KONTRIBUSI BAKAT NUMERIK, KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN STATUS SOSIAL EKONOMI KELUARGA, TERHADAP PRESTASI BELAJAR BIDANG STUDI EKONOMI , SISWA KELAS X DI SMAN I SUKAWATI PERIODE 2011-2012
ARTIKEL Oleh OLEH NI WAYAN SAMIATI NIM. 1029031056
PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PENDIDIKAN PROGRAM PASCA SARJANA UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA MEI 2012
1
KONTRIBUSI BAKAT NUMERIK, KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS, DAN STATUS SOSIAL EKONOMI KELUARGA, TERHADAP PRESTASI BELAJAR BIDANG STUDI EKONOMI SISWA KELAS X SMAN I SUKAWATI PERIODE 2011-2012 OLEH NI WAYAN SAMIATI ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besarnya kontribusi : (1) bakat numerik terhadap prestasi belajar bidang studi ekonomi siswa kelas X SMAN I Sukawati, (2) Kemampuan berpikir Kritis terhadap prestasi belajar bidang studi ekonomi siswa kelas X SMAN I Sukawati, (3) Status sosial ekonomi keluarga terhadap prestasi belajar bidang studi ekonomi siswa kelas X SMAN I Sukawati, (4) Kontribusi secara bersama-sama bakat numerik, kemampuan berpikir kritis, status sosial ekonomi keluarga, terhadap prestasi belajar bidang studi ekonomi siswa kelas X SMAN I Sukawati. Kata kunci: Bakat numerik, kemampuan berpikir kritis, status sosial ekonomi keluarga dan prestasi belajar bidang studi ekonomi.
CONTRIBUTION OF NUMERIC APTITUDE, CRITICAL THINKING CAPACITY, FAMILY ECONOMIC SOCIAL STATUS TOWARDS ECONOMY LEARNING ACHIEVEMENT OF THE STUDENTS CLASS X AT SMAN I SUKAWATI 2011-2012 BY NI WAYAN SAMIATI
The study aimed at finding out the contribution of: (1) numeric aptitude towards economy learning achievement of the students class X at SMAN 1 Sukawati, (2) critical thinking capacity towards economy learning achievement of the students class X at SMAN 1 Sukawati, (3) family economy social status towards economy learning achievement of the students class X at SMAN 1 Sukawati, (4) numeric aptitude, critical thinking capacity, family economy social status simultaneously towards economy learning achievement of the students class X at SMAN 1 Sukawati. Key-words: numeric Aptitude, critical thinking capacity, family economic social status, and economy learning achievement.
2
I.
Pendahuluan Pasal 39 ayat (2) menyebutkan Upaya untuk meningkatkan
mutu pendidikan di Indonesia telah lama dilakukan. Dalam setiap GBHN dan Repelita selalu tercantum bahwa peningkatan mutu pendidikan merupa kan salah satu prioritas pembangunan dibidang pendidikan, berbagai inovasi dan program pendidikan juga telah dilaksanakan.
Nomor 20 Tahun 2003,
tentang Sistem Pendidikan Nasional (Sanjaya, 2006 : 65) yang berbunyi: “Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengem bangkan potensi dirinya untuk memi liki
kekuatan spritual,
merupakan
profesional
yang
merencanakan
dan
proses
tenaga bertugas
melaksanakan
pembelajaran, menilai
hasil
pembelajaran, melakukan bimbingan dan
pelatihan,serta
melakukan
penelitian dan pengabdian
kepada
masyarakat, terutama bagi pendidik di perguruan tinggi.Sebegitu jauh tujuan
Undang - undang Republik Indonesia
pendidikan
keagamaan,
pengendalian diri, kepribadian, kecer dasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat,
pendidikan umum
tersebut,
siswa
maka
dilatih
secara terampil
mengembangkan penalaran, terutama ilmu pengetahuan. mempunyai
Setiap
manusia
aktifitas-aktifitas
yang
telah membudaya,maksudnya aktivitasaktivitas atau perilaku-perilaku yang bereksistensi secara micro atau dalam kaitan yang kecil. Dan khusus dipan dang sebagai insan pelajar yang hidup dalam struktur sosial yang macro yakni keluarga dan latar belakang interaksiinteraksi sosialnya yang berlangsung.
Bangsa dan Negara”.
3
Pendidikan selalu berkenaan dengan pembinaan manusia,
maka
pembelajaran
yang
lebih
inovatif,
memberikan pelatihan kepada guru.
keberhasilan pendidikan sangat tergan
Pemberlakuan kurikulum ber
tung pada unsur manusianya.Unsur
basis kompetensi atau sekarang dikenal
manusia
yang
dengan Kurikulum Tingkat Satuan
menentukan keberhasilan pendidikan
Pendidikan (KTSP) merupakan jawa
adalah pelaksana pendidikan itu sendiri
bandalam
yaitu guru. Gurulah sebagai ujung
sumber
tombak pendidikan, sebab guru secara
tingkat satuan pendidikan menuntut
langsung
mempengaruhi,
perubahan paradigma dalam pembela
membina, dan mengembangkan kemam
jaran yang semula berpusat pada guru,
puan siswa agar menjadi manusia yang
beralih
cerdas, terampil, dan mempunyai moral
berpusat pada siswa. Selain itu suatu
yang tinggi.
pembelajaran tidak hanya mempelajari
yang
penting
berupaya
Pemerintah
atau
dalam
hal
meningkatkan daya
pada
manusia.
kualitas Kurikulum
pembelajaran
yang
ini
tentang konsep, teori dan fakta tetapi
Departemen Pendidikan Nasional telah
juga aplikasi dalam kehidupan sehari –
dan sedang berupaya untuk mening
hari. Semua itu ditujukan untuk dapat
katkan mutu pedidikan. Berbagai cara
memperbaiki dan meningkatkan pres
ditempuh seperti,meningkatkan angga
tasi belajar siswa, dan dapat menghasil
ran untuk pendidikan, mengem bang
kan generasi yang mampu bersaing
kan Kurikulum Berbasis Kompetensi
dalam menghadapi perubahan global.
(KBK) yang mengarah ke Kurikulum
Peningkatan mutu pendidikan
Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP),
sangat
dipengaruhi
oleh
beberapa
menyediakan buku pelajaran sesuai
faktor yang berkaitan dalam satu
dengan kurikulum, penerapan metode
sistem, di mana satu sama lainnya tidak 4
boleh mengalami ketimpangan. Oleh
selain mempunyai sifat yang abstrak,
karena itu, dalam lingkup sekolah
pemahaman konsep yang baik sangat
diharapkan terjadi pola hubungan yang
lah penting, karena untuk pemahaman
serasi antara beberapa bagian seperti
konsep yang baru tergantung dari bakat
keberadaan guru, sarana dan prasarana
numerik , kemampuan berpikir kritis
belajar,
siswa,
siswa, sebab hal tersebut merupakan
dan
hal yang harus dimiliki siswa dalam
satu
rangka menciptakan dan mewujudkan
keadaan
ekonomi
lingkungan
sekitar
kebijakan
pemerintah.Salah
komponen
sekolah,
pendidikan
yang
perlu
tujuan pembangunan nasional.
mendapatkan perhatian serius adalah
Faktor yang sangat mempenga
komponen siswa sebagai salah satu
ruhi proses belajar mengajar dapat
komponen penting dalam kemajuan
digolongkan menjadi dua golongan
pendidikan,
sekelompok
yaitu: faktor intern dan faktor ekstern.
orang yang dijadikan subyek belajar
Faktor intern dapat diartikan sebagai
dan dapat dijadikan ukuran dalam
faktor dari dalam individu, sebagai
menilai peningkatan pendidikan pada
peranan utama subyek belajar, seperti
Bangsa dan Negara.
kesehatan, kenormalan tubuh, minat,
merupakan
Pendidikan merupakan salah
bakat, kemampuan berpikir, watak.
satu hal penting untuk menentukan
Faktor intern sangat perlu mendapatkan
maju mundurnya suatu bangsa, maka
perhatian bagi peningkatan prestasi
untuk
belajar.
manusia
menghasilkan sebagai
sumber subjek
daya
Sedangkan
faktor
ekstern
dalam
seperti faktor keluarga dan lingkungan.
pembangunan yang baik, diperlukan
Faktor keluarga dapat berupa keadaan
modal dari hasil pendidikan itu sendiri.
atau kondisi ekonomi orang tua atau
Khusus untuk mata pelajaran ekonomi,
keluarga siswa. 5
Peranan ekonomi orang tua secara
umum
dapat
sulit dan membosankan dikalangan
dikatakan
siswa, (2) pelajaran IPS (ekonomi)
mempunyai hubungan yang positif
dianggap pelajaran nomor dua setelah
terhadap peningkatan prestasi belajar
pelajaran IPA, sehingga sebagian besar
siswa, ini disebabkan proses belajar
siswa merasa malu dan merasa kurang
mengajar siswa membutuhkan alat-alat
bergengsi kalau mereka mendapatkan
atau
jurusan IPS pada saat penjurusan, (3)
seperangkat
pengajaran
atau
pembelajaran, di mana alat ini untuk
terdengar
memudahkan siswa dalam mendapat
orangtua siswa, yang masih berang
kan
gapan bahwa pelajaran IPS (ekonomi)
informasi,
pengelolaan
bahan
pelajaran yang diperoleh dari Sekolah. Semua usaha tersebut belum mampu sesuai
dikalangan
sehari – hari. Meningkatnya prestasi belajar
Berbagai
yang diperoleh siswa dapat diukur dari
indikator menunjukan bahwa mutu
nilai hasil belajar yang dicapai nya.
pendidikan pada pelajaran IPS terutama
Hasil belajar yang diperoleh siswa pada
pelajaran ekonomi masih rendah pada
suatu
semua tingkatan mulai dari sekolah
dijadikan dasar sebagai indikator untuk
dasar sampai sekolah menengah.
mengukur kemampuan siswa dalam
keras
harapan.
miring
kurang bermanfaat dalam kehidupan
menghasilkan out put yang dengan
nada
jenjang
pendidikan
Guru masih harus bekerja
menguasai
untuk
sebelumnya.Dalam skala yang lebih
dapat
meningkatkan
pelajaran
prestasi belajar bidang studi ekonomi
kecil
siswa,
sebagai subyek
serta
menghadapi
berbagai
misalnya
pada
dapat
sekelompok belajar
jenjang
siswa
merupakan
hambatan antara lain : (1) pelajaran IPS
sesuatu hal yang sangat memegang
(ekonomi) merupakan pelajaran yang
peranan penting dalam keberhasilan 6
pendidikan diukur dengan nilai atau
dalam
angka.
secara manual yang meliputi operasi Bakat numerik dan kemam
puan
berpikir
hitungan
penjumlahan, pengurangan, perkalian, pembagian yang memungkinkan untuk
belajar
berkembanng dan berprestasi dibidang
bidang studi ekonomi cukup beralasan
studi ekonomi. Kualitas kemampuan
untuk ditelusuri, sebab kemampuan
numerik dapat diungkap dengan tes
numerik
dari
yaitu tes kemampuan angka yang sudah
aktivitas ekonomi dan memberikan
standar (Numerik Aptitude) (dalam
fasilitas bagi pengembangan ekonomi
Dharsana, 2000. Profesional Testing
secara
Psikologi dan Konseling).
dengan
siswa
oprasi
dalam
kaitannya
kritis
melakukan
prestasi
merupakan
bagian
keseluruhan.
Kemampuan
numerik juga merupakan dasar dalam
Kemampuan Berpikir kritis
belajar bidang studi ekonomi khusus
sesuai dengan pernyataan McMurarry
nya yang berhubungan dengan operasi
et al (1991) menyampaikan bahwa
bilangan seperti menjumlahkan, mengu
berpikir kritis merupakan kegiatan yang
rangkan,
sangat penting untuk dikembangkan di
mengalikan,
membagi.
Disamping itu yang tercakup dalam
sekolah,
bakat numerik adalah : kemampuan
merealisasikan
mengaplikasikan
mengaktipkan
dalam
hitung
–
guru
diharafkan pembelajaran dan
mampu yang
mengembangkan
menghitung, kecekatan, ketepatan dan
ketrampilan berpikir kritis pada siswa .
ketelitian.
Bahkan Schaferman (1991) menyata
Bakat numerik dalam tulisan ini
hanya
intelektual
menyangkut
kan bahwa perencanaan pembelajaran
dimensi
IPS oleh guru untuk pengembangan
yang merupakan kemam
kemampuan berpikir kritis siswa adalah
puan potesial yang dimiliki oleh siswa
merupakan suatu keharusan. 7
Berangkat
dari
itu
maka
kemampuan berpikir kritis siswa cukup
tua dan saudaranya yang dinamis dan wajar.
beralasan untuk diteliti, karena dalam
Keadaan ekonomi orang tua
pembelajaran bidang studi ekonomi
siswa turut mendukung siswa dalam
siswa dituntut untuk bisa memecahkan
pengadaan
masalah kehidupan yang ada pada
belajar, yang akan memudahkan dan
dirinya maupun masalah kehidupan
membantu
yang ada di masyarakat, Bangsa dan
peningkatan proses belajar mengajar.
Negara.Siswa
yang
Seperangkat pengajaran atau pembela
hidup dalam satu lingkungan sosial
jaran membutuhkan biaya yang tidak
yang micro atau kecil yaitu keluarga.
sedikit.Perangkat
yaitu
Peranan
manusia
keluarga
sebagai
sarana
pihak
maksudnya
dan
prasarana
sekolah
belajar
buku-buku
untuk
mengajar pelajaran,
pendorong perkembangan pengetahuan
pensil, penggaris, buku-buku Lembar
individu dipengaruhi oleh interaksi
Kerja Soal (LKS), penghapus, dan lain-
sosialnya yang dinamis, dan status
lain.
sosial
ekonomi
Jika
Sebagaimana Undang-Undang
lingkungan
mengisyaratkan bahwa sistem pendidi
material yang dihadapi siswa dalam
kan nasional adalah usaha dasar yang
keluarganya itu lebih luas, maka ia
dilakukan untuk menyiapkan peserta
dapat kesempatan yang luas pula untuk
didik
mengembangkan
pengajaran dan atau
perekonomian
keluarga.
cukup,
berbagai
kecaka
melalui
kegiatan bimbingan, latihan agar
pannya. Termasuk di dalamnya menu-
peserta didik tersebut berperan dalam
menu makanan guna kesehatan yang
kehidupan masa depannya (Muhibbin,
baik, serta sikapnya terhadap lingku
2008 : 4)
ngan keluarga, hubungan dengan orang 8
Tujuan
penyelenggaraan
Pendidikan menengah adalah mengha
kontribusi
dari
dikorelasikan. mengatakan
silkan
lulusan
yang
beriman dan
bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, mengembangkan
bertujuan
variabel
yang
Arikunto penelitian
untuk
(1997)
korelasional
menemukan
ada
tidaknya hubungan dan apabila ada, berapa eratnya hubungan tersebut serta berarti atau tidak hubungan tersebut.
potensi peserta didik agar menjadi anggota masyarakat yang bertanggung jawab
dan
demokratis,
menguasai
Disebut korelasional karena peneliti ingin
menjelaskan
ilmu
pengetahuan
dan
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X di SMA Negeri
lanjut (Depdinas, 2004 : 3).
1 Sukawati tahun pelajaran
2011/2012 yang terdiri dari tuju kelas
Menyikapi hal tersebut, peran dan tanggung jawab pendidik (Guru
dengan tingkat kemampuan setara. Kelas disusun berdasarkan tes potensi akademik
dan Dosen) pada masa sekarang dan mendatang akan semakin kompleks, sehingga
menuntut
guru
untuk
yang diperoleh siswa.
Penyusunan sehingga
dilakukan
seluruh
melakukan
peningkatan
dan
berbagai penyesuaian
kemampuan profesionalnya (Iskandar, 2009 : 8).
kelas
memiliki
populasi
dalam
penelitian ini sebanyak 277 orang, terdiri dari 121 orang laki-laki, dan 156 orang
perempuan yang tersebar ke
dalam
masing-masing kelas. Data
dianalisis dengan analisis regresi linear sederhana dan regresi ganda.
2. Metode Penelitian Penelitian pendekatan
sedemikian
kesetaraan kemampuan akademik. Jumlah
senantiasa
berdasarkan besar
kecilnya koefisien korelasi.
teknologi, memiliki etos dan budaya kerja, dan mengikuti pendidikan lebih
ada
kontribusi dari variabel bebas terhadap variabel terikat,
dasar-dasar
apakah
ini
kuantitatif
termasuk dengan
rancangan Korelasional karena dalam penelitian ini mencoba mengetahui
3. Hasil Penelitian dan pembahasan Hasil uji berdasarkan
hipotesis
pertama
teori-teori
dan 9
kesejajarannya dengan penelitian yang
Bakat Numerik memiliki skor riil
relevan terhadap permasalahan yang
tertinggi 85 dan skor terendah 5 yang
ada dalam penelitian khususnya pada
peneliti dapatkan dari siswa yang
variabel bakat numerik (kemampuan
peneliti
siswa dalam melakukan operasi hitung
kemudian datanya peneliti ambil dari
secara manual) yang peneliti gunakan.
data dokumen yang ada dibagian
Hasil penelitian yang peneliti peroleh
Bimbingan dan Konseling di SMAN I
dari variabel bakat numerik memiliki
Sukawati. Dari data tersebut diperoleh
skor riil terkecil 5 dan skor terbesar 85.
perhitungan rata-rata 45,89, Simpangan
Dari rata – rata skor bakat numerik
baku 23,283, Varian 542,098, modus
siswa adalah 45,89 dengan simpang
55, dan Median 50,00 (perhitungan
baku (standar deviasi) sebesar 23,283
dapat dilihat pada ;lampiran dibawah )
menunjukkan bahwa kecenderungan
pakai
Rata-rata
sebagai
45,89,
sampel,
dapat
bakat numerik siswa berada pada
disimpulkan bahwa klasifikasi skor
kategori sedang , yakni berada pada
bakat numerik siswa berada pada
rentangan 41,67 sampai dengan 58,34
katagori sedang yakni berada pada
dari skor ideal.
rentangan 41,67 sampai dengan 58,34
Hasil analisis menunjukkan bahwa
terdapat
kontribusi
dari skor ideal.
yang
Hasil analisis yang peneliti
signifikan dari bakat numerik siswa
peroleh dan dari teori teori
terhadap prestasi belajar siswa melalui
temuan yang relevan peneliti gunakan
persamaan garis regresi ŷ =29,824
bahwa
+,679X1 dengan Freg =982,506 . pada
signifikan dari bakat numerik terhadap
penelitian ini ditemukan
prestasi belajar bidang studi ekonomi
terdapat
kontribusi
serta
yang
siswa melalui persamaan garis regresi ŷ 10
= 29,824 + 0,679 X1 dengan Fhitung =
penelitian
982,506 dan signifikan (sig) = 0,00 ≤
melalui tes kemampuan berpikir kritis
0,05. Pada penelitian ini ditemukan
dengan asfek yang diukur antara lain :
kontribusi yang signifikan antara bakat
1)
numerik
masalah,2) melakukan deduksi dari
terhadap
prestasi
belajar
yang
menentukan
dan
benar,
gunakan
merumuskan
bidang studi ekonomi . Sehingga dapat
sumber
dikatakan
bahwa tinggi rendahnya
induksi dengan prosedur yang benar, 4)
prestasi belajar ditentukan oleh bakat
Berargumentasi rasio deduktif maupun
numerik, semakin tinggi bakat numerik
induktif 5) Mengambil keputusan dan
siswa semakin baikpula prestasi belajar
melaksanakan. Hasil penelitian yang
bidang studi ekonomi siswa. Variabel
peneliti peroleh menunjukkan hal-hal
bakat numerik memberikan kontribusi
sebagi berikut:
83,90. Dari maka itu bakat numerik
yang
peneliti
3)melakukan
Skor
Kemampuan
yang
diperoleh
berpikir
siswa ini perlu mendapat perhatian
kritis
yang serius dari pengelola pendidikan
pengukuran
di SMA Negeri 1 Sukawati agar
menunjukan bahwa skor tertinggi yang
prestasi belajar bidang studi ekonomi
dicapai responden adalah 71 dari skor
bisa
tertinggi yang mungkin dicapai adalah
meningkat
di
masa-masa
mendatang. Hasil
terhadap
dari
hasil
responden
100 ,sedangkan skor terendah 38 dari uji
kedua
sekor terendah yang mungkin dicapai
Berdasarkan teori-teori yang peneliti
adalah 25. Dari perhitungan data yang
gunakan tersebut diatas dan kesejajaran
terkumpul diperoleh rata-rata sebesar
dengan
relevan
58,93, simpangan baku sebesar 10,635,
terhadap variabel kemampuan berpikir
varian 113,537, modus 64, dan median
penelitian
hipotesis
yang
kritis kemudian disesuaikan dengan 11
64,00 ( perhitungan dapat dilihat pada
semakin baik pula prestasi belajar
lampiran dibawah)
bidang studi ekonomi siswa.Variabel
Rata-rata
skor
kemampuan
berpikir kritis adalah 58,93 dapat
kemampuan berpikir kritis memberikan kontribusi 61,80%
disimpulkan bahwa klasifikasi skor
Hasil uji hipotesis ke tiga
kemampuan berpikir kritis berada pada
berdasarkan teori-teori yang peneliti
katagori sedang, yakni berada pada
gunakan tersebut diatas dan kesejajaran
rentangan 44,58 sampai dengan 60,42
dengan
dari skor ideal.
terhadap variabel status sosial ekonomi
Hasil bahwa
analisis
terdapat
menujukan
kontribusi
yang
penelitian
yang
relevan
keluarga kemudian disesuaikan dengan instumen
penelitian
yang
peneliti
signifikan dari kemampuan berpikr
gunakan melalui kuiesioner dengan
kritis terhadap prestasi belajar bidang
beberapa indicator antara lain :
studi ekonomi siswa melalui persamaan
Pendidikan
garis regresi ŷ = -14,036 + 1.273 X2
pendidikan yang pernah diikuti), (2)
dengan Fhitung
Pekerjaan orang tua, (3) Penghasilan
= 305,565
dan
orang
tua
(1)
(tingkat
signifikan (sig) = 0,00 ≤ 0,05. Pada
orang
penelitian ini ditemukan kontribusi
perbulan,tanggungan), (4) Kepemilikan
yang signifikan antara kemampuan
benda benda berharga (kepemilikan
berpikir kritis terhadapprestasi belajar
rumah,keadaan
bidang studi ekonomi . Sehingga dapat
barang-barang berharga), (5) jabatan
dikatakan
sosial dimasyarakat. Berdasarkan hal
prestasi
bahwa tinggi rendahnya belajar
rumah,
rata-rata
kepemilikan
oleh
itulah cukup beralasan bagi peneliti
kritis,semakin
untuk menggunakan acuan teori-teori
tinggi kemampuan berpikir kritis siswa.
dan kajian yang relapan tersebut diatas
kemampuan
ditentukan
tua(penghasilan
berpikir
12
Status
sosial
ekonomi
keluarga
prestasi belajar bidang studi ekonomi.
memiliki skor riil terkecil 44 dan skor
Sehingga dapat dikatakan bahwa tinggi
terbesar 111 dari skor terendah yang
rendahnya prestasi belajar bidang studi
mungkin dicapai ( skor minimal ideal
ekonomi ditentukan oleh status sosial
30 ) dan skor tertinggi yang mungkin
ekonomi keluarga siswa.Semakin baik
dicapai ( skor maksimal ideal 150).
tingkat status sosial ekonomi keluarga
Dari
sosial
siswa semakin pula prestasi belajar
ekonomi keluarga adalah 68,24 dengan
bidang studi ekonomi siswa.Variabel
simpangan
status sosial ekonomi keluarga siswa
rata-rata
deviasi)
skor
baku modus
status
14,223 45,
menunjukan bahwa
(standar
median
69
memberikan kontribusi 15,70%.
kecendrungan
Indikator indicator yang ada
status sosial ekonomi keluarga berada
(5indikator)
pada katagori rendah, yakni berada
penelitian pada variabel status sosial
pada rentangan 60 sampai dengan 80
ekonomi keluarga diperoleh rata-rata
skor ideal
skor masing-masing indicator dari skor
Hasil bahwa
analisis
terdapat
menunjukan
kontribusi
yang
dalam
instrument
tertinggi sampai terendah Yaitu : (1) indikator
pendidikan
orang
tua
signifikan dari status sosial ekonomi
memperoleh sekor tertinggi sebesar
keluarga terhadap prestasi belajar siswa
542.50, (2) indikator jenis pekerjaan
melalui persamaan garis regresi ŷ =
orang tua skor kedua sebesar 508.30,
28,118+0,481 X3
=
(3) indikator penghasilan orang tua
35,328 dan signifikan (sig) = 0,00 ≤
skornya sebesar 438.50, (4) indikator
0,05. Pada penelitian ini ditemukan
kekayaan orang tua memperoleh skor
kontribusi yang signifikan antara status
ke empat sebesar 428.94 dan (5)
dengan Fhitung
sosial ekonomi keluarga
terhadap 13
indikator jabatan sosial orang tua memperoleh terkecil yaitu 320.30.
Indikator
jenis
pekerjaan
orang tua memberi andil kedua dari
Melihat rata-rata skor masing-
variabel status ekonomi keluarga untuk
masing indikator tersebut, pendidikan
meningkatkan prestasi belajar siswa.
orang tua memberi andil paling besar
Orang tua yang bekerja seharian penuh,
dari variabel status sosial ekonomi
tentu
keluarga dalam meningkatkan prestasi
mengawasi,
belajar siswa. Bagaimanapun juga,
mengarahkan si anak dengan baik dan
bahwa pendidikan adalah unsur yang
akhirnya akan menimbulkan masalah
penting dalam menentukan kualitas
dalam
SDM (orang tua). Orang tua yang
mempengaruhi tingkat kenakalan dan
berpendidikan lebih tinggi tentu akan
prestasi
memiliki wawasan yang lebih luas,
Sebaliknya, orang tua yang bekerja
sehingga mampu memberikan arahan
setengah hari dan setengah hari berada
pada
memberikan
di rumah atau sepenuh waktu bersama
bimbingan yang lebih baik dan mampu
anak-anaknya akan lebih banyak dapat
memimpin perkembangan secara utuh
memberi
menuju
dalam
bimbingan sehingga si anak tidak akan
kelak.
berbuat yang kurang baik, dan si orang
Perhatian dan bimbingan orang tua ini
tua dapat mengontrol waktu belajarnya
akan mendorong anak untuk lebih giat
dengan baik. Hal ini akan dapat
belajar demi masa depannya. Hal inilah
meningkatkan prestasi belajar anak.
anak-anaknya,
kepada
menghadapi
kemndirian
kehidupannya
yang mempengaruhi prestasi anak lebih baik.
tidak
ada
waktu
membimbing,
keluarga
yang
belajar
anak
pehatian,
Indikator
kasih
untuk ataupun
akan
tersebut.
sayang,
kekayaan sebagai
pemberi andil peringkat ketiga dan pemberi
andil
peringkat
keempat 14
adalah
penghasilan
orang
tua.
tinggi penghasilan yang diperoleh.
Kekayaan dan penghasilan orang tua
Semakin
sangat
kemampuan
diperoleh semakin banyak peluang
keluarga untuk dapat membeli sarana
kepemilikan terhadap benda berharga,
dan prasarana belajar dengan lengkap.
dan hal ini akan meningkatkan status
Kemampuan
menyediakan
sosial ekonomi keluarga di masyarakat.
sarana belajar yang lengkap akan
Semakin tinggi status sosial keluarga
mempengaruhi motivasi anak untuk
dalam masyarakat akan menumbuhkan
belajar lebih giat sehingga prestasi
kepercayaan diri pada anak yang
belajar anak meningkat. Sebaliknya
merupakan faktor penting agar anak
anak-anak dari keluarga miskin sarana
bisa belajar denagn lebih baik dan
belajarnya serba tidak lengkap, maka
akhirnya anak akan memiliki pengeta
hati anak menjadi kecewa, mundur, dan
huan, pengalaman, dan prestasi yang
putus asa sehingga dorongan belajar
diperlukan untuk bisa hidup sesuai
mereka sangat kurang. Yang paling
dengan tuntutan jaman.
penting
menentukan
untuk
untuk
aktivitas
tinggi
penghasilan
yang
belajar.
Hasil analisis ini mendukung
Indikator yang memberi andil paling
teori bahwa anak-anak dengan status
kecil adalah jabatan sosial.
sosial ekonomi yang kuat atau tinggi
Jika dijabarkan satu per satu,
akan menunjukan sikap yang lebih
mulai dari tingkat pedidikan dimana
positif dengan percaya diri yang lebih
semakin
pendidikan
baik sehingga motivasi untuk belajar
orang tua, maka kecenderungan untuk
nya akan baik, yang tentu akan berdam
memperoleh
lebih
pak baik pula pada prestasi belajarnya.
tinggi juga semakin besar. Semakin
Semakin banyak kebutuhan mereka
baik pekerjaan yang didapat, semakin
yang
tinggi
tingkat
pekerjaan
yang
terpenuhi,
maka
anak
akan 15
semakin percaya diri dan menunjukan
bekerjasama untuk mencari solusi bagi
sikap positif yang lebih baik (Moh.
anak-anak yang kurang mampu agar
Shochib, 1997).
mereka
Hasil penelitian yang peneliti
tetap
dapat
melanjutkan
pendidikan mereka.
lakukan di SMA Negeri 1 Sukawati
Hasil uji hipotesis ke empat
tedapat 127 orang atau sebesar 67.54 %
erdasarkan teori-teori
dari seluruh sampel yaitu 191 orang
yang relevan peneliti gunakan dalam
yang status sosial ekonomi keluarganya
penelitian ini yang terdiri dari variabel
masih rendah dan 35 orang atau sebesar
bakat numerik,
1.73 % status sosial ekonominya sangat
kritis , status sosial ekonomi keluarga
rendah.
dan
Oleh
seharusnya terhadap
karena
itu
memberikan anak-anak
sekolah pehatian
tersebut.
prestasi
dan penelitian
kemampuan berpikir
belajar
bidang
studi
ekonomi .
Baik
Hasil analisis menunjukkan
dengan menjadikan anak asuh, atau
bahwa
mencarikan beasiswa miskin, atau cara-
signifikan secara bersama sama antara
cara
bakat numerik, Kemampuan berpikir
lain
untuk
membantu
biaya
terdapat
kritis,
pendidikan sejak Januari 2009 gratis
keluarga
untuk anak SD dan SMP, namun
bidang studi ekonomi siswa SMAN I
kebutuhan
dana
Sukawati melalui persamaam garis
transportasi, kursus kom[uter, maupun
regresi ŷ = 9,634 +0,546 X1 +0,309X2 +
tabungan
0,118X3
pakaian,
siswa
masih
tetap
status
terhadap
dengan
sosial
yang
pendidikan mereka. Meskipun dana
akan
dan
kontribusi
ekonomi
prestasi
Fhitung
belajar
=
memerlukan biaya. Oleh karena itu
393,083(p<0,05). Ini berarti secara
baik pemerintah,
maupun
bersama-sama variabel bakat numerik,
saling
Kemampuan berpikir kritis dan status
orang
tua
sekolah,
siswa
harus
16
sosial
ekonomi
menjelaskan
keluarga
tingkat
dapat
Penelitian
ini
juga
kecenderungan
menghasilkan kontibusi murni antara
prestasi belajar bidang studi ekonomi
bakat numerik, kemampuan berpikir
siswa SMAN I Sukawati. Dari hasil
kritis
analisis
keluarga
juga
diperoleh
koefisien
dan
status
terhadap
sosial prestasi
ekonomi belajar
korelasi ganda sebesar0,929 dengan p<
bidang studi ekonomi siswa kelas X
0,05 ini berarti, secara bersama-sama
SMAN
bakat numerik, kemampuan berpikir
melalui analisi korelasi parsial jenjang
kritis
ekonomi
ke dua. Hasil yang diperoleh adalah:
kontribusi
(1) terdapat kontribusi yang signifikan
86,30% terhadap tingkat kecendrungan
bakat numerik terhadap prestasi belajar
prestasi belajar bidang studi ekonomi
bidang studi ekonomi siswa kelas X
siswa kelas X SMAN I sukawati. Bila
SMAN
dilihat
variabel
mengendalikan variabel kemampuan
bahwa
berpikir kritis dan sattus sosial ekonomi
dapat
keluarga diperoleh rxy 23 =0,780, p<0,05
memprediksikan prestasi belajar bidang
dengan koefisien determinasi parsial
studi ekonomi siswa kelas X SMAN I
60,84 %, (2) terdapat kontribusi yang
sukawati. prestasi belajar bidang studi
signifikan kemampuan berpikir kritis
ekonomi siswa kelas X SMAN I
terhadap prestasi belajar bidang studi
sukawati variabel- variabel tersebut
ekonomi siswa kelas X SMAN I
mempunyai kontribusi sebesar 86,30
sukawati
ini berarti 13,70% ditentukan oleh
variabel kemampuan bakat numerik
faktor lain yang tidak dibahas dalam
dan sattus sosial ekonomi keluarga
penelitian ini.
diperoleh rxy13 =0,312, p<0,05 dengan
dan
keluarga
tersebut,
status
sosial
memberikan
hubungan tidak
variabel-variabel
ketiga
sepenuhnya tersebut
I
sukawatiyang
I
sukawati
dengan
diperoleh
dengan
mengendalikan
17
koefisien determinasi parsial 9.73% (3)
keluarga dapat
terdapat kontribusi yang signifikan
kecenderungan prestasi belajar siwa
sattus
kelas X SMAN I Sukawati.
sosial
ekonomi
keluarga
dijadikan prediktor
terhadap prestasi belajar bidang studi ekonomi siswa kelas X SMAN I sukawati
dengan
mengendalikan
4, Penutup
variabel kemampuan bakat numerik dan
kemampuan
berpikir
kritis
diperoleh rxy12 =0,241 p<0,05 dengan koefisien determinasi parsial 5,81% . Kekuatan
hubungan
Berdasarkan pembahasan
bakat
numerik,
kemampuan berpikir kritis dan status sosial
ekonomi
keluarga.
Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa sebelum dan setelah diadakan pengenda lian, terdapat kontribusi yang signifikan antara bakat
diuraikan
disimpulkan bahwa :
ketiga
siwa kelas X SMAN I Sukawati secara adalah
telah
dan
dalam bab sebelumnya, maka dapat
Pertama, terdapat kontribusi
variabel bebas terhadap prestasi belajar
berurutan
yang
analisis
numerik, kemampuan
berpikir kritis dan status sosial ekonomi keluarga baik secara bersama-sama (simultan) maupun secara terpisah. Variabel bakat numerik, kemampuan berpikir kritis dan status sosial ekonomi
yang
signifikan
bakat
numerik
terhadap prestasi belajar bidang studi ekonomi siswa kelas X SMAN I Sukawati
melalui
persamaan garis
regresi ŷ = 29,824 + 0,679X1 dengan Freg
=
982,506(p<0,05).
Dalam
penelitian ditemukan korelasi positif yang signifikan antara bakat numerik dengan prestasi belajar bidang studi ekonomi siswa kelas X SMAN I Sukawati sebesar 0,196 dengan p<0,05. Hal ini berarti makin baik bakat numerik
siswa,
makin
baik
pula 18
prestasi belajar bidang studi ekonomi
Freg
siswa kelas X SMAN I Sukawati.
penelitian ditemukan korelasi positif
variabel bakat numerik memberikan
yang signifikan antara kemampuan
kontribusi
dengan
berpikir kritis dengan prestasi belajar
sumbangan efektif sebesar 44,06%
bidang studi ekonomi siswa kelas X
.Bila
SMAN I Sukawati sebesar 0,786
sebesar
dilihat
83,90%
koefisien
determinasi
parsial sebesar 51,04 %
=
305,565
(p<0,05).
Dalam
dengan
dengan p<0,05. Hal ini berarti makin
mengendalikan variabel kemampuan
baik kemampuan berpikir kritis siswa
berpikir kritis dan variabel status sosial
makin baik pula prestasi belajar bidang
ekonomi
dapat
studi ekonomi siswa kelas X SMAN I
dikatakan bahwa tinggi rendahnya
Sukawati. variabel kemampuan berpikir
prestasi belajar bidang studi ekonomi
kritis memberikan kontribusi sebesar
siswa SMAN I Sukawati ditentukan
61,80% dengan sumbangan efektif
oleh bakat numerik yang dimiliki
sebesar 29,45%. Bila dilihat koefisien
siswa. Hal ini dapat dijadika suatu
determinasi parsial sebesar 34,12%
indikasi bahwa bakat numerik siswa
dengan mengendalikan variabel bakat
dapat ,memprediksi prestasi belajar
numerik dan variabel status sosial
bidang studi ekonomi siswa SMAN I
ekonmomi keluarga. Sehinga dapat
Sukawati.
dikatakan bahwa tinggi rendahnya
keluarga.
Sehinga
prestasi belajar bidang studi ekonomi Kedua,
terdapat
kontribusi siswa SMAN I Sukawati ditentukan
yang signifikan kemampuan berpikir oleh kemampuan berpikir kritis yang kritis terhadap prestasi belajar bidang dimiliki siswa. Hal ini dapat dijadikan studi ekonomi siswa kelas X SMAN I suatu Sukawati
melalui
indikasi
bahwa
kemampuan
persamaan garis berpikir
kritis
siswa
dapat
regresi ŷ = -14,036 + 1,273X2 dengan 19
,memprediksi prestasi belajar bidang
sebesa 14,84 % dengan mengendalikan
studi
variabel bakat numerik dan variabel
ekonomi
siswa
SMAN
I
Sukawati.
kemampuan berpikir kritis. Sehinga dapat
Ketiga,
terdapat
dikatakan
bahwa
tinggi
kontribusi rendahnya prestasi belajar bidang studi
yang signifikan status sosial ekonomi ekonomi siswa SMAN I Sukawati keluarga terhadap
prestasi belajar ditentukan oleh status sosial ekonomi
bidang studi ekonomi siswa kelas X keluarga. Hal ini dapat dijadika suatu SMAN I Sukawati melalui persamaan indikasi bahwa status sosial ekonomi garis regresi ŷ = 28,118 + 0,481X3 keluarga dapat ,memprediksi prestasi dengan Freg = 35,328 (p<0,05). Dalam belajar bidang studi ekonomi siswa penelitian ditemukan korelasi positif SMAN I Sukawati. yang signifikan antara status sosial ekonomi
keluarga
prestasi
Ke empat terdapat kontribusi
belajar bidang studi ekonomi siswa
yang signifikan secara bersama sama
kelas X SMAN I Sukawati sebesar
bakat numerik, Kemampuan berpikir
0,397 dengan p<0,05. Hal ini berarti
kritis,
makin baik status sosial ekonomi
keluarga
keluarga
makin baik pula prestasi
bidang studi ekonomi siswa kelas X
belajar bidang studi ekonomi siswa
SMAN I Sukawati melalui persamaam
kelas X SMAN I Sukawati.variabel
garis regresi ŷ = 9,634 +0,546 X1
status
keluarga
+0,309X2 + 0,118X3 dengan Fhitung =
kemampuan berpikir kritis memberikan
393,083(p<0,05). Ini berarti secara
kontribusi
dengan
bersama-sama variabel bakat numerik,
sumbangan efektif sebesar 12,81%.Bila
Kemampuan berpikir kritis dan status
dilihat koefisien determinasi parsial
sosial
sosial
dengan
ekonomi
sebesar
15,70%
dan
status
terhadap
ekonomi
sosial prestasi
keluarga
ekonomi belajar
dapat 20
menjelaskan
tingkat
kecendrungan
prestasi belajar bidang studi ekonomi siswa SMAN I Sukawati. Dari hasil analisis
juga
diperoleh
koefisien
korelasi ganda sebesar0,929 dengan p< 0,05 ini berarti, secara bersama-sama bakat numerik, kemampuan berpikir kritis
dan
keluarga
status
sosial
memberikan
ekonomi kontribusi
86,30% dan sumbangan efektif sebesar 86,32% terhadap tingkat kecendrungan prestasi belajar bidang studi ekonomi siswa kelas X SMAN I sukawati. .
21
DAFTAR PUSTAKA Abdurahman, M. & Totok. 2000 . Memahami dan Menangani Siswa dengan Problema dalam Belajar. Pedoman Guru, Jakarta : Proyek Peningkatan Mutu SLTP, Direktorat Pendidikan Menengah Umum, Direktorat Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah, Departemen Pendidikan Nasional.
Hadi Sutrisna 1992, Statistik Jilid I,II,III. Yogyakarta Andi. ……..2000,Analisis Regtresi Yogyakarta Andi ……..2000, Metodelogi Research Jilid 1,2,3,4. Yogyakarta ……..2000,Bimbingan, Menulis Skripsi dan Tesis, Yogyakarta Andi
Abror, Abd. Rahman, 1993. Psikologi Pendidikan Yogyakarta : Tiara, Wacana Yogja. Beck,
Joan.1994. Kunci sukses meningkatkan kecerdasan anak, Jakarta: Delapratasa.
Buchori, 1999. Psikologi Pendidikan, Jakarta : Rineka Cipta. Budiningsih , C.A.2005.Belajar dan Pembelajaran. Cet.ke-I Jakarta : Pt Rineka Cipta. Candiasa, I Made 2007. Statistik Multi Variat Disertai petunjuk Analisis dengan SPSS. Singaraja : Program Pascasarjana Undiksha Singaraja. Dantes
, Nyoman. DKK. 1994 Pengaruh Bakat Differential Matematika, Kemampuan Awal dan Intelegensi Terhadap Kesanggupan Formal Dalam Kaitannya Dengan Prestasi Belajar Matematika. Laporan Penelitian Singaraja : STKIP ……….,1997, Evaluasi Pengajaran. Singaraja : STKIP ……….,2001, Cara Pengujian Alat Ukur, Singaraja : IKIP negeri Singaraja 22