Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
HUBUNGAN ANTARA PANJANG TUNGKAI DAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DENGAN KECEPATAN LARI 60 METER PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 MOJO TAHUN AJARAN 2015/2016 ARTIKEL SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan(S-1) Program Studi Pendidikan Jasmani, Kesehatan Dan Rekreasi Pada Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Nusantara PGRI Kediri
OLEH: IBRAHIM MUFTI SALAM NPM : 11.1.01.09.0227
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (FKIP) UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI 2016
Ibrahim Mufti Salam| NPM: 11.1.01.09.0227 FKIP-Penjaskesrek
simki.unpkediri.ac.id || 1||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Ibrahim Mufti Salam| NPM: 11.1.01.09.0227 FKIP-Penjaskesrek
simki.unpkediri.ac.id || 2||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Ibrahim Mufti Salam| NPM: 11.1.01.09.0227 FKIP-Penjaskesrek
simki.unpkediri.ac.id || 3||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
ARTIKEL SK HUBUNGAN ANTARA PANJANG TUNGKAI DAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DENGAN KECEPATAN LARI 60 METERPADASISWA KELAS XSMA NEGERI 1 MOJO TAHUN AJARAN 2015/2016 IBRAHIM MUFTI SALAM NPM : 11.1.01.09.0227 FKIP – Penjaskesrek Email:
[email protected] Ruruh Andayani Bekti.M.Pd. 1 dan Drs. Sugito M.Pd. 2 UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI ABSTRAK
Atletik merupakan salah satu materi pelajaran yang ada dalam mata pelajaran pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan disekolah baik tingkat SD, SMP, dan SMA. Contoh-contoh gerakan dalam atletik adalah jalan, lari, lempar, dan lompat. Dalam penelitian ini pelaksanaannya membutuhkan panjang tungkai dan daya ledak otot tungkai dengan kecepatan lari 60 meter. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan informasi tentang hubungan antara panjang tungkai dan daya ledak otot tungkai dengan kecepatan lari 60 meter pada siswa putra di SMA Negeri 1 Mojo. Hipotesis dalam penelitian ini adalah “ Ada hubungan panjang tungkai dan daya ledak otot tungkai dengan kecepatan lari 60 meter pada siswa putra kelas X SMA Negeri 1 Mojo. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan pendekatan kuantitatif dengan menggunakan tes dan pengukuran. Dalam penelitian ini menggunakan tes dan pengukuran antara lain: 1).test pengukuran panjang tungkai menggunakan meteran 2).test daya ledak otot tungkai menggunakan standing long jump 3).sedangkan hasil kecepatan lari 60 meter di test menggunakan stopwatch. Hasil peneitian di peroleh dan diolah serta dianalisis yaitu: a. Dengan mencari korelasi panjang tungkai (X1), dengan kecepatan lari 60 meter (Y)dapat diperoleh angka sebesar rX1Y= 0,844 dengan taraf signifikan 0.042 < 0.05 dengan N = 30. b. Dengan mencari korelasi daya ledak otot tungkai (X2), dengan kecepetan lari 60 meter (Y) dapat diperoleh dengan angka sebesar rX2Y = 0,483 dengan taraf signifikan 0.081 > 0.05 dengan N = 30. c. Korelasi X1 dan X2 dengan Y hasilnya 1.000 signifikan 0.038 < 0.05 dengan N = 30. Implikasi dari hasil penelitian ini sebagai konsekuensi atau tindak lanjut atas keputusan yang diambil dan dapat dikemukakan sebagai berikut : ada hubungan yang signifikan antara panjang tungkai dan daya ledak otot tungkai dengan kecepatan lari 60 meter. Kesimpulan dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut : “ada hubungan yang signifikan antara panjang tungkai dan daya ledak otot tungkai dengan kecepatan lari 60 meter. Kata kunci : panjang tungkai, daya ledak otot tungkai, dan kecepatan lari 60 meter.
Ibrahim Mufti Salam| NPM: 11.1.01.09.0227 FKIP-Penjaskesrek
simki.unpkediri.ac.id || 4||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
I.
Dalam
LATAR BELAKANG
kejuaraan
atletik
ada
Pendidikan jasmani olahraga dan
beberapa
nomor yang diperlombakan
kesehatan merupakan bagian yang sangat
antaranya
adalah
penting
cepat, nomor
dari
pendidikan
secara
nomor
lompat
lari, jalan dan nomor
keseluruhan. Karena mempunyai tujuan
lempar.Khusus untuk nomor lari yang
untuk mengembangkan aspek kebugaran
diperlombakan
jasmani,
gerak,
nasional maupun internasional terdiri
keterampilan sosial, aspek pola hidup
dari nomor lari jarak pendek, lari jarak
sehat, dan pengenalan lingkungan bersih
menengah, lari jarak jauh, lari estafet
melalui aktivitas jasmani. pendidikan
dan lari marathon, Kelima nomor lari
jasmani
kesehatan
tersebut yang akan dibahas lebih lanjut
pendorong
adalah pada nomor lari jarak pendek
keterampilan
olahraga
merupakan
dan
media
pertumbuhan fisik, perkmbangan psikis, keterampilan motorik, pengetahuan dan
baik
yang
bersifat
(lari sprint) khususnya lari 60 meter. Lari
cepat
atau sprint 60 meter
penalaran serta pembiasaan pola hidup
yaitu
sehat yang bertujuan untuk merangsang
peserta berlari dengan kecepatan penuh
pertumbuhan dan perkembangan kualitas
dengan
fisik dan psikis yang seimbang.
Untuk mencapai hasil yang maksimal
Atletik merupakan salah satu materi
perlombaan
lari yang
menempuh
semua
jarak 60 meter.
dalam lari 60 meter
di perlukan
pelajaran yang ada dalam mata pelajaran
penguasaan teknik start, teknik berlari,
pendidikan
dam
dan teknik melewati garis finish. Dalam
kesehatan disekolah baik tingkat SD,
melakukan gerakan lari 60 meter, yang
SMP, dan SMA. Contoh-contoh gerakan
terkait dengan gerakan utama adalah
dalam atletik adalah jalan, lari, lempar,
panjang
dan lompat. Kata “atletik” berasal dari
tungkai. Tapi hal tersebut tidak akan
bahasa yunani yaitu “athlon” yang berarti
lepas dari latihan yang baik dan teratur,
berlomba
Atletik
jika ingin mencapai hasil yang maksimal.
dalam
Selain penguasaan teknik - teknik
jasmani
atau
merupakan
olahraga
bertanding.
peranan
penting
tungkai dan daya
pengembangan kondisi fisik, dan sering
di atas, struktur
menjadi
penting
dasar
pengembangan prestasi
yang
pokok
maupun optimal
untuk
peningkatan bagi
cabang
olahraga yang lain.
Ibrahim Mufti Salam| NPM: 11.1.01.09.0227 FKIP-Penjaskesrek
membina
tubuh
ledak otot
juga
sangat
menjadi
perhatian
dalam
cabang
olahraga
atletik
khususnya lari 60 meter. Karena struktur tubuh mempunyai andil yang tidak
simki.unpkediri.ac.id || 5||
6
kalah
pentingnya
dalam
pencapaian
antara
kekuatan dan kecepatan otot
prestasi olahraga. Misalnya saja dengan
tungkai yang
panjang tungkai yang memadai serta
bersama-sama dalam mengatasi tahan
keserasian
otot
beban dalam waktu yang relatif singkat.
tungkai akan lebih baik dalam cabang
Dengan adanya daya ledak otot tungkai
olahraga tertentu. Struktur tubuh yang
yang
dimiliki seseorang mempengaruhi setiap
memberikan kontribusi
aktivitas nya dalam olahraga, karena
dengan kecepatan lari lari 60 meter.
dengan
kekuatan
struktur tubuh yang dimiliki biasanya
baik
dikerahkan
maka
secara
akan
Dengan adanya
yang
dapat lebih
panjang tungkai
dihubungkan dengan kemampuan atau
dan daya ledak otot tungkai pada tubuh
kekuatan fisik yang dimilikinya.
manusia
maka
diduga
dapat
Sehubungan dengan tuntutan teknik
menghasilkan kecepatan lari 60 meter
dasar dalam atletik khususnya nomor lari
yang lebih baik. Unsur fisik ini salah satu
60 meter maka terlihat dengan jelas
yang perlu dilatih dan diperhatikan oleh
bahwa
pelatih, guru dan dosen dalam melatih
unsur
struktur
dibutuhkan, terutama
tubuh sangat
dalam
gerakan
kecepatan lari 60 meter seorang siswa
serta
untuk
atau atlet. Untuk itu seorang siswa harus
dan
dapat memahami dengan baik unsur-
adalah: tinggi
unsur kemponen fisik, sehingga dapat
badan, berat badan, lingkar paha dan
melakukan gerakan yang optimal. Fenny
panjang tungkai.
K.S. yang dikutip oleh Sultan (1995:71)
berlari
tersebut
mendapatkan terarah
hasil
yang baik
diantaranya
Daya
ledak otot
kemampuan
tungkai adalah
komponen kondisi fisik
mengatakan kriteria pencapaian prestasi atlet
padacabangolahragayangterdiridari
yang terdapat pada anggota badan bagian
ukuran
kaki. Daya ledak otot tungkai adalah
tubuhnya,kondisi jantung, kekuatan otot,
perpaduan
kecepatan, power, kelincahan, fungsi
dari kecepatan lari dan
kekuatan. Daya
ledak
otot
tungkai
sangat dibutuhkan dalam berbagai cabang olahraga apalagi cabang olahraga yang menuntut aktifitas yang berat dan cepat atau kegiatan yang
dan
bentuk
antropometrik
paru-paru, koordinasi, waktu bereaksi, dan keseimbangan. II. METODE Teknik
yang
digunkan
dalam
harus dilakukan
penelitian ini adalah teknik korelasional.
dalam waktu sesingkat mungkin dengan
Penelitian korelasi adalah suatu penelitian
beban
yang melibatkan tindakan pengumpulan
yang
melaksanakan
berat
untuk
mampu
aktifitas penggabungan
Ibrahim Mufti Salam| NPM: 11.1.01.09.0227 FKIP-Penjaskesrek
data guna
menentukan,
apakah ada
simki.unpkediri.ac.id || 6||
7
hubungan dan tingkat hubungan antara dua variabel atau lebih. Ditinjau
1. Uji Prasyarat Sebelum melakukan uji hipotesis
dari
jenis
datanya
dalam menganalisis data terlebih dahulu
pendekatan penelitian yang digunakan
melakukan uji prasyarat. Uji ini
dalam penelitian ini adalah pendekatan
digunakan untuk mengetahui normalitas
kuantitatif.
dan homogenitas data.
Adapun
yang
dimaksud
dengan penelitian kuantitatif adalah suatu
a. Uji Normalitas
proses menemukan pengetahuan yang
Uji normalitas digunakan untuk
menggunakan data berupa angka sebagai
mengetahui penyebaran data sampel,
alat menemukan keterangan mengenai
data tersebut terdistribusi normal atau
apa yang ingin kita ketahui. Penelitian
tidak. Uji normalitas dilakukan dengan
kuantitatif
menggunakan uji kolmogorov smirnov
dapat
penelitian
dilakukan
deskriptif,
hubungan/korelasi, eksperimental,
dengan penelitian
dengan taraf signifikansi sebesar 5%.
penelitian,kuasi-
H0 : data sampel terdistribusi normal
dan
penelitian
eksperimental (margono, 1997)
H1 : data sampel tidak tetdistribusi normal
Populasi dari penelitian ini adalah
Atau uji normalitas kolmogorov
siswa putra kelas X SMA Negeri 1 Mojo
smirnov ini juga bisa menggunakan
berjumlah 80 orang.
bantuan software SPSS 16.00 for
Arikunto (2006:131) mengemukakan bahwa
sampel adalah sebagian
wakil populasi yang
atau
diteliti. Dengan
windows dengan taraf kepercayaan 95%. Adapuan kriteria pengambilan keputusan adalah sebagai berikut:
demikian sampel dalam penelitian ini
1. Nilai sig. (2-tailed) < α (0,05) H0
adalah sebagian dari individu yang
ditolak dan H1 diterima, maka sampel
mewakili siswa putra kelas X
tidak terdistribusi normal.
SMA
Negeri 1 Mojo. Adapun jumlah sampel penelitian ini sebanyak 30 orang yang ditarik secara acak dari populasi dengan menggunakan teknik Acak.
penelitian ini adalah analisis statistik dengan studi korelasi. Adapun langkah-langkah data
yang
dilakukan
diterima dan H1 ditolak, maka sampel terdistribusi normal. b. Uji Homogenitas
. Teknik analisis data yang digunakan dalam
analisis
2. Nilai sig. (2-tailed) ≥ α (0,05) H0
dalam
penelitian, yaitu:
Ibrahim Mufti Salam| NPM: 11.1.01.09.0227 FKIP-Penjaskesrek
Setelah melakukan uji normalitas maka langkah selanjutnya melakukan uji homogenitas untuk mengetahui apakah data dalam variabel X dan Y bersifat homogen atau tidak. Uji homogenitas simki.unpkediri.ac.id || 7||
8
dilakukan dengan menggunakan uji
Mojo.
levens test dengan taraf signifikansi
Nilai sig. (1-tailed) ≤ α (0,05), maka H0
sebesar 5%. Hipotesis pengujian :
ditolak
H0
dan
H1
diterima
berarti
ada
: σ1 2 = σ22 bahwa varians data
hubungan signifikan antara Panjang tungkai
homogen
dan daya
2
H1
2
ledak otot
tungkai dengan
: σ1 ≠ σ2 bahwa varians data
kecepatan lari 60 meter pada siswa putra
tidak homogen
kelas X SMA Negeri I Mojo.
2. Uji Hipotesis Setelah
dilakukan
pengujian
III. HASIL DAN KESIMPULAN
Normalitas dan uji Homogenitas data
Tabel 4.1 Analisis Deskriptif (Uji Validitas) dengan SPSS 16 for windows
maka langkah selanjutnya dilakukan uji Hipotesis untuk mengetahui ada tidaknya
Descriptive Statistics
hubungan antara variabel X dan variabel
Std.
Y. Pengujian hipotesis menggunakan uji
Mean
korelasi dengan bantuan software SPSS
hasil lari 60 meter
16.00 for windows. Adapun hipotesis
panjang tungkai
dalam penelitian ini adalah sebagai
daya ledak otot
berikut:
tungkai
Deviation
N
8.8640
.35110
30
92.43
4.329
30
2.3517
.10587
30
H0 : tidak ada hubungan antara panjang Tabel 4.2 Uji Normalitas
tungkai dan daya ledak otot tungkai dengan kecepatan lari 60 meter
Tests of Normality
pada siswa putra kelas X SMA
KolmogorovSmirnova
Negeri I Mojo Kabupaten Kediri. H1 : ada
hubungan
antara
Panjang
tungkai dan daya ledak otot tungkai dengan kecepatan lari 60 meter pada siswa SMA Negeri I Mojo. Jika, a. Nilai sig. (1-tailed) > α (0,05), maka H0 diterima dan H1 ditolak berarti tidak ada hubungan signifikan antara Panjang tungkai dan daya ledak otot tungkai dengan kecepatan lari 60 meter pada
Statistic panjang tungkai dayaledak otot tungkai kecepatan lari 60 meter
Df
Shapiro-Wilk Statist Sig. ic
df
.119
30 .200*
.927
30
.042
.132
30
.196
.951
30
.181
.183
30
.012
.926
30
.038
a. Lilliefors Significance Correction
siswa putra kelas X SMA Negeri I
Ibrahim Mufti Salam| NPM: 11.1.01.09.0227 FKIP-Penjaskesrek
Sig.
simki.unpkediri.ac.id || 8||
9
Tests of Normality KolmogorovSmirnova Statistic panjang
Df
tungkai dayaledak otot tungkai kecepatan lari 60 meter
.132
30
.183
30
30
30
30
daya ledak otot tungkai
30
30
30
Shapiro-Wilk Statist Sig. ic
30 .200*
.119
panjang tungkai
df
.927
.196
.951
.012
.926
Tabel 4.5 Variables Entered/Removedb
Sig.
30
.042
30
.181 Model 1
Variables Entered/Removedb
30
Tabel 4.6 Summary Model Summaryb
Tabel 4.3 Test of Homogeneity Test of Homogeneity of Variances Variable 1 Variable 2 Mean 2,351667 8,864 Variance 0,011207 0,123273 Observations 30 30 Df 29 29 F 0,090916 P(F<=f) one-tail 2,97E-09 F Critical onetail 0,5374
Model
.846a
1
.715
.694
.19421
a. Predictors: (Constant), daya ledak otot tungkai, panjang tungkai b. Dependent Variable: hasil lari 60 meter Tabel 4.7 ANOVAb
Correlations
ANOVAb
daya ledak hasil lari panjang otot 60 meter tungkai tungkai
N
Std. Error R Adjusted of the Square R Square Estimate
R
Tabel 4.4 AnalisisKorelasi
Sig. (1tailed)
Method
daya ledak otot tungkai, panjang . Enter .038 tungkaia a. All requested variables entered. b. Dependent Variable: hasil lari 60 meter
*. This is a lower bound of the true significance.
Pea hasil lari 60 rson meter Correlatio panjang tungkai n daya ledak otot tungkai
Variables Removed
Variables Entered
Sum of Model
Mean
Squares Df Square
1 Regression
2.557
2
Residual
1.018
27
Total
3.575
29
F
1.278 33.893
Sig. .000a
1.000
-.844
-.483
-.844
1.000
.627
-.483
.627
1.000
.
.000
.003
panjang tungkai
.000
.
.000
daya ledak otot tungkai
.003
.000
.
Pembahasan Hasil – hasil analisis hubungan
30
30
30
antara kedua variabel bebas dengan satu
hasil lari 60 meter
hasil lari 60 meter
Ibrahim Mufti Salam| NPM: 11.1.01.09.0227 FKIP-Penjaskesrek
.038
a. Predictors: (Constant), daya ledak otot tungkai, panjang tungkai b. Dependent Variable: hasil lari 60 meter
simki.unpkediri.ac.id || 9||
10
variabel terikat dalam pengujian hipotesis
c.
Hipotesis ketiga Ho diterima H1
seperti yang telah dikemukakan di atas
ditolak yaitu ; tidak ada kaitan yang
masih perlu dikaji lebih lanjut untuk
signifikan antara panjang tungkai
memberikan interprestsi keterkaitan antara
dan daya ledak otot tungkaisecara
hasil analisis yang dicapai dengan teori –
bersama-sama
teori
ini.
lari60 meter pada siswa kelas X
dapat
SMA Negeri 1 Mojo tahun ajaran
diketahui kesesuaian teori – teori yang
2015-2016. Hasil yang diperoleh
dikemukakan dengan hasil penelitian yang
tersebut apabila dikaitkan dalam
diperoleh
kerangka berpikir maupun teori –
yang
Penjelasan
a.
mendasari ini
penelitian
diperlukan
agar
Hipotesis pertama Ho ditolak dan H1
teori
diterima yaitu : ada keterkaitan yang
dasarnya
signifikan
mendukung teori yang ada.
tungkaiterhadap
antara kecepatan
panjang lari60
meter pada siswa kelas X SMA
b.
yang
dengan
kecepatan
mendasarinya hasil
penelitian
pada ini
SIMPULAN Berdasarkan pengumpulan data dan
Negeri 1 Mojo tahun ajaran 2015-
pengolahan
data
secara
statistik
oleh
2016. Hasil yang diperoleh tersebut
penelitian sendiri dapat ditarik kesimpulan
apabila dikaitkan dalam kerangka
sebagai berikut :
berpikir maupun teori – teori yang
1. Hipotesis pertama Ho ditolak dan H1
mendasarinya pada dasarnya hasil
diterima yaitu : ada keterkaitan yang
penelitian ini mendukung teori yang
signifikan antara panjang tungkai
ada.
terhadap kecepatan lari60 meter pada
Hipotesis pertama Ho ditolak dan H1
siswa kelas X SMA Negeri 1 Mojo
diterima yaitu : ada keterkaitan yang
tahun ajaran 2015-2016. Hasil yang
signifikan antara daya ledak otot
diperoleh tersebut apabila dikaitkan
tungkai terhadap kecepatan lari60
dalam kerangka berpikir maupun teori
meter pada siswa kelas X SMA
– teori yang mendasarinya pada
Negeri 1 Mojo tahun ajaran 2015-
dasarnya
2016. Hasil yang diperoleh tersebut
mendukung teori yang ada.
hasil
penelitian
ini
apabila dikaitkan dalam kerangka
2. Hipotesis pertama Ho ditolak dan H1
berpikir maupun teori – teori yang
diterima yaitu : ada keterkaitan yang
mendasarinya pada dasarnya hasil
signifikan antara daya ledak otot
penelitian ini mendukung teori yang
tungkai terhadap kecepatan lari60
ada.
meter pada siswa kelas X SMA Negeri
Ibrahim Mufti Salam| NPM: 11.1.01.09.0227 FKIP-Penjaskesrek
simki.unpkediri.ac.id || 10||
11
1 Mojo tahun ajaran 2015-2016. Hasil yang
diperoleh
tersebut
apabila
dikaitkan dalam kerangka berpikir maupun
teori
–
teori
yang
mendasarinya pada dasarnya hasil penelitian ini mendukung teori yang ada. 3. Hipotesis ketiga Ho diterima H1 ditolak yaitu ; tidak ada kaitan yang signifikan antara panjang tungkai dan daya
ledak
bersama-sama
otot
tungkaisecara
dengan
Harsono, 1988. Coaching dan Aspek-aspek Psykologis Dalam Coaching. Depdikbud Dirjen Dikti,Jakarta. Jonath. U,E. Haag, R Krempel, 1987. Atletik. Rosda Jayaputra. Muhajir, 2007. Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan. Untuk SMA Kelas X, Jakarta: Erlangga. Sajoto, Moch. 1988. Pembinaan Kondisi Fisik Dalam Olahraga, Jakarta. Sajoto, Moch. 1995, Peningkatan dan Pembinaan Kondisi Fisik, Jakarta,Depdikbud.
kecepatan
lari60 meter pada siswa kelas X SMA Negeri 1 Mojo tahun ajaran 20152016. Hasil yang diperoleh tersebut apabila dikaitkan dalam kerangka berpikir maupun teori – teori yang mendasarinya pada dasarnya hasil penelitian ini mendukung teori yang ada.
IV. DAFTAR PUSTAKA
Aip Syarifuddin, 1992. Atletik. Jakarta: Depdikbud.
Soebroto, Moch. 1979. Prinsip-Prinsip Kepelatihan. Jakarta: Koni Pusat. Sugiyono. 2009. Statistik untuk Penelitian. Alfabeta. Suharno HP, 1993. Metodologi Pelatihan, Seri Bahan Penataran Pelatih Tingkat Dasar, Pusat Pendidikan dan Penataran, Jakarta. Pasau,
Anwar.1988. Pertumbuhan dan perkembangan Fisik, FPOK, UjungPandang, IKIP.
Widodo, 2004. Cerdik Menyususn Proposal Penelitian Skripsi, Tesis, dan Disertasi, Yayasan Kelopak Magna Script, Jakarta. Yusup Adisasmita, 1992. Atletik Sejarah Teknik dan Metodik. Jakarta : Koni Pusat.
Arikunto, Suharsimi, 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Dikti. Carr, Gerry A, 1997. Atletik untuk sekolah . Jakarta : Raja Grafindo Persada. Halim, Nur Ichsan, 1991. Tes Pengukuran dan Penyusunan Alat Evaluasi DalamBidang Olahraga. Bahan Kuliah FPOK IKIP Ujung Pandang.
Ibrahim Mufti Salam| NPM: 11.1.01.09.0227 FKIP-Penjaskesrek
simki.unpkediri.ac.id || 11||