LAPORAN KERJA PRAKTEK PT. AUVIKOMUNIKASI MEDIAPRO
Disusun Oleh : Nama
: Muhamad Yusuf
Nim
: 41907010074
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA 2011
LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN MAGANG
Nama
: Muhamad Yusuf
Nim
: 41907010074
Jenjang
: S1
Program Studi
: Desain Grafis dan Multimedia
Judul Laporan
: Laporan Magang Pada PT. AUVIKOMUNIKASI MEDIAPRO
Jakarta,______________
Disetujui Dan Disahkan Oleh
Pembimbing Laporan
Koordinator Kerja Praktek
Zulfikar Sa’ban S.Pd
Ariani
Ketua Jurusan
Ir. Edi Muladi M. Si
KATA PENGANTAR Bismillahirrahmanirrahim, dengan segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT bahwasanya atas kemurahan-Nya, akhirnya penulis dapat menyelesaikan laporan kerja praktek ini. Merupakan kewajiban dalam proses sebuah perguruan tinggi termasuk Universitas Mercu Buana, semua mahasiswa/i program strata satu ( S1 ) untuk mengakhiri masa kuliah wajib mengikuti kerja praktek. Penulis membuat laporan ini dalam rangka memenuhui salah satu syarat guna mendapatkan gelar strata satu ( S1) pada Universitas Mercu Buana Jakarta. Penulis menyadari bahwa materi yang disajikan dalam laporan ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat penulis harapkan agar tugas akhir ini dapat mendekati kesempurnaan pada masa yang akan datang. Pada kesempatan ini, penulis tidak lupa menyampaikan rasa terima kasih yang sedalam – dalamnya kepada berbagai pihak yang telah membantu penulis, khususnya : 1.
PT.
AUVIKOMUNIKASI
MEDIAPRO
karena
telah
memberikan
kesempatan serta kepercayaan kepada penulis untuk Praktek Kerja Lapangan (PKL). 2.
Bapak Welly Harahap selaku HR / GA Manager PT. AUVIKOMUNIKASI MEDIAPRO
3.
Bapak Ir. Edi Muladi M. Si.,
Ketua
Jurusan Desain Grafis dan
Multimedia, Universitas Mercu Buana Jakarta. 4.
Ibu Ariani selaku Pembimbing laporan kerja praktek, Jurusan Desain Grafis dan Multimedia, Universitas Mercu Buana, Jakarta.
5.
Bapak Zulfikar Sa’ban, Koordinator Seminar, Jurusan Desain Grafis dan Multimedia, Universitas Mercu Buana.
6.
Mas Yufi selaku art director yang selalu memberikan motivasi dan masukan
kepada
penulis
menyelesaikan pekerjaan.
serta
membimbing
penulis
dalam
7.
Divisi creative, edo, jay, felix, bon-bon, Divisi studio, pak bambang, reza, dll, yang telah memberikan tempat untuk penulis, serta masukan serta bimbingan yang bermanfaat.
8.
Mbak merry selaku sekretaris yang selalu memberikan izin keluar untuk keperluan kampus. Tidak lupa mbak Irene yang telah memberikan datadata tentang sejarah perusahaan.
9.
Keluarga dan Sahabat-sahabat penulis yang selalu mendukung dan memberikan motivasi terutama kepada Nia Chamellia, teman-teman desain grafis dan multimedia yang telah memberikan dukungan untuk menyelesaikan laporan ini., semangat dan doanya terimakasih telah memberikan tempat untuk penulis bisa bersama kalian.
Akhirnya penulis hanya dapat berdoa semoga jasa baik mereka akan memperoleh balasan yang setimpal dari Allah SWT, Amien Besar harapan penulis, semoga laporan ini bermanfaat dan berguna untuk semua pihak.
Jakarta,
Penulis
januari 2011
DAFTAR ISI Kata Pengantar......................................................................................................i Daftar Isi................................................................................................................ii BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang ………………………………………………………….......1 1. 2 Tujuan Kerja Praktek…………………………………………....................1 1. 3 Waktu dan Tempat Pelaksanaan………………...…………...….............2 1. 4 Sistematika Penulisan Laporan Kerja Praktek…………………...……...2 1. 5 Lingkup Pekerjaan…………………………………………………….........2 1. 6 Metode Pengumpulan Data laporan………………………………………3
BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN 2. 1 Sejarah Singkat Avicom Advertising.....................................................4 2. 2 Misi Avicom Advertising…………………………………………………….6 2. 3 Visi Avicom Advertising…………………………………………………….7 2. 4 Struktur Umum Organisasi Avicom Advertising....................................8 2. 5 Struktur Account Management Development Avicom Advertising…...12 BAB III TEORI PENUNJANG 3.1. Pengertian advertising……………………………………………………..19 3.2. Sejarah Periklanan di Indonesia…………………………………………..21 3.3. Tujuan, fungsi, pengaruh serta pandangan negative tentang iklan…..22 3.4. Iklan berdasarkan media yang digunakan……………………………….27 3.5. Berdasarkan Tujuan………………………………………………………..28 3.6. Berdasarkan isi pesan……………………………………………………..28 3.7. Berdasarkan komunikatornya…………………………………………..…31 3.8. Berdasarkan produk yang diiklankan…………………………………….32 3.9. Berdasarkan khalayak sasaran………………………………...…………33 3.10.Berdasarkan cakupan wilayah sasaran………………………………….34 3.11.Berdasarkan fungsinya…………………………………………………….34 3.12.Jenis-jenis media periklanan………………………………………………35
BAB IV MATERI KERJA PRAKTEK 4.1. Hasil kegiatan magang 4.1.1. Desain iklan PSP (Pil Sakit Perut) Produksi PT. CAPLANG……37 4.1.2. Desain iklan PSP (Pil Sakit Perut) Produksi PT. CAPLANG.......38 4.1.3. Desain iklan Geliga produksi PT. EAGLE INDO PHARMA……..39 4.1.4. Desain iklan Geliga produksi PT. EAGLE INDO PHARMA……..40 4.1.5. Desain iklan Geliga produksi PT. EAGLE INDO PHARMA……..41 4.1.6. Desain iklan produk aplikasi di mobil angkutan umum PT. EAGLE INDO PHARMA……………………………………….42 4.1.7. Desain template catalog carefour (elektronik)..………………………………………………..43 4.1.8. Desain Template catalog carefour (Rumah Tangga)……….......43 4.1.9. Desain template catalog carefour (bumbu dapur)……………….44 4.1.10. Desain template catalog carefour (bumbu dapur)……………….44
BAB V PENUTUP 5.1. Kesimpulan…………………………………………………………………..45 5.2. Saran………………………………………………………………………….45
BAB I PENDAHULUAN 1.1.
Latar Belakang. Kerja praktek merupakan bagian dari mata kuliah yang wajib diambil dalam proses sebuah perguruan tinggi termasuk Universitas Mercubuana untuk mengikuti program pendidikan sarjana strata satu (S1)
pada
jurusan
Desain
Grafis
dan
Multimedia,
sebelum
menyelesaikan studinya. Memasuki dunia kerja yang sangat kompetitif, mahasiswa tidak hanya dituntut mempunyai kecerdasan intelektual saja, namun harus mempunyai kemampuan dasar. Tiga kemampuan dasar yang harus dimiliki adalah pengetahuan, keterampilan dan sikap. Ketiga hal tersebut tidak didapatkan dibangku perkuliahan sehingga mahasiswa dapat mengembangkan hal tersebut dapat menjadi acuan untuk berkembang. Oleh karena itu, mahasiswa perlu mengaplikasikan ilmu pengetahuannya di dunia kerja yang sesungguhnya. Hal inilah yang menjadi latar belakang diadakannya Kerja Praktek. Selain sebagai sarana untuk mengaplikasikan ilmu pengetahuan, tujuan pelaksanaan kerja praktek yaitu agar kemampuan dasar mahasiswa meningkat, mengetahui serta mampu menghadapi tantangan dunia kerja yang sebenarnya. Pada
pelaksanaan
praktek
profesi
ini
dapat
dilakukan
diberbagai perusahaan yang tentunya berhubungan dengan dunia desain grafis, seperti media cetak, media elektronik atau advertising (periklanan). Dan untuk pelaksanaanya sendiri, Praktek profesi ini dilakukan dalam kurun waktu 2 bulan di Universtas Mercu Buana.
1.2.
Tujuan Kerja Praktek. Tujuan dari pelaksanaan Kerja Praktek adalah sebagai berikut : 1. Memantapkan, meningkatkan keterampilan dan ilmu pengetahuan yang membentuk kemampuan mahasiswa serta bekal untuk
1
memasuki lapangan kerja yang sesuai dengan program studi yang dipilih. 2. Menimbulkan sikap profesionalisme yang diperlukan mahasiswa untuk memasuki duni kerja sesuai dengan bidangnya. 3. Meningkatkan keterampilan dan wawasan, baik secara teknis maupun hubungan kemanusiaan.
1.3.
Waktu Dan Lokasi Pelaksanaan Kerja Praktek. Kerja Praktek ini dilaksanakan di PT. Auvikomunikasi Mediapro, yang berlokasi di jln. Kedoya raya no.88, kembangan Jakarta barat. Selama 2 bulan dimulai pada tanggal 2 Agustus 2010 sampai dengan 31 September 2010.
1.4.
Sistematika Penulisan Laporan Kerja Praktek. Penulisan Laporan Kerja Praktek terdiri atas empat bab dengan perincian sebagai berikut : Bab I
: PENDAHULUAN Bab ini membahas latar belakang pelaksanaan Laporan Kerja Praktek, Tujuan Kerja Praktek, waktu dan lokasi serta sistematika penulisan laporan kerja praktek.
Bab II
: PERUSAHAAN Berisi tentang sejarah perusahaan Auvikomunikasi Mediapro, struktur organisasi beserta fungsinya.
Bab III
: TEORI Berisi tentang pengertian periklanan/advertising
Bab IV
: MATERI KERJA PRAKTEK Berisi tentang pembuatan desain iklan untuk produk.
1.5.
Lingkup Pekerjaan Secara garis besar dapat dikatakan bahwa lingkup pembahasan disini adalah :
Proses pembuatan desain iklan untuk sebuah produk.
Sekilas mengenai perusahaan tempat kerja praktek
2
1.6.
Metode Pengumpulan Data laporan Dalam penyusunan laporan kerja praktek ini, penulis mencoba mengumpulkan data dengan cara kuantitatif yaitu dengan cara pengamatan langsung kelapangan atau dengan
metode observasi,
yaitu pengumpulan data yang dilakukan dengan menyusun data-data sekunder yang berasal dari studi sebelumnya / pustaka dan publikasi lainnya.. Bahan – bahan yang didapat selama praktik profesi :
Membuat konsep.
pengumpulan data dan sketsa
Aplikasi dengan komputer.
3
BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN
2.1.
Sejarah Singkat Avicom Advertising Sejarah awal berdirinya Avicom Advertising tak luput dari perkembangan dunia biro periklanan pada era tahun 1980-1990 an, saat itu biro periklanan lokal masih sedikit jumlahnya dan masih didominasi oleh biro-biro periklanan multinasional dengan berbagai merk-merk raksasa seperti Unilever, Coca Cola, Toyota, dan berbagai merk-merk internasional lainnya yang membanjiri pasar Indonesia. Pada saat yang sama, muncul pula merek-merek lokal yaitu produkproduk dalam negeri sendiri yang juga mulai gencar melakukan promosi
guna
bersaing
dengan
produk-produk
dengan
merk
internasional tersebut. Kesempatan itulah yang dimanfaatkan oleh Hendarmin Wibawa, pendiri sekaligus pencetus PT. Auvikomunikasi Mediapro atau yang lebih dikenal dengan nama Avicom Advertising. Dengan berbekal pengalamannya sebagai direktur pemasaran stasiun TPI, beliau berhasil menghantar Avicom Advertising seiring dengan berjalannya waktu menjadi salah satu biro periklanan lokal yang cukup disegani dalam industri periklanan di Indonesia. Avicom Advertising berdiri secara resmi pada tanggal 16 Desember 1994 setelah disetujui oleh Menteri Kehakiman RI dengan SK No. 02-15.448HT.01.01 TH.95, bermula dari menyewa gedung kontrakan di Jalan Benda no 56, Kemang, Cilandak Timur, Jakarta Selatan dengan jumlah karyawan secara keseluruhan sebanyak 15 orang. Dengan modal SDM yang sangat sedikit tersebut, akhirnya Avicom mulai merintis bidang usahanya ini dengan mengincar klienklien perusahaan lokal yang saat itu sedang gencar-gencarnya melakukan promosi, hal ini mengandung pemikiran rasional bahwa perusahaan-perusahaan lokal ini dapat menjadi lebih fleksibel dalam hal budget dan pengelolaan materi dibandingkan dengan jika mereka 4
beriklan dengan menggunakan biro periklanan multinasional. Tercatat klien pertama Avicom adalah Jamu Boro, PT. Bintang Toedjoe, dan PT. Eglin Pharma. Perkembangan bisnis dan dunia usaha di Indonesia mengalami pasang surut dan mencapai puncaknya ketika terjadi krisis ekonomi di Indonesia, yaitu pada tahun 1997-1998, namun Avicom tetap bertumbuh dan berkembang dengan sangat produktif. Menjelang awal tahun 2000, dengan bergabungnya beberapa manajemen baru, dibentuklah suatu format & image baru, yaitu The New Avicom Airvertising. Alasan dinamakan Avicom Airvertising karena Avicom lebih memfokuskan kepada iklan above the line daripada below the line. Sehingga produksi iklannya lebih banyak iklan TV pada saat itu. Kesuksesan
Avicom
dapat
dibuktikan
dari
semakin
bertambahnya klien dan meningkatnya billing perusahaan ini dari tahun ke tahun. Pada tahun 1999, tercatat total pendapatan perusahaan ini masih di bawah Rp 21 miliar, namun kemudian pada tahun berikutnya yaitu tahun 2000 meningkat dua kali lipat menjadi Rp 47 miliar. Tahun 2001 bergerak naik ke angka Rp 86 miliar, lalu tahun 2002 menjadi Rp 150 miliar dan total billing tahun 2003 adalah Rp 240 miliar. Jumlah karyawan Avicom pun saat ini mencapai angka keseluruhan sebanyak 150 orang. Pada tahun 2005 seiring dengan meningkatnya perkembangan bisnis serta jumlah karyawan yang sangat besar inilah yang akhirnya memaksa
pihak
Avicom
untuk
memindahkan
segala
aktivitas
kegiatannya ke gedung baru yang lebih besar milik sendiri yaitu di Jl. Pangeran Antasari no 18, Cipete, Jakarta Selatan. Gedung baru dengan empat lantai ini merupakan hasil dana investasi yang dikumpulkan selama perusahaan ini berdiri sehingga diharapkan dapat menampung dan menunjang segala kegiatan dengan lancar dan dapat melayani klien-klien yang semakin bertambah. Pada saat yang sama pula, didirikanlah Avicom Activation yang merupakan ekspansi usaha perusahaan ini dengan membentuk satu tim activation yang yang
5
secara khusus menangani below the line, event organizing dan activation. Avicom Advertising termasuk dalam 10 besar biro periklanan lokal di Indonesia (berdasarkan data tahun 2003 menunjukkan posisi Avicom berada di urutan ke-9 dari keseluruhan biro periklanan baik lokal
maupun
multinasional
di
Indonesia).
Dengan
semakin
berkembangnya perusahaan, banyak pemasar yang menginginkan strategi komunikasi produknya ditangani oleh Avicom Advertising. Berikut merupakan klien yang ditangani Avicom Advertising, antara lain: Indosat, PT. Bintang Toedjoe, Gudang Garam, Unilever, Carrefour, Dua Kelinci, Eglin, PT. Mayora Indah, NISP, Astra Credit Company, Astra International, Deltomed, Darya Varia, Phapros, Pertamina, PT. Ricky Putra Globalindo, dan Garudafood. Sedangkan klien-klien dari sektor pemerintahan meliputi Departemen Kesehatan RI, Menkokesra, dan Kementrian Lingkungan Hidup. Avicom Advertising merupakan biro periklanan lokal yang menyediakan jasa marketing komunikasi yang terintegrasi secara lengkap dan menangani keseluruhan full service operasional strategi komunikasi, yang meliputi: Creative service, Production service (TVC/TV Program, Printing material, outdoor material & promotional materials), Media Service, Research service dan Marketing consultant service. Seiring dengan berjalannya waktu, pada tanggal 24 Juli 2007, secara resmi Avicom memindahkan pusat kegiatannya ke gedung yang baru yaitu di Jl. Kedoya Raya no. 88, Kembangan, Jakarta Barat.. Dan kini berdasarkan data (per 1 Juli 2005) jumlah karyawan PT. Auvikomunikasi Mediapro adalah 98 karyawan.
2. 2.
Misi Avicom Advertising “TO INCREASE CLIENT BUSINESS” Avicom Advertising sebagai perusahaan yang berbasis pada advertising dan communication melalui misinya percaya bahwa strategi yang sangat kuat akan menghasilkan suatu kreativitas yang sangat
6
baik dan selalu berkembang untuk meningkatkan prospek bisnis klienkliennya, sehingga apa yang dijualnya bukanlah hanya sekedar produk, tetapi lebih mengacu kepada value yang diberikan brand tersebut
kepada
konsumen,
prinsip
dasar
itulah
FOR
YOUR
yang
selalu
ditanamkan Avicom terhadap semua klien.
2. 3.
Visi Avicom Advertising “CREATING
DISTINCTIVE
AWARENESS,
DESIRE
ATTRACTIVENESS,
BRAND
AVAILABILITY
– &
AFFORDABILITY” Sedangkan melalui visinya, Avicom sebagai partner dari klien yaitu menjalankan perannya sebagai konsultan (consultant Role) marketing secara umum dengan menganalisa persaingan serta menjadikannya sebagai suatu peluang untuk menciptakan suatu keinginan agar menjadikan setiap brand klien yang ditangani memperoleh
pencapaian
menciptakan
brand
bisnis
creativity
(business
dan
creative
achievement),
serta
achievement
lewat
komunikasi melalui media, waktu dan biaya (budget) yang tepat. Visi dan Misi Avicom Advertising tersebut selalu dipresentasikan pada saat credential Avicom Advertising kepada klien-klien baru sekaligus memperkenalkan diri dan berbagi cerita sukses Avicom Advertising dalam membangun dan membantu strategi komunikasi brand-brand seperti: 1)
Carrefour, Avicom Advertising merencanakan dan menjalankan strategi komunikasi Carrefour serta pencipta slogan “Ke Carrefour aja ahh”.
2)
Beng-Beng, Avicom Advertising membantu strategi komunikasi Beng-Beng serta pencipta slogan “Asyik Berat”.
3)
Minyak Kayu Putih Cap Lang, Avicom Advertising membantu strategi komunikasi Minyak Kayu Putih Cap Lang serta pencipta slogan “Buat Yang Tersayang Jangan Coba-Coba”.
4)
Pertamina, Avicom Advertising menciptakan slogan “Kita Untung, Bangsa Untung”.
7
2. 4.
Struktur Umum Organisasi Avicom Advertising Perusahaan ini secara umum terbagi dalam lima departemen yang berada di bawah kepemimpinan seorang presiden direktur yang dalam operasional sehari-hari dijalankan oleh seorang Managing Director dengan dibantu oleh seorang Business Strategic Director dan seorang General Manager. Kelima departemen tersebut adalah Client Service Department, Creative Department, Media Department, HRD & GA Department dan Finance Department. Berikut ini merupakan bagan struktur umum organisasi Avicom Advertising:
Gambar 3.1 Struktur Khusus Account Management Development Avicom Advertising Sumber: Merry Bernadette, Secretary Avicom Advertising, 2010.
Selanjutnya, akan dijelaskan secara umum mengenai peranan tiap-tiap departemen. 1) Client Service Department Client Service Department, merupakan sekumpulan orangorang yang selalu berhubungan setiap harinya dengan klien-klien yang ada di perusahaan ini. Tugas-tugasnya adalah mengkoordinasikan seluruh fasilitas perusahaan untuk dapat digunakan secara optimal oleh klien-klien lama (existing client) maupun klien-klien prospek dan baru (NBD/New Business Development). Departemen ini terbagi menjadi dua, yaitu Account Management Development (AMD) dan 8
Strategic Development Center (SDC). Keduanya pun mempunyai tugas yang berbeda-beda. Account Management Development (AMD) Avicom Advertising dipimpin oleh seorang Client Service director yang membawahi account
director,
account
manager
dan
account
executive.
Departemen ini memiliki job description sebagai penghubung antara perusahaan dengan klien. Sehingga apapun bentuk pemikiran klien mengenai komunikasi periklanan produknya, semaksimal mungkin dapat terealisasikan dengan baik. Untuk itu, mulai dari pembentukan konsep komunikasi periklanan hingga akhirnya iklan tersebut dapat muncul di media massa, Account Manajemen Development (AMD) yang mengaturnya. Tentu saja pekerjaan ini dibantu oleh departemen lainnnya. Salah satunya adalah Strategic Development Center (SDC). Strategic Development Center (SDC) sangat membantu dalam pembentukan konsep komunikasi periklanan. Dalam menentukan sebuah konsep khususnya strategi komunikasi periklanan diperlukan data-data yang lengkap, baik itu dari produk yang akan diiklankan maupun data yang berasal dari market. Untuk itu, hal pertama yang dilakukan oleh departemen ini adalah dengan melakukan riset lapangan guna mengetahui keadaan pasar dan pesaingnya, target market dan pola perilakunya. Caranya dengan menggunakan metode survey, IDI (In-depth Interview), dan FGD (Focus Group Discussion). Data pendukung lainnya didapatkan dari internet ataupun media cetak. Dari hasil data yang terkumpul dari team riset, barulah dirumuskan strategi yang akan digunakan dalam kampanye periklanan. Selain
itu,
Account
Management
Department
adalah
departemen yang bertanggung jawab dalam semua proses berjalannya project di Avicom Advertising, yaitu sebagai ”jembatan” yang menghubungkan antara klien-klien yang ada dengan departemendepartemen
lainnya
di
dalam
perusahaan
ini.
Mereka
yang
menghubungkan pesan klien (pemilik brand) dengan departemen kreatif dan media, sehingga apa yang diinginkan klien terhadap brandnya dapat dimengerti oleh departemen yang bersangkutan,
9
kemudian dicari solusi komunikasi dan solusi kreatif yang tepat bagi brand tersebut.
2) Creative Department Creative Department dalam Avicom Advertising mempunyai peranan yang cukup besar dalam perkembangan industri biro periklanan ini, karena departemen ini merupakan ”dapur” dimana ideide dan konsep direalisasikan dan dimatangkan, yaitu konsep komunikasi periklanan yang diberikan oleh Client Service Departement diwujudkan dalam bentuk konsep kreatif. Pengerjaan komunikasi ini tidak lepas dari peran serta tim dari Avicom Advertising ini yang saling mengisi dan melengkapi. Terdapat dua tim Creative Department di Avicom Advertising yang masing-masing tim dipimpin oleh seorang creative director yang bertugas dalam memberikan konsep dan skema akan
suatu
kreatif
baru
terhadap
suatu
produk
yang
akan
dikembangkan. Creative Director tersebut pun dalam mengerjakan tugas-tugasnya membawahi: a)
Art Director, tugasnya adalah membentuk dan menyatupadukan akan suatu konsep dan ide yang telah ada sehingga dialah yang mengatur bagaimana design serta penempatan akan isi dari sebuat kreatif iklan yang akan dibentuk.
b)
Copywriter, tugasnya adalah yang mengimplemantasikan akan isi dari sebuah kreatif yang telah diberikan dari konsep dan ide sebelumnya, sehingga ia akan mencari ide-ide yang bersifat verbal (baik tulisan maupun lisan), tergantung jenis media iklan yang digunakan untuk membentuk suatu isi yang menarik.
c)
Visualizer, tugasnya adalah yang mengimplementasikan design yang telah dibentuk dari art director. Di antara departemen-departemen ini terdapat Traffic &
Production. Traffic bertugas untuk mengatur jalannya lalu lintas dalam perusahaan sehingga tidak terjadi suatu kemacetan dimana berbagai aktivitas dari setiap departemen yang ada akan didata dengan baik agar dapat terselesaikan sesuai dengan
deadline yang telah
10
disepakati, traffic juga bekerja sama dengan tim production dalam pencarian Production House dalam proses produksi iklan. Production bertugas untuk mencari informasi dari supplier maupun stakeholder serta yang memproduksi akan segala hal yang berhubungan dengan suatu design. Maka dari itu orang-orang yang berada dalam departemen ini harus cukup cepat tanggap dalam melakukan tugasnya, karena informasi yang di cari sangat dibutuhkan oleh klien.
3) Media Department Departemen ini bertanggung-jawab dalam memberikan solusi kepada
klien
berkaitan
dengan
pengaturan
anggaran/biaya
pemasangan iklan di media massa. Media Department Avicom Advertising dipimpin oleh seorang Media Manager yang membawahi: a)
Media
Monitoring,
tugasnya
adalah
memonitor
semua
perkembangan yang ada dilihat dari media-media yang digunakan, apakah sesuai dengan apa yang diharapkan maupun memonitor segala sesuatu yang menjadi ancaman maupun peluang bagi perusahaan. b)
Media Buying, tugasnya adalah yang mencari berbagai jenis jaringan menuju semua media, sehingga mengetahui segala sesuatu informasi yang berhubungan untuk kepentingan Media Department, serta yang bertanggung jawab akan suatu transaksi dalam Media Department.
c)
Media
Planning,
tugasnya
adalah
membuat
sususan
perencanaan akan semua jenis media yang sesuai dengan target khalayak maupun produk yang telah dipilih serta memastikan bahwa anggaran/biaya pemasangan iklan suatu klien/produk akan mencapai suatu tingkat efektifitas dan efisiensi yang tinggi.
11
4) HRD & GA Department Departemen ini dipimpin oleh seorang HRD & GA Manager yang
bertugas
mengatur
dan
menangani
segala
masalah
kepegawaian yang berkaitan erat dengan masalah komunikasi internal. Departemen ini juga bertugas menangani masalah dan penyediaan operasional perusahaan seperti kendaraan operasionalisasi kantor, peralatan dan perlengkapan kantor, masalah teknisi perusahaan. Departemen ini membawahi sekretaris, receptionist, office boy, messenger, driver dan security.
5) Finance Department Departemen ini dipimpin oleh seorang Finance Director yang bertugas mengatur lalu lintas jalan keluarnya segala sesuatu
yang
berhubungan dengan masalah keuangan dalam perusahaan ini. Finance director membawahi finance manager dan accounting manager beserta staf masing-masing yang membantu kelancaran tugas dan pekerjaan dalam departemen ini.
2. 5.
Struktur Account Management Development Avicom Advertising Account
Management
Development
Avicom
Advertising
dipimpin oleh seorang Client Service Director yang bertanggung jawab langsung kepada Managing Director dalam menjalankan tugasnya sehari-hari serta membawahi Account Director, Account Manager, dan Account Executive. Departemen ini dalam merumuskan strategi komunikasi
bekerja
sama
dengan
Strategic
director,
research
manager, creative department, dan media department. Departemen ini dalam pelaksanaannya bertugas untuk menjaga hubungan dengan klien baru (NBD / New Business Development) maupun yang telah lama ada (existing) agar mereka selalu mendapatkan pelayanan yang terbaik dari biro periklanan, sebagai penghubung antara klien dengan brio periklanan, mengakomodir dan mewujudkan keinginan klien.
12
Gambar 3.2 Struktur Khusus Account Management Development Avicom Advertising Sumber: Merry Bernadette, Secretary Avicom Advertising, 2010.
2.6.
Profil Klien dan Brand (PT. Eagle Indo Pharma dan Geliga) Avicom Advertising telah dipercaya oleh. PT. Eagle Indo Pharma yang merupakan pioneer produsen minyak angin, Balsem, Minyak Kayu Putih dan produk OTC (Over The Counter) lainnya di Indonesia
untuk
menangani
keseluruhan
strategi
komunikasi
periklanan dan promosi ke-11 brandnya sejak tahun 1998 hingga saat ini, termasuk brand Geliga yang muncul ke pasar farmasi Indonesia sejak tahun 2001. Balsem Otot Geliga merupakan balsem khusus untuk otot memiliki keunggulan panas berganda dan tidak lengket serta tidak dingin setelah dipakai termasuk di dalam industri farmasi yaitu berada dalam kategori balsem gosok (rub balm) panas merupakan leader dari sekian banyak produk balsem, baik panas maupun hangat di pasaran Indonesia Sesuai dengan taglinenya “Panas Berganda, Pegal Kembali Lega” Balsem Otot Geliga dengan krimnya yang berwarna putih, bersih dan murni tanpa tambahan zat pewarna serta mempunyai kelicinan
13
yang cukup, dapat digunakan untuk memijit dan mengurut sehingga dapat meringankan dan meredakan nyeri otot, pegal dan linu mempunyai suatu added value yang berbeda dari kompetitor balsam panas lainnya, yakni panas berganda dan tahan lama serta tidak menimbulkan rasa dingin setelah dipakai. Selama kurang lebih tujuh tahun hingga saat ini, Avicom turut berperan dalam membangun dan mengkomunikasikan brand Geliga di benak konsumen Indonesia. Salah satunya pada tahun 2005, untuk meningkatkan
brand
experience
Geliga,
tercetuslah
ide
untuk
mengadakan pemecahan rekor Muri, yaitu pijat serentak 4.000 kaki di lima kota besar di Jawa: Jakarta, Bandung, Semarang, Yogyakarta dan Surabaya. Kegiatan pijat yang dilakukan oleh 250 orang pemijat tuna netra berijazah ini digelar dalam rangka memeriahkan ulang tahun Republik Indonesia yang ke-60 serta untuk mempopulerkan kembali pijat alami yang sehat. Seiring dengan berjalannya waktu persaingan dalam kategori balsem panas pun semakin panas dengan kehadiran Geliga di pasar balsem nasional. Pernyataan ini didukung oleh Susilo Gunadi, Marketing Manager PT. Eagle Indo Pharma yang dikutip dalam sebuah wawancara secara eksklusif pada artikel yang dimuat di majalah Marketing (2008): Kala itu di dalam Top Brand Index (TBI), pada tahun 2006 Balsem Otot Geliga masih menempati urutan ketiga di bawah balsem merek Balpirik dan Balsem Gosok Cap Lang. Indeks rata-rata yang diperoleh Geliga saat itu hanya 20,3% sedangkan di tahun 2007, kenyataannya justru berbalik, Balsem Otot Geliga berhasil menggeser dua merek tersebut dan berhasil menguasai posisi puncak (27,1% TBI). Tahun ini, urutan indeks hasil survei yang dilakukan Frontier Consulting Group dan Majalah Marketing menunjukkan semakin “berototnya” Balsem Otot Geliga di kancah pasar balsem nasional. Tak hanya posisinya yang tetap bertengger di urutan paling atas, TBI merek Geliga juga meningkat menjadi 32,5%.
14
Hal ini membuktikan Balsem Otot Geliga merupakan salah satu pendatang baru yang patut diperhitungkan dalam industri balsem dengan tingkat top of mind awareness yang cukup tinggi di pasaran Indonesia. Berikut ini merupakan market share kategori balsem berdasarkan hasil penelitian research department Avicom Advertising di Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur tahun 2008:
LAIN (13%)
BALPIRIK (13%) BGH (27%)
GELIGA (47%)
Gambar 3.3 Market share Balsem 2008 Sumber: Research Department Avicom Advertising, 2008.
Berdasarkan Department Avicom
GELI GA penelitian yang dilakukan (47%) di beberapa kota Advertising
oleh
Research
di Jakarta, Jawa
Barat (Bandung, Bogor, Tasikmalaya dan Cirebon), Jawa Tengah (Purwokerto, Semarang, Yogyakarta, Solo dan Tegal) dan Jawa Timur (Surabaya, Madiun, Kediri, Malang, Bojonegoro, dan Jember) pada tahun 2008 menunjukkan market share dalam kategori balsem dipimpin oleh Geliga dengan perolehan pasar sebesar 47%. Posisi Geliga sebagai pemimpin pasar semakin diperkuat dalam posisinya melalui skor Top Brand Indeks dalam Top Brand Award, yaitu penghargaan yang paling bergengsi untuk merek-merek yang berhasil meraih posisi puncak berdasarkan hasil survei selama bertahun-tahun dimana tiga parameter yang digunakan adalah Top of Mind Share, Top of Market Share dan Top of Commitment Share. Berikut ini merupakan Top Brand Indeks yang diperoleh Geliga pada tahun 2007:
15
Gambar 3.4 Balsem TOP Brand Indeks 2007 Sumber: Marketing 2007,16.
Berdasarkan hasil survey Top Brand Award oleh majalah Marketing tahun 2007, menunjukkan posisi Geliga dalam kategori balsem berada di urutan pertama dengan perolehan skor Top Brand Indeks sebesar 26,93%, disusul oleh Balpirik dan Cap Lang di urutan kedua dan ketiga dengan perolehan skor sebesar 22,13% dan 21,14%. Lebih lanjut lagi, posisi Geliga sebagai pemimpin pasar, penulis amati melalui
survei kepuasan pelanggan
yang diselenggarakan setiap tahun
oleh majalah SWA dengan lembaga riset Frontier. Survei yang dilakukan di 6 kota besar di Indonesia (Jakarta, Bandung, Semarang, Surabaya, Medan dan Makassar) ini menghasilkan indeks yang dinamakan Indonesian Customer Satisfaction Index (ICSA Indeks).
Berikut ini
merupakan ICSA Indeks kategori balsem tahun 2007 dan 2008 adalah:
16
Gambar 3.5 Balsem ICSA Indeks 2007 Sumber : SWA 2007, 38.
Berdasarkan hasil survey kepuasan pelanggan untuk kategori balsem tahun 2007 oleh majalah SWA dan lembaga riset Frontier, peringkat pertama diduduki oleh Geliga, disusul oleh Cap Lang dan Balpirik masing-masing di urutan kedua dan ketiga.
Gambar 3.6 Balsem ICSA Indeks 2008 Sumber: SWA 2008, 46.
Sedangkan berdasarkan hasil survey kepuasan pelanggan di tahun 2008, Geliga tetap bertahan di peringkat pertama, peringkat kedua masih diduduki oleh Cap Lang, sedangkan Balpirik yang tahun lalu menduduki peringkat ketiga berhasil digeser oleh Tjing Tjau pada tahun ini menjadi peringkat keempat. Produk Balsem Otot Geliga tersedia dalam 3 ukuran yaitu: 40 gram, 20 gram, dan 10 gram. Berikut ini merupakan packing details, pack dan komposisi Balsem Otot Geliga yang terbagi sesuai dengan ukurannya masing-masing. Tabel 3.1 Packing Details Balsem Otot Geliga
17
Size Quantity / Ctn
Measurement
Weight
/
Ctn
0g
40 Dozen
425 x 290 x 245 = 0.030 CBM
12.2 Kg
0g
20 Dozen
350 x 260 x 315 = 0.029 CBM
20.4 Kg
0g
12 Dozen
400 x 300 x 240 = 0.029 CBM
20.2 Kg
Sumber: www.caplang.com
Gambar 3.7 Pack Balsem Otot Geliga Sumber: Creative Department Avicom Advertising, 2008.
Komposisi : Methyl Salicylate ......................... 24.66 % Menthol ........................................ 12.22 % Base Ad ......................................... 100 %
18
BAB III TEORI PENUNJANG
3.1.
Pengertian advertising Menurut Bahasa, Iklan / Advertising (Inggris) – latin Ad-vere, Di Indonesia istilah iklan sering disebut dengan advertensi (BelandaAdvertente) dan reklame (Prancis-Reclamare). Kata Iklan yang bisa kita dengar berasal dari bahasa Arab -Iʼlan.
Pengertian Iklan Iklan adalah segala bentuk pesan tentang suatu produk yang disampaikan
melalui
media
yang
ditujukan
(Komunikator)
dan
di
kepada
biayai
oleh
sebagian
pemrakarsa atau
seluruh
masyarakat. Dari definisi diatas terlihat ada 5 unsur yang menentukan, membentuk suatu iklan, yaitu: 1. Pemrakarsa (komunikator) 2. Pesan 3. Media 4. Masyarakat, dan 5. Produk/ jasa Praktisi periklanan Indonesia menyatakan sepakat bahwa: Periklanan adalah keseluruhan Proses yang meliputi Penyiapan, Perencanaan, Pelaksanaan dan Pengawasan penyampaian iklan.
Menurut Tokoh Periklanan: Klepper (1986) – Advertising – Ad-vere (latin) ; mengoperkan pikiran & ide kepada pihak lain atau menggiring orang pada gagasan yang telah direncanakan. Wright (1978) : iklan merupakan suatu proses komunikasi yang mempunyai kekuatan sangat penting sebagai alat pemasaran dalam
19
membantu menjual barang, memberikan layanan serta ide-ide melalui saluran tertentu dalam bentuk informasi yang persuasif.
Ada dua makna dari pendapat Wright dan diperkuat oleh AMA (American
Marketing
Association):
Iklan
adalah
setiap
bentuk
pembayaran terhadap suatu proses penyampaian dan perkenalan gagasan dan layanan yang bersifat non personal atas tanggungan sponsor tertentu.
Jadi kita bisa melihat pengertian iklan dari sudut pandang : 1. Iklan sebagai alat pemasaran :
Bentuk pembayaran, dalam hal ini pihak pengiklan membayar ruang dan waktu dari media yang digunakan.
Penyampaian
bersifat
non
personal,
berkaitan
dengan
pengguanaan media massa, bukan media personal.
Produk / brand, jasa, layanan dan gagasan. Dalam hal ini iklan mampu menyampaikan gagasan tentang produk baik fungsi, citra, manfaat dsb, kepada konsumen.
Dibiayai sponsor. Iklan jelas biayai oleh sponsor / produsennya sehingga produk /brand tersebut dapat diinformasikan.
2. Iklan sebagai proses komunikasi yang bersifat persuasif Iklan adalah suatu metode penyampaian pesan dari suatu sponsor melalui media yang sifatnya non personal (media massa) kepada khalayak yang dituju.
informasi dan persuasi
informasi dikontrol
informasi teridentifikasi (adanya sponsor)
media komunikasi massa
Jika kita tinjau dari pengertian di atas, sebagai alat pemasaran maupun sebagai alat komunikasi hampir tidak ada bedanya, kecuali satu hal : pemasaran memandang iklan sebagai alat komunikasi hanyalah
20
sekedar alat bantu,karena masih banyaknya cara-cara komunikasi pemasaran lainnya. Namun Dari sisi komunikasi sendiri iklan tidak lagi sekedar alat bantu, melainkan sebuah upaya yang lebih luas dalam menyampaikan brand / produk kepada khalayak luas.
Jadi secara lengkap Klepper (1986) mengemukakan pendapat tentang iklan sbb: Advertising is the structured and composed nonpersonal communication of information, usually persuasive in nature, about product, goods, services and ideas by identified sponsors through various media.
3.2.
Sejarah Periklanan di Indonesia Harus diakui, bahwa tokoh periklanan pertama di Indonesia adalah Jan Pieterzoon Coen, orang Belanda yang menjadi Gubernur Jenderal Hindia Belanda pada tahun 1619-1629. Toko ini bukan hanya bertindak sebagai pemrakarsa iklan pertama di Indonesia, tetapi juga sebagai pengiklan dan perusahaan periklanan. Bahkan dia pun menjadi penerbit dari Bataviasche Nouvelle, suratkabar pertama di Indonesia yang terbit tahun 1744, satu abad setelah J.P. Coen meninggal. Iklan pertama yang diprakarsainya berupa pengumuman-pengumuman pemerintah Hindia Belanda berkaitan dengan perpindahan pejabat terasnya di beberapa wilayah. Namun dengan penerbitan suratkabar pertama yang memuat iklan itu, Jan Pieterzoon Coen membuktikan, bahwa pada hakekatnya untuk produk-produk baru, antara berita dan iklan tidak ada bedanya. Atau, bahwa berita pun dapat disampaikan dengan metode dan teknik periklanan. Kenyataan itu membuktikan pula, bahwa iklan dan penerbitan pers di Indonesia, sebenarnya lahir tepat bersamaan waktunya, dan keduanya saling membutuhkan atau memiliki saling ketergantungan.
21
3.3.
Tujuan, fungsi, pengaruh serta pandangan negative tentang iklan
Tujuan Periklanan Aspek pertama yang paling penting sebelum merumuskan strategi periklanan adalah sebuah sasaran atau tujuan. Tujuan itu tergantung pada apa yang ingin dicapai oleh klien. Penetapan tujuan periklanan merupakan aspek penting yang mendapat perhatian serius. Tanpa tujuan yang baik, tidak mungkin mengarahkan dan mengendalikan keputusan dengan efektif dan efisien. Tujuan periklanan berfungsi sebagai alat komunikasi dan koordinasi, memberikan kriteria dalam pengambilan keputusan serta sebagai alat evaluasi. Selain itu tujuan juga akan sangat membantu dalam komunikasi dan membuat suatu garis antara keputusan strategis dan taktis. Secara umum tujuan perusahaan mengiklankan produknya adalah dalam rangka
Menciptakan kesadaran pada suatu merek di dalam benak konsumen. Brand awarness yang tinggi merupakan kunci untuk mencapai brand equity yang kuat. Para pemasar harus menyadari bahwa tanpa Brand awarness yang tinggi akan sulit untuk mendapatkan pangsa pasar yang tinggi.
Mengkomunikasikan
informasi
kepada
konsumen
mengenai
keunggulan suatu merek. Manfaat ini berhubungan dengan keunggulan dari sebuah produk dibanding produk lain.
Mengasosiasikan suatu merek dengan perasaan serta emosi tertentu. Tujuannya, agar ada hubungan emosi antara konsumen dengan suatu merek.
Membuat perilaku. Artinya perilaku konsumen dapat dibentuk melalui kampanye periklanan
Mengembangkan atau mengubah citra atau personalitas dari sebuah merek. Sebuah merek terkadang mengalami keterpurukan dimata konsumen sehingga perlu diperbaiki citra atau image-nya yang dilakukan melalui periklanan
22
Mengembangkan persepsi positif calon konsumen yang diharapkan kelak dapat menjadi pembeli potensial
Mengarahkan konsumen untuk membeli produk. Tetapi yang harus disadari adalah iklan bukan segalanya, karena keberhasilan suatu merek di pasar tidak hanya tergantung pada periklanannya tapi juga ditentukan oleh elemen pemasaran lainnya.
Menurut pakar periklanan iklan itu mempunyai 4 tujuan atau yang biasa disingkat AIDA,yaitu: 1. Attention atau mencari perhatian dari konsumen. 2. Interest atau menarik minat konsumen terhadap brand. 3. Desire atau menumbuhkan keinginan di hati konsumen untuk membeli brand. 4. Action atau merangsang konsumen untuk membeli brand yang diiklankan.
Tujuan periklanan adalah merangsang atau mendorong terjadinya penjualan. secara umum tujuan periklanan adalah sbb: 1. Menciptakan pengenalan merk / produk / perusahaan. Melalui periklanan khalayak akan mengetahui keberadaan merk, produk maupun perusahaan dipasar. 2. Memposisikan Periklanan bertujuan untuk memposisikan produk sehingga terjadi pembedaan dengan competitor. 3. Mendorong prospek untuk mencoba Dengan menyampaikan pesan-pesan yang persuasive, khalayak didorong untuk mencoba menggunakan produk atau merk yang ditawarkan. 4. Mendukung terjadinya penjualan Dengan beriklan diharapkan konsumen akan membeli. 5. Membina loyalitas Dengan
beriklan
akan
semakin
memantapkan
keberadaan
pelanggan yang loyal. Artinya perusahaan ingin menyampaikan
23
informasi bahwa produk yang pernah digunakan masih ada di pasaran. 6. Mengumumkan cara baru pemanfaatan Inovasi atau cara pemanfaatan dapat diketahui oleh khalayak melalui iklan. 7. meningkatkan citra Dengan beriklan akan meningkatkan citra produk, merk maupun perusahaan.
Fungsi Periklanan Periklanan mempunyai fungsi, diantaranya sebagai: 1. Sumber Informasi Dengan
iklan
dapat
membantu
masyarakat
untuk
memilih
alternative produk yang lebih baik atau lebih sesuai dengan kebutuhanya. Artinya, iklan dapat memberikan informasi lebih banyak, baik tentang produk, harga, distribusi atau tempat pembeliannya, atau informasi lain yang mempunyai nilai kegunaan bagi masyarakat. 2. Kegiatan Ekonomi Periklanan produsen
mendorong terus
pertumbuhan
didorong
memperdagangkan
produk
untuk untuk
perekonomian,
tetap
karena
memproduksi
melengkapi
dan
kebutuhan
masyarakat yang terus berkembang. Aktivitas produsen yang memproduksi
produk
tersebut
memberikan
kontribusi
bagi
perkembangan perekonomian. 3. Pembagi Beban Biaya Periklanan membantu terciptanya skala ekonomi yang besar bagi setiap produk, sehingga menurunkan biaya produksi dan distribusi per unit atas produk tersebut, dan pada gilirannya memurahkan harga jual kepada masyarakat. 4. Sumberdana Media Periklanan merupakan salah satu sumber dana media yang menunjang media untuk tetap eksis.
24
5. Identitas Produsen Melalui
kegiatan
periklanan,
masyarakat
akan
mengetahui
produsen. Ada perusahaan yang dalam iklannya menonjolkan perusahaannya. 6. Sarana Kontrol Melalui periklanan masyarakat dapat membedakan produk-produk yang sah dengan tiruan.
Pengaruh iklan Dalam kehidupan kita, iklan telah menimbulkan dampak yang sangat mendasar. Iklan telah mengepung kita dari seluruh penjuru, sepanjang waktu, seolah-olah kita tidak dapat bersembunyi darinya.
a. Pengaruh Ekonomi Dampak iklan yang nyata terjadi di bidang ekonomi dapat dilihat dalam dua sisi. 1. Iklan sebagai transaksi atau peristiwa ekonomi yang mampu mempengaruhi
kehidupan
ekonomi
yang
dilakukan
oleh
masyarakat. Sebagai contoh: untuk menyampaikan pesan penggiat iklan harus membayar media pilih, peristiwa tersebut sudah mengindikasikan bahwa iklan merupakan kegiatan ekonomi. 2. Dampak pesan yang ditimbulkan. Dampak ini banyak bertumpu pada tujuan dari iklan itu sendiri. Dengan melihat pengaruh ekonomi sebagaiman dituliskan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa kegiatan periklanan mampu memunculkan efek luar biasa. Iklan tidak saja menjadi ladang pekerjaan baru yang memberikan harapan keuntungan, tetapi juga mampu menggerakkan ekonomi masyarakat dan negara.
25
b. Pengaruh Psikolois Dampak psikologis iklan sangat beragam, meliputi aspek kognitif, afektif, dan konotatif.
Dalam aspek kognitif, pengaruh pesikologi yang terjadi adalah dengan tumbuhnya perhatian khalayak terhadap sesuatu secara lebih tinggi dibanding yang lain.
Dalam aspek afektif, pengaruh yang terjadi dapat dilihat dari perilaku seseorang ditengah masyarakat. Karena pengaruh iklan akhirnya masyarakat membentuk perilaku-perilaku tertentu.
Sebagai contoh, banyak masyarakat merasa makin percaya diri apabila menggunakan produk-produk dengan merek tertentu saja. Pengaruh yang terjadi dalam aspek konotatif, adalah iklan mampu menumbuhkan sikap konsumerisme masyarakat, yakni sikap dimana masyarakat cenderung untuk mengkonsumsi barang dan jasa yang berlebihan, jauh diatas yang dibutuhkannya.
c. Pengaruh Sosial Budaya Pengaruh pesikologi yang bersifat individu yang disebabkan oleh iklan, lambat laun akan mengkristal secara kolektif dan menjadi perilaku masyarakat secara umum. Perilaku masyarakat yang lebih umum pada gilirannya akan membentuk gaya
hidup,
maupun
standar
budaya
sistim nilai,
tertentu,
termasuk
mempengaruhi standar moral, etika maupun estetika.
Pandangan Negatif Tentang Iklan Periklanan memunculkan beragam pandangan dalam masyarakat, tidak hanya positif namun juga negatif. Adapun pandangan negatif tentang iklan yang muncul dalam masyarakat diantaranya: 1. Iklan dianggap dapat merusak tata bahasa yang berlaku. 2. Iklan dianggap dapat mendorong orang menjadi materialistis. 3. Iklan dianggap dapat mendorong orang membeli barang yang tidak diinginkan.
26
3.4.
Iklan berdasarkan media yang digunakan Iklan Cetak Iklan
ini adalah
iklan
yang dibuat
dan
dipasang dengan
menggunakan teknik cetak, baik cetak dengan teknologi sederhana maupun teknologi tinggi. Contoh 1. Sablon 2.
Inkjet
Media yang digunakan didalamnya berupa kertas, pelat, metal, kulit, plastik, dll. Iklan-iklan dalam media ini dikenali dalam empat bentuk iklan, empat bentuk iklan tersebut disusun berdasarkan space ( luas milimeter kolom ) yang digunakan, yaitu : 1. Iklan baris 2. Iklan kolom 3. Iklan advertorial 4. Iklan display
Iklan elektronik Iklan ini menggunakan media yang berbasis media elektronik. secara spesifik media elektronik dibagi menjadi 4 jenis, yaitu : 1. Iklan radio 2. Iklan televisi 3. Iklan film 4. Iklan yang dipasang dalam media internet
3.5.
Berdasarkan Tujuan
Iklan Komersil
Iklan ini sering disebut pula dengan iklan bisnis. Iklan ini bertujuan mendapatkan keuntungan ekonomi, utamanya peningkatan tujuan. Iklan ini dibagi menjadi 3 jenis iklan, yaitu : 1. Iklan konsumen 2. Iklan bisnis 3. Iklan profesional
27
Iklan layanan masyarakat
iklan ini adalah iklan yang digunakan untuk menyampaikan informasi, mempersuasi atau mendidik khalayak dimana tujuan akhir bukan untuk mendapatkan keuntungan ekonomi, melainkan keuntungan sosial. Keuntungan sosial yang dimaksud adalah munculnya penambahan pengetahuan, kesadaran sikap dan perubahan perilaku masyarakat terhadap masalah yang diiklankan serta mendapatkan citra baik di mata masyarakat.
3.6.
Berdasarkan isi pesan 1. Iklan politik Iklan politik adalah iklan yang berisi tentang hal yang bersangkut dengan
kehidupan
politik,
misalnya
tentang
partai
politik,
demokrasi, pemilihan pejabat pemerintahan, dsb.muatan pesan iklan ini terutama untuk membentuk citra baik organisasi maupun individu serta mengajak publik memilih organisasi politik yang membuat iklan.
2. Iklan pendidikan Iklan pendidikan merupakan iklan yang berisikan tentang hal-hal terkait dengan dunia pendidikan.Tujuan iklan ini untuk memperoleh citra baik sehingga mereka mau mendaftar mengikuti pendidikan yangt diselenggarakan oleh institusi tersebut.
3. Iklan Kesehatan Iklan ini berisi tentang berbagai hal terkait dengan masalah kesehatan, misalnya tentang pengobatan alternatif, obat-obatan, dan peralatan yang digunakan untuk mengobati penyakit, rumah sakit
dan
segala
perseorangan,
fasilitasnya.
perusahaan,
Iklan
maupun
dapat institusi
dipasang rumah
oleh sakit
Pemasang perseorangan umumnya dilakukan oleh para praktisi pengobatan alternatif.
28
4. Iklan kecantikan dan perawatan tubuh Iklan ini berisi tentang hal-hal berkait dengan masalah-masalah kecantikan dan perawatan tubuh, misalnya iklan kosmetik, pemutih kulit, shampoo, sabun mandi, dll, yang dimaksudkan untuk memperindah tubuh dsb.
5. Iklan pariwisata Iklan ini berisikan pesan tentang hal-hal yang berkait dengan pariwisata.umumnya iklan ini dilakukan oleh biro perjalanan, taman rekreasi, hotel, dan pihak lain yang memiliki kepentingan dengan pariwisata.
6. Iklan Hiburan Iklan ini berisikan tentang hal – hal yang berkait dengan dunia hiburan dan atau untuk tujuan hiburan. Misalnya iklan tentang pertunjukan sirkus, pertunjukan film, program hiburan melalui televisi, dsb. Iklan ini biasanya dilakukan oleh pengelola gedung, EO (Event Organizer), dsb.
7. Iklan Olahraga Iklan ini berisi tentang event olahraga baik yang bersifat massal maupun perorangan, misalnya sepak bola, golf, billiard, soft ball, dll. Iklan ini biasanya dilakukan oleh pihak yang memberikan sponsor kegiatan olahraga atau oleh penyelenggara kegiatan olahraga.
8. Iklan Hukum Iklan ini berisikan tentang hal – hal berkait dengan masalah hukum dan dibuat untuk tujuan yang berkait dengan hukum. Misalnya iklan bantahan,
iklan
peringatan
akan
hak
cipta,
pemanggilan, dsb.
29
9. Iklan Lowongan Pekerjaan (recruitment) Iklan ini lebih mementingkan pesan daripada wujud atau bentuk iklan. Oleh karena itu didalam iklan ini umumnya tidak banyak menggunakan ilustrasi, hanya didominasi oleh naskah. Bukan berarti iklan ini tidak boleh melibatkan ilustrasi. Ilustrasi tersebut memiliki
fungsi
ganda,
yaitu
untuk
menarik
perhatian,
mempersuasi, dan sebagai gambaran atau refleksi organisasi yang membutuhkan tenaga baru, misalnya untuk recruitment menjadi tentara, maka dibuatlah ilustrasi yang mampu menggugah minat termasuk semangat nasionalisme pelamar, misalnya gambar tentara
alat –alat tempur, dsb.
10. Iklan Duka Cita Iklan ini berisi tentang hal – hal yang berkait dengan duka cita atau
musibah
atau
kesedihan.
Iklan
ini
digunakan
untuk
menunjukkan perasaan duka cita yang mendalam atas kematian seseorang.
11. Iklan Perkawinan Iklan ini berisi tentang hal – hal yang berkait dengan pesta perkawinan, misalnya pemberitahuan telah menikah, tawaran paket pernikahan, dsb. Iklan ini banyak dilakukan oleh keluarga, EO (Event Organizer) perkawinan, salon photo, dsb.
12. Iklan Makanan dan Minuman Iklan ini berisi tentang hal – hal yang berkait dengan makan dan minuman, misalnya iklan roti, mie instan, buah, air minum dalam kemasan, dll.
13. Iklan Otomotif Iklan ini berisi tentang hal – hal yang berkaitan dengan masalah–masalah otomotif. Misalnya iklan mobil, sepeda motor,
30
mesin industri, dll. Iklan ini banyak digunakan oleh perusahaan otomotif atau instituisi jasa perbaikan kendaraan atau mesin.
14. Iklan Lingkungan Hidup Iklan yang berisi tentang hal – hal yang berkait dengan lingkungan
alam.
Misalnya
kelestarian
hutan,
pencegahan
pencemaran lingkungan, pencemaran air tanah, dsb.
15. Iklan Media Iklan tentang media itu sendiri. Munculnya iklan media disebabkan persaingan media yang sangat ketat, media pada akhirnya membutuhkan untuk mengiklankan diri sehingga isi acara atau artikelnya diketahui khalayak.
3.7.
Berdasarkan Komunikatornya 1. Iklan Personal Iklan Personal adalah iklan yang komunikatornya berasal dari orang
perorang
sebagai
pribadi.
Iklan
personal
banyak
dilakukandalam bentuk iklan baris, misalnya iklan barang, jasa, ucapan selamat, pernikahan, wisuda, dsb.
2. Iklan Keluarga Iklan ini lebih banyak berisi ucapan selamat atas pernikahan seseorang, wisuda. Umumnya, iklan keluarga dipasang dalam bentuk iklan cetak disurat kabar dan majalah serta iklan radio.
3. Iklan Institusi Iklan institusi adalah iklan yang disampaikan komunikator yang berbentuk lembaga, badan, perusahaan atau organisasi baik yang berorientasi yang komersial ataupun non komersial. Isi pesan dari iklan ini sangat bervariasi mulai dari iklan produk, jasa, hukum, pendidikan, politik, dsb. Tujuan iklan institusi secara garis besar
31
terdapat 2 macam tujuan yang berbeda. Yaitu tujuan komersial dan tujuan non komersial.
3.8.
Berdasarkan produk yang diiklankan 1. Iklan Barang Iklan barang adalah iklan dimana produk yang ditawarkan berupa barang nyata. Produk yang ditawarkan meliputi baik barang tahan lama maupun tidak tahan lama, barang konsumsi dan barang industri.
2. Iklan Jasa Iklan ini merupakan iklan dimana pesan yang disampaikan berisi informasi dan tawaran tentang jasa layanan tertentu. Misalnya jasa pendidikan, wisata, hiburan, dsb. Bentuk iklan yang berisi tentang jasa dapat beraneka macam dimedia cetak iklan jasa berbentuk iklan baris, iklan kolom, iklan display, maupun advertorial. 3. Iklan Barang – Jasa Iklan ini menawarkan produk barang maupun jasa sekaligus, iklan semacam ini lebih tepat dikategorikan iklan barang dan jasa. Misalnya Sebuah iklan menwarkan komputer sekaligus pelatihan program bagi si pembeli.
3.9.
Berdasarkan khalayak sasaran 1. Iklan atau Pengguna Akhir Yaitu iklan yang dimaksudkan untuk ditujukan kepada khalayak akhir (konsumen).Konsumen akhir adalah orang yang membeli barang untuk dikonsumsi bagi dirinya sendiri maupun orang lain, namun bukan untuk dijual maupun diproduksi kembali dalam bentuk produk lain. Iklan ini disebut juga dengan iklan konsumen.
32
2. Iklan Untuk Distributor atau Pengecer Iklan ini dimaksudkan untuk pedagang atau toko pengecer yang bermaksud menjual kembali barang yang dibelinya untuk mendapat keuntungan. Iklan ini dilakukan pabrik ataupun produsen produk dan toko – toko. Misalnya brosur, booklet.
3. Iklan Untuk Prabik Iklan ini ditujukan kepada lembaga, badan, pabrik dan atau organisasi, dimana produk yang ditawarkan dimaksudkan untuk dijadikan barang yang telah dibelinya sebagai barang modal atau bahan mentah untuk diproduksi kembali menjadi wujud barang lain, misalnya iklan yang dikeluarkan oleh pabrik baja, mesin industri tekstil, dsb.
3.10. Berdasarkan cakupan wilayah sasaran 1. Iklan lokal Iklan ini mencakup khalayak sasaran yang dituju hanya berada diwilayah lokal, misalnya pedesaan atau satu kabupaten saja. yang termasuk kategori iklan lokal adalah iklan yang dilakukan oleh toko kecil, salon, SD, dimana target khalayaknya tinggal di wilayah lokal ditempat lembaga tersebut.
2. Iklan Regional Iklan ini mempunyai cakupan khalayak sasaran yang dituju lebih luas dibanding iklan lokal. Wilayah regional meliputi lebih dari satu wilayah lokal, namun terlalu jauh untuk disebut wilayah nasional. Iklan nasional misalnya iklan perguruan tinggi,swalayan, dsb.
3. Iklan Nasional Iklan ini mempunyai target khalayak konsumen yang berada diseluruh wilayah suatu negara. Contoh produk yang dipasarkan skala nasional misalnya, shampoo sunsilk, lifebuoy, dsb.
33
4. Iklan Internasional Iklan ini bertujuan memdidik khalayak sasaran tidak saja diwilayah nasional, namun sudah menjangkau trans nasional atau lebih dari suatu negara. Pengiklan yang memasang iklan internasional umumny adalah perusahaan skala internasional misalnya penerbangan, pelayaran, pengangkutan kargo, dsb. produk yang mengiklankan diri dalam skala internasional misalnya coca cola, pepsi cola, toyota, honda, dsb.
3.11. Berdasarkan Fungsinya 1. Iklan informasi Iklan ini menitik beratkan isinya sebagai sebuah informasi untuk khalayaknya. Semua iklan pada dasarnya merupakan informasi. Namun ada yang lebih menitikberatkan pada pemberian informasi dibanding fungsi-fungsi lain. Misalnya iklan yang tertulis dalam kemasan obat, petunjuk aturan pakai, cara merakit televisi,dsb.
2. Iklan persuasi Iklan ini mempunyai isi pesan yang menitikberatkan pada upaya mempengaruhi khalayak untuk melakukan sesuatu bagaimana dikehendaki oleh komunikator, karena tujuan yang ingin dicapai adalah mempengaruhi khalayak, maka bahasa yang digunakan harus
dirancang
sedemikian
rupa
yang
mampu
membujuk
khalayak.
3. Iklan mendidik Iklan ini mempunyai isi pesan yang menitikberatkan pada tujuan mendidik khalayak, agar khalayak mengerti atau mempunyai pengetahuan tertentu dan mampu melakukan sesuatu.
4. Iklan parodi Iklan inidibuat untuk keperluan hiburan semata jadi, tujuan pesan iklan ini adalah menitikberatkan pada kemampuannya untuk
34
menghibur.
Biasanya
dilakukan
untuk
memeriahkan
festifal
periklanan. Seringkali dijumpai dalam bentuk plesetan dari berbaga iklan yang telah ada di masyarakat. Iklan ini banyak dijumpai dalam bentuk iklan audio visual.
3.12. JENIS-JENIS MEDIA PERIKLANAN Untuk istilah komunikasi ATL dan BTL, kedua-nya sudah umum digunakan di dunia pemasaran dan periklanan. Akan tetapi TTL (Through The Line) memang merupakan istilah baru. Sebenarnya istilah LINE (yang berarti garis) dalam ATL dan BTL itu berawal dari kategorisasi dalam neraca keuangan. Kategori pertama berlaku bagi kegiatan pemasaran yang kena komisi biro iklan. Ini dimasukkan dalam „cost of sales‟ dan dikurangi sebelum ditentukan gross profit. Kategori kedua untuk kegiatan pemasaran non iklan yang tidak kena komisi. Biayanya dimasukkan dalam biaya operasional dan dikurangi sebelum ditentukan net profit. Kedua jenis budget tersebut dipisahkan dengan sebuah garis (LINE). Yang mengandung unsur komisi, ditulis di bagian atas neraca, disebut sebagai Above the line (ATL). Sisanya, dijadikan satu di bawah garis tadi, disebut kelompok Below the line (BTL). Sudah banyak yang melupakan definisi awal komunikasi ATL vs BTL tersebut.
Above The Line (ATL)
Target audiens yang luas.
Lebih untuk menjelaskan sebuah konsep atau ide. Tidak ada interaksi langsung dengan audiens.
Media yang digunakan TV, Radio, Majalah, koran, billboard
Below The Line (BTL)
Target audiens terbatas
35
Media atau kegiatannya memberikan audiens kesempatan untuk
merasakan,
menyentuh
atau
berinteraksi,
bahkan
langsung action membeli.
Media yang digunakan Event, Sponsorship, Sampling, Point-ofSale (POS) materials, Consumer promotion, Trade promotion, dll.
36
BAB IV MATERI KERJA PRAKTEK 4.1.
Hasil Kegiatan Magang AVICOM 4.1.1. Desain iklan produk PSP (Pil Sakit Perut) Produksi PT. CAPLANG
37
4.1.2. Desain iklan produk PSP (Pil Sakit Perut) Produksi PT. CAPLANG
38
4.1.3. Desain iklan produk Geliga produksi PT. EAGLE INDO PHARMA
39
4.1.4. Desain iklan produk Geliga produksi PT. EAGLE INDO PHARMA
40
4.1.5. Desain iklan produk Geliga produksi PT. EAGLE INDO PHARMA
41
4.1.6. Desain iklan PT. EAGLE INDO PHARMA
42
Tampak samping
4.1.7 Desain template catalog carefour (elektronik)
43
4.1.8 Desain template catalog carefour (Rumah tangga)
4.1.7
4.1.9 Desain template catalog carefour
44
4.1.10 Desain template catalog carefour
41.11 Desain template catalog carefour
45
46
BAB V PENUTUP
5.1.
Kesimpulan Proses pembuatan project adverstising juga terdiri dari sebuat team yang khusus mengerjakan project tersebut. Dimana didalam team tersebut harus terjalin komunikasi antara satu dengan yang lain secara baik agar hasil akhir dari project bisa maksimal. Kesimpulan berdasarkan praktek profesi yang dilakukan yaitu pentingnya informasi produk baik dari segi fungsi, keunggulan, dan kualitas produk sebenarnya dapat dikemas kedalam suatu bentuk project atau poster iklan yang menarik dan kreatif. Semua itu tergantung
konsep
pengemasan
yang
dilakukan
oleh
pihak
perusahaan dan team project.
5.2.
Saran Dalam hal mengerjakan poster iklan produk kita harus tahu fungsi atau keunggulan produk yang akan diiklankan tersebut karena itu sangatlah penting untuk menunjang pembuatan iklan itu sendiri. Serta mudah membuat ide untuk mengkomunikasikan maksud dan tujuan iklan produk tersebut agar mudah dimengerti oleh konsumen yang bersifat persuasi, informasi serta instruksi.
47
KEPUSTAKAAN 1. www.wilkipedia.com 2. www.desaingrafisindonesia.wordpress.com 3. www.pengantarperiklanan.blogspot.com 4. www.emjaiz.wordpress.com 5. www.dictum4magz.wordpress.com
48