Under construction !
Modul 9 EE 4712 Sistem Komunikasi Bergerak
Basic Mobile Teletraffic Engineering Oleh : Nachwan Mufti A, ST
9. Basic Mobile Teletraffic Engineering
1
Organisasi Modul 9 Basic Mobile Teletraffic Engineering •
A. Pendahuluan
page 3
•
B. Parameter Unjuk Kerja Trafik
page 4
•
C. Parameter Penggunaan Jalur Trafik
page 8
•
D. Satuan-Satuan Trafik
page 10
•
E. Definisi Kapasitas Panggilan ( Call Capacity )
page 12
•
F. Distribusi Trafik
page 20
•
G. Blocking Formulas
page 23
9. Basic Mobile Teletraffic Engineering
2
A. Pendahuluan : Dasar Teori Trafik Perbedaan utama antara model trafik untuk sistem komunikasi selular 2G dan 3G terutama adalah disebabkan sistem switching yang berbeda, yaitu disebabkan perbedaan tipikal dari circuit switch dengan packet switch. Pada packet switch, semua user membagi penggunaan kanal secara bersamasama, sehingga ukuran-ukuran kapasitas dalam dimensioning jaringan berbeda, karena dalam hal ini menjadi sangat terkait dengan statistik penggunaan kanal oleh masing-masing user. Untuk sistem 2G seperti IS-95 atau GSM, perilaku trafik dapat dimodelkan cukup akurat dengan Erlang B. Sedangkan untuk sistem 3G, model tersebut sudah tidak relevan lagi. Sekalipun 3G masing mendukung komunikasi circuit switch, tetapi air interface lebih tepat diasumsikan sebagai packet switch. Karena dalam hal ini sistem 3G mendukung bandwidth on demand.
9. Basic Mobile Teletraffic Engineering
3
A. Pendahuluan : Dasar Teori Trafik Sebagai ilustrasi pada sistem CDMA2000, untuk data high speed dialokasikan kanal (serupa kanal trafik pd GSM) yang disebut sebagai Fundamental Channel (FCH). Untuk mengakomodasi bandwidth on demand dapat dialokasikan kanal tambahan yang disebut Supplemental Channel (SCH). Permintaan SCH itu dinegosiasikan ke network dan pengalokasian SCH oleh network CDMA dilakukan dengan memperhatikan interferensi latar yang terjadi. Pada sistem selular lain, kasusnya mungkin akan berbeda, nama kanal logikanya berbeda, dan dasar pertimbangan pengalokasian kanal tambahan bisa juga berbeda karena dalam hal ini sangat terkait dengan metoda akses yang digunakan.
9. Basic Mobile Teletraffic Engineering
4
A. Pendahuluan : Dasar Teori Trafik
9. Basic Mobile Teletraffic Engineering
5
A. Pendahuluan : Dasar Teori Trafik
Trunking dan Grade Of Service • Trunking : Sejumlah besar user membagi sejumlah terbatas kanal • Tiap user dialokasikan pada kanal berdasarkan panggilan • Jika semua kanal digunakan ! User baru akan diBLOK atau MENUNGGU pada antrian • Teori trunking : AK Erlang (1917) • Grade Of Service (GOS) : Ukuran kemampuan user untuk mengakses trunked system selama jam sibuk ! Prob [call is blocked] atau Prob [delay > T] • Ukuran intersitas trafik : ERLANG • 1 Erlang = Jumlah intensitas trafik yang dibawa oleh kanal, yang secara penuh digunakan dalam durasi waktu tertentu
9. Basic Mobile Teletraffic Engineering
6
A. Pendahuluan : Dasar Teori Trafik
A = Trafik yang datang B = Probabilitas Blocking C = Trafik yang dilewatkan N = Jumlah kanal η = Utilisasi kanal
9. Basic Mobile Teletraffic Engineering
A=
C (1 − B)
η=
A(1 − B) N
7
A. Pendahuluan : Dasar Teori Trafik
9. Basic Mobile Teletraffic Engineering
8
A. Pendahuluan : Dasar Teori Trafik
1 e − t 2 f (t ) = 2 0
t≥0 t<0 b
Pr{a < T ≤ b} = f (t ) dt
∫ a
9. Basic Mobile Teletraffic Engineering
9
A. Pendahuluan : Dasar Teori Trafik Kapasitas dari suatu sistem switching selalu diekspresikan sebagai jumlah maksimum panggilan originating plus incoming (O+I) yang dapat diproses sistem switching tersebut pada saat jam sibuk. Dalam hal ini, terdapat persyaratan delay dari dial tone yang kemudian menjadi syarat pembatas. Volume panggilan pada suatu switch akan tergantung kepada area geografis, kelaskelas layanan, dan waktu pengamatan dalam satu hari. Estimasi kapasitas panggilan yang dapat dilayani suatu sistem switching sangat diperlukan oleh seoranng engineer dalam perencanaan jaringan, juga oleh seorang administrator jaringan. Kapasitas panggilan dari suatu switch akan bervariasi karena variasi waktu tiap panggilan, campuran berbagai tipe layanan yang diberikan, dan juga karena konfigurasi peralatan. Sedangkan, sebagai faktor pembatas, kapasitas prosesor akan membatasi kapasitas panggilan yang dilayani. Modul ini akan membahas bagian-bagian penting dalam teletrafik yang sering digunakan dalam rekayasa trafik. Berbagai perhitungan akan disertakan sebagai contoh kalkulasi trafik pada MSC. 9. Basic Mobile Teletraffic Engineering
10
B. Parameter2 Unjuk Kerja Trafik Parameter tingkat layanan atau parameter unjuk kerja layanan ditinjau dari sisi trafik telekomunikasi dapat dikategorikan atas 2 hal yang utama : • Dial tone delay Adalah jumlah waktu maksimum pelanggan harus menunggu sebelum panggilan-nya diputuskan ditolak • Probabilitas layanan tertolakKemungkinan trunk tidak tersedia untuk panggilan tersebut
1. Dial Tone Delay, memiliki karakteristik sebagai berikut : • Sejumlah besar call user bersaing untuk mendapatkan sejumlah kecil ‘server’ ( dial tone connections, dial tone generators ) • Diasumsikan bahwa user akan menunggu selama ‘kanal’ masih tersedia
9. Basic Mobile Teletraffic Engineering
11
B. Parameter2 Unjuk Kerja Trafik
2. Probabilitas penolakan layanan, atau kemungkinan bahwa service trunk tidak tersedia, memiliki karakteristik yang hampir sama dengan dial tone delay, yaitu : • Sejumlah besar user bersaing untuk mendapatkan sejumlah trunk terbatas • Diasumsikan bahwa tidak ada delay yang diberikan untuk menunggu. User diberikan akses ke trunk atau diberikan nada sibuk • User dapat memulai usaha panggilan kembali setelah menerima nada sibuk dan diberikan perlakuan yang sama seperti sebelumnya.
Dapat disimpulkan, bahwa ukuran dasar dari unjuk kerja trafik adalah probabilitas bahwa waktu menunggu layanan (service delay) melebihi dari waktu yang dispesifikasikan, dengan kata lain, disebut juga sebagai Probabilitas Blocking. Pada sistem dengan panggilan dibuang ketika trunk tidak tersedia ( system loss ), maka probabilitas blocking ini adalah sebagai ukuran unjuk kerja yang utama. 9. Basic Mobile Teletraffic Engineering
12
B. Parameter2 Unjuk Kerja Trafik
Number of Call Attempted Jumlah total usaha panggilan Jumlah total usaha panggilan merupakan ukuran yang baik untuk menggambarkan demand pelanggan.
Number of Call Completed Jumlah total panggilan yang berhasil Jumlah total panggilan yang berhasil didefinisikan dari panggilan yang berhasil menerima kembali nada dering (busy atau nada panggil) atau yang terjawab.
GOS (Grade Of Service) GOS selalu dihitung saat jam sibuk, didefinisikan :
GOS =
No. of BH call attempt - No. of BH calls completed No. BH calls attempt
9. Basic Mobile Teletraffic Engineering
13
B. Parameter2 Unjuk Kerja Trafik Jumlah call yang dijawab secara tipikal adalah lebih rendah daripada jumlah call yang diselesaikan jaringan. Hal ini disebabkan karena beberapa usaha panggilan akan mendapati nada sibuk, atau nada panggil tetapi tidak dijawab. Didefinisikan Answer Bid Ratio (ABR) sbb :
ABR (Answer Bid Ratio) ABR =
No. of calls answered No. of calls attempted
ASR (Answer Seizure Ratio) ASR =
No. of calls answered No. of seizures
Baik ABR dan ASR, adalah ukuran yang baik untuk menyatakan tingkat kepadatan jaringan pada suatu saat tertentu. Nilai ABR dan ASR yang rendah mengindikasikan tingkat kepadatan (congestion) jaringan yang tinggi. 9. Basic Mobile Teletraffic Engineering
14
C. Parameter Penggunaan Jalur Trafik Penggunaan jalur trafik didefinisikan atas 2 parameter dasar :
• Calling Rate
Adalah ukuran jumlah berapa kali suatu jalur trafik digunakan selama waktu pengamatan tertentu, Atau sering juga didefinisikan sebagai : Intensitas call tiap jalur trafik (kanal) selama jam sibuk
• Holding Time
Rata-rata waktu penggunaan jalur trafik (kanal) tiap panggilan
Yang disebut sebagai jalur trafik (kanal) adalah suatu rangkaian (circuit) dimana suatu komunikasi individual bisa dilewatkan. Jalur trafik itu bisa jadi adalah : kanal RF, time slot, saluran transmisi, trunk, atau bahkan switch. Carried traffic adalah trafik yang diteruskan, sedangkan offered traffic adalah volume trafik yang datang menuju switch. Terdapat hubungan :
Offered Offered load load==Carried Carriedload load++Overflow Overflow 9. Basic Mobile Teletraffic Engineering
15
C. Parameter Penggunaan Jalur Trafik Gambar di samping ini adalah contoh variasi trafik jam demi jam pada suatu waktu pengamatan tertentu
No. of Calls (K)
110
10 6
9
12
15
18
21 24 Time of day (hour)
Kita melihat bahwa jam tersibuk--Busiest Hour-adalah antara jam 10 dan 11 pagi. Didefinisikan bahwa jam sibuk sebagai “ Suatu selang waktu dengan rata-rata trafik pembicaraan yang tertinggi “ (yang diamati pada musim tersibuk).
Karena trafik selalu berubah dari bulan-ke-bulan , maka kita juga harus mendefinisikan Average Busy Season (ABS) sebagai 3 bulan (tetapi tidak tentu) dengan rata-rata trafik BH tertinggi per-access line. Sistem telepon umumnya tidak dirancang untuk untuk mengatasi maksimum beban puncak, tetapi dari tipikal beban BH-nya. Sedangkan Blocking Probability didefinisikan sebagai “ Rata-rata rasio antara panggilan yang ditolak terhadap total jumlah panggilan datang selama jam sibuk “ , dan disebut sebagai Grade Of Service 9. Basic Mobile Teletraffic Engineering
16
D. Satuan-Satuan Trafik Trafik diukur biasanya dalam Erlang, Persentase Okupansi, 100 call seconds ( Cent Call Seconds = CCS ), ada juga yang mengukur dalam Peg Count.
Erlang dan CCS Intensitas trafik didefinisikan sebagai “ Rata-rata jumlah waktu pendudukan suatu kanal selama waktu pengamatan tertentu “. Biasanya diukur dalam Erlang atau CCS ( Cent Call Seconds ), dimana terdapat hubungan :
1 Erlang = 1 x 3600 call seconds = 36 CCS Didefinisikan : NC
I=
∑h i =1
T
i
=
NCh = nCh T
I T hi NC h nC
Intensitas trafik Durasi waktu pengamatan Holding time dari panggilan individual ke-I Jumlah total panggilan selama pengamatan Rata -rata holding time panggilan Jumlah panggilan tiap satuan waktu
9. Basic Mobile Teletraffic Engineering
17
D. Satuan-Satuan Trafik
Prosentase Okupansi dan Peg Count • Prosentas okupansi didefinisikan sebagai prosentase waktu kanal sibuk selama waktu pengamatan • Peg Count didefinisikan sebagai jumlah usaha pendudukan sebuah kanal. U Waktu pendudukan total ( Usage ) PC Peg Count tiap periode pengamatan O Overflow tiap periode pengamatan h Rata-rata waktu pendudukan kanal
U = (PC − O ).h
Didefinisikan Prosentase Okupansi , sbb :
% Okupansi =
Measured Usage Maximum Usage
9. Basic Mobile Teletraffic Engineering
18
E. Definisi Kapasitas Panggilan (Call Capacity) Call capacity berhubungan dengan cara pandang kita dalam melihat sistem switching 1. Global View
Keseluruhan sistem switching dipandang sebagai 1 unit. Tiap permintaan proses ke switch dihitung sebagai suatu usaha pendudukan. Pendekatan ini digunakan pada prosesor sentral yang terlibat dalam pemrosesan panggilan. Pada global view, kita bahwa volume call adalah jumlah dari call originating dan incoming (O+I)
a. Originating Call (O) • Partial dial calls - Panggilan-panggilan yang terputus dan yang selesai • Intraoffice calls - semua panggilan yang secara keseluruhan ditangani switch dari saluran oroginating ke saluran terminas keluar. • Outgoing calls - seua panggilan yang berasal dari saluran switch, tetapi berakhir pada switch yang berbeda
b. Incoming Call (I) • Incoming-Terminating calls - Semua panggilan yang berakhir pada switch tapi berasal dari switch yang berbeda • Tandem calls - Panggilan trunk to trunk di dalam switch • Direct inward dialling (DID) - panggilan menuju sistem PABX 9. Basic Mobile Teletraffic Engineering
19
E. Definisi Kapasitas Panggilan (Call Capacity) 2. Component View Komponen diperhatikan sebagai subsystem. Tiap permintaan proses ke komponen dilihat sebagai usaha pendudukan (attempt). Pendekatan ini digunakan pada prosesor-prosesor periferal yang terlibat dalam pemrosesan panggilan. Pada component-view, volume panggilan didefinisikan sebagai jumlah dari Originating (O) + Terminating (T) half call
a. Originating Half-Call • Satu Originating Half Call adalah untuk tiap originating call, sebab 2 koneksi periferal peralatan diperlukan untuk menyelesaikan 1 panggilan. Jika suatu komponen melayani baik jalur pelanggan dan juga saluran trunk, maka incoming dan outgoing half call perlu ditambahkan pada volume half call total.
b. Terminating Half-Call • Satu Terminating Half Call adalah untuk tiap incoming-terminating call, dan untuk tiap intraoffice call.
9. Basic Mobile Teletraffic Engineering
20
E. Definisi Kapasitas Panggilan (Call Capacity) Sistem sentral SPC (Stored Program Control) memiliki kemampuan penanganan panggilan berupa prosesor yang secara real time mampu melakukan call processing. Kapasitas penanganan panggilan (call capacity ) dari prosesor tersebut didefinisikan sebagai : “ Jumlah maksimum call per jam yang bisa ditangani prosesor tersebut dengan tetap menjaga kriteria unjuk kerja layanan yang sudah ditetapkan “ Prosesor sentral memiliki parameter kapasitas call : High Day Busy Hour (HDBH) Originating + Incoming = HDBH (O+I) Sedangkan prosesor komponen periferal memiliki parameter kapasitas call : High Day Busy Hour (HDBH) Originating + Terminating = HDBH (O+T)
9. Basic Mobile Teletraffic Engineering
21
E. Definisi Kapasitas Panggilan (Call Capacity)
Tipe-Tipe Panggilan (Call) Pada Sentral Switching call yang dilakukan pelanggan sentral Attempt
Jika saluran terminating dan originating terhubung pada sentral yang sama
Originating
Outgoing
Intraoffice
Tandem
Terminating
call yang diterima pelanggan sentral
Call keluar dari sentral menuju sentral lain
Incoming
Jika call datang dari sentral lain dan keluar menuju sentral lain pula
Ke pelanggan 9. Basic Mobile Teletraffic Engineering
Call datang dari sentral lain
Ke sentral lain 22
E. Definisi Kapasitas Panggilan (Call Capacity)
Ukuran Beban Sentral Switching 1. (O + T) = Originating + Terminating Adalah ukuran beban trafik pada sisi pelanggan baik dari sentral sendiri maupun dari sentral lain 2. (O + I) = Originating + Incoming Adalah ukuran beban trafik trunk incoming dan beban trafik sirkuit. Dapat dikatakan juga sebagai ukuran beban trafik pada sentral switching.
Lingkungan trafik umumnya juga akan diklasifikasikan berdasarkan kepadatannya dan memiliki karakteristik distribusi trafik yang berbeda • Metropolitan, daerah utama metropolitan dengan trafik sebagian besar disebabkan aktifitas bisnis • Single System City ( SSC ), Daerah layanan adalah kota ukuran sedang • Suburban, Daerah layanan dengan sebagian besar daerah pemukiman • Rural, daerah pertanian dan pemukiman 9. Basic Mobile Teletraffic Engineering
23
E. Definisi Kapasitas Panggilan (Call Capacity) Tabel : Standar komposisi panggilan untuk Prosesor Sentral Standar Standarkomposisi komposisi berbagai jenis berbagai jenispanggilan panggilan (dlm %) yang digunakan (dlm %) yang digunakan untuk untukpenghitungan penghitungan kapasitas kapasitaspanggilan panggilan prosesor prosesorsentral. sentral. Standar Standarini initidak tidak didasarkan dari didasarkan darikondisi kondisi terbaik atau terburuk, terbaik atau terburuk, tetapi tetapiumum umumdigunakan digunakan untuk dimensioning untuk dimensioningawal awal jaringan untuk berbagai jaringan untuk berbagai kasus kasuslingkungan lingkungan
Type Ineffective " False start " Permanent signal Partial Dial " Abandon " Time Out Intraoffice " Answerred " No answer " Busy Outgoing " Answerred " No answer " Busy Incoming –Terminating " Answerred " No answer " Busy Tandem
Traffic Environment Metro SSC Suburban 10 1
12 2
18 2
3 1
4 1
5 1
12 2 2
24 2 4
17 3 4
34 5 5
17 3 3
28 4 5
27 5 4 0
18 2 3 19
28 5 4 0
Sumber : Bell Communication Research (Bellcore) 9. Basic Mobile Teletraffic Engineering
24
E. Definisi Kapasitas Panggilan (Call Capacity) Standar Standarkomposisi komposisi berbagai berbagaijenis jenis panggilan panggilan(dlm (dlm%) %) yang digunakan yang digunakan untuk untukpenghitungan penghitungan kapasitas kapasitaspanggilan panggilan prosesor periferal prosesor periferal yang yangdigunakan digunakan untuk kontrol untuk kontrolsaluran saluran pelanggan pelanggan Standar Standarini initidak tidak didasarkan dari didasarkan dari kondisi kondisiterbaik terbaikatau atau terburuk, terburuk,tetapi tetapi umum umumdigunakan digunakan untuk dimensioning untuk dimensioning jaringan jaringanuntuk untuk berbagai berbagaikasus kasus lingkungan lingkungan
Tabel : Standar komposisi panggilan untuk prosesor periferal untuk kontrol saluran pelanggan Type
Traffic Environm ent Metro SSC Suburban
Ineffective " False start " Permanent signal Partial Dial " Abandon " Time Out Originating " Answerred " No answer " Busy Terminating " Answerred " No answer " Busy
8 1
11 2
14 2
2 1
3 1
4 1
40 6 8
37 5 6
36 6 7
34 6 5
38 4 6
33 6 7
Sumber : Bell Communication Research (Bellcore)
9. Basic Mobile Teletraffic Engineering
25
E. Definisi Kapasitas Panggilan (Call Capacity) Tabel Contoh karakteristik intensitas trafik untuk Originating + Incoming (O+I) di US
E n v ir o n m e n t
(O + I) C a ll / lin e
M e tr o S u b u rb a n R u ra l
3 .5 – 4 .0 2 .0 – 2 .5 1 .2 – 1 .5
Sumber : Bell Communication Research (Bellcore)
9. Basic Mobile Teletraffic Engineering
26
F. Distribusi Trafik Distribusi trafik adalah sebaran panggilan yang dikategorikan umumnya atas wilayah pelayanan, atau mungkin pada kondisi-kondisi khusus (mis. handoff, location updating, dsb) yang menjadi titik perhatian dalam analisis. Distribusi trafik akan bermanfaat dalam dimensioning kanal atau saluran yang diperlukan antar sistem switching / sentral. Karena tipikal pembicaraan yang berbeda untuk tiap wilayah, maka umumnya distribusi trafik yang digunakan dalam perencanaan mengacu pada hasil pengukuran trafik pada masa-masa sebelumnya, dan distribusi trafik untuk perencanaan adalah ekstrapolasi dari hasil rekaman pengukuran trafik yang sudah dilakukan. Di bawah ini adalah contoh distribusi trafik di wilayah Amerika Serikat. A p p li c a t i o n
T r a f f ic T y p e
M o b il e
M o b ile t o L a n d M o b ile to M o b ile L a n d t o M o b ile
D is tr ib u tio n 65% 5% 30%
Tipikal distribusi trafik pada lingkungan metropolitan di United States 9. Basic Mobile Teletraffic Engineering
27
G. Teknik Switching Beberapa konsideran dalam teknik rekayasa sistem switching , baik pada lingkungan komunikasi kabel maupun wireless adalah : • Bahwa rekayasa, administrasi, maupun maintenance sistem switch selalu berbasis pada beban trafik saat jam sibuk dan pada musim trafik tersibuk • Parameter serta komponen-komponen jam sibuk digunakan untuk melihat trend kecenderungan, membuat proyeksi, mengeset kapasitas, serta menurunkan parameter-parameter trafik kondisi mendatang • Delay kecepatan dial-tone biasanya diukur kalau tes call tidak dapat menerima dial-tone selama 3 detik • Probabilitas blocking sisi terminating biasanya akan diukur jika terminating call tidak dapat diselesaikan karena kekurangan jalur komunikasi yang tersedia • Trunk group busy hour adalah durasi waktu dimana beban trunk grup maksimum. Data jam sibuk trunk grup digunakan memberikan jumlah trunk yang cukup dan sesuai persyaratan layanan. • Data trafik umumnya dikumpulkan selama satu hingga dua minggu tiap setengah jam dalam satu hari yang mungkin menghasilkan beban trafik yang tinggi (contoh : jam 8 sampai 11 pagi) 9. Basic Mobile Teletraffic Engineering
28
G. Teknik Switching • Lima hari dari minggu yang memiliki beban trafik tersibuk disebut busiest week • Jam-jam dengan trafik tersibuk pada minggu tersibuk disebut Office Busy Hour • Tiga (3) bulan , tapi tidak selalu, dengan beban trafik tertinggi dan memiliki Busy Hour (BH) , disebut sebagai Busy Season • Untuk mengestimasi trafik, dapat dipakai pedoman berikut :
O + T Call ≈ 1.4 − 1.5 ABSHD O + I Call ≈ 1.6 − 1.7 ABSHD
9. Basic Mobile Teletraffic Engineering
29
G. Blocking Formulas Rumus Erlang B
AN B( N, A) = NA! i A ∑ i =0 i ! Rumus Poisson ∞
Ai −A PB = e ∑ i=N i!
Rumus Erlang-B digunakan dengan asumsiasumsi : • Terdapat sejumlah tak terbatas panggilan datang • Jumlah trunk/saluran terbatas • Masing-masing call independent satu sama lain • Probabilitas user menggunakan kanal (waktu service) berbasis pada distribusi eksponensial • Panggilan datang (input) terdistristribusi Poisson Digunakan untuk sistem tunggu dengan delay tunggu adalah sebesar Mean Holding Time • A = Offered traffic • N = Jumlah trunk • PB = Probabilitas blocking
9. Basic Mobile Teletraffic Engineering
30
G. Blocking Formulas
Rumus Erlang C Asumsi yang digunakan :
AN N! 1 − A
(
)
N C[N, A ] = N −1 i A AN + ∑ i ! N! 1 − A i =0
(
• Digunakan untuk sistem antrian. Untuk call yang tidak dapat dilayani segera, akan dimasukkan dalam antrian selama yang diperlukan
N
)
• Sumber tak terbatas • Input Poisson • Exponensial holding time
Rumus Binomial s−D PB = s
s −1 s −1
s − 1 D ∑ − N s D i=N
i
Asumsi yang digunakan : • Sumber terbatas • Kerapatan trafik adalah sama tiap sumber • Loss call dapat ditangani
Pelajari kembali kasus-kasus penggunaan rumus probabilitas blocking ! 9. Basic Mobile Teletraffic Engineering
31
Lampiran Tabel Erlang B
9. Basic Mobile Teletraffic Engineering
32
Lampiran Tabel Erlang B
9. Basic Mobile Teletraffic Engineering
33