tipis +5.39% dibanding penjualan 2010. • Sedangkan untuk 2012 mendatang diproyeksikan penjualan semen mampu mencapai 49 juta ton, atau tumbuh +13.95% dari 2011. Kenaikan cukup tinggi ini terutama didukung oleh penambahan kapasitas produksi yang dilakukan oleh SMGR, INTP, SMCB dan Semen Bosowa. • Hingga akhir 2011, SMGR diproyeksikan menguasai 37% pasar semen nasional, diikuti oleh INTP 34% dan SMCB 15%. • Kinerja saham yang masuk dalam sektor semen selama 2011 (hingga 9 December), harga saham SMGR mencatatkan kinerja terbaik dengan naik tipis +1%. Sementara itu, harga saham INTP dan SMCB mencatatkan kinerja terburuk dimana kedua saham tersebut terkoreksi -4%. • Untuk 2012 ini Top Picks saham kami untuk sektor semen adalah INTP (12mo TP IDR 19,000), SMCB (12mo TP IDR 2,375) dan SMGR (12mo TP IDR 12,300).
30.2 27.2
27.5
FY02
FY03
FY04
31.5
32.1
FY05
FY06
38.1
39.1
FY08
FY09
40.8
43.0
34.2
FY07
FY10 FY11f FY12f
Sumber : Asosiasi Semen Indonesia
Cement Sectoral Performance as Dec 9, 2011
IHSG
SMGR
-4%
-4%
INTP
SMCB Source : Bloomberg, MCI
2%
1%
SEKTOR KOMODITAS : HEAVY EQUIPMENT Produksi Alat Berat Indonesia 10,000
7,000 5,914
Unit
• Berdasarkan data dari Asosiasi Industri Alat Berat Seluruh Indonesia, penjualan alat berat 2011 diproyeksikan mencapai 7,000 unit, atau naik +49.22% dibanding penjualan 2010. • Sedangkan untuk 2012 mendatang diproyeksikan penjualan alat berat mampu mencapai 10,000 unit, atau tumbuh +42.86% dari 2011. Kenaikan produksi yang cukup tinggi ini terutama sebagai antisipasi masih tingginya permintaan dari sektor pertambangan dan pekebunan. • Industri pertambangan merupakan pengguna terbesar alat berat sebesar 61%, diikuti perkebunan 19%, konstruksi 11% dan kehutanan 9%. • Kinerja saham yang masuk dalam sektor alat berat selama 2011 (hingga 9 December), harga saham INTA dan HEXA mencatatkan kinerja terbaik dengan masing masing naik +20% dan 19%. Sementara itu, harga saham UNTR mencatatkan kinerja terendah naik hanya sebesar +4%. • Untuk 2012 ini Top Picks saham kami untuk sektor alat berat adalah UNTR (12mo TP IDR 33,400) dan INTA (12mo TP IDR 950).
4,789 3,244
4,691
2,618 1,814
FY05
FY06
FY07
FY08
FY09
FY10
FY11f
FY12f
Source : Asosiasi Industri Alat Berat Seluruh Indonesia
Heavy Equipment Sectoral Performance as Dec 9, 2011
INTA
20%
HEXA
19%
UNTR
IHSG
4%
2% Source : Bloomberg, MCI
SECTORAL OUTLOOK: TELECOMMUNICATION • Persaingan ketat di industri telekomunikasi pada tahun 2012 diperkirakan masih akan berlanjut. Tingkat penetrasi pelanggan yang sudah jenuh, diperkirakan akan mendorong kembali terjadinya kompetisi yang ketat dari para operator telekomunikasi untuk meningkatkan jumlah pelanggannya.
Telecommunication Stocks Performance 31 Dec 2010 - 9 Dec 2011 -14.2%
• Kompetisi tersebut diperkirakan akan membuat pertumbuhan pendapatan dari layanan suara dan sms cenderung rendah bahkan menurun. Gencarnya penggunaan layanan data dan internet oleh masyarakat diperkirakan masih akan mendorong pertumbuhan yang signifikan pada pendapatan dari data dan internet. • Hal tersebut akan membuat pendapatan konsolidasi emiten sektor ini mengalami pertumbuhan yang rendah. Tingginya biaya promosi untuk menarik pelanggan menjadi ancaman bagi pertumbuhan laba perusahaan. Efisiensi biaya sangat dibutuhkan bagi perusahaan. Saham pilihan kami untuk sektor ini adalah TLKM (TP 8,600) dan EXCL (TP 5,350).
EXCL -9.4%
TLKM ISAT
-2.8%
0.0%
FREN IDX
1.5%
BTEL -20%
-15%
-10%
-5%
14.9% 0%
5%
10%
15%
20%
SECTORAL OUTLOOK: CONSUMER & RETAIL •
•
•
Meningkatnya daya beli masyarakat menengah yang antara lain didorong oleh meningkatnya pendapatan, jumlah penduduk angkatan kerja yang relatif besar, serta turunnya suku bunga menjadi pendorong pertumbuhan sektor konsumer dan ritel. Apalagi didorong oleh budaya masyarakat yang cenderung konsumtif serta gencarnya promosi dengan menggunakan kartu kredit.
Consumer & Retail Sector Performance 31 Dec 2010 - 9 Dec 2011 MPPA
-38.3% -31.8% -2.6%
Omzet ritel modern tahun 2012 diperkirakan tumbuh 15% YoY menjadi IDR 138 triliun dari estimasi tahun 2011 IDR 120 triliun. Pertumbuhan ini antara lain didorong oleh meningkatnya jumlah gerai sekitar 2,500 unit dari estimasi 2011 yang sebesar 15,000 unit. Peningkatan jumlah gerai ini terutama dari minimarket.
RALS INDF 1.5%
IDX KLBF
5.4%
ICBP
5.9% 6.4%
UNVR MYOR
22.8%
ACES
Untuk sektor ini saham-saham pilihan kami adalah INDF (TP 5,550), ICBP (TP 5,800), UNVR (TP 17,350), KLBF (TP 3,600) dan MAPI (TP 5,400).
32.2%
GGRM
56.3%
CSAP
91.6%
MAPI -60%
-40%
-20%
96.3% 0%
20%
40%
60%
80%
100% 120%
SECTORAL OUTLOOK: PLANTATION
Oil World memperkirakan harga CPO tahun 2012 berkisar USD 1,000/ton –USD1,050/ton. Beberapa faktor yang bisa menahan kenaikan harga diantaranya peningkatan produksi kedelai di AS, peningkatan produksi CPO selama Juli-Desember serta perlambatan ekonomi AS dan Eropa. Namun stok CPO tahun depan diperkirakan tidak akan meningkat signifikan karena cuaca tidak menentu, sehingga produsen kesulitan meningkatkan produksi sesuai dengan permintaan. Pada triwulan I 2012 diperkirakan akan cenderung terjadi peningkatan harga karena di saat produksi rendah akibat tingginya curah hujan, permintaan dari China meningkat karena adanya Chinese New Year. Sedangkan pada bulan Mei-Juni, harga diperkirakan akan cenderung turun karena naiknya produksi. Perlu dicermati juga pergerakan harga minyak mentah. Rec.: SIMP (TP 1,380).
Plantation Sector Performance 31 Dec 2010 - 9 Dec 2011 GZCO
-37.2%
UNSP
-29.5%
JAWA
-25.5%
AALI
-16.8% -10.5%
LSIP
-9.6%
SIMP
-7.0%
BWPT
-5.5% SGRO 1.5%
IDX
34.0%
SMAR
51.2%
TBLA -50%
-40%
-30%
-20%
-10%
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
SECTORAL OUTLOOK: BANKING •
•
•
•
•
•
Solidnya kondisi makro mendorong pertumbuhan kredit perbankan nasional mencapai 23.8% hingga September 2011 Bank yang membukukan kredit diatas rata-rata: BMRI (27.76%), BBNI (27.48%), BBCA (26.98%), BDMN (25.3%) dan BJBR (25.93%). Penurunan BI rate menjadi 6% akibat rendahnya inflasi dan kekhawatiran krisis eropa memicu pertumbuhan kredit yang ekspansif di tahun 2012 dengan LDR di atas 80% Pertumbuhan net income yoy terbesar hingga September 2011 di dominasi bank pemerintah seperti BBRI (56.69%), BMRI (43.57%) dan BBNI (37.41%) Kualtas asset yang tercermin dari NPL yang terus turun sejak kuartal I 2011. NPL per September 2011 sebesar 2.67% sedangkan pada kuartal I dan II sebesar 2.81% dan 2.74% Recommendation : BBRI BUY TP : IDR 7700 , BMRI BUY : IDR 8300
Banking Sector Performance 1 jan 2011-10 Des 2011 IDX
0.86%
-10.77% BBKP BJBR
-38.03% -25.75%
BBTN BBNI
-20.91%
3.29%
BDMN BBCA BMRI BBRI
22.48% 2.33% 29.47%
41
SECTORAL OUTLOOK: POULTRY •
•
•
•
•
•
Berdasarkan estimasi Gabungan Pengusaha Makanan Ternak (GPMT) hingga September 2011 industri poultry tumbuh 13% diatas ekspektasi sebesar 6%. Kondisi makro ekonomi dan tingkat permintaan yang tinggi menjadi pendorong pertumbuhan industri pakan ternak, DOC dan produk turunannya. Konsumsi daging ayam per kapita mencapai 6-7 kg naik 18-37% dari tahun 2010 sebesar 5.1 kg (FAO) dan diperkirakan akan meningkat di tahun 2012 pada kisaran 9-10 kg per kapita Untuk pemenuhan permintaan yang masih tinggi emiten CPIN, JPFA, MAIN dan SIPD telah mempersiapkan capex di tahun 2012 untuk pembangunan pabrik pakan ternak dan DOC Net profit per september 2011 CPIN tumbuh 32%, JPFA 18%, MAIN 35% dan SIPD -56% Recommendation : CPIN BUY TP: IDR 3,100, JPFA BUY TP: IDR 5,100
Poultry Sector Performance 1 Jan 2011-10 Des 2011
IDX
-25.68%
0.86%
SIPD
MAIN
48.39%
JPFA
30.71%
CPIN
29.89%
42
SECTORAL OUTLOOK : PROPERTI • • • • •
• •
Pasar properti Indonesia pada awal 2012 diperkirakan akan mengalami kepanikan sesaat. Namun, tahun 2012 diprediksi kenaikan harga rumah kelas atas sekitar +20%. Tren pasar properti pada tahun 2012-2013 diperkirakan bakal beralih ke luar Pulau Jawa. Permintaan lahan industri akan terus berlanjut sampai 2012, dimana saat ini ada 20 perusahaan yang siap membangun pabrik dengan total areal mencapai 400 ha. Secara makroekonomi prospek sektor properti di tahun 2012 memang masih baik karena beberapa faktor. 1. Daya beli masyarakat tetap tinggi. 2. Munculnya kelas menengah baru 3. Motif berinvetasi pada properti yang saat ini memberikan yield yang tinggi. Yield di Indonesia saat ini sebesar 10.21% Pertumbuhan volume penjualan properti di tahun 2012 bisa mencapai 12% - 15%. Untuk emiten sektor properti, potensi pertumbuhan ada pada BSDE (TP 1,380), ELTY, (TP 164) dan KIJA (TP 270)
Indeks Harga Properti Resindensial 160.00 150.00 140.00 130.00 120.00 110.00 100.00
Sumber: Bank Indonesia, MCI
Kinerja Sektor Properti Per 9 Desember 2011 ELTY
-35.40%
KIJA
-40.00% Sumber: MCI
-20.00%
53.39%
BSDE
1.15%
IHSG
0.86%
0.00%
20.00%
40.00%
60.00%
SECTORAL OUTLOOK : KONSTRUKSI • • •
• • • • • •
Anggaran infrakstruktur Pemerintah sebesar IDR 755 triliun dari tahun 2011-2014. Sebesar IDR 544 triliun diperoleh dari pemerintah dan sisanya IDR 211 triliun dari kerja sama pemerintah dengan swasta (public private partnership). Adapun alokasi sebesar IDR 143 triliun untuk membangun jalan, IDR 138 triliun untuk jalur kereta api, IDR 49 triliun untuk pelabuhan, IDR 14 triliun untuk bandara, dan IDR 288 triliun untuk kelistrikan. Koridor Jawa mendapat alokasi IDR 213 triliun atau 28% dari total anggaran, dan sisa 72% untuk koridor lainnya. Pada 2012 anggaran Kementerian PU tercatat sebesar IDR 61.18 triliun, naik +7% dibading tahun 2011. Gabungan Pelaksana Konstruksi Nasional Indonesia memproyeksi realisasi belanja konstruksi nasional akan menjadi IDR150 triliun pada tahun 2012. Pasar EPC diperkirakan akan terus naik, baik di sektor listrik maupun migas. Sebanyak 24 jalan tol ditargetkan mulai dibangun pada tahun 2012 dengan total pajang jalan mencapai 948.63km. Untuk emiten sektor konstruksi, potensi pertumbuhan ada pada WIKA (TP 750), ADHI (TP 850), dan JSMR (TP 4,425)
Tahun
(Prediksi) PDB
Kebutuhan Investasi Pekerjaan Umum dan Permukiman
2010
6,050
108.9
2011
6,419
122.0
2012
6,817
136.3
2013
7,246
152.2
2014
7,710
169.6
total
34,242
689.0
Sumber: Kementrian PU Keterangan : dalam trilun Rp
Kinerja Sektor Konstruksi Per 9 Desember 2011 JSMR ADHI
-51.63%
WIKA
-30.43%
IHSG -60.00% Sumber: MCI
16.20%
-40.00%
-20.00%
0.86%
0.00%
20.00%
TERIMA KASIH
45
MEGA CAPITAL INDONESIA
Danny Eugene
[email protected]
Head of Research Economic, Mining, Misc Industry
Ratna Lim
[email protected]
Research Analyst Telecommunication, Consumer, Plantation, Retail
Aryacipta Subandrio
[email protected]
Research Analyst Property, Construction
Arief Fahruri
[email protected]
Research Analyst Banking, Poultry
Fadlillah Qudsi
[email protected]
Technical Analyst
Equity Sales & Trading Tel. (6221) 7917 5571-76, 79175580 Fax.(6221) 7917 5032 Fund Management Tel. (6221) 7917 5578-58 Fax.(6221) 7917 5031 Research Department Tel. (6221) 7917 5599 Fax.(6221) 7917 5032
Fixed Income Sales & Trading Tel. (6221) 79175559-62 Fax. (6221) 7919 3900 Investment Banking Tel. (6221) 7917 5599 Fax. (6221) 7919 3900 Marketing Department Tel. 021-79175579 Fax. (6221) 7917 5037
DISCLAIMER This Document is for information only and for the use of the recipient. It is not to be reproduced or copied or made available to others. Under no circumstances is it to be considered as an offer to sell or solicitation to buy any security. Any recommendation contained in this report may not be suitable for all investors and strictly a personal view and should not be used as a sole judgment for investment. Moreover, although the information contained herein has been obtained from sources believed to be reliable, its accuracy, completeness and reliability cannot be guaranteed. All rights reserved by PT Mega Capital Indonesia.