21
III.
MATERI DAN METODE PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada 01 Desember 2015 sampai 31 Januari 2016 di Rumah Pemotongan Hewan Sapi Jagalan, Surakarta, Jawa Tengah.
B. Alat dan Bahan Penelitian Alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian ini antara lain yaitu pita ukur merk Butterfly yang digunakan untuk melakukan pengukuran tubuh sapi SIMPO, timbangan ternak merk Great Scale tipe XK-3190A7 dengan kapasitas 1 kg sampai 2000 kg, pilox merk Oxygen yang digunakan untuk memberi tanda pada tubuh sapi SIMPO, alat tulis yang dipergunakan untuk mencatat semua data hasil pengukuran selama penelitian dan sapi SIMPO dengan jenis kelamin jantan yang berjumlah 90 ekor, masing-masing kelompok umur yaitu 30 ekor sapi dengan pendugaan umur sapi melalui kondisi gigi dilihat dari pergantian antara gigi susu dengan gigi tetap yang disebut poel, yaitu pada poel 1 (1,5 – 2 tahun), poel 2 (2 – 3 tahun) dan poel 3 (3 – 3,5 tahun).
C. Persiapan Penelitian Pengambilan data ukuran tubuh ternak, bobot badan dan bobot karkas dimulai dengan mempersiapkan alat-alat ukur dan timbangan. Sebelum dilakukan pengukuran ukuran tubuh, terlebih dahulu melakukan penimbangan pada sapi. Selanjutnya, dilakukan pengukuran ukuran tubuh pada saat sapi berdiri tegak pada bidang datar. Cara pengukuran panjang badan dilakukan dengan menarik garis horizontal dari tepi depan sendi bahu sampai ke tepi belakang tulang tapis. Pengukuran lingkar dada dilakukan dengan cara mengikuti lingkaran dada tepat dibelakang bahu melewati gumba pada tulang rusuk ketiga sampai keempat pada sapi menggunakan pita ukur (Amano et al.,
21
22
1981). Kemudian, melakukan pengamatan umur sapi berdasarkan pengamatan gigi setelah mengalami proses penyembelihan dan penimbangan bobot karkas setelah pemisahan organ dalam, kepala, kulit dan kaki.
D. Pelaksanaan penelitian Pengambilan dan pengumpulan data dilakukan di RPH Sapi Jagalan, Surakarta, Jawa Tengah. Data yang diambil sebanyak 90 ekor sapi SIMPO Jantan. Hal yang dilakukan sebelum akan dilakukannya pengukuran tubuh melakukan penimbangan pada sapi terlebih dahulu. Selanjutnya, dilakukan pengukuran ukuran tubuh pada saat sapi berdiri tegak pada bidang datar (posisi ternak). Cara pengukuran panjang badan dan lingkar dada dapat dilihat pada gambar 5 dan 6 (Awaluddin dan Panjaitan, 2010). Hal yang dilakukan setelah itu adalah melakukan pengamatan umur sapi dengan mengamati gigi setelah ternak disembelih dan melakukan penimbangan terhadap bobot karkas pada sapi setelah disembelih. Sapi ditimbang dengan menggunakan timbangan yang berkapasitas 1 kg sampai 2000 kg.
E. Metode Penelitian dan Pengukuran Variabel 1. Pengukuran ukuran tubuh a) Pengukuran Panjang Badan
Gambar 5. Cara pengukuran panjang badan sapi (Awaluddin dan Panjaitan, 2010)
23
Cara melakukan pengukuran panjang badan (Gambar 5) yaitu dengan menyiapkan alat berupa pita ukur berbentuk lurus, kemudian sapi ditempatkan pada tempat yang rata dan pastikan berdiri tegak, mengukur panjang badan dengan menempatkan pita ukur lalu menariknya secara horizontal dari tepi depan sendi bahu sampai ke tepi belakang tulang tapis, setelah itu mencatat hasil pengukuran pada form yang tersedia. b) Pengukuran Lingkar Dada
Gambar 6. Cara pengukuran lingkar dada sapi (Awaluddin dan Panjaitan, 2010) Cara melakukan pengukuran lingkar dada (Gambar 6) yaitu dengan menyiapkan pita ukur dengan panjang minimal 200 cm, kemudian mengukur lingkar dada dengan cara melingkar mengikuti lingkaran dada atau tubuh tepat dibelakang bahu melewati gumba, memastikan ternak sudah dalam posisi yang benar dan keadaannya tenang, setelah itu mencatat hasil pengukuran pada form yang tersedia.
2. Penimbangan Bobot Badan Data bobot badan diperoleh dengan cara melakukan penimbangan berat badan ternak sewaktu masih hidup sebelum dipuasakan.
24
3. Penimbangan Bobot Karkas Data bobot karkas diperoleh dengan menimbang bagian tubuh ternak hasil pemotongan dikurangi darah, kepala, kaki (mulai dari carpus dan tarsus ke bawah), kulit, organ dalam seperti jantung, hati, paru-paru, limpa, organ-organ pencernaan dan organ-organ reproduksi.
F. Analisis Data Data hasil penelitian dihitung dan diolah dengan metode analisis korelasi dan regresi untuk mengetahui hubungan antara variabel bebas (X) yaitu ukuran tubuh sapi yang meliputi panjang badan dan lingkar dada terhadap variabel tidak bebas (Y) yaitu bobot badan dan bobot karkas. Seluruh proses analisis data dilakukan dengan bantuan program SPSS versi 17 dan Microsoft Excel. Angka koefisien korelasi (r) sederhana menunjukkan arah dan derajat keeratan hubungan antara variabel independen dan variabel dependen. Persamaan regresi sederhana menunjukkan bentuk hubungan secara matematis antara variabel independen dengan variabel dependen. Persamaan
regresi
merupakan
persamaan
matematik
yang
memungkinkan peramalam nilai suatu peubah tak bebas (dependent variabel) dari nilai peubah bebas (independent variabel). Model persamaan regresi linier sederhana dirumuskan sebagai berikut:
Y a bX Adapun perhitungannya adalah sebagai berikut: 1. Menghitung koefisien korelasi : r
x x Y Y 2 2 x x Y Y
25
2. Menghitung koefisien determinasi : R
2
2 x x Y Y 2 2 x x Y Y
3. Menghitung konstanta a :
y x 2 x y
n x 2 x
2
4. Menghitung konstanta b :
n xy x y 2 n x 2 x
Y = Variabel terikat a
= Konstanta, secara grafik menunjukkan intersep (garis potong kurva terhadap sumbu Y)
b
= Koefisien regresi yang menunjukkan besarnya pengaruh X terhadap Y, secara grafik menunjukkan slope (kemiringan garis regresi)
x = Variabel bebas r
= Koefisien korelasi
R2 = Koefisien determinasi 5. Menghitung analisis ragam a) Komponen penyusun tabel sidik ragam JK Regresi
= b xy 1 x y n
2
JK Total
y = y 2
JK Galat
= JK Total – JK Regresi
n
26
b) Menghitung nilai KT : KT Regresi
= JK Re gresi
KT Galat
= JKGalat
c) Menghitung F hitung : Fhitung
KT Re gresi KTGalat
DB Re gresi
DBGalat