LAPORAN TAHUNAN ANNUAL REPORT
2011
Data Perseroan corporate information Nama Perusahaan | Company Name
: PT. Indo Acidatama Tbk
Kegiatan Usaha Utama | Main Business
: Industri Agro Kimia | Agro Chemical Industry
Alamat Kantor | Office Address
: Graha Kencana, 9th Floor-Suite A Jl. Raya Perjuangan 88, Jakarta Barat 11530 Indonesia Phone. (62-21) 5366 0777 Fax. (62-21) 5366 0698
Alamat Pabrik | Factory Address
: SOLO Jl. Raya Solo - Sragen Km. 11,4 Kemiri, Kebakkramat, Karanganyar, Surakarta - Indonesia Phone. (62-271) 648 400 (Hunting) Fax. (62-271) 648 700
Dewan Komisaris | Board of Commissioners Presiden Komisaris | President Commissioner Wakil Presiden Komisaris | Vice President Commissioner Komisaris | Commissioner Komisaris | Commissioner Komisaris | Commissioner Komisaris | Commissioner Komisaris Independen | Independent Commissioner Komisaris Independen | Independent Commissioner Komisaris Independen | Independent Commissioner
: : : : : : : : :
Bambang Setijo Tio Liong Khoeng Budhi Hartono Budhi Santoso Biantoro Setijo Hartono Setyo Wymbo Widjaksono Stephanus Junianto A. Budidarmodjo
Presiden Direktur | President Director Wakil Presiden Direktur | Vice President Director Direktur | Director Direktur | Director
: : : :
Budhi Moeljono Mulyadi Utomo Budhi Moeljono Wong Lukas Yoyok Nurcahya Nurdjono Kusumohadi
Sekretaris Perusahaan | Corporate Secretary
: Benny Herman
Jumlah Saham Tercatat pada PT. Bursa Efek Jakarta | Number of Shares Registered in Jakarta Stock Exchange
: 6.020.000.000 Saham | Share
Direksi | Board of Directors
Komposisi Pemegang Saham | Composition of Shareholders Perorangan Lokal | Local Individual Perseroan Terbatas Lokal | Local Limited Companies Perorangan Asing | Foreign Individual Perusahaan Asing | Foreign Companies
: : : :
Saham | Share
%
610.069.477 3.101.958.995 9.326.755 2.298.644.773
10,13 % 51,52 % 0,15 % 38,18%
Daftar Isi contents
Laporan Dewan Komisaris Board of Commissioners’ Report
2
Laporan Direksi Directors’ Report
4
Ikhtisar Data Keuangan Penting Financial Highlights
8
Analisis & Pembahasan Manajemen Management Analysis & Discussion
10
Profil Perusahaan Company Profile
16
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
26
Pernyataan Manajemen atas Laporan Tahunan 2011 Management’s Statement on 2011 Annual Report
34
Laporan Keuangan 2011 Financial Report 2011
35
Laporan Dewan Komisaris board of commissioners’ report Pemegang Saham yang terhormat,
Dear Shareholders,
Atas nama Dewan Komisaris, kami menyampaikan penghargaan kepada Para Pemegang Saham, yang telah memberikan dukungan dan kepercayaan kepada kami. Berkat kerja keras dan keuletan dari Direksi dan seluruh Karyawan maka Kinerja Perseroan pada tahun 2011 dicapai hasil yang baik. Kinerja Perseroan tahun 2011 dan Rencana Perseroan tahun 2012 akan dibahas pada pembahasan berikut ini.
On behalf of the Board of Commissioners we expressed appreciation to the shareholders, which has support and trust to us. Thanks to hard work and tenacity of the board of directors and all the employees and performance the company in 2011 achieved good results. The company performance 2011 and plan the company 2012 be discussed at a discussion here.
Tahun 2011 merupakan tahun yang sulit bagi perekonomian global, karena terkena dampak dari krisis keuangan yang melanda Amerika Serikat dan Eropa. Namun ditengah krisis ekonomi global tahun 2011, Perseroan mampu meningkatkan kinerjanya hal ini terlihat dari meningkatnya laba tahun 2011 dibandingkan tahun 2010. Laba tahun 2011 sebesar Rp 23,99 milyar mengalami peningkatan sebesar Rp 14,16 milyar atau 144,04% milyar dibanding laba di tahun 2010 sebesar Rp 9,83 milyar. Keberhasilan ini berkat kerjasama yang baik dari Direksi dan seluruh Karyawan, yang telah menjadi team yang kompak untuk mencapai hasil yang maksimal.
In 2011 is the years that are difficult for the global economy, because affected by the impact of financial crisis that has The United States and Europe. But in the middle of global economic crisis in 2011, the company is able to improve its performance as seen from increasing profit year compared to 2010. Profit in 2011 Rp 23.99 billion experience an increase of Rp 14,16 billion or 144,04% billion compared to a profit in 2010 amounted to Rp 9.83 billion. The success of this good cooperation from the directors and all employees which has become a compact team to achieve maximum results.
Tahun 2012 merupakan tahun yang penuh tantangan ditengah kondisi ekonomi global yang belum membaik. Kami sadar akan kondisi dan situasi tersebut, untuk itu kami mendukung segala upaya yang direncanakan oleh Direksi untuk meningkatkan pertumbuhan dan kesinambungan usaha Perseroan. Upaya efisiensi disegala bidang dan peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia melalui pelatihan-pelatihan diharapkan akan dapat meredam dampak negatif dari kondisi ekonomi global yang belum membaik.
The 2012 is full of challenges year in the middle of global economic condition has not been improving. We realized about the condition and situation for that we support all the efforts planned by the Board of Directors to increase the company's business growth and sustainability. Efficiency efforts in all sectors and improving the quality of human resources through trainings are expected to reduce the negative impact of global economic conditions are not improved.
Disamping itu upaya-upaya pengembangan yang difokuskan untuk meningkatkan kualitas dan diversifikasi produk akan memberi dampak pada peningkatan pendapatan Perseroan. Dan kami berkeyakinan apa yang telah disampaikan oleh Direksi dalam rencana kerjanya tahun 2012 akan dapat dicapai hasil yang baik.
Beside that development efforts are focused to increase the quality and product diversification will make an impact on increasing the income of the company. And we believe what has been presented by the board of directors in work plan 2012 will be achieved good results.
Menjaga transparansi dan integritas Perseroan dalam menjalankan bisnis merupakan tugas utama yang telah dilaksanakan oleh Dewan Komisaris. Hasil yang dicapai tahun 2011 ini tidak lepas dari dukungan Komite Audit yang
To keep transparency and integrity the company is a major task that has been implemented by the Board of Commissioners. The results achieved in 2011 is not separated from the support of the Audit Committee
02
laporan tahunan • annual report 2011
berada di bawah pengawasan Dewan Komisaris. Komite Audit yang diketuai oleh salah seorang Komisaris Independen telah melakukan usaha-usaha untuk memperkuat mekanisme kontrol internal. Selain itu Divisi Internal Audit yang diketua oleh Kepala Internal Audit akan sangat membantu manajemen dalam melakukan fungsi pengawasan operasional Perseroan. Tugas dan kewenangan dari Komite Audit dan Internal Audit akan disampaikan tersendiri dalam bahasan Tata Kelola Perusahaan.
under the supervision of the Board of Commissioners. The Audit Committee is chaired by an Independent Commissioner has made efforts to strengthen internal control mechanism. Beside Internal Audit Division by the Head of Internal Audit be helpful management in doing of supervision operational the company. Duty and authority Audit Committee and Internal Audit will be presented in the discussion of Good Corporate Governance.
Dengan berakhirnya masa jabatan anggota Dewan Komisaris Perseroan pada Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada tanggal 26 April 2011, telah diangkat kembali seluruh anggota Dewan Komisaris yang berjumlah 9 (sembilan) orang sehingga tidak ada perubahan komposisi dari Dewan Komisaris Perseroan yang ada.
With the end with of term of a member of the Board of Commissioners of the company at the Annual General Shareholder Meeting on 26 April 2011 has raised again all members of the board of commissioners which totaled 9 (nine) person so that no change of the composition of the board of commissioners of the company existing.
Akhir kata, kami berharap bahwa Perseroan dapat terus memberikan nilai tambah bagi stakeholder dalam mengembangkan seluruh kemampuan yang dimiliki. Atas nama Dewan Komisaris, kami menyampaikan penghargaan yang setingginya atas keuletan dan semangat yang tinggi kepada jajaran Direksi dan seluruh karyawan yang telah memberikan kontribusinya sehingga tercapai hasil yang baik pada tahun 2011. Kami berharap agar kinerja ini dapat terus dipertahankan dan ditingkatkan untuk mengahadapi tahun yang penuh tantangan pada masa-masa yang akan datang.
Finally, we hope that the company can continue to provide added value for all stakeholders in developing capabilities. On behalf of the Board of Commissioners, we express award for the high spirit and tenacity to the Board of Directors and all employees who have contributed so be achieved good results in 2011. We hope that this performance can be maintained and continually to be increased to full of challenges in the days to come.
Atas Nama Dewan Komisaris On behalf of the Board of Commissioners
Bambang Setijo Presiden Komisaris | President Commissioner
laporan tahunan • annual report 2011
03
LAPORAN DIREKSI directors’ report
Pemegang Saham yang terhormat,
Dear Shareholders,
Atas nama Direksi, kami menyampaikan ucapan terimakasih kepada seluruh stakeholder yang telah memberikan dukungan dan kepercayaan kepada kami. Pada tahun 2011, Perseroan mampu meningkatkan kinerjanya dibanding dengan tahun sebelumnya. Semua pencapaian ini merupakan hasil kerja keras dari seluruh jajaran Direksi dan segenap karyawan yang telah menjadi sebuah team yang kompak dan saling mendukung. Meningkatnya kinerja Perseroan pada tahun 2011 terlihat dari laba yang dihasilkan meningkat dibanding tahun 2010. Kami akan membahasnya secara lebih mendalam pada uraian di bawah ini.
On behalf of the board of directors, expressed his thank you to all stakeholders who had to provide support and trust to us. In 2011, the Company could improve its performance compared with previous years. All these achievements are the result of hard work of the entire Board of Directors and all employees that have been a team that's compact and support each other. Increasing performance can be seen from the resulting increased profits compared to the year 2010 We will discuss it in more depth in the outline below.
Kinerja Perseroan Penjualan Perseroan pada tahun 2011 adalah sebesar Rp 387,35 milyar naik sebesar Rp 44,48 milyar atau sebesar 12,97 % dibanding tahun 2010 sebesar Rp 342,87 milyar. Kenaikan penjualan pada tahun 2011 diakibatkan dari meningkatnya kuantitas penjualan produk etahanol, ethyl asetat dan produk pupuk bio organik plus. Dengan demikian realisasi penjualan Perseroan pada tahun 2011 melampau proyeksi karena telah tercapai sebesar 108,48 % dari proyeksi penjualan tahun 2011 sebesar Rp 357,06 milyar.
Performance Of The Company The company sales in 2011 is Rp 387,35 billion up to Rp 44,48 billion or 12,97% compared to the year 2010 amounted to Rp 342,87 billion. Sales increase in 2011 resulting from rising quantity the sale of products ethanol, products ethyl acetate and products fertilizer bio organic plus. Thus the realization of the Company's sales in 2011 because it has reached beyond the projection of 108.48% of projected sales in 2011 amounting to Rp 357.06 billion.
Penjualan Perseroan tahun 2011 adalah sebesar Rp 387,35 milyar. Penjualan yang dihasilkan oleh Perseroan pada tahun 2011 merupakan kontribusi dari penjualan produk ethanol sebesar 71 %, penjualan produk Asam Cuka memberikan kontribusi sebesar 9 %, penjualan produk Ethyl Asetat sebesar 12 %, penjualan Pupuk Bio Organik Plus memberikan kontribusi sebesar 7 % sisanya produk lainnya.
The company's sales in 2011 is $ 387,35 billion. Sales produced by the company in 2011 is contributed by the sale of products ethanol 71 %, Vinegar Acid product sales contributed by 9% Ethyl Acetate, product sales by 12%, sales of organic Bio Fertilizer Plus contributes for the remaining 7% and the rest comes from other products.
Laba kotor Perseroan untuk tahun 2011 adalah sebesar Rp 87,61 milyar, naik sebesar Rp 19,78 milyar atau 29,16 % dari Laba kotor tahun 2010 sebesar Rp 67,83 milyar. Alasan terjadinya kenaikan disebabkan karena meningkatnya nilai penjualan dan efisiensi pengelolaan beban pokok penjualan serta turunnya harga bahan baku (tetes tebu).
The Company's gross profit for 2011 is the Rp 87,61 billion, up to Rp 19,78 billion or 29,16 % of gross profit in 2010 amounted to Rp 67.83 billion. The increase was due to increased sales and efficiency cost of goods sold and falling prices of raw materials (molasses).
Laba sebelum pajak penghasilan Perseroan untuk tahun 2011 adalah sebesar Rp 33,81 milyar, naik sebesar Rp 19,63 milyar atau 138,43 % dari Laba sebelum pajak penghasilan 2010 sebesar Rp 14,18 milyar. Penyebab naiknya laba sebelum pajak penghasilan adalah dikarenakan laba kotor tahun 2011 mengalami peningkatan.
Income before income tax for the year 2011 is the Rp 33,81 billion, rising Rp 19,63 billion or 138,43% of income before income tax in 2010 Rp 14,18 billion. Causes of the rise in incomet before income tax is due to the gross profit increase in 2011.
04
laporan tahunan • annual report 2011
Laba tahun berjalan Perseroan untuk tahun 2011 adalah sebesar Rp 23,99 milyar naik sebesar Rp 14,16 milyar atau 144,04 % dari laba tahun berjalan di tahun 2010 sebesar Rp 9,83 milyar. Alasan terjadinya kenaikan laba tahun berjalan tahun 2011 adalah meningkatnya nilai penjualan dan turunnya beban pokok penjualan.
The company's income for the years for 2011 is Rp 23,99 billion rise Rp 14,16 billion or 144,04 % of its income for the years in 2010 as much as Rp 9,83 billion. The reason of occurrence of an increase in income for the years in 2011 is the increased sales and decreased cost of goods sold.
Dalam menjalankan usahanya Perseroan tetap melaksanakan strategi “produk mix” yaitu strategi kombinasi produksi yang menghasilkan keuntungan terbesar. Sehingga Perseroan akan meningkatkan produksi untuk produk yang menghasilkan keuntungan yang lebih besar dibanding produk lainnya.
In the operations of the Company strategy “products mixed” strategy, or optimizing production of products with optimum contribution margin. So the company will increase production for product with optimum contribution margin.
Prospek Usaha Tahun 2012 Dan Kendala Yang Dihadapi Tahun 2012 merupakan tahun yang penuh tantangan disertai dengan kondisi ekonomi global yang masih belum menentu, dilain sisi, pencapaian tahun 2011 harus dipertahankan bahkan perlu ditingkatkan. Maka untuk itu kami telah menetapkan sebuah strategi untuk tahun 2012, yang utamanya adalah penerapan efisiensi disegala bidang, khususnya efisiensi penggunaan bahan baku dan energi, serta peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia melalui pelatihan-pelatihan yang ditujukan untuk meningkatkan pelayanan kepada customer. Disamping itu Perseroan terus melakukan upaya-upaya pengembangan yang difokuskan untuk meningkatkan kualitas dan diversifikasi produk yang akan memberi dampak pada peningkatan pendapatan Perseroan.
Business Prospects For 2012 And Problems Faced The year 2012 is a year full of challenges are accompanied by global economic conditions are still not stabilized, on the other hand, the achievement of the year 2011 should be maintained even need to be improved. So for that we have set up a strategy for 2012, which is the application of the efficiency in all sectors, especially the efficient use of raw and energy and improving the quality of human resources through training aimed at improving service to the customer. Besides the company continues to do development efforts focused to increase the quality and product diversification that will make an impact on increasing the income of the company.
Dengan terus meningkatnya harga BBM (bahan bakar minyak) dunia, peluang Bio Ethanol untuk digunakan di dalam negri tentunya akan semakin terbuka lebar. Guna mengantisipasi peluang tersebut, Perseroan akan terus mempersiapkan segala hal yang diperlukan sehingga pada saatnya yang tepat, Perseroan dapat memproduksi Bio Ethanol untuk kepentingan dalam negeri maupun ekspor.
By the increasing fuel price (oil-fueled) the world, opportunities bio ethanol for use in domestic of course will be more open wide. To anticipate that opportunity the company would continue to prepare everything necessary so that the time is right the company can produce bio ethanol for the interest of domestic and exports.
Tata Kelola Perusahaan Tata Kelola Perusahaan yang selama ini diterapkan oleh Perseroan adalah dalam hal keterbukaan informasi. Setiap kegiatan Perseroan yang telah dilaksanakan sehubungan dengan peraturan Bapepam dan Bursa Efek Indonesia selalu diinformasikan kepada publik melalui pengumuman di Bursa.
Good Corporate Governance Good Corporate governance that have been applied by the company is in terms the disclosure of information. Every activity of the company which has been done in connection with Bapepam regulation and the Indonesia stock exchange always run to the public announcement at the exchange.
laporan tahunan • annual report 2011
05
LAPORAN DIREKSI
directors’ report
Bukan saja secara keterbukaan informasi telah dilakukan oleh Perseroan tapi setiap corporate action yang dilakukan mengacu pada peraturan yang terkait baik dari Peraturan Bapepam maupun aturan Bursa Efek Indonesia. Dalam hal ini menjadi tugasnya dari Komite Audit untuk mengaudit kinerja Perseroan maupun telaah terhadap kepatuhan Perseroan dari peraturan-peraturan Pasar Modal yang berlaku.
Not only in the disclosure of information has been committed by the company but every corporate action conducted based on regulations related both of rules and Bapepam regulation the indonesia stock exchange. In this case it becomes the task of the Audit Committee to audit the performance of the company or the company adherence to the study of capital market regulations in force.
Dengan berakhirnya masa jabatan anggota Direksi Perseroan pada Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada tanggal 26 April 2011, maka telah terjadi perubahan atas jumlah anggota Direksi Perseroan. Sebelumnya anggota Direksi Perseroan berjumlah 5 (lima) orang, sedangkan setelah RUPST anggota Direksi Perseroan yang diangkat berjumlah 4 (empat) orang. Berkurangnya jumlah anggota Direksi Perseroan ini tidak mempengaruhi kinerja dari Direksi Perseroan tersebut karena tugas dan tanggung jawabnya telah diambil alih oleh anggota Direksi yang ada.
With the end of the term of the members of the Board of Directors of the company at the annual general shareholder meeting on 26 April 2011 there have been changes in the number of members of the Board of Directors of the Company. Previously a member of the Board of Directors of the company amounted to 5 (five) persons while after the annual general shareholder meeting appointed the Board of Directors of the Company amounted to 4 (four) person. Reduction in the number of members of the Board of Directors of the company this does not affect the performance of the company's Board of Directors because of duties and responsibilities have been taken over by members of the Board of Directors.
Akhir kata atas nama Direksi, kami menyampaikan penghargaan dan terima kasih kepada seluruh karyawan atas dedikasinya dan kerja keras yang telah dicapai saat ini. Perseroan membutuhkan kreativitas dan komitmen yang lebih dari seluruh karyawan agar dapat mencapai tujuan yang menjadi komitmen kita bersama. Manajemen Perusahaan sangat menghargai seluruh kerja keras yang dilakukan.
Final words on behalf of the Board of Directors expressed appreciation and thanks to all employees for the dedication and hard work that has been achieved at this time. The company needs creativity and the commitments that more than all the employees over in order to achieve a goal that becomes our common commitment. The company management really appreciate all the hard work done.
Di tengah tantangan yang dihadapi oleh Perseroan akan terbuka lebar peluang untuk Perseroan lebih mengembangkan peluang usahanya. Untuk itu kami berharap agar terus mendapat dukungan dari seluruh stakeholder. Kami yakin dengan dukungan tersebut merupakan modal yang cukup untuk Perseroan dapat meningkatkan kinerjanya ditahun-tahun mendatang.
In the middle of the challenges faced by the Company will open wide chance to further develop their business opportunities the company. For that we hope to continue the support we are confident that with the support of the capital to the company can improve its performance over the next years.
Atas Nama Dewan Direksi On behalf of the Board of Directors
Budhi Moeljono Presiden Direksi | President Directors
06
laporan tahunan • annual report 2011
laporan tahunan • annual report 2011
07
IKHTISAR DATA KEUANGAN PENTING financial highlights
IKHTISAR DATA KEUANGAN PENTING financial highlights
2011
2010
2009
2008
2007
Aset Lancar | Current Assets Aset Tidak Lancar | Non Current Assets Jumlah Aset | Total Assets
259.288 101.894 361.182
248.342 115.662 364.004
250.869 162.908 413.777
217.871 175.066 392.937
155.095 179.033 334.128
Liabilitas Jangka Pendek | Current Lialibilities Liabilitas Jangka Panjang | Non Current Lialibilities Ekuitas | Equity Jumlah Liabilitas dan Ekuitas | Total Lialibilities and Equity
81.670 27.272 252.240 361.182
102.457 33.295 228.252 364.004
146.996 48.358 218.423 413.777
158.943 40.953 193.041 392.937
116.693 31.186 186.249 334.128
Penjualan | Sales Laba Kotor | Gross Profit Laba Sebelum Pajak Penghasilan | Income Before Income Tax Laba Tahun Berjalan | Comprehensive Income For The Year Laba Per Saham Dasar | Basic Earnings Per Share
387.354 87.606 33.811 23.988 3,98
342.870 67.832 14.181 9.830 1,63
352.543 89.631 36.508 25.380 4,22
313.919 113.284 12.570 6.797 1,13
268.078 85.741 38.116 25.695 4,27
22,62% 6,19%
19,78% 2,87%
25,42% 7,20%
36,09% 2,17%
31,98% 9,58%
9,51%
4,31%
11,62%
3,52%
13,80%
6,64%
2,70%
6,13%
1,73%
7,69%
317,48% 30,16% 43,19%
242,39% 37,29% 59,47%
170,66% 47,21% 89,44%
137,07% 50,87% 103,55%
132,91% 44,26% 79,40%
6.020.000.000 50
6.020.000.000 50
6.020.000.000 50
6.020.000.000 50
6.020.000.000 50
RATIO USAHA | ACTIVITY RATIO Laba Kotor / Penjualan | Gross Profit / Sales Laba Tahun Berjalan / Penjualan | Comprehensive Income For The Year / Sales Laba Tahun Berjalan / Ekuitas | Comprehensive Income For The Year / Equity Laba Tahun Berjalan / Jumlah Aset | Comprehensive Income For The Year / Total Assets RATIO KEUANGAN | FINANCIAL RATIO Aset Lancar / Liabilitas Jangka Pendek | Current Ratio Jumlah Liabilitas / Jumlah Aset | Debt to Assets Ratio Jumlah Liabilitas / Ekuitas | Debt to Equity Ratio SAHAM | STOCK Jumlah Saham Beredar | Total Shares Nilai Nominal Saham | Nominal Value Per Share
Dalam Jutaan Rupiah Kecuali Data Saham | In Million Rupiah Except fort Stock Data
TOTAL ASET total assets
(dalam milyar Rupiah • in billion Rupiah)
500 400 414
300
361
364
2011
2010
393 334
200 100 0
08
laporan tahunan • annual report 2011
2009
2008
2007
LABA KOTOR gross profit
(dalam milyar Rupiah • in billion Rupiah)
150
100
113 90
88
50
0
86
68
2011
2010
2009
2008
2007
LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN income before income tax
(dalam milyar Rupiah • in billion Rupiah)
50 40 30
38
37
34
20 10 0
14
2011
2010
13
2009
2008
2007
LABA TAHUN BERJALAN income for the year
(dalam milyar Rupiah • in billion Rupiah)
40 30 20
26
25
24
10 10
0
2011
2010
7
2009
2008
2007
laporan tahunan • annual report 2011
09
Analisis & Pembahasan Manajemen management discussion & analysis Analisis dan pembahasan di bawah ini, khususnya untuk bagian-bagian yang menyangkut kinerja keuangan Perseroan, disusun berdasarkan laporan keuangan Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Aryanto, Amir Jusuf, Mawar & Saptoto (Member Firm of RSM International) dengan pendapat wajar tanpa pengecualian.
Management Analysis and Discussion presented below, more specifically relating to the company’s financial performance, is based on the Finacial Statements of the Company for the year ended on December 31, 2011 which have been audited by Aryanto Amir Jusuf Mawar & Saptoto (Member Firm of RSM International) with an unqualified opinion.
1. TINJAUAN OPERASI PER SEGMEN USAHA Perseroan tetap melaksanakan strategi “produk mix” yaitu strategi kombinasi produksi yang menghasilkan keuntungan terbesar. Produksi ethanol pada tahun 2011 mencapai 38.953 Kl, Asam Cuka tidak diproduksi, Ethyl Asetat sebesar 4.769 Ton dan Pupuk Bio Organik Plus sebesar 700 Kl. Produksi ethanol pada tahun 2011 mengalami kenaikan sebesar 6.266 Kl atau 19,16 % dibanding dengan tahun 2010. Asam Cuka mengalami penurunan sebesar 5.833 Ton atau 100 % dibanding dengan tahun 2010. Sedangkan untuk produk Ethyl Asetat pada tahun 2011 mengalami kenaikan sebesar 952 Ton atau sebesar 24,94 % dibandingkan dengan tahun 2010. Produk Pupuk Bio Organik Plus mengalami kenaikan sebesar 206 Kl atau 41,70 % dibandingkan dengan tahun 2010.
1. NET SALES The Company continued to carry out the strategy of “product mix” strategy, or optimizing production of products with optimum contribution margin. For 2011 ethanol sales volume amounted to 38.953 Kl, acetic acid is not produced and ethyl acetate accounted for 4.769 Ton, while Bio Organic Fertilizer Plus accounted for 700 Kl. Ethanol production in 2011 increased by 6.266 Kl or 19.16% compared to 2010. Acetic acid decreased by 5.833 tons or 100% compared to 2010. As for the Ethyl Acetate product in 2011 increased by 952 tons, or by 24.94% compared to 2010. Bio Organic Fertilizer Plus product has increased by 206 Kl, or 41.70% compared to 2010.
Penjualan Perseroan tahun 2011 adalah sebesar Rp 387,35 milyar. Penjualan yang dihasilkan oleh Perseroan pada tahun 2011 merupakan kontribusi dari penjualan produk ethanol sebesar 71 %, penjualan produk Asam Cuka memberikan kontribusi sebesar 9 %, penjualan produk Ethyl Asetat sebesar 12 %, penjualan Pupuk Bio Organik Plus memberikan kontribusi sebesar 7 % sisanya produk lainnya.
Net Sales of the Company for 2011 was Rp 387.35 billion. Product wise contribution to sales is Ethanol 71 %, Acetic Acid 9 %, Ethyl Acetate 12 %, and Bio Organic Fertilizer Plus 7 % and the rest comes from other products.
2. KINERJA KEUANGAN Analisis dan pembahasan dibawah ini disusun berdasarkan angka-angka yang dikutip dari, dan harus dibaca dengan mengacu pada Laporan Keuangan Perseroan untuk tanggal 31 Desember 2011 yang telah diaudit.
2. FINANCIAL PERFORMANCE The following analysis and discussion is based on the audited financial statements of the company for the year ended on December 31, 2011.
A. Pertumbuhan Penjualan, Beban dan Laba PENJUALAN Penjualan Perseroan pada tahun 2011 adalah sebesar Rp 387,35 milyar naik sebesar Rp 44,48 milyar atau sebesar 12,97 % dibanding tahun 2010 sebesar Rp 342,87 milyar. Kenaikan penjualan pada tahun 2011 diakibatkan dari
A. Net Sales Growth, Expenses and Net Income SALES Company sales in 2011 amounted to Rp 387.35 billion, an increase of Rp 44.48 billion or by 12.97% compared to the year 2010 amounted to Rp 342.87 billion. Sales increase in 2011 resulted from the
10
laporan tahunan • annual report 2011
meningkatnya kuantitas penjualan produk ethanol dan ethyl asetat dan produk pupuk bio organik plus. Dengan demikian realisasi penjualan Perseroan pada tahun 2011 melampau proyeksi karena telah tercapai sebesar 108,48 % dari proyeksi penjualan tahun 2011 sebesar Rp 357,06 milyar.
increasing quantity of ethanol product sales and ethyl acetate and bio-organic fertilizer plus product. Thus the realization of the Company's sales in 2011 at 108.48% of projected sales in 2011 of Rp 357.06 billion.
LABA KOTOR Laba kotor Perseroan untuk tahun 2011 adalah sebesar Rp 87,61 milyar, naik sebesar Rp 19,78 milyar atau 29,16 % dari Laba kotor tahun 2010 sebesar Rp 67,83 milyar. Alasan terjadinya kenaikan disebabkan karena meningkatnya nilai penjualan dan efisiensi pengelolaan beban pokok penjualan serta turunnya harga bahan baku (tetes tebu).
GROSS PROFIT The Company's gross profit for 2011 amounted to Rp 87.61 billion, an increase of Rp 19.78 billion or 29.16% of gross profit in 2010 amounted to Rp 67.83 billion. The increase was due to increased sales and efficiency cost of good sales and falling prices of raw materials (molasses).
LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN Laba sebelum pajak penghasilan Perseroan untuk tahun 2011 adalah sebesar Rp 33,81 milyar, naik sebesar Rp 19,63 milyar atau 138,43 % dari Laba sebelum pajak penhasilan 2010 sebesar Rp 14,18 milyar. Penyebab naiknya laba sebelum pajak penghasilan adalah dikarenakan laba kotor tahun 2011 mengalami peningkatan.
INCOME BEFORE INCOME TAX Income before income tax of the Company for the year 2011 amounted to Rp 33.81 billion, an increase of Rp 19.63 billion or 138.43% of 2010 income before income tax of Rp 14.18 billion. The increase was due to increased in gross profit in 2011.
LABA TAHUN BERJALAN Laba tahun berjalan Perseroan untuk tahun 2011 adalah sebesar Rp 23,99 milyar naik sebesar Rp 14,16 milyar atau 144,04 % dari laba tahun berjalan di tahun 2010 sebesar Rp 9,83 milyar. Alasan terjadinya kenaikan laba tahun berjalan tahun 2011 adalah meningkatnya nilai penjualan dan turunnya beban pokok penjualan.
INCOME FOR THE YEAR Income for the year of the Company for 2011 amounted to Rp 23.99 billion, increase of Rp 14.16 billion or 144.04% of income for the year in 2010 amounted to Rp 9.83 billion. The reason for the increase in income for the year in 2011 is the increased sales and efficiency cost of goods sold.
B. Perkembangan Pengelolaan Aset PIUTANG USAHA Piutang usaha Perseroan untuk tahun 2011 adalah sebesar Rp 104,62 milyar, naik sebesar Rp 31,45 milyar atau 42,98 % dibanding tahun 2010 sebesar Rp 73,17 milyar. Kenaikan ini terjadi karena adanya kenaikan pada Piutang Usaha Pihak Ketiga sebesar Rp 31,44 milyar atau 43,14 % pada tahun 2011 dibanding dengan tahun 2010 sebesar Rp 72,87 milyar.
B. Assets TRADE RECEIVABLES Trade receivables for 2011 accounted Rp 104.62 billion, an increase of Rp 31.45 billion or 42.98 % as compared to 2010 which was about Rp 73.17 billion. This increase has been due to increase in account receivable from third parties by Rp 31.44 billion or 43.14 % as compared to 2010 which was about Rp 72.87 billion.
KOLEKTIBILITAS PIUTANG Tingkat kolektibilitas Piutang Perseroan pada tahun 2011 masih dalam tingkat yang wajar karena hampir sebagian besar Piutang Perseroan masih belum jatuh tempo dan sebagian masih pada tempo 30 – 90 hari dihitung dari tanggal faktur.
COLLECTIBILITY RECEIVABLE Aging schedule of account receivables is normal, while majority are not yet due and rest are due between 30-90 days from invoice date.
laporan tahunan • annual report 2011
11
Analisis & Pembahasan Manajemen
management discussion & analysis PERSEDIAAN Persediaan Perseroan untuk tahun 2011 adalah sebesar Rp 121,60 milyar, turun sebesar Rp 41,95 milyar atau 25,64 % dibandingkan tahun 2010 sebesar Rp 163,55 milyar. Penurunan ini terutama disebabkan karena adanya penurunan harga bahan baku tetes tebu (molasses).
INVENTORIES Inventories of the company for 2011 amounted to Rp 121.60 billion, decrease of Rp 41.95 billion or 4.40 % as compared to 2010 which amounted to Rp 163.55 billion. This decrease is primarily due to falling price of molasses (raw material).
ASET LANCAR Aset lancar Perseroan untuk tahun 2011 adalah sebesar Rp 259,29 milyar , naik sebesar Rp 10,95 milyar atau 4,40 % dibandingkan tahun 2010 sebesar Rp 248,34 milyar. Kenaikan ini terutama disebabkan karena naiknya piutang usaha dan uang muka pembelian yang terjadi akibat uang muka pembelian bahan baku (tetes tebu).
CURRENT ASSETS Current assets of the Company for the year 2011 amounted to Rp 259.29 billion, an increase of Rp 10.95 billion or 4.40% compared to the year 2010 amounted to Rp 248.34 billion. The increase was primarily due to increased accounts receivable and advances arising from the purchase of an advance purchase of raw materials (molasses).
ASET TIDAK LANCAR Aset tidak lancar Perseroan untuk tahun 2011 adalah sebesar Rp 101,89 milyar, turun sebesar Rp 13,77 milyar atau 11,90 % dibandingkan tahun 2010 sebesar Rp 115,66 milyar. Penurunan ini terutama disebabkan karena penjualan property investasi dan penambahan aset yang tidak sebanding dengan akumulasi penyusutan yang meningkat.
NON CURRENT ASSETS Non current assets of the Company for the year 2011 amounted to Rp 101.89 billion, a decrease of Rp 13.77 billion or 11.90% compared to the year 2010 amounted to Rp 115.66 billion. The decrease was primarily due to the sale of investment property and asset additions are not comparable with the increase of accumulated depreciation.
TOTAL ASET Total Aset Perseroan untuk tahun 2011 adalah sebesar Rp 361,18 milyar, turun sebesar Rp 2,82 milyar atau 0,77 % dibandingkan tahun 2010 sebesar Rp 364 milyar. Penurunan ini terutama disebabkan karena penjualan property investasi dan menurunnya nilai persediaan.
TOTAL ASSETS Total Assets of the company in 2011 amounted to Rp 361.18 billion, a decrease of Rp 2.82 billion or 0.77 % as compared to 2010 which was Rp 364 billion. The decrease was primarily due to investment property sales and declining inventory values.
C. Perkembangan Pengelolaan Liabilitas LIABILITAS JANGKA PENDEK Liabilitas jangka pendek Perseroan tahun 2011 adalah sebesar Rp 81,67 milyar, turun sebesar Rp 20,79 milyar atau 20,29 % dibandingkan tahun 2010 sebesar Rp 102,46 milyar. Penurunan ini dikarenakan adanya pelunasan pinjaman jangka pendek.
C. Liabilities CURRENT LIABILITIES Current Liabilities in 2011 amounted to Rp 81.67 billion, a decrease of Rp 20.79 billion or 20.29 % as compared to 2010 which amounted to Rp 102.46 billion. The decrease is due to the repayment of short-term loans.
LIABILITAS JANGKA PANJANG Liabilitas jangka panjang Perseroan untuk tahun 2011 adalah sebesar Rp 27,27 milyar, turun sebesar Rp 6,03 milyar atau 18,10 % bila dibandingkan dengan tahun 2010 sebesar Rp 33,30 milyar. Penurunan ini terjadi karena pelunasan pinjaman jangka panjang.
NON CURRENT LIABILITIES Non current liabilities in 2011 amounted to Rp 27.27 billion, a decrease of Rp 6.03 billion or 18.10 % as compared to 2010 which amounted to Rp 33.30 billion. This decrease was due to repayment of long term loans.
12
laporan tahunan • annual report 2011
TOTAL KEWAJIBAN Total Liabilitas Perseroan untuk tahun 2011 adalah sebesar Rp 108,94 milyar, turun sebesar Rp 26,81 milyar atau 19,74 % dibandingkan tahun 2010 sebesar Rp 135,75 milyar. Penurunan ini disebabkan karena pada tahun 2011 terjadi pelunasan sebagian pinjaman jangka panjang dan pelunasan pinjaman jangka pendek.
TOTAL LIABILITIES Total Liabilities in 2011 amounted to Rp 108.94 billion, a decrease of Rp 26.81 billion or 19.74 % as compared to 2010 where it was recorded at Rp 135.75 billion. The decrease is due in 2011 occurred in part repayment of long-term borrowing and repayment of short-term loans.
D. Perkembangan Ekuitas Ekuitas Perseroan untuk tahun 2011 adalah sebesar Rp 252,24 milyar, naik sebesar Rp 23,99 milyar atau 10,51 % dibandingkan tahun 2010 sebesar Rp 228,25 milyar karena adanya laba yang dihasilkan Perseroan.
D. Equity Equity in 2011 amounted to Rp 252.24 billion, an increase of Rp 23.99 billion or 10.51 % as compared to 2010 where it was recorded at Rp 228.25 billion. This increase is due to profits of 2011.
E. Solvabilitas Solvabilitas adalah kemampuan Perseroan dalam memenuhi kewajiban yang tercermin dari perbandingan antara total liabilitas terhadap ekuitas dan total liabilitas terhadap aset.
E. Solvability Solvability is a measure of the Company’s strength in repaying its liabilities, and computed as a ratio of total liabilities to total equity, and total liabilities to total assets.
Penurunan atas total liabilitas terhadap ekuitas dan total liabilitas terhadap aset dari 2011 ke 2010 disebabkan karena meningkatnya jumlah ekuitas dan turunnya liabilitas dari tahun 2010 ke 2011.
The total liabilities to total equity ratio and total liabilities to total assets has decreased in 2011 as compare to 2010 due to reduction in liabilities and increase in equity.
KEMAMPUAN MEMBAYAR HUTANG Kemampuan membayar hutang Perseroan tahun 2011 semakin meningkat, hal ini tercermin dari rasio aset lancar dan libilitas jangka pendek yang menunjukkan 317,48 % semakin tinggi dibanding tahun 2010 yang berada diangka 242,39 %. Ini menunjukkan kemampuan Perseroan untuk membayar seluruh kewajibannya dapat dilaksanakan dengan baik.
DEBT PAYING ABILITY Company's ability to repay debt in 2011 is increasing, this is reflected in the ratio of current assets and short-term libilitas showing 317.48% higher than in 2010 which was 242.39%. This demonstrates the ability of the Company to pay all obligations can be implemented properly.
3. IKATAN MATERIAL ATAS INVESTASI BARANG MODAL Pada tahun 2011 Perseroan memiliki ikatan material berupa perjanjian jual beli dengan beberapa supplier sehubungan dengan pasokan bahan baku (tetes tebu). Tujuan dari ikatan tersebut adalah menjamin kelangsungan dan kesinambungan ketersediaan bahan baku. Untuk memenuhi kewajiban pembayaran kepada suplier tersebut sumber dana yang digunakan adalah berasal dari pinjaman dalam bentuk USD yang diberikan oleh HSBC guna memenuhi pembayaran dalam Rupiah dan USD. Dikarenakan pinjaman yang diterima oleh Perseroan dalam bentuk USD maka tidak ada langkah yang direncanakan Perseroan untuk melindungi risiko dari posisi mata uang asing yang terkait.
3. BONDING MATERIAL GOODS ON CAPITAL INVESTMENT In 2011 the Company had a material bond purchase agreement with several suppliers in connection with the supply of raw materials (molasses). The purpose of such commitments is to ensure continuity and sustainability of raw material availability. To meet payment obligations to suppliers is the source of funds used are derived from loans in USD granted by HSBC in order to mee the payments in Rupiah and USD. Due to the loans received by the Company in the form of USD then no steps are planned to protect the Company's risk from foreign currency related.
laporan tahunan • annual report 2011
13
Analisis & Pembahasan Manajemen
management discussion & analysis 4. PROSPEK USAHA TAHUN 2012 DAN KENDALA YANG DIHADAPI Tahun 2012 merupakan tahun yang penuh tantangan disertai dengan kondisi ekonomi global yang masih belum menentu, dilain sisi, pencapaian tahun 2011 harus dipertahankan bahkan perlu ditingkatkan. Maka untuk itu Perseroan telah menetapkan sebuah strategi untuk tahun 2012, yang utamanya adalah penerapan efisiensi disegala bidang, khususnya efisiensi penggunaan bahan baku dan energi, serta peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia melalui pelatihan-pelatihan yang ditujukan untuk meningkatkan pelayanan kepada customer. Disamping itu Perseroan terus melakukan upaya-upaya pengembangan yang difokuskan untuk meningkatkan kualitas dan diversifikasi produk yang akan memberi dampak pada peningkatan pendapatan Perseroan.
4. PROSPECTS IN 2012 AND PROBLEMS FACED Year 2012 was a challenging year with the global economic conditions are still uncertain, on the other hand, the achievement of the year 2011 should be maintained even need to be improved. So for that Company has established a strategy for the year 2012, the main application of efficiency in all sectors, especially the efficient use of raw materials and energy, and improving the quality of human resources through training aimed at improving service to the customer. Besides, the Company continued development efforts focused on improving the quality and diversification of products that will have an impact on the Company's revenue increase.
Dengan terus meningkatnya harga BBM (bahan bakar minyak) dunia, peluang Bio Ethanol untuk digunakan di dalam negri tentunya akan semakin terbuka lebar. Guna mengantisipasi peluang tersebut, Perseroan akan terus mempersiapkan segala hal yang diperlukan sehingga pada saatnya yang tepat, Perseroan dapat memproduksi Bio Ethanol untuk kepentingan dalam negeri maupun ekspor.
With the ever increasing price of fuel (fuel oil) world, the chance of Bio Ethanol for use in the country will certainly be more wide open. To anticipate these opportunities, the Company will continue to prepare everything necessary so that the time is right, the Company can produce Bio Ethanol for the benefit of domestic and export markets.
5. STRATEGI PERSEROAN Dalam menjalankan usahanya Perseroan menerapkan strategi berikut ini : A. Pengembangan Usaha 1. DIVERSIFIKASI PRODUK Perseroan bermaksud untuk menambah produk yang dihasilkan dari fasilitas produksi yang ada yaitu berupa bio ethanol. Sehingga, dimasa yang akan datang, perseroan akan memiliki 2 produk utama yaitu ethanol super prima dan bio-ethanol. Penambahan produk tersebut dilakukan dengan memodifikasi fasilitas pengolahan. 2. KERJASAMA OPERASI Untuk meningkatkan posisi Perseroan dalam industri ethanol dan produk turunannya, Perseroan bermaksud untuk melakukan kerjasama operasi (joint venture) dengan perusahaan yang menghasilkan tetes tebu. B. Peningkatan Efisiensi 1. PENGGUNAAN BAHAN BAKU ALTERNATIF Perseroan berusaha untuk dapat menggunakan bahan baku alternatif selain tetes tebu seperti singkong dan bahan baku lainnya yang dapat dipergunakan untuk memproduksi ethanol (multi-feed). Dengan demikian, maka dimasa depan, Perseroan tidak harus tergantung hanya pada satu bahan baku dengan melakukan modifikasi yang minimal.
14
laporan tahunan • annual report 2011
5. CORPORATE STRATEGY Company has formulated a few startegies as follows: A. Expansion 1. PRODUCT DIVERSIFICATION The company has plans to produce bio ethanol at its existing plant by modifying the existing plant. This will result in the company producing super prima ethanol and bio ethanol. 2. JOINT VENTURE To be an industry leader, the company is also evaluating options of joint ventures with companies producing molasses. B. Improving efficiencies 1. ALTERNATIVE FEEDSTOCK The company is evaluating use of alternative feedstock for producing ethanol. Cassava is one such product. Use of alternative feedstock would require minimal investment. This is to reduce excessive dependence on only one raw material.
Analisis & Pembahasan Manajemen management discussion & analysis
2. EFISIENSI DALAM PENGGUNAAN BAHAN BAKU Untuk mengurangi rasio pemakaian bahan baku Perseroan berusaha untuk memproduksi ethanol melalui pengembangan teknologi. Dimasa yang akan datang, Perseroan berusaha untuk meningkatkan efisiensi penggunaan bahan baku dari proses fermentasi (produksi) sekitar 3-5 %. C. Pemasaran Strategi pemasaran yang dijalankan Perseroan adalah berdasarkan tujuan pasar yaitu pasar dalam negeri dan pasar ekspor. 1. PASAR DALAM NEGERI Fleksibilitas : yaitu dimana biaya yang dikenakan oleh Perseroan untuk pelanggan dengan perbedaan kebutuhan produksi yang bersangkutan dibedakan antara satu sama lainnya sehingga pelanggan merasakan pelayanan yang fair. Ketepatan Jadwal : Waktu pengiriman dari pabrik ke tempat tujuan dari masing-masing pelanggan, sehingga pelanggan semakin puas. Meningkatkan Kualitas Produk : Dengan menggunakan bahan baku utama dan bahan pembantu yang berkualitas baik sehingga produksi tersebut digunakan untuk jangka waktu lama dan tidak cepat rusak.
2. EFFICIENY IN MATERIAL CONSUMPTION The company is striving to reduce the conversion ratio i.e. use lesser raw material to produce the same quantity of ethanol, by modifying the production process and improving technology. The company will aim to achieve 3-5% efficiency in raw material consumption by tweaking the fermentation process. C. Marketing Company’s marketing strategies for local market and export market are: 1. LOCAL MARKET Flexibility : Company charges the customer depending on production changes required by the customer, so customer gets fair service. Ontime Schedule : Timely delivery schedule from factory to customer. Increase Quality Product : Using good quality primary and secondary raw materials for producing good quality product. Serving Retail Customers : Selling direct to end user customer (direct user).
Melayani Customer Retail : Penjualan langsung ke customer end user (pemakai langsung). 2. PASAR EKSPOR Untuk penjualan produk ekspor, Perseroan sangat memperhatikan quality kontrol dan waktu pengiriman. Apabila kedua hal tersebut dapat dipenuhi maka hubungan akan berjalan dengan baik dan untuk jangka waktu yang lama.
2. EXPORT MARKET For export markets, the company emphasizes quality control and timely delivery schedule to ensure good relationship with the customer.
6. INFORMASI DAN FAKTA MATERIAL YANG TERJADI SETELAH TANGGAL LAPORAN AKUNTAN Perjanjian jual beli tetes dengan PT. Kebon Agung, PT. Perkebunan Nusantara IX, PT. Perkebunan Nusantara X dan PT. Perkebunan Nusantara XI. Perseroan mendapat kontrak pembelian tetes sebanyak 140.00 ton untuk panen selama tahun 2012.
6. INFORMATION AND MATERIAL FACT THAT SUBSEQUENTS EVENT The Company entered into mollasses purchase agreement with PT. Kebon Agung, PT. Nusantara Plantation IX, PT. X and PT Nusantara Plantation. Plantation Nusantara XI. The Company received mollases purchase contract for 140.00 tons during 2012.
7. DIVIDEN Sejak tahun 2002 sampai dengan tahun 2004 Perseroan mengalami kerugian sehingga menimbulkan defisit yang cukup besar. Dikarenakan defisit yang cukup besar tersebut maka tahun 2011 Perseroan belum dapat membagikan dividen walaupun telah membukukan laba bersih sebesar Rp 23,99 milyar di tahun 2011 dan tahun 2010 sebesar Rp 9,83 milyar.
7. DIVIDEND From 2002 until 2004, the Company experienced severe losses leading to significant retained losses. Due to this the company cannot distribute dividend for 2011, although the company has booked profits of Rp 23.99 billion in 2011and Rp 9.83 billion in 2010.
laporan tahunan • annual report 2011
15
PROFIL PERUSAHAAN company profile Pada awalnya berdirinya Perseroan tahun 1983, bernama PT. INDO ALKOHOL UTAMA, kemudian pada tahun 1986 berubah nama menjadi PT. INDO ACIDATAMA CHEMICAL INDUSTRY. Perseroan bergerak di bidang usaha Industri Agro Kimia dengan nama produk Ethanol, Asam Asetat dan Ethyl Asetat dan berproduksi secara komersial sejak tahun 1989. Pada Oktober 2005 melakukan merger dengan PT. Sarasa Nugraha Tbk yang tercatat di Bursa Efek Indonesia dengan kode SRSN pada group Industri Dasar dan Kimia. Pada bulan Mei 2006 akhirnya berubah nama menjadi PT. INDO ACIDATAMA Tbk.
The company was initially set up in 1983 as PT. INDO ALHOHOL UTAMA, and later changed in 1986 to PT. INDO ACIDATAMA CHEMICAL INDUSTRY. Presently the core business of Company is Agro Chemicals Industry, producing Ethanol, Acetic Acid and Ethyl Acetate, and started commercial production since 1989. In October 2005, after merger with PT. SARASA NUGRAHA Tbk, we became a public listed company with shares traded at the Indonesian Stock Exchange under the code of SRSN categorized under Basic Chemicals Industry. In May 2006 the company was renamed as PT. INDO ACIDATAMA Tbk.
Sejalan dengan visi dan misi Perseroan maka pada tahun 2007 Perseroan mengganti logo dengan logo baru yaitu :
In 2007 Company change the logo in alignment with the Vision and Mission the Company:
Komposisi disain merupakan dimensi garis yang tersusun secara simetris, yang merefleksikan bentuk piramida dan sekaligus bentuk daun yang memberikan citra kokoh, harmonis, inovatif serta berwawasan lingkungan.
The design comprises of symmetrically stacked lines, reflecting a pyramid and shape of leaf giving an impression of strength, harmony, innovation and environmentally friendly.
WARNA
COLOUR
HIJAU
: Simbol dari pertumbuhan dan lingkungan alam yang baik ORANGE : Simbol dari inovasi, ramah dan dapat dipercaya HITAM : Simbol dari kegigihan, tegas dan berani
GREEN
Warna hijau dan orange yang berpuncak pada bulatan hijau mencitrakan keseimbangan antara lingkungan dan inovasi teknologi, yang pada hakikatnya menuju pada perbaikan bagi pelestarian bumi dan isinya.
The green and orange colours with green circle at the top projcet an image of balance between technological innovation and environment, in essence marching towards conservation and restoration of global natural resources.
BENTUK
SHAPE
Enam helai daun yang dipuncaki bulatan hijau mencitrakan keberadaan PT. Indo Acidatama Tbk yang dapat memberi manfaat bagi seluruh kepentingan stakeholder, yang kesemuanya mengarah pada inovasi dan pertumbuhan Perseroan.
Six leaves and a green circle at the top project an image that PT. Indo Acidatama Tbk can provide benefits to its stakeholders through innovation and growth.
Piramida yang terdiri dari tiga jenjang mencitrakan keselarasan PT. Indo Acidatama Tbk dalam menuju visi dan misinya melalui keseimbangan dan keharmonisan terhadap alam, sesama dan Sang Pencipta. Tiga jenjang piramida ini juga mencitrakan PT. Indo Acidatama Tbk dalam pengembangan sumber daya manusia, yaitu dengan mewujudkan seutuhnya yang berdasarkan pada intelektual (IQ), kecerdasan emosional (EQ), dan kecerdasan spiritual (SQ).
The three layered pyramid projects an image that the Company’s vision and mission will be achieved through optimum balance and harmony between environment, mankind and God. The three layered pyramid also projects an image that the Company strives to develop Human Resources keeping in view Intelligence Quotient (IQ), Emotional Quotient (EQ) and Spritual Quotient (SQ).
16
laporan tahunan • annual report 2011
: Symbol for growth and clean environment
ORANGE : Symbol for innovation, friendly and trustworthy BLACK : Symbol for perseverance, firm and brave
PRODUK YANG DIHASILKAN, APLIKASINYA & KAPASITASNYA product, application & capacity
ALKOHOL | ETHANOL
ASAM CUKA | ACETIC ACID
• Industri Farmasi | Pharmaceutical industry • Produk Rumah Sakit | Hospital • Industri Kosmetik, Parfum dan Rokok | Cosmetics, Perfurme, and Cigarette Industries
• Cuka Makanan | Vinegar • Industry Kimia PTA (Pure Terephthalic Acid) | Pure Terephthalic Acid • Tekstil | Textile • Benang Karet | Elastic • PVC Film | PVC Film ETHYL ASETAT | ETHYL ACETATE • Cat & Thinner untuk tinta cetak | Paint & Thinner for printing ink
BAHAN BAKU UNTUK : • Asam Asetat dan Ethyl Asetat | Raw Material for Acetic Acid and Ethyl Acetate • Spiritus | Methylated Spirit • Minuman Alkohol | Alcoholic Drinks • Gasohol KAPASITAS PER TAHUN | CAPACITY PER YEAR
Alkohol | Ethanol
Asam Cuka | Acetic Acid
Ethyl Asetat | Ethyl Acetate
48.650 kl
36.600 ton
7.920 ton
PUPUK BIO ORGANIK PLUS | BIO ORGANIK PLUS FERTILIZER
PROSES PRODUKSI | PRODUCTION PROCESS
Merk Dagang | Trade Merk “POMI”, “RANDEX”, “BEKA” dan “ALFINASE”. Kegunaannya | The Purpose : Pupuk organik menyediakan unsur hara makro dan mikro secara berimbang berguna untuk meningkatkan kesuburan tanah. Organic fertilizer have macro and micro nutrients in perfect balance to increase soil fertility. Digunakan pada tanaman | Useful for plant : • Padi, jagung, kedelai, dan kacang-kacangan dan tanaman sejenisnya. Rice, corn, soybeans, nuts and other similar crops. • Kentang, kubis dan sayur-sayuran, tembakau, teh dan tanaman sejenisnya. Potato, cabbage, vegetables, tea other similar crops. • Bawang merah, bawang putih, tomat, cabe, semangka, melon, nanas dan buah-buahan lainnya. Shallots, garlic, tomato, chillies, watermelon, melons, peneaplle and other similar crops. • Tebu, singkong, vanili, lada, kelapa sawit, kakao, kopi, karet dan tanaman keras lainnya. Sugarcane, cassava, vanilla, peppercorn, palm, cocoa
• Pembuatan Alkohol meliputi proses fermentasi bahan baku tetes tebu (molases) yang merupakan hasil samping pabrik gula menjadi mash yang kemudian didestilasi vacum menjadi Alkohol. Producing Ethanol involves fermentation of molasses, a by product of the suger industry, to become a “mash”, which is subsequently vacuum distilled to become Ethanol. • Pembuatan Asam Cuka meliputi proses oksidasi uap Alkohol dengan udara dalam reaktor Fixed Bed menjadi Acetaldehyde liquid dan selanjutnya dioksidasi dengan udara dalam reaktor bubble menjadi Asam Cuka. Producing Acetic Acid involves oxidation of ethanol vapor with air in a Fixed Bed reactor to become liquid Acetaldehyde, which is subsequently oxidized with air in a buble reactor to become Acetic Acid. • Pembuatan Ethyl Asetat merupakan hasil reaksi esterifikasi antara Asam Cuka dengan Alkohol yang berlangsung dalam reaktor Fixed Bed. Producing Ethyl Acetate involves esterification reaction between Acetic Acid and Ethanol in a Fixed Bed reactor. • Penggabungan teknologi pertanian, mikrobiologi tanah dan bioteknologi bahan organik menghasilkan Pupuk Bio Organik Plus untuk meningkatkan produksi pertanian dan perbaikan struktur tanah. The Bio Organic Fertilizer Plus is produced by combining various technologies pertaining to agriculture, soil micro biology, and organic bio technology, which result in improving agriculture product and soil quality.
coffee, rubber and other similar plantations. KAPASITAS PER TAHUN | CAPACITY PER YEAR CAIR | LIQUID : 66.000 m3
laporan tahunan • annual report 2011
17
STRUKTUR ORGANISASI organization structure
Dewan Komisaris Board of Commissioners
Komite Audit Audit Committee
Presiden Direktur President Director
Wakil Presiden Direktur Vice President Director
Sekretaris Perusahaan
Pemeriksaan Internal
Corporate Secretary
Internal Audit
Direktur Plan
Direktur Komersial
Direktur Keuangan & Administrasi
Plant Director
Commercial Director
Finance & Administration Director
Wakil Direktur Plan
Wakil Direktur Komersial
Wakil Direktur Hub. Industri
Vice Executive Officer to Plant
Vice Executive Officer to Comm.
VEO to Industry Relation
Departemen Produksi
Dep. Mkt Riset & Adm.
Departemen Akuntansi
Departemen HRM
Production Departement
Mkt. Research & Adm.
Accounting Departement
Human Resources Dept.
Departemen Utility
Departemen Penjualan
Departemen Keuangan
Departemen Umum
Utility Departement
Sales Departement
Finance Departement
General Affair Dept.
Departemen Kelistrikan
Departemen Logistik
Dep. Teknologi Informasi
Electric Departemen
Logistic Departement
IT Departement
Departement Mekanik Mechanic Mtc Departement
Departemen Lingkungan Environment Departement
18
laporan tahunan • annual report 2011
VISI & MISI vision & mission
VISI • VISION Menjadi perusahaan Industri Agro Kimia bertaraf International yang ramah lingkungan. To be an environmentally friendly Agro Chemical Company of International Standards.
MISI • MISSION Menjadi perusahaan industri kimia berbasis alkohol yang diakui secara international. To be an internationally recognized agro company producing ethanol. Mengutamakan proses produksi yang ramah lingkungan sesuai dengan standar yang berlaku. To prioritise environmentally friendly production process in accordance with international standards. Menjadi perusahaan yang mampu bersaing secara international dalam industri sejenis. To be a company capable of competing internationally. Menjamin kualitas produk sesuai standar international dan kuantitas produk sesuai permintaan. To guarantee product quality in accordance with international standards and meet quantity demands. Selalu memenuhi komitmen yang telah di sepakati dengan pelanggan. To always satisfy customer requirement. Secara terus-menerus akan melakukan inovasi untuk meningkatkan efisiensi di segala bidang. To continually innovate to increase overall efficiency. Secara terus-menerus akan meningkatkan kualitas keterampilan dan pengetahuan sumber daya manusia berlandaskan moralitas dan mentalitas yang baik. To constantly improve quality and knowledge of human resources as also better attitude. Selalu berupaya meningkatkan profitabilitas dan pertumbuhan usaha demi mencapai kemakmuran bagi investor, karyawan dan masyarakat. To always increase business profitability and growth thereby improve returns to investors, employees, and public.
laporan tahunan • annual report 2011
19
DEWAN KOMISARIS & DIREKSI the board of commissioners’ & directors’ DEWAN KOMISARIS | BOARD OF COMMISSIONERS BAMBANG SETIJO Presiden Komisaris | President Commissioner Lahir di Bondowoso tanggal 31 Maret 1941 | Born in Bondowoso on March 31st, 1941 Beliau telah aktif terlibat dalam industri tekstil dan garmen sejak tahun 1961, menjabat selaku Komisaris Perseroan pada tahun 2000. Sejak bulan Januari 2003 Beliau menjabat selaku Presiden Komisaris Perseroan. Saat ini Beliau masih menjabat selaku Presiden Komisaris PT. Trisetijo Manunggal Utama. Beberapa jabatan yang pernah dijabat oleh Beliau, antara lain selaku Direktur Utama PT. Panca Prima Eka Brothers, PT. Sugih Brothers, PT. Panca Citra Wira Brothers, PT. Panca Plazaindo Textile, PT. Panca Brothers Swakarsa dan PT. Pan Brothers Tbk. Mr. Bambang Setijo has been actively engaged in the textile and garment industry since 1961, served as a Commissioner of the Company in 2000. Since January 2003 he served as President of the Board of Commissioners. At present he still as President Commissioner of PT. Trisetijo Manunggal Utama. Some of the positions he once held by, among others, as the President Director of PT. Panca Prima Eka Brothers, PT. Sugih Brothers, PT. Panca Citra Wira Brothers, PT. Panca Plazaindo Textile, PT. Panca Brothers Swakarsa and PT. Pan Brothers Tbk.
TIO LIONG KHOENG Wakil Presiden Komisaris | Vice President Commissioner Lahir di Bondowoso Tanggal 17 Agustus 1947 | Born in Bondowos on August 17th, 1947 Lulusan Nasional University Of Singapore dengan Major Business Administration. Beliau menjabat selaku Wakil Presiden Komisaris Perseroan sejak Oktober 2005. Saat ini beliau masih menjabat selaku Komisaris PT. Trisetijo Manunggal Utama. Beberapa jabatan yang pernah dijabat oleh Beliau, antara lain sebagai Komisaris PT. Indo Acidatama Chemical Industry, Komisaris PT. Sari Warna Asli Textile Industry, Komisaris PT. Metropolitan Syntetics Chemicals, Komisaris PT. Dasar Rukun. He graduated from the Nasional Of Singapore, with a major Business Administration. Mr. Tio Liong Khoeng has been a Vice President Commissioner of the Company since Oktober 2005. At the present he still as a Commissioner of PT. Trisetijo Manunggal Utama. Some of the positions he once held by, among others he was a Commissioner of the PT. Indo Acidatama Chemical Industry, as a Commissioner of PT. Sari Warna Asli Textile Industry, as a Commissioner of PT. Metropolitan Syntetics Chemicals, as a Commissiner of PT. Dasar Rukun.
BUDHI HARTONO Komisaris | Commissioner Lahir di Solo tanggal 2 Nopember 1947 | Born in Solo on November 2nd, 1947 Beliau telah menjabat selaku Komisaris Perseroan sejak bulan Januari tahun 2003. Beliau telah menjadi pengusaha di Surakarta sejak tahun 1967. Saat ini Beliau masih menjabat selaku Direktur PT. Sari Warna Asli sejak tahun 1977, selaku Direktur PT Budhi Bersaudara Manunggal dan pernah menjabat selaku Komisaris PT Indo Acidatama Chemical Industry. Mr. Budhi Hartono has been a Commissioner of the Company since January 2003. He has been an entrepreneur in Surakarta since 1967. At the present he still as a Director of PT. Sari Warna Asli since 1977, as the Director of PT. Budhi Bersaudara Manunggal, and he server as Commissioner of PT Indo Acidatama Chemical Industry.
BUDHI SANTOSO Komisaris | Commissioner Lahir di Solo tanggal 18 Juni 1949 | Born in Solo on June 18th, 1949 Lulusan Fachhochschule Niederrhein, Ahtellung Khefeld, Fachbereich Chemie pada tahun 1975. Beliau menjabat selaku Komisaris Perseroan sejak bulan Oktober 2005. Saat ini Beliau masih menjabat sebagai Direktur Utama pada PT. Budhi Bersaudara Manunggal sejak tahun 1998. Beberapa jabatan yang pernah dijabat oleh Beliau antara lain, tahun 1975 selaku Supervisor pada Hoechst Indonesia, selaku Direktur pada PT. Tubantia Kudus Spinning Mills (1983-1999), selaku Direktur pada PT. Kamaltex (1989-1996). He graduated from Fachhochschule Niederrhein, Ahtellung Khefeld, Fachbereich Chemie in 1975. Mr. Budhi Santoso has been a Commissioner of the Company since October 2005. At the present he still as The President Director of PT. Budhi Bersaudara Manunggal since 1998. Some of the positions he once held by, among others he has been as a Supervisor of Hoechst Indonesia since 1975, As a Director of PT. Tubantia Kudus Spinning Mills (1983-1999), as a Director of PT. Kamaltex (1989-1996).
20
laporan tahunan • annual report 2011
DEWAN KOMISARIS & DIREKSI the board of commissioners’ & directors’
HARTONO SETYO Komisaris | Commissioner Lahir di Bondowoso tanggal 18 September 1952 | Born in Bondowoso on September 18th, 1952 Menjabat selaku Komisaris Perseroan sejak bulan Januari tahun 2003. Saat ini Beliau masih menjabat dibeberapa perusahaan antara lain selaku Presiden Direktur PT. Trisetijo Manunggal Utama sejak tahun 1994; Direktur Utama PT. Dasar Rukun; Presiden Komisaris PT. Puri Alam Sentosa ; Komisaris PT. Puri Wahid Pratama. Beberapa jabatan yang pernah dijabat Beliau selaku Direktur dan Komisaris di beberapa perusahaan antara lain: Direktur PT. Tubantia Kudus Spinning Mills dari tahun 1984-2000, Presiden Direktur PT. Alladintex Abadi dari tahun 1988-2000, Wakil Presiden Komisaris PT. Indo Acidatama Chemical Industry, dari tahun 1986-2003, Direktur PT. Sumber Rukun Jaya Prima, Direktur Utama PT. Metropolitan Synthetic Chemical Ind, Presiden Direktur PT. Sari Warna Bali, Presiden Direktur PT. Sari Warna Asli. Mr. Setyo has been a Commissioner of the Company since January 2003. At the present he still as as the President Director of PT. Trisetijo Manunggal Utama since 1994, as the President Director of PT. Dasar Rukun , as President Commissioner of PT. Puri Alam Sentosa, as Commissioner of PT. Puri Wahid Pratama. He has been Directors and Commissioners in some other companies as a Director PT. Tubantia Kudus Spinning Mills 1984 - 2000, as the President Director of PT. Alladintex Abadi 1988-2000, as a vice president commissioner of PT. Indoacidatama Chemical Industry since 1986-2003, As a Director of PT. Sumber Rukun Jaya Prima, as the President Director of PT. Metropolitan Synthetic Chemical Ind, as the President Director of PT. Sari Warna Bali, as President Director of PT. Sari Warna Asli.
BIANTORO SETIJO Komisaris | Commissioner Lahir di Surabaya tanggal 4 Mei 1968 | Born in Surabaya on May 4th, 1968 Menjabat selaku Komisaris Perseroan sejak bulan Mei tahun 2007. Sebelum bergabung dengan Perseroan Beliau telah menjabat selaku General Manager dan Direktur di beberapa perusahaan antara lain : Deputy General Menager PT. Tritone dari tahun 1992-1997 yang kemudian pada tahun 1997-2000 diangkat sebagai Vice President Director ; Managing Director PT. Multistrada dari tahun 2001-2003 ; Presiden Director PT. Elangperdana Tyre Industry dari tahun 2003. Mr. Biantoro has been a Commissioner of the Company since May 2007. He has been a Directors and a General Manager in some other companies. As a Deputy General Manager of PT. Tritone from 1992-1997 and from 1997-2000 as Vice President Director at the same company, as a Managing Director of PT. Multistrada from 2001-2003, as a President Director of PT. Elangperdana Tyre Industry since 2003.
WYMBO WIDJAKSONO Komisaris Independen | Independent Commissioner Lahir di Surakarta pada tanggal 12 April 1946 | Born in Surakarta on April 12th, 1946 Beliau menjabat selaku Komisaris Perseroan sejak bulan Oktober 2005. Beberapa jabatan diluar Perseroan antara lain, selaku Pimpinan Cabang PT. Bank Semarang Solo, selaku Direktur PT. Tamara Commercial Bank, selaku Direktur BPR Binsani, selaku Komisaris BPR Insani Group, selaku Direktur PT. Sarana Surakarta Ventura, selaku Presiden Direktur PT. Sarana Surakarta Ventura, selaku Presiden Direktur PT. Sarana Insan Mandiri. Mr. Wymbo has been a Independent Commissioner of the Company since October 2005. He has been a Directors and a Commissioners in some other companies. As a Branch Head of PT. Bank Semarang, Solo, as a Director of PT. Tamara Commercial Bank, as a Director of BPR Binsani, as a Commissioner of BPR Insani Group, as a Director of PT. Sarana Surakarta Ventura, as the President Director of PT. Sarana Surakarta Ventura, as the President Director of PT. Sarana Insan Mandiri.
laporan tahunan • annual report 2011
21
DEWAN KOMISARIS & DIREKSI
the board of commissioners’ & directors’ STEPHANUS JUNIANTO Komisaris Independen | Independent Commissioner
Lahir di Yogjakarta tanggal 10 Juni tahun 1955 | Born in Yogjakarta on June 10th, 1955 Lulus sebagai Sarjana Ekonomi pada Universitas Gajah Mada Yogyakarta dan mengambil Master Of Business Administration pada University of city of Manila. Menjabat selaku Komisaris Perseroan sejak bulan Juni tahun 2001 dan sebagai Anggota Dewan Komisaris pada PT. Dekai sejak tahun 1996-2004. Selain itu Beliau juga sebagai Konsultan Manajemen dalam bidang keuangan pada berbagai perusahaan BUMN maupun Swasta Nasional sejak tahun 1983. Beliau juga sebagai Pengurus Yayasan Gloria Yogyakarta dan Anggota Keluarga Alumni Universitas Gajah Mada. He graduated from the Faculty of Economics of Gajah Mada University and obtained Master of Business Administration Degree from University of City of Manila. Mr. Junianto has been a Independent Commissioner of the Company since June 2001 and as Board of Commissioner PT. Dekai since 1996-2004. Beside that He also as Management Consultant in Finance for many company since 1983. He also board of management in Yayasan Gloria Jogjakarta, and alumnus from Gajah Mada University.
ANTONIUS BUDIDARMODJO Komisaris Independen | Independent Commissioner Lahir di Semarang tanggal 2 Nopember tahun 1940 | Born in Semarang on November 2nd, 1940 Menjabat selaku Komisaris Independen sejak bulan Juni tahun 2001. Beliau juga sebagai pendiri Kantor Budidarmodjo & Asc sejak tahun 1974 yang bergerak dalam bidang konsultan manajemen dan perpajakan. Selain itu beliau juga aktif dalam organisasi seperti sebagai Ketua Ikatan Konsultan Pajak Jawa Tengah, Pengawas Yayasan Sandjojo (Universitas Soegijapranata), Anggota Pengurus Yayasan Purbadanarta, Bendahara Yayasan Loyola (SMU). Mr. Budidarmodjo has been a Independent Commissioner of the Company since June 2001. He is founder Budidarmodjo & Ascociate Office since 1974 in Management Consultant and Taxation. He is also actively involved in many organization like as a chairman of Institute Consultant of Tax in Midle Of Java, as a Superintendent Sandjojo Foundation (Soegijapranata University), Member of Management Purbadanarta Foundation, as a treasurer Loyola Foundation (SMU).
DEWAN DIREKSI | BOARD OF DIRECTORS’ BUDHI MOELJONO Presiden Direktur | President Director Lahir di Solo tanggal 5 April 1944 | Born in Solo on April 5th, 1944 Beliau telah menjabat selaku Presiden Direktur Perseroan sejak bulan Oktober 2005 dan telah menjabat Komisaris Perseroan sejak Juni tahun 1998. Beliau aktif terlibat dalam usaha kecap keluarga di Solo sejak tahun 1964. Beliau telah menjadi Pengusaha di Solo sejak tahun 1966, dan pernah menjabat sebagai Direktur Utama PT. Sari Warna Asli dan Direktur Utama PT. Indo Acidatama Chemical Industry di Solo yang bergerak dalam bidang usaha kimia sejak tahun 1984. Mr. Budhi Moeljono has been the President Director of the Company since October 2005, before that he was a Commissioner of the Company since June 1998. Mr. Moeljono has been actively involved in soy sauce family business in Solo since 1964. He has been an Entrepreneur in Solo since 1966, as the President Director of PT.Sari Warna Asli, as the President Director of PT. Indo Acidatama Chemical Industry in Solo engaging in chemical business since 1984.
22
laporan tahunan • annual report 2011
DEWAN KOMISARIS & DIREKSI the board of commissioners’ & directors’
MULYADI UTOMO BUDHI MOELJONO Wakil Presiden Direktur | Vice President Director Lahir di Solo pada tanggal 14 September 1967 | Born in Solo on September 14th, 1967 Lulusan University of Southern California, Los Angeles. Beliau menjabat selaku Wakil Presiden Direktur Perseroan sejak bulan Oktober 2005. Sebelumnya Beliau telah bergabung dengan PT. Indo Acidatama Chemical Industry sejak tahun 2000, yang kemudian pada tahun 2004 diangkat sebagai Wakil Presiden Direktur. Selain sebagai Wakil Presiden Direktur Perseroan Beliau juga telah aktif pada PT. Sari Warna Group pada tahun 1999 sampai dengan tahun 2000. He graduated from University of Southern California, Los Angeles Mr. Utomo has been the Vice President Director of the Company since Octorber 2005. Before as the Vice President Director of the Company he was joined with PT. Indo Acidatama Chemical Industry since 2000, and he was the Vice President Director since 2004. Beside that he was actively involved in the PT. Sari Warna Group since 1999-2000.
WONG LUKAS YOYOK NURCAHYA Direktur | Director Lahir di Solo pada tanggal 17 Februari 1966 | Born in Solo on February 17th, 1966 Lulusan Akademi Akuntasi YKPN- Yogjakarta tahun 1987 dan STIE Malang Kuceswara – Malang dengan Major Akuntasi pada tahun 1989. Beliau menjabat selaku Direktur Perseroan sejak bulan Juni 2005. Sebelumnya Beliau telah bergabung dengan PT. Indo Acidatama Chemical Industry sejak tahun 1989 dan diangkat menjadi Direktur pada tahun 2003. He graduated from Akademi Akuntansi YKPN - Yogjakarta in 1987 and STIE Malang Kuceswara - Malang with majoring Accountancy in 1989. He has been as a Director of the Company since Juni 2005. He was joined with PT. Indo Acidatama Chemical Industry since 1989 and he was a Director since 2003.
NURDJONO KUSUMOHADI Direktur | Director Lahir di Solo pada tanggal 19 Februari 1958 | Born in Solo on February 19th, 1958 Lulusan Universitas Kristen Satya Wacana, Salatiga Jurusan Tehnik Elektro tahun 1986. Beliau menjabat selaku Direktur Perseroan sejak Oktober 2005. Sebelumnya telah bergabung dengan PT. Indo Acidatama Chemical Industry sejak tahun 1986 dan diangkat menjadi Direktur pada tahun 2003. He graduated from University Christian Satya Wacana , Salatiga in majoring Technic Electro since 1986. He has been a Director of the Company since October 2005. He was joined with PT. Indo Acidatama Chemical Industry since 1986 and he was a Director since 2003.
Pada tahun 2010 Perseroan mendapatkan sertifikasi HACCP singkatan dari Hazard Analysis Critical Control Point tujuannya agar produk yang dihasilkan oleh Perseroan aman untuk dikonsumsi dan terhindar dari bahaya kontaminan baik secara phisik, kimia dan biologi. Phisik contohnya debu, Kimia contohnya tercampur air, kimia lainnya, Biologi contohnya jamur, mikroorganisme lainnya. Pencapaian sertifikasi ini tidak lain adalah dalam rangka meningkatkan pelayanan kepada customer.
PENGHARGAAN & SERTIFIKASI awards and certifications
In 2010 the Company obtained the HACCP certification stands for Hazard Analysis Critical Control Point goal for the products produced by the Company's safe to eat and avoid the dangers of contaminants both in physical, chemical and biological. Physical eg dust, for example mixed water chemistry, other chemical, biological example fungi, other microorganisms. Achievement of this certification is nothing in order to improve service to the customer.
laporan tahunan • annual report 2011
23
SUMBER DAYA MANUSIA human resources
Hubungan yang harmonis antara karyawan dan Perseroan merupakan ciri yang dimiliki oleh PT. Indo Acidatama Tbk. Budaya ini terus dikembangkan oleh Perseroan agar mencapai visi dan misi yang telah ditetapkan. Selain itu Perseroan terus melakukan peningkatan kesejahteraan karyawan dengan memberikan hal berikut berupa : 1. Fasilitas dan Tunjangan seperti program asuransi kesehatan, jaminan hari tua, poliklinik, koperasi, sarana rumah ibadah, kegiatan olahraga, seni budaya dan rekreasi keluarga. 2. Program Pelatihan dan Pengembangan secara internal dan eksternal seperti keselamatan kerja, perawatan mesin dan training motivasi dan sebagainya.
Hamonous employee relationship is a salient feature of PT. INDO ACIDATAMA Tbk. This culture will be deloped further to realize the Vision and Mission of the company. The Company is very aware that the employee welfare program to provide the Company's facilities include : 1. Facilities and benefits programs such as health insurance, old age security, polyclinics, cooperative, means a house of worship, sports, art and culture and recreation of families. 2. Training and development programs conducted in-house and off-premises covering work place safety, maintenance of machineries, motivational training, etc.
Perseroan juga memberikan kesempatan bagi karyawan yang berprestasi untuk terus mengembangkan keahliannya dengan memberikan program pelatihan melalui training dan seminar. Perseroan juga menerapkan transparansi pada karyawan dalam hal penilaian prestasi kerja dengan metode Reward and Punishment. Dan secara rutin, Perseroan selalu mengagendakan program pelatihan untuk meningkatkan kualitas karyawan melalui program workshop, training, maupun seminar.
The company also provides opportunities to employees to continuously develop their skills through training programs and seminars. The company has a transparent system for performance evaluation of its employees by adopting a method of reward and punishment. The company, routinely conducts programs for improving worker skills through workshops, training and seminars.
Upaya yang dilakukan oleh Perseroan ini tidak lain adalah untuk meningkatkan kualitas dari Sumber Daya Manusia (SDM). Sehingga Perseroan memiliki karyawan yang terlatih agar memahami tugas-tugasnya dan memiliki komitmen yang tinggi sehingga loyal terhadap Perseroan. Perseroan menyadari pentingnya peningkatan kualitas SDM, karena memiliki kontribusi yang signifikan terhadap peningkatan kinerja Perseroan.
The efforts made by the Company is not another is to improve the quality of Human Resources (HR). So the company has employees who are trained to understand their duties and have a high commitment so loyal to the Company. The Company recognizes the importance of improving the quality of human resources, because it has contributed significantly to the improved performance of the Company.
Pada tahun 2011 Perseroan telah melaksanakan program pelatihan melalui training dan seminar yang meliputi : Study Banding Boiler, First AID Training, Instalasi Pemadam Kebakaran, BCP Training Program, Sensory Test, Lets Build Smarter Planet, Customer Service, Pencegahan dan Penanggulangan Kebakaran, PSAK Terkini Sesuai Dengan Program Konvergensi IFRS, Penghematan Energi Listrik, Aplikasi Manajemen Produksi, Sertifikasi Operator Fork Lift, Pemilihan Mesin Las yang Tepat Guna, Seminar Nasional K3 Listrik, Auditing Energi dll.
In 2011 the Company has implemented a training program through training and seminars that include: Study Boiler Appeal, First AID Training, Installation of Fire, BCP Training Program, Sensory Test, Lets Build Smarter Planet, Customer Service, Fire Prevention and Control, Under Current IAS with IFRS Convergence Program, Electrical Energy Saving, Production Management Applications, Fork Lift Operator Certification, Selection of the Appropriate welding Machine, National Seminar K3 Electricity, Energy Auditing, etc.
Program pelatihan untuk tahun 2012 yang direncanakan meliputi : Analisa Bakteri E-Coli, Management Pergudangan, Explosive Chemical (liq) Handling & Packing, BCP Training Program, Sales & Customer Service, Ekspor & Bahasa Inggris, Distribusi Produk, Managing Training Proses, Lubrikasi, Mechanic Skill, Welding Inspektor, Audit Lingkungan, Operator Alat Berat, dll.
The training program is planned for 2012 include: Analysis of E-Coli Bacteria, Warehousing Management, Explosive Chemical (liq) Handling & Packing, BCP Training Program, Sales & Customer Service, Export & English, Product Distribution, Managing Training Process, lubrication, Skill Mechanic, Welding Inspector, Environmental Audit, Heavy Equipment operator, etc.
Jumlah karyawan sampai dengan bulan Desember 2011 sebanyak 347 orang.
The company has a total workforce of 347 as on 31 December 2011.
24
laporan tahunan • annual report 2011
SAHAM stock
SEJARAH PENCATATAN SAHAM l HISTORY OF STOCK LIST
TANGGAL l DATE 11 Januari 1993
Pencatatan di Bursa Efek Jakarta dengan jumlah saham 17.000.000 saham nominal Rp 1000 per saham. Initial Public offering of shares in Jakarta Stock Exchange with number of shares 17.000.000 shares with a nominal value of Rp 1000 each.
31 Agustus 1994
Pembagian saham bonus dengan perbandingan 10 : 7 dengan saham tambahan sejumlah 11.900.000 saham. Distributed bonus shares with the ratio of 7 bonus shares for each 10 old shares with additional shares 11.900.000 shares.
30 Oktober 2000
Restrukturisasi Hutang yang dikonversi menjadi modal saham dengan saham tambahan sebanyak 191.100.000 saham dengan nilai nominal Rp 1000 per saham. Debt Restructuring converted debt into Equity Capital amounting 191.100.000 ordinary shares with a nominal value of Rp 1000 each.
10 Agustus 2001
Stok Split ( 1: 10) menjadi nilai nominal Rp 100 per saham. Stock Split ( 1:10 ) with a nominal value of Rp 100 each.
05 Oktober 2005
Merger PT. Indo Acidatama Chemical Industry dengan konversi saham dari 1 saham lama menjadi 0,37 saham baru. Sehingga jumlah saham menjadi 6.020.000.000 saham dengan nilai nominal Rp 50 per saham. Merger with PT. Indo Acidatama Chemical Industry with stock conversion value of 1 share of stock before merger being equivalent to 0,37 share of stocks after merger. Number of shares 6.020.000.000 shares with a nominal value of Rp 50 each after merger.
Daftar Pemegang Saham Per 31 Desember 2011 | Shareholder On December 31, 2011 South East Unicorn Inc
PT. Kemiri Sarana Investama
PT. Trisetijo Manunggal Utama
PT. Sarana Integritas
PT. Budhi Bersaudara Manunggal
Masyarakat (di bawah 5%)
15% 5%
35%
14%
7%
PT. Dwidana Sakti Sekurindo
10%
14%
Daftar Pemegang Saham Khusus | Management As Shareholders On December 31, 2011 No.
Nama | Name
Jabatan | Position
Jumlah Saham | Total Share
%
1.
BIANTORO SETIJO
Komisaris l Commissioner
472
0,0000%
2.
HARTONO SETYO
Komisaris l Commissioner
29.999
0,0005%
Pergerakan Harga Saham Periode Triwulan I s/d Triwulan IV tahun 2010 & 2011 Highest and Lowest Share Price from 1st Quarter to 4th Quarter 2010 & 2011
2010 Triwulan I Triwulan II Triwulan III Triwulan IV
Tertinggi Highest 125 87 73 92
Terendah Lowest 50 50 60 56
2011 Penutupan Closing 50 69 64 67
Volume (000) 69.038,0 33.162,0 31.623,0 817.955,0
Tertinggi Highest 72 73 71 71
Terendah Lowest 54 50 60 59
Penutupan Closing 62 62 65 60
Volume (000) 524.510,5 514.831,0 166.632,0 132.722,5
1st Quarter 2nd Quarter 3rd Quarter 4th Quarter
Jumlah saham 6.020.000.000 saham | Number of shares was 6.020.000.000
laporan tahunan • annual report 2011
25
TATA KELOLA PERUSAHAAN good corporate governance Prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik merupakan alat untuk meningkatkan kinerja perusahaan dan akuntabilitas kepada public. Menyadari pentingnya prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik, Perseroan berusaha untuk menjalankan dan menerapkannya berdasarkan prinsipprinsip tata kelola perusahaan yang baik.
Sound practice of Good Corporate Governance is key to improve the company’s performance and accountability to the public. Keeping this in view, the company is striving to constantly improve its Good Corporate Governance practices.
DEWAN KOMISARIS Anggota Dewan Komisaris diangkat oleh Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan untuk masa jabatan selama 2 (dua) tahun. Dewan Komisaris saat ini diangkat pada bulan April tahun 2011 dengan masa jabatan berakhir pada Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tahun 2013. Dewan Komisaris bertugas mengawasi dan memberikan masukan kepada Direksi dalam menjalankan dan mengelola Perseroan. Dalam menjalankan tugasnya Dewan Komisaris dibantu oleh Komite Audit yang memiliki tugas untuk memberikan pendapat kepada Dewan Komisaris.
BOARD OF COMMISSIONERS Members of the Board of Commissioners are appointed at the Annual General Meeting of the Company’s Shareholders for a period of two years. The present members of the Board of Commissioners were appointed in April 2011 and their term ends at the Annual General Meeting of the Shareholders in 2013. The Board of Commissioners are responsible for supervising and advising the Board of Directors in the management of the Company. To carry out its duties and responsibilities The Board of Commissioners is assisted by the Audit Committee.
Selama tahun 2011 Rapat Dewan Komisaris telah diadakan sebanyak 4 kali dengan tingkat kehadiran Anggota Dewan Komisaris adalah 77,77 %.
During 2011 the Board of Commissioner met 4 time with an average quorum of 77,77 %.
DIREKSI Anggota Direksi diangkat oleh Rapat Umum Pemegang Saham untuk masa jabatan selama 2(dua) tahun. Direksi saat ini diangkat pada bulan April 2011 dengan masa jabatan berakhir pada Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tahun 2013. Direksi bertanggung jawab penuh dalam mengelola Perseroan untuk kepentingan dan tujuan Perseroan. Direksi mewakili Perseroan secara sah dan secara langsung baik di dalam maupun di luar pengadilan sebagaimana diatur dalam Anggaran Dasar Perseroan.
BOARD OF DIRECTORS The members of the Board of Directors are appointed by the Shareholders at the Annual General Meeting of the Company’s Shareholders for a period of two years. The present members of the Board of Directors were appointed in April 2011, and their term ends at the Annual General Meeting of the Shareholders in 2013. The Directors have an overall responsibility for the operation of the company. The Directors legally represent the Company in accordance to the Articles of Association of the Company.
Dan selama tahun 2011 Direksi telah mengadakan Rapat Direksi sebanyak 8 kali baik dilakukan sendiri oleh Anggota Direksi maupun dengan Komisaris atau Komite Audit. Dan tingkat kehadiran Anggota Direksi adalah 100 %. Untuk membahas kegiatan operasional sehari-hari pertemuan Direksi dilakukan secara rutin setiap Minggu dihadiri seluruh anggota Direksi.
The Board of Directors met 8 times in 2011, together with the Board of Commissioners or the Audit Committee. The quorum during these meetings has been 100%. The Board of Directors meets routinely every week to discuss operational issues, and the quorum at such meetings is about 100%.
Berikut ini kami sampaikan lingkup pekerjaan dan tanggungjawab masing-masing anggota Direksi :
Duties and responsibility Directors :
26
laporan tahunan • annual report 2011
Presiden Direktur Bertanggung jawab terhadap keberhasilan dan peningkatan kinerja Perseroan. Wakil Presiden Direktur Membantu tugas dan kewajiban serta tanggungjawab Presiden Direktur Direktur Plant Bertanggung jawab terhadap keefektifan, keefisiensian dari produksi Perseroan, menjamin kesesuaian dari hasil produksi agar sesuai dengan permintaan pelanggan, mempertahankan standard yang tinggi hasil produksi, kualitas produk, dan dapat diandalkan.
President Directors Responsible to achieve and improve performance of the Company.
Direktur Komersial Bertanggung jawab untuk memimpin, mengatur dan mengarahkan : Strategi dan taktik pemasaran dan serta inisiatif penjualan untuk memastikan pertumbuhan pendapatan yang menguntungkan. Menciptakan dan mempertahankan metode pengukuran atas keefektifan program pemasaran dan penjualan serta kinerja kerjanya inisiatif penjualan dan pemasaran yang strategis dan taktikal untuk menjamin pertumbuhan pendapatan yang menguntungkan.
Vice President Director To assist all duties and responsibilities of the President Director
Direktur Keuangan dan Adm Bertanggung jawab atas keuangan Perseroan agar sesuai sebagaimana mestinya dan dikelola dengan benar secara bertanggung jawab. Mengawasi kesehatan keuangan Perseroan secara keseluruhan. Memberikan nilai tambah pada Perseroan dengan menyediakan pandangan keuangan yang dapat dipercaya dan konsisten.
Commercial Director Responsible to lead, arrange and direct: Marketing Strategy and be proactive to improve profit and income. Formulate and evaluate effectiveness of marketing and sales programs, and marketing strategy to achieve growth.
RENUMERASI Untuk tahun 2011 Gaji dan Tunjangan Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan adalah sebesar Rp 9.137.818.000, untuk tahun 2012 Gaji dan Tunjangan Direksi dan Dewan Komisaris dianggarkan sebesar Rp 11.100.000.000. Penetapan Gaji dan Tunjangan Direksi dan Dewan Komisaris disampaikan dalam Rapat Umum Pemegang Saham. KOMITE-KOMITE Komite yang dimiliki Perseroan saat ini hanya Komite Audit.
Plant Director Responsible for effectiveness and efficiency of the company’s production; to ensure that the products meet customer expectation, to maintain the best production standards; and maintain reliability of product quality.
Finance and Administration Director Responsible to manage and monitor the company’s financial health, and advice all financial aspects of the Company. RENUMERATION Renumeration for Commissioners and Directors for 2011 was Rp 9.137.818.000 and for 2012 Rp. 11.100.000.000 is budgeted. Renumeration of Directors and Commissioners will be decided at the Shareholders Meeting. COMMITTEES The Company has only an Audit Committee.
laporan tahunan • annual report 2011
27
TATA KELOLA PERUSAHAAN
good corporate governance
Komite Audit Komite Audit Perseroan memiliki tugas dan tanggungjawab sebagai berikut: 1. Memberikan pendapat kepada Dewan Komisaris terhadap laporan atau hal-hal yang disampaikan oleh Direksi kepada Dewan Komisaris; 2. Mengidentifikasi hal-hal yang memerlukan perhatian Komisaris untuk terciptanya tata kelola perusahaan (Good Corporate Governance) yang baik; 3. Melakukan penelaahan atas informasi keuangan yang akan dikeluarkan oleh perusahaan, seperti laporan keuangan, proyeksi dan informasi keuangan lainnya; 4. Melakukan penelaahan atas ketaatan perusahaan terhadap peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal dan peraturan perundang-undangan lainnya yang berhubungan dengan kegiatan perusahaan; 5. Melakukan penelaahan atas pelaksanaan pemeriksaan oleh auditor internal; 6. Melaporkan kepada Komisaris berbagai risiko yang dihadapi perusahaan dan pelaksanaan manajemen risiko oleh Direksi; 7. Melakukan penelaahan dan melaporkan kepada Komisaris atas pengaduan yang berkaitan dengan Emiten atau Perusahaan Publik; dan 8. Menjaga kerahasiaan dokumen, data dan informasi perusahaan.
Audit Committee Duties and responsibilities of the Audit Committee are as follows: 1. Give opinion to the Board on the report or matters submitted by the Board of Directors to the Board;
Berdasarkan keputusan Rapat Dewan Komisaris Perseroan tanggal 11 Mei 2011 telah disetujui pengangkatan Komite Audit Perseroan yang baru dengan susunan dan riwayat hidup singkat anggotanya adalah sebagai berikut: Ketua : Wymbo Widjaksono - Komisaris BPR Insani Group
The Board of Commissioners meeting on May 11, 2011 appointed New Audit Committee members whose brief background is given below:
Anggota : Bernard Edhi Hartono - Sarjana Akuntansi Universitas Diponegoro Semarang, lulus tahun 1991 - Kantor Drs. A. Budidarmodjo & Asc - KAP Leonard, Mulia & Richard
Members : Bernard Edhi Hartono - Bachelor of Accounting University of Diponegoro Semarang, graduating in 1991 - Office of Drs. A. Budidarmodjo & Asc - KAP Leonard, Mulia & Richard
Anggota : Emma Endang Susilowati, S.E. - Sarjana Akuntansi STIE YKPN Yogyakarta, lulus tahun 1993 - Asisten General Manager PT Insani Investama
Members : Emma Endang Susilowati, S.E. - Bachelor of Accounting STIE YKPN Yogyakarta, graduating in 1993 - Assistant General Manager of PT Insani Investama
28
laporan tahunan • annual report 2011
2. Identify issues that require the attention of the Commissioner for the creation of corporate governance (Corporate Governance) is good; 3. Conducted a review of financial information to be issued by the company, such as financial statements, projections and other financial information; 4. Conduct a review of the company's compliance to legislation and capital market laws and regulations related to corporate activities; 5. Conduct a review of the implementation of the inspection by internal auditors; 6. Report to the Commissioner of the risks facing the company and implementation of risk management by the Board of Directors; 7. Conduct a review and report to the Commissioner on complaints relating to the Issuer or Public Company, and 8. Maintaining the confidentiality of documents, data and company information.
Chairman : Wymbo Widjaksono - Commissioner BPR Insani Group
TATA KELOLA PERUSAHAAN good corporate governance
Selama tahun 2011 Komite Audit melakukan beberapa kali rapat dengan jumlah kehadiran sebagai berikut :
During 2011 the Audit Committee conduct several meetings with the attendance as follows :
Komite Audit Sebelum Perubahan | Audit Committee Before Changed No.
Nama | Name
Jumlah Rapat | Meeting
Kehadiran | Attendence
1.
A.BUDIDARMODJO
3
3
2.
STEPHANUS JUNIANTO
3
3
3.
HANDJOJO
3
1
4.
HARY WIBOWO
3
-
Komite Audit Setelah Perubahan | Audit Committee After Changed No.
Nama | Name
Jumlah Rapat | Meeting
Kehadiran | Attendence
1.
WYMBO WIDJAKSONO
3
3
2.
BERNARD EDHI HARTONO
3
2
3.
EMMA ENDANG S, S.E.
3
3
Kegiatan-kegiatan yang telah dilakukan selama tahun 2011 sebagai berikut : 1. Menelaah dan membahas dengan pihak Manajemen atas laporan keuangan dan laporan Internal audit secara berkala (triwulanan).
1. Reviewing and discussing with management the financial statements and internal audit reports at regular intervals (quarterly).
2. Memberikan masukan dan arahan kepada pihak Manajemen tentang langkah-langkah strategis yang perlu dilakukan untuk mengembangkan usaha dan manajemen risiko.
2. Provide input and guidance to the management of strategic steps that need to be done to develop the business and risk management.
3. Melakukan koordinasi dengan Internal Audit dalam rangka
3. Coordinate with Internal Audit in order to improve internal control systems and the creation of corporate governance (Corporate Governance) is good.
meningkatkan sistem pengendalian internal dan terciptanya tata kelola perusahaan (Good Corporate Governance) yang baik.
The activities has done during the year 2011 as follows :
4. Menelaahan ketaatan perusahaan terhadap peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal dan peraturan perundang-undangan lainnya yang berhubungan dengan kegiatan perusahaan.
4. Reviewing the firm adherence to the regulations on capital market laws and regulations related to corporate activities.
5. Memberikan masukan mengenai penerapan standar akuntansi keuangan yang baru yang relevan dengan aktivitas usaha perusahaan.
5. Provide input regarding the application of new accounting
6. Mengevaluasi risiko yang dihadapi perusahaan untuk meningkatkan pelaksanaan manajemen risiko yang dilakukan oleh Direksi;
6. Evaluate the risks faced by the company to improve the implementation of risk management conducted by the Board of Directors;
7. Melaporkan kepada Dewan Komisaris jika terdapat hal-hal yang perlu mendapat perhatian khusus Dewan Komisaris.
7. Report to the Board if there are things that need special attention Board Of Commissioner.
standards that are relevant to the business activities of the company.
laporan tahunan • annual report 2011
29
TATA KELOLA PERUSAHAAN
good corporate governance
Berdasarkan kegiatan-kegiatan yang telah dilakukan oleh Komite Audit, Komite Audit berpendapat bahwa Peseroan telah dikelola dengan tata kelola perusahaan yang baik dan Perseroan telah mematuhi peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal dan peraturan perundang-undangan lainnya yang berhubungan dengan kegiatan perusahaan.
Based on the findings of the activities the Audit Committee argue that the internal control system has worked well and the Company has implemented risk management and corporate governance well.
SEKRETARIS PERUSAHAAN Sekretaris Perusahaan memiliki tugas untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat pasar modal atau kalangan investor, mengikuti perkembangan pasar modal dan peraturan-peraturan yang berlaku, memberikan masukan kepada Direksi agar Perseroan dapat berjalan sesuai aturan yang berlaku baik di pasar modal maupun aturan lainnya. Dan sebagai kontak person antara Perseroan dengan Bapepam, Bursa dan pihak publik lainnya.
CORPORATE SECRETARY The Corporate Secretary is responsible for investor relations, keep himself abreast of all developments in the Capital Markets, in terms of new or amendments to rules and regulations, and keep the Board of Directors informed of these developments. He is also responsible to liase with Bapepam and Stcok Exchange personnel in carrying out his responsibilities.
Nama dan riwayat hidup singkat Sekretaris Perseroan adalah sebagai berikut : Nama : Benny Herman • Sarjana Muda Sekolah Tinggi Managemen Informatika dan Komputer Bina Nusantara • Bergabung dengan PT. Indo Acidatama Tbk sejak tahun 2001 sebagai Corporate Secretary
Brief background and details of the Corporate Secretary are as below: Name : Benny Herman • Diploma, Management Information and Computers, Bina Nusantara. • Joined the Company as a Corporate Secretary since 2001.
PENGENDALIAN INTERNAL Perseroan sepenuhnya menyadari pentingnya sebuah system audit internal yang efektif. Divisi Internal Audit membantu manajemen dalam melakukan fungsi pengawasan operasional perseroan, dengan memberikan keyakinan (assurance) dan konsultasi yang bersifat independen dan objektif, yang bertujuan untuk memberikan nilai tambah dan perbaikan secara berkesinambungan terhadap kegiatan operasional.
INTERNAL CONTROL The Company fully aware of the importance of a system of effective internal auditing. Internal Audit Division help the management in performing the functions of operational supervision of companies, by providing confidence (assurance) and consulting, independent and objective, which aims to provide added value and continuous improvement of operational activities.
Perseroan memiliki bagian Audit Internal yang bertanggung jawab langsung kepada Presiden Direktur untuk melakukan fungsi audit terhadap kegiatan operasional sehari-hari dan pelaporan keuangan yang dilakukan oleh Perseroan. Dalam menjalankan tugasnya, Audit Internal juga bekerja sama dengan Komite Audit. Unit Audit Internal dipimpin oleh seorang Kepala Internal Audit yang dibantu oleh 2 staf audit.
The Company has Internal Audit section is responsible directly to the President Director to conduct an audit function to the activities of daily operational and financial reporting done by the Company. In conducting its duties, the Internal Audit is also working with the Audit Committee. Internal Audit Unit is headed by a Head of Internal Audit is assisted by 2 staff audit.
Fokus Divisi Internal Audit selain melakukan fungsi pengawasan diatas, juga melakukan standarisasi atas cara
30
laporan tahunan • annual report 2011
The focus of Internal Audit Division in addition to the above supervisory functions, as well as standardizing the workings of the Internal Audit function in all business units with a
TATA KELOLA PERUSAHAAN good corporate governance
kerja fungsi Audit Internal disemua unit bisnis dengan pendekatan audit berbasis risiko. Standarisasi proses audit dilakukan dengan membuat kebijakan-kebijakan proses audit yang telah disetujui oleh Komite Audit dan Presiden Direktur. Perseroan telah memiliki Internal Audit Charter yang dipakai sebagai dasar dalam melaksanakan audit. Dalam rangka meningkatkan kapabilitas dan keahliannya, mengikuti berbagai kursus dan pelatihan dalam bidang investigasi audit. RISIKO USAHA Perusahaan tidak terlepas dari risiko-risiko yang dapat mengancam kelangsungan usaha Perseroan. Dengan mengenali risiko-risiko yang ada, Perseroan dapat meminimalkan dampak negatif yang ada dan melakukan antisipasi serta penanganan dengan baik. Risiko yang dihadapi Perseroan adalah sebagai berikut : 1. Ketersediaan Bahan Baku Saat ini, bahan baku utama dalam rangkaian proses produksi Perseroan adalah tetes tebu. Selain dipergunakan oleh perusahaan sejenis, tetes tebu juga dibutuhkan dalam jumlah yang lebih besar sebagai bahan baku dalam industri monosodium glutamate (MSG). Tetes tebu sendiri merupakan hasil sampingan dari proses penggilingan tebu menjadi gula. Sebagian besar bahan baku tetes tebu saat ini diperoleh dari perusahaan lokal. Apabila terjadi gangguan persediaan tetes tebu, maka Perseroan harus melakukan impor tetes tebu dari luar negeri dan hal tersebut dapat meningkatkan harga pokok penjualan Perseroan. 2. Fluktuasi Harga Tetes Tebu Fluktuasi harga tetes tebu dipengaruhi oleh permintaan dan penawaran di pasar komoditas. Saat ini, negara penghasil dan pengekspor tetes tebu di Asia Tenggara adalah Thailand, Indonesia dan Pilipina. Jika terjadi gangguan panen tebu di salah satu negara penghasil dapat mengakibatkan peningkatan harga di pasar Internasional, khususnya Asia Tenggara. Harga tetes tebu dalam negeri selalu mengikuti harga di pasar Internasional. Kenaikan harga tetes tebu dapat mengakibatkan kenaikan harga pokok produksi ethanol, yang selanjutnya juga dapat mengakibatkan kenaikan harga pokok produksi asam asetat, ethyl asetat. Kenaikan harga pokok produksi pada akhirnya dapat mempengaruhi laba Perseroan.
risk-based audit approach. Standardization of the audit process is done by making the policies of the audit process which has been approved by the Audit Committee and the President Director. The Company has Internal Audit Charter which is used as basis in conducting the audit. In order to increase the capabilities and expertise, attended various courses and training in the field of audit investigation. BUSINESS RISKS The Company is not free from risks which affect the operation of the Company. With proper identification and evaluation of the risks, the Company is better prepared to minimize the negative impact of such risks. The risks faced by the Company are as follows:
1. Availability of Raw Materials Presently, the main raw material is molasses. Apart from ethanol industries, molasses is also a major raw material for mono sodium glutamate (MSG) manufacturers. Molasses is a by product of sugar mills, Sugar cane, raw material for sugar mill, is sourced domestically. If there is any interruption of sugar cane supplies, the company will have to import molasses which will directly affect the raw material cost, and the net profit of the company.
2. Fluctuation in raw material costs Fluctuation in molasses prices is due to demand and supply at the market place. Presently, South East Asian countries exporting molasses are Thailand, Indonesia and Philippines. If the sugar cane harvest is affected in either one of these countries, it will have a direct impact on the international prices. Domestic molasses prices moves in tandem with international prices. Increase in molasses price directly affects the cost of production of ethanol, and, therefore, cost of production of acetic acid and ethyl acetate. This increase in cost will definitely affect the profit margin of the company if the increase cannot be passed on to the consumer.
laporan tahunan • annual report 2011
31
TATA KELOLA PERUSAHAAN
good corporate governance
3. Perubahan Peraturan dan Kebijakan Pemerintah Kegiatan usaha Perseroan dapat dipengaruhi oleh adanya perubahan kebijakan dan peraturan dari Pemerintah. Selain adanya kemungkinan perubahan kebijakan dari Pemerintah Pusat, kegiatan usaha Perseroan juga dapat dipengaruhi oleh adanya perubahan peraturan yang dikeluarkan oleh pemerintah daerah setempat dengan adanya Otonomi Daerah.
3. Changes in Government Regulations The operations of the Company will be affected by changes certain changes in government regulations. Apart from the change in regulations from the Central Government, the Company can also be affected by changes in regulation by the local governments due to decentralization of certain authorities to the local government.
4. Pengaruh Sosial dan Keamanan Ketidakstabilan politik, sosial dan ekonomi yang merupakan hal yang berada diluar kemampuan Perseroan dapat berpengaruh kepada kegiatan usaha Perseroan. Ketidakstabilan politik, konflik antar suku dan terorisme akan sangat mempengaruhi kelangsungan bisnis Perseroan dan pada akhirnya akan berdampak pada kinerja Perseroan.
4. Social and Security Impact Instability in political, social and economic conditions which are beyond the control of the Company will also affect the performance of the company. Political, and social instability and terrorist activities are likely to affect the operations of the company.
5. Perubahan Iklim Iklim merupakan faktor penting dalam menentukan konsistensi pengadaan bahan baku tetes tebu/ molasses. Musim kering yang berkepanjangan dapat menyebabkan tingkat produktivitas tetes tebu menurun sehingga akan menurunkan persediaan bahan baku untuk Perseroan.
5. Climate Changes Weather plays a vital role on the consistency and quality of molasses. Prolonged dry weather drastically reduces molasses production by sugar mills, and will directly affect the company’s performance.
6. Nilai Tukar Valuta Asing Dalam kegiatan usaha utamanya, Perseroan membeli seluruh bahan baku dari dalam negeri, namun bahan baku utama tetes tebu sebagai barang komoditas selalu mengikuti pergerakan harga yang ada di pasar internasional dan harga tersebut sangat berfluktuasi dan berdasarkan US Dollar.
6. Foreign Exchange Rate Although the company buys all its molasses locally, it is price in US Dollar as molasses is considered an international commodity. Therefore, wide fluctuations foreign exchange rates will directly affect the performance of the company.
7. Kebakaran Sebagian persediaan yang berbentuk barang jadi merupakan bahan yang mudah terbakar. Jika terjadi kebakaran baik pada persediaan barang maupun fasilitas produksi, maka hal tersebut dapat mengganggu proses produksi.
7. Fire Hazard Finished goods inventory are easily flammable, therefore, there is an inherent risk of damage to the production facilities due to fire.
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERSEROAN Upaya yang dilakukan Perseroan untuk menjalin hubungan baik dengan masyarakat sekitar adalah dengan mengembangkan falsafah “Pager mangkok”, artinya dengan memberdayakan masyarakat sekitar, hubungan harmonis yang saling menguntungkan akan dapat dicapai. Aktifitas dan biaya yang dikeluarkan berkaitan dengan tanggung jawab sosial perusahaan terhadap masyarakat dan lingkungan adalah sebagai berikut :
CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY The Company strives to maintain close contact with the residents in the vicinity of the factory which helps in maintaining harmony and ensure mutual benefits. Activities and expenses paid in relation to the Corporate Social Responsibility towards the residents around the factory are as follows:
32 14
laporan tahunan laporan tahunan 2011 annual report report 2011 • annual
TATA KELOLA PERUSAHAAN good corporate governance
1. Menyediakan dana khusus untuk meningkatkan proses belajar mengajar dengan memberikan dana bantuan kepada 6 (enam) Sekolah Dasar dan 10 (sepuluh) Sekolah Taman kanak-kanak; 2. Poliklinik Perseroan dapat digunakan warga sekitar pabrik untuk mendapatkan pengobatan dasar tanpa dipungut biaya. 3. Secara rutin memberikan bantuan untuk peningkatan gizi balita yang diterimakan kepada 6 (enam) Posyandu yang ada di sekitar pabrik; 4. Membantu dan melibatkan warga sekitar Perseroan dalam rangka meningkatkan sarana peribadatan yang meliputi : • Bantuan renovasi masjid / gereja • Bantuan sarana peribadatan • Bantuan panti asuhan 5. Membantu masyarakat dalam rangka : • Mengembangkan olah raga • Mengembangkan kesenian Jawa • Aksi donor darah 6. Membantu masyarakat dalam meningkatkan wilayahnya, antara lain : • Pengaspalan jalan • Betonisasi jalan • Penerangan jalan 7. Dalam hal tenaga kerja Perseroan mengutamakan sumber daya manusia yang ada disekitar pabrik untuk pekerjaan yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan.
1. To improve the education levels , the company donates regularly to 6 primary schools and 10 play schools;
2. The polyclinic at the factory provides free medicines to the community around the factory premises; 3. Donate regularly to 6 immunisation clinics for their children’s health programs; 4. Provide and participate in social welfare of the residents in the vicinity of the factory by : • Making donations for renovations of Mosques and Churches • Making donations for building Mosques and Churches • Making donations to orphanages 5. Provide financial assistance to the public in : • Promoting sports activities • Blood donation drive 6. Provide financial assistance in improving infrastructure facilities, such as • Asphalting roads • Concreting of roads • Street lighting 7. Company always to get the labour from the around factory for the job as company needed.
Untuk informasi mengenai Perseroan dapat menghubungi | For further information regarding the Company, please contact: Nama | Name : Benny Herman Email :
[email protected] Alamat | Address : Gedung Graha Kencana Jl. Raya Perjuangan No. 88, Kebon Jeruk, Jakarta Barat - Indonesia Telephone : +62 21 5366 0777 Fax : +62 21 5366 0698
laporanlaporan tahunan tahunan 2011 annual reportreport 2011 • annual
15 33
PERNYATAAN MANAJEMEN ATAS LAPORAN TAHUNAN 2011 management’s statement on 2011 annual report
Para Pemegang Saham yang terhormat,
Dear Shareholders,
Kami Direksi dan Dewan Komisaris PT. Indo Acidatama Tbk menyampaikan Laporan Tahunan Perseroan Tahun 2011 kepada para Pemegang Saham.
The Board of Directors and the Board of Commissioners of PT. Indo Acidatama present the 2011 Company Annual Report.
Pada kesempatan ini perkenankan kami menyampaikan terima kasih atas kepercayaan yang telah diberikan oleh Pemegang Saham kepada kami, serta atas kerjasama yang terjalin baik selama ini.
We would like to take this opportunity to extend our gratitude to the shareholders for their faith in us, as well as for their kind cooperation so far.
Jakarta, April 1, 2012 Dewan Komisaris | The Board of Commissioners
Bambang Setijo
Presiden Komisaris President Commissioner
Tio Liong Khoeng
Budhi Hartono
Wakil Presiden Komisaris Vice President Commissioner
Biantoro Setijo Komisaris Commissioner
Budhi Santoso
Komisaris Commissioner
A. Budidarmodjo
Komisaris Independen Independent Commissioner
Hartono Setyo
Komisaris Commissioner
Stephanus Junianto
Komisaris Commissioner
Komisaris Independen Independent Commissioner
Wymbo Widjaksono
Komisaris Independen Independent Commissioner
Dewan Direksi | The Board of Directors
Budhi Moeljono Presiden Direktur President Director
Mulyadi Utomo Budhi Moeljono Wakil Presiden Direktur Vice President Director
34 14
laporan tahunan laporan tahunan 2011 annual report report 2011 • annual
Wong Lukas Yoyok Nurcahya Direktur Director
Nurdjono Kusumohadi Direktur Director
Laporan Keuangan financial report
2011
Surat Pernyataan Direksi Tentang The Responsibility for Tanggung Jawab Atas Laporan Keuangan Tahun 2011 The Responsibility for Financial Statements of 2011 PT Indo Acidatama Tbk Kami yang bertanda tangan dibawah ini 1. Nama Alamat Kantor Alamat Domisili/Sesuai KTP atau kartu identitas lain Nomor Telepon Jabatan
We the undersigned Budhi Moeljono Graha Kencana Lt. 9 Jl. Raya Perjuangan 88, Jakarta Jl. Ir. H. Juanda 134 RT 002/RW 009, Kel. Gendekan Kec. Jebres Surakarta 5366 0777 Presiden Direktur/President Director
2. Nama Alamat Kantor Alamat Domisili/Sesuai KTP atau kartu identitas lain Nomor Telepon Jabatan
Wong Lukas Yoyok Nurcahya Graha Kencana Lt. 9 Jl. Raya Perjuangan 88, Jakarta Jl. Aster IV RT 002 / RW 001 Timuran, Banjarsari Surakarta 57131 5366 0777 Direktur/Director
Name 1. Office Address Residential Addressas per ID Card or other identity card Phone Title Name 2. Office Address Residential Addressas per ID Card or other identity card Phone Title
1. Kami bertanggung jawab atas penyusunan dan penyajian laporan keuangan; 2. Laporan keuangan Perusahaan telah disusun dan disajikan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia; 3. a. Semua informasi dalam laporan keuangan Perusahaan telah dimuat secara lengkap dan benar; Perusahaan tidak b. Laporan keuangan mengandung informasi atau fakta material yang tidak benar, dan tidak menghilangkan informasi atau fakta material; dan 4. Kami bertanggung jawab atas sistem pengendalian intern dalam Perusahaan.
1. We are responsible for the preparation and the presentation of the financial statements; 2. The Company’s financial statements have been prepared and presented on accordance with generally accepted accounting principles in Indonesia; 3. a. All information has been fully and correctly disclosed in the Company’s financial statements; b. The Company’s financial statements do not contain false material information or facts, nor no they omit material information or facts; and 4. We are responsible for the Company’s internal control system.
Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya.
This is our declaration, which has been made truthfully.
Jakarta, 29 Maret 2012 / Jakarta, March 29, 2012
Wong Lukas Yoyok Nurcahya Direktur/ Director
Head Office : Graha Kencana Suite 9-A Jl. Raya Perjuangan N0. 88 Jakarta 11530, Indonesia Phone : (62-21) 53660777 Fax : (62-21) 53660698
Budhi Moeljono Presiden Direktur / President Director
Factory : Jl. Raya Solo - Sragen Km. 11,4 Kemiri Kebakkramat, Karanganyar 57762, Surakarta, Indonesia Phone : (62-271) 648400 (Hunting), Fax : (62-271) 648700 Mail : PO. Box 302, Surakarta 57100 Indonesia E-mail :
[email protected]
Kantor Akuntan Publik
Nomor/Number: R/096.AGA/dsn.3/2012
Aryanto, Amir Jusuf, Mawar & Saptoto Plaza ABDA, 10th Floor Jl. Jend. Sudirman Kav. 59 Jakarta 12190 - Indonesia T +62 21 5140 1340 F +62 21 5140 1350 www.rsm.aajassociates.com
Laporan Auditor Independen/ Independent Auditor’s Report Direksi, Komisaris dan Pemegang Saham/ The Board of Directors, Commissioners and Stockholders PT Indo Acidatama Tbk Kami telah mengaudit laporan posisi keuangan PT Indo Acidatama Tbk tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, serta 1 Januari 2010/31 Desember 2009, dan laporan laba rugi komprehensif, laporan perubahan ekuitas serta laporan arus kas untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010. Laporan keuangan adalah tanggung jawab manajemen Perusahaan. Tanggung jawab kami terletak pada pernyataan pendapat atas laporan keuangan berdasarkan audit kami.
We have audited the statements of financial position of PT Indo Acidatama Tbk as of December 31, 2011 and 2010, and January 1, 2010/December 31, 2009, and the related statements of income, changes in equity and cash flows for the years ended December 31, 2011 and 2010. These financial statements are the responsibility of the Company’s management. Our responsibility is to express an opinion on these financial statements based on our audits.
Kami melaksanakan audit berdasarkan standar auditing yang ditetapkan Institut Akuntan Publik Indonesia. Standar tersebut mengharuskan kami merencanakan dan melaksanakan audit agar memperoleh keyakinan memadai bahwa laporan keuangan bebas dari salah saji material. Suatu audit meliputi pemeriksaan, atas dasar pengujian, bukti-bukti yang mendukung jumlah-jumlah dan pnegungkapan dalam laporan keuangan. Audit juga meliputi penilaian atas prinsip akuntansi yang digunakan dan estimasi signifikan yang dibuat oleh manajemen, serta penilaian terhadap penyajian laporan keuangan secara keseluruhan. Kami yakin bahwa audit kami memberikan dasar memadai untuk menyatakan pendapat.
We conducted our audits in accordance with auditing standards established by the Indonesian Institute of Certified Public Accountants. Those standards require that we plan and perform the audit to obtain reasonable assurance about whether the financial statements are free of material misstatement. An audit includes examining, on a test basis, evidence supporting the amounts and disclosures in the financial statements. An audit also includes assessing the the accounting principles used and significant estimates made by management, as well as evaluating the overall financial statement presentation. We believe that our audits provide a reasonable basis for our opinion.
Menurut pendapat kami, laporan keuangan tersebut di atas menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan PT Indo Acidatama Tbk tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, serta 1 Januari 2010/31 Desember 2009, dan hasil usaha, perubahan ekuitas serta arus kas untuk tahun-tahun berakhir pada tanggal 30 Desember 2011 dan 2010 sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia.
In our opinion, the financial statements referred to above present fairly, in all material respects, the financial position of PT Indo Acidatama Tbk as of December 31, 2011 and 2010, and January 1, 2010/December 31, 2009, and the results of its operations, changes in its equity and its cash flows for the years ended December 31, 2011 and 2010 in conformity with Indonesian Financial Accounting Standards.
RSM AAJ Associates is an Independent member firm of RSM International, an affiliation of independent accounting and consulting firms. RSM International is the name given to a network of independent accounting and consulting firms each of which practices in its own right. RSM International does not exist in any jurisdiction as a separate legal entity.
Licence number : Minister of Finance : 1048/KM.1/2009 Capital Market Supervisory Board (BAPEPAM): 405 Bank Indonesia : 063
Branch Office : Jl. Mayjen Sungkono Komplek Darmo Park I Blok III B17-19 Surabaya 60256 - Indonesia
Seperti dijelaskan pada Catatan 2.a atas laporan keuangan, mulai 1 Januari 2011, PT Indo Acidatama Tbk telah menerapkan beberapa Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan tertentu yang berlaku efektif sejak tanggal 1 Januari 2011, baik secara prospektif maupun retrospektif. Oleh karena itu, sebagaimana diungkapkan dalam Catatan 34 atas laporan keuangan, beberapa akun dalam laporan keuangan tanggal 31 Desember 2010 dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009 telah direklasifikasi.
As discussed in Note 2.a to the financial statements, starting January 1, 2011, PT Indo Acidatama Tbk have implemented certain Statements of Financial Accounting Standards which become effective starting January 1, 2011, on prospective and retrospective basis. Therefore, as discussed in Note 34 to the financial statements, certain accounts in the financial statements as of December 31, 2010 and January 1, 2010/December 31, 2009 have been reclassified accordingly.
Dedy Sukrisnadi Nomor Izin Akuntan Publik: AP.0645/ Public Accountant License Number : AP.0645 Jakarta, 29 Maret 2012 / March 29, 2012
The accompanying financial statements are not intended to present the financial position, results of operations, changes in stockholders equity and cash flows in accordance with accounting principles and practices generally accepted in countries and jurisdictions other than Indonesia. Accordingly the accompanying statements of financial position and related statements of comprehensive income, changes in equity and cash flows are not designed for those who are not informed about Indonesian accounting principles, procedures and practices.
38
laporan tahunan • annual report 2011
PT INDO ACIDATAMA Tbk LAPORAN POSISI KEUANGAN Per 31 Desember 2011 dan 2010, serta 1 Januari 2010/31 Desember 2009 (Dalam Ribuan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
Catatan/ Notes
PT INDO ACIDATAMA Tbk STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION As of December 31, 2011 and 2010, and January 1, 2010/December 31, 2009 (In Thousand Rupiah, Unless Otherwise Stated)
2011 Rp
1 Jan 2010/ 31 Des 2009/ Jan 1, 2010/ Dec 31, 2009 Rp
2010 Rp
ASET ASET LANCAR 3.c, 3.s, 4, 29, 30 Kas dan Bank Piutang Usaha 3.c, 3.q, 3.r, 5, 18, 29, 30 Pihak Berelasi Pihak Ketiga (Setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu masing-masing sebesar Rp 12.600 per 31 Desember 2011 dan 2010, serta 1 Januari 2010/31 Desember 2009) Piutang Lain-lain 3.s, 6 Pihak Ketiga (Setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu masing-masing sebesar Rp 3.320.034 per 31 Desember 2011 dan 2010, serta 1 Januari 2010/31 Desember 2009) Persediaan (Setelah dikurangi penyisihan penurunan nilai persediaan masing-masing sebesar Rp 118.247, Rp 18.468 dan Rp 895.413 per 31 Desember 2011 dan 2010, serta 3.d, 3.h, 7 1 Januari 2010/31 Desember 2009) 3.n, 8.a Pajak Dibayar di Muka Biaya Dibayar di Muka 3.e Uang Muka Pembelian dan Lainnya 9 Total Aset Lancar
ASSETS
2,942,278
4,214,114
4,767,509
312,486
294,605
297,280
104,304,869
72,873,554
71,689,712
403,412
2,591
10,742
121,603,634 5,797,225 112,513 23,811,178 259,287,595
163,552,586 4,590,841 116,946 2,697,300 248,342,537
160,552,175 2,371,783 128,943 11,050,396 250,868,540
CURRENT ASSETS Cash on Hand and in Banks Accounts Receivable Related Parties Third Parties (Net of allowance for doubtful accounts of Rp 12,600 as of December 31, 2011 and 2010, and January 1, 2010/December 31, 2009, respectively) Other Receivables Third Parties (Net of allowance for doubtful accounts of Rp 3,320,034 as of December 31, 2011 and 2010, and January 1, 2010/ December 31, 2009, respectively) Inventories (Net of allowance for decline in value of inventories of Rp 118,247, Rp 18,468 and 895,413 as of December 31, 2011 and 2010, and January 1, 2010/December 31, 2009, respectively) Prepaid Taxes Prepaid Expenses Advances for Purchases and Others Total Current Assets
ASET TIDAK LANCAR 3.n, 8.c Aset Pajak Tangguhan 3.q, 10, 30 Investasi Efek Tersedia untuk Dijual Properti Investasi 3.f, 3.h, 11 Aset Tetap (Setelah dikurangi akumulasi penyusutan masing-masing sebesar Rp 177.056.267, Rp 167.961.957, dan Rp 157.103.768 per 31 Desember 2011 dan 2010, serta 1 Januari 2010/31 Desember 2009) 3.g, 3.h, 12 Aset Tidak Digunakan dalam Usaha - Bersih 3.h, 3.i, 13 Aset Lain-lain 3.h, 3.j, 3.k, 14 Total Aset Tidak Lancar
13,762,168 2,175 --
13,365,056 2,175 7,734,650
85,639,848 -2,490,397 101,894,588
92,167,344 133,992 2,259,015 115,662,232
NON CURRENT ASSETS Deferred Tax Assets Available for Sale Securities Investment Properties Fixed Assets (Net of accumulated depreciation of Rp 177,056,267, Rp 167,961,957 and Rp 157,103,768 as of Desember 31, 2011 and 2010 and 100,334,635 January 1, 2010/December 31, 2009, respectively) 363,267 Unutilized Assets in Operations - Net 2,347,439 Other Assets 162,908,168 Total Non Current Assets
TOTAL ASET
361,182,183
364,004,769
413,776,708
Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan
d1/March 28, 2012
13,538,011 2,700 46,322,116
TOTAL ASSETS
The accompanying notes form an integral part of these financial statements
1
paraf:
PT INDO ACIDATAMA Tbk LAPORAN POSISI KEUANGAN (Lanjutan) Per 31 Desember 2011 dan 2010, serta 1 Januari 2010/31 Desember 2009 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
Catatan/ Notes
PT INDO ACIDATAMA Tbk STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION (Continued) As of December 31, 2011 and 2010, and January 1, 2010/December 31, 2009 (In Thousand Rupiah, Unless Otherwise Stated)
2011 Rp
2010 Rp
1 Jan 2010/ 31 Des 2009/ Jan 1, 2010/ Dec 31, 2009 Rp
LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITAS JANGKA PENDEK Pinjaman Jangka Pendek Surat Berharga Komersial Hutang Usaha Hutang Lain-lain - Pihak Ketiga Hutang Pajak Biaya yang Masih Harus Dibayar Bagian Pinjaman Jangka Panjang yang akan Jatuh Tempo dalam Waktu Satu Tahun Total Liabilitas Jangka Pendek LIABILITAS JANGKA PANJANG Pinjaman Jangka Panjang Liabilitas Imbalan Pasca Kerja Total Liabilitas Jankga Panjang
LIABILITIES AND EQUITY
3.c, 3.s, 15, 29, 30 3.s, 16, 30 3.c, 3.s,17, 29, 30 3.s, 30 3.n, 7.d 3.s, 19, 30
52,518,257 4,768,000 8,657,752 317,973 6,083,157 1,772,594
77,428,593 4,768,000 6,454,806 131,197 3,907,166 2,279,089
108,707,374 4,768,000 10,448,410 623,853 8,673,674 1,192,571
3.c, 3.s, 20, 29, 30
7,552,530 81,670,263
7,488,399 102,457,250
12,582,083 146,995,965
CURRENT LIABILITIES Short Term Loans Commercial Papers Accounts Payable Other Payables - Third Party Taxes Payable Accrued Expenses Current Maturities of Long Term Loans Total Current Liabilities
3.c, 3.s, 20, 29, 30 3.m, 21
13,846,305 13,425,387 27,271,692
21,217,129 12,077,978 33,295,107
34,381,985 13,976,090 48,358,075
NON CURRENT LIABILITIES Long Term Loans Liabilities on Post Employment Benefits Total Non Current Liabilities
108,941,955
135,752,357
195,354,040
Total Liabilities
Total Liabilitas EKUITAS Modal Saham - Nilai Nominal Rp 50 per saham Modal Dasar 12.000.000.000 saham Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 6.020.000.000 saham Tambahan Modal Disetor Komponen Ekuitas Lainnya Akumulasi Rugi
301,000,000 600,000 (12,325) (49,347,447)
301,000,000 600,000 (12,325) (73,335,263)
301,000,000 600,000 (11,800) (83,165,532)
EQUITY Capital Stock - Rp 50 per share Authorized Capital - 12,000,000,000 shares Issued and Fully Paid in Capital 6,020,000,000 shares Additional Paid in Capital Other Equity Component Accumulated Deficit
Total Ekuitas
252,240,228
228,252,412
218,422,668
Total Equity
TOTAL LIABILITAS DAN EKUITAS
361,182,183
364,004,769
413,776,708
TOTAL LIABILITIES AND EQUITY
22 23 10
Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan
d1/March 28, 2012
The accompanying notes form an integral part of these financial statements
2
paraf:
PT INDO ACIDATAMA Tbk LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
Catatan/ Notes PENJUALAN BEBAN POKOK PENJUALAN
2010 Rp
387,354,222
342,870,221
SALES
3.l, 25
(299,748,018)
(275,038,313)
COST OF GOODS SOLD
87,606,204
67,831,908
GROSS PROFIT
3.l, 26.a 3.l, 26.b 3.c 3.l
(13,777,912) (34,426,959) 1,129,355 67,962
(14,847,839) (29,605,660) 3,301,278 133,496
3.l, 11, 12, 13 3.l 3.l, 3.n 3.l, 13 3.l, 11 3.l, 6 3.l 3.l
(2,536,585) (591,931) (42,347) (85,716) --(4,216,942) 686,163
(3,236,268) (446,395) (2,511,128) (78,553) (771,356) 876,946 (7,907,590) 1,442,435
33,811,292
14,181,274
INCOME BEFORE INCOME TAX
(10,220,588) 397,112 (9,823,476)
(4,178,050) (172,955) (4,351,005)
INCOME TAX BENEFITS (EXPENSES) Current Tax Deferred Tax Total Income Tax Expenses
23,987,816
9,830,269
INCOME FOR THE YEAR
---
(525) (525)
OTHER COMPREHENSIVE INCOME (EXPENSES) Impairment Loss of Available for Sale Securities Total Other Comprehensive Expenses
23,987,816
9,829,744
TOTAL COMPREHENSIVE INCOME FOR THE YEAR
LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN MANFAAT (BEBAN) PAJAK PENGHASILAN Pajak Kini Pajak Tangguhan Total Beban Pajak Penghasilan
2011 Rp
3.l, 3.r, 18, 24
LABA KOTOR Beban Penjualan Beban Umum dan Administrasi Laba Selisih Kurs - Bersih Pendapatan Bunga Rugi Penjualan Aset Tetap, Aset Tidak Digunakan dan Properti Investasi Beban Bank Beban dan Denda Pajak Beban Penyusutan Aset Tidak Digunakan Beban Penyusutan Properti Investasi Pemulihan Penyisihan Persediaan Beban Bunga Lain-lain - Bersih
PT INDO ACIDATAMA Tbk STATEMENTS OF COMPREHENSIVE INCOME For the Years Ended December 31, 2011 and 2010 (In Thousand Rupiah, Unless Otherwise Stated)
3.n, 8.b
LABA TAHUN BERJALAN PENDAPATAN (BEBAN) KOMPREHENSIF LAIN Kerugian dari Penurunan Nilai Wajar Efek yang Tersedia untuk Dijual Total Beban Komprehensif Lain TOTAL LABA KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN LABA PER SAHAM DASAR (Dalam Rupiah penuh) Dasar Dilusian
3.o, 29 3.o, 29
3.98 3.98
Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan
d1/March 28, 2012
1.63 1.63
Selling Expenses General and Administrative Expenses Gain on Foreign Exchange - Net Interest Income Loss on Sale of Fixed Assets, Unused Assets and Investment Properties Bank Charges Tax Penalty and Expense Depreciation Expenses of Unutilized Assets Depreciation Expenses of Investment Properties Recovery for Declining in Value of Inventories Interest Charges Others-Net
BASIC EARNINGS PER SHARE (In full Rupiah) Basic Diluted
The accompanying notes form an integral part of these financial statements
3
paraf:
PT INDO ACIDATAMA Tbk LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) Catatan/ Notes
PT INDO ACIDATAMA Tbk STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY For the Years Ended December 31, 2011 and 2010 (In Thousand Rupiah, Unless Otherwise Stated) Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh/ Issued and Fully Paid in Capital
Rp
Tambahan Modal Disetor/ Additional Paid in Capital
Rp
Komponen Ekuitas Lainnya/ Other Equity Component Kerugian dari Penurunan Nilai Wajar Efek yang Tersedia untuk Dijual/ Impairment Loss of Available for Sale Securities Rp
Akumulasi Rugi/ Accumulated Deficit
Total Ekuitas/ Total Equity
Rp
Rp
Saldo Per 31 Desember 2009
301,000,000
600,000
(11,800)
(83,165,532)
218,422,668
Balance as of December 31, 2009
Laba Komprehensif Tahun Berjalan Saldo Per 31 Desember 2010
-301,000,000
-600,000
(525) (12,325)
9,830,269 (73,335,263)
9,829,744 228,252,412
Comprehensive Income for the Year Balance as of December 31, 2010
Laba Komprehensif Tahun Berjalan Saldo Per 31 Desember 2011
-301,000,000
-600,000
-(12,325)
23,987,816 (49,347,447)
23,987,816 252,240,228
Comprehensive Income for the Year Balance as of December 31, 2011
Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan
d1/March 28, 2012
The accompanying notes form an integral part of these financial statements
4
paraf:
PT INDO ACIDATAMA Tbk LAPORAN ARUS KAS Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
Catatan/ Notes ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan dari Pihak Pelanggan Pembayaran Kepada Pemasok dan Pihak Ketiga Lainnya Pembayaran pada Karyawan Pembayaran Bunga Pembayaran Pajak Arus Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Operasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Perolehan Aset Tetap Hasil Penjualan Aset Tetap Hasil Penjualan Aset Tidak Digunakan dalam Usaha dan Properti Investasi Pembayaran Uang Muka Aset Tetap Arus Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Investasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Penerimaan Hutang Bank Penerimaan dari Pihak Hubungan Istimewa-Bersih Pembayaran Hutang Bank Arus Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Pendanaan PENURUNAN BERSIH KAS DAN BANK DAMPAK PERUBAHAN KURS TERHADAP KAS DAN BANK SALDO KAS DAN BANK PADA AWAL TAHUN SALDO KAS DAN BANK PADA AKHIR TAHUN Kas dan Bank pada Akhir Tahun terdiri dari: Kas Bank Total
4
PT INDO ACIDATAMA Tbk STATEMENTS OF CASH FLOWS For the Years Ended December 31, 2011 and 2010 (In Thousand Rupiah, Unless Otherwise Stated)
2011 Rp
2010 Rp 342,325,228
(292,564,856) (27,003,010) (4,216,942) (5,265,430)
(284,444,366) (28,735,091) (7,659,530) (13,696,177)
29,713,806
7,790,064
(4,602,248) 468,632
(2,962,451) 225,864
5,615,659 (264,000)
43,421,650 --
1,218,042
40,685,063
92,031,901
225,286,635
-(124,248,931)
1,379,209 (275,397,809)
(32,217,029)
(48,731,965)
(1,285,181)
(256,838)
13,345
(296,557)
4,214,114
4,767,509
EFFECTS OF FLUCTUATION IN EXCHANGE RATES ON CASH ON HAND AND IN BANKS CASH ON HAND AND IN BANKS AT THE BEGINNING OF THE YEAR
2,942,278
4,214,114
CASH ON HAND AND IN BANKS AT THE END OF THE YEAR
132,411 4,081,703 4,214,114
Cash on Hand and in Banks at the End of Year consist of: Cash on Hand Cash in Banks Total
4, 30 253,735 2,688,543 2,942,278
AKTIVITAS YANG TIDAK MEMPENGARUHI ARUS KAS: Penambahan Aset Tetap yang Berasal dari Reklasifikasi Uang Muka Pembelian Aset Tetap
CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES Acquisition of Fixed Assets Proceeds from Sale of Fixed Assets Proceeds from Sale of Unutilized Assets in Operations and Investment Properties Cash Paid for Fixed Assets Advance Net Cash Flows Provided by Investing Activities CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES Proceed of Bank Loans Cash Received from Related Parties - Net Repayment of Bank Loans Net Cash Flows Used in Financing Activities NET DECREASE CASH ON HAND AND IN BANKS
ACTIVITIES NOT AFFECTING CASH FLOWS
--
Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan
d1/March 28, 2012
CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES Cash Received from Customers Cash Paid to Suppliers and Other Third Parties Cash Paid to Employees Cash Paid for Interest Cash Paid for Income Taxes Net Cash Flows Provided by Operating Activities
358,764,044
75,397
Addition of Fixed Assets Resulted from Reclassification of Advance for Purchase of Fixed Assets
The accompanying notes form an integral part of these financial statements
5
paraf:
PT INDO ACIDATAMA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 serta 1 Januari 2010/31 Desember 2009 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 1.
Umum
PT INDO ACIDATAMA Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For the Years Ended December 31, 2011 and 2010 and January 1, 2010/December 31, 2009 (In Thousand Rupiah, Unless Otherwise Stated) 1.
General
1.a. Pendirian Perusahaan PT Indo Acidatama Tbk (Perusahaan) didirikan pada awalnya bernama PT Sarasa Nugraha Tbk berdasarkan Akta Notaris Sri Rahayu, SH, Notaris di Jakarta No. 5 tanggal 7 Desember 1982. Akta Pendirian ini disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. C2-1433.HT.01.TH.85 tanggal 18 Maret 1985. Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, yang terakhir dengan Akta Notaris Fathiah Helmi, SH, Notaris di Jakarta, No. 36 tanggal 11 Juni 2008 untuk memenuhi ketentuan Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perusahaan Terbatas. Akta perubahan ini telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. AHU-85992.AH.01.02.Tahun 2008 tanggal 13 Nopember 2008.
1.a. The Company’s Establishment PT Indo Acidatama Tbk (“the Company”) formerly known as PT Sarasa Nugraha Tbk was established based on the Notarial Deed of Sri Rahayu, SH, Notary in Jakarta, No. 5 dated December 7, 1982. This Deed of Establishment was approved by the Minister of Justice of the Republic of Indonesia in his Decree No. C2-1433.HT.01.TH.85 dated March 18, 1985. The Company’s Articles of Association have been changed several times, most recently by the Notarial Deed of Fathiah Helmi, SH, Notary in Jakarta, No. 36 dated June 11, 2008 to comply with the requirement of the Limited Liability Company Law No. 40 Year 2007. The amended deed has been approved by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia in his decree No.AHU-85992.AH.01.02.Year 2008 dated November 13, 2008.
Sesuai dengan pasal 3 anggaran dasar Perusahaan ruang lingkup kegiatan Perusahaan meliputi industri pakaian jadi, kimia dasar, kemasan dari plastik dan perdagangan ekspor dan impor.
In accordance with Article 3 of the Company’s Articles of Association, the Company’s scope of activities comprise of garment industry, basic chemicals, plastic packaging, and export and import trading industries.
Perusahaan beralamat di Gedung Graha Kencana Suite 9A, Jl. Raya Perjuangan 88, Jakarta. Perusahaan memiliki tiga pabrik yang berlokasi di Cibodas, Balaraja dan Surakarta dengan alamat masing-masing Jl. Dipati Unus No. 48, Kabupaten Tangerang, Jawa Barat, Jl. Raya Serang Km, 24,5, Kabupaten Tangerang, Jawa Barat dan Jl. Raya Solo, Sragen Km 11 Desa Kemiri, Jawa Tengah. Pabrik Cibodas dan Balaraja telah dihentikan operasinya. Perusahaan memulai kegiatan komersil garmen sejak 1 Pebruari 1984 dan kimia sejak tahun 1989.
The Company’s office is located at Graha Kencana Building Suite 9A, Jl. Raya Perjuangan 88, Jakarta. The Company has three plants located at Cibodas, Balaraja and Surakarta which address are at Jl. Dipati Unus No. 48, Kabupaten Tangerang, West Java, Jl. Raya Serang Km 24,5, Kabupaten Tangerang, West Java, and Jl. Raya Solo, Sragen Km 11 Desa Kemiri, Central Java, respectively. The Cibodas and Balaraja plants have discontinued their operations. The Company started its garment commercial operations since February 1, 1984, and for chemicals since 1989.
Pada tahun 2011 dan 2010, aset Perusahaan yang berada di Cibodas dan Balaraja telah dijual (Catatan 11).
In 2011 and 2010, the Company’s assets located in Cibodas and Balaraja have been sold (Note 11).
1.b. Penawaran Umum Efek Perusahaan Pada tanggal 2 Desember 1992 Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) dengan suratnya No. S-1917/PM/1992 untuk melakukan penawaran umum atas 5.000.000 saham Perusahaan kepada masyarakat.
1.b. Public Offering of Shares On December 2, 1992, the Company obtained the Notification of Effectivity of Share Registration No. S1917/PM/1992 from the Chairman of the Capital Market Supervisory Agency (Bapepam) for its public offering of 5,000,000 shares.
Pada tanggal 11 Oktober 2000 dan 30 Oktober 2000 Perusahaan melakukan penambahan modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu sebesar 81.100.000 saham biasa dan 110.000.000 saham biasa melalui konversi hutang.
On October 11, 2000 and October 30, 2000, the Company increased its share capital by Non-Preemptive Right for 81,100,000 common stocks and 110,000,000 common stocks through debt conversion.
d1/March 29, 2012
6
paraf:
PT INDO ACIDATAMA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, serta 1 Januari 2010/31 Desember 2009 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT INDO ACIDATAMA Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2011 and 2010, and January 1, 2010/December 31, 2009 (In Thousand Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Pada tanggal 25 Agustus 2005 Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Bapepam sehubungan dengan penggabungan usaha dan penambahan jumlah saham yang beredar sebesar 3.820.000.000 lembar saham.
On August 25, 2005, the Company obtained the Notification of Effectivity from Bapepam in relation to the business combination through issuance of additional 3,820,000,000 shares.
Pada tanggal 31 Desember 2011 seluruh saham Perusahaan atau sejumlah 6.020.000.000 saham telah tercatat pada Bursa Efek Indonesia.
On December 31, 2011, all of the Company’s common stocks totaling 6,020,000,000 shares are listed on Indonesian Stock Exchange.
1.c. Dewan Komisaris, Direksi dan Karyawan Susunan Komisaris dan Direksi Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, serta 1 Januari 2010/31 Desember 2009 adalah sebagai berikut:
1.c. Board of Commissioners, Directors and Employees The composition of the Board of Commissioners and Directors as of December 31, 2011 and 2010, and January 1, 2010/December 31, 2009 are as follows:
Dewan Komisaris: Presiden Komisaris : Wakil Presiden Komisaris : Komisaris :
Komisaris Independen
Dewan Direksi: Presiden Direktur Wakil Presiden Direktur Direktur
:
2010 dan/ and 1 Jan 2010/ 31 Des 2009/ Jan 1, 2010/ Dec 31, 2009 Bambang Setijo Tio Liong Khoeng Budhi Hartono Budhi Santoso Hartono Setyo Biantoro Setijo Wymbo Widjaksono Antonius Budidarmodjo Stephanus Junianto
2011 Bambang Setijo Tio Liong Khoeng Budhi Hartono Budhi Santoso Hartono Setyo Biantoro Setijo Wymbo Widjaksono Antonius Budidarmodjo Stephanus Junianto
: Budhi Moeljono : Mulyadi Utomo Budhi Moeljono : Wong Lukas Yoyok Nurcahya Nurdjono Kusumohadi
Budhi Moeljono Mulyadi Utomo Budhi Moeljono Sharad Ganesh Ugrankar Wong Lukas Yoyok Nurcahya Nurdjono Kusumohadi
Perincian gaji dan tunjangan Komisaris dan Direksi Perusahaan untuk tahun-tahun yang berakhir pada 31 Desember 2011 dan 2010, serta 1 Januari 2010/ 31 Desember 2009 adalah sebagai berikut:
2,427,500 6,760,318 9,137,818
: Independent Commissioners
: : :
Board of Directors: President Director Vice President Director Directors
The detail of salaries and allowance paid to Board of Commissioners and Directors for the years ended December 31, 2011 and 2010, and January 1, 2010/December 31, 2009 are as follows:
2011 Rp Dewan Komisaris Dewan Direksi Total
Board of Commissioners: : President Commissioner : Vice President Commissioner : Commisioners
1 Jan 2010/ 31 Des 2009/ Jan 1, 2010/ Dec 31, 2009 Rp
2010 Rp 2,364,965 8,015,570 10,380,535
1,752,000 7,420,300 9,172,300
Board of Commissioners Board of Directors Total
Jumlah karyawan Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, serta 1 Januari 2010/ 31 Desember 2009 adalah masing-masing 348, 349 dan 394 (tidak diaudit).
Total number of employees as of December 31, 2011 and 2010, and January 1, 2010/December 31, 2009 was 348 349 and 394, respectively (unaudited)
1.d. Komite Audit Susunan Komite Audit per 31 Desember 2011 dan 2010, serta 1 Januari 2010/31 Desember 2009 berdasarkan Rapat Dewan Komisaris adalah sebagai berikut:
1.d. Audit Committee The composition of the Company’s Audit Committee as of December 31, 2011 and 2010, and January 1, 2010/December 31, 2009 based on Board of Commissioners’ Meeting are as follows:
d1/March 29, 2012
7
paraf:
PT INDO ACIDATAMA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, serta 1 Januari 2010/31 Desember 2009 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
2011 Ketua Komite Audit : Wymbo Widjaksono Anggota : Bernard Edhi Hartono Emma E. Susilowati
PT INDO ACIDATAMA Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2011 and 2010, and January 1, 2010/December 31, 2009 (In Thousand Rupiah, Unless Otherwise Stated) 1 Jan 2010/ 31 Des 2009/ Jan 1, 2010/ Dec 31, 2009
2010 Antonius Budidarmodjo Stephanus Junianto Handjojo Hary Wibowo
Antonius Budidarmodjo : Stephanus Junianto : Handjojo St. M. Haris Budi Sutyono
Head of Audit Committee Members
1.e. Sekretaris Perusahaan Sekretaris Perusahaan per 31 Desember 2011 dan 2010, serta 1 Januari 2010/31 Desember 2009 adalah Benny Herman.
1.e. Corporate Secretary Corporate secretary of the Company as of December 31, 2011 and 2010, and January 1, 2010/December 31, 2009 is Benny Herman.
1.f.
Kepala Internal Audit Kepala internal audit per 31 Desember 2011 dan 2010, serta 1 Januari 2010/31 Desember 2009 adalah Verina Santoso.
1.f. Head of Internal Audit Head of internal audit of the Company as of December 31, 2011 and 2010, and January 1, 2010/December 31, 2009 is Verina Santoso.
2. Penerapan Pernyataan dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan yang Direvisi (PSAK dan ISAK Revisi)
2. Adoption of Revised Statement of Financial Accounting Standard and Interpretation to Statement of Financial Accounting (Revised SFAS and IFAS)
2.a. Standar yang Berlaku Efektif pada Tahun Berjalan Berikut adalah standar baru, perubahan atas standar dan interpretasi standar yang wajib diterapkan oleh Perusahaan untuk pertama kalinya untuk tahun buku yang dimulai 1 Januari 2011.
2.a. Standards Effective in the Current Year The following revised standards and interpretations are mandatory for the Company for first time for the financial year beginning January 1, 2011:
PSAK No. 1 (Revisi 2009): “Penyajian Laporan Keuangan” PSAK No. 2 (Revisi 2009): ”Laporan Arus Kas”
SFAS No. 1 (Revised 2009): “Presentation of Financial Statements” SFAS No. 2 (Revised 2009): ”Statement of Cash Flows” SFAS No. 3 (Revised 2010): “Interim Financial Reporting” SFAS No. 4 (Revised 2009): “Consolidated and Separate Financial Statements” SFAS No. 5 (Revised 2010): “Operating Segments” SFAS No. 7 (Revised 2010): “Related Party Disclosure”
PSAK No. 3 (Revisi 2010): “Laporan Keuangan Interim” PSAK No. 4 (Revisi 2009): “Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri” PSAK No. 5 (Revisi 2010): “Segmen Operasi” PSAK No. 7 (Revisi 2010): ”Pengungkapan Pihak-Pihak Berelasi” PSAK No. 8 (Revisi 2010): “Peristiwa Setelah Periode Pelaporan” PSAK No. 12 (Revisi 2009): “Bagian Partisipasi dalam Ventura Bersama” PSAK No. 15 (Revisi 2009): ”Investasi Pada Entitas Asosiasi” PSAK No. 19 (Revisi 2010): “Aset Tak Berwujud” PSAK No. 22 (Revisi 2010): “Kombinasi Bisnis” PSAK No. 23 (Revisi 2010): ”Pendapatan” PSAK No. 25 (Revisi 2009): ”Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan” PSAK No. 48 (Revisi 2009): ”Penurunan Nilai Aset” PSAK No. 57 (Revisi 2009): ”Provisi, Liabilitas Kontinjensi, dan Aset Kontinjensi” PSAK No. 58 (Revisi 2009): “Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan” d1/March 29, 2012
SFAS No. 8 (Revised 2010): “Events after the Reporting Period” SFAS No. 12 (Revised 2009): “Interests in Joint Venture” SFAS No. 15 (Revised 2009): ”Investment on Associates” SFAS No. 19 (Revised 2010): “Intangible Assets” SFAS No. 22 (Revised 2010): “Business Combinations” SFAS No. 23 (Revised 2010): “Revenue” SFAS No. 25 (Revised 2009): ”Accounting Policies, Changes in Accounting Estimates and Errors” SFAS No. 48 (Revised 2009): ”Impairment of Assets” SFAS No. 57 (Revised 2009): ”Provisions, Contingent Liabilities and Contingent Assets” SFAS No. 58 (Revised 2009): “Non-current Assets Held for Sale and Discontinued Operations” 8
paraf:
PT INDO ACIDATAMA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, serta 1 Januari 2010/31 Desember 2009 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT INDO ACIDATAMA Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2011 and 2010, and January 1, 2010/December 31, 2009 (In Thousand Rupiah, Unless Otherwise Stated)
ISAK No. 7 (Revised 2009): “Konsolidasi Entitas Bertujuan Khusus” ISAK No. 9: “Perubahan atas Liabilitas Aktivitas Purnaoperasi, Restorasi dan Liabilitas Serupa” ISAK No. 10: “Program Loyalitas Pelanggan” ISAK No. 11: “Distribusi Aset Non-Kas kepada Pemilik/ Distributions of Non-Cash Assets to Owners” ISAK No. 12: “Pengendalian Bersama Entitas–Kontribusi Nonmoneter oleh Venturer” ISAK No. 14: “Aset Tak Berwujud - Biaya Situs Web” ISAK No. 17: “Laporan Keuangan Interim dan Penurunan Nilai”
IFAS No. 7 (Revised 2009 : “Consolidation of Special Purpose Entities” IFAS No. 9: “Changes in Existing Decommissioning, Restoration and Similar Liabilities” IFAS No. 10: “Customer Loyalty Program” IFAS No. 11: “Distribusi Aset Non-Kas kepada Pemilik/ Distributions of Non-Cash Assets to Owners” IFAS No. 12: “Jointly Controlled Entities–Non-monetary Contributions by Venturers” IFAS No. 14: “Intangible Assets - Website Costs” IFAS No. 17: “Interim Financial Reporting and Impairment”
Berikut ini adalah dampak atas perubahan standar akuntansi di atas yang relevan dan yang signifikan terhadap laporan keuangan Perusahaan:
The following are the impact of amendments to the above revised standards that are relevant and significant to the Company’s financial statements:
PSAK No. 1 (Revisi 2009) ”Penyajian Laporan Keuangan” PSAK 1 (Revisi 2009) tersebut berlaku restrospektif dan oleh karenanya informasi pembanding tertentu telah disajikan kembali. Dampak signifikan perubahan dari standar akuntansi tersebut terhadap Perusahaan adalah:
SFAS No. 1 (Revised 2009) ”Presentation of Financial Statements” The SFAS 1 (Revised 2009) is applied retrospectively and therefore certain comparative information have been restated. The significant impact on changes of this accounting standard to the the Company:
-
Laporan keuangan terdiri dari laporan posisi keuangan, laporan laba rugi komprehensif, laporan perubahan ekuitas, laporan arus kas, catatan atas laporan keuangan dan penambahan laporan posisi keuangan yang menunjukkan saldo awal (dalam hal dimana terjadi reklasifikasi atau penyajian kembali). Sedangkan sebelumnya, laporan keuangan terdiri dari neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan ekuitas, laporan arus kas dan catatan atas laporan keuangan.
-
The financial statements comprise of statement of financial position, statement of comprehensive income, statement of changes in equity, statement of cash flow, notes to financial statements and additional statement of financial position showing beginning balance (in case of reclassification or restatement). Previously, the financial statements comprise of balance sheets, statement of income, statement of changes in equity, statement of cash flow and notes to financial statements.
-
Penyajian Laporan Laba Rugi Komprehensif dimungkinkan dalam bentuk satu laporan yaitu Laba Rugi Komprehensif atau dalam bentuk dua laporan (Laporan Laba Rugi dan Laporan Laba Rugi Komprehensif). Perusahaan memilih untuk menyajikan dalam bentuk satu laporan.
-
Presentation of Statements of Comprehensive Income could be presented in one performance statements i.e. Statements of Comprehensive Income or two statements (the statements of income and statements of comprehensive income). The entity has preferred to present one performance statements.
-
Perubahan dalam penyajian Laporan Perubahan Ekuitas dan Laporan Laba Rugi Komprehensif sehubungan dengan adanya perubahan penyajian beberapa pos pendapatan dan beban yang sebelumnya diakui langsung di bagian ekuitas sekarang diakui dalam laporan laba rugi komprehensif sebagai “Pendapatan Komprehensif Lain”.
-
Change in presentation of Statements of Changes in Equity and Statements of Comprehensive Income relating to modification in presentation of certain income and expenses which previously recognized directly in equity and recently recognized in statements of comprehensive income as “Other Comprehensive Income”.
d1/March 29, 2012
9
paraf:
PT INDO ACIDATAMA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, serta 1 Januari 2010/31 Desember 2009 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) -
Pengungkapan tambahan, antara lain: sumber ketidakpastian estimasi dan manajemen permodalan.
PT INDO ACIDATAMA Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2011 and 2010, and January 1, 2010/December 31, 2009 (In Thousand Rupiah, Unless Otherwise Stated) -
Additional disclosures required among others: source of uncertainty estimation and capital management.
Informasi komparatif telah disajikan kembali agar sesuai dengan standar tersebut. Karena perubahan pada kebijakan akuntansi hanya mempengaruhi aspek pengungkapan, maka tidak berdampak terhadap laba per saham.
Comparative information has been presented to conform with the revised standard. The changes in accounting policy only affects presentation aspects, there is no effect on earnings per share.
PSAK No. 5 (Revisi 2009) “Segmen Operasi” Standar mengharuskan entitas untuk mengungkapkan informasi yang memungkinkan pengguna laporan keuangan untuk mengevaluasi sifat dan dampak keuangan dari aktivitas bisnis. Standar juga menyempurnakan definisi segmen operasi dan prosedur yang digunakan untuk mengidentifikasi dan melaporkan segmen operasi. Standar mengharuskan “pendekatan manajemen” dalam menyajikan informasi segmen menggunakan dasar yang sama seperti halnya pelaporan internal.
SFAS No. 5 (Revised 2009) “Operating Segments” The standard requires the entities to disclose information that will enable users of the financial statements to evaluate the nature and financial effects of the business activities. The standard also enhances the definition of operating segment and the procedures used to identify and report operating segment. It requires a “management approach” under which segment information is presented on the same basis as that used for internal reporting purposes.
Terkait dengan standar tersebut, Perusahaan menentukan dan menyajikan segmen operasi berdasarkan informasi yang secara internal diberikan kepada pengambil keputusan operasional. Perusahaan mengoperasikan dan menjalankan bisnis melalui segmen tunggal dengan melakukan penjualan ethanol, ethyl acetat dan produk lainnya. Segmen operasi dilaporkan dengan cara yang konsisten dengan pelaporan internal yang disampaikan kepada pengambil keputusan operasional. Dalam hal ini pengambil keputusan operasional yang mengambil keputusan strategis adalah Direksi.
Furthermore, the Company is determined to present operating segment based on the information that is internally provided to operating decision maker. The Company operates and manages the business in single segment through sales of ethanol, ethyl acetate and other goods. Operating segment is reported in a manner consistent with the internal reporting provided to the chief operating decisionmaker. The chief operating decision-maker has been identified as the Board of Directors that makes strategic decisions.
PSAK No. 7 (Revisi 2010) ”Pengungkapan Pihak-Pihak Berelasi” Standar menyempurnakan panduan untuk pengungkapan hubungan pihak berelasi, transaksi dan saldo termasuk komitmen. Standar juga memberikan penjelasan bahwa anggota personil manajemen kunci adalah pihak berelasi, sehingga mengharuskan pengungkapan atas remunerasi dan kompensasi personil manajemen kunci untuk masing-masing kategori.
SFAS No. 7 (Revised 2010) "Related Party Disclosure" Guidelines to improve standards of disclosure relate to the relationship, including the commitment of transactions and balances. Standards also provide an explanation that the members of key management personnel are those relationships, so it requires the disclosure of remuneration and compensation of key management personnel for their respective categories.
Perusahaan telah mengevaluasi hubungan antara pihak-pihak berelasi dan mengungkapkan sesuai dengan standar revisi ini.
The Company has evaluated the relationship between the related parties to and expressed in accordance with this revised standard.
2.b. Pernyataan yang Telah Dikeluarkan tapi Belum Berlaku Efektif Standar akuntansi yang telah dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan (DSAK) Ikatan Akuntan Indonesia yang relevan terhadap Perusahaan tetapi belum efektif di tahun 2011, namun penerapannya disyaratkan untuk tahun buku yang dimulai 1 Januari 2012, adalah sebagai berikut: d1/March 29, 2012
2.b. Standards Issued which Are Not Yet Effective Accounting standards issued by the Indonesian Accounting Standards Board (IASB) of the Indonesian Institute of Accountants which are relevant to the Company and not yet effective in 2011, however mandatory for the financial year beginning January 1, 2012, are as follows: 10
paraf:
PT INDO ACIDATAMA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, serta 1 Januari 2010/31 Desember 2009 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT INDO ACIDATAMA Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2011 and 2010, and January 1, 2010/December 31, 2009 (In Thousand Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PSAK No. 10 (Revisi 2010): ”Pengaruh Perubahan Kurs Valuta Asing” PSAK No. 13 (Revisi 2011): “Properti Investasi” PSAK No. 16 (Revisi 2011): “Aset Tetap” PSAK No. 18 (Revisi 2010): “Akuntansi dan Pelaporan Program Manfaat Purnakarya” PSAK No. 24 (Revisi 2010): ”Imbalan Kerja” PSAK No. 26 (Revisi 2011): “Biaya Pinjaman” PSAK No. 30 (Revisi 2011): “Akuntansi Guna Usaha”
SFAS No. 10 (Revised 2010): “The Effects of Changes in Foreign Exchange Rates” SFAS No. 13 (Revised 2011): “Investment Property” SFAS No. 16 (Revised 2011): “Fixed Assets” SFAS No. 18 (Revised 2010): “Accounting and Reporting by Retirement Benefit Plans” SFAS No. 24 (Revised 2010): ”Employee Benefits” SFAS No. 26 (Revised 2011): “Borrowing Costs” SFAS No. 30 (Revised 2011): “Leases” SFAS No. 46 (Revised 2010): “Accounting for Income Taxes” SFAS No. 50 (Revised 2010): ”Financial Instrument: Presentation” SFAS No. 53 (Revised 2010): “Share-based Payment”
PSAK No. 46 (Revisi 2010): “Akuntansi Pajak Penghasilan” PSAK No. 50 (Revisi 2010): ”Instrumen Keuangan: Penyajian” PSAK No. 53 (Revisi 2010): “Pembayaran Berbasis Saham” PSAK No. 60: ”Instrumen Keuangan: Pengungkapan” PSAK No. 63: “Pelaporan Keuangan dalam Ekonomi Hiperinflasi” ISAK No. 15: “PSAK No. 24 - Batas Aset Imbalan Pasti, Persyaratan Pendanaan Minimum dan Interaksinya” ISAK No. 16: “Perjanjian Konsesi Jasa” ISAK No. 19: “Aplikasi Pendekatan Penyajian Kembali pada PSAK 63 Pelaporan Keuangan dalam Ekonomi Hiperinflasi” ISAK No. 20: “Pajak Penghasilan-Perubahan Status Pajak Entitas atau Pemegang Sahamnya” ISAK No. 22: “Perjanjian Konsesi Jasa: Pengungkapan” ISAK No. 23: “Sewa Operasi – Insentif” ISAK No. 24: “Evaluasi Substansi Beberapa Transaksi yang Melibatkan Suatu Bentuk Legal Sewa” ISAK No. 25: “Hak Atas Tanah” ISAK No. 26: “Penilaian Ulang Derivatif Melekat”
SFAS No. 60: ”Financial Instrument: Disclosures” SFAS No. 63: “Financial Reporting in Hyperinflationary Economies” IFAS No. 15, “SFAS No. 24 - The Limit on a Defined Benefit Asset, Minimum Funding Requirements and their Interaction” IFAS No. 16: “Service Concession Arrangements” IFAS No. 19: “Applying the Restatement Approach under SFAS 63: Financial Reporting in Hyperinflationary Economies” IFAS No. 20: “Income Taxes-Changes in the Tax Status of an Entity or its Shareholders” IFAS No. 22: “Service Concession Arrangements: Disclosure” IFAS No. 23: “Operating Leases - Incentives” IFAS No. 24: “Evaluating the Substance of Transactions Involving the Legal Form of a Lease” IFAS No. 25: “Rights Arising from Land” IFAS No. 26: “Reassessment of Embedded Derivatives”
Perusahaan sedang mengevaluasi dan belum menentukan dampak dari standar dan interpretasi yang direvisi dan yang baru tersebut terhadap laporan keuangannya.
The Company are currently evaluating and have not determined the effects of these revised standards and interpretations of on their financial statements.
2.c. Pencabutan Standar Akuntansi Efektif berlaku pada atau setelah tanggal 1 Januari 2011: Pencabutan atas standar akuntansi dan interpretasinya berikut ini yang penerapannya disyaratkan untuk tahun buku yang dimulai 1 Januari 2011, namun tidak relevan atau tidak berdampak material terhadap Perusahaan adalah sebagai berikut: PSAK No. 6 “Akuntansi dan Pelaporan untuk Entitas Tahap Pengembangan” PSAK No. 21 “Akuntansi Ekuitas (PPSAK No. 6)” PSAK No. 40 “Akuntansi Perubahan Ekuitas Anak Perusahaan/Perusahaan Asosiasi (pencabutan melalui PSAK No. 15 Revisi 2009)”
2.c. Withdrawal of Accounting Standards Effective on or after January 1, 2011: The withdrawal of the following accounting standards and interpretations, which are mandatory for the financial year beginning 1 January 2011, but are not relevant or did not have material impact for the Company are as follows:
d1/March 29, 2012
SFAS No. 6 “Accounting and Reporting for Development-Stage Entities” SFAS No. 21 “Accounting for Equity (PPSAK No.6)” SFAS No. 40 “Accounting for Changes in Equity of the Subsidiary or Associate (withdrawn through SFAS No. 15 Revised 2009)
11
paraf:
PT INDO ACIDATAMA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, serta 1 Januari 2010/31 Desember 2009 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT INDO ACIDATAMA Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2011 and 2010, and January 1, 2010/December 31, 2009 (In Thousand Rupiah, Unless Otherwise Stated)
ISAK No. 1 ” Penentuan Harga Pasar Dividen (PPSAK No. 6)” ISAK No. 2 “Penyajian Modal dalam Neraca dan Piutang kepada Pemesan Saham (PPSAK No. 6)” ISAK No. 3 “Akuntansi atas Pemberian Sumbangan atau Bantuan”
ISAK No. 1 ” Determination of Market Value of Share Dividends (PPSAK No. 6)” IFAS No. 2 “Presentation of Capital and Receivables from Share Subscribers (PPSAK No. 6) IFAS No. 3 “Accounting for Donation or Endowment”
Efektif berlaku pada atau setelah tanggal 1 Januari 2012: PSAK No. 11: “Penjabaran Laporan Keuangan Dalam Mata Uang Asing (pencabutan melalui PSAK No. 10 Revisi 2010)” PSAK No. 27: “Akuntansi Koperasi” PSAK No. 29: “Akuntansi Minyak dan Gas Bumi” PSAK No. 44: “Akuntansi Aktivitas Pengembangan Real Estate” PSAK No. 52: “Mata Uang Pelaporan (pencabutan melalui PSAK No. 10 Revisi 2010) ISAK No. 4: “Alternatif Perlakuan yang Diizinkan atas Selisih Kurs (pencabutan melalui PSAK No. 10 Revisi 2010)
Effective on or after January 1, 2012: SFAS No. 11: “Translation of Financial Statements in Foreign Currencies (withdrawn through SFAS No. 10 Revised 2010)” SFAS No. 27: “Accounting for Cooperatives” SFAS No. 29: “Accounting for Oil and Gas” SFAS No. 44: “Accounting for Real Estate Development Activities” SFAS No. 52: “Reporting Currencies (withdrawn through SFAS No.10 Revised 2010) IFAS No. 4: “Allowable Alternative Treatment of Foreign Exchange Differences (withdrawn through SFAS No. 10 Revised 2010)
Perusahaan sedang mengevaluasi dampak yang mungkin ditimbulkan oleh pencabutan standar dan interpretasi standar tersebut terhadap laporan keuangan.
The Company is currently evaluating the possible impact on the withdrawal of those standards and its interpretation to financial statements.
3.
Iktisar Kebijakan Akuntansi
3.
Summary of Accounting Policies
3.a. Kepatuhan Terhadap Standar Akuntansi Keuangan (SAK) Laporan keuangan Perusahaan telah disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia yang meliputi Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) yang diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan – Ikatan Akuntan Indonesia (IAI), serta Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) No. VIII.G.7 (Revisi 2000) tentang “Pedoman Penyajian Laporan Keuangan” dan Keputusaan No. KEP-554/BL/2010 tentang perubahan atas Peraturan No. VIII.G.7 dan ketentuan akuntansi lainnya yang lazim berlaku di Pasar Modal.
3.a. Compliance of Financial Accounting Standards (FAS)
3.b. Dasar Pengukuran dan Penyusunan Laporan Keuangan Laporan keuangan disusun berdasarkan asumsi kelangsungan usaha serta atas dasar akrual, kecuali laporan arus kas. Dasar pengukuran dalam penyusunan laporan keuangan ini adalah konsep biaya perolehan, kecuali beberapa akun tertentu yang didasarkan pengukuran lain sebagaimana dijelaskan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut.
3.b. Basis of Measurement and Preparation of Financial Statements The financial statements have been prepared based on going concern assumption and accrual basis, except for the statements of cash flows. Basis of measurement in preparation of these financial statements is the historical cost concept, except for certain accounts which have been prepared on the basis of other measurements as described in their respective policies.
d1/March 29, 2012
The Company’s financial statements has been prepared in accordance with Indonesian Financial Accounting Standards which include the Statement of Financial Accounting Standards (SFAS) and Interpretation of Financial Accounting Standards (IFAS) issued by the Financial Accounting Standards Board - Indonesian Institute of Accountants (IIA) and Regulations of Capital Market and Supervisory Board and Financial Institution (Bapepam-LK) No. VIII.G.7 (Revision 2000) regarding the “Preparation of Financial Statements” and Decree No. KEP-554/BL/2010 regarding Amendment to Regulation No. VIII.G.7 and other accounting policies which are prevalent in the Capital Market.
12
paraf:
PT INDO ACIDATAMA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, serta 1 Januari 2010/31 Desember 2009 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT INDO ACIDATAMA Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2011 and 2010, and January 1, 2010/December 31, 2009 (In Thousand Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Laporan arus kas disusun dengan menggunakan metode langsung (direct method) dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.
The statements of cash flows are prepared using direct method by classifying cash flows into operating, investing and financing activities.
Mata uang pelaporan yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan ini adalah Rupiah.
The reporting currency used in the preparation of the financial statements is Indonesian Rupiah.
Angka-angka dalam catatan atas laporan keuangan ini dibulatkan dan disajikan dalam ribuan Rupiah yang terdekat kecuali dinyatakan secara lain.
Figures in the financial statements are rounded off and stated in thousand Rupiah, unless otherwise stated.
3.c. Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing Transaksi dalam mata uang asing dicatat berdasarkan kurs yang berlaku pada saat transaksi dilakukan. Pada tanggal laporan posisi keuangan, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing dikonversikan ke dalam Rupiah dengan kurs tengah wesel ekspor Bank Indonesia yang berlaku pada tanggal laporan yaitu sebagai berikut:
3.c. Transactions and Balances in Foreign Currencies Transactions involving foreign currencies are recorded at the rates of exchange prevailing at the time the transactions are made. At reporting date, monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies are translated using the middle rate of export bill of Bank of Indonesia as follows:
2011 (Dalam Rupiah Penuh)/ (In Full Rupiah) Rp 1 USD 1 EUR 1 GBP 1 RMB 1 SGD 100 Yen Jepang (JPY)
2010 (Dalam Rupiah Penuh)/ (In Full Rupiah) Rp
9,068.00 11,738.99 13,969.27 1,439.16 6,974.33 11,680.32
8,991.00 11,955.79 13,893.80 1,357.61 6,980.61 11,028.53
1 Jan 2010/ 31 Des 2009/ Jan 1, 2010 Dec 31, 2009 (Dalam Rupiah Penuh)/ (In Full Rupiah) Rp 9,400.00 13,509.69 15,114.27 1,376.65 6,698.52 10,170.43
1 USD 1 EUR 1 GBP 1 RMB 1 SGD 100 Japanese Yen (JPY)
Keuntungan dan kerugian selisih kurs yang timbul dari penyelesaian transaksi dalam mata uang asing diakui dalam laporan laba rugi komprehensif tahun berjalan.
Foreign exchange gains and losses resulting from the settlement of such transactions denominated in foreign currencies are recognized in statements of comprehensive income in current year.
3.d. Persediaan dan Penyisihan Persediaan Persediaan dinyatakan berdasarkan biaya perolehan atau nilai realisasi bersih, mana yang lebih rendah. Biaya perolehan bahan baku dan pembantu ditentukan dengan metode rata-rata, sedangkan barang jadi dan barang dalam proses dengan metode rata-rata bergerak (moving average). Penyisihan persediaan usang dan tidak lancar ditentukan berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan persediaan di akhir tahun.
3.d. Inventories and Allowance for Inventory Inventories are carried at cost or net realizable value, whichever is lower. Cost of raw materials and supplies is determined using the average method, while the cost of work in process and finished goods is determined using the moving average method. Allowance for obsolete inventory is defined based on a review of condition of inventories at the end of the year.
3.e. Biaya Dibayar di Muka Biaya dibayar di muka diamortisasi selama masa manfaat dengan menggunakan metode garis lurus.
3.e. Prepaid Expenses Prepaid expenses are amortized over their beneficial periods by using the straight line method.
3.f.
3.f.
Properti Investasi Properti investasi terutama terdiri dari tanah dan bangunan yang dikuasai untuk kenaikan nilai dan belum ditentukan penggunaannya oleh Perusahaan.
d1/March 29, 2012
13
Investment Property Investment property, mainly comprising of land and building, which are held for capital appreciation and has not been determined their designed by the Company.
paraf:
PT INDO ACIDATAMA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, serta 1 Januari 2010/31 Desember 2009 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT INDO ACIDATAMA Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2011 and 2010, and January 1, 2010/December 31, 2009 (In Thousand Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Properti investasi diukur sebesar biaya perolehan termasuk biaya transaksi dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi rugi penurunan nilai aset (model biaya), kecuali tanah tidak disusutkan.
Investment property is measured at cost, including transaction costs. Less accumulated depreciation and impairment losses (cost model), except for land which is not depreciated.
Properti investasi dihentikan pengakuannya (dikeluarkan dari laporan posisi keuangan) pada saat pelepasan atau ketika properti investasi tersebut tidak digunakan lagi secara permanen dan tidak memiliki manfaat ekonomis di masa depan yang dapat diharapkan pada saat pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian atau pelepasan properti investasi diakui dalam laporan laba rugi komprehensif dalam tahun terjadinya penghentian atau pelepasan tersebut.
Investment property is derecognized (eliminated from the statement of financial position) on disposal or when the investment property is permanently withdrawn from use and no future benefit is expected from its disposal. Gains or losses on the retirement or disposal of an investment property are recognized in the statements of comprehensive income in the year of retirement or disposal.
Transfer ke properti investasi dilakukan jika, dan hanya jika, terdapat perubahan penggunaan, yang ditunjukkan dengan berakhirnya pemakaian oleh pemilik, dimulainya sewa operasi ke pihak lain atau berakhirnya konstruksi atau pengembangan. Transfer dari properti investasi dilakukan jika, dan hanya jika, terdapat perubahan penggunaan, yang ditunjukkan dengan dimulainya penggunaan oleh pemilik atau dimulainya pengembangan untuk dijual.
Transfers to investment properties shall be made when, and only when, there is a change in use, evidenced by the end of owner occupation, commencement of an operating lease with another party or completion of construction or development. Transfers are made from investment properties when, and only when, there is a change in use, evidence by commencement of owner occupation or commencement of development with a view to sell.
Properti investasi dalam bentuk bangunan disusutkan sepanjang estimasi masa manfaatnya yaitu 20 tahun.
Investment property in kind of building is depreciated over its estimated useful life of 20 years.
3.g. Aset Tetap Aset tetap, kecuali aset tertentu yang dinilai kembali, dipertanggungjawabkan dengan metode biaya dan dinyatakan berdasarkan biaya perolehan setelah dikurangi akumulasi penyusutan dan penyesuaian penurunan nilai aset.
3.g. Fixed Assets Fixed assets are accounted by using cost model after initial recognition and carried at cost less their accumulated depreciation and impairment losses.
Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method) berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap sebagai berikut:
Depreciation is computed using the straight-line method based on the estimated useful lives of the assets as follows:
Tahun/Years Bangunan Mesin dan Peralatan Kendaraan dan Inventaris Kantor Laboratorium Unit Pengolahan Limbah
20 10 - 20 4-5 10 5 - 10
Pada tanggal 18 Desember 2003 dan 29 Maret 2005, Perusahaan telah melakukan penilaian kembali aset tetap sesuai dengan ketentuan Pemerintah yang menghasilkan selisih penilaian kembali aset tetap masing-masing sebesar Rp 31.739.769 dan Rp 21.069.760. Jumlah selisih penilaian kembali aset tetap sebesar Rp 52.809.529 dicatat sebagai bagian dari ekuitas Perusahaan. Sesuai dengan PSAK No. 16 (Revisi 2007) tersebut, pada tahun 2008 selisih penilaian kembali aset tetap tersebut telah direklasifikasi ke saldo laba. d1/March 29, 2012
Building Machinery and Equipment Vehicle and Office Equipment Laboratory Waste Processing Unit On December 18, 2003 and March 29, 2005, the Company revalued property, plant and equipment in accordance with the Government Regulation that caused difference of property plant and equipment revaluated of Rp 31,739,769 and Rp 21,069,760, respectively. In accordance with the SFAS No. 16 (Revised 2007) the revaluation difference amounted to Rp 52,809,529 formed part of retained earnings in 2008.
14
paraf:
PT INDO ACIDATAMA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, serta 1 Januari 2010/31 Desember 2009 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) Aset tetap yang nilai bukunya nihil setelah penilaian kembali disusutkan dengan metode garis lurus berdasarkan taksiran sisa manfaat aset tetap sebagai berikut: Tahun/Years Mesin dan Peralatan Kendaraan dan Inventaris Kantor
4 1–2
PT INDO ACIDATAMA Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2011 and 2010, and January 1, 2010/December 31, 2009 (In Thousand Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Fixed assets that has nil value after revaluation, is depreciated with the estimated useful lives of the asset as follows :
Machinery and Equipment Vehicle and Office Equipment
Aset dalam penyelesaian merupakan biaya-biaya yang berhubungan secara langsung dengan pembangunan fasilitas dan persiapan aset tetap. Biaya-biaya tersebut termasuk biaya pinjaman yang terjadi selama masa pembangunan yang timbul dari hutang yang digunakan untuk pembayaran aset tersebut. Aset dalam penyelesaian direklasifikasi ke aset tetap atau aset lainlain pada saat selesai dan siap digunakan.
Construction in progress are costs incurred on the facility construction and fixed assets preparation. These costs include borrowing costs incurred on loans during the construction period to finance the acquisition of the assets. Construction in progress is reclassified to fixed assets or other assets when it is completed and ready for use.
3.h. Penurunan Nilai Aset Non - Keuangan Setiap tanggal pelaporan, Perusahaan menelaah nilai tercatat aset non-keuangan untuk menentukan apakah terdapat indikasi bahwa aset tersebut telah mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut, nilai yang dapat diperoleh kembali dari aset diestimasi untuk menentukan tingkat kerugian penurunan nilai (jika ada). Bila tidak memungkinkan untuk mengestimasi nilai yang dapat diperoleh kembali atas suatu aset individu, Perusahaan mengestimasi nilai yang dapat diperoleh kembali dari unit penghasil kas atas aset.
3.h. Impairment of Non - Financial Assets At reporting date, the Company reviews the carrying amount of non-financial assets to determine whether there is any indication that those assets have suffered an impairment loss. If any such indication exists, the recoverable amount of the assets is estimated in order to determine the extent of impairment loss (if any). Where it is not possible to estimate the recoverable amount of an individual asset, the Company estimates the recoverable amount of the cash-generating unit of the asset.
Perkiraan jumlah yang dapat diperoleh kembali adalah nilai tertinggi antara harga jual neto atau nilai pakai. Jika jumlah yang dapat diperoleh kembali dari aset nonkeuangan (unit penghasil kas) kurang dari nilai tercatatnya, nilai tercatat aset (unit penghasil kas) dikurangi menjadi sebesar nilai yang dapat diperoleh kembali dan rugi penurunan nilai diakui langsung ke laba rugi.
Estimated recoverable amount is the higher of net selling price or value in use. If the recoverable amount of nonfinancial assets (cash-generating unit) is lower than its carrying amount, the carrying amount of the asset (cashgenerating unit) is reduced to its recoverable amount and impairment loss is recognized immediately against to profit or loss.
3.i.
Aset Tetap yang Tidak Digunakan dalam Usaha Aset tetap yang tidak digunakan dalam kegiatan usaha dinyatakan sebesar harga perolehan dikurangi akumulasi penyusutan pada saat reklasifikasi dan disusutkan
3.i.
Unutilized Assets in Operations Unutilized assets in operations are carried at cost less their accumulated depreciation when reclassified and depreciated.
3.j.
Aset Tak Berwujud Aset tak berwujud memiliki masa manfaat yang terbatas dan dicatat sebesar harga perolehan dikurangi penurunan biaya dan akumulasi amortisasi. Amortisasi dihitung dengan menggunakan metode garis lurus untuk mengalokasikan biaya aset tidak berwujud sepanjang estimasi masa manfaatnya (5 tahun). Amortisasi aset tidak berwujud dicatat dalam beban lain dalam laporan laba rugi komprehensif.
3.j.
Intangible Assets Intangible assets have a definite useful life and are carried at cost less impairment and accumulated amortisation. Amortization is calculated using the straightline method to allocate the cost of intangible assets over their estimated useful lives (5 years). Amortization of intangible assets is recorded in other expense in the statement of comprehensive income.
d1/March 29, 2012
15
paraf:
PT INDO ACIDATAMA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, serta 1 Januari 2010/31 Desember 2009 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT INDO ACIDATAMA Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2011 and 2010, and January 1, 2010/December 31, 2009 (In Thousand Rupiah, Unless Otherwise Stated)
3.k. Aset Lain-lain Aset lain-lain – beban tangguhan merupakan biaya yang terjadi sehubungan dengan pengurusan legal hak atas tanah ditangguhkan dan diamortasi sepanjang umur hukum hak atas tanah. Biaya ditangguhkan lainnya diamortisasi selama masa manfaat masing-masing biaya.
3.k. Other Assets Other assets - Deferred charges incurred in connection with legal permit of landright is deferred and amortized proportionally over the useful life of the legal permit of land. Other deferred charges are amortized over the costs period.
Aset lain-lain - beban proyek tangguhan merupakan biaya-biaya yang terjadi sehubungan dengan proyekproyek yang sedang dilaksanakan dan diamortisasi apabila proyek telah selesai.
Other assets - Deferred charges of project represent expenditures in connection with project in progress and will be amortized whenever the project is completed.
3.l.
Pengakuan Pendapatan dan Beban Penjualan diakui pada saat barang dikapalkan (FOB shipping point) untuk penjualan ekspor dan penyerahan barang kepada langganan untuk penjualan lokal.
3.l.
Beban diakui sesuai manfaat pada periode berjalan (accrual basis).
Revenue and Expense Recognition Revenues are recognized when the goods are shipped (FOB shipping point) for export sale and when the goods are delivered to the customers for local sales. Expenses are recognized on an accrual basis.
3.m. Liabilitas Imbalan Pasca Kerja Imbalan kerja jangka pendek diakui sebesar jumlah tak terdiskonto ketika pekerja telah memberikan jasanya kepada perusahaan dalam suatu periode akuntansi.
3.m. Liabilities on Post Employee Benefits Short-term employee benefits are recognized at undiscounted amount when an employee has rendered service to the Company during an accounting period.
Imbalan pasca kerja diakui sebesar jumlah yang diukur dengan menggunakan dasar diskonto ketika pekerja telah memberikan jasanya kepada perusahaan dalam suatu periode akuntansi. Liabilitas dan beban diukur dengan menggunakan teknik aktuaria yang mencakup pula kewajiban konstruktif yang timbul dari praktik kebiasaan perusahaan. Dalam perhitungan Liabilitas, imbalan harus didiskontokan dengan menggunakan metode projected unit credit
Post-employment benefits are recognized at a discounted amount when an employee has rendered service to the Company during an accounting period. Liabilities and expenses are measured using actuarial techniques which include constructive obligation that arises from the Company's informal practices. In calculating the liabilities, benefits should be discounted by using projected unit credit method.
Pesangon pemutusan kontrak kerja diakui jika, dan hanya jika, perusahaan berkomitmen untuk: (a) memberhentikan seorang atau sekelompok pekerja sebelum tanggal pensiun normal; atau (b) menyediakan pesangon bagi pekerja yang menerima penawaran mengundurkan diri secara sukarela.
Termination benefits are recognized when, and only when, the Company is demonstrably committed to either: (a) terminate an employee or group of employees before the normal retirement date; or (b) provide termination benefits as a result of an offer made in order to encourage voluntary redundancy.
3.n. Pajak Penghasilan Seluruh perbedaan temporer antara jumlah tercatat aset dan Liabilitas dengan dasar pengenaan pajaknya diakui sebagai pajak tangguhan dengan metode Liabilitas (liability method). Pajak tangguhan diukur dengan tarif pajak yang berlaku saat ini.
3.n. Income Tax All temporary differences arising between the tax bases of assets and liabilities and their carrying value for financial reporting purposes are recognized as deferred tax using the liability method. Currently enacted tax rates are used to determine deferred income tax.
Saldo rugi fiskal yang dapat dikompensasi diakui sebagai aset pajak tangguhan apabila besar kemungkinan bahwa jumlah laba fiskal dimasa mendatang akan memadai untuk dikompensasi. Penilaian penyisihan dibentuk atas bagian aset pajak tangguhan yang diperkirakan tidak dapat direalisasi di masa yang akan datang. Koreksi terhadap kewajiban perpajakan diakui saat surat ketetapan pajak diterima atau jika mengajukan keberatan, pada saat keputusan atas keberatan tersebut telah ditetapkan.
Deferred tax assets relating to the carry forward of unused tax losses are recognized to the extent that it is probable that future taxable profit will be available against which the unused tax losses can be utilized. A valuation allowance is provided for the portion of deferred tax assets which is not expected to be realized in the future. Amendment to taxation obligations is recorded when an assessment is received or, if appealed against, when the results of the appeal are determined.
d1/March 29, 2012
16
paraf:
PT INDO ACIDATAMA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, serta 1 Januari 2010/31 Desember 2009 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT INDO ACIDATAMA Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2011 and 2010, and January 1, 2010/December 31, 2009 (In Thousand Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Pajak kini diakui berdasarkan laba kena pajak untuk tahun yang bersangkutan, sesuai dengan peraturan perpajakan yang berlaku.
Current tax is recognized based on taxable income for the year, determined in accordance with the current tax regulations.
3.o. Laba per Saham Laba per saham dasar dihitung dengan membagi total laba komprehensif tahun berjalan dengan jumlah ratarata tertimbang saham biasa yang beredar selama tahun yang bersangkutan.
3.o. Earnings Per Share Earnings per share is computed by dividing the total comprehensive income of the year with weighted average number of shares outstanding during a reported period.
Laba per saham dilusian mempertimbangkan pula efek lain yang diterbitkan bagi semua efek berpotensi saham biasa yang sifatnya dilutif yang beredar sepanjang periode pelaporan.
Diluted earnings per share accounted for other securities potentially having dilutive effect to common stocks which are outstanding during the reporting period.
3.p. Informasi Segmen Sebelum 1 Januari 2011 Informasi segmen disajikan menurut pengelompokan (segmen) jenis produk sebagai bentuk pelaporan segmen primer dan segmen jenis daerah pemasaran sebagai bentuk pelaporan segmen sekunder.
3.p. Segment Information Prior to January 1, 2011 Segment information is presented based on type of product segment as primary segment and market region as secondary segment.
Setelah 1 Januari 2011 Sejak 1 Januari 2011, Perusahaan menyajikan segmen operasi berdasarkan informasi yang disiapkan secara internal untuk pengambil keputusan operasional. Perubahan kebijakan akuntansi ini merupakan penerapan PSAK No. 5 (revisi 2009), “Segmen Operasi” dan diterapkan secara retrospektif. Sebelumnya, segmen operasi ditentukan dan disajikan berdasarkan PSAK No. 5 (revisi 2000), “Pelaporan Segmen”. Penerapan PSAK yang direvisi tersebut tidak memberikan pengaruh yang berarti terhadap laporan keuangan.
After January 1, 2011 On January 1, 2011, the Company presented operating segments based on the information that internally is provided to the chief operating decision maker. This change in accounting policy is due to the adoption of SFAS No. 5 (revised 2009), “Operating Segments” and are applied retrospectively. Previously, operating segments were determined and presented in accordance with SFAS No. 5 (revised 2000), “Segment Reporting”. The adoption of this revised SFAS has no significant impact to the financial statements.
Sebuah segmen operasi adalah suatu komponen dari entitas: • yang terlihat dalam aktivitas bisnis yang memperoleh pendapatan dan menimbulkan beban; • hasil operasinya dikaji ulang secara berkala oleh kepala operasional untuk pembuatan keputusan tentang sumber daya yang dialokasikan pada segmen tersebut dan menilai kinerjanya; dan • tersedia informasi keuangan yang dapat dipisahkan.
An operating segment is a component of entity which: involves with business activities to generate income and expenses; • operations result is observed regularly by chief decision maker to make decisions regarding the allocation of resources and to evaluate the works; and • separate financial information is available.
3.q. Transaksi dan Saldo dengan Pihak Berelasi Pihak berelasi adalah orang atau entitas yang terkait dengan entitas pelapor:
3.q. Transaction and Balances with Related Parties A related party represents a person or an entity who is related to the reporting entity:
a)
•
Orang atau anggota keluarga terdekat mempunyai relasi dengan entitas pelapor jika orang tersebut: i. memiliki pengendalian atau pengendalian bersama atas entitas pelapor; ii. memiliki pengaruh signifikan atas entitas pelapor; atau iii. personil manajemen kunci entitas pelapor atau entitas induk dari entitas pelapor.
d1/March 29, 2012
a)
17
A person or a close member of that person’s family is related to a reporting entity if that person: i. has control or joint control over the reporting entity; ii. has significant influence over the reporting entity; or iii. is a member of the key management personnel of the reporting entity or of a parent of the reporting entity
paraf:
PT INDO ACIDATAMA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, serta 1 Januari 2010/31 Desember 2009 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) b)
PT INDO ACIDATAMA Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2011 and 2010, and January 1, 2010/December 31, 2009 (In Thousand Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Satu entitas berelasi dengan entitas pelapor jika memenuhi salah satu hal berikut: i. Entitas dan entitas pelapor adalah anggota dari kelompok usaha yang sama (artinya entitas induk, entitas anak, dan entitas anak berikutnya terkait dengan entitas lain). ii. Satu entitas adalah entitas asosiasi atau ventura bersama dari entitas lain (atau entitas asosiasi atau ventura bersama yang merupakan anggota suatu kelompok usaha, yang mana entitas lain tersebut adalah anggotanya). iii. Kedua entitas tersebut adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama. iv. Satu entitas adalah ventura bersama dari entitas ketiga dan entitas yang lain adalah entitas asosiasi dari entitas ketiga. v. Entitas tersebut adalah suatu program imbalan pasca kerja untuk imbalan kerja dari salah satu entitas pelapor atau entitas yang terkait dengan entitas pelapor. Jika entitas pelapor adalah entitas yang menyelenggarakan program tersebut, maka entitas sponsor juga berelasi dengan entitas pelapor. vi. Entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasi dalam huruf (a). vii. Orang yang diidentifikasi dalam huruf (a) (i) memiliki pengaruh signifikan atas entitas atau personil manajemen kunci entitas (atau entitas induk dari entitas).
b) An entity is related to the reporting entity if it meets one of the following: i. The entity, and the reporting entity are members of the same group (which means that each parent, subsidiary and fellow subsidiary is related to the others). ii. One entity is an associate or joint venture of the other entity (or an associate or joint venture of a member of a group of which the other entity is a member).
Perusahaan telah melakukan evaluasi terhadap hubungan pihak-pihak berelasi dan memastikan laporan keuangan telah disusun menggunakan persyaratan pengungkapan yang telah direvisi.
The Company has performed an evaluation of the relationship the parties relate to and ensure the financial statements have been prepared using the revised disclosure requirements.
3.r. Instrumen Keuangan Perusahaan mengklasifikasikan instrumen keuangan sebagai berikut:
3.r. Financial Instruments The Company classifies financial instruments as follows:
(i)
iii. iv.
Both entities are joint ventures of the same third party. One entity is a joint venture of a third entity and the other entity is an associate of the third entity.
v.
The entity is a post-employment benefit plan for the benefit of employees of either the reporting entity, or an entity related to the reporting entity. If the reporting entity in itself such a plan, the sponsoring employers are also related to the reporting entity.
vi.
The entity is controlled or jointly controlled by a person identified in (a).
vii. A person identified in (a) (i) has significant influence over the entity or is a member of the key management personnel of the entity (or a parent of the entity).
Aset Keuangan Aset keuangan dikelompokkan menjadi 4 kategori, yaitu (i) aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi (ii) pinjaman yang diberikan dan piutang, (iii) investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo serta (iv) aset keuangan yang tersedia untuk dijual. Klasifikasi ini tergantung dari tujuan perolehan aset keuangan tersebut. Manajemen menentukan klasifikasi aset keuangan tersebut pada saat awal pengakuannya.
(i) Financial Assets The Company classifies financial assets in one of the following four categories as follows (i) financial assets at fair value through profit or loss; (ii) loans and receivables; (iii) held-to-maturity investments; and (iv) available for sale financial assets. This classification depends on the Group’s purpose of financial assets’ acquisition. Management determined financial assets’ classification at initial acquisition.
Aset Keuangan yang Diukur pada Nilai Wajar Melalui Laporan Laba Rugi Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi adalah aset keuangan yang ditujukan untuk diperdagangkan. Aset keuangan diklasifikasikan sebagai diperdagangkan jika
Financial Assets At Fair Value Through Profit or Loss (FVTPL) Financial assets, recognized at fair value through profit or loss, are financial assets for trading. Assets are classified in this category when they are held principally for the purpose of selling or repurchasing in
d1/March 29, 2012
18
paraf:
PT INDO ACIDATAMA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, serta 1 Januari 2010/31 Desember 2009 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT INDO ACIDATAMA Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2011 and 2010, and January 1, 2010/December 31, 2009 (In Thousand Rupiah, Unless Otherwise Stated)
diperoleh terutama untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat dan terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek yang terkini. Derivatif diklasifikasikan sebagai aset diperdagangkan kecuali telah ditetapkan dan efektif sebagai instrumen lindung nilai.
the near term and there is evidence of a recent actual pattern of short-term profit-taking. Derivatives are classified as trading assets, except as designated and effective as hedging instruments.
Pada tanggal laporan, Perusahaan tidak memiliki aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi.
As of reporting date, the Company has no financial assets at fair value through profit or loss.
Pinjaman yang Diberikan dan Piutang Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Pada saat pengakuan awal, pinjaman yang diberikan dan piutang diakui pada nilai wajarnya ditambah biaya transaksi dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.
Loans and Receivables Loans and receivables are non-derivative financial assets with fixed or determinable payments that are not quoted in an active market. At initial recognition, loans and receivables are recognized at fair value plus transaction costs and subsequently measured at amortized cost using the effective interest rate method.
Aset keuangan yang dikategorikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang adalah kas dan bank, piutang usaha dan piutang lain-lain yang merupakan bagian dari aset lancar.
Financial assets, classified as loans and receivables, are cash on hand and cash in banks, accounts receivable and other receivables which form part of current assets.
Investasi yang Dimiliki Hingga Jatuh Tempo Investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan, dimana manajemen mempunyai intensi positif dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo, selain:
Held-to-Maturity Investments Held-to-maturity investments are non-derivative financial assets with fixed or determinable payments and fixed maturity that management has the positive intention and ability to hold to maturity, other than:
a) investasi yang pada saat pengakuan awal ditetapkan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi; b) investasi yang ditetapkan dalam kelompok tersedia untuk dijual; dan c) investasi yang memenuhi definisi pinjaman yang diberikan dan piutang.
a) investments which from its initial recognition were designated as financial assets measured at fair value through profit or loss; b) investments were designated as available for sale; and c) investments that meet the definition of loans and receivables.
Pada tanggal laporan, Perusahaan tidak memiliki investasi yang dimiliki hingga jatuh temponya.
As of reporting date, the Company has no held-tomaturity investments.
Aset Keuangan Tersedia untuk Dijual Aset keuangan dalam kelompok tersedia untuk dijual adalah aset keuangan non-derivatif yang ditetapkan untuk dimiliki selama periode tertentu, dimana akan dijual dalam rangka pemenuhan likuiditas atau perubahan suku bunga, valuta asing atau yang tidak diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan atau piutang, investasi yang diklasifikasikan dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo atau aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi.
Available for Sale Financial Assets Financial assets that are available for sale are nonderivative financial assets that held during a certain period with intention for sale in order to fulfill liquidity needs, changes in interest rates or foreign exchange, or are not classified as loans and receivables, investments that classified into held-to-maturity or financial assets at fair value through profit or loss.
Pada saat pengakuan awal, aset keuangan tersedia untuk dijual diakui pada nilai wajarnya ditambah biaya transaksi dan selanjutnya diukur pada nilai wajarnya dimana laba atau rugi diakui pada laporan perubahan
At initial recognition, available for sale financial assets are recognized at fair value plus transaction costs and subsequently measured at fair value with any gain or loss recognized at statement of changes
d1/March 29, 2012
19
paraf:
PT INDO ACIDATAMA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, serta 1 Januari 2010/31 Desember 2009 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT INDO ACIDATAMA Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2011 and 2010, and January 1, 2010/December 31, 2009 (In Thousand Rupiah, Unless Otherwise Stated)
ekuitas, kecuali untuk kerugian penurunan nilai dan laba rugi dari selisih kurs hingga aset keuangan dihentikan pengakuannya. Jika aset keuangan tersedia untuk dijual mengalami penurunan nilai, akumulasi laba rugi yang sebelumnya diakui pada bagian ekuitas akan diakui pada laporan laba rugi komprehensif. Sedangkan penghasilan bunga yang dihitung menggunakan metode suku bunga efektif dan keuntungan atau kerugian akibat perubahan nilai tukar dari aset moneter yang diklasifikasikan sebagai kelompok tersedia untuk dijual diakui pada laporan laba rugi komprehensif.
in equity, except for impairment loss and foreign exchanges to derecognized. If available for sale financial assets are impaired, the accumulated profit or loss previously recognized in equity is recognized in the statements of comprehensive income. Interest income is calculated using the effective interest rate method and gains or losses from changes in exchange rates of monetary assets that classified as available for sale financial assets are recognized in the statements of comprehensive income.
Aset keuangan yang dikategorikan sebagai aset keuangan tersedia dijual adalah investasi efek tersedia untuk dijual.
Financial asset that is classified as an available for sale is available for sale marketable securities.
Penurunan Nilai Aset Keuangan Penurunan nilai aset keuangan atas pinjaman yang diberikan dan piutang dievaluasi oleh manajemen secara individual. Pinjaman yang diberikan dan piutang diturunkan nilainya bila terdapat bukti objektif, sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal, dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan yang dapat diestimasi secara handal.
Impairment of Financial Assets Impairment of financial assets is evaluated by management individually. Financial assets are impaired if there is objective evidence, as result of one or more events occur after the initial recognition, and those events will affect the reliability of estimated future cash flows.
Beberapa bukti obyektif penurunan nilai termasuk sebagai berikut: kesulitan keuangan signifikan yang dialami penerbit atau pihak peminjam; pelanggaran kontrak, seperti terjadinya wanprestasi atau tunggakan pembayaran pokok atau bunga; terdapat kemungkinan bahwa pihak pelanggan akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan; atau peningkatan keterlambatan penerimaan pembayaran piutang dari rata-rata periode kredit.
Objective evidence of impairment are as follows:
Nilai tercatat aset keuangan tersebut dikurangi dengan kerugian penurunan nilai secara langsung atas seluruh aset keuangan, kecuali piutang yang nilai tercatatnya dikurangi melalui penggunaan akun penyisihan piutang. Jika piutang tidak tertagih, piutang tersebut dihapuskan melalui akun penyisihan piutang. Pemulihan kemudian dari jumlah yang sebelumnya telah dihapuskan dikreditkan terhadap akun penyisihan. Perubahan nilai tercatat akun penyisihan piutang diakui dalam laporan laba rugi komprehensif.
The carrying amount of receivable is reduced by the impairment loss directly for all financial assets with the exception of receivables, where the carrying amount is reduced through the use of an allowance account. When a receivable is considered uncollectible, it is written off against the allowance account. Subsequent recoveries of amounts previously written off are credited against the allowance account. Changes in the carrying amount of the allowance account are recognized in statements of comprehensive income.
Untuk investasi ekuitas tersedia untuk dijual yang tercatat dan tidak tercatat di bursa, penurunan yang signifikan atau jangka panjang pada nilai wajar dari investasi ekuitas di bawah biaya perolehannya dianggap sebagai bukti obyektif penurunan nilai.
For listed and unlisted equity investments classified as AFS, a significant or prolonged decline in the fair value of the security below its cost is considered to be an objective evidence of impairment.
d1/March 29, 2012
significant financial difficulty of the issuer or counterparty; or default or delinquency in interest or principal payments; or possibility that the borrower will enter bankruptcy or financial reorganization; or Increased collection of receivable subsequent to average credit period.
20
paraf:
PT INDO ACIDATAMA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, serta 1 Januari 2010/31 Desember 2009 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT INDO ACIDATAMA Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2011 and 2010, and January 1, 2010/December 31, 2009 (In Thousand Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Apabila aset keuangan tersedia untuk dijual dianggap menurun nilainya, keuntungan atau kerugian kumulatif yang sebelumnya telah diakui dalam ekuitas direklasifikasi ke laporan laba rugi komprehensif dalam periode yang bersangkutan.
When an AFS financial asset is considered to be impaired, cumulative gains or losses previously recognized in equity are reclassified to statements of comprehensive income in the period.
Dalam hal efek ekuitas tersedia untuk dijual, kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui dalam laporan laba rugi tidak boleh dipulihkan melalui laporan laba rugi. Setiap kenaikan nilai wajar setelah penurunan nilai diakui secara langsung ke ekuitas.
In respect of AFS equity securities, impairment losses previously recognized in statements of income are not reversed through profit or loss. Any increase in fair value subsequent to an impairment loss is recognized directly in equity.
Reklasifikasi Aset Keuangan Reklasifikasi hanya diperkenankan dalam situasi yang jarang terjadi dan dimana aset tidak lagi dimiliki untuk tujuan dijual dalam jangka pendek. Dalam semua hal, reklasifikasi aset keuangan hanya terbatas pada instrumen hutang. Reklasifikasi dicatat sebesar nilai wajar aset keuangan pada tanggal reklasifikasi.
Reclassification of Financial Assets Reclassification is only permitted in rare circumstances and where the asset is no longer held for the purpose of selling in the short-term. In all cases, reclassifications of financial assets are limited to debt instruments. Reclassifications are accounted for at the fair value of the financial asset at the date of reclassification.
(ii) Liabilitas Keuangan Liabilitas keuangan dikelompokkan ke dalam kategori (i) liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi dan (ii) liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi.
(ii) Financial Liabilities Financial liabilities are classified into (i) financial liabilities at fair value through profit or loss and (ii) financial liabilities at amortized cost.
Liabilitas Keuangan yang Diukur pada Nilai Wajar Melalui Laporan Laba Rugi Perusahaan tidak memiliki liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi.
Financial Liabilities at Fair Value Through Profit or Loss The Company has no financial liabilities at fair value through profit or loss.
Liabilitas Keuangan yang Diukur Dengan Biaya Perolehan Diamortisasi Liabilitas keuangan yang tidak diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi dikategorikan dan diukur dengan biaya perolehan diamortisasi.
Financial Liabilities at Amortized Cost Financial liabilities not classified as financial liabilities at fair value through profit or loss are categorized and measured at amortized cost.
Liabilitas keuangan yang dikategorikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi adalah hutang bank, hutang usaha, biaya yang masih harus dibayar, dan hutang lain-lain yang merupakan bagian dari liabilitas lancar.
Financial liabilities that are classified into financial liabilities at amortized cost are bank loans, accounts payable, accrued expenses, and other payables which form part of current liabilities.
Penghentian Pengakuan Aset dan Liabilitas Keuangan Perusahaan menghentikan pengakuan aset keuangan jika dan hanya jika hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset berakhir, atau Perusahaan mentransfer aset keuangan dan secara substansial mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset kepada entitas lain. Jika Perusahaan tidak mentransfer serta tidak memiliki secara substansial atas seluruh risiko dan manfaat kepemilikan serta masih mengendalikan aset yang ditransfer, maka Perusahaan mengakui keterlibatan berkelanjutan atas aset yang ditransfer dan liabilitas d1/March 29, 2012
Derecognition of Financial Assets and Liabilities The Company derecognizes a financial asset only when the contractual rights to the cash flows from the asset expire, or when it transfers the financial asset and substantially all the risks and rewards of ownership of the asset to another entity. If the Company neither transfers nor retains substantially all the risks and rewards of ownership and continues to control the transferred asset, the Company recognizes its retained interest in the asset and an associated liability for amounts it may have to pay. If the Company retains substantially all the risks and 21
paraf:
PT INDO ACIDATAMA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, serta 1 Januari 2010/31 Desember 2009 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
4.
PT INDO ACIDATAMA Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2011 and 2010, and January 1, 2010/December 31, 2009 (In Thousand Rupiah, Unless Otherwise Stated)
terkait sebesar jumlah yang mungkin harus dibayar. Jika Perusahaan memiliki secara substansial seluruh risiko dan manfaat kepemilikan aset keuangan yang ditransfer, Perusahaan masih mengakui aset keuangan dan juga mengakui pinjaman yang dijamin sebesar pinjaman yang diperoleh.
rewards of ownership of a transferred financial asset, the Company continues to recognize the financial asset and also recognizes a collateralized borrowing for the proceeds received.
Perusahaan menghentikan pengakuan liabilitas keuangan, jika dan hanya jika, liabilitas Perusahaan telah dilepaskan, dibatalkan atau kadaluarsa.
The Company derecognizes financial liabilities when, and only when, the Company’s obligations are discharged, cancelled or they expire.
Metode Suku Bunga Efektif Metode suku bunga efektif adalah metode yang digunakan untuk menghitung biaya perolehan diamortisasi dari instrumen keuangan dan metode untuk mengalokasikan pendapatan bunga selama periode yang relevan. Suku bunga efektif adalah suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi penerimaan kas di masa datang (mencakup seluruh komisi dan bentuk lain yang dibayarkan dan diterima oleh para pihak dalam kontrak yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari suku bunga efektif, biaya transaksi dan premium dan diskonto lainnya) selama perkiraan umur instrumen keuangan, atau, jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat untuk memperoleh nilai tercatat bersih dari aset keuangan pada saat pengakuan awal.
Effective Interest Method The effective interest method is a method of calculating the amortized cost of a financial instrument and of allocating interest income over the relevant period. The effective interest rate is the rate that exactly discounts estimated future cash receipts (including all fees on points paid or received that form an integral part of the effective interest rate, transaction costs and other premiums or discounts) through the expected life of the financial instrument, or, where appropriate, a shorter period to the net carrying amount on initial recognition.
Pendapatan diakui berdasarkan suku bunga efektif untuk instrumen keuangan selain dari aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi.
Income is recognized on an effective interest basis for financial instruments other than those financial instruments that are at fair value through profit and loss.
Estimasi Nilai Wajar Perusahaan menggunakan metode discounted cash flows dengan menggunakan asumsi-asumsi berdasarkan kondisi pasar yang ada pada saat tanggal laporan untuk menentukan nilai wajar dari aset dan Liabilitas keuangan yang dimilikinya.
Fair Value Estimation The Company use discounted cash flows method with assumptions based on market condition at reporting date to determine fair value for financial asset and liabilities.
Kas dan Bank
4. Cash on Hand and in Banks
2011 Rp Kas Rupiah Mata Uang Asing GBP (2011: 1,885; 2010: GBP 1,885; 2009: GBP1,885) SGD (2011: SGD 2,367) USD (2011: USD 302; 2010: USD 865; 2009: USD 4,050) RMB (2011: 3,104 ; 2010: RMB 8,705) EUR (2011: EUR 1,220; 2010: EUR 960; 2009: 2,820) Bank Rupiah PT Bank Internasional Indonesia Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
d1/March 29, 2012
1 Jan 2010/ 31 Des 2009/ Jan 1, 2010/ Dec 31, 2009 Rp
2010 Rp
189,367
75,148
297,554
26,332 16,508 2,739 4,467 14,322 253,735
26,190 -7,777 11,818 11,478 132,411
28,490
-38,070
-38,097 402,211
970,182 72,108
341,046 313,883
728,522 580,379
64,646 34,809
156,142 56,614
320,123 103,376 156,732 1,889,132
--
--
1,141,745
867,685
22
Cash on Hand Rupiah Foreign Currencies GBP (2011: 1,885; 2010: GBP 1,885; 2009: GBP 1,885) SGD (2011: SGD 2,367) USD (2011: 302; 2010: USD 865; 2009: USD 4,050) RMB (2011: 3,104; 2010: RMB 8,705) EUR (2011: 1,220; 2010: EUR 960; 2009: EUR2,820) Cash in Banks Rupiah PT Bank Internasional Indonesia Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
paraf:
PT INDO ACIDATAMA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, serta 1 Januari 2010/31 Desember 2009 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
2011 Rp Mata Uang Asing PT Bank Internasional Indonesia Tbk (2011: USD 94,231.92; 2010: USD 274,247.37; 2009: USD 40,748.41) The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited (2011: USD 76,345.76; 2010: USD 68,762.58; 2009: USD 90,319.14) PT Bank CIMB Niaga Tbk (2010: USD 14,460.63; 2009: USD 54,689.85) PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (2009: USD 77,664.45) Total
5.
Piutang Usaha
a.
Berdasarkan Pelangggan
Pihak Ketiga PT Karsavicta Satya PT Pertani (Persero) PT Nippon Shokubai Indonesia PT Parama Mandyadana PT Berdikari (Persero) PT Sumber Rejeki Abadi Sentosa PT Padi Hijau Buana PT Gemilang Karunia Abadi PT Cipta Karya Persada PT Showa Esterindo Indonesia PT Adikreasi Ekaprakarsa PT Udaya Anugrah Abadi PT Saba Bumi Hijau PT Frisian Flag Indonesia PT Siegwerk Indonesia PT Sari Sarana Kimia PT Panca Kusuma Aneka Kimia PT Indokemika Jayatama UD Bintang Timur PT Sumber Mukti Lestari Sentosa PT Sidola Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 500 juta) Sub Total Piutang Pihak Ketiga Total Piutang Usaha Dikurangi : Penyisihan Piutang Ragu-ragu Pihak Ketiga Total Piutang Usaha - Bersih
d1/March 29, 2012
1 Jan 2010/ 31 Des 2009/ Jan 1, 2010/ Dec 31, 2009 Rp
854,495
2,465,758
383,035
692,303
618,244
849,000
--
130,016
514,085
-1,546,798 2,942,278
-3,214,018 4,214,114
730,046 2,476,166 4,767,509
Foreign Currencies PT Bank Internasional Indonesia Tbk (2011: USD 94,231.92; 2010: USD 274,247.37; 2009: USD 40,748.41) The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited (2011: USD 76,345.76; 2010: USD 68,262.58; 2009: USD 90,319.14) PT Bank CIMB Niaga Tbk (2010: USD 14,460.63; 2009: USD 54,689.85) PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (2009: USD 77,664.45) Total
5. a.
2011 Rp Pihak Berelasi (Catatan 17.a)
2010 Rp
PT INDO ACIDATAMA Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2011 and 2010, and January 1, 2010/December 31, 2009 (In Thousand Rupiah, Unless Otherwise Stated)
By Customer
2010 Rp
1 Jan 2010/ 31 Des 2009/ Jan 1, 2010/ Dec 31, 2009 Rp
312,486
294,605
297,280
35,839,650 23,289,100 8,284,756 7,768,200 6,026,625 3,175,368 2,037,012 1,946,615 1,732,400 1,717,678 1,588,950 1,163,427 924,000 897,756 806,915 775,493 769,741 767,157 688,705 344,445 418,828 3,354,648 104,317,469 104,629,955
9,889,000 1,829,327 5,659,196 31,762,500 -1,422,657 3,998,918 ----2,796,839 -883,025 -839,461 1,337,385 574,580 836,334 4,860,119 445,054 5,751,759 72,886,154 73,180,759
26,484,000 1,276,664 3,760,189 23,589,500 --2,266,582 -3,519,000 -935,000 477,576 -193,184 --1,014,060 187,250 156,350 5,272,905 670,429 1,899,623 71,702,312 71,999,592
(12,600) 104,617,355
(12,600) 73,168,159
(12,600) 71,986,992
23
Accounts Receivable
Related Parties (Note 17.a) Third Parties PT Karsavicta Satya PT Pertani (Persero) PT Nippon Shokubai Indonesia PT Parama Mandyadana PT Berdikari (Persero) PT Sumber Rejeki Abadi Sentosa PT Padi Hijau Buana PT Gemilang Karunia Abadi PT Cipta Karya Persada PT Showa Esterindo Indonesia PT Adikreasi Ekaprakarsa PT Udaya Anugrah Abadi PT Saba Bumi Hijau PT Frisian Flag Indonesia PT Siegwerk Indonesia PT Sari Sarana Kimia PT Panca Kusuma Aneka Kimia PT Indokemika Jayatama UD Bintang Timur PT Sumber Mukti Lestari Sentosa PT Sidola Others (each below Rp 500 millions) Sub Total Third Parties Total Accounts Receivable Less : Allowance For Doubtful Account Third Parties Total Accounts Receivable - Net
paraf:
PT INDO ACIDATAMA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, serta 1 Januari 2010/31 Desember 2009 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) b. Berdasarkan Umur
b.
2011 Rp Belum Jatuh Tempo: Telah Jatuh Tempo: > 1 bulan - 2 bulan > 2 bulan - 3 bulan > 3 bulan Total
2010 Rp
1 Jan 2010/ 31 Des 2009/ Jan 1, 2010/ Dec 31, 2009 Rp
62,308,895
64,103,458
152,197 899,715 12,600 104,629,955
10,282,587 -589,277 73,180,759
7,872,648 10,886 12,600 71,999,592
c.
2011 Rp
2010 Rp
1 Jan 2010/ 31 Des 2009/ Jan 1, 2010/ Dec 31, 2009 Rp
53,228,456
61,065,473
20,377,111 104,629,955
19,952,303 73,180,759
10,934,119 71,999,592
2011 Rp 12,600 -12,600
Not yet Due : Past Due : > 1 Month - 2 Months > 2 Months - 3 Months > 3 Months Total
By Currencies
84,252,844
Mutasi penyisihan piutang ragu-ragu adalah sebagai berikut:
Saldo Awal Penambahan/Pemulihan Saldo Akhir
By Aging Categories
103,565,442
c. Berdasarkan Mata Uang
Rupiah Mata Uang Asing (2011: USD 2,247,145.03; 2010: USD 2,219,141.70; 2009: 1,163,204.19) Total
PT INDO ACIDATAMA Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2011 and 2010, and January 1, 2010/December 31, 2009 (In Thousand Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Rupiah Foreign Currencies (2011: USD 2,247,145.03; 2010: USD 2,219,141.70; 2009: 1,163,204.19) Total
Movement of the allowance for doubtful accounts is as follows:
2010 Rp 12,600 -12,600
1 Jan 2010/ 31 Des 2009/ Jan 1, 2010/ Dec 31, 2009 Rp 12,600 -12,600
Beginning Balance Addition/Recovery Ending Balance
Piutang usaha sebesar Rp 39.000.000 dijadikan jaminan atas pinjaman yang diperoleh dari PT Bank Internasional Indonesia (Catatan 15.a).
Accounts receivable amounting to Rp 39,000,000 have been collateralized for loan obtained from PT Bank Internasional Indonesia (Note 15.a).
Manajemen berpendapat bahwa penyisihan piutang usaha cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian penurunan nilai piutang usaha.
Management believes that the allowance for doubtful accounts is adequate to cover the possible risk of losses on uncollectible receivables.
Manajemen juga berpendapat bahwa tidak terdapat risiko yang terkonsentrasi secara signifikan atas piutang kepada pihak ketiga.
Management also believes there are no significant concentrations of risk on receivable to third parties.
d1/March 29, 2012
24
paraf:
PT INDO ACIDATAMA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, serta 1 Januari 2010/31 Desember 2009 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT INDO ACIDATAMA Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2011 and 2010, and January 1, 2010/December 31, 2009 (In Thousand Rupiah, Unless Otherwise Stated)
6. Piutang Lain-lain
6. Other Receivables
2011 Rp Pihak Ketiga PT Supra Busanayasa PT Panca Brothers Swakarsa PT Pertani (Persero) Koperasi Karyawan Jumlah Piutang Pihak Ketiga Dikurangi : Penyisihan Piutang Ragu-ragu Total
1 Jan 2010/ 31 Des 2009/ Jan 1, 2010/ Dec 31, 2009 Rp
2010 Rp
Third Parties 2,048,001 1,272,033 391,000 12,412 3,723,446 (3,320,034) 403,412
2,048,001 1,272,033 -2,591 3,322,625 (3,320,034) 2,591
2,048,001 1,272,033 -10,742 3,330,776 (3,320,034) 10,742
PT Supra Busanayasa PT Panca Brothers Swakarsa PT Pertani (Persero) Employee's Cooperation Total Third Parties Less : Allowance For Doubtful Accounts Total
Pada tanggal 19 Agustus 2008, Perusahaan menerima surat dari PT Supra Busanayasa (SBY) dan PT Panca Brothers Swakarsa (PBS) tentang permohonan konversi tagihan Perusahaan masing-masing sebesar USD 208,811.33 dan USD 134,400 ke dalam mata uang Rupiah. Perusahaan menyetujui dengan mengkonversi ke Rupiah dengan kurs Rp 9.378/USD sehingga tagihan masing-masing menjadi Rp 2.048.001 (termasuk PPN Rp 89.768) dan Rp 1.272.033 (termasuk PPN Rp 11.630). Pada tanggal 20 Oktober 2008 Perusahaan menerima surat dari SBY dan PBS yang menyatakan ketidaksanggupan untuk membayar kewajiban kepada Perusahaan. Perusahaan telah membentuk penyisihan atas piutang ini.
On August 19, 2008, the Company received letters from PT Supra Busanayasa (SBY) and PT Panca Brothers Swakarsa (PBS) regarding request for conversion of the Company’s receivables of USD 208,811.33 and USD 134,400 respectively to Rupiah currency. The Company approved the conversion based on the rate of Rp 9,378: 1 USD. As a result of the conversion, the receivables now amounted to Rp 2,048,001 (inclusive of Rp 89,768 VAT) and Rp 1,272,033 (inclusive of Rp 11,630 VAT). On October 20, 2008, the Company received letters from SBY and PBS which stated their inability to pay their liabilities to the Company. The Company had made provisions for this receivable.
Manajemen berpendapat bahwa penyisihan piutang sebesar Rp 3.320.034 cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian tidak tertagihnya piutang tersebut.
Management believes that allowances for bad debts amounting to Rp 3,320,034 are adequate to cover possible loss on that doubtful account.
7. Persediaan
7. Inventories
2011 Rp Bahan Baku Barang Jadi Suku Cadang Bahan Pembantu Barang dalam Proses Penyisihan Persediaan Barang Jadi Total
d1/March 29, 2012
100,143,004 12,212,979 4,838,125 2,802,825 1,724,948 121,721,881 (118,247) 121,603,634
1 Jan 2010/ 31 Des 2009/ Jan 1, 2010/ Dec 31, 2009 Rp
2010 Rp 143,776,718 11,492,549 3,622,200 3,193,466 1,486,121 163,571,054 (18,468) 163,552,586
25
147,973,291 5,083,389 3,767,120 3,164,090 1,459,698 161,447,588 (895,413) 160,552,175
Raw Material Finished Goods Spare Parts Supplies Work in Process Allowance for Decline in Value of Finished Goods Total
paraf:
PT INDO ACIDATAMA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, serta 1 Januari 2010/31 Desember 2009 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
Mutasi penyisihan persediaan adalah sebagai berikut:
2011 Rp Saldo Awal Penambahan Pemulihan Saldo Akhir
PT INDO ACIDATAMA Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2011 and 2010, and January 1, 2010/December 31, 2009 (In Thousand Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Movement of the allowance for decline in value of inventories is as follows: 1 Jan 2010/ 31 Des 2009/ Jan 1, 2010/ Dec 31, 2009
2010 Rp
Rp
18,468 99,779 --
895,413 -(876,945)
-895,413 --
118,247
18,468
895,413
Beginning Balance Addition Recovery Ending Balance
Persediaan senilai USD 13,000,000 dijadikan jaminan atas fasilitas pinjaman jangka pendek kepada The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited (HSBC) (Catatan 15.b).
Inventories amounting to USD 13,000,000 are pledged as collateral on short-term loans obtained from The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited (HSBC) (Note 15.b).
Persediaan telah diasuransikan kepada PT Asuransi Jasa Indonesia, PT Asuransi Rama terhadap risiko kebakaran, pencurian dan risiko lainnya dengan nilai pertanggungan masing-masing sebesar USD 16,763,441, USD 13,000,000 dan USD 3,763,441 untuk tahun-tahun yang berakhir pada 31 Desember 2011 dan 2010, serta 1 Januari 2010/ 31 Desember 2009.
Inventories have been insured by PT Asuransi Jasa Indonesia, PT Asuransi Rama against fire, theft, and other possible risks amounting to USD 16,763,441, USD 13,000,000 and USD 3,763,441 for the years ended December 31, 2011 and 2010, and January 1, 2010/December 31, 2009, respectively.
Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan asuransi tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas persediaan yang dipertanggungkan.
Management believes that the insurance coverage is adequate to cover possible losses on inventories insured.
Manajemen perusahaan berkeyakinan bahwa penyisihan untuk persediaan telah mencukupi untuk menutupi kerugian dari keusangan dan persediaan yang tidak lancar.
Management believes that the allowance for decline in value of inventories is adequate to cover losses from inventory obsolescence.
8. Perpajakan
8. Taxation
a. Pajak Dibayar di Muka
a. Prepaid Tax
2011 Rp Pajak Pertambahan Nilai Pajak Penghasilan Badan Pasal 28A Tahun 2010 Tahun 2008 Total Beban Pajak Penghasilan
--
--
4,590,841 -5,797,225
4,590,841 -4,590,841
-2,371,783 2,371,783
Value Added Tax Income Tax Article 28A Year 2010 Year 2008 Total Income Tax Expenses
b. Income Tax Benefits (Expenses) 2011 Rp
d1/March 29, 2012
2010 Rp
1,206,384
b. Manfaat (Beban) Pajak Penghasilan
Pajak Kini Pajak Tangguhan Total
1 Jan 2010/ 31 Des 2009/ Jan 1, 2010/ Dec 31, 2009 Rp
(10,220,588) 397,112 (9,823,476)
2010 Rp (4,178,050) (172,955) (4,351,005)
26
Current Tax Deferred Tax Total
paraf:
PT INDO ACIDATAMA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, serta 1 Januari 2010/31 Desember 2009 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) Pajak Kini Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak penghasilan menurut laporan laba rugi komprehensif komersial dengan laba fiskal untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31.Desember 2011 dan 2010 adalah sebagai berikut: 2011 Rp Laba Sebelum Pajak Penghasilan Beda Waktu Penyusutan Aset Tetap Beban Imbalan Kerja - Bersih Amortisasi Pengurusan Legal Hak Atas Tanah Penyisihan (Pemulihan) Persediaan Amortisasi Pra Operasi Total Beda Waktu Beda Tetap Beban dan Denda Pajak Sumbangan Sosial Representasi dan Sumbangan Pendapatan Bunga Keuntungan Penjualan Aset tidak Digunakan Lainnya Total Beda Tetap Laba Kena Pajak
Income Before Income Tax
33,811,292
14,181,274
838,138 1,102,297 73,478
1,117,870 (1,898,112) 73,478
99,779 346,774 2,460,466
(876,946) 14,946 (1,568,764)
Timing Differences Depreciation of Fixed Assets Employee Benefit Expenses - Net Amortization of Legal Permit for Landrights Allowance (Recovery) for Decline in Value of Inventories Amortization of Pre Operations Total Timing Differences
3,320,766 427,335 512,012 (67,962) (593,358) 1,011,801 4,610,594 40,882,352
2,511,128 596,619 440,420 (133,496) (1,410,344) 2,095,363 4,099,690 16,712,200
Permanent Differences Tax Expense and Penalty Social Donation Representation and Donation Interest Income Gain on Sale of Unused Assets Others Total Permanent Differences Taxable Income
2011 Rp
Kurang (Lebih) Bayar Pajak Penghasilan
Current Tax A reconciliation between income before income tax as shown in the statements of comprehensive income and taxable income for the years ended December 31, 2011 and 2010 is as follows: 2010 Rp
Perhitungan beban dan hutang pajak kini Perusahaan adalah sebagai berikut:
Beban Pajak Kini dengan Tarif Pajak yang Berlaku Dikurangi: Pajak Penghasilan Dibayar di Muka PPh Pasal 22 PPh Pasal 25
PT INDO ACIDATAMA Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2011 and 2010, and January 1, 2010/December 31, 2009 (In Thousand Rupiah, Unless Otherwise Stated)
The income tax expense (current) and the computation of the estimated income tax payable of the Company are as follows: 2010 Rp
10,220,588
4,178,050
(420,780) (4,842,916)
-(8,768,891)
4,956,892
(4,590,841)
Corporate Income Tax Expenses with Prevailing Tax Rate Less: Prepaid Income Taxes Income Tax Article 22 Income Tax Article 25 Underpayment (Overpayment) of Corporate Income Tax
Perusahaan akan menyampaikan Surat Pemberitahuan Pajak Tahunan (SPT) tahun 2011 sesuai dengan taksiran laba fiskal yang dinyatakan di atas, untuk taksiran penghasilan kena pajak tahun 2010 di atas sesuai dengan jumlah yang dilaporkan oleh Perusahaan dalam Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT) tahun yang bersangkutan.
The Company will submit the Annual Tax Return 2011 based on estimated Tax loss as stated above, the estimated income tax in 2010 as stated above is in accordance to the Annual Tax Return (SPT) at the respective year.
Rekonsiliasi antara manfaat (beban) pajak penghasilan dengan hasil perkalian laba (rugi) akuntansi dengan tarif pajak yang berlaku adalah sebagai berikut:
A reconciliation between income tax benefit (expense) with the result of computation of income (loss) with prevailing tax rates is as follows:
2011 Rp Laba Sebelum Pajak Penghasilan Pajak Dihitung pada Tarif Pajak yang Berlaku Koreksi Fiskal Pajak Kini Pajak Tangguhan Total
d1/March 29, 2012
33,811,292 (8,452,823) (1,767,765) (10,220,588) 397,112 (9,823,476)
2010 Rp 14,181,274 (3,545,319) (632,731) (4,178,050) (172,955) (4,351,005)
27
Income Before Income Tax Tax Computed at Current Prevailing Tax Rates Tax Correction Current Tax Deferred Tax Total
paraf:
PT INDO ACIDATAMA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, serta 1 Januari 2010/31 Desember 2009 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) c. Aset (Liabilitas) Pajak Tangguhan Rincian aset (liabilitas) pajak tangguhan adalah sebagai berikut: 31 Des 2009/ Dec 31, 2009
Rp Penyisihan Piutang Amortisasi Pengurusan Hak Legal atas Tanah Pra Operasi Penyusutan Aset Tetap Imbalan Pasca Kerja Penyisihan Persediaan Penyisihan Penilaian Aset Pajak Tangguhan Total
Dibebankan ke Laporan Laba Rugi Komprehensif/ Charged to Statements of Comprehensive of Income Rp
PT INDO ACIDATAMA Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2011 and 2010, and January 1, 2010/December 31, 2009 (In Thousand Rupiah, Unless Otherwise Stated)
c. Deferred Tax Assets (Liabilities) Details of deferred tax assets (liabilities) are as follows: 31 Des 2010/ Dec 31, 2010
Dibebankan ke Laporan Laba Rugi Komprehensif/ Charged to Statements of Comprehensive Income Rp
Rp
31 Des 2011/ Dec 31, 2011
Rp
833,158
--
833,158
--
833,158
496,429 90,430 8,623,972 3,494,022
18,370 3,737 279,466 (474,528)
514,799 94,167 8,903,438 3,019,494
(55,108) (94,167) 209,534 336,853
459,691 -9,112,972 3,356,347
223,853
(219,237)
4,616
24,945
29,561
(223,853) 13,538,011
219,237 (172,955)
(4,616) 13,365,056
(24,945) 397,112
(29,561) 13,762,168
Bad Debts Amortization of Legal Permit for Landrights Pre Operations Fixed Assets Depreciation Employee Benefits Allowance for Decline in Value of Inventories Provision for Deferred Tax Asset Assessment Total
Penyisihan penilaian atas aset pajak tangguhan dibentuk karena tidak terdapat keyakinan yang cukup atas realisasi dari sebagian aset pajak tangguhan tersebut di masa yang akan datang.
Provision for deferred tax asset assessment is established because there is no assurance on realization of the deferred tax assets in the future.
d.
d. Taxes Payable
Hutang Pajak
1 Jan 2010/ 31 Des 2009/ Jan 1, 2010/ Dec 31, 2009 Rp
2011 Rp
2010 Rp
PPh Pasal 21 PPh Pasal 23 PPh Pasal 25 - Desember PPh Pasal 29 PPh Pasal 4 (2) Final Pajak Pertambahan Nilai
533,579 139,673 430,846 4,956,892 22,167 --
575,995 22,790 432,580 -8,915 2,866,886
1,066,684 13,090 1,008,245 4,351,621 3,322 2,230,712
Income Tax Article 21 Income Tax Article 23 Income Tax Article 25 - December Income Tax Article 29 Income tax Article 4 (2) - Final Value Added Tax
Total
6,083,157
3,907,166
8,673,674
Total
Pada tanggal 27 April 2010, Perusahaan menerima hasil pemeriksaan pajak dari Direktorat Jendral Pajak KPP Perusahaan Masuk Bursa untuk masa pajak tahun 2008 Pajak Penghasilan Pasal 21 dan Pajak Pertambahan Nilai, dalam bentuk Surat Tagihan Pajak (STP) dengan jumlah keseluruhan kurang bayar sebesar Rp 310,378 (termasuk sanksi bunga sebesar Rp 87,728), untuk Pajak Penghasilan Badan, Perusahaan menerima Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar (SKPLB) sebesar Rp 260,164 sedangkan untuk Pajak Penghasilan Pasal 19 Final Perusahaan menerima surat ketetapan pajak Nihil.
On April 27, 2010, the Company received tax assessment letter from Directorate General of Tax for Listed Company, in kind of Tax Collection Letter (STP) for Income Tax Article 21 and Value Added Taxes for fiscal year 2008 amounting to Rp 310,378 (include interest penalty of Rp 87,728), also for corporate income tax, the Company received an Overpayment of Tax Assessment Letter (SKPLB) amounting to Rp 260,164 while for Income Tax Article 19, the Company received nil.
Pada tanggal yang sama, Perusahaan juga menerima hasil pemeriksaan pajak dari Ditjen Pajak Kantor Wilayah Jateng II untuk masa pajak tahun 2008 atas Pajak Penghasilan Pasal 23 dan Pasal 4 (2) Final dengan jumlah keseluruhan kurang bayar sebesar Rp 20.981 (termasuk sanksi bunga sebesar Rp 5.086), sedangkan untuk Pajak Penghasilan Pasal 21 dan BPHTB, Perusahaan menerima surat ketetapan pajak Nihil.
At the same date, the Company received the result of tax assessment from the Directorate General of Tax Area Central Java II, for fiscal year 2008 for Income Tax Article 23, Income Tax Article 4 (2) indicating the total underpayment of Rp 20,981 (including interest penalty of Rp 5,086) meanwhile for Income Tax Article 21 and BPHTB, the Company received Tax Assesment Notice amounted to Nil.
d1/March 29, 2012
28
paraf:
PT INDO ACIDATAMA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, serta 1 Januari 2010/31 Desember 2009 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) Selisih antara lebih bayar pajak badan tahun 2008 yang tercatat dalam pembukuan dengan hasil pemeriksaan pajak tahun 2008 sebesar Rp 2.442.979 telah dibebankan oleh Perusahaan pada tahun 2010.
9.
The difference of overpayment tax for year 2008 recorded in the books and the result of tax assessment tax for year 2008 amounting to Rp 2,442,979 has been charged by the Company in 2010.
Uang Muka Pembelian dan Lainnya
9. Advances for Purchases and Others
2011 Rp Pembelian Bahan Baku Pembelian Aset Tetap Lain-lain Total
1 Jan 2010/ 31 Des 2009/ Jan 1, 2010/ Dec 31, 2009 Rp
2010 Rp
23,171,447 264,000 375,731 23,811,178
2,697,300 --2,697,300
Pada 31 Desember 2011, uang muka pembelian bahan baku sebagian besar merupakan pembelian tetes kepada PT Perkebunan Nusantara XI sebesar Rp 15.000.000.
10.
PT INDO ACIDATAMA Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2011 and 2010, and January 1, 2010/December 31, 2009 (In Thousand Rupiah, Unless Otherwise Stated)
10,974,999 75,397 -11,050,396
Purchase of Raw Material Purchase of Fixed Assets Others Total
In December 31, 2011, advances for purchase of raw materials is mostly purchase molasses to PT Perkebunan Nusantara XI amounted to Rp 15,000,000.
Investasi Efek Tersedia untuk Dijual
10. Available for Sale Securities
2011 Rp
1 Jan 2010/ 31 Des 2009/ Jan 1, 2010/ Dec 31, 2009 Rp
2010 Rp
PT Karwell Indonesia Tbk (15.000 Saham) Kerugian dari Perubahan Nilai Wajar Total
14,500 (12,325) 2,175
14,500 (12,325) 2,175
14,500 (11,800) 2,700
PT Karwell Indonesia Tbk (15,000 shares) Loss on changes in Fair Value Total
Mutasi dari Perubahan Nilai Wajar: Saldo Awal Tahun Penyisihan Tahun Berjalan Saldo Akhir Tahun
12,325 -12,325
11,800 525 12,325
12,940 (1,140) 11,800
Movement of Loss on Changes in Fair Value Balance at the Beginning of the Year Current Year Allowance Balance at the End of the Year
Perubahan nilai wajar investasi efek tersedia untuk dijual disajikan sebagai kerugian dari penurunan nilai wajar atas efek tersedia untuk dijual pada kerugian komprehensif lain.
Change in fair value of available for sale investment securities is presented as a loss on changes in fair value of available for sale securities in other comprehensive loss.
11. Properti Investasi
11. Investment Properties 31 Des 2010/ Dec 31, 2010 Rp
Nilai Perolehan Tanah Nilai Tercatat
d1/March 29, 2012
7,734,650 7,734,650
Penambahan/ Additions Rp
Pengurangan/ Deductions Rp
--
7,734,650
29
31 Des 2011/ Dec 31, 2011 Rp ---
Acquisition Cost Land Carrying Value
paraf:
PT INDO ACIDATAMA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, serta 1 Januari 2010/31 Desember 2009 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 1 Jan 2010/ 31 Des 2009/ Jan 1, 2010/ Dec 31, 2009 Rp Nilai Perolehan Tanah Bangunan Akumulasi Penyusutan Bangunan Nilai Tercatat
PT INDO ACIDATAMA Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2011 and 2010, and January 1, 2010/December 31, 2009 (In Thousand Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Penambahan/ Additions
Pengurangan/ Deductions
31 Des 2010/ Dec 31, 2010
Rp
Rp
Rp
34,802,800 33,621,108 68,423,908
----
27,068,150 33,621,108 60,689,258
7,734,650 -7,734,650
22,101,792 22,101,792 46,322,116
771,356 771,356
22,873,148 22,873,148
--7,734,650
Acquisition Cost Land Buildings Accumulated Depreciation Buildings Carrying Value
Properti investasi merupakan aset tanah dan bangunan pabrik Perusahaan yang berlokasi di Balaraja dan Cibodas. Penyusutan properti investasi masing-masing sebesar nihil dan Rp 771.356 pada 31 Desember 2011 dan 2010 dicatat sebagai beban penyusutan properti investasi dalam pendapatan (beban) lain-lain.
Investment property represents the Company’s land and factory buildings which are located in Balaraja and Cibodas. Depreciation of investment property amounting to nil and Rp 771,356 as of December 31, 2011 and 2010 recognized as depreciation expense of investment property in other income (expenses).
Berdasarkan Akta Jual Beli No. 130/2011 tanggal 31 Maret 2011 dari Notaris Sri Ajuni Purnomo Hadi, SH, Perusahaan menjual properti investasi kepada PT Elmindo Guna Cipta tanah seluas 22.099 m2, hak guna bangunan: Nomor 8609/Cibodas dengan nomor identifikasi bidang tanah (NIB) 28.05.08.01.04180.
Based on Sales and Purchases Agreement No. 130/2011 dated March 31, 2011 from Notary of Sri Arjuni Purnomo, SH, the Company sold its investment property to PT Elmindo Guna Cipta land covering an area of 22,099 m2, building right: No. 8609/Cibodas with identity land area number (NIB) 28.05.08.01.04180.
Berdasarkan Akta Jual Beli No. 83/2010 tanggal 6 Desember 2010 dari Notaris Atina Indira Ibrahim, SH, Perusahaan menjual properti investasi kepada PT Inter Aneka Lestari Kimia tanah seluas 42.380 m2 dan bangunan di Jl. Raya Serang Km 24,5, Sentul Jaya, Balaraja Tangerang. Selanjutnya berdasarkan akta jual beli no.53/2010 tertanggal 3 Maret 2010 dari notaris Sakti Lo, SH, Perusahaan menjual kepada PT Bumitangerang Mesindotama tanah seluas 1.800 m2 dan bangunan di Jl. Dipati Unus, Cibodas, Banten. Berdasarkan Akta Jual Beli No. 54/2010 tanggal 3 Maret 2010 dibawah Notaris Sakti Lo, SH, Perusahaan juga menjual kepada PT Bumitangerang Mesindotama tanah seluas 21.049 m2 dan bangunan di Jl. Dipati Unus, Cibodas, Banten.
Based on Sales and Purchases Agreement No. 83/2010 dated December 6, 2010 from Notary of Atina Indira Ibrahim, SH, the Company sold its investment property to PT Inter Aneka Lestari Kimia land covering an area of 42.380 sqm and building at Jl. Raya Serang Km 24,5, Sentul Jaya, Balaraja Tangerang. Furthermore, based on Sales and Purchases Agreement Number 53/2010 dated March 3, 2010 from Notary of Sakti Lo, SH, the Company sold to PT Bumitangerang Mesindotama land covering an area of 1.800 m2 and building at Jl. Dipati Unus, Cibodas, Banten. Based on sale and purchases agreement Number 54/2010 dated March 3, 2010 under Notary of Sakti Lo,SH, the Company also sold to PT Bumitangerang Mesindotama land covered 21.049 sqm and building at Jl. Dipati Unus, Cibodas, Banten.
Terkait dengan transaksi tersebut, manajemen telah meminta pendapat hukum dari Kantor Konsultan Hukum SS&R Legal Consultants dengan mempertimbangkan pendapat dari Konsultan Hukum SS&R Legal Consultants No. 125/SSR/AS/III/2012 tanggal 27 Maret 2012, manajemen berkeyakinan bahwa transaksi tersebut di atas bukan merupakan transaksi material sebagaimana dimaksud dalam peraturan Bapepam-LK No. IX.E.2 dan bukan pula termasuk dalam kategori transaksi afiliasi dan transaksi yang mengandung benturan kepentingan sebagaimana dimaksud dalam peraturan Bapepam-LK No. IX.E.1.
Related with the transaction, management has requested a legal opinion from the Legal Office of the SS&R Legal Consultants to consider the opinion of the SS&R Legal Consultants No. 125/SSR/AS/III/2012 dated March 27, 2012, management believes that the above transaction is not a material transaction as referred to in Bapepam-LK. IX.E.2 nor included in the category of affiliate transactions and transactions that conflict of interest as stipulated in Bapepam-LK. IX.E.1.
d1/March 29, 2012
30
paraf:
PT INDO ACIDATAMA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, serta 1 Januari 2010/31 Desember 2009 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) Rincian masing-masing penjualan adalah sebagai berikut: 2011 Cibodas Rp
perties
ciation
Sales
Properti Investasi Tanah Bangunan Aset yang Tidak Digunakan Mesin dan Peralatan Akumulasi Depresiasi Bangunan Mesin dan Peralatan Nilai Tercatat Dampak Perpajakan PPh Pasal 4 (2) PPh Pasal 19 Jumlah Dampak Perpajakan Harga Jual Laba (Rugi) Penjualan
Details of sales is as follows: 2010 Balaraja Rp
Cibodas Rp
7,734,650
PT INDO ACIDATAMA Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2011 and 2010, and January 1, 2010/December 31, 2009 (In Thousand Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Total Rp
--
7,997,150 16,242,908
19,071,000 17,378,201
27,068,150 33,621,109
--
1,860,170
28,117
1,888,287
--7,734,650
(12,192,654) (1,712,111) 12,195,463
(10,680,493) (25,454) 25,771,371
(22,873,147) (1,737,565) 37,966,834
593,358 -593,358 5,524,750 (2,803,258)
1,271,348 1,133,211 2,404,559 19,421,650 4,821,628
1,721,733 4,548,928 6,270,661 24,000,000 (8,042,032)
2,993,081 5,682,139 8,675,220 43,421,650 (3,220,404)
12. Fixed Assets
12. Aset Tetap 31 Des 2010/ Dec 31, 2010 Rp Nilai Perolehan Pemilikan Langsung Tanah Bangunan Mesin dan Peralatan Kendaraan Laboratorium Inventaris Kantor Unit Pengolahan Limbah Aset Dalam Penyelesaian Mesin dan Peralatan Sistem Informasi Manajemen Akumulasi Penyusutan Pemilikan Langsung Bangunan Mesin dan Peralatan Kendaraan Laboratorium Inventaris Kantor Unit Pengolahan Limbah Nilai Tercatat
d1/March 29, 2012
Investment Properties Land Building Unused Assets Machineries and Equipments Accumulated Depereciation Building Machineries and Equipments Carrying Value Tax Effect Income Tax Art 4 (2) Income Tax Art 19 Total Tax Effects Selling Price Gain (Loss) on Sales
Penambahan/ Pengurangan/ Reklasifikasi/ Additions Deductions Reclassification/ Rp Rp Rp
11,550,982 8,693,368 215,506,649 7,547,870 1,218,498 2,818,329 12,259,138 259,594,834
--1,919,329 1,013,500 273,673 32,400 2,980 3,241,882
---1,383,802 ---1,383,802
---------
-534,467 260,129,301
1,243,199 117,167 4,602,248
--1,383,802
-(651,634) (651,634)
3,364,168 144,483,781 5,849,166 688,317 2,103,314 11,473,211 167,961,957 92,167,344
357,658 1,968,740 666,112 121,988 311,523 6,807,498 10,233,519
--1,139,209 ---1,139,209
31
--------
31 Des 2011/ Dec 31, 2011 Rp
11,550,982 8,693,368 217,425,978 7,177,568 1,492,171 2,850,729 12,262,118 261,452,914
Acquisition Cost Direct Ownership Land Buildings Machineries and Equipments Vehicles Laboratory Office Equipments Waste Processing Units
Construction in Progress Machineries and Equipments 1,243,199 -- Management Information System 262,696,113
3,721,826 146,452,521 5,376,069 810,305 2,414,837 18,280,709 177,056,267 85,639,848
Accumulated Depreciation Direct Ownership Buildings Machineries and Equipments Vehicles Laboratory Office Equipments Waste Processing Units Carrying Value
paraf:
PT INDO ACIDATAMA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, serta 1 Januari 2010/31 Desember 2009 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 1 Jan 2010/ 31 Des 2009/ Jan 1, 2010/ Dec 31, 2009 Rp Nilai Perolehan Pemilikan Langsung Tanah Bangunan Mesin dan Peralatan Kendaraan Laboratorium Inventaris Kantor Unit Pengolahan Limbah Aset Dalam Penyelesaian Sistem Informasi Manajemen Akumulasi Penyusutan Pemilikan Langsung Bangunan Mesin dan Peralatan Kendaraan Laboratorium Inventaris Kantor Unit Pengolahan Limbah Nilai Tercatat
Penambahan/ Pengurangan/ Reklasifikasi/ Additions Deductions Reclassification
Rp
Rp
Rp
31 Des 2010/ Dec 31, 2010
Rp Acquisition Cost Direct Ownership Land Buildings Machineries and Equipments Vehicles Laboratory Office Equipments Waste Processing Units
11,550,982 8,513,718 213,062,796 7,894,820 1,178,485 2,628,746 12,095,138 256,924,685
-179,650 2,443,853 -40,013 189,583 164,000 3,017,099
---346,950 ---346,950
---------
11,550,982 8,693,368 215,506,649 7,547,870 1,218,498 2,818,329 12,259,138 259,594,834
513,717 257,438,402
20,750 3,037,849
-346,950
---
Construction in Progress 534,467 Management Information System 260,129,301
3,012,671 135,552,011 5,218,298 582,106 1,778,669 10,960,013 157,103,768 100,334,635
351,497 8,931,770 736,090 106,211 324,645 513,198 10,963,411
--105,222 ---105,222
Pengurangan aset tetap merupakan penjualan aset tetap dengan rincian sebagai berikut:
Harga Jual Nilai Buku Laba (Rugi) Penjualan Aset Tetap
3,364,168 144,483,781 5,849,166 688,317 2,103,314 11,473,211 167,961,957 92,167,344
Accumulated Depreciation Direct Ownership Buildings Machineries and Equipments Vehicles Laboratory Office Equipments Waste Processing Units Carrying Value
Deduction on fixed assets represents sale of fixed assets as follows: 2010 Rp
468,632 (244,592) 224,040
225,864 (241,728) (15,864)
Selling Price Book Value Gain (Loss) on Sale of Fixed Assets
Depreciation expense during the current year is allocated as follows:
2011 Rp Beban Pokok Penjualan Beban Umum dan Administrasi (Catatan 26.b)
--------
2011 Rp
Beban penyusutan tahun berjalan dialokasikan sebagai berikut:
Total
PT INDO ACIDATAMA Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2011 and 2010, and January 1, 2010/December 31, 2009 (In Thousand Rupiah, Unless Otherwise Stated)
2010 Rp
9,255,882 977,637 10,233,519
9,902,676 1,060,735 10,963,411
Cost of Goods Sold General and Administrative Expenses (Note 26.b) Total
Tingkat penyelesaian atas aset dalam penyelesaian berupa mesin dan peralatan adalah berkisar antara 90% sampai 95%. Manajemen memperkirakan bahwa pada tahun 2012 aset tersebut telah siap digunakan.
Completion rates on assets in progress represent of machinery and equipment is between 90% to 95%. Management estimates in 2012 assets are ready to use.
Sistem informasi manajemen telah selesai pada akhir tahun 2011 dan telah mulai diimplementasikan dan direklasifikasi ke akun Aset Lain-lain (Catatan 14).
Management information system has completed at the end of 2011 and was reclassified as part of Other Assets account. (Note 14).
Perusahaan memiliki beberapa bidang tanah yang terletak di Jakarta dan Surakarta, Karanganyar dengan hak legal berupa Hak Guna Bangunan yang berjangka waktu 20 (dua puluh) sampai 30 (tiga puluh) tahun yang akan jatuh tempo tahun 2014 sampai 2038. Manajemen berpendapat tidak terdapat
The Company owns several lots of land located in Jakarta, Tangerang and Surakarta, Karanganyar with Building Rights Title for a period of 20 (twenty) to 30 (thirty) years which will expire in year 2014 to 2038. Management believes that there will be no difficulty in the extension of the landrights since all land
d1/March 29, 2012
32
paraf:
PT INDO ACIDATAMA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, serta 1 Januari 2010/31 Desember 2009 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT INDO ACIDATAMA Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2011 and 2010, and January 1, 2010/December 31, 2009 (In Thousand Rupiah, Unless Otherwise Stated)
masalah dengan perpanjangan hak atas tanah karena seluruh tanah diperoleh secara sah dan didukung dengan bukti pemilikan yang memadai.
were acquired legally and supported by sufficient evidence of ownership.
Aset tetap Perusahaan dijadikan sebagai jaminan perolehan pinjaman jangka pendek dan pinjaman jangka panjang (Catatan 15 dan 20).
Certain fixed assets are used as collateral for short and long term loans (Notes 15 and 20).
Aset tetap, kecuali tanah, telah diasuransikan terhadap risiko kebakaran, pencurian dan risiko lainnya dengan nilai pertanggungan sebesar USD 29,204,782 and Rp 15.236.100 pada tanggal 31 Desember 2011; USD 29,204,782 dan Rp 1.380.000 pada tanggal 31 Desember 2010; dan Rp 32.217.350 pada tanggal 1 Januari 2010/31 Desember 2009. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas aset yang dipertanggungkan.
Fixed assets, except for land, have been insured against fire, theft, and other possible risks with a sum insured of USD 29,204,782 and Rp 15,236,100 as of December 31, 2011; USD 29,204,782 and Rp 1,380,000 as of December 31, 2010; and Rp 32,217,350 as of January 1, 2010/December 31, 2009. Management believes that insurance coverage is adequate to cover possible losses on the assets insured.
Manajemen berpendapat tidak terdapat indikasi penurunan nilai aset tetap pada 31 Desember 2011 dan 2010, serta 1 Januari 2010/31 Desember 2009.
Management believes that there are no changes in circumstances that indicate significant impairment of fixed assets as of December 31, 2011 and 2010, and January 1, 2010/December 31, 2009.
13. Aset yang Tidak Digunakan dalam Usaha 31 Des 2010/ Dec 31, 2010 Rp Nilai Perolehan Pemilikan Langsung Mesin dan Peralatan Akumulasi Penyusutan Pemilikan Langsung Mesin dan Peralatan Nilai Tercatat
2,754,827 2,754,827
Akumulasi Penyusutan Pemilikan Langsung Mesin dan Peralatan Nilai Tercatat
d1/March 29, 2012
---
Pengurangan/ Reklasifikasi/ 31 Des 2011/ Deductions Reclassification Dec 31, 2011 Rp Rp Rp
475,420 475,420
---
2,279,407 2,279,407
Acquisition Cost Direct Ownership Machineries and Equipments Accumulated Depreciation
2,620,835 2,620,835
85,716 85,716
427,144 427,144
---
2,279,407 2,279,407
133,992
1 Jan 2010/ 31 Des 2009/ Jan 1, 2010/ Dec 31, 2009 Rp Nilai Perolehan Pemilikan Langsung Mesin dan Peralatan
Penambahan/ Additions Rp
13. Unutilized Assets in Operations
--
Penambahan/ Additions
Rp
Direct Ownership Machineries and Equipments Carrying Value
Pengurangan/ Reklasifikasi/ 31 Des 2010/ Deductions Reclassification Dec 31, 2010
Rp
Rp
Rp Acquisition Cost
4,643,114 4,643,114
---
1,888,287 1,888,287
---
2,754,827 2,754,827
Direct Ownership Machineries and Equipments Accumulated Depreciation
4,279,847 4,279,847
78,553 78,553
1,737,565 1,737,565
363,267
---
2,620,835 2,620,835 133,992
33
Direct Ownership Machineries and Equipments Carrying Value
paraf:
PT INDO ACIDATAMA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, serta 1 Januari 2010/31 Desember 2009 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) Pengurangan aset yang tidak digunakan dalam usaha merupakan penjualan aset tetap dengan rincian sebagai berikut:
PT INDO ACIDATAMA Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2011 and 2010, and January 1, 2010/December 31, 2009 (In Thousand Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Deduction of unutilized assets in operations represents sale of fixed assets with the details as follows:
2011 Rp Harga Jual Nilai Buku Laba Penjualan
Sales Price Book Value Gain on Sale
90,909 (48,276) 42,633
Beban penyusutan aset tetap yang tidak digunakan masingmasing sebesar Rp 85.716 dan Rp 78.553 pada 31 Desember 2011 dan 2010 dicatat sebagai beban penyusutan aset tidak digunakan.
Depreciation expenses of unutilized asset in operation amounting to Rp 85,716 dan Rp 78,553 as of December 31, 2011 and 2010, respectively, are recorded as depreciation expenses of unutilized assets.
14. Other Assets
14. Aset Lain-lain
Beban Tangguhan Pengurusan Legal Hak atas Tanah Aset Tidak Berwujud - Piranti Lunak Lain-lain Total
2011 Rp
2010 Rp
1,838,763 651,634 -2,490,397
1,912,241 -346,774 2,259,015
Aset tidak berwujud berupa piranti lunak komputer merupakan reklasifikasi dari akun Aset Tetap - Aset Dalam Penyelesaian (Catatan 12).
1 Jan 2010/ 31 Des 2009/ Jan 1, 2010/ Dec 31, 2009 Rp 1,985,719 -361,720 2,347,439
Intangible assets represent of computer software is a reclassification of accounts Fixed Assets - Construction in Progress (Note 12).
15. Short Term Loans
15. Pinjaman Jangka Pendek
2011 Rp PT Bank Internasional Indonesia Tbk (2011: Rp 24.074.490 dan USD 900,000.00; 2010: Rp 5.979.562; 2009: Rp 23.380.322 dan USD 680,549.50) The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited (2011: USD 2,236,718.85; 2010: USD 7,946,728.00; 2009: USD 8,396,796.54) Total
a.
2010 Rp
32,235,690
5,979,562
20,282,567 52,518,257
71,449,031 77,428,593
PT Bank Internasional Indonesia Tbk Berdasarkan Surat Penawaran Kredit Nomor 2009.394/DIRECTOR6-CR4-Solo tanggal 27 Oktober 2009 yang telah mengalami perubahan yaitu Perubahan Perjanjian Kredit Nomor: 94/PpjPK/Korporasi-Solo/2011 tanggal 20 September 2011. Perusahaan mendapat fasilitas dari PT Bank Internasional Indonesia Tbk (BII) sebagai berikut:
d1/March 29, 2012
Deferred Charges of Legal Permits for Landrights Intangible Assets - Computer Software Others Total
1 Jan 2010/ 31 Des 2009/ Jan 1, 2010/ Dec 31, 2009 Rp PT Bank Internasional Indonesia Tbk (2011: Rp 24,074,490 and USD 900,000; 2010: Rp 5.979.562; 2009: Rp 23.380.322 and USD 680,549.50) 29,777,487 The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited (2011: USD 2,236,718.85; 2010: USD 7,946,728.00; 2009: USD 8,396,796.54) 78,929,887 Total 108,707,374
a. PT Bank Internasional Indonesia Tbk Based on “offering letter” Number 2009.394/DIRECTOR6CR4-Solo dated October 27, 2009 which has been amended based on Amendment Credit Agreement Number: 94/PpjPK/Korporasi-Solo/2011 dated September 20, 2011. The Company obtained facility from PT Bank Internasional Indonesia Tbk (BII) as follows: 34
paraf:
PT INDO ACIDATAMA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, serta 1 Januari 2010/31 Desember 2009 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) (i). Pinjaman Rekening Koran Plafon : Rp 7.500.000 Tingkat Bunga : 10,5% per tahun Jangka Waktu : 10 bulan Tujuan : Cadangan modal kerja
(i). Overdraft Maximum limit Interest Period Purpose
Perusahaan telah menggunakan fasilitas ini masingmasing sebesar Rp 7.074.490, Rp 5.979.562 dan Rp 3.280.322 per 31 Desember 2011 dan 2010, serta 1 Januari 2010/31 Desember 2009. : : : :
(ii). Revolving Promissory Notes 1
Rp 26.500.000 10,5% per tahun 10 bulan Cadangan modal kerja
Maximum limit Interest Period Purpose
Pada 31 Desember 2011 dan 2010, serta 1 Januari 2010/31 Desember 2009, saldo fasilitas yang digunakan masing-masing adalah sebesar Rp 17.000.000, nihil dan nihil.
: Rp 26,500,000 : 10.5% per annum : 10 months : Working capital reserve
As of December 31, 2011 and 2010, and January 1, 2010/December 31, 2009, the outstanding balance of this facility are Rp 17,000,000, nil and nil, respectively.
(iii). Pinjaman Promes Berulang 2 Plafon Tingkat Bunga Jangka Waktu Tujuan
: Rp 7,500,000 : 10.5% per annum : 10 months : Working capital reserve
The Company have used this facility amounting to Rp 7,074,490, Rp 5,979,562 and Rp 3,280,322 as of December 31, 2011 and 2010, and January 1, 2010/December 31, 2009, respectively.
(ii). Pinjaman Promes Berulang 1 Plafon Tingkat Bunga Jangka Waktu Tujuan
PT INDO ACIDATAMA Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2011 and 2010, and January 1, 2010/December 31, 2009 (In Thousand Rupiah, Unless Otherwise Stated)
(iii). Revolving Promissory Notes 2
: USD 3,630,000 : 6% per tahun : 10 bulan : Cadangan modal kerja
Maximum limit Interest Period Purpose
: USD3,630,000 : 6% per annum : 10 months : Working capital reserve
Pada 31 Desember 2011 dan 2010, serta 1 Januari 2010/31 Desember 2009, saldo fasilitas yang digunakan masing-masing adalah sebesar USD 900,000, nihil dan nihil.
As of December 31, 2011 and 2010, and January 1, 2010/December 31, 2009, the outstanding balance of this facility are USD 900,000, nil and nil, respectively.
Fasilitas-fasilitas tersebut dijamin dengan tanah dan bangunan berupa pabrik di Jl. Desa Kemiri Kec. Kebakkramat Karanganyar, Mesin-mesin Ethanol, Acetic Acid, Ethyl Acetate, Mesin Fertilizer dari Jerman tahun 2006 (Catatan 12), dan piutang minimal senilai Rp 39.000.000 (Catatan 5).
These facilities are pledged with land and building in Jl. Desa Kemiri Kec. Kebakkramat Karanganyar, Machine for Ethanol, Acetic Acid, Ethyl Acetate, Fertilizer Machine from Germany year 2006 (Note 12), account receivable with minimum amount of Rp 39,000,000 (Note 5).
Perusahaan harus menjaga rasio keuangan sebagai berikut: Current ratio minimum 125% Leverage maksimum 200%
The Company has to maintain financial ratio as follows: Current ratio minimum 125% Leverage maximum 200%
b.
The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited (HSBC) Pada tanggal 27 Juli 2005, Perusahaan dengan The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited (HSBC) menandatangani Corporate Facility Agreement No. SEM/050433/U/050708 yang telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir berdasarkan Corporate Facility Agreement No. JAK/110448/U/110524 tanggal 6 Juni 2011. Perusahaan memperoleh fasilitas sebagai berikut:
b. The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited (HSBC) On July 27, 2005, the Company and The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited (HSBC) had signed Corporate Facility Agreement No. SEM/050433/U/050708 which has been amended based on Corporate Facility Agreement No. JAK/110448/U/110524 dated June 6, 2011 The Company obtained corporate facility which consists of:
(i). Fasilitas Combined Limit sebesar USD 13,000,000 yang terbagi atas: a. Clean Import Loan 1 Plafon ::USD 5,000,000 Tingkat Bunga : 6% dibawah Best Lending Rate Akhir tahun (floating)
(i). Combined Limit Facility amounting to USD 13,000,000 which consists of: a. Clean Import Loan 1 Maximum limit : USD 5,000,000 Interest : 6% under Best Lending Rate ending year (floating)
d1/March 29, 2012
35
paraf:
PT INDO ACIDATAMA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, serta 1 Januari 2010/31 Desember 2009 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) Jangka Waktu : Maksimal 120 hari Tujuan : Membiayai pembelian bahan baku tetes tebu
PT INDO ACIDATAMA Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2011 and 2010, and January 1, 2010/December 31, 2009 (In Thousand Rupiah, Unless Otherwise Stated) Period Purpose
b. Clean Import Loan 2 Plafon : USD 13,000,000 Tingkat Bunga : 6% dibawah Best Lending Rate Akhir tahun (floating) Jangka Waktu : Maksimal 210 hari Tujuan : Membiayai pembelian bahan baku tetes tebu
: 120 days maximum : Purchase of raw material molasses
b. Clean Import Loan 2 Maximum limit : USD13,000,000 Interest : 6% under Best Lending Rate ending year (floating) Period : 210 days maximum Purpose : Purchase of raw material molasses
(ii). Overdraft a. Pinjaman Rekening Koran I Plafon : USD 500,000 Tingkat Bunga : 4,75% dibawah Best Lending Rate Akhir tahun (floating) Jangka Waktu : Maksimal 30 hari Tujuan : Modal kerja jangka pendek
(ii). Treasury Facility a. Overdraft I Maximum limit Interest
b. Pinjaman Rekening Koran II Plafon : Rp 4,500,000 Tingkat Bunga : 1,25% dibawah Best Lending Rate Akhir tahun (floating) Jangka Waktu : Maksimal 30 hari Tujuan : Modal kerja jangka pendek
b. Overdraft II Maximum limit Interest
Period Purpose
Period Purpose
Penggunaan fasilitas over draft di atas tidak boleh melebihi USD 500,000.
: USD 500,000 : 4.75% under Best Lending Rate ending year (floating) : Maximum 30 Days : Short term working capital : Rp 4,500,000 : 1.25% under Best Lending Rate ending year (floating) : Maximum 30 Days : Short term working capital
Draw down of above combined limit facility at maximum limit of USD 500,000.
(iii). Fasilitas Treasury Plafon : USD 500,000 Jangka Waktu: 1 Tahun Tujuan : Hedging mata uang asing melalui transaksi spot, forward, dan option
(iii). Treasury Facility Maximum limit Period Purpose
: USD 500,000 : 1 Year : Hedging of foreign currency throught spot, forward and option transaction
Fasilitas-fasilitas tersebut dijamin dengan fiduciary transfer persediaan sebesar USD 13,000,000 dan fiduciary transfer terhadap mesin (storage tanks dan storage pits) senilai Rp 6.461.050 (Catatan 7 dan 11).
These facilities are secured by fiduciary transfer of inventories amounted to USD 13,000,000 and fiduciary transfer of machineries (storage tanks and storage pits) at a value of Rp 6,461,050 (Notes 7 and 11).
Dalam perjanjian kredit disebutkan bahwa Perusahaan terikat dengan beberapa batasan antara lain, Perusahaan harus mendapat persetujuan terlebih dahulu dari HSBC untuk: 1. Membuat perjanjian hipotek, penjaminan, menggadaikan tanah atau aset, aset atau pendapatan yang sekarang maupun yang akan diperoleh. 2. Menerima pinjaman dalam bentuk apapun kecuali pinjaman yang berhubungan dengan perjanjian ini dan yang berhubungan dengan kegiatan operasional Perusahaan sehari-hari. 3. Membuat atau memperpanjang pinjaman kepada pihak lain kecuali yang berhubungan dengan kegiatan operasional Perusahaan sehari-hari.
The loan agreement states that the Company is bound under several restrictions, among others and the Company must obtain prior approval from HSBC to perform the following matters: 1. Engage in mortgage agreement, collateralize, and pledge its land or assets or current revenue or future expected revenue as securities. 2. Receive loan in any kind or form except for loan related agreement and Company’s daily operations.
d1/March 29, 2012
3. Engage or extend the loan to other parties unless related to Company’s daily operations.
36
paraf:
PT INDO ACIDATAMA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, serta 1 Januari 2010/31 Desember 2009 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) Perusahaan telah menggunakan fasilitas clean import/tank finance dari HSBC masing-masing sebesar USD 2,236,718.85 (setara dengan Rp 20.282.567), USD 7,946,728 (setara dengan Rp 71.449.031) dan USD 8,396,796.54 (setara dengan Rp 78.929.887) pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, serta 1 Januari 2010/31 Desember 2009.
PT INDO ACIDATAMA Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2011 and 2010, and January 1, 2010/December 31, 2009 (In Thousand Rupiah, Unless Otherwise Stated)
The Company has utilized clean import/tank finance facility from HSBC amounted USD 2,236,718.85 (equivalent to Rp 20,282,567), USD 7,946,728 (equivalent to Rp 71,449,031) and USD 8,396,796.54 (equivalent to Rp 78,929,887) as of December 31, 2011 and 2010, and January 1, 2010/December 31, 2009, respectively.
16. Commercial Papers
16. Surat Berharga Komersial Akun ini merupakan surat berharga komersial diterbitkan oleh Perusahaan dengan PT Bakrie Sekuritas sebagai arranger (agen) untuk jangka waktu 3 (tiga) bulan dan tingkat bunga diskonto sebesar 20,75% per tahun.
This account represents commercial papers issued by the Company arranged by PT Bakrie Sekuritas (acted as agent), with term of maturity for 3 (three) months and annual discount rate at 20.75%.
Surat berharga ini telah jatuh tempo pada tanggal 10 Pebruari 1996 dan berdasarkan hasil negosiasi dalam tahun 1997 antara Manajemen dengan pihak arranger (agen), Perusahaan hanya diwajibkan untuk melunasi pokok pinjaman sejak tanggal jatuh tempo. Namun sejak tahun 1998 sampai dengan tanggal neraca pihak arranger maupun pemegang surat berharga belum menghubungi Perusahaan untuk membicarakan penyelesaian atas surat berharga komersial tersebut.
These commercial papers matured on February 10, 1996 and based on the result of the negotiation between the Management and the arranger (the agent) in 1997, the Company is obliged to pay only the principal portion of the commercial papers on the date of maturity. However, from 1998 until the reporting date, the arranger and commercial paper holders have not contacted the Company to discuss the settlement of the said commercial papers. 17. Accounts Payable
17. Hutang Usaha a.
Berdasarkan Pelanggan
CV Sumber Makmur CV Asia PT Bara Abadi PA Rajawali Ind. PT Asia Prima Packaging PT Supratik Surya Mas PLN UPJ Palur PT Muncul Jaya PT Panca Kusuma Raya PT Bara Indo Prima PT Perkebunan Nusantara XI PT Gunung Emas Abadi Agung Jaya PT Sami Jaya PT Kadujaya Perkasa Samudra Surya Perkasa CV Eka Panca Mas CV Mukti Putra Wahyu PT Litamas Aji Niaga Eagle Burgman Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 200 juta) Total
d1/March 29, 2012
a.
2011 Rp
2010 Rp
1,467,791 1,337,842 874,390 544,112 521,463 365,165 297,950 296,667 241,087 226,314 116,325 23,856 5,275 --------2,339,515 8,657,752
-289,710 -484,616 ------404,928 842,439 -1,423,122 885,599 162,060 152,537 ----1,809,795 6,454,806
37
By Customers 1 Jan 2010/ 31 Des 2009/ Jan 1, 2010/ Dec 31, 2009 Rp -589,773 -1,493,182 --------588,489 2,156,083 -598,175 565,178 1,509,696 548,909 258,498 222,416 1,918,011 10,448,410
CV Sumber Makmur CV Asia PT Bara Abadi PA Rajawali Ind. PT Asia Prima Packaging PT Supratik Surya Mas PLN UPJ Palur PT Muncul Jaya PT Panca Kusuma Raya PT Bara Indo Prima PT Perkebunan Nusantara XI PT Gunung Emas Abadi Agung Jaya PT Sami Jaya PT Kadujaya Perkasa Samudra Surya Perkasa CV Eka Panca Mas CV Mukti Putra Wahyu PT Litamas Aji Niaga Eagle Burgman Others (each below of Rp 200 million) Total
paraf:
PT INDO ACIDATAMA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, serta 1 Januari 2010/31 Desember 2009 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) b.
Berdasarkan Mata Uang
b. By Currencies
2011 Rp Rupiah Mata Uang Asing US Dolar (2011: USD 82,635.70; 2010: USD 61,602.31; 2009: USD 9,891.75) EUR (2011: EUR 2,325.00; 2009: EUR 11,687.79) Yen (2011: Yen 176,700.00) Total
a.
Kepada
7,860,480
5,900,940
10,197,529
749,341 27,293 20,639 8,657,752
553,866 --6,454,806
92,983 157,898 -10,448,410
18. Transactions and Balances with Related Parties
Transaksi-transaksi dan saldo dengan pihak berelasi terutama terdiri dari piutang usaha dan penjualan.
2011
2010
Rp
Rp
252,486 60,000 312,486
294,605 -294,605
Penjualan PT Sama Mandiri PT Sari Warna Asli Textile Industry Total
1,138,145 248,028 1,386,173
920,886 209,358 1,130,244
Rupiah Foreign Exchange US Dolar (2011: USD 82,635.70; 2010: USD 61,602.31; 2009: USD 9,891.75) EUR (2011: EUR 2,325.00; 2009: EUR 11,687.79) Yen (2011: Yen 176,700.00) Total
Purchases of raw and indirect materials, both from local and foreign suppliers, have credit terms ranging from 30 to 60 days.
Pihak-pihak
Piutang Usaha PT Sama Mandiri PT Sari Warna Asli Textile Industri Total
b.
1 Jan 2010/ 31 Des 2009/ Jan 1, 2010/ Dec 31, 2009 Rp
2010 Rp
Jangka waktu kredit atas pembelian bahan baku dan bahan pembantu, baik dari pemasok dalam maupun luar negeri, berkisar 30 sampai 60 hari.
18. Saldo Transaksi Berelasi
PT INDO ACIDATAMA Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2011 and 2010, and January 1, 2010/December 31, 2009 (In Thousand Rupiah, Unless Otherwise Stated)
a.
1 Jan 2010/ 31 Des 2009/ Jan 1, 2010/ Dec 31, 2009 Rp 220,938 76,342 297,280
Sifat Pihak Berelasi
Transactions and balances with related parties mainly consist of accounts receivable and sales.
Persentase Terhadap Jumlah Aset/Penjualan/ Percentage to Total Assets/Sales 2011 2010 1 Jan 2010/ 31 Des 2009/ Jan 1, 2010/ Dec 31, 2009 % % % 0.0699 0.0166 0.0865
0.0809 -0.0809
0.2938 0.0640 0.3579
0.2686 0.0611 0.3296
b.
0.0534 0.0185 0.0719
Accounts Receivable PT Sama Mandiri PT Sari Warna Asli Textile Industri Total Sales PT Sama Mandiri PT Sari Warna Asli Textile Industry Total
Nature of Related Parties
Pihak Berelasi/ Related Parties
Hubungan dengan Perusahaan/ Relationship
Sifat Saldo Akun/Transaksi/ Nature of Account Balance/Transaction
PT Sama Mandiri
Dalam pengendalian yang sama/ Under common control entity Dalam pengendalian yang sama/ Under common control entity
Penjualan Barang Jadi/ Sale of Finished Goods Penjualan Barang Jadi/ Sale of Finished Goods
PT Sari Warna Asli Textile
d1/March 29, 2012
38
paraf:
PT INDO ACIDATAMA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, serta 1 Januari 2010/31 Desember 2009 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT INDO ACIDATAMA Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2011 and 2010, and January 1, 2010/December 31, 2009 (In Thousand Rupiah, Unless Otherwise Stated)
19. Biaya Yang Masih Harus Dibayar
Biaya Listrik Biaya Pengiriman Biaya Bunga Biaya Profesional Total
19. Accrued Expense
2011 Rp 1,205,117 321,108 186,369 60,000 1,772,594
2010 Rp 834,757 974,572 469,760 -2,279,089
1 Jan 2010/ 31 Des 2009/ Jan 1, 2010/ Dec 31, 2009 Rp 635,044 335,827 221,700 -1,192,571
20. Long Term Loans
20. Pinjaman Jangka Panjang
2011 Rp PT Bank Internasional Indonesia Tbk (2011: USD 2,359,818.79; 2010: USD 3,192,695.72; 2009: USD 3,956,177.46) The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited (2009: USD 1,040,000) Bagian Jangka Pendek PT Bank Internasional Indonesia Tbk (2011: USD 832,877.22; 2010: USD 832,877.16; 2009: USD 818,519.47) The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited (2009: USD 520,000) Bagian Jangka Panjang
a.
Electricity Expense Shipping Expense Interest Expense Professional Fee Total
2010 Rp
1 Jan 2010/ 31 Des 2009/ Jan 1, 2010/ Dec 31, 2009 Rp
21,398,835
28,705,528
37,188,068
-21,398,835
-28,705,528
9,776,000 46,964,068
7,552,530
7,488,399
7,694,083
-7,552,530 13,846,305
-7,488,399 21,217,129
4,888,000 12,582,083 34,381,985
PT Bank Internasional Indonesia Tbk Pinjaman ini merupakan pinjaman jangka panjang PT Bank Internasional Indonesia Tbk (BII) berdasarkan Surat Penawaran Kredit No. 2009.394/DIRECTOR6-CR4Solo tanggal 27 Oktober 2009 yang telah mengalami perubahan yaitu Perubahan Perjanjian Kredit Nomor: 94/PpjPK/Korporasi-Solo/2011 tanggal 20 September 2011, yaitu Pinjaman Berjangka 2 dengan plafond sebesar USD 2,568,038.05. Tingkat bunga untuk fasilitas ini adalah 6% per tahun dengan jangka waktu 5 tahun yang berakhir pada 30 Oktober 2014.
a.
PT Bank Internasional Indonesia Tbk (2011: USD 2,359,818.79; 2010: USD 3,192,695.56; 2009: USD 3,956,177.46) The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited (2009: USD 1,040,000) Short Term Portion PT Bank Internasional Indonesia Tbk (2011: USD 832,877.22; 2010: USD 832,877.16; 2009: USD 818,519.47) The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited (2009: USD 520,000) Long Term Portion
PT Bank Internasional Indonesia Tbk This loan represents long term loan to PT Bank Internasional Indonesia (BII) based on Credit Offering Letter No. 2009.394/DIRECTOR6-CR4-Solo dated October 27, 2009 has been amended based on Amendment Credit Agreement Number: 94/PpjPK/Korporasi-Solo/2011 dated September 20, 2011 Term Loan 2, with a maximum credit of USD 2,568,038.05. Interest rate for this facility is 6% per annum with a period of 5 years and will be due on October 30, 2014.
Pada 31 Desember 2011 dan 2010, serta 1 Januari 2010/31 Desember 2009, masing-masing saldo fasilitas kredit adalah USD 2,359,818.79 (setara dengan Rp 21.398.835), USD 3,192,695.56 (setara dengan Rp 28.705.528) dan USD 3,956,177.46 (setara dengan Rp 37,188,068) dengan bagian yang jatuh tempo satu tahun sebesar USD 825,414.27 (setara Rp 7.484.857), USD 832,877.16 (setara dengan Rp 7,488,399) dan USD 818,519.47 (setara dengan Rp 7.694.083).
On December 31, 2011 and 2010, and January 1, 2010/December 31, 2009, the outstanding balances of this credit facility are USD 2,359,818.79 (equivalent to Rp 21,398,835), USD 3,192,695.56 (equivalent to Rp 28.705.528) and USD 3,956,177.46 (equivalent to Rp 37,188,068) with its currrent portion of USD 825,414.27 (equivalent to Rp 7,484,857), USD 832,877.16 (equivalent to Rp 7,488,399) and USD 818,519.47 (equivalent to Rp 7,694,083).
Jaminan untuk pinjaman ini sama dengan jaminan pinjaman jangka pendek PT Bank Internasional Indonesia Tbk (Catatan 15.b).
The loan has the same security with the short term loan of PT Bank Internasional Indonesia Tbk (Note 15.b).
d1/March 29, 2012
39
paraf:
PT INDO ACIDATAMA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, serta 1 Januari 2010/31 Desember 2009 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) b.
The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Ltd (HSBC)
b.
PT INDO ACIDATAMA Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2011 and 2010, and January 1, 2010/December 31, 2009 (In Thousand Rupiah, Unless Otherwise Stated)
The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Ltd (HSBC)
Berdasarkan Corporate Facility Agreement No. JAK/080927/U/080627 Perusahaan mendapat fasilitas kredit reducing balance loan. Fasilitas ini berdasarkan perjanjian kredit No. JAK/080934/C/080627 dengan jumlah maksimum limit sebesar USD 1,300,000. Fasilitas ini adalah pendanaan atas penghentian kontrak forward. Tingkat bunga 4,9% (floating) dengan jangka waktu 3 tahun yang cicilan pembayaran setiap bulan mulai dari bulan Januari 2009.
Based on Corporate Facility Agreement No. JAK/080927/U/080627 the Company obtain reducing balance loan credit facility. This facility is based on loan agreement No. JAK/080934/C/080627 with maximum limi of USD 1,300,000. This facility is funding for forward contract termination. Interest rate of 4,9% (floating) with time period of 3 years to with monthtly repayment starting from January 2009.t
Pada tahun 2009, pinjaman ini dijamin dengan investasi properti pabrik Balaraja senilai Rp 32.600.000 (Catatan 11).
In 2009, this loan was secured by investment property Balaraja Factory amounting to Rp 32,600,000 (Note 11).
Pada tanggal 31 Desember 2009 sebesar USD 1,040,000 (setara dengan Rp 9.776.000) dengan bagian yang jatuh tempo satu tahun masing-masing sebesar USD 520,000 (setara dengan Rp 4.888.000). Pinjaman telah dilunasi pada tanggal 9 Juni 2010.
On December 31, 2009 the outstanding balances of the loan are USD 1,040,000 (equivalent to Rp 9,776,000) with its currrent portion of USD 520,000 (equivalent to Rp 4,888,000). Loan had been paid on June 9, 2010.
21. Liabilities on Employee Benefits
21. Liabilitas Imbalan Pasca Kerja Perusahaan mengakui Liabilitas manfaat karyawan sesuai dengan peraturan ketenagakerjaan yang berlaku. Liabilitas diestimasi atas imbalan kerja Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 telah dihitung oleh aktuaris independen PT Ricky Leonard Jasatama dan PT Rileos Pratama dengan laporannya masing-masing tanggal 29 Pebruari 2012, 8 Pebruari 2011 dan 1 Pebruari 2010.
The Company recognizes its employee benefits liabilities based on existing labor law. The balances of employee benefits liabilities for December 31, 2011, 2010 and 2009 are computed by independent actuary of PT Ricky Leonard Jasatama and PT Rileos Pratama with its reports dated February 29, 2012, February 28, 2011 and February 1, 2010, respectively.
Asumsi aktuaria yang digunakan dalam menentukan beban dan Liabilitas imbalan kerja pada tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut :
The actuarial assumptions used in measuring the expenses and employee benefit liabilities as of December 31, 2011, 2010 and 2009, are as follows :
Usia Pensiun Normal Tingkat Diskonto Estimasi Kenaikan Gaji di Masa Datang Tabel Mortalita Tingkat Pengunduran Diri Metode
55 Tahun/Years 2011: 6,5% per tahun/year; (2010 dan/and 2009: 10% per tahun/year) 9% per tahun/year Tabel Mortalita Indonesia 2/ Indonesian Mortality Table 2 5% x Tabel Mortalita/Mortality Table Projected Unit Credit
Rincian dari liabilitas diestimasi atas imbalan pasca kerja adalah sebagai berikut:
2011 Rp Nilai Kini Liabilitas Imbalan Pasti Keuntungan Aktuarial yang Belum Diakui Liabilitas Pada Tanggal Posisi Keuangan
d1/March 29, 2012
13,513,132 (87,745) 13,425,387
Normal Pension Age Discount Rate Estimates Future Salary Increase Mortality Table Resignation Rate Method
The details of post employment benefits liabilities are as follows:
2010 Rp 9,762,777 2,315,201 12,077,978
40
1 Jan 2010/ 31 Des 2009/ Jan 1, 2010/ Dec 31, 2009 Rp 9,241,979 4,734,111 13,976,090
Present Value of Benefits Obligation Unrecognized Actuarial Gain Liabilities at Financial Position Date
paraf:
PT INDO ACIDATAMA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, serta 1 Januari 2010/31 Desember 2009 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) Rekonsiliasi perubahan liabilitas pada tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut:
2011 Rp Liabilitas Awal Tahun Beban Imbalan Kerja Tahun Berjalan (Catatan 26.b) Pembayaran Imbalan Kerja Tahun Berjalan Liabilitas Akhir Tahun
12,077,978 1,703,353 (355,944) 13,425,387
Reconciliation of liabilities recognized as of December 31, 2011, 2010 and 2009 is as follows: 1 Jan 2010/ 31 Des 2009/ Jan 1, 2010/ Dec 31, 2009 Rp
2010 Rp 13,976,090 1,009,626 (2,907,738) 12,077,978
Rincian beban imbalan kerja tahun berjalan adalah sebagai berikut:
Beban Jasa Kini Beban Bunga Biaya Jasa Lalu - Non Vested Amortisasi Keuntungan Aktuarial Bersih Total
PT INDO ACIDATAMA Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2011 and 2010, and January 1, 2010/December 31, 2009 (In Thousand Rupiah, Unless Otherwise Stated)
13,353,121 1,016,486 (393,517) 13,976,090
Liabilities at the Beginning of the Year Current Year Employee Benefits Expense (Note 26.b) Payment of Current Year Employees Benefits Liabilities at the End of the Year
The details of current employee benefits expenses are as follows: 1 Jan 2010/ 31 Des 2009/ Jan 1, 2010/ Dec 31, 2009 Rp
2011 Rp
2010 Rp
733,439 760,732 315,387 (106,205) 1,703,353
512,185 787,490 -(290,049) 1,009,626
Current Service Cost Interest Expense Prior Service Cost - Non Vested Amortization of Net Actuarial Benefits Total
496,023 750,785 -(230,322) 1,016,486
22. Capital Stock
22. Modal Saham
Susunan pemegang saham Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, serta 1 Januari 2010/31 Desember 2009 adalah sebagai berikut: Total Saham (Lembar)/ Number of Shares
South East Unicorn Inc. PT Budhi Bersaudara Manunggal PT Kemiri Sarana Investama PT Trisetijo Manunggal Utama PT Dwidana Sakti Sekurindo PT Sarana Integritas Hartono Setyo (Komisaris) Biantoro Setijo (Komisaris) Masyarakat (masing-masing dibawah 5%) Total
d1/March 29, 2012
The composition of the Company’s shareholders on December 31, 2011 and 2010, and January 1, 2010/December 31, 2009 is as follows:
2011 dan/ and 2010 Persentase Kepemilikan/ Percentage of Ownership (%)
2,119,652,045 851,685,910
35.21 14.15 13.61 9.98 7.33 5.04 0.00 0.00 14.68 100.00
819,055,188 600,570,807 441,472,000 303,457,702 29,999 472 884,075,877 6,020,000,000
41
Jumlah/ Total
(Rp) 105,982,602 42,584,296 40,952,759 30,028,540 22,073,600 15,172,885 1,500 24 44,203,794 301,000,000
South East Unicorn Inc. PT Budhi Bersaudara Manunggal PT Kemiri Sarana Investama PT Trisetijo Manunggal Utama PT Dwidana Sakti Sekurindo PT Sarana Integritas Hartono Setyo (Commisioner) Biantoro Setijo (Commisioner) Public (each below 5%) Total
paraf:
PT INDO ACIDATAMA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, serta 1 Januari 2010/31 Desember 2009 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT INDO ACIDATAMA Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2011 and 2010, and January 1, 2010/December 31, 2009 (In Thousand Rupiah, Unless Otherwise Stated)
1 Januari 2010/ 31 Desember 2009/ January 1, 2010/ December 31, 2009 Total Saham Persentase Jumlah/ (Lembar)/ Kepemilikan/ Total Number of Shares Percentage of Ownership (%) (Rp) South East Unicorn Inc. PT Trisetijo Manunggal Utama PT Budhi Bersaudara Manunggal PT Kemiri Sarana Investama PT Dwidana Sakti Sekurindo Hartono Setyo (Komisaris) Biantoro Setijo (Komisaris) Masyarakat (masing-masing dibawah 5%) Jumlah
2,119,652,045 931,256,807 851,685,910 757,211,688 441,472,000 29,999 1,472 918,690,079 6,020,000,000
35.21 15.47 14.15 12.58 7.33 0.00 0.00 15.26 100.00
105,982,602 46,562,840 42,584,296 37,860,584 22,073,600 1,500 74 45,934,504 301,000,000
South East Unicorn Inc. PT Trisetijo Manunggal Utama PT Budhi Bersaudara Manunggal PT Kemiri Sarana Investama PT Dwidana Sakti Sekurindo Hartono Setyo (Commissioner) Biantoro Setijo (Commissioner) Public (each below 5%) Total
23. Additional Paid in Capital
23. Tambahan Modal Disetor Merupakan selisih antara nilai nominal saham dengan harga pasar saham pada saat penawaran saham kepada masyarakat, dikurangi dengan pembagian saham bonus pada tahun 1994. Perhitungannya adalah sebagai berikut:
This account represents the difference between par value and market price when offering the stocks to the public, deducted by the bonus stocks issued in 1994. The calculation is as follows :
Rp Penawaran 5.000.000 saham berdasarkan harga pasar Rp 3.500 Nilai 5.000.000 saham berdasarkan nilai nominal Rp 1.000 Agio saham Pembagian saham bonus: Setiap 10 saham mendapat 7 saham, Jumlah lembar saham bonus, 7 x 1.700.000 = 11.900.000 (@ Rp 1.000) Saldo agio saham
17,500,000 5,000,000 12,500,000
(11,900,000) 600,000
24. Sales
24. Penjualan 2011 Rp Ekspor Ethanol (Alkohol) Lokal Ethanol (Alkohol) Ethyl Acetate Acetic Acid (Asam Asetat) Pupuk Spiritus CO2 Tetes Total
d1/March 29, 2012
Offering 5,000,000 shares based on market priceRp 3,500 Value of 5,000,000 shares based on par value Rp 1,000 Premium on stock Distribution of bonus shares Every 10 shares obtained 7 shares total of bonus shares 7 x 1,700,000 = 11,900,000 (@ Rp 1,000) Total Additional Paid in Capital
2010 Rp
8,648,646 8,648,646
19,575,272 19,575,272
265,171,915 45,658,778 33,902,167 28,501,987 4,224,840 1,138,145 107,744 378,705,576 387,354,222
233,917,659 31,740,675 36,627,122 18,413,847 1,675,300 920,346 -323,294,949 342,870,221
42
Export Ethanol (Alkohol) Local Ethanol (Alkohol) Ethyl Acetate Acetic Acid (Asam Asetat) Fertilizer Spiritus CO2 Molases Total
paraf:
PT INDO ACIDATAMA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, serta 1 Januari 2010/31 Desember 2009 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) Penjualan yang melebihi 10% dari jumlah penjualan bersih masing-masing pada 31 Desember 2011 dan 2010 adalah sebagai berikut:
The details of sales that exceed 10% of total net sales for the years ended December 31, 2011 and 2010, respectively are as follows:
2011 Rp PT Karsavicta Satya PT Paramadya Madyana PT Nippon Shokubai Indonesia Lain-lain (masing-masing di bawah 10%) Total
PT INDO ACIDATAMA Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2011 and 2010, and January 1, 2010/December 31, 2009 (In Thousand Rupiah, Unless Otherwise Stated)
2010 Rp
140,037,750 55,354,500 47,347,987 144,613,985 387,354,222
25,480,000 133,340,000 54,883,098 129,167,123 342,870,221
Perusahaan melakukan penjualan sebesar Rp 1.386.173 dan Rp 1.130.244 kepada pihak berelasi (Catatan 18.a) untuk tahuntahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010.
PT Karsavicta Satya PT Paramadya Madyana PT Nippon Shokubai Indonesia Others (each below 10%) Total
The Company has related party sales amounting to Rp 1,386,173 and Rp 1,130,244 (Note 18.a) for the years ended December 31, 2011 and 2010. 25. Cost of Goods Solds
25. Beban Pokok Penjualan 2011 Rp
2010 Rp
143,776,718 116,003,957 259,780,675 (100,143,004) 159,637,671
147,973,291 174,139,677 322,112,968 (143,776,718) 178,336,250
2,237,592 83,359,400 245,234,663
3,288,351 62,161,022 243,785,623
1,486,121 (1,724,948) 244,995,836
1,459,698 (1,486,121) 243,759,200
Direct Labor Manufacturing Cost Total Production Cost Work in Process Beginning Balance Ending Balance Cost of Goods Manufactured
Persediaan Barang Jadi Persediaan Awal Pembelian Persediaan Akhir Beban Pokok Penjualan
11,492,549 50,232,791 (12,212,979) 294,508,197
5,083,389 37,688,273 (11,492,549) 275,038,313
Finished Goods Beginning Balance Purchase Ending Balance Cost of Goods Sold
Beban Pokok Penjualan Tetes Total
5,239,821 299,748,018
-275,038,313
Cost of Goods Sold of Molasses Total
Pemakaian Bahan Baku Persediaan Awal Pembelian Tersedia untuk Dijual Persediaan Akhir Jumlah Pemakaian Upah Langsung Biaya Pabrikasi Jumlah Biaya Produksi Persediaan Barang dalam Proses Persediaan Awal Persediaan Akhir Beban Pokok Produksi
Pembelian yang melebihi 10% masing-masing pada 31 Desember 2011 dan 2010 adalah sebagai berikut:
The details of purchases that are more than 10% as of December 31, 2011 and 2010, respectively, are as follows:
2011 Rp
PT Perkebunan Nusantara XI PT Perkebunan Nusantara X PT Padi Hijau Buana PT Kebon Agung PT Perkebunan Nusantara IX Lain-lain (masing-masing di bawah 10%) Total
d1/March 29, 2012
Usage of Raw Material Beginning Balance Purchases Available for Sale Ending Balance Total Usage
2010 Rp
36,149,612 23,001,764 50,232,791 18,064,319 24,423,855 14,364,408 166,236,748
76,453,026 39,582,426 37,216,763 24,243,611 14,239,051 20,093,073 211,827,950
43
PT Perkebunan Nusantara XI PT Perkebunan Nusantara X PT Padi Hijau Buana PT Kebon Agung PT Perkebunan Nusantara IX Others (each below 10%) Total
paraf:
PT INDO ACIDATAMA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, serta 1 Januari 2010/31 Desember 2009 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
26. Selling, General and Administrative Expenses
26. Beban Penjualan, Umum dan Administrasi
a.
Beban Penjualan
a. Selling Expenses 2011 Rp
Ekspor dan Pengangkutan Operasional Pupuk Kemasan Drum Gaji dan Tunjangan Promosi Perjalanan Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 200 juta) Total
b.
2010 Rp
5,157,110 4,030,433 1,813,501 879,700 733,865 466,286 697,017 13,777,912
Beban Umum dan Administrasi
6,027,793 3,328,528 1,011,931 1,472,834 426,190 492,128 2,088,435 14,847,839
2010 Rp
19,733,637 2,936,194 1,703,353 1,479,108 1,629,582 977,637 972,000 930,538 888,457 660,980 461,806 427,616 427,335 242,211 956,505 34,426,959
17,671,017 3,271,216 1,009,626 849,187 999,278 1,060,735 883,000 889,269 475,910 520,111 233,850 494,118 596,619 379,663 272,061 29,605,660
Perusahaan melakukan perjanjian jual beli tetes dengan PT Kebon Agung, PT Perkebunan Nusantara IX, PT Perkebunan Nusantara X dan PT Perkebunan Nusantara XI. Perusahaan mendapat kontrak pembelian tetes sebanyak 120.500 ton and 113.500 ton untuk panen selama tahun 2011 dan 2010.
The Company entered into molasses purchase agreement with PT Kebon Agung, PT Perkebunan Nusantara IX, PT Perkebunan Nusantara X, and PT Perkebunan Nusantara XI. The Company received molasses purchase contracts for 120,500 tons and 113,500 tons during 2011 and 2010.
28. Subsequents Event
28. Peristiwa Setelah Tanggal Neraca Perusahaan melakukan perjanjian jual beli tetes dengan PT Kebon Agung, PT Perkebunan Nusantara IX, PT Perkebunan Nusantara X dan PT Perkebunan Nusantara XI. Perusahaan mendapat kontrak pembelian tetes sebanyak 140.000 ton untuk panen selama tahun 2012.
Salary and Fringe Benefits Office Supplies Employee Benefits (Note 21) Repairs and Maintenance Product Development Depreciation of Fixed Assets (Note 12) Rental Travel Professional Fee Medical Entertainment and Representation Postage, Telephone and Facsimile Donation Tax and License Others (each below of Rp 200 million) Total
27. Agreements
27. Perikatan
d1/March 29, 2012
Export and Transportation Fertilizer Operations Drum Package Salary and Fringe Benefits Promotion Travel Others (each below of Rp 200 million) Total
b. General and Administrative Expenses 2011 Rp
Gaji dan Tunjangan Perlengkapan Kantor Imbalan Kerja (Catatan 21) Perbaikan dan Pemeliharaan Pengembangan Produk Penyusutan Aset Tetap (Catatan 12) Sewa Perjalanan Dinas Jasa Profesional Kesehatan Jamuan dan Representasi Pos, Telepon, Faksimili dan Listrik Sumbangan Pajak dan Perijinan Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 200 juta) Total
PT INDO ACIDATAMA Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2011 and 2010, and January 1, 2010/December 31, 2009 (In Thousand Rupiah, Unless Otherwise Stated)
The Company entered into molasses purchase agreement with PT Kebon Agung, PT Perkebunan Nusantara IX, PT Perkebunan Nusantara X, and PT Perkebunan Nusantara XI. The Company received molasses purchase contracts for 140,000 tons during 2012. 44
paraf:
PT INDO ACIDATAMA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, serta 1 Januari 2010/31 Desember 2009 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT INDO ACIDATAMA Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2011 and 2010, and January 1, 2010/December 31, 2009 (In Thousand Rupiah, Unless Otherwise Stated)
29. Earnings per Share
29. Laba per Saham Perhitungan laba per saham dalam Rupiah penuh adalah sebagai berikut:
Earnings per share is calculated in full Rupiah amount as follows:
2011 Rp
Laba Tahun Berjalan Rata-rata Tertimbang Saham Laba per Saham Dasar (dalam Rupiah Penuh)
2010 Rp
23,987,816 6,020,000,000 3.98
9,830,269 6,020,000,000 1.63
Income for the Year Average Weighted Shares Total Basic Earning Per Share (In Full Rupiah)
3.98
1.63
Diluted Earning Per Share (In Full Rupiah)
Laba per Saham Dilusian (dalam Rupiah Penuh)
Pada setiap tanggal pelaporan, tidak ada efek berpotensi saham yang dapat menimbulkan pengaruh dilusi pada laba bersih per saham Perusahaan.
As of each reporting date, there were no dilutive potential ordinary shares that would give rise to a dilution of net income per share of the Company.
30. Assets and Liabilities in Foreign Currencies
30. Aset dan Liabilitas dalam Mata Uang Asing 2011 EUR Aset Kas dan Bank Piutang Usaha Total Liabilitas Pinjaman Jangka Pendek Hutang Usaha Pinjaman Jangka Panjang Total Total Bersih `
GBP
USD
RMB
SGD
Setara/ Equivalent Rp
Yen
1,220.04 -1,220.04
1,885.00 -1,885.00
170,879.69 2,247,145.03 2,418,024.72
3,103.89 -3,103.89
2,366.97 -2,366.97
---
1,611,166 20,377,111 21,988,277
Assets Cash on Hand and in Banks Accounts Receivable Total
-2,325.00 -2,325.00 (1,104.96)
----1,885.00
3,136,718.85 82,635.70 2,359,818.79 5,579,173.34 (3,161,148.62)
----3,103.89
----2,366.97
-176,700.00 -176,700.00 (176,700.00)
28,443,767 797,273 21,398,837 50,639,877 (28,651,599)
Liabilities Short Term Loans Accounts Payable Long Term Loan Total Net Amount
2010 EUR Aset Kas dan Bank Piutang Usaha Total Liabilitas Pinjaman Jangka Pendek Hutang Usaha Pinjaman Jangka Panjang Total Total Bersih `
GBP
USD
RMB
SGD
Setara/ Equivalent Rp
Yen
960.00 -960,00
1,885.00 -1,885.00
358,335.58 2,219,141.70 2,577,477.28
8,705.00 -8,705.00
----
----
3,271,281 19,952,303 23,223,584
Assets Cash on Hand and in Banks Accounts Receivable Total
----960.00
----1,885.00
7,946,728.00 61,602.31 3,192,695.72 11,201,026.03 (8,623,548.75)
----8,705.00
------
------
71,449,031 553,866 21,217,129 93,220,026 (69,996,442)
Liabilities Short Term Loans Accounts Payable Long Term Loan Total Net Amount
2009 EUR Aset Kas dan Bank Piutang Usaha Jumlah Kewajiban Pinjaman Jangka Pendek Hutang Usaha Pinjaman Jangka Panjang Jumlah Jumlah Bersih
d1/March 29, 2012
GBP
USD
RMB
SGD
Setara/ Equivalent Rp
Yen
2,820.00 -2,820.00
1,885.00 -1,885.00
267,471.85 1,163,204.19 1,430,496.55
----
----
----
2,580,823 10,934,119 13,514,942
Assets Cash on Hand and in Banks Accounts Receivable Total
-11,687.79 -11,687.79 (8,867.79)
----1,885.00
9,077,346.04 9,891.75 4,996,177.46 14,083,415.25 (12,652,918.70)
------
------
------
85,327,052 250,881 46,964,068 132,542,001 (119,027,059)
Liabilities Short Term Loans Account Payable Long Term Loan Total Net Amount
45
paraf:
PT INDO ACIDATAMA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, serta 1 Januari 2010/31 Desember 2009 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT INDO ACIDATAMA Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2011 and 2010, and January 1, 2010/December 31, 2009 (In Thousand Rupiah, Unless Otherwise Stated) 31. Financial Risk Management
31. Manajemen Risiko Keuangan a. Kebijakan Manajemen Risiko Dalam menjalankan aktivitas operasi, investasi dan pendanaan, Perusahaan menghadapi risiko keuangan yaitu risiko kredit, risiko likuiditas, risiko mata uang, dan risiko suku bunga. Perusahaan mendefinisikan risiko-risiko tersebut sebagai berikut: Risiko kredit merupakan risiko yang muncul dikarenakan debitur tidak membayar semua atau sebagian piutang atau tidak membayar secara tepat waktu dan akan menyebabkan kerugian Perusahaan. Risiko likuiditas merupakan risiko atas ketidakmampuan Perusahaan membayar kewajibannya pada saat jatuh tempo. Saat ini Perusahaan berharap dapat membayar semua kewajiban pada saat jatuh tempo. Risiko mata uang merupakan risiko fluktuasi nilai instrumen keuangan yang disebabkan perubahan nilai tukar mata uang asing. Risiko suku bunga terdiri dari risiko suku bunga atas nilai wajar, yaitu risiko fluktuasi nilai instrumen keuangan yang disebabkan perubahan suku bunga pasar, dan risiko suku bunga atas arus kas, yaitu risiko arus kas di masa datang akan berfluktuasi karena perubahan suku bunga pasar.
a. Risk Management Policy In its business operations, the Company is exposed to a variety of financial risks including credit risk, liquidity risk, currency risk and interest risk and define those risks as follows:
Dalam rangka untuk mengelola risiko tersebut secara efektif, Dewan Direksi telah menyetujui beberapa strategi untuk pengelolaan risiko keuangan, yang sejalan dengan tujuan perusahaan. Pedoman ini menetapkan tujuan dan tindakan yang harus diambil dalam rangka mengelola risiko keuangan yang dihadapi Perusahaan.
In order to effectively manage those risks, the Board of Directors has approved some strategies for the management of financial risks, which are in line with corporate objectives. These guidelines set up objectives and action to be taken in order to manage the financial risks that the Company faces.
Pedoman utama dari kebijakan ini adalah sebagai berikut: Meminimalkan dampak dari perubahan mata uang dan risiko pasar atas semua jenis transaksi dengan menyediakan cadangan mata uang yang cukup; Memaksimalkan penggunaan "lindung nilai alamiah" yang menguntungkan sebanyak mungkin off-setting alami antara pendapatan dan biaya dan hutang/pinjaman dan piutang dalam mata uang yang sama; dan
The major guidelines of this policy are as follows: Minimize effect of foreign exchange and market risk of all kind of transactions by providing sufficient currency reserves;
Semua kegiatan manajemen risiko keuangan dilakukan secara bijaksana, konsisten, dan mengikuti praktik pasar terbaik.
All financial risk management activities are to be carried out and monitored at central level.
(a) Risiko Kredit Perusahaan mengendalikan eksposur risiko kredit dengan menetapkan kebijakan, dimana persetujuan atau penolakan kontrak kredit baru dan kepatuhan atas kebijakan tersebut dipantau oleh Direksi. Sebagai bagian dari proses dalam persetujuan atau penolakan tersebut, reputasi dan jejak rekam pelanggan menjadi bahan pertimbangan. Saat ini, tidak terdapat risiko kredit yang terkonsentrasi secara signifikan.
(a) Credit Risk The Company’s controls its exposure to credit risk by setting its policy in the approval or rejection of new credit contract. Such compliance is monitored by the Board of Directors. As part of the process in approval or rejection, the customer reputation and track record is taken into consideration. There are no significant concentrations of credit risk.
d1/March 29, 2012
Credit risk represents risk that a customer may not repay all or a portion of a receivable or may not repay in a timely manner and therefore will cause a loss to the Company. Liquidity risk represents risk that the Company’s may not be able to repay all their liabilities at maturity date. At present the Company does expect to pay all liabilities at their contractual maturity. Foreign currency risk represents fluctuation of financial instrument caused by changes of foreign currency exchange. Interest rate risk consists of fair value interest rate risk, the risk of fluctuation of financial instrument caused by changes in in market interest rate, and cash flow interest rate risk, the risk that the future cash flow of a financial instruments will fluctuate due to changes in market interest rate.
Maximize the use of “natural hedge” favoring as much as possible, the natural off-setting of revenue and costs and payables/loans and receivables denominated in the same currency. The same strategy is pursued with regard to interest rate risk; and
46
paraf:
PT INDO ACIDATAMA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, serta 1 Januari 2010/31 Desember 2009 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 0- 30 hari/ day Kas dan Bank Piutang Usaha Piutang Lain-lain Investasi Efek Tersedia Untuk Dijual Total
0- 30 hari/ day Kas dan Bank Piutang Usaha Piutang Lain-lain Investasi Efek Tersedia Untuk Dijual Total
2011 61- 90 hari/ day
31- 60 hari/ day
2,942,278 103,565,442 403,412 -106,911,132
-152,197 --152,197
> 90 hari/ day
-899,715 --899,715
-10,282,587 --10,282,587
Total
-12,600 -2,175 14,775
2010 61- 90 hari/ day
31- 60 hari/ day
4,214,114 62,308,895 2,591 -66,525,600
PT INDO ACIDATAMA Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2011 and 2010, and January 1, 2010/December 31, 2009 (In Thousand Rupiah, Unless Otherwise Stated)
> 90 hari/ day ------
2,942,278 Cash on Hand and in Banks 104,629,955 Account Receivables 403,412 Other Receivables 2,175 Available for Sales Marketable Securities 107,977,820 Total
Total
-589,277 -2,175 591,452
4,214,114 Cash on Hand and in Banks 73,180,759 Account Receivables 2,591 Other Receivables 2,175 Available for Sales Marketable Securities 77,399,639 Total
(b) Risiko Likuiditas Pada saat ini Perusahaan berharap dapat membayar (B) semua liabilitas pada saat jatuh tempo. Untuk memenuhi komitmen kas, Perusahaan berharap kegiatan operasinya dapat menghasilkan arus kas masuk yang cukup. Pada 31 Desember 2011 dan 2010, Perusahaan memiliki kas dan setara kas (Catatan 4) yang cukup tinggi untuk memenuhi kebutuhan likuiditas.
(b) Liquidity Risk At present the Company does expect to pay all liabilities at their contractual maturity. In order to meet such cash commitments, the Company expects the operating activity to generate sufficient cash inflows. As of December 31, 2011 and 2010, the Company has much enough cash and cash equivalents (Note 4) to meet liquidity needs.
Tabel berikut menganalisis Liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi berdasarkan sisa umur jatuh temponya:
The following table analyze financial liabilities measured at amortized cost based on outstanding aging schedule: 2011
Kurang dari 1 Tahun/ Less than 1 year Pinjaman Jangka Pendek Pinjaman Jangka Panjang Surat Berharga Komersial Hutang Usaha Hutang Lain-lain Beban Masih harus Dibayar Jumlah
52,518,257 7,552,530 4,768,000 8,657,752 317,973 1,772,594 75,587,106
1 - 2 tahun/ 1 - 2 year -7,552,530 ----7,552,530
2 - 3 tahun/
3 - 4 tahun/
2 - 3 year
3 - 4 year
-6,293,775 ----6,293,775
4 - 5 tahun/
Lebih dari 5 tahun/
Total/
4 - 5 year
More than 5 years
Total
--------
--------
--------
52,518,257 21,398,835 4,768,000 8,657,752 317,973 1,772,594 89,433,411
3 - 4 tahun/
4 - 5 tahun/
Lebih dari 5 tahun/
Total/
4 - 5 year
More than 5 years
Total
Short Term Loans Long Term Loans Commercial Papers Accounts Payable Others Payable Accrued Expense Total
2010 Kurang dari 1 Tahun/ Less than 1 year Pinjaman Jangka Pendek Pinjaman Jangka Panjang Surat Berharga Komersial Hutang Usaha Hutang Lain-lain Beban Masih harus Dibayar Jumlah
d1/March 29, 2012
77,428,593 7,488,399 4,768,000 6,454,806 131,197 2,279,089 98,550,084
1 - 2 tahun/ 1 - 2 year -7,488,399 ----7,488,399
2 - 3 tahun/ 2 - 3 year
3 - 4 year
-7,488,399 ----7,488,399
47
-6,240,331 ----6,240,331
--------
--------
77,428,593 28,705,528 4,768,000 6,454,806 131,197 2,279,089 119,767,213
Short Term Loans Long Term Loans Commercial Papers Accounts Payable Others Payable Accrued Expense Total
paraf:
PT INDO ACIDATAMA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, serta 1 Januari 2010/31 Desember 2009 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT INDO ACIDATAMA Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2011 and 2010, and January 1, 2010/December 31, 2009 (In Thousand Rupiah, Unless Otherwise Stated)
(c) Risiko Pasar (i) Risiko Valuta Asing Perusahaan secara signifikan terekpos risiko mata uang asing karena sebagian besar pinjaman dalam mata uang asing. Jumlah eksposur mata uang asing bersih pada tanggal laporan posisi keuangan diungkapkan dalam Catatan 30. Untuk meminimalkan risiko ini, Perusahaan selalu berusaha untuk mendapatkan kontrak penjualan dalam mata uang asing sebagai patokan harga jual. Tidak terdapat aktivitas lindung nilai mata uang pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010.
(c) Market Risk (i) Foreign Exchange Risk The Company is significantly exposed to US Dollar currency risk since the large value of its loan is denominated in US Dollar. Total exposure of foreign currency at the statements of financial position is disclosed in Note 30. In order to minimize this risk, the Company seeks potential contracts using USD as the currency unit. There is no currency hedging activities in place as of December 31, 2011 and 2010.
(ii) Risiko Suku Bunga Perusahaan terekspos risiko tingkat bunga terutama menyangkut Liabilitas keuangan. Perusahaan memiliki pinjaman yang bersifat jangka panjang kepada bank yang menggunakan tingkat bunga pasar. Pada saat ini, Perusahaan memiliki kebijakan atau pengaturan tertentu untuk mengelola risiko tingkat bunga dengan mengurangi pinjaman dengan tingkat bunga yang lebih tinggi ke pinjaman dengan tingkat bunga yang lebih rendah. Tidak terdapat aktivitas lindung nilai tingkat bunga pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010.
(ii) Interest Risk The Company exposures to interest rate risk mainly concerns financial liabilities. The Company holds longterm loans which using market interest rate. At present, the Company maintains a policy in order to manage the interest rate risk by changing high interest loans to the lower interest loans. As of December 31, 2011 and 2010, there is no interest rate hedging activities in place.
b. Nilai Wajar Instrumen Keuangan Nilai wajar efek tersedia untuk dijual didasarkan pada harga kuotasi yang tersedia di bursa.
b. Fair Value of Financial Instrument Fair value of available for sales of investment securities is based on quoted price in stock exchange.
Manajemen berpendapat bahwa nilai tercatat aset dan Liabilitas keuangan yang dicatat sebesar biaya perolehan diamortisasi dalam laporan keuangan mendekati nilai wajarnya, baik karena jatuh tempo dalam jangka pendek atau karena berdasarkan tingkat suku bunga. Nilai tercatat dikurangi dengan penyisihan piutang dianggap telah mendekati nilai wajarnya.
Management believes that carrying value financial assets and liabilities at amortized cost in financial statement approximate fair value, since the term of its payment is short term or because it is based on market interest rate. The carrying value of receivables deducted with allowance of doubtful accounts is considered close to its fair value.
Nilai wajar instrumen keuangan diatas, ditentukan melalui analisis arus kas yang didiskontokan dengan menggunakan tingkat diskonto yang setara dengan tingkat pengembalian yang berlaku bagi instrumen yang memiliki syarat dan periode jatuh tempo yang sama.
Fair value of financial instruments above, determined through cash flows analysis, and discounted by using discount rate that equal with return rate is applicable for instruments that has same term and requirement.
c. Manajemen Permodalan Tujuan Perusahaan dalam mengelola permodalan adalah untuk melindungi kemampuan Perusahaan dalam mempertahankan kelangsungan usaha, sehingga entitas dapat tetap memberikan imbal hasil bagi pemegang saham dan manfaat bagi pemangku kepentingan lainnya dan untuk mengelola struktur modal yang optimal untuk meminimalisasi biaya modal yang efektif. Dalam rangka mengelola struktur modal, Perusahaan mungkin menambah/mengurangi jumlah hutang. Perusahaan mengelola risiko ini dengan memonitor rasio hutang terhadap EBITDA. Rasio hutang terhadap EBITDA dihitung
c. Capital Management The objectives of the Company when managing capital are to safeguard the ability of the Company to continue as a going concern in order to provide returns and benefits for shareholders and to maintain an optimal capital structure to minimize the effective cost of capital. In order to maintain the capital structure, the Company may increase/reduce debt levels.. The Company manages the risk through monitoring Debt to EBITDA. Debt to EBITDA is calculated as total debt (short term and long term bank loan) divided by EBITDA. EBITDA is a result of calculation of income before income tax
d1/March 29, 2012
48
paraf:
PT INDO ACIDATAMA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, serta 1 Januari 2010/31 Desember 2009 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT INDO ACIDATAMA Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2011 and 2010, and January 1, 2010/December 31, 2009 (In Thousand Rupiah, Unless Otherwise Stated)
dengan membagi jumlah pinjaman (pinjaman bank jangka pendek dan jangka panjang) dengan EBITDA. Adapun EBITDA merupakan hasil perhitungan laba sebelum pajak penghasilan disesuaikan dengan (keuntungan)/kerugian selisih kurs – bersih, biaya pendanaan-bersih, beban penyusutan dan beban amortisasi.
adjusted by foreign exchange (gains)/losses-net, finance costsnet, depreciation expenses and amortization expenses.
Strategi Perusahaan selama tahun 2011 dan 2010 adalah mempertahankan Debt to EBITDA kurang dari 5,0. Perusahaan telah mempertahankan Debt to EBITDA masing-masing 1,70 dan 4,59 pada tahun 2011 dan 2010.
The Company s strategy during 2011 and 2010 was to maintain Debt to EBITDA less than 5.0. The Company had maintained Debt to EBITDA 1.70 and 4.59 in 2011 and 2010, respectively.
32. Segment Informations
32. Informasi Segmen Segment Perusahaan dikelompokan berdasarkan produk yang dihasilkan sebagai berikut:
The Company’s segment is grouped based on type of product produced as follows: 2011
Ethanol/ Ethanol Rp Penjualan Bersih Hasil Segmen
Ethyl Asetat/ Ethyl Acetate Rp
Lainnya/ Others Rp
Total/ Total Rp
273,820,561
45,658,778
67,874,883
387,354,222
Net Sales
77,890,160
(8,889,373)
18,605,417
87,606,204
Segment Result
(48,204,871) (4,808,873)
Unallocated Operating Expenses Financing Charges
Beban Usaha Tidak Dapat Dialokasi Beban Keuangan Beban Lain-lain
(781,168)
Other Income (Charges)
Laba Sebelum Pajak
33,811,292
Profit Before Income Tax
Beban Pajak Penghasilan
(9,823,475)
Income Tax Expenses
Laba Bersih
23,987,817
Net Income
Aset Segmen
364,004,769
Segment Assets
Liabilitas Segmen
135,752,357
Segment Liabilities
Pengeluaran Barang Modal
(4,866,248)
Capital Expenditure
Penyusutan dan Amortisasi
10,334,182
Depreciation and Amortization
2010 Ethanol/ Ethanol Rp Penjualan Bersih Hasil Segmen
Ethyl Asetat/ Ethyl Acetate Rp
Lainnya/ Others Rp
Total/ Total Rp
253,492,931
36,627,122
21,009,493
342,870,221
Net Sales
65,595,727
(228,977)
17,622,986
67,831,908
Segment Result
Beban Usaha Tidak Dapat
Unallocated Operating
Dialokasi
(44,453,499)
Beban Keuangan
(8,353,985)
Expenses Financing Charges
Penghasilan Lain-lain
(843,150)
Other Income
Laba Sebelum Pajak
14,181,274
Profit Before Income Tax
Beban Pajak Penghasilan
(4,351,005)
Income Tax Expenses
Laba Bersih
9,830,269
Net Income
Aset Segmen
364,004,769
Segment Assets
Liabilitas Segmen
135,752,357
Segment Liabilities
Pengeluaran Barang Modal
(2,962,451)
Capital Expenditure
Penyusutan dan Amortisasi
11,886,798
Depreciation and Amortization
d1/March 29, 2012
49
paraf:
PT INDO ACIDATAMA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, serta 1 Januari 2010/31 Desember 2009 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT INDO ACIDATAMA Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2011 and 2010, and January 1, 2010/December 31, 2009 (In Thousand Rupiah, Unless Otherwise Stated)
33. Estimasi dan Pertimbangan Akuntansi yang Penting
33.
Critical Accounting Estimates and Judgements
Penyusunan laporan keuangan Perusahaan mengharuskan manajemen untuk membuat pertimbangan, estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah yang dilaporkan dari pendapatan, beban, aset dan liabilitas, dan pengungkapan atas liabilitas kontinjensi, pada akhir periode pelaporan. Ketidakpastian mengenai asumsi dan estimasi tersebut dapat mengakibatkan penyesuaian material terhadap nilai tercatat pada aset dan liabilitas dalam periode pelaporan berikutnya.
The preparation of the Company’s financial statements requires management to make judgments, estimates and assumptions that affect the reported amounts of revenues, expenses, assets and liabilities, and the disclosure of contingent liabilities, at the end of the reporting period. Uncertainty about these assumptions and estimates could result in outcomes that require a material adjustment to the carrying amount of the asset and liability affected in future periods.
Estimasi dan Asumsi Akuntansi yang Penting Asumsi utama masa depan dan sumber utama estimasi ketidakpastian lain pada tanggal pelaporan yang memiliki risiko signifikan bagi penyesuaian yang material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas untuk periode/tahun berikutnya diungkapkan di bawah ini. Perusahaan mendasarkan asumsi dan estimasi pada parameter yang tersedia pada saat laporan keuangan disusun. Asumsi dan situasi mengenai perkembangan masa depan mungkin berubah akibat perubahan pasar atau situasi di luar kendali Perusahaan. Perubahan tersebut dicerminkan dalam asumsi terkait pada saat terjadinya.
Critical Accounting Estimates and Assumptions The key assumptions concerning the future and other key sources of estimation uncertainty at the reporting date that have a significant risk of causing a material adjustment to the carrying amounts of assets and liabilities within the next financial period/year are disclosed below. The Company based its assumptions and estimates on parameters available when the financial statements were prepared. Existing circumstances and assumptions about future developments may change due to market changes or circumstances arising beyond the control of the Company. Such changes are reflected in the assumptions when they occur.
Estimasi Umur Manfaat Aset Tetap Perusahaan melakukan penelahaan berkala atas masa manfaat ekonomis aset tetap berdasarkan faktor-faktor seperti kondisi teknis dan perkembangan teknologi di masa depan. Hasil operasi di masa depan akan dipengaruhi secara material atas perubahan estimasi ini yang diakibatkan oleh perubahan faktor yang telah disebutkan di atas. Nilai tercatat aset tetap disajikan dalam Catatan 12.
Estimated useful lives of fixed assets The Company reviews periodically the estimated useful lives of fixed assets based on factors such as technical specification and future technological developments. Future results of operations could be materially affected by changes in these estimates brought about by changes in the factors mentioned. The carrying value of fixed assets is disclosed in Note 12.
Imbalan Pasca Kerja Nilai kini liabilitas imbalan pasca kerja dan biaya dana pensiun yang masih harus dibayar tergantung pada beberapa faktor yang ditentukan dengan dasar aktuarial berdasarkan beberapa asumsi. Asumsi yang digunakan untuk menentukan biaya (penghasilan) pensiun neto mencakup tingkat diskonto. Perubahan asumsi ini akan mempengaruhi jumlah tercatat imbalan pasca kerja dan dana pensiun.
Post Employment Benefits The present value of the post-employment benefits obligations and accrued pension fund depends on a number of factors that are determined on an actuarial basis using a number of assumptions. The assumptions used in determining the net cost (income) for pensions include the discount rate. Any changes in these assumptions will impact the carrying amount of postemployment benefits obligations and pension fund.
Perusahaan menentukan tingkat diskonto yang sesuai pada akhir periode pelaporan, yakni tingkat suku bunga yang harus digunakan untuk menentukan nilai kini arus kas keluar masa depan estimasian yang diharapkan untuk menyelesaikan liabilitas. Dalam menentukan tingkat suku bunga yang sesuai, Perusahaan mempertimbangkan tingkat suku bunga obligasi pemerintah yang didenominasikan dalam mata uang imbalan akan dibayar dan memiliki jangka waktu yang serupa dengan jangka waktu liabilitas yang terkait.
The Company determines the appropriate discount rate at the end of each reporting period. This is the interest rate that should be used to determine the present value of estimated future cash outflows expected to be required to settle the obligations. In determining the appropriate discount rate, the Company considers the interest rates of government bonds that are denominated in the currency in which the benefits will be paid and that have terms to maturity approximating the terms of the related obligation.
Asumsi kunci liabilitas imbalan pasca kerja dan akru dana pensiun lainnya sebagian ditentukan berdasarkan kondisi pasar saat ini. Informasi tambahan diungkapkan pada Catatan 21.
Other key assumptions for post-employment benefit obligations and accrued pension fund are based in part on current market conditions. Additional information is disclosed in Note 21.
d1/March 29, 2012
50
paraf:
PT INDO ACIDATAMA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, serta 1 Januari 2010/31 Desember 2009 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) Estimasi Umur Manfaat Aset Tak Berwujud Perusahaan melakukan penelahaan berkala atas masa manfaat ekonomis aset tak berwujud berdasarkan faktor-faktor seperti kondisi teknis dan perkembangan teknologi di masa depan. Hasil operasi di masa depan akan dipengaruhi secara material atas perubahan estimasi ini yang diakibatkan oleh perubahan faktor yang telah disebutkan di atas. Nilai tercatat aset disajikan dalam Catatan 14.
PT INDO ACIDATAMA Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2011 and 2010, and January 1, 2010/December 31, 2009 (In Thousand Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Estimated Useful lives of Intangible Assets The Company made periodic review of the useful lives of intangible assets based on factors such as technical conditions and technological developments in the future. The results of future operations will be materially influenced the change in estimate is caused by changes in the factors mentioned above. The carrying value of assets is disclosed in Note 14.
34.
34. Reklasifikasi Akun
Reclassification of Accounts
Akibat dari penerapan PSAK 1 (Revisi 2009), beberapa akun dalam laporan keuangan yang berakhir pada 31 Desember 2010 dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009 telah direklasifikasi agar sesuai dengan penyajian laporan keuangan per 31 Desember 2011.
As the effect of adoption of SFAS 1 (Revised 2009), certain accounts in the financial statements for the years ended December 31, 2010 and January 1, 2010/December 31, 2009 have been reclassified to conform to the preparation of financial statements as of December 31, 2011.
Akun-akun dalam laporan keuangan untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2010 dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009 yang telah direklasifikasi adalah sebagai berikut:
Accounts in financial statements for the years ended December 31, 2010 and January 1, 2010/December 31, 2009 which has been reclassified are as follows:
Akun/ Account
31 Desember 2010/ December 31, 2010 Sebelum Setelah Reklasifikasi/ Reklasifikasi/ Before After Reclassification Reclassification Rp Rp
Laporan Posisi Keuangan/ Statements of Financial Position Ekuitas/ Equity Komponen Ekuitas Lainnya/ Other Equity Component Kerugian dari Perubahan Nilai Wajar Efek yang Tersedia untuk Dijual/ Loss on Changes in Fair Value of Available for Sale Securities Total
1 Januari 2010/ 31 Desember 2009/ January 1, 2010/ December 31, 2009 Sebelum Setelah Reklasifikasi/ Reklasifikasi/ Before After Reclassification Reclassification Rp Rp
--
(12,325)
--
(11,800)
(12,325) (12,325)
-(12,325)
(11,800) (11,800)
-(11,800)
31 Desember 2010/ December 31, 2010 Sebelum Sesudah Reklasifikasi/ Reklasifikasi/ Before Afer Reclassification Reclassification Rp Rp
Akun/ Account Laporan Laba Rugi Komprehensif/ Statements of Comprehensive Income Kerugian dari Penurunan Nilai Wajar Efek yang Tersedia untuk Dijual/ Loss Changes In Fair Value of Available for Sale Securities Laporan Perubahan Ekuitas/ Statements of Changes in Equity Kerugian dari Penurunan Nilai Wajar Efek yang Tersedia untuk Dijual/ Loss Changes In Fair Value of Available for Sale Securities Total
d1/March 29, 2012
51
--
(525)
(525) (525)
-(525)
paraf:
PT INDO ACIDATAMA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, serta 1 Januari 2010/31 Desember 2009 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT INDO ACIDATAMA Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2011 and 2010, and January 1, 2010/December 31, 2009 (In Thousand Rupiah, Unless Otherwise Stated) 35. Management Responsibility on the Financial Statements
35. Tanggung Jawab Manajemen atas Laporan Keuangan Manajemen Perusahaan bertanggung jawab atas penyusunan laporan keuangan yang diotorisasi untuk diterbitkan pada tanggal 29 Maret 2012.
The management of the Company is responsible for the preparation of the financial statements authorized for issue on March 29, 2012.
Approved by,
__________________________
d1/March 29, 2012
___________________________
52
paraf:
Catatan | note :
Kantor | Office : Graha Kencana Suite 9-A Jl. Raya Perjuangan 88, Jakarta 11530 - Indonesia Telp. (62-21) 5366 0777 • Fax. (62-21) 5366 0698 Pabrik | Factory : Jl. Raya Solo - Sragen Km. 11,4 Kemiri, Kebakkramat, Karanganyar, Surakarta - Indonesia Telp. (62-271) 648 400 (Hunting) • Fax. (62-271) 648 700