26
METODE PENELITIAN Rancangan Penelitian Penelitian ini dilakukan berdasarkan desain deskriptif korelasional untuk mendeskripsikan semua peubah yang diteliti. Kemudian dilanjutkan dengan menghubungkan peubah-peubah yang bermakna dan mengukur serta menjelaskan hubungan antar peubah. Dalam penelitian ini diamati dua peubah bebas, yaitu: (X1) adalah faktor yang berasal dari dalam yang berhubungan dengan persepsi ibu bekerja tentang ASI eksklusif, (X2) adalah faktor yang berasal dari luar yang berhubungan dengan persepsi ibu bekerja tentang ASI eksklusif.
Sedangkan
peubah tidak bebas adalah persepsi ibu bekerja tentang ASI eksklusif (Y1) dan Implementasi ASI eksklusif (Y2). Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan persepsi ibu bekerja terhadap implementasi ASI eksklusif. Metode yang digunakan dalam pengumpulan data adalah survei. Di samping itu, guna memperoleh informasi lebih dalam, dilakukan pengamatan dan wawancara serta melakukan kegiatan kelompok diskusi terarah (focus group discussion) untuk melengkapi data dan informasi yang tidak dapat diperoleh melalui metode survei. Diskusi kelompok terfokus (focus group discussion) merupakan salah satu metode pengidentifikasian masalah ataupun kebutuhan yang dirasakan (felt needs) masyarakat yang diadaptasi dari metode penelitian dengan nama yang sama. Pada penelitian ini menggunakan diskusi kelompok terfokus dengan mengumpulkan perwakilan kader posyandu, dimana masing-masing posyandu mengirimkan dua orang kader, dan masing-masing kader membawa data ibu bekerja yang memiliki bayi yang berusia 6-24 bulan yang tinggal diwilayah kerja kader posyandu (RW). Data ibu bekerja yang memiliki bayi yang telah dikumpulkan masing-masing kader, dibawa pada saat pelaksanaan Diskusi Kelompok Terarah. Adapun jumlah posyandu di Kelurahan Karadenan ada 19 posyandu. Selain kader posyandu, kegiatan diskusi ini juga dihadiri oleh PLKB (Penyuluh Lapangan Keluarga Berencana), dan petugas kesehatan dari Puskesmas Karadenan yaitu dokter dan bidan. Kegiatan ini dilakukan untuk mendapatkan gambaran tentang fenomena ibu-ibu bekerja yang menyusui bayinya di Kelurahan Karadenan. Pada kegiatan ini didapatkan data populasi ibu yang bekerja dan memiliki bayi yang berusia 6 –
27
24 bulan sebanyak 239 ibu yang merupakan populasi penelitian. Responden berjumlah 100 orang ibu, diambil secara acak sederhana dengan bantuan program SPSS 13. Adapun kegiatan yang dilakukan adalah mendiskusikan fenomena ibu bekerja yang memiliki bayi yang berusia 6-24 bulan dalam usahanya mengimlementasikan ASI eksklusif. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Kelurahan Karadenan, Kecamatan Cibinong Kabupaten Bogor. Pemilihan Kecamatan Cibinong dilakukan secara sengaja dengan pertimbangan dipilihnya lokasi ini dikarenakan bedasarkan data BKKBN Kabupaten Bogor tahun 2008, Kecamatan Cibinong memiliki jumlah balita tertinggi yaitu 19.658 jiwa dan memiliki jumlah ibu menyusui yang tertinggi yaitu 6.802 jiwa. Pemilihan lokasi didasarkan pada persyaratan: 1) Berdasarkan angka Total Fertility Rate (TFR) pada tahun 2008, Kabupaten Bogor menempati angka tertinggi dibandingkan dengan kabupaten dan kota lain yang ada di Provinsi Jawa Barat. 2) Kecamatan Cibinong merupakan kawasan industri dan pusat pemerintahan Kabupaten Bogor, di mana banyak wanita yang bekerja dan memiliki bayi. 3) Jarak yang terjangkau dengan lokasi peneliti. Pemilihan lokasi dilakukan secara acak dengan mengocok 12 kelurahan yang berada di Kecamatan Cibinong dan didapat Kelurahan Karadenan sebagai lokasi penelitian. Penelitian ini dilakukan selama 3 bulan dimulai dari bulan Oktober sampai bulan Desember 2009. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu bekerja yang memiliki bayi yang berusia 6-24 bulan yang tinggal di Kelurahan Karadenan, Kecamatan Cibinong Kabupaten Bogor. Pengambilan sampel dipilih secara acak sederhana sebanyak 100 responden dari populasi berjumlah 239 ibu.
Data dan Instrumen Data Data yang dikumpulkan atau yang diukur adalah data yang digunakan untuk mendapatkan jawaban dari hipotesis yang telah disusun. Data yang dikumpulkan terdiri dari data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh
28
melalui wawancara dengan menggunakan kuisioner dan pengamatan langsung di lokasi penelitian yang meliputi karakteristik internal dan eksternal, persepsi ibu tentang ASI eksklusif dan implementasi ASI eksklusif. Data sekunder diperoleh dari instansi terkait di wilayah penelitian yang berfungsi sebagai pendukung dan pelengkap data primer. Instrumen Instrumen merupakan keragaan alat ukur yang digunakan untuk mengukur peubah-peubah yang ada dalam pengumpulan data penelitian. Peubah dikembangkan berdasarkan parameter ke dalam bentuk pertanyaan dan pernyataan, sehingga menjadi suatu instrumen penelitian. Pengisian kuisioner disertai wawancara diharapkan dapat memperkaya informasi pertanyaan tertutup. Instrumen yang digunakan untuk mengukur peubah-peubah yang ada adalah skala Likert (Oppenheim 1992). Jawaban setiap item instrumen yang menggunakan skala Likert mempunyai gradasi dari sangat positif sampai sangat negatif. Definisi Operasional Peubah Penelitian Definisi operasional dari peubah-peubah penelitian disajikan pada Tabel 1. Tabel 1 Peubah, definisi operasional, dan pengukuran penelitian No
Peubah
Definisi Operasional
Parameter
Tipe Skala
X1 1
2
3.
4.
Faktor Internal : Faktor-faktor dari dalam diri responden yang berhubungan dengan persepsi responden tentang ASI eksklusif Tingkat Pendidikan Latar belakang tingkat Skor 1= SD-SMP Ordinal Ibu pendidikan responden Skor 2= SMA-D3 yang dilaluinya pada Skor 3= S1-S3 pendidikan formal Jenis pekerjaan ibu Jenis pekerjaan yang Skor 1= informal Ordinal dilakukan ibu yang Skor 2= formal menghasilkan pendapatan/upah Pendapatan ibu Jumlah nominal rupiah Skor 1= rendah (≤ Ordinal yang diterima ibu tiap Rp 873.231) bulannya berasarkan UMR Skor 2= tinggi (> Kabupaten Bogor tahun Rp 873.231) 2009. Pendapatan keluarga Jumlah nominal rupiah Skor 1= rendah Ordinal yang diterima suami dan (≤Rp1.746.462 ) istri setiap bulannya Skor 2= tinggi (> berdasarkan dua kali Rp 1.746.462) UMR Kabupaten Bogor tahun 2009.
29
Lanjutan Tabel 1 No Peubah
Definisi Operasional
Parameter
Tipe Skala
5
6
X2 1
2
3
4
Y1 1
Jumlah anak disusui ibu
yang Jumlah anak yang pernah Skor 1=1 orang Ordinal disusui ibunya Skor 2= 2 orang Skor 3= 3 orang Skor 4 = 4 orang Pengetahuan ibu Wawasan pengertian atau Skor 1= Tidak Ordinal tentang ASI eksklusif pemahaman ibu yang Skor 2 = Ya berhubungan dengan ASI eksklusif yang dinyatakan dengan jumlah jawaban yang benar pada setiap pertanyaan seputar ASI eksklusif Faktor Eksternal : Faktor-faktor dari luar diri responden yang berhubungan dengan persepsi responden terhadap ASI eksklusif Jumlah Jam Kerja Jumlah jam yang rutin Skor 1= pendek (< Ordinal dihabiskan ibu berada di 6,67 jam) luar rumah untuk Skor 2= sedang menyelesaikan tugasnya (6,67-10,33 jam) sebagai pekerja Skor 3= panjang (>10,33 jam) Jarak tempat tinggal Ukuran jarak dalam Skor 1 = dekat Ordinal ke tempat kerja kilometer yang ditempuh (≤1km) responden menuju tempat Skor 2 = jauh kerja yang diukur dari (>1km) rumah ke tempat kerja. Ordinal Peluang pemberi Peluang ibu untuk Skor 1 = Tidak kerja terhadap ASI memerah ASI dan Skor 2 = Ya eksklusif menyediakan sarana memerah ASI ditempat kerja yang mendukung prilaku menyusui ibu bekerja dalam menyusui bayi secara eksklusif Dukungan Suami Perilaku atau tindakan Skor1= Tidak Ordinal suami yang mendukung pernah atau membantu ibu Skor2=Kadangmemberikan ASI kepada kadang bayinya Skor 3= Sering Persepsi Ibu Bekerja tentang ASI eksklusif : Cara pandang ibu tentang ASI eksklusif Persepsi tentang Pandangan responden Skor 1= sangat tidak Ordinal manfaat ASI bagi tentang manfaat ASI setuju bayi eksklusif untuk bayi Skor 2= tidak setuju Skor3= setuju Skor4= sangat setuju
30
Lanjutan Tabel 1 No Peubah
Definisi Operasional
Parameter
Tipe Skala
2
Persepsi tentang Pandangan responden Skor 1= sangat tidak Ordinal manfaat ASI bagi tentang manfaat ASI setuju ibu untuk ibu Skor 2= tidak setuju Skor3= setuju Skor4=sangat setuju
3
Persepsi tentang Pandangan responden ASI Perahan tentang ASI yang dipompa atau diperah ibu dan diberikan kepada bayi saat ibu berada di luar rumah
No
Peubah
Definisi Operasional
Skor 1= sangat tidak Ordinal setuju Skor 2= tidak setuju Skor3= setuju Skor4= sangat setuju Parameter
Tipe Skala
Y2 1
Implementasi ASI eksklusif : Tindakan ibu memberikan atau tidak memberikan ASI eksklusif Implementasi ASI Tindakan responden Skor 1= tidak Ordinal Eksklusif terhadap ASI eksklusif eksklusif yang dilihat dari Skor 2 = eksklusif memberikan atau tidak memberikan ASI secara eksklusif pada bayinya selam 6 bulan
Validitas dan Reliabilitas Instrumen Pengujian validitas instrumen dilakukan dengan cara membuat tolok ukur dari konsep-konsep yang ingin diukur dengan mempertimbangkan landasan teori dan konsultasi dengan berbagai pihak yang dianggap menguasai materi seperti dosen pembimbing atau peneliti senior, yang secara keilmuan dianggap relevan dengan bidang ilmu yang diteliti. Kerlinger (2006) mengungkapkan bahwa suatu alat ukur dikatakan sahih/valid apabila alat ukur tersebut dapat digunakan untuk mengukur secara tepat konsep yang sebenarnya ingin diukur.
Adapun
keterandalan suatu instrumen menyangkut tingkat konsistensi hasil yang dicapai oleh sebuah alat ukur, meskipun digunakan berulang-ulang pada subyek yang sama atau berbeda (Kerlinger 2006). Uji instrumen digunakan untuk menunjukkan sejauh mana hasil pengukuran dapat konsisten apabila dilakukan
pengukuran oleh orang lain.
31
Reliabilitas menunjukkan konsistensi suatu alat ukur di dalam mengukur gejala yang sama (Singarimbun dan Effendi 2006). Suatu alat ukur dikatakan memiliki reliabilitas yang tinggi apabila alat ukur tersebut mempunyai sifat kekonsistenan, kestabilan, dan ketepatan, jika alat tersebut digunakan berulang kali terhadap suatu gejala yang sama walaupun dalam waktu yang berbeda (Sugiyono 2009). Keterandalan instrumen dilakukan melalui ujicoba terhadap instrumen pada sejumlah responden yang memiliki karakteristik yang relatif sama dengan responden yang sesungguhnya, di tempat yang berbeda dan waktu yang berbeda. Uji Validitas Validitas instrumen diperlukan untuk memberikan keyakinan tentang ketepatan perangkat pengukuran yang digunakan sehingga mendapatkan data sesuai dengan tujuan penelitian. Uji validitas dilakukan untuk mengetahui apakah suatu instrumen alat ukur telah menjalankan fungsi ukurnya. Untuk mengetahui konsistensi dan akurasi data yang dikumpulkan dari penggunaan instrumen dilakukan uji validitas dengan analisis faktor menggunakan SPSS for Window release 13. Skala pengukuran dikatakan valid bila memiliki nilai faktor loading > 0,4. Dengan uji coba penelitian sebanyak 9 orang maka hasil uji validitas disajikan dalam Tabel 2 berikut. Tabel 2 Validitas Peubah No 1
2
3
4
Peubah Karakteristik internal (X1)
Sub peubah Pendidikan ibu
Nilai 0,954
Pendapatan ibu 0,922 Pendapatan keluarga 0,965 Jumlah anak yang disusui 0,964 Pengetahuan ibu 0,848 Karakteristik Jumlah jam kerja 0,867 internal (X2) Jarak tempat kerja 0,823 Peluang pemberi kerja 0,803 Dukungan suami 0,574 Persepsi ibu tentang Manfaat ASI eksklusif bagi bayi karna 0,974 ASI eksklusif (Y1) kandungan gizi yang lengkap Manfaat ASI eksklusif bagi ibu karna ASI 0,954 praktis ASI perahan dpat diberikan ketika ibu 0,878 bekerja Implementasi ASI Memberikan ASI eksklusif atau tidak 0,567 eksklusif (Y2)
Keterangan: faktor loading = 0,4
Keterangan Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
32
Berdasarkan hasil uji validitas menggunakan analisis faktor diketahui bahwa semua peubah valid. Uji Reliabilitas Pengujian
reliabilitas
adalah
berkaitan
dengan
masalah
adanya
kepercayaan terhadap instrumen. Suatu instrumen dapat memiliki tingkat kepercayaan yang tinggi jika hasil dari pengujian instrumen tersebut menunjukkan hasil yang tetap. Uji reliabilitas dilakukan untuk mengetahui tingkat kestabilan alat ukur. Pada penelitian ini, uji reliabilitas dilakukan dengan melihat hasil Cronbach Alpha untuk mengidentifikasi seberapa baik item-item dalam kuisioner berhubungan antara satu dengan lainnya. Sebuah faktor dinyatakan reliabel/handal jika nilai koefisien Alpha lebih besar dari 0,6 (Wijaya 2009). Sebagaimana uji validitas, uji reliabilitas juga dilakukan dengan bantuan program SPSS for Window release 13.0. Dengan sampel uji coba penelitian sebanyak 9 orang maka diperoleh hasil uji reliabilitas disajikan dalam Tabel 3 berikut. Tabel 3 Reliabilitas Peubah No 1 2 3 4 5 6
Peubah Karakteristik internal (X1) Karakteristik eksternal (X2) Persepsi ibu tentang Manfaat ASI eksklusif bagi bayi (Y1.1) Persepsi ibu tentang Manfaat ASI eksklusif bagi ibu (Y1.2) Persepsi ibu tentang ASI perahan dan implementasi ASI eksklusif (Y1.3 ) Implementasi ASI eksklusif (Y2)
Cronbach alpha 0,795 0,877 0,894
Keterangan Reliabel Reliabel Reliabel
0,868
Reliabel
0,869
Reliabel
0,709
Reliabel
Berdasarkan uji reliabilitas menggunakan Cronbach alpha, semua item yang dikumpulkan melalui instrumen penelitian adalah reliabel/handal karena nilai koefisien Alpha lebih besar dari 0,6. Teknik Pengumpulan Data dan Analisis Data Data primer dalam penelitian ini dikumpulkan melalui pengisian kuisioner yang disertai dengan wawancara terhadap 100 ibu bekerja yang memiliki bayi berusia 6-24 bulan, sejak bulan Oktober sampai bulan Desember 2009. Data sekunder diperoleh dari instansi terkait di wilayah penelitian. Setelah data terkumpul maka data di-coding dan di-entri kemudian dianalisis secara analisis
33
statistik deskriptif yaitu dengan menampilkan distribusi frekuensi, persentase, dan rataan serta analisis statistik inferensial dengan menggunakan uji korelasi Rank Spearman. Analisis
data
menggunakan
analisis
statistik
deskriptif
untuk
menggambarkan faktor internal dan eksternal ibu bekerja dan persepsi ibu bekerja tentang ASI eksklusif. Untuk mengetahui korelasi peubah antara faktor internal dan eksternal dengan persepsi ibu bekerja tentang ASI eksklusif dan hubungan persepsi ibu bekerja tentang ASI eksklusif dengan implementasi ASI eksklusif dilakukan pengujian menggunakan uji korelasi Rank Spearman (Siegel 1997). Pengujian yang dilakukan bersifat bivariat yaitu menguji apakah terdapat korelasi yang nyata (selang kepercayaan 95%) atau sangat nyata (selang kepercayaan 99%) diantara peubah-peubah yang diteliti. Pengujian ini dipilih dengan tujuan agar dapat melihat sejauh mana hubungan diantara peubah-peubah yang diuji. Rumus korelasi Rank Spearman (Siegel 1997): 6 rs = 1 -
2
∑ di
i =1
n(n2 - 1)
Keterangan : rs
= korelasi Rank Spearman
n
= banyaknya pasangan data
di
= jumlah selisih antara peringkat bagi xi dan yi. Pengujian dilakukan dengan menggunakan perangkat komputer dengan
bantuan perangkat lunak (software) SPSS.13 (Wijaya 2009). Namun demikian, terlebih dahulu dilakukan transfer data yang bersifat kualitatif menjadi kuantitatif dengan cara memberi skor yang konsisten.