NASKAH PUBLIKASI
KONTRIBUSI KETELADANAN PIMPINAN DAN MEDIA PEMBELAJARAN TERHADAP KEPUASAN DAN DAMPAKNYA PADA UNJUK KERJA GURU DI GUGUS PANTAI KARTINI UPT DINAS PENDIDIKAN KECAMATAN MOJOLABAN
Oleh: EMI SUGIATI Q 100 110 023
PROGRAM PASCASARJANA MAGISTER MANAJEMEN PENDIDIKAN UNIVERSITAS NIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA URAKARTA 2013
i
NASKAH PUBLIKASI
KONTRIBUSI KETELADANAN PIMPINAN DAN MEDIA PEMBELAJARAN TERHADAP KEPUASAN DAN DAMPAKNYA PADA UNJUK KERJA GURU DI GUGUS PANTAI KARTINI UPT DINAS PENDIDIKAN KECAMATAN MOJOLABAN
Telah disetujui oleh:
Pembimbing I
Pembimbing II
Prof. Dr. Sutama
Drs. Budi Sutrisno, MPd.
ii
KONTRIBUSI KETELADANAN PIMPINAN, MEDIA PEMBELAJARAN TERHADAP KEPUASAN DAMPAKNYA PADA UNJUK KERJA GURU Emi Sugiati , Sutama , Budi Sutrisno Mahasiswa, emisugiati@gmail. com Dosen, sutama_mpd@yahoo. com Dosen, idubonsirtus@gmail. com
Abstract This research aims to: (1) the contribution of leader exemplary and learning media through indirect satisfied concerning the characteristic of the teacher performance, (2) The contribution of leader exemplary and the satisfied learning media of the satisfied, (3) the satisfied of the teacher performance. The research is a quantitative research, examine the direct and indirect test between the leader exemplary , learning media, the satisfied and the teacher performance used the path analysis method. The population are 144 people they are teachers in Gugus Pantai Kartini Education Official UPTD Mojolaban sub district based on the calculation it is known that number of the research sample are 106 people.The result show that : (1) The leader exemplary and learning media give direct contribution for the teacher performance, (2) The leader exemplary and learning media give direct significant to the teacher, (3) The satisfied give direct contribution and significant for the teacher performance in Gugus Pantai Kartini Education Official UPTD Mojolaban sub district. Keyword: exemplary; learning media; performance; satisfied Pendahuluan Guru memiliki peran strategis didalam meningkatkan sumber daya manusia. Guru yang profesional, akan mampu menciptakan pembelajaran dinamis. Menurut Mulyasana (2011: 44), peran utama guru adalah sebagai pelayan belajar, sebagai model dan sebagai penunjuk arah. Hasil uji kompetensi awal dan hasil Uji Kompetensi Guru bersertifikasi mayoritas masih dibawah standar nilai 7,0 (Data Hasil Nilai UKG Online). Unjuk kerja guru yang belum profesional, bisa jadi kurang puas atas bimbingan dan keteladanan pimpinan, atau sedikitnya alokasi anggaran kelengkapan media pembelajaran. Mencermati
fakta
di
atas,
diharapkan
guru
mau
mengembangkan
kompetensinya dan mampu menyajikan pembelajaran yang bermutu, Ascaro (2007: 8), mutu mempersyaratkan komitmen pada keunggulan, dedikasi kepemimpinan
1
dan keinginan untuk berubah. Keteladanan pimpinan memberi kotribusi terhadap unjuk kerja guru. Melalui keteladananya terbangun kepercayaan yang dapat meningkatkan integritasnya. Apa yang menjadi keputusan dilaksanakan dengan konsisten. Di dalam memimpin institusinya
mampu menerapkan konsep
kepemimpinan Ing ngarso sung tulodho, ing madyo mangun karso, tut wuri handayani. Kepala sekolah sebagai pimpinan memiliki peluang besar untuk mendorong guru berinovasi dalam pembelajaran. Keteladanan yang diterapkan pada kompetensinya, diharapkan dapat mempengaruhi kepuasan guru sehingga berdampak pada peningkatan unjuk kerjanya. Melalui unjuk kerja guru yang berkualitas proses pembelajaran lebih bermakna, sehingga tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efisien. Lengkapnya media pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan memberi kemudahan dalam melaksanakan proses pembelajaran. Melalui media siswa akan merangsang pikiran, perasaan, minat, perhatian siswa tersebut sehingga tercipta proses pembelajaran bermakna. Sanaky (2011: 3), media pembelajaran adalah sebuah alat yang berfungsi dan digunakan untuk menyampaikan pesan-pesan pembelajaran. Termotivasinya guru dari keteladanan pimpinan dan terpenuhinya media pembelajaran akan tumbuh kepuasan yang berdampak terhadap peningkatan unjuk kerjanya. Berdasarkan uraian dalam latar belakang masalah, maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah “ adakah Kontribusi Keteladanan Pimpinan, Media Pembelajaran terhadap Kepuasan dan Dampaknya pada Unjuk Kerja Guru di Gugus Pantai Kartini UPT Dinas Pendidikan Kecamatan Mojolaban ?”. Penetitian bertujuan untuk menguji teori yaitu: (1) kontribusi keteladanan pimpinan dan media pembelajaran terhadap unjuk kerja guru bersifat tidak langsung melalui kepuasan, (2) kontribusi keteladanan pimpinan dan media pembelajaran terhadap kepuasan, (3) kontribusi kepuasan terhadap unjuk kerja guru. Metode Penelitian 2
Jenis penelitian ini
menggunakan metode survey dengan pendekatan
kuantitatif. Menurut Sugiyono (2012: 13), disebut metode kuantitatif karena data penelitian berupa angka-angka dan analisisnya menggunakan statistik. Subyek penelitian ini adalah guru-guru Sekolah Dasar di Gugus pantai Kartini UPT Dinas Pendidikan Kecamatan Mojolaban yang berjumlah 144 orang. Subyek penelitian adalah individu-individu yang berpartisipasi dalan kajian (Sutama, 2011: 97). Teknik pengumpulan data menggunakan teknik sampling random. Menurut Sutama (2011: 108), tehnik sampling random (random sampling technique) mempergunakan cara pemilihan sampel dengan pilihan acak (random selection). Data dikumpulkan melalui angket berisi intrumen penelitian yang dibagikan kepada responden. Adapun sampelnya sebanyak 106 orang yang ditentukan berdasarkan rasio jumlah guru disetiap sekolah. Teknik analisis data dilakukan analisis dengan tehnik analisis jalur/path analysis. Menurut Kuncoro dan Riduwan (2008: 115), mengemukakan bahwa teknik analisis jalur digunakan untuk menguji besarnya sumbangan (kontribusi) yang ditunjukkan oleh koefisien jalur pada setiap diagram jalur dari hubungan kausal antar variabel X , X dan X
terhadap Y serta dampaknya kepada Z. Sebelum
menganalisa hipotesis dilakukan pengujian persyaratan. Hasil Penelitian dan Pembahasan Keteladanan pimpinan dengan jumlah instrumen 25 item diketahui nilai rerata = 89,16; median = 92; modus = 100; standar deviasi = 9,266; variance = 85,85; range = 43; skor terendah = 57 dan skor tertinggi = 100. Tingkat keteladanan pimpinan pada penelitian ini diperoleh 88,7 % berkategori baik, 11,3% berkategori cukup. Sehingga dapat dikatakan bahwa keteladanan pimpinan di gugus Pantai Kartini termasuk dalam kategori baik. Hal ini sesuai dengan penelitian Sumardjoko (2010), salah satu temuan penelitiannya bahwa kontribusi total variabel kepemimpinan terhadap peran dosen dalam penjaminan mutu sebesar 28,09 % artinya untuk meningkatkan peran dosen dalam penjaminan mutu maka kepemimpinan
3
perguruan tinggi swasta perlu memperhatikan kompetensi dosen. Maknanya terdapat kesamaan hasil penelitian ini dengan penelitian terdahulu. Media pembelajaran dengan jumlah instrumen 13 item diketahui bahwa nilai rerata = 43,75; median = 44; modus = 44; standar deviasi = 9,620; variance = 43,825; range = 33; terendah = 19 dan tertinggi = 52. Tingkat penggunaan media pembelajaran diperoleh 76,4 % berkategori baik, 22,6 % berkategori cukup dan 1% berkategori kurang. Dari hasil tersebut dapat dikatakan bahwa penggunaan media pembelajaran di gugus Pantai Kartini termasuk dalam kategori baik. Senada dengan penelitiannya Sarjono (2007), bahwa sarana prasarana memiliki pengaruh langsung yang sangat signifikan terhadap pelayanan dosen dengan sumbangan efektif sebesar 25,91%. Maknanya bahwa media pembelajaran yang memadai dapat meningkatkan kualitas layanan pembelajaran dengan pemilihan media secara tepat. Dengan demikian terdapat kesamaan hasil penelitian ini dengan penelitian terdahulu. Kepuasan dengan jumlah instrumen 18 item diketahui bahwa nilai rerata = 62,82; median = 64,5; modus = 67; standar deviasi = 7,379; variance = 54,453; range = 39; skor terendah = 33 dan skor tertinggi = 72. Tingkat kepuasan guru dalam penelitian ini diperoleh 85,8 % berkategori baik, 13,2 % berkategori cukup dan 1 % berkategori kurang. Artinya tingkat kepuasan guru di gugus Pantai Kartini tergolong baik. Sesuai dengan hasil temuan Syain (2008), bahwa berdasarkan hasil analisa bivariat dengan menggunakan uji chisqure menunjukkan variabel indikator kepuasan mempunyai hubungan yang sinifikan dengan kinerja adalah kepuasan terhadap pengawasan (p=0,020), kepuasan terhadap gaji (p-0,016), kepuasan terhadap hubungan kerabat kerja (p=0,109), kepuasan terhadap promosi (p=0,927), kepuasan terhadap manajemen (p=0,639), kepuasan terhadap kondisi kerja (p=0,739), kepuasan terhadap sistim penilaian (p=0,615). Maknanya terdapat kesamaan antara peneitian terdahulu dengan hasil penelitian sekarang bahwa kepuasan seseorang dipengaruhi faktor terpenuhinya harapan.
4
Unjuk kerja guru dengan jumlah instrumen 18 item diketahui bahwa nilai rerata = 61,21; median = 63; modus = 68; standar deviasi = 7,37; variance = 54,318; range = 28; terendah = 44 dan tertinggi = 72. Tingkat unjuk kerja guru diperoleh 82,1 % berkategori baik, 17,9 % berkategori cukup, sehingga dapat dikatakan bahwa unjuk kerja guru-guru di gugus Pantai Kartini tergolong baik. Sejalan dengan pendapat Sumardjoko (2010), salah satu temuannya bahwa kompetensi dosen berkontribusi secara signifikan terhadap peran dosen dalam penjaminan mutu. Hasil penelitiannya bahwa kontribusi kompetensi dosen terhadap peran dosen dalam penjaminan mutu sebesar 8,41%. Maknanya kedua penelitian tersebut unjuk kerja guru/dosen dipengaruhi oleh pengembangan kompetensi.
Keteladanan #$%& =0,343 Pimpinan
#' =0,245 (p=0,000); R2 = 0,255 # =0,526 (p=0,000); R2=0,277
( = 0,74
Kepuasan
#' =0,370 (p=0,001); R2=0,137
Unjuk Kerja Guru
# =0,343 (p=0,000); R2=0,118 Media Pembelajaran
#' =0,233 (p=0,000); R2=0,181
Gambar 1. Konseptual Prosedur Analisis Jalur
Selanjutnya keterkaitan antara variabel keteladanan pimpinan, media pembelajaran, kepuasan dan unjuk kerja dianalisis dengan teknik analisis jalur/path analysis. Hasil perhitung koefisien regresi bahwa pengaruh keteladanan pimpinan dan media pembelajaran secara simultan terhadap unjuk kerja guru melalui kepuasan diperoleh persamaan regresi sebagai berikut: Y2 = 9,264 + 0,195X1 +
5
0,260X2 + 0,369Y1. Pengaruh keteladanan pimpinan dan media pembelajaran secara simultan terhadap kepuasan diperoleh persamaan regresi sebagai berikut: Y1 = 8,733 + 0,419X1 + 0,383X2. Adapun pola hubungan dan kontribusi yang diberikan antara variabel adalah sebagai berikut: Pertama, Keteladanan pimpinan, media pembelajaran secara bersama-sama memiliki pengaruh langsung yang signifikan
terhadap unjuk kerja guru. Hasil
perhitungan regresi bahwa pengaruh pola hubungan antara keteladanan pimpinan dengan unjuk kerja guru adalah P' =DE=0,245 dan P43.P31=IE=0,1946. Karena DE > IE berarti terjadi pola hubungan langsung antara keteladanan pimpinan terhadap unjuk kerja guru. Sedangkan pola hubungan media pembelajaran terhadap unjuk kerja guru adalah P42=DE=0,233 dan P43.P32 =IE=0,1269. Karena DE > IE berarti terjadi pola hubungan langsung. Berdasarkan analisis, kombinasi variabel tersebut memiliki kontribusi sebesar 43,6%. Dengan demikian hipotesa pertama ditolak, dari penelitian terdapat kontribusi keteladanan pimpinan dan media pembelajaran bersifat langsung. Hasil analisis ini bersesuaian dengan temuan penelitian terdahulu Hanaysha, Hilman and Warokka (2011), kesimpulan penelitiannya menemukan hubungan yang signifikan antara lima dimensi kualitas pelayanan, yang diantaranya (tangibility, reliability, responsiveness, assurance, dan empathy) dengan kepuasan mahasiswa khususnya dan kinerja (unjuk kerja). Li, Lu, Cao, Zhu, Ye, Zhang dan Liu (2012), dalam penelitiannya menunjukkan bahwa kepuasan kerja: imbalan ekstrinsik, interaksi, pujian/pengalaman dan kontrol/tanggung jawab faktor yang signifikan berkontribusi terhadap niat perawat meninggalkan pekerjaan atau dengan kata lain akan berpengaruh terhadap unjuk kerja. Penelitian Clark (1983), kesimpulan penelitiannya bahwa praktik belajar menggunakan perilaku dan media berkontribusi terhadap peningkatan situasi belajar, kualitas pelayanan mempunyai hubungan signifikan dengan unjuk kerja. Li, (2012), temuan penting dalam penelitiannya adalah bahwa desain game memberi kontribusi kepada guru untuk tetap pada konsep pedagogi dalam praktek mengajar, 6
artinya media pembelajaran memberi sumbangan terhadap unjuk kerja guru. Ruhayati,
Saputra,
dan
Hamidi
(2012),
kesimpulan
penelitiannya
bahwa
kepemimpinan kepala sekolah memberi kontribusi terhadap kinerja guru 31,36 % dan fasititas pembelajaran terhadap kinerja guru sebesar 33,2 %. Sedangkan Susanto (2012), kesimpulan penelitiannya menyebutkan kepemimpinan kepala sekolah memiliki pengaruh signifikan terhadap kinerja guru. Maknanya bahwa
ada kesamaan penelitian sebelumnya dengan hasil
penelitian yang diperoleh saat ini, yang menunjukkan bahwa unjuk kerja guru dapat dipengaruhi oleh keteladanan pimpinan dan media pembelajaran. Kedua, Keteladanan pimpinan dan media pembelajaran secara bersama-sama mempunyai pengaruh langsung dan signifikan terhadap kepuasan. Hasil penelitian diperoleh berdasarkan uji analisis regresi, dengan menunjukkan hasil yang signifikan. Berdasarkan kesimpulan tersebut dapat dikatakan bahwa kecenderungan peningkatan kombinasi keteladanan pimpinan dan media pembelajaran akan diikuti peningkatan kepuasan, sebaliknya jika terdapat kecenderungan penurunan kombinasi variabel keteladanan pimpinan dan media pembelajaran akan diikuti penurunan akan kepuasan. Besarnya nilai koefisien determinasi 0,662, arti dari koefisien ini adalah bahwa kontribusi yang diberikan oleh kombinasi variabel keteladanan pimpinan dan media pembelajaran terhadap kepuasan adalah sebesar 66,2%. Pola hubungan antara keteladanan pimpinan dengan kepuasan, memiliki pola hubungan langsung yang signifikan, yaitu DE=0,526 (p=0,000). Pola hubungan antara media pembelajaran dengan kepuasan, memiliki pola hubungan langsung yang signifikan, yaitu DE=0,343 (p=0,000). Hasil analisis penelitian pada hipotesis kedua dapat senada dengan penelitian sebelumnya dari Heidi (2010), kesimpulan penelitiannya menunjukkan bahwa kepemimpinan yang memiliki ketrampilan dan kemampuan sebagai pemimpin mempengaruhi kepuasan bawahannya. Dan penelitian Clark (1983), menyimpulkan bahwa praktik belajar menggunakan perilaku dan media meningkatkan situasi
7
belajar (memberi kepuasan). Dari ketiga peneliti diatas sedikit banyak memberikan anggapan bahwa meningkatkan keteladanan pimpinan dan media pembelajaran akan diikuti peningkatan kepuasan. Begitu juga dengan hasil penelitian yang diperoleh saat ini, bahwa ada kontribusi keteladanan pimpinan dan media pembelajaran terhadap kepuasan guru di Sekolah Dasar Se-Gugus Pantai Kartini UPT Dinas Pendidikan Kecamatan Mojolaban. Ketiga, Kepuasan memiliki kontribusi terhadap unjuk kerja guru.
Hasil
penelitian ini diperoleh dari analisis regresi uji t, yang memiliki tingkat signifikansi. Dengan hasil tersebut terbukti bahwa kepuasan memiliki kontribusi yang signifikan terhadap unjuk kerja guru. Pola hubungan antara kepuasan dengan unjuk kerja guru, memiliki pola hubungan langsung yang signifikan, yaitu DE=0,370 (p=0,000). Berdasarkan hasil analisis diatas memiliki kesamaan dengan hasil penelitian terdahulu dari Chen (2007), dalam penelitiannya menyimpulkan bahwa kepuasan kerja berdampak pada naik turunnya gairah kerja. Yang meliputi (a) Struktur kepuasan kerja guru terdiri dari sepuluh komponen sebagai mana yang dilakukan oleh Locke dan kawan-kawan. (b) Secara umum guru merasa tidak puas dengan standar dalam pendidikan, kualitas pelajar, kepemimpinan dan administrasi, kemampuan kerja, kondisi pekerjaan, gaji dan kesejahteraan dan tekanan kerja. (c) Kepuasan kerja dan kepuasan sistim pendidikan, pendapat dan kesejahteraan, kepemimpinan dan administrasi, lingkungan serta kondisi kerja berkontribusi kuat terhadap kinerja guru. Penelitian Levacic (2009), melalui metode kuantitatif menyimpulkan bahwa faktor pembayaran berkontribusi signifikan terhadap kinerja guru. Meningkatnya insentif meningkatkan kinerja guru dan memberi dampak peningkatan
mutu.
Oyewobi,
Suleiman
and
Jamil
(2012),
penelitiannya
menyimpulkan bahwa kepuasan memberi kontribusi terhadap kuantitas kerja surveyor yang bekerja disektor publik. Penelitian merekomendasikan bahwa dalam perkembangan karir dan pengembangan profesional seperti harus didorong untuk meningkatkan kualitas pelayanan. Senada dengan penelitian Maryadi (2012), diantara hasil penelitiannya menunjukkan ada pengaruh positif dan signifikan kepuasan kerja terhadap disiplin kerja yang didasarkan pada analisa data bahwa 8
*+%,-./ =6,389>*,0123 =1,98. Guru yang puas akan memiliki sikap positif dengan pekerjaannya sehingga akan memacu unjuk kerjanya. Maknanya ada kesamaan penelitian sebelumnya dengan hasil penelitian yang diperoleh saat ini, yang menunjukkan bahwa ada kontribusi kepuasan terhadap unjuk kerja guru di Sekolah Dasar Se-Gugus Pantai Kartini UPT Dinas Pendidikan Kecamatan Mojolaban. Simpulan Ada kontribusi keteladanan pimpinan dan media pembelajaran terhadap unjuk kerja guru yang bersifat langsung. Hal ini berdasarkan analisis koefisien jalur dengan menggunakan analisis proses dekomposisi korelasi dan koefisien jalur, diketahui bahwa hubungan keteladanan pimpinan dengan unjuk kerja guru dinyatakan memiliki hubungan langsung tanpa melalui kepuasan dan hubungan media pembelajaran dengan unjuk kerja guru juga dinyatakan memiliki hubungan langsung tanpa melalui kepuasan. Berdasarkan analisis, kombinasi variabel tersebut memiliki kontribusi sebesar 43,6%. Ada kontribusi keteladanan pimpinan dan media pembelajaran
terhadap
kepuasan guru, hal tersebut dapat diterima. Berdasarkan analisis koefisien jalur dengan menggunakan analisis uji F. Artinya keteladanan pimpinan dan media pembelajaran memiliki hubungan dengan kepuasan guru, sehingga jika keteladanan pimpinan dan media pembelajaran mengalami penurunan maka kepuasan guru juga akan mengalami penurunan rasa puas. Sebaliknya jika terdapat peningkatan pada keteladanan pimpinan dan media pembelajaran maka kepuasan guru juga meningkat. Dengan kontribusi yang diberikan oleh kombinasi variabel keteladanan pimpinan dan media pembelajaran terhadap kepuasan sebesar 66,2%. Ada kontribusi yang signifikan kepuasan terhadap unjuk kerja guru, yang artinya kepuasan dapat berpengaruh atau memiliki kontribusi terhadap unjuk kerja guru. Dengan kontribusi kepuasan yang diberikan sebesar 13,7% terhadap unjuk kerja guru.
9
Daftar Pustaka Aditiya, R., dan Hadiyati, L. 2011. “Gambaran Kepuasan Kerja Guru Sekolah Luar Biasa (SLB)”. http://www.google.co.id/aspek+kepuasan+guru. Diakses pukul 20.00 tanggal 9 Oktober 2012. Ascaro, Jerome, S. 2007. Pendidikan Berbasis Mutu, Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Chen, Weigi. 2007. “The structure of secondary school teacher job satisfaction and the relationship with attrition and work anthusiasm”.Journal Articles Research. V 40 n5 p17-31 Sep-Oct 2007. Clark, R. E. 1983. “Reconsidering Research On Learning from Media”. Journal: Review of Educational Researc, Vol. 53, No. 4, pp. 445-459. Ruhayati, Y., Saputra,M., Y., H. dan Hamidi, A., 2011. “Kontribusi Layanan Supervisi, Kepemimpinan Kepala Sekolah, dan Fasilitas Pembelajaran Terhadap Kinerja Guru Pendidikan Jasmani SMPN Se Kota Cimahi”. http://jurnal.upi.edu/penelitian-pendidikan/view/562. Diakses pukul 23.18 tanggal 21 Juni 2013. Hanaysha, J., R., M., Hilman, H., A. and Warokka, A. 2011. “Service Quality and Students’ Satisfaction at Higher Learning Institutions: The Competing Dimensions of Malaysian Universities’ Competitiveness”. Journal of Southeast Asian Research. Vol.11. 2011. Heidi, S. 2010. “Effective, exemplary, extraordinary? Towards an Understanding of Extraordinary Outdoor Leadership”. Publish Your Research In International Journal, Vol.1. Kemendiknas, psdmp. 2012. “Data Hasil UKG Online”. http://datapendidik.blogspot.com. Diakses 20.10 tanggal 13 November 2012. Levacic, R. 2009. “Teacher Incentives and Performance: An Application of Principal Agent Theory”. Oxford Development Studies. Vol. 37, No.1, London: Bedfrd Way. Li, Q. 2012. “Understanding Enactivism: A Study of Affordancesand Contraints of Enganging Practicing Teachers As Digital Game Designers”. Journal EducationTechnology Research and Development, Vol. 60, No. 5, pp 785-806, April 2012. Liu, C., Zhang, Ye, W., Zhu, J., Cao, J., Lu, X., & Li, F. 2012. “Job Satisfaction and Intention to Leave: A Questionnaire Survey of Hospital Nurses in Shanghai of China”. Journal of Clinical Nursing, Vol.21, No. 1-2, pages 255-263, January 2012.
10
Maryadi, 2012. Pengaruh Budaya Organisasi, Kompensasi, dan Kepuasan Kerja Terhadap Disiplin Kerja Guru SD di Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang. JMP, Volume 1 Nomor 2, Agustus 2012. Mulyasana, D. 2011. Pendidikan Bermutu dan Berdaya Saing, Bandung: Rosda. Oyewobi, O., L. Suleiman, B. & Jamil, M. A. (2012), “Job Statisfaction And Job Commitment: A Study Of Quantity Surveyours In Nigerian Public Service”. Journal of Business and Management. Vol 7, N0 5. 2012. Riduwan, Kuncoro, A., E. 2008. Cara Menggunakan dan Memaknai Analisis Jalur, Bandung: Alfa Beta. Sanaky,H.,AH. 2011. Media Pembelajaran, Yogyakarta: Kaukaba. Sarjono, Y. 2007. “Faktor-Faktor Strategik Pelayanan Dosen dan Dampaknya Terhadap Kepuasan Mahasiswa FKIP. http://eprints.ums.ac.id/view/piblication/varia pendidikan. Vol. 19, No 1. UMS e-Journal 2007. Diakses pukul 19.28 tanggal 24 Juni 2013. Sugiyono, 2012. Metode Penelitian Pendidikan, Bandung: Alfabeta.
Sumardjoko, B. 2010. “Kontribusi Kepemimpinan dan Budaya Organisasi Melalui Kompetensi Terhadap Peran Dosen Dalam Penjaminan Mutu di PTS Se Karesidenan Surakarta”. http://eprints.ums.ac.id/view/piblication/varia pendidikan. Vol. 22 No 1. UMS e-Journal 2007. Diakses pukul 19.58 tanggal 24 Juni 2013. Susanto, H. 2012. “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Guru Sekolah Menengah Kejuruan”. Jurnal Pendidikan Vokasi. Vol. 2 Nomor 2, Juni 2012. Sutama, 2011. Metode Penelitian Pendidikan, Surakarta: Fairuz Media. Syaiin, S. 2008. “Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Klinik Spesialis Bestari Medan”. http://www.search.ask.com. Diakses pukul 20.55 tanggal 24 Juni 2013.
11