Milanisti Indonesia
ik
1
Dari Redaksi
Alhamdulillah, kita bisa bertemu kembali dalam edisi Juni ini. Dalam edisi kali ini tim redaksi Bulletin Milanello mengangkat tema kepergian 2 elemen penting Milan dari markas Milanello, yaitu, Maldini dan Ancelotti Tak ketinggalan juga beberapa momen-momen penting, seperti nobar untuk perpisahan Paolo Maldini, yang secara serentak dikemas secara spesial. Entah itu mulai dari kaos, banner sampai pembuatan kue segala. Dalam kesempatan ini juga, tim redaksi meliput acara gathering nasional yang diadakan dikota Bogor. Segala cerita lucu, rame dan jahil tentunya dapat dinikmati di edisi ini. Acara gathering ini sendiri bisa dibilang sukses. Karena, setiap pelaksanaan acara gathering nasional, pesertanya selalu menambah dari berbagai sezione. Dalam gatherin kali ini 3 sezione baru hadir di acara peresmian MIzeBo, yaitum Sezione Semarang, Lampung, dan Cilegon. Tentu, ini menjadi tolok ukur adanya perkembangan positif bagi perjalanan Milanisti Indonesia. Untuk penerbitan selanjutnya , redaksi dengan suka hati menerima kritikan dan tulisan-tulisan yang bermanfaat bagi kita semua. Setelah penerbitan selama 2 edisi terakhir ternyata di meja redaksi mendapat tanggapan positif dari berbagai daerah. Sebagai akhir kata Tim Redaksi mengucapkan selamat kembali ke zona Liga Champions. Forza Milan, siap taklukan Dunia kembali.. Tim Redaksi
CONTENT :
La BANDIERA....2
Dari Redaksi .....1 ....2 Ciao CARLETTO
3
Maggio Rossonero
Gathering Nasional MI
4
NONTON BARENG
Milanisti Indonesia
..6
7
Devil of the month...8
Milanisti Indonesia
Penasehat : Arif Ikram James Ricky
Presiden : Filbert Barnabas
Wakil Presiden : Arrival Hendra Gugun
Bulletin Milanello
Pemimpin Redaksi : Kamaludin Abdillah
Tim Redaksi : Citra Chetoz Syahrizal
Kontributor : Hendra Gugun Rully ‘Bandeng’
Email & Informasi
Email :
[email protected]
Alamat : Jl. Jatinegara Timur IV Komplek Pendidikan Rawa Bunga No. 1 Jakarta Timur - 13350 Telp : 0815 8437 0124
MI Info - Mobile Update : ketik KS<spasi>MI , Kirim ke 9798
Edisi 20 | Mei 2009
5
2
Air susu dibalas dengan air tuba. Itulah ungkapan yang sesuai terhadap perlakuan yang ditunjukkan oleh tifosi garis keras AC Milan kepada Paolo Maldini pada saat meladeni partai terakhirnya di San Siro melawan AS Roma. Betapa tidak? Dedikasinya terhadap Milan yang sarat dengan tinta emas selama 24 tahun, seakan tak membekas di hati para kelompok garis keras supporter AC Milan, atau yang lebih dikenal dengan Curva Sud Milano. Bentangan spanduk yang menyindir dan teriakan yang mencemooh
saat
Maldini
melakukan
salam
perpisahan mengeliling stadion menodai partai perpisahan Il Bandiera. Maldini pantas kecewa dan marah terhadap fans yang tidak tahu diri itu. Untungnya Maldini cukup berlapang dada, dengan menyatakan bahwa dia bukan termasuk bagian dari kelompok tersebut. Akhirnya saat melawat di Artemio Franchi, peristiwa di San Siro terhapus oleh perlakukan public Firenze. Seisi stadion yang didominasi warna ungu ini memberikan standing aplaus kepada Paolo Maldini. Begitulah perlakuan yang pantas dan seharusnya didapat oleh seorang Maldini. Perlakuan tifosi Fiorentina menggambarkan betapa publik Italia sangat menghormati pemain yang bernomor punggung 3 ini. Meski Maldini tercatat sebagai pemain AC Milan, tetapi berkat kehebatan juga dedikasinya terhadap persepakbolaan Italia membuat Maldini menjadi milik lintas tifosi. Masih ingat pada laga derby della madonnina terakhirnya? para interista di Curva Nord secara khusus memberikan penghormatan kepada Il Capitano dengan isi pesan dari banner yan g dipampang di tribun utara stadion San Siro. Penghormatan terakhir Maldini sendiri tidak hanya di Italia saja. Para penggemarnya dari berbagai dunia
juga turut tak ketinggalan memberikan penghormatan terhadap dedikasinya. Termasuk di Indonesia, khususnya organisasi kita Milanisti Indonesia. Tentu, seiring menghilangnya nama Maldini di dunia persepakbolaan, khususnya AC Milan, membuat kita merasa kehilangan. Namun, hidup harus tetap berjalan. Meski nama Maldini sudah tidak nampak di lapangan. Namun, semangatnya, sportifitasnya masih tetap berada di lapangan bersama skuad Il Rossoneri…
…
Edisi 20 | Mei 2009
3
Ciao CARLETTO “Pengalaman indahku dengan tim ini selesai hari ini. Saya berterima kasih pada semua pemain, direktur, fans, dan semua orang yang terlibat di sini. Aku rasa, penghabisan ini berjalan dengan baik, dan mungkin pilihan terbaik bagi kami, kedua pihak. Rasa hormat dan sayang tetap dengan semua orang yang selama bertahun-tahun berpartisipasi dalam petualangan ini.” Sebagian Milanisti tentu senang akan pernyataan di atas. Tidak stabilnya permainan Milan ditangan Ancelotti membuat mantan pelatih Parma ini terus diminta untuk turun. Hanya dukungan dari manajemen saja yang membuat Don Carlo tetap bertahan. Carlo Ancelotti didaulat menggantikan Fatih Terim pada akhir tahun 2001. Banyak pihak yang skeptis dengan pemilihan Carletto, karena prestasinya yang masih nihil diklub sebelumnya (Juventus). Kedekatan historis adalah poin positif pemilihannya untuk menangani Milan. Pada musim perdananya melatih secara penuh, Milan dibawanya meraih dua gelar yaitu : UCL dan Coppa Italia. Prestasi yang sangat membanggakan untuk seorang Carlo Ancelotti. Bahkan di musim berikutnya dia membawa Milan meraih scudetto yang ke-17. Empat gelar berhasil diraihnya dalam waktu dua musim. Membuat Milan menemukan era kejayaan baru. Apalagi permainan Milan saat itu bisa dibilang sangat indah. Pengusaan bola dan permainan cantik dari kaki ke kaki menjadi senjata ampuh dalam meramu kekuatan Milan. Setelah itu, prestasi Milan bisa disebut naik turun. 2004 Milan secara tak terduga di taklukan oleh Deportivo La Coruna di perdelapan final UCL. Padahal di pertandingan pertama Milan sudah unggul 4-1. Pada 2005 Milan sukses masuk final Champions kembali. Tapi, justru saat itulah karier Ancelotti seolah akan tamat. Keunggulan 3-0 di
Edisi 20 | Mei 2009
babak pertama dapat di balas Liverpool hanya dalam jangka waktu 10 menit. Dan Milan pun kalah dengan adu pinalti. Sejak saat itu permainan Milan semakin tidak stabil. Ada kalanya Milan begitu superior membantai tim-tim besar. Tapi secara tak terduga, tim kelas dua dapat dengan mudah mengalahkan Milan. Hal itu yang membuat banyak Milanisti yang meragukan kepemimpinan Don Carlo. Keberuntungan Don Carlo ternyata masih berlanjut. Ditengah terpaan badai calciopoli, Milan yang compang camping dibawa oleh-nya untuk meraih gelar ke-7 di ajang Liga Champions. Sungguh prestasi yang membanggakan. Lebih bangga lagi karena saat semifinal Milan di kelilingi oleh klubklub asal Inggris. Target berikutnya adalah scudetto. Dua musim setelah 2007, Milan gagal mengejar Inter yang superior di Seri A. Bahkan pada musim 2008/09 Milan harus absen dari ajang liga champions karena pada musim sebelumnya hanya berada di peringkat 5. Berangkat dari itulah pada musim ini ultimatum untuk membawa Milan berprestasi terus didengungkan. Tapi, apadaya tingkat ke stabilan permainan Milan sangat parah. Tersingkir dari Coppa berlanjut di ajang UEFA Cup dan gagal di Seri A. Isu pun berkembang bahwa Ancelotti sudah tidak diharapkan lagi di Milan. Pekan terakhir musim ini menjadi momen yang tepat untuk mengumumkan pergantian pelatih di Milanello. Ancelotti pun resmi keluar dari Milan. Dengan membawa segudang prestasi yang sudah di berikan kepada pasukan merah hitam. Selamat jalan Don Carlo, prestasimu bersama Milan akan terus kami kenang. Mudah-mudahan anda bisa sukses dengan tim baru. (Hendra Gugun)
4
Rossonero Partita Risultato 3 Maggio 2009 (Serie A)
Catania (0-2) AC Milan
10 Maggio 2009 (Serie A)
12 Maggio 2009 (Friendly)
AC Milan (1-1) Juventus
Albania (3-3) AC Milan
(Seedorf 57’)
(Ronaldinho 22’, Shevchenko 50’, Inzaghi 88’)
(Inzaghi 27’, Kaka 52’)
17 Maggio 2009 (Serie A)
Udinese (2-1) AC Milan (Ambrosini 93’)
24 Maggio 2009 (Serie A)
AC Milan (2-3) AS Roma (Ambrosini 75’, 81’)
31 Maggio 2009 (Serie A)
Fiorentina (0-2) AC Milan (Kaka 55’, Pato 76’)
Quotes* Buon Compleanno David Beckham (34 th) – 02/05 Marek Jankulovski (32 th) – 09/05 Andrea Pirlo (30 th) – 19/05 Massimo Ambrosini (32 th) – 29/05 Daniele Bonera (28 th) – 31/05
Saat ini saya sayang berbahagia untuk perpisahan Paolo dan Car o. Pelatih lalu dapat kembali, tetapi pemain di usia Paolo tidak, meskipun saya mencoba meyakinkannya. *sumber : acmilan.com (Adriano Galliani)
Edisi 20 | Mei 2009
Aku berterima kasih untuk semua, dari awal hingga akhir, semuanya sangat fantastis untukku dan membuatku menjadi bagian dari tim sejak awal dan aku berharap semua yang terbaik (David Beckham) Terima kasih untuk semua yang membuat semua ini menjadi indah, semua yang bersama dengan saya dalam periode yang positif dan baik. Hubungan profesioanl telah selesai, tetapi selalu ada rasa kasih sejalan dengan rasa hormat dan persahabatan. Adalah normal merasa sedikit emosional, namun saat ini saat bersedih sudah berlalu. (Carlo Ancelotti)
5
Milanisti Indonesia ada tanggal 23 s.d 24 Mei 2009, Milanisti Indonesia sezione Bogor bertindak sebagai tuan rumah dalam acara Gathering Nasional Milanisti Indonesia. Gathering Nasional ini diadakan dalam rangka peresmian sezione Bogor dengan oleh Presiden Milanisti Indonesia, Filbert Barnabas, dan juga dibarengi oleh perayaan genap satu tahun berdirinya sezione Bogor. Acara ini dihadiri pula oleh perwakilan member Milanisti Indonesia lainnya dari sezione lain. Saudara Rully Bandeng dari sezione Semarang yang memiliki selera humor cukup tinggi (jadi inget alm. Gepeng bro !!) serta juga Andreas dan rekan dari sezione Lampung. Tak ketinggalan hadir juga rombongan dari sezione Jogjakarta, yang sempat tersesat selama 3 jam di kota Bogor dan juga rekan-rekan lain yang tak bisa disebut namanya satu persatu, dari sezione Bandung, Cilegon, dan tentunya MI pusat (Jakarta). Acara yang diadakan di villa yang berlokasi di Gunung Bunder ini, emang seru abis! Pertama baru nginjek tanah Gunung Bunder sudah disiram lawakan dan candaan. Padahal, kaki dan badan rada pegel, setelah berjam-jam duduk di kuda besi. Sore hari lembayung senja nampak tak keliatan (ngumpet kale), usut punya usut, setelah mendongakan kepala, wew !! Ternyata roman-romannya hujan bakal turun. Akhirnya, rencana awan untuk menyiram kota Bogor kesampaian juga. Para rombongan yang berniat mengisi dengan bermain di kolam renang menjadi batal. Alhasil, arena playstation menjadi pelampiasan mengusir kebosanan diguyuran deras hujan.
Foto bersama setelang penyiraman terhadap Rully Bandeng yang lagi ultah
Duduk-duduk melepas lelah, istirohat, sholat, makan siang yang ditembak
Edisi 20 | Mei 2009
Menjelang malam, sisa-sisa hujan masih sedikit meluncur dari atas awan. Hal ini pun dianggap enteng untuk berlalu lalang disekitar lokasi penginapan. Usai makan malam, acara puncak pun dilaksanakan. Seperti biasa pembukaan acara dimulai dengan yel-yel dari Curva Sud yang dipimpin Toel Maldini, dilanjutkan dengan salam pembukaan dari MC tuan rumah Mizebo. Kemudian acara diisi beberapa sambutan dari perwakilan Sezione yang hadir. Dan, diakhir dengan sambutan dari Ketua Mizebo dan President Milanisti Indonesia yang dibarengi dengan pelaksanaan pecah kendi, sebagai symbol resminya Milanisti Indonesia Sezione Bogor. Namun, acara tak berakhir sampai situ. Games menarik, testimoni, guyonan, dan lain-lain yang tak lelah mengocok perut kami semua.
Keluarga besar Milanisti Indonesia. Kami bertemu Kami bersatu….
Angel-angel yang manis, yang turut serta meramaikan acara Gathering
6
Polo air - Ritual rutin devil Milanisti Indonesia Inilah salah satu menu favorit anak-anak Milanisti Indonesia. Selain futsal, permainan polo air sudah menjadi tradisi, yang harus dijalani, bila mendapati momen seperti acara ini. Bedanya, kali ini bentuk lapangannya aja yang tidak memanjang. Maklum, salah satu bagian ujungnya mencapai kedalaman hamper 2 meter. Untung mengindari pola penyerangan seperti ikan sapu-sapu yang merambat ditembok kolam, permainan disepakati seperti yang terlihat di gambar ini.
Yang baru di Bogor
Minggu pagi hari, Gunung Bunder menjadi meriah. Dimulai dengan renang dan maen Winning Eleven sampe polo air. Kemudian dilanjutkan dengan konvoi berjalan kaki menaiki puncak gunung, untuk mencari lokasi air terjun. Pada perjalanan ini jarak 500 meter pertama nampak kompak dan rame kayak habis orang bubaran nonton layar tancep. Namun, setelah jejak kaki mencapai 2 kilo, mulai nampak nafas yang terengah-engah. Dan, ujungujungnya minta bantuan dari yang bawa kendaraan. Dasar !! Ultras naek mobil !!
Pada Gathering kali ini dihadiri perwakilan sezione yang baru pertama kali terlibat dalam Gathering Nasional MI. Dari Sezione Lampung yang diwakili Andreas (atas), juga Rully Bandeng dari sezione Semarang, dan terakhir Fatah dari sezione Krakatau. Semoga rekan-rekan kita ini akan berbuat yang sama seperti rekan kita sezione Bogor Redaksi Bulletin Milanello mengucapkan Buon Compleanno Milanisti Indonesia sezione Bogor serta terima kasih atas terselenggaranya acara Gathering Nasional MI Forza Milanisti Indonesia...!
Edisi 20 | Mei 2009
7
NONTON BARENG
Milanisti Indonesia Akhir bulan Mei menandai berakhirnya kompetisi musim 2008/09. Bagi sebagian besar milanisti, 2 laga terakhir AC Milan berarti sebuah laga terakhir Paolo Maldini di San Siro serta sebuah laga terakhirnya di Serie A. Beragam ekspresi yang ditunjukkan oleh para milanisti di berbagai sezione untuk menghormati sang kapten pada saat nonton bareng. Berikut beberapa diantaranya... Di Jakarta terlihat suasana nobar yang begitu ramai serta dibuatnya sebuah baliho khusus ‘La Bandiera’
Para Milanisti sezione Bali membuat kaos khusus untuk menghormati sang kapten
Spanduk ‘Grazie Paolo’ menemani nobar para Milanisti sezione Semarang Kue istimewa dengan lilin ‘900’ dipersembahkan oleh Milanisti sezione Surabaya untuk dedikasi Paolo Maldini di AC Milan
Edisi 20 | Mei 2009
8
Bertemu dan bersatu, mendukung AC Milan slalu.. Siapkanlah mentalmu, singkirkan semua musuh-musuh Milan pasti menang melawan siapa saja..2x Milan yakin pasti akan menangg...2x Milanisti..milanisti..milanisti sampai mati...2x Milanisti..milanisti..milanisti slalu di hati...2x Di atas adalah chant yang akrab pada setiap nobar Milanisti Indonesia dan selalu dikumandangkan juru chant Milanisti Indonesia. Hilangnya nama Maldini di peredaran dunia sepakbola, membuat para insan sepakbola merasa kehilangan. Nama Maldini bukan hanya seorang kapten tim AC Milan, tapi sebuah icon sepakbola Italia. Sangat wajar ketika ia memutuskan mundur dari dunia sepakbola semua para penggemarnya di seluruh dunia merasa kehilangan. Tak terkecuali di komunitas Milanisti Indonesia sendiri, setiap nobar yel-yel untuk dirinya selalu dikumandangkan. Terlebih untuk teman kita satu ini, Yanto atau lebih akrabnya Toel. Pemuda penggemar wayang ini tak segansegan menempelkan atribut Maldini dibelakang namanya, sebagai identitas diri bahwa dia seorang penggemar Maldini. Selain “klan” Maldini yang ditempelkan dibelakang namanya, masih banyak lagi bentuk ekspresi yang ditujukan kepada idolanya ini. Terhitung koleksi yang berbau Maldini seakan-akan sudah menjadi kebutuhan sekunder buat dirinya. Mulai dari jersey, kaos sampai banner raksasa. Bahkan, yang lebih ekstrem lagi dia rela memangkas rambutnya dan diukir dengan nama Maldini. Sebuah bentuk kecintaan yang luar biasa ditunjukkan tifosi yang satu ini kepada Maldini. Diluar kaitannya dengan Maldini, pemuda ini juga memang dikenal sebagai “Il Barone”-nya Milanisti Indonesia. Sikap militansinya mendukung AC Milan tak usah dipertanyakan lagi. Penilaian ini bukan hanya atribut yang dikenakan saat memimpin yel-yel saat mendukung AC Milan, tapi juga selalu hadir di acara nobar, meski hanya berdua sekalipun. Beruntung sekali Milanisti Indonesia memilikinya sebagai Humas. Bukan hanya karena pembawaannya yang mudah bergaul, tetapi juga sifatnya yang tahan banting. Mau dalam kondisi apapun, jikalau dirinya menemukan seseorang mengenakan atribut AC Milan, dia tidak akan segan-segan menyapa orang tersebut sembari memperkenalkan komunitas Milanisti Indonesia. Tidak jarang keberanian laki-laki penyuka kwetiau goreng ini untuk menyapa calon membernya, membuat Milanisti Indonesia menjadi salah satu komunitas fans club terbesar di Indonesia. Dan tidak heran juga jika pada periode kepengurusan MI 2008-2010, laki-laki berkumis unik ini tetap dipercayakan sebagai Kadiv. Humas & Membership. Selain menjabat sebagai Kadiv Humas & Membership di komunitas merah hitam ini, Toel juga merangkap sebagai moderator di milis Milanisti Indonesia. Kalau di kehidupan asli dia bersikap sangat ramah, maka di dunia maya jangan harap kalian semua menemukan Toel yang sama. Dia tidak akan segan-segan untuk me’menjarakan’ sementara para penghuni milisnya. Ups! Tapi nanti dulu, hal tersebut hanya berlaku jika member-member tersebut mengganggu kenyamanan milis, seperti postingan one-liner atau penggunaan bahasa-bahasa yang kurang santun dibaca. Selebihnya, amanaman aja deh.. Jika ada yang ingin berkenalan secara khusus (diutamakan wanita hahahaha) atau berniat menjadi member Milanisti Indonesia, silakan japri Toel di:
[email protected] dan untuk mengenal sekilas pria berdarah Wonogiri ini, bisa dibaca komen-komen tentang beliau di bawah ini, ciao...!!
Edisi 20 | Mei 2009
Aya Sahabat dan kakak di dua dunia yg berbeda (MI & Sipil 98) tapi selalu humble dan menjadi beda tapi tetap apa adanya. Itu yg aku tau ttg Toel Maldini atau Yanto. Smoga soulmatenya cepat didekatkan biar kemana2 ga sendirian mulu :p
Arief Ikram Toel itu ibaratnya pak Nugraha Besoes di PSSI.. .dari dulu ampe sekarang jadi pengurus terus dan di posisi yg sama terus...
Yie Toel itu yg berjasa besar bikin kita jadi ultras. mulai dari belajar ngechant, ngechant pas menang, sampe ngechant pas kalah masih dengan smangat yg sama ;p kecintaannya sama maldini ga da duanya.. smg soon toel bs nemuin idola baru di era stelah maldini (sblm era christian). yg berubah dari toel dari awal kenal sampai skrg adalah dia udah ga seautis dulu, udah mao maen futsal, lebih gaul ^_^
Keycenk Toel anaknya ramai...slengean...kreatif yang paling penting Milan banget apalagi tentang Maldini...
Dhini Cinta mati sma Maldini...Penjaring calon member yg quren bgd... klw nobar pasti ga pernah nonton pertandingan full, soalnya bertugas jadi pemandu sorak MI... Baiiik, Lucuu, dan tampangnya kaya pelawak...^_^