PENINGKATAN KETERAMPILAN MENDESKRIPSIKAN BENDA SECARA LISAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS II SDN DUKUHSALAM 02 KECAMATAN SLAWI KABUPATEN TEGAL TAHUN AJARAN 2009 / 2010
LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS
OLEH : DJULIAH NIM X2707012
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2010 i
PENINGKATAN KETERAMPILAN MENDESKRIPSIKAN BENDA SECARA LISAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS II SDN DUKUHSALAM 02 KECAMATAN SLAWI KABUPATEN TEGAL TAHUN AJARAN 2009 / 2010
OLEH : DJULIAH NIM X2707012
Laporan Penelitian Tindakan Kelas Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan Program Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Guru Sekolah Dasar Jurusan Ilmu Pendidikan
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2010 ii
PERSETUJUAN
Laporan Penelitian Tindakan Kelas telah disetujui untuk dipertahankan di hadapan Tim Penguji Laporan Penelitian Tindakan Kelas Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Surakarta, …. Juni 2010 Dosen Pembimbing
Supervisor,
Prof.Dr.Retno Winarni,M.Pd. NIP 19560121 198203 2 003
Tarsono,S.Pd. NIP 19600105 198012 1 005
iii
PENGESAHAN Laporan Penelitian Tindakan Kelas ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Laporan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta dan diterima untuk memenuhi persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan.
Hari
: Rabu
Tanggal
: 23 Juni 2010
Tim Penguji Laporan PTK Nama Terang
tanda tangan
Ketua
: Drs.Kartono, M.Pd.
..............................
Sekretaris
: Drs. Hasan Mahfud,M.Pd.
..............................
Anggota I
: Prof. Dr. Retno Winarni,M.Pd.
..............................
Anggota II
: Drs. Usada, M.Pd.
..............................
Disahkan oleh Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Dekan,
Prof.Dr.H.M.Furqon Hidayatullah,M.Pd. NIP 19600727 198702 1 001
iv
ABSTRAK PENINGKATAN KETERAMPILAN MENDESKRIPSIKAN BENDA SECARA LISAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS II SD NEGERI DUKUHSALAM 02 , KECAMATAN SLAWI, KABUPATEN TEGAL, TAHUN PELAJARAN 2009/2010.
oleh Djuliah Kata kunci : berbicara, kontekstual, meningkat Siswa kelas II di SD Negeri Dukuhsalam 02 masih kesulitan dalam mendeskripsikan benda secara lisan. Karenanya perlu di lakukan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian ini bertujuan mengetahui apakah penggunaan pendekatan kontekstual dapat meningkatkan keterampilan mendeskripsikan benda secara lisan dan mendeskripsikan efektifitas pendekatan kontekstual dalam proses pembelajarannya. Penelitian dilaksanakan dalam dua siklus dengan langkah setiap siklus adalah : perencanaan,tindakan,observasi,dan refleksi. Subyek penelitian adalah siswa kelas II SD Negeri Dukuhsalam 02 , Kecamatan Slawi, Kabupaten Tegal, Tahun Pelajaran 2009/2010.Waktu Penelitian selama 6 bulan dari bulan januari sampai dengan bulan Juni 2010. Pengumpulan data dengan observasi langsung selama tindakan dan hasil tes kemampuan siswa. Hasilnya menunjukkan : (1)Pendekatan yang tepat dibutuhkan untuk proses pembelajaran Bahasa Indonesia, (2) Penggunaan pendekatan kontekstual dapat meningkatkan keterampilan siswa mendeskripsikan benda secara lisan, (3) Peningkatan keterampilan berbicara dapat dilakukan melalui PTK, (4) Kendalanya adalah keterbatasan waktu, bahan/alatperaga, serta kemampuan guru dan siswa. Kesimpulan : pendekatan kontekstual dapat meningkatkan keterampilan siswa dalam mendeskripsikan benda secara lisan. Pemilihan pendekatan yang tepat sesuai kompetensi yang ingin dicapai sangat diperlukan dalam proses pembelajaran .
v
KATA PENGANTAR Segala puji hanya untuk Allah yang telah memberi karunia, sehingga peneliti dapat menyelesaikan Laporan Penelitian Tindakan Kelas yang berjudul " PENINGKATAN KETERAMPILAN MENDESKRIPSIKAN BENDA SECARA LISAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS II SD NEGERI DUKUHSALAM 02, KECAMATAN SLAWI, KABUPATEN TEGAL TAHUN AJARAN 2009/2010" dengan baik.
Laporan Penelitian tindakan kelas (PTK) diajukan sebagai salah satu syarat guna memperoleh gelar sarjana pendidikan pada jurusan Ilmu Pendidikan , Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan ,Universitas Sebelas Maret , Surakarta. Pada kesempatan ini peneliti menyampaikan terima kasih kepada : 1. Prof. Dr. H. M. Furqon Hidayatullah, M.Pd selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. 2. Drs. H. Hadi Mulyono, M.Pd, selaku Ketua Program Studi PGSD PJJ FKIP UNS. 3. Taufiq Lilo, S.T, M.T, selaku dosen pengampu mata kuliah E-TA. 4. Prof. Dr.Retno Winarni, M.Pd, selaku dosen pembimbing PTK 5. Tarsono, S.Pd, selaku Kepala SD Negeri Dukuhsalam 02, kecamatan Slawi, kabupaten Tegal. 6. Rekan-rekan mahasiswa yang telah memberikan dukungan dengan ikhlas selama pelaksaan PTK . Peneliti berharap PTK ini bermanfaat bagi siswa kelas II SD negeri Dukuhsalam 02 dan bagi peneliti serta memberi solusi bagi rekan-rekan guru yang menghadapi permasalahan dalam mendeskripsikan benda secara lisan. Saran dan masukan yang membangun peneliti terima dengan senang hati dan rasa terima kasih yang setulus-tulusnya.
Surakarta,
Juni 2010
Penulis vi
DAFTAR ISI SAMPUL ( Depan ) ......................................................................................... i SAMPUL ( Dalam )……………………………………………………………ii HALAMAN PENGESAHAN ......................................................................... iii HALAMAN PERSETUJUAN ........................................................................ iv ABSTRAK ...................................................................................................... v KATA PENGANTAR .................................................................................... vii DAFTAR ISI ................................................................................................... viii BAB I
PENDAHULUAN A. Latar Belakang ............................................................................ 1 B. Rumusan Masalah ....................................................................... 4 C. Tujuan Penelitian ......................................................................... 4 D. Manfaat Penelitian ...................................................................... 4
BAB II LANDASAN TEORI, KERANGKA BERPIKIR, PENELITIAN YANG RELEVAN, DAN HIPOTESIS TINDAKAN A. Landasan Teori............................................................................. 6 B. Kerangka Berpikir ....................................................................... 11 C. Penelitian yang Relevan ............................................................... 12 D. Hipotesis Tindakan....................................................................... 13 BAB III METODE PENELITIAN A.Lokasi dan Waktu Penelitian ...................................................... 14 B. Subyek Penelitian ....................................................................... 14 C. Prosedur Penelitian...................................................................... 15 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ............................................................................ 18 B. Pembahasan .................................................................................. 35 BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan ..................................................................................... 46 B. Saran ............................................................................................ 46 DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 48 vii
LAMPIRAN A. Daftar Tabel ................................................................................... 49 B. Daftar Gambar................................................................................ 50 C. Perangkat Pembelajaran ................................................................. 51 D. Data Penelitian .............................................................................. 67 E. Curriculum Vitae ............................................................................ 68 F. Personalia Penelitian....................................................................... 69
viii
DAFTAR TABEL
1. Jadwal PTK ......................................................................................... 12 2. Jumlah siswa kelas II............................................................................ 12 3. Daftar siswa SDN Dukuhsalam 02....................................................... 16 4. Rekapitulasi pendapat siswa ................................................................ 26 5. Daftar nilai siklus I............................................................................... 27 6. Rekapitulasi ketuntasan hasil belajar siklus I....................................... 27 7. Skala penilaian siklus I......................................................................... 28 8. Data aktivitas belajar siswa siklus I .................................................... 29 9. Rekapitulasi hasil aktivitas belajar siswa siklus I ............................... 30 10. Daftar nilai siklus II.............................................................................. 31 11. Rekapitulasi ketuntasan hasil belajar siklus II ..................................... 32 12. Skala penilaian siklus II ....................................................................... 32 24. Data aktivitas belajar siswa siklus II .................................................... 33 25. Rekapitulasi hasil aktivitas belajar siswa siklus II ............................... 34 26. Rekapitulasi nilai proses dan hasil belajar siklus II.............................. 35 27. Rekapitulasi nilai proses dan hasil belajar siklus II.............................. 39 28. Daftar nilai siklus I dan siklus II .......................................................... 40
DAFTAR GAMBAR
a.
Bagan Pelaksanaan PTK model siklus……………………………..............3
ix
b.
Kerangka Berpikir PTK dengan Pendekatan Kontekstual ………………...11
c.
Bagan Siklus e-TA ………………………………………………………...13
d.
Bagan Struktur Organisasi SD Negeri Dukuhsalam 02……………………17
e.
Diagram Ketuntasan Hasil Belajar Siklus I………………………………..28
f.
Diagram Ketuntasan Hasil Belajar Siklus II……………………………….32
g.
Diagram Nilai Proses dan Hasil Belajar Siklus I…………………………..35
h.
Diagram Nilai Proses dan Hasil Belajar Siklus II…………………………39
x
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam melaksanakan proses pembelajaran guru tentu pernah menghadapi permasalahan, baik masalah instruksional maupun dalam pengelolaan kelas. Permasalahan pembelajaran bukan saja ada pada siswa tetapi bisa pula berkenaan dengan fasilitas belajar, sistem evaluasi, guru, bahkan sekolah( Sarwiji Suwandi,2006). Berkenaan dengan permasalahan yang dihadapi, guru memikul tanggung jawab untuk memecahkan masalah tersebut supaya dapat tercipta proses pembelajaran yang baik. Adapun pembelajaran yang peneliti laksanakan selama ini adalah : 1. Pembelajaran masih didominasi oleh metode ceramah . 2. Penggunaan alat peraga sehingga pembelajaran kurang optimal. 3. Perhatian terhadap siswa yang lamban belajar masih kurang. 4. Sumber belajar masih didominasi oleh buku paket. 5. Siswa belum terlatih untuk belajar dan bekerja sama dalam diskusi dan kerja kelompok. Sedangkan permasalahan yang peneliti hadapi dalam proses pembelajaran selama ini adalah: 1. Keterbatasan alat peraga yang ada di sekolah, sehingga pembelajaran kurang optimal. 2. Perbedaan kemampuan siswa sehingga membutuhkan waktu untuk membimbing siswa yang lamban belajar. 3. Rendahnya minat belajar siswa. 4. Siswa kurang berani bertanya dan menyampaikan ide. 5. Kurangnya dukungan orang tua sehingga seringkali anak berangkat sekolah dengan peralatan yang kurang lengkap. Permasalahan di atas merupakan permasalahan dalam pengelolaan kelas secara umum. Adapun satu masalah yang paling penting dan harus
xi
segera diatasi
yaitu dalam pembelajaran Bahasa Indonesia . Bahasa
Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran yang diajarkan di Sekolah Dasar. Sasaran mata pelajaran Bahasa Indonesia di SD yaitu siswa terampil berbahasa baik lisan maupun tulis. Keterampilan berbahasa yang dimaksud meliputi mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis. Dari keempat keterampilan tersebut, keterampilan berbicara pada kompetensi
dasar
mendeskripsikan
benda
secara
lisan
merupakan
keterampilan yang sulit bagi siswa kelas II SD Negeri Dukuhsalam 02, kecamatan Slawi, kabupaten Tegal, tahun pelajaran 2009/2010. Pada umumnya siswa masih kesulitan ketika mendeskripsikan benda secara lisan. Hal ini terbukti dengan nilai hasil belajar siswa pada Kompetensi Dasar : Mendeskripsikan benda di sekitar secara sederhana dengan KKM 61 menunjukkan hasil kurang memuaskan. Dari jumlah siswa 10 anak, hanya 4 (40%) anak yang mendapat nilai di atas KKM, sedangkan 6 (60%) anak nilainya masih di bawah KKM. Artinya ketuntasan belajar pada kompetensi dasar di atas hanya 40 %. Mengingat keterampilan mendeskripsikan benda secara lisan merupakan keterampilan yang sangat penting bagi siswa untuk belajar mengkomunikasikan gagasan kepada orang lain, maka masalah di atas harus segera diatasi dengan melaksanakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan judul Upaya Meningkatkan Keterampilan Mendeskripsikan Benda Secara Lisan Menggunakan Pendekatan Kontekstual pada Siswa Kelas II SD Negeri Dukuhsalam 02,Kecamatan Slawi, Kabupaten Tegal, Tahun Pelajaran 2009 / 2010. Penelitian Tindakan Kelas ( PTK ) adalah suatu studi sistematis yang dilakukan dalam upaya memperbaiki praktik-praktik dalam pendidikan dengan melakukan tindakan praktis serta refleksi dari tindakan-tindakan tersebut ( Ebbut, 1985 ). Kurt Levin, orang yang mempopulerkan PTK berpendapat ( dalam Mc.Niff, 1992:21 ) bahwa cara terbaik untuk memajukan kegiatan belajar mengajar adalah dengan melibatkan mereka dalam penelitian mereka sendiri dan yang ada dalam kehidupan mereka. xii
Penelitian tindakan kelas merupakan suatu rangkaian langkahlangkah ( a spiral of steps ). Langkah-langkah tersebut menurut Kemmis & Mc.Taggart, ( 1982 ) digambarkan sebagai suatu proses dinamis yang meliputi empat aspek, yaitu perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi yang terselesaikan dengan sendirinya ( alamiah ) dan merupakan momen-momen dalam bentuk spiral seperti pada bagan di bawah ini.
Gambar 1.1 Bagan Pelaksanaan PTK Model Siklus PTK yang dilaksanakan guru mempunyai beberapa manfaat ( Dirjen Dikdasmen, 2004: 9), yaitu : 1. Menumbuhkan inovasi dan perbaikan. Karena penelitian tindakan bersifat pemecahan masalah (problem-solving). 2. Memacu tumbuhnya semangat kolaborasi antar komponen pendidikan di sekolah, yaitu guru, siswa, staf/pimpinan dan masyarakat/orang tua. 3. Meningkatkan profesionalisme guru. 4. Penelitian tindakan memfasilitasi guru untuk meningkatkan kompetensi keguruannya. Dengan
penelitian
ini
diharapkan
dapat
meningkatkan
keterampilan siswa dalam mendeskripsikan benda secara lisan menggunakan pendekatan kontekstual .
xiii
B. Rumusan Masalah A. Rumusan Masalah a. Apakah penggunaan pendekatan kontekstual dapat meningkatkan keterampilan mendeskripsikan benda pada siswa kelas II SD Negeri Dukuhsalam 02 Kecamatan Slawi, KabupatenTegal, Tahun Pelajaran 2009/2010? b. Bagaimanakah
penerapan
pendekatan
kontekstual
untuk
meningkatkan keterampilan mendeskripsikan benda secara lisan pada siswa kelas II SD Negeri Dukuhsalam 02, Kecamatan Slawi, Kabupaten Tegal, Tahun Pelajaran 2009/2010 C. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk : 1. Untuk meningkatkan keterampilan mendeskripsikan benda secara lisan menggunakan pendekatan kontekstual pada siswa kelas II SD Negeri Dukuhsalam 02, Kecamatan Slawi, Kabupaten Tegal, Tahun Pelajaran 2009/2010. 2. Mendeskripsikan meningkatkan
penggunaan
keterampilan
pendekatan
mendeskripsikan
kontekstual benda
secara
untuk lisan
menggunakan pendekatan kontekstual pada siswa kelas II SD Negeri Dukuhsalam 02, Kecamatan Slawi, Kabupaten Tegal, Tahun Pelajaran 2009/2010.
D. Manfaat Hasil Penelitian Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah : A. Manfaat bagi siswa a. Meningkatkan pemahaman siswa dalam mendeskripsikan benda secara lisan. b. Meningkatkan keterampilan siswa dalam mendeskripsikan benda secara lisan. B. Manfaat bagi guru
xiv
a. Mengembangkan
kemampuan
guru
dalam
dalam
merancang
pembelajaran mendeskripsikan benda secara lisan b. Mengembangkan pembelajaran
kemampuan
keterampilan
guru
berbicara
dalam dalam
melaksanakan mendeskripsikan
benda secara lisan. C. Manfaat bagi sekolah a. Membantu tercapainya tujuan pendidikan di tingkat sekolah. b. Meningkatkan kompetensi lulusan sehingga dapat meningkatkan kredibilitas sekolah
BAB II xv
LANDASAN TEORI, KERANGKA BERPIKIR, PENELITIAN YANG RELEVAN, DAN HIPOTESIS TINDAKAN A. Landasan Teori 1. Hakikat Keterampilan Mendeskripsikan Benda secara Lisan Keterampilan adalah usaha untuk memperoleh kompetensi cepat dan tepat dalam menghadapi permasalahan.Dalam kurikulum KTSP tahun 2006 , sasaran mata pelajaran Bahasa Indonesia di SD yaitu siswa terampil berbahasa baik lisan maupun tulis. Keterampilan berbahasa yang dimaksud meliputi mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis. Mendeskripsikan berasal dari kata dasar “deskripsi” yang artinya pemaparan atau penggambaran dengan kata-kata secara jelas dan terperinci.
Deskripsi
merupakan
sebuah
tulisan
yang
berusaha
menggambarkan sesuatu sejelas mungkin ( Sabarti Akhadiah 1991:153 ). Menurut Yusi Rosdiana ( 2009 : 3.21 ) Deskripsi adalah penyajian suatu objek atau suatu hal sedemikian rupa sehingga objek itu seakan-akan dapat dilihat oleh orang lain. Jadi mendeskripsikan adalah memaparkan atau menggambarkan dengan kata-kata secara jelas ( KBBI : 1990 ) Benda adalah segala sesuatu yang ada di alam yang berwujud atau berjasad ( bukan roh ), misalnya : batu, bola, air, dan lain-lain ( KBBI : 1990). Lisan adalah dengan kata-kata yang diucapkan KBBI (1990). Mendeskripsikan benda secara lisan memiliki fungsi membuat pendengar seolah-olah melihat benda yang dideskripsikan secara langsung. Untuk dapat mendeskripsikan sebuah benda secara lisan,siswa harus memahami apa yang akan dideskripsikan dan memiliki keterampilan dalam berbicara dengan baik. Berbicara adalah kemampuan mengucapkan bunyi-bunyi artikulasi atau kata-kata untuk mengekspresikan, menyatakan serta menyampaikan pikiran, gagasan dan perasaan . Menurut pendapat Tarigan, dkk (1997 : 13). Mereka berpendapat bahwa berbicara adalah keterampilan menyampaikan pesan melalui bahasa lisan kepada orang lain. Jadi berbicara merupakan keterampilan atau kemampuan untuk xvi
menyampaikan pesan berupa pikiran, gagasan dan perasaan melalui bahasa lisan kepada orang lain. . Keterampilan berbicara adalah keterampilan menyampaikan pesan melalui bahasa lisan ( Sabarti Akhadiah:1991, 154 ). Sedangkan menurut Ross dan Roe ( 1990 ) seperti yang dikutip Ahmad Rofi'uddin ( 2001: 14 ), kegiatan untuk melatih keterampilan berbicara itu antara lain menyajikan informasi, berpartisipasi dalam diskusi, dan berbicara untuk menghibur atau menyajikan pertunjukkan. Jadi keterampilan mendeskripsikan benda secara lisan merupakan usaha yang cepat dan tepat dalam menggambarkan ciri-ciri sebuah benda dengan kata-kata yang diucapkan.
2. Hakikat Pendekatan Kontekstual a. Pengertian pendekatan kontekstual Pendekatan kontekstual adalah konsep belajar yang mendorong guru untuk menghubungkan antara materi yang diajarkan dan situasi dunia nyata siswa ( Nurhadi, 2003) Menurut Elaine B. Johnson (2002, 14) Model Pembelajaran Kontekstual adalah sebuah sebuah sistem belajar yang didasarkan pada filosofi bahwa seorang pembelajar akan mau dan mampu menyerap materi
pelajaran
jika
mereka
dapat
menangkap
makna
dari
pembelajaran tersebut. Sedangkan menurut Wina Sanjaya ( 2005, 109 ) menyatakan bahwa kontekstual
merupakan
suatu
pendekatan
pembelajaran
yang
menekankan pada proses keterlibatan siswa secara penuh untuk dapat menemukan materi yang dipelajari dan menghubungkannyadengan situasi kehidupan nyata sehingga mendorong siswa untuk dapat menerapkannya dalam kehidupan nyata. b. Latar Belakang Pendekatan Kontekstual Latar Belakang Filosofis
xvii
Pendekatan
kontekstual
banyak
dipengaruhi
oleh
filsafat
konstruktivisme yang digagas oleh Mark Baldwin yang dikembangkan oleh oleh Jean Piaget. Aliran konstruktivisme berangkat dari pemikiran epistemology Giambatista Vico ( dalam Wina Sanjaya, 2005, 111) yang mengungkapkan bahwa pengetahuan itu tidak lepas dari orang ( subyek ) yang tahu, yang berarti belajar bukan sekedar menghafal, tetapi proses mengkonstruksi atau membangun pengetahuan dan keterampilan baru lewat fakta-fakta yang mereka alami dalam kehidupannya. Latar Belakang Psikologis Pengetahuan yang terbentuk karena peran aktif subyek, maka dipandang dari sudut psikologis, pendekatan kontekstual berpijak pada aliran psikologis kognitif. Menurut aliran ini ( dalam wina Sanjaya, 2005, 113-114 ) belajar terjadi karena pemahaman individu terhadap lingkungannya. Belajar bukanlah peristiwa mekanis seperti keterkaitan stimulus dan respon, tetapi belajar melibatkan proses mental yang tidak tampak seperti emosi, minat, motivasi, dan kemampuan atau pengalaman. Dari kedua asumsi dan latar belakang tersebut maka terdapat beberapa hal tentang pendekatan kontekstual, yaitu : 1) Belajar adalah mengkonstruksi pengetahuan sesuai dengan pengalaman. 2) Pengetahuan pada dasarnya merupakan organisasi dari semua hal yang dialami. 3) Belajar adalan proses pemecahan masalah. 4) Belajar adalah proses pengalaman sendiri yang berkembang secara bertahap mulai dari yang sederhana sampai ke yang kompleks. 5) Belajar pada hakikatnya adalah menangkap pengetahuan dari kenyataan. c. Karakteristik Model Pembelajaran Kontekstual
xviii
Karakteristik pendekatan kontekstual
menurut Masnur
Muslich ( 2007 : 42 ) adalah : 1) Pembelajaran dilaksanakan dalam kelas autentik ( learning in real life setting ). 2) Pembelajaran memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengerjakan tugas-tugas yang bermakna ( meaningful learning ). 3) Pembelajaran dilaksanakan dengan memberikan pengalaman bermakna kepada siswa ( learning by doing ). 4) Pembelajaran dilaksanakan melalui kerja kelompok, berdiskusi, saling mengoreksi antar teman ( learning in a group ). 5) Pembelajaran memberikan kesempatan untuk menciptakan rasa kebersamaan, bekerjasama, dan saling memahami secara mendalam ( learning to know each other deeply ). 6) Pembelajaran dilaksanakan secara aktif, kreatif, produktif, dan mementingkan kerja sama ( learning to ask, to inquiri, to work together ). 7) Pembelajaran dilaksanakan dalam situasi yang menyenangkan ( learning as an enjoy activity ). Menurut Wina Sanjaya ( 2005, 110 ) ada lima karakteristik dasar dalam proses pembelajaran yang menggunakan pendekatan kontekstual yaitu : 1) Pembelajaran merupakan proses pengaktifan pengetahuan yang sudah ada ( activiting knowledge ). 2) Belajar dalam rangka memperoleh dan menambah pengetahuan baru ( acquiring knowledge ) yang diperoleh secara deduktif. 3) Pengetahuan yang diperoleh bukan untuk dihafal tapi untuk dipahami dan diyakini ( understanding knowledge ).
xix
4) Pengetahuan dan pengalaman yang diperoleh harus dapat diaplikasikan dalam kehidupan siswa ( applying knowledge ). 5) Melakukan
refleksi
pengembangan
atau
umpan
pengetahuan
untuk
balik
terhadap
proses
strategi
perbaikan
dan
penyempurnaan strategi. d. Komponen Pendekatan Kontekstual Pembelajaran dengan pendekatan kontekstual melibatkan tujuh komponen ,Masnur Muslich ( 2007 : 43 ) yaitu : 1) Konstruktivisme Pembelajaran lebih bermakna jika menemukan dan membangun sendiri pengetahuan dan keterampilan barunya. 2) Menemukan ( inquiry ) Pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh siswa merupakan hasil menemukan sendiri fakta yang dihadapi. 3) Bertanya ( questioning ) Guru meningkatkan minat siswa untuk mengetahui sesuatu dan mengarahkan siswa untuk memperoleh informasi. 4) Masyarakat belajar ( learning community ) Hasil belajar sebaiknya diperoleh dari kerja sama dengan orang lain. 5) Pemodelan ( modelling ) Pemerolehan pengetahuan dan keterampilan baru melalui model yang bias ditiru. 6) Refleksi ( umpan balik ) Perenungan pengetahuan dan keterampilan yang baru dipelajari. 7) Penilaian yang sebenarnya ( authentic assessment ). Pengumpulan berbagai data yang bias memberikan gambaran atau informasi tentang perkembangan pengalaman belajar siswa.
xx
e. Langkah-langkah pembelajaran dengan pendekatan kontekstual. Menurut Depdiknas seperti yang dikutip Trianto (2009), secara garis langkah-langkah pembelajaran dengan Model pembelakaran kontekstual sebagai berikut. : 1) Kembangkan pemikiran bahwa anak akan belajar lebih bermakna dengan
cara
bekerja
sendiri,
menemukan
sendiri,
dan
mengkonstruksi sendiri pengetahuan dan keterampilan barunya. 2) Melaksanakan sejauh mungkin kegiatan inkuiri untuk semua topik. 3) Kembangkan sikap ingin tahu siswa dengan bertanya. 4) Ciptakan masyarakat belajar (belajar dalam kelompok) 5) Hadirkan model sebagai contoh pembelajaran 6) Melakukan refleksi di akhir pertemuan 7) Melakukan penilaian yang sebenarnya
B. Kerangka Berpikir Kegiatan berbicara diawali dari suatu pesan yang harus dimiliki pembicara untuk disampaikan pada penerima pesan agar dapat diterima dan dipahami dengan baik. Isi pesan dapat diterima oleh penerima pesan dengan baik jika pembicara terampil dalam berbicara.Untuk itu keterampilan berbicara sangat penting dikuasai siswa untuk mengkomunikasikan gagasan kepada orang lain. Kondisi awal pembelajaran bahasa Indonesia masih menggunakan model pembelajaran konvensional ( ekspositori ) yang menempatkan guru sebagai pusat pembelajaran sehingga siswa tidak aktif dan kreatif. Hal ini menyebabkan rendahnya kemampuan mendeskripsikan benda secara lisan pada siswa kelas II SD Negeri Dukuhsalam 02. Permasalahan tersebut harus segera diatasi dengan tindakan yang tepat. Untuk itu
perlu dilakukan penelitian tindakan kelas dengan
menerapkan pendekatan kontekstual. Penelitian ini dilaksanakan dalam model siklus yang berkelanjutan, yaitu siklus I dan siklus II.
xxi
Penggunaan yang tepat pendekatan kontekstual pada pembelajaran bahasa Indonesia untuk materi mendeskripsikan benda secara lisan akan mewujudkan
kondisi
akhir
yang
diharapkan
yaitu
keterampilan
mendeskripsikan benda secara lisan meningkat. Untuk lebih jelasnya, kerangka berpikir di atas dibuat bagan sebagai berikut : KONDISI AWAL
PEMBELAJARAN KONVENSIONAL ( EKSPOSITORI )
TINDAKAN
PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL
KEMAMPUAN MENDESKRIPSIKAN BENDA RENDAH SIKLUS I
SIKLUS II
KONDISI AKHIR
KEMAMPUAN MENDESKRIPSIKAN BENDA MENINGKAT Gambar 2.1 Bagan kerangka berpikir PTK Dengan Pendekatan Kontekstual C. Hasil Penelitian yang Relevan 1.
Peningkatan Kemampuan Bercerita dengan Menggunakan Media Audio Visual pada Siswa Kelas I SD Negeri 3 Donohudan Ngemplak Boyolali Tahun 2009/2010. Skripsi. Surakarta : FKIP UNS, Oktober 2009. Hetty Susilowati NIM X7108506. Setiap siklus selalu membawa dampak yang positif kearah kesuksesan peningkatan perkembangan kemampuan bercerita siswa kelas I SD Negeri 3 Donohudan Ngemplak Boyolali Tahun Ajaran 2009/2010. Kesesuaian penelitian di atas dengan penelitian PTK yang telah peneliti lakukan yaitu
: Kemampuan bercerita termasuk dalam
keterampilan berbicara. Dengan penggunaan media audio Visual kemampuan bercerita pada siswa kelas I SD Negeri 3 Donohudan Ngemplak Boyolali Tahun Ajaran 2009/2010 meningkat lebih baik.
xxii
D. Hipotesis Tindakan Penggunaan
pendekatan
kontekstual
dapat
meningkatkan
keterampilan berbicara dalam mendeskripsikan benda pada siswa kelas II SD Negeri Dukuhsalam 02 , Kecamatan Slawi, Kabupaten Tegal.
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian Tempat
:
SD
Negeri
Dukuhsalam
02,
Kecamatan
Slawi,
Kabupaten Tegal, Jl. DR. Ciptomangunkusumo no.54 Slawi. Waktu Penelitian : Penelitian dilaksanakan pada tahun ajaran 2009/2010
xxiii
selama 6 bulan, yaitu bulan Januari sampai Juni 2010 Adapun rincian waktu penelitian sebagai berikut :
NO
BULAN
JENIS KEGIATAN JAN
1
Penyusunan proposal
2
Perencanaan PTK
3
Pelaksanaan PTK siklus 1
4
Pelaksanaan PTK siklus 2
5
Penyusunan laporan PTK
6
Pengesahan laporan PTK
PEB MAR APR
MEI
JUN
X X X X X X
Tabel 3.1 Jadwal PTK B. Subyek Penelitian Subyek penelitian adalah siswa kelas II SD Negeri Dukuhsalam 02, Kecamatan Slawi, Kabupaten Tegal, tahun ajaran 2009/2010 dengan jumlah siswa sebagai berikut : Siswa
Jumlah
Laki-laki
Perempuan
6
4
10
Tabel 3.2 Jumlah Siswa Kelas II C. Prosedur Penelitian PTK akan dilaksanakan dalam bentuk siklus Dan direncanakan berlangsung selama dua siklus dengan kegiatan sebagai berikut : 1. Perencanaan 2. Pelaksanaan tindakan 3. Observasi 4. Analisis dan Refleksi Pelaksanaan PTK model siklus dapat digambarkan dalam bagan berikut :
xxiv
Gambar 3.1 Bagan Siklus PTK untuk e-TA PJJ S-1 PGSD ( Panduan Tugas Akhir e-Tugas Akhir, 2008: 11 ) Berikut gambaran dari setiap siklus. Rancangan Siklus I 1
Tahap Perencanaan a. Merancang skenario pembelajaran keterampilan berbicara pada b. materi mendeskripsikan benda. c. Menyusun RPP tentang keterampilan berbicara pada materi d. mendeskripsikan benda. e. Menyiapkan media pembelajaran dan alat peraga yang sesuai. f. Menyiapkan instrumen observasi dan alat penilaian.
2
Tahap Pelaksanaan Melaksanakan pembelajaran
sesuai skenario dan RPP selama satu
pertemuan yaitu 2 X 35 menit. 3
Tahap Observasi Observer mengamati proses pembelajaran(aktivitas guru dan siswa). Observasi diarahkan pada poin-poin dalam pedoman yang telah disiapkan.
4
Tahap Analisis dan Refleksi
xxv
Menganalisis proses dan hasil pembelajaran keterampilan berbicara pada materi mendeskripsikan benda. Penilaian meliputi hasil pekerjaan siswa, hasil observasi, serta hasil wawancara pada siklus I. Berdasarkan hasil analisis tersebut disimpulkan bagian mana saja yang perlu diperbaiki untuk selanjutnya dijadikan acuan dalam pelaksanaan siklus II.
Rancangan Siklus II 1. Tahap Perencanaan a. Merancang skenario pembelajaran keterampilan berbicara pada materi mendeskripsikan benda yang sudah direvisi. b. Menyusun
RPP
tentang
keterampilan
berbicara
pada
materi
mendeskripsikan benda hasil revisi. c. Menyiapkan media pembelajaran dan alat peraga yang sesuai. d. Menyiapkan instrumen observasi dan alat penilaian. 2. Tahap Pelaksanaan Melaksanakan pembelajaran
sesuai skenario dan RPP selama satu
pertemuan yaitu 2 X 35 menit. 3. Tahap Observasi Observer mengamati proses pembelajaran (aktivitas guru dan siswa) sesuai dengan pedoman yang telah disiapkan. 5. Tahap Analisis dan Refleksi Menganalisis proses dan hasil pembelajaran keterampilan berbicara pada materi mendeskripsikan benda yang meliputi hasil pekerjaan siswa, hasil observasi, serta hasil wawancara pada siklus II.
5. Teknik Pengumpulan Data Teknik yang dipakai adalah tes dan non tes. D. Tes Tes digunakan untuk mengukur keberhasilan PTK berupa tes lisan dan unjuk kerja.Teknik tes berupa tes formatif yang diberikan pada akhir pembelajaran xxvi
E. Non tes Teknik non tes berupa lembar observasi dan wawancara . - Observasi Observasi
dilakukan
selama
proses
pembelajaran
berlangsung yang bertujuan untuk mengamati pembelajaran sebelum pelaksanaan tindakan, selama pelaksanaan tindakan dan setelah pelaksanaan tindakan berakhir. Observasi siswa difokuskan pada kegiatan pembelajaran, sedangkan observasi guru difokuskan pada kegiatan penyampaian materi dan penguasaan penyampaian materi pelajaran. - Wawancara Wawancara dilakukan kepada guru dan siswa untuk mencari Informasi berkenaan dengan pembelajaran dan mengidentifikasi materi pelajaran baik sebelum pelaksanan PTK maupun selama pelaksanaan PTK. 6. Teknis Analisis Data Penelitian Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis deskriptif kuantitatif untuk mengetahui adanya peningkatan keterampilan berbicara pada materi mendeskripsikan benda. Juga digunakan teknik analisis deskriptif kualitatif untuk mengetahui mutu proses pembelajaran yang telah dilaksanakan.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Deskripsi lokasi penelitian SD Negeri Dukuhsalam 02 terletak di desa Dukuhsalam , kecamatan
Slawi,
kabupaten
Tegal
tepatnya
di
jl.
DR.
Ciptomangunkusumo no 54 Slawi. SD Negeri Dukuhsalam 02 terdiri dari 1 ruang kantor,1 ruang tamu, 6 ruang kelas, 1 ruang UKS , 1 ruang
xxvii
perpustakaan, 1 ruang kesenian,1 ruang WC guru ,2 ruang WC siswa , 1 ruang gudang dan halaman sekolah . Kegiatan belajar mengajar di SD Negeri Dukuhsalam 02 dimulai pukul 07.00 sampai dengan pukul 10.10 WIB bagi siswa kelas I dan II, sedangkan pukul 07.00 sampai dengan pukul 12.10 WIB bagi siswa kelas III s.d kelas VI dengan alokasi waktu untuk satu jam pelajaran adalah 35 menit. Jadwal pelajaran disusun berdasarkan berdasarkan kurikulum KTSP dengan memperhatikan lingkungan sekitar sekolah untuk mata pelajaran muatan lokal. Pada tahun ajaran 2009/2010 SDN Dukuhsalam 02 memiliki 119 siswa dengan rincian sebagai berikut : No
Kelas
Keadaan Siswa L
P
Jumlah
1
I
14
13
27
2
II
6
4
10
3
III
11
6
17
4
IV
10
11
21
5
V
9
11
20
6
VI
16
8
24
66
53
119
Jumlah
Tabel 4.1 Daftar Siswa SD Negeri Dukuhsalam 02 2. Struktur organisasi SD Negeri Dukuhsalam 02 SD Negeri Dukuhsalam 02 dipimpin oleh seorang Kepala Sekolah, dan memiliki
guru yang berstatus Pegawai Negeri Sipil meliputi 6 guru
kelas,1 guru Pendidikan Agama Islam,I guru Penjas OR, 2 guru wiyata bakti,dan seorang penjaga sekolah yang masih berstatus tenaga wiyata bakti. Jadi jumlah personil seluruhnya ada 12 orang. Adapun struktur organisasi SD Negeri Dukuhsalam 02 sebagai berikut : Kepala Sekolah Tarsono,S.Pd. xxviii
Komite Sekolah Sunarto
Guru Kl.I Suwarkini
Guru Kl II Djuliah
Guru B.Inggris Dewi.L,S.Pd
Guru Kls III Lisda
Guru Kl IV Suharti Suharti
Guru PAI Toipah,S.Pd.I Toipah,S.Pd.I
S
I
Guru Kls V Tri.U,S.Pd. Ign.T.Utami Guru Penjas OR Radam Radam
Penjaga Sekolah Agus Ratisno Agus Ratisno W A
S
Keterangan : _______________
Garis Komando
----------------------
Garis Koordinasi
Gambar 4.1 Bagan Struktur Organisasi SD Negeri Dukuhsalam 02 3. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian Siklus I Pelaksanaan penelitian dilaksanakan dalam dua siklus yang saling berkelanjutan. Setiap siklus terdiri dari satu pertemuan. Adapun pelaksanaan siklus I adalah sebagai berikut : a. Perencanaan Siklus I dilaksanakan selama 70 menit. Tindakan yang dilakukan adalah sebagai berikut : 1) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) RPP pada siklus I disusun berdasarkan permasalahan yang telah dirumuskan.
Rancangan
RPP
tentang
mendeskripsikan tumbuhan mencakup kompetensi
dasar,
indikator,
tujuan
materi
pokok
standar kompetensi, pembelajaran,
dampak
pengiring, model dan metode pembelajaran, langkah-langkah xxix
Guru Kl VI Rosidi,S.Pd Rosidi,S.Pd
pembelajaran, sumber bahan dan alat peraga, dan evaluasi ( selengkapnya dapat dilihat bagian lampiran ). 2) Mempersiapkan fasilitas dan sarana pendukung Fasilitas yang perlu dipersiapkan untuk pelaksanaan pembelajaran adalah : i. Ruang Belajar Ruang belajar yang digunakan adalah ruang kelas II SD Negeri Dukuhsalam 02,Kecamatan Slawi,Kabupaten Tegal. ii. Buku Pelajaran Buku pelajaran yang digunakan yaitu : · Hanif Nurcholis, dkk, ( 2006 ) Sasebi Peneliti Senang Berbahasa Indonesia untuk SD untuk kelas 2, Jakarta, Erlangga, halaman 186-188. · A. Rozaq Umar, dkk, ( 2004 ) Bahasa dan Sastra Indonesia, Klaten, Sahabat, halaman 64 · Tri Novia Nelitayanti ( 2008 ) BSE Cinta Berbahasa Indonesia Untuk Kelas 2 SD, Jakarta, Pusat Perbukuan Depdiknas, halaman 109 – 112. iii. Alat Peraga Alat peraga yang digunakan adalah benda realitas yaitu tumbuhan yang ada di sekitar sekolah yaitu pepaya, tebu, pisang, kelapa, dan bunga mawar. Disamping itu ada juga gambargambar tumbuhan. Alat peraga yang berupa realita terdapat di lingkungan sekolah,sedangkan gambar tumbuhan di telah dipersiapkan oleh siswa dan guru. 3) Menyiapkan Lembar Kerja Guru menyiapkan untuk
lembar kerja siswa ( LKS ) berisi
tugas
materi yang diajarkan dan menyiapkan materi yang
diajarkan. 4) Menyiapkan Lembar Evaluasi xxx
Guru menyiapkan soal-soal evaluasi untuk siswa. 5) Menyiapkan lembar observasi Supervisor melakukan observasi terhadap proses pembelajaran pada siklus I. b. Pelaksanaan 1) Pra Pembelajaran 2) Kegiatan awal yang berisi apersepsi, pemberian motivasi belajar, dan menjelaskan tujuan pembelajaran. 3) Kegiatan Inti yang berupa : · Siswa mengamati tumbuhan yang ada di sekitar sekolah. · Siswa mencatat ciri-ciri tumbuhan yang dilihat pada lembar pengamatan · Siswa maju secara bergantian untuk membaca hasil pengamatan dan teman yang lain menanggapi. · Siswa mengamati gambar-gambar tumbuhan. · Tanya jawab tentang ciri-ciri tumbuhan yang telah diamati. · Siswa mengerjakan LKS tentang tumbuhan dan ciri-cirinya. · Pembahasan hasil Lembar Kerja Siswa. · Siswa maju satu persatu menyebutkan ciri-ciri tumbuhan yang telah diamati. 4) Kegiatan Akhir yang berupa : · Siswa
dengan
bimbingan
guru
menyimpulkan
hasil
pembelajaran. · Siswa mengerjakan tes akhir,berupa tes lisan · Tindak lanjut yaitu bagi siswa yang nilainya belum mencapai KKM diberi perbaikan, sedangkan bagi siswa yang nilainya sudah mencapai KKM diberi pengayaan c. Pengamatan/observasi Selama
pelaksanaan
pembelajaran
siklus
I
peneliti
berkolaborasi dengan supervisor sebagai pengamat/observer. Tugas
xxxi
observer adalah mengamati jalannya pembelajaran pada siklus I dengan panduan lembar observasi, yang telah tersedia. Adapun hal-hal yang akan dinilai dalam pengamatan meliputi : 1) Pra Pembelajaran 2) Kegiatan Membuka Pelajaran 3) Kegiatan Inti Pembelajaran · Pelaksanaan materi pelajaran · Strategi pola pembelajaran · Pemanfaatan media pembelajaran · Penilaian proses dan hasil belajar · Penggunaan bahasa 4) Penutup Adapun hal-hal yang diobservasi tentang kegiatan siswa dalam proses belajar mengajar meliputi : · Banyaknya siswa yang bertanya (dilihat dari jumlah anak yang tunjuk jari untuk bertanya) · Banyak siswa yang menjawab pertanyaan (dilihat dari partisipasi/tunjuk jari siswa untuk menjawab) · Banyak siswa yang ingin maju ke depan kelas. · Banyak siswa yang mengerjakan tugas dengan tekun. · Banyak siswa yang melamun · Banyak siswa yang mengerjakan tugas lain · Banyak siswa yang mengganggu teman · Banyak siswa yang keluyuran di luar kelas Untuk lebih jelasnya, bentuk format lembar observasi dapat dilihat pada bagian hasil penelitian dan lampiran. d. Refleksi Dalam kegiatan refleksi pembelajaran, peneliti berdiskusi dengan supervisor dan teman sejawat mengenai Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang telah diimplementasikan di kelas pada
xxxii
pprose pembelajaran siklus I.. Refleksi sangat diperlukan sebagai upaya untuk mengkaji apa yang telah dan belum terjadi,apa yang dihasilkan,mengapa hal tersebut terjadi, dan apa yang perlu dilakukan selanjutnya.
Siklus II Setelah melaksanakan pembelajaran pada siklus I, Peneliti dengan bersama kepala sekolah sebagai supervisor dan teman sejawat mengadakan reflleksi pembelajaran. Berdasarkan hasil refleksi pada siklus I ,perlu segera diadakan pembelajaran siklus II. Adapun rancangan dan implementasi pembelajaran pada siklus II yaitu : a. Perencanaan Siklus II dilaksanakan pada hari Senin, 12 April 2010 selama 70 menit. Tindakan yang dilakukan adalah sebagai berikut : 1) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) RPP pada siklus II merupakan perbaikan rencana pelaksanaan pembelajaran yang disusun berdasarkan hasil refleksi pada siklus I. Rancangan RPP tentang materi pokok mendeskripsikan hewan mencakup standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator, tujuan pembelajaran, dampak pengiring, model dan metode pembelajaran, langkah-langkah pembelajaran, sumber bahan dan alat peraga, dan evaluasi ( selengkapnya dapat dilihat bagian lampiran ). 2) Mempersiapkan fasilitas dan sarana pendukung Fasilitas yang perlu dipersiapkan untuk pelaksanaan pembelajaran adalah : i. Ruang Belajar Ruang belajar yang digunakan adalah ruang kelas II SD Negeri Dukuhsalam 02, Kecamatan Slawi, Kabupaten Tegal. ii. Buku Pelajaran Buku pelajaran yang digunakan yaitu :
xxxiii
· Hanif Nurcholis, dkk, ( 2006 ) Sasebi Peneliti Senang Berbahasa Indonesia untuk SD untuk kelas 2, Jakarta, Erlangga, halaman 136-137 dan 160. · A. Rozaq Umar, dkk, ( 2004 ) Bahasa dan Sastra Indonesia, Klaten, Sahabat, halaman 169-170. · Tri Novia Nelitayanti ( 2008 ) BSE Cinta Berbahasa Indonesia Untuk Kelas 2 SD, Jakarta, Pusat Perbukuan Depdiknas, halaman 81-82. iii. Alat Peraga Alat peraga yang digunakan berupa benda realita antara lain ayam, kambing, ikan, kucing, dan burung. Disamping itu juga digunakan gambar-gambar hewan. Semua alat peraga tersebut berada di sekitar sekolah . Sebelum
mengamati
siswa
dengan
bimbingan
guru/peneliti meminta ijin kepada pemilik hewan terlebih dahulu.
3) Menyiapkan Lembar Kerja Guru menyiapkan untuk
lembar kerja siswa ( LKS ) berisi
tugas
materi yang diajarkan dan menyiapkan materi yang
diajarkan. 4) Menyiapkan Lembar Evaluasi Guru menyiapkan soal-soal evaluasi untuk siswa. 5) Menyiapkan lembar observasi untuk supervisor. Supervisor melakukan observasi terhadap proses pembelajaran pada siklus I. b. Pelaksanaan Adapun kegiatan pembelajaran antara lain : 1) Kegiatan pra pembelajaran. 2) Kegiatan awal yang berisi apersepsi, pemberian motivasi belajar, dan menjelaskan tujuan pembelajaran.
xxxiv
3) Mengkondisikan siswa sebelum melakukan pengamatan di luar kelas. 4) Mengamati hewan yang ada di sekitar sekolah. 5) Membahas hasil pengamatan siswa. 6) Siswa mengamati gambar-gambar hewan. 7) Tanya jawab tentang ciri-ciri hewan. 8) Siswa berdiskusi tentang ciri-ciri hewan. 9) Siswa mengerjakan lembar kerja. 10) Pembahasan hasil kerja siswa. 11) Siswa dengan bimbingan guru menyimpulkan hasil pembelajaran. 12) Siswa mengerjakan tes akhir,berupa tes lisan 13) Tindak lanjut yaitu ; Bagi siswa yang nilainya belum mencapai KKM diberi perbaikan, sedangkan bagi siswa yang nilainya sudah mencapai KKM diberi pengayaan
c. Pengamatan/observasi Pengamatan yang terjadi selama proses pembelajaran pada siklus II dilakukan oleh supervisor. Adapun hal yang akan diamati dalam pembelajaran meliputi : 1) Penyajian materi Hal-hal yang diamati dalam tahap penyajian materi antara lain : ·
Kemampuan guru menumbuhkan rasa ingin tahu.
·
Kemampuan guru dalam memotivasi siswa.
2) Kegiatan kelompok Hal-hal yang diamati dalam tahap kegiatan kelompok antara lain : ·
Pembentukan kelompok diskusi siswa dengan kemampuan heterogen .
·
Penjelasan tugas diskusi yang akan dilaksanakan.
·
Membimbing kelompok yang mengalami kesulitan. xxxv
·
Pemberian perhatian dan motivasi secara menyeluruh.
3) Tes akhir Hal-hal yang diamati dalam tahap tes akhir,yaitu : ·
Kejelasan soal
·
Instrumen penilaian Adapun hal-hal yang diobservasi tentang kegiatan siswa dalam
proses belajar mengajar meliputi : 1) Aktifitas belajar siswa, yaitu : ·
Memperhatikan penjelasan guru, bertanya pada guru dan menjawab pertanyaan guru.
·
Disiplin selama pembelajaran.
·
Penggunaan media dan alat peraga.
·
Mencatat hal-hal penting dalam pembelajaran.
·
Mengerjakan tugas dengan baik.
·
Semangat/antusias dalam pembelajaran
2) Aktifitas diskusi kelompok ·
Ikut andil membentuk kelompok.
·
Mengeluarkan pendapat.
·
Bertanya dan menjawab pertanyaan guru atau teman diskusi.
·
Menghargai pendapat orang lain dan menyampaikan kritik.
d. Refleksi Dalam kegiatan refleksi pembelajaran, peneliti berdiskusi dengan supervisor dan teman sejawat mengenai Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang telah diimplementasikan di kelas pada pprose pembelajaran siklus II.. Refleksi Pembelajaran sangat diperlukan sebagai upaya untuk mengkaji apa yang telah dan belum terjadi,apa yang dihasilkan,mengapa hal tersebut terjadi, dan apa yang perlu dilakukan selanjutnya. Untuk itu selama proses pembelajaran, observer baik
xxxvi
supervisor maupun teman sejawat
harus melakukan pengamatan
secara teliti terhadap interaksi antar siswa, siswa dan bahan ajar, siswa guru dan siswa dengan lingkungannnya. Adapun hasil dari refleksi adalah : 1) Kegiatan pembelajaran berlangsung dengan baik , hal ini terbukti dari keaktifan siswa selama mengikuti kegiatan pembelajaran. 2) Siswa merasa senang ketika mengamati berbagai hewan yang ada di sekitar sekolah. 3) Siswa merespon pertanyaan dan tugas dari guru dengan baik . 4) Masih ada siswa yang kurang memperhatikan guru saat kegiatan belajar di dalam kelas. 5) Masih ada siswa yang ragu-ragu dalam mendeskripsikan hewan Hal-hal yang perlu dilaksanakan untuk menindaklanjuti hasil refleksi adalah : 1) Guru harus senantiasa mengkondisikan siswa agar siap melakukan aktivitas belajar. 2) Pertanyaan yang bersifat umum lebih dahulu baru ke
individu
supaya semua siswa aktif berfikir. 3) Guru lebih intensif dalam motivasi siswa untuk berani menyatakan gagasan. 4. Deskripsi Hasil Penelitian Siklus I Pelaksanaan pembelajaran untuk PTK pada siklus I ini peneliti laksanakan dalam satu pertemuan,yaitu hari Senin, 22 Maret 2010. Penilaian yang dilakukan meliputi penilaian proses dan hasil belajar. Sebelum pelaksanaan pembelajaran telah diadakan pengumpulan pendapat siswa tentang pelajaran Bahasa Indonesia ( terlampir ). Persentase hasil pengumpulan pendapat siswa
tersebut adalah sebagai
berikut : No
Pernyataan Pendapat
Frekuensi
Persentase
1
Menyukai pelajaran Bahasa Indonesia
8
80 %
xxxvii
2
Tidak menyukai pelajaran Bahasa
2
20 %
10
100 %
Indonesia Jumlah
Tabel 4.2 Rekap pendapat siswa tentang mata pelajaran Bahasa Indonesia Dari hasil angket tersebut diketahui bahwa sebagian besar siswa kelas II SD negeri Dukuhsalam 02 menyukai mata pelajaran Bahasa Indonesia ( 80 % ) dan yang tidak suka 20 %.
Analisis Data Penelitian Pada Siklus I a. Deskriptif Kuantitatif Analisis deskriptif kuantitatif digunakan untuk mengetahui adanya peningkatan
keterampilan
mendeskripsikan
tumbuhan
dengan
pendekatan kontekstual pada siswa kelas II SD Negeri Dukuhsalam 02, Kecamatan Slawi, Kabupaten Tegal.
Data hasil nilai tes lisan pada siklus I( terlampir ).
Tabel 4.3
No
1.
KKM
61
Daftar Nilai Siklus I
Nilai Tuntas
Tidak Tuntas
8
2
Persentase Ketuntasan
80 %
Tabel 4.4 Rekapitulasi Ketuntasan Hasil Belajar Siklus I
xxxviii
8 7 6 5 Tuntas
4
Belum Tuntas
3 2 1 0
Gambar 4.2 Diagram Ketuntasan Hasil Belajar
Dari tabel dan diagram di atas diketahui bahwa siswa berhasil menguasai kompetensi yang dituju dengan persentase ketuntasan 80 % berdasarkan pada kriteria : Indikator Keberhasilan Hasil - 80 % hasil evaluasi siswa mencapai Kriteria Ketuntasan Minimum ( KKM 61 )
Rentang Nilai
Huruf
80 – 100
A
70 – 79
Kategori
Frekuensi
Persentase
Sangat Baik
2
20 %
B
Baik
5
50 %
60 – 69
C
Cukup Baik
1
10 %
50 – 59
D
Buruk
1
10 %
00 - 49
E
Sangat Buruk
1
10 %
Tabel 4.5 Penetapan Skala Penilaian Pada Siklus I
Dari tabel di atas diketahui bahwa siswa cukup berhasil dalam menguasai materi mendeskripsikan tumbuhan karena persentase untuk perolehan nilai dalam kategori Cukup,Baik ,dan Sangat baik mencapai 80 % ( Sangat Baik 20 %, Baik 50 %, Cukup Baik 10 % ) xxxix
b. Deskriptif Kualitatif Analisis deskriptif kualitatif digunakan untuk mengetahui tingkat kualitas proses pembelajaran melalui pendekatan kontekstual dalam pembelajaran mendeskripsikan benda secara lisan. No
Nama Siswa
Kemunculan Pada Indikator 1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
1
1
ü
-
-
-
ü
ü
ü
ü
ü
ü
2
2
ü
ü
ü
-
-
ü
ü
-
ü
ü
3
3
ü
ü
ü
ü
ü
ü
ü
ü
ü
ü
4
4
ü
-
ü
-
ü
ü
ü
ü
ü
ü
5
5
ü
ü
ü
ü
ü
-
ü
ü
-
ü
6
6
ü
ü
ü
ü
ü
-
ü
-
ü
ü
7
7
ü
ü
ü
-
ü
-
-
ü
ü
-
8
8
ü
-
ü
ü
-
ü
ü
ü
ü
ü
9
9
ü
-
ü
ü
ü
-
ü
ü
-
ü
10
10
ü
ü
ü
ü
-
ü
ü
ü
ü
ü
10
6
9
6
7
6
9
8
8
9
Tabel 4.6 Hasil Perolehan Data Cek List Individual tentang Aktifitas Belajar Siswa Pada Siklus I Indikator yang diharapkan muncul : 1. Aktif mengamati 2. Mengajukan pertanyaan 3. Bekerjasama dalam kelompok 4. Memanfaatkan media pembelajaran 5. Disiplin selama pembelajaran 6. Berani mengajukan gagasan 7. Mencatat hal-hal penting dalam pembelajaran. 8. Mengerjakan tugas dengan baik. 9. Semangat/antusias dalam mengikuti pembelajaran 10. Mampu menjawab pertanyaan xl
Indikator
Frekuensi Kemunculan
Nomor
Ada
Tidak Ada
1
10
100 %
0
0%
2
6
60 %
4
40 %
3
9
90 %
1
10 %
4
6
60 %
4
40 %
5
7
70 %
3
30 %
6
6
60 %
4
40 %
7
9
90 %
1
10 %
8
8
80 %
2
20 %
9
8
90 %
2
20 %
10
9
90 %
1
10 %
Jumlah
78
78 %
22
22 %
Tabel 4.7 Rekapitulasi Hasil Cek List Individual
Dari data di atas diketahui bahwa sebagian besar siswa aktif dalam mengikuti pembelajaran serta melaksanakan semua tugas belajar dengan baik. Hal ini dapat dilihat dari persentase kemunculan indikator ( Ada ) yang mencapai 78%. Sedangkan sisanya ( Tidak ada ) yang mencapai 22 % sehingga masih perlu diperbaiki lagi.
Siklus II Pembelajaran
pada siklus II dilaksanakan berdasarkan hasil
refleksi pada pembelajaran siklus I. Pelaksanaan pembelajaran untuk PTK pada siklus II ini
pada hari Senin, 12 April 2010. Pengamatan tetap
dilaksanakan oleh supervisor dan teman sejawat. Penilaian yang dilakukan meliputi penilaian proses dan penilaian hasil belajar. Setelah proses pembelajaran selesai segera dilaksanakan refleksi pembelajaran.
Deskripsi Hasil Belajar xli
a. Deskriptif Kuantitatif Analisis deskriptif kuantitatif digunakan untuk mengetahui peningkatan keterampilan dalam mendeskripsikan benda secara lisan menggunakan pendekatan kontekstual. Data nilai hasil tes pada siklus II ( terlampir )
No
KKM
Jumlah Nilai Tuntas
Jumlah Nilai Belum Tuntas
Persentase Ketuntasan
1
61
9
1
90 %
Tabel 4.9 Rekapitulasi Ketuntasan Hasil Belajar Siklus II 9 8 7 6 5
Tuntas
4
Tidak Tuntas
3 2 1 0
Gambar 4.3 Diagram Ketuntasan Belajar Siklus II Dengan mengacu pada kriteria : Indikator Keberhasilan Hasil - 80 % hasil evaluasi siswa mencapai KKM Maka dapat dinyatakan bahwa siswa berhasil mencapai target hasil belajar yang telah ditentukan karena rata-rata nilai yang dicapai 81,5 dengan persentase ketuntasan mencapai 88,2 %. Rentang
Huruf
Kategori
Frekuensi
Persentase
3
30 %
Nilai 80 – 100
A
Sangat Baik xlii
70 – 79
B
Baik
6
60 %
60 – 69
C
Cukup Baik
1
10 %
50 – 59
D
Buruk
0
-
00 - 49
E
Sangat Buruk
0
-
Tabel 4.10 Penetapan Skala Penilaian Pada Siklus II Dari tabel di atas diketahui bahwa siswa cukup berhasil dalam pembelajaran keterampilan mendeskripsikan hewan melalui pendekatan kontekstual karena persentase untuk kategori sangat baik mencapai 30 %, kategori baik 60 %, dan kategori cukup baik 10 %.
b. Deskriptif Kualitatif Analisis deskriptif kualitatif untuk mengetahui tingkat kualitas proses pembelajaran menggunakan pendekatan pendekatan kontekstual pada materi mendeskripsikan hewan secara lisan. Aktifitas Belajar Siswa siklus 2 No
No Absen
Kemunculan Pada Indikator 1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
1
1
ü
-
ü
ü
ü
ü
ü
-
ü
ü
2
2
ü
ü
ü
ü
ü
-
ü
ü
ü
ü
3
3
ü
ü
ü
ü
ü
ü
ü
ü
ü
ü
4
4
ü
-
ü
ü
ü
-
ü
ü
ü
ü
5
5
ü
ü
ü
ü
ü
-
ü
ü
ü
ü
6
6
ü
-
ü
ü
ü
-
ü
ü
ü
ü
7
7
ü
ü
ü
-
ü
-
ü
ü
ü
-
8
8
ü
-
ü
ü
-
ü
ü
ü
ü
ü
9
9
ü
ü
ü
ü
ü
-
-
ü
ü
ü
10
10
ü
ü
ü
ü
-
ü
ü
ü
ü
ü
Jumlah
10
6
10
9
8
4
9
9
10
9
xliii
Tabel 4.11 Hasil Cek List IndividualAktifitas Belajar Siswa Siklus II Indikator yang diharapkan muncul : 1. Aktif mengamati 2. Mengajukan pertanyaan 3. Bekerjasama dalam kelompok 4. Memanfaatkan media pembelajaran 5. Disiplin selama pembelajaran 6. Berani mengajukan gagasan 7. Mencatat hal-hal penting dalam pembelajaran. 8. Mengerjakan tugas dengan baik. 9. Semangat/antusias dalam mengikuti pembelajaran Indikator
Frekuensi Kemunculan
Nomor
Ada
Tidak Ada
1
10
100 %
0
0%
2
6
60 %
4
40 %
3
10
100 %
0
10 %
4
9
90 %
1
10 %
5
8
80 %
2
20 %
6
4
40 %
6
60 %
7
9
90 %
1
10 %
8
9
90 %
1
10 %
9
10
100 %
0
0%
10
9
90 %
1
10 %
Jumlah
84
84 %
16
16 %
Tabel 4.12 Rekapitulasi Hasil Cek List Individual Dari data di atas diketahui bahwa sebagian besar siswa aktif dalam mengikuti pembelajaran serta melaksanakan semua tugas belajar dengan baik. Hal ini diketahui dari persentase kemunculan indikator (Ada ) yang mencapai 84 %. Sedangkan sisanya ( Tidak ada ) yang mencapai xliv
16%. Hal ini menunjukkan bahwa siswa antusias dalam mengikuti kegiatan pembelajaran.
B. Pembahasan Siklus I 1. Analisis Data Siklus I Pembelajaran pada siklus I meliputi penilaian proses yang dinyatakan sebagai nilai kualitatif dan nilai hasil belajar yang dinyatakan sebagai nilai kuantitatif. Kedua jenis penilaian tersebut menentukan keberhasilan proses pembelajaran yang dilaksanakan. Berikut ini adalah data rata-rata nilai proses dan hasil belajar yang
diambil dari nilai kuantitatif dan nilai
kualitatif : No
1
Rata-rata Nilai Kuantitatif
Kualitatif
69
78
Jumlah
Rata-rata
147
73,5
Tabel 4.13 Rekapitulasi Nilai Proses dan Hasil Belajar 78 76 74 72
Kuantitatif
70
Kualitatif
68 66 64
Gambar 4.4 Diagram Nilai Proses dan Hasil Dari tabel dan diagram di atas dapat disimpulkan, bahwa keterampilan siswa dalam mendeskripsikan tumbuhan secara lisan menggunakan pendekatan kontekstual menunjukkan hasil di atas target yang ditetapkan
xlv
yaitu rata-rata nilai kualitatif ( keberhasilan proses ) sebesar 78, dan secara kuantitatif ( keberhasilan hasil ) menunjukkan rata-rata nilai 69 yang didasarkan pada kriteria : a. Indikator Keberhasilan Proses. - 75 % siswa menunjukkan aktifitas belajar sesuai dengan indikator. b. Indikator Keberhasilan Hasil - 80 % hasil evaluasi siswa mencapai Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM 61). Maka dapat diketahui bahwa hasil perolehan nilai siswa dapat mencapai target yang ditentukan. Peningkatan hasil nilai yang diperoleh pada siklus I menunjukkan bahwa penggunaaan pendekatan kontekstual
dapat
meningkatkan
keterampilan
siswa
dalam
mendeskripsikan tumbuhan secara lisan. 2. Refleksi Siklus I Refleksi dilakukan oleh peneliti bersama supervisor terhadap pembelajaran yang telah dilaksanakan. Refleksi bertujuan untuk mengkaji apa yang telah dan belum terjadi, apa yang dihasilkan, mengapa hal tersebut terjadi, dan apa yang perlu peneliti lakukan selanjutnya.. Refleksi pada siklus I mengacu pada data yang dikumpulkan selama proses pembelajaran. Data tersebut meliputi data kuantitatif dan data kualitatif. Adapun hasill refleksi yang dilakukan oleh peneliti dan supervisor yaitu : a. Aktifitas belajar siswa Dari hasil perolehan data cek list individual tentang aktifitas belajar siswa dan aktifitas kerja kelompok dapat diketahui bahwa sebagian besar siswa aktif dalam mengikuti proses pembelajaran dan melaksanakan semua tugas dengan baik. Hal ini menunjukkan bahwa pendekatan kontekstual sangat menyenangkan bagi siswa, karena siswa belajar secara realistis sehingga pengetahuan yang diperoleh lebih berkesan. xlvi
b. Aktifitas guru Dari hasil observasi aktifitas guru yang dilakukan oleh supervisor menunjukkan bahwa guru berhasil mengimplementasikan pendekatan kontekstual
dalam pembelajaran pada materi mendeskripsikan
tumbuhan secara lisan. Hal ini dapat diketahui pada lembar observasi yang laksanakan supervisor dan data nilai proses serta hasil belajar di atas.
c. Keberhasilan pada siklus I Beberapa keberhasilan pembelajaran pada siklus I yaitu : 1) Siswa aktif selama mengikuti kegiatan pembelajaran. 2) Siswa merasa senang ketika mengamati berbagai tumbuhan yang ada di halaman sekolah. 3) Siswa lebih mudah mendeskripsikan tumbuhan dengan mengamati tumbuhan secara langsung. 4) Siswa merespon pertanyaan dan tugas dari guru dengan baik . Peningkatan pembelajaran baik secara proses maupun hasil belajar pada siklus I disebabkan karena : 1) Siswa sangat antusias karena mayoritas anak menyukai tumbuhtumbuhan. 2) Penerapan pendekatan kontekstual sangat tepat dengan materi mendeskripsikan tumbuhan. 3) Guru
cukup
menguasai
pendekatan
kontekstual
sehingga
memudahkan dalam pengelolaan belajar. 4) Penggunaan media dan alat peraga yang cukup memadai membuat siswa lebih mudah memahami konsep yang dipelajari. 5) Sumber belajar yang cukup beragam menambah pengetahuan siswa semakin luas.. Hal-hal
itulah
yang
mempengaruhi
peningkatan
keterampilan mendeskrisikan tumbuhan secara lisan melalui pendekatan kontekstual. xlvii
d. Kendala dan masalah yang muncul Dari semua keberhasilan tersebut, ada pula beberapa kekurangan yang muncul selama pelaksanaan siklus I antara lain : 1) Masih ada beberapa siswa yang hasil nilainya masih di bawah KKM. 2) Ada beberapa siswa yang kurang aktif dalam belajar. 3) Siswa kurang berani dalam bertanya kepada guru. 4) Ada beberapa siswa yang masih ragu-ragu dalam mendeskripsikan tumbuhan .
Beberapa kekurangan tersebut disebabkan karena : 1) Perbendaharaan kosa kata siswa masih terbatas. 2) Waktu yang tersedia terbatas sehingga ada aktifitas belajar yang pelaksanaannya kurang maksimal. 3) Penggunaan media dan alat peraga kurang optimal . 4) Kehadiran supervisor sedikit mempengaruhi aktifitas belajar siswa, karena perhatian siswa terbagi oleh keberadaan supervisor. Semua kekurangan tersebut perlu segera diatasi melalui upaya perbaikan pada siklus II.
3. Tindak lanjut Sebagai tindak lanjut dari kendala dan masalah yang ditemui pada siklus I, maka perlu dilaksanakan beberapa hal yaitu : a. Menyiapkan RPP untuk siklus II. b. Dalam penyusunan RPP harus disediakan lembar pengamatan siswa. c. Guru harus senantiasa mengkondisikan siswa agar siap melakukan aktivitas belajar. d. Pertanyaan yang bersifat umum lebih dahulu baru ke individu supaya semua siswa aktif berfikir.
xlviii
e. Guru lebih intensif dalam motivasi siswa untuk berni menyatakan gagasan. f. Memotivasi siswa untuk banyak membaca buku untuk memperkaya perbendaharaan kosa kata.
Siklus II 1. Analisis Data Siklus II Pembelajaran pada siklus II dirancang berdasarkan hasil refleksi pada siklus I.
Penilaian dilakukan meliputi penilaian proses yang dinyatakan
sebagai nilai kualitatif dan penilaian hasil belajar yang dinyatakan sebagai nilai kuantitatif. Kedua jenis penilaian tersebut menentukan keberhasilan proses pembelajaran yang dilaksanakan. Hasil dapat diketahui dapat dilihat berikut ini : a. Nilai proses dan hasil belajar Rata-rata Nilai Kuantitatif
74,5
Diskusi
Kualitatif Cek List
Rata2
81,2
84,0
82,6
Jumlah
Ratarata
157,1
78,6
Tabel 4.14 Rekapitulasi Nilai Proses dan Hasil Belajar
Pembulatan : · Nilai kuantitatif 74,5 dibulatkan menjadi 75. · Nilai kualitatif 82,6 dibulatkan menjadi 83. · Pembulatan pada jumlah 158 dengan rata-rata 79.
xlix
84 82 80 78
Kuantitatif
76
Kualitatif
74 72 70
Gambar 4. 5 Diagram Nilai Proses dan Hasil Dari tabel dan diagram di atas dapat disimpulkan, bahwa keterampilan siswa dalam mendeskripsikan hewan secara lisan dengan pendekatan kontekstual menunjukkan hasil di atas target yang ditetapkan yaitu rata-rata nilai kualitatif ( keberhasilan proses ) sebesar 82,6 ( pembulatan 83 ), dan secara kuantitatif ( keberhasilan hasil ) menunjukkan rata-rata nilai 74,5 yang didasarkan pada kriteria : · Indikator Keberhasilan Proses. 75 % siswa menunjukkan aktifitas belajar sesuai dengan indikator. · Indikator Keberhasilan Hasil 80 % hasil evaluasi siswa mencapai Kriteria Ketuntasan Minimum ( KKM 6,1 ) Maka dapat diketahui bahwa hasil perolehan nilai siswa dapat mencapai target yang ditentukan. Peningkatan hasil nilai yang diperoleh pada siklus II menunjukkan bahwa penggunaaan pendekatan kontekstual
dapat
meningkatkan
keterampilan
siswa
dalam
mendeskripsikan hewan secara lisan.
c. Analisis perbandingan nilai siklus I dan siklus II ( terlampir )
No
No Absen
Nilai
l
Keterangan
Siklus I
Siklus II
1
1
43
60
Tidak Tuntas
2
2
63
73
Tuntas ( meningkat )
3
3
80
80
Tuntas ( meningkat )
4
4
77
73
Tuntas ( meningkat )
5
5
70
73
Tuntas ( meningkat )
6
6
70
70
Tuntas ( meningkat )
7
7
53
73
Tuntas ( meningkat )
8
8
77
80
Tuntas ( meningkat )
9
9
73
73
Tuntas ( meningkat )
10
10
80
90
Tuntas ( meningkat )
Jumlah
686
745
Rata-rata
69
74,5
Peningkatan ( % )
7,97 %
2. Tabel 4.15 Daftar Nilai Siklus I dan Siklus II
Perbandingan tersebut dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
No
Kegiatan
Nilai
Ketuntasan
1
Siklus I
69,0
80 %
2
Siklus II
74,5
90 %
Dari hasil perbandingan nilai pada siklus I dan siklus II diketahui bahwa ada peningkatan hasil belajar siswa sebesar 7,97 %.
2. Refleksi Siklus II Refleksi dilakukan oleh peneliti bersama supervisor terhadap pembelajaran yang telah dilaksanakan.
li
Refleksi bertujuan untuk mengkaji apa yang telah dan belum terjadi, apa yang dihasilkan, mengapa hal tersebut terjadi, dan apa yang perlu peneliti lakukan selanjutnya.. Refleksi pada siklus II mengacu pada data yang dikumpulkan selama proses pembelajaran. Adapun hasill refleksi yang dilakukan oleh peneliti dan supervisor yaitu : b. Aktifitas belajar siswa Dari hasil perolehan data cek list individual tentang aktifitas belajar siswa dan aktifitas kerja kelompok dapat diketahui bahwa sebagian besar siswa aktif dalam mengikuti proses pembelajaran dan melaksanakan semua tugas dengan baik. Hal ini menunjukkan bahwa pendekatan kontekstual tepat digunakan pada pembelajaran tentang mendeskripsikan hewan secara lisan. c. Aktifitas guru Dari hasil observasi aktifitas guru yang dilakukan oleh supervisor menunjukkan bahwa guru berhasil mengimplementasikan pendekatan kontekstual
dalam pembelajaran pada materi mendeskripsikan
tumbuhan secara lisan. Hal ini dapat diketahui pada data nilai proses dan hasil belajar di atas. d. Keberhasilan pada siklus II Pembelajaran pada siklus II mengalami peningkatan baik secara proses maupun hasil belajar. Peningkatan tersebut disebabkan oleh : 1) Pada materi mendeskripsikan hewan siswa sangat antusias karena mayoritas anak menyukai hewan. 2) Penerapan pendekatan kontekstual sangat tepat dengan materi mendeskripsikan hewan. 3) Guru semakin
menguasai penerapan pendekatan kontekstual
sehingga memudahkan dalam pengelolaan belajar. 4) Penggunaan media dan alat peraga yang cukup memadai membuat siswa lebih mudah memahami konsep yang dipelajari. 5) Sumber belajar yang cukup beragam menambah pengetahuan lii
siswa semakin luas.. Hal-hal keterampilan
itulah
yang
mendeskrisikan
mempengaruhi
hewan
secara
peningkatan lisan
melalui
pendekatan kontekstual. e. Kendala dan masalah yang muncul Pada pembelajaran sikus II telah diidentifikasi kendala dan masalah yang muncul antara lain : 1) Masih ada beberapa siswa yang hasil nilainya masih di bawah KKM. 2) Masih ada siswa yang lamban belajar. 3) Masih ada siswa yang kurang aktif selama pembelajaran. 4) Ada beberapa siswa yang belum terbiasa mengajukan pertanyaan dan pendapat selama diskusi. Beberapa kekurangan tersebut disebabkan karena : 1) Perbendaharaan kosa kata siswa masih terbatas. 2) Waktu yang tersedia terbatas sehingga ada aktifitas belajar yang pelaksanaannya kurang maksimal. 3) Siswa kurang berani dalam mendeskripsikan hewan. Semua kendala dan masalah yang telah diidentifikasi menjadi acuan utama bagi peneliti untuk menyusun strategi penyelesaian
masalah
untuk
meningkatkan
efektifitas
proses
pembelajaran selanjutnya. 3. Tindak lanjut Sebagai tindak lanjut dari kendala dan masalah yang ditemui dalan siklus II, akan dilakukan langkah-langkah sebagai berikut : a. Untuk mengatasi masalah masih adanya siswa yang lamban belajar dilakukan langkah-langkah berikut : · Memberi motivasi pada anak agar lebih rajin belajar. · Memanfaatkan tutor sebaya · Memberikan pelajaran perbaikan di luar jam pelajaran.
liii
b. Masalah masih adanya siswa yang kurang aktif selama pembelajaran dapat dilakukan langkah-langkah berikut : · Memusatkan perhatian anak yang kurang aktif dengan memberi pertanyaan. · Memberi motivasi belajar pada siswa dengan menjelaskan manfaat belajar mendeskripsikan hawan secara lisan. · Menerapkan metode pembelajaran yang tepat dan bervariasi. · Menerapkan model-model pembelajaran yang inovatif dan kreatif untuk
meningkatkan
kualitas
pembelajaran
yang
lebih
mengaktifkan siswa. c. Untuk mengatasi masalah masih adanya beberapa siswa yang belum terbiasa mengajukan pertanyaan dan pendapat selama proses pembelajaran dapat dilakukan langkah-langkah berikut : · Sering memberi pertanyaan dan kesempatan berpendapat pada siswa yang masih kurang percaya diri. · Selalu memberikan pujian pada siswa yang mau bertanya dan menjawab pertanyaan. · Menanamkan keberanian pada siswa dalam bertanya dan mengemukakan pendapat khususnya dalam kegiatan diskusi. · Memberi motivasi pada siswa untuk meningkatkan rasa berani dalam bertanya dan berpendapat dengan menjelaskan manfaat perlunya rasa keberanian dan percaya diri. · Meningkatkan
frekuensi
pembelajaran
yang
menerapkan
pendekatan kontekstual. Sebagai tindak lanjut, ada baberapa hal yang yang perlu dilakukan peneliti berkaitan dengan hasil refleksi pada siklus II yaitu : · Mempersiapkan
RPP
dengan
baik
sebelum
melaksanakan
pembelajaran . · Memperdalam
kemampuan
kontekstual.
liv
dalam
penerapan
pendekatan
· Memperdalam kemampuan menganalisa permasalahan yang terjadi dalam pembelajaran mendeskripsikan hawan secara lisan. · Meningkatkan minat baca siswa dengan menambah kegiatan terstruktur melalui membaca.
BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dapat diambil simpulan : 1. Penggunaan pendekatan kontekstual pada pembelajaran Bahasa Indonesia dapat meningkatkan keterampilan mendeskripsikan benda secara lisan pada siswa kelasII, SD Negeri Dukuhsalam 02, kecamatan Slawi, kabupaten Tegal, tahun ajaran 2009/2010 hal ini terbukti dengan adanya peningkatan nilai hasil belajar yang cukup signifikan pada pada proses pembelajaran siklus I dan siklus II sebesar 7,96 % .
lv
2. Implementasi pembelajaran dengan menggunakan pendekatan kontekstual pada
pembelajaran
Bahasa
Indonesia
pada
kompetensi
mendeskripsikan benda secara lisan dilakukan dengan
dasar
pengalaman
langsung mengamati tumbuhan dan hewan yang ada di sekitar sekolah sehingga siswa dapat membangun pengetahuan dan keterampilan yang diperolehnya, pada akhirnya siswa dapat mendeskripsikan benda secara lisan dengan tepat.
B. Saran Berdasarkan hasil penelitian, saran yang dapat peneliti sampaikan adalah : 1. Perencanaan Pembelajaran sangat mutlak diperlukan sebelum proses pembelajaran. 2. Guru harus memiliki kemampuan dalam menganalisa masalah di kelas untuk selanjutnya mencari solusi. 3. Pemahaman terhadap karakteristik peserta didik dapat membantu guru dalam proses pembelajaran. 4. Sesuai karakteristik siswa SD ,guru harus mampu menciptakan kondisi belajar yang menyenangkan agar siswa lebih tertarik dalam belajar. 5. Alat peraga sangat dibutuhkan untuk menarik perhatian siswa dan menghindari verbalisme. 6. Guru harus mampu menumbuhkan minat dan motivasi belajar siswa. 7. Penilaian baik proses maupun akhir pembelajaran harus dilakukan untuk mengetahui tingkat pencapaian kompetensi. 8. Setiap akhir proses pembelajaran harus diadakan tindak lanjut.
lvi
DAFTAR PUSTAKA Ahmad Rofiudin (2001) Pendidikan Bahasa dan sastra Indonesia di Kelas Tinggi, Surabaya, UNM B.Johnson, Elaine, ( 2007 ) Contextual Teaching and Learning, Bandung, Mizan Learning Center Henry Guntur Tarigan ( 1997 ) Pengajaran Sintaksis, Bandung, Angkasa Bandung. Masnur Muslich, ( 2007 ) KTSP Pembelajaran Berbasis Kompetensi dan Kontekstual , Jakarta, Bumi Aksara. Retno Winarni,(2009) Bahasa Indonesia,Salatiga, Widya Sari Retno Winarni,(2009) Penelitian Tindakan Kelas, Salatiga,Widya Sari Sugiyanto ( 2009 ) Model-Model PembelajaranInovatif, Surakarta, lvii
Modul PLPG. Sabarti Akhadiah, ( 1991 ) Bahasa Indonesia I, Jakarta, Depdiknas, Dirjen Dikti. Tim
Penyusun
Kamus
Pusat
Pembinaan
dan
Pengembangan
Bahasa(1990), KBBI, Jakarta, Balai Pustaka Trianto, ( 2007 ) Model-Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik, Surabaya, Prestasi Pustaka. http://aksay.multiply.com/journal/item/20,diakses tanggal 10 Januari
diunduh pukul 06.12 WIB.
lviii
2010,