72
METODE PENELITIAN
Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif. Secara harfiah metode deskriptif adalah metode penelitian yang bertujuan menjelaskan dengan benar mengenai situasi atau kejadian, sehingga metode ini merupakan interpretasi terhadap berbagai data yang telah ada dan yang secara sengaja dikumpulkan. Dalam penelitian deskriptif dipelajari masalah-masalah serta tatacara yang berlaku dalam masyarakat, serta situasi-situasi tertentu, termasuk tentang hubungan kegiatan-kegiatan, sikap-sikap, pandangan-pandangan, serta prosesproses yang sedang berlangsung dan pengaruh-pengaruh dari suatu fenomena (Nazir, 1985) . Menurut Nawawi (1998),
metode deskriptif merupakan langkah
melakukan representasi obyektif tentang gejala-gejala yang terdapat di dalam masalah yang diselidiki. Lebih lanjut Nawawi (1998) menjelaskan ciri pokok metode deskriptif adalah : (1) Memusatkan perhatian pada masalah yang ada pada saat penelitian dilakukan (saat sekarang) atau masalah-masalah yang bersifat aktual. (2) Menggambarkan fakta tentang masalah yang diselidiki sebagaimana adanya, diiringi dengan interpretasi rasional yang adequate. Adapun bentuk metode deskritif yang digunakan (Nawawi, 1998) adalah Studi Hubungan (Interrelationship Studies) khususnya Studi Sebab Akibat dan Perbandingan (Causal-Comparative Studies). Dalam studi ini dilakukan usaha untuk memahami alasan suatu gejala terjadi atau mencari sebabnya suatu peristiwa, keadaan atau situasi berlangsung. Pada dasarnya metode ini bermaksud menemukan hubungan sebab akibat di dalam suatu peristiwa atau keadaan yang sedang atau sudah berlangsung (Nawawi, 1998). Alasan
dipilihnya
metode
Deskriptif
Interrelationship
Causal-
Comparative Studies penelitian ini adalah sifat dari penelitian yang bermaksud mengetahui dan menggambarkan profil anak jalanan serta keterkaitannya dengan
73
beberapa peubah yang mempengaruhinya. Sekaligus juga melihat perbedaan di antara berbagai peubah. Lokasi dan Waktu Penelitian Waktu penelitian dilakukan selama 6 bulan, di mulai sejak bulan Februari 2006 sampai Juli 2006. Penelitian dilakukan di Bandung, Bogor dan Jakarta, dengan masing-masing mewakili Daerah Provinsi, Daerah Penyangga Ibu Kota dan Daerah Khusus Ibu Kota yang merupakan daerah metropolitan. Asumsi yang mendasari penentuan lokasi penelitian : Jakarta merupakan Daerah Khusus Ibukota yang merupakan pusat kekuasaan dan pusat pemerintahan, yang apabila permasalahan sosial anak jalanan di daerah ini tidak dapat teratasi dengan baik terlebih lagi di daerah yang jauh dari pusat kekuasaan dan pusat pemerintahan. Alasan di pilihnya wilayah Bogor, karena merupakan daerah Penyangga Ibukota Jakarta yang relatif memiliki jumlah anak jalanan terbanyak kedua setelah Bandung untuk Provinsi Jawa Barat (lampiran 5) yaitu untuk Kota Bogor sebesar 2.195 orang dan Kabupaten Bogor sebesar 828 orang. Alasan dipilihnya wilayah Bandung, karena merupakan salah satu Ibukota Provinsi yang relatif dekat dengan Daerah Khusus Ibukota Jakarta serta memiliki jumlah anak jalanan terbanyak untuk Provinsi Jawa Barat, untuk Kota Bandung 4.626 orang dan Kabupaten Bandung 802 orang. Masing-masing wilayah (Bandung, Bogor) relatif merupakan daerah yang dekat dengan pusat kekuasaan dan pusat pemerintahan yang apabila permasalahan sosial anak jalanan di wilayah ini tidak dapat teratasi dengan baik, maka diduga di daerah yang jauh dari pusat kekuasaan dan pusat pemerintahan akan semakin sulit. Di samping itu adanya keterbatasan dana untuk melakukan penelitian di wilayah dengan cakupan yang lebih luas. Sampel Penelitian Populasi ialah jumlah keseluruhan dari unit analisis yang ciri-cirinya diduga (Singarimbun dan Effendi, 1989). Dalam hal ini populasi sasaran atau populasi penelitian adalah seluruh anak jalanan yang ada di Bandung (± 5.500
74
orang), Bogor (± 3.023 orang) dan Jakarta (± 8.000 orang) yang terpilih secara kebetulan. Teknik pengambilan sampel dari populasi adalah teknik nonprobability sampling yakni penentuan jumlah atau ukuran sampel dilakukan secara perkiraan atau estimasi telah mencukupi untuk mewakili populasi atau dianggap cukup sesuai dengan masalah dan tujuan penelitian (Nawawi, 1998). Khususnya teknik sampling aksidental (accidental sampling) yang merupakan teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan (Sugiyono, 1997 ; Nawawi, 1998) yaitu siapa saja anak jalanan yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti di wilayah penelitian dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandang cocok sebagai sumber data. Sampel penelitian yang dijadikan responden pada masing-masing wilayah berjumlah 75 orang untuk anak jalanan, terbagi menjadi 50 orang responden pria dan 25 orang responden wanita. Dengan asumsi jumlah anak jalanan wanita secara empirik lebih sedikit dibandingkan jumlah anak jalanan pria berdasarkan data yang dimiliki Departemen Sosial (2005). Dalam hal ini pengambilan sampel dari populasi anak jalanan dilakukan tidak proporsional berdasarkan jumlah di masing-masing wilayah penelitian, dengan asumsi anak jalanan memiliki homogenitas yang relatif tinggi, sehingga sampel yang dipilih diperkirakan sudah dapat mewakili populasi. Total jumlah responden anak jalanan dari tiga wilayah menjadi 225 orang. Pengelompokkan responden anak jalanan untuk tiap daerah berdasarkan jenis kelamin disajikan pada Tabel 8. Tabel 8. Jumlah Responden Anak Jalanan Berdarkan Jenis Kelamin Kota Responden Pria Responden Wanita Total Responden Bandung 50 25 75 Bogor 50 25 75 Jakarta 50 25 75 Jumlah 150 75 225
75
Dari Tabel 8 diambil orang tua responden sebagai bahan cross check untuk masing-masing kota 25 orang, sehingga jumlah total responden orang tua dari tiga wilayah adalah 75 orang. Pengelompokkan responden orang tua untuk masingmasing daerah disajikan pada Tabel 9. Tabel 9. Jumlah Responden Orang Tua Anak Jalanan Kota Responden Orang Tua Anjal Bandung 25 Bogor 25 Jakarta 25 Jumlah 75 Total jumlah responden anak jalanan dan orang tua anak jalanan dalam penelitian ini adalah sebanyak 300 orang. Dalam hal ini penentuan jumlah responden tidak dilakukan berdasarkan persentase secara proporsional dengan melihat banyaknya populasi, disebabkan penyebaran anak jalanan yang sangat berfluktuasi antar daerah. Pengumpulan Data Untuk mengkaji profil anak jalanan, digunakan data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dengan menggunakan kuesioner terstruktur dengan membuat secara tepat dan terinci semua pertanyaan dan urutan penyampaian pertanyaan (Wasistiono, 1999), dengan daftar pertanyaan yang dipersiapkan terlebih dahulu. Disamping menggunakan pedoman wawancara (interview guide) untuk mengumpulkan
informasi yang tidak dapat dijaring
dengan menggunakan cara pertama. Pengumpulan data juga dilakukan dengan cara Diskusi Kelompok Terarah (Focus Group Discussion) untuk melihat dinamisasi kelompok anak jalanan. Dilakukan pula pengamatan terlibat (participant observation) sebagai pelengkap dan alat untuk mengecek data yang dihasilkan. Pengambilan data sekunder dimaksudkan untuk menunjang informasi yang dibutuhkan dalam penelitian sekaligus sebagai cheking terhadap data yang dihasilkan dari cara-cara di atas. Dilakukan melalui studi dokumentasi dan studi literatur.
76
Validitas dan Reliabilitas Validitas berkaitan dengan sejauhmana suatu alat pengukur dapat mengukur apa yang ingin diukur (Singarimbun dan Effendi, 1989 ; Nazir, 1985 ; Nawawi, 1998). Dalam hal ini penulis menggunakan validitas konstruk yaitu menguji alat ukur dengan cara mencari kerangka dari konsep, kemudian menyusun tolok ukur operasional konsep atas dasar pengetahuan ilmiah dimana isi kuesioner disesuaikan dengan konsep dan teori yang telah dikemukakan oleh para ahli dan melakukan konsultasi secara intensif dengan dosen pembimbing dan ilmuwan lain yang dianggap menguasai materi kuesioner yang digunakan. Uji coba alat ukur di lapangan dilakukan guna melihat konsistensi antar komponen yang satu dengan yang lainnya, sehingga tiap komponen konstruk yang memiliki validitas tetap dapat digunakan dan mengeluarkan komponen konstruk yang tidak memiliki validitas. Hasilnya terjadi saling keterkaitan antar indikator dalam konsep yang diukur. Reliabilitas adalah istilah yang dipakai untuk menunjukan sejauhmana suatu hasil pengukuran relatif konsisten apabila pengukuran diulangi dua kali atau lebih (Singarimbun dan Effendi, 1989 ; Nazir, 1985). Dalam hal ini uji reliabilitas yang digunakan adalah teknik belah dua dengan cara membelah pertanyaan ganjil dari yang genap kemudian menggabungkan seluruh item tanpa dibelah untuk peubah-peubah yang diukur. Hasil analisis menunjukkan angka korelasi sebesar 0.7993 untuk peubah X dan 0.9177 untuk peubah Y yang berarti instrumen memiliki keterandalan yang cukup tinggi. Alat Analisis Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan uji statistik non parametrik serta parametrik. Parametrik dengan menggunakan model analisis jalur (path analysis) sebagai metode guna mengkaji pengaruh-pengaruh langsung dan tak langsung dari variabel bebas terhadap sesama variabel bebas dan terhadap variabel terikat yang telah diduga atau diandaikan (Kerlinger, 1971). Lebih lanjut dijelaskan
Kerlinger,
untuk
mencapai
tujuan-tujuannya,
analisis
jalur
menggunakan diagram kausal atau diagram jalur (path) serta analisis regresi.
77
Untuk mempermudah pengolahan data digunakan program SPSS. Model analisis jalur yang akan digunakan (Sugiyono, 1998) digambarkan seperti disajikan pada Gambar 7. X Y
Y
X Gambar 7. Model Analisis Jalur Disamping
menggunakan
model
persamaan
struktural
(Srtuctural
Equation Model). Menurut Ferdinand (2002), yang dimaksudkan dengan persamaan struktural/SEM (Structural Equation Model) adalah sekumpulan teknik statistik yang memungkinkan pengujian sebuah rangkaian hubungan yang relatif “rumit” secara simultan. Hubungan rumit itu dapat dibangun antara satu peubah dependen dengan satu atau beberapa peubah independen. Masing-masing peubah dependen dan independen dapat berbentuk faktor (konstruk) yang dibangun dari beberapa peubah indikator. Penggunaan SEM bukan untuk menghasilkan teori, tetapi untuk menguji model yang mempunyai pijakan teori yang benar dan baik. Teknis
analisis
structural
equation
modeling
(SEM)
merupakan
pendekatan terintegrasi antara analisis faktor, model struktural dan analisis Path. Di sisi lain SEM juga merupakan pendekatan yang terintegrasi antara analisis data dengan konstuksi konsep. Didalam SEM peneliti dapat melakukan tiga kegiatan secara serentak, yaitu pemeriksaan validitas dan reliabilitas instrumen (setara dengan faktor analisis confirmatory), pengujian model hubungan antara peubah laten (setara dengan analisis Path), dan mendapatkan model yang bermanfaat untuk prakiraan (setara dengan model struktural atau analisis regresi) menurut Solimun (2002). Software yang tersedia untuk menganalisis di antaranya LISREL dan AMOS.
78
Software yang digunakan untuk menganalisisi data dalam penelitian ini adalah LISREL. LISREL adalah satu-satunya program SEM yang tercanggih dan yang dapat mengestimasi berbagai masalah SEM yang bahkan hampir tidak mungkin dapat dilakukan oleh program lain, seperti AMOS, EQS dan lain sebainya. Di camping itu, LISREL merupakan program yang paling informatif dalam menyajikan hasil-hasil statistik, sehingga modifikasi model dan penyebab tidak fit atau buruknya suatu model dapat dengan mudah diketahui. Apabila model belum baik perlu diadakan modifikasi. Penggunaan indeks modifikasi adalah sebagai pedoman untuk melakukan modifikasi terhadap model yang diujikan dengan syarat harus terdapat justifikasi teoritis yang cukup kuat untuk modifikasi. Dalam hal ini tujuan penggunaan SEM adalah untuk menemukan apakah model masuk akal (plausible) atau fit. Pengertian fit adalah model dikatakan benar berdasarkan data yang dimiliki. Sekaligus SEM bertujuan menguji berbagai hipotesis yang telah dibangun sebelumnya. Definisi Operasional dan Pengukuran Skala
pengukuran
dibuat
dengan
menggunakan
cara
Semantic
Differentiasi yang dikembangkan oleh Osgood (Vredenbregt, 1978 ; Sugiyono, 1998) yaitu suatu teknik untuk meneliti arti yang terkandung dalam suatu konsep, berusaha mengukur arti obyek atau konsep bagi seorang responden (Singarimbun dan Effendi, 1989). Vredenbergt (1978) menjelaskan teknik ini bersifat self-rating-scale, artinya responden menilai sejumlah konsep berdasarkan suatu skala yang terdiri dari ajektif-ejektif yang berkutub dua (bi-polar) seperti baik-jelek, tinggi-rendah, berperanan-tidak berperanan, fungsional-disfungsional, dan lain-lain. Ajektifajektif bi-polar kemudian dibagi ke dalam point yang berjalan dari positif sampai ke negatif. Cara ini dapat digunakan untuk mengukur tiga dimensi sikap (Singarimbun dan Effendi, 1989 ; Vredenbergt, 1978), yaitu : 1) Evaluasi responden tentang obyek atau konsep yang sedang diukur, 2) Persepsi responden
79
tentang potensi obyek atau konsep tersebut, 3) Persepsi responden tentang aktivitas obyek. Berdasarkan skala pengukuran dengan menggunakan cara Semantic Differentiasi yang dikembangkan Osgood yang berkutub dua (bi-polar), dibuat indikator-indikator untuk mengukur peubah dalam penelitian, seperti tersaji pada Tabel 10. Tabel 10. Definisi Operasional dan Pengukuran No X1
Peubah Latar Belakang Keluarga
X1.1
Kondisi Fisik Keluarga
X1.2
Perlakuan terhadap anak
Definisi Operasional Suatu keadaan yang menggambarkan situasi dan kondisi lingkungan terdekat di mana anak jalanan yang menjadi responden penelitian tinggal sejak lahir hingga pengukuran dilakukan dan menjadi bagian di dalamnya, meliputi : Keadaan yang nyata ada dan terlihat dalam lingkungan terdekat di mana anak jalanan tinggal.
Indikator
Parameter
Skor
Diukur dengan melihat keadaan rumah dan sekitar rumah keluarga anak jalanan
- Tertata serasi, ada ventilasi dan sanitasi lingkungan yang baik, MCK memiliki sendiri, tempat bermain tersedia dengan baik. - Meski padat tetapi tertata serasi, ada ventilasi dan sanitasi lingkungan yang agak baik, MCK memiliki sendiri tetapi kurang hygienis, tempat bermain tersedia tapi tidak memadai. - Rumah kumuh/penuh sesak/ padat tidak tertata rapi, tanpa ventilasi dan sanitasi lingkungan yang buruk, MCK tidak hygienis, tempat bermain tidak tersedia/ sempit. -Anak belajar mempersiapkan kondisi dalam lingkungan keluarga dan membantu orang tua untuk pekerjaan domestik -Kesadaran anak menolong orang tua dan dirinya dengan bekerja di jalanan -Anak di suruh bekerja dengan kewajiban menyerahkan hasilnya pada orang tua, bila tidak menyerahkan dapat hukuman (child abuse) -≥ 10 tahun -Antara 7- 9 tahun - ≤ 6 tahun pendidikan
1
Salah satu alasan anak berada dan bekerja di jalanan, karena keinginan meringankan beban orang tua sampai karena adanya tekanan dan paksaan baik dengan kekerasan atau tanpa kekerasan dari orang tua.
Diukur dengan melihat hal-hal yang dirasakan /dilakukan orang tua yang mendorong anak untuk turun ke jalanan
Diukur dengan menghitung jumlah tahun orang tua mengikuti pendidikan di sekolah Diukur dengan melihat hal-hal yang dirasakan
X1.3
Pendidikan Orang Tua
Jumlah tahun orang tua pernah memperoleh ilmu pengetahuan di sekolah umum.
X1.4
Pelaksanaan Fungsi
Sekumpulan perilaku yang merupakan gambaran dari peranan yang
Fungsi Reproduksi -Orang tua bertanggung jawab terhadap keluarga agar tidak lakukan
2
3
1
2
3
1 2 3
1
80
Tabel 10. (lanjutan) No X1.4
Peubah Pelaksanaan Fungsi Keluarga
Definisi Operasional harus dimainkan terutama oleh orang tua, terkait dengan kedudukannya dalam rumah tangga
Indikator anak terkait dengan perilaku/peranan yang dilakukan orang tua dalam kehidup –an seharíhari
Parameter hubungan seks di luar nikah -Orang tua kadang bertanggung jawab terhadap keluarga agar tidak lakukan hubungan seks di luar nikah -Orang tua tidak bertanggung jawab terhadap anggota keluarga untuk melakukan seks di luar nikah Fungsi Ekonomis -Orang tua mencari nafkah secara memadai -Orang tua kurang mampu penuhi kebutuhan anggota keluarga -Orang tua tidak memadai dalam mencari nafkah dan tergantung pada anggota keluarga -Orang tua membelanjakan penghasilan untuk penuhi kebutuhan keluarga,berorientasi pada penghematan dan ’saving investasi’. -Orang tua kadang membelanjakan penghasilan untuk penuhi kebutuhan keluarga kadang berorientasi pada penghematan dan ’saving investasi’. -Orang tua tidak belanjakan penghasilan untuk penuhi kebutuhan keluarga dan tidak berorientasi pada penghematan dan ’saving investasi’. Fungsi Sosialisasi -Orang tua berikan bimbingan dan pendidikan informal pada anak -Orang tua kadang berikan bimbingan dan pendidikan informal pada anak -Orang tua tidak berikan bimbingan dan pendidikan informal pada anak
Skor 2
3
1 2 3
1
2
3
1 2
3
-Orang tua fasilitasi pendidikan non formal -Orang tua kadang fasilitasi pendidikan non formal -Orang tua tidak fasilitasi pendidikan non formal
1
-Orang tua fasilitasi pendidikan formal -Orang tua kadang fasilitasi pendidikan formal -Orang tua tidak fasilitasi pendidikan formal
1
2 3
2 3
81
Tabel 10. (lanjutan) No
Peubah
Definisi Operasional
Indikator
Parameter -Orang tua memberi dorongan dan membangkitkan semangat anggota keluarga -Orang tua kadang memberi dorongan dan membangkitkan semangat anggota keluarga -Orang tua tidak memberi dorongan dan membangkitkan semangat anggota keluarga
Skor 1
-Orang tua memberi teladan sesuai norma dan nilai yang berlaku -Orang tua kadang memberi teladan sesuai norma dan nilai yang berlaku -Orang tua tidak memberi teladan sesuai norma dan nilai berlaku
1
-Orang tua menanamkan disiplin pada anggota keluarga -Orang tua kadang menanamkan disiplin pada anggota keluarga -Orang tua tidak menanamkan disiplin pada anggota keluarga
1
Fungsi Perlindungan/Pengawasan -Orang tua melindungi dan mengawasi perilaku anggota keluarga -Orang tua kadang melindungi dan mengawasi perilaku anggota keluarga -Orang tua tidak melindungi dan mengawasi perilaku anggota keluarga
2
3
2
3
2 3
1 2
3
-Orang tua menjaga anggota keluarga dari bahaya fisik dan non fisik -Orang tua kadang menjaga anggota keluarga dari bahaya fisik dan non fisik -Orang tua tidak menjaga anggota keluarga dari bahaya fisik dan non fisik
1
-Orang tua memberikan perasaan aman dan damai berada di dalam lingkungan keluarga -Orang tua kadang memberikan perasaan aman dan damai berada di dalam lingkungan keluarga -Orang tua tidak memberikan perasaan aman dan damai berada di dalam lingkungan keluarga
1
2
3
2
3
82
Tabel 10. (lanjutan) No X1.5
X1.6
Peubah Pola Hubungan dengan Keluarga
Profesi/ pekerjaan orang tua
X2
Latar Belakang Lingkungan
X2.1
Pendidikan Non Formal yang diberikan lingkungan
X2.2
Kondisi Fisik Lingkungan
Definisi Operasional Sesuatu terkait dengan kebiasaan anak jalanan dalam melakukan interaksinya dengan lingkungan terdekat dimana anak tinggal.
Suatu aktivitas yang biasa dilakukan oleh orang tua untuk memperoleh penghasilan guna menghidupi keluarganya.
Suatu keadaan yang menggambarkan situasi dan kondisi yang berada di luar/di sekitar kehidupan anak jalanan, tetapi masih berhubungan dan anak jalanan yang bersangkutan menjadi bagian di dalamnya, meliputi : Aktivitas memperoleh ilmu atau pengetahuan, sikap dan keterampilan yang dilakukan di luar sekolah dalam lingkungan masyarakat.
Sesuatu yang secara nyata ada dan terlihat di luar diri dan keluarga anak jalanan.
Indikator Diukur dengan melihat jumlah dan mutu interaksi yang dilakukan oleh anak dengan orang tuanya
Diukur dengan melihat hal-hal yang dilakukan orang tua yang dapat menghasilkan uang/ materi untuk dapat mencukupi kebutuhan keluarganya
Diukur dengan menghitung jumlah hari dan kegiatan memperoleh ilmu yang diterima anak di luar sekolah dari lingkungan masyarakat Diukur dengan melihat hal-hal yang nyata ada di sekitar anak jalanan di luar lingkungan keluarganya
Parameter -Anak tinggal dengan orang tua, sesekali bekerja/bermain di jalan /Vulnerable to be Street Children) -Anak berhubungan tidak teratur dengan orang tua dan bekerja di jalan Children on the Street) -Anak putus hubungan dengan orang tua, hidup dan bekerja di jalanan /Children of the Street) -Jelas, tetap, tersalur dan didukung oleh keahlian/ kemampuan -Tetap, tetapi tidak didukung keahlian/kemampuan -Serabutan/sekenanya
Skor 1
-Ada aktifitas memperoleh suatu ilmu yang dilakukan di luar sekolah -Kadang ada aktifitas memperoleh suatu ilmu yang dilakukan di luar sekolah -Tidak ada aktifitas memperoleh ilmu yang dilakukan di luar sekolah
1
-Di jalanan dan fasilitas umum lain dengan tingkat polusi yang rendah, kemacetan yang rendah, dll -Di jalanan dan fasilitas umum lain dengan tingkat polusi yang sedang, kemacetan yang sedang, dll -Di jalanan dan fasilitas umum lain dengan tingkat polusi yang tinggi, kemacetan yang tinggi, dll
1
-Tidak rentan terhadap bahaya fisik (kecelakaan, eksploitasi, penindasan, dan lain-lain) -Kadang rentan terhadap bahaya fisik (kecelakaan, eksploitasi, penindasan, dan lain-lain) -Rentan terhadap bahaya fisik
1
2
3
1 2 3
2
3
2
3
2
3
83
Tabel 10. (lanjutan) No
X2.3
X2.4
Peubah
Penerapan Sanksi
Penanaman Nilai dan Norma Masyarakat
Definisi Operasional
Sesuatu hukuman yang diberikan oleh masyarakat atas pelanggaran yang dilakukan oleh anggota-anggotanya.
Upaya yang dilakukan oleh masyarakat untuk memelihara hal-hal yang dianggap pantas dan tidak pantas sebagai acuan berperilaku dalam kehidupan bersama.
Indikator
Diukur dengan melihat tindakan-tindakan yang telah dilakukan masyarakat, atas pelanggaran yang telah dilakukan oleh anggota-anggotanya
Diukur dengan melihat hal-hal yang dilakukan masyarakat untuk menegakkan disiplin berperilaku sebagai acuan pada para anggotanya
Parameter -Ditempat yang tidak mengganggu ketertiban -Ditempat yang kadng mengganggu ketertiban -Ditempat yang mengganggu ketertiban
Skor 1
-Di tempat yang dapat melindungi secara fisik -Di tempat yang kadang dapat melindungi secara fisik -Di tempat yang tidak dapat melindungi secara fisik -Ada tindakan atau sanksi yang diberikan lingkungan di sekitar anak jalanan karena pelanggaran yang dilakukan -Kadang ada tindakan atau sanksi yang diberikan lingkungan di sekitar anak jalanan karena pelanggaran yang dilakukan -Tidak ada tindakan atau sanksi yang diberikan lingkungan di sekitar anak jalanan karena pelanggaran yang dilakukan
1
-Ada upaya lingkungan di sekitar anak jalanan untuk hindari terjadinya pelanggaran -Kadang ada upaya lingkungan di sekitar anak jalanan untuk hindari terjadinya pelanggaran -Tidak ada upaya lingkungan di sekitar anak jalanan untuk hindari terjadinya pelanggaran -Ada aturan yang secara umum disepakati dan dipatuhi bersama di lingkungan sekitar anak jalanan -Kadang ada aturan yang secara umum disepakati dan dipatuhi bersama di lingkungan sekitar anak jalanan -Tidak ada aturan yang secara umum disepakati dan dipatuhi bersama di lingkungan sekitar anak jalanan
1
-Ada hal-hal yang dipandang pantas dan tidak pantas untuk dilakukan secara umum -Kadang ada hal-hal yang dipandang pantas dan tidak pantas untuk dilakukan secara umum -Tidak ada hal-hal yang dipandang pantas dan tidak pantas untuk dilakukan secara umum
1
2 3
2 3 1
2
3
2
3
1
2
3
2
3
84
Tabel 10. (lanjutan) No
X2.5
Peubah
Situasi Lingkungan anak jalanan
X3
Ciri Fisik Anak Jalanan
X3.1
Jenis Kelamin
X3.2
Penampilan fisik
Definisi Operasional
Hal yang ada di sekitar anak jalanan yang berkaitan dengan perilakunya dan tidak sematamata bersifat fisik.
Hal-hal yang terkait dengan kondisi lahiriah yang terlihat secara nyata dari anak jalanan, meliputi : Suatu keadaan yang secara fisik membedakan antara seorang pria dan seorang wanita Kondisi yang terlihat secara lahiriah dari anak jalanan terkait dengan keadaan tubuhnya.
Indikator
Diukur dengan melihat kondisi yang dirasakan anak jalanan yang membuat kehidupannya di jalanan terasa nyaman
Diukur dengan melihat perbedaan fisik anak jalanan Diukur dengan melihat hal-hal yang terlihat secara nyata dengan keadaan tubuh anak jalanan
Parameter -Ada ketentuan yang secara umum mengikat satu sama lain -Kadang ada ketentuan yang secara umum mengikat satu sama lain -Tidak ada ketentuan yang secara umum mengikat satu sama lain
Skor 1
-Ada upaya memelihara pola perilaku yang berlaku umum dalam lingkungan di sekitar anak jalanan -Kadang ada upaya memelihara pola perilaku yang berlaku umum dalam lingkungan di sekitar anak jalanan -Tidak ada upaya memelihara pola perilaku yang berlaku umum dalam lingkungan di sekitar anak jalanan
1
-Ada keyakinan terhadap sesuatu yang dipandang tinggi/ bermutu -Kadang ada keyakinan terhadap sesuatu yang dipandang tinggi/ bermutu -Tidak ada keyakinan terhadap sesuatu yang dipandang tinggi/bermutu -Terkendali sehingga tidak terjadi konflik, kekerasan dan tekanan, juga tidak di cap negatif dari lingkungan -Kadang terkendali sehingga tidak terlalu banyak konflik, kekerasan dan tekanan. -Terancam, penuh konflik, kekerasan, tekanan dan adanya cap negatif (stigma) dari lingkungan
1
-Pria -Wanita
1 2
-Rambut hitam, tidak berkutu dan terata rapih -Rambut sedikit merah, tidak berkutu dan tidak tertata rapih -Rambut merah, banyak kutu dan tidak tertata rapih
1
-Kulit berseri -Kulit agak kusam -Kulit kusam dan tidak berseri
1 2 3
2 3
2
3
2
3
1
2
3
2 3
85
Tabel 10. (lanjutan) No
X3.3
X3.4
Peubah
Pakaian
Penyakit yang Diderita
Definisi Operasional
Sesuatu yang digunakan oleh anak jalanan untuk menutupi anggota tubuhnya.
Suatu prevalensi gangguan kesehatan yang dialami oleh anak jalanan dalam kehidupannya di jalanan.
X3.5
Umur
Jumlah tahun kalender usia sesungguhnya hingga saat pengukuran dilakukan.
X4
Ciri Psikologik Anak Jalanan
X4.1
Kapan (umur) Mulai Jadi Anak Jalanan
Hal-hal yang terkait dengan kondisi kejiwaan yang diperlihatkan oleh anak jalanan dalam kehidupannya sehari-hari, meliputi : Tahun di mana seorang anak untuk pertama kalinya turun dan menjalani kehidupannya di jalanan.
Indikator
Parameter -Badan proporsional dan segar -Badan sedang dan agak kuyu -Badan kurus kering dan kuyu
Skor 1 2 3
-Mata sedikit merah dan agak kuyu -Mata berseri dan bersinar -Mata merah dan kuyu -Kondisi pakaian rapih, bersih, utuh, layak, kontinyu ganti pakaian setiap dua hari -Kondisi pakaian kdang rapih, kadang bersih, kadang utuh, kadang layak, sesekali ganti pakaian -Kondisi pakaian tidak rapih, tidak bersih, tidak utuh, tidak layak, seadanya,/seenaknya, jarang ganti pakaian
1 2 3 1
Diukur dengan -Jarang sakit melihat daya -Kadang sakit tahan dan kon- -Sering sakit disi terkait dengan jenis -Kalau sakit, berobat ke puskesgangguan kemas/dengan petunjuk medis sehatan yang -Kalau sakit, diobati sendiri dengan sedang atau obat dari warung pernah dialami -Kalau sakit, tidak diobati anak jalanan Diukur dengan - 16-21 tahun menghitung - 11-15 tahun jumlah/banyak - 5-10 tahun nya tahun anak jalanan sudah menjalani kehidupannya, sejak dilahirkan hinggá pengukuran dilakukan, berkisar antara 6 hingga 21 tahun
1 2 3
Diukur dengan melihat kondisi/cara anak jalanan menutupi anggota tubuhnya
Diukur dengan melihat usia berapa pertama kali anak memulai aktivitas di jalanan
-≥10 tahun -5-10 tahun - ≤ 5 tahun
2
3
1 2 3 1 2 3
1 2 3
86
Tabel 10. (lanjutan) No X4.2
X4.3
Peubah Mobilitas Mental
Motivasi Berada di jalanan
Definisi Operasional Pergerakan/perubahan kondisi batin yang dialami oleh anak jalanan dari waktu ke waktu.
Sesuatu yang mendorong seorang anak berada di jalanan atau di fasilitas umum lainnya.
X4.4
Pengalaman Anak Jalanan
Jumlah tahun sudah berapa lama seorang anak berada di jalanan atau di fasilitas umum lainnya.
X4.5
Pola Pikir (Mind Set)
Cara pandang anak jalanan dalam melihat diri dan lingkungannya.
Indikator Diukur dengan menanyakan hal-hal yang dirasakan anak dari waktu ke waktu setiap hari terkait dengan keberadaannya di jalanan
Diukur dengan melihat hal-hal apa yang menyebabkan anak saat ini berada di jalanan
Diukur dengan menghitung jumlah dalam tahun anak be-rada di jalanan Dilihat dari citra diri, harapan, idealisme yang dimiliki oleh anak jalanan dalam memandang diri dan masa depannya
Parameter -Jarang terjadi perubahan rasa terkait dengan adanya rasa sayang, senang, benci, kecewa, tidak puas dan lainnya -Kadang terjadi perubahan rasa terkait dengan adanya rasa sayang, senang, benci, kecewa, tidak puas dan lainnya -Sering terjadi perubahan rasa terkait dengan adanya rasa sayang, senang, benci, kecewa, tidak puas dan lainnya -Adanya motivasi persahabatan/mencari teman -Kadang ada motivasi persahabatan/ mencari teman -Tidak ada motivasi persahabatan/ mencari teman
Skor 1
-Adanya motivasi kerja/mencukupi kebutuhan materi -Kadang ada motivasi kerja/ mencukupi kebutuhan materi -Tidak ada motivasi kerja/ mencukupi kebutuhan materi
1
-Adanya motivasi kekuasaan/ keinginan untuk menguasai atau anak dikuasai oleh anak jalanan lain -Kadang ada motivasi kekuasaan/ keinginan untuk menguasai atau anak dikuasai oleh anak jalanan lain -Tidak ada motivasi kekuasaan/ keinginan untuk menguasai atau anak dikuasai oleh anak jalanan lain -≤ 4 tahun -5-9 tahun -≥10 tahun
1
-Pola pikir positif, optimis, punya harapan masa depan -Pola pikir kadang negatif, kadang pesimis, kadang punya harapan masa depan -Pola pikir negatif, pesimis, tidak punya harapan masa depan
1
2
3
1 2 3
2 3
2
3
1 2 3
2
3
87
Tabel 10. (lanjutan) No X4.6
X4.7
X4.8
X4.8
Peubah Riwayat Anak Jalanan
Tingkat Kreativitas
Tingkat Kebutuhan
Tingkat Kebutuhan
Definisi Operasional Suatu proses yang mengantarkan seorang anak untuk menjadi anak jalanan dan menjalani kehidupannya di jalanan.
Kemampuan anak jalanan untuk mengembangkan sesuatu yang baru, atau memodifikasi dari sesuatu yang lama.
Ukuran tertentu yang merupakan keadaan di mana segala sesuatu yang diinginkan oleh anak jalanan pada waktu tertentu tercukupi.
Ukuran tertentu yang merupakan keadaan di mana segala sesuatu yang diinginkan oleh anak jalanan pada waktu tertentu tercukupi.
Indikator Diukur dengan melihat kondisi yang mengantarkan anak pada keberadaannya di jalanan Diukur dengan melihat kemampuan anak menghasilkan sesuatu dan tidak hanya mengikuti pola yang sudah ada Diukur dengan melihat sejauh mana keinginan-keinginan anak jalanan dapat tercukupi dengan keberadaanya di jalanan
Diukur dengan melihat sejauh mana keinginan-keinginan anak jalanan dapat tercukupi dengan keberadaanya di jalanan
Parameter -Turun ke jalan karena coba-coba diajak teman/orang tua -Turun ke jalanan karena kebutuhan materi -Turun ke jalanan karena menghindari dari siksaan dan tekanan keluarga -Menemukan ide-ide/cara kerja baru -Kadang memodifikasi cara kerja -Mengikuti saja cara kerja lama
Skor 1
-Menemukan ide-ide/cara bermain baru -Kadang memodofikasi cara bermain lama -Mengikuti cara bermain lama -Terpenuhi kebutuhan sandang 5 stel baju dengan kondisi baik -Terpenuhi kebutuhan sandang 5 stel baju, tapi kondisinya tidak baik -Tidak terpenuhi kebutuhan sandang 5 stel baju
1 2
-Terpenuhi kebutuhan pangan 2 kali sehari dengan gizi yang baik -Kadang terpenuhi kebutuhan pangan 2 kali sehari, tapi gizinya rendah -Tidak terpenuhi kebutuhan pangan 2 kali sehari
1
-Terpenuhi kebutuhan papan dan tidak terkena panas dan hujan dengan baik -Kadang terpenuhi kebutuhan papan, dan tidak terkena panas dan hujan -Tidak terpenuhi kebutuhan papan, terkena panas dan hujan
1
-Terpenuhi kebutuhan kesehatan dengan baik dengan berobat ke puskesmas -Kadang terpenuhi kebutuhan kesehatan dengan mengobati sendiri -Tidak terpenuhi kebutuhan kesehatan -Terpenuhi kebutuhan sandang 5 stel baju dengan kondisi baik -Terpenuhi kebutuhan sandang 5 stel baju, tapi kondisinya tidak baik -Tidak terpenuhi kebutuhan sandang 5 stel baju
1
-Terpenuhi kebutuhan pangan 2 kali sehari dengan gizi yang baik -Kadang terpenuhi kebutuhan pangan 2 kali sehari, tapi gizinya
1
2 3
1 2 3
3 1 2 3
2
3
2
3
2
3 1 2 3
2
88
Tabel 10. (lanjutan) No
Peubah
Definisi Operasional
Indikator
Parameter rendah -Tidak terpenuhi kebutuhan pangan 2 kali sehari
Skor
-Terpenuhi kebutuhan papan dan tidak terkena panas dan hujan dengan baik -Kadang terpenuhi kebutuhan papan, dan tidak terkena panas dan hujan -Tidak terpenuhi kebutuhan papan, terkena panas dan hujan
1
-Terpenuhi kebutuhan kesehatan dengan baik dengan berobat ke puskesmas -Kadang terpenuhi kebutuhan kesehatan dengan mengobati sendiri -Tidak terpenuhi kebutuhan kesehatan
1
-Terpenuhi kebutuhan pendidikan dengan mengikuti kusrus dan pelatihan di lingkungan dan di sekolah -Kadang terpenuhi kebutuhan pendidikan dengan mengikuti kusrus dan pelatihan di lingkungan -Tidak terpenuhi kebutuhan pendidikan
1
-Terpenuhi kebtuhan sarana transportasi dengan baik dan memiliki uang untuk memanfaatkannya - Kadang terpenuhi kebutuhan sarana transportasi karena tiak memiliki uang untuk memanfaatkannya Tidak terpenuhi kebutuhan sarana transportasi karena tidak tau, tidak bisa dan tidak memiliki uang untuk memanfaatkannya
1
-Terpenuhi kebutuhan rasa aman dan terlindungi, bebas dari rasa takut, cemas, kalut, dan lain-lain dengan baik -Kadang terpenuhi kebutuhan rasa aman dan terlindungi, bebas dari rasa takut, cemas, kalut, dll -Tidak terpenuhi kebutuhan rasa aman dan terlindungi, bebas dari rasa takut, cemas, kalut, dll
1
-Diterima oleh lingkungan sekitarnya -Kadang diterima oleh lingkungan sekitarnya
1
3
2
3
2 3
2
3
2
3
2
3
2
89
Tabel 10. (lanjutan) No
Peubah
X5
Ciri Sosiologik Anak Jalanan
X5.1
Aktivitas Sosial Ekonomi
X5.2
X5.3
X5.4
X5.5
Asal Daerah
Bahasa
Interaksi Sosial
Jaringan
Definisi Operasional
Hal-hal yang terkait dengan interaksi sosial yang diperlihatkan oleh anak jalanan dalam hubungannya dengan lingkungan di sekitarnya, meliputi : Kegiatan yang dilakukan anak jalanan dalam lingkungannya untuk memperoleh penghasilan atau pendapatan.
Tempat dari mana seorang anak jalanan untuk pertama kalinya datang
Suatu alat komunikasi yang biasa dipergunakan sehari-hari untuk menyampaikan informasi, pesan dan lain-lainnya.
Hubungan yang dilakukan oleh seseorang dengan lingkungan di sekitarnya.
Hubungan kerjasama yang dibuat/dibina oleh anak jalanan untuk mempermudah gerak langkahnya.
Indikator
Diukur dengan melihat hal apa yang dilakukan anak jalanan untuk menghasilkan/ memperoleh materi /uang di jalanan Diukur dengan melihat tempat dari mana anak jalanan datang
Diukur dengan melihat katakata yang biasa digunakan dan berkembang serta di mengerti oleh anak jalanan dengan kelompoknya Diukur dengan melihat hubungan yang dilakukan oleh anak jalanan dengan lingkungan disekitarnya Diukur dengan melihat kerjasama yang dikembangkan oleh anak jalanan dengan sesamanya dan dengan lingkungannya
Parameter -Tidak diterima oleh lingkungan sekitarnya
Skor 3
-Dihormati dan dihargai sebagai sesama manusia -Kadang dihormati dan dihargai sebagai sesama manusia -Tidak dihormati dan dihargai sebagai sesama manusia
1
-Kegiatan menggunakan alat bersama teman-teman -Kegiatan dengan menggunakan alat dilakukan sendiri -Kegiatan tanpa alat dilakukan sendiri
1
-Dalam kota tempat anak jalanan berdomisili -Sekitar kota tempat anak jalanan berdomisili -Di luar propinsi tempat anak jalanan berdomisili -Menggunakan bahasa yang dipergunakan secara umum -Menggunakan bahasa yang merupakan penggabungan antara bahasa yang digunakan kelompok dengan bahasa yang digunakan secara umum -Menggunakan bahasa yang hanya di mengerti oleh anggota kelompoknya -Selalu melakukan hubungan dengan lingkungan secara intensif -Kadang berhubungan dengan lingkungan sekitarnya -Tidak pernah berhubungan dengan lingkungan sekitarnya, hanya dengan kelompok anak jalanan
1
-Kerjasama dilakukan juga dengan orang dewasa jalanan, orang tua dan dinas terkait -Kerjasama dilakukan dengan sesama anak jalanan termasuk yang di luar kelompok -Kerjasama hanya dengan sesama anak jalanan dalam satu kelompok
2 3
2 3
2 3 1
2
3 1
2 3
1
2
3
90
Tabel 10. (lanjutan) No X5.6
X5.7
Peubah Kelompok Anak Jalanan
Mobilitas Fisik
Definisi Operasional Ikatan antara tiga orang atau lebih anak jalanan, yang antara satu dengan lainnya terdapat keterikatan, baik secara fisik maupun psikis.
Suatu keadaan dimana seseorang melakukan aktivitas untuk bepindah tempat.
Indikator Diukur dengan melihat kegiatan, interaksi dan perasaan yang dimiliki oleh anggota kelompok
Diukur dengan melihat berapa banyak dan luas gerak perpindahan anak jalanan
Parameter -Ada bentuk-bentuk kegiatan yang dilakukan bersama dalam kelompok -Kadang ada bentuk-bentuk kegiatan yang dilakukan bersama dalam kelompok
Skor 1
-Tidak ada bentuk-bentuk kegiatan yang dilakukan bersama dalam kelompok
3
-Ada hubungan yang dilakukan oleh anak jalanan dengan sesama anggota kelompok -Kadang ada hubungan yang dilakukan oleh anak jalanan dengan sesama anggota kelompok -Tidak ada hubungan yang dilakukan oleh anak jalanan dengan sesama anggota kelompok
1
-Ada rasa memiliki kelompok dalam diri anak jalanan -Kadang ada rasa memiliki kelompok dalam diri anak jalanan -Tidak ada rasa memiliki kelompok dalam diri anak jalanan
1
-Ada kesetiaan terhadap nilai yang terbentuk dalam kelompok -Kadang ada kesetiaan terhadap nilai yang terbentuk dalam kelompok -Tidak ada kesetiaan terhadap nilai yang terbentuk dalam kelompok
1
-Ada rasa kebersamaan dalam kelompok -Kadang ada rasa kebersamaan dalam kelompok -Tidak ada rasa kebersamaan dalam kelompok
1
-Ada rasa senang dan tidak senang berada dan menjadi bagian dari kelompok -Kadang ada rasa senang dan tidak senang berada dan menjadi bagian dari kelompok -Tidak ada rasa senang dan tidak senang berada dan menjadi bagian dari kelompok -≥ 11 kali -6-10 kali -≤ 5 kali
1
-Hanya dalam satu wilayah sesuai domisili
1
2
2
3
2 3
2
3
2 3
2
3
1 2 3
91
Tabel 10. (lanjutan) No
Peubah
Definisi Operasional
Indikator
X5.8
Pendidikan Formal anak jalanan
Suatu aktivitas untuk memperoleh ilmu pengetahuan yang dilakukan dalam lingkungan sekolah
X5.9
Pendidikan Non Formal anak jalanan
Suatu aktivitas untuk memperoleh ilmu pengetahuan yang dilakukan di luar sekolah di dalam masyarakat.
Diukur dengan melihat jumlah dalam tahun telah mengikuti pendidikan di sekolah umum Diukur dengan melihat jumlah dalam hari, minggu, bulan dari suatu jenis kegiatan yang diikuti
X5.10
Sub Kultur
Y1
Perilaku Anak jalanan
Y1.1
Perilaku Normal Anak jalanan
Y1.1.1
Berani menanggung resiko
Nilai atau norma yang terkait dengan kebiasaan-kebiasaan yang berkembang dalam diri dan kehidupan anak jalanan, baik secara pribadi maupun secara kelompok.
Suatu tindakan atau perbuatan yang cenderung secara menetap dilakukan oleh anak jalanan dalam kehidupannya meliputi : Perbuatan yang secara menetap dilakukan oleh anak jalanan dalam kehidupannya yang sesuai dengan norma dan nilai yang berlaku Kemampuan untuk bertanggung-jawab atas apa yang dilakukan dan tidak melempar kesalahan pada orang lain
Diukur dengan melihat cara, kebiasaan, tata kelakuan, nilai, norma yang berkembang di lingkungan anak jalanan
Diukur dengan melihat perilaku normal yang diperlihatkan anak jalanan, di antaranya : Diukur dengan melihat kemampuan anak untuk bertanggung jawab atas apa yang dilakukannya dan tidak melempar kesalahan pada orang lain
Parameter -Antar wilayah di sekitar domisili -Antar provinsi - ≤ 6 tahun pendidikan -Antara 7- 9 tahun -≥ 10 tahun
Skor 2 3 1 2 3
-Ada aktifitas memperoleh suatu ilmu yang dilakukan di luar sekolah, diikuti oleh sebagian besar anak jalanan, lebih dari 2 minggu -Kadang ada aktifitas memperoleh suatu ilmu yang dilakukan di luar sekolah, tapi hanya diikuti oleh sebagian kecil anak jalanan, tidak lebih dari 2 minggu -Tidak ada aktifitas memperoleh ilmu yang dilakukan di luar sekolah yang diikuti anak jalanan -Ada kebiasaan, cara hidup, tata kelakuan, nilai, norma yang berkembang di lingkungan anak jalanan -Kadang ada kebiasaan, cara hidup, tata kelakuan, nilai, norma yang berkembang di lingkungan anak jalanan -Tidak ada kebiasaan, cara hidup, tata kelakuan, nilai, norma yang berkembang di lingkungan anak jalanan
1
-Bertanggung jawab atas apa yang dilakukannya dan tidak melempar kesalahan pada orang lain -Kadang bertanggung jawab atas apa yang dilakukannya dan tidak melempar kesalahan pada orang lain -Tidak bertanggung jawab atas apa yang dilakukannya dan melempar kesalahan pada orang lain
1
2
3
1
2
3
2
3
92
Tabel 10. (lanjutan) No Y1.1.2
Y1.1.3
Y1.1.4
Peubah Mandiri
Semangat hidup
Sensitivitas anak jalanan
Y1.2
Perilaku Abnormal
Y1.2.1
Bebas
Y1.2.2
Y1.2.3
Liar
Masa bodoh
Definisi Operasional Kemampuan untuk tidak bergantung pada orang lain dan berusaha memenuhi/melakukan segalanya dengan upaya sendiri terlebih dahulu
Kemampuan untuk tidak mudah menyerah dengan tantangan dan kesulitan yang dihadapi
Kemampuan untuk peduli terhadap keadaan disekitarnya
Perbuatan yang secara menetap dilakukan oleh anak jalanan dalam kehidupannya yang tidak sesuai dengan norma dan nilai yang berlaku Keadaan dimana segala sesuatu yang disenangi/ diingini, dilakukan tanpa memperhatikan kaidah, norma, serta nilai yang berlaku
Keadaan yang semaunya sendiri
Tidak peduli dengan apapun yang terjadi di lingkungan sekitarnya
Indikator Diukur dengan melihat kemampuan anak untuk tidak bergantung pada orang lain dan berusaha memenuhi/melakukan segalanya dengan upaya sendiri terlebih dahulu
Parameter -Tidak bergantung pada orang lain dan berusaha memenuhi/ melakukan segalanya dengan upaya sendiri terlebih dahulu -Kadang bergantung pada orang lain dan kadang berusaha memenuhi/ melakukan segalanya dengan upaya sendiri terlebih dahulu -Bergantung pada orang lain dan tidak berusaha memenuhi/ melakukan segalanya dengan upaya sendiri terlebih dahulu
Skor 1
Diukur dengan melihat kemampuan untuk tidak mudah menyerah pada tantangan dan kesulitan yang dihadapi Diukur dengan melihat kemampuan untuk peduli terhadap keadaan di sekitarnya Diukur dengan melihat perilaku abnormal yang dipelihatkan anak jalanan, diantaranya Diukur dengan melihat perilaku yang disenangi/diinginkan, dilakukan tanpa perhatikan norma serta nilai yang berlaku Diukur dengan melihat perilaku yang semaunya sendiri
-Tidak mudah menyerah dengan tantangan dan kesulitan yang dihadapi -Kadang mudah menyerah dengan tantangan dan kesulitan yang dihadapi -Mudah menyerah dengan tantangan dan kesulitan yang dihadapi
1
-Peduli terhadap keadaan di sekitarnya -Kadang peduli terhadap keadaan di sekitarnya -Tidak peduli terhadap keadaan di sekitarnya
1
-Hal-hal yang dilakukan anak memperhatikan kaidah, norma serta nilai yang berlaku -Hal-hal yang dilakukan anak kadang memperhatikan kaidah, norma serta nilai yang berlaku -Hal-hal yang dilakukan anak tidak memperhatikan kaidah, norma serta nilai yang berlaku -Hal-hal yang dilakukan anak mengikuti aturan yang berlaku -Hal-hal yang dilakukan anak kadang semaunya sendiri, kadang ikut aturan -Hal-hal yang dilakukan anak semaunya sendiri, tanpa ada aturan -Anak peduli dengan hal-hal yang terjadi di lingkungan sekitarnya -Anak kadang peduli dengan hal-hal yang terjadi di lingkungan sekitarnya -Anak tidak peduli dengan hal-hal yang terjadi di lingkungannya
1
Diukur dengan melihat kepedulian anak dengan apapun yang terjadi di lingkungan sekitarnya
2
3
2
3
2 3
2
3
1 2
3 1 2
3
93
Tabel 10. (lanjutan) No Y1.2.4
Y1.2.5
Y1.2.6
Peubah Penuh curiga
Reaktif
Susah diatur
Anak Jalanan
Profil
Strategi Pengentasan Anak Jalanan
Definisi Operasional Keadaan yang tidak mudah mempercayai hal-hal yang ada disekitarnya
Keadaan yang cepat menanggapi apa yang terjadi/dirasakan dan cenderung bersifat emosional
Keadaan yang tidak mudah untuk diarahkan
Individu berusia 5-21 tahun yang menghabiskan waktu minimal 5 (lima) jam dalam sehari, untuk melakukan kegiatan hidup di jalanan baik untuk mencari nafkah atau berkeliaran. Gambaran yang ada dan dimiliki oleh suatu obyek, terkait dengan faktor internal dan eksternal. Cara-cara yang relatif teryakini untuk dapat menghilangkan anak dari jalanan atau fasilitas umum lainnya secara lebih efektif dan efisien.
Indikator Diukur dengan melihat perilaku yang tidak mudah mempercayai hal-hal yang ada di sekitarnya Diukur dengan melihat perilaku yang cepat menanggapi apa yang terjadi/dirasakan dan cenderung bersifat emosional
Diukur dengan melihat perilaku yang tidak mudah untuk diarahkan
Parameter -Anak mudah mempercayai hal-hal yang ada di sekitarnya -Anak kadang mudah mempercayai hal-hal yang ada di sekitarnya -Anak tidak mudah mempercayai hal-hal yang ada di sekitarnya
Skor 1
-Anak cepat menanggapi apa yang terjadi/dirasakan dan cenderung bersifat emosional -Anak kadang cepat menanggapi apa yang terjadi/dirasakan dan cenderung bersifat stabil
1
-Anak tidak cepat menanggapi apa yang terjadi/dirasakan dan cenderung bersifat apatis
3
-Anak mudah untuk diarahkan -Anak kadang mudah untuk diarahkan -Anak tidak mudah untuk diarahkan
1 2
2 3
2
3