PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM LEARNING TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATA KULIAH DASAR AKUNTANSI DENGAN MEMPERHATIKAN EMOTIONAL QUOTIENT (EQ) DAN MOTIVASI BERPRESTASI 1) Oleh : Sri Sumaryati 2) Abstract The purpose of this research are to know effect toward student’s a achivement motivation, emotional quotient on basics accounting between the application of quantum learning model with ekspositori learning model. This research is an experimental research on the students of the Program Studi Ekonomi FKIP UNS. The techinique of sampling was random sampling. The sample of the research consist of 81 students that populaton to representative. The instrument use for collecting the data consisten the test of achievement test, the questionaire of achievement motivation and emotional quotient. To test the validity of the objective form, the Product moment correlation from Pearson is employed, and to test the reliability , the KR-20 was used. To evaluate the validity of questionnaire, the Alpha Cronbach formula is employed. To analyze data, researcher apllied the analysis of variance (ANOVA) multiway at significance level 0,05. The data analysis result that : (1) there is the difference of effect between the application of quantum learning and ekspositori learning models toward student’s achievement on basics accounting ( F count 4,277 > F (0.05) 3,97) (2) there is difference of effect toward student’s achievement on basics accounting between students who have high achivement motivation with those students who have low achivement motivation ( Fcount 8.753 > F (0.05) 3,97) ( (3) there is difference of effect toward student’s achievement on basics accounting between students who have high emotional quotient with those students who have low emotional quotient. ( Fcount 18.498 > F (0.05) 3,97) (4) there is interaction of the effect of the learning models ( quantum learning and ekspositori learning), achivement motivation and emotional quotient toward student’s achievement on basics accounting. ( Fcount 6,418 > F (0.05) 3,97). Considering the result of this research, the researcher propose some suggestion : first, the students achievement of basic accounting can be improved through the attempt in applying quantum learning models; second, in selecting and utilizing learning models, teacher should be consider the student achievement motivation and the student emotional quotient Keywords: Quantum learning, Expository learning, Achievement motivation, emotional quotient, finally learning, subject in Basic Accounting
1) Ringkasan Thesis 2) Dosen Pendidikan Ekonomi BKK P.Akuntansi FKIP UNS JUPE “Pengaruh Model Pembelajaran Quantum.....”
95
memperoleh nilai D ( 1,00 – 1,99).
PENDAHULUAN Proses belajar mengajar adalah suatu
kegiatan
menghasilkan laku.
Hasil
tersebut
cukup
merisaukan
yang
dapat
pengajar karena dengan hasil yang
perubahan
tingkah
belum memuaskan tersebut tentu
Perubahan-perubahan
yang
ada
didik
pembelajaran dasar dasar akuntansi.
mencakup perubahan dalam bidang
Berdasarkan hasil umpan balik pada
kognitif,
setiap akhir perkuliahan mata kuliah
terjadi
dalam
diri
afektif
peserta
dan
psikomotorik.
Tetapi dalam kenyataannya proses
Dasar
belajar
mengajar
Dasar
dalam
Akuntansi
proses
suasana
selalu
pembelajaran pada saat perkuliahan
seperti
yang
mata kuliah ini diperoleh hasil bahwa
pula
yang
7,35%
mahasiswa
pembelajaran
mata
dengan
jumlah
hasil
diharapkan.
Demikian
pada
salah
tidak
mencapai
terjadi
yang
menyatakan
mahasiswa
kuliah Dasar Dasar Akuntansi di
cukup
Program Studi Pendidikan Ekonomi
suasana kelas terasa panas dan
FKIP UNS.
sumpek,
.Berdasar pengalaman peneliti sebagai Dasar
pengampu Dasar
mata
Akuntansi,
kuliah
banyak
yang
menyebabkan
14,71%
menyatakan
perkuliahan membosankan karena kurang
melibatkan
mahasiswa,
Praktek
33,82% menyatakan materi yang
Akuntansi dan Komputer Akuntansi,
dipelajari sangat banyak, 44,12%
dimana
menyatakan dosen kurang bervariasi
ketiganya
keterkaitan
yang
Mahasiswa
mempunyai sangat
dalam
erat.
mengikuti
dalam
penggunaan
mengajar.
Hal
perkuliahan Praktek Akuntansi dan
menyebabkan
Komputer Akuntansi di semester
memahami
3
metode
tersebut
dapat
mahasiswa
kurang
manfaat
dari
dan 4 masih banyak mengalami
perkulihanan tersebut dan proses
kesulitan
waktu
perkuliahan tidak diikuti mahasiswa
melakukan input data transaksi ke
dengan penuh semangat. Sebagai
jurnal. Hal ini terjadi karena bekal
akibatnya tidak terjalin hubungan
yang
emosional yang akrab antara dosen
terutama
dimiliki
pada
mahasiswa
tentang
dasar akuntansi dirasakan masih
dan
mahasiswa,
serta
kurang
kurang maksimal, terbukti sekitar 41
merangsang kecerdasan emosi bagi
% mahasiswa memperoleh nilai C
mahasiswa.
(2,00 – 2,99), 11 % mahasiswa JUPE “Pengaruh Model Pembelajaran Quantum.....”
96
Untuk mengatasi permasalahan
seperti fakta, ketrampilan, nilai dan
tersebut maka perlu dikembangkan
konsep dan bagaimana hidup serasi
suatu
dengan sesama, atau sesuatu hasil
model
pembelajaran
yang
dapat menciptakan suasana belajar yang
menumbuhkan
rasa
aman,
belajar yang diinginkan. Berangkat dari hal di atas, maka
nyaman dan menyenangkan pada diri
permasalahan dalam
mahasiswa, sehingga mereka akan
adalah
lebih mudah dalam belajar.
perbedaan
Model
Quantum
1)
penelitian ini
Apakah
terdapat
pengaruh
antara
Learning
penerapan model Quantum Learning
model
dengan model konvensional terhadap
pembelajaran yang dilakukan dengan
prestasi belajar mata kuliah dasar
adanya
bermacam-
akuntansi?
2)
macam interaksi yang ada di dalam
perbedaan
prestasi
dan di sekitar situasi belajar, antara
kuliah dasar akuntansi antara siswa
lain dengan
yang
merupakan
salah
satu
penggubahan
menerapkan metode
pembelajaran
bervariasi
memiliki
Apakah
terdapat
belajar
emotional
mata
quotient
serta
(EQ) tinggi dan rendah ? 3) Apakah
suasana
terdapat perbedaan prestasi belajar
pembelajaran yang menyenangkan
mata kuliah dasar akuntansi antara
sehingga
siswa
pengkondisian
dapat
merangsang
yang
memiliki
motivasi
kecerdasan
emosi
dan
motivasi
berprestasi tinggi dan rendah ? 4)
berprestasi
mahasiswa.
Dengan
Apakah terdapat interaksi pengaruh
demikian mahasiswa yang semula
antara
tidak tertarik dengan mata kuliah
pembelajaran ,
dasar dasar akuntansi akan menjadi
(EQ)
tertarik
terhadap prestasi belajar mata kuliah
untuk
mempelajarinya.
Manfaat lainnya adalah mahasiswa
pendekatan
dan
model
emotional quotient motivasi
berprestasi
dasar akuntansi ?
akan mudah mempelajari konsep
Penelitian ini bertujuan untuk
sesuai dengan tujuan pembelajaran.
mengetahui : 1) Perbedaan pengaruh
Dunne & Wragg dalam Anwar Jasin
antara penerapan model Quantum
(1996:12-13)
bahwa
Learning dengan model konvensional
mempunyai
terhadap prestasi belajar mata kuliah
pembelajaran
menjelaskan efektif
beberapa karakteristik antara lain
dasar
memudahkan
dan
prestasi belajar mata kuliah dasar
merupakan sesuatu yang bermanfaat
akuntansi antara siswa yang memiliki
murid
belajar
JUPE “Pengaruh Model Pembelajaran Quantum.....”
akuntansi
.2)
Perbedaan
97
emotional quotient (EQ) tinggi dan
cara
siswa
seseorang
yang
memiliki
emotional
yang
lebih
baik.
selalu
Apabila
berpikir
untuk
quotient (EQ) rendah .3) Perbedaan
mengerjakan sesuatu dengan lebih
prestasi belajar mata kuliah dasar
baik, maka dapat dikatakan bahwa
akuntansi antara siswa yang memiliki
orang
motivasi berprestasi tinggi dan siswa
berprestasi
yang memiliki motivasi berprestasi
Beck
rendah . 4) Interaksi pengaruh antara
achievement is desire or tendency to
pendekatan
overcome
model
pembelajaran,
tersebut
memiliki
motivasi
tinggi.
Menurut
yang
(1990:291)
“Need
obstacles,
to
for
exercise
emotional quotient (EQ) dan motivasi
power, to strive, to do something
berprestasi terhadap prestasi belajar
difficult as well and quickly possible”.
mata kuliah dasar akuntansi.
(motivasi berprestasi itu berhubungan
Hasil penelitian ini diharapkan
erat dengan keinginan individu untuk
memberi manfaat sebagai berikut ; 1)
mengatasi
Segi teoritis sebagai sumbangan ilmu
kekuatan, mengerjakan sesuatu yang
pengetahuan
mengenai
upaya
sulit dengan baik, cepat dan hasil
peningkatan
prestasi
belajar
yang
mahasiswa
antara
lain
dengan
memuaskan).
Heckhausen
digunakannya beberapa alternative
Haditono
model
bahwa
pembelajaran,
model
antara
pembelajaran
learning,
terutama
lain
quantum dari
segi
rintangan,
menyatakan
dengan
motivasi
yang secara ringkas bisa dinyatakan
dan motivasi berprestasi. 2) Segi
1) Berorientasi
menawarkan
Rahayu
prestasi yang tinggi memiliki ciri-ciri
sebagai berikut :
adalah
Siti
(1987:26)
peningkatan emotional quotient (EQ)
Praktis
Selanjutnya
dalam
individu
melatih
kepercayaan
sukses diri
yang
dan lebih
alternative model pembelajaran yang
dalam menghadapi prestasi yang
mampu
terkait dengan tugas.
untuk
kecerdasan berprestasi sehingga
meningkatkan
emosi
dan
pada akan
motivasi
mahasiswa
tercipta
proses
pembelajaran yang lebih efektif. Pada dasarnya manusia selalu
berusaha
memenuhi
untuk
kebutuhannya
2) Sikap
yang
mengarah
pada
tujuan dan berorientasi pada masa depan,
bisa menunda
kepuasan untuk penghargaan di akan
masa mendatang.
dapat dengan
JUPE “Pengaruh Model Pembelajaran Quantum.....”
98
3) Lebih
menyukai
kesulitan-
sampai sekarang belum ada tes
kesulitan dalam prestasi yang
tertulis
yang
berkaitan dengan tugas.
kecerdasan
menghasilkan emosiozw!nal
nilai dan
4) Tidak suka membuang waktu.
barangkali tidak pernah akan ada tes
5) Tekun
semacam itu.” Hal ini terjadi karena
6)
dalam
menyelesaikan
tugas.
indikator
Lebih menyukai bekerja dengan
mengukur kecerdasan emosi lebih
kemampuan
sendiri
daripada
bersifat abstrak sehingga sangat sulit
memiliki
partner
yang
untuk diangkakan secara pasti. Untuk
untuk
mengukur kecerdasan emosi Daniel
berkemampuan
kurang
menyelesaikan tugas.
yang
digunakan
untuk
Goleman menyusun kerangka kerja yang terdiri dari lima kategori utama,
Disamping
adanya
motivasi
yaitu kesadaran diri, pengaturan diri,
berprestasi, hal lain yang diperlukan
motivasi, empati dan ketrampilan
seseorang
adalah
sosial.
kecerdasan
emosinya.
peningkatan Steven
Kesadaran
J.
diri,
yang
Stein dan Howard E.Book (2002:30)
merupakan
bahan
baku
menjelaskan pendapat Peter Salovey
mengetahui
kondisi
diri
dan John Mayer bahwa kecerdasan
kesukaan, sumber daya, dan intuisi.
emosi
Faktor
adalah
kemampuan
untuk
kesadaran
diri
untuk sendiri,
meliputi
mengenali perasaan, meraih dan
1)kesadaran
membangkitkan
untuk
kemampuan untuk mengenali emosi
memahami
diri dan efeknya; 2)penilaian diri
membantu perasaan
perasaan
pikiran, dan
maknanya,
mengendalikan mendalam
perasaan
sehingga
perkembangan intelektualitas. rendahnya
secara
membantu
emosi Akan
dan
dan
tetapi
kecerdasan
secara
emosi,
:
teliti
yaitu
yaitu
mengetahui
kekuatan dan batas-batas diri sendiri; 3)percaya
diri
yaitu
keyakinan
tentang harga diri dan kemampuan
tinggi
sendiri.
Pengaturan
emosi
merupakan
diri,
kecerdasan impuls,
untuk
seseorang tidak dapat diukur dengan
mengelola
angka-angka.
Seperti
yang
sumber daya diri sendiri. Faktor
diutarakan
Daniel
Goleman
pengaturan diri meliputi: 1) kendali
oleh
kondisi,
yang
dan
(2006:60) bahwa ”Berbeda dengan
diri
tes-tes untuk IQ yang sudah dikenal,
desakan hati yang merusak; 2) sifat
JUPE “Pengaruh Model Pembelajaran Quantum.....”
yaitu
mengelola
emosi
dan
99
dapat dipercaya yaitu memelihara
dikehendaki pada orang lain. Hal
norma-norma
yang dapat mencerminkan kesadaran
kejujuran
dan
integritas; 3) kewaspadaan, yaitu
sosial
bertanggung
komunikasi;
pribadi;
jawab
4)
atas
kinerja
adaptabilitas,
keluwesan
dalam
yaitu
menghadapi
adalah
1)
3)
konflik;
6)
menerima
kemampuan tim.
terhadap
gagasan, pendekatan dan informasi
kepemimpinan
4)
pengikat
kolaborasi
terbuka
2)
katalisator perubahan; 5)manajemen
perubahan; 5) inovasi, yaitu mudah dan
pengaruh
dan
Seorang
jaringan;
kooperasi;
mahasiswa
7) 8)
dalam
baru; Motivasi , yang merupakan
upayanya mewujudkan impian dari
kecenderungan yang mengantar atau
kegiatan
memudahkan
memperoleh prestasi belajar yang
peraihan
sasaran.
belajarnya
adalah
Faktor motivasi meliputi : 1) dorongan
memuaskan.
prestasi,
untuk
mengetahui prestasi belajar yang
menjadi lebih baik atau memenuhi
dicapai mahasiswa, terlebih dahulu
standar keberhasilan; 2) komitmen,
harus
yaitu kemampuan menyesuaikan diri
prestasi belajar itu sendiri. Menurut
dengan
atau
Zainal Arifin (1990:2) Prestasi adalah
perusahaan; 3)inisiatif, merupakan
kemampuan, ketrampilan dan sikap
kesiapan
seseorang
yaitu
dorongan
sasaram
kelompok
untuk
memanfaatkan
Dalam
dipahami
pengertian
dalam
dari
menyelesaikan
kesempatan; 4) optimisme sebagai
suatu
bentuk
dalam
merupakan suatu masalah pirenial
memperjuangkan sasaran, kendati
dalam sejarah kehidupan manusia
ada halangan. Empati, merupakan
karena
kesadaran
perasaan,
manusia selalu mengejar prestasi
kebutuhan dan kepentingan orang
menurut bidang dan kemampuan
lain.
masing-masing. Menurut Sutratinah
kegigihan
terhadap
Faktor
yang
dapat
hal.
upaya
Prestasi
sepanjang
kehidupannya
Tirtonegoro
memahami orang lain; 2) orientasi
belajar adalah penilaian hasil usaha
pelayanan 3) mengembangkan orang
kegiatan
lain;
yang
43)
”Prestasi
mencerminkan empati antara lain 1)
4)
(2001:
belajar
dinyatakan
dalam
mengatasi
keragaman;
bentuk simbol, angka, huruf maupun
politis.
Ketrampilan
kalimat yang dapat mencerminkan
Sosial, merupakan kepintaran dalam
hasil yang sudah dicapai oleh setiap
menggugah
anak
kesadaran
tanggapan
yang
JUPE “Pengaruh Model Pembelajaran Quantum.....”
dalam
periode
tertentu”. 100
Prestasi
belajar
siswa
setelah
dilakukan
evaluasi
terhadap
diperoleh
penilaian proses
3)
atau
Menjamin bahwa belajar secara emosional adalah positif. Pada
belajar
umumnya
ketika
belajar
siswa. Sejauh mana kemampuan
dilakukan degan orang lain, ada
siswa
humor, waktu jeda teratur , dan
dalam
menyerap
materi
pelajaran yang diajarkan oleh guru dapat diketahui dari prestasi belajar
dukungan antusias. 4)
siswa.
Melibatkan secara sadar semua indera dan juga pikiran otak kiri
Untuk
memperoleh
prestasi
belajar yang baik, maka mahasiswa
dan otak kanan. 5)
Menantang otak untuk dapat
harus dapat belajar dengan baik pula.
berpikir
Salah satu alasan mengapa siswa
mengeksplorasi
atau
sedang dipelajari
mahasiswa
dapat
belajar
dengan baik adalah mereka merasa senang
mengikuti
proses
6)
jauh
ke
depan apa
dan yang
Mengonsolidasikan bahan yang sudah
dipelajari
dengan
pembelajaran tersebut, sebagaimana
meninjau ulang dalam periode-
diutarakan oleh Hernowo (2007: 12)
periode yang relaks.
bahwa “Learning is most effective when it’s fun” Hal ini sejalan dengan
Disamping adanya rasa senang,
pendapat Colin Rose dan Malcolm
penciptaan
J.Nicholl (2006:93)
pembelajaran yang nyaman sangat
beberapa
cara
menjadikan
bahwa terdapat yang
belajar
dapat menjadi
suasana
dan
kondisi
diperlukan. Salah satu cara untuk mewujudkannya
adalah
menyenangkan dan berhasil adalah :
penerapan
1)
Menciptakan lingkungan tanpa
quantum learning. Bobbi DePorter
stress (relaks), yaitu lingkungan
dalam artikelnya yang berjudul The
yang aman untuk melakukan
Impact
kesalahan,
http://www.learningforum.com
namun
harapan
untuk sukses tinggi 2)
(diunduh
Menjamin
bahwa
subyek
pelajaran
adalah
relevan,
dengan
cara
mengetahui
manfaat
dan
pentingnya
pelajaran itu. JUPE “Pengaruh Model Pembelajaran Quantum.....”
2007)
model
melalui
of
pembelajaran
Quantum
tanggal
23
menjelaskan
Learning
September pengertian
Quantum Learning sebagai berikut : ”Quantum Learning is a comprehensive model that covers both educational theory and immediate classroom 101
implementation. Into integrates research-based best practices in eduaction into a unified whole, making content meaningful and relevant to student’s lives. Quantum Learning is about bringing joy to teaching and learning with ever-increasing ’Aha’ moment of discovery. It help teacher to present their content away that engages and energizes students. This models also integrates learning and life skills, resulting in students who become effective lifelong learners-responsible for their own education”. Dalam
proses
pembelajaran,
model quantum mendasarkan pada pengkondisian kognisi dalam konteks dunia nyata. Menurut Sri Anitah W dan
Noerhadi,
Th
(2003:8)
pengkondisian dalam konteks dunia nyata diartikan bahwa: 1) Tugas tidak terpisah-pisah,
namun
merupakan
bagian dari konteks yang lebih luas. Guru
berperan
pemahaman
menciptakan
yang
menunjukkan
konteks yang lebih luas, yang relevan dengan masalah yang dihadapi. 2) Keriilan
konteks
lebih
banyak
mengacu pada tugas-tugas pebelajar berdasarkan lingkungan
informasi sekitar.
3)
dan Konteks
lingkungan sangat penting (baik di dalam kelas maupun lingkungan di luar kelas) karena pengembangan lingkungan
belajar
mampu
merangsang
dan
partisipasi
aktif
meningkatkan siswa
pembentukan
dalam
pengertian
dan
konsep. Model pembelajaran lain yang digunakan adalah
dalam model
ekspositori.
Model
peneletian
ini
pembelajaran pembelajaran
ekspositori merupakan model yang digunakan
oleh
memindahkan informasi
untuk
pengalaman
kepada
memberikan
guru
dan
siswa
dengan
keterangan
terlebih
dahulu tentang definisi, prinsip dan konsep materi pembelajaran serta memberikan contoh-contoh latihan pemecahan
masalah.
Metode
pembelajaran yang sering digunakan adalah
metode
ceramah,
demonstrasi, penugasan dan tanya jawab, sedangkan siswa mengikuti pola yang telah ditentukan oleh guru secara cermat. Hal ini sejalan dengan yang
diutarakan
Kaminsky
dan
oleh
Podell
Crowl,
(1997:296)
bahwa “teacher present the lesson ad then task student questions and help the understand the ideas subsumed under the broader concepst and reconcile”
(
guru
menyampaikan
pelajaran kepada siswa kemudian menugaskan siswa untuk bertanya dan
guru
membantu
siswa
memahami ide-ide termasuk konsep JUPE “Pengaruh Model Pembelajaran Quantum.....”
102
yang lebih cermat.). Nana Sudjana
diprediksi memperoleh prestasi yang
(1989:73) menyatakan bahwa model
lebih tinggi dibandingkan dengan
pembelajaran hakekatnya
ekspositori
pada
mahasiswa
menekankan
pada
kecerdasan emosi (EQ) rendah.3)
pengetahuan
Terdapat perbedaan prestasi belajar
penyampaian kepada
ilmu
siswa,
dipandang
dimana
sebagai
siswa
obyek
yang
antara
yang
mahasiswa
motivasi
memiliki
yang
berprestasi
memiliki
tinggi
dan
menerima informasi yang diberikan
mahasiswa yang memiliki motivasi
guru. Biasanya informasi ini diberikan
berprestasi
dalam
dan
yang memiliki motivasi berprestasi
penuturan secara lisan serta siswa
tinggi diprediksi memperoleh prestasi
diminta mengungkap kembali apa
yang
yang telah dimilikinya melalui respon
dengan mahasiswa yang memiliki
yang
motivasi
bentuk
penjelasan
diperoleh
dengan
cara
menjawab pertanyaan.
rendah
lebih
.
tinggi
Mahasiswa
dibandingkan
berprestasi
rendah.4)
Terdapat interaksi pengaruh antara
. Berkaitan dengan pernyataan-
model
pembelajaran,
motivasi
pernyataan di atas, maka hipotesis
berprestasi
yang diajukan adalah sebagai berikut
(EQ) secara bersama-sama terhadap
: 1)Terdapat perbedaan pengaruh
prestasi belajar.
yang
positif
pencapaian
signifikan
terhadap
prestasi
belajar
mahasiswa antara penerapan model
dan kecerdasan emosi
METODE PENELITIAN Penelitian
eksperimen
ini
Quantum Learning dengan model
berpopulasi mahasiswa semester 2
ekspositori terhadap prestasi belajar
program studi Pendidikan Ekonomi
mata kuliah dasar akuntansi. Model
FKIP UNS tahun 2007/2008. Sampel
Quantum
dalam penelitian ini sejumlah 81
Learning
memberikan
pengaruh lebih baik dibandingkan
mahasiswa yang
model
teknik
ekspositori.2)
Terdapat
simple
diambil dengan
random
perbedaan prestasi belajar antara
Teknik
mahasiswa
memiliki
menggunakan tes prestasi belajar
kecerdasan emosi (EQ) tinggi dan
Dasar Dasar Akuntansi dalam bentuk
kecerdasan emosi (EQ) rendah .
pilihan ganda, serta angket untuk
Mahasiswa
memiliki
motivasi berprestasi dan kecerdasan
tinggi
emosi. Untuk mengetahui ketepatan
kecerdasan
yang
yang emosi
(EQ)
JUPE “Pengaruh Model Pembelajaran Quantum.....”
pengumpulan
sampling. data
103
dan kesahihan instrumen dilakukan
digunakan
uji validitas dan uji reliabilitas. Uji
Product Moment
validitas pada tes prestasi belajar
Cronbach. Untuk menganalisa data
berbentuk
peneliti
korelasi
obyektif Product
reliabilitas
digunakan
Moment,
digunakan
KR-20.
dan Uji
digunakan
korelasi
dan rumus Alpha
menggunakan
Teknik
Analisis Varians (ANAVA) 3 jalur pada taraf signifikansi 0,05.
validitas dan reliabilitas pada angket
HASIL DAN PEMBAHASAN. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan diperoleh data sebagai berikut : Variabel Atribut
Motivasi Berprestasi Tinggi ( B1)
Kecerdasan Emosi Tinggi (C 1) Kecerdasan Emosi Rendah (C 2) Total
Motivasi Berprestasi Rendah (B2)
Kecerdasan Emosi Tinggi (C 1) Kecerdasan Emosi Rendah (C 2) Total
N SD Mean N SD Mean
Model Pembelajaran Quantum Ekspositori Learning (A1) (A2) 15 9 1.993 2.000 33.60 30.67 13 7 1.787 2.225 33.77 30.43
N SD Mean N SD Mean N SD Mean
28 1,867 33,68 8 2,121 33,25 12 2,132 27,00
16 2,032 30,56 9 2,438 32,22 8 1,996 30,38
N SD Mean
20 3,763 29,50
17 2,370 31,35
Dari data diatas , apabila dianalisis dengan bantuan program SPSS ringkasan hasil ANAVA secara keseluruhan termuat dalam Tabel 9 berikut ini.
JUPE “Pengaruh Model Pembelajaran Quantum.....”
104
Tabel 9 Rangkuman Hasil Perhitungan ANAVA 2x2x2 Tests of Between-Subjects Effects Dependent Variable: Prestasi Belajar Source Corrected Model Intercept Metode Motivasi E_Q Metode * Motivasi Metode * E_Q Motivasi * E_Q Metode * Motivasi * E_Q Error Total Corrected Total
Type III Sum of Squares 429,546a 75008,768 18,313 37,474 79,198 88,272 18,959 76,549 27,479 312,553 81335,000 742,099
Mean Square 61,364 75008,77 18,313 37,474 79,198 88,272 18,959 76,549 27,479 4,282
df 7 1 1 1 1 1 1 1 1 73 81 80
F 14,332 17519,103 4,277 8,753 18,498 20,617 4,428 17,879 6,418
Sig. ,000 ,000 ,042 ,004 ,000 ,000 ,039 ,000 ,013
a. R Squared = ,579 (Adjusted R Squared = ,538)
Sedangkan prestasi belajar yang diperoleh oleh tiap-tiap kelompok adalah : Prestasi Belajar a,b
Scheffe
Kelom pok Sel QL-MPt-EQt Eksp.-MPt-EQt Eksp.-MPr-EQt Eksp.-MPr-EQr Eksp.-MPt-EQr QL-MPt-EQr QL-MPr-EQr QL-MPr-EQt Sig.
N 12 8 7 9 9 8 15 13
Subset for alpha = .05 1 2 27,00 30,38 30,38 30,43 30,43 30,67 30,67 32,22 33,25 33,60 33,77 ,051 ,095
Means for groups in homogeneous subsets are displayed. a. Uses Harm onic Mean Sample Size = 9,501. b. The group sizes are unequal. The harmonic m ean of the group sizes is used. Type I error levels are not guaranteed.
Berdasarkan sebagaimana
hasil terlihat
penelitian dalam
1.
Uji
Antar
Mahasiswa
Kelompok yang
pengujian hipotesis diatas, berikut ini
dengan
dikemukakan pembahasan mengenai
Learning
hasil penelitian tersebut.
Pembelajaran Ekspositori.
JUPE “Pengaruh Model Pembelajaran Quantum.....”
model
belajar
dan
Quantum model
105
Hasil analisis variansi 3 jalur
quantum
learning,
yang
menunjukkan bahwa penerapan
rancangan
model
menggunakan konsep TANDUR,
pembelajaran
tertentu
pembelajarannya
(dalam hal ini model Quantum
pembelajaran
Learning
centered
dan
model
Pembelajaran
bersifat
dimana
student
mahasiswa
Ekspositori.)
terlibat secara aktif dalam proses
berpengaruh terhadap prestasi
pembelajaran sehingga belajar
belajar Dasar Dasar Akuntansi
akan menjadi lebih bermakna
pada
dan
mahasiswa
semester
2
P.Ekonomi
tahun
akademik
mampu
prestasi
meningkatkan
mahasiswa.
Berbeda
2007/2008. Hal ini dapat dilihat
dengan model quantum learning,
dari
prestasi
model pembelajaran ekspositori
belajar Dasar Dasar Akuntansi
merupakan model pembelajaran
yang diajar dengan 2 model
yang bersifat teacher centered
pembelajaran
dimana ruang gerak dan peranan
rata-rata
skor
yang
berbeda.
Mahasiswa yang belajar dengan
mahasiswa
model
learning
dominasi
dosen
rata-rata
banyak
berperan
quantum
memperoleh
skor
dibatasi yang
lebih
sebagai
31,905 sedangkan mahasiswa
pentransfer
yang
model
dan siswa lebih banyak bertindak
skor
sebagai obyek belajar sehingga
Berdasarkan
prestasi peserta didik kurang
belajar
ekspositori rata-rata
dengan
memperoleh 30,923.
hasil tersebut dapat diketahui
dapat
bahwa mahasiswa yang belajar
optimal.
dengan model quantum learning memiliki tinggi
prestasi
yang
lebih
dari mahasiswa yang
belajar
dengan
model
2.
Uji
pengetahuan
dikembangkan
Antar
yang
ilmu
oleh
secara
kelompok
Mempunyai
Siswa
Motivasi
Berpestasi Tinggi dan Rendah. Hasil
uji
menunjukkan
ekspositori, dan dapat dikatakan
bahwa
bahwa telah terjadi peningkatan
yang
prestasi kemampuan akuntansi
berprestasi
tinggi
mahasiswa
memberikan
pengaruh
melalui
model
kelompok
mahasiswa
memiliki
motivasi terbukti yang
quantum learning. Peningkatan
lebih baik dalam pencapaian
ini
prestasi belajar Dasar Dasar
disebabkan
dalam
model
JUPE “Pengaruh Model Pembelajaran Quantum.....”
106
Akuntansi dibandingkan dengan
dibandingkan dengan kelompok
kelompok siswa yang memilki
mahasiswa
motivasi berpestasi rendah. Hasil
motivasi berprestasi rendah.
analisis
menunjukkan
kelompok
bahwa
mahasiswa
memiliki
motivasi
yang
berprestasi
3.
Uji
Antar
Emosi Rendah.
belajar Dasar Dasar Akuntansi
Hasil
skor
sebesar
rata-rata
32,55
kelompok
sedangkan
mahasiswa
memilki
motivasi
yang
berprestasi
memiliki
kelompok
Siswa
yang Mempunyai Kecerdasan
prestasi
tinggi
yang
(EQ)
Tinggi
uji
bahwa
dan
menunjukkan
kecerdasan
emosi
terbukti memberikan pengaruh dalam
pencapaian
prestasi
rendah sebesar 30,35. Hal ini
belajar Dasar Dasar Akuntansi.
berarti faktor motivasi berprestasi
Hal ini dapat dibuktikan dari hasil
terbukti
mempunyai
pengaruh
analisis data yang menunjukkan
yang
signifikan
terhadap
bahwa
pencapaian
prestasi
kelompok
mahasiswa
belajar
dengan kecerdasan emosi tinggi
Dasar Dasar Akuntansi, karena
memiliki skor rata-rata prestasi
motivasi berprestasi merupakan
belajar Dasar Dasar Akuntansi
daya pendorong bagi mahasiswa
sebesar 32,59 sedangkan skor
untuk belajar dan berprestasi
rata-rata prestasi belajar Dasar
yang
dalam
Dasar
proses
mahasiswa
yang
Motivasi
kecerdasan
emosi
setinggi-tingginya
menempuh
suatu
pembelajaran. berprestasi
berhubungan
Akuntansi
kelompok memiliki rendah
erat
sebesar 30,48. Penelitian telah
dengan keinginan individu untuk
menguatkan adanya hubungan
mengatasi
antara
rintangan,
melatih
kekuatan, mengerjakan sesuatu
memori
yang sulit dengan baik, cepat
belajar
dan
2005:22).
hasil
yang
memuaskan.
keterlibatan jangka
Oleh karena itu dalam kelompok
emosional
mahasiswa
memori
yang
memiliki
emosi,
panjang
(Bobbi
DePotter,
Artinya akan dan
dan
ikatan
memperkuat
ingatan
siswa
motivasi berprestasi tinggi dalam
terhadap bahan pelajaran yang
mengerjakan
tugasnya
dipelajarinya.
lebih
dan
tekun
akan
berhati-hati
JUPE “Pengaruh Model Pembelajaran Quantum.....”
107
4.
Uji pada Interaksi Pengaruh
yang paling rendah berada pada
antara
kelompok
penerapan
pembelajaran, berprestasi
model
mahasiswa
dengan
motivasi
motivasi berprestasi rendah dan
dan kecerdasan
kecerdasan emosi rendah yang
emosi (EQ) secara bersama-
belajar
sama terhadap prestasi belajar
pembelajaran quantum learning.
mata
Hal ini dapat diasumsikan bahwa
kuliah
Dasar
Dasar
Akuntansi.
mahasiswa
Hasil bahwa
dengan
uji
menunjukkan
model
pembelajaran,
motivasi
berprestasi
kecerdasan
emosi
model
yang
memiliki
kecerdasan emosi rendah tidak selalu
dan
rendah
dalam
hal
pencapaian prestasi akademik
terbukti
mata
kuliah
Dasar
dasar
memberikan
pengaruh
dalam
Akuntansi.
pencapaian
prestasi
belajar
Berdasarkan hasil analisis data
Dasar Dasar Akuntansi. Pada
dan
hasil
diuraikan sebelumnya, maka dapat
analisis
menunjukkan
pembahasan
bahwa hipotesis keempat teruji
diambil kesimpulan :
kebenarannya.
1)
Dari
hasil
Pembelajaran
yang
dengan
telah
model
tersebut tampak bahwa Fhitung >
quantum learning dan ekspositori
Ftabel (F
dapat
Hitung
= 6,418 > F (0,05:81) =
mempengaruhi
secara
4,00 dan nilai P = 0,013 < 0,05 )
signifikan pada prestasi belajar
sehingga hipotesis nol ditolak.
mata
Selanjutnya berdasarkan dari uji
Akuntansi.
lanjut scheffe maka dapat dilihat bahwa
rerata
prestasi
mata
kuliah
Dasar
Dasar
ini
berarti
penggunaan
kedua
model
pembelajaran
tersebut
dapat
Hal
kuliah Dasar Dasar Akuntansi
mempengaruhi
yang paling tinggi berada pada
prestasi belajar yang dicapai.
kelompok
dengan
Berdasarkan hasil analisis data
motivasi berprestasi tinggi dan
model quantum learning lebih
kecerdasan emosi rendah yang
berpengaruh
belajar
belajar mata kuliah Dasar Dasar
mahasiswa
dengan
model
pembelajaran quantum learning,
Akuntansi
sedangkan rerata prestasi mata
pembelajaran
kuliah Dasar Dasar Akuntansi
Dengan
JUPE “Pengaruh Model Pembelajaran Quantum.....”
baik
buruknya
pada
prestasi
daripada
demikian
model
ekspositori. hipotesis 108
kedua yang menyatakan bahwa
mata
penggunaan
Akuntansi
kedua
pembelajaran prestasi
belajar
model
mempengaruhi mata
kuliah
kuliah
Dasar
Dasar diterima
kebenarannya. 4)
Interaksi
model pembelajaran,
Dasar Dasar Akuntansi diterima
motivasi
berprestasi
kebenarannya.
kecerdasan
dan
emosi
dapat
2) Kondisi Emotional Quotient (EQ)
mempengaruhi secara signifikan
yang dimiliki mahasiswa dapat
pada prestasi belajar mata kuliah
mempengaruhi secara signifikan
Dasar Dasar Akuntansi. Hal ini
pada prestasi belajar mata kuliah
berarti penggunaan kedua model
Dasar Dasar Akuntansi. Hal ini
pembelajaran,
berarti Emotional Quotient (EQ)
berprestasi
yang dimiliki mahasiswa
dapat
emosi
secara
buruknya
dapat
dijadikan
mempengaruhi
3)
baik
motivasi dan
kecerdasan bersama-sama salah
satu
prestasi belajar yang dicapai.
penentu baik buruknya prestasi
Dengan
belajar
demikian
hipotesis
yang
dicapai.
kedua yang menyatakan bahwa
Berdasarkan hasil analisis data
EQ
penggunaan
mempengaruhi
prestasi
belajar mata kuliah Dasar Dasar
pembelajaran,
Akuntansi
berprestasi
diterima
kedua
model motivasi
dan
kebenarannya.
emosi
Motivasi berprestasi yang dimiliki
dapat
mahasiswa dapat mempengaruhi
keberhasilan dalam pencapaian
secara signifikan pada prestasi
prestsi belajar sebesar 53,8%,
belajar mata kuliah Dasar Dasar
selebihnya keberhasilan dalam
Akuntansi.
pencapaian prestasi dipengaruhi
Hal
ini
berarti
motivasi berprestasi yang dimiliki
oleh
mahasiswa
Dengan
dapat
mempengaruhi
baik
buruknya
secara
kecerdasan bersama-sama mempengaruhi
faktor-faktor
lainnya..
demikian
hipotesis
keempat
yang
menyatakan
prestasi belajar yang dicapai.
bahwa terdapat interaksi antara
Dengan
model
demikian
hipotesis
pembelajaran,
ketiga yang menyatakan bahwa
berprestasi
motivasi
emosi secara signifikan terhadap
berprestasi
mempengaruhi prestasi belajar JUPE “Pengaruh Model Pembelajaran Quantum.....”
prestasi
dan
motivasi
belajar
kecerdasan
mata
kuliah 109
Dasar Dasar Akuntansi. diterima Implikasi dari hasil penelitian ini
kebenarannya. bermakna
(Alami),
siswa
akan
adalah penggunaan model Quantum
memahami konsep-konsep (Namai),
Learning dan ekspositori terbukti
siswa akan dapat mengembangkan
mempengaruhi pencapaian prestasi
kecerdasan
belajar mata kuliah Dasar Dasar
interpersonalnya
Akuntansi pada mahasiswa Prodi
berkelompok
P.Ekonomi FKIP UNS, dan dari hasil
serta
penelitian
meningkatkan motivasi berprestasi,
belajar
membuktikan
dengan
learning
model
memberikan
bahwa Quantum
hasil
yang
lebih baik daripada dengan model ekspositori. Hal ini dapat dimengerti karena
dalam
Learning
model
Quantum
digunakan
pembelajaran TANDUR
rancangan
yang
disingkat
(Tumbuhkan,
mampu
intrapersonal
dan
dalam
kegiatan
(Demonstrasikan),
siswa
akan
menghargai
mampu
hasil
karya
orang lain dan merasa dihormati keberadaannya (Rayakan). Selanjutnya
dapat
diajukan
saran atau rekomendasi sebagai berikut : Pertama
Model
quantum
Alami,
learning dapat dijadikan suatu
Namai, Demonstrasikan, Ulangi dan
alternative model pembelajaran
Rayakan),
pada mata kuliah Dasar Dasar
dimana
terdapat
didalamnya
usaha
untuk
Akuntansi
yang
selama
ini
mengoptimalkan semua modalitas
dianggap sebagai mata kuliah
belajar
lain
yang rumit dan sulit. Sebab
dengan kombinasi beberapa metode
pada model Quantum learning
pembelajaran
mahasiswa,
eksperimen, dan
(metode
diskusi,
ini, hubungan antara dosen dan
demonstrasi,
jigsaw,
mahasiswa
ceramah).
pembelajaran
antara
Dari
rancangan
yang
disingkat
akrab
dan
suasana
menjadi
sangat
akan
tercipta
pembelajaran
yang
TANDUR akan berdampak pada
nyaman dan menyenangkan ,
tumbuhnya
sehingga
motivasi
belajar
dan
diharapkan
akan
berprestasi pada diri siswa setelah
mampu
mereka
pencapaian prestasi belajarnya.
manfaat
mengetahui
tujuan
pembelajaran
dan
terhadap
Kedua
kehidupannya (Tumbuhkan), siswa
penelitian
akan memperoleh pengalaman yang
berprestasi
JUPE “Pengaruh Model Pembelajaran Quantum.....”
meningkatkan Dalam
beberapa
seringkali
motivasi
hanya
dijadikan 110
variable
moderator
padahal
dalam penelitian ini diketahui bahwa
motivasi
memberikan
berprestasi
pengaruh
yang
signifikan terhadap pencapaian prestasi belajar. Oleh karena itu disarankan
untuk
diadakan
penelitian tindakan kelas yang bertujuan untuk meningkatkan motivasi berprestasi. Ketiga,
Banyak
variable
penelitian yang belum diungkap secara
mendalam
dalam
penelitian ini, misalnya dalam hal pengukuran prestasi belajar hanya mengukur aspek kognitif mahasiswa. Oleh karena itu disarankan penelitian
untuk lebih
diadakan
lanjut
yang
bertujuan untuk meningkatkan aspek afektif dan psikomotor mahasiswa sehingga akan lebih lengkap
dalam
menilai
kompetensi yang dimiliki oleh mahasiswa. DAFTAR PUSTAKA
Anwar Jasin. 1996. Proses Belajar Mengajar Yang Efektif. Bandung : Remaja Rosdakarya. Beck, Robert C. 1990. Motivation : Theori and Principles. New Jersey : Prentice Hall Bobbi De Porter. The Impact of Quantum Learning (http://learningforum.com JUPE “Pengaruh Model Pembelajaran Quantum.....”
diunduh tanggal 23 September 2007) Budiyono. 2004. Statistika Untuk Penelitian. Surakarta: UNS Press Collin Rose dan Malcolm J. Nicholl. 1997. Accelerated Learning for 21th Century (Cara Belajar Cepat Abad XXI). Bandung: Nuansa Cendekia. Crowl, Thomas K,Sally kaminsky & David M.Podell. 197. Educational Psychology, Madison, WI : Brown & Benchmark Publishers. De Porter, Bobbi & Mike Hernacki. 2005. Quantum Learning. Membiasakan Belaajr Nyaman dan Menyenangkan. (Terjemahan Alwiyah Abdurahman) Bandung : Kaifa Goleman, Daniel. 2006. Emotional Intelligence (terjemahan T.Hermaya) Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama) Hernowo. 2007. Menjadi Guru yang Mau dan mampu Mengajar Secara Menyenangkan. Bandung : MLC Nana Sudjana. 1989. Dasar – dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung : SInar Baru Algensindo Offset Saifudin Azwar. 2000. Reliabilitas dan Validitas. Yogyakarta : Pustaka Pelajar. Siti Rahayu Haditono. 1987. Disertasi. Achievement Motivation,Parents Educational Level and Child Rearing Practice in Four Occupational Groups. Yogyakarta : Fakultas Pikologi UGM Sri Anitah dan Noerhadi. 2003. Strategi Belajar Mengajar.
111
Jakarta : Universitas Terbuka Steven J.Stein dan Howard E. Book. 2002. The EQ Edge : Emotional Intelligence and Yoru Succes Ledakan EQ: 15 Prinsip Dasar Kecerdasan Emosional Meraih Sukses ( Terjemahan Triananda Rainy Januarsari dan Yudhi Murtanto ) Bandung : Kaifa. Sutratinah Tirtonegoro . 2001. Anak Supernormal dan Program Pendidikannya. Jakarta : Bandung : Bumi Aksara. Zaenal Arifin. 1990. Evaluasi Instruksional. Bandung : Remaja Rosdakarya.
JUPE “Pengaruh Model Pembelajaran Quantum.....”
112