Lingkungan Bisnis Tentang Peluang Bisnis Yang Tak Lepas Dari Teknologi Informatika
Oleh:
DITA BUDI KURNIAWAN
10.11.3946
STIMIK AMIKOM YOGYAKARTA 2011
KATA PENGANTAR Tiada kata yang dapat kami sampaikan kecuali rasa syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa hingga saat ini kami diberikan kesempatan untuk dapat menulis sebuah karya tulis, hanya karena rahmat yang diberikan-Nya kami dapat merangkai karya tulis ini hingga selesai. Apapun yang kami sajikan semoga selalu bermamfaat bagi para pembacanya. Kami sangat menyadari, karya tulis ini masih banyak kekurangan baik isi maupun teknik penulisan, oleh sebab itu, kritik, saran dan pendapat dari pembaca sangat kami harapkan. Kami pun berterima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung dan membantu dalam pembuatan karya tulis yang akan membahas tentang peluang bisnis yang terkait dengan Teknologi Informatika ini dapat di selesaikan.
Berbicara mengenai bisnis yang terkait dengan Teknologi Informasi maka tidak akan terasa asing lagi di telinga kita. Banyak sekali usaha bisnis yang dijalani oleh masyarakat kita mulai dari usaha kecil-kecilan, usaha menengah dan juga usaha yang besar menggunakan jasa Teknologi Informasi untuk mengelola bahkan memasarkan hasil usahanya kehalayak luas. Usaha bisnispun melingkupi berbagai jenis bidang dari transportasi, kuliner, bahkan photografi. Kali ini saya akan mengulas mengenai “ Bisnis fotografi yang tak lepas dari Teknologi Informasi ”. Fotografi merupakan hal yang berhubungan dengan seni. Arti fotografi sendiri menurut wikipedia Indonesia adalah proses atau metode untuk menghasilkan gambar atau foto dari suatu obyek dengan merekam pantulan cahaya yang mengenai obyek tersebut pada media yang peka cahaya. Fotografi berasal dari kata photography (dalam bahasa Inggris), yang berasal dari kata Yunani yaitu “Fos”: Cahaya dan “Grafo”: Melukis/menulis. Prinsip fotografi adalah memokuskan cahaya dengan bantuan pembiasan sehingga mampu membakar medium penangkap cahaya. Medium yang telah dibakar dengan ukuran luminitas cahaya yang tepat akan menghailkan bayangan identik dengan cahaya yang memasuki medium pembiasan (selanjutnya disebut lensa). Untuk menghasilkan intensitas cahaya yang tepat untuk menghasilkan gambar, digunakan bantuan alat ukur berupa lightmeter. Setelah mendapat ukuran pencahayaan yang tepat, seorang fotografer bisa mengatur intensitas cahaya tersebut dengan merubah kombinasi ISO/ASA (ISO Speed), diafragma (Aperture), dan kecepatan rana (speed). Kombinasi antara ISO, Diafragma & Speed disebut sebagai pajanan (exposure). Klasifikasi fotografi banyak sekali, salah satunya yaitu Fotografi Studio (Studio photography). Fotografi studio adalah jenis fotografi yang pada awalnya banyak dilakukan di dalam ruangan untuk menciptakan gambar sesuai keinginan fotografer. Fotografi jenis ini memerlukan banyak campur tangan teknis agar gambar yang dihasilkan benar-benar sesuai dengan yang direncanakan. Sejarah fotografi studio dimulai pada abad 19. Kurangnya pencahayaan membuat fotografer berpikir keras untuk merekayasa pencahayaan di dalam ruangan, seperti memantulkan cahaya matahari dengan pemantul besar dari jalan ke jendela. Namun penemuan pelat basah pada awal abad 20 membuat film menjadi lebih sensitif terhadap cahaya. Lalu dikembangkan oleh teater broadway dengan penggunaan setting dan penggunaan lampu studio. Hasilnya foto menjadi lebih dramatis dan artistik. Spesialisasi fotografi studio sebenarnya banyak sekali , hal tersebut terbentuk seiring penemuan teknik baru yang memberikan keleluasaan kepada fotografer untuk merekam
objek tertentu. Tetapi secara garis besar fotografi studio bisa digolongkan kepada spesialisasi berikut : •
fotografi potret
•
fotografi still life
•
fotografi fashion
•
fotografi interior
•
fotografi wedding
•
fotografi people
Keseluruhan spesialisasi ini terbagi lagi menjadi bagian yang lebih khusus. Misalnya fotografi still life dibagi menjadi fotografi otomotif, makanan, mesin, produk, dan sebagainya. Bisnis fotografi tidak akan mengalami kebangkrutan, karena fotografi sangat dibutuhkan oleh kita semua untuk banyak event. Contoh event yang membutuhkan jasa fotografi antara lain : pembuatan buku tahunan SD, SMP, SMA, maupun Universitas, untuk prawedding, iklan, majalah, berita koran, dll. Bahkan bisnis foto studio pun sangat dibutuhkan oleh halayak luas. Pada saat pembuatan buatan sim, ijasah, ktp, semua mempunyai syarat untuk mengumpulkan foto dan itu berarti bahwa jasa fotografi sangatlah dibutuhkan. Dalam fotografi studio, selain membutuhkan kamera sebagai alat utama. Fotografi studio atau yang sering disebut dengan foto studio juga membutuhkan komputer sebagai media untuk mengedit (mengubah foto yang diambil menjadi lebih baik hasilnya). Hal tersebut tentu saja tak luput dengan penggunaan software khusus yang menangani bidang fotografi. Salah satu contohnya yaitu penggunaan adobe photoshop ataupun photo scap.
Gambar sebelum diedit
Gambar setelah diedit Selain penggunaan software dalam mengeditan foto, layanan internet juga dibutuhkan untuk pemasaran bisnis fotografi yang akan kita jalankan. Melalui internet (pembuatan blog yang memuat bisnis fotografi kita) maka bisnis ini akan diketahui oleh banyak orang. Dengan diketahui banyak orang maka tidak menutup kemungkinan akan banyak berdatangan konsumen ke studio foto kita. Contoh kisah sukses dari foto studio tercermin dalam kehidupan “Zoni Mazni”. Beliau yang pada awalnya hanya coba-coba membuka usaha foto studio, tapi setelah 2 tahun berjalan, hasilnya lumayan. Beliau mendapatkan keuntungan bersih 2 – 3 juta / bulan, usaha Beliau ini diberi nama GUN’S Photo Studio, Spesialis menawarkan paket photo hemat dan murah, yaitu di Photo+Cetak 2R hanya 1.000,- dengan trik seperti ini ternyata menarik banyak kalangan terutama konsumen menegah bawah, seperti anak-anak, remaja dan orang tua yang ingin mengabadikan photo anaknya, karena dengan harganya yang 1000 rupiah sangat murah. Akan tetapi kenyataannya 1 orang konsumen minimal 46 x photo, ya mungkin karena murah tadi, “jadi mumpung harganya murah dan mumpung di studio” kata konsumen. Selain menawarkan paket hemat photo 1.000 dan PAS PHOTO 5.000 langsung jadi dan juga menerima cetak dari HP, kamera, Flashdisk dll. Untuk bisa memulai usaha ini tidaklah rumit, anda tinggal belajar sedikit mengoprasikan program photo editing, lalu memberikan vareasi frame pada photo yang akan dicetak. Adapun contoh Analisis Peluang Usaha atau rincian biaya yang dikeluarkan ataupun diterima sebagai untung, terlihat pada data dibawah ini.
Dengan melihat, membaca dan menyimak biaya yang dikeluarkan dan keuntungan yang didapat, diharapkan dapat dijadikan sebagai referensi kita untuk memulai bisnis dan mengubah pola pikir kita ke arah yang lebih luas lagi. Kesimpulan yang dapat ditarik dari penjabaran artikel mengenai “bisnis fotografi yang tidak lepas dari Teknologi Informasi” yaitu dalam pembelajaran kita untuk memulai bisnis, pembuatan atau pengeditan foto yang menjadi bisnis kita, bahkan penyebaran berita mengenai bisnis studio foto kita sangat bergantung pada Teknologi yang berkembang dibidang Informasi. Dengan demikian dapat terlihat jelas bahwa teknologi komputerisasi sangat memberikan dampak-dampak yang positif yaitu memberikan kemudahan kepada kita dalam berbisnis. Referensi : http://id.wikipedia.org/wiki/Fotografi_studio http://cetakphoto.blogspot.com/ http://www.infokomunitas.com/index.php? option=com_content&task=view&id=1050&Itemid=90