Menuju Teori Stewardship Manajemen FX Anton Fakultas Ekonomi, Universitas AKI Semarang Abstract Agency theory assumes that there are two parties involved in the existence of the company, namely the principal and agent. In the analogy in this case, principals are shareholders while the agent is a manager of the company concerned. In agency theory, the assumptions used are self serving, meaning that both principal and agent, will attempt to fulfill their interests (maximum utility). Stewardship theory comes from a different model of human behavior that is applied within an organization. Both models of behavior are self-serving behavior model and the model pro-organizational behavior. Agency theory developed on the basis of the assumption of self-serving, while the stewardship theory is more based on the assumption that a manager will act in accordance with what is to be achieved by a company (pro-organizational behavior). The selection pattern of the relationship between principal and agent may be analogous, such as game theory analysis. In this election both agents and principals face the state of "Prisoner's dilemma". Where both agents mapun principals can not maximize utility at the expense of each other party utilities. This will lead to demotivation in other parties, which ultimately will affect the company's overall performance. The right choice, it is good or agent prinscipal choose to have a separate agency or stewardship relationships separate. Each of these options will have an impact on the potential cost minimization and maximization of potential performance.
Key words : agency theory, stewardship theory, corporate performance Akuntansi masih dipahami sesuai dengan
1. Pendahuluan Secara umum perspektif dan pengertian masyarakat mengenai akuntansi masih seputar akuntansi sebagai
suatu
proses pencatatan, pelaporan keuangan, pemeriksaan pada suatu lingkup organisasi khususnya pada profit company oriented.
konsep fundamentalnya dari terminologi teoritis
yang
diajukan
pakar/instutusi/akademisi
oleh
para
sebelumnya
mengenai pengertian akuntansi. Dalam
perkembangannya,
sekarang ini akuntansi telah berkembang
-61-
Majalah Ilmiah INFORMATiKA Vol. 1 No. 2 Mei 2010 dan tidak hanya terpaku pada ilmu-ilmu
perbedaan
ekonomi dan manajemen saja tetapi
kepemimpinan dalam pencapaian tujuan
merambah keberbagai disiplin ilmu lain
bersama tanpa menghalangi kepentingan
seperti
masig-masing.
psikologi,
sosiologi,
teknologi
budaya
organisasi,
dan
informasi, dan lain-lain. Banyak teori-
Teori organisasi dan kebijakan
teori baru yang muncul dan berkembang
bisnis sangat dipengaruhi oleh teori agensi,
dengan adanya pengaruh-pengaruh dari
yang
ilmu-ilmu
puncak di perusahaan-perusahaan modern
lain
ini
yang
menjadikan
menggambarkan
para
manajer
akuntansi dapat memberikan lebih banyak
besar
dan lebih luas
dari
kepentingannya mungkin berbeda dari
sebelumnya. Dan Stewardship Theory
kepentingan para prinsipal mereka, yaitu
merupakan
dalam
para pemegang saham dimana kedua pihak
sejalan dengan
tersebut adalah pemaksimal utilitas/utility
adanya perkembangan akuntansi yang
maximizer (Jensen & Meckling, 1976).
merambah pada displin ilmu lainnya.
Menurut teori agensi, kerugian bagi para
kontribusinya
salah
satu
teori
akuntansi yang muncul
Stewardship dari
perpektif
sebagai
para
agen
yang
Theory
berangkat
prinsipal yang diakibatkan dari perbedaan
pemikiran
akuntansi
kepentingan
tersebut
mungkin
bisa
manajemen yang banyak didasari teori-
dibatasi dengan memberikan struktur-
teori psikologi dan sosiologi. Dalam
struktur kontrol kepada agen. Meskipun
pengelolaan
Theory
teori agensi tampak sebagai paradigma
pengelolaan organisasi difokuskan pada
yang dominan yang mendasari sebagian
harmonisasi
antara
(principles)
dengan
Stewardship
pemilik
modal
besar penelitian tentang pengaturan, para
pengelola
modal
peneliti di dalam psikologi dan sosiologi
(steward) dalam mencapai tujuan bersama.
telah menunjukkan batas-batas teoritis dari
Stewardship
teori
menjelaskan
theory
dalam
sebuah
akuntansi
konstruk
pola
agensi
Friedman,
(Hirsch, 1987;
Michaels,
Perrow,
&
1986).
kepemimpinan dan hubungan komunikasi
Khususnya, asumsi-asumsi yang dibuat di
antara shareholder dan manajemen,atau
dalam teori agensi mengenai motivasi
dapat
utilitas individualistik yang menyebabkan
pula
hubungan
manajemen dengan bawahnya
dalam
antara
top
para manajer di sebuah
organisasi
perbedaan mungkin
kepentingan tidak
berlaku
prinsipal-agen bagi
semua
perusahaan dengan mekanisme situasional
manajer. Oleh karena itu, ketergantungan
yang mencakup filosofis manajemen dan
pada teori agensi adalah tidak diinginkan
-62-
Menuju Teori Stewardship Manajemen (FX Anton) karena
kompleksitas
dari
kehidupan
(Jensen & Meckling, 1976). Keduanya
organisasional diabaikan. Teori tambahan
agen dan prinsipal dalam teori agensi
diperlukan untuk menjelaskan hubungan
bertujuan mendapatkan sebanyak mungkin
yang didasarkan pada asumsi-asumsi non
utilitas dengan pengeluaran terakhir yang
ekonomi yang lain (Doucouliagos, 1994).
mungkin.
Berdasarkan uraian diatas dapat diambil
Perusahaan modern menciptakan
pokok permasalahan sebagai berikut:
pemisahan
a.
Bagaimana perbedaan antara Agency
pengawasan kekayaan (Berlee & Means,
Theory dan Stewardship Theory dalam
1932). Pemilik menjadi prinsipal ketika
akuntansi manajemen?
mereka mengkontrak eksekutif untuk me-
b.
Bagaimana
model
antara
kepemilikan
dan
pengambilan
manage perusahaannya. Sebagai agen,
keputusan prinsipal dalam memilih
eksekutif secara moral bertanggungjawab
Agency
memaksimalisasikan
Theory
atau
Stewardship
Theory?
utilitas
pemegang
saham. Eksekutif menerima status agen karena
anggapan
pada
peluang
2. Pembahasan
memaksimalkan
2.1 Perbedaan antara Agency Theory
perusahaan modern, agen dan prinsipal dimotivasi
dan Stewardship Theory
utilitasnya.
oleh
Pada
kesempatan
untuk
memperoleh keuntungan pribadi. Prinsipal
Agency Theory Agency
theory
menguraikan
menginvestasikan
kekayaannya
di
hubungan antara pihak prinsipal dan agen,
perusahaan dan mendesain sistem yang
dimana
kuat
prinsipal
adalah
pihak
yang
sebagai
cara
memaksimalkan
memberikan mandat kepada pihak agen.
utilitasnya. Agen menerima tanggung
Prinsipal mendelegasikan tanggung jawab
jawab me-manage investasi prinsipal,
pengambilan
karena
keputusan
kepada
agen
anggapannya
terhadap
dimana hak dan kewajiban kedua belah
kemungkinan peluang perolehan utilitas
pihak diuraikan dalam suatu perjanjian
yang lebih besar daripada peluang lain.
kerja yang saling menguntungkan.
Jika
fungsi
utilitas
dari
Inti dari teori agensi adalah asumsi
mementingkan diri sendiri agen dan
sebagai “manusia” yang dapat ditelusuri
prinsipal berkesuaian, tidak ada masalah;
pada 200 tahun riset ekonomi. Model
keduanya
“manusia” yang mendasari teori agensi
menerima kenaikan utilitas individualnya.
adalah bahwa aktor rasional, merupakan
Cost of agency terjadi ketika kepentingan
individu yang memaksimalkan utilitasnya
prinsipal dan agen berbeda. Peluang yang
agen
dan
prinsipal
akan
-63-
Majalah Ilmiah INFORMATiKA Vol. 1 No. 2 Mei 2010 ada memungkinkan agen akan secara
mereka akan menjadi termotivasi untuk
rasional
memaksimalkan utilitas yang
berperilaku dengan cara konsisten dengan
dimilikinya. Walsh & Seward (1990: 44)
kepentingan pemegang saham. Mekanisme
berargumen
kedua bertujuan membawa perilaku agen
bahwa
“jika
manager
perusahaan berkubu pada kepentingan
pada
mereka
prinsipal adalah struktur yang kuat. Dewan
sendiri
dengan
semata-mata
pelurusan
dengan
bertujuan menjamin kekuatannya, prestis,
direktur
dan
manager dengan mengecek pelaksanaan
keuntungannya,
kemungkinan
organisasi
kehilangan
posisi
pada
audit
menjaga
kepentingan
dan
potensi
evaluasi
self-serving
kinerja.
lingkungan yang kompetitif dan akan
mengkomunikasikan
gagal.” Jika mekanisme kontrol yang
saham dan kepentingannya pada manajer
diusulkan oleh agen secara teoritis gagal,
dan memonitor mereka untuk menjaga
mekanisme pengawasan eksternal akan
biaya agensi selalu dalam pengawasan.
mengkontrol self-serving manager (Walsh
Mekanisme pengawasan yang kuat adalah
&
ditentukan,
Seward,
1990).
Karena
biaya
tujuan
Dewan
karena
pemegang
teori
agensi
mekanisme eksternal pada utilitas prinsipal
mengasumsikan bahwa kepentingan agen-
lebih besar, mekanisme internal umumnya
prinsipal dapat berbeda dan peluang yang
yang dipilih (Walsh & Seward, 1990).
diberikan pada agen akan memaksimalkan
Untuk
melindungi
kepentingan
pemegang saham, meminimalkan biaya agensi
dan
menjamin
utilitas
individualnya
pada
biaya
agensinya.
kesesuaian
Agency
Theory
tidak
kepentingan agen-prinsipal, teori agensi
menspesifikasikan total kontrol pada agen.
memberikan berbagai mekanisme. Dua
Jika berupa total kontrol, kemudian agen
mekanisme yang diterima adalah alternatif
tidak leluasa dan perusahaan akan dikuasai
skema kompensasi eksekutif dan struktur
seorang diri. Hal yang pokok dari teori
yang kuat (antara lain:Demsetz & Lehn,
agensi
1985; Jensen & Meckling,1976). Skema
mendelegasikan otoritasnya pada agen
insentif financial menyediakan reward dan
untuk
punishment yang bertujuan menyelaraskan
Pendelegasian
kepentingan agen dan prinsipal. Jika
peluang
manajer
menerima
yang
biaya utilitas prinsipalnya (kekayaan),
menjadi
subyek
tujuan
demikian, teori agensi menspesifikasikan
pemegang saham (misal: long term reward
pada kondisi kontrol intermediate, yang
tergantung
mana
-64-
pada
kompensasi kesuksesan
kinerja
perusahaan),
adalah
bahwa
bertindak
atas
ini
membangun
pertama
prinsipal
namanya.
memberikan
agen
utilitasnya
pada
pendelegasian
dan
Menuju Teori Stewardship Manajemen (FX Anton) kemudian kontrol untuk meminimalkan
prinsipal
potensi penyelewengan
Kontrak yang kuat antara pemilik dan
pendelegasian
(Jensen & Meckling,1976).
bersedia
eksekutif,
pemilik
harus
resiko
memutuskan
Sebelumnya, Stewardship Theory
seberapa
terfokus pada kemungkinan struktur pada
bersedia
manager yang lebih tinggi (Donaldson and
kekayaannya. Menolak resiko, pemilik
Davis, 1989, 1991, 1994; Fox & Hamilton,
akan lebih mungkin menerima bahwa
1994). Sebagai contoh, Donalson dan
eksekutif
Davis (1991) berargumen bahwa bagi
kepentingan pribadi, dan akan menerima
CEO yang seorang stewards, tindakan
pola
mendukung organisasi adalah fasilitas
Implementasi
terbaik ketika struktur perusahaan kuat
yang kuat pada agen akan sesuai dengan
memberikan mereka otoritas yang tinggi
analogi pada pembentukan
dan keleluasaan. Situasi ini dicapai lebih
ayam di lingkungan srigala”. Penerimaan
riil jika kursi CEO pada dewan direktur.
biaya agensi dapat dipandang sebagai
Struktur ini akan dipandang sebagai
biaya yang diperlukan untuk jaminan
disfungsi pada teori agency model of man.
utilitas prinsipal terhadap peluang resiko
Bagaimanapun, pada model stewardship of
bagi
man,
memaksimumkan
pertanyaan yang lebih baik barangkali
utilitasnya sebagimana mereka mencapai
mengapa pemilik akan mengambil resiko
tujuan organisasi daripada tujuan self
penerimaan stewardship yang kuat?
stewards
besar
mengasumsikannya.
yang
mereka
diasumsikan
adalah
hubungan
bekerja
agensi
Dari
untuk
yang
mekanisme
eksekutif.
dengan
kuat.
stewardship “kandang
perspektif
ini,
servingnya. Kursi CEO adalah tanggung
Sebelumnya, riset empiris berusaha
jawab mendua bagi nasib perusahaan dan
untuk menvalidasi apakah agency theory
memiliki power untuk menentukan strategi
atau Stewardship Theory sebagai “satu
tanpa ketakutan membatalkan dengan
cara terbaik” untuk perusahaan yang kuat,
kursi
berasumsi bahwa semua manager agen
diluar
dewan.
Demikian
teori
stewardship terfokus pada struktur yang
atau
memfasilitasi
menghasilkan penemuan yang tidak jelas;
dan
memberdayakan
daripada memonitor dan mengkontrol. Keunggulan
yang
diberikan
stewards.
Hasil
studi
ini
antara keduanya Agency dan Stewardship Theory dalam menjelaskan manajemen
stewardship pada prinsipal, mengapa tidak
(Donaldson
selalu
contoh, beberapa riset menemukan bahwa
daripada
hubungan hubungan
sebagai antar
steward, agen?
Jawabannya terletak pada resiko yang
agensi
&
Davis,1994).
memahamkan
Sebagai
kepemimpinan
dewan yang independen (sebuah jabatan -65-
Majalah Ilmiah INFORMATiKA Vol. 1 No. 2 Mei 2010 non executive board) adalah berhubungan
steward
erat
performance
organisasinya. Teori ini didesain bagi para
perusahaan (Berg & Smith, 1978; Daily &
peneliti untuk menguji situasi dimana para
Dalton, 1994: Rechner & Dalton,1991).
eksekutif
Peneliti
bahwa
pelayan dapat termotivasi untuk bertindak
stewardship eksekutif pada kursi dewan
dengan cara terbaik pada principalnya
signifikan
(Donaldson dan Davis, 1989, 1991).
dengan
tingginya
lain
menemukan
dengan
lebih
tingginya
performace perusahaan (misal: Donaldson &
Davis,11989,1991;
D’Aeni,1994).
Finkltein
Yang
menyarankan
tidak
lain ada
&
berusaha
dalam
mencapai
sasaran
perusahaan
sebagai
Pada Stewardship Theory, model of man ini didasarkan pada pelayan yang
masih
memiliki
perilaku
perbedaan
dibentuk
agar
dimana
selalu
dia
dapat
dapat diajak
signifikan dalam performance perusahaan
bekerjasama dalam organisasi, memiliki
antara
dewan
perilaku kolektif atau berkelompok dengan
(Chaganti, Mahajan & Sharma, 1985;
utilitas tinggi daripada individunya dan
Molz,
empiris
selalu bersedia untuk melayani. Pada teori
cenderung sama tidak jelasnya pada
stewardship terdapat suatu pilihan antara
dimensi kekuatan yang lain (Donaldson &
perilaku
Davis,1994). Dukungan untuk teori agensi
organisational, perilaku pelayan tidak akan
dan stewardship menyarankan perlunya
dipisahkan dari kepentingan organisasi
merekonsiliasi perbedaan ini.
adalah
eksekutif
1988).
diluar
kursi
Bukti-bukti
self
serving
bahwa
perilaku
dan
pro-
eksekutif
disejajarkan dengan kepentingan principal dimana para steward berada. Steward akan
Stewardship Theory Teori stewardship adalah teori
menggantikan
atau
serving
manajer tidaklah termotivasi oleh tujuan-
Sehingga meskipun kepentingan antara
tujuan individu tetapi lebih ditujukan pada
steward dan principal tidak sama, steward
sasaran
tetap
utama
mereka
untuk
akan
berperilaku
self
yang menggambarkan situasi dimana para
hasil
untuk
mengalihkan
menjunjung
kooperatif.
tinggi
nilai
kepentingan organisasi, sehingga teori ini
kebersamaan. Sebab steward berpedoman
mempunyai dasar psikologi dan sosiologi
bahwa terdapat utilitas yang lebih besar
yang
para
pada perilaku kooperatif, dan perilaku
eksekutif sebagai steward termotivasi
tersebut dianggap perilaku rasional yang
untuk bertindak sesuai keinginan prinsipal,
dapat diterima.
telah
dirancang
dimana
selain itu perilaku steward tidak akan meninggalkan
-66-
organisasinya
sebab
Mengacu pada teori stewardship, perilaku steward adalah kolektif, sebab
Menuju Teori Stewardship Manajemen (FX Anton) steward
berpedoman
dengan
perilaku
penghasilan untuk tetap hidup. Perbedaan
tersebut tujuan organisasi dapat dicapai.
antara
Misalnya
atau
bagaimana
akan
bertemu.
peningkatan
profitabilitas.
penjualan
Perilaku
ini
agen
dan
prinsipal
kebutuhan Steward
adalah
tersebut
dapat
mewujudkan
tarik
menguntungkan principal termasuk outside
menarik antara kebutuhan personal dan
owner
yang
tujuan organisasi dan kepercayaan bahwa
ditimbulkan oleh laba dalam bentuk
dengan bekerja untuk organisasi, dan
deviden dan shareprices), hal ini juga
kemudian dikumpulkan, maka kebutuhan
memberikan
status
personal akan bertemu. Di lain pihak
manajerial, sebab tujuan mereka ditindak
kesempatan steward dibatasi oleh adanya
lanjuti dengan baik oleh steward. Para ahli
persepsi
teori stewardship mengasumsikan bahwa
diperoleh dari orang yang berperilaku pro-
ada hubungan yang sangat kuat antara
organisasional
akan
kesuksesan organisasi dengan kepuasan
dibandingkan
dengan
principal.
dan
bersikap individualistik dan berperilaku
melalui
self serving. Steward percaya bahwa
kinerja perusahaan, oleh karena itu fungsi
kepentingan mereka akan disejajarkan
utilitas steward dimaksimalkan.
dengan
(melalui
efek
positif
manfaat
Steward
memaksimumkan
pada
melindungi
shareholder
Steward yang dengan sukses dapat
bahwa
utilitas
kepentingan
yang
dapat
lebih
tinggi
mereka
yang
perusahaan
dan
pemilik. Dengan demikian kepentingan
meningkatkan kinerja perusahaan akan
steward,
mampu
utilitas ditujukan langsung ke organisasi
memuaskan
sebagian
besar
organisasi yang lain, sebab sebagian besar
dilayani
dengan
baik
lewat
untuk
memperoleh
dan tidak untuk tujuan personel.
shareholder memiliki kepentingan yang telah
motivasi
Sebelumnya para penganut teori stewardship menitikberatkan pada suatu
peningkatan kemakmuran yang diraih
struktur
organisasi. Oleh karena itu, steward yang
manajer-manajer pada tingkat yang lebih
pro
untuk
tinggi (Donalson dan Davis, 1989, 1991,
perusahaan,
1994; Fox dan Hamilton, 1994) sebagai
organisasi
memaksimumkan
termotivasi kinerja
yang
memungkinkan
Donalson
disamping dapat memberikan kepuasan
contoh
kepada kepentingan shareholder.
berpendapat bahwa CEO yang bertindak
Penjelasan
ini
tidak
mengimplikasikan
bahwa
steward
pro-organisasional
survive.
manajemen
memiliki
kebutuhan
Jelasnya,
steward
untuk harus
memiliki
dan
Davis
untuk
(1991)
sebagai steward akan mempunyai sikap pada
perusahaan
saat
struktur
memberikan
otoritas dan keleluasaan yang tinggi. -67-
Majalah Ilmiah INFORMATiKA Vol. 1 No. 2 Mei 2010 Struktur tersebut memperlihatkan adanya
sebagai
disfungsional model of man dari teori
kemampuan untuk mencapai full potensial.
agensi.
Tetapi
model
of
man
orang
yang
dibatasi
oleh
pada
Perbedaan khusus yang relevan
Stewardship Theory akan memaksimasi
antara Agency Theory dan Stewardship
utilitas steward untuk mencapai tujuan
Theory
organisasional
identifikasi dan penggunaan power dalam
dibandingkan
dengan
tujuan untuk diri sendiri.
difokuskan
pada
motivasi,
konteks hubungan hirarki. a. Motivasi Perbedaan utama antara Agency
2.2 Faktor-Faktor yang membedakan antara
Agency
Theory
dan
Theory
dan
Stewardship
Theory
difokuskan pada motivasi ekstrinsik dan
Stewardship Theory 2.2.1 Faktor Psikologi
intrinsik. Agency Theory difokuskan pada
Dalam hubungannya dengan faktor
ektrinsic reward: nyata, komoditi yang
psikologi, perbedaan mendasar antara
dapat
Agency Theory dan Stewardship Theory
ukuran nilai pasar. Ekstrinsik reward
dapat ditelusuri pada perbedaan model of
didasarkan pada sistem penghargaan yang
man. Menurut Agency Theory, manusia
menggambarkan mekanisme pengendalian
adalah dasar atau akar dalam rasionalitas
pada teori agency.
ekonomi. Pandangan atas economic man
dipertukarkan
Stewardship
dan
mempunyai
Theory
difokuskan
sebagai sesuatu penyederhanaan mengenai
pada intrinsic reward (penghargaan yang
tingkah
hakiki) yang tidak dapat diubah dengan
laku
manusia
atas
suatu
argumentasi more complex and humanistic
mudah.
model of man, dapat memperjelas adanya
kesempatan
untuk
hubungan
pertumbuhan,
prestasi,
dengan
teori
organisasi
Penghargaan
ini
merupakan meningkatkan
asosiasi,
dan
(Argyris, 1973, Simon 1957). Argyris
aktualisasi diri. Pada titik terendah dalam
mendukung the model of man yang
hubungan stewardship pada hakikatnya
dikarakteristikkan sebagai self-actualizing
memotivasi untuk bekerja keras untuk
man. Model ini didasari atas suatu
kepentingan
pendapat
penghargaan
bahwa
kebutuhan
untuk
manusia
mempunyai
berkembang
sesuai
Stewardship
organisasi yang lebih
dengan
tidak
nyata.
difokuskan
pada
kebutuhan melebihi dari keadaan sekarang
tingginya kebutuhan pada hierarki Maslow
dan akan mencapai level yang paling
(1970), kebutuhan untuk
tinggi dengan sukses dan diasumsikan
(Alderfer,
secara
kebutuhan untuk berkumpul oleh Mc
-68-
ekonomi
manusia
dipandang
1972)
atas
berkembang prestasi
dan
Menuju Teori Stewardship Manajemen (FX Anton) Clelland (1975) dan Mc Cregor (1906).
termotivasi
oleh
order
Dalam hubungannya dengan motivasi
kebutuhan
yang
lebih
pekerja,
tinggi.
model
karakteristik
jabatan
Hockman dan Oldhan (1975,1976,1980)
Proposisi 2 :
Orang yang dimotivasi
mengemukakan bahwa ada tiga keadaan
oleh faktor intrinsik akan
yang bersifat psikologi yaitu pengalaman
lebih
memahami
steward dalam hubungan
pekerjaan,
bertanggungjawab
atas
pengalaman hasil,
dan
suka
steward-principal,
pemahaman atas hubungan yang nyata.
daripada
Sebagai
antara
dimotivasi
karakteristik tugas dan motivasi kerja
ekstrinsik.
penengah
hubungan
internal. Untuk mencapai fasilitas yang
menambah
keanekaragaman,
orang
yang
oleh
faktor
b. Identifikasi
layak maka job perlu didesain kembali untuk
menjadi
Identifikasi terjadi dimana manajer menetapkan
sendiri
dirinya
sebagai
keahlian, identifikasi tugas yang sesuai,
anggota dalam organisasi khusus sesuai
kemandirian dan feedback. Semua faktor
dengan misi, visi dan tujuan organisasi.
ini berhubungan menambah kesempatan
Melalui
untuk berkembang dan bertanggungjawab
menjadi eksistensi dari struktur psikologi
dari pekerjaan. Model ini pada motivasi
steward
kerja adalah konsisten dengan asumsi
memungkinkan
bahwa Stewardship Theory menambah
memperoleh
motivasi kerja internal dan berperan
kesuksesan organisasi dan pengalaman
penting
untuk
tingkat
frustasi akan kegagalan organisasi, hal ini
kinerja
yang
dengan
dapat menambah hubungan kerja.
meningkatkan sama
baiknya
kepuasan kerja.
identifikasi
(Borwn,
pendirian
1969). manajer
organisasi
Identifikasi seolah-olah
penghargaan
Beberapa
Berdasarkan teori tersebut, dapat
suatu
penulis
bahwa
untuk
mempunyai
manajer
yang
dikembangkan dua proposisi yaitu :
diidentifikasi dengan atribut organisasi,
Proposisi 1 :
Orang yang dimotivasi
kesuksesan organisasi, dan atribut ini
oleh
order
kebutuhan
memberikan kontribusi pada self-image,
yang
lebih tinggi akan
dan self concept. Ini menggambarkan
lebih
suka
menjadi
steward dalam hubungan
bahwa identifikasi sosial konsisten dengan Stewardship Theory.
steward-principal, daripada orang yang tidak
Seorang manajer dapat diidentikan dengan
orang
yang
bekerja
untuk -69-
Majalah Ilmiah INFORMATiKA Vol. 1 No. 2 Mei 2010 mencapai tujuan organisasi, memecahkan
menjadi
masalah
hubungan
dan
mengatasi
rintangan,
steward steward-
mencegah dan menyelesaikan tugas. Dan
principal, daripada orang
beban yang diberikan kepadanya dengan
yang
sukses
identifikasi
(Bass,1960).
Individu-individu
diidentikkan dengan organisasi, mereka lebih siap diajak bekerja sama, altruastik
mempunyai rendah
dengan organisasi. Proposisi 4 :
Orang yang tinggi dalam
dan spontan berperilaku sebagai bagian
komitmen nilai akan lebih
dari
suka
organisasi
yang
tidak
terlalu
menjadi
steward
mengharapkan imbalan (Mowday, Potter
dalam hubungan steward-
dan Steer, 1982). Oleh karena itu manajer
principal, daripada orang
dapat
yang
memotivasi
dan
memberikan
wewenang untuk pelaksanaan pekerjaan, dengan
menggunakan
inisiatif
untuk
diatas
diidentikan
dalam
komitmen nilai. c. Penggunaan Kekuasaan
memajukan organisasi dan prinsipalnya. Konsepnya
rendah
Kekuasaan aspek penting yang menghubungkan
antara
prinsipal
dan
sebagai komitmen organisasi, yaitu adanya
manajer. Manajer menerima kepuasan dari
individu-individu tangguh dan termasuk
dan oleh motivasi dengan menggunakan
dalam unsur utama organisasi (Porter, dkk,
kekuasaan (Mc Clelland, 1970). Menurut
1974). Mayer dan Schoorman (1992),
Mc Celland dan Burham (1976), motif
menyatakan bahwa karakteristik komitmen
kekuasaan adalah daya gerak psikologi
organisasi
yang diperlukan untuk prestasi dan dapat
sebagai
suatu
bangunan
multidimensi yang berisi pengulangan
mendukung tujuan organisasi.
komitmen yang disebut “belief individu and
acceptance
of
goal
of
the
Sistem pemberian intensif dan pengakuan atas wewenang yang diberikan
organization”. Dalam teori agency nilai
merupakan
komitmen tidak memiliki nilai ekonomis
diperlukan dalam pengawasan. Kekuatan
dan tidak relevan untuk dijadikan sebagai
personal melekat pada individu dalam
exchange agreement.
konteks hubungan antara individu, yang
Berdasarkan teori tersebut diajukan dua proposisi : Proposisi 3 :
-70-
gabungan
prinsip
yang
tidak dipengaruhi oleh posisinya. Keahlian dan
kelebihan
kekuasaan
personal
merupakan
Orang yang mempunyai
karakteristik
power,
dimana
identifikasi tinggi dengan
kelebihan suatu individu dalam bekerja
organisasi akan lebih suka
dibandingkan dengan individu lainnya.
Menuju Teori Stewardship Manajemen (FX Anton) Kekuatan personal merupakan dasar yang
Proposisi 6 :
Orang yang ada dalam
mempengaruhi dasar pertanggungjawaban
situasi yang berorientasi
hubungannya dengan prinsipal.
keterlibatan
Berdasarkan teori tersebut diajkan
lebih
mungkin menjadi steward
proposisi :
dalam hubungan steward
Proposisi 5 :
Orang yang lebih suka
prinsipal dari pada orang
menggunakan
personal
ada dalam situasi yang
dasar
berorientasi pengendalian
power
sebagai
untuk
mempengaruhi
lainnya akan lebih suka
(control). b. Budaya
menjadi steward dalam hubungan
steward-
Paham merupakan
individual aspek
-
kolektif
budaya
yang
prinsipal, daripada orang
berpengaruh dalam memilih hubungan
yang menggunakan power
agen dan stewardship. Paham individual
institusional.
karakteristiknya ditekankan pada tujuantujuan personal diluar tujuan kelompok.
2.2.2. Faktor Situasional
Paham kolektif ditekankan pada tujuan-
a. Filosofi Manajemen
tujuan personal subordinat pada tujuan-
Filosofi
manajemen
yang
tujuan kolektif. Dalam budaya kolektif,
digunakan dalam hubungannya dengan
seorang merupakan bagian anggota dari
Stewardship
Theory
suatu
manajemen
yang
adalah
group
misalnya
keluarga,
pada
universitas, organisasi. Sikap individual
keterlihatan. Filosofi ini konsisten dengan
melihat pertentangan sebagai kesempatan
Argyris (1973) yang menyatakan bahwa
untuk
desain organisasi yang didasarkan pada
komunikasi diadakan secara langsung, dan
asumsi ekonomi menciptakan pemenuhan
berorientasi jangka pendek, tingkah laku
sendiri yang diperkirakan menghasilkan
bisnis tidak tergantung pada hubungan
perilaku yang konsisten dengan asumsi.
personal, memakai analisis cost benefit
Jika
evolusi
(model ekonomi) untuk mengevaluasi
manajemen yang berorientasi keterlibatan
bisnis dan mengurangi resiko pada kontrak
adalah lebih dominan dalam model yang
bisnis.
mengarah pada timbulnya perilaku yang
Proposisi 7 :
mengikuti
lebih Theory.
konsisten
berorientasi
filosofi
alasan
dengan
ini,
Stewardship
melakukan
pekerjaan
dan
Seseorang dalam budaya kolektif lebih suka untuk mengembangkan -71-
Majalah Ilmiah INFORMATiKA Vol. 1 No. 2 Mei 2010 relationship
steward
antara prinsipal dan agen. Sedangkan
prinsipal dari pada orang
budaya rentang kekuasaan rendah cocok
yang
digunakan
berada
dalam
budaya individualistic.
Secara umum didefinisikan sebagai powerfull
anggota-anggota
institusi dan organisasi dimana suatu negara
mengharapkan
mengembangkan
hubungan leadership karena anggotanya menempatkan nilai yang lebih besar pada
c. Rentang Kekuasaan
perluasan
untuk
dan
kesetaraan dari sesuatu yang esensial pada prinsipal dan manager. Proposisi 8 :
menerima
Seseorang dalam budaya rentang kekuasaan rendah
distribusi kekuasaan yang tidak seimbang.
lebih
memungkinkan
Dalam
untuk
mengembangkan
budaya
yang
pasti,
terdapat
perbedaan kekuasaan antara anggota yang
relationship
lebih besar tetapi mereka menerima dan
prinsipal daripada orang
toleran
budaya
yang berada pada budaya
tersebut. Budaya rentang kekuasaan yang
rentang kekuasaan tinggi.
tinggi
terhadap
cocok
perbedaan
digunakan
mengembangkan
hubungan
steward
untuk keagenan
karena budaya seperti ini mendukung dan melegitimasi
ketidaksamaan
inherent
Perbandingan Teory Agency dan Teori Stewardship
Model manusia Perilaku Mekanisme psikologi : Motivasi
Perbandingan Sosial Identifikasi
Kekuasaan
Mekanisme situasional : Filosofi manajemen Orientasi resiko
-72-
Teori Agency Berorientasi ekonomi Melayani diri sendiri
Teori Stewardship Aktualisasi diri Melayani orang lain.
Kebutuhan yang lebih rendah (psikologi, keamanan, ekonomi) Ekstrinsik Manajer Menilai Komitmen Rendah (legitimasi, memaksa, reward) Institusional
Kebutuhan yang lebih tinggi (pertumbuhan, prestasi, aktualisasi diri) Intrinsik Prinsipal Menilai Komitmen Tinggi (pakar, referen) Perseorangan
Berorientasi pengawasan Mekanisme kontrol Jangka pendek
Berorientasi partisipasi Kepercayaan Jangka panjang
Menuju Teori Stewardship Manajemen (FX Anton) Teori Agency Pengawasan biaya Individualis Rentang kekuasaan tinggi
Kerangka waktu Tujuan Perbedaan Budaya
Teori Stewardship Perbaikan kinerja Kebersamaan Rentang kekuasaan rendah
Tabel 1 : Perbandingan Teory Agency dan Teori Stewardship
2.3 Pilihan antara Hubungan Agency
yang
dan Stewardship
keputusan dibuat oleh pihak-pihak yang
Telah disajikan suatu model yang
merupakan
dilema.
Pertama,
ada dalam hubungan tersebut. Kedua,
menduga bahwa ada faktor psikologis dan
karakteristik
situasional yang mempengaruhi individu
terhadap pilihan. Dan ketiga, harapan
dalam pendekatan hubungan agency dan
bahwa masing-masing pihak mempunyai
stewardship. Banyak penulis berpendapat
yang lain akan mempengaruhi pilihan.
bahwa
Proposisi :
manusia
pertumbuhan,
lebih
menyukai
tanggungjawab
situasional
Jika
berpengaruh
suatu
hubungan
dan
stewardship yang timbal balik
aktualisasi diri dan berpihak pada filosofi
ada, maka kinerja potensial
manajemen
dapat
dimaksimalkan,
partisipasi dan kepercayaan sebagai suatu
sebaliknya
jika
mekanisme untuk berhubungan dengan
agency
resiko. Meskipun motivasi ini bersifat
potensial dapat diminimalkan
universal – ada pada setiap orang, masalah
dan jika pilihan motivasinya
tersebut merupakan suatu model yang
campuran,
mana
memilih
yang
berorientasi
karakteristik
psikologis
pada
dan
yang
hubungan ada,
biaya
pihak
yang
stewardship
akan
situasional dari principal dan manajer
dikhianati dan pihak yang
merupakan
memilih
mendahului)
antiseden dalam
(bagian memilih
yang antara
hubungan agency dan stewardship. Pilihan antara hubungan kegiatan dan stewardship sama dengan keputusan
aktivitas
pihak-pihak
yang
adalah mencari
kesempatan. Sifat dari dilema tersebut diilustrasikan pada gambar di bawah ini
-73-
Majalah Ilmiah INFORMATiKA Vol. 1 No. 2 Mei 2010 Model Pilihan Principal-Manager Pilihan Prinsipal Agen Steward Agen
Minimalisir Biaya Potensial
Agen Bertindak Oportunistik
Hubungan Agensi Bersama
Prinsipal Marah Prinsipal Dikhianati
Pilihan Manajer
Steward
1
2
3
4
Prinsipal Bertindak Oportunistik
Memaksimalkan Kinerja Potensil
Manajer Frustasi Manajer Dikhianati
Hubungan Stewardship Bersama
Keterangan :
demikian
No.1. Ketika prinsipal ataupun manajer
layaknya “serigala dalam kandang
memilih
-74-
agency,
berperilaku
ayam” dan akan mencari kepuasan
hasilnya adalah hubungan prinsipal
sendiri
–
principal. Situasi tersebut tercipta
agency
yang
nyata
yaitu
dari
organisasi
karena
Hubungan agency didesain untuk
kekuasaan agen bekerja hanya
meminimalkan
untuk
kerugian
timbul
dari
yang masing-
principal
atau
mencapai harapan masing-masing.
potensial
No.2
hubungan
akan
memberi
melayaninya.
Dengan
demikian, profit secara psikologis
masing pihak. Dengan demikian
dari
kedua pihak mempunyai kesamaan
keharmonisan
harapan dari hubungan tersebut dan
principal. Principal akan merasa
biaya terkontrol.
dikhianati dan marah, dan pada
Jika principal memilih hubungan
akhirnya
steward
pengawasan, menarik dari situasi
dan
manajer
memilih
manajer
keluar yang
dari
diciptakan
memperketat
hubungan agency maka manajer
tersebut,
akan bertindak mencari keuntungan
memberhentikan manajer. Saat dua
sendiri dan mengambil manfaat
pihak individual terlibat, pilihan
dari principal. Seorang manajer
yang
yang
agency. Namun jika beorientasi
berprofil
psikhologis
tepat
atau
adalah
berusaha
hubungan
Menuju Teori Stewardship Manajemen (FX Anton) pada kebersamaan, saat masing-
informasi
masing pihak menyatukan tujuan
informasi dari tipe lainnya. Sebuah sistem
pribadinya,
informasi
maka
hubungan
stewardship yang dipilih. No.3
Dilema
terjadi
akuntansi
dengan
akuntansi
sistem
melaporkan
dan
mengklasifikasikan perubahan yang dibuat adanya
dalam stewardship dari aset-aset tertentu.
kemungkinan perbedaan pilihan
Sekali dicatat, informasi ini dibuat oleh
dari masing-masing pihak. Jika
publik, pemegang kekuasaan (steward)
prinsipal
yang
mempertanggung-jawabkan Dalam
agency
karena
memilih dan
hubungan
manajer
memilih
kegiatannya.
hubungan stewardship,
hasilnya
akuntabilitas dimodel oleh definisi yang tepat
bagi
merasa
protocol yang berhubungan dengan hasil
Steward
pengamatan ke hasil pemegang steward.
diawasi seolah-olah mereka agent,
Dalam hal ketidakhadiran protokol, bukti
mereka tidak dapat menikmati tipe
experimen memberi kesan bahwa tindakan
imbalan internal yang diinginkan
sederhana
(contohnya
pertumbuhan,
steward menciptakan akuntabilitas yang
pencapaian, atau aktualisasi diri)
menyebabkan dia memperbaiki perilaku
dan
mereka
yang baik atas akuntansi ini. Seperti
berperilaku anti terhadap organisasi
perbaikan perilaku secara sistematis terjadi
(Argryls, 1964).
pada penyelenggaraan kontrak ditentukan
dikhianati
yang
principal.
pada
akhirnya
No.4. Principal dan manajer memilih hubungan stewardship, adalah
hubungan
hasilnya
principal
–
steward yang nyata didesain untuk memaksimalkan kinerja potensial dari kelompok.
the
agency,
akan menimbulkan rasa frustasi manajer
tentang
model
dalam
insentive
mencatat
inducing
perubahan
dalam hasil dan dapat terjadi dalam ketidakhadiran
dari
interaksi
yang
berulang. a. Pendekatan Akuntansi Tradisional terhadap Study Stewardship Injiri
(1975)
mendifinisikan
akuntansi sebagai sistem yang didesain 2.4. Dasar-Dasar Perilaku Akuntansi
untuk memperhalus hubungan diantara
Stewarship dan Usulan Program
kepentingan
Penelitian
mengidentifikasi 3 kelas dari partisipan:
:
Apakah
yang
Dimaksud dengan Akuntabilitas? Umumnya akuntabilitas
dipercaya membedakan
perusahaan.
Injiri
Akuntan, orang yang mengukur kinerja
bahwa
ekonomi dan akuntor (steward) adalah
sistem
orang yang bertanggungjawab terhadap -75-
Majalah Ilmiah INFORMATiKA Vol. 1 No. 2 Mei 2010 seseorang. Sejak hubungan akuntabilitas
c . Tinjauan Konsep Stewardship Theory
diciptakan dengan banyak cara: dengan
Sekitar tahun 1957, pendekatan
kontitusi, dengan hukum, dengan kontrak
stewardship telah dipakai sebagai suatu
langganan atau kewajiban moral yang
pendekatan untuk menentukan titik berat
sama. Injiri mengklaim”...ini tidak akan
utama dari suatu laporan keuangan. Hal ini
menjadi pernyataan yang berlebihan untuk
didasarkan pada suatu konsep bahwa
menyatakan bahwa kehadiran masyarakat
manajemen
ditemukan
dianggap
dalam
jaringan
kerja
dari
suatu
perusahaan
bertanggungjawab perusahaan
kepada
akuntabilitas. Interaksi steward secara
pemilik
(Susanto,1994).
tidak langsung dan sering kurang “face to
Selanjutnya Injiri (1975) memperjelas
face” communication.
konsep tersebut dengan mengidentifikasi
b. Pendekatan Alternative bagi Study
tiga bentuk, dalam hubungan akuntabilitas (pertanggungjawaban
Stewardship
keuangan
Seseorang adalah steward jika ia
perusahaan), yaitu keberadaan Accountant,
dipercayakan bersama dengan modal yang
Accoutee, dan Accountor. Ketiga partisan
lain dan ada kesempatan di masa yang
tersebut saling berinteraksi dalam suatu
akan datang untuk mengembalikan modal
jaringan akuntabilitas. Accountant adalah
itu. Akuntansi stewardship memperluas
pihak yang mengukur kinerja ekonomi,
sejarah
Accountee (steward) yaitu pihak yang
panjang
bagi
ekonomi
dan
pertukaran sosial dalam kelompok kecil
bertanggungjawab,
yang meliputi banyak aktivitas seperti
(principal) pertanggungjawaban diberikan
memelihara
atas apa yang telah dikerjakan dalam
anak
(termasuk
memberi
kepentingan dari berbagai rasa dalam
dan
Accountor
organisasi tersebut.
hidup adalah tidak dapat disangkal, bahwa
Stewardship Theory diperkenalkan
manusia punya perkembangan mental
sebagai teori yang berdasarkan tingkah
khusus
dengan
laku, prilaku manusia (behavior), pola
pemeliharan, menggunakan dan berhak
manusia (model of a man), mekanisme
atas sumbernya). Kita berpendapat bahwa
psikologis
akuntansi
kekuasaan) dalam sebuah organisasi yang
yang
berhubungan
stewardship
meningkatkan
(motivasi,
identifikasi
kepercayaan dengan memperluas steward
mempraktikan
(accountors) dan orang yang mempercayai
aspek yang memainkan peranan penting
(accountee’s)
supaya
bagi sebuah pencapaian tujuan. Teori ini
mengembangkan kepercayaan dan perilaku
berakar dari ilmu psikologi dan sosiologi
terpercaya.
yang mengarah pada sikap melayani
-76-
agar
kepemimpinan
dan
sebagai
Menuju Teori Stewardship Manajemen (FX Anton) (steward) (Donalson dan Davis, 1989-
kepentingan
1991).
(prinsipal).
perusahaan
Masing-masing Stewardship
merupakan
dan
pihak
pemilik
bersedia
suatu
mempertaruhkan perbedaan kelas dan hak
pandangan baru tentang mengelola dan
istimewa yang menjadi simbol eksistensi
menjalankan organisasi, suatu pergeseran
mereka
pendapatan pada konsep kepemimpinan
rangkaian nilai-nilai dan menciptakan
dan manajemen yang ada sekarang dari
sikap pro organisasional dan rasa memiliki
konsep mengendalikan dan mengarahkan,
yang tinggi untuk memperoleh manfaat
ke arah konsep pengaturan, kemitraan dan
yang ditujukan langsung kepada organisasi
kepemilikan secara bersama oleh anggota
dan tidak untuk tujuan individu, sehingga
atau tim dalam organisasi, yang merasa
tercipta lingkungan kerja dimana setiap
organisasi
miliknya
anggota organisasi berpikir dan bertindak
ataupun satu kesatuan yang tidak dapat
seperti seorang pemilik yang senantiasa
dipisahkan dari diri sendiri.
menjaga dan berorientasi pada tujuan
menjadi
sesuatu
Lebih jauh Donaldson dan Davis menggambarkan Theory
bahwa
didefinisikan
situasi
mengejar
penghayatan
organisasi jangka panjang.
Stewardship
sebagai
dalam
Stewardship mengasumsikan
Theory
hubungan
yang
antara
kepentingan
lebih
kinerja perusahaan, sehingga fungsi utilitas
prinsipal.
akan maksimal. Asumsi penting dari
Kondisi ini didasari sikap melayani yang
stewardship adalah pengelola meluruskan
demikian besar dibangun oleh steward.
tujuan sesuai dengan tujuan pemilik.
Sikap melayani sebagai suatu sikap yang
Pengelola
menggantikan kepentingan pribadi dengan
kesepakatan dan kepentingan bersama.
pelayanan sebagai landasan bagi pemilikan
Ketika terjadi benturan antara kepentingan
dan
(power).
dua pihak tersebut, steward akan berusaha
kembali
bekerja
sama
pemberdayaan,
karena
steward
mementingkan
kepentingan
penggunaan
Dengan
tetapi
kekuasaan
mengintegrasikan
pengurusan
pekerjaan,
akan
organisasi
kuat
dimana para steward tidak mempunyai pribadi
kesuksesan
ini
berperilaku
daripada merasa
menentangnya kepentingan
bersama
dengan benar, maka tujuan individu secara
berperilaku sesuai dengan perilaku pemilik
otomatis terpenuhi dengan sendirinya.
merupakan pertimbangan yang rasional
Steward
percaya
karena steward lebih melihat pada usaha
mereka
akan
kepentingan
disejajarkan
dengan
lebih
sesuai
kemitraan dan penggunaan kekuasaan
bahwa
menjadi
dengan
utama
dan
untuk mencapai tujuan organisasi dan -77-
Majalah Ilmiah INFORMATiKA Vol. 1 No. 2 Mei 2010 bukan tujuan individu. Namun demikian
d. Aspek Keperilakuan dalam
tidak berarti steward tidak mempunyai
Stewardship Theory
kebutuhan hidup. Untuk mempraktekkan
Dalam bagian ini menunjukkan
pendekatan ini, kunci utama terletak pada
asumsi berdasarkan model non korperatif
prinsipal, apakah prinsipal benar-benar
dari suatu perilaku dan perdebatan tentang
dapat meyakini dan mempercayai steward
bagaimana
yang
dapat diatasi dengan penggabungan secara
dipilihnya
dalam
membangun
kemitraan organisasi tersebut.
timbal
batasan-batasan
balik.
Garis
model
besar
ini
asumsi
Apa yang ada dalam pendekatan
berdasarkan model non korporatif pada
model stewardship ini, kontradiksi dengan
stewardship. Apabila tidak ada faktor yang
pendekatan model agency theory. Teori
dapat dipercaya dalam teori stewardship,
agensi mengindikasikan adanya hubungan
asumsi-asumsi berikut ini secara umum
yang tidak harmonis antara pengelola dan
dapat digunakan:
pemilik,
karena
dituangkan
sesuatu
dalam
bentuk
hal
harus
1. Self interest, sebagai contoh fungsi
kontraktual
individu hanya tergantung pada
formal kedua belah pihak. Teori keagenan mengasumsikan selalu
ingin
kepentingan
masing-masing memaksimalkan
individu.
konsumsinya sendiri.
pihak
2. Non satifacation, sebagai contoh,
manfaat
individu dapat selalu menambah
adanya
utiliti dengan kenaikan konsumsi,
Karena
perbedaan kepentingan tersebut, prinsipal
dan
hanya mendelegasikan beberapa otorisasi
3. Contless
pembuatan
keputusan
kepada
agen
domain
cognition,
independent
sebagai
contoh,
(Tjahyono,1995). Hubungan keagenan ini
hubungan antara tindakan agen dan
memerlukan spesifikasi insentif (reward),
utilitinya
monitoring dan pembatasan hubungan
memperhatikan
yang bermuara pada minimalisasi agency
hubungannya.
cost. Sementara kontrak kerja yang dibuat
Berdasarkan asumsi-asumsi diatas,
antara agen dan prinsipal menimbulkan
pembuat keputusan sering diasumsikan
beberapa
tidak
permasalahan
antara
lain
dipahami
mengalami
tanpa keruwetan
kesulitan
dalam
masalah-masalah
secara
terjadinya ketidakseimbangan informasi
memecahkan
(asimetrys information) dan penyimpangan
optimal,
atau
moral yang dilakukan oleh agen (moral
informasi
menggunakan Teori
hazard).
Sebagai tambahan, dalam mengasumsikan
dalam
penggabungan Bayes.
pilihan individual, current models sering
-78-
Menuju Teori Stewardship Manajemen (FX Anton) memasukkan sebagai
asumsi-asumsi
strategi
individu
tambahan
bagaimana
memperluas
perilaku
penyelesaian
Konsekuensi-konsekuensi standar budget agar prestasi manajer tampak baik: 1. Budget standar dibuat tampaknya
kelompok.
menantang
Organisasi
yang
kompleks
2. Informasi
akuntansi
yang
berdasarkan pendekatan manusiawi adalah
dilaporkan
merupakan hasil adaptasi beberapa tahun
prestasi manajer tampak baik.
yang lalu. Dihipotesiskan bahwa masalah -
dimanipulasi
agar
3. Perilaku manajer akan dirubah
masalah tidak hanya diselesaikan oleh
yang
adanya perubahan biologi dan neurologi
karena ia memaksimumkan angka
tapi juga adaptasi dalam kesadaran sosial.
akuntansi (kepentingannya sendiri
Manusia
daripada kepentingan organisasi
mempunyai
pengertian
kekhususan
dan
yang sangat tinggi untuk
menimbulkan
kerugian,
secara menyeluruh dan baik).
membangun mekanisme perlakuan dengan
Idealnya masing-masing karyawan
masalah sosial sering juga diterapkan
harus diinformasikan tingkat prestasi yang
dalam kerjasama.
harus
Beberapa
pengukuran
biasanya
disempurnakan.
penyelesaian
Dalam
kasus
pekerjaan,
seperti
berhubungan dengan dua masalah yaitu
manajemen devisional, interval pelaporan
kekurangan dan kontaminasi. Lebih baik
akan seimbang dengan evaluasi manajer
menggunakan lebih dari satu pengukuran
akan selalu sering ketika ia merasa
prestasi, karena pengukuran ganda dapat
terancam dan merasa terlalu jarang jika ia
mengurangi kekurangan dan karena efek
mendapatkan waktu tidak tepat untuk
kontaminasi harus dihubungkan untuk
umpan
membedakan area sehingga lebih jelas.
perbaikan.
balik
atau
pengakuan
dari
Ukuran yang cocok harus ditentukan untuk
Sentral isue dalam sistem reward
memperkirakan bagaimana prestasi aktual
adalah distribusi penghargaan sehingga
itu dikatakan baik. Misalnya, semua divisi
mereka
diharapkan untuk mencapai ROI yang
terhadap motivasi individu untuk ambil
sama,
bagian dan berusaha pada aktivitas yang
jika
bagaimana
standar mereka
ini
digunakan
ditentukan
mempunyai
dampak
positif
kapan
diinginkan
oleh
manajemen
puncak
individu akuntansi digunakan bersiap-siap
organisasi
agar
menciptakan
sistem
menghadapi standar yang mana hasil tidak
penghargaan yang efektif, merupakan
dapat dimonitor, hal ini biasa digunakan
suatu yang mendasar bila organisasi
informasi budget untuk menyusun standar.
memiliki sistem penghargaan yang efektif -79-
Majalah Ilmiah INFORMATiKA Vol. 1 No. 2 Mei 2010 untuk memperkirakan prestasi karyawan.
2.
Orang yang dimotivasi oleh faktor
Jika sistem penilaian prestasi tidak masuk
intrinsik kemungkinan besar menjadi
akal atau tidak valid, penghargaan yang
steward
didistribusikan atas dasar tersebut akan
principal
langsung rusak dan sedikit berdampak
dengan yang dimotivasi oleh faktor
pada motivasi.
ektrinsik. 3.
3
Berdasarkan definisi bahwa Agency Theory
merupakan
suatu
teori
yang
dibandingkan
dengan
organisasi,
dalam hubungan dengan principal /
yaitu principal dan agen, sedangkan
pengenalan
Stewardship Theory merupakan teori yang
organisasi.
dimana
dengan
kemungkinan besar menjadi steward
steward
situasi
steward
tinggi
menjelaskan hubungan antara dua pihak
menggambarkan
/
hubungan
Orang yang mempunyai pengenalan yang
Kesimpulan
dalam
dibandingkan yang
rendah
dengan dengan
para
manajer atau eksekutif sebagai steward
Daftar Pustaka
untuk bertindak sesuai keinginan principal.
Anthoni, Denda Bedford, Management Control System, Erlangga, Jakarta, 1990.
Model yang dipilih agen dan principal dalam pengambilan keputusan ada empat macam: a. Minimalisir biaya potensial b. Agen bertindak oportunistik c. Prinsipal bertindak oportunistik d. Memaksimalkan
kinerja
potensial Beberapa proposisi yang diusulkan berhubungan
dengan
psikologis
dan
sosiologis
dalam
Orang yang memiliki dimotivasi oleh tingginya besar
kebutuhan
menjadi
kemungkinan
steward
hubungan
principal
dibandingkan
dengan
dalam steward
yang
tidak
dimotivasi oleh tingginya kebutuhan.
-80-
John W. Dichaut and Kevin A. Mc. Cabe, The Behavioral Foundation of Stewardship Accounting and a Proposed Program of Research : What is Accountability?, Behavioral Research in Accounting Vol. 9, page 60-87, 1997.
faktor-faktor
penggunaan Stewardship Theory: 1.
James H. Davis, F. David Scoorman dan Lex Donalson, Toward a Stewardship Theory of Management, Academy of Management Review Vol. 22, No. 1, page 22-47, 1997.
Lex Donaldson and James H. Davis, Stewardship Theory or Agency Theory : CEO Governance and Shareholder Returns, Australian Journal of Management, Vol. 16, page 49-64, 1 June 1991. Vernon Kam, Accounting Theory, California State University Haywand, California, 1989.