CITRA JUSTICIA ISSN : 1411-0717 Vol. XIII No. 2 Oktober 2014
NORMA DAN PERANNYA DI MASYARAKAT DALAM KONSEP NEGARA HUKUM Bahmid Staf Pengajar di Fakultas Hukum Universitas Asahan Penerapan sanksi administrasi di Indonesia memang dirasa sangat perlu dijalankan sebab tidak adanya lembaga paksa atau eksekusi riil oleh Kepaniteraan di bawah Pengadilan seperti perkara perdata yang di atur dalam pasal 195 s/d pasal 208 HIR dan pasal 1033 RV serta dalam upaya paksa putusan pidana yang di atur dalam pasal 270 KUHAP, seperti halnya dalam Peradilan Agama ada ketentuan hokum ada upaya eksekusi yang dijumpai dalam pasal 95, 98, dan 103 UU No. 50 Tahun 2009, tentang Perubahan Kedua atas Undang-undang Nomor 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama, sementera dalam penerapan sanksi administrasi tidak ada ketentuan yang mengatur tentang adanya upaya paksa (eksekusi) nya, melainkan hanya teguran melalui oleh pejabat tata usaha Negara secara hierarki berjenjang dari atas kebawah. Kata Kunci : Norma, peranan norma, negara hokum
A. Norma
Sosial
dan
Norma
Hukum Dinamika
mempengaruhi
tingkah
laku
manusia di dalam masyarakat.14 social
dalam
Sejak manusia mampu menggukan
kehidupan masyarakat, merupakan
akal nya, manusia sudah
suatu pola kehidupan mengatur
diatur oleh norma-norma dalam
tatanan dari segala yang mengatur
kehidupan manusia dalam upaya
kepentingan
kehidupan
memenuhi kebutuhan hidup nya,
masyarakat tersebut, pengaturan
contoh: anak yang masih kecil jika
kehidupan masyarakat itu disebut
ingin menerima sesuatu dari orang
sebagai norma atau kaedah yaitu: “pengaturan
hidup
yang
mulai
C.S.T. Kansil, Pengantar Ilmu Hukum dan Tata Hukum Indonesia (Jakarta:Balai Pustaka, 1986), hlm84 14
1
CITRA JUSTICIA ISSN : 1411-0717 Vol. XIII No. 2 Oktober 2014
lain sudah dibelakukan norma bagi
Norma
awalnya
dirasa
nya dengan aturan kehidupan yang
sebagai pembuatan tingkah laku
bagi masyarakat umum di pandang
pada diri manusia secara individual
baik, seperti menerima pemberian
dalam keluarga, dan
orang lain dengan menggunakan
lebih
tangan kanan.
Satjipto Raharjo
suatu lingkungan masyarakat dan
dalam
Pengantar
Ilmu
dalam cakupan yang sangat luas
Hukum mengemukakan pengertian
bagi dalam kehidupan berbangsa
norma;
dan bernegara.
bukunya
kemudian
skala yang
berlaku
dalam
Individu-individu
Norma adalah sarana yang di
masyarakat
pakai
masyarakatnya
bahwa norma berperan membatasi
menertibkan,
segala sector kehidupan manusia
oleh
untuk
menuntut dan mengerahkan
baik
tingkah
kehidupan
laku
anggota
masyarakat
mulai
dalam
merasakan
mempertahankan
nya,
maupun
dalam
dalam
persoalan menjaga perasaan orang
hubungannya satu sama lain.
lain dalam pergaulan kehidupan
Untuk
dalam bermasyarakat.
bisa
menjalankan
fungsinya yang demikian itu, barang
tentu
ia
harus
Dari pengertian norma yang telah di kemukakan diatas, maka
mempunyai kekuatan yang
secara
sederhana
bersifat memaksa.15
kemukakan
dapat
unsure-unsur
di dari
pengertian norma sebagai berikut: Satjipto Raharjo, Pengantar Ilmu Hukum, (Bandung: Citra Aditya Bakti, 2010), hal 15 15
1. Sarana masyarakat
untuk
menertibkan
CITRA JUSTICIA ISSN : 1411-0717 Vol. XIII No. 2 Oktober 2014
2. Menuntut laku
individu
yang
secara
telah
umum
terbentuk
bertingkah di
sepakati
yang
di
Para
tengah-tengah
beberapa
sarjana
karena
mempunyai
berupa sanksi)
hokum
norma
dalam telah
menjadi
2
(dua) yaitu: 1. Norma Sosial: terdiri dari (norma kesusilaan, norma sopan santun
Norma yang berfusi mengatur kehidupan
yang
buku-buku,
membedakan
kekuatan yang memaksa (dapat
tata
masyarakat
bersifat dinamis.
telah
masyarakat. 3. Mengikat
kehidupan
yang
harmonis
dan norma agama). 2. Norma Hukum.
yang menghindarkan manusia dari
Masing-masing norma mempunyai
persoalan
karateristik
yang
yang
di
tercipta
yang nya
teratur,
timbul, kehidupan
bersahaja
kedamaian.
Secara
untuk yang dalam
sederhana
dapat di kemukakan bahwa norma
akan
berbeda-beda uraikan
dalam
pembahasan berikut ini. a. Norma Sosial Kehidupan
manusia
diperlukan untuk menciptakan rasa
heterogen
keamanan,
serta
kepentingan manusia yang cukup
ditengah-tengah
kompleks dalam masyarakat, di
masyarakat. Fungsi ini berkembang
pastikan dalam keadaan tertentu
sesuai
terjadi
kenyaman,
ketertiban
dengan
perkembangan
dengan
yang
persinggungan
gejala social masyarakat itu sendiri
benturan
yang
mempertahankan
meliputi
berbagai
aspek
berbagai
hokum
atau dalam
kepentingan
CITRA JUSTICIA ISSN : 1411-0717 Vol. XIII No. 2 Oktober 2014
antara manusia yang satu dengan yang lain nya. Seiring dalam maka
Kebutuhan kebutuhan
kehidupan di
aturan
masyarakat,
kelompok
terciptanya
manusia
akan
keteraturan
dalam
masyarakat maka di perlukan agar
kan
masing-masing kebutuhan tersebut
norma social yang terdapat dalam
dalam terurai manakala ada aturan
kehidupan
yang di jadikan sebagai bingkai
norma
dapat
b. kaedah hukum16
masyarakat, keagamaan,
kesusilaan, norma yang
dapat
di
yaitu norma
membatasi
kepentingan-
sopan santun,
kepentingan orang dengan orang
kelompokkan
lain, atau kelompok masyarakat
sebagai berikut:
dengan
1. Dalam struktur kehidupan yang
sehingga tercipta keteraturan.
di
jumpai
dalam
bermasyarakat
kehidupan
norma
social
kelompok
Berlaku dalam
nya
masyarakat,
norma
masyarakat
social
kemudian
di
dapat di kelompokkan :
patuhi olehHukum,
a. Norma Agama
masyarakat itu, yang menimbulkan
b. Norma Kesusilaan
kewajiban yang harus di taati oleh
2. Tata
kaedah
dengan
aspek
masyarakat
dalam
hal
ini
kehidupan atanra pribadi yang di
kepatuhan untuk mematuhi uturan
bagi lebih lanjut menjadi:
hokum
a. kaedah adat
sopan
santun
atau
menjadi
itu
di
norma
sebut
sebagai
moral
positif,
Purnadi Purbacaraka & Soerjono Soekanto, Perihal Kaedah Hukum, (Bandung:Alumni, 1978) hal, 6 16
CITRA JUSTICIA ISSN : 1411-0717 Vol. XIII No. 2 Oktober 2014
maksud nya keseluruhan aturan
Norma social yang di jumpai di
norma
di
tengah-tengah masyarakat dapat di
berlakukan pada saat masyarakat
pisahkan menjadi 3 (tiga) norma
mematuhi
yaitu: norma kesusilaan, norma
social
nya
itu
sudah
menjadi
suatu
norma yang berlaku di tengah-
kesopanan dan norma agama.
tengah masyarakat.
a. Norma Kesusilaan
Dalam pembahasan ini akan di bahas
secara
pengelompokan
terpisah
norma
social
Dalam norma kesusilaan yang menjadi dasar norma ini adalah rasa
kemanusiaan
Contohnya:
tersebut menjadi :
orang tidak membiarkan seorang
a. Norma Agama
nenek tua yang melintas di jalan
b. Norma Kesusilaan
raya, norma itu muncul sendiri nya
c. kaedah sopan santun atau adat
kepada
Kebutuhan
tanpa
ada
akan
perintah dari orang lain, rasa itu
dalam
muncul dengan sendiri nya dari
masyarakat maka di perlukan agar
manusia sebagai makhluk social.
masing-masing kebutuhan tersebut
Keberadaan
dalam terurai manakala ada aturan
makhluk social mendorong orang
yang di jadikan sebagai bingkai
untuk
membatasi
dapat
terciptanya
manusia
manusia
keteraturan
kepentingan-
melakukan
orang lain.
lain, atau kelompok masyarakat
Norma
sehingga
kelompok
masyarakat,
berhubungan
tercipta
keteraturan.
sebagai
sebagai
sesuatu
membantu
kepentingan orang dengan orang
dengan
manusia
yang
kepentingan
kesusilaan dengan individu
manusia karena
CITRA JUSTICIA ISSN : 1411-0717 Vol. XIII No. 2 Oktober 2014
menyangkut manusia.
kehidupan Sebagai
pribadi
pendukung
Asal
atau
kesusilaan
sumber
adalah
kaedah
dari
manusia
kaedah kesusilaan adalah nurani
sendiri, jadi bersifat otonom dan
individu
manusia
tidak di tujukan kepada sikap lahir,
sebagai makhluk social atau sebagi
tetapi di tujukan pada sikap batin
anggota
yang
manusia juga, batinnya sendirilah
dapat
yang mengancam perbuatan yang
dan
bukan
masyarakat
terorganisir. melengkapi hidup
Kaedah ketidak
ini
seimbangan
pribadi
mencegah
kegelisahan diri sendiri17 Norma juga
kesusilaan
norma
etik
melanggar dengan
sanksi.
kekuasaan di
sebut
atau
adat
terjadi
sudah
atau
diri
manusia,
ada
dirinya
sanksi
itu.
pelanggaran
kesusilaan,
pada
kesusilaan
Tidak
diluar
memaksakan
kebiasaan, norma ini secara fitrah ada
kaedah
misalnya
penipuan,
yang Kalau kaedah
pencurian
maka
akan
karena manusia sebagai makhluk
timbullah dalam hati
social
setiap
pelanggar rasa penyesalan, rasa
suatu
malu,
yang
manusia
pada
sudah
diri
tertanam
takut
merasa
tindakan baik buruk yang sudah
sebagai
menjiwai manusia sebagai makhluk
terhadap
social. Kebiasaan-kebiasaan dalam
kesusilaan tersebut18
kehidupan manusia dan diaplikasi dalam kehidupan sehari-hari.
Ibid, hal. 24.
bersalah
atau
pelanggaran
Kaedah
reaksi kaedah
kesusilaan dengan
manusia
Sudikno Merto Kesumo, Mengenal Hukum Suatu Pengantar, (Yogyakarta: Liberti, 2005), hal. 5. 18
17
sanksi
berhubungan
nurani si
CITRA JUSTICIA ISSN : 1411-0717 Vol. XIII No. 2 Oktober 2014
sebagai
individu
menyangkut
kehidupan
karena
temurun
dalam
pribadi
sesame
masyarakat,
manusia.
bergaul
kepatutan
sikap dalam bertindak dan berbuat
Sebagai pendukung kaedah
atau pantas atau tidak pantasnya
kesusilaan adalah nurani individu
suatu
dan
keadaan tertentu.
bukan
makhluk
kepada
manusia
social
sebagai
perbuatan
dalam
suatu
atau
sebagi
Norma kesopanan dapat juga
masyarakat
yang
diartikan sebagai “peraturan yang
dapat
hidup yang timbul dari pergaulan
seimbangan
segolongan manusia.20 Pergaulan
hidup pribadi mecegah kegelisahan
yang hidup di masyarakat yang
diri sendiri19
tumbuh dari pergaulan dan akal
b. Norma Kesopan
budi
anggota terorganisir.
Kaedah
melengkapi
ketidak
Norma norma
kesonan
yang
tengah
ini
timbul
manusia
secara
turun
merupakan
temurun menjadi kebiasaan dan
di
dipatuhi
masyarakat,
tengah-
oleh
masyarakat
yang
meyakini
sikap
kebiasaan yang telah di lakukan
dalam
secara turun temurun oleh nenek
pergaulan di masyarakat sebagaia
moyang mereka dari sejak dahulu
makhluk
kala.
berhubungan manusia
dengan sehari-hari
social.
Norma
atau
taat
yang
terhadap
kesopanan biasanya di ukur dari
Faktor penyebab muncul nya
kebiasaan yang hidup secara turun
norma kesopan di dukung oleh kebiasaan
Purnadi Purbacaraka & Soerjono Soekanto, ibid, hal. 24.
manusia
19
20
Ibid, hlm, 85
itu
sendiri
CITRA JUSTICIA ISSN : 1411-0717 Vol. XIII No. 2 Oktober 2014
sebagai makhluk social. Tindakan
suatu pertemuan dengan orang
yang
yang usia nya lebih tua, maka ada
dilakjukan
secara
yang
berulang mengenai peristiwa yang
semacam
sama berkenaan dengan hal yang
lebih muda untuk melakukan tegur
bersamaan
secara
sapa kepada yang lebih muda.
berkelanjutan akan di lakukan oleh
Tapi, jika dalam pertemuan itu
manusia,
manusia
orang yang lebih muda itu lupa
terhadap suatu tindakan/perbuatan
untuk menyapa orang yang lebih
hingga menjadi
tua dari nya itu malah orang yang
Suatu
pula,
kepatuhan
tradisi
di
masyarakat
kewajiban
bagi
yang
lebih tua lebih duluan melakukan
hingga di patuhi suatu kebiasaan
tegur
itu oleh masyarakat tertentu, maka
perasaan semacam kurang pantas
kebiasaan itu menjadi hokum adat
bagi orang yang lebih muda itu
kebiasaan
bersikap kepada orang yang lebih
bagi
masyarakat
tertentu. Adat kebiasaan mengikat bila orang sudah merasa bahwa
sapa,
Kepatuhan terhadap
dipatuhi.
hanya individu
aka
nada
tua itu.
kebiasaan itu patut untuk ditaati /
Kebiasaan-kebiasaan
maka
norma
berlaku
masyarakat
masyarakat kesopanan pada
tertentu
kelompok saja
disebut
individu
di
(kelompok), karena daya laku dari
anggap suatu kepantasan dalam
norma ini hanya bagi masyarakat
bergaul dalam masyarakat, contoh:
yang merasa bahwa itu merupakan
jika seseorang
kebiasaan yang dilakukan secara
orang
yang
bertemu dalam
norma
atau
masyarakat yang muncul dari diri setiap
juga
ini
fatsoen
CITRA JUSTICIA ISSN : 1411-0717 Vol. XIII No. 2 Oktober 2014
turun temurun oleh masyarakat
mau
adat
mertuanya, maka anak menantu
masyarakat
tertentu
saja.
berkomunikasi
Contoh: norma kesopanan yang
yang
berlaku
hanya
malah dianggap tidak sopan. Jadi
berlaku bagi komunitas Karo, pada
saya laku norma kesopanan hanya
hal-hal
berlaku dalam satu kelompok adat
bagi
masyarakat
tertentu
tidak
berlaku
masyarakat Jawa atau Padang atau
hal
tersebut
tertentu saja.
masyarakat lain nya. Sebagai
melakukan
dengan
Daya laku norma kesopanan
norma
social
yang
bergantung pada tempat dimana
bersifat fatsoen, Norma kesopanan
lingkungan
ini sering tidak mengikat secara
diberlakukan,
umum karena criteria kesopanan
kesopanan itu berlaku di tempat
antar daerah kadang sangat
norma itu muncul dan diakui oleh
berbeda.
Contohnya
masyarakat
Karo,
norma
itu
artinya
norma
bagi
masyarakat nya saja, dan tidak
menantu
berlaku di tempat atau lingkungan
perempuan di larang untuk bicara
lain
atau dekat dengan mertua laki-laki,
norma kesopanan tertentu itu. Bagi
apa bila itu dilakukan oleh seorang
individu
menantu
tersebut
masyarakat lain yang masuk dalam
norma
suatu tempat di berlakukan nya
contohnya
norma kesopanan itu wajib taat
bagi masyarakat Jawa yang sudah
terhadap norma yang sedang di
tinggal di sumatera, bila ada anak
berlakukan suatu tempat. Contoh:
menantu perempuan yang tidak
orang Ambon yang baru pindah
maka
hal
diaanggap
melanggar
kesopanan.
Berbeda
yang
tidak
dari
taat
terhadap
lingkungan
CITRA JUSTICIA ISSN : 1411-0717 Vol. XIII No. 2 Oktober 2014
atau bahkan menikahi perempuan
jangan
suku batak di Toba Samosir, maka
Keadaan sopan santun semacam
orang
itu
Ambon
tersebut
harus
duduk
akan
bersama
tetap
tamu.
terpertahankan
patuh terhadap norma kesopanan
karena akan berkelanjutan secara
yang berlaku di Toba Samosir,
turun temurun. Berbeda dengan
bahkan tak jarang di daerah Toba
sopan santun pergaulan dengan
Samosir, bahkan orang itu akan di
fashion atau mode.
tabalkan Marga tertentu yang ada
Beda
dalam lingkungan masyarakat adat
pergaulan (etiquette) dengan
tersebut,
fashion atau mode terletak
sebaga
ujud
sopan
dalam
penghormatan kepada masyarakat
pada
adat dimana ia tinggal.
Mode mengalami perubahan
Sopan santun dalam pergaulan
yang
sifat
santun
lebih
perubahannya.
cepat.
“Gelung
di masyarakat senantiasa berlaku
cioda” yang lahir di zaman
karena dari setiap generasi kepada
pendudukan Jepang, baju “you
generasi
di
can see”, new look” misalnya
mereka
tidak pernah kita jumpai lagi,
minta,
berikut secara
melakukan
nya
tanpa
moral
pendidikan
sopan
tetapi
bahwa
orang
saling
santun kepada para generasi nya.
menegur apabila bertemu di
Contoh: seorang ayah
jalan kalau saling mengenal,
yang sedang menerima tamu di
sampai sekarang, masih tetap
rumah
berlaku21
nya
akan
kepada anak nya
mengatakan yang
sedang Sudikno Merto Kesumo, Mengenal Hukum Suatu Pengantar, Loc-cit. 21
menghampiri
nya
duduk,
agar
CITRA JUSTICIA ISSN : 1411-0717 Vol. XIII No. 2 Oktober 2014
Fashion atau Mode berproses dengan
cepat
berubah
sejalan
dengan
negative
tengah mengakibatkan
orang secara individual, sementera
menyenangkan
sopan
berupa
dalam
pergaulan
ditengahmasyarakat,
pandang
santun
cara
sebab
berdampak
rasa atau
hukuman
negative
seperti
antipasti,
pandang manusia lain nya yang
Sedangkan memenuhi sikap sopan
hidup
komunitas
santun yang menyenangkan atau
masyarakat. Sopan santun manusia
posifit, yang berupa penghargaan
dalam
(ganjaran)
suatu
bergaul
secara
individu
seperti
atau
sikap
terikat dalam pergaulan dan cara
dalam
celaan
tidak
pidana.
respek
(rasa
dalam masyarakat akan di nilai
hormat), simpati,
oleh individu atau masyarakat lain
penghargaan seperti satya lencana,
nya, bahkan bila dinggap telah
bintang dan sebagainya22
menyimpang
dari
kebiasaan
di
Dalam kehidupan masyarakat,
masyarakat, maka secara individual
sanksi
atau secara kolektif, manusia atau
berfungsi sebagai:
masyarakat
1. Mencegah
akan
menjatuhkan
sanksi kepada invidu yang telah melanggar
sopan
santun
yang
sudah menjadi kebiasaan.
dalam
bersopan
terjadi
2. Menyeimbangkan tingkah laku individu dengan masyarakat.
dapat di terima oleh orang yang sopan
terjadi
santun
pelanggaran sopan santun.
Sanksi dalam arti luas yang
melanggar
pemberian
santun 22
Ibid, hal, 8
CITRA JUSTICIA ISSN : 1411-0717 Vol. XIII No. 2 Oktober 2014
3. Menselarasakan
perasaan
yang dijalankan oleh pemeluk nya,
manusia dengan keadaan yang
yang oleh pemeluk nya di yakini
ideal di masyarakat.
seluruh
isi
dari
kitab
suci
Sedangkan penghargaan bagi
merupakan ucapan Tuhan yang di
orang yang mentaati sopan santun
sampaikan melalui manusia pilihan
merupakan
(dalam Agama Islam di sebut nabi
sebagai
suatu
suatu
dorongan
prestasi
agar
yang
lain
norma
yang
terangsang untuk melakukan suatu
wahyu
Tuhan
sikap yang di nilai masyarakat
larangan-larangan,
secara umum merupakan suatu
anjuran yang wajib ditaati oleh
tindakan terpuji.
umat
c. Norma Agama
melanggar nya ada ancaman dosa.
individu-individu
Manusia
sebagai
atau Rasul). Norma agama adalah
makhluk
bersumber dan
manusia
pada
ini
berisi
perintah
bagi
dan
yang
Berlaku nya norma agama di
social merupakan individu-invidu
masyarakat
dalam masyarakat yang percaya
keyakinan orang yang menjalankan
terhadap ada nya Tuhan, dalam
nya.
bertingkah
agama
agama bersifat individual, artinya
yang
orang menjalankan norma-norma
merupakan
laku
norma norma
tergantung
Dengan
agama
kuat
keadaan
yang ada pada diri masing-masing,
individu masyarakat kearah yang
di samping itu pengaruh penguasa
lebih baik. Norma agama yang
dalam
merupakan
menjalankan kekuasaan nya sangat
merubah
ajaran-ajaran
agama
suatu
suatu
norma
mempunyai pengaruh yang sangat dalam
karena
demikian
pada
keyakinan
Negara
dalam
CITRA JUSTICIA ISSN : 1411-0717 Vol. XIII No. 2 Oktober 2014
dominan
mempengaruhi
berkembang nya agama, hingga mempengaruhi norma
pelaksanaan
agama
pemberlakukaan
nya
merupakan perbuatan dosa yang di ancam sanksi oleh norma agama. Kuat
lemahnya
pelaksanaan
dalam
norma agama di suatu masyarakat
di
dapat juga di pengaruhi pula oleh
masyarakat.
pengaruh pemegang kewenangan.
Ketentuan norma agama, tidak
Contoh: dalam sejarah
Negara
hanya pada sikap lahiriyah tapi
spayol pernah di kuasai oleh masa
juga sikap batiniyah, artinya dalam
kekuasaan
norma agama
pemerintahan
tidak hanya dari
pelanggaran yang sudah terjadi
berdiri
atau
bernama
(pahala), fikiran
apa
yang
yang
manusia
baik
di
bawah
Bani umayyah, pada masa itu
saja yang mendapat sanksi (dosa) pembalasan
Islam
megah
sebuah
Cordoba,
ada
dalam
reconquista
(masih
dalam
Kembali
atau
Spanyol
mesjid setelah
penaklukkan oleh
kaum
bentuk pikiran) akan berbuat suatu
Kristen, mesjid ini diubah fungsi
tindakan baik atau buruk, sudah di
menjadi
janjikan dosa dan pahala. Contoh:
Contoh lain
seorang
Konstantinopel ditaklukkan
laki-laki
berfikir
dan
sebuah
gereja
katolik. Saat
menhayalkan berbuat zina dengan
Sultan Mehmed II dan memasuki
perempuan yang berpakaian yang
kota itu, lalu pergi ke Gereja Hagia
tidak sopan kebetulan lewat di
Sophia
hadapan
mengubahnya menjadi mesjid yang
seorang
nya,
maka
laki-laki
perbuatan itu
sudah
dikenal
dan
dengan
memerintahkan
Aya
Sofia.
CITRA JUSTICIA ISSN : 1411-0717 Vol. XIII No. 2 Oktober 2014
Demikian
hal
nya
dengan
atau kedua-dua nya sampai
penduduk yang daerah nya telah di
sudah lanjutdan pemeliharaan
taklukkan,
agama
mu, maka sekali-kali janganlah
yang sudah di patuhi terdahulu
kamu mengatakan “ah” dan
tidak
janganlah kamu membentak
norma-norma
lagi
di
patuhi,
karena
penguasa yang baru menjalankan
mereka
kewenangan
perkataan
nya
menjalankan
norma agama yang sesuai dengan
Norma agama selain mengatur hubungan antara Tuhan dengan manusia juga mengatur hubungan
ucapkanlah
yang
mulia
(Al-
Qur’an, Surat Al-Isra’ ayat 23).
kepercayaan si penguasa sebagai penakluk kekuasaan yang baru.
dan
Dalam ajaran agama Kristen juga.
Ada
memerintahkan
melakukan hubungan baik dengan orang tua missal nya: -
Dengarlah
Ayah
mu
yang
antara sesame manusia Misalnya di
memperankan
hokum
janganlah menghina Ibu kalau
Islam
ada
habblumminallah
ajaran dan
hablumminannas, contoh :
telah
dan
ia sudah tua “(Amsal 23:22) Tujuan norma agama agar
- Dalam Al-Qur’an: Dan Tuhan maju
engkau,
memerintahkan
manusia sempurna, agar tidak ada jahat.
Norma
supaya kamujangan selain Dia
agama ditujukan kepada
sikap
dan hendaklah kamu berbuat
batin yang digugah, ada nya nilai-
pada Ibu Bapak mu dengan
nilai baik dan buruk, di tujukan
sebaik-baik
kepada ke imanan manusia, karena
nya.
Jika
salah
seorang diantara kedua nya
manusia
kaidah
menjadi
agama
semata-mata
di
CITRA JUSTICIA ISSN : 1411-0717 Vol. XIII No. 2 Oktober 2014
percayai
sebagai
sesuatu
yang
bersumber dari Tuhan. Norma
bahkan menjadi hukum.23 norma
agama
perintahkan
yang
Tuhan
pemeluknya,
akan
agama mempengaruhi juga hokum,
di
akan
secara
utuh
menjadi
kepada
hokum apabila sudah mendapat
dilaksanakan
pengesahan formal dari pembuat
atau bahkan mengikat pada setiap
Undang-undang.
individu
B. Norma Hukum
masyarakat
terhadap
ajaran itu tergantung keimanan
Mendefinisikan
secara
pemeluknya. Dalam norma agama
terperinci
juga
hokum sangat sulit, bahkan para
menjanjikan
sanksi
bagi nya
mereka
yang
melanggar
berupa
siksa
dalam
mengenai
sarjana
pengertian
hokum
yang
neraka,
terkemuka keilmuan nya beragam
kemudian terhadap perbuatan baik
mendefinisikan pengertian hokum.
akan
Apa
mendapat
pahala
dengan
lagi memang bahwa
ganjaran mendapat kebahagiaan di
mempelajari ilmu
akhir zaman yaitu syorga.
merupakan
hokum
kajian
ilmu
Kepercayaan terhadap norma
pengetahuan social, sehingga tidak
agama yang mengental dikalangan
mungkin dapat di rumuskan secara
masyarakat
konkrit
menjadi
dan
bahkan
pandangan
masyarakat
hidup
tertentu,
sudah
atau
terperinci
bagi
defenisi
hokum.
Oleh
hokum
akan
karena agama itu acap kali menjadi dasar padangan hidup manusia, 23
maka
dengan
sendirinya
sering
Ibid, hlm. 6
Setiap
tentang sarjana
mendefenisikan
CITRA JUSTICIA ISSN : 1411-0717 Vol. XIII No. 2 Oktober 2014
norma
hokum
itu
dari
sudut
padang masing-masing.
Norma Hukum adalah sautu peraturan yang dibuat berdasarkan
Mengenai pengertian norma
kesepakatan, atau oleh pemegang
hokum E. Utrech dalam Bukunya
kekuasaan yang berwenang serta
Pengantar
adanya
Dalam
Indonesia
Hukum
mengutip
kewajiban
bagi
mereka
pendapat
yang menyepakati dan tuntuk atas
Soediman Kartohadiprodjo dalam
kekuasaan itu untuk patuh, bagi
buku
mereka
berjudul,
Hukum, sebagai
Pengantar
menyatakan kaidah
(norma
Tata
yang
secara
tegas
bahwa
melanggar diancama sanksi yang
hokum
telah
dapat di rumuskan sebagai berikut:
di
tentukan
sebelum
perbuatan itu dilakukan.
hokum adalah himpunan petunjuk
Tidak setiap kaedah hokum di
hidup yang berisikan perintah dan
sertai sanksi. Kaedah hokum
larangan
tanpa sanksi ini sebut lex
mengatur
masyarakat,
tata
adanya
inperfecta.
Ketentuan
yang
keharusan bagi masyarakat untuk
tercantum
dalam
pasal
mematuhinya.
298BW misalnya, yaitu bahwa
pelanggaran
serta
tertib
Akibat terhadap
dari
peraturan
seorang
anak
berapapun
yang telah di buat oleh penguasa,
umurnya wajib menghoarmati
mengakibatkan timbulnya tindakan
dan menyegani orang tuanya,
dari penguasa masyarakat yang
merupakan
lex
imperfect.
membuat ketentuan itu24
E. Utrech (Disadur oleh Moh. Saleh Djindang), Pengantar Hukum 24
Indonesia, (Jakarta, PT. Ikhtiar Baru, Cet ke XI), 1989) hlm.
CITRA JUSTICIA ISSN : 1411-0717 Vol. XIII No. 2 Oktober 2014
Ketentuan
ini
tidak
ada
sanksinya25 Norma
mengutamakan
perbuatan
lahir. Pada hakekatnya apa hokum
menitik
yang
dibati,
apa
yang
beratkan pada pencegahan suatu
pikirkan
tindakan
menjadi soal, asal lahirnya ia
yang
dilarang
dan
manusia
di
tidak
penindakan secara tegas terhadap
tidak
suatu ketentuan peraturan yang
hokum.
sudah di berlakukan. Pelanggaran
dalam
perbuatan hokum tersebut harus
lalulintas (misalnya berhenti
sudah dilaksanakan baru dapat di
pada waktu lampu lalu lintas
ancam
menyala
sanksi,
perbuatan
artinya
itu
jika
kaedah
Apakah
sesorang
mematuhi
peraturan
merah)
sambil
dalam
menggerutu
karena
dalam
pemikiran
tergesa-gesa
mau
ada
penjatuhan
kuliah, tidaklah penting bagi
sanksi sebelum perbuatan tersebut
hokum. Yang penting ialah
benar-benar
bahwa,
perencanaan manusia
tidak
masih
melanggar
nyata-nyata
di
lakukan. Isi
lahirnya,
pergi
apa
yang
tampak dari luar, ia patuh kaedah
hokum
itu
terhadap peraturan lalulintas.
ditujukan kepada sikap lahir
Menghayalkan
manusia.
mengangan-angankan
Kaedah
hokum
memiliki sebuah 25 12
ia
Sudikno Merto Kesumo, Op-Cit,
hlm 19 Sudikno Merto Kesumo, OpCit, hlm 19
atau untuk
pesawat
televise yang ditempatkan di etalage dengan jalan mencuri,
12
dalam
batinnya
ingin
CITRA JUSTICIA ISSN : 1411-0717 Vol. XIII No. 2 Oktober 2014
memukul
temannya:
“perbuatan-perbuatan” semuanya
apa
yang
telah
itu
dikemukakan diatas maka dapat di
tidak di kenakan
rumuskan karateristik dari norma
sanski,
“pemikirannya”
tidak dapat di hokum. Orang tidak akan di hokum atau di beri
Dari
sanksi
hokum
hanya
hokum yatiu: a. Menciptakan
b. Norma hokum bersifat konkrit, Sifatnya
atau
melindungi.
tidak
seorangpun dapat di hokum
atau
ketertiban masyarakat.
karena apa yang difikirkan batinnya:
eteraturan
c. Sifat
memaksa
memaksa
tampak
dan
pada
karena apa yang difikirkan
sanski yang diterapkan apabila
atau
terjadi pelanggaran dan berlaku
batinnya
poenam
(cogitationis
nemo
petitum).
Memang benar bahwa hokum pada
hakekatnya
memperhatikan
sikap
tidak
d. Sanksi norma hokum bersifat
tidak
tegas, diatur dalam peraturan
batin
perundang-undangan.
manusia dalam arti bahwa hokum
untuk umum.
Norma hokum yang berlaku
member
di suatu masyarakat jika di tinjau
pedoman tentang bagaimana
dari segi ilmu pengetahuan hokum,
seyogyanya
dapat di bedakan dan ditinjau dari
itu26.
batin
manusia
beberapa perbedaan. Agar lebih mempermudah
memahami
pembeda nya akan di muat dalam 26
Ibid, hlm 12
table sebagai berikut:
CITRA JUSTICIA ISSN : 1411-0717 Vol. XIII No. 2 Oktober 2014
No Pembela
Karateristik Pembeda
Keterangan
Sumber
1. Undang-undang (UU)
Jika tidak diatur hukumnya secara
Hukum
2. Kebiasaan-kebiasaan
tegas
3. Traklat
undang maka hakim diberikan ke
4. Yurisprudensi
bebeasan
5. Doktrin
sumber hokum yang di gunakan
Hukum 1
dalam
suatu
untuk
Undang-
menentukan
nya dalam membuat dasar hokum putusan hakim. 2
Isi
1.
Hukum
Publik:
hubungan
hokum
menyangkut umum
mengatur Hukum Publik: Seperti, Hukum yang Pidana
kepentingan Hukum Pajak, Hukum Ketenaga
hubungan
hokum kerjaan, Hukum-hukum Acara
antara orang dengan dengan Hukum lembaga-lembaga yang
menitikkan
Hukum
Privat:
Hukum
beratkan Hukum Privat terdiri atas: Hukum Perdata, Hukum Dagang, dll
mengatur
hubungan menyangkut
Negara,
Negara Administrasi Negara, dll
kepentingan masayrakat. 2.
Tata
hokum kepentingan
perseorangan dengan menitik beratkan kepentingan yang bersifat ke pribadian 18
CITRA JUSTICIA ISSN : 1411-0717 Vol. XIII No. 2 Oktober 2014
3
Daya
1. Hukum pelengkap (hokum 1. Contoh Hukum Pelengkap lihat
Mengikatnya
fakulatif,
aanvullend
recht)
1477
KUHPerdata:
ialah peraturan hokum yang
Penyerahan
boleh di samapingkan atau
tempat dimana barang yang
disimpangi oleh orang-orang
terjual
yang
penjualan,
berkepentingan.
Peraturan hokum mana hanya berlakujika orang-orang yang 2. berkepentingan mengatur
Hukum
memaksa
harus
berada jika
terjadi
pada
waktu
tentang
Contoh
Hukum:
Pemaksa
dalampasal 147 KUHPerdata:
sendiri
atas ancaman kebatalan, setiap perjanjian perkawinan harus di
(hokum
buat
dihadapan
sebelum
ialah peraturan hokum yang
berlangsung.
notaries perkawinan
tidak boleh di kesampingkan atau disimpangi oleh orangorang yang berkepentingan. Peraturan hokum mana mau tidak mau harus di taati oleh yang
berkepentingan27
Ridwan Syarani, Rangkuman Intisari Ilmu Hukum, (Bandung: Citra Aditya Bakti, 2010), hlm 78 19 27
itu
tidak telah diperjannjikan lain
imperative, dwingend recht)
orang-orang
di
tidak
kepenteingannya. 2.
pasal
CITRA JUSTICIA ISSN : 1411-0717 Vol. XIII No. 2 Oktober 2014
4
Menurut
1. Hukum objektif ialah segala 1. Contoh Hukum objektif. UU
wujudnya
macam dalam
2.
hokum suatu
yang
Negara
ada
Pokok
yang
Agria,
Lingkungan,
UU
berlaku umum. Hukum ini
UU
hanya
(Pemberlakuan
menyebut
peraturan
Lalu
Hukum Perkawinan,
Lintas, nya
dsb secara
hokum saja yang mengatur
umum dan menyebut peraturan
hubungan-hubungan hokum.
hokum
Hukum peraturan
subjektif hokum
ialah
saja
yang
mengatur
hubungan hokum nya)
(hokum 2.
Contoh
hokum
objektif;
objektif) yang di hubungkan
transaksi jual beli dimana ada
dengan
hak
seseorang
tertentu
dan demikian menimbulkan
dan
kewajiban
antara
penjual dan pembeli
hak dan kewajiban. Hukum subjektif timbul jika hokum objektif
beraksi
karena
adanya hubungan hukum15.
5
Tempat
1. Hukum Nasional
berlaku
2. Hukum Internasional
1. Hukum Nasional hanya berlaku pada suatu Negara tertentu saja. 2. Hukum Internasional berlaku bagi
15
Ibid, hlm 78,
Negara-negara
yang 20
CITRA JUSTICIA ISSN : 1411-0717 Vol. XIII No. 2 Oktober 2014
membuat
perjanjian
baik,
bilateral, multilateral 6.
Di tinjau dari
Hukum
tertulis
bentuk
recht) ialah hokum sebagaimana tercantum
(geschreven 1. Contoh hokum tertulis: UUD
dalam
peraturan 2. Contoh hokum tidak tertulis:
perunadang-unadangan. Hukum
tak
(ongeschreven
45, UU, PP, Perpers, Perda, dll
Hukum tertulis
recht)
kebiasaan-kebiasaan
atau hokum adat.
ialah
hokum yang hidup di dalam masyarakat,
meskipun
tidak
tertulis tetapi di taati dalam pergaulan
hokum
di
masyarakat, mengenai hokum tak
tertulis
ini,
ada
kemungkinan hokum tersebut betul-betul tak tertulis, dan ada pula hokum tak tertulis yang tercatat
(artinya,
mungkin di
catat oleh pemimpin-pemimpin formal dan informal, atau oleh sarjana
atas
dasar
penelitiannya16 7.
Ditinjau dari Pemeliharaan
16
1. Hukum materiil, ialah hokum 1. Contoh Hukum Materil: Pidana, yang mengatur isi daripada
Purnadi Purbacaraka & Soerjono Soekanto, Op-Ct, hlm. 36
Hukum Perdata, Hukum Tata 21
CITRA JUSTICIA ISSN : 1411-0717 Vol. XIII No. 2 Oktober 2014
hubungan-
nya
Hubungan
hokum
(rechtsverhouding,
2. Contoh Hukum Formil: KUHAP,
rechtsbetreking)
dalam
masyarakat.
Usaha Negara.
Hubungan-
hubungan
hokum
dalam
lapangan
peradata
diatur
HIR, RBG, Buku ke IV KUH Perdata
oleh hokum peradata, dan hubungan-hubungan hokum dalam
lapangan
hokum
public di atur oleh hokum public. 2. Hukum formil, ialah hokum yang
mengatur
bagaimana
tentang caranya
mempertahankan
atau
menegakkan hokum materiil. Hukum formil ini bias juga di sebut
hokum
terdiri
atas
peradata,
acara, hokum
hokum
yang acara acara
pidana dan hokum acara tata
22
CITRA JUSTICIA ISSN : 1411-0717 Vol. XIII No. 2 Oktober 2014
usaha
neagara.
Hukum
materiil sering juga disebut “hokum subtantif” sedangkan hokum formil sering juga di sebut “hokum ajektif”17
8
Ditinjau
dari 1. Ius constitutum di sebut juga 1. Contoh: UU. No. 1 Tahun 1974
Waktu
sebagai hokum positip yaitu
tentang perkawinan, UU. No.
berlakunya
hokum yang berlaku saat ini.
30
2.
Ius
constituendum
yaitu
Tahun
2004
tentang
Jabatan Notaris, UU. No. 5
hokum yang di idam-idamkan
Tahun
1960
Tentang
(masih di cita-citakan) belum
Peraturan dasar pokok-pokok
berbentuk hokum dalam arti
Agraria, UU. No. 418 Tahun
formil
2003 Tentang Advokat, dsb (Intinya UU masih berlaku saat ini) 2. Contoh: ada nya keinginan dari
sebagaian
masyarakat hidup
kelompok
agar perbuatan
bersama
(kumpul
kebo) atau santet di atur dalam
hokum
pidana
muat dalam UU Pidana)
17
Ridwan Syarani, Rangkuman Intisari Ilmu Hukum, loc-cit.
23
(di
CITRA JUSTICIA ISSN : 1411-0717 Vol. XIII No. 2 Oktober 2014
9
Di Tinjau dari 1.
Hukum
in
abstacto
Penerapannya
semua
peraturan
yaitu 1. Contoh: UU. No. 22 Tahun hokum
2009 Tentang Lalu Lintas dan
yang berlaku suatu Negara
Angkutan Jalan, dalam Pasal
yang penerapan nya belum
273 ayat (1) menyebutkan:
pernah
setiap
di
terapkan
di
Pengadilan
(berlaku umum termuat dalam peraturan
perundang-
undangan. 2.
Hukum hokum
Penyelenggara jalan yang tidak dengan
segera
dan
patut
memperbaiki jalan yang rusak in
concreto
yaitu
yang
berlaku
suatu
yang mengakibatkan kecelakaan lalu
lintas
sebagaimana
di
Negara dan telah di terapkan di
maksud dalam pasal 24 ayat (1)
pengadilan
terhadap
sautu
sehingga menimbulkan korban
terjadi
dalam
luka ringan dan/atau barang di
berlaku
pidana penjara paling lama 6
bagi yang berpekara termuat
(enam) bulan atau denda paling
dalam putusan)
banyak
case
yang
masyarakat
(hanya
Rp. 120.000.000
(seratus dua puluh juta rupiah), demikian
hal
tercantum
dala
mengatur
nya ayat
yang (2),
pemidanaan
(3) bagi
24
CITRA JUSTICIA ISSN : 1411-0717 Vol. XIII No. 2 Oktober 2014
penyelenggaraan Ketentuan
ini
jalan
raya.
berlaku
secara
umum tapi belum pernah di terapkan
bagi
penyelenggara
jalan raya di Pengadilan. 2. Contoh: UU. No.1 Tahun 1974 tentang Perkawinan, dalam hal perceraian dll, sengketa sudah sering di terapkan di pengadilan yang cerai
termuat oleh
dalam
putusan
pengadilan
dan
putusan nya hanya berlaku bagi mereka yang berperkara itu saja.
B.
Hubungan antara Kesusilaan
dan
Perbedaan
melengkapi
norma
agama,
kehidupan
dan
Kesopan
kehidupan
dengan Norma Hukum
dalam dan
mengatur tata
tertib
individu-individu
masyarakat.
Sehingga
dapat
dikatakan antara norma social dan Norma
social
kesopanan,
agama)
(kesusilaan, dan
norma
norma hokum satu kesatuan yang tak dapat di pisahkan
hokum dalam kehidupan sehari-hari dalam
kehidupan
nya
di
masyarakat, membaur dan saling
Van
Apeldoorn
menganggap
norma hokum, agama, kesusilaan dan
kesopanan
sebagai
etika. 25
CITRA JUSTICIA ISSN : 1411-0717 Vol. XIII No. 2 Oktober 2014
Dengan kata lain etika memuat
masyarakat
peraturan
hukum19
agama,
kesusilaan,
adalah
norma
kesopanan dan hokum18 Lebih
lanjut
Wirjono
Norma
social
yang
Prodjodikoro dalam tulisannya yang
menyatu
dalam
berjudul
masyarakat,
seiring
“Rasa
Keadilan
Sebagai
Dasar Segala Hukum” menyatakan :
sudah
kehidupan waktu
akan
terjadi pergeseran cara pandang
Baik norma hokum maupun
masyarakat yang berkeinginan agar
norma agama, kesusilaan dan
norma social yang sudah terbentuk
kesopanan
mengandung
itu, terujud dalam bentuk konkrit
pertanyaan,
dalam norma hokum, karena norma
jawaban apakah
atas yang
harus
patut
social
dianggap
tidak
dilakukan oleh orang sebagai
menerapkan
anggota
tegas sehingga si pelaku jera untuk
masyarakat?
Perbedaannya
hanya
bersifat
melakukan
sanksi
mampu
nya.
lebih
Contoh:
sejak
meningkat sampai pada suatu
hidup
tingkatan, dimana pemerintah
perkawinan
terutama
untuk
masyarakat merupakan perbuatan
kepentingan masyarakat harus
yang dilarang oleh norma social,
memperhatikan adanya norma
tapi norma social tidak mampu
itu, maka di situlah dapat di
memberikan
katakana bahwa norma dalam
yang ebrlaku dalam norma hokum,
hakim
sehingga 19
bahwa
sudah
gradueel, dimana kepatutan itu
para
dahulu
yang
bersama
tanpa
(kumpul
sanksi
adanya
perbuatan
kebo)
bagi
pemidanaan
keinginan
Wirjono Prodjodikoro, Bunga Rampai Hukum, (Jakarta: PT Ikhtiar Baru,
1974), hlm, 12
ikatan
dari 26
CITRA JUSTICIA ISSN : 1411-0717 Vol. XIII No. 2 Oktober 2014
sekelompok
masyarakat
untuk
keselamatan
dan
menjadikan
perbuatan
hidup
masyarakat. Maka norma itu telah
bersama itu masuk dalam norma
meningkat
hokum yang berlaku dengan sanksi
tingkatan, dimana pemerintah atau
yang tegas. Saat ini pemerintah
pengadilan
terlah mengusulkan agar perbuatan
memperhatikannya, di jadikan nya
kumpul kebo masuk dalam
suatu norma social sebagai dasar
Rancangan
Kitab Undang-Undang
hokum hakim untuk memutuskan
Hukum Pidana (KUHP) untuk di sah
suatu perkara atau oleh penguasa
kan menjadi Undang-Undang oleh
di jadikan sebagai Undang-undang
DPR.
maka sesungguhnya norma itulah Dari apa yang di kemukakan di
sampai
ketertiban
pada
suatu
harus
dinamakan “norma hokum”20
atas, maka yang menjadi hubungan
Sementara itu terdapat pula
antara norma social dan norma
perbedaan-perbedaan norma social
hokum adalah “keselamatan dan
dan norma hokum yang di jumpai
ketertiban masyarkat” yang justru
dalam masyarakat, perbedaan yang
menjadi tujuan hokum. Oleh karena
dilihat
itu dapatlah di simpulkan, apabila
mengenai
suatu
kewenangan,
sudah
norma
dalam
menyangkut
masyarakat keselamatan
dan ketertiban masyarakat, dimana pelanggaran
norma
tersebut
dari
beberapa
anggapan
perumusan
norma,
sumber
hokum
hingga norma itu berlaku di tengahtengah masyarakat. Dalam
Norma
agama
diraskan sudah mengganggu dan
bersumber dari ajaran-ajaran dalam
menggoyangkan
kitab-kitab
sendi-sendi
suci
terhadap
18
Van Apeldoorn, Pengantar Ilmu Hukum (terjemah, Mr. Oetarid Sadino: Inleiding tot de studie van het Nederlandse Recht Mr. Oetarid Sadino), (Jakarta: Noor Komala, 1962, hlm 39
27
CITRA JUSTICIA ISSN : 1411-0717 Vol. XIII No. 2 Oktober 2014
kepercayaan kepada Tuhan
Yang
itu tak berdaya terhadap sanksi
Norma
yang di jatuhkan. Contoh seseorang
kesusilaan bersumber pada moral
yang melakukan perjanjian hutang
entitas individu masyarakat. Norma
piutang
kesopanan
rumah nya sebagai jaminan nya,
Maha
Kuasa.
bersumber
pada
anggapan/pandangan suatu Masyarakat
maka
tentang
sopan
dengan
apabila
si
menjaminkan
berhutang
tak
mampu atau tidak mau membayar
santun yang baik. Sedangkan
hutang-hutang
norma hokum bersumber pada
pihak yang merasa di rugikan dapat
perumusan-perumusan yang di
mengajukan
tentukan
menjatuhkan putusan dan dapat
oleh
pembentuk
hokum yang berwenang21
dimintakan
Pembela
objek
sangat
menonjol
nya,
maka
kepengadilan
penyitaan
jaminan,
untuk
terhadap
penyitaan
dilakukan
hokum
tindakan di luar keinginan yang
Sudikno
Mertokesumo terletak pada sanksi nya,
sanksi
hokum
dapat
di
merupakan
yang
antara norma social dan norma menurut
ini
oleh
suatu
bersangkutan22 Terdapat
pula
perbedaan
paksakan terhadap pelanggar nya
antara hokum dan norma adat pada
oleh
satu pihak dan kesusilaan pada
penguasa,
jatuhkan
sanksi
merupakan
yang di
di luar
pihak
lain,
perbedaan
kemauan si pelanggar ada pihak
mengenai
atau
(Pihak
Perbedaan tersebut, oleh Immanuel
Penguasa) yang menjalankan sanksi
Kant dirumuskan sebagai berikut :
tersebut sehingga pihak pelanggar
kesusilaan adalah otonom, hokum
20
alat-alat
ektern
asal-usul
yang
Ridwan Syarani, Rangkuman Intisari Ilmu Hukum, Op-Cit, hlm 12
kehidupan.
28
CITRA JUSTICIA ISSN : 1411-0717 Vol. XIII No. 2 Oktober 2014
(demikian
juga
adat)
a. Ditinjau
dari
tujuannya
heteronom. Dalam hokum, sanksi
norma
hokum
bertujuan
yang di jatuhkan dating dari luar
untuk
menciptakan
tata
keinginan
tertib
masyarakat
dan
manusia
adalah
sebagai
pelanggar melaikan
melindungi manusia segala
datang dari si penguasa, adanya
keinginan dan kepentingan
suatu kekuatan yang dating dari
nya.
luar pada diri kita, kekuatan diluar
agama
“diri sendiri” yakni masyarakat. Kita
bertujuan
takluk pada hokum diluar kehendak
memperbaiki
kita ; hokum mengikat kita pada
menjadi manusia sempurna.
dengan tiada bersyarat. Sebaliknya norma
kesusilaan
adalah
suatu
Sedangkan dan
kesusilaan untuk pribadi
b. Ditinjau daya nya:
norma
Ikat
pelaksanaan
agar
hokum kaidah
tuntutan yang di lakukan orang
hokum
terhadap dirinya sendiri, apakah
nyata oleh kekuasaan dari
yang
luar
dituntut
oleh
kesusilaan
dipaksakan
individu
secara
yaitu
ada
terhadap dirinya sendiri. Kesusilaan
campur tangan orang lain
mengikat kita karena kehendak kita
atau penguasa, sedangkan
sendiri23
pelaksanaan kaidah agama
Para beberapa
sarjana literature
hokum
dalam
membedakan
dan kesusilaan pada asasnya tergantung
pada
individu-
norma social dan norma agama
individu masyarakat tertentu
yang akan di rangkum dan akan di
saja.
uraikan sebagai berikut : 19
Wirjono Prodjodikoro, Bunga Rampai Hukum, (Jakarta: PT Ikhtiar Baru, 1974),
hlm, 12
29
CITRA JUSTICIA ISSN : 1411-0717 Vol. XIII No. 2 Oktober 2014
c. Ditinjau dari isinya kaidah hokum
memberikan
kepada
masing
dan
individu-
individu masyarakat sedang kaidah agama dan kaidah
sedangkan dan
kaidah
norma
kesusilaan
menghendaki
sikap
e. Ditinjau
dari
norma
kewajiban tanpa mengatur
Norma
hokum
tentang hak.
karena
ada
kaidah
hokum
mengatur
tegas
sanksinya
hokum:
norma mengikat
sanksi
dari
yang
penguasa,
sedangkan
norma
tingkah laku manusia dan
kesusilaan bersifat otonom
diberi
(dari
sanksi
setiap
tegas
bagi
individu
masing-
pelanggarnya,
masing), sementara norma
kaidah
agama sanksi nya dating
sedangkan
kesusilaan mengatur sikap
nya
batin
sebagai
merupakan janji yang akan
pribadi dan kaidah agama
dib alas setelah kematian di
mengatur batiniaah pribadi
dunia.
manusia
secara individu dan dengan Tuhan.
Tuhan
dan
f. Di tinjau dari pergeseran waktu: Batas antara sopan
menghendaki tingkah laku
santun dan hokum itu selalu
manusia
berubah, bergeser, seiring
ciptakan
Kaidah
dari
hokum
aturan
23
batin
yang sempurna.
kesusilaan hanymemberikan
d. Ditinjau dari sasarannya :
agama
sesuai hokum oleh
Van Apeldoorn, Loc-Cit
dengan yang
di
penguasa
waktu
sebagai
contoh
misalnya dapat disebutkan 30
CITRA JUSTICIA ISSN : 1411-0717 Vol. XIII No. 2 Oktober 2014
pertunangan
yang
merupakan hokum,
dulu
lembaga
sekarang
merupakan
sopan
hanya santun
tingkah
laku
manusia
dalam
pergaulan hidupnya seperti norma agama
dan
lain
karenakan
nya,
hal
masih
ini
banyak
atau adat kebiasaan saja24
kepentingan-kepentingan lain dari
g. Ditinjau daya laku : norma
manusia dalam pergaulan hidup
kesusilaan dan kesopanan
yang
terbatas
karena
kepada
individu
dalam
kelompok
memerlukan
perlindungan
belum
mendapat
perlindungan yang sepenuhnya dari
masyarakat tertentu, norma
kaidah
hokum di batasi oleh daya
kaidah sopan santun,
laku batas-batas
maupun adat di samping norma
Wilayah
suatu
(nasionalitas),
Negara sementara
norma agama tidak mengenal batas-batas
wilayah
kehidupan
mengatur dan
kepentingan
kesusilaan
dan
kebiasaan
hokum di anggap bersifat tegas karena
mempunyai
sanksi
yang
tegas dan nyata.
suatu C. Hukum & Kekuatan
Negara (internasionalime) Dalam
agama,
tata
kepentinganindividu-individu
1. Hakekat
kekuasaan
dan
hubungannya dengan hokum Pada
umumnya
masyarakat
masyarakat norma hokum masih
menyamakan pengertian kekuasaan
sangat
dalam
(power) dengan kekuatan ( force ),
kehidupan masyarakat sudah ada
kekuasaan merupakan keterampilan
norma
seseorang atau sekelompok orang
24
diperlukan,
yang
walau
mengatur
Ibid, hal 26.
tentang
31
CITRA JUSTICIA ISSN : 1411-0717 Vol. XIII No. 2 Oktober 2014
untuk menanamkan pengaruhnya,
indirectly by the manipulation of
untuk mempengaruhi tingkah laku,
available means)25
sikap, untuk menjadi patuh dan
Perintah
taat
terhadap
keinginan
dari
yang
diberikan
seseorang atau sekelompok orang
seseorang atau sekelompok orang,
kepada
sehingga sikap sedemikian rupa
untuk mengikuti kemauan dari si
mengkerucut pada keinginan orang
pemberi
yang menanamkan pengaruh itu.
langsung
Robet
M.
atau
sekelompok
perintah,
secara
bahwa
si
tidak
pemberi
membuat
perintah itu sedang menjalankan
defines kekuasaan sebagaimana
kekuasaan nya, kekuasaan yang di
yang
di
Budiarjo,
Maclver
orang
kutip
oleh
Miriam
jalankan seseorang di mungkinkan
menyatakan
bahwa
karena
adalah
bahkan karena kekuatan (ekonomi,
untuk
social, politik, dsb) yang dimiliki
laku
oleh si penguasa, contoh: orang
kekuasaan
social
kemampuan mengendalikan
tingkah
pengaruh
yang
dengan jalan member perintah,
seringkali dikuasai oleh orang yang
maupun secara tidak langsung
mempunyai kekuasaan.
alat
dan
cara
yang
tersedia
Kekuasaan
kekuatan
atau
orang lain, baik secara langsung
dengan mempergunakan segala
mempunyai
pribadi
yang
dapat bersumber dari:
control the behavior of others
a. Adanya kekuatan fisik
either
b. Kekuatan ekonomi
by
fiat
or
dimiliki
seseorang atau sekelompok orang
“(social power is the capacity to
directly
fisik
32
CITRA JUSTICIA ISSN : 1411-0717 Vol. XIII No. 2 Oktober 2014
c. Tingkat
pemahaman
dan
seseorang
karena
adanya
pengalaman agama yang tinggi
pemberian/pelimpahan
kekuasaan
dalam diri seseorang.
dari
suatu
lembaga
melalui
d. Kekuasaan politik
mekanisme hokum yang berlaku.
e. dsb
Namun tak jarang juga pelaksanaan
Kekuasaan
yang
dimiliki
perolehan
kekuasaan
di
suatu
seseorang atau sekelompok orang
Negara di peroleh dari proses yang
dalam masyarakat secara umum
wajar
dapat di kelompokkan kedalam 2
yang berlaku yang selama ini di
(dua) sumber yaitu kekuasaan yang
taati.
sesuai
mekanisme
hokum
bersumber dari non formal dan
Di dalam sejarah tidak jarang
kekuasaan
kita jumpaihukum yang tidak
wewenang
yang
bersumber
formal
dari
(formal
bersumber
pada
kekuasaan
authority). Kekuasaan non formal di
yang sah atau kekuasaan yang
masudkan bahwa kekuasaan yang
menurut hokum yang berlaku
dimiliki
sesungguhnya
oleh
sekelompok contoh:
orang
orang
secara
seseorang
perkebunan
alami pemilik
tidak
berwenang. Revolusi misalnya merupakan
kekuasaan
yang
berkuasa
tidak sah (coup de’etat) dan
terhadap buruh yang bekerja pada
sering merupakan kekerasan
diri nya, si pemilik perkebunan itu
atau kekuatan fisik. Kekuatan
berkuasa karena harta benda yang
fisik ini sering kali menghapus
dimiliki nya. Sedangkan kekuasaan
hokum
(formal
menciptakan
25
akan
atau
authority)
dimiliki
oleh
yang
lama
dan
hokum
atau
Miriam Budiarjo, Dasar-Dasar Ilmu Politik, (Jakarta;Gramedia;1992) hlm,35
33
CITRA JUSTICIA ISSN : 1411-0717 Vol. XIII No. 2 Oktober 2014
revolusi
itu
dukungan
mendapat
dari
rakyat
dan
karena
hokum
mengawasi
tidak
dan
ada
yang
melaksanakan
berhasil. Kalau tidak berhasil
penjatuhan sanksi apa bila terjadi
maka revolusi tidak merupakan
pelanggaran terhadap hokum yang
sumber hokum. Dalam UU No.
sudah terbentuk.
19 tahun 1964 revolusi disebut
Hukum
dapat
berjalan
sebagai sumber hokum. Jadi
maksimal dan ditegakkan, apabila
hokum dapat pula bersumber
hokum
pada
tetapi
kekuatan mendorong agar hokum
bukan
berjalan, ke kuatan daya pendorong
kekautan
kekuatan
fisik,
fisik
di
merupakan unsure hokum.26
itu
Hukum yang di ciptakan tanpa
Kekuasaan
berikan
membutuhkan akan
suatu
daya
kekuasaan. memberikan
ada nya kekausaan formal, maka
kekuatan kepada penguasa untuk
hokum yang terbentuk itu tidak
menjalankan fungsi hokum, seperti
mempunyai
misalnya sebagai kekuatan untuk
pengaruh
apapun
kepada masyarakat, sehingga dapat
mengendalikan
di
hokum dalam masyarakat. Kita bias
katakana
merupakan
bah
suatu
kekuasaan alat
untuk
proses-proses
mengatakan, bahwa hokum tanpa
menegakkan hokum. Hukum akan
kekuasaan
berwibawa
cita-cita atau ide-ide belaka27
kekuasaan
apabila yang
adanya menegakkan
Dengan
akan
tinggal
sebagai
demikian
hokum itu dengan kekuasaan yang
dikatakan
dimilikinya. Tanpa kekuasaan, maka
kekuasaan satu kesatuan yang utuh
penegakan hokum sulit terlaksana
yang tak dapat di pisahkan satu
26
Sudikno Merto Kusumo, Op-Cit, hlm. 20
bahwa
hokum
dapat dan
34
CITRA JUSTICIA ISSN : 1411-0717 Vol. XIII No. 2 Oktober 2014
sama
lin,
kekuasaan
karena
hokum
hanyalah
tanpa
b. Pemegang
merupakan
boleh
kekuasaan
orang
yang
tidak
bermoral
hayalan dalam penegakan hokum,
rendah ( Harus ada persiapan
demikian
moral
hokum
juga
kekuasaan
merupakan
tanpa
kesewenang-
wenangan, yaitu kekuasaan nya,
untuk
dapat
menjadi
penguasa). c. Penguasa yang baik adalah yang
atau sering di idiomkan dengan
memiliki
hokum rimba.
kepada kepentingan umum
Di
samping
hokum
sebagai
semangat
2. Hubungan
mengabdi
hokum
dan
bingkai agar seseorang penguasa
kekuasaan dalam Negara hokum
tidak keluar dari Prosedur hokum
Negara
yang
berlaku,
penguasa
maka
baik
dalam
penguasa
diri
formal
bentuk
merupakan
adanya
ujud
dari
kekuasaan,
di
damana dalam unsure Negara itu
maupun normal di butuhkan sikap
membutuhkan
yang mampu menjadi pendorong
pemerintahan yang berkuasa dalam
agar
berjalan
menjalan roda pemerintahan dan
dengan
dalam
kekuasaan
dengan
dan
dapat
berwibawa
menegakkan
memperhatikan:
Kekuasaan
a. Kelebihan moral pada seseorang
suatu
merupakan berasal
kekuatan
dari
orang-orang penguasaannya.
dukungan yang
yang diri dalam
adanya
pemerintahan
Negara
dibatasi
hokum.
hokum
oleh
dalam haruslah
hokum
agar
kekuasaan
pemerintahan
yang
berjalan
tidak
kesewenang-wenangan
melakukan kepada
rakyatnya 27
Satjipto Raharjo, Ilmu Hukum, Op-Cit, hlm.46
35
CITRA JUSTICIA ISSN : 1411-0717 Vol. XIII No. 2 Oktober 2014
Keharusan
untuk
menjalankan
Dalam
mempelajari
ilmu
kekuasaan sesuai dengan hokum
hokum sering sekali di ketengahkan
yang telah di gariskan oleh hokum.
peristilahan
Dalam Negara hokum merupakan
diberikan defenisi secara sederhana
suatu
maka
kewajiban
menempatkan
untuk
hokum
di
atas
“rule
kata
of
“rule
mengandung
law”,
of
jika
law”
pengertian
segala-galanya dan berlaku untuk
pengaturan oleh hokum. Jadi yang
semua orang tanpa memandang
mengatur
status,
tindakan apapun adalah hokum,
harta,
pengaruh
politi
segala
dalam
kekuasaan dan sebagai nya. Hokum
hukumlah
harus di jadikan sebagai panglima
atau yang berkuasa atau di sebut
dalam suatu Negara hokum agar
juga sebagai panglima, maka dapat
tercipta nya supremasi hokum agar
pulalah di persamakan antara “rule
tercipta nya supremasi hokum yang
of law” dengan supremasi hokum
kuat. Supremasi hokum yang kuat
karena mengandung maksud yang
tercipta apabila penguasa
sama. Memang rule of law biasanya
suatu
secara singkat
Negara
kekuasaan
diartikan sebagai
“governance not by man but by law
semua sector kehidupan berbangsa
(pemerintah bukan oleh manusia
dan
tapi oleh hokum).” Perlu diingat
bernegara oleh
sesuai
memerintahkan
dengan
diatur
nya
menjalankan
yang
sesuatu
pengaturan
aturan
hokum
nya atau
bahwa
hokum
adalah
untuk
dalam bahasa hokum popular di
manusia, sehingga “governance not
sebut sebagai “rule of law”
by man but by law” tidak boleh diartikan bahwa manusianya pasif 36
CITRA JUSTICIA ISSN : 1411-0717 Vol. XIII No. 2 Oktober 2014
sama sekali dan menjadi budak
press, worship, assembly and
hokum, karena bagaimana pun juga
association an the right to
tetaplah manusia yang menjalankan
free election to the end that
kehendak hokum itu.28
laws are enacted by the duty
Pengertian rule of law ini
elected representative of the
timbul
people
pada
tahun
1955,
afford
yaitu pada waktu diadakan
protection to all”.29
Kongres
Rule
Internasional
of
law
equal
merupakan
pertama yang disponsori oleh
pembatas yang jelas bagi penguasa
Internasional Commission of
dalam
Jurist yangdiadakan di Atena
yang diberikan kepada penguasa,
dan
rule of law juga berfungsi untuk
dihadiri
oleh
sarjana
menjalankan
kewenangan
hokum dari 48 negara. Dalam
menghindari
Act of Athena (18 Juni 1955)
terhadap
sebagai
dari
penguasa. Yaitu suatu kewenangan
perundingan dalam Kongres,
yang telah di berikan oleh Undang-
The rule of Law diuraikan
undang dalam menyelenggarakan
sebagai
“springs
pemerintahan
of
the
berwibawa
termasuk
individual developed trough
penegakan
hokum,
history
in
the
dengan adanya konsep “rule of law”
struggle
of
mankind
from
kristalisasi
berikut
the
freedom,
:
rights
which
age-old for
rights
included freedom of speech, 28
and
Ibid, hlm. 21
penafsiran
rumusan
yang
ganda
kewenangan
bersih
dan dalam
sehingga
preseden buruk seperti apa yang pernah
terjadi
terjadinya
di
persitiwa
negeri
ini,
perebutan 37
CITRA JUSTICIA ISSN : 1411-0717 Vol. XIII No. 2 Oktober 2014
kewenangan penyelidikan dugaan
Batasan
yang
kasus korupsi simulator di tubuh
kewenangan
Polri,
kekuasaan
dimana
terjadi
nya
tarik
jelas
dari dalam
suatu
pemegang menjalankan
menarik kewenangan penyelidikan
kekuasaan nya, harus dituangkan
antara Komisi Pemberantas Korupsi
dalam suatu peraturan perundang-
dan Komisi Pemberantas Korupsi,
undangan.
tentang
yang
batasan-batasan suatu kewenangan
melakukan
penguasa agar ada rambu-rambvu
lembaga
berwenang
mana
untuk
dugaan tindakan pindana korupsi.
Di
tuangkan
nya
atau penunjuk pembatas dalam hal
Rumusan atau batasan yang
penguasa menjalankan kekuasaan
tidak jelas mengenai kewenangan
nya sesuai dengan kewenangan nya
akan
atau sudah di luar kewenangan.
mengakibatkan
kecenderungan
adanya gunaan
Dalam Negara hokum “The Rule
gunaan
of Law” dalam system hokum Anglo
kewenangan yang dilakukan oleh
Saxon dan Aliran Eropa Continental,
penguasa terhadap rakyat dapat
A.V. Dicey yang terkenal beraliran
mencedrai
Anglos Saxon, membedakan ciri-ciri
kewenangan.
penyalah Penyalah
rasa
keadilan
bagi
masyarakat. Sehingga di
konsep
Butuhkan
penegakan rule of law. Negara yang
batasan-batasan
kewenangan sehingga
bagi si
penguasa,
penguasa
dapat
dalam
implementasi
menganut system Anglo Saxon ciriciri konsep rule of law yaitu :
berjalan sesuai dengan rule (garis)
1. Supremasi hokum (Supremacy of
hokum yang telah di tentukan.
law)
29
Ibid, hlm. 22
38
CITRA JUSTICIA ISSN : 1411-0717 Vol. XIII No. 2 Oktober 2014
2. Persamaan Hak (equalitiy before the law)
Hukum,
3. Asas Legalitas (Legality atau due process of law)30 Sedangkan Sthal,
1. Kekuasaan Legislatif: Pembuatan
yang
Julis
menganut
Lembaga
Pembuat Undang-undang (DPR, DPRD
menurut
Negara
Contoh:
Provinsi,
DPRD
Kabupaten/Kota)32 2. Kekuasaan Eksekutif : Lembaga
system hokum atau aliran hokum
yang
Eropa Continental, ciri-ciri konsep
Undang-undang
rule of law mencakup 4 (empat)
Pemerintah
elemen penting terdiri atas:
Pemerintah
1. Perlindungan Hak ASasi Manusia
Gubernur, Bupati, dsb)33
2. Pembagian Kekuasaan 3. Pemerintahan
berdarkan
seorang
seperti oleh
pemikir
mengemukakan
Pusat Daerah
dan (Presiden,
berfungsi Pengawas jalan nya
Mahkamah
31
Selanjutnya dalam beberapa
kemukakan
Contoh
Undang-undang
4. Peradilan tata usaha Negara
hokum,
menjalankan
3. Kekuasaan Yudikatif : Lembaga
Undang-undang dan
teori
berfungsi
yang
di
Montesquieu politik
Prancis
pembagian
:
Konstitusi,
Mahakamah Yudisial,
contoh
Agung,
Komisi
Pengadilan
Tinggi,
Pengadilan
Negeri,
Kejaksaan,
Kepolisian dsb)34 Dalam Negara hokum Apabila
kekausaan Negara di suatu Negara
ada
penguasa
dapat dibagi menjadi 3 (tiga) bagian
menjalankan
yaitu :
melakukan
dalam
kekuasaan penyalah
yang
gunaan
kewenangan, maka pasti disitu Mirza Nasution, Diktat Hukum Tata Negara Indonesia, (Medan;Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara, 2013) hal 8-9 30
39
CITRA JUSTICIA ISSN : 1411-0717 Vol. XIII No. 2 Oktober 2014
telah terjadi suatu pelanggaran
Negara yang merasa di rugikan atas
norma dan masyarakatlah yang
keputusan Bupati tersebut dapat
pasti
mengajukan
akan
dengan
dirugikan.
adanya
kewenangan
Maka
pembatasan
terhadap
Pengadilan
upaya Tata
Usaha
Negara.
Contoh
kekuasaan oleh kekuasaan lain
hokum
nya,
terhadap seorang warga Negara,
Penyelenggara
Administrasi Negara
seorang
ke
suatu
contoh:
lain:
hhukum
melakukan
penegak penahanan
padahal menurut keyakinan warga di
Negara tersebut bahwa polisi salah
Amerika Contohnya adalah Kongres, di
menangkap orang karena identitas
Pembuat
32
Undang-undang
Inggris Perlemen
yang berbeda, maka oleh warga
Pemegang
33
Kekuasaan
Eksekutif
(Kepala Pemerintahan) di Negara-negara
Negara
yang
merasa
keberatan
lain selain sebutan Preside nada yang
terhadap tindakan polisi tersebut
kepala pemerintahan nya Perdana Menteri
dapat mengajukan upaya hokum
(Ingris, Malaysia, Thailand, Jepang dsb,
praperadilan di Pengadilan Negeri
Kekuasaan
34
Yudikatif
seperti
di
(Peradilan Umum).
Amerika, kekuasaan Yudisial adalah bagian
Pengajuan
dari pemerintah Federal (Distrik court,
mempunyai
hhukum
seperti
oleh warga Negara yang hak-hak
keterbatasan
nya terlanggar dalam penegakan
Appel Court, supreme of court)
Bupati
upaya
dalam menjalankan ke kuasaan nya
hokum
dalam bidang administrasi Negara,
dalam Negara hokum di jamin dan
apabila ada kewenangan yang di
di
jalan
menegakkan supremasi hokum dan
oleh
kewenangan 31
Ibid
Bupati nya
di
maka
luar warga
oleh
kekuasaan
lindungi
meletakkan
dalam
hokum
Negara,
rangka
sebagaimana 40
CITRA JUSTICIA ISSN : 1411-0717 Vol. XIII No. 2 Oktober 2014
mestinya dalam menempatkan Rule
kumpulan individu manusia yang
of law diatas kekuasaan apapun.
terbentuk apabila ada dua orang
D. Hukum & Masyarakat
atau lebih hidup bersama, di dalam
1. Arti dan perananan masyarakat
pergaulan hidup itu menimbulkan
dalam Hukum
interaksi
individu
masyarakat
makhluk
dengan
individu
masyarakat
social yang berkeinginan menyatu
lainnya.
Masyarakat
dengan sesame individu masyarakat
digambarkan dan segi pendapat-
lain
pendapat
Manusia
nya
sebagai
dalam
lingkungan
di
oleh
Hegel
liberal
tentang
sekitarnya. Manusia memberi reaksi
masyarakat. Menurut Hegal, bahwa
dan melakukan interaksi dengan
manusia
lingkungannya,
kepentingan
untuk
memenuhi
bertindak diri
atas
dasar
sendiri,
tetapi
kebutuhannya baik yang bersifat
manusia hanya dapat mengujudkan
rohaniah maupun bersifat batiniah.
segala
Bentuk interaksi social dihasilkan
apabila orang lain bersedia bekerja
oleh
dengan
hubungan
berkesinambungan masyarakat
yang
dalam
akan
suatu banyak
menimbulkan konflik-konflik kepada
diri
sendiri
kepentingan
pribadinya
orang-orang
lain.
Oleh
karena itu Hegel mendefinisikan masyarakat
sebagai
“system
keperluan-keperluan.35
individu itu
Pada
prinsipnya
manusia
di
sendiri maupun dengan individu-
pandang pandang sebagai makhluk
invidu masyarakat yang lainnya.
yang
Secara defenisikan
sederhana
dapat
masyarakat
di
adalah
lemah
dari
fisik/badaniah,
segi
kekuatan
manusia
itu
tergolong makhluk yang lemah oleh 41
CITRA JUSTICIA ISSN : 1411-0717 Vol. XIII No. 2 Oktober 2014
karena keterbatasan manusia itu
dengan
tidak mampu memenuhi kebutuhan
membentuk masyarakat yang lebih
nya sendiri-sendiri tanpa bantuan
lingkup nya lebih besar (masyarakat
orang lain. Oleh karena itu manusia
keluarga),
yang
kemudian
seorang
masyarakat
dalam
himpunan-
diri
sulit
untuk
sendiri
nya
akan
mempertahankan hidupnya tanpa
himpunan masyarakat keluarga ini
bantuan
secara
orang
memerlukan memenuhi dalam
lain.
orang
Manusia
lain
kebutuhan
untuk
hidupnya
mempertahankan
diri
berkeseimbangan
membentuk
menjadi
akan
masyarakat
Negara. Dinamika
social
dalam
sendiri, keluarga dan kelompoknya
kehidupan masyarakat, merupakan
terhadap
suatu
kebutuhan
perlindungan
pangan
yang
ragam
serangan dari binatang buas, atau
kepentingan
yang
pun mengatasi bencana alam, dsb.
macam pula, sehingga diperlukan
Hasrat membela diri itu adalah satu
suatu
sebab yang menimbulkan keinginan
tatanan dari segala kepentingan
hidup bersama,
kehidupan
bermasyarakat.
kodrat keinginan
penyakit,
kehidupan
beraneka
Hidup
terhadap,
pola
Termasuk
guna
hokum
mempunyai
persoalan
untuk
memperoleh
sederhana
keturunan mempertahankan
nya
untuk generasinya,
hasrat manusia untuk berkeluarga
bermacam-
yang
mengatur
masyarakat
menghindari
manusia
dengan
yang
tersebut,
konflik
timbul,
hokum
dan secara
berfsungsi
menciptakan rasa keamanan serta ketertiban
ditengah-tengah
masyarakat. Fungsi ini berkembang 42
CITRA JUSTICIA ISSN : 1411-0717 Vol. XIII No. 2 Oktober 2014
sesuai
dengan
perkembangan
Peranan hokum dalam mengatur
gejala social masyarakat itu sendiri
kehidupan
yang
dikenal
sejak
kehidupan masyarakat yang bersifat
mengenal
hokum
dinamis
sebab hokum itu dibuat untuk
meliputi
berbagai
yang
kepastian,
aspek
memerlukan
ketertiban,
perlindungan
dan
hokum
yang
berintikan kebenaran dan keadilan. Seorang filsuf bangsa Yunani dahulu
kala
mengatur
masyarakat
sudah
masyarakat itu
kehidupan
sebagai
makhluk
Hubungan
antara
sendiri,
manusia social.
masyarakat
dan hokum diungkapkan dengan
Aristoteles
sebuah adagium yang sangat
menyatakan, manusia itu adalah
terkenal dalam ilmu hokum yaitu
makhluk social (“zoon poliyicon”),
: ubi societies ibi ius (dimana ada
yakni makhluk yang pada dasarnya
masyarakat
mempunyai
keinginan,
serta
hokum).37
kepentingan
untuk
hidup
dengan
individu-
bermasyarakat individu
masyarakat
yang
lain.
di
sana
ada
Hukum merupakan suatu tatan peraturan bentukan
yang manusia
bermula itu
dari
sendiri,
Artinya setiap manusia mempunyai
hokum tidak tercipta begitu saja,
keinginan
hokum
berkumpul
dan
kebutuhan dan
untuk
melakukan
membutuhkan
campur
tangan individu-individu masyarakat
hubungan yang satu dengan yang
untuk
lain dan sesamanya untuk Mencapai
adanya hokum yang berumber dari
kebutuhan
Tuhan. Terbentuk nya hokum itu
hidup
nya
sebagai
bagian dari masyarakat sosial36
membentuk
nya,
selain
kadangkala karena terjadi benturan43
CITRA JUSTICIA ISSN : 1411-0717 Vol. XIII No. 2 Oktober 2014
benturan
kepentingan
masyarakat. masyarakat saling
Oleh dan
individu
karena hokum
berkaitan
artinya,
itu
linier
mempengaruhi
perubahan
juga
manusia
tata
sebagai
sangat
makhluk social. Pengaruh-pengaruh
agar
tata perubahan manusia itu akan
hokum itu ada, maka perlu ada
menyentuh
masyarakat. Bilamana masyarakat
kepentingan
tidak ada maka tentu tidak ada
kepentingan masyarakat social.
yang
dapat
individu
maupun
hokum,
Tata perubahan social dewasa
karena hokum terbentuk karena
yang sangat berpengaruh seperti
ada
penemuan-penemuan
nya
membentuk
kepentingan-
masyarakat,
kemudian
baru
di
tidak dapat pula hokum itu di
bidang ilmu pengetahuan, sehingga
berlakukan karena hokum itu di
mengakibatkan
berlakukan
revolusi yang sangat cepat terhadap
untuk
kepentingan
masyarakat. 2. Pengaruh
Perkembangan
terjadi
suatu
beberapa
sector
kehidupan,
modernisasi
fashion,
pendidikan,
masyarakat dalam tebentuknya
informasi teknologi yang cepat dan
hokum
canggih, komunikasi yang dapat di
Dinamika perubahan-perubahan
akses secara on-line yang di suatu
pada masyarakat di dunia pada
tempat
dewasa ini merupakan suatu gejala
diketahui
yang
masyarakat
normal
yang
pengaruhnya
dengan
cepat
oleh lain yang
dapat
masyarakatbertempat
menjalar dengan cepat ke bagian-
tinggal jauh dari pusat terjadinya
bagian lain termasuk kepentingan-
peristiwa
kepentingan manusia, yang secara
Perubahan-perubahan
tersebut
di
atas. dalam
Syarani, Op-Cit,hal 15. Satjipto Raharjo, Masalah Penegakan Hukum, (Bandung:Sinar Baru, 1983) halaman 127 Ridw 37
44
CITRA JUSTICIA ISSN : 1411-0717 Vol. XIII No. 2 Oktober 2014
masyarakat dapat mengenai nilai-
keseimbangan baik bagi individu
nilai,
masyarakat
norma,
organisasi,
pola-pola
perilaku,
strafikasi
social,
maupun
individu-individu
dengan
masyarakat
kekuasaan, interaksi social dan lain
nya.
sebagainya.
masyarakat dapat merupakan suatu
Laju
Keseimbangan
lain
dalam
perkembangan
keadaan yang diidam-idamkan oleh
masyarakat,
setiap warga masyarakat, dengan
mengakibatkan posisi hokum selalu
keseimbangan di dalam masyarakat
tertinggal
dimaksudkan
perkembangan
di
belekang
laju
nya
sebagai
suatu
perkembangan dan tata perubahan
keadaan di mana para individu-
yang terjadi dalam masyarakat, oleh
individu masyarakat atau lembaga-
karena
lembaga
itu
tidak
ada
suatu
kemasyarakatan
masyarakatpun yang berhenti pada
pada
suatu
melengkapi satu sama lain nya
titik
tertentu
di
dalam
prinsip
nya
yang
berfungsi
perkembangannya sepanjang masa.
dalam
Tata kehidupan masyarakat akan
masyarakat.
terus
demikian akan membuat individu-
berkembang
berinteraksi Saling
dalam melengkapi
mengikuti
individu masyarakat merasa akan
perkembangan ilmu pengetahuan
adanya suatu ketentraman. Akan
masyarakat itu sendiri.
tetapi
Perkembangan masyarakat yang sangat
cepat
interaksi kebutuhan
dalam
dalam nya,
kadang-kadang
suatu
masyarakat tidak dapat menolak
melakukan
suatu keadaan akan terjadi nya
memenuhi
benturan-benturan
memerlukan
kepentingan
yang tak dapat di selesaikan dalam 45
CITRA JUSTICIA ISSN : 1411-0717 Vol. XIII No. 2 Oktober 2014
masyarakat
itu
sendiri.
Keadaan
itu tidak dapat di terima semua
yang membutuhkan adanya suatu
pihak dalam masyarakat itu, maka
paksaan
hokum
dari
masyarakat
luar
itu
kekuatan
sendiri,
yaitu
itu
akan
kegoncangan,
menimbulkan
maka
untuk
masuknya suatu kekuatan hokum
menghindarkan
kegoncangan
dari penguasa yang harus di patuhi
ditengah-tengah
oleh masyarakat.
perlukan
hokum
Hukum harus di perhatikan dan
aspiratif
yang
diindahkan (diataati) oleh setiap
kehidupan
orang (manusia) selaku anggota
hokum
masyarakat dalam hubungannya
pemaksa yang di anggap menakut-
dengan
masyarakat yang
bersifat
mengatur
masyarakat, tidak
hanya
di
tata
dimana bersifat
orang
lain.
Dengan
nakutkan masyarakat tetapi mampu
memperhatikan
dan
menaati
berfungsi sebagai pengendali social
norma,
orang
setiap
dapat
mengadakan hubungan dengan sesamanya,
buat
dalam
mengatur
tata
tertib
masyarakat.
memenuhi
Fungsi hokum sebagai sarana
segala kebutuhan hidupnya dan
pengendali social, yaitu di mana
segala
hokum
kepentingan
sebaik-baiknya, menggoyahkan ketertiban
sendi-
dan
dengan
berfungsi
dan
berperan
tanpa
dalam menjalankan tugas untuk
sendi
mempertahankan
ketentraman
dalam masyarakat.38 Masuknya kekuatan hokum dari penguasa kadang kekuatan hokum
ketertiban
atau
pola kehidupan yang ada. Hokum di sini hanya sekedar menjaga agar setiap peranannya
orang sebagai
menjalankan yang
telah 46
CITRA JUSTICIA ISSN : 1411-0717 Vol. XIII No. 2 Oktober 2014
ditentukan.
Sedangkan
fungsi
masyarakat yang teratur. Tujuan
hokum sebagai social engineering
lain
lebih bersifat dinamis, yaitu hokum
keadilan
di gunakan sebagai sarana untuk
masyarakat
melakukan perubahan-perubahan di
individu, menurut masyarakat dan
dalam
jamannya. Untuk kepastian hokum
masyarakat.
tidak
Jadi
hanya
hokum sekedar
hokum
adalah
tercapainya
yang
dalam
berda-beda
secara
pergaulan
individu-
manusia
di
mempertahankan keadaan-keadaan
masyarakat, karena tidak mungkin
yang
manusia
ada
dalam
masyarakat.
dapat
Melainkan hokum yang terbentuk
bakat
akan berusaha untuk menciptakan
diberikan tuhan kepadanya secara
hal-hal
optimal
atau
hubungan-hubungan
yang baru39 Hukum berfungsi perubahan,
kemampuan
tanpa
adanya
yang
kepastian
hokum dan keteriban42 dalam
masyarakat
sebagai atau
konsep
Teori
Pendapat
Mochtar
sarana
Kusumaatmadja, yang menyatakan
hukum
fungsi hokum dalam masyarakat
pembangunan atau sisebut sebagai
dan
mengembangkan
juga
Hukum
Indonesia yang sedang membangun tidak
cukup
untuk
menjamin
Pembangunan40 atau lebih dikena
kepastian dan ketertiban. Hokum
dengan
diharapkan
Padjadjaran
Mazhab (UNPAD).
Universitas Mochtar
dari
itu
agar yakni
berfungsi sebagai
masyarakat
lebih sarana
pokok hokum bila direduksi pada
pembaharuan
satu hal saja adalah ketertiban yang
dikenal dengan “law as a tool of
dijadikan syarat pokok bagi adanya
social
engineering”
atau
atau
sarana
Ridwan Syarani, Rangkuman Intisari Ilmu Hukum, loc-cit Satjipto Raharjo, Pemanfaatan Ilmu-ilmu Sosial bagi pengembangan Studi Hukum, Alumni, (Bandung, cet, I, 1977), hal 143-145 38 39
47
CITRA JUSTICIA ISSN : 1411-0717 Vol. XIII No. 2 Oktober 2014
pembangunan.
Hokum
membentuk
mampu
dapat
memulihkan
keadaan
itu
pembaharuan-
kembali melalui suatu perubahan
pembaharuan pradigma masyarakat
yang dapat menyesuaikan dengan
dari sesuatu unsur-unsur pola
cultur masyarakat, bukan semata-
kehidupan
mata
yang
lama
menjadi
merupakan
keinginan
paradikma baru dalam kehidupan
penguasa yang ingin menertibkan
bermasyarakat.
masyarakat dengan konsep yang di
Adakalanya unsure-unsur baru dan
lama
akan
bertentangan,
sehingga
mempengaruhi
kaedah
dan
kaedah-
kehendakinya. E. Sanksi Hukum Dalam Negara Hukum
nilai-nilai,
yang
Sanksi mempunyai peranan
berpengaruh
pula
sangat penting dalam penegakan
terhadap para warga masyarakat.
hokum, bahkan sanksi merupakan
Hal ini dapat merupakan gangguan
salah
yang
terhadap
kemudian
kontinyu
terhadap
satu
factor
hokum
orang yang
patuh
berlaku,
keseimbangan dalam masyarakat.
selain memang banyak factor-faktor
Keadaan
bahwa
lain orang mematuhi hokum hokum
serta
selain karena ada nya sanksi. Sanski
tersebut
berarti
ketegangan-keterangan
kekecewaan-kekecewaan di antara
hokum
para
yang dijatuhkan pada seseorang
warga
masyarakat
tidak
mempunyai saluran yang menuju kearah suatu pemecahan. Untuk itu perlulah keseimbangan
kiranya seimbangan
adalah
bentuk
hukuman
yang melanggar hokum. Bentuk sanksi dalam setiap
adanya
norma
yang
berlaku
yang
sangat
bermacam-macam
tentunya bentuk
Rasjidi dan Ida Bagus Wiyasa Putra, Hukum Sebagai suatu system, (Bandung:Mandar Maju, 20013), hlm, 182, lihat juga bukti Otje Salman, Ikhtisar Filsafat Hukum, (Bandung:Armico, 1987), halaman 17 41 Mochtar Kusumaatmadja, Fungsi dan Perkembangan Hukum dalam pembangunan Nasional, (Bandung:Bina Cipta), tanpa tahun, halam. 2-i3 42 Ibid 40
L
48
CITRA JUSTICIA ISSN : 1411-0717 Vol. XIII No. 2 Oktober 2014
sanksinya bagi si pelanggar sanksi
helm jika jalan di lintasi nya akan
itu, seperti norma kesusilaan sanksi
melalui pos-pos satuan lalu lintas
nya bias saja seperti rasa bersalah
atau jalan-jalan yang biasa nya ada
pada
norma
petugas razia atau sedang melintasi
adanya
daerah perkotaan karena khawatir
bagi
akan di razia oleh polisi lalu lintas.
diri
agama
sendiri, contoh
nya
ancaman-ancaman orang
telah
pada
neraka
melanggar
norma
Padahal
undang-undang
tidak
agama, terhadap norma kesopanan
menentukan zona (daerah) wajib
missal nya, di kucilkan di tengah-
pakai helm. Tetapi semua orang
tengah
yang berkendaraan sepeda motor
masyarakat
melanggar
karena
norma
telah
kesopanan.
wajib
memakai
Dengan
Dalam pembahasan ini yang akan di
demikian
bahas adalah sanksi hokum dalam
dalam peraturan, maka diperlukan
Negara hokum.
pula ada nya pengawasan dalam
Kepatuhan terhadap pengaruhi
yang
terhadap
di
adanya
peraturan
selain
helm. adanya
sanksi
dalampelaksanaan
nya
dan penegakan hokum terhadap
ancaman sanski hokum, maka di
pelanggaran
sanksi
perlukan ada nya pengawasan dan
kekuasaan Negara.
hokum
dari
penegakan hokum dari penegak
Kekuasan dalam menjalankan
hokum. Jika tidak maka hokum
sanksi dalam pelaksanaan sanksi
tidak
adalah hak penuh oleh penguasa
akan
di
patuhi
oleh
masyarakat sebagai contoh: orang
(Negara).
yang berkendaraan sepeda motor
melaksanaakan
cendrung
menegakkan
akan
patuh
memakai
Perorangan sanksi hokum.
dilarang untuk Memukul 49
CITRA JUSTICIA ISSN : 1411-0717 Vol. XIII No. 2 Oktober 2014
orang yang telah mengingkari janji
tempo, A tidak boleh menjatuhkan
atau meninju diri kita, menyekap
saksi kepada si B untuk mengambil
seseorang yang tidak mau melunasi
sebidang tanah dan rumah tersebut
hutang, “mencuri” sepeda motor
sebagai
milik
itu
tersebut tanpa adanya persetujuan
tindakan
si B, melainkan harus ada putusan
menghakimi sendiri, aksi sepihak
dari pengadilan yang berwenang
atau
untuk
sendiri
semuanya
daipencurinya,
merupakan
“eigenrichting”.
menghakimi
sendiri
merupakan
Perbuatan tidak
tindakan
lain
pelaksanaan
itu
dilakukan
dan nya
perjanjian
memerintahkan eksekusi
(upaya
untuk
hokum paksaan dalam menjalankan
menurut
keputusan). Sehigga dapat dikatan
bersifat
bahwa pada hakekatnya tindakan
wewenang dan merupakan suatu
menghakimi sendiri ini merupakan
tindakan melawan hokum, atau apa
pelaksanaan
yang
perorangan.
melaksanakan kehendak
hak
sendiri
dianggap
yang
oleh
kehendak
sebagai sanksi bersama itu dalam
sanksi
oleh
Negara
dalam
hokum
kepada
merupakan
bentuk
43
Kekuasaan
menjalankan nya tanpa persetujuan
memaksanakan
pihak
masyarakat
lain
contoh:
A
yang dan
berkepentingan B
membuat
perwujudan yang paling jelas dari
perjanjian hutang piutang dengan
kekuasaan
perjanjian A memberikan sejumlah
pelaksanaan
kewajibannya
uang kepada si B dengan jaminan
memaksakan
ditaatinya
sebidang tanah dan rumah yang
Dalam Negara hokum saksi hokum
melekat
di
diatasnya,
setelah
jauh
bagi
Negara
kepada
sanksi
dalam untuk hokum.
pidana, 50
CITRA JUSTICIA ISSN : 1411-0717 Vol. XIII No. 2 Oktober 2014
sanksi perdata, sanksi administrasi
hokum pidana “Nullum dilectum
Negara yang mempunya karateristik
nulla
masing-masing.
poenali” tiada suatu perbuatan yang
1. Sanksi pidana
dapat
Penjatuhan pidana
sanksi
merupakan
poena
sine
diancam
previa
dengan
pidana
hokum
sepanjang
bentuk
undangan tiada yang mengaturnya. Asas
telah melanggar ketentuan hokum
dengan di cantumkan nya dalam
pidana. Sanksi pidana merupakan
pasal
sanksi
undang Hukum Pidana (KUHPidana)
di
kekuasaan
jatuhkan
Negara
masyarakat
nya
dalam
oleh
1
menjasi
perundang-
hukuman kepada seseorang yang
yang
ini
peraturan
lege
ayat
asas
(1)
kepada
yang
berbunyi:
rangka
tidak
dapat
Kita
suatu
di
konkrit
Undang-
perbuatan
pidana
kecuali
melindungi kekuasaan Negara itu
berdasarkan
serta bentuk perlindungan Negara
perundang-undangan pidana yang
kepada
telah ada sebelumnya.
warga
nya
terhadap
perbuatan kejahatan oleh warga lain nya.
Negara
Ketentuan mengisyaratkan
Sanksi pidana yang di jatuhkan oleh
ketentuan-ketentuan
hokum
haruslah
tindakan
yang
asas tidak
ini
suatu sanksi
pidana terhadap suatu perbutan sebelum
undangan, aritnya tidak boleh ada
prundang-undangan
pemidanaan
mengaturnya
peraturan
ada
diancam
berdasarkan peraturan perundang-
tak
legalitas
adanya
contoh:
peraturan yang sebelum
perundang-undangan, sebagaimana
adanya Undang-undang 11 Tahun
azas legalitas yang dikenal dalam
2008
43 Sudikno Mertokesuno, Op-Cit,
hlm. 23
tetang
Informasi
dan 51
CITRA JUSTICIA ISSN : 1411-0717 Vol. XIII No. 2 Oktober 2014
Transasksi Elektronik, orang yang melakukan yang
perbuatan
kejahatan
menggunakan
elektronik
seperti,
media penyebaran
video a moral, seperti contoh lain
1. Perampasan
kebebasan
(hukuman penjara). 2. Penyitaan harta benda. 3. Perampasan
jiwa
seseorang
(hukuman mati).
mencemarkan nama baik melalui
Dalam
penerapan
sanksi
email, seorang tersebut tidak dapat
pidana di setiap Negara tentunya
dilakukan
sangat berbeda khususnya dengan
pemidaan
karena
pelanggaran hokum Informasi dan
pemidanaan
Transaksi
Malaysia missal nya, pemidanaan
sebelum
Elektronik lahirnya
sebelumnya
Informasi
dan
mati
mati.
dilakukan
Contoh:
dengan
di
cara
di
Transaksi Elektronik tersebut. Maka
gantung, di Arab Saudi terpidana
dengan demikian suatu perbuatan
mati penerapan pidana nya dengan
kejahatan
melalui
cara di pancung pakai pedang,
elektronik
dapat
informasi di
ancam
sementara
di
Indonesia
pemidaan nya setelah di undangkan
pemidanaan
nya undang-undang 11 Tahun 2008
dengan
tentang informasi dan Transaksi
pidana Indonesia yang masih di
Elektronik.
pergunakan saat ini adalah huukum
Bentuk sanksi hokum pidana yang
di
temui
Undang-undang,
dalam
berbagai
sanksi
hokum
mati
cara
pidana
lakukan
ditembak.
yang
pemerintah
di
sendiri
Hukum
dibawa
Belanda
oleh
yang
di
terapkan di daerah jajahan nya
yang dijatuhkan dalam pelanggaran
Hindia
Belanda
hokum pidana dapat berupa:
mengenal
ada
(Indonesia) nya
yang sanksi 52
CITRA JUSTICIA ISSN : 1411-0717 Vol. XIII No. 2 Oktober 2014
pemidanaan
mati.
Sementara
di
kewajiban pribadi (perseorangan ),
Negara Belanda sendiri pemidanaan
bahkan dalam perkembangan nya,
mati sudah di hapuskan.
termasuk mengatur hokum antara
Penerapan hokum pidana yang
badan hokum recht person) dengan
dapat membuat orang merasa hak-
badan
hak nya terampas bahkan jiwanya,
maupun hubungan hokum badan
maka proses dan dalam penerapan
hokum (recht person) dengan orang
harus mendasarkan pada hokum
(naturlijk
acara pidana yang jelas. Hal ini
personal.
untuk
memberikan
seseorang dalam
untuk
hak
membela
proses
penyidikan
kepada
hokum
(recht
person)
yang
person)
bersifat
Hubungan keperdataan yang di
diri
lakukan oleh subjek hokum dalam
penyelidikan,
bentuk perikatan seperti jual beli,
bahkan
muka
sewa menyewa, hibah dan lain nya,
pengadilan berkaitan pula dengan
sepenuhnya menjadi kewenangan
penerapan asas legalitas.
dari subjek hokum itu sendiri yang
2. Sanksi perdata
mengatur
Hukum
di
tanpa
adanya
yang
campur tangan dari Negara. Namun
merupakan hokum yang mengatur
pada pelaksanaan nya pihak-pihak
hubungan hokum subjek hokum
yang membuat perikatan itu ada
dengan subjek hokum lain nya yaitu
yang
mengatur hubungan hokum antara
dalam
orang
(naturlijk
person)
dengan
membutuhkan kekuasaan Negara
orang
(naturlijk
person)
yang
dalam menjalankan perikatan itu,
dan
yaitu pemaksaan Negara berupa
berhubungan
perdata
nya,
dengan
hak
ingkar
janji
(wanprestasi),
pelaksanann
nya
53
CITRA JUSTICIA ISSN : 1411-0717 Vol. XIII No. 2 Oktober 2014
sanksi, setelah mendapat putusan
Ruang
lingkup
sanksi
dari pengadilan yang berwenang
administrasi merupakan bagian dari
untuk itu.
hokum public yaitu hokum yang
Sanski
keperdataan
yang
mengatur
“kekuasaan
dan
diterapkan kepada seseorang yang
wewenang penguasa/Negara serta
telah melanggar ketentuan hokum
hubungan-hubungan
yang telah dibuatnya dalam suatu
masyarakat.44 sanksi hokum yang
perikatan. Bentuk sanksi yang akan
dapat
di jatuhkan berupa:
penyelenggara
1. Ganti rugi
pribadi mau Badan Hukum yang
2. Denda
menjalankan
Bentuk sanksi baik ganti rugi maupun denda yang di putuskan
di
fungsi
orang
berdasarkan
penyelenggara
terhadap
serahakan
rugi
kepada
Negara,
Tugas administrasi
ganti
jatuhkan
keputusan pemerintah.
oleh pengadilan yang berwenang, besarnya
antara
Negara
hanya
kepada
di
pemerintah
maupun denda tersebut merupakan
bukan kepada orang pribadi atau
atas dasar permintaan dari pihak
badan hokum privat swasta, kecuali
yang merasa di rugikan (dalam hal
pihak-pihak
ini
sukarela
penggugat)
hakim
tidak
kepada boleh
hakim, membuat
swasta
atas
inisiatif
bidang
melebihi
Universitas/Sekolah
yang
telah
di
secara sendiri
melakukan pekerjaan social dalam
putusan ganti rugi maupun denda apa
yang
pendidikan
seperti
mohonkan oleh penggugat.
Muhammadiyah,
Katolik,
3. Sanski administrasi.
Alwasliyah, Nomensen atau dalam 54
CITRA JUSTICIA ISSN : 1411-0717 Vol. XIII No. 2 Oktober 2014
bentuk yayasan-yayasan lain yang
berlakukan kepada orang pribadi
menyelenggarakan kegiatan social
seperti
pendidikan.
Mendirikan Bangunan (IMB)
bahwa
Dengan
administrasi
mempunyai
tugas
demikian Negara
khusus
itu yaitu
tugas administrasi yang di serahkan
contoh
pemberian
Dalam hokum
Izin
penyelenggaraan administrasi
Negara,
tentunya dalam
kepada pemerintah bukan kepada orang pribadi atau badan hokum
penegakan hokum nya di perlukan
privat
swasta,
pihak-
sanksi
pihak
pengelola
social
berikut :
terkecuali kegiatan
dapat
berupa
pendidikan sebagaimana telah di
1. Bestuursdwang
kemukakan sebelumnya45
pemerintah)
Administrasi Negara yang di selenggarakan
oleh pejabat
usaha
tersebut
Negara
berlakukan
kepada
tata
akan
pejabat
di tata
usaha Negara itu sendiri sesuai dengan jenjang nya, contoh nya kenaikan
/
penurunan,
2. Penarikan
kembali
sebagai
(paksaan
keputusan
(ketetapan) yang menguntungkan (izin, pembayaran, subsidi) 3. Pengenaan denda administrative 4. Pengenaan
uang
paksa
oleh
pemerintah (dwangsom). Dalam
penerpan
sanksi
pengangkatan Pegawai Negeri Spil
administrasi di Indonesia memang
(PNS), kemudian administrasi yang
dirasa sangat di jalankan sebab
dibelakukan
privat
tidak adanya lembaga paksa atau
misalnya penerbitan izin tambang,
eksekusi rill oleh Kepniteraan di
selain itu juga di mungkingkan di
bawah Pengadilan seperti perkara
bagi
hokum
55
CITRA JUSTICIA ISSN : 1411-0717 Vol. XIII No. 2 Oktober 2014
perdata yang di atur dalam pasal
Apeldoorn,
Van
Pengantar
Ilmu
195 s/d pasal 208 HIR dan pasal
Hukum (terjemah, Mr. Oetarid
1033 RV serta dalam upaya paksa
Sadino: Inleiding tot de studie van
putusan pidana yang di autr dalam
het
pasal 270 KUHAP, seperti hal nya
Komala, Jakarta, 1962
dalam
Peradilan
ketentuan
agama
hokum
ada
ada
upaya
Nederlandse
Recht,
Noor
Budiarjo, Miriam Dasar-dasar Ilmu Politik, Gramedia, Jakarta, 1992
eksekusi yang di jumpai dalam pasal 95, 98, dan 103 UU No. 50 Tahun
2009,
tengan
Perubahan
Kedua atas Undang-undang Nomor 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama,
sementara
dalam
penerapan sanksi administrasi tidak ada
ketentuan
tentang
adanya
yang
mengatur
upaya
paksa
Ichsan, Achmad Hukum Perdata IA,
(eksekusi) nya, melainkan hanya
Pembimbing Masa, Cet I, Jakarta,
teguran melalui oleh pejabat tata
1969
usaha
Negara
secara
hirarki
berjenjang dari atas kebawah.
Kansil, Hukum
DAFTAR PUSTAKA
C.S.T. dan
Pengantar Tata
Ilmu Hukum
Indonesia Balai Pustaka, Jakarta, 1986
56
CITRA JUSTICIA ISSN : 1411-0717 Vol. XIII No. 2 Oktober 2014
Kusumaatmadja, dan
Mochtar
Perkembangan
Fungsi Hukum
Purbacaraka, Purnadi & Soerjono
dalam Pembangunan Nasional,
Soekanto,
(Bandung:Bina
Hukum, Alumni, Bandung, 1978
Cipta),
tanpa
Perihal
Kaedah
tahun. Riharjo, Satjipto, Pengantar Ilmu Laeyenddecker, L, Tata Perubahan, dan
Tata
Ketimpangan
Suatu
Hukum,
Citra
Aditya
Bakti,
Bandung, 2010
Pengantar Sejarah Sosiologi, PT. Gramedia, Jakarta 1983
___________, Hukum,
Mertokesomo,
Sudikno
Mengenal
Masalah Sinar
Baru,
Penegakan Bandung,
1983
Hukum Suatu Pengantar, Liberti, Yogyakarta, 2005
___________, Pemanfaatan Ilmu-Ilmu Sosial bagi Pengembangan Studi
Nasution, Mirza, Diktat Hukum Tata Negara
Indonesia,
(Medan:Fakultas Universitas
Sumatera
Hukum, Alumni, cet. I, Bandung 1977
Hukum Utara,
2013) Hal 8-9
Rasjidi, Lili dan Ida Bagus Wiyasa Putra,
Hukum
Sebagai
Suatu
Sistem, (Bandung:Mandar Maju, Prodjodikoro,
Wirjono
Bunga
2003
Rampai Hukum, PT. Ikhtiar Baru, Jakarta, 1974 57
CITRA JUSTICIA ISSN : 1411-0717 Vol. XIII No. 2 Oktober 2014
Ridwan Syarani, Rangkuman Intisari Ilmu Hukum: Citra Aditya Bakti Bandung 2010 Salman,
Otje
Ikhtisar
Filsafat
Hukum, Armico, Bandung, 1987
Uttrech, E (Disadur Oleh Moh, Saleh Djindang),
Pengantar
Hukum
Indonesia, PT. Ikhtiar Baru, Cet ke XI), Jakarta, 1989
58
CITRA JUSTICIA ISSN : 1411-0717 Vol. XIII No. 2 Oktober 2014
59