Laporan Tahunan 2013 Annual Report
Melangkah Maju Ditengah Tantangan
Moving Forward Amid Challenges
Visi Dan Misi
Vision and Mission
Vision Menjadi Bank Korporasi yang Bereputasi Sangat Baik di Indonesia. To be a Reputable Corporate Bank in Indonesia.
Mission Membangun Hubungan Berkesinambungan melalui Penciptaan Nilai bagi Seluruh Pemangku Kepentingan. Enduring relationship through value creation for stakeholders. Menjadi bank yang kuat dalam mendukung transaksi lintas Negara di Asia Tenggara. Leading cross border transaction in South East Asia.
Core Values Teamwork
We work together as a team based on mutual respect and dignity
Integrity
We are honest, professional and ethical in all our dealings
Growth
We are passionate about constant improvement and innovation
Excellence & Efficiency
We are committed to delivering outstanding performance and superior service
Relationship Building
We continuously build long-term and mutually beneficial partnerships
2
ABOUT MAYBANK SYARIAH INDONESIA • Visi dan Misi Vision and Mission • Sekilas Tentang Maybank Syariah About Maybank Syariah • Struktur Kepemilikan Shareholding Structure • Produk dan Layanan Product and Services MANAJEMEN DAN ORGANISASI MANAGEMENT & ORGANIZATION • Sambutan Presiden Direktur Message from the President Director • Dewan Direksi Board of Directors • Struktur Organisasi Organization Structure • Dewan Komisaris Board of Commissioners • Dewan Pengawas Syariah Sharia Supervisory Board • Tim Manajemen Management Team KINERJA 2012 PERFORMANCE OF 2012 • Kegiatan Perusahaan Corporate Events • Ikhtisar Keuangan Financial Highlight • Analisa & Pembahasan Manajemen Management Analysis & Discussion • Opini Dewan Pengawas Syariah Opinion of the Sharia Supervisory Board KEPATUHAN COMPLIANCE • Laporan Pelaksanaan Good Corporate Governance (GCG) Report on the Implementation of Good Corporate Governance (GCG) • Pelaksanaan Fungsi Kepatuhan dan Program Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme Implementation of Compliance Function and Anti-Money Laundering and Counter Financing Terrorism Program • Audit Internal & Eksternal Internal & External Audit
2 4 6
10 14 16 17 20 22
24 26 28 32
36
52 54
Pengelolaan Risiko Risk Management
58
Sumber Daya Manusia Human Resources
68
Kegiatan CSR Perusahaan Company’s CSR Activities
70
Teknologi Informasi Information Technology
74
Testimoni Nasabah Client’s Testimony
77
3
Sekilas Tentang Maybank Syariah ABOUT MAYBANK SYARIAH INDONESIA
About Maybank Syariah
Tonggak sejarah pendirian PT Bank Maybank Syariah Indonesia (Maybank Syariah) berawal pada Januari 1995 yaitu beroperasinya bank joint venture Indonesia-Malaysia pertama, PT Bank Maybank Indocorp, yang menawarkan beragam jasa perbankan konvensional termasuk pembiayaan skala besar untuk nasabah korporasi serta komersial. Tahun 2010 menjadi saksi perubahan entitas PT Bank Maybank Indocorp menjadi bank syariah komersial dan berganti nama menjadi PT Bank Maybank Syariah Indonesia (Maybank Syariah).
Berdasarkan persetujuan Bank Indonesia tertanggal 23 September 2010, Maybank Syariah memulai kegiatan usaha sebagai bank syariah pada tanggal 1 Oktober 2010. Pemegang saham PT Bank Maybank Syariah Indonesia adalah Malayan Banking Berhad (99%) dan PT Prosperindo (1%).
The Bank was granted approval by the Indonesian Central Bank (Bank Indonesia) on 23 September 2010 and commenced its operation as a fully-pledged Sharia bank on 1 October 2010. The shareholders of PT Bank Maybank Syariah Indonesia are Malayan Banking Berhad (99%) and PT Prosperindo (1%).
PT Bank Maybank Syariah Indonesia (Maybank Syariah) bertekad untuk menjadi perusahaan terkemuka dan terpilih di khasanah keuangan syariah di Indonesia dan regional. Fokus strategi bisnis Bank meliputi corporate banking serta jasa konsultasi keuangan. Dalam pembiayaan, Maybank Syariah memprioritaskan pembiayaan bilateral, sindikasi dan club deal untuk perusahaan lokal dan multinasional khususnya dari Indonesia dan Malaysia.
PT Bank Maybank Syariah Indonesia (Maybank Syariah) aims to set itself as a leading and preferred Sharia financial service provider in Indonesia and the region. Its business strategy focuses on corporate banking as well as advisory services. The corporate and investment banking services are mainly dealing with bilateral, syndication and club deal financing for local and multinational corporations, particularly Indonesian and Malaysian entities.
Di sektor treasury, Maybank Syariah menitikberatkan pada kegiatan pasar uang dan perdagangan valuta asing mulai dari layanan transaksi di front office hingga penyelesaian transaksi (backroom settlement) dan layanan pendukungnya.
On the treasury services, PT Bank Maybank Syariah Indonesia focuses on money market operations and foreign exchange trading covering the front office dealing functions as well as backroom settlement and support services.
Beragam layanan dan solusi inovatif telah dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan para nasabah sekaligus meraih peluang di pasar keuangan regional yang terus berkembang.
A full array of innovative services and solutions has been developed to meet clients’ needs and to grasp opportunities in the growing regional financial services market.
Maybank Syariah kini tengah melakukan penguatan sistem IT guna mendukung kegiatan operasional serta pengembangan produk dan layanan baru.
Currently, Maybank Syariah is improving its IT system to support operational activities as well as product and services development and enhancement
The history of PT Bank Maybank Syariah Indonesia (Maybank Syariah) dated back to January 1995 when the first Indonesia-Malaysia Joint Venture, PT Bank Maybank Indocorp, commenced its operation in Indonesia offering an array of conventional banking services including large scale financing for corporate and commercial customers. The year of 2010 witnessed the conversion of PT Bank Maybank Indocorp into a Sharia commercial banking entity and renamed PT Bank Maybank Syariah Indonesia (Maybank Syariah).
4
5
Struktur Kepemilikan ABOUT MAYBANK SYARIAH INDONESIA
Shareholding Structure
Amanah Raya Trustees Berhad
Citigroup Nominees 13.76% (Tempatan) Sdn Bhd
38.70%
Malayan Banking Berhad (“Maybank”)
99%
Permodalan Nasional Berhad
PT. Prosperindo
Others (below 2,5%)
5.68%
41.86%
1%
PT. Bank Maybank Syariah Indonesia
Total saham atas PT Bank Maybank Syariah Indonesia berdasarkan Akta Notaris Nomer 27 tanggal 19 Desember 2011 yang dibuat dihadapan Notaris Aliya Sriwendayani Azhar, SH, MH, M.Kn dan telah dilaporkan kepada Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui Surat Penerimaan Pemberitahuan Data Perseroan Nomer AHUAH. 01.10-42542 tanggal 28 Desember 2011 adalah sebesar IDR 819.307.255.056,88 atau 945.069 lembar saham yang terbagi atas sebagai berikut: Total paid-up capital of PT. Bank Maybank Syariah Indonesia based on deed of notary number 27 dated December 19th, 2011 made before Aliya Sriwendayani Azhar, SH, MH, M.Kn and reported to the Ministry of Justice and Human Right of the Republic of Indonesia through a letter of acceptance of Company’s Data Notification number AHU-AH.01.10-42542 dated December 28th, 2011 is representing 945,069 shares divided as the following:
Pemegang Saham Shareholders
Modal Disetor Paid-up capital
1.
Malayan Banking Berhad
IDR 811,113,913,758.47
2.
PT. Prosperindo
IDR Total
6
Saham Shares
Persentase Percentage
935.618
99%
8,193,341,298.41
9,451
1%
IDR 819,307,255,056.88
945,069
100%
7
Produk dan Jasa ABOUT MAYBANK SYARIAH INDONESIA
Product and Services
8
A. Produk Simpanan
A. Deposit Products
Maybank Syariah menawarkan 4 (empat) produk simpanan yang karakteristiknya disesuaikan dengan kebutuhan nasabah.
Maybank Syariah offers 4 (four) based deposit products, which characteristics are tailored to meet the clients’ needs.
1. Giro iB Current Account iB adalah produk giro berbasis syariah untuk keperluan transaksi nasabah.
1. Current Account iB Current Account iB is a syariah based demand deposit product for transaction needs of clients.
2. Tabungan iB Saving Account iB merupakan produk tabungan bagi nasabah.
2. Saving Account iB Saving Account iB is a saving account product offered to clients.
3. Deposito iB Deposito iB adalah produk deposito berbasis bagi hasil dengan imbal hasil yang kompetitif bagi nasabah yang ingin menginvestasikan dananya dalam portofolio pembiayaan yang aman dan menguntungkan.
3. Time Deposit iB Time Deposit iB is a profit-sharing-based time deposit with competitive return offered to clients, who want to invest their fund in secured and profitable financing portfolio.
4. Investasi Terikat iB Investasi Terikat iB adalah produk Investasi dana berdasarkan akad mudharabah (bagi hasil dan tanggung kerugian) dimana investor membatasi penyaluran dana mereka oleh Bank kepada tujuan dan jenis usaha tertentu. Pembagian keuntungan investasi antara Bank dan nasabah sesuai dengan rasio bagi hasil yang telah disepakati sebelumnya.
4. Restricted Profit Sharing Investment Account iB Restricted Profit Sharing Investment Account is Investment product under mudharabah (profit-sharing and lossbearing) contract whereby investor restricts the utilization of their funds by the Bank according to certain tenor and type of businesses. The profit from the investment will be shared between the Bank and customers based on the preagreed profit sharing ratio.
B. Produk Pembiayaan
B. Financing Products
Terdapat 4 (empat) produk pembiayaan yang disesuaikan dengan kebutuhan nasabah.
There are 4 (four) financing products tailored to meet the clients’ needs:
1. Term Financing iB Term Financing iB adalah fasilitas pembiayaan investasi atau pembiayaan proyek bagi nasabah korporasi dan komersial guna mengembangkan usahanya, yang disalurkan secara bilateral, sindikasi ataupun club deal melalui kemitraan dengan bank lokal maupun transaksi cross border dengan
1. Term Financing iB Term financing iB is an investment financing facility or project financing provided to corporate and commercial clients to develop their business through bilateral, syndicated and club-deal model in partnership with the local bank as well as cross border transaction with the Group based on murabahah (sales-and
9
ABOUT MAYBANK SYARIAH INDONESIA
10
Kelompok Usaha dengan menggunakan skema murabahah (jual beli), musharakah (kemitraan), istishna (pesanan), ijarah (sewa), ijarah muntahiya bittamlik (sewa beli) dan diminishing musyarakah (musyarakah mutanaqisah).
purchase), Musharakah (partnership), isthisna (indent), ijarah (lease), ijarah muntahiya bittamlik (lease-to-purchase) and diminishing musharakah scheme of financing.
2. Revolving Financing iB Revolving Financing iB ditujukan untuk membantu nasabah dalam pengelolaan likuiditas, khususnya pemenuhan arus kas atau kebutuhan modal kerja.
2. Revolving Financing iB Revolving Financing iB is offered to assist clients in liquidity management i.e. cash flow fulfillment or working capital.
3. Pembiayaan Rekening Koran iB Pembiayaan Rekening Koran iB adalah fasilitas pembiayaan bergulir jangka pendek bagi kebutuhan modal kerja nasabah yang dapat ditarik kapanpun melalui rekening giro.
3. Overdraft Financing iB Overdraft Financing iB is a short term revolving working capital financing for clients that can be withdrawn anytime through their current account.
4. Pembiayaan Sindikasi iB Pembiayaan Sindikasi iB adalah fasilitas pembiayaan yang diberikan secara sindikasi dengan beberapa peserta sindikasi berdasarkan prinsip syariah.
4. Syndicated iB Syndicated Financing is a financing facility provided by a syndicated participants based on syariah principles.
C. Trade Finance
C. Trade Finance
Salah satu keunggulan Maybank Syariah adalah transaksi untuk pedagangan, dimana Maybank Syariah menawarkan fasilitas pendanaan dan non-pendanaan dalam produk pembiayaan perdagangan.
One of the strengths of Maybank Syariah is trade transactions, whereby Maybank Syariah offers funded and non-funded facility in trade finance products.
1. Letter of Credit iB Melalui Letter of Credit iB kami menawarkan berbagai jenis transaksi LC untuk kebutuhan transaksi perdagangan nasabah.
1. Letter of Credit iB Through Letter of Credit iB we offer various kinds of LC transaction to meet clients’ trade transaction requirements.
2. Import Financing iB Import Financing iB ditujukan untuk mendukung nasabah dalam memenuhi kebutuhan pendanaan jangka pendek terkait dengan transaksi impor yang dilaksanakannya.
2. Import Financing iB Import /Local purchase Financing iB is addressed to support clients in maintaining their short-term funding in relation with their import and local purchase transaction.
3. Inward Documentary Collection Tagihan yang diterima dari bank koresponden dengan instruksi untuk memperoleh pembayaran atau penerimaan dari pembeli, mengirimkan dokumen
3. Inward Documentary Collection Bills received from correspondent banks with instruction to obtain payment or acceptance from the buyer, deliver documents to the buyer against payment,
kepada pembeli dengan pembayaran, atau mengirimkan dokumen terhadap penerimaan dan/atau untuk memperoleh pembayaran pada saat jatuh tempo.
or deliver documents against acceptance and/or to obtain payment on maturity date.
4. Export Financing iB Export Financing iB ditujukan untuk mendukung nasabah dalam memenuhi kebutuhan pendanaan jangka pendek terkait dengan transaksi ekspor yang dilaksanakannya.
4. Export Financing iB Export Financing iB is addressed to support clients in maintaining their short-term funding in relation with their export transaction.
5. Outward Documentary Collection Tagihan dikirim ke bank pihak pembeli (lokal / luar negeri) untuk memperoleh pembayaran/penerimaan dari pembeli, mengirimkan dokumen dengan pembayaran atau mengirimkan dokumen terhadap penerimaan dan/atau untuk memperoleh pembayaran pada tanggal jatuh tempo.
5. Outward Documentary Collection A bill sent to the buyer’s bank (local/ overseas) to obtain payment/acceptance from the buyer, deliver documents against payment or deliver documents against acceptance and/or to obtain payment on the maturity date.
6. Bank Garansi iB Bank Garansi iB ditujukan untuk mendukung transaksi nasabah guna menjamin terlaksananya kewajiban kepada counter party (Beneficiary).
6. Bank Guarantee iB Bank Guarantee iB is addressed to support customer transaction by providing undertaking, in favor of the counter party (Beneficiary).
D. Layanan Transaksi Mata Uang Asing (FX Facility iB)
D. Foreign Exchange Transaction Service (FX Facility iB)
Sebagai komitmen dalam memberikan pelayanan terpadu kepada nasabah, Maybank Syariah menawarkan FX Facility iB, yaitu transaksi perdagangan berbagai mata uang asing.
As its commitment in offering comprehensive services to clients, Maybank Syariah offers FX facility, which is a foreign exchange transaction in various currencies
11
Sambutan Presiden Direktur MANAJEMEN DAN ORGANISASI I MANAGEMENT & ORGANIZATION
CEO’s Message
12
Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang
In the name of Allah, the Most Gracious, the Most Merciful
Suatu kebanggaan bagi saya untuk menyampaikan laporan kinerja PT Bank Maybank Syariah Indonesia (“Maybank Syariah”) tiga tahun setelah konversi dari bank konvensional menjadi bank umum syariah.
It is an honor for me to report the performance of PT Bank Maybank Syariah Indonesia (“Maybank Syariah”) after three years of its conversion from a conventional bank into a syariah bank.
Kinerja Keuangan Utama
Major Financial Performance
Seiring dengan situasi perekonomian yang sedang mengalami sedikit gejolak, baik karena neraca perdagangan yang berpengaruh terhadap nilai tukar dan juga persiapan menghadapi tahun Pemilu di Indonesia di tahun 2014, pertumbuhan Maybank Syariah sedikit mengalami perlambatan. Namun kami bersyukur bahwa Maybank Syariah berhasil mempertahankan pertumbuhan bisnisnya. Dari sisi pembiayaan Maybank Syariah mampu membukukan pertumbuhan sebesar 4,4% menjadi IDR 1,49 trilyun. Dana Pihak Ketiga naik 27% menjadi IDR 976,7 milyar. Hal ini berdampak pada peningkatan aktiva sebesar 8% menjadi IDR 2,3 trilyun. Portofolio korporasi merupakan penyumbang terbesar yaitu 65% dari total aktiva Bank. Pencapaian tersebut telah memberikan dampak peningkatan laba sebesar 5,7% menjadi sebesar IDR 59,7 milyar pada periode yang sama.
Along with the economic situation which experienced some turmoil due to the balance of trade that affect the exchange rate, as well as the preparation for election year in Indonesia in 2014, the growth of Maybank Syariah was slightly slowing down. Yet, we are grateful that Maybank Syariah managed to maintain positive trend of its business growth. On the financing side Maybank Syariah recorded a growth of 4.4% to IDR 1.49 trillion. Deposits increased by 27% to IDR 976.7 billion. This resulted in an increase in assets by 8% to IDR 2.3 trillion. Corporate banking portfolio was the largest contribution at 65% of our total assets. Such accomplishments have affected the profit increase by 5.7% to IDR 59.7 billion in the same period.
13
MANAJEMEN DAN ORGANISASI I MANAGEMENT & ORGANIZATION
14
Perkembangan Usaha Penting
Key Business Developments
Maybank Syariah tetap fokus pada segmen pasar korporasi dan komersial serta mendukung pembangunan sektor riil. Per 31 Desember 2013, 70% portofolio pembiayaan disalurkan kepada sektor riil seperti manufaktur, perkebunan, kelistrikan/gas/air, dan juga sektor keuangan jasa pembiayaan (Multifinance). Dalam hal pengembangan produk baru, pada tahun 2013 Maybank Syariah sukses mengembangkan produk baru yaitu PRK iB untuk melengkapi produk-produk pembiayaan yang telah ada.
Maybank Syariah remains focused on the corporate and commercial market segments as well as supporting the development of the real sector. As per 31 December 2013, 70% of financing portfolio was channeled to the real sector such as manufacturing, plantation, electricity/gas/water, and also the financial services sector (Multifinance). In terms of new product development, in 2013 Maybank Syariah successfully developed new product, i.e. PRK iB, to complement the existing financing products.
Rencana Strategi
Strategic Plan
Maybank Syariah memiliki 4 strategi untuk tahun 2014: • Re-positioning produk DPK melalui perubahan segmentasi pasar dalam rangka memperbaiki FDR. • Mengembangkan product-mix investasi terikat iB (Mudharabah Muqayadah). Dengan produk ini diharapkan DPK dan produk pembiayaan sekaligus dapat meningkat dan mengurangi resiko konsentrasi. • Memperluas pasar melalui pembiayaan dengan skema Channeling.
Maybank Syariah has 4 strategies for 2014: - Repositioning of deposit product through market segmentation changes in order to improve the FDR. - Develop product-mix restricted investment iB (Mudarabah Muqayadah). This product is expected to boost deposits and financing simultaneously and reduce concentration risk. - Expand the market through financing with channeling scheme.
Penghargaan
Appreciation
Atas nama Maybank Syariah, saya ingin menyampaikan penghargaan dan terima kasih kepada seluruh mitra bisnis dan nasabah atas dukungan, kesetiaan dan kepercayaan kepada Maybank Syariah. Kami bangga melayani Anda. Kepada lembaga regulator dan otoritas, khususnya Bank Indonesia dan Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia, saya haturkan terima kasih tak terhingga atas dukungan tiada henti, bimbingan serta saransaran berharga yang diberikan. Terima kasih kepada Bapak Ibrahim Hasan dan juga Bapak Baharudin Abdul Majid selaku Presiden Direktur sebelumnya yang telah berhasil memimpin Maybank Syariah untuk mencapai hasil seperti sekarang ini. Penghargaan yang tulus saya haturkan pula kepada Dewan Komisaris, Direksi serta Dewan Pengawas Syariah atas wawasan, kebijaksanaan dan petunjuk mereka dalam mengembangkan Maybank Syariah.
On behalf of Maybank Syariah I would like to express our appreciation and thanks to all our business partners and customers for their support, loyalty and trust to Maybank Syariah. We are proud to serve you. To the regulatory agencies and authorities, in particular Bank Indonesia and the National Islamic Council of Majelis Ulama Indonesia, I would like to thank for their infinite relentless support, guidance and valuable directions. My sincere thanks to my predecessors, Mr. Ibrahim Hassan and Mr. Baharudin Abdul Majid, who had led Maybank Syariah in achieving today’s results. My sincere appreciation is extended also to the Board of Commissioners, Directors and Syariah Supervisory Board for the insights, wisdom and guidance in developing Maybank Syariah.
Akhir kata, terima kasih saya haturkan kepada seluruh pihak yang telah memberikan layanan
Finally, my thanks are extended to all those who have provided services whole
dengan sepenuh hati. Saya menantikan dukungan dari seluruh pemangku kepentingan dalam menghadapi perubahan pasar yang penuh tantangan untuk mencapai kesuksesan yang lebih besar, Insya Allah.
heartedly. I look forward to the support of all stakeholders in facing the challenging market changes to achieve greater success, Insya Allah.
Terima kasih.
Thank you.
Norfadelizan Abdul Rahman Presiden Direktur I President Director
15
Dewan Direksi MANAJEMEN DAN ORGANISASI I MANAGEMENT & ORGANIZATION
Board of Directors
Norfadelizan Abdul Rahman adalah CEO PT Bank Maybank S y a r i a h Indonesia. Sebelumnya beliau menjabat s e b a g a i Kepala Divisi Pe n g e m b a n g a n Bisnis Global pada Maybank Islamic dan Kepala Urusan Pasar Syariah di Bursa Malaysia, di mana beliau berhasil mendirikan dan mengembangkan platform trading BSAS, yang pertama dari jenisnya, yang didedikasikan untuk bisnis Tawarruq / Murabahah untuk pasar internasional. Platform yang diluncurkan pada bulan Agustus 2009 ini telah menerima sejumlah penghargaan internasional untuk fitur-fiturnya. Norfadelizan memiliki 23 tahun pengalaman di bidang investment banking, treasury dan korporasi. Pengalaman yang luas di pasar keuangan berasal dari keterlibatannya sebagai “solution structure” dan trader di berbagai bidang mulai dari pasar valuta , forex , obligasi / sukuk, berjangka dan pasar OTC derivatif. Norfadelizan juga terlibat dalam penataan Syariah wealth management compliant (terstruktur), yaitu produkproduk untuk dana dan instrumen yang terkait dengan Takaful. Beliau juga pernah menjadi konsultan beberapa perusahaan emiten dan bank syariah di bidang investasi, treasury, manajemen risiko pasar dan produk terstruktur. Beliau juga seorang trainer berakreditasi dari Komisi Malaysia Securities ( SIDC ), Institute of Islamic Banking & Finance ( IBFIM ) dan konsultan berpengalaman di bidang pasar modal syariah dan derivatif syariah. Norfadelizan bergelar MBA dari Charles Sturt University, Australia, serta gelar sarjana di bidang Administrasi Bisnis ( Hons ) dari International Islamic University Malaysia. Norfadelizan Abdul Rahman is the CEO of PT Bank Maybank Syariah Indonesia. Previously he was the Head of Regional Business Development for Maybank Islamic, Global Head of Islamic Markets at Bursa Malaysia, where he successfully established and developed trading platform BSAS, the first of its kind, dedicated to Tawarruq/Murabahah business for international market. Launched in August 2009, the platform has received a number of international awards for its features.
16
Norfadelizan Abdul Rahman has 23 years experience in investment banking, treasury and corporate banking. His broad experience in the financial market is built upon his engagement as solution structurer and trader in various fields from money market, foreign exchange, bonds, to futures market and OTC derivatives market. Furthermore, Norfadelizan was involved in structuring Syariah compliant wealth management (structured) products for funds and Takaful-linked instruments. He has advised several listed companies and Islamic banks in the areas of investment, treasury, market risk management and structured products. He is also an accredited trainer by the Malaysian Securities Commission (SIDC), Institute of Islamic Banking & Finance ( IBFIM ) and an experienced consultant in the area of syariah stock exchange and syariah derivatives market. Norfadelizan received his MBA from Charles Sturt University of Australia, and Bachelor in Business Administration (Hons) from International Islamic University Malaysia.
Baiq Nadea Dzurriatin Lahir di Mataram, Nusa Tenggara Barat tahun 1970. Menjabat sebagai Direktur Kepatuhan sejak 4 Februari 2009 (Surat BI No.11/13/GBI/ DPIP/Rahasia tanggal 4 Februari 2009). Sebelumnya adalah Direktur Kepatuhan di Bank of TokyoMitsubishi UFJ, Jakarta Branch hingga 1 November 2008 dan pernah berkarir di Bank Indonesia (Direktorat Hukum) sejak tahun 1995 sampai dengan 2001. Pendidikan terakhir adalah Southern Methodist University School of Law, Dallas – Texas, USA dengan gelar LLM (International Comparative Law). Born in Mataram, West Nusa Tenggara in 1970. Appointed as Compliance Director since February 4, 2009 (Bank Indonesia Letter of decree No.11/13/GBI/DPIP/ Rahasia dated February 4, 2009). Previously she was a Compliance Director at Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Jakarta Branch until November 1, 2008 and had a career at Bank Indonesia (Legal Directorate) from 1995 to
2001. She obtained her masters degree in Law (LLM) from the Southern Methodist University School of Law, Dallas – Texas, USA in 1999 majoring in International Comparative Law.
Basuki Hidayat adalah Direktur Operasional PT Bank Maybank S y a r i a h Indonesia. Sebelumnya Basuki Hidayat b e r k a r y a di PT Bank Internasional Indonesia Tbk dengan jabatan terakhir sebagai Wakil Presiden - Kepala Divisi Grup Audit. Basuki Hidayat memiliki banyak pengalaman di bidang audit, resiko dan pengendalian pada operasional perbankan. Pengalaman beliau selama lebih dari 20 tahun di dunia perbankan, di antaranya sebagai penanggung jawab untuk menangani audit cabang di bidang operasional maupun kredit pada PT Bank Internasional Indonesia Tbk, menjadi keunggulan Basuki Hidayat untuk menempati posisi baru sebagai Direktur Operasional, yang selalu memastikan proses operasional perbankan berjalan dengan aman, efektif dan efisien. Sarjana Ekonomi Akuntansi Universitas Diponegoro Semarang ini juga pernah menjadi auditor di kantor Akuntan Publik. Basuki Hidayat is Director of Operations of PT Bank Maybank Syariah Indonesia. Previously, Basuki Hidayat worked for PT Bank Internasional Indonesia Tbk with his last position as Vice President – Head of Group Audit Division. Basuki Hidayat has years of experience in the area of audit, risk and control on banking operations. His more than 20 years of banking experience, including as person in charge for branch auditing in the area of operations and credit at PT Bank Internasional Indonesia Tbk., becomes Basuki Hidayat’s advantages to occupy the new position as Director of Operations, who always ensure the bank operational process running safely, effectively and efficiently. He holds Bachelor of Accounting from University of Diponegoro Semarang and has also been an auditor in Public Accounting firm.
17
Presiden Komisaris
Organigram PT Bank Maybank Syariah Indonesia
Independent Commissioner
MANAJEMEN DAN ORGANISASI I MANAGEMENT & ORGANIZATION
Struktur Organisasi
Mohamed Rafique Merican Presiden Komisaris / President Commissioner
Shareholders meeting (RUPS) Oversight Risk Management Commitee Sharia Supervisory Board (DPS)
Board of Commissioners
Audit Committee Board Remuneration & Nomination Committee
The Board of Directors President Director
Compliance Director
Management Committee Assets Liability Committee Risk Management Committee
Operation Director
Disamping itu, beliau adalah Fellow of the Association of Chartered Certified Accountants (ACCA), United Kingdom dan menyandang gelar Chartered Accountant of the Malaysian Institute of Accountants (MIA), serta menjadi anggota Malaysia Advisory Committee of Association of Chartered Certified Accountants (ACCA) Malaysia
Business Development Director
Operation*
Corporate Banking 1
Product Development
Sharia Management
IT
Corporate Banking 2
Strategic Management
Risk Management
Accounting
Sales Support Management
Treasury
Legal & Corporate Service
Loan Administration & Remedial
Compliance
Credit Committee Informationn Technology Steering Committee Internal Audit Committee
Beliau memiliki pengalaman lebih dari 20 tahun di sektor korporasi, termasuk 5 tahun menjabat sebagai Chief Financial Officer di Tenaga Nasional Berhad (TNB) dan Malakoff Berhad. Sebelum bergabung dengan TNB di tahun 2009, beliau berkarir di Radicare (M) Sdn Bhd, yaitu manajemen fasilitas konsesi untuk rumah sakit di Klang Valley, Selangor, Kelantan, Trengganu dan Pahang sebagai Chief Operating Officer dan kemudian sebagai Chief Executive Officer. Pada awal masa karirnya, beliau juga pernah memegang peranan di bidang keuangan perusahaan dan sebagai penasihat di Amanah Capital Group dan Bumiputra Merchant Bankers Berhad. Dengan pengalaman tersebut diatas, Beliau dipercaya untuk memegang amanah sebagai Presiden Komisaris PT Bank Maybank Syariah Indonesia
Human Rescurce
He has more than 20 years of experience in the corporate sector, including 5 years as Chief Financial Officer of Tenaga Nasional Berhad (TNB) and Malakoff Berhad. Prior to joining TNB in 2009, he served at Radicare (M) Sdn Bhd, the facilities management concessionaire for hospitals in Klang Valley, Selangor, Kelantan, Terengganu and Pahang as its Chief Operating Officer initially and subsequently as its Chief Executive Officer. He also held corporate finance and advisory roles with Amanah Capital Group and Bumiputra Merchant Bankers Berhad in the early part of his career. With the experiences mentioned above, he is believed to take the mandate as President Commissioner of PT Bank Maybank Syariah Indonesia In addition to the above qualifications, he is Fellow of the Association of Chartered Certified Accountants (ACCA), United Kingdom, and is titled Chartered Accountant of the Malaysian Institute of Accountants (MIA) as well as Member of Malaysia Advisory Committee of Association of Chartered Certified Accountants (ACCA) Malaysia.
Internal Audit
18
19
Komisaris Independen MANAJEMEN DAN ORGANISASI I MANAGEMENT & ORGANIZATION
Independent Commissioner
Commissioner
Randolph Latumahina
Komisaris Independen / Independent Commisioner
Warga Negara Indonesia, lahir pada tahun 1958. Lulusan Universitas Trisakti jurusan Ekonomi dengan pengalaman kerja 23 tahun. Bergabung dengan PT Bank Niaga Tbk tahun 1986 dengan posisi terakhir Vice President. Tahun 1999 bergabung dengan Badan Penyehatan Perbankan dengan pangkat Senior Vice President dan pada saat yang sama ditempatkan sebagai anggota Dewan Komisaris PT Bank Internasional Indonesia Tbk pada tahun 2000-2001. Diangkat sebagai Direktur Treasury PT Bank Lippo Tbk pada tahun 2003 dan berhenti pada tahun 2005 untuk bergabung dengan PT Broadband Multimedia Tbk. Sejak tahun 2006 sampai dengan saat ini Beliau aktif sebagai Direktur Operasional di PT Media Interaksi Utama. Indonesia Citizen, born in 1958. A Graduate of Trisakti University majoring in Economy with more than 23 years working experience. Joined PT Bank Niaga Tbk in 1986, where his last position was as Vice President. In 1999 he joined The Indonesia Banking Restructuring Agency as Senior Vice President and also became member of Board Commissioner of PT Bank International Indonesia Tbk in 2000-2001. Appointed as Treasury Director at PT Bank Lippo Tbk in 2003 and left the bank in 2005 to joined PT Broadband Multimedia Tbk. From 2006 to the present moment, he has been the Operational Director at PT Media Interaksi Utama.
20
Komisaris
Fransisca Ekawati Komisaris / Commisioner
Warga Negara Indonesia, lahir pada tahun 1965. Lulusan Universitas Kristen Indonesia jurusan Ekonomi Management. Beliau pernah menjabat sebagai Kepala Sub Divisi Pengembangan Cabang PT Bank Pesona Krisdayana, dan sebagai Group Head Analisa & Pengkajian Pengelolaan Bank pada Unit Restrukturisasi Bank BPPN. Beliau bergabung pada PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) pada tahun 2004 sebagai Kepala Bagian Pemantauan dan Administrasi Aset Saham, dan saat ini menjabat sebagai Kepala Grup Pengelola Aset pada Direktorat Aset Manajemen PT PPA. Indonesian Citizen, born in 1965. A Graduate from Indonesian Christian University majoring in Economic Management. She had been the Sub Division Head of Branch Development at PT Bank Pesona Krisdayana, and as a Group Head of Analyst & Research Management Bank at the Indonesian Banking Restructuring Agency. She joined PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) in 2004 as Unit Head of Monitoring and Administration Share Asset, while currently she is the Group Head of Asset Management at Directorate Asset Management of the company.
21
Dewan Pengawas Syariah MANAJEMEN DAN ORGANISASI I MANAGEMENT & ORGANIZATION
Sharia Supervisory Board
Drs. H.M. Ichwan Sam Ketua / Chairman
Kelahiran tahun 1951. Pendidikan terakhir Sarjana Tarbiyah/PAI dari IAIN Yogyakarta. Selain menjabat sebagai Ketua DPS Maybank Syariah juga merangkap sebagai Anggota DPS di beberapa Lembaga Keuangan Non Bank. Born in 1951. He obtained his Tarbiyah Degree / PAI from IAIN Yogyakarta. Besides Chairman of Sharia Supervisory Board in Maybank Syariah, he is also a Member of Sharia Supervisory Board in several other Non-Bank Financial Institutions.
22
DR. H. M. Asrorun Ni’am Sholeh, MA Anggota / Member
Kelahiran tahun 1976. Pendidikan terakhir adalah Kajian Islam / Syariah (Pasca Sarjana) UIN Jakarta. Selain menjabat sebagai Anggota DPS Maybank Syariah juga merangkap sebagai Anggota DPS di satu Lembaga Keuangan Non Bank dan tenaga pengajar di UIN Jakarta. Born in 1976. He obtained his Islamic Studies / Syariah (Post-Graduate) UIN Jakarta. Besides a Member of Sharia Supervisory Board in Maybank Syariah, he is also a Member of Sharia Supervisory Board in one of Non Financial Bank Institution and lecturer at UIN Jakarta
23
Tim Manajemen MANAJEMEN DAN ORGANISASI I MANAGEMENT & ORGANIZATION
Management Team
Berdiri dari kiri ke kanan I Standing from left to right: Togi F. Pardede (Legal & Corporate Secretary); Hari Purnomo (Finance & Accounting); Kristian Hadisiswanto (Information Technology); Junedi Ginting (Loan Administration); Didon Novianto (Corporate Banking 2); Priyadi Darmadji (Sales Support); Sopar B. Situmorang (Internal Audit); Agus Hartanto (Corporate Banking 1)
24
Duduk dari kiri ke kanan I Sitting from left to rightt: Habibullah (Product & Strategy); Akhmad Ludzain (Human Capital & Administration); Mila Kartikasari (Operation); Shinta Zaiharwani (Treasury); Ita Sitasari (Risk Management)
25
Kegiatan Perusahaan KINERJA 2012 I PERFORMANCE OF 2012
Corporate Events Sepanjang tahun 2013 PT Bank Maybank Syariah Indonesia telah melaksanakan berbagai kegiatan perusahaan sebagai berikut: 29 Mei 2013 | PT Bank Maybank Syariah Indonesia dan PT Inti Cipta Energi menandatangani akad pembiayaan Istishna Paralel senilai Rp.65 Milyar. Pembiayaan ini diberikan untuk pendanaan pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Minihidro (MHPP) Cilaki yang berlokasi di Kabupaten Garut, Jawa Barat. Adapun jangka waktu pembiayaan adalah 7 tahun. Juni 2013 | Bapak Norfadelizan Abdul Rahman memberikan sambutan setelah resmi diangkat menjadi Presiden Direktur PT Bank Maybank Syariah Indonesia.
16 Juli 2013 | PT Bank Maybank Syariah Indonesia bersama 3 bank lainnya menyediakan fasilitas pembiayaan sindikasi bagi PT MNC Finance senilai Rp 223 milyar dengan jangka waktu 3 tahun dimana plafond untuk PT Bank Maybank Syariah Indonesia adalah senilai Rp. 23 milyar. PT Bank Muamalat Indonesia Tbk bertindak sebagai joint mandate lead arranger dan book runners bersama Bank BPD DI Yogyakarta, Bank BPD Jawa Tengah dan Bank BPD Kalimantan Timur. 16 Juli 2013 | Presiden Direktur MetroxLifestyle & Central Sari Realty, Bapak Charley Seliang, bersama Presiden Direktur PT BankMaybank Syariah Indonesia, Bapak Norfadelizan Abdul Rahman, berjabat tangan setelah penandatanganan akad untuk kerjasama pembiayaan sebesar Rp.100 milyar dengan menggunakan akad murabahah.
26
During 2013 PT Bank Maybank Syariah Indonesia has organized various corporate events, as follows: 29th May 2013 | PT Bank Maybank Syariah Indonesia and PT Inti Cipta Energy signed agreement for Istishna Parallel financing of Rp.65 billion. The funding was provided to finance the construction of mini hydro power plants (MHPP) Cilaki located in Garut, West Java. The financing tenor is 7 years.
Bapak Hazmi Hussain, Direktur Utama PT. Ichtiar Gusti Pudi, berjabat tangan dengan Bapak Norfadelizan Abdul Rahman, Presiden Direktur PT Bank Maybank Syariah Indonesia.
Mr. Hazmi Hussain, President Director of PT. Ichtiar Gusti Pudi, shook hands with Mr. Norfadelizan Abdul Rahman, President Director of PT Bank Maybank Syariah Indonesia.
2 Oktober 2013 | Penandatangan perjanjian pembiayaan sebesar Rp.162 Milyar untuk PT Ichtiar Gusti Pudi.
2nd October 2013 | Signing of financing agreement of Rp.162 billion for PT Ichtiar Gusti Pudi.
June 2013 | Mr Norfadelizan Abdul Rahman delivered a speech after his official assignment as President Director of PT Bank Maybank Syariah Indonesia.
16th July 2013 | PT Bank Maybank Syariah Indonesia and 3 other banks provided a syndicated financing facility of Rp 223 billion to PT MNC Finance with financing tenor of 3 years, where the ceiling provided by PT Bank Maybank Syariah Indonesia amounted to Rp. 23 billion. PT Bank Muamalat Indonesia Tbk acted as mandated lead arranger and joint book runners with Bank BPD Yogyakarta, Bank BPD Central Java and Bank BPD East Kalimantan. 16th July 2013 | President Director of MetroxLifestyle & Central Sari Realty, Mr. Charley Seliang, and President Director of PT BankMaybank Syariah Indonesia, Mr. Norfadelizan Abdul Rahman, shook hands after the agreement signing ceremony for a Murabahah financing of Rp 100 billion.
Oktober 2013 | Bapak Mohamed Rafique Merican memberikan sambutan setelah resmi diangkat menjadi Presiden Komisaris PT Bank Maybank Syariah Indonesia.
October 2013 | Mr. Mohamed Rafique Merican delivered speech after he was officially appointed as President Commissioner of PT Bank Maybank Syariah Indonesia.
17 November 2013 | PT Bank Maybank Syariah Indonesia turut berpartisipasi dalam rangkaian kegiatan GRESS (GerakanEkonomiSyariah)di Monas, Jakarta.
17th November 2013 | PT Bank Maybank Syariah Indonesia participated in a series of activities organized by GRESS (GerakanEkonomiSyariah or Syariah Economy Movement) in Monas, Jakarta.
20 Desember 2013 | Bapak Norfadelizan Abdul Rahman, Presiden Direktur PT Bank Maybank Syariah Indonesia berfoto bersama Bapak Handy Cahyadi, Direktur Power Metalindo Sejati, setelah penandatangan akad pembiayaan sebesar Rp.40 Milyar sebagai bentuk dukungan terhadap sektor perdagangan.
20 December 2013 | Mr. Norfadelizan Abdul Rahman, President Director of PT Bank Maybank Syariah Indonesia, posed with Mr. Handy Cahyadi, Director of Power Metalindo Sejati, after the signing of agreement for a financing of Rp. 40 billion to support trading sector.
27
Ikhtisar Keuangan 2008
BALANCE SHEET 2,299,971 2,062,552 1,692,959 1,410,475 1,305,721 1,197,983 Assets 1,435,906 1,372,076 998,602 311,853 0 0 Receivables (Net) 0 0 293,658 541,085 566,425 Loan (net) 83 62 35 0 0 0 Ijarah Assets (net) 265,564 229,340 243,131 200,000 677,656 460,172 Marketable Securities (Net) 257,500 396,820 384,420 552,300 46,744 139,817 Interbank Placement 205,648 137,407 180,822 80,308 275,026 185,286 Deposits 770,970 573,319 169,026 275,066 0 0 Temporary Syirkah 285,522 374,049 399,120 170,691 201,074 233,719 Deposit From Other Banks 992,216 950,849 910,497 864,122 819,307 757,503 Shareholders' Equity (Net)
53,357 5 45,971 88,261
6,953 0 10,312 11,317
0 0 0 0
0 0 10,225 (17,080) (48,275) 56,187 40,352
12,544 12,544 5,597 (10,039) (43,710) 54,350 40,269
84,518 76,612 8,262 2,586 (35,990) 60,434 44,815
103,228 94,943 5,076 (444) (27,750) 71,757 51,170
* 3 bulan kegiatan usaha syariah ** 9 bulan kegiatan usaha konvensional
0 0 0 0 Income 134,946 82,625 22,378 (3,606) (27,289) 74,078 51,221
Receivables (Net)
1,692,959 2,299,971
2,062,552
2012
* 3 months in syariah activities ** 9 months in conventional activities
Simpanan
Dana Syirkah Temporer
28
0.00%
2.87% 5.05% 5.61% 67.79% 152.87%
2.88% 4.93% 5.78% 53.77% 197.70%
3.57% 4.92% 5.92% 55.18% 289.20%
4.48% 5.46% 6.43% 34.73% 172.26%
5.76% 6.57% 7.79% 28.19% 199.51%
5.06% 7.09% 5.74% 50.60% 309.85%
0.00%
0.00%
0.00%
0.00%
0.00%
5.57%
5.79%
5.55%
6.24%
6.38%
0.55%
0.74%
0.83%
2.57%
1.84%
COMPLIANCE 0.00% Percentage of Legal Lending Limit (LLL) Violation
992,216
0.00%
2013
0.00%
950,849
0.00%
2012
1.25%
910,497
0.00%
2011
0.25%
770,970
0.74%
2013
0.00%
573,319
0.00%
2012
2.49%
169,026
2.69%
2011
104.13%
205,648
127.05%
2013
124.43%
137,407
73.44%
2012
63.89%
Shareholders’ Equity (Net)
180,822
KEPATUHAN Persentase Pelanggaran Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK) Giro Wajib Minimum (GWM) Rupiah Posisi Devisa Netto (PDN)
59.41%
FINANCIAL RATIO Capital Adequacy Ratio Including Market Risk Non Performing Financing (Gross) Non Performing Financing (Net) Return on Assets (ROA) Return on Equity (ROE) Net Interest Margin (NIM) Cost to Income Ratio Financing to Deposit Ratio (FDR)
Modal Sendiri (bersih)
Temporary Syirkah
2011
Deposits
RASIO KEUANGAN Rasio Kecukupan Modal Termasuk Risiko Pasar Pembiayaan Bermasalah (Kotor) Pembiayaan Bermasalah (Bersih) Laba Terhadap Aktiva Laba Terhadap Modal Marjin Bunga Bersih BOPO Rasio Pembiayaan terhadap Simpanan
1,435,906
98,548 14 26,820 111,317
INCOME STATEMENT Income From Syariah Activities* Margin Income Ijarah Reveneu (net) Other main operating income Bank Share in Profit Sharing From Conventional Activities** Interest Income Net Interest Income Other Operating Income Provision for Possible Losses Other Operating Expenses Income Before Income Tax Net Income
Piutang (Bersih)
Temporary Syirkah
11 20
LABA RUGI Pendapatan Kegiatan Syariah* Pendapatan Marjin Jual - Beli 107,970 Pendapatan Ijarah (bersih) 4 Pendapatan Usaha Utama Lain 30,812 Hak Bagi Hasil Milik Bank 116,073 Pendapatan Kegiatan Konvensional** Pendapatan Bunga Pendapatan Bunga Bersih Pendapatan Operasional Lainnya 18,208 Penyisihan (17,400) Beban Operasional Lainnya 52,746 Laba Sebelum Pajak 59,653 Laba Bersih 41,367
Dana Syirkah Temporer
2013
2009
1,372,076
2010
2012
2011
998,602
2012
2011
2013 NERACA Aktiva Piutang (Bersih) Kredit (Bersih) Aktiva Ijarah Surat Berharga (Bersih) Penempatan Antar Bank Simpanan Dana Syirkah Temporer Simpanan dari Bank Lain Modal sendiri (Bersih)
2013
KINERJA 2012 I PERFORMANCE OF 2012
Financial Highlights
6.63% Reserve Requirement in Rupiah 9.03% Net Open Position
29
Analisa dan Evaluasi Manajemen KINERJA 2012 I PERFORMANCE OF 2012
Management Analysis and Evaluation Di tengah perlambatan pertumbuhan ekonomi, Maybank Syariah mampu mempertahankan trend positif bisnisnya selama tahun 2013: Aset perusahaan naik dari IDR 2,06 trilyun menjadi IDR 2,30 trilyun, yang didorong oleh pertumbuhan portofolio pembiayaan sebesar 4.4% menjadi IDR 1,44 trilyun. Pembiayaan bermasalah (NPF) naik tipis ke level 2,6%, meskipun demikian rasio kecukupan modal (CAR) masih pada berada pada level yang cukup aman yaitu 59,41%. Kenaikan NPF juga tidak banyak berpengaruh terhadap pendapatan laba operasional yang membukukan IDR 59,65 milyar.
Amidst the economic growth slow down, Maybank Syariah managed to maintain positive business trend during the year of 2013: The growth of assets climbed from IDR 2.06 trillion to IDR 2.30 trillion, which was promoted by the increase of nett financing portfolio at 4.4% to IDR 1.44 trillion. NonPerforming Financing (NPF) slightly increased to 2.6%, however, capital adequacy ratio (CAR) remained at convenient level of 59.41%. Futhermore, the growing NPF had minor impact to operational income which recorded IDR 59.65 billion.
Portofolio pembiayaan di tahun 2013 didominasi oleh skema jual beli dengan kontribusi sebesar 77.8 % terhadap total pembiayaan atau setara IDR 108 milyar, sementara pendapatan usaha lainnya mencapai IDR 30,81 milyar. Di sisi lain, pembiayaan skema ijarah mengalami penurunan tajam. Mayoritas pembiayaan yang diberikan adalah dalam mata uang USD yaitu 66.32%, sementara hanya 33,68% dalam mata uang IDR.
The financing portfolio in 2013 was dominated by sale-and-purchase scheme, which contributed 77.8% of the total financing portofolio or equivalent to IDR 108 billion, and other main operating income stood at IDR 30.81 billion. On the other hand, the outstanding of Ijara portfolio further declined. The majority of financing portofolio funded was in USD i.e. 66.32% whereas the remaining, around 33.68%, was in IDR.
Piutang Pembiayaan Berdarakan Mata Uang
Piutang Pembiayaan Berdarakan Sektor Ekonomi
Financing Receivables Based on Currency
Financing Receivables Based on Economic
18.4% 16.2% 33.68%
26.8%
13.0% 66.32%
10.0%
15.5%
Manufaktur/Manufacturing Pertanian/Agriculture Perdagangan/Trading
30
Jasa/Services Pergudangan/Warehouse Kelistrikan/Electricity
Berdasarkan sektor ekonomi, portofolio pembiayaan Bank belum banyak mengalami perubahan seperti tahun sebelumnya: sektor jasa dan manufaktur berada di posisi teratas dengan kontribusi sebesar 26,8 dan 18,4% terhadap total portofolio, diikuti sektor kelistrikan dan pertanian masing-masing sebesar 16,2% dan dan 15,5%. Sektor penting lainnya adalah perdagangan (13%) dan pergudangan (10%).
Based on the economic sector, the Bank’s financing portfolio has not yet changed much like in the previous year: business service and manufacturing sectors led by 26.8% and 18.4% of the total portfolio respectively. Electricity and agriculture were coming next with 16.2% and 15.5%. Other key sectors were trading (13)% and warehousing (10%).
Meskipun besaran kenaikan tidak setinggi tahun sebelumnya, jumlah dana pihak ketiga (simpanan masyarakat) mengalami
Although the rate was less impressive than last year’s figure, total third parties’ (public) deposit recorded an increase of 27%. As per
31
31st December 2013 the amount of third parties’ fund was around IDR 976.6 billion. In view of this the financing to deposit ratio was 152.9%.
Dana Masyarakat
Gir o
Wa di a
4
31,728
iah
rary Syirkah empo Fun r/T ds
D em
205,648
re po
and Deposit
4
Pendapatan Marjin Jual-Beli Margin Income Pendapatan Ijarah (Bersih) Ijarah Revenue (Net)
107,970
Pendapatan Usaha Utama Lain Other Main Operating Income
739,238
Dan aS
em
770,970
Third parties’ fund consisted of temporary syirkah funds (79.9%) and wadiah demand deposit (21.1%). Total temporary syirkah funds jumped from IDR 573.3 billion to IDR 771 billion. Temporary syirkah funds were dominated by mudharabah time deposit with 95.9% while mudharabah demand deposit contributed around 4.1%. Meanwhile, mudharabah saving deposit remained steady in the last three years.
yir k
ah
T
Pendapatan Operasional
39,812
116,073
26,820
111,317
45,971
Operating Income
88,261
30,812
Temporary Syirkah Funds (In Million IDR)
Dana pihak ketiga terdiri dari dana syirkah temporer (79,9%) dan giro wadiah (21,1%). Total dana syirkah temporer melonjak cukup tinggi dari IDR 573,3 milyar menjadi IDR 771 milyar. Dana syirkah temporer masih didominasi oleh deposito mudharahah sebesar 95,9% sedangkan kontribusi giro mudharabah hanya 4,1%. Sementara itu jumlah tabungan mudharabah tidak mengalami peningkatan dalam tiga tahun terakhir.
Hak Bagi Hasil Milik Bank Bank Share In Profit Sharing Pendapatan Operasional Lainnya Oyher Operating Income
2011
2012
Pendapatan operasional, yaitu hak bagi hasil milik bank naik sekitar 4% menjadi IDR 116 milyar. Sementara itu pendapatan operasional lainnya tumbuh 13% menjadi IDR 30,8 milyar. Hal ini merupakan trend positif setelah penurunan yang cukup signifikan di tahun 2012.
32
Dana Syirkah Temporer
Temporary Syirkah Funds (In Million IDR)
Dana Syirkah Temporer
Public Fund (In Million IDR)
d Wa h/
KINERJA 2012 I PERFORMANCE OF 2012
peningkatan sebesar 27%. Per 31 Desember 2013 jumlah dana pihak ketiga yang dihimpun mencapai IDR 976,6 milyar. Dengan demikian, rasio pembiayaan terhadap jumlah dana pihak ke-3 menjadi 152,9%.
Pendapatan marjin jual beli merupakan kontributor terbesar terhadap pendapatan operasional dari yaitu sebesar 77,8%. Sisanya sebesar 22,2% berasal dari pendapatan usaha utama lain. Sementara itu, pendapatan sewa ijarah masih sangat rendah.
Margin income was the main contributor to the operating income i.e. 77.8%. The remaining 22.2% came from other main operating income. Meanwhile, ijarah revenue remained very low.
Sementara pendapatan dari pembiayaan meningkat, biaya penyisihan naik tipis menjadi IDR 17,4 milyar dan beban operasional juga naik 8,5% menjadi IDR 52,7 milyar. Bank membukukan kenaikan laba sebelum pajak sebesar 5,8% menjadi IDR 59,6 milyar, sedangkan laba bersih meningkat 2,4% menjadi IDR 41,4 milyar.
On one hand, income from financing activities increased, but on other hand, provision for possible losses slightly increased to IDR 17.4 billion while operational expenses also raised by 8.5% to IDR 52.7 billion. As the result, the income before tax increased by 5.8% to IDR 59.6 billion while net income also climbed at 2.4% to IDR 41.4 billion.
Secara keseluruhan, rasio-rasio keuntungan memperlihatkan perkembangan yang cukup positif. Rasio laba terhadap aktiva dan laba terhadap ekuitas masing-masing sebesar 2,87% dan 5,05% dengan marjin bunga bersih sebesar 5,61%. Terakhir, total ekuitas tumbuh cukup stabil sekitar 4,2% menjadi IDR 992,2 milyar.
Overall, profitability ratios reflected a positive outlook. Return on assets (ROA) and return on equity (ROE) stood at 2.87% and 5.05% respectively with net interest margin at 5.61%. Last but not least, total equity increased about 4.2% landed at IDR 992.2 billion.
2013 Operating income, namely bank share in profit sharing grew by around 4% to IDR 116 billion, whereas other operating income recorded an increase of 13% to IDR 30.8 billion. This means a positive trend after steep decline in 2012.
33
Opini Dewan Pengawas Syariah KINERJA 2012 I PERFORMANCE OF 2012
Opinion of Sharia Supervisory Board
Assalamu’alaikum, wr, wb
Assalamu’alaikum, wr, wb
Pertama-tama kita panjatkan puji syukur kepada Allah SWT atas segala nikmat sehat dan Iman yang telah diberikan kepada kita semua sampai saat ini.
First, Let us pray to Allah SWT the Almighty for the wealth, health and faith blessed to all of us.
Selanjutnya marilah kita haturkan sholawat dan salam kepada junjungan kita Nabi Besar Muhammad SAW yang telah menghancurkan dunia kegelapan penuh kebodohan ke dalam dunia terang benderang penuh keimanan seperti sekarang ini.
Let us also extend sholawat and greetings to our great Prophet Muhammad SAW who has overcome the world of darkness and full of ignorance into the world of brightness and faith as today.
Bersama ini kami sampaikan bahwa setelah mempelajari data-data kinerja PT Bank Maybank Syariah Indonesia (MSI) periode 1 Januari 2013 sampai dengan 31 Desember 2013 yang mencakup hasil pengawasan, opini syariah atas dokumen dan pelaksanaan operasional Bank yang dijalankan MSI, kami berpendapat bahwa secara keseluruhan pelaksanaan operasional Bank telah berjalan dengan baik dan sesuai dengan prinsip-prinsip Syariah namun masih memerlukan perbaikan agar lebih sesuai dengan prinsip-prinsip Syariah sebagaimanan telah ditetapkan oleh Dewan Syariah Nasional.
Having reviewed the performance data of PT Bank Maybank Syariah Indonesia (MSI) for the period of 1st January – 31th December 2013 which consists of monitoring results, syariah opinion on documentation and implementation of the MSI’ business operations, we herewith inform you that the overall implementation of the Bank’s operations has been running well and is in accordance with the syariah principles. However, improvements are necessary in order to be more compliant with the syariah principles as stipulated by the National Syariah Council.
Selain itu program komprehensif dari Bank dengan dukungan dari DPS dan Syariah Compliance Officer untuk meningkatkan pemahaman pengetahuan Syariah dari karyawan harus terus dilaksanakan dan ditingkatkan secara berkelanjutan.
Furthermore, a comprehensive program supported by the DPS and Syariah Compliance Officer to improve the employees’ understanding of syariah knowledge should be continued and improved sustainably.
Demikian informasi yang dapat kami sampaikan agar dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.
We hope to have conveyed this information to be used as appropriate.
Wassalamu’alaikum wr, wb.
Wassalamu’alaikum, wr, wb.
34
Drs. H. Muhammad Ichwan Sam Ketua/Chairman
Dr. H. Asrorun Ni’am Sholeh, MA Anggota/Member
35
Penghargaan PENGHARGAAN I AWARDS
Awards
36
37
KEPATUHAN I COMPLIANCE
Laporan Pelaksanaan Good Corporate Governance (GCG)
Report on the Implementation of Good Corporate Governance (GCG)
38
A. KESIMPULAN UMUM
A. GENERAL CONCLUSION
a. Gambaran Umum Pelaksanaan Good Corporate Governance (GCG) Termasuk Peringkat Masing-masing Faktor Serta Nilai Komposit dan Predikatnya
a. General Description on the Implementation of Good Corporate Governance (GCG) including the Rating of Each Factor as well as the Composite Score and Predicate
PT Bank Maybank Syariah Indonesia (MSI) resmi beroperasi sebagai Bank Umum Syariah pada tanggal 11 Oktober 2010 berdasarkan Keputusan Gubernur Bank Indonesia Nomor: 12/60/KEP.GBI/DpG/2010 tentang Pemberian Izin Perubahan Kegiatan Usaha Bank Umum Konvensional Menjadi Bank Umum Syariah PT Bank Maybank Syariah Indonesia.
PT Bank Maybank Syariah Indonesia (MSI) officially operates as an Islamic Bank on October 10, 2010 based on the Decree of the Governor of Bank Indonesia Number: 12/60/KEP.GBI/DpG/2010 concerning Licensing for Conversion of Business Activity from Conventional Bank to Islamic Bank PT Bank Maybank Syariah Indonesia.
Susunan pemegang saham MSI berdasarkan hasil Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) tanggal 19 Desember 2011 sebagaimana tertuang dalam Akta Notaris No.27 tanggal 19 Desember 2011 dan perubahan Anggaran Dasarnya telah dicatat oleh Kementerian Hukum dan
Based on the result of Shareholders’ General Meeting dated December 19, 2011 as stated in the Notary Deed No.27 dated December 19, 2011 and the amendment to the Articles of Association has been recorded by the Ministry of Justice and Human Rights of the Republic of Indonesia
39
KEPATUHAN I COMPLIANCE
Hak Asasi Manusia Republik Indonesia pada tanggal 28 Desember 2011 dalam surat No.AHU-AH.01.10-42542 perihal Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Data Perseroan PT Bank Maybank Syariah Indonesia, yang juga telah dilaporkan kepada Bank Indonesia melalui surat No.010/LGL/XII/2011 tanggal 22 Desember 2011 tentang Laporan Perubahan Komposisi Kepemilikan Bank dan surat tanggal No.001/LGL/I/2012 tanggal 6 Januari 2012 tentang Laporan Perubahan Anggaran Dasar PT Bank Maybank Syariah Indonesia adalah sebagai berikut:
on December 28, 2011 as meant in the letter No.AHU-AH.01.10-42542 concerning Receipt of Notification on the Amendment to Corporate Data of PT Bank Maybank Syariah Indonesia, which has also been reported to Bank Indonesia through a letter No.010/ LGL/XII/2011 dated December 22, 2011 concerning Report on the Amendment to the Bank’s Ownership Composition and letter No.001/LGL/I/2012 dated January 6, 2012 concerning Report on the Amendment to Articles of Association of PT Bank Maybank Syariah Indonesia, the composition of MSI’s shareholders is as follows:
1. Malayan Banking Berhad (99%) 2. PT Prosperindo (1%)
1. Malayan Banking Berhad (99%) 2. PT Prosperindo (1%)
Berdasarkan hasil penilaian diri (self assessment) posisi tahun 2012, MSI memperoleh Nilai Komposit 2,30 atau predikat “Baik”. Sedangkan untuk posisi tahun 2013 Nilai Komposit yang dihasilkan berdasarkan penilaian diri adalah 2,17 atau predikat “Baik”, dimana rincian peringkat masing-masing faktor serta Nilai Komposit adalah sbb.:
Based on the result of self assessment for position 2012, MSI gained Composite Score 2.30 or predicated as “Good”. As for position 2013 the Composite Score based on self assessment is 2.17 or predicated as “Good”, whereby the details of each factor and Composite Score are as follows:
Ringkasan Perhitungan Nilai Komposit Summary of Composite Score Calculation
No. 1
Faktor
Rating
Bobot
Nilai
Weight
Score
(a)
(b)
(a) X (b)
2
12.50%
0,25
3
17.50%
0,52
2
10.00%
0,20
2
10.00%
0,20
2
5.00%
0,10
6 7
Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi Kelengkapan dan pelaksanaan tugas Komite Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Pengawas Syariah / Pelaksanaan prinsip syariah dalam kegiatan penghimpunan dana dan penyaluran dana serta pelayanan jasa Penanganan benturan kepentingan Penerapan fungsi kepatuhan Bank
2 2
10.00% 5.00%
0,20 0,10
8
Penerapan fungsi audit intern
2
5.00%
0,10
9
Penerapan fungsi audit ekstern
2
5.00%
0,10
2 2
5.00% 15.00%
0,10 0,30
23
100.00%
2,17
2 3 4 5
10 11
Batas Maksimum Penyaluran Dana Transparansi kondisi keuangan dan non keuangan, laporan pelaksanaan GCG dan pelaporan internal Nilai Komposit Predikat / Predicate: Baik / Good
40
Peringkat
Factor Implementation of duties and responsibilities of Board of Commissioners Implementation of duties and responsibilities of Board of Directors Completeness of Committees and implementation of their duties Implementation of duties and responsibilities of Syariah Supervisory Board Implementation of syariah principles in funding activities as well as financing activities and services Handling of conflict of interest Implementation of Bank’s compliance function Implementation of internal audit function Implementation of external audit function Legal Lending Limit Transparancy of financial and non financial condition, GCG implementation report and internal reports. Composite Score
b. Kekuatan dan Kelemahan Pelaksanaan GCG Secara Umum 1) Kekuatan Umum
Pelaksanaan
GCG
a. General Strengths and Weaknesses in the Implementation of GCG
Secara
1) General Strengths in the Implementation of GCG
MSI merupakan anak perusahaan dari Malayan Banking Berhad (Maybank), sebuah group keuangan yang berkedudukan di Malaysia. Sebagai sebuah group keuangan terbesar di Malaysia, Maybank sangat menjunjung tinggi penerapan GCG bagi seluruh kelompok usahanya. Bagi Maybank, Corporate Governance bukan hanya semata-mata merupakan pernyataan kepatuhan tetapi juga komitmen untuk mencapai dan mempertahankan standar tertinggi untuk integritas bisnis, etika, dan profesionalisme pada seluruh aktivitas yang dijalankan oleh Kelompok Usaha. Komitmen ini merupakan landasan yang kuat bagi MSI untuk senantiasa memastikan terselenggaranya pelaksanaan GCG dalam setiap kegiatan usahanya.
MSI is a subsidiary of Malayan Banking Berhad (Maybank), a financial group based in Malaysia. As Malaysia’s largest financial group, Maybank upholds the implementation of GCG for the entire group of Maybank. For Maybank, Corporate Governance is not merely a statement of compliance but also a commitment to achieve and maintain the highest standards of business integrity, ethics and professionalism in all activities undertaken by the Group. The Group’s commitment is a strong foundation for MSI to always ensure the implementation of GCG in every business activities of MSI.
Sesuai Peraturan Bank Indonesia No.11/33/ PBI/2009 tanggal 7 Desember 2009 dan Surat Edaran Bank Indonesia No.12/13/ DPbS tanggal 30 April 2010 tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance Bagi Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah, Pelaksanaan GCG oleh MSI berlandaskan pada 5 (lima) prinsip dasar. Pertama, transparansi (transparency), yaitu keterbukaan dalam mengemukakan informasi yang pokok dan relevan serta keterbukaan dalam proses pengambilan keputusan. Kedua, akuntabilitas (accountability) yaitu kejelasan fungsi dan pelaksanaan pertanggungjawaban organ Bank sehingga pengelolaannya berjalan secara efektif. Ketiga, pertanggungjawaban (responsibility) yaitu kesesuaian pengelolaan bank dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan prinsip-prinsip pengelolaan bank yang sehat. Keempat, profesional (professional) yaitu memiliki kompetensi, mampu bertindak obyektif Saldo per 31 Desember 2013 dan bebas dari pengaruh/ tekanan dari pihak manapun (independen)
In accordance with Bank Indonesia Regulation No.11/33/PBI/2009 dated December 7, 2009 and Bank Indonesia Circular No.12/13/DPbS dated April 30, 2010 concerning Implementation of Good Corporate Governance for Islamic Bank and Islamic Window, the Implementation of GCG by MSI is based on 5 (five) basic principles. First, transparency, which recommends openness in material and relevant information and transparency in decision making. Second, accountability, which is clarity in function and implementation of the Bank’s responsibility so that the management runs effectively. Third, responsibility, which is a compliance of the Bank’s management with the applicable regulations and sound principles. Fourth, professional, which is competency, objectivity, and independent from influence of any party and also high commitment for the development of syariah bank. Fifth, fairness, which is fairness and equality in fulfilling the stakeholders’ rights
41
KEPATUHAN I COMPLIANCE
serta memiliki komitmen yang tinggi untuk mengembangkan bank syariah. Kelima, kewajaran (fairness) yaitu keadilan dan kesetaraan dalam memenuhi hak-hak para pemangku kepentingan (stakeholders) berdasarkan perjanjian dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Kelemahan Pelaksanaan GCG Secara 2) Umum
Weaknesses 2) General Implementation of GCG
MSI senantiasa berupaya meningkatkan kualitas pelaksanaan GCG dan menindaklanjuti kelemahan-kelemahan yang ada dengan melakukan perbaikan sesuai ketentuan yang berlaku.
MSI has always been putting efforts to increase the quality of its GCG implementation and to follow up any weaknesses by performing improvement in accordance with the apllicable regulations.
Hal yang menjadi perhatian khusus dalam penilaian diri periode tahun 2013 adalah sebagai berikut: Pelaksanaan tugas dan tanggung i. jawab Direksi
The major concerns in the 2013 self assessment are as follows:
Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi dalam pengelolaan Bank masih perlu ditingkatkan dari waktu ke waktu untuk mengejar pencapaian target yang lebih baik pada periode mendatang dibandingkan pencapaian di periodeperiode sebelumnya. Selain itu kekosongan posisi Direktur Bisnis perlu segera diatasi agar proses pencapaian target bisnis dapat lebih terarah dan efektif.
The implementation of the Board of Directors’ duties and responsibilities requires improvement from time to time in order to better achieve the business targets in the coming period compared to the previous ones. In addition, the vacant position of Business Director needs to be resolved in due course in order to make the process of achieving business targets more focus and effective.
c. Langkah Perbaikan Beserta Target Waktu Pelaksanaannya
42
based on the applicable contract and regulations.
in
the
i. Implementation of duties and responsibilities of the Board of Directors
c. Corrective Measures and Target Date
i. Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi
i. Implementation of the BOD’s duties and responsibilities
Untuk mendorong pencapaian target bisnis di tahun 2014, MSI telah menyusun Rencana Bisnis Bank (RBB) 2014-2016 dengan target yang lebih terukur. Adapun langkah-langkah strategis yang akan diambil pada tahun 2014 sebagai implementasi arahan kebijakan yang telah ditetapkan dalam RBB adalah sebagai berikut :
To improve the achievement of business targets in 2014, MSI has drawn up its Business Plan 2014-2016 by setting measurable targets. The strategic initiatives to be taken in 2014 to implement policy directions as meant in the Business Plan are as follows:
- Terus mengembangkan corporate banking yang menjadi fokus bisnis dengan didukung oleh upaya riset
- To continue the development of corporate banking as the Bank’s business focus which is supported by
dan penelitian sehingga pemahaman mengenai karakteristik sektor industri yang akan dibidik semakin meningkat, termasuk di dalamnya analisa dan mitigasi risiko-risiko yang mungkin terjadi.
research and analysis efforts in order to better understand the characterictis of the targeted industrial sectors. This will include, risks analysis and mitigation..
- Optimalisasi produk-produk yang telah dikembangkan baik produk pembiayaan maupun pendanaan sesuai kebutuhan nasabah melalui program pemasaran yang efektif dan tepat sasaran. emasaran yang efektif dan tepat sasaran.
- To optimize the products, both financing and funding products, as per clients’ needs through an effective and well-targeted marketing program.
- Penguatan sumber daya untuk mendorong pengembangan bisnis baik melalui pengisian posisi atau jabatan yang masih kosong, penambahan jumlah personil, maupun peningkatan kompetensi sesuai analisa kompetensi Sumber Daya Insani (SDI).
- To strengthen the resources for enhancement of the business by fulfilling vacant positions and additional headcounts as well as through competency improvement in accordance to the human resource competency analysis. - To continue Corporate Social Responsibility (CSR) program as one of the Bank’s awareness to the Indonesian society, among others through social activities for the empowerment of Islamic boarding school (pesantren) and supporting the underprivileged (dhuafa).
- Meneruskan program Corporate Social Responsibility (CSR) sebagai salah satu bentuk kepedulian kepada masyarakat di Indonesia, antara lain melalui kegiatan sosial pemberdayaan pesantren dan santunan untuk dhuafa.
Terkait dengan kekosongan posisi Direktur Bisnis, MSI saat ini masih terus berupaya melakukan proses seleksi kandidat yang memenuhi kualifikasi dan kompetensi untuk menduduki posisi tersebut. Diharapkan posisi ini dapat segera terisi pada kwartal I/2014.
With regard to the vacant position of Business Director, MSI is continuing its efforts to select high qualified candidates for this position, which is expected to be filled in by the 1st quarter of 2014.
d. Realisasi Pelaksanaan Langkah Perbaikan Periode Sebelumnya Beserta Waktu Penyelesaian dan Kendala Penyelesaiannya.
d. The Realization of Corrective Measures in the Previous Period as well as the Target Date for Completion and Constraints.
Langkah perbaikan atas hasil self assessment periode tahun 2012 adalah sebagai berikut:
The corrective measures for self assessment results in 2012 were as follows:
1) Kekosongan jabatan Komisaris Utama (Presiden Komisaris)
1) Vacancy of President Commissioner’s Position
Mohamed Rafique Merican bin Mohd Wahiduddin telah ditunjuk sebagai Presiden Komisaris MSI yang baru sesuai hasil keputusan Rapat Umum Pemegang
Mohamed Rafique Merican bin Mohd Wahiduddin has been appointed as the new President Commissioner of MSI as per resolution of the Shareholders’
43
KEPATUHAN I COMPLIANCE
Saham Luar Biasa (RUPSLB) tanggal 27 Juni 2013 yang dituangkan dalam Akta Pernyataan Keputusan Rapat PT Bank Maybank Syariah Indonesia No. 59 tanggal 27 Juni 2013. Mohamed Rafique Merican bin Mohd Wahiduddin efektif sebagai Presiden Komisaris MSI terhitung sejak tanggal 16 September 2013 setelah memperoleh hasil kelulusan Fit & Proper Test berdasarkan Salinan Keputusan Gubernur Bank Indonesia No.15/98/ KEP.GBI/DpG/2013/Rahasia tanggal 16 September 2013 yang disampaikan melalui surat Bank Indonesia No.15/1579/ DPbS tanggal 24 September 2013 perihal Keputusan Hasil Uji Kemampuan dan Kepatutan (Fit and Proper Test) Calon Komisaris Utama.
Extra Ordinary General Meeting dated 27 June 2013 which has been stated in the Deed No. 59 dated 27 June 2013 re. Minutes of the Shareholders’ Meeting of PT Bank Maybank Syariah Indonesia. Effective as from 16 September 2013 Mohamed Rafique Merican bin Mohd Wahiduddin becomes the President Commissioner of MSI upon receiving the Fit and Proper Test results from Bank Indonesia based on the Decree of the Governor of Bank Indonesia No. 1 5 / 9 8 / K E P. G B I / D p G / 2 0 1 3 / R a h a s i a dated 16 September 2013 in the letter No.15/1579/DPbS dated 24 September 2013 re. the Decision on the Result of Fit and Proper Test for Candidate of President Commissioner.
Dengan terisinya posisi yang kosong tersebut maka komposisi Dewan Komisaris MSI pada periode tahun 2013 telah memenuhi ketentuan yang berlaku, adalah sebagai berikut: 1. Mohamed Rafique Merican bin Mohd Wahiduddin (Presiden Komisaris); 2. Randolph Latumahina (Komisaris Independen); 3. Fransisca Ekawati (Komisaris Independen).
With the fulfillment of vacant position, the composition of the Board of Commissioners (BOC) of MSI in 2013 has complied with the applicable regulations and consists of: 1. Mohamed Rafique Merican bin Mohd Wahiduddin (President Commissioner); 2. Randolph Latumahina (Independent Commissioner); 3. Fransisca Ekawati (Independent Commissioner).
B. KEPEMILIKAN SAHAM ANGGOTA DEWAN KOMISARIS YANG MENCAPAI 5% (LIMA PERSEN) ATAU LEBIH DARI MODAL DISETOR, YANG MELIPUTI JENIS DAN JUMLAH LEMBAR SAHAM PADA MSI
B. SHARE OWNERSHIP BY THE BOARD OF COMMISSIONERS (BOC) UP TO 5% OR MORE OF THE PAID UP CAPITAL INCLUDING TYPES AND NUMBER OF SHARES IN MSI
Seluruh anggota Dewan Komisaris tidak mempunyai kepemilikan saham pada MSI.
All of the BOC members do not have share ownership in MSI.
C. KEPEMILIKAN SAHAM ANGGOTA DIREKSI YANG MENCAPAI 5% (LIMA PERSEN) ATAU LEBIH DARI MODAL DISETOR, YANG MELIPUTI JENIS DAN JUMLAH LEMBAR SAHAM PADA MSI, BANK LAIN DAN PERUSAHAAN LAIN YANG BERKEDUDUKAN BAIK DI DALAM MAUPUN DI LUAR NEGERI
C. SHARE OWNERSHIP BY THE BOARD OF DIRECTORS (BOD) UP TO 5% OR MORE OF THE PAID UP CAPITAL INCLUDING TYPES AND NUMBER OF SHARES IN MSI, OTHER BANKS AND OTHER COMPANIES IN DOMESTIC AND OVERSEAS
Seluruh anggota Direksi tidak mempunyai kepemilikan saham pada MSI, maupun di bank lain dan perusahaan lain yang berkedudukan baik di dalam negeri maupun di luar negeri.
44
D. HUBUNGAN KEUANGAN ANGGOTA DEWAN KOMISARIS DENGAN PEMEGANG SAHAM PENGENDALI, ANGGOTA DEWAN KOMISARIS LAIN DAN/ATAU ANGGOTA DIREKSI MSI
D. FINANCIAL RELATIONS BETWEEN THE BOC MEMBERS AND THE CONTROLLING SHAREHOLDER, OTHER BOC MEMBERS AND/OR BOD MEMBERS OF MSI
Dua dari tiga anggota Dewan Komisaris MSI yang merupakan Komisaris Independen tidak mempunyai hubungan keuangan dengan Pemegang Saham Pengendali MSI, anggota Dewan Komisaris lainnya dan/atau anggota Direksi MSI.
Two of the three BOC members, which are Independent Commissioners, do not have financial relations with the Controlling Shareholders, other BOC members and/or BOD members of MSI.
Satu anggota Dewan Komisaris, yaitu Presiden Komisaris, mempunyai hubungan keuangan dengan Pemegang Saham Pengendali dikarenakan yang bersangkutan juga menjabat sebagai Group Chief Financial Officer pada Malayan Banking Berhad, yang merupakan Perusahaan Induk atau Pemegang Saham Pengendali MSI. Meskipun demikian, Presiden Komisaris tidak mempunyai hubungan keuangan dengan anggota Dewan Komisaris lainnya dan/atau anggota Direksi MSI.
One member, which is the President Commissioner, has financial relations with the Controlling Shareholder due to his position as the Group Chief Financial Officer at the Parent Company or Controlling Shareholder of MSI, i.e. Malayan Banking Berhad. The President Commissioner, however, does not have financial relations with the other BOC members and/or BOD members of MSI.
E. HUBUNGAN KEUANGAN ANGGOTA DIREKSI DENGAN PEMEGANG SAHAM PENGENDALI, ANGGOTA DEWAN KOMISARIS DAN/ATAU ANGGOTA DIREKSI MSI LAINNYA
E. FINANCIAL RELATIONS BETWEEN THE BOD MEMBERS AND THE CONTROLLING SHAREHOLDER, THE BOC MEMBERS AND/ OR OTHER BOD MEMBERS OF MSI
Seluruh anggota Direksi MSI tidak mempunyai hubungan keuangan dengan Pemegang Saham Pengendali MSI, anggota Dewan Komisaris dan/atau anggota Direksi MSI lainnya.
All of the BOD members do not have financial relations with the Controlling Shareholder, the BOC members and/or other BOD members of MSI.
F. HUBUNGAN KELUARGA ANGGOTA DEWAN KOMISARIS DENGAN PEMEGANG SAHAM PENGENDALI, ANGGOTA DEWAN KOMISARIS LAIN DAN/ATAU ANGGOTA DIREKSI MSI
F. FAMILY RELATIONS BETWEEN THE BOC MEMBERS AND THE CONTROLLING SHAREHOLDER, OTHER BOC MEMBERS AND/OR BOD MEMBERS OF MSI
Seluruh anggota Dewan Komisaris MSI tidak mempunyai hubungan keluarga dengan Pemegang Saham Pengendali MSI, anggota Dewan Komisaris lainnya dan/atau anggota Direksi MSI.
All of the BOC members do not have family relations with the Controlling Shareholder, other BOC members and/or BOD members of MSI.
All of the BOD members do not have share ownership in MSI, other banks and other companies, either domestic or overseas.
45
KEPATUHAN I COMPLIANCE
G. HUBUNGAN KELUARGA ANGGOTA DIREKSI DENGAN PEMEGANG SAHAM PENGENDALI, ANGGOTA DEWAN KOMISARIS DAN/ATAU ANGGOTA DIREKSI MSI LAINNYA
G. FAMILY RELATIONS BETWEEN THE BOD MEMBERS AND THE CONTROLLING SHAREHOLDER, THE BOC MEMBERS AND/OR OTHER BOD MEMBERS OF MSI
Seluruh anggota Direksi tidak mempunyai hubungan keluarga dengan Pemegang Saham Pengendali MSI, anggota Dewan Komisaris dan/atau anggota Direksi MSI lainnya.
All of the BOD members do not have family relations with the Controlling Shareholder, the BOC members and/or other BOD members of MSI.
I. RANGKAP JABATAN SEBAGAI ANGGOTA DEWAN PENGAWAS SYARIAH (DPS) PADA LEMBAGA KEUANGAN SYARIAH LAINNYA Komposisi anggota Dewan Pengawas Syariah (DPS) periode tahun 2013 adalah sebagai berikut: Nama Name
H. RANGKAP JABATAN ANGGOTA DEWAN KOMISARIS PADA PERUSAHAAN ATAU LEMBAGA LAIN
H. CONCURRENT POSITION OF THE BOC MEMBERS IN OTHER COMPANY OR INSTITUTION
Rangkap jabatan anggota Dewan Komisaris adalah sebagai berikut:
Kondisi rangkap jabatan anggota Dewan Komisaris tersebut di atas tidak bertentangan dengan ketentuan Pasal 26 ayat (1) PBI No.11/3/PBI/2009 tanggal 29 Januari 2009 tentang Bank Umum Syariah yang membatasi rangkap jabatan anggota Dewan Komisaris sebagai berikut:
The concurrent position is not in contradictory to the provision of Article 26 paragraph (1) of Bank Indonesia Regulation No.11/3/PBI/2009 dated 29 January 2009 Re. Bank Umum Syariah which sets limitation to the concurrent position of the BOC members, as follows:
Nama Name
Mohamed Rafique Merican bin Mohd Wahiduddin
Jabatan lainnya
(selain sebagai Komisaris di MSI)
Other Position
Group Chief Financial Officer
Perusahaan Company
Malayan Banking Berhad
Randolph Latumahina
Direktur / Director
PT Metropolis Propertindo Utama
Fransisca Ekawati
Kepala Grup Pemantauan dan Pemulihan / Group Head of Monitoring and Remedial
PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero)
(1) Anggota Dewan Komisaris hanya dapat merangkap jabatan sebagai:
(1) Members of BOC can only have concurrent position as:
a. Anggota Dewan Komisaris, Direksi, atau Pejabat Eksekutif pada 1 (satu) lembaga/ perusahaan bukan lembaga keuangan;
a. Member of BOC, BOD, or Executive Officers in 1 (one) entity/non-financial institution.
b. Anggota Dewan Komisaris atau Direksi yang melaksanakan fungsi pengawasan pada 1 (satu) perusahaan anak lembaga keuangan bukan Bank yang dimiliki oleh Bank;
b. Member of BOC or BOD who performs oversight function in 1 (one) non-banksubsidiary owned by the Bank.
c. Anggota Dewan Komisaris, Direksi, atau Pejabat Eksekutif pada 1 (satu) perusahaan yang merupakan pemegang saham Bank; atau d. Pejabat pada paling banyak 3 (tiga) lembaga nirlaba.
46
The concurrent position of the BOC members is as follows:
c. Member of BOC, BOD, or Executive Officer in 1 (one) entity which is the shareholder of the Bank; or d. Executive in 3 (three) non-profit institutions at the most.
I. CONCURRENT POSITION OF THE SYARIAH SUPERVISORY BOARD MEMBERS IN OTHER SYARIAH FINANCIAL INSTITUTION The composition of DPS members is as follows:
Jabatan lainnya
Perusahaan
(selain sebagai Komisaris di MSI)
Company
Other Position
Ichwan Sam
Anggota DPS / DPS member
- PT Great Eastern Life Indonesia; - PT Reasuransi Internasional Indonesia (ReINDO); - AIA
Asrorun Ni’am Sholeh
Anggota DPS / DPS member
PT BESS Finance
1. Ichwan Sam (Ketua); 2. Asrorun Ni’am Sholeh (Anggota).
1. Ichwan Sam (Chairman); 2. Asrorun Ni’am Sholeh (Member).
Adapun rangkap jabatan yang dimiliki oleh anggota DPS tersebut adalah sebagai berikut:
The concurrent position of DPS members is as follows:
Kondisi rangkap jabatan tersebut masih sesuai dengan ketentuan Peraturan Bank Indonesia No.11/3/PBI/2009 tanggal 29 Januari 2009 tentang Bank Umum Syariah yang membatasi rangkap jabatan sebagai anggota DPS paling banyak pada 4 (empat) lembaga keuangan syariah.
The above condition complies with the provision under Bank Indonesia Regulation No.11/3/PBI/2009 dated 29 January 2009 re. Syariah Bank which allows the DPS member to have concurrent position in not more than 4 (four) syariah financial institutions.
J. STRUKTUR KOMITE, ANGGOTA KOMITE, KEANGGOTAAN KOMITE DAN KEAHLIAN ANGGOTA KOMITE
J. STRUCTURE OF COMMITTEES, THE COMMITTEES MEMBERSHIP AND EXPERTISE OF THE COMMITTEE MEMBERS
Sesuai ketentuan Peraturan Bank Indonesia No.11/33/PBI/2009 tanggal 7 Desember 2009 tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance bagi Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah, dalam rangka mendukung efektitivitas pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya, Dewan Komisaris MSI telah membentuk Komite Pemantau Risiko, Komite Remunerasi dan Nominasi serta Komite Audit.
In accordance to Bank Indonesia Regulation No.11/33/PBI/2009 dated 7 December 2009 re. The Implementation of Good Corporate Governance for Islamic Bank and Syariah Window, the BOC of MSI has established a Risk Monitoring Committee, Remuneration and Nomination Committee and Audit Committee in order to support the effectiveness of the BOC’s roles and responsibilities,
1. Komite Pemantau Risiko
1. Risk Monitoring Committee
Anggota Komite Pemantau Risiko MSI pada periode tahun 2013 adalah sebagai berikut:
The members of MSI’s Risk Monitoring Committee in 2013 were as follows:
- Randolph Latumahina (Ketua/ Komisaris Independen);
- Randolph Latumahina (Chairman/ Independent Commissioner);
47
KEPATUHAN I COMPLIANCE
- Fransisca Ekawati (Anggota/Komisaris Independen); - Richard Chang (Anggota/Pihak Independen); - Reynold Batubara (Anggota/Pihak Independen).
- Fransisca Ekawati (Member/ Independent Commissioner - Richard Chang (Member/Independent Party); - Reynold Batubara (Member/ Indepedent Party).
Komposisi anggota komite ini telah mewakili keahlian di bidang perbankan syariah dan manajemen risiko.
The above composition has represented the expertise in the area of syariah banking and risk management.
2. Komite Remunerasi dan Nominasi
2. Remuneration and Nomination Committee
Anggota Komite Remunerasi dan Nominasi MSI tahun 2013 adalah sebagai berikut:
The members of MSI’s Remuneration and Nomination Committee in 2013 were as follows: - Fransisca Ekawati (Chairman/ Independent Commissioner); - Randolph Latumahina (Member/ Independent Commissioner); - Akhmad Ludzain (Member/Executive Officer/Head of Human Capital & Administration Department).
Penunjukan konsultan ini adalah untuk: - melakukan audit dan menerbitkan laporan audit atas laporan tahunan keuangan MSI yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013.
The Consultant was appointed to: - perform audit and to issue the audit report on MSI’s annual financial statement ended at 31 December 2013.
- memberikan jasa konsultasi perpajakan yang mencakup review perpajakan untuk Pengembalian Pajak Penghasilan Badan Tahun 2013 dan Pajak Penghasilan Karyawan per bulan pada bulan December 2013
- provide consultancy services which include tax review for the 2013 Annual Corporate Income Tax Return and December 2013 Monthly Employee Income Tax Return. 2. PT Mercer Indonesia
-
Fransisca Ekawati (Ketua/Komisaris Independen); - Randolph Latumahina (Anggota/ Komisaris Independen); - Akhmad Ludzain (Anggota/Pejabat Eksekutif/Kepala Bagian SDM dan Administrasi). 3. Komite Audit
2. PT Mercer Indonesia Penunjukan konsultan ini adalah untuk melakukan Laporan Penilaian Aktuaria berdasarkan PSAK 24 Revisi 2004.
The Consultant was appointed to perform the Actuarial Valuation Report based on PSAK 24 Revision 2004. 3. Roosdiono & Partners
3. Roosdiono & Partners Penunjukan konsultan ini adalah untuk memberikan jasa konsultasi hukum dan tinjauan hukum untuk kepentingan MSI.
The Consultant was appointed to perform legal advisory and review services for MSI’s interests. 4. DNC Advocates at Work
3. Audit Committee 4. DNC Advocates at Work
Anggota Komite Audit MSI tahun 2013 adalah sebagai berikut: - Randolph Latumahina (Ketua/ Komisaris Independen); - Richard Chang (Anggota/Pihak Independen); - Reynold Batubara (Anggota/Pihak Independen). Komposisi tersebut di atas telah mewakili keahlian di bidang akuntansi keuangan dan bidang perbankan. Selain itu seluruh anggota Komite Audit telah memiliki integritas dan reputasi keuangan yang baik.
48
The members of MSI’s Audit Committee in 2013 were as follows: - Randolph Latumahina (Chairman/ Independent Commissioner); - Richard Chang (Member/Independent Party); - Reynold Batubara (Member/ Independent Party). The above composition has represented the expertise in the area of financial accounting and banking. In addition, all members of the Committee have fulfilled the requirement of integrity and financial reputation.
K. DAFTAR KONSULTAN, PENASIHAT ATAU YANG DIPERSAMAKAN DENGAN ITU YANG DIGUNAKAN OLEH MSI
K. LIST OF CONSULTANTS, COUNSELLORS AND EQUIVALENT SERVICES RETAINED BY MSI
Konsultan yang digunakan oleh MSI selama periode tahun 2013 adalah sebagai berikut:
The followings are the consultants retained by MSI in 2013:
1. Purwantono, Suherman & Surja (Ernst & Young)
1. Purwantono, Suherman & Surja (Ernst & Young)
Penunjukan konsultan ini adalah untuk memberikan jasa konsultasi hukum dan tinjauan hukum untuk kepentingan MSI.
The Consultant was appointed to perform legal advisory and review services for MSI’s interests.
L. KEBIJAKAN REMUNERASI DAN FASILITAS LAINNYA (PAKET REMUNERASI) YANG DITETAPKAN RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM BAGI DEWAN KOMISARIS, DIREKSI DAN DEWAN PENGAWAS SYARIAH
L. POLICY ON REMUNERATION AND OTHER FACILITIES (REMUNERATION PACKAGE) DETERMINED BY GENERAL MEETING OF SHAREHOLDERS (RUPS) FOR THE BOC, BOD AND DPS
Kebijakan remunerasi dan fasilitas lainnya yang ditetapkan Rapat Umum Pemegang Saham bagi Dewan Komisaris, Direksi, dan DPS MSI adalah sebagaimana tabel di bawah ini:
The policy on remuneration and other facilities determined by the General Meeting of Shareholders (RUPS) for the BOC, BOD and DPS of MSI is as per below table:
Anggota Dewan Komisaris, Direksi dan DPS yang menerima remunerasi dalam satu tahun berdasarkan kisaran tingkat penghasilan adalah sebagaimana tabel di bawah ini:
Members of BOC, BOD and DPS who received remuneration in one year based on the scale of income are as per below table:
49
KEPATUHAN I COMPLIANCE
Jumlah Diterima dalam 1 Tahun / Amount Received in 1 Year Jenis Remunerasi dan Fasilitas lainnya
Dewan Komisaris BOC
Direksi BOD
Orang Person
Jutaan Rupiah Million Rupiah
Orang Person
Jutaan Rupiah Million Rupiah
Orang Person
Jutaan Rupiah Million Rupiah
1
Remunerasi
3
545
3
6,348
2
371
2
Fasilitas lainnya*) a. yang dapat dimiliki b. yang tidak dapat dimiliki
-
-
1
72
-
-
3
545
4
6,420
2
371
Total
Type of Remuneration and other Facilities
Other Facility *) a. can be owned b. cannot be owned
Rasio gaji tertinggi dan gaji terendah dalam skala perbandingan adalah sebagai berikut:
The ratio of the highest and lowest salary is as follows:
Amount of remuneration*) in 1 year
Number of BOC
Di atas Rp 2 miliar
0
Jumlah Direksi Number of BOD 1
Jumlah Dewan Pengawas Syariah
0
2
0
0
0
0
Rp 500 juta ke bawah
3
0
2
1) Jumlah Rapat Dewan Komisaris yang diselenggarakan selama tahun 2013 adalah 6 (enam) kali. 2) Tingkat kehadiran masing-masing anggota Dewan Komisaris adalah sebagai berikut: O. FREKUENSI RAPAT DEWAN PENGAWAS SYARIAH 1) Selama periode 1 Januari s.d. 31 Desember 2013 DPS telah melakukan rapat sebanyak 12 (dua belas) kali.
2
Dihadiri oleh 2 (dua) anggota Dewan Komisaris (keduanya Komisaris Independen). Posisi Presiden Komisaris masih kosong.
Attended by 2 (two) BOC members (both are Independent Commissioners. The position of President Commissioner was still vacant.
26.04.2013
2
Dihadiri oleh 2 (dua) anggota Dewan Komisaris (keduanya Komisaris Independen). Posisi Presiden Komisaris masih kosong.
Attended by 2 (two) BOC members (both are Independent Commissioners. The position of President Commissioner was still vacant.
15.06.2013
2
Dihadiri oleh 2 (dua) anggota Dewan Komisaris (keduanya Komisaris Independen). Posisi Presiden Komisaris masih kosong.
Attended by 2 (two) BOC members (both are Independent Commissioners. The position of President Commissioner was still vacant.
30.08.2013
2
Dihadiri oleh 2 (dua) anggota Dewan Komisaris (keduanya Komisaris Independen). Posisi Presiden Komisaris masih kosong.
Attended by 2 (two) BOC members (both are Independent Commissioners. The position of President Commissioner was still vacant.
22.10.2013
3
Dihadiri lengkap oleh Presiden Komisaris dan 2 (dua) Komisaris Independen.
Attended by President Commissioner and 2 (two) Independent Commissioners.
06.12.2013
3
Dihadiri lengkap oleh Presiden Komisaris dan 2 (dua) Komisaris Independen.
Attended by President Commissioner and 2 (two) Independent Commissioners.
Keterangan
Remarks
0
Di atas Rp 1 miliar s.d. Rp 2 miliar
N. FREKUENSI RAPAT DEWAN KOMISARIS
23.02.2013
Rate of Attendance
Number of DPS
Di atas Rp 500 juta s.d. Rp 1 miliar
1) Rasio gaji pegawai yang tertinggi dan terendah adalah 18,97 : 1 2) Rasio gaji Direksi yang tertinggi dan terendah adalah 2,26 : 1. 3) Rasio gaji Komisaris yang tertinggi dan terendah adalah 1,12 : 1. 4) Rasio gaji Direksi tertinggi dan pegawai tertinggi adalah 3,28 : 1.
Tingkat Kehadiran
Remuneration
M. RATIO OF THE HIGHEST AND LOWEST SALARY
Jumlah Dewan Komisaris
Tanggal Rapat
Date of Meeting
M. RASIO GAJI TERTINGGI DAN GAJI TERENDAH
Jumlah Remunerasi*) per orang dalam 1 tahun
50
Dewan Pengawas Syariah / DPS
1) Ratio of the highest and lowest salary for employees is 18.97 : 1. 2) Ratio of the highest and lowest salary for BOD is 2.26 : 1. 3) Ratio of the highest and lowest salary for BOC is 1.12 : 1. 4)Ratio of the highest salary of BOD and employee is 3.28 : 1 N. FREQUENCY OF THE BOC MEETINGS The number of the BOC meetings 1) organized during 2013 is 6 (six) times.
2) Rate of attendance of the BOC members is as follows: O. FREQUENCY OF SYARIAH ADVISORY BOARD MEETINGS 1) During the period of 1 January until 31 December 2013 DPS has conducted 12 (twelve) meetings.
2) Tingkat kehadiran masing-masing anggota di setiap rapat adalah 100%, dimana rapat yang dihadiri secara fisik sebanyak 10 (sepuluh) kali dan rapat secara nonfisik sebanyak 2 (dua) kali. P. JUMLAH PENYIMPANGAN (INTERNAL FRAUD) YANG TERJADI DAN UPAYA PENYELESAIAN OLEH MSI
2) The rate of attendance of each member of DPS is 100% whereby 10 (ten) meetings were attended physically and 2 (two) were attended non-physically.
P. NUMBER OF INTERNAL FRAUD AND THE SETTLEMENT MEASURES BY MSI
Keterangan
Remarks
Tanggal Rapat Date of Meeting
Tingkat Kehadiran Rate of Attendance
07.02.2013
2
Rapat dengan kehadiran secara fisik
The meeting was attended physically
12.02.2013
2
Rapat dengan kehadiran secara fisik
The meeting was attended physically
19.03.2013
2
Rapat dengan kehadiran secara fisik
The meeting was attended physically
30.04.2013
2
Rapat dengan kehadiran secara fisik
The meeting was attended physically
17.05.2013
2
Rapat dengan kehadiran secara fisik
The meeting was attended physically
25.06. 2013
2
Rapat dengan kehadiran secara fisik
The meeting was attended physically
30.07.2013
2
Rapat dengan kehadiran secara fisik
The meeting was attended physically
29.08.2013
2
Rapat dengan kehadiran secara fisik
The meeting was attended physically
18.09.2013
2
Rapat dengan kehadiran secara non-fisik
The meeting was attended non-physically
28.10.2013
2
Rapat dengan kehadiran secara non-fisik
The meeting was attended non-physically
27.11.2013
2
Rapat dengan kehadiran secara fisik
The meeting was attended physically
23.12.2013
2
Rapat dengan kehadiran secara fisik
The meeting was attended physically
51
KEPATUHAN I COMPLIANCE
Selama periode tahun 2013 tidak ada penyimpangan/kecurangan (internal fraud) yang dilakukan oleh Dewan Komisaris, Direksi, pegawai tetap, dan/atau pegawai tidak tetap (honorer dan outsourcing), sebagaimana tabel di bawah ini:
There was no internal fraud committed by the BOC, BOD, permanent employees, and/ or outsourcing employees in 2013, as seen in below table:
S. BUY BACK SHARES DAN/ATAU BUY BACK OBLIGASI MSI
S. BUY BACK SHARES AND/OR BUY BACK BONDS
Selama tahun 2013 MSI tidak melakukan buy back shares dan/atau buy back obligasi.
During 2013 MSI did not buy back shares and/or buy back bonds.
Q. JUMLAH PERMASALAHAN HUKUM DAN UPAYA PENYELESAIAN OLEH MSI
Q. NUMBER OF LEGAL CASES AND THE SETTLEMENT MEASURES BY MSI
T. PENYALURAN DANA UNTUK KEGIATAN SOSIAL
T. DISBURSEMENT OF FUNDS FOR SOCIAL ACTIVITIES
Jumlah permasalahan hukum selama periode tahun 2013 adalah sebagaimana tabel di bawah ini:
The number of legal cases in 2013 is as per below table:
Selama tahun 2013 MSI telah melakukan kegiatan sosial antara lain dalam bentuk kegiatan takjil Ramadhan kepada masyarakat umum di sekitar area perkantoran, kegiatan buka puasa bersama anak yatim, pemberian donasi untuk masjid serta partisipasi dalam CSR iB Vaganza senilai Rp 45.100.000,- ( Empat Puluh Lima Juta Seratus Ribu Rupiah).
During 2013 MSI had conducted social activities, among others were takjil Ramadhan activity for the surrounding society, Ramadhan breakfasting activities with the orphanage, donation to the mosque and participation in the CSR iB Vaganza amounting to IDR 45,100,000.- (Fourty Five Million One Hundred Thousand Rupiah).
U. PENDAPATAN NON HALAL DAN PENGGUNAANNYA
U. NON-HALAL (TAINTED) INCOME AND ITS UTILIZATION
Nilai pendapatan non halal pada posisi 31 Desember 2013 adalah Rp 385.448.315,22 (Tiga Ratus Delapan Puluh Lima Juta Empat Ratus Empat Puluh Delapan Ribu Tiga Ratus Lima Belas Rupiah koma Dua Puluh Dua Sen) dan USD 742,41 (Tujuh Ratus Empat Puluh Dua Dollar koma Empat Puluh Satu Sen).
The non-halal income per 31 December 2013 was IDR 385,448,315.22 (Three Hundred Eighty Five Million Four Hundred Fourty Eight Thousand Three Hundred Fifteen Rupiah and Twenty Two Cents) and USD 742.41 (US Dollar Seven Hundred Fourty Two and Fourty One Cents).
Pendapatan non halal dimaksud telah digunakan selama periode tahun 2013, antara lain disalurkan dalam bentuk donasi kepada pesantren dan partisipasi dalam pembangunan dan/atau renovasi masjid dan mushola di sekitar pesantren.
The non-halal income had been utilized in 2013, which was distributed among others in the form of donation to the Islamic boarding school and participation in the building and/or renovation of mosque and mushola in the boarding school’s surrounding area.
Saldo per 31 Desember 2013 adalah Rp 3.388.735,22 (Tiga Juta Tiga Ratus Delapan Puluh Delapan Ribu Tujuh Ratus Tiga Puluh Lima Rupiah koma Dua Puluh Dua Sen) dan USD 7,97 (Tujuh Dollar koma Sembilan Puluh Tujuh Sen).
The balance as of 31 December 2013 was IDR 3,388,735.22 (Three Million Three Hundred Eighty Eight Thousand Seven Hundred Thirty Five Rupiah and Twenty Two Cents).
Jumlah Kasus Yang Dilakukan Oleh Internal Fraud dalam 1 tahun Internal Fraud in 1 year
Dewan Komisaris/Direksi BOC / BOD
Pegawai Tidak Tetap Non-permanent Employee
Tahun sebelumnya Previous year
Tahun berjalan Current year
Tahun sebelumnya Previous year
Tahun berjalan Current year
Tahun sebelumnya Previous year
Tahun berjalan Current year
Total / Fraud
-
-
-
-
-
-
Telah diselesaikan Resolved
-
-
-
-
-
-
Dalam proses penyelesaian di internal Bank Under internal process
-
-
-
-
-
-
Belum diupayakan penyelesaiannya Not yet resolved
-
-
-
-
-
-
Telah ditindaklanjuti melalui proses hukum Under legal process
-
-
-
-
-
-
R. TRANSAKSI YANG MENGANDUNG BENTURAN KEPENTINGAN Permasalahan Hukum Telah selesai (telah mempunyai kekuatan hukum yang tetap)
R. TRANSACTIONS INVOLVING CONFLICT OF INTEREST Jumlah / Number
Perdata/Civil
Pidana/Criminal
-
-
Legal Case Has been resolved
Dalam proses penyelesaian
1
-
In process
Total
1
-
Total
Selama periode tahun 2013 tidak ada transaksi yang mengandung benturan kepentingan.
52
Pegawai Tetap Permanent Employee
There was no transaction which involved conflict of interests in 2013.
53
KEPATUHAN I COMPLIANCE
Pelaksanaan Fungsi Kepatuhan dan Program Anti Pencucian Uang Dan Pencegahan Pendanaan Terorisme
54
Implementation of Compliance Function and Anti Money Launderaing and Prevention of Financing Terrorism Program
Pelaksanaan Fungsi Kepatuhan
Implementation of Compliance Function
Sebagai Bank Umum Syariah, Maybank Syariah senantiasa berupaya memastikan kepatuhan yang menyeluruh terhadap prinsip-prinsip syariah dan peraturan perundang-undangan yang berlaku agar seluruh kegiatan operasional bank selalu berada dalam koridor prinsip kehati-hatian.
As a Syariah Bank, MSI has always put its utmost efforts to ensure the Bank’s overall compliance with the Syariah Principles as well the laws and regulations so as the Bank’s operations are always within the corridor of prudential principles.
Untuk memastikan kepatuhan Bank terhadap ketentuan Bank Indonesia dan peraturan perundang-undangan lainnya, Maybank Syariah menunjuk satu orang Direktur Kepatuhan yang dalam melaksanakan fungsi dan tanggung jawabnya dibantu oleh Satuan Kerja Kepatuhan yang independen terhadap satuan kerja operasional dan didukung oleh personil yang memiliki pengetahuan dan/atau pemahaman tentang operasional perbankan pada umumnya dan perbankan syariah. Fungsi yang dijalankan oleh Satuan Kerja Kepatuhan mencakup fungsi kepatuhan secara umum dan kepatuhan syariah (Syariah Compliance). Untuk memastikan kepatuhan pada prinsip syariah, Maybank Syariah juga diperkuat oleh Dewan Pengawas Syariah
In order to ensure the Bank’s compliance with Bank Indonesia regulations and other prevailing laws, MSI appointed a Compliance Director who in performing its functions and responsibilities supported by a Compliance Unit which is independent from operational units and supported by personnels who have the knowledge and/or understanding of banking operations in general and Syariah banking operations. The functions which are carried out Compliance Unit include general compliance and Syariah compliance. To ensure compliance with Syariah Principles, MSI is also reinforced by Syariah Supervisory Board (Dewan Pengawas Syariah / DPS) who is responsible for providing counsel and advice to the Board of Directors
(DPS) yang bertugas memberikan nasihat dan saran kepada Direksi serta mengawasi kegiatan bank agar sesuai dengan prinsip syariah yang tertuang dalam fatwa-fatwa Dewan Syariah Nasional – Majelis Ulama Indonesia (DSN-MUI).
(BOD) and oversees the activities of the Bank to comply with Syariah Principles as stated in fatwa of National Syariah Council of Majelis Ulama Indonesia (Dewan Syariah Nasional / DSN-MUI).
Dengan terbentuknya Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sebagi otoritas pengawasan yang baru untuk seluruh lembaga keuangan termasuk bank, Maybank Syariah berkomitmen untuk mengedepankan kepatuhan dan kehati-hatian dalam menjalankan kegiatan usahanya sesuai dengan koridor yang telah ditentukan baik oleh Bank Indonesia, OJK, maupun otoritas pengaturan dan pengawasan lainnya.
With the establishment of Otoritas Jasa Keuangan (OJK) as the new supervisory authority for financial institutions, including banks, Maybank Syariah entails its commitment for compliance and prudential in its business activities in accordance with the corridor as stipulated by Bank Indonesia, OJK, and other regulatory authorities.
Program Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme (Program APU & PPT)
Anti Money Launderaing and Prevention of Financing Terrorism Program
Komitmen dan kebijakan Maybank Syariah adalah mematuhi dan melaksanakan secara konsisten ketentuan dan peraturan perundangundangan tentang Program Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme (Program APU & PPT). Sebagai bagian dari upaya pencegahan kegiatan pencucian uang dan pendanaan terorisme melalui bank, Maybank Syariah telah mengadopsi dan menerapkan kebijakan dan ketentuan mengenai APU PPT, baik yang dikeluarkan oleh otoritas pengaturan di Indonesia (Bank Indonesia, Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan / PPATK) maupun oleh Group.
MSI’s policy and commitment is to consistently comply with and implement the rules and regulations of AML CFT Program. As part of the efforts to prevent the Bank from money laundering activities and terrorism financing activities, MSI has adopted and implemented policies and regulations concerning AML CFT issued by Indonesian regulatory authorities (Bank Indonesia, Financial Transactions Reports and Analysis Center / INTRAC) as well as by the Group.
Untuk memastikan efektifitas pelaksanaan Program APU & PPT Maybank Syariah menunjuk 1 (satu) orang pejabat yang bertanggung jawab atas penerapan Program APU& PPT (AML CFT Officer). AML CFT Officer bertanggung jawab langsung kepada Direktur Kepatuhan.
To ensure effective implementation of the AML CFT Program, MSI has appointed an executive officer who is responsible for the implementation of AML CFT Program (AML CFT Officer). The AML CFT Officer reports directly to Compliance Director.
Dalam kerangka pelaksanaan Program APU & PPT, Maybank Syariah telah menyusun dan melaksanakan kegiatan-kegiatan antara lain: - Pengkinian secara berkala pedoman internal mengenai APU & PPT; - Pelatihan secara berkala bagi seluruh karyawan maupun petugas yang melaksanakan Program APU & PPT; - Pengkinian data nasabah secara terus menerus; - Pemantauan transaksi dan profil nasabah secara intensif dan konsisten.
In the framework of AML CFT Program implementation, Maybank Syariah has set and implemented several activities, i.e.: - Regular update of internal procedure concerning AML CFT; - Regular training for all employees and officers in charge of AML CFT Program implementation; - Continuous program for customer profile update; - Intensive and consistent monitoring of customers’ transactions and profiles.
55
Audit Internal dan Eksternal KEPATUHAN I COMPLIANCE
Internal and External Audit
56
Fungsi Audit Internal
Internal Audit Function
Sesuai Peraturan Bank Indonesia No.1/6/ PBI/1999 tanggal 20 September 1999 tentang Penugasan Direktur Kepatuhan (Compliance Director) dan Penerapan Standar Pelaksanaan Fungsi Audit Internal Bank Umum, Maybank Syariah telah membentuk Satuan Kerja Audit Internal (SKAI) yang melaksanakan fungsi audit internal secara independen dan bertanggung jawab langsung kepada Presiden Direktur dan Dewan Komisaris melalui Komite Audit.
In line with Bank Indonesia Regulation No.1/6/PBI/1999 dated 20 September 1999 concerning the Appointment of Compliance Director and Implementation of Standard for Bank’s Internal Audit Function, Maybank Syariah has established an Internal Audit Unit (SKAI) who performs an independent internal audit function and is directly responsible to the President Director and the Board of Commissioners through the Audit Committee.
Menurut Standar Pelaksanaan Fungsi Audit Internal Bank, tugas SKAI adalah membantu President Direktur dan Dewan Komisaris dengan menjabarkan perencanaan operasional, pelaksanaan dan pemantauan atas hasil audit. Dalam melaksanakan tugas ini, Auditor Internal mewakili pandangan dan kepentingan profesinya dengan membuat analisa dan penelitian di bidang keuangan, akuntansi, operasional, kepatuhan dan kegiatan lainnya melalui pemeriksaan di lapangan, pemantauan off-site serta memberikan rekomendasi untuk perbaikan serta opini obyektif tentang kegiatan yang diperiksa kepada semua tingkatan manajemen.
In accordance with the Standard for Bank’s Internal Audit Function, the duties of SKAI are to support the President Director and the Board of Commissioners through the description of the internal audit’s operational planning, implementation, and monitoring of the audit result. To perform this, the Internal Auditor represents his view and profession through the analysis and research in the area of finance, accounting, operations, compliance and other activities by performing on-site examination and off-site monitoring as well as providing recommendation for improvement and objective opinion concerning the activities reviewed to all management levels.
Di samping itu SKAI juga mengidentifikasikan segala kemungkinan untuk meningkatkan efisiensi penggunaan sumber daya dan dana. Dalam melaksanakan tugasnya tersebut SKAI berpedoman pada Piagam Audit Internal (Internal Audit Charter) dan panduan audit internal yang telah ada.
In addition, SKAI identifies any possibilities for improvement of resources and funding. In performing its duties, SKAI shall refer to the Internal Audit Charter and internal audit guidelines.
Program kerja audit dilaksanakan oleh SKAI berdasarkan metode audit berbasis risiko (risk-based audit) dan mencakup kegiatan pemeriksaan di seluruh aspek dan unsur kegiatan operasional yang ada di Maybank Syariah, termasuk penerapan Prinsip Syariah (syariah compliance audit). Dalam hal ini ruang lingkup pekerjaan audit internal mencakup penilaian kecukupan struktur pengendalian internal dan efektivitasnya serta penilaian kualitas kinerja. Laporan hasil audit internal terkait pelaksanaan pemenuhan Prinsip Syariah disampaikan kepada Dewan Pengawas Syariah.
The audit plan is implemented by SKAI based on risk-based audit and covers the examination of all aspects and operational activities in Maybank Syariah, including the examination on the fulfillment of syariah principles (syariah compliance audit). The scope of internal audit shall cover the assessment of internal control structure and its effectiveness, and quality of performance. Report on syariah compliance audit result must be reported to the Syariah Supervisory Board.
57
58
Dalam melaksanakan program kerja audit internal, SKAI diberikan kewenangan akses penuh oleh Direksi and Piagam Audit untuk meminta segala keterangan dan data yang diperlukan dalam kegiatan pemeriksaan termasuk kewenangan untuk melihat semua pembukuan, dokumen dan sarana fisik yang berkaitan dengan kegiatan usaha Maybank Syariah.
To perform its audit plan, SKAI has been given by the Board of Director and the Audit Charter full access authority to request for any and all data and information which are relevant to the examination including the authority to access to any book, documents, and physical structure related to Maybank Syariah’s business activities.
Sesuai Peraturan Bank Indonesia No.1/6/ PBI/1999 tanggal 20 September 1999 tersebut diatas, SKAI menyampaikan laporan setiap semester kepada Bank Indonesia mengenai pelaksanaan dan pokok-pokok hasil audit internal termasuk informasi hasil audit yang bersifat rahasia.
In line with Bank Indonesia Regulation No.1/6/ PBI/1999 dated 20 September 1999 mentioned above, SKAI submits a semi-annual report to Bank Indonesia concerning the implementation and salient points of the internal audit result including confidential information related to the audit result.
Di samping itu, dalam rangka menilai independensi dan kinerja SKAI, Maybank Syariah juga menunjuk pihak eksternal untuk melakukan
Besides that, in order to independently assess the SKAI’s performance, Maybank Syariah has appointed an external party to review SKAI’s
kaji ulang terhadap hasil kerja SKAI dan kepatuhannya terhadap Standar Pelaksanaan Fungsi Audit Internal Bank serta perbaikan yang mungkin dilakukan. Laporan hasil kaji ulang pihak eksternal tersebut disampaikan kepada Bank Indonesia sekali dalam 3 (tiga) tahun.
performance and its compliance with the Standard for Bank’s Internal Audit Function. Report on the review by the external party is submitted to Bank Indonesia every 3 (three) years.
Pada saat ini jumlah and kualitas staf audit internal cukup memadai untuk mendukung strategi dan pertumbuhan Bank yang terdiri dari dari satu orang kepala SKAI dan dua orang officer.
The existing staff configuration and capacity of internal audit are adequate to support Bank’s strategy and growth comprising of one audit head and two audit officers.
Fungsi Audit Eksternal
External Audit Function
Untuk memenuhi ketentuan dalam Surat Edaran Bank Indonesia No.7/57/DPbS tanggal 22 Desember 2005 perihal Hubungan Antara Bank yang Melaksanakan Kegiatan Usaha berdasarkan Prinsip Syariah, Akuntan Publik, Dewan Pengawas Syariah dan Bank Indonesia, Maybank Syariah telah menunjuk Kantor Akuntan Publik (KAP) untuk melakukan audit atas Laporan Keuangan Tahunan Maybank Syariah. KAP yang ditunjuk adalah yang terdaftar di Bank Indonesia yaitu Purwantono, Suherman & Surja (Ernst & Young). Penunjukan KAP tersebut berdasarkan calon yang diajukan oleh Dewan Komisaris Maybank Syariah serta mendapatkan persetujuan RUPS. Sebelum menerbitkan laporan audit atas laporan keuangan Maybank Syariah, KAP telah memperoleh pendapat dari Dewan Pengawas Syariah (DPS) mengenai ketaatan Bank terhadap pelaksanaan prinsip-prinsip syariah.
In order to comply with Bank Indonesia Circular No.7/57/ DPbS dated 22 December 2005 concerning the Relations Between Sharia Bank, Public Accountant, Sharia Supervisory Board and Bank Indonesia, Maybank Syariah has appointed a Public Accountant to conduct audit on its Annual Financial Report. The Public Accountant has been registered in Bank Indonesia, which is Purwantono, Suherman & Surja (Ernst & Young). The appointment of the Public Accountant was based on proposal of the Board of Commissioners and has been approved by the General Meeting of Shareholders. Prior to issuing its audit report, the Public Accountant has obtained opinion from the Syariah Supervisory Board concerning the Bank’s compliance with sharia principles.
59
Pengelolaan Risiko PENGELOLAAN RISIKO I RISK MANAGEMENT
Risk Management
60
Manajemen Risiko merupakan bagian penting yang selalu dipertimbangkan dalam setiap menjalankan kegiatan usaha Bank. Maybank Syariah Indonesia (MSI) menerapkan fungsi manajemen risiko secara independen sesuai dengan standar yang merujuk pada ketentuan Bank Indonesia serta praktek terbaik yang diterapkan oleh perbankan syariah.
Risk Management is an important aspect that deserves consideration in any business activities of the Bank. Maybank Syariah Indonesia (MSI) implements an independent risk management function in accordance with Bank Indonesia regulations as well as the best practices adopted in syariah banking.
Tata Kelola Manajemen Risiko
Risk Management Governance
Misi Bank dalam manajemen risiko adalah mempersiapkan kerangka dan metodologi yang sesuai untuk pengelolaan risiko secara efektif di Bank. Tujuan pengelolaan risiko mencakup pengembangan pendekatan dan metodologi baku dalam mengelola risiko di Bank, mempertegas struktur fungsional termasuk tujuan, peran dan tanggung jawab serta menumbuhkan budaya sadar akan risiko di Bank secara keseluruhan.
The Bank’s mission on risk management is to provide the appropriate frameworks and methodologies for an effective risk management in the Bank. The objectives are to establish standard approach and methodology in managing risks across the Bank, to clarify functional structure including the objectives, roles and responsibilities and to cultivate a risk-awareness culture throughout the Bank.
Penerapan manajemen risiko melibatkan pengawasan aktif oleh Dewan Komisaris dan Direksi.
The implementation of Risk Management involves active oversight by the Board of Commissioners and the Board of Directors.
Dewan Komisaris bertanggung jawab menyetujui strategi dan kebijakan manajemen risiko. Guna mendukung efektivitas pemantauan risiko, Dewan Komisaris membentuk Komite Pemantau Risiko yang bertanggung jawab untuk mengawasi pelaksanaan strategi dan kebijakan manajemen risiko serta eksposur risiko.
The Board of Commissioners is responsible for approving and evaluating risk management strategy and policy. In order to support the effectiveness of risk monitoring, the Board of Commissioners has formed the Oversight Risk Management Committee (ORMC) responsible for overseeing the implementation of risk management strategy, policies and risk exposures.
Dewan Komisaris mendelegasikan wewenang kepada Direksi untuk melaksanakan strategi dan kebijakan manajemen risiko. Direksi bertanggung jawab menyusun kebijakan dan strategi manajemen risiko, mengembangkan budaya manajemen risiko, memastikan peningkatan kompetensi sumber daya manusia terkait serta memastikan fungsi manajemen risiko dilakukan secara independen.
The Board of Commissioners delegates authority to the Board of Directors to implement the risk management strategy and policies. The Board of Directors is responsible for formulating risk management strategy and policy, developing a risk management culture, ensuring the increase of competence of related human resource, and determining the independent function of risk management.
Komite Manajemen Risiko dibentuk pada tingkat Direksi untuk memantau pengembangan strategi dan kebijakan manajemen risiko serta mengevaluasi masalah penting terkait risiko.
The Risk Management Committee is established at the Board of Directors level for overseeing the development of risk strategy, policy and reviewing the major risk issues.
Untuk melaksanakan fungsi pengelolaan risiko, Bank telah membentuk Unit Manajemen
To undertake the risk management function, the Bank has formed the Risk Management
61
PENGELOLAAN RISIKO I RISK MANAGEMENT
62
Risiko untuk memonitor risiko di Bank secara keseluruhan, terpisah dari Risk Taking Unit dan Audit Internal.
Unit to monitor risks across the Bank. The Unit is an independent function set apart from the Risk Taking Unit and the Internal Audit.
Unit Bisnis merupakan Risk Taking Unit yang bertanggung jawab mengelola risiko secara keseluruhan dalam ruang lingkup tanggung jawab mereka. Unit tersebut harus secara jelas mengidentifikasi, mengukur, memonitor, mengontrol dan menetapkan mitigasi yang tepat sebelum memasuki setiap aktivitas yang mengandung risiko.
As the risk taking unit, the Business Unit is responsible to manage the risk end to end within their areas of responsibility. They must clearly identify measure, monitor, control and establish appropriate mitigations before embarking on any risk taking activity.
Audit internal akan memberikan penilaian terhadap kecukupan kontrol internal, struktur organisasi dan garis tanggung jawab dan juga kepatuhan terhadap hukum, regulasi dan kebijakan internal serta prinsip syariah.
The Internal Audit will provide reasonable assurance of appropriateness of internal controls, organization structure and reporting lines and also compliance with the prevailing laws, regulations and internal policies of the Bank as well as sharia principles.
Bank Induk di Malaysia juga melakukan pemantauan secara aktif atas penerapan manajemen risiko di seluruh Kelompok Usaha.
The Parent Bank in Malaysia is actively involved in overseeing the implementation of risk management function across the Group.
Profil Risiko
Risk Profile
Maybank Syariah Indonesia (MSI) melakukan penilaian profil risiko secara berkala yang menggambarkan posisi risiko dan selera risiko Bank. Sepanjang tahun 2013, profil risiko MSI adalah moderat.
Maybank Syariah Indonesia (MSI) conducts assessment on risk profile that reflects the risk position and risk appetite of the Bank periodically. In 2013, MSI’s risk profile was classified as moderate.
Dalam melakukan kegiatan usaha, Bank melakukan pengelolaan risiko untuk 10 (sepuluh) jenis risiko sesuai ketentuan yaitu risiko pembiayaan, risiko pasar, risiko likuiditas, risiko operasional, risiko hukum, risiko reputasi, risiko strategis, risiko kepatuhan, risiko imbal hasil, dan risiko investasi. Dua jenis risiko yang disebut terakhir yaitu risiko imbal hasil dan risiko investasi merupakan tambahan atas delapan jenis risiko yang telah ada sebelumnya sebagaimana diatur dalam Peraturan Bank Indonesia (PBI) No. 13/23/PBI/2011 perihal Penerapan Manajemen Risiko bagi Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah. Dalam hal ini, Bank sedang dalam proses pengembangan kerangka manajemen risiko mengenai kedua jenis risiko baru tersebut, namun belum memperhitungkannya dalam penilaian profil risiko Bank.
In conducting its business, the Bank has prepared risk management for 10 (ten) different risks , namely financing risk, market risk, liquidity risk, operational risk, legal risk, reputation risk, strategic risk, compliance risk, rate of return risk and investment risk. The latter two types of risk i.e. rate of return risk and investment risk have been added to the previous eight other types of risks as stipulated by Bank Indonesia Regulation (PBI) no. 13/23/ PBI/2011 concerning Risk Management Implementation in the Syariah Banking and Syariah Business Units. The Bank is in the process to develop the risk management framework on the two types of risks although they have not officially been regarded as significant component of MSI’s risk profile assessment.
a. Manajemen Risiko Pembiayaan Risiko pembiayaan (risiko kredit) adalah risiko yang terjadi akibat kegagalan nasabah pembiayaan atau pihak lawan (counterparty) dalam memenuhi kewajibannya. Risiko pembiayaan dikelola baik pada tingkat transaksi maupun portofolio melalui penetapan kebijakan dan prosedur yang meliputi penetapan target market, kriteria pemberian pembiayaan, inisiasi dan persetujuan pembiayaan, penetapan harga, pemantauan nasabah, pengelolaan pembiayaan bermasalah dan manajemen portofolio.
b. Financing Risk Management Financing risk is the risk of loss risks arising from the failure of financing customers or counterparties to meet their obligations. Financing risk is managed both at the transaction and portfolio levels and through the established policies and procedures covering financing target market, acceptance criteria, financing origination and approval, pricing, account monitoring, problem loan management and portfolio management.
Bank menerapkan ‘customer risk rating scorecard’ untuk mengukur risiko kredit nasabah individual dan segmen korporasi dan untuk menciptakan keselarasan rating dengan kebijakan, proses dan prosedur.
The Bank utilizes the ‘customer risk rating scorecard’ to measure credit risk of individual and corporate customers and to establish harmonization of rating-related policies, processes and procedures.
Untuk meningkatkan efektifitas pengelolaan risiko pembiayaan, Bank telah melakukan peninjauan ulang terhadap seluruh kebijakan risiko pembiayaan, memperkuat organisasi pembiayaan melalui pembentukan unit kerja baru yang berfungsi secara mandiri melakukan analisis risiko pembiayaan serta monitoring kualitas aset, serta mempertegas pembagian tugas dan tanggung jawab diantara unit kerja yang terlibat dengan proses pembiayaan. Untuk meningkatkan kualitas aset, Bank dengan ketat melakukan monitoring terhadap kinerja portofolio pembiayaan termasuk batas konsentrasi pembiayaan dan deteksi awal pembiayaan bermasalah.
In order to increase the effectiveness of financing risk management, the Bank has taken action to review all financing risk management policies, to strengthen financing organization through the development of new working unit responsible to perform financing risk analysis independently and to monitor asset quality, as well as to strengthen the division of duties and responsibilities between parties involved in the financing process. In order to improve asset quality, the Bank closely monitors financing portfolio performance, adherence to financing concentration limits and early detection and management of vulnerable financing.
b. Manajemen Risiko Pasar Risiko pasar merupakan risiko yang timbul karena adanya pergerakan variabel pasar dari portofolio yang dimiliki oleh Bank, yang dapat merugikan Bank (adverse movement). Yang dimaksud dengan variabel pasar adalah suku bunga (imbal hasil) dan nilai tukar. Risiko pasar melekat pada hampir seluruh kegiatan dan aktivitas Bank baik di banking books maupun di trading books
b. Market Risk Management Market risk arises from movement in market variables in portfolios held by the Bank that could incur losses for the Bank (adverse movement). Market variables are defined as the interest rates (yields rate) and the exchange rates. Market risk is inherent in most of the Bank’s operating positions and activities in the banking books and in the trading books.
Risiko pasar dikelola melalui kebijakan dan pembatasan yang komprehensif untuk mengukur dan memonitor nilai risiko berdasarkan tingkat risiko yang akan diambil oleh Bank.
Market risk is managed through a comprehensive policy and limit framework to measure and monitor the risk exposure based on risk appetite of the Bank.
63
PENGELOLAAN RISIKO I RISK MANAGEMENT
Pemantauan atas pergerakan nilai tukar telah dilakukan secara cermat dan real time sehingga Bank dapat mengelola portofolio mata uang asing pada kondisi yang paling kondusif bagi Bank. Untuk mengelola dan memitigasi risiko nilai tukar, batas posisi internal yang telah ditetapkan berada diatas batas peraturan 20%.
The Bank monitors exchange rate movements on a real time basis so that the Bank can manage foreign currency portfolio favorably. In order to manage and mitigate the foreign exchange risk, the predefined internal position limits are set on top of the 20% regulatory limit.
Untuk memperkuat pengelolaan risiko likuiditas, Bank memaksimalkan fungsi Komite Aset dan Liability (ALCO). Posisi keuangan dan strategi likuiditas untuk pendanaan, kecukupan modal, penetapan harga dan kesenjangan jatuh tempo didiskusikan di rapat ALCO untuk evaluasi, pertimbangan dan keputusan lebih lanjut.
To strengthen the management of liquidity risk, the Bank maximizes the function of Asset Liability Management Committee (ALCO). Financial positions, as well as various liquidity strategy of funding, capital adequacy, pricing and maturity gap are discussed in ALCO for further assessment, deliberation and decision.
Selain pergerakan nilai tukar, Bank juga menghadapi risiko pasar dari perubahan tingkat imbal hasil pasar. Risiko imbal hasil Bank terutama terdapat pada posisi banking book (rate of return in the banking book). Bank mengelola risiko imbal hasil dengan menggunakan pendekatan repricing gap sebagai dasar untuk menghitung Earningat-Risk (EAR) yang dapat memberikan estimasi atas dampak perubahan suku bunga terhadap pendapatan Bank.
In addition to the movement of exchange rate, the Bank is also exposed to market risks from changes in the market yields rate. The yields rate risk is mainly on the banking book (rate of return in the banking book). The Bank manages its yields rate risk through the use of repricing gap as a basis to calculate Earning-at-Risk (EAR) that can provide insight on the impact of rate of return changes to the Bank’s earnings.
d. Manajemen Risiko Operasional Risiko operasional adalah risiko yang timbul karena kurang memadainya proses internal, kegagalan sistem, kesalahan SDM, penggelapan dan kejadian eksternal yang mempengaruhi operasional Bank. Risiko operasional merupakan risiko terbesar yang perlu dikelola secara hati-hati karena dampak risiko operasional yang dapat mempengaruhi kelangsungan usaha Bank.
d. Operational Risk Management Operational risk is the risk of loss arising from inadequate internal process, system failure, human error, fraud or external events that affects the operation of the Bank. Operational risk is the biggest risk that needs to be managed carefully because of the impact of operational risks that could affect the Bank’s survival.
c. Manajemen Risiko Likuiditas Risiko likuiditas adalah risiko yang disebabkan antara lain oleh ketidakmampuan Bank dalam memenuhi kewajiban yang telah jatuh tempo. Risiko likuiditas merupakan salah satu risiko utama yang dihadapi Bank yang harus dikelola secara berkesinambungan.
c. Liquidity Risk Management Liquidity risk is caused among others by the inability of the Bank to meet its obligation associated with financial liabilities at due date. Liquidity risk is one of the major concerns for the Bank that must be managed on continuous basis.
Pengendalian risiko dilakukan melalui pemisahan tugas dan tanggung jawab, mekanisme dual control/dual custody dalam pelaksanaan transaksi, fungsi override/ otorisasi, pembatasan wewenang akses sistem, pendidikan serta penilaian karyawan secara berkelanjutan dan pelaksanaan fungsi internal audit.
Risiko likuiditas timbul akibat adanya ketidaksesuaian jatuh tempo antara kewajiban dan tagihan/pembiayaan yang dimiliki Bank. Hal ini dikarenakan pada umumnya Bank memiliki pendanaan dalam jangka pendek dan menyalurkannya ke dalam pembiayaan dengan jangka waktu yang lebih panjang.
Liquidity risk arises when there is a timing difference between the maturity of the Bank’s liabilities and loan/financing. This is due to the short-term nature of the funds obtained by the Bank whereas the Bank uses these funds to finance loans which are usually for a longer period of time.
Untuk mendukung monitoring risiko operasional, Bank telah menerapkan metode seperti, dan tidak terbatas pada, Incident Management and Data Collection (IMDC), Risk and Control Self-Assessment (RCSA), Key Risk Indicators (KRI), Business Continuity Management dan Fraud Risk Management.
Liquidity is managed and monitored on a cash flow basis to ensure that sufficient sources of funding is available to meet financial and regulatory obligations under business-as-usual (BAU) and stress scenarios. Liquidity gap analysis and monitoring on liquidity indicators have been applied to provide additional information in managing liquidity risk position. Sources of funding are diversified to minimize funding concentration. Liquidity contingency plan has been drawn up to prepare for the Bank in the event of a liquidity crisis.
Seluruh aspek pengelolaan risiko operasional tercantum dalam kerangka manajemen risiko operasional yang dievaluasi secara berkala untuk penyesuaian dan peningkatan.
Likuiditas dikelola dan dimonitor berdasarkan arus kas untuk memastikan kecukupan sumber dana dalam memenuhi kewajian keuangan dan regulasi berdasarkan skenario proses bisnis normal dan skenario stres. Analisa kesenjangan likuiditas dan monitoring terhadap indikator likuiditas telah diterapkan untuk memberikan informasi tambahan dalam mengelola posisi risiko likuiditas. Sumber pendanaan terdiversifikasi untuk meminimalkan konsentrasi pendanaan. Rencana pendanaan darurat likuiditas telah disusun untuk mempersiapkan Bank jika terjadi krisis likuiditas.
64
e. Manajemen Risiko Hukum Risiko hukum adalah risiko akibat tuntutan hukum dan/atau kelemahan aspek yuridis. Kelemahan aspek yuridis tersebut antara lain disebabkan oleh ketiadaan peraturan perundang-undangan yang mendukung, atau kelemahan kontrak seperti syarat sahnya kontrak yang tidak terpenuhi, dan pengikatan dokumen yang tidak sempurna termasuk ketidakpatuhan terhadap hukum syariah yang berlaku.
The risk controls was done through the separation of duties and responsibilities, dual control/dual custody mechanism in the execution of transaction, override/ authorization function, restrictions on system access authority, continuous education and assessment of employees, and implementation of internal audit. To facilitate the operational risk monitoring, the Bank has applied management tools such as, and not limited to, Incident Management and Data Collection (IMDC), Risk and Control Self-Assessment (RCSA), Key Risk Indicators (KRI), Business Continuity Management and Fraud Risk Management. All aspects of operational risk management are written formally in the operational risk framework, which is evaluated periodically for adjustments and improvements. e. Legal Risk Management Legal risk is the risk due to lawsuits and / or weakness in juridical aspects. Such weakness in juridical aspects is due to, among others, absence of supporting laws, invalid contract terms and contracting, including noncompliance with the applicable syariah law.
65
PENGELOLAAN RISIKO I RISK MANAGEMENT
Sebagai sebuah perusahaan yang beroperasi di dalam yuridiksi hukum Indonesia, Bank harus selalu tunduk terhadap undang-undang dan regulasi serta segala bentuk peraturan dan kebiasaan yang berlaku di masyarakat baik yang terkait secara langsung maupun tidak langsung dengan kegiatan usaha Bank. Kegagalan dalam mengikuti peraturan hukum yang berlaku dapat mengakibatkan pada timbulnya tuntutan hukum kepada Bank. Apabila tuntutan-tuntutan hukum yang diajukan kepada Bank memiliki nilai yang material, maka hal tersebut dapat memberikan dampak secara langsung terhadap kinerja keuangan Bank.
Operating under the laws of the Republic of Indonesia, the Bank should always be subject to the laws and regulations as well as all forms of regulations and customs prevailing in the society that are related directly or indirectly to the Bank’s business activities. Failure in complying with applicable regulations may result in the emergence of litigation claims against the Bank. When lawsuits filed to the Bank has a material value, then it can be a direct impact on the Bank’s financial performance.
Dalam mengelola risiko hukum, Bank secara berkala bekerjasama dengan departemen terkait melakukan pelatihanpelatihan mengenai peraturan perundangundangan yang terkait dengan perusahaan, pembiayaan serta pemberian jaminan. Disamping itu Bank bekerjasama dengan kantor hukum eksternal dan notaris untuk memastikan setiap perjanjian telah memenuhi persyaratan secara hukum.
In managing legal risk, in cooperation with related agency the Bank periodically conducts training on the company laws, financing and collateral laws. Moreover, the Bank engages with external legal firm and notary to ensure that the Bank’s agreements have incorporated the applicable laws and regulations.
f. Manajemen Risiko Reputasi Risiko reputasi adalah risiko akibat menurunnya tingkat kepercayaan para pemangku kepentingan yang bersumber dari persepsi negatif terhadap Bank. Risiko ini melekat dalam setiap kegiatan yang dilakukan oleh Bank. Kegagalan Bank dalam menjaga reputasinya di mata masyarakat dapat menimbulkan pandangan maupun persepsi negatif terhadap Bank. Apabila risiko ini dihadapi oleh Bank, maka dalam waktu singkat dapat terjadi penurunan atau hilangnya kepercayaan nasabah terhadap Bank yang pada akhirnya akan memberikan dampak negatif terhadap pendapatan dan volume aktivitas Bank.
f. Reputation Risk Management Reputation risk is related to the decreasing level of stakeholders’ confidence arising from the negative perception on the Bank. Reputation risk is inherent in every activity conducted by the Bank. Failure to protect its reputation may result in public’s negative view as well as perception towards the Bank. If the Bank faces this risk, then in the short run the Bank may lose the customer’s trust which will ultimately result in a negative impact to the Bank’s income and volume of activities.
Untuk memitigasi risiko reputasi, Bank telah melakukan hal-hal sebagai berikut: • Mengelola dan memastikan komunikasi atau penyampaian pesan positif melalui liputan media atau komunikasi massa secara konsisten dan efektif.
66
To mitigate the reputation risks, the Bank has conducted the followings: • To maintain and ensure consistent and effective communication and dissemination of positive messages through media or public communication.
• Mengklasifikasikan media massa yang ada ke dalam beberapa kelompok sesuai dengan sirkulasi dan cakupan geografis serta memperhatikan tingkat risiko reputasi yang dihadapi. • Memantau penanganan dan penyelesaian pengaduan nasabah secara intensif.
• To classify the mass media into certain groups in accordance with the scope of circulation and geographic coverage while considering the level of potential reputation risk. • To monitor intensively the handling and settlement of customer complaints.
g. Manajemen Risiko Strategis Risiko strategis didefinisikan sebagai kegagalan Bank dalam mencapai target yang disebabkan oleh keputusan bisnis yang telah diambil Bank. Risiko strategis menjadi perhatian utama Bank, untuk itu Bank telah menetapkan rencana strategis dan rencana bisnis jangka pendek maupun jangka panjang. Rencana strategis dibuat dengan melihat proyeksi pertumbuhan ekonomi, peluang dan tantangan, serta prediksi tingkat persaingan yang dapat mengancam pertumbuhan bisnis.
g. Strategic Risk Management Strategic risk is defined as the Bank’s failure in achieving targets due to the business decision taken. Strategic risk is a major concern of the Bank, such that the Bank has developed short-term and long-term strategic and business plans. Strategic plan is set up by considering the projected economic growth, opportunities and challenges as well as the predicted competition level that could threaten the Bank’s business growth.
Untuk memitigasi risiko strategis, dilakukan kajian secara berkala atas industri perbankan, perkembangan para pesaing serta perubahan target pasar untuk memberikan masukan kepada manajemen. Bank juga memantau secara konsisten pencapaian rencana bisnis yang telah ditetapkan oleh manajemen, yang kemudian disesuaikan dengan kondisi pasar guna menentukan langkah strategis Bank selanjutnya. h.Manajemen Risiko Kepatuhan Risiko kepatuhan merupakan risiko akibat Bank tidak mematuhi dan/atau tidak melaksanakan peraturan perundangundangan dan ketentuan yang berlaku bagi bank syariah. Dalam menjalankan kegiatan usaha pada industri perbankan, Bank diwajibkan untuk selalu tunduk terhadap peraturan perbankan yang diterbitkan baik oleh Pemerintah, Bank Indonesia dan Dewan Syariah Nasional. Ketidakmampuan Bank untuk mengikuti dan mematuhi seluruh peraturan perundangan yang terkait dengan kegiatan usaha perbankan dapat berdampak terhadap kelangsungan usaha Bank.
To mitigate the strategic risks, the Bank assesses periodically the banking industry, the competitors as well as the target market to provide inputs to the Management. Furthermore, the Bank consistently monitors the achievement of the business plans that has been set by the Management, which is then adjusted to market conditions in order to determine the Bank’s strategic next steps.
h.Compliance Risk Management Compliance risk is the risks resulting from the failure of the Bank to comply with and/or implement the prevailing laws and regulations for syariah bank. In conducting its business activities in the banking industry, the Bank is required to always be subject to banking regulations issued by the Government, Bank Indonesia and the National Syariah Board. Inability to follow and comply with all laws and regulations related to banking activities may have an impact on the Bank’s business continuity.
67
PENGELOLAAN RISIKO I RISK MANAGEMENT
operasional bank termasuk penyampaian laporan-laporan kepada Bank Indonesia.
68
c. Meneruskan program-program kepatuhan yang bersifat ex-ante, antara lain: i. Pelatihan (in-house) secara berkala mengenai kepatuhan dan manajemen risiko.
Adapun metode untuk memitigasi risiko kepatuhan yang telah dilakukan oleh Bank selama ini adalah: a. Menginstruksikan seluruh karyawan dan satuan kerja yang ada untuk melakukan evaluasi atas pelaksanaan proses kegiatan operasional selama ini, memastikan kesesuaian implementasi tersebut dengan manual atau SOP yang berlaku serta menyempurnakan manual/ SOP terkait apabila diperlukan.
Few methods to mitigate the compliance risks conducted by the Bank are as follows: a. To impose all employees and existing units to conduct an evaluation on the implementation of operational activities, to ensure the conformance with the applicable manuals or SOPs as well as enhance the related manual / SOPs if necessary.
b. Menginstruksikan seluruh karyawan dan satuan kerja yang ada agar lebih meningkatkan kehati-hatian dan ketelitian dalam melakukan kegiatan
b. To impose all employees and existing units to enhance prudence and thoroughness in performing the Bank’s operational activities including the
reporting to Bank Indonesia. c. To continue the ex-ante programs, such as: i. Regular in-house training on compliance and risk management;
ii. Keikutsertaan satuan kerja Kepatuhan dan satuan kerja Manajemen Risiko dalam pengawasan pengembangan produk pada pertemuan pembuka/ sebelum peluncuran produk baru untuk memastikan bahwa semua risiko kepatuhan melekat dalam paket produk / pembiayaan dan kegiatan usaha terkait diidentifikasi dan dimitigasi terlebih dahulu.
ii. Involvement of the Compliance Task Force Unit and Risk Management Task Force Unit in the development of new products during kick-off meeting / prior to product launch to ensure that all compliance risks inherent in the product / financing packages and related business activities are identified and mitigated upfront.
iii.Mempertahankan komunikasi dan koordinasi yang efektif dengan Dewan Pengawas Syariah untuk menegakkan pelaksanaan fungsi kepatuhan terhadap Prinsip Syariah.
iii. To maintain effective communication and coordination with Sharia Supervisory Board to enforce the implementation of compliance with syariah principles.
69
Sumber Daya Manusia SUMBER DAYA INSANI I HUMAN RESOURCES
Human Resources
70
Sebagai bagian dari dukungan strategi yang telah ditetapkan, selama tahun 2013 Bank telah melaksanakan program-program yang bertujuan untuk peningkatan kualitas manajemen sumber daya insani (SDI), yaitu penyusunan analisa kesenjangan kompetensi (competency gap) pegawai, penyusunan program pelatihan sesuai dengan kompetensi karyawan, serta meneruskan program penerimaan karyawan baru maupun yang telah berpengalaman untuk mengisi posisi-posisi penting.
As part of the support to the Bank’s strategy, in the year 2013 the Bank has carried out programs aiming at improved quality of human resource management, i.e. the formulation of competency gap analysis, training program in accordance with the staffs’ competency, and to continue the recruitment program for new and experienced staffs to fill in the vacancy in some critical positions.
Sesuai dengan analisa kesenjangan kompetensi (competency gap), Bank melakukan beberapa langkah yaitu penyempurnaan deskripsi pekerjaan masing-masing karyawan sesuai dengan tugas dan fungsi yang melekat pada masing-masing satuan kerja. Selanjutnya Bank memetakan competency gap di seluruh satuan kerja dan menggunakannya sebagai dasar untuk melakukan identifikasi kebutuhan pelatihan dan pengembangan yang sesuai untuk menutup kesenjangan yang ada.
Pursuant to the competency gap analysis program, the Bank has taken some steps namely the improvement of job description of each staff in accordance with the duties and functions attached to each unit. Thereafter, the Bank carried out a mapping program on the competency gap in all units and exercised the result as basis to identify the training and development needs to close the gap.
Untuk mendukung rencana pertumbuhan bisnis, Bank melakukan program penerimaan karyawan yang telah mempunyai pengalaman khususnya untuk mengisi posisi-posisi penting pada unit bisnis. Selain itu Bank juga menyediakan program pelatihan bagi karyawan secara berkelanjutan baik yang bersifat wajib sesuai dengan peraturan maupun pelatihan khusus lainnya baik yang diselenggarakan di dalam negeri maupun luar negeri, yang bertujuan untuk meningkatkan kompetensi karyawan sesuai dengan fungsi dan tugasnya masing-masing,
In order to support the plan for business growth, the Bank carried out recruitment program to hire experienced staffs specifically to fill in the critical positions in the business units. In addition, the Bank provided continuous training program for its staffs to comply with the regulatory requirements as well as to complement the staffs with specific trainings held domestically and/or overseas, in order to improve their competency in accordance with their functions.
71
Kegiatan CSR Perusahaan KEGIATAN CSR PERUSAHAAN I COMPANY’S CSR ACTIVITIES
Company’s CSR Activities
72
73
Maybank Syariah melaksanakan beberapa kegiatan CSR sepanjang tahun 2013. Selama bulan suci Ramadhan, Maybank Syariah telah membagikan lebih dari 4.000 paket berbuka puasa untuk penduduk Jakarta yang melewati kantor Maybank Syariah dan juga di Bundaraan HI. Kegiatan ini selalu dihadiri oleh jajaran Direksi dan Komisaris Maybank Syariah.
Maybank Syariah has conducted a series of CSR activities in 2013. During the holy Ramadhan, the Bank distributed more than 4,000 iftar packages for Jakarta residents who were passing by Maybank Syariah’s building and also around Bundaran HI. This activity has always been attended by Board of Directors and Board of Commissioners of Maybank Syariah.
Kegiatan CSR unggulan yang telah dilakukan adalah “Global CR Day 2013” pada hari Sabtu, 28 September 2013 bertempat di Pondok Pesantren Modern Riyadhlul Jannah, CiseengBogor, Jawa Barat. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan meliputi Pesantren Sehat, Painting the School, Career Coach & Free Medical Health Check. Program ini merupakan kelanjutan dari program “Cahaya Kasih Challenge” yang diselenggarakan oleh Maybank Foundation.
The main CSR activity named “Global CR Day 2013” was held on Saturday, 28th September 2013 at modern Islamic boarding school Riyadhlul Jannah in Ciseeng-Bogor, West Java. Activities conducted were Pesantren Sehat, Painting the School, Career Coach and Free Medical Health Check. This program was a continuation of “Cahaya Kasih Challenge” program which had been organized by Maybank Foundation.
Sekolah yang menjadi tujuan CSR adalah sekolah yang memiliki 150 siswa untuk Madrasah Aliyah, 300 siswa untuk Madrasah Tsanawiyah, dan 150 siswa untuk Madrasah Ibtidaiyah. Kegiatan sosial ini tidak hanya memperbaiki bangunan sekolah, menceritakan kisah sukses seorang santri yang telah menjadi bankir, namun juga memberikan pengobatan gratis bagi warga di sekitar pesantren.
The target groups of this CSR action were schools with 150 students for Madrasah Aliyah, 300 students for Madrasah Tsanawiyah, and 150 students for Madrasah Ibtidaiyah. This social program aimed not only at renovating school buildings, telling success story of santri who becomes a banker, but also providing free health checks for the community living in the neighborhood.
Karyawan Maybank Syariah, para santri dan juga tim dari Yayasan Al-Azhar Peduli Ummat selaku mitra, bahu membahu saling membantu
Maybank Syariah employees, the students as well as Yayasan Al-Azhar Peduli Ummat team as the partner, worked hand in hand
KEGIATAN CSR PERUSAHAAN I COMPANY’S CSR ACTIVITIES
74
dalam memperbaiki mushola, ruang belajar dan juga tempat wudhu. Dalam kegiatan tersebut, Maybank Syariah menyumbangkan pompa air, Electric Generator (Genset) 2.700 watt, tanki air berkapasitas 2.000 liter yang dilengkapi juga dengan pipa-pipa airnya. Sejumlah 6 bangunan sekolah telah diperbaiki bersama-sama melalui program CSR ini.
in renovating mushola, classrooms and wash rooms for wudhu. Furthermore, Maybank Syariah donated water pump, Electric Generator (Genset) 2,700 watt, water tank with capacity of 2,000 lt including the pipelines. In total, 6 school buildings have been renovated through this CSR program.
Masih dalam rangkaian kegiatan yang sama, 200 lebih pasien baik santri, guru dan juga masyarakat sekitar Pesantren Riyadlul Jannah, memperoleh layanan kesehatan gratis dari program CSR Maybank Syariah, yang didukung oleh Rumah Sakit Asri Jakarta. Tenaga Kesehatan yang diturunkan sangat memberikan manfaat bagi mereka yang membutuhkan layanan kesehatan.
Within the same program, 200 patients consisting of students, teachers and community living in the neighborhood of Pesantren Riyadhlul Jannah got free health check service provided by a medical team from Asri hospital, Jakarta. The medical service was very appreciated by all participants in need.
Di bidang pendidikan, Maybank Syariah melakukan “Career Coach” kepada para santri di Pesantren Riyadhlul Jannah. Salah satu karyawan Maybank Syariah yang memiliki latar belakang santri turut memberikan motivasi kepada mereka bahwa lulusan santri pun bisa bekerja di industri perbankan untuk memberikan kontribusi nyata bagi perkembangan perbankan syariah di Indonesia.
In the field of education, Maybank Syariah conducted “Career Coach” for students at Pesantren Riyadhlul Jannah. One of the Bank’s employees who has background as santri told his experience to motivate the students that the graduate of pesantren could also work in the banking industry to contribute to the development of syariah banking in Indonesia.
75
Teknologi Informasi TEKNOLOGI INFORMASI I INFORMATION TECHNOLOGY
Information Technology
server
76
A. Penerapan Manajemen Risiko Teknologi Informasi
A. Implementation of Risk Management on Information Technology
Untuk mendukung bisnis, Bank sangat memperhatikan manajemen risiko terkait teknologi informasi (TI). Selama tahun 2013 Bank telah meningkatkan pengelolaan penerapan manajemen risiko pada bidang operasional dan kepatuhan berupa kebijakan dan prosedur yang dianggap memadai untuk mengidentifikasi sumber-sumber risiko dan memastikan sistem informasi yang dimiliki saat ini mampu untuk memantau kondisi risiko operasional setiap saat diperlukan. Bank juga melakukan identifikasi, evaluasi dan memonitor aplikasi secara berkesinambungan agar kualitasnya tetap handal dan terjamin untuk melakukan kegiatan operasional Bank. Selain itu untuk mendukung pengembangan produk baru, Bank selalu menerapkan desain pengembangan system secara ketat serta melakukan User Acceptance Test (UAT) untuk memastikan kemampuan dan efektifitas daya dukung system telah sejalan dengan skema produk yang akan dijalankan.
In order to support its business, the Bank is fully taking into account the risk management on information technology information (IT Risk Management). During 2013 the Bank has improved the implementation of risk management on IT in the area of operations and compliance, in form of policies and procedures which are deemed adequate to identify the risk sources and to ensure the capability of existing information system to oversee the operational risk at any time required. The Bank has also continuously identified, evaluated and monitored the application in order to ensure adequate quality of the application for the Bank’s operations. In addition, to support the development of new products, the Bank has always strictly implemented the design for system development and performed User Acceptance Test (UAT) to ensure that the capability and effectiveness of system support has been in line with the product scheme developed.
B. Business Continuity Management (BCM)
B. Business Continuity Management (BCM)
Maybank Syariah Indonesia senantiasa menjaga kesinambungan operasional Bank walaupun dalam keadaan darurat (terjadi gangguan/bencana), baik yang dikarenakan faktor internal (kegagalan/kerusakan system TI) maupun faktor eksternal (bencana alam, kebakaran dan lain-lain). Risiko terhadap bencana (disaster) tidak mungkin dapat dihilangkan, tetapi dapat diminimalkan. Oleh karena itu Bank telah menerapkan Business Continuity Management (BCM) dan secara terus menerus melakukan pengujian BCM yang terdiri dari Business Continuity Plan (BCP) dan Disaster Recovery Plan (DRP). Dalam uji coba secara berkala tersebut Bank senantiasa melakukan tinjauan dan evaluasi untuk identifikasi setiap kekurangan yang kemudian dilakukan perbaikan sesuai dengan tuntutan bisnis maupun perkembangan teknologi yang ada.
Maybank Syariah Indonesia has always maintained continuously the Bank’s operations even though in emergency condition (disaster) which is caused by both internal factor (system failure) and external factor (natural disaster, fire etc.). It is impossible to eliminate disaster risk, yet it can be mitigated. Therefore, the Bank has applied Business Continuity Management (BCM) and continuously carried out evaluation on the BCM which consists of Business Continuity Plan (BCP) dan Disaster Recovery Plan (DRP). In such regular test, the Bank has always performed review and evaluation to identify any inadequacy and set measures for improvement in accordance with the business needs as well as the development of technology.
77
TEKNOLOGI INFORMASI I INFORMATION TECHNOLOGY
78
C. Kepatuhan Pada Peraturan yang Berlaku
C.
Dalam menerapkan manajemen risiko operasional TI Bank merujuk pada peraturanperaturan sebagai berikut: 1. Peraturan Bank Indonesia (PBI) No.9/15/ PBI/2007 tanggal 30 November 2007 tentang Penerapan Manajemen Risiko Dalam Penggunaan Teknologi Informasi Oleh Bank Umum, dan 2. Surat Edaran BI (SE BI) No.9/30/DPNP tanggal 12 Desember 2007 perihal Penerapan Manajemen Risiko Dalam Penggunaan Teknologi Informasi Oleh Bank Umum.
For the implementation of IT Risk Management, the Bank always refers to the following regulations: 1. Bank Indonesia Regulation Number 9/15/ PBI/2007 dated 30 November 2007 concerning the Implementation of Risk Management in the Utilization of Information Technology by Commercial Banks. 2. Bank Indonesia Circular Number 9/30/ DPNP dated 12 December 2007 concerning the Implementation of Risk Management in the Utilization of Information Technology by Commercial Banks.
B. Rencana Strategi Teknologi Informasi
D. Information Technology Strategic Plan
Pada tahun 2013 Bank mulai menyusun Rencana Strategi Teknologi Informasi untuk mendukung arah strategi Bank sesuai dengan visi dan misi yang telah direncanakan. Dalam Rencana Strategi TI dimaksud Bank fokus pada penyempurnaan layanan TI dan pemenuhan peraturan untuk mendukung bisnis sehingga dapat meningkatkan pendapatan Bank. Terkait hal ini Bank membagi rencana strategis ke dalam beberapa cakupan yaitu kebijakan dan tata kelola, system dan aplikasi, informasi dan database, jaringan dan infrastruktur, serta sumber daya TI. Penyusunan Rencana Strategis TI ini diselesaikan pada kwartal ke-2 tahun 2014 dan akan selalu ditinjau ulang secara berkala.
In the year of 2013 the Bank has started to formulate its IT Strategic Plan to support the Bank’s strategy in accordance with its vision and mission which have been set earlier. In the IT Strategic Plan the Bank focuses on the improvement of IT services and the compliance with regulatory requirements to support the business so that it can boost the Bank’s revenue. With regard to this, Bank sets the strategic plan into several scopes, namely policy and governance, system and application, information and database, network and infrastructure as well as the IT resources. The IT Strategic Plan was completed in the 2nd quarter of 2014 and will be reviewed regularly.
Testimoni Nasabah
Regulatory Compliance
Client’s Testimony
Noor Fuad
General Manager of Finance Management, PT Krakatau
Krakatau Posco
Krakatau Posco
1. Bagaimana kesan dan pesan Bapak selama menjadi nasabah Maybank Syariah Indonesia ?
1. What are your impression and message on being a client of Maybank Syariah Indonesia?
Maybank Syariah memenuhi kebutuhan investasi jangka pendek kami dengan bagi hasil yang kompetitif, berbasis syariah dan pelayanan yang baik. Satu hal yang penting adalah kebutuhan pendanaan proyek yang mendesak yang dapat dipenuhi dengan investasi di Maybank Syariah yang bersifat breakable sehingga meningkatkan fleksibilitas dalam bisnis kami.
Maybank Syariah meets the needs of our shortterm investments by offering a competitive, syariah-based profit sharing and good services. One important thing is that the urgent need for funding of projects can be met by investing in Maybank Syariah for short term, and thereby increasing the flexibility in our business.
2. Apa yang direkomendasikan oleh perusahaan Bapak kepada relasi, untuk selalu memilih Maybank Syariah Indonesia ?
2. What would your company recommend to your business relations to always choose Maybank Syariah Indonesia?
Ada dua hal yang utama: Pertama adalah konsep bagi hasil berbasis syariah yang kompetitif. Kedua, pelayanan Maybank Syariah yang cepat dan profesional sehingga mendukung kelancaran operasional bisnis nasabah.
There are two main points: first, the concept of syariah-based, competitive profit-sharing. Secondly, Maybank Syariah’s fast and professional services to support client’s business operations.
3. Bagaimana Maybank Syariah Indonesia selama ini bisa membantu perusahaan Bapak untuk terus tumbuh dan berkembang?
3. How do Maybank Syariah Indonesia assist your company to continue to grow and expand?
Konsep investasi jangka pendek yang bersifat breakable sangat mendukung bisnis kami terutama dalam periode penyelesaian proyek. Pada periode ini, kebutuhan pembayaran proyek sangat besar dan sering dilakukan secara mendesak. Melalui investasi jangka pendek di Maybank Syariah, kami dapat memastikan pembayaran kami tepat waktu. Meskipun demikian, investasi jangka pendek tersebut tetap memberikan bagi hasil kompetitif yang sangat menguntungkan bagi kami.
The concept of short-term investment supports our business especially during the completion period of project. During this period, the project’s need for payments is huge and often should be settled immediately. Through our short-term investment in Maybank Syariah, we are able to secure timely payments. Even so, this short-term investment still gives us a very favorable, competitive profitsharing.
79
Halaman ini sengaja dikosongkan This page is intentionally left blank
80