MEKANIKA FLUIDA
Zat dibedakan dalam 3 keadaan dasar (fase), yaitu: 1. Fase padat, zat mempertahankan suatu bentuk dan ukuran yang tetap, sekalipun suatu gaya yang besar dikerjakan pada benda padat. 2. Fase cair, zat tidak mempertahankan bentuk yang tetap melainkan mengikuti bentuk wadahnya. Tetapi seperti halnya fase padat, pada fase ini zat tidak dengan mudah dapat dimampatkan, dan volumenya dapat diubah hanya jika dikerjakan gaya yang sangat besar pada zat cair. 3. Fase gas, zat tidak tidak mempunyai bentuk maupun volume yang tetap, tetapi akan berkembang mengisi seluruh wadah.
Ferianto Raharjo - Fisika Dasar - Mekanika Fluida
Karena fase cair dan gas tidak mempertahankan suatu bentuk yang tetap, keduanya mempunyai kemampuan untuk mengalir; dengan demikian disebut fluida. Dalam mekanika fluida akan dibahas sifat-sifat fluida yang berhubungan kengan kemampuannya untuk mengalir, meliputi statika fluida untuk zat alir yang diam dan dinamika fluida untuk zat alir yang bergerak.
STATIKA FLUIDA Kerapatan dan Berat Jenis Kerapatan suatu benda, ρ, didefinisikan sebagai massa per satuan volume: m ρ= v dengan m adalah massa benda dan v adalah volumenya. Satuan kerapatan adalah kg/m3. Berat jenis suatu benda didefinisikan sebagai perbandingan kerapatan benda tersebut terhadap kerapatan air pada suhu 4° C. Berat jenis adalah besaran murni tanpa dimensi maupun satuan.
Ferianto Raharjo - Fisika Dasar - Mekanika Fluida
Contoh 1: Berapakah massa bola besi pada dengan kerapatan 7800 kg/m3 yang mempunyai jari-jari 18 cm? Penyelesaian:
STATIKA FLUIDA Tekanan dalam Fluida Tekanan, P, didefinisikan sebagai gaya per satuan luas, dengan gaya F dianggap bekerja secara tegak lurus terhadap luas permukaan A: F P= A Satuan tekanan adalah N/m2 atau pascal (Pa).
Ferianto Raharjo - Fisika Dasar - Mekanika Fluida
Sebagai contoh perhitungan tekanan, seorang dengan berat 60 kg yang kedua telapak kakinya menutupi luasan 500 cm2 akan mengakibatkan tekanan terhadap tanah sebesar m.g F (60 kg).(10 m/s2) P= A = = = 12.000 N/m2 A (0,05 m2) Jika orang tersebut berdiri dengan satu kaki, gayanya akan tetap sama tetapi karena luasannya menjadi setengah, maka tekanannya akan menjadi dua kalinya yaitu 24.000 N/m2.
Fluida menggunakan tekanan ke semua arah. Pada titik tertentu dalam fluida diam, tekanan sama untuk semua arah. Tekanan pada salah satu sisi harus sama dengan tekanan pada sisi yang berlawanan. Jika tidak sama, jumlah gaya yang bekerja tidak akan sama dengan nol, dan benda akan bergerak sampai tekanan yang bekerja menjadi sama.
Ferianto Raharjo - Fisika Dasar - Mekanika Fluida
Sifat penting lain pada fluida diam adalah gaya yang disebabkan oleh tekanan fluida selalu bekerja secara tegak lurus terhadap setiap permukaan yang bersentuhan. Jika ada komponen gaya yang sejajar dengan permukaan benda padat, permukaan tersebut akan menggunakan gaya balik terhadap fluida yang juga mempunyai komponen sejajar dengan permukaan tersebut. Komponen ini akan menyebabkan fluida tersebut F⁄⁄ mengalir, ini bertentangan dengan asumsi bahwa fluida F⊥ tersebut dalam keadaan diam.
Tekanan dalam fluida yang mempunyai kerapatan seragam akan bervariasi terhadap kedalaman. Tekanan yang disebabkan oleh cairan pada kedalaman h, disebabkan oleh berat cairan di atasnya. Sehingga gaya yang bekerja pada luasan bawah adalah F = m.g = ρ.A.h.g.
A h
A
Kemudian tekanan, P, adalah ρ.A.h.g F = ρ.g.h P= = A A Persamaan P = ρ.g.h dapat digunakan untuk menentukan perbedaan tekanan, ∆P, pada kedalaman yang berbeda dengan ρ menjadi kerapatan rata-rata: ∆ P = ρ.g.∆h
Ferianto Raharjo - Fisika Dasar - Mekanika Fluida
Contoh 2: Permukaan air pada tandon air 30 m di atas kran air dapur sebuah rumah. Hitunglah tekanan air pada kran tersebut! Penyelesaian:
STATIKA FLUIDA Prinsip Pascal Prinsip Pascal menyatakan bahwa tekanan yang dikerjakan pada suatu fluida akan menyebabkan kenaikan tekanan ke segala arah dengan sama rata. Pascal, Blaise (1623-1662)
Ferianto Raharjo - Fisika Dasar - Mekanika Fluida
Dengan prinsip ini, sebuah gaya yang kecil dapat digunakan untuk menghasilkan gaya yang besar Fin Fout dengan membuat luas penampang keluaran Ain Aout lebih besar daripada luas Pout Pin penampang masukan. Hal ini terjadi karena tekanan pada masukan dan keluaran akan sama pada ketinggian yang sama. Dengan demikian, akan diperoleh Pin = Pout Fout Fin = A Ain out
atau,
Aout Ain
=
Fout Fin
Contoh 3: Sebuah alat tekan hidrolik yang memiliki luas penampang penghisap besar, A1 = 200 cm2 dan luas penampang penghisap kecil, A2 = 5 cm2. Gaya sebesar 250 N dilakukan pada penghisap kecil, berapakah gaya yang terjadi pada penghisap besar? F2 A2
Penyelesaian:
Ferianto Raharjo - Fisika Dasar - Mekanika Fluida
F1 A1
STATIKA FLUIDA Gaya Apung (Bouyancy) dan Prinsip Archimedes Berat benda yang tenggelam di dalam fluida terlihat lebih ringan daripada saat benda tersebut berada di luar fluida. Hal ini terjadi karena ada gaya apung ke atas yang dikerjakan oleh fluida. Gaya apung terjadi karena tekanan dalam sebuah fluida naik sebanding dengan kedalaman. Dengan demikian tekanan ke atas pada permukaan bawah benda yang tenggelam lebih besar daripada tekanan ke bawah pada bagian permukaan atas.
Pada permukaan atas kubus, Fluida melakukan tekanan sebesar P1 = ρ.g.h1, sehingga gaya yang F1 diakibatkan oleh tekanan adalah h1 A F1 = P1.A = ρ.g.h1.A h2 Pada permukaan bawah kubus, A Fluida melakukan tekanan sebesar F2 P2 = ρ.g.h2, sehingga gaya yang diakibatkan oleh tekanan adalah F2 = P2.A = ρ.g.h2.A Selisih gayanyadisebut sebagai gaya apung, FB, yang bekerja ke atas dan mempunyai besar FB = F2 – F1 = ρ.g.A.(h2 – h1) = ρ.g.A.h = ρ.g.V Dengan demikian, gaya apung pada kubus sama dengan berat fluida yang dipindahkan, yang dikenal dengan prinsip Archimedes.
Ferianto Raharjo - Fisika Dasar - Mekanika Fluida
STATIKA FLUIDA Apungan dan Prinsip Archimedes Prinsip Archimedes menyebutkan bahwa gaya apung pada suatu benda yang dicelupkan dalam sebuah fluida sama dengan berat fluida yang dipindahkan oleh benda tersebut. Archimedes (287-212 B.C.)
Contoh 4: Balok kayu dengan kerapatan 0,6 g/cm3 berupa kubus dengan panjang sisi 10 cm terapung di atas air. Tentukan bagian kayu yang berada di bawah permukaan air. Penyelesaian:
Ferianto Raharjo - Fisika Dasar - Mekanika Fluida
DINAMIKA FLUIDA Aliran fluida dibedakan menjadi dua tipe, yaitu: 1. Aliran lurus (streamline) atau aliran laminar Terjadi jika aliran lancar, sehingga lapisan fluida yang saling berdekatan mengalir dengan lancar. Setiap partikel fluida mengikuti sebuah lintasan lurus yang tidak saling menyilang satu dengan lainnya. 2. Aliran turbulen atau aliran bergolak Di atas kecepatan tertentu, yang tergantung pada sejumlah faktor, aliran akan bergolak. Aliran ini dicirikan oleh ketidaktentuan, kecil, melingkar-lingkar seperti pusaran air yang disebut sebagai arus eddy atau kisaran.
DINAMIKA FLUIDA Laju Alir dan Persamaan Kontinuitas Laju alir massa didefinisikan sebagai massa fluida, ∆m, yang melalui titik tertentu per satuan waktu, ∆t, A1
υ1
∆L1
Volume fluida yang melalui titik 1, V1, yaitu yang melewati luasan A1 dalam waktu ∆t adalah A1.∆L1. Karena kecepatan fluida yang melewati titik 1 adalah υ1 = ∆L1/∆t, laju alir massa ∆m/∆t melalui luasan A1 adalah ρ1. ∆V1 ρ1.A1. ∆L1 ∆m = ρ1.A1.υ1 = = ∆t ∆t ∆t
Ferianto Raharjo - Fisika Dasar - Mekanika Fluida
Hal yang sama terjadi pada titik 2, yaitu yang melewati luasan A2, laju alir massa adalah ρ2.A2.υ2. A1
υ1
υ2
A2
∆L2
∆L1
Karena tidak ada aliran fluida di dalam dan/atau di luar sisi, laju alir melalui A1 dan A2 harus sama. Dengan demikian: ρ1.A1.υ1 = ρ2.A2.υ2 yang disebut persamaan kontinuitas. Jika ρ1 = ρ2, maka persamaan kontinuitas menjadi: A1.υ1 = A2.υ2
Contoh 5: Pipa dengan penampang lingkaran penuh berisi air seperti pada gambar. Diketahui diameter D1 dua kali diameter D2. Jika diketahui kecepatan aliran V1 = 5 m/s, hitunglah kecepatan aliran V2! D1
V1
Penyelesaian:
Ferianto Raharjo - Fisika Dasar - Mekanika Fluida
V2
D2
Contoh 6: Seberapa besar ukuran pipa pemanas jika udara yang bergerak sepanjang pipa tersebut dengan kecepatan 3 m/det dapat mengisi udara lagi setiap 15 menit dalam sebuah ruangan dengan volume 300 m3? Asumsikan bahwa kerapatan udara tetap. Penyelesaian:
DINAMIKA FLUIDA Persamaan Bernoulli Bernoulli menyatakan bahwa bilamana kecepatan fluida tinggi, tekanannya rendah, dan bilamana kecepatannya rendah, tekanannya tinggi. Bernoulli, Daniel (1700-1782)
A1
υ1
∆L1
A2
υ2
∆L2
Jika tekanan pada 1 dan 2 diukur, akan diperoleh bahwa tekanan di titik 2 lebih rendah daripada tekanan di titik 1.
Ferianto Raharjo - Fisika Dasar - Mekanika Fluida
∆L1
∆L2 A2
A1
υ1
υ2 P2
P1
y2
y1
Fluida pada sisi kiri titik 1 mengerjakan tekanan P1 dan melakukan usaha sebesar: W1 = F1.∆L1 = P1.A1.∆L1
Pada titik 2, usaha yang dilakukan adalah: W2 = – P2.A2.∆L2 Tanda negatif menyatakan bahwa gaya yang bekerja pada fluida berlawanan dengan arah gerakan.
∆L1
∆L2 A2
A1
υ1 P1
υ2 P2 y2
y1
Usaha juga dilakukan pada fluida oleh gaya gravitasi. Untuk menggerakkan massa, m, dengan volume A1.∆L1 (=A2.∆L2) dari titik 1 ke titik 2, usaha yang dilakukan oleh gravitasi adalah: W3 = – m.g.(y2 – y1)
Usaha total yang dilakukan pada fluida adalah: W = W1 + W2 + W3 W = P1.A1.∆L1 – P2.A2.∆L2 – m.g.y2 + m.g.y1
Ferianto Raharjo - Fisika Dasar - Mekanika Fluida
Sesuai teorema usaha dan energi, usaha total yang dilakukan pada suatu sistem sama dengan perubahan energi kinetiknya, sehingga: 1 .m.υ 2 – 1 .m.υ 2 = 2 1 2 2 P1.A1.∆L1 – P2.A2.∆L2 – m.g.y2 + m.g.y1 Massa m mempunyai volume A1.∆L1 = A2.∆L2, sehingga: 1 .ρ.(A .∆L ).υ 2 – 1 2 1 1 2 2 2 .ρ.(A1.∆L1).υ1 = P1.A1.∆L1 – P2.A2.∆L2 – ρ.(A1.∆L1).g.y2 + ρ.(A1.∆L1).g.y1 Sehingga persamaan dapat dibagi dengan A1.∆L1 = A2.∆L2, untuk memperoleh: 1 .ρ.υ 2 – 1 .ρ.υ 2 = P – P - ρ.g.y + ρ.g.y 2 1 1 2 2 1 2 2
Setelah disusun ulang akan diperoleh: P1 + 1 .ρ.υ12 + ρ.g.y1 = P2 + 1 .ρ.υ22 + ρ.g.y2 2 2 Persamaan tersebut disebut persamaan Bernoulli.
Ferianto Raharjo - Fisika Dasar - Mekanika Fluida
Contoh 7: Air bersirkulasi ke seluruh rumah dalam sistem pemanasan air panas. Jika air dipompakan pada kecepatan 0,5 m/det melalui pipa berdiameter 4 cm di lantai dasar pada tekanan 3 atm, berapa kecepatan alir dan tekanan dalam pipa berdiameter 2,6 cm di lantai dua pada ketinggian 5 m. Penyelesaian:
Ferianto Raharjo - Fisika Dasar - Mekanika Fluida