Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, Hamidan lillahi tabaraka wa ta’ala wa mushalliyan ‘ala rasulillahi Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Amma ba’du. Remaja kita “berguguran” hari-hari ini. Bukan dalam heroik perang. Bukan dalam perjuangan membebaskan Irian Barat. Bukan berjibaku melawan hegemoni dan penindasan bangsa lain. Juga bukan dalam terjal berliku dan onak duri keluar dari keadaan berkekurangan, miskin, dan lapar keluarga dan masyarakat. Mereka berguguran di jalanan dalam tawuran antarpelajar! Mengenaskan memang. Tetapi, apa mereka lantas patut untuk disalahkan? Sementara para orang tua mereka juga sering bentrok antarwarga kampung, hingga bahkan jatuh korban? Kadang-kadang hanya karena hal sepele. Polisi dan KPK bercicak-buaya bahkan hingga jilid dua? Antarpolitisi, tidak saja di gedung dewan terhormat, tetapi juga di televisi-televisi “berperang” sesamanya demi tetap terpilih pada pemilu mendatang. Lalu ke mana kita, para orang tua? Itulah yang ingin kami sentil pada edisi kali ini. Dengan sangat sederhana, memang. Tetapi semoga jiwa kita yang insyaAllah masih bersih mampu mencerna dan melihat jauh ke depan. Bahwa tegak berdirinya negara dan agama ini terletak di pundak paramuda remaja, anak-anak kita. Kalau tidak kita benahi mereka sekarang, lantas kapan lagi? Kritik dan Saran para pembaca tetap kami tunggu untuk perbaikan majalah ini. Bisa disampaikan via email di redaksi.alharomain@ gmail.com atau alharomainlazis @yahoo.co.id Wassalâmu’alaikum Warahmatullôhi Wabarakâtuh, Redaksi Sapa Redaksi
SUSUNAN PENGURUS LAZIS AL HAROMAIN Dewan Pembina: KH. M. Ihya’ Ulumiddin Indra Djati Sidi, Ph.D Drs. Arif Wibowo, M.Si Drh. H. Mukrom Drs. H. Junaidi Sahal Dewan Pengawas: Prof. DR. H. Nizarul Alim dr. H. Anas Mahfudz, Sp.An. Drs. H. Soehardjoepri, M.Si Dewan Pengurus: Direktur : Handaka Indra S., S.Si Wakil Direktur Penghimpunan : Muji Sampurno, S.Pd Wakil Direktur Distribusi : Siswo Widodo, S.Pd Wakil Direktur Media dan Informasi : Bahtiar HS, S.Com Staf Ahli : Eko Prasetyo, MT.; R. Utomo, SE. Samelan, AMd.; M. Anshor, ST Nuril Asyhuri, C.Ht; Masitha AS.,M.Hum Siti Djamilah, SE., M.Si; Agus Ulum, MT.
Dewan Redaksi
Pemimpin umum : Handaka Indra S.,SSi. Pemimpin Redaksi : Bahtiar HS, S.Com. Staf Redaksi : M. Qosim, Muji Sampurno,S.Pd, Masyhuda Al Mawwas. Masitha AS.,M.Hum, Mishad Khoiri, S.Pd. Desain Grafis : M. Mustain. Distribusi : Siswo Widodo, S.Pd, Ismail, Ghozali. Alamat Redaksi : Ketintang Barat I/27 Surabaya 60231 Email :
[email protected] website : www.lazisalharomain.com
ISSN 2302-1055 Rekening an. Lazis Al Haromain BSM Darmo 008 006 7259 Bukopin Syariah 880 0329 036 BRI Syariah 1002882112 BCA Syariah 0110006666 Bank Muamalat 0166115107
call center : 031-70518810
LAZIS AL-HAROMAIN SK Dinsos No. 460/1178/436.5.13/2008 VISI: Menjadi lembaga pengelola dana Zakat, Infaq, Shodaqoh, Wakaf dan sosial yang terpercaya, transparan, dan akuntabel dalam mewujudkan kesejahteraan umat. MISI: 1. Melakukan gerakan penyadaran ZIS, wakaf dan dana sosial untuk kesejahteraan umat. 2. Melakukan optimalisasi pengumpulan dan pendayagunaan ZIS, wakaf, dan dana sosial untuk berbagai kegiatan pendidikan dan dakwah . TUJUAN: 1. Memberikan daya dukung pendanaan dakwah, pemberdayaan ekonomi umat, dan peningkatan kualitas sumber daya umat. 2. Membangun dan membina kemandirian pesantren, yatim dan duafa . 3. Mewujudkan lembaga pengelola ZISWAFSOSIAL yang mengedepankan manajemen peningkatan mutu.
Lazis Al Haromain
22471A86
@Peduli_Dai
[email protected]
3 chakim-chakim.blogspot.com
Salam Pembaca Kapan Road to Mekkah di Surabaya? Serambi... 5 Tonggak Sejarah Tahun Hijriyah fokus utama ... 6 Menyelamatkan Iman Remaja Akhir Zaman mutiara hadits ... 9 Muhasabah al kayyis ... 11 Bintang di Surga refleksi ... 13 Benang Kusut Kekerasan Pelajar profil ... 17 KH. Maimoen Zubair : Gambaran sempurna dari pribadi yang santun dan matang mutiara alqur’an ... 22 Berfokus Kepada Allah zona pendidikan ... 24 Lima Tips Memilih Sekolah Sehat kajian niswiyah ... 26 Dadi Wong Wadon Sing Prigel! tombo ati ... 28 Menjauhi Kelalaian technopreneur ... 30 Kenapa Tidak Cepat Kaya??? konsultasi syariah ... 31 Masalah Yatim, Berhakkah Menerima Zakat serba-serbi ... 33 Sang Penemu (1) auladi ... 35 Memarahi Anak dengan Bijak liputan ... 37 keuangan ... 41
Assalamu’alaikum Wr. Wb. Alhamdulillah saya baru mengenal Al Haromain, banyak hal baru yang saya ketahui tentang para ustadznya, pesantrennya dan yang lebih saya kagumi adalah kesederhanaan para ustadznya. Dan juga saya banyak belajar ilmu agama Islam di Al Haromain, kebetulan saya muallaf tahun 2004. Majalah edisi kemarin yang bulan Oktober 2012 saya lihat ada iklan workshop Road to Mekkah yang diadakan di Batu, yang saya tanyakan kapan acara tersebut di adakan di Surabaya? Saya dan teman-teman mau ikut, terima kasih Fanny, Surabaya Wa’ailaikum salam Wb. Wr. Semoga Mbk Fanny istiqomah ya,,.untuk acara Road to Mekkah (RTM) Lazis Al Haromain bekerjasama dengan Wealth Institute sebuah lembaga training SDM dengan konsep psikologi transpersonal.Tahun 2010 yang lalu kita juga pernah adakan RTM di beberapa kota di Jatim –Jateng dan Alhamdulillah sekarang bisa adakan lagi. insyAlloh di Surabaya kita agendakan bulan November ini.Silahkan ajak teman sebanyakbanyaknya insyaAlloh bermanfaat. Pembaca Al Haromain bisa mengirimkan saran dan lain-lain ke redaksi Al Haromain via email:
[email protected] atau lewat SMS ke 085230169991 atau melalui BlackBerry PIN: 22471A86 atau follow twitter resmi Lazis Al Haromain: @Peduli_Dai
KANTOR PUSAT KOMPLEKS SENTRA DAKWAH AL HAROMAIN : Jl. Ketintang Barat I/27 Surabaya; Kantor Operasional LAZIS Al Haromain Pusat, Perum Ketintang Permai AB-5 Surabaya Telp. 031-81111841, 031-70518810 CABANG LAZIS AL HAROMAIN; Malang Raya : Jl. Surapati No. 96 Ngaglik Batu Malang, Telp. 0341-9110070; Kab. Tulungagung : Pesantren Darussalam, Jl. Panglima Sudirman VII/36L Tulungagung (a.n Ust. Karim, Hp. 081334782076); Kab. Jombang : Pesantren Al Washoya, Jl. Raya kertorejo, Ngoro Jombang Telp. 0321-4115728 (a.n Ust. Nasta’in, Hp. 081 515 642 315); Kab. Kediri : Pesantren Al Minhaj Wates Kediri (a.n. Ust. Habib, Hp. 0857 366 279 33); Kota Kediri : Jl. Penanggungan 47B Kediri (a.n. Ust. Hadi Nurrohman, HP. 081 2599 758 18); Kab. Gresik : Jl. Taman Angsana V/ 16 Taman pohon, Perum Kota damai Kedamean Gresik (a.n. Ust. Sulisman, Hp. 031 816 419 66); Kab. Pamekasan : Pesantren Darul Hijrah, Pamekasan Madura (a.n. Ust. Muzammil, Hp.081 805 0833 43); Kab. Bangkalan : Arosbaya Bangkalan (a.n. Ust. Fahd Abdurrohman, Hp. 0852 3158 9277) Dan Pesma Al Kayyis Jl.Raya Telang Kamal Bangkalan Hp.08123157406; Yogyakarta : Pesantren Alawiyah, Jl. Raya Solo Km 9, kembang Maguwoharjo Sleman Yogyakarta, telp. 0274 7483 780 (a.n. Ust. Syaiful, Hp. 081 550 333 98) UNIT PENGUMPUL ZAKAT (UPZ) LAZIS AL HAROMAIN; UPZ Kras Kediri : Jl. Raya Krass Kediri (a.n. Ust. Hadlirin, Hp. 081 3355 894 19); UPZ Lamongan : Ds. Guyangan Sugiyo Lamongan (a.n. Ust. Muhyiddin, Hp. 0322 77 35 736); UPZ Tuban : LPI Wildani, Ds. Kenanti Tambakboyo Tuban (a.n. Ust. Widi, Hp. 0821 436 243 97); UPZ Gresik : : Jl. Gubernur Suryo 62, (Ust, Alam, 08123196461); UPZ Turen Malang : Jl. Kebon Alas No 450 Desa Pagedangan Turen Malang (0341 9091960 081938815445); UPZ Ngawi : MT. Al Haromain Mantingan Ngawi (a.n. Ust. Chumaidi, Hp. 081 335 462 005); UPZ Magetan : YPI Ulil Albab Parang Magetan, Telp. 0351 77 40 424 (a.n. Ust. Munir, Hp. 0812 596 7912); UPZ Pasuruan : Tumpuk Sambisirah, Wonorejo Pasuruan (a.n. Us. Mu’thi, Hp. 081 334 142 567); UPZ Banyuwangi : Jl. Kyai Ach. Cholil 4, Canga’an Genteng Wetan, genteng banyuwangi (a.n. Ust. Muhajir, Hp. 081 803 456 281); UPZ Solo : MT AL Haromain, Teras Boyolali Solo (a.n. Ust. Akhmad Syarifuddin, Hp. 081 393 518 933); UPZ Bojonegoro : LPI At Tibyan, Tulungrejo, trucuk Bojonegoro (a.n. Ust. Muhibbulloh, Hp. 0812 333 060 95)
4
serambi
Tonggak Sejarah Tahun Hijriyah
M
enurut pendapat ulama yang masyhur pendapat para ulama bahwa perencanaan bahwa ide penetapan tarikh Islam hijrah dimulai sejak bulan muharram. (Tahun Hijriyah) dilakukan oleh Rasulullah shalallahu alaihi wasallam memulai Khalifah Umar Bin Khathab radhiyallahu anhu perjalanan hijrahnya pada akhir bulan shafar yaitu pada tahun 17 H. Bermula dari adanya pada hari Kamis malam Jum’at keluar kota surat sahabat Abu Musa Al-Asy’ari yang tidak Mekah menuju gua Tsur. Dan keluar dari gua dibubuhi tanggal pengiriman sehingga Tsur tanggal 2 Rabi’ul Awal menempuh menyulitkan Khalifah Umar untuk mengurutkan perjalanan menuju Madinah. Sampai di prioritas jawaban atas surat-surat yang Madinah pada tanggal 12 Rabi’ul Awal. masuk. Kemudian Khalifah Umar Pertimbangan lain dari penetapan bulan mengumpulkan para Ulama pada waktu itu Muharram sebagai awal tarikh Islam adalah untuk membahas permasalahan tersebut dan pada bulan Dzulhijjah umat Islam menyusun tarikh Islam (Tahun Hijriyah). melaksanakan Ibadah Haji dan pada bulan Ada beberapa alternatif tentang kapan Muharram sudah kembali ke rumah masingdimulainya tahun hijriyah pada waktu itu, masing, sehingga bulan Muharram sebagai yaitu tahun kelahiran Rasulullah awal tarikh Islam akan mudah shalallahu alaihi wasallam, tahun dikenal dan diingat. kerasulan Rasululloh, tahun hijrah, Pada saat ini kita akan dan atau tahun wafatnya Rasulullah memasuki tahun baru 1434 H. Tentu shalallahu alaihi wasallam. Dengan kita akan selalu mengenang dan pertimbangan bahwa peristiwa mengambil hikmah dari tonggak hijrahnya Rasulullah dan para sejarah tersebut. Pada setiap Handaka Indra S. sahabat merupakan tonggak memasuki tahun baru hijriyah, kita Direktur sejarah perkembangan dakwah akan selalu ada semangat baru LAZIS al Haromain Islam, dimana kaum muslimin untuk mendakwahkan Islam, karena sebelum hijrah ke Yastrib (Madinah) kita tidak akan pernah hijrah dalam kondisi tertekan, tertindas, dan sebagaimana hijrahnya Rasulullah shalallahu terdzolimi, bahkan menjadi titik kulminasi alaihi wasallam dan para sahabat kala itu. penganiayaan terhadap umat Islam pada waktu Ada tiga hal yang harus kita lakukan sebagai itu. Sekiranya tidak berhijrah, maka Islam wujud semangat baru tersebut: 1. Introspeksi tidak akan ada selamanya di muka Bumi ini. diri untuk senantiasa memperbaiki diri, 2. Setelah berhijrah ke Madinah, kaum muslimin Selalu bersyukur karena masih diberi membangun kekuatan Islam baik secara kesempatan untuk beribadah kepada-Nya, 3. individu, masyarakat, dan bahkan negara. Menghindari dari hal-hal yang bersifat sia-sia, Kota Yastrib yang awalnya tertinggal dan mubadzir, muspro, atau bahkan maksiat, miskin berubah menjadi kota yang maju dan na’udzubillahimindzlik. makmur yang kemudian dikenal dengan Akhirnya, atas nama LAZIS AL-HAROMAIN Madinatul Munawwarah, bahkan menjadi ibu kami mengucapkan Selamat Tahun Baru Islam kota negara. Oleh karena itu ditetapkanlah 1434 H, mudah-mudahan Allah subhanahu awal tahun hijriyah adalah tahun dimana wata’ala memberikan taufiq dan hidayah-Nya, Rasulullah dan para sahabat berhijrah ke sehingga kita menjadi orang-orang yang Madinah. istiqamah dalam iman dan dakwah Adapun awal bulan dalam tahun hijriyah menegakkan agama-Nya, Amin. adalah Muharram. Hal ini karena menurut Wallahu a’lam.
5
fokus utama
B
ayangkan Anda sekarang berada di sebuah kapal laut dengan kapasitas melebihi muatan. Kapal yang hanya mampu mengangkut seratus penumpang itu, justru dinaiki 500 jiwa manusia. Tujuan Anda adalah sebuah Pulau A yang berjarak 100 km. Masinis kapal laut sudah memikirkan kemungkinan terburuk yang akan menimpa. Di tengah perjalanan, tiba-tiba badai datang menerjang. Kapal yang Anda tumpangi mulai oleng ke kanan dan ke bertahan menyelamatkan diri. Dan kiri. Kebocoran terlihat di lambung tujuan menjadikan Allah semata-mata kapal akibat jumlah penumpang sebagai Sang Penyelamat itulah yang melebihi kapasitas. Melihat air membuat Anda yakin mampu laut mulai masuk, para melewati derasnya lautan. penumpang serempak histeris. Jika fenomena di atas kita Kru kapal seketika menurunkan pindahkan kepada realitas remaja sekoci. Dan Anda kini beralih dari sekarang, maka kita akan dapati seorang penumpang kapal para remaja yang tidak memiliki menjadi manusia apung bersama tujuan selain impian duniawi. Harta, 15 penumpang selamat lainnya. kesenangan dan kekerasan Sedangkan jarak pulau hanya menjadi tujuan mereka dalam M. Pizaro Novelan Tauhidi sekitar 5 km. menafsirkan masa remaja. Redaktur Pelaksana Islampos.com Pertanyaannya adalah: apa Bayangkan! Alawy Yusianto Putra, yang dapat membuat Anda pelajar SMA 6 berusia 16 tahun selamat mengarungi ujian di tengah badai? itu, meninggal setelah dikeroyok oleh pelajar Berdo’a? Itu pasti. Berusaha sekuat tenaga? SMAN 70. Padahal kedua sekolah ini tergolong Itu harus. Tapi satu hal yang membuat Anda berdekatan dan termasuk lembaga pendidikan bergerak untuk berusaha menggapai tepian favorit di Jakarta. Sang ayah pun mengaku adalah karena Anda memiliki sebuah tujuan. Alawy adalah anak yang berbakti dan taat Tujuan itulah yang membuat Anda berusaha beribadah. Ia tak menyangka anaknya pergi semaksimal mungkin untuk selamat. Tujuan begitu cepat karena Alawy tergolong anak ingin kembali berkumpul kepada keluarga pembenci tawuran. “Ia sama sekali tidak suka itulah yang membuat Anda mati-matian tawuran,” katanya.
6
Yang memilukan adalah tidak ada rasa bersalah dari para pelaku tawuran. Hal itu terjadi ketika Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, M. Nuh, Rabu malam, 26 September 2012, menemui AD, pelajar SMK Kartika Zeni, yang ditangkap polisi terkait aksi tawuran yang menewaskan siswa SMA Yayasan Karya 66, Denny Januar. “Saya kaget dan shock. Tidak pernah menyangka waktu ditanya bagaimana perasaannya, dia bilang, ‘puas’ sudah membunuh,” kata M. Nuh. Selain kasus kekerasan, fenomena pergaulan bebas juga masih enggan surut dari gaya hidup remaja kita. Kesehatan Reproduksi Remaja Indonesia (SKRRI) pada 2007 lalu menemukan, satu persen remaja wanita dan 6 persen remaja pria mengaku pernah melakukan seks di luar nikah. Tak heran, jumlah kehamilan dan kelahiran di kalangan remaja relatif tinggi hingga kini. Sebuah studi lainnya pada 2010 di daerah kota besar seperti Jakarta menunjukkan 20,6 persen remaja mengalami kehamilan dan kelahiran sebelum menikah. Menyedihkan, tapi inilah gambaran remaja akhir zaman. Melihat fenomena ini tentu umat Islam akan teringat pernyataan mantan PM. Inggris, Gleed Stones, tentang skenario perusakan generasi-generasi muda Islam. Bahwa dunia adalah cara ampuh memisahkan seorang remaja muslim dari agamanya. Lebih jauh ia berujar: “Percuma kita memerangi umat Islam, dan tidak akan mampu menguasainya selama di dada pemuda-pemuda Islam ini bertengger AlQur’an. Tugas kita sekarang adalah mencabut Al-Qur’an di hati-hati mereka, baru kita akan menang dan menguasai mereka.” Dari perkataan di atas, Stones tampaknya menyadari bahwa militansi pemuda-pemuda muslim menjadi mustahil untuk digoyang selama Al Qur’an tertancap di hati mereka. Al Qur’an bagi umat muslim jauh berbeda layaknya Injil bagi agama Kristen saat ini, karena Al Qur’an adalah kitab suci yang langsung turun dari Allah subhanahu wata’ala dan dijaga kesuciannya hingga akhir zaman. Sedangkan Injil tidak. Ia telah terdistorsi. Yang menarik adalah, menyikapi hal itu, Stones kemudian memutar haluan dari semula menyoroti kekuatan Al-Qur’an hingga
kemudian berpikir bagaimana menjauhkan umat muslim dari cahaya iman. Dan salah satu alat yang digunakan Stones adalah musik. Ya, industri hiburan yang kini menjadi Tuhan di Negara-negara Timur, khsususnya Indonesia. “Minuman keras dan musik lebih menghancurkan ummat Muhammad daripada seribu meriam. Oleh karena itu, tanamkanlah dalam hati mereka rasa cinta terhadap materi dan seks,” ujar Stones. Bayangkan saja! Pagi, siang, sore, malam, anak-anak muda Indonesia digempur oleh musik dari berbagai sisi, mulai dari TV, Handphone, Ipod, maupun kaset. Dan hampir 2 milyar video musik di-‘streaming’ lewat Yahoo!, AOL, MTV.com, dan portal video lainnya. Karenanya, tidak heran beberapa International Music Label dunia kemudian menjadikan Indonesia sebagai ladang subur untuk menanamkan investasinya dengan mendapatkan keuntungan yang tidak sedikit. Setidaknya ada 4 label besar yang bercokol di Indonesia, yakni EMI, Warner Music, Universal Music, dan Sony BMG Music Entertainment. Mengurai benang kusut ini memang tidak mudah. Dibutuhkan pendekatan sistemik dalam menangkal kerusakan remaja akhir zaman. Bahwa menyalahkan pihak luar juga harus dibarengi dengan membangun benteng kokoh di dalam keluarga. Jika kita perhatikan dan pelajari bagaimana pendidikan para ulama, maka kita akan dapati bahwa guru pertama mereka langsung diemban oleh orang tua. Sayyid Quthb misalnya, pernah berkata bahwa tidak ada suara lain saat ia bermain sewaktu kecil melainkan tilawah Qur’an yang dibawa oleh ibunya. Dan apa yang terjadi, dari visi AlQur’an yang diemban ibunya itulah, maka seluruh kakak beradik Sayyid Quthb menjadi hafizh Al-Qur’an. Bahkan Sayyid Quthb, Muhammad Quthb, Hamidah Quthb dan Aminah Quthb tidak saja menjadi hafiz, tapi juga menjalankan seluruh kandungan AlQur’an. “Kau tahu kenapa aku dihukum mati? Karena aku tidak hanya bersyahadat dengan lisan dan lidahku, tapi dengan seluruh jiwa dan ragaku,” jawab Sayyid Quthb sesaat sebelum dihukum mati. Subhanallah. Hal sama juga berlaku bagi Imam Syafi’i.
7
Imam an-Nawawi pernah menceritakan bagaimana peran orangtua perempuan di belakang penguasaan Imam Syafi‘i terhadap fiqh. Ibu Imam Syafi’i adalah seorang wanita berkecerdasan tinggi tetapi miskin. Namun kesetiaan berada di belakang sang anak lah yang menjadikan Imam Syafi’i menjadi ilmuwan sejati yang tetap dikenang hingga saat ini. Di Mekkah, Imam Syafi ‘i dan ibunya tinggal di dekat Syi‘bu al-Khaif. Di sana, meski hidup tanpa suami, sang ibu telah sukses menerjemahkan visi jangka panjang untuk membawa nama harum sang anak ke hadapan Allahu ta’ala. Sekalipun hidup dalam keprihatinan, hal itu tidak menghalangi sang ibu untuk menempatkan anaknya dalam kultur pendidikan agama terbaik di Mekkah. Sang ibu sadar, ia tidak memiliki banyak uang, namun kecintaannya terhadap Allah subhanahu wata’ala dan buah hatinya, mampu meluluhkan hati sang guru untuk rela mengajar Imam Syafi’i tanpa bayaran. Dan apa yang terjadi? Penguasaan Imam Syafi’i terhadap Islam berjalan seiring dengan kecintaan sang ibu terhadap pendidikan anaknya. Bayangkan! Imam Syafi’i kemudian
menjadi mufti di Mekkah meski baru berumur 15 tahun. Inilah yang sebenarnya dibutuhkan oleh keluarga muslim menghadapi fitnah akhir zaman dengan karateristik inflitrasi hedonisme yang marak di kalangan remaja kita. Para orangtua, pendidik, dan juga masyarakat luas dihadapkan pada tugas besar untuk menyadarkan para remaja apa tujuan mereka hadir di dunia. “Dan tidaklah Aku ciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah kepada-Ku.” (QS. AdzDzariyat: 56) Maka didiklah keluarga kita untuk menjadikan surga sebagai tujuan hidupnya, karena sungguh harga dunia amatlah kecil. Sekecil lautan ketika Anda yakin Allah subhanahu wata’ala akan menyelamatkan ke tepian. “Tidaklah dunia bila dibandingkan dengan akhirat kecuali hanya semisal salah seorang dari kalian memasukkan sebuah jarinya ke dalam lautan. Maka hendaklah ia melihat apa yang dibawa oleh jari tersebut ketika diangkat?” (HR. Muslim) Wallahu a’lam
Pemesanan Hubungi : 03181111841 atau Cabang LAzis Al Haromain di Kota Anda
8
mutiara hadits
Muhasabah Sabda Rasulullahi Shalallahu ‘alaihi wasallam
Artinya: Tidak beranjak tapak kaki seorang hamba pada hari Kiamat hingga dia ditanya (dimintai pertanggungan jawab empat hal) tentang umurnya untuk apa dia habiskan, tentang ilmunya untuk apa dia amalkan, tentang hartanya dari mana dia peroleh dan untuk apa dia infaqkan, dan tentang tubuh/fisiknya untuk apa dia gunakan. (HR. Tirmidzi) muhasabah adalah: upaya sadar yang Keterangan: dilakukan oleh seseorang untuk menghitung, Seorang muslim siapapun dia, apapun mengevaluasi apa yang ada pada dirinya dari statusnya, kaya atau miskin, berpangkat atau kelemahan dalam menjalankan kewajiban dan rendahan, seorang kyai atau santri, seorang ketaatan, termasuk lemahnya dalam guru atau murid, seorang berwajah tampan mensyukuri ni’mat serta banyaknya atau berwajah pas-pasan, cantik rupawan berbuat salah, khilaf, dosa, dan atau biasa-biasa saja, seorang bos/juragan maksiat. atau karyawan, dan seterusnya, bila Dengan kesadaran diri atas ingin terjaga dan terpelihara keimanan segala apa yang telah dilakukan oleh dan keislamannya sehingga menjadi seorang muslim selama hidup, maka seorang muslim yang tumbuh dan Oleh | Ust. Abdul Fatah ia minta ampun dari segala dosa, berkembang serta bisa istiqamah di Pembina MT Al Isyroq salah, khilaf, dan maksiat, mohon jalan yang diridlai oleh Allah subhanahu Gresik kekuatan kepada Allah dari segala wata’ala, maka perlu melakukan kelemahan serta ber’azam untuk memperbaiki Muhasabah. Apalagi kini kita sudah berada di diri dari segala kekurangan, keburukan, dan penghujung tahun 1433 H. Tidak terasa keteledoran selama ini. sebentar lagi tahun 1433 H akan pergi dan Muhasabah adalah salah satu sarana tahun yang baru 1434 H akan datang. Saat tazkiyatus nafs (pensucian jiwa), sedang yang tepat kalau kita bermuhasabah. pensucian jiwa adalah sebuah kewajiban yang tidak boleh diabaikan. Karena itu, muhasabah Makna Muhasabah Secara etimologi muhasabah berasal dari pun menjadi suatu keharusan bagi setiap muslim. kata: Sahabat Umar Ibnu Khattab radhiyallahu anhu berkata: Yang artinya menghitung atau berhitung. Sedangkan secara terminologi Islam
9
Terkait dengan Hadits di atas, maka kita perlu instropeksi diri tentang apa yang kita lakukan, kerjakan, dan amalkan, serta yang kita cari dan kita peroleh. Karena semua itu akan dimintai pertanggungan jawab di akhirat kelak ketika kita menghadapi pengadilan Allah subhanahu wata’ala. Sehubungan dengan hadits tersebut di atas yang perlu di muhasabahi di antaranya tentang: 1. Umur kita selama hidup dihabiskan untuk apa saja? 2. Ilmu yang kita cari dan yang kita dapatkan digunakan untuk apa saja? 3. Harta kita dari mana berasal dan untuk apa saja digunakan? 4. Jasad/tubuh/fisik kita, kita gunakan untuk apa saja? Maka dari itu muhasabah mempunyai peran yang sangat strategis bagi jiwa ini yang tidak dapat diremehkan oleh seorang muslim, yang antara lain: a) Menyadari hak-hak Allah yang harus ditunaikan oleh seorang hamba. Hal ini akan menumbuhkan keinsafan akan kerdilnya diri di hadapan Alloh, tidak layak takabbur, sudah seharusnya tunduk, karena diri ini butuh kepada Allah yang Maha Rahman dan Rahim. Hak-hak Allah adalah: · Untuk disembah dan tidak disekutukan. · Untuk ditaati dan tidak ditentang. · Untuk diingat dan tidak dilupakan. b) Muhasabah adalah salah satu sarana pemenuhan hak jiwa. Sebagaimana firman Allah yang artinya: “Sungguh beruntunglah orang yang mensucikan dirinya dan sungguh merugilah orang yang mengotorinya.” (QS. AsSyam: 9-10) c) Sarana meneropong salah dan cela diri. Barang siapa yang tidak mengetahui cela dan
10
kekurangan dirinya, maka ia tidak akan mampu membersihkan dan memperbaiki diri, karena ia selalu merasa baik dan sempurna. (na’udzu billah) Disebutkan dalam atsar yang artinya: Diantara bentuk kebahagiaan seseorang adalah ia sibuk mengurus cela dan kesalahan diri sendiri dan menghindari cela dan kesalahan orang lain. d) Sebagai sarana menapaki tangga ketaqwaan kepada Allah. Sebagaimana firman Allah yang artinya: “Wahai orangorang yang beriman, bertaqwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok, dan bertaqwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kalian kerjakan.” (QS. Al-Hasyr: 18) Imam Hasan Al-Bashri berkata: Seorang mukmin adalah supervisor bagi dirinya, dengan selalu bermuhasabah, instropeksi diri karena Allah. Sesungguhnya seseorang akan mudah hisabnya kelak di hadapan Allah karena selalu bermuhasabah di dunianya, dan sesungguhnya akan susah hisabnya dihadapan Allah bagi siapapun yang dalam hidup ini tidak mau berhitung dan bermuhasabah diri.
tanbihun.com
Artinya: Hitunglah dirimu sebelum kalian dihitung (di hadapan Allah) dan timbanglah amal-amal kalian sebelum amal-amal kalian ditimbang (di akhirat).
Semoga Alloh senantiasa menjaga iman kita sehingga dapat dan mampu untuk bermuhasabah serta instropeksi diri. Amin. Wallahu a’lam. Referensi. 1. Indahnya Bermuhasabah oleh Ibnu Jarir, LC. 2. Dzikrulloh-Durus Fir Raqaiq Wazzuhdi oleh Ibrahim Abdullah bin Saif Al-Mazru’i. 3. Taushiah Abina KH. M. Ihya’ Ulumiddin.
tarianbinbin.blogspot.com
al kayyis
T
iba-tiba datang musuh bernama Ibnu sahabat. Kita tidak pernah lalai dari kondisi Qumaiah dengan menunggang kuda, lalu yang telah melemahkan sekaligus menebas tangan Mush’ab hingga putus, merendahkan martabat kaum muslimin ini. sementara Mush’ab meneriakkan, Untuk itulah kita akan terus mempelajari “Muhammad itu tiada lain hanyalah seorang sirah Rasulullah dan para sahabatnya. Kita Rasul, yang sebelumnya telah didahului oleh juga mengajak umat untuk secepatnya beberapa Rasul.” (QS. Ali Imran: 144) kembali kepada sirah yang memukau ini Maka Mush’ab memegang bendera dengan sekaligus meninggalkan keterpurukan yang tangan kirinya sambil membungkuk selama ini memenjara mereka. Bukankah melindunginya. Musuh pun menebas tangan telah tiba masa di mana kaum muslimin akan kirinya itu hingga putus pula. Mush’ab meraih kembali kejayaan, kesejahteraan, dan membungkuk ke arah bendera, lalu dengan kemuliaan seperti Rasulullah dan para sahabat kedua pangkal lengan meraihnya ke dada meraihnya? sambil berucap, “Muhammad itu tiada lain Telah lama kita mengenal Umar bin hanyalah seorang Rasul, dan Khatthab r.a. Salah satu kader sebelumnya telah didahului oleh Rasulullah yang manusia tak akan beberapa Rasul.” pernah melupakan Lalu orang berkuda itu keistimewaannya. Kita pun telah menyerangnya ketiga kali dengan begitu lama mendengar kisah tombak, dan menusukkannya menakjubkan seputar Abu Bakar hingga tombak itu pun patah. r.a. dan Usman bin Affan r.a. Mush’ab pun gugur, dan bendera Perhatian kita juga sering jatuh. Ia gugur sebagai bintang tertarik untuk melihat secara dan mahkota para syuhada. seksama masa lalu mereka. Kisah di atas adalah kisah Yakni ketika mereka masih Oleh: tentang Mush’ab bin Umair, salah terkungkung dalam kegelapan I’tishom Abu Kayis satu sahabat Rasulullah jahiliyah dan belum mengenal Santri Ma’had shallallahu alaihi wasallam. Islam. Dan tidak hanya mereka Nurul Haromain Kisah di atas diriwayatkan oleh bertiga. Sekian banyak orangorang-orang terpercaya, sehingga nyata orang di sekitar Rasulullah adalah mereka kebenarannya. Ada beberapa pelajaran luar yang telah mengambil peran pada masa biasa dari figur seorang remaja bernama jahiliyah dengan segala corak kegelapannya. Mush’ab bin Umair ini. Di antara pelajaran itu Sebelum mencintai kebaikan mereka adalah ada yang sangat diperhatikan oleh pegiat orang yang membencinya. Sebelum mengenal kaderisasi dan pembinaan. keutamaan mereka adalah penyeru untuk Kita tidak memungkiri bahwa di sekitar melawannya. Sebelum menikmati kesegaran kita masih banyak orang yang tidak menaruh tauhid mereka adalah orang-orang yang perhatian pada pelajaran-pelajaran berharga meludahinya. Demikianlah, betapa jauh seperti ini. Kita tidak menutup mata bahwa perbedaan antara kehidupan dan kematian, masih banyak umat Islam yang lebih tertarik antara kegelapan jahiliyah dan cahaya Islam. untuk mengkonsumsi gosip tentang si fulan Tidaklah sama orang yang buta dengan atau si fulanah daripada menelaah sirah orang yang melihat, gelap gulita dengan
11
cahaya. Tidak pula sama yang teduh dengan yang panas. Begitu juga antara orang-orang yang hidup dan orang-orang yang mati. QS. Fathir: 19-22. Kemudian alam semesta senantiasa menghirup keharuman sejarah mereka. Dunia tidak akan pernah melupakan kedermawanan Abu Bakar r.a., keadilan dan kesederhanaan Umar r.a., serta dua raka’at yang di dalamnya Utsman r.a. menghatamkan Al-Qur’an. Ibarat orang yang buta, Islam kembali membuka mata mereka. Layaknya tanah yang kering nan tandus, tarbiyah Islam ibarat guyuran hujan yang membuatnya subur. Kemudian dari tanah itu tumbuh beraneka ragam tumbuhan yang menakjubkan. Dan kamu lihat bumi ini kering, kemudian apabila telah Kami turunkan air di atasnya, hiduplah bumi itu dan suburlah dan menumbuhkan berbagai macam tumbuhtumbuhan yang indah. QS. al-Hajj: 5. Seakan-akan mereka adalah kumpulan pakaian yang lusuh dan kumal, lalu Allah mentazkiyah mereka. Setelah itu Allah mewarnai mereka dengan sebuah warna yang hanya Dia berikan kepada siapa saja yang secara tulus menyembah-Nya. Shibghah (celupan) Allah. Dan siapakah yang lebih baik shibghahnya dari pada Allah? Dan hanya kepada-Nya-lah kami menyembah. QS. Al-Baqarah:138. Begitupun dengan Mush’ab bin Umair r.a. Sebelum memeluk Islam, ia seorang remaja Quraisy terkemuka, gagah, dan tampan. Para ahli sejarah bahkan melukiskannya dengan kalimat: “Seorang warga kota Makkah yang mempunyai nama paling harum.” Mush’ab bin Umair lahir dan dibesarkan dalam kesenangan dunia dan hidup serba berkecukupan, seorang pemuda yang sangat dimanjakan oleh ibunya, menjadi buah bibir gadis-gadis Mekkah dan menjadi idola di tempat-tempat pertemuan. Namun semua berubah saat dia mengenal Allah dan RasulNya. Tepatnya di bukit Shafa, di rumah Alarqam bin Abil Arqam. Di situlah dia bersama generasi Islam pertama mendapatkan taujih dan tarbiyah dari Rasulullah shallallahu alaihi wasallam. Namun perubahan yang terjadi dalam diri Mush’ab tidak serta merta mendapat dukungan dari keluarganya. Khunas binti Malik
12
(ibunda Mush’ab) adalah seorang yang berkepribadian kuat dan pendiriannya tak dapat ditawar atau diganggu gugat. Ia wanita yang disegani bahkan ditakuti. Ketika Mush’ab memeluk Islam, tiada satu kekuatan pun yang ditakuti dan dikhawatirkannya selain ibunya sendiri. Usaha Mush’ab untuk menyembunyikan imannya juga tak mampu bertahan lama. Akhirnya berbagai cara dilakukan ibunya agar Mush’ab kembali kepada agamanya yang lama dan meninggalkan Islam. Ibu yang masih sangat dicintainya bahkan pernah mogok makan agar Mush’ab merasa iba kemudian meninggalkan agama barunya. Mush’ab juga pernah dikurung dan dipenjara. Namun semua upaya itu tidak mampu menggoyahkan Iman pemuda Mekkah ini. Hingga pada akhirnya sang Ibu pun mengusirnya: “Pergilah sesuka hatimu! Aku bukan ibumu lagi.” Dengan tangisan haru Mush’ab bin Umair meninggalkan ibunya. Betapapun ia mencintai perempuan yang telah melahirkannya itu, tetapi ia tetap tidak bisa mengurangi cintanya yang lebih besar kepada Allah dan Rasul-Nya. Cinta sebagai buah dari keimanan. Dengan iman itulah dia mengetahui nilai serta porsi segala sesuatu selain Allah dan Rasul-Nya. Perjuangan dan ujian Mush’ab tentu tidak berhenti di sini saja. Bersama Rasulullah dan para sahabatnya, pemuda Mekkah ini menikmati setiap ujian yang menimpa umat Islam di periode awal dakwah. Pernah pada puatu hari ia tampil di hadapan beberapa sahabat yang sedang duduk di sekeliling Rasulullah shallallahu alaihi wasallam. Demi memandang Mush’ab, mereka menundukkan kepala dan memejamkan mata, sementara beberapa orang matanya basah karena duka. Mereka melihat Mush’ab memakai jubah usang yang bertambal-tambal, padahal belum hilang dari ingatan mereka— pakaiannya sebelum masuk Islam—tak ubahnya bagaikan kembang di taman, berwarna-warni dan menghamburkan bau yang wangi. Adapun Rasulullah menatapnya dengan pandangan penuh arti, disertai cinta kasih dan syukur dalam hati. Pada kedua bibirnya tersungging senyuman mulia seraya berkata, “Dahulu aku
bersambung ke halaman ... 16
hai-online.com
refleksi
Oleh : Mishad Khoiri Pembina Pesma Al Mukmin Malang
S
udah tiga hari ini Ahmad tidak mau masuk sekolah. Pelajar yang masih belajar di bangku kelas 1 salah satu SMP di Lamongan ini memang masih melankolis. Ketika ditanya orang tuanya, mengapa tidak mau ke sekolah, dia hanya bilang tidak berani. Bu Rachmah, ibunya, terus mengejar keterangan dari Ahmad tentang sebab tidak masuknya dia ke sekolah. “Tidak berani sama siapa?” tanya Bu Rachmah. Ahmad hanya menjawab singkat, “Pokoknya ndak berani, Bu.” Bu Rachmah tidak kurang akal untuk mengorek keterangan apa yang sebenarnya terjadi pada Ahmad, hingga dia meminta bantuan Hasan, kakak Ahmad. Memang tipikal Hasan yang pemberani agak beda dengan Ahmad yang agak penakut. Begitu diberitahu ibunya tentang masalah Ahmad, Hasan seolah paham akan apa yang dihadapi Ahmad. Tanpa membuang waktu dia pun bergegas menemui Ahmad yang seharian masih mengurung diri di kamarnya.
“Kelompoknya siapa yang mengancam kamu? Bilang saja!” begitu pertanyaan yang langsung dilayangkan Hasan kepada Ahmad. “Nggak…. nggak ada ...,” jawab Ahmad gugup. Hasan tidak ingin berlama-lama membiarkan Ahmad bermasalah dan mogok tidak mau sekolah. “Bilang saja! Nanti saya yang menyelesaikannya,” ujar Hasan menjamin. Tampaknya janji Hasan ini menggugah keberanian Ahmad untuk bercerita tentang masalah yang dihadapinya. Dengan terbata-bata, Ahmad pun bercerita, bahwa dia tidak masuk karena ancaman akan ditawur temannya. Permasalahannya sederhana, awalnya Ahmad punya masalah dengan Alfan temannya sekelas yang berujung perkelahian kecil di kelas. Karena merasa memiliki teman banyak, Alfan menghimpun temannya, termasuk yang berasal dari luar sekolah. Waktu pulang sekolah, Ahmad dihadang di tengah jalan dan dikeroyok. Sebenarnya Ahmad juga punya teman, tapi karena tidak imbang semuanya lari tunggang-langgang. Kejadian tersebut itulah yang membuat Ahmad takut terulang, hingga dia tidak mau masuk sekolah lagi. Besok harinya, Hasan mengantarkan Ahmad ke sekolah. Seolah paham, Hasan
13
sengaja memarkir motornya dan menurunkan Ahmad di depan sebuah warung, tempat mangkalnya anak-anak yang biasanya terlibat tawuran. Di depan anak-anak lain yang bergerombol, Hasan berkata lantang, “Siapa yang berani mengganggu Ahmad, adik saya, maka akan berhadapan dengan saya!” Sejak kejadian itu, Hasan sudah bebas di sekolah dan tidak ada yang mengganggunya lagi. Mungkin mereka yang mengancam Ahmad keder juga dengan tantangan Hasan yang memang cukup dikenal pemberani di dunia tawuran antarpelajar. ***
paradigmaut.wordpress.com
Apa yang terjadi di atas adalah sebuah fakta yang terjadi di sudut-sudut kehidupan para pelajar kita, terutama di tingkat SMP dan SMA. Cerita di atas adalah salah satu bentuk dari sekian macam kekerasan yang terjadi di dunia lain pelajar. Saya bilang dunia lain karena memang masih banyak pelajar kita yang berprestasi dan bisa diharapkan untuk menjadi generasi penerus harapan agama dan bangsa. Tapi di sisi lain, problema tawuran pelajar hingga kini masih berlanjut. Lalu mengapa tawuran pelajar itu bisa terus terjadi? Menurut Sander Diki Zulkarnaen, M.Psi terdapat sedikitnya 4 faktor psikologis mengapa seorang remaja terlibat perkelahian pelajar. Pertama, faktor internal. Remaja yang terlibat perkelahian biasanya kurang mampu melakukan adaptasi pada situasi lingkungan yang kompleks. Kompleks di sini berarti adanya keanekaragaman pandangan,
14
budaya, tingkat ekonomi, dan semua rangsang dari lingkungan yang makin lama makin beragam dan banyak. Situasi ini biasanya menimbulkan tekanan pada setiap orang. Tapi pada remaja yang terlibat perkelahian, mereka kurang mampu untuk mengatasi, apalagi memanfaatkan situasi itu untuk pengembangan dirinya. Mereka biasanya mudah putus asa, cepat melarikan diri dari masalah, menyalahkan orang/pihak lain pada setiap masalahnya, dan memilih menggunakan cara tersingkat untuk memecahkan masalah. Pada remaja yang sering berkelahi, ditemukan bahwa mereka mengalami konflik batin, mudah frustrasi, memiliki emosi yang labil, tidak peka terhadap perasaan orang lain, dan memiliki perasaan rendah diri yang kuat. Mereka biasanya sangat membutuhkan pengakuan. Kedua, faktor keluarga. Rumah tangga yang dipenuhi kekerasan (entah antar orang tua atau pada anaknya) jelas berdampak pada anak. Anak, ketika meningkat remaja, belajar bahwa kekerasan adalah bagian dari dirinya, sehingga adalah hal yang wajar kalau ia melakukan kekerasan pula. Sebaliknya, orang tua yang terlalu melindungi anaknya, ketika remaja akan tumbuh sebagai individu yang tidak mandiri dan tidak berani mengembangkan identitasnya yang unik. Begitu bergabung dengan teman-temannya, ia akan menyerahkan dirinya secara total terhadap kelompoknya sebagai bagian dari identitas yang dibangunnya. Ketiga, faktor sekolah. Sekolah pertamatama bukan dipandang sebagai lembaga yang harus mendidik siswanya menjadi sesuatu. Tetapi sekolah terlebih dahulu harus dinilai dari kualitas pengajarannya. Karena itu, lingkungan sekolah yang tidak merangsang siswanya untuk belajar akan menyebabkan siswa lebih senang melakukan kegiatan di luar sekolah bersama temantemannya. Baru setelah itu masalah pendidikan, di mana guru jelas memainkan peranan paling penting. Sayangnya guru
tanamkan sikap saling menghargai antar sesama, mengasihi yang lebih muda, dan menghormati yang lebih tua. Ketiga, melakukanan komunikasi dan pendekatan secara khusus kepada para remaja/pelajar. Tak jarang mereka membawa masalah di rumah ke sekolah. Sementara di sekolah bertemu masalah juga. Akhirnya dibawanya masalah itu ke jalanan dengan tawuran. Dialog yang terbuka antara orang tua/guru dan anak/pelajar sangat penting. Piranti dialogis informal di keluarga dan di sekolah lewat wali kelas atau BK merupakan kebutuhan untuk mencari jalan keluar atas
lingkarjabar.net
lebih berperan sebagai penghukum dan pelaksana aturan, serta sebagai tokoh otoriter yang sebenarnya juga menggunakan cara kekerasan (walau dalam bentuk berbeda) dalam “mendidik” siswanya. Keempat, faktor lingkungan. Lingkungan di antara rumah dan sekolah yang sehari-hari remaja alami, juga membawa dampak terhadap munculnya perkelahian. Misalnya lingkungan rumah yang sempit dan kumuh, dan anggota lingkungan yang berperilaku buruk (misalnya narkoba). Begitu pula sarana transportasi umum yang sering menomorsekiankan pelajar. Juga lingkungan kota (bisa negara) yang penuh kekerasan. Semuanya itu dapat merangsang remaja untuk belajar sesuatu dari lingkungannya, dan kemudian reaksi emosional yang berkembang mendukung untuk munculnya perilaku berkelahi. Saya yakin semua pihak yang terkait dengan pelajar, baik sekolah, keluarga, maupun masyarakat menginginkan agar tawuran pelajar antarsekolah segera diatasi. Akan lebih efektif jika usaha yang dilakukan adalah upaya preventif (pencegahan). Langkah penanganan atau penindakan (kuratif) juga masih perlu untuk terapi dan menimbulkan efek jera pada para pelaku dan bagi para pelajar yang ingin coba-coba meniru melakukan tawuran. Upaya preventif tersebut dapat dilakukan dengan cara Pertama, penanaman akhlak mulia pada para pelajar melalui program mengaji. Gerakan remaja Indonesia mengaji harus digalakkan lagi, terutama setelah maghrib. Jangan sampai jeda waktu antara maghrib sampai isya’ digunakan para remaja kita untuk ke mal, bioskop, atau di rumah melihat tayangan sinetron horor, porno, hedonis yang jelas kontra produktif bagi remaja. Melalui ngaji setelah maghrib kita juga bisa menanamkan pesan mulia tentang akhlak karimah pada remaja. Harapannya, selain tawuran, konsumsi narkoba, pornografi, pornoaksi atau perilaku negatif lainnya, dapat dicegah. Kedua, mengajarkan pada siswa bahwa tidak ada masalah bisa selesai dengan menggunakan kekerasan. Kekerasan bukan merupakan solusi, akan tetapi kekerasan pasti akan dibalas dengan kekerasan juga. Maka
“kebuntuan” masalah pelajar/remaja. Keempat, mengajarkan bahwa belajar ilmu beladiri itu untuk menyelamatkan orang dan bukan untuk menyakiti orang lain. Kekerasan antarpelajar, bahkan antarwarga, sering berawal dari perseteruan antarkelompok bela diri atau satgas ormas. Ada kecenderungan dis-orientasi (penyimpangan) bahwa belajar beladiri itu untuk gagah-gagahan, menang-menangan, atau untuk menjadi jagoan. Mereka lupa, bahwa ilmu bela diri, sesuai namanya adalah berfungsi untuk membela diri dan menyelamatkan orang lain. Misi bela diri yang seperti ini yang harus kita tanamkan ke para remaja/pelajar kita. Kelima, mengajarkan anti-kekerasan dengan prinsip keteladanan. Prinsip keteladanan merupakan strategi pengajaran yang sangat mengena pada pelajar/anak. Menyuruh anak untuk sholat sangat beda
15
dengan mengajak anak untuk sholat. Mengajak anak sholat merupakan sebuah contoh sederhana dari prinsip keteladanan. Memberi contoh untuk tidak melakukan kekerasan di rumah atau di sekolah bagi guru Prof. Dr. KH. IMAMsebuah SUPRAYOGO atau orang tua adalah pengajaran yang jitu daripada kita menyuruh anak tidak tawuran, sementara adegan kekerasan kita pertontonkan di depan anak/pelajar kita. Keenam, memberikan reward dan punishment. Reward adalah penghargaan bagi remaja/pelajar kita yang berprestasi, sementara punishment adalah pemberian sangsi bagi mereka yang melanggar. Di lingkungan keluarga, masyarakat, dan sekolah perlu memprogramkan reward dan punishment bagi anak/pelajar dengan semangat mendidik. Rata-rata remaja/pelajar yang terlibat tawuran adalah remaja yang miskin kegiatan yang pada akhirnya berujung pada miskin prestasi. Jika kita mau melibatkan remaja/pelajar
kita untuk mengikuti kegiatan/acara yang positif di tengah keluarga, masyarakat, dan sekolah, maka akan meminimalkan mereka melakukan tindakan yang negatif. Apalagi dalam momen tersebut dibuatkan kegiatan yang disukai para remaja, seperti olah raga, atau kegiatan atraktif lainnya dan diberi hadiah. Berawal dari situ mereka akan termotivasi. Di samping itu, pemberian sangsi yang tegas bagi para remaja/siswa yang melanggar harus juga ditegakkan. Sangsi/ hukuman yang mendidik lebih berarti pada pertanggungjawaban atas kesalahannya dan menimbulkan efek jera untuk tidak mengulangi kesalahannya lagi, termasuk bagi mereka yang ingin coba-coba ikut terlibat dalam tawuran. Kita do’akan, mudah-mudahan generasi remaja kita menjadi generasi emas yang jauh dari kekerasan dan menjadi generasi muda yang kreatif dan prestatif, Amiin. Wallohu a’lam.
dari halaman ... 12
sehelai pun kain untuk menutupi jasadnya selain pakaian yang digunakannya.Andai ditaruh di atas kepalanya, terbukalah kedua kakinya. Sebaliknya bila ditutupkan di kakinya, terbukalah kepalanya. Maka Rasulullah bersabda, “Tutupkanlah ke bagian kepalanya, dan kakinya tutuplah dengan rumput idzkhir..!” (Fiqh Siroh:163 & 248) Di antara orang-orang mukmin itu ada orang-orang yang menepati apa yang telah mereka janjikan kepada Allah; di antara mereka ada yang gugur, di antara mereka ada (pula) yang menunggu. Dan mereka tidak merubah (janjinya).” QS. Al-Ahzab: 23. Sungguh, telah semakin jelas bagi kita kenapa posisi aqidah sangat penting dalam kehidupan seorang muslim. Sejak dulu sampai nanti posisi ini tidak akan pernah bergeser sedikitpun dari asalnya. Kita juga semakin paham kenapa aspek aqidah lebih diutamakan dalam tarbiyah (pembinaan). Karena sekali lagi aqidah adalah akarnya. Dia juga sebuah pondasi yang diatasnya sebuah bangunan hendak dibangun. Apakah itu bangunan ilmiyah ataupun pemikiran. Lebih dari itu aqidah adalah modal utama sekaligus benteng paling kokoh yang akan menemani dai dalam setiap perjuangan dan pengabdiannya. Wallahu a’lam.
lihat Mush’ab ini tak ada yang mengimbangi dalam memperoleh kesenangan dari orang tuanya, kemudian ditinggalkannya semua itu demi cintanya kepada Allah dan Rasul-Nya…” Ya. Semua buah yang menakjubkan yang dipersembahkan Mush’ab bin Umair itu adalah karena ia memendam akar aqidah yang kuat. Bukan sebuah keyakinan yang hanya dihapalkan di luar kepala, melainkan suatu aqidah yang menancap dan menggenggam hati. Aqidah inilah yang telah menciptakan revolusi total dalam diri Mush’ab bin Umair. Sebuah perubahan yang membuat orang-orang terkesima sekaligus terharu melihatnya. Rasulullah bahkan mengutusnya sebagai duta dakwah pertama menuju Madinah. Dan dengan dakwahnya, berbondong-bondong penduduk madinah memeluk Islam. Saat itu Islam menjadi pembicaraan utama ditempat tersebut. Selanjutnya gunung uhud menjadi saksi terakhir atas sejarah yang menakjubkan ini.Ketika Rasulullah bersama para sahabat sampai di tempat terbaringnya jasad Mush’ab,Rosululloh menangis.Karena tak
16
profil
KH. Maimoen Zubair adalah gambaran sempurna dari pribadi yang santun dan matang. Semua itu bukanlah kebetulan, sebab sejak dini beliau hidup dalam tradisi pesantren diasuh langsung oleh ayah dan kakeknya sendiri. Beliau membuktikan bahwa ilmu tidak harus menyulap pemiliknya menjadi tinggi hati ataupun ekslusif dibanding yang lainnya. Beliau lahir pada hari Kamis, 28 Oktober 1928, putra pertama dari Kyai Zubair Dahlan. Seorang Kyai yang tersohor karena kesederhanaan dan sifatnya yang merakyat, salah seorang murid pilihan dari Syaikh Sa’id AlYamani serta Syaikh Hasan Al-Yamani Al- Makky, dua ulama yang kesohor pada saat itu. Ibundanya adalah putri dari Kyai Ahmad bin Syu’aib, ulama kharismatik yang teguh memegang pendirian. Kematangan ilmunya tidak ada satupun yang meragukan. Sebab sedari kecil beliau sudah dibesarkan dengan ilmu-ilmu agama. Sebelum menginjak remaja, beliau diasuh langsung oleh ayahandanya untuk
menghapal dan memahami ilmu Sharaf, Nahwu, Fiqih, Manthiq, Balaghah, dan bermacam-macam ilmu Syara’ lainnya. Pada usia sekitar 17 tahun, beliau sudah hapal di luar kepala kitab Jurumiyyah, Imrithi, Alfiyyah Ibnu Malik, Matan Jauharotut Tauhid, Sullamul Munauroq, serta Rohabiyyah fil Faroidl. Seiring pula dengan kepiawaiannya melahap kitab-kitab fiqh madzhab Asy-Syafi’i, semisal Fathul Qorib, Fathul Mu’in, Fathul Wahhab, dan lain sebagainya. Pada tahun 1945 beliau memulai pengembaraannya ke Pondok Lirboyo Kediri, selama kurang lebih lima tahun, di bawah bimbingan KH. Abdul Karim (Mbah Manaf), KH. Mahrus Ali, dan KH. Marzuqi. Menginjak usia 21 tahun, beliau meneruskan pengembaraanya ke Makkah AlMukarromah, selama kurang lebih 2 tahun berkutat dengan ilmu-ilmu agama di dalam bimbingan Sayyid ‘Alawi bin Abbas Al-Maliki, Syaikh Al-Imam Hasan Al-Masysyath, Sayyid Amin Al-Quthbi, Syaikh Yasin bin Isa Al- Fadani, dan masih banyak lagi. Sekembalinya dari tanah suci, beliau masih mengasah dan memperkaya pengetahuannya dengan belajar kepada ulama-ulama besar tanah Jawa saat itu. Seperti KH. Baidlowi Lasem (mertua beliau), KH. Ma’shum Lasem, KH. Ali Ma’shum Krapyak Jogjakarta, KH. Bisri Musthofa, Rembang, KH. Abdul Wahhab Hasbullah, KH. Mushlih Mranggen, KH. Abbas, Buntet Cirebon, Syaikh Ihsan, Jampes Kediri, dan juga Kyai Abul Fadhol, Senori. Pada tahun 1965 beliau mengabdikan diri untuk berkhidmat pada ilmu-ilmu agama. Hal itu diiringi dengan berdirinya Pondok Pesantren yang berada di sisi kediaman beliau. Pesantren yang diisi ribuan santri putra dan putri yang sekarang dikenal dengan nama Al-Anwar. Satu dari sekian pesantren yang ada di Karangmangu Sarang Rembang. Sekitar tahun 2009 beliau kembali mengibarkan sayapnya dengan mendirikan Pondok Pesantren Al-Anwar 2 di
17
sumber: istimewa
dukuh Gondanrojo, desa Kalipang, Sarang, wentah dalam pesantren beliau. Dan telah Rembang yang kemudian oleh beliau terbukti bahwa ilmu-ilmu yang beliau miliki dipasrahkan pengasuhannya kepada putranya tidak cuma membesarkan jiwa beliau secara KH. Abdullah Ubab Maimoen. pribadi, tapi juga membesarkan setiap santri Mbah Moen, begitu orang biasa yang bersungguh-sungguh mengecap tetesan memanggilnya, banyak dikenal dan mengenal ilmu dari Beliau. erat tokoh-tokoh nasional, tapi itu tidak menjadikannya tercerabut dari basis PP Al-Anwar Sarang Rembang tradisinya semula. Sementara walau sering PP Al-Anwar yang berada di kampung kali menjadi peraduan bagi keluh kesah Karangmangu Sarang Rembang Jawa Tengah masyarakat, tapi semua itu tetap tidak didirikan oleh KH. Maimoen Zubair pada tahun menghalanginya untuk menyelami dunia luar, 1967. Perkembangan jumlah santri PP. Altepatnya yang tidak berhubungan dengan Anwar yang cukup pesat, menuntut adanya kebiasaan di pesantren sekalipun. Pada umur pembangunan di bidang fisik. Pada tahun 1971 25 tahun, beliau menikah dan selanjutnya mushalla direnovasi dengan menambahkan menjadi kepala pasar Sarang selama 10 bangunan di atasnya yang kemudian disebut tahun. Beliau juga pernah menjadi anggota dengan Khos Darussalam, juga dibangun DPRD kabupaten Rembang selama 7 tahun. sebuah kantor yang berada sebelah Selatan Setelah berakhirnya masa tugas, beliau mulai ndalem syaikhina. Seiring dengan berkonsentrasi mengurus pondoknya yang bertambahnya santri maka pembangunan baru berdiri selama sekitar 7 atau 8 tahun. secara fisik pun terus dilakukan. Tercatat pada Tapi rupanya tenaga dan pikiran beliau masih tahun 1973 dibangun Khos Darunna’im, tahun dibutuhkan oleh negara sehingga beliau 1975 Khos Nurul Huda, tahun 1980 Khos AF. diangkat menjadi anggota MPR RI utusan Gedung serbaguna PP. Al-Anwar berlantai lima Jawa Tengah selama tiga periode. dibangun pada tahun 2004 dan pada tahun Keharuman nama dan kebesaran beliau 2005 dibangun Ruwaq Daruttauhid PP. Al-Anwar sudah tidak bisa dibatasi lagi dengan peta yang setelah selesai pengerjaannya digunakan geografis. Banyak sudah kiyai dan santri yang sebagai tempat pertemuan (Multaqo) alumni berhasil “jadi orang” karena ikut di-gulo Sayyid Muhammad Alawy al Maliki Makkah al Masjid Ciptomulyo Pengging
18
Mukarromah. Tahun 2009 membangun gedung Maktabah dan PPTM / Ma’had Aly. Dan pada 2012 membangun Khos Darussunnah Al-Arba’ah (DSA) berlantai lima yang diasuh oleh KH. Abdurrouf Maimoen dengan program wajib bahasa Arab. Pada tahun 1977, KH. Maimoen Zubair mengembangkan pesantren dengan mendirikan PP Putri Al-Anwar. Berawal dari sebidang tanah yang dimiliki dan hasil pembelian tanah milik tetangga, beliau termotivasi akan kondisi masyarakat sekitar pada saat itu yang belum rutin mengerjakan shalat 5 waktu serta minimnya kemampuan mereka dalam membaca Al Qur’an. Sebagai langkah awal, lalu dibangunlah sebuah mushalla di belakang rumah yang semula berdindingkan anyaman bambu. Lambat laun masyarakat menunjukkan perubahan. Mereka mulai suka pergi ke mushalla untuk mengikuti segala kegiatan yang dilaksanakan di sana, mulai dari shalat jama’ah hingga dzibaiyyah yang dilakukan setiap malam Jum’at, dan juga banyak dari anak-anak mereka yang akhirnya mulai menetap di mushalla. Hingga sekarang tahun 2012 PP. Putri Al-Anwar mengalami perkembangan yang pesat dengan 700 santri yang menetap. Perkembangan pesantren yang diasuh tokoh yang sangat antipati terhadap penggunaan istilah kitab salaf dengan nama kitab kuning (karena dinilai merupakan suatu penghinaan terhadap kitab salaf) ini sangat signifikan. Pada tahun 2007 Jumlah santri AlAnwar mencapai lebih dari 2000 santri, yang berasal dari berbagai penjuru daerah di Indonesia, baik Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Lampung, bahkan Papua. Dan juga dari berbagai latar belakang pendidikan mulai dari SD/MI, SLTP, SLTP sampai Sarjana. Pada tahun 1995 KH. M. Najih Maimoen, putra KH. Maimoen Zubair yang juga alumni dari pesantren Abuya Sayyid Muhammad Alawy Makkah Al-Mukarromah merintis pendirian Khos Darusshohihain di bawah pengawasan Abuya Sayyid Muhammad Alawy Al Maliky. Dan juga didirikan Khos yang khusus sebagai wadah bagi santri-santri putri yang berkeinginan untuk menghafal Al qur’an pada tahun 1996 di bawah asuhan Ibu Nyai Hj. Mutammimah Najih Maimoen.
Sistem Pendidikan Sistem pendidikan yang diterapkan di pesantren Al-Anwar adalah sistim salafiyah di mana para santri diwajibkan mengikuti pengajian Masyayeh atau ustadz baik dengan pendekatan sistem bandongan (bersamasama) maupun sorogan (individual). Juga diharuskan bagi santri untuk mengikuti pendidikan Muhadlarah atau Madrasah Ghozaliyyah Syafi’iyyah (MGS), sampai tingkat aliyah, dan melanjutkan pada PPTM (Program Pasca Tamatan Madrasah) / Ma’had ‘Aly yang mana jenjang pendidikannya adalah dua tahun. Kegiatan lain yang juga harus diikuti santri adalah Mudzakarah meliputi Mudzakarah Fathul Qarib, Fathul Mu’in, Ibnu ‘Aqil, Aljauharul Maknun, Syarah Al-Mahalli, dll. Mudzakarah merupakan suatu bentuk pembahasan secara mendalam pada kitab yang dikaji, juga penerapannya pada permasalahan-permasalahan yang ada. Dan juga masih banyak lagi kegiatan yang lain. Pada perkembangannya PP. Al-Anwar terbagi menjadi dua, yaitu PP. Al-Anwar I yang dikhususkan bagi santri yang ingin mendalami ilmu-ilmu agama secara murni dan PP. AlAnwar II sebagai wadah bagi santri-santri yang ingin mempelajari sains dan tehnologi tanpa meninggalkan pesantren sebagai wahana untuk mendalami ilmu agama. Letaknya pun terpisah, PP. Al-Anwar I terletak di desa Karangmangu Sarang Rembang sedang PP. Al-Anwar II ini terletak di dukuh Gondanrojo desa Kalipang, Sarang, Rembang, kurang lebih 3 km dari desa Karangmangu ke arah barat. Pada perkembangan selanjutnya, di bawah naungan LP Ma’arif NU, pada 15 September 2003 PP Al-Anwar juga mendirikan pendidikan formal, yakni MTs (Madrasah Tsanawiyah) AlAnwar. Tujuan yang mendasar dari didirikannya MTs tersebut tidak hanya untuk mempelajari ilmu–ilmu umum saja, tapi juga ilmu agama dengan memasukkan pelajaran salaf guna memberikan bekal para muridnya untuk memperoleh keseimbangan antara Imtaq dan Iptek, sehingga pada akhirnya tujuan akhir kebahagian dunia akhirat dapat dicapai. Tidak berhenti sampai disitu, pada 21 September 2006 Ponpes Al-Anwar juga
19
juga akan diasuh oleh para ustadz di bawah naungan pengasuh PP Al-Anwar Sarang. Diharapkan para siswa pada akhirnya betulbetul dapat terkondisikan dan selalu dalam pengawasan, dengan tujuan nantinya para siswa ini mampu terbiasa hidup disiplin, terampil, dan selalu menjadikan akhlaqul karimah sebagai napas dalam kehidupannya. Dalam segi non fisik juga terus diupayakan mengevaluasi sistem pembelajaran dan memberikan pengawasan ekstra ketat pada siswa. Berbagai langkah dalam menangani kendala-kendala yang ada.
Ushuluddin Jurusan Tafsir Hadits dan diresmikan oleh Menteri Agama RI pada 7 September 2012. Prasarana dan segala hal yang dibutuhkan untuk menunjang hal tersebut di atas kini terus diupayakan oleh pihak PP Al-Anwar, baik dalam bentuk bangunan fisik maupun non fisik. Dalam segi prasarana fisik kini masih taraf penyelesaian untuk pengadaan asrama putra dan putri yang nantinya diharapkan, semua siswa dan siswi yang ada bisa menempati asrama tersebut dengan tujuan lebih terawasinya para siswa tersebut selama 24 jam. Pengadaan asrama ini juga menitiktekankan pada efektivitas pendalaman ilmu–ilmu salaf, karena nantinya
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa PP Al-Anwar tidaklah mengubah karakter salafiyyah yang dimiliki dan tetap getol mempertahankannya, namun tidak menutup mata terhadap tuntutan zaman yang sarat dengan kemajuan dalam segala bidang utamanya dalam bidang sains dan ilmu pengetahuan lainnya. PP Al-Anwar tetap menjadikan pelajaran–pelajaran salaf sebagai pondasi, sehingga merupakan menu wajib yang harus ada dalam semua tingkat pendidikan yang ada. Wallahu a’lam. Sumber: http://roziganteng.blogspot.com/ 2010/10/kh-maimun-zubair-pengasuh-pp-alanwar.html dengan beberapa editing.
sumber: istimewa
membuka Madrasah Aliyah Al-Anwar yang pada tahun pertama, jumlah siswanya sebanyak 74 orang. Meskipun demikian, konsep Salaf yang diusung oleh Program pendidikan berbasis formal ini sangat kental dan memang menjadi satu harga mati yang tidak bisa ditawar lagi. Hal inilah yang membuat Al-Anwar berbeda dengan lembaga pendidikan formal lainnya, yang memang menjadi agenda utama dari didirikannya MTs–MA Al-Anwar Sarang ini. Bahkan pada tahun ajaran 2012-2013 ini telah dibuka program pendidikan lanjutan Fakultas
20
Selamat Bergabung menjadi Donatur Baru Lazis Al Haromain pada bulan September 2012 Mudah-mudahan donasinya menjadi amal yang diterima Allah SWT. DIDIN BU ISWATUN BPK. ANTON BU MARLINA BU YATI BPK. PURWO BPK. SYARIFUDDIN ZUHRI BPK. MUKHLISON BPK MUHAMMAD ZAKARIYA BU LILIS BPK. ANANG BPK JASWADI BPK MAHSIN BPK. AMIN BPK ANDIK BPK AGUS BPK. ARIS SHOLIHIN BPK. MALIK IBU IDA BPK BILAL AGUS SULISTYO IIS NOVENTI HIDAYATI USMANI MOH MUSLIH M. CHOIRUL BAHRI PAK MUSTADJIB RUDI KUSWOYO ANGGUN DIAN S MUHAMMAD HAKIM WIDYASTUTI PAK DEDI AHMAD KUSNADI RIDHO PAK SUDARJI ZAINUL IROQI M ALAWY ABBAS HASAN BASHRY IRWAN SANI M MAWAWI KHOTIBUL UMAM M. BAHRUDIN THOHIR SYAMSUL ARIFIN ANANDA MIATI MUSTAQIM NUR AIDA IBU SRI ASTUTIK PAK AZHAR BAPAK ALI MUKTAR
Padmosusastro 10 SBY TULUNGAGUNG TULUNGAGUNG TULUNGAGUNG TULUNGAGUNG TULUNGAGUNG TULUNGAGUNG TULUNGAGUNG TULUNGAGUNG KEPATIHAN TULUNGAGUNG JEPUN TULUNGAGUNG TULUNGAGUNG TULUNGAGUNG TULUNGAGUNG TULUNGAGUNG BANJAR MLATI KEDIRI PETOK KEDIRI BANJAR MLATI KEDIRI BANJAR MLATI KEDIRI KEDIRI MEDOKAN AYU Karang Rejo Sawah VI / 12 Jl. Kalijaten 86 Sepanjang / Ahass asuki Simowau 35 Sepanjang KRAJAN SUMBEREJO, GEDANGAN MALANG Jl. Kawi 22 Sisir Batu CANGAR BULUKERTO, BUMIAJI Jl Bukit Berbunga 183 Sidomulyo INDRAGIRI 32b SUMBEREJO BATU PURI IINDAH D - 8 TEMAS BATU Jl. Kamboja 271 Batu PASAR BARU PUJON DADAPAN MANTING RT 13/03 TAWANGSARI PUJON PAMEKASAN MADURA MA’HAD NURUL HAROMAIN MA’HAD NURUKL HAROMAIN Jl. IKAN HIU NO. 45 Lowok Waru Malang Jl. H. Nasikun No 48 Sekaran Lamongan Dusun Tlanak Des Mudung Kebon Baru Bojonegoro Sawaran lor Kec. Klakah Lumajang Petukangan Ampel Surabaya Tanjungan Sumput JL. Pasar Kembang 59 Surabaya WEDOROANOM DRIYOREJO GRESIK WEDORO ANOM DRITOREJO GRESIK BANJARAN DRIYOREJO GRESIK
U.C.A.P.A.N Innalillahi Wainna lillahi rojiun Dr. Muhammad Ani (dokter klinik Yasfin Al HAROMAIN) Tanggal 30 September 2012 Ahmad Choiry (Bapak dari ibu Djamila, pengurus Persyada Al Haromain) Tanggal 1 Oktober 2012 Bapak Minarto bin Sucipto (Bapak dari Nur Indah R., Istri Bapak Misbah, donatur Lazis Al Haromain) Tanggal 7 Oktober 2012 Semoga amal ibadahnya di terima Alloh SWT
PAK LAZIM PAK H. BEJO IBU FITRI CV KOMPAK USTADAH FITRI DWI LIZA MAIMUNAH AAN INDRIANI Dr. GANCAR C. PREMANNANTO Drs. H. SARDJIMAN dr. NOVI Hj. KAWA HJ. AISYAH WACHIT H. SJAEAN HJ. ENDANG SUTJIATI HJ. ULFAH INTIFA’ ABDUL WAHID Drs. SODIKIN, M.Pd
BANJARAN DRIYOREJO GRESIK NGORO JOMBANG NGORO JOMBANG KERTOREJO NGORO JOMBANG KERTOREJO NGORO JOMBANG Bulak Banteng Lor Masjid I/40 Undaan Kulon 115 - 117 Sby Ketintang Barat I/2B Undaan Kulon 115-117 Surabaya CITRA TROPODO / KAMPUS B UNAIR SURABAYA
KETINTANG BARU ( P. EKO) GALAXI BUMI PERMAI N3 No. 4 Surabaya Jl. Gubernur Suryo gg 5b no 40 Gresik Jl. Gubernur Suryo gg 7a No 35 Jl. Pakis Tirtosari VII / 19 Pakis Tirtosari VII / 19 Jl. Kalimas Baru 3/ gg Lebar timur No.4 Jl. Kalimas Baru 3 / gg Lebar Timur No.4 Jl. Mutiara 71 /6 Perum Driyorejo Kuta Baru / LPI Al Falah Sby Bp. SOENTORO Grudo III/7 Sby Ny. SITI MOENAWAROH Grudo III/7 Sby KASIATI PT MASPION II Sidoarjo ARDI RENALDI Cipunegara 30 A HANANI AULIYA FATIH JL. Jati Sari Besar III/28 A Waru Sidoarjo ALYA MAULIDA MAHFUZAH JL. Jati Sari Besar III/28 A Waru Sidoarjo SULASTRI JL. Jati Sari Besar III/28 A Waru Sidoarjo M ARHAM AISAMUDDIN JL. Jati Sari Besar III/28 A Waru Sidoarjo SUKARTI JL. Jati Sari Besar III/28 A Waru Sidoarjo BU ENDANG Jl. Darsono 49 ngaglik RAHMAD BUDI UTOMO Jl. Suropati 86 B. TULUS JL Darsono 66 Rajawali H. WAWAN Jl. Darsono ITA SUHERMI NINGSIH JL. Saka Buana, Jl. Puncak No. 5 HUSNUN Gayaman RT 07/ RW 02 Mojoanyar Mojokerto TATIK STIKES YARSISSUNARTO Bougenvil V/15 SUJADI KUSDYANTORO Jl. Pandugo Timur 8 no.36 Surabaya IFAN FAUZI Surabaya SRI VIDIA ASTUTI MOJOAGUNG JOMBANG / RSI SURABAYA NETTY MPM HONDA JL. SIMPANG DUKUH MARLINA MPM HONDA JL. SIMPANG DUKUH M. JA’FAR SHODIQ PT. INKA PERSERO, Jl. Yos Sudarso 7 Madiun MOCH. HASYIM Jl. Darsono 47 SRI UTAMI Jl. Darsono Rajawali SUMARLIK Jl. Darsono Rajawali ACHMAD DICO Jl. Bukit Berbunga DINA Jl. Darsono / Rajawali Ngaglik SUKRISUTIONO Jl. Melati RT 001 RW 0003 Pesangrahan Batu PUJIONO Jl. Teratai No.5 Songgokerto Batu BU. HJ MASADAH Suropati 89 Ngaglik Batu IMAM MAKSUM PUJON LOR CAHYA WISESA Jl. Negara No. 34 Malang / Pemkot Batu SURYA DININGRAT Bendul Merisi Utama No. 11 SBY/ Pemkot Batu CITRA PUSPITASARI Jl.Flamboyan Rt 15 RW 01 / Puskesmas Pujon
Kelahiran Ahmad Ziyadh akmal Attaqi Tanggal 4 Oktober 2012 Putra dari Ibu Khusnul Khotimah dan Bapak Khoirul (Koordinator Lazis Al Haromain) Aulia Hanifa Aisiyah Nuha Tanggal 21 Oktober 2012 Putri ke 2 dari Ibu Diah Arie dan Bapak Hanifah Rushadi (Donatur Lazis Al Haromain) Muhammad Hayiz Hirzan Abu Naf’an Tanggal 3 Oktober 2012 Putra dari Bapak Sulaiman (Donatur Lazis Al Haromain) Semoga menjadi anak Sholih Sholihah21
mutiara alqur’an
Oleh:
K.H. M. Ihya Ulumiddin Ketum Hai’ah Ash Shofwah Pengasuh Ma’had Nurul Haromain Malang
Berfokus Kepada Alloh QS. As-Syarh: 8 Allah azza wajalla berfirman:
“Dan hanyalah kepada Tuhanmu, maka berfokuslah.” Analisa Ayat Seringkali baginda Rasulullah shallallahu alaihi wasallam memberikan pemahaman yang sama sekali berbeda dari pemahaman mayoritas umat manusia. Kekayaan yang sebenarnya bukanlah harta benda, tetapi kekayaan hati. Harta kita bukanlah yang kita simpan di brangkas atau rekening, tetapi yang telah kita suguhkan demi kepentingan makhluk dan agama Allah azza wajalla. Orang yang kuat bukanlah yang perkasa dalam fisiknya, tetapi yang mampu menahan amarah. Kita pun sebenarnya harus kembali mengingat bahwa esensi dari indahnya kehidupan ini adalah kedamaian dan ketenteraman yang didapatkan dari adanya hubungan yang erat dengan Allah Sang Pencipta. Ia, jika tidak menginginkan ketenangan pergi maka hati harus terus belajar agar hanya menjadikan Allah azza wajalla sebagai fokus tunggal dari segala macam aktivitas; meninggalkan larangan, menjalankan perintah, motif dan tujuan berbagai macam formalitas yang intinya hati mesti terus belajar menghilangkan segala kepentingan selain Allah azza wajalla dari formalitas apapun yang dijalankan oleh anggota tubuh. Mencermati bahasa farghab, biasanya kalimat ini disambung dengan huruf jarr fii yang memberikan makna “keinginan mencapai hal yang disukai” atau dengan huruf jarr An untuk maksud “usaha menghindari hal yang tidak disukai” di mana huruf jerr tersebut biasanya jatuh setelahnya. Akan tetapi dalam ayat ini digunakan sambungan huruf jarr ilaa yang mendahului farghab. Ini agar redaksi ayat di atas memberikan makna Iqbaal dan Tawajjuh, fokus dan menghadap total kepada Allah seperti kita datang “menuju” tanpa menoleh ke kanan kiri
22
kepada seseorang untuk mendapatkan kebutuhan kita sebagaimana firman Allah azza wajalla tentang Nabi Ibrahim alaihissalaam: “Sesungguhnya aku pergi menuju Tuhanku.” (QS. As-Shaaffaat: 99) Menjadikan Allah sebagai fokus adalah langkah antisipasi supaya hati tidak kecewa, tidak terjebak dalam kesedihan berkepanjangan dan akhirnya merasa lemah ketika merespon hal-hal yang tidak menyenangkan yang dipastikan siapapun manusia pasti akan mengalami dan merasakan. Apalagi sebagai seorang da’i yang mesti harus bertarung melawan kekafiran, kemaksiatan, dan kemungkaran. Selain makna tersebut, ayat di atas juga dipahami sebagai perlunya setiap orang untuk terhubung dengan Allah azza wajalla melalui media do’a sebagaimana penjelasan Syekh Ismail Haqqi dalam Ruuhul Bayan: [Maka berfokuslah kepada Tuhanmu dengan meminta. Jangan meminta kepada selain-Nya, karena sesungguhnya Dia Maha Kuasa untuk bisa membantu kebutuhanmu, bukan selain-Nya]. Dalam konteks dakwah, maka ini merupakan arahan agar selain menyeru, para da’i juga harus meluangkan waktu guna berdo’a untuk umat sebagaima do’a Rasulullah shallallahu alaihi wasallam: “Ya Allah, tunjukkanlah kaumku, karena sesungguhnya mereka tidak mengerti.” (HR. Bukhori/3477) Ayat di atas juga menjadi dasar bahwa ketika Allah sudah menjadi fokus, maka dengan
selanjutnya akan memunculkan: 1. Hubban Lillaah Ini terkait hubungan seorang muslim dengan diri sendiri yang berupa kewajiban membangun Kepribadian Islam yang mencakup; a) pola pikir Islami yang berpikir dengan logika Islam ketika memberikan penilaian terhadap segala sesuatu, kejadian–kejadian, pribadi– pribadi, dan aneka ragam sikap. b) pola jiwa Islami yang memberikan gambaran bagaimana berinteraksi dengan orang sekitar dan segala yang ada di kanan kirinya sesuai manhaj Islam. Ini berarti tidak ada pilihan kecuali melakukan pembinaan kepada generasi muslim yang kelak akan mengemban Risalah Islam dengan pemikiran yang jelas di kepalanya, aqidah kuat menancap dalam hatinya, ibadah yang murni untuk Tuhannya, dan amal shaleh yang membersihkan dirinya sekaligus memberikan manfaat kepada selainnya. 2. Hubban Fillaah Sebagaimana Allah ta’aalaa berfirman: [Orang-orang beriman itu sesungguhnya bersaudara...] QS. Al-Hujurat: 10. Ini terkait hubungan seorang muslim dengan saudaranya yang berupa kewajiban mewujudkan ikatan Islam seperti yang dilakukan Rasulullah shallallahu alaihi wasallam dan para sahabat yang disebutkan oleh Allah dalam firman-Nya:
[Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma’ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah... ] QS. Ali Imran: 110. [Muhammad itu adalah utusan Allah dan orang-orang yang bersama dengan dia adalah keras terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang sesama mereka.] QS. Al-Fath: 29. Sikap keras mereka terhadap orang–orang kafir adalah sebagai buah dari tindakan melarang kemungkaran dalam makna luas. Sementara berkasih sayang di antara mereka merupakan buah aktivitas memerintahkan yang baik dalam makna yang luas pula seperti terkandung dalam sabda Rasulullah shallallahu alaihi wasallam: [Setiap kebaikan adalah sedekah] (HR. Ahmad, Muslim, Abu Dawud), sementara sedekah bisa menolak bencana. Dan Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda yang artinya: [Orang–orang yang pengasih akan selalu dikasihi Dzat Maha Pengasih tabaaraka wata’aalaa. Kasihanilah orang yang ada di bumi
niscaya yang ada di langit akan selalu mengasihi kalian!] (HR. Ahmad, Abu Dawud, Turmudzi, Hakim). (al Jami’ as Shaghir 2/25). Beliau juga bersabda: “Perlakuan–perlakuan baik akan menjaga dari kematian–kematian buruk, bencana – bencana dan kerusakan – kerusakan...” (HR. Hakim dalam al Mustadrak / Kasyful Ghummah: hal 12) Kemudian dengan melakukan fokus, maka akan bisa menghindari Hubban Ma’alloh seperti difirmankan oleh Allah: [Maka pernahkah kamu melihat orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai tuhannya...] QS. Al-Jatsiyah: 22. Ini terkait hubungan seorang muslim dengan amalnya. Ia menyangka telah beramal karena Allah, padahal dalam dirinya ada syirik yang tidak menampak baginya meski ia tahu itu termasuk hal–hal yang merusak amal. Ibnu Taimiyyah berkata: [Orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai tuhannya memiliki kecintaan sebagaimana kaum musyrikin mencintai tuhan– tuhan mereka dan sebagaimana kecintaan para penyembah kepada anak sapi emas. Inilah Hubban Ma’allah, bukan Hubban Lillaah. Dan inilah kecintaan para ahli syirik. Hawa nafsu terkadang mengaku mencintai Allah, meski pada kenyataannya itu adalah kecintaan syirik. Ia hanya cinta kepada sesuatu yang disukainya yang terbungkus dalam Hubban Ma’allah. Dan memang keinginan itu sendiri terkadang tidak jelas bagi nafsu sebab sesungguhnya kecintaan Anda akan sesuatu bisa menjadikan buta dan menyebabkan tuli. Begitulah amal yang oleh manusia disangka telah menjalankannya karena Allah, padahal di sana ada syirik terselubung yang sebenarnya ia mengetahuinya. Hal itu karena kecintaan akan kekuasaan (Riyasah), atau kecintaan akan harta benda, atau kecintaan akan sebuah figur. Karena inilah para sahabat bertanya: “Wahai Rasulullah, seseorang berperang karena keberanian, dorongan emosional, dan karena pamer. Manakah yang berada di jalan Allah?” Beliau shallallahu alaihi wasallam menjawab: “Barang siapa yang berperang agar kalimat Allah menjadi mulia, maka dialah yang berada di jalan Allah.” (Tafsir al-Qasimi, Mahasin at Ta’wiil 1/462. Dan inilah yang dinamakan Syirik Khafi yang harus diwaspadai oleh seorang muslim yang terbina. Wallahu a’lam.
23
icas66.blogspot.com
zona pendidikan
Oleh : Rendra Prihandono, S.Sos Trainer & Motivator Pendidikan
K
etika musim penerimaan siswa baru tiba selalu membuat orang tua berdebar-debar menanti bagaimana nasib anaknya. Apakah akan diterima di sekolah yang diidamkan, atau justru harus kebingungan mencari sekolah lain agar si anak bisa tetap bersekolah. Kebingungan itu terjadi sebenarnya karena adanya kesenjangan antara ekspektasi orang tua dengan kemampuan riil si anak. Sangat bisa dimaklumi bahwa orang tua pasti akan mencari sekolah di mana si anak akan belajar secara maksimal dan memperoleh bekal guna menghadapi masa depan. Masalahnya, ekspektasi orang tua seringkali didasarkan pada keyakinan yang keliru. Belum lagi ekspektasi itu harus berhadapan dengan kemampuan riil si anak serta, yang banyak dilupakan orang, keunikan individual si anak. Sehingga yang sering terjadi adalah si anak masuk dalam keadaan terpaksa dan tidak nyaman. Dalam jangka pendek mungkin tidak masalah. Tapi dalam jangka panjang, akan muncul ekses-ekses dalam sikap dan perilaku anak yang kelak dipersepsi orang tua sebagai penyimpangan dan tidak bisa diterima dengan ikhlas. Maka muncullah “anak sulit”, “anak bermasalah”, “anak nakal”, dan sebagainya. Karena itulah dalam kesempatan ini saya ingin berbagi beberapa hal yang mungkin bisa membantu orang tua dalam memilih sekolah yang cocok,
24
tidak hanya dengan ekspektasi orang tua, tetapi juga dengan kemampuan riil anak dan keunikan individualnya. Pertama, jangan silau dengan nama besar. Sekolah dengan nama besar seringkali sebenarnya tinggal masa lalu. Tidak banyak sekolah dengan nama besar mau berubah sesuai perkembangan jaman. Seringkali yang ditonjolkan adalah pencapaian siswa di masa lalu yang mungkin spektakuler di masa itu. Bisa juga karena alumninya kebanyakan berhasil dalam profesinya sekarang sehingga kredibilitasnya tidak pernah luntur. Namun hati-hati, telaah betul apakah pencapaian sekolah itu di masa kini memang murni karena proses internalnya atau hanya sekedar “meminjam” kredibilitas individual siswanya. Di jaman di mana siswa bisa mendapatkan kemampuan di luar lembaga formal seperti sekolah, seringkali sekolah bernama besar ini mengklaim keberhasilan siswa sebagai keberhasilan lembaga. Bila si A dari Sekolah X juara karate se-Surabaya, coba telaah apakah di sekolah itu memang ada ekstrakurikuler Karatenya. Bahkan, banyak sekolah mengklaim berhasil meluluskan siswanya 100% padahal mungkin 80% kompetensi siswanya berasal dari lembaga bimbingan belajar! Kedua, lihat struktur kurikulumnya. Sejauh mana sekolah ini menempatkan karakter sebagai pusat pengembangan kurikulumnya. Banyak sekolah sekarang ini tidak menjadikan karakter sebagai dasar pendidikannya. Mata pelajaran seperti PPKN, Agama, Budi Pekerti diperlakukan bukan sebagai mata pelajaran yang penting. Indikatornya? Lihat jam belajarnya.
Matematika dan IPA memiliki jam belajar lebih banyak daripada ketiga tersebut di atas. Alasannya? Sederhana tapi ironis. Ujian Nasional! Kepentingan untuk lulus Ujian Nasional atau UASBN jauh lebih besar daripada membangun kesadaran anak untuk menjadi manusia berbudi pekerti baik dan berkarakter kuat. Padahal, dengan karakter kuat, seorang anak akan mampu menghadapi apapun baik di masa kini maupun masa depan. Apalagi cuma lulus dari Ujian Nasional. Namun ada juga sekolah yang meramu pendidikan karakternya melalui hidden agenda dalam setiap kegiatan belajar-mengajarnya. Pendidikan karakter model begini tidak bertumpu pada mata pelajaran tradisional semacam agama misalnya. Sehingga, boleh jadi jam agamanya sama seperti sekolah pada umumnya, namun ia memiliki desain semacam student profile atau semacamnya yang kemudian manifes di dalam kegiatan belajar mengajar secara umum. Ketiga, lihat seberapa besar komitmen sekolah ini mengembangkan kemampuan guru-gurunya. Caranya? Minta mereka memperlihatkan daftar pelatihan sekolah setahun terakhir. Atau kalau tidak memungkinkan, bertanyalah pada satu-dua guru yang Anda temui. Sebuah sekolah yang tidak secara rutin memiliki program pengembangan guru menunjukkan bagaimana mereka mengelola akal budi anak Anda. Kalau gurunya saja tidak pernah belajar dan mengembangkan diri bagaimana mereka bisa mengembangkan anak Anda? Keempat, telaah apakah sekolah ini menempatkan siswa sebagai pusat pembelajarannya. Sekolah yang menempatkan siswa sebagai pusat pembelajarannya terindikasikan dengan diterapkannya hands-on learning dan implementasi multiple intelligence yang kuat. Anda bisa melihatnya langsung secara fisik. Bila kelasnya bersih dan rapi tanpa karya siswa sedikitpun bisa jadi sekolah ini masih menerapkan pola konvensional; dengan guru masih sebagai pusat informasi. Atau mungkin, bila kelas tersebut menyimpan karya siswa namun tidak tampak dikelola secara bermakna dan lebih cenderung seperti gudang. Dinamika sekolah dengan paradigma siswa sebagai pusat pembelajaran akan selalu memberi ruang pada
hasil belajar anak menunjukkan kepada siapa saja bagaimana benak si anak mengalami perkembangan selama proses belajarnya. Dan menjadi tanggung jawab si guru untuk memastikan siapa saja yang melihat hasil belajar si anak mendapatkan kesan seperti itu. Kelima, perhatikan bagaimana sekolah ini mengelola keamanan dan kenyamanan siswa belajar. Keamanan bukan hanya fisik namun juga psikologis dan mental anak. Di banyak sekolah, anak merasa tidak aman secara psikologis karena perlakuan guru yang masih percaya bahwa mendisiplinkan siswa harus mempergunakan kekerasan, baik verbal maupun fisik. Sekolah yang masih memiliki guru-guru seperti ini dan tidak mau mengubah pola pikirnya tidak akan bisa menumbuhkan suasana akademik yang sehat. Siswa tidak merasa aman dan nyaman. Kenyamanan tidak berarti sekolah harus secara fisik megah dan mewah. Keamanan dan kenyamanan bisa dibentuk dengan kebijakan sekolah menerapkan situasi belajar mengajar yang jauh dari tekanan fisik dan verbal serta lebih mengedepankan pembentukan kesadaran daripada ketakutan sementara. Anda boleh tidak percaya, tapi banyak sekolah yang diklaim “sekolah disiplin” menunjukkan paradoks yang tajam. Para siswa memang tampak seperti robot di sekolah; tertib dan cenderung pasif menunggu perintah. Namun di luar sekolah banyak ditemukan anak-anak yang sama ini berperilaku tanpa pertimbangan nilai, misalnya berkata kotor, berbusana jauh dari kesopanan dan kesusilaan, nakal di rumah, dan sebagainya. Setelah kelima hal di atas Anda telaah, barulah Anda sampai pada pertimbangan finansial dan aspek yang lain, misalnya lokasi rumah dengan sekolah. Sisi pembiayaan tetap menjadi pertimbangan seberapa gratisnya pun pendidikan itu. Biaya pendidikan tinggi di sekolah-sekolah berlabel internasional juga tidak serta merta menjamin bahwa kelima aspek di atas pasti terpenuhi. Jadi, jangan cuma mau membeli merek, tapi belilah kualitas dengan cara lebih berhati-hati melakukan observasi sebagai calon konsumen. Selamat memilih! []
25
Kajian Niswiyah
Dadi Wong Wadon Sing Prigel! Oleh | Ummu Najwa
Ketua Niswiyah Persyadha Kota Kediri
“Arek wedok iku kudu ngerti karesikan. Ngerti semliwere badhang. Ojo mung iso macak!” Kata-kata itu sudah sering hinggap di telingaku sejak aku SD kelas 5. Bapakkulah yang sering mengucapkannya. Bahkan ketika aku menyapu beliau selalu mengingatkan, “Isor longan iku dirogoh, Nduk! Isor kursi iku dirogoh!” Maka dengan sendirinya bagian bawah tempat tidur dan bawah kursi tidak pernah lepas dari tarian indah tanganku ketika menyapu. Dan tanpa disadari, kecerewetan bapakku itu mampu membentuk sebuah kebiasaan dalam diriku berkaitan dengan tugas-tugas rumah seorang perempuan. Masalah kebersihan, kerapian, dan keterampilan memasak. Dan mau tidak mau aku harus mengakui bahwa hal itu sangat berguna ketika aku harus sudah melaksanakan tugas-tugas rumahtangga sejak kelas 5 SD. Mulai mencuci baju, membersihkan rumah, dan memasak. Tuntutan mengerjakan semua tugas rumah sekaligus membagi waktu untuk belajar. Dan ketika aku berumahtangga sudah tidak kaget lagi ketika harus mengerjakan semua sendiri. Sebagai seorang perempuan, keterampilan akan pekerjaan rumah sudah seharusnya dikuasai. Walaupun mungkin memiliki pembantu. Kenapa? Karena salah satu tugas kita sebagai seorang istri adalah robbatu bait. Dan kita akan merasakan berat tugas itu jika kita belum terbiasa sebelumnya atau kita lebih sering mengandalkan orang lain. Oleh karenanya, ketika memutuskan siap untuk menikah, seorang perempuan harus siap untuk belajar sekaligus praktik keterampilan diri. Sebuah nasehat yang jamak diberikan oleh orangtua-orangtua jaman dulu, “Dadi wong wadon iku kudu prigel.” Dalam
26
terjemahan bebas, seorang perempuan itu harus terampil. Terampil di sini memiliki makna yang luas dalam posisi istri sebagai robbatu bait: 1. Terampil mengerjakan pekerjaan rumah Tidak dapat dipungkiri bahwa ketenangan penghuni rumah tidak lepas dari kondisi fisik rumah. Kebersihan, kerapian, kesegaran, keindahan rumah adalah salah satu sumber rasa nyaman penghuninya. Oleh karena itu, seorang ibu rumahtangga harus memiliki keterampilan untuk menciptakan kondisi tersebut baik dilakukan sendiri atau bersama pembantu dan anggota keluarga lainnya. Masuk dalam kategori ini adalah kegiatan membersihkan dan merapikan rumah sekaligus perabotannya, mencuci dan merapikan pakaian, berkebun, dan memasak. Bagaimana cara membersihkan dan merapikan rumah yang efisien serta sesuai selera semua penghuni, terutama suami, tentunya butuh keterampilan sendiri. Mencuci bersamaan dengan memasak sekaligus bersih-bersih rumah juga butuh manajemen. Ketika tidak memiliki waktu untuk setrika semua baju, maka perlu cara agar baju tetap rapi walau tidak disetrika. Keterbatasan lahan tidaklah harus menghalangi kegiatan berkebun agar rumah tampak asri dan segar. Memilih tanaman yang multifungsi dalam berkebun juga butuh keterampilan agar tanaman yang kita tanam bisa menyejukkan sekaligus menjadi sumber sayuran atau toga. Kebutuhan anggota keluarga untuk makan makanan yang halal dan thayyib perlu dirancang dan disesuaikan dengan anggaran serta waktu. Memasak makanan yang bergizi tapi tidak harus mahal dan dalam waktu yang singkat perlu sebuah keterampilan. Menciptakan cemilan sehat untuk anak-anak kita juga butuh kreasi. Rumah bersih, asri, nyaman, dan sehat perlu diupayakan untuk kenyamanan dan kesehatan penghuninya. Dan itu perlu keterampilan bukan?
2. Terampil mengasuh anak Anak adalah amanah, mereka adalah tanggungjawab kita. Bagaimana mereka kelak sangat tergantung dari pembinaan kita. Dan ibu adalah sosok yang dominan dalam proses pembinaan anak karena ibu yang mengandung, melahirkan, dan merawat mereka. Sebagian besar waktu anak adalah bersama ibunya. Peran asah, asih, asuh ibu sangatlah mempengaruhi kepribadian anaknya kelak. Oleh karenanya, ibu haruslah memiliki keterampilan mengasuh anak mulai mereka dalam kandungan sampai kelak mereka beralih dalam penjagaan suaminya atau menjadi seorang imam bagi istrinya. Bagaimana merawat anak yang masih bayi butuh keterampilan agar kita tidak memiliki ketergantungan yang tinggi pada orangtua kita ketika akan melahirkan dan pasca melahirkan. Karena ada masanya ketergantungan pada orangtua sehingga menimbulkan dominasi peran mereka akan menyulitkan kita ketika membina anak. Perlu kesiapan mental sekaligus ilmu ketika menghadapi anak yang sakit agar kita tidak mudah lari pada obatobatan kimia yang mungkin justru membawa efek negatif pada tumbuh kembang anak-anak kita. Bagaimana kita membiasakan mereka hidup sehat dengan tidak jajan sembarangan juga perlu perjuangan. Membiasakan mereka buang sampah pada tempatnya perlu teladan dan pembiasaan. Kemampuan untuk menghandle mereka agar tidak rewel ketika bepergian atau naik angkutan umum juga perlu disiapkan. Bagaimana mengatasi anak yang suka menangis meraung-raung ketika minta dibelikan sesuatu? Sesungguhnya ibulah yang paling memahami anaknya, jadi selayaknya ibu memiliki kemampuan untuk “menjinakkan” anaknya karena ibu tahu kelebihan dan kekurangan anaknya sekaligus tahu apa yang disuka dan tidak disuka anaknya. Kita tidak bisa selamanya mengandalkan bantuan orang lain untuk menyelesaikan masalah kita, tapi kita harus terus belajar bagaimana menyelesaikan masalah kita. Menanamkan kebiasaan baik sekaligus akhlakul karimah adalah tanggungjawab kita, apalagi di masa keemasan mereka. Bagaimana membina mereka di 7 tahun pertama kehidupannya (0-7 tahun) saat mereka laksana raja, 7 tahun
kedua kehidupannya (7-14 tahun) saat mereka laksana tawanan, dan 7 tahun ketiga mereka (14-21 tahun) saat mereka laksana sahabat kita? Semua perlu ilmu yang harus kita pelajari. Apalagi masa mereka tidaklah sama dengan masa kita. 3. Terampil menyenangkan suami Salah satu ciri wanita shalihah adalah ketika dipandang suaminya mampu menghadirkan ketenangan jiwa, menciptakan kedamaian, dan menumbuhkan rasa cinta. Pastinya untuk bisa berlaku seperti itu seorang istri harus memiliki tips dan trik khusus karena masing-masing laki-laki pasti berbeda-beda selera dan kesukaannya. Kepekaan dan daya tanggap seorang istri terhadap keinginan suami perlu diasah. Bagaimana tipe suami kita harus kita pahami. Apakah dia suka kita berdandan di rumah atau tampil apa adanya? Apakah dia suka masakan pedas atau tidak? Apakah dia suka diajak ngobrol ketika makan atau tidak? Ketika saat ini handphone bukanlah barang langka, maka tidak ada salahnya kita kirim kata-kata mesra penuh kerinduan saat suami tidak di rumah. Sevulgar apapun ungkapan kita untuk suami tidak masalah, kan? Selama tidak di ruang publik. Kecuali kalau ada suami yang tidak suka diperlakukan seperti itu. Kita harus pintar-pintar menumbuhkan bungabunga cinta dalam diri kita sendiri maupun dalam diri suami kita walaupun mungkin usia pernikahan kita sudah lebih dari 10 tahun dan anak-anak kita sudah remaja. Ternyata banyak sekali ya yang harus kita pelajari untuk menjadi perempuan yang terampil baik sebagai istri maupun ibu. Oleh karenanya, tidak ada kata berhenti belajar karena pernikahan bukanlah stasiun pemberhentian, namun justru stasiun pemberangkatan kita untuk mewujudkan baiti jannati dengan belajar. Berbarengan dengan kesadaran bahwa tidak ada yang sempurna di dunia ini, begitu juga dengan diri kita dan pasangan, kita tetap berupaya melakukan yang terbaik semata-mata untuk mencari keridhaan Allah Subhanahu wa ta’ala. Semoga kita semua selalu dalam penjagaan-Nya sehingga bisa masuk surga bersama-sama orang-orang yang kita cintai. Amin. Wallahu alam.
27
tombo ati
Menjauhi Kelalaian
W
ahai saudaraku, hindarilah perbuatan yang baik saja, memproduksi madu yang lezat, maksiat karena bisa menutup pintu serta mengerjakan sesuatu yang mulia. rezekimu. Janganlah lalai dari ketaatan karena bisa membutakan mata batin Apabila nafsu ini besar dan memutuskan hubungan dengan Allah penatlah tubuh memenuhi keinginannya subhanahu wata’ala. Allah berfirman, “Sebutlah Tuhanmu dalam hati dengan Wahai saudaraku, ketika engkau sering merendahkan diri dan rasa takut, dan tanpa mendapat ujian, ditimpa berbagai musibah, mengeraskan suara, di waktu pagi maupun diterpa berbagai kesulitan, itu maksudnya petang, dan janganlah termasuk orang-orang agar engkau sadar dari kelalaian, bangun dari yang lalai.” (QS. al-A’raf: 205) kealpaan, kembali pada Tuhan, dan menyesali Ketahuilah, siapa yang menghabiskan kesalahan. Sayangnya, itu semua tidak masa sehat dan masa mudanya dalam berguna bagimu. Orang yang sudah dimatikan maksiat, ia seperti orang yang mendapat oleh kelalaian, bencana dan nasihat takkan warisan seribu dinar dari orang tuanya. Lalu banyak bermanfaat. Lihat saja seorang ibu uang tersebut ia belikan ular, kalajengking, yang hilang akal. Biarpun anaknya disembelih dan lipan. Semua binatang tersebut ia simpan dipangkuannya sendiri ia tetap makan dan di dalam kamar tidurnya. Suatu kali ia tertawa tanpa merasa sedih dan kecewa. digigit ular, kemudian pada kali yang Demikianlah pulalah keadaanmu. Engkau lain disengat kalajengking, selanjutnya tak pernah melakukan salat malam, tak disengat lipan. Demikian seterusnya. pernah merasakan nikmatnya membaca AlApakah orang ini takkan mati Qur’an, meremehkan kewajiban, dan walaupun sempat bertahan semua anggota tubuhmu diliputi beberapa lama? kelalaian. Tetapi, engkau tetap Oleh: Ayub Syafii Demikian pula tidak merasa sedih, tidak Kepala SMK Nurul Haromain Malang denganmu. Engkau merasa susah, dan tidak habiskan waktumu yang menyesal. Justru engkau malah panjang dalam menentang Allah dan asyik makan, tertawa, dan bergembira. Itu mewujudkan keinginan setan. Engkau siaterjadi karena kelalaian telah membutakan siakan modalmu berupa masa muda dengan mata batinmu, mematikan kepekaan hatimu, bermaksiat kepada Allah. serta melenyapkan nikmatnya iman dalam Jika demikian halnya, engkau sama dirimu. Akhirnya, engkau tak mampu seperti burung pemangsa yang sedang membedakan mana yang berbahaya dan mana berkeliling mencari bangkai. Apabila sudah yang berguna. ditemukan, ia akan turun dan menyantapnya. Orang yang ‘hidup’ akan merasa sakit jika Padahal, tubuhnya besar, sayapnya kuat, tertusuk jarum dan merasa kaget tatkala terbangnya tinggi, serta penglihatannya tersentuh duri. Adapun orang yang ‘mati’ tajam. Tetapi, itu dilakukan karena walaupun disayat dengan pedang dan dipotong perhatiannya di bawah dan seleranya rendah, dengan gergaji, ia tetap tidak merasa apasehingga ia pun jatuh ke sesuatu yang kotor apa. Apabila engkau tidak bersedih ketika tak dan hina. melaksanakan ketaatan dan tidak kecewa Karena itu, wahai saudaraku, jadilah setelah terperosok ke dalam maksiat, berarti seperti lebah. Tubuhnya kecil, sayapnya kalbumu telah mati dan jiwamu telah hilang. pendek, terbangnya sedikit, tetapi Engkau tak bisa membedakan antara kebaikan perhatiannya besar dan seleranya tinggi. Ia dan keburukan, antara kebahagiaan dan hanya hinggap di atas bunga, mengkonsumsi kesengsaraan, antara yang manfaat dan
28
bahaya. Wahai saudaraku, tangisilah dirimu serta berusahalah untuk membangkitkan dan mengembalikan kalbumu pada kehidupan. Duduklah dalam majlis-majlis ilmu dan hikmah. Di dalamnya terdapat karunia dari surga yang bisa kau rasakan setelah majlis usai, di jalan, di rumah, di kedai atau warung, atau saat kau berada bersama keluarga. Jangan engkau tinggalkan majlis ilmu dan nasihat tersebut. Jangan pula sekali-kali berkata, “Apa manfaatnya menghadiri majlis kebajikan dan ketaatan, sementara aku masih terkubang dalam dosa dan tak mampu meninggalkan maksiat?” Ini adalah bisikan dan rayuan setan terlaknat yang masuk ke dalam jiwa seorang mukmin agar ia tidak jadi mengerjakan kebaikan. Demikianlah, seorang pemburu harus terus berburu. Kalau hari ini ia tidak mendapatkan buruan mungkin besok dapat. Sementara seorang pasien juga harus rajin meminum obat. Kalau hari ini belum sembuh barangkali esok ia sembuh. Yang penting janganlah berputus asa dari rahmat Allah. Allah berfirman, “Wahai para hamba-Ku yang melampui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kalian berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah berkenan mengampuni semua dosa. Dialah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. alZumar: 53) Wahai saudaraku, bila Allah menganugerahkan padamu tiga hal berarti engkau telah dianugerahi nikmat yang paling besar dan istimewa melebihi nikmat-nikmat lainnya. Dengan itu, seolah-olah engkau telah memperoleh nasib baik dan impian tertinggi. Pertama, kemampuan memperhatikan aturanaturan yang Allah tetapkan dengan mengerjakan semua ketaatan dan menegakkan kewajiban. Kedua, kemampuan memenuhi semua janji yang dibuat dengan Allah, yakni dengan menjauhi maksiat dan bertobat darinya. Ketiga, kemampuan menyaksikan kehadiran Allah dan sibuknya kalbu dengan zikir sehingga lupa yang lainnya. Kalau engkau memandang aneh kondisi orang-orang arif, itu karena dirimu sudah terlalu jauh dari Allah, terlalu cinta pada dunia, asyik dengan maksiat, dan enggan berbuat taat. Andaikata engkau mengikuti cara hidup
mereka, pasti juga engkau akan bisa menyerap kebaikan yang ada. Andaikata engkau ikut bangun di tengah malam seperti mereka, engkau juga akan meraih ketenangan dan kelapangan jiwa. Namun, yang menjauh tak mungkin mendapatkan. Ada sebuah cerita tentang seorang istri yang sangat cinta dan pencemburu terhadap suaminya. Suatu hari, istri tersebut berkata, “Aku tak bisa jauh darimu, tak bisa berpisah denganmu, dan tak bisa menerima kalau engkau sibuk dengan wanita lain. Tetaplah bersamaku. Jangan kau tinggalkan aku, jangan engkau duduk bersama orang lain, dan jangan memikirkan selainku.” Tiba-tiba sang suami mendengar bisikan dalam tidurnya, “Kalau istrimu yang bukan Tuhan saja berkeinginan agar engkau membulatkan hatimu padanya, bagaimana engkau tidak ingin membulatkan hatimu pada Allah?” Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda, “Tidak ada yang lebih menyenangi pujian daripada Allah. Karena itu, Dia memuji dirinya sendiri. Tak ada yang lebih cemburu daripada Allah. Karena itu, Dia melarang perbuatan keji. Tak ada yang lebih menyukai hujjah daripada Allah. Karena itu, Dia menurunkan Kitab (Al-Qur’an) dan mengutus para rasul.” (HR. Muslim dalam Shahih-nya) Ketahuilah, orang yang lalai berarti telah menyia-nyiakan miliknya yang paling bernilai dan paling berharga di dunia ini. Harta seberapa pun banyaknya, sebetulnya sedikit jika tangan-tangan pencuri dan perampas masuk ke dalamnya. Demikian pula dengan usia atau umur orang lalai. Ia banyak terampas oleh maksiat dan dosa. Padahal, umur merupakan modal seorang mukmin. Jika modal tersebut lenyap, ia takkan bisa berbisnis dengan Allah dan keluar dari alam dunia dalam keadaan rugi. Allah telah memerintahkan kita untuk menjauhi mereka yang lalai. Dia juga melarang kita untuk mematuhi, mendekati, dan mengikuti mereka. Allah berfirman, “Janganlah engkau mengikuti orang yang Kami lalaikan kalbunya dari peringatan Kami, lalu ia mengikuti hawa nafsunya dan adalah keadaannya itu melewati batas.” (QS. AlKahfi: 28). Wallahu a’lam.
29
technopreneur
Kenapa Tidak Cepat Kaya??? Oleh: Drs. Soehardjoepri, M.Si. Direktur Rabwa Production
PENGHASILAN cukup besar namun saldo tabungan tak jua bertambah? Mungkin saja ada beberapa kesalahan dalam pengeluaran Anda. Yuk, selidiki penyebabnya! Apakah Anda merasa penghasilan tak mencukupi kebutuhan, meski ada pertambahan pemasukan dari tahun ke tahun? Ya, persepsi bahwa pemasukan mengikuti kebutuhan mungkin memang benar adanya. Bahwa sebesar apapun penghasilan Anda jika tidak disiplin dalam perencanaan keuangan, maka kondisi keuangan Anda takkan pernah stabil dan terus kembang-kempis. Ujungujungnya, keinginan menjadi orang berkecukupan pun semakin jauh dari angan. Agar Anda tak terjebak dalam kondisi suram tersebut, ketahui faktor-faktor penyebabnya, seperti dipaparkan Idiva. Anda terlalu sering menggunakan kartu kredit Jika Anda tidak disiplin dalam finansial, kebobolan pun akan selalu terjadi setiap bulan. Apalagi, kartu kredit yang menjadi kartu setan tersebut membuat keuangan Anda semakin suram. Anda mungkin menetapkan keinginan dapat menghapus hutang tersebut dalam tempo yang ditentukan. Namun, hutang yang terus bertambah karena tidak terkontrolnya pola belanja Anda membuat keuangan kian buruk. Jadi, ucapkan selamat tinggal untuk menjadi orang kaya jika keuangan Anda tak ada keinginan mengubah kebiasaan tersebut. Menghemat keuangan tanpa tujuan keuangan yang jelas Menyimpan uang tanpa tujuan akan mencegah Anda dari investasi yang sesuai dengan kebutuhan keuangan Anda. Sebagai hasilnya, Anda pun akan menemukan diri Anda kehabisan uang. Jadi jika ingin menghasilkan sesuatu, maka fokuslah dengan tabungan yang
30
Anda sisihkan tersebut sehingga Anda pun dapat menakar kedisiplinan untuk mendapatkan sesuatu yang diinginkan. Anda tidak memiliki asuransi kesehatan Anda mungkin sehat saat ini, tetapi Anda tentu tidak pernah mengetahui kapan keadaan darurat medis yang mungkin timbul dan Anda harus mengeluarkan sejumlah uang besar di rumah sakit. Dengan asuransi kesehatan, maka biaya tersebut pun akan ter-cover dan Anda pun dapat berlega hati karena investasi yang Anda sisihkan dengan susah payah tak terganggu. Melarikan penghasilan di satu titik investasi saja Salah satu kesalahan keuangan yang dapat memperburuk keadaannya adalah melarikan semua uang Anda dalam satu investasi saja. Misalnya ketika Anda memilih investasi tanah, maka ketika tanah bermasalah bisa menyebabkan hilanglah segalanya. Jadi, jangan takut untuk mencoba peluang investasi baru yang disarankan perencana keuangan Anda. Pasangan hidup Anda terlalu boros Jika pasangan terlalu boros, maka saatnya mengerem keborosan tersebut. Kalau dia tidak bekerja, maka semua kebutuhan pun bertumpu pada Anda. Mengingat hanya ada satu sumber keuangan, maka katakan padanya bahwa Anda bukanlah bank berjalan yang dapat memenuhi semua kegilaannya berbelanja. USAI mengetahui lima kesalahan yang membuat keuangan Anda bobol, saatnya untuk mengurai kesalahan lainnya sehingga kondisi finansial pun segera membaik. Ini dia bocorannya untuk Anda, di antaranya:
bersambung ke halaman 32
Konsultasi Syariah oleh Lajnah Syariah Persyada Al Haromain
Masalah Yatim, Berhakkah Menerima Zakat Pertanyaan: Sekarang ini banyak lembaga zakat yang membawa nama yatim untuk promosi program mereka. Apa bisa zakat diberikan kepada mereka? Padahal yatim bukan termasuk 8 ashnaf. Saiful, Jombang.
Jawab: Memang banyak bentuk lLembaga zakat yang berlabel demikian, agar program di dalamnya berjalan lancar. Ada dua yang perlu bahkan wajib diperhatikan agar tidak menjadi lembaga yang salah alur. Sekalipun seluruhnya untuk kebaikan , yaitu membantu orang lain agar usaha dan niat baik tersebut mengenai sasaran yang dapat membuahkan pahala. Sebaliknya jika tidak akan menanggung dosa. Karena menyampaikan suatu amanat kepada yang berhak merupakan kewajiban dalam agama Islam. Dua hal yang dimaksud adalah: 1. Mengetahui status harta yang mengalir ke lembaga, dengan membedakan alur antara harta zakat (shadaqah wajib) dan harta infaq (shadaqah sunnah) 2. Mengadakan penyaringan secara detil dan seksama terhadap orang-orang yang akan menjadi penerima harta-harta tersebut, dengan memisahkan antara mustahiq dan yang bukan mustahiq. Ada beberapa ayat dalam Al-Qur’an yang mengisyaratkan bahwa Allah subhanahu wata’ala tidak membedakan antara anak yatim dan orang miskin sebagai tempat penyaluran infaq (shadaqah). Sebagaimana firman Allah dalam QS. Al-Baqarah: 177, Juga dalam QS. Al-Baqarah: 83, 125. AnNisa’: 8, 36. Al-Insan: 8. Al-Balad: 15-16.
Demikian pula Allah tidak membedakan mereka berdua dalam pembagian ghanimah (harta perampasan keuntungan dari sebuah peperangan), seperti dalam firman Allah dalam QS. Al-Anfal : 41,
Dalam pembagian harta fa’i (harta hasil perdamaian dengan musuh) mereka berdua sama mendapatkan pembagian harta ini. Sebagaimana firman Allah dalam QS. Al-Hasyr : 7, Begitu juga Allah memberikan cap orang yang menelantarkan anak yatim dan tidak memperhatikan keadaan orang miskin, sebagai pendusta ajaran agama Islam. Dalam QS. Al-Ma’un: 1-3 Allah berfirman,
Akan tetapi ketika harta yang akan disalurkan / diinfaqkan itu berupa harta zakat (shodaqoh wajib), maka anak yatim akan terpisah dari orang miskin dan tidak tergolong 8 orang yang berhak menerima zakat (ashnaf) seperti firman Allah QS. At-taubah: 60,
31
Mengapa demikian? Karena anak yatim (yang ditinggal oleh ayah menurut pendapat ma’ruf/masyhur) ada kalanya mewarisi harta ayahnya yang cukup banyak sehingga dia menjadi yatim yang kaya raya. Ada pula anak yatim yang orang tuanya meninggal mewariskan harta yang tidak banyak, sehingga dia menjadi yatim yang miskin. Nah, ketika anak yatim itu menjadi yatim
Sambungan dari halaman 30
Tidak pernah meninjau ulang investasi Anda Anda memang sudah memutuskan untuk melarikan dana ke investasi tertentu. Namun, adakalanya nilai investasi tersebut tidak seperti yang diinginkan. Oleh karena itu, sangat penting melakukan review secara berkala dari semua investasi Anda. Berikan waktu yang cukup untuk meninjau investasi Anda agar hasilnya sesuai dengan yang diharapkan. Anda selalu berpikir seperti orang miskin Jika Anda tak bisa berpikir lebih untuk menghasilkan pemasukan di luar gaji Anda dan tabungan yang dimiliki pun tidak terlalu mendatangkan keuntungan, maka bagaimana Anda bisa berharap jadi orang kaya? Mimpilah setinggi mungkin dan bayangkan diri Anda jadi orang kaya. Tinggal di sebuah perusahaan milik sendiri dan Anda memiliki banyak uang. Tentu sangat mengenakkan, bukan? Nah, tanamkanlah mimpi tersebut sehingga Anda dapat berperilaku bijaksana untuk mencapai mimpi tersebut. Jangan memaksakan membeli sesuatu di
32
yang miskin, dia termasuk orang yang berhak menerima zakat. Bukan karena statusnya sebagai yatim, melainkan karena ia termasuk golongan miskin. Itu berarti sama pula jika yatim tersebut menyandang salah satu dari ketujuh ashnaf yang lain, maka berhak pula ia menerima zakat. Adapun ketika yatim itu menjadi seorang yatim yang kaya, maka boleh-boleh saja bagi siapapun berinfaq (shadaqah sunnah) kepadanya, seperti berinfaq kepada orang kaya lainnya. Akan tetapi, infaq yang diberikan kepada yang lebih membutuhkan tentu lebih afdhol dan lebih baik, karena tepat sasaran. Ini sesuai dengan tujuan tasyri’-nya shadaqah itu sendiri. Wa Allahu a’lam.
luar kemampuan Anda Bersikaplah realistis dengan keuangan Anda. Berpikir melambung tinggi memang boleh-boleh saja, namun mencoba hidup dengan memaksakan diri sangatlah tidak baik. Jadi jika tak sanggup membeli apartemen, maka sebaiknya jangan memaksakan diri. Jangan pula menghabiskan uang yang Anda peroleh secara berlebihan. Agar bijak, simpanlah minimal 30 persen dari apa yang Anda peroleh agar lebih cepat kaya. Tidak memiliki kalkulasi anggaran yang jelas Menganggarkan pengeluaran Anda sesuai dengan pos-pos kebutuhan sangatlah penting. Anda dapat mengkalkulasi setiap bulan pengeluaran apa saja yang perlu ditanggung mulai dari biaya listrik, makan, sewa rumah, tabungan, dan sebagainya. Jika Anda menemukan ada pos yang tidak sesuai dengan keinginan, maka mulailah mengatur kembali keuangan Anda sehingga semua pengeluaran dapat sesuai berjalan rencana. Anda tidak memiliki dana tak terduga Perbaikan rumah, penyakit tak terduga, dan sebagainya adalah hal di luar dugaan. Karenanya, sangat penting memiliki dana tak terduga yang bisa dianggarkan setiap bulan. Wallahu a’lam. Sumber: okezone.com
Serba-serbi
mansatumagelang.wordpress.com
P
Sempat kami meniliki museum Borobudur. ada tahun 1998, bersama satu Satu yang menarik adalah uraian singkat di rombongan dari Malang kami bersafari bawah gambar Candi Borobudur. Tulisan itu ke Cilacap dalam rangka menghadiri menerangkan (jika tidak salah) bahwa Candi undangan sahabat karib kami, Masudin, yang ini ditemukan oleh Gubernur Jenderal Thomas akan melangsungkan akad nikah keesokan Stamford Raffles tahun sekian-sekian. harinya di Magelang. Usai acara akad di Uraian singkat itu menunjukkan dengan Magelang, kami bersepakat untuk jelas bahwa Candi Borobudur ditemukan oleh mengunjungi tempat wisata yang populer di seorang Gubernur Jenderal Hindia Belanda. kota tersebut, bahkan di dunia, yaitu Candi Jika ia berkuasa di Indonesia tahun 1811Borobudur. Saat itu bersamaan libur panjang 1816, maka pada tahun-tahun itulah Candi sekolah, sehingga suasananya cukup ramai. Konon Candi Borobudur dibangun oleh Raja Borobudur ditemukan. Kita tidak habis pikir, bagaimana dapat dikatakan Raffles sebagai Syailendra dari kerajaan Mataram Kuno penemu Candi Borobudur, padahal bangunan pada abad ke-9 Masehi. Pembangunannya ini ada sejak 842 Masehi, lagi pula ia selesai pada tahun 842 Masehi setelah bangunan gede, njenggerek (alias besar dimulai sekitar 50 tahun sebelumnya. Arca dan kasat mata), tingginya saja atau patung yang terdapat di sana mencapai 42 meter. Apakah mencapai 500 buah. Tinggi Candi masyarakat setempat dan tokohBorobudur 42 meter. Candi ini tokoh sekitar belum ada yang disebut-sebut sebagai satu dari 7 mendapatinya sebelum itu? Apakah keajaiban dunia. Oleh: Kami lihat pelataran komplek mungkin Candi Borobudur beberapa Ahmad Syarifuddin abad pernah tenggelam dan lalu Candi ini sangat luas. Entah berapa Pembina Al-Ghazali Islamic Study Club Solo timbul lagi di masa sang Gubernur hektar. Tapi wisata kami di situ Jenderal? Entahlah… tidak lama, karena terngiang oleh nasehat Atau bisa jadi mungkin Candi Borobudur bahwa hendaklah bergegas jikalau melewati warisan Budha ini ada, namun keberadaannya situs tempat kemaksiatan. Khawatir tiba-tiba turun murka Allah, sedang kita berada di situ. diabaikan oleh masyarakat sekitar sejak
33
andriewongso.com
mereka mengenal Islam, menjalin kedekatan dengan dai-dai penyiar Islam, inten dengan amal-amal ibadah layaknya umat muslim, sehingga Candi terbesar itu kemudian lamakelamaan tertimbun tanah dan terkubur selama berabad-abad. Masyarakat sekitar mengabaikannya sebagai masa lalu. Ada apa seorang muslim yang baik dengan sebuah candi. Mereka pun tidak hendak menghancurkannya sebagai sikap kesantunan sosial (toleransi). Kemudian datanglah sang Gubernur Jenderal. Ia lalu menggalinya kembali dan melakukan restorasi terhadap bangunan yang telah usang dimakan usia itu. Sehingga karena itu, disebutlah dirinya sebagai Sang Penemu. Apakah begitu? Entahlah… Akan tetapi, saat melewati kawasan daerah Borobudur, kami kerap menjumpai papan nama pesantren. Jika tidak salah, ada pesantren bahkan di dekat komplek Candi Borobudur. Dan secara umum, Magelang memang disebut sebagai Kota Santri. Di daerah ini dahulu pernah ada tokoh legendaris pendakwah Islam, yaitu Syeikh Subakir alias Ajisaka, sang penemu aksara Jawa (Hanacaraka). Sungguh kekaguman kita pada dai-dai kita terdahulu. Jelajah dakwah mereka luar biasa dan amat mengesankan. Pusat-pusat kekuasaan Hindu-Budha dahulu, kini berubah menjadi wilayah-wilayah yang lekat identitas keislamannya. Salah satu contohnya adalah daerah Magelang ini yang dulunya dikuasai kerajaan Mataram Lama. Contoh yang lain adalah Jepara Jawa Tengah, dulunya pusat kerajaan Kalingga, kini menjadi kota yang kuat keislamannya. Begitu pula Majapahit (Mojokerto), Sriwijaya (Palembang), Singosari (Malang), dan Kediri. Pada bekas-bekas kerajaan tersebut kini kita dapati pusat-pusat keislaman yang sangat kuat dan umat muslim sunni yang militan dan progresif. Termasuk juga bekas kerajaan Pajajaran dahulu, yakni Bandung, Banten, dan Cirebon saat ini. Jasa
34
perjuangan dai-dai kita terdahulu. Di Trowulan dan Troloyo (pusat pemerintahan Majapahit dahulu), terdapat batu nisan-batu nisan pemakaman orang-orang muslim berangka tahun Saka 1290 (1368-1369 Masehi), membuktikan sudah adanya komunitas muslim pribumi di pusat kerajaan Majapahit semenjak masa keemasannya. Kembali pada soal penemuan Candi Borobudur. Jika hal terakhir tersebut yang menjadi dasar acuan penemuan, maka hal ini mengingatkan kita pada strategi imperialisme Belanda. Salah satu strategi penjajahannya adalah mengadakan penelitian lebih lanjut tentang hukum adat dan sejarah Indonesia sebelum kedatangan Islam. Mereka mendatangkan J.H. Kern dan J.L.A Brandes untuk menghidupkan kembali pengetahuan tentang Indonesia Kuno, Bahasa, dan Kesusastraan, sementara N.J. Krom didatangkan untuk mengadakan rekonstruksi Sejarah pra-Islam Indonesia, dengan menghidupkan kembali masa jaya Singosari dan Majapahit. Bersamaan dengan itu, penjajah Belanda merasa perlu mengadakan penggalian dan restorasi candi-candi yang telah rusak dan tertimbun, seperti Borobudur dan Prambanan, serta lain-lainnya. Tujuannya mengembalikan pikiran kita supaya mengagumi kembali budaya dan warisan agama-agama yang telah lama tumbuh sebelum Islam. Upaya itu dimaksudkan pula memberikan kesan bahwa Indonesia di masa Hindu-Budha mengalami masa jaya, tetapi setelah adanya Islam, Indonesia mengalami masa suram. Yah akhirnya, candi-candi yang tersisa itu, kita hidupkan kembali, kita pelihara, dan kita lestarikan, kalau perlu digali kuburnya, sementara ada ratusan ribu situs masjid yang terdapat secara masif di setiap perkampungan Nusantara, kita abaikan dan kita lepaskan dari bagian Sejarah Nasional Indonesia. (Bersambung)
auladi
Memarahi Anak
doc. lazis
dengan Bijak
Oleh | Ulinnuha Guru SDIT Ghilmani Surabaya
A
nak yang “berbuat salah” memang sangat menjengkelkan. Rumah menjadi berantakan, aturan tidak berjalan, keributan sering terjadi, dan bahkan kita sering malu di hadapan orang-orang. Perilaku salah anak tak jarang memancing kemarahan orang tua. Kita sebagai orang tua kerap kebingungan dalam menyikapi perilaku anak yang tidak sesuai dengan prinsip agama atau moral. Ujung-ujungnya orang tua sering terjebak pada memarahi anak dengan hukuman fisik atau omelan panjang. Tapi tindakan tersebut tidak membuat anak jera, malah berulah yang membuat orang tua semakin jengkel. Kapan Saat untuk Marah? Marah adalah salah satu sikap untuk memperbaiki perilaku anak yang salah. Dari sikap orang tua tersebut, anak akan tahu bahwa perbuatannya salah. Jika anak berbuat salah kita biarkan, maka hal itu akan kurang baik dalam membentuk kepribadiannya. Marah itu perlu, namun masalahnya kapan dan bagaimana? Dari sini ada satu konsep yang
mengungkapkan bahwa setiap perbuatan ada konsekuensinya. Karenanya, ajari anak bahwa setiap perbuatan yang dilakukannya akan mengantarkannya pada satu konsekuensi tertentu. Bila perbuatannya baik, konsekuensi yang diterimanya pun baik. Misalnya, saat anak mengucapkan terima kasih, ia disebut anak yang baik, orang tua pun tersenyum bangga. Sebaliknya, saat perilaku anak jelek, wajah ibu cemberut sebagai tanda tidak setuju. Waktu yang tepat bagi orang tua untuk marah adalah saat anak melanggar nilai-nilai syar’i. Anak-anak masih tidak tahu mana yang benar dan mana yang salah. Orang tuanyalah yang mengarahkan, sehingga bila anak melakukan kesalahan, wajar bila orang tua marah. Marah untuk menyikapi kesalahan anak akan menanamkan moral pada pikiran anak. Anak akan berpikir, “Saya akan dikatakan baik, jika orang tua tidak marah.” Berarti kalau orang tua marah, maka anak merasa ada sesuatu yang tidak baik. Yang harus diketahui oleh anak adalah kenapa perilaku anak mendapatkan tanggapan tertentu dari oarang tua. Ketidakpedulian orang tua terhadap apa yang dilakukan anak memberikan satu isyarat
35
bahwa hidup itu serba boleh. Hidup tak membutuhkan tanggung jawab. Anak akan menjalankan kehidupan semaunya sendiri, tanpa menghormati hak orang lain dan mengabaikan norma yang berlaku. Kiat Memarahi Anak dengan Bijak · Cari tahu alasan kenapa anak berbuat salah. Ajak berdialog. Coba pahami apa yang dilakukan anak. Bisa jadi anak dan orang tua berbeda pandangan. Komunikasi akan menjembatani perbedaan pandangan itu. · Jangan memarahi atau menghukum anak di depan umum atau kerabat, karena akan menjatuhkan harga diri anak. Akibatnya anak akan rendah diri. · Marah bisa berupa verbal/lisan dan bahasa tubuh. Ungkapkan marah dengan baik. Jangan mengeluarkan celaan yang menjatuhkan harga diri anak, sebaliknya gunakan kata-kata yang lembut. Tunjukkan bahasa tubuh yang tepat, ketika kita menyikapi ketidaksukaan pada perilaku anak yang salah. Bukan berarti harus melotot seperti figur ibu tiri di sinetron, cukup dengan menunjukkan tidak suka. · Tunjukkan bahwa kita tetap mencintai mereka, meski mereka telah melakukan kesalahan. Kemarahan kita pada mereka merupakan bentuk kecintaan, bukan bentuk kebencian atau kekesalan. · Tunjukkan kemarahan pada hal “apa” dengan jelas, sehingga anak tahu kesalahannya. Jangan memarahi anak pada hal yang “abstrak”. Beri penjelasan yang mudah dipahami anak, kenapa suatu perbuatan itu tidak boleh dilakukan. · Hindari hukuman fisik. Cobalah memeluk daripada memukul. Banyak cara selain pukulan yang bisa digunakan sebagai hukuman pada anak. Misalnya, melarang bermain sesuatu yang disukai anak, melarang keluar rumah, mengurangi uang saku, mencabut fasilitas, dan sebagainya. Sesuaikan hukuman dengan usia anak. Hal ini bukan berarti hukuman fisik tidak boleh sama sekali, namun tergantung pada konteks yang terjadi. Karena Rasulullah shallallahu alaihi wasallam membolehkan memukul anak yang berusia
36
·
10 tahun ke atas dengan lidi pada tangan dan kaki jika tidak mau shalat. Hukuman fisik jangan sampai dikenakan pada bagian tubuh yang sensitif, semisal wajah, dan hendaknya pukulan pun disertai dengan arahan dan alasan yang jelas, sehingga anak menyadari bahwa dirinya salah dan merasa tidak disakiti. Bila ketika kita marah sampai “out of control”, cobalah mengubah posisi seperti yang dianjurkan Rasulullah, “Apabila salah seorang di antara kalian marah dan ia berdiri, hendaklah ia duduk. Jika marahnya hilang dengan duduk, (jelaslah sudah), dan jika tidak, hendaklah ia berbaring.” (HR. Ahmad dan Abu Dawud). Bila belum juga reda, cobalah berwudhu, sebagaimana diriwayatkan oleh Athiyyah As–Sa’di ra. ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda, yang artinya, “Sesungguhnya marah berasal dari setan dan setan diciptakan dari api. Sesungguhnya api padam oleh air. Jika salah satu dari kalian marah, berwudlulah.” (HR. Ahmad dan Abu Dawud).
Rasulullah adalah contoh manusia yang benar-benar menjaga perasaan anak, sebagaimana diceritakan dalam hadits bahwa Rasulullah shallallahu alaihi wasallam pernah memangku seorang anak kecil. Lalu anak kecil tersebut pipis. Seketika itu, serta merta sang ibu mengambil dengan kasar sang anak dari pangkuannya karena merasa malu anaknya telah mengotori baju beliau. Seketika itu juga, Rasulullah menegur sang ibu. Dalam bahasa Rasulullah, kain yang kotor karena pipis bisa dibersihkan sesudahnya, tapi kekasaran orang tua yang dirasakan anak kecil tadi belum dijamin bisa dibersihkan seketika itu dari jiwa anak. Semoga sebagai umat Rasulullah shallallahu alaihi wasallam kita bisa meneladani beliau khususnya dalam menghadapi perilaku anak yang salah. Kalau pun kita marah, marahi anak dengan bijak, jangan sampai nafsu menguasai kita. Karena yang kita inginkan adalah bagaimana si anak menyadari kalau perbuatannya itu salah dan ada perubahan sikap dari anak untuk memperbaikinya. Wallahu a’lamu bish-shawab.
doc lazis
Liputan
G
una menjalin silaturrahim antarpesantren mahasiswa yang berada di bawah naungan Persyarikatan Dakwah al-Haromain, Persyarikatan Dakwah al-Haromain bekerja sama dengan LAZIS AL-HAROMAIN mengadakan Orientasi Santri Baru Pesantren Mahasiswa dalam program yang dinamakan BAITI (Basic Islamic Training) dengan tema “Jalin Ukhuwah Bersinergi dalam Dakwah” yang diadakan di pondok Riyadhul Jannah, Pacet, Mojokerto. Acara yang diadakan selama 2 hari ini diikuti oleh 4 pesantren mahasiswa yaitu: Al-Midroor Surabaya, Baitul Hikmah Surabaya, Al-Mukmin malang, dan Al-Kayyis Madura. Dengan acara ini diharapkan santri akan saling kenal antara satu sama lain sehingga bisa bekerja sama membantu dakwah Islam.
37
Liputan
S doc lazis
yabab Haromain adalah komunitas pemuda yang menuntut ilmu di pondok pesantren cabang Nurul Haromain yang tersebar di berbagai di Pulau Jawa. Beberapa waktu yang lalu Syabab Haromain mengadakan kegiatan Rihlah Dakwah yaitu perjalanan bersama dan juga silaturrohim ke beberapa pondok pesantren cabang Nurul Haromain diantaranya PP.Al Washoya Jombang, PP Tarbiyatun Nasiin Kediri, PP Al Minhaj Kediri. Dan berziarah ke pendiri PP Lirboyo As-syeikh Abdul Karim. Semoga barokah (MQ)
doc lazis
Pengembangan Pesantren : Pembangunan Mahad Ahbabul Mujtaba‘ Al Islamy
38
L
azis Al Haromain tetap konsisten dan berkomitmen mengembangkan pesantren dan pusat dakwah di beberapa titik di pelosok daerah. Kali ini berlokasi di dusun Sumbergonda Desa Waturejo Kec. Ngantang Kab.Malang telah dibangun Ma’had Ahbabul Mujtaba‘ Al-Islamy yang dibina oleh Habib Sholeh Al Idrus. Luas tanah kurang lebih 750 m2 yang insyaAllah dengan rencana luas bangunan 600 m2. Semoga pembangunan pesantren ini diridhai Allah dan bermanfaat untuk masyarakat untuk sekitar. Bagi para aghniya‘ yang hendak membantu pembangunan tersebut bisa menghubungi Lazis Al Haromain atau bisa langsung datang ke lokasi. Barakallah. (MQ)
Liputan
Road to Mekkah
hadir di kota Batu–Malang
doc lazis
B
ertempat di Aula Masjid Jami‘ An Nuur Batu, Lazis Al Haromain Malang Raya mengadakan Workshop Road to Mekkah the Power of Surrender. Acara tersebut di adakan hari Ahad tanggal 21 Oktober 2012 hadir sebagai pembicara adalah Bapak Nuril Asyhuri C.ht dari Wealth Institute Malang, peserta yang hadir sekitar 200 orang. Sebenarnya acara semacam ini sudah pernah di gelar oleh Wealth Institute pada tahun 2010. Alhamdulillah pada tahun ini bisa digelar kembali, dan Insya Alloh akan di gelar dibeberapa kota di Indonesia. Acara Road to Mekkah di dukung oleh Pemkot Batu, Bank Muamalat Batu, Flamboyan sari apel, Bait el Haram (MQ)
Lazis Al Haromain Malang adakan Manasik untuk TPQ-SD Se-Kota Malang
Haji
M
enyambut bulan haji, Lazis Al Haromain Malang Raya mengadakan manasik haji yang di khususkan untuk anak –anak. Peserta yang hadir rata-rata masih usia SD meliputi TPQ- SD se kota Malang. Bertempat di Masjid Sayyidah Nur Muhammad Mukminah Jl. Mandalawangi 9 kota Malang. Ratusan peserta antusias mengikuti kegiatan yang di selenggarakan hari Sabtu tanggal 19 Oktober 2012.Manasik Haji kali ini langsung dibina oleh Ust Sofyan selaku dai yang bertugas dan di bantu oleh santri dari pesantren mahasiswa Al Mukmin dan juga santri dari Mahad Nurul Haromain Pujon – Malang.(MQ)
doc lazis
39
Liputan
SMPN 8 Surabaya Wajibkan Siswanya Mengikuti Ekstra Baca Tulis Al Quran
A
lhamdulillah di kota Surabaya masih ada sekolah yang mewajibkan para siswa nya untuk mempelajari Al Quran secara khusus.SMPN 8 Surabaya yang merupakan partner Lazis Al Haromain dalam kegiatan keagamaan, mengadakan program Ekstra TPA yang secara resmi sudah terdaftar di Departemen Agama Surabaya. Program Ekstra TPA (Taman Pendidikan Al Quran ) tersebut di laksanakan setiap hari Jumat tepatnya setelah sholat jumat.Bapak Drs. H. Moh. Djunaedi selaku kepala sekolah menjelaskan program Ekstra TPA ini diadakan tujuan nya untuk lebih meningkatkan pengetahuan siswa dalam hal baca tulis Al Quran. “Alhamdulillah program ini sangat di dukung oleh wali murid karena Drs. H. Moh. Djunaedi sangat membantu siswa untuk lebih fasih Kepala Sekolah SMPN 8 Surabaya dalam membaca Al Quran” Ungkap bapak yang ramah ini. Dan yang lebih luar biasa lagi, para pengajar ekstra TPA di SMPN 8 Surabaya adalah guru-guru pengajar di sekolah tersebut yang langsung dibina oleh guru pendidikan Agama Islam yaitu bapak Jailani. Dan rencana kedepannya, insyaAlloh para wali murid juga ingin mengadakan majlis taklim yang rutin diadakan di sekolah tersebut. (MQ)
doc lazis
doc lazis
Menyiapkan bekal Khusnul Khotimah melalui Pesantren Lansia “Khusnul Khotimah”
S
elain pesantren pada umumnya, Mahad Nurul Haromain akan segera membuka pesantren khusus Lansia, Pesantren tersebut diberi nama Pesantren Lansia Khusnul Khotimah. Yang lahan nya ada di daerah Batu –Malang tepatnya dijalan Lesti –Ngaglik. Pada pertengahan Oktober 2012 diadakan doa dan dzikir bersama.dihadiri oleh para ustadz –ustadz alumni mahad Nurul Haromain dan juga oleh Abina KH.Ihya Ulumiddin. Penanggung
40
jawab pesantren Ust.Amin Abd Latief mohon doa dan support dari pembaca Al Haromain, berharap semoga pembangunan pesantren Lansia segera terealisasi, karena memang dibutuhkan oleh masyarakat.(MQ)
LAPORAN PENERIMAAN DAN PENYALURAN DANA LAZIS AL HAROMAIN
BULAN SEPTEMBER 2012
SALDO DANA AWAL SEPTEMBER PENERIMAAN DANA 1. INFAQ TIDAK TERIKAT RUTIN 2. INFAQ TIDAK TERIKAT INSIDENTAL 3. INFAQ TERIKAT a. Infaq Yatim dan dhuafa b. Infaq Pembangunan Sentra Dakwah c. Infaq Beasiswa Pendidikan d. Infaq Beasiswa GOTAS e. Infaq Dana Da’I (D-3) 4. ZAKAT 5. WAQAF 6. BAGI HASIL BANK 7. PENDAPATAN BUNGAN BANK TOTAL TOTAL DANA PENYALURAN DANA 1. DAKWAH a. Media dakwah b. Kegiatan Dakwah c. Pembangunan Sentra Dakwah d. Dana Dakwah Da’I Daerah SUB TOTAL 2. PENDIDIKAN a. Beasiswa pendidikan b. Beasiswa Santri pesantren SUB TOTAL 3. YATIM DAN DHUAFA a. Beasiswa yatim dan dhuafa b. Bantuan Pesantren yatim SUB TOTAL 5. PENYALURAN ZAKAT a. Sabilillah b. Bantuan Dhuafa SUB TOTAL 6. BIAYA OPERASIONAL a. Bisyaroh Karyawan b. Operasional kantor c. Pengadaan Inventaris d. Perbaikan Mobil Inbuks SUB TOTAL 7. DANA SOSIAL KEMANUSIAAN a. Sosial Ekonomi masyarakat 8. PENGGUNAAN DANA BAGI HASIL BANK a. Biaya Administrasi Bank TOTAL PENYALURAN SALDO DANA AKHIR SEPTEMBER
Rp
79,607,922
Rp Rp
33,875,000 13,882,814
Rp
2,343,000
Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp
1,990,000 2,690,000 3,465,000 375,000 3,962,000 36,000,000 29,554 30,100 98,642,468 178,250,390
Rp Rp Rp Rp Rp
7,671,000 9,850,000 38,796,500 3,170,000 59,487,500
Rp Rp Rp
3,407,000 2,500,000 5,907,000
Rp Rp Rp
1,025,000 2,025,000 3,050,000
Rp Rp Rp
9,042,500 801,500 9,844,000
Rp Rp Rp Rp Rp
11,601,222 7,322,000 2,236,500 8,633,500 29,793,222
Rp
150,000
Rp Rp
80,106 108,311,828
Rp
69,938,562
Percayakan iklan usaha Anda di Majalah Al Haromain Hubungi :
085230169991
Khusus donatur dan pelanggan Al Haromain GRATIS* * Syarat dan ketentuan berlaku
FORMULIR DONATUR Nama Alamat Rumah
Kantor / Instansi Nomor Telepon / HP Tempat / Tanggal Lahir Kelurahan & Kecamatan
Dengan mengucap Bismillahirrohmanirrohiim, saya bersedia menjadi DONATUR TETAP Nilai Infaq bulanan *) Rp. 20.000,-
Rp. 50.000,-
Rp.100.000,-
Rp. .......................
Alamat Pengambilan
*) Rp. 5.000,- untuk pembelian majalah
Manfaatkan Layanan transfer zakat infaq dan shodaqoh melalui rekening a/n Lazis Al Haromain sebagai berikut : BSM Darmo 008 006 7259 Bukopin Syariah 880 0329 036 BRI Syariah 1002882112 BCA Syariah 0110006666 Bank Muamalat 0166115107
konfirmasi transfer ke
031-70518810
42