Laporan Hasil Kajian Atas Laporan Keuangan Perusahaan Daerah Taman Satwa Kebun Binatang Surabaya Per 31 Mei 2013
I.
Umum
I.1. Pendirian dan Informasi Umum Perkumpulan Taman Flora dan Satwa Surabaya (Perkumpulan) didirikan berdasarkan Keputusan Gubernur Jenderal dalam masa pemerintahan Hindia Belanda dan telah disahkan oleh Gubernur Yan dan diketahui oleh Mr. J.P. Mayman, dengan Surat Keputusan (SK) nomor 40 tanggal 31 Agustus 1916, juncto Penetapan Pemerintah Republik Indonesia nomor J.A.5/7/10 tanggal 15 Januari 1953, juncto Penetapan Pemerintah Republik Indonesia nomor J.A.5/82/25 tanggal 20 November 1953 dan diumumkan dalam Berita Negara Indonesia Nomor 35 tanggal 20 April 1957 dan Tambahan Berita Negara nomor 18/1957. Anggaran Dasar Perkumpulan telah mengalami beberapa kali perubahan dan yang terakhir adalah sesuai dengan Akte Notaris Djoko Suthardjo, Sarjana Hukum, nomor 12 tanggal 17 Juni 2003. Berita Negara Perubahan Anggaran Dasar ini telah disahkan oleh Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan nomor C-273 HT 01.06 TH. 2003 tanggal 5 Juli 2003. Sesuai dengan Anggaran Dasar pasal 4, maksud dan tujuan pendirian Perkumpulan Taman Flora dan Satwa Surabaya (PTFSS) adalah meningkatkan pengetahuan, kecintaan, dan kepedulian masyarakat tentang alam dan lingkungan melalui konservasi, penelitian, penyampaian informasi, pendidikan dan rekreasi edukatif yang berwawasan lingkungan. PTFSS sebagai pengelola Kebun Binatang Surabaya mengalami perubahan oleh Pemerintah melalui Kementrian Kehutanan beserta jajarannya mengeluarkan surat atau keputusan yakni Keputusan Direktur Jenderal Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam No. SK. 75/IV-KKH/2010, tertanggal 28 April 2010 tentang Pembentukan Tim Manajemen Sementara Kebun Binatang Surabaya. Berdasarkan Keputusan Menteri Kehutanan Nomor: SK.471/Menhut-IV/2010 tanggal 20 Agustus 2010 tentang Pencabutan Keputusan Direktur Jenderal Perlindungan Hutan dan Pelestarian Alam No. 13/KPTS/DJ-IV/2002 tanggal 30 Juli 2002 tentang
Pengakuan Kebun Binatang Surabaya sebagai Lembaga Konservasi Ex-situ Satwa Liar dan kemudian terbit Keputusan Menteri Kehutanan Nomor: SK.472/Menhut-IV/2010 tentang Pembentukan Tim Pengelola Sementara Kebun Binatang Surabaya. Pada tahun 2012 Kebun Binatang Surabaya mengalami perubahan bentuk hukum. Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Surabaya nomor 19 Tahun 2012 tertanggal 3 Juli 2012, Kebun Binatang Surabaya berubah menjadi Perusahaan Daerah Taman Satwa (PDTS) Kebun Binatang Surabaya. Sedangkan pengangkatan direksi/pengelola PDTS Kebun Binatang Surabaya didasarkan pada Surat Keputusan Walikota Surabaya nomor: 188.45/523/436.1.2/2012 tertanggal 20 Desember 2012. Kebun Binatang Surabaya berdomisili di Jalan Setail nomor 1 Surabaya. Untuk mencapai tujuan tersebut, Kebun Binatang Surabaya dapat melakukan kegiatan: a. Melaksanakan penangkaran dan perawatan tanaman dan satwa, terutama jenis jenis yang terancam punah melalui konservasi ex-situ. b. Menyelenggarakan pendidikan, penelitian, dan kegiatan inovatif dan kreatif di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi, tanaman, dan satwa. c. Mendirikan dan mengelola musium dan perpustakaan berkaitan dengan masalah lingkungan, tanaman, dan satwa guna menguasai serta mengembangkan ilmu pengetahuan yang relevan dengan masalah tersebut. d. Memelihara dan memperagakan tanaman dan satwa melalui rekreasi edukatif dan rekreasi alam yang sehat dan berwawasan lingkungan. e. Mendirikan cabang-cabang atau unit-unit kerja di tempat tempat lain yang dipandang perlu oleh manajemen sesuai dengan perkembangan kebutuhan Perkumpulan. f. Menjalin hubungan dan kerjasama yang saling membawa manfaat ditingkat regional, nasional dan global dalam bidang pengelolaan taman satwa. g. Melakukan upaya upaya lain sepanjang tidak bertentangan dengan ketentuan hukum positif. Kegiatan usaha yang dilakukan oleh Kebun Binatang Surabaya saat ini meliputi: (1) Unit Peragaan (2) Unit Usaha (3) Unit Rumah Sakit Hewan dan Pendidikan
(4) Unit Penangkaran.
I.2. Kekayaan Kekayaan Kebun Binatang Surabaya diperoleh dari: a. Sumbangan dan atau bantuan tak bersyarat b. Hibah dan atau hibah wasiat c. Tukar menukar d. Perolehan lain sesuai dengan ketentuan hukum positif dan anggaran dasar perkumpulan. Kekayaan Kebun Binatang Surabaya hanya digunakan untuk mencapai visi, misi, maksud dan tujuan Kebun Binatang Surabaya.
II. Evaluasi dan Kajian atas Laporan Posisi Keuangan
Total aset Kebun Binatang Surabaya (KBS) per 31 Mei 2013 adalah sebesar Rp. 159.838.765.598,-, yang terdiri dari: (1) Kas dan bank Rp. 6.581.937.712,(2) Piutang Lain-lain (setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu) Rp. 28.395.605,(3) Uang Muka Rp. 131.951.400,(4) Aset tetap (setelah dikurangi akumulasi penyusutan) Rp. 153.096.480.881,-. Total kewajiban lancar KBS per 31 Mei 2013 adalah sebesar Rp. 59.038.764,-, yang terdiri dari: (1) Utang usaha Rp. 2.363.984,(2) Utang pajak (Rp. 825.220,-) (3) Pendapatan diterima di muka Rp. 57.500.000,-. Total aset bersih KBS per 31 Mei 2013 adalah sebesar Rp. 159.779.726.834,-.
II.1. Kas dan Bank Saldo kas dan bank per 31 Mei 2013 adalah Rp. 6.581.937.712,- yang terdiri dari: a. Kas Tunai b. Rekening Bank Jumlah
Rp. 1.094.609.871,Rp. 5.487.327.841,Rp. 6.581.937.712,-
Penjelasan: a. Kas tunai yang aktif adalah sebesar Rp. 223.326.203,- (atau 20,40%), sedangkan yang tidak aktif adalah sebesar Rp. 871.283.668,- (atau 79,60%). Kas yang tidak aktif disebabkan karena pada tanggal 22 Pebruari 2010 terjadi serah terima kas phisik sebesar Rp. 84.509.610, namun saldo kas menurut catatan kasir pada tanggal 22 Pebruari 2010 adalah sebesar Rp. 955.793.278,-, sehingga terdapat selisih sebesar Rp. 871.283.668,- dan sampai dengan akhir pemeriksaan belum ada penyelesaian (Sumber Hasil Audit Laporan Keuangan Kebun Binatang Surabaya per 31 Desember 2011 oleh Kantor Akuntan Publik Santoso & Rekan Nomor: 076/LAI-SR/2012 tanggal 16 Juli 2012). b. Rekening bank yang aktif adalah sebesar Rp. 819.194.482,- (di PT. Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur No. Rek. 0011234640) atau sebesar 14,93%, sedangkan yang tidak aktif adalah sebesar Rp. 4.668.133.359,- atau sebesar 85,07%. Saldo rekening bank yang tidak aktif tersebut ada sejak 31 Desember 2011(Sumber Hasil Audit Laporan Keuangan Kebun Binatang Surabaya per 31 Desember 2011 oleh Kantor Akuntan Publik Santoso & Rekan Nomor: 076/LAI-SR/2012 tanggal 16 Juli 2012). Atas saldo rekening bank yang tidak aktif tersebut tidak dapat dilakukan prosedur pemeriksaan oleh Kantor Akuntan Publik Santoso & Rekan pada 31 Desember 2011. Saldo rekening bank yang tidak aktif tersebut meliputi: (a) PT. Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Rp. 577.968.960,-* (b) PT. Mandiri (Persero) Tbk (PTFSS) Rp. 19.798.430,-** (c) PT. Bank Niaga Rp. 3.374.807,(d) PT. Bank Mayapada Rp. 2.771.847.582,-** (e) PT. Bank Mayapada Rp. 340.998.120,-** (f) PT. Mandiri (Persero) Tbk Rp. 911.478.852,-*** (g) PT. Bukopin – Deposito Rp. 15.000.000,-**** (h) PT. Bank Lippo Rp. 9.451.081,-**** (i) PT. Bank Bukopin Rp. 7.367.048,-**** (j) PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Rp. 6.161.372,-**** (k) PT. Bank Negara Indonesia 46 (Persero) Tbk Rp. 1.951.580,-****
(l) PT. Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur (m)PT. Bank Negara Indonesia 46 (Persero) Tbk (n) Citi Bank Jumlah
Rp. 1.396.837,-**** Rp. 923.118,-**** Rp. 425.572,-**** Rp. 4.668.133.359,-
Catatan: * Rekening bank di PT. Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur No. Rek 001122591 sebesar Rp. 577.968.960,- adalah atas nama Perkumpulan Taman Flora dan Satwa Surabaya (PTFSS) dan pembukaan rekening ini saat kepengurusan Bapak Basuki Rekso W. ** Rekening bank di PT. Mandiri (Persero) Tbk (PTFSS) No. Rek 1410004732269 sebesar Rp. 19.798.430,- adalah atas nama Perkumpulan Taman Flora dan Satwa Surabaya (PTFSS) dan pembukaan rekening ini saat kepengurusan Bapak Stany Subakir. Sedangkan rekening di PT. Bank Mayapada No. Rek 92910041007 sebesar Rp. 2.771.847.582,-, dan PT. Bank Mayapada No. Rek. 9290025923 sebesar Rp. 340.998.120,- dibuka saat kepengurusan Bapak Stany Subakir. *** Rekening bank di PT. Mandiri (Persero) Tbk No. Rek. 141000224310-3 sebesar Rp. 911.478.852,- dibuka saat kepengurusan Bapak drh. Komang. Akun ini terkait dengan perjanjian kerjasama antara PT. Mandiri (Persero) Tbk. No: 8.Hb.SGK/01/PKS-KBS/02 dan Perkumpulan Taman Flora dan Satwa Surabaya No. 1920/SPONSOR/X/2002 tanggal 11 Oktober 2002 tentang Pembangunan Gerbang Kebun Binatang Surabaya dengan kompensasinya. **** Rekening bank yang sudah lama dan sudah dilakukan konfirmasi oleh Kantor Akuntan Publik Santoso & Rekan, tetapi tidak ada jawaban. Simpulan: a. Dari saldo kas dan bank per 31 Mei 2013 sebesar Rp. 6.581.937.712,- yang secara aktif bisa digunakan untuk aktifitas operasional Kebun Binatang Surabaya adalah hanya sebesar Rp. 1.042.520.685,- (atau 15,84%) yang terdiri dari kas tunai sebesar Rp. Rp. 223.326.203,- dan rekening bank sebesar Rp. 819.194.482,-. Sedangkan saldo kas dan bank yang tidak aktif per 31 Mei 2013 adalah sebesar Rp. 5.539.417.027,- (atau 84,16%) yang terdiri dari kas tunai sebesar Rp. 871.283.668,- dan rekening bank sebesar Rp. 4.668.133.359,-. b. Saldo kas dan bank yang tidak aktif tersebut (sebesar Rp. 5.539.417.027,-) tidak bisa diyakini kebenarannya. Hal ini disebabkan saldo rekening bank yang tidak aktif tersebut tidak dapat dilakukan prosedur pemeriksaan oleh Kantor
Akuntan Publik Santoso & Rekan pada 31 Desember 2011 dan auditor independen tersebut tidak menyatakan pendapat (disclaimer of opinion) atas laporan keuangan KBS untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2011. Rekomendasi: Direksi dan Badan Pengawas KBS segera menyelesaikan saldo kas dan bank yang tidak aktif tersebut dengan pengurus dan/atau pengelola KBS yang lama (seperti Bapak Basuki Rekso W, Bapak Stany Subakir, dan Bapak drh. Komang). Penyelesaian saldo kas dan bank yang tidak aktif dengan pengurus dan/atau pengelola KBS yang lama tersebut bila memungkinkan dapat dimediasi oleh Pemerintah Kota Surabaya. Penyelesaian saldo kas dan bank yang tidak aktif tersebut dianggap penting karena melibatkan jumlah yang material (yaitu sebesar Rp. 5.539.417.027,-). Di samping itu, penyelesaian tersebut untuk memastikan status kepemilikan saldo kas dan bank yang tidak aktif tersebut. Hal ini dilakukan untuk memastikan berapa saldo kas dan bank yang benar dan yang menjadi milik KBS.
II.2. Piutang Lain lain Piutang Lain-lain setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu adalah sebesar Rp. 28.395.605,- dengan rincian sebagai berikut: a. Piutang yang aktif ............................................... Rp. 13.991.131,b. Piutang yang tidak aktif ...................................... Rp. 113.217.474,Jumlah Piutang Lain-lain ......................... Rp. 127.208.605,Penyisihan piutang ragu-ragu ........................... (Rp. 98.813.000,-) Piutang Lain-lain, bersih .................................... Rp. 28.395.605,Penjelasan: a. Piutang lain-lain yang aktif merupakan pengeluaran bon sementara. b. Piutang lain-lain yang tidak aktif, terdiri dari: (1) Piutang kepada CV. Singkawang Island Park sebesar Rp. 42.000.000,-. Piutang ini merupakan kompensasi pengiriman satwa yang seharusnya sebesar Rp. 132.000.000,-, tetapi telah diterima sebesar Rp. 90.000.000,sehingga ada kekurangan kompensasi sebesar Rp. 42.000.000,-. Kekurangan kompensasi ini terjadi sejak 31 Desember 2008. (2) Piutang tidak aktif – Lain-lain (berupa pinjaman yang diberikan dan bon sementara) sebesar Rp. 71.217.474,-, dengan rincian sebagai berikut:
No
Keterangan
Tanggal Bon Sementara
Jumlah (Rp)
1 Kekurangan kas
02-08-1996
4.450.000
2 Biaya test karyawan
30-04-2001
1.600.000
3 Pinjaman pribadi
22-10-2004
10.000.000
4 Biaya service mesin potong rumput
15-08-2006
347.500
Retribusi sampah untuk Desember 2006
09-01-2007
2.550.000
Kontes Reptil 2 September 2007
31-08-2007
10.000.000
7 Biaya pelatihan security
11-08-2008
1.000.000
8 Biaya pembangunan sangkar penangkaran di Candrawi
02-07-2009
30.000.000
9 Biaya pembelian batik untuk pengurus PTFSS
15-08-2009
1.000.000
03-12-2009
1.231.000
2008
9.038.974
5
6
10 Kekurangan setoran RSHP 11 Kekurangan setoran RSHP (Hasil temuan tahun 2008) Jumlah piutang lain-lain yang tidak aktif
71.217.474
Simpulan: Saldo piutang lain-lain (bruto) per 31 Mei 2013 adalah sebesar Rp. 127.208.605,-. Dari piutang lain-lain (bruto) sebesar Rp. 127.208.605,- tersebut, yang aktif hanya sebesar Rp. 13.991.131,- (atau 11%), sedangkan sisanya sebesar Rp. 113.217.474,- (atau 89%) merupakan piutang yang tidak aktif. Piutang lain-lain yang tidak aktif tersebut terdiri dari: (1) Piutang kepada CV. Singkawang Island Park (berupa kekurangan kompensasi pengiriman satwa) sebesar Rp. 42.000.000,- dan (2) Piutang lain-lain berupa pinjaman yang diberikan dan bon sementara) sebesar Rp. 71.217.474,-. KBS telah membentuk penyisihan piutang ragu-ragu per 31 Mei 2013 sebesar Rp. 98.813.000,-. Dengan demikian saldo piutang lain-lain (neto) per 31 Mei 2013 adalah
sebesar Rp. 28.395.605,- (yaitu piutang lain-lain bruto sebesar Rp. 127.208.605,setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu sebesar Rp. 98.813.000,-). Rekomendasi: Direksi dan Badan Pengawas KBS sebaiknya melakukan evaluasi tentang ketertagihan piutang lain-lain yang tidak aktif. Bila kemungkinan ketertagihan piutang lain-lain yang tidak aktif tersebut relatif kecil maka sebaiknya piutang lain-lain yang tidak aktif tersebut dihapus saja dari pembukuan dan dikompensasikan dengan penyisihan piutang raguragu.
II.3. Uang Muka Saldo uang muka per 31 Mei 2013 sebesar Rp. 131.951.400,- adalah saldo uang muka Pajak Penghasilan Pasal 25 Masa tahun 2013.
II.4. Aset Tetap Saldo aset tetap setelah dikurangi akumulasi penyusutan per 31 Mei 2013 adalah sebesar Rp. 153.096.480.881, dengan rincian sebagai berikut: a.
Biaya perolehan ................................... Rp. 158.526.362.080,-
b.
Akumulasi penyusutan ........................ (Rp.
c.
Nilai Buku Aset Tetap (a – b) .............. Rp. 153.096.480.880,-
5.429.881.200,-)
Daftar Rincian Biaya Perolehan dan Akumulasi Penyusutan Aset Tetap per 31 Mei 2013 disajikan berikut ini: No
Keterangan
Biaya Perolehan (Rp)
Akumulasi Penyusutan (Rp)
Nilai Buku (Rp)
A
Pemilikan Langsung
01
Tanah
02
Bangunan Gedung
2.087.620.240
1.504.737.159
582.883.081
03
Bangunan Sangkar
2.322.407.780
1.878.129.533
444.278.247
150.000.000.000
- 150.000.000.000
04
Bangunan RSH
650.000.000
162.500.000
487.500.000
05
Bangunan Children Zoo
250.000.000
50.000.000
200.000.000
06
Bangunan Kolam Renang
283.964.000
56.792.800
227.171.200
07
Kendaraan
489.604.027
237.126.684
252.477.343
08
Peralatan Medis
283.743.525
278.925.525
4.818.000
09
Peralatan Kantor
1.448.125.855
1.136.669.499
311.456.356
10
Peralatan Permainan
200.000.000
125.000.000
75.000.000
B
Aset dalam Pembangunan:
01
Proyek Penangkaran (Gondoruso – Lumajang)
510.896.653
-
510.896.653
Jumlah
158.526.362.080
5.429.881.200 153.096.480.880
Kebijakan Akuntansi: Tingkat materialitas perolehan aset tetap dan perbaikan atau pemeliharaan yang menambah umur ekonomis ditetapkan sebagai berikut: a. Biaya perolehan minimal Rp. 500.000,b. Beban perbaikan yang memenuhi syarat kapitalisasi minimal sebesar Rp. 1.000.000,-. Aset tetap kecuali tanah disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus sesuai dengan masa manfaat ekonomisnya, dengan rincian sebagai berikut: Jenis Aset Tetap
Tarif Penyusutan
Bangunan
5%
Kendaraan
12,5%
Inventaris
12,5% - 25%
Informasi Tambahan: 1. Kebun Binatang Surabaya telah menggunakan areal tanah seluas 30.500 m2 yang merupakan penyerahan dari Oost-Java Stoomtram melalui Pemerintah pada tahun 1921 secara cuma-Cuma. Pada perkembangan selanjutnya, sejak tahun 1990 perkumpulan telah melakukan pencatatan atas sisa tanah seluas 15 hektar (15.000m2) sebesar Rp. 30.000.000,- sedangkan tahun 1994 dilakukan pencatatan kembali menjadi Rp. 150.000.000.000,- dan disajikan dalam laporan keuangan (diakui sebagai aset tetap tanah) perkumpulan. Aset tetap berupa tanah yang tercatat sebesar Rp. 150.000.000.000,- tersebut bukti pendukungnya tidak secara lengkap tersedia dalam arsip Kebun Binatang Surabaya. Berdasarkan Sertifikat hak pakai No. 3 tanggal 17 September 2001 sesuai Surat Ukur tanggal 3 September 2001 No. 182/Darmo/2001 luas 97.860 m2 menunjukkan bahwa nama pemegang hak adalah atas nama Pemerintah Kota Surabaya yang berkedudukan di Surabaya (Sumber Hasil Audit Laporan Keuangan Kebun Binatang Surabaya per 31 Desember 2011 oleh Kantor Akuntan Publik Santoso & Rekan Nomor: 076/LAI-SR/2012 tanggal 16 Juli 2012). 2. Aset dalam penyelesaian berupa proyek pembangunan penangkaran satwa di Lumajang yang tercatat sebesar Rp. 510.896.653,- bukti pendukungnya tidak secara lengkap tersedia dalam arsip Kebun Binatang Surabaya dan secara phisik setelah dilakukan observasi sudah beralih fungsi (kegunaan) (Sumber Hasil Audit Laporan Keuangan Kebun Binatang Surabaya per 31 Desember 2011 oleh Kantor Akuntan Publik Santoso & Rekan Nomor: 076/LAI-SR/2012 tanggal 16 Juli 2012). 3. Sangkar Onta direnovasi dengan nilai sebesar Rp. 140.000.000,-. Renovasi tersebut tidak dicatat sebagai harga perolehan aset tetap, tetapi renovasi tersebut dibebankan sebagai beban perawatan sangkar. 4. Beberapa sangkar yang direnovasi melalui program Corporate Social Responsibility (CSR) dan pelaksanaan pekerjaannya langsung dilakukan oleh pemberi CSR (serta pihak KBS hanya menerima sangkar yang sudah direnovasi) adalah sebagai berikut: No
Nama Sangkar
Pemberi CSR
1
Sangkar Kanguru Tanah
PT. Petro Gas Jatim Utama
Nilai Renovasi Rp. (Sesuai Proposal) 83.844.750
2
Sangkar Kijang
Denic Photo (kompensasi dengan sewa lahan senilai Rp. 50.000.000,0)
54.271.690
3
Sangkar Rusa Tutul
Bank Jatim Cabang Utama
54.271.690
4
Sangkar Orang Utan
PD. Air Bersih Prop. Jatim
37.122.800
5
Sangkar Simpanse
BNI 46 Cabang Graha Pangeran
23.019.700
6
Sangkar Beruang Madu
PT. SIER
48.494.600 Jumlah
301.025.230
Jumlah renovasi sebesar Rp. 301.025.230,- tersebut belum dimasukkan sebagai aset tetap KBS per 31 Mei 2013. Rekomendasi: a. Pengelola KBS perlu melakukan inventarisasi phisik aset tetap dan melakukan penilaian kembali terhadap aset tetap tersebut. Penilaian kembali perlu dilakukan karena sebagian besar aset tetap (seperti tanah, bangunan, kendaraan, dan peralatan) bukti pendukungnya kurang lengkap. b. Aset dalam penyelesaian berupa proyek pembangunan penangkaran satwa di Lumajang yang tercatat sebesar Rp. 510.896.653,- perlu dievaluasi lagi dan sebaiknya dikeluarkan dari aset tetap karena sudah beralih fungsi (kegunaan). c. Sangkar yang direnovasi (baik sendiri maupun melalui CRS) sebesar Rp. 441.025.230,- (yaitu Rp. 140.000.000,- + Rp. 301.025.230,-) harus dimasukkan sebagai aset tetap. d. Dari hasil observasi fisik yang kami lakukan tanggal 8 Oktober 2013, ada beberapa hal yang perlu menjadi perhatian pengelola KBS, yaitu antara lain: (1) Beberapa bangunan perlu direnovasi, yaitu antara lain: gedung aula kondisi interiornya rusak parah, gedung karantina hewan atapnya ada yang rusak, dan sangkar burung sebelah barat kondisinya rusak. (2) Beberapa jalan penghubung dalam KBS perlu direnovasi.
Informasi Tambahan: a. Ada beberapa jenis pakan satwa (seperti rumput, pisang, dan pepaya) yang pengadaannya selama ini langsung diperoleh dari para petani. Dengan adanya perubahan bentuk hukum perusahaan dari yayasan atau perkumpulan menjadi Perusahaan Daerah maka telah terjadi perubahan standard operating procedures (SOP), yaitu semua jenis pengadaan barang harus diperoleh dari perusahaan yang berbadan hukum. Hal ini menimbulkan kesulitan tersendiri bagi pengelola KBS, karena tidak semua jenis pakan satwa mampu disediakan oleh perusahaan. Di samping itu, harga pakan dari petani ada kemungkinan lebih murah bila dibandingkan dengan yang disediakan oleh perusahaan. b. Untuk hal-hal yang bersifat darurat (misal ada satwa yang sakit) dan butuh pengobatan dengan segera, maka pengelola tidak bisa langsung membeli obat dari luar, tetapi harus melalui SOP yang sesuai dengan aturan yang ditetapkan oleh pemerintah. Catatan: Evaluasi atas Laporan Posisi Keuangan Kebun Binatang Surabaya (KBS) dilakukan untuk tanggal 31 Mei 2013 karena tanggal tersebut merupakan batas peralihan pengelolaan KBS dari Tim Pengelola Sementara PTFSS ke Direksi/Pengelola Perusahaan Daerah Taman Satwa (PDTS) Kebun Binatang Surabaya. Direksi PDTS Kebun Binatang Surabaya secara definitif mulai mengelola KBS terhitung sejak tanggal 16 Juni 2013.
Simpulan Akhir: a. Perusahaan Daerah Taman Satwa (PDTS) Kebun Binatang Surabaya perlu menyusun neraca awal selambat-lambatnya per 31 Desember 2013 setelah dilakukan penentuan saldo aset, kewajiban dan aset bersihnya secara wajar yang didukung oleh dokumen-dokumen pendukungnya yang sah, serta dilakukan penyelesaian terhadap saldo kas dan bank yang tidak aktif, penghapusan piutang yang tidak bisa ditagih, dan penilaian kembali terhadap aset tetapnya. b. Direksi PDTS Kebun Binatang Surabaya menyarankan penyusunan neraca awal KBS dilakukan per tanggal 16 Juni 2013. c. Neraca awal PDTS Kebun Binatang Surabaya yang telah disusun perlu dilakukan penilaian kembali oleh lembaga penilai yang bersertifikat.
d. Neraca awal PDTS Kebun Binatang Surabaya yang telah dinilai kembali perlu diaudit oleh Kantor Akuntan Publik. e. Perlu adanya penetapan status hukum kepemilikan bangunan, peralatan, inventaris, dan aset tetap lainnya (kecuali tanah) yang ada di KBS. Hal ini dilakukan dalam upaya untuk memastikan kepemilikan bangunan, peralatan, inventaris, dan aset tetap lainnya (kecuali tanah) yang ada di KBS. Sampai saat ini bangunan, peralatan, inventaris, dan aset tetap lainnya (kecuali tanah) yang ada di KBS adalah milik PTFSS KBS. f. Perlu dibuatkan peraturan tentang pengadaan barang dan jasa yang bersifat khusus.