Konsep Kolaborasi Modul Kerja Sama dan Kolaborasi Tim Kesehatan 2013-‐2014 26 February 2014
TIM • Sekumpulan individu – berinteraksi secara dinamis – saling tergantung dalam tugasnya – memiliki komitmen dan tanggung jawab kolekDf untuk mencapai suatu tujuan – seDap anggota memiliki peran spesifik – memiliki jangka waktu keanggotaan yang terbatas – melihat dan dilihat sebagai suatu satuan sosial yang utuh 26 February 2014
KOLABORASI • Proses interaksi dan hubungan antar profesi yang bekerja pada sebuah lingkungan kelompok à TEAMWORK • Teamwork: interaksi atau hubungan antar dua atau lebih profesi yang bekerja secara saling tergantung untuk mencapai suatu tujuan bersama – Tim – Kolaborasi 26 February 2014
KOMPONEN KOLABORASI Untuk tercapainya suatu teamwork yang efekDf, dibutuhkan: • Tujuan yang sama à prinsip SMART: – – – – –
• • • •
Specific (Spesifik) Measurable (Terukur) AOainable (RealisDs) Relevant (Relevan) Time Bound (Berjangka waktu)
Kepemimpinan efekDf Komunikasi efekDf Kohesi yang baik Saling menghormaD
26 February 2014
KOLABORASI TIM KESEHATAN • Pelayanan kesehatan kolaboraDf à dokter dan penyedia layanan lain menggunakan ketrampilan, pengetahuan dan kompetensi komplementernya dan bekerja sama untuk memberikan pelayanan kepada pasien berdasarkan kepercayaan, rasa hormat dan pemahaman tentang kemampuan dan pengetahuan satu sama lain 26 February 2014
MODEL KOLABORASI KESEHATAN Berdasarkan Spektrum
26 February 2014
MODEL KOLABORASI KESEHATAN Berdasarkan Dpe
26 February 2014
PRINSIP KOLABORASI KESEHATAN • Pelayanan yang berpusat pada pasien (pa+ent-‐ centered care) • Terdapat hubungan dokter-‐pasien yang baik (recogni+on of pa+ent-‐physician rela+onship) • Terdapat pemimpin yang efekDf (physician as the clinical leader) • Terdapat rasa saling menghormaD (mutual respect and trust) • Terdapat komunikasi yang efekDf (clear communica+on) • Terdapat kejelasan peran dan lingkup pelayanan kesehatan (clarifica+on of roles and scopes of prac+ce) 26 February 2014
PRINSIP KOLABORASI KESEHATAN • Terdapat kejelasan tanggung jawab (clarifica+on of accountability and responsibility) • Terdapat perlindungan kesalahan untuk seluruh anggota Dm (liability protec+on for all members of the team) • Terdapat SDM & fasilitas yang memadai (sufficient human resources and infrastructure) • Terdapat pendanaan & pengaturan pembayaran yang memadai (sufficient funding and payment arrangements) • Terdapat sistem edukasi yang baik (suppor+ve educa+on system) • Terdapat peneliDan dan evaluasi (research and evalua+on)
26 February 2014
TUJUAN KOLABORASI KESEHATAN
PATIENT SAFETY 26 February 2014
Pa@ent Safety Sistem Pelayanan Kesehatan yg Kompleks
Melibatkan banyak penyedia layanan kesehatan
PenDng untuk memfasilitasi informasi yang tepat waktu dan lengkap dan dipahami secara sama oleh semua profesional kesehatan.
Keberhasilan perawatan pasien tergantung pada berbagai faktor(bukan hanya dari kompetensi individu)
Pa@ent Safety
26 February 2014
MANFAAT KOLABORASI KESEHATAN
26 February 2014
KOLABORASI KESEHATAN YANG EFEKTIF
26 February 2014
KOLABORASI KESEHATAN YANG EFEKTIF
26 February 2014
PROSES PEMBENTUKAN TIM • • • •
Forming Storming Norming Performing
26 February 2014
MEMPERTAHANKAN EFEKTIVITAS KOLABORASI KESEHATAN Pemeliharaan fokus bersama Penilaian ulang tujuan Dm/proyek secara ruDn Komunikasi ruDn yang berlangsung teru-‐menerus Pemecahan kesulitan atau konflik bila muncul Pertemuan ruDn di mana semua anggota terlibat Pengakuan akan kontribusi semua anggota Dm Pengakuan akan dampak dari kedatangan dan kepergian seorang anggota Dm • Orientasi anggota Dm baru yang baik • Kesempatan untuk anggota Dm bertemu secara sosial • • • • • • •
26 February 2014
SISTEM PELAYANAN KESEHATAN INDONESIA INPUTS
PROSES
OUTPUT
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
SDM
OBAT/ PERBEKALAN
UPAYA KESEHATAN
DANA MANAJEMEN KESEHATAN
Tujuan
Subsistem Upaya Kesehatan Tatanan yang menghimpun berbagai upaya kesehatan masyarakat (UKM) dan upaya kesehatan perorangan (UKP) secara terpadu dan saling mendukung guna menjamin tercapainya derajat kesehatan yang seDnggi-‐Dngginya
26 February 2014
Subsistem Upaya Kesehatan
26 February 2014
Subsistem Upaya Kesehatan • Pelayanan kesehatan Dngkat primer (misalnya puskesmas) yang melayani masyarakat pada suatu wilayah, biasanya beberapa desa/ kelurahan. Sebuah fasilitas pelayanan kesehatan Dngkat primer melakukan promosi, perlindungan, pencegahan kesehatan, Dndakan diagnosDk sederhana, kegiatan kuraDf dan rehabilitaDf bagi pasien rawat jalan, biasanya Ddak memiliki tempat Ddur selain yang dibutuhkan untuk keadaan darurat dan perawatan bersalin. 26 February 2014
Subsistem Upaya Kesehatan • Pelayanan kesehatan rujukan Dngkat pertama, biasanya rumah sakit kabupaten yang merupakan fasilitas rujukan yang menyediakan perawatan medis 24 jam. • Pelayanan kesehatan rujukan Dngkat sekunder, rumah sakit yang lebih canggih (mungkin rumah sakit propinsi), menyediakan perawatan mulD-‐spesialis. • Pelayanan kesehatan rujukan Dngkat akhir, rumah sakit yang paling canggih terletak di ibukota nasional atau propinsi atau kota besar lainnya, biasanya berupa rumah sakit pendidikan, menyediakan perawatan medis Dngkat terDnggi yang tersedia di suatu negara atau wilayah, menyediakan pelayanan kesehatan sub-‐spesialisDk.
26 February 2014
Kolaborasi di Pelayanan Kesehatan Tingkat Primer • Perawatan reproduksi primer (pre-‐natal, kebidanan, perawatan post-‐natal dan bayi baru lahir) • Perawatan kesehatan jiwa primer • Perawatan paliaDf primer • Fasilitas dukungan perawatan di rumah • Edukasi pasien • Program manajemen penyakit kronis -‐ diabetes, penyakit kardiovaskular, obesitas, arthriDs, asma, depresi • Promosi kesehatan dan pencegahan penyakit • Kesehatan ibu dan anak • Kesehatan dan keselamatan kerja • Perawatan orang lanjut usia yang rentan • Perawatan ketergantungan obat • Pelayanan rehabilitasi fisik
26 February 2014
DAFTAR RUJUKAN • World Health OrganizaDon. PaDent safety curriculum guide for medical schools: topic 1: what is paDent safety?. 2009. • Canadian Health Services Research FoundaDon. Teamwork in healthcare: promoDng effecDve teamwork in healthcare in Canada. 2006. • World Health OrganizaDon. PaDent safety curriculum guide for medical schools: topic 4: being an effecDve team player. 2009. • Mickan S, Rodger S. CharacterisDcs of effecDve teams: a literature review. Australian Health Review, 23(3), 201 – 208, 2000. • West, M. Reflexivity, revoluDon, and innovaDon in work teams. In: Beyerlein MM, Johnson DA, Beyerlein ST (eds.). Advances in interdisciplinary studies of work teams (Vol. 5, pp. 1 – 9). Stamford, ConnecDcut: JAI Press. 2000. • Royal College of Nursing. Developing and sustaining effecDve teams. 2009. 26 February 2014
DAFTAR RUJUKAN • Canadian Medical AssociaDon. Pugng paDents first®: paDent-‐ centered collaboraDve care, a discussion paper. 2007. • Agency for Healthcare Research and Quality. Team STEPPS pocket guide: strategies and tools to enhance performance and paDent safety. 2008. • University of Manitoba. Interprofessional PracDce EducaDon in Clinical Segngs: Immersion Learning AcDviDes. 2011. • Sargeant j, Loney e, Murphy g. EffecDve interprofessional teams: “contact is not enough” to build a team. Journal of ConDnuing EducaDon in the Health Professions, 28(4):228–234, 2008. • World Health OrganizaDon. WHO levels of health services: definiDons. • Family Health Teams. Guide to CollaboraDve Team PracDce. 2005.
26 February 2014
DAFTAR RUJUKAN • Peraturan Presiden Republik Indonesia nomor 72 tahun 2012 tentang Sistem Kesehatan Nasional. • Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor 374/MENKES/SK/V/2009 tentang Sistem Kesehatan Nasional. • Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor 6 tahun 2013 tentang Kriteria Fasilitas Pelayanan Kesehatan Terpencil, Sangat Terpencil, dan Fasilitas Pelayanan Kesehatan yang Ddak DiminaD. 26 February 2014
TERIMA KASIH
26 February 2014