PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KONSEP DIRI PADA ANGGOTA MAPASADHA (Mahasiswa Pecinta Alam Universitas Sanata Dharma)
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperleh Gelar Sarjana Psikologi Program Studi Psikologi
Oleh : Lasro Bonaventura Situmorang Nim : 019114166
PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2009 i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
There is a pleasure in the pathless woods there is a rapture on the lonely shore; There is society, where none intrudes, By the deep blue sea and music in it's roar; I love not man the less, but nature more... (Lord Byron)
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Dan saat engkau menginginkan sesuatu, seluruh jagat raya bersatu padu membantumu meraihnya… (Paulo Coelho, the Alchemist)
AKU TAHU SEMUA SUDAH TERLAMBAT. TETAPI INI PERLU DILAKUKAN : SEKARANG SEBELUM AKU BERANGKAT UNTUK MENYANYI ATAU UNTUK MATI : SEKARANG KU MULAI!!! (Pablo Neruda, Nyanyian Revolusi) v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Karya yang terlambat dan ‘tak seberapa’ ini, Aku persembahkan untuk : (Alm) Mama Heddy Henrika Br. Simarmata. I LOVE YOU MOM… See you when I see you…
I wrote this novel just for mom… for all the mommy things she’s done, for all the time she showed me wrong, for all the time she sang God’s song… And I said : Thank you mom… Hello Mom… Thank you Mom… Hi Mom… (Placebo) Ayahanda T. Situmorang yang telah memberikan banyak pelajaran berharga dalam hidup ini. Buat Bapa yang telah memberikan sebuah kepercayaan dan mengajariku bagaimana menggunakan kepercayaan itu dengan baik. Maaf atas keterlambatan ini Bapa. Abang Marulak Situmorang dan Kak Dhani. Terimakasih atas segala perhatian, motivasi, kasih sayang, pelajaran dan dukungan moral dan materi yang telah abang dan kakak berikan, terimalah ini sebagai permintaan maaf-ku. Maaf atas keterlambatan ini. Kak Marni, Bang Ambit dan Kak Anita, Kak Murni dan Lae Siboro, Kak Betty dan Lae Siahaan, Kak Darma, Kak Santi, dan My Little Bro ‘Andra’. Tak ada yang bisa saya ucapkan selain beribu-ribu terimakasih. Suatu saat aku pasti akan membalasnya. Buat Joshua, Endah, Jonathan, Grace, Siska, Elise dan Amanda. I love you all… vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRAK KONSEP DIRI PADA ANGGOTA MAPASADHA (Mahasiswa Pecinta Alam Universitas Sanata Dharma) Lasro Bonaventura Situmorang Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tentang konsep diri pada anggota Mapasadha. Menurut Fitts, konsep diri sebagai kesadaran Individu tentang citra dirinya. Konsep diri terdiri dari beberapa dimensi yang saling berhubungan satu sama lainnya, yaitu : Identitas diri, kepuasan, tingkah laku, diri fisik, diri pribadi, diri keluarga dan diri sosial. Subjek penelitian ini adalah anggota Mapasadha yang tinggal di Yogyakarta, berusia 20-30 tahun. Sampel yang digunakan yaitu dengan teknik purposive sampling. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 54 subjek. Metode yang digunakan dalam pengumpulan data yaitu dengan menggunakan skala konsep diri yang disusun oleh peneliti sendiri yang telah diujicobakan terlebih dahulu sehingga validitas dan reliabilitas data dapat dipertanggungjawabkan. Daya diskriminasi dalam penelitian ini menggunakan rix > 0, 300 dan koefisien reliabilitas skala konsep diri sebesar 0,895. Teknik analisis deskriptif digunakan untuk menggambarkan konsep diri pada anggota Mapasadha yaitu berupa statistik deskriptif persentase. Pada aspek konsep diri, aspek konsep diri tentang identitas diri memiliki mean tertinggi (19.8), pada urutan ke dua yaitu aspek kepuasan (19) dan pada urutan ketiga yaitu aspek tingkah laku (18.9). Pada urutan ke empat adalah aspek diri sosial (18.7) dan diikuti aspek diri keluarga (18.42). Pada urutan ke enam dan ke tujuh, aspek diri fisik dan dan diri pribadi memiliki mean yang sama yaitu sebesar 18, 09. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara umum Anggota Mapasadha memiliki konsep diri yang positif, hasil penelitian membuktikan bahwa mean empirik (131.092) lebih besar daripada mean teoritik (105).
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRACT The Self Concept of Mapasadha Members Lasro Bonaventura Situmorang Faculty of Psychology Sanata Dharma University Yogyakarta This research aim to learn about self concept of Mapasadha members. According to Fitts, self concept is an individual awareness of their self image. Self concept is consist of several dimensions that related each other, those are: self identity, satisfaction, behavior, self physical, self personal, self family and self social. The subject of this research is member of Mapasadha who live in Yogyakarta, with 20 to 30 years old range of age. The sampling technique being used is purposive sampling, and the total of the sample for this research are 54 people. This research is mainly use self concept scale method which has been arrange and tested by the researcher so that the data result is reliable. The indicators for discrimination level in this research used rix > 0.300 and reliability coefficient of self concept scale is 0.895. Descriptive analysis technique is used to show the self concept of Mapasadha members in the form of descriptive statistic percentage In the self concept, the self identity aspect reach the highest value of mean at 19,8. Second position is the satisfaction at 19. Then third position is the self behavior at 18,9. Forth position is the self social at 18,7, followed by the self family at 18,42. In the sixth and seventh position, the aspect of self physical and self personal have the same mean at the point of 18,09. The research results indicated that, in general, the member of Mapasadha have a positive self concept. The result show that the empiric mean reaches (131,092) which is higher than theoretical mean (105).
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KATA PENGANTAR
Sebuah rasa syukur dan terimakasih yang tak terhingga saya haturkan kepada Sang Keberadaan dan Kehidupan itu sendiri, atas segala anugerah dan pemberianNya, atas semua ”pelajaran” tentang hidup ini. Atas semua pelajaran dan bimbinganNya, akhirinya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul “KONSEP DIRI PADA ANGGOTA MAPASADHA”, sebagai salah satu syarat dalam rangka menyelesaikan studi di Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma. Skripsi ini tak akan bisa terwujud tanpa kehadiran dan dukungan orang-orang yang telah membantu penulis meraihnya. Maka pada kesempatan ini, ijinkanlah penulis menghaturkan terimakasih yang tak terhingga kepada : 1. Bapak P. Eddy Suhartanto, S. Psi., M. si. selaku Dekan Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma dan dosen penguji. Terimakasih banyak untuk motivasi dan masukan untuk revisinya. 2. Bu Sylvia Carolina Maria Yuniati Murtisari. S. Psi., M.Si. selaku Kaprodi Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma dan dosen penguji. Terimakasih untuk semua motivasi dan dukungan yang Ibu berikan. Semoga lekas sembuh ya Bu... 3. Bapak Drs. H. Wahyudi, M. si. yang telah meluangkan waktu dan pikiran dan membimbing skripsi ini. Terimakasih banyak Pak.
xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4. Segenap dosen di Fakultas Psikologi yang sudah mau berbagi pengetahuan. Terimakasih juga untuk Pak Gie, Mas Gandung dan Mbak Nanik, Mas Muji dan Mas Doni. 5. Thanks for nothing… hehehe…Tris, Dimas, Ahok, Roy, leo ‘Shadu’… Dia adalah sahabatku, bahkan lebih…Sekarang kita setara!!! 6. Kaeksi Yuliatriastuti dan keluarga besar. Mathur nuwun sanget… Thanks buat Eksi, terimakasih atas dukungannya di saat aku jatuh, thanks untuk masamasa yang indah... (...in good & bad times...) 7. Bapatua dan Mak Tua Si ringo-ringo… Mauliate Godang Pak Tua, Mauliate Godang Mak Tua… Seandainya bisa membalas. Semoga!!! 8. Punguan Pomparan Situmorang Si Pitu Ama Djogjakarta & Naposo Situmorang. 9. Bapatua dan Tante Tarutung dan keluarga besar, Keluarga besar Ibu pondok kelapa, Bu Le Teti dan keluarga besar, Bu Le Bedingin dan keluarga besar, Bu Le Nanik dan Dona. 10. Keluarga Incest : Ijo, Oi, Uyi, Aco sendiri dan Bibi Nopi… Keluarga kere, jorok, tapi musisi lho 11. teman-teman psikologi angkatan ’01 : Nino, Awan, Yofi, Mbut (kapan aku nduwe keponakan? he), Tiwi (thanks buat masukannya) dan teman-teman yang masih dalam perjuangan : Angga, Dion, Silva, Jelly, Rini Tante, Aan, Sius, Jaja, Aris. You’ll never walk alone...
xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12. Vembry, Rani, Tista, dan Rika ‘01… thanks atas persahabatannya di awal semester… 13. Maria Retno Dwi Jayanti. Don’t come and go like you do… Yeah I need to know all about you… 14. Lim… yang udah ngajarin SPSS. Thanks a lot bro… 15. Aprilia Ariani… Thanks buat Abstract-nya, sharing, masukan, dll… kill ‘em all and njuk rabi… kwkwkwk… 16. INDONESIA JAYA!!! 17. DJOGJAKARTA!!! “Aku mencintaimu Djogjakarta, sebagaimana aku mencintai perjuangan hidup” 18. MAPASADHA… Dan selamanya jaya!!! 19. Bapak Anand Krishna dan teman-teman di Anand Khrisna Center (AKC) Jogjakarta… Be joyful and share your joy with others… 20. Ibu Joan, Mba Petra dan semua teman-teman di Sanggar Anak Cakrawala… Thanks buat kesempatannya… buat Feni (Lempung), thanks buat singgungan dan ejekannya yang membuat semangat penulis terpacu kembali. 21. Carissa Sudjono… 5 days such a fairytale… yesterday was yesterday, Isn’t it right??? Hahaha … Let’s moving forward!!! 22. Gita Rimba Angelina Nico Kelip. Inget Ta... udah UP (Usia Panik) hehehe... Semoga cepat lulus 23. Bejer & Menusz... Wes tobat po jer? 24. Wida & Lilo. Thanks buat bantuan dan masukannya…
xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25. Anak-anak Budhaya… Robby (Thanks a lot bro…), Martin, Yo, Dedi Tamara. 26. Cah-cah Pondok… Thanks a lot buat semuanya, sebuah persahabatan dan kekeluargaan sejati!!! 27. Mbah Wungkal. Nuwun yo mbah atas ajakannya bertualang… 28. Mas Blorok (Saru tenan koe mas…), Sober (Si Bos), Pak Ndut (Saiki dadi pak kuru), hehehe… makasih pak atas segala kesempatan yang diberikan. Kapan OUT BOND meneh? He. 29. Gamet “smile or death” dan Galih “work hard… drink hard…” dumb and dumber… (Galih dan Rama) kwkwkwk… 30. Ngebi dan Congor… bali jauh dab… tapi koe wes nang bali… kwkwkwk, ngko tak susul… tenan po? Btw kapan nikah??? kwkwkwkw 31. Komboe & Vina… Mari berkarya Mboe… 32. Tomblok & Tessa. Urik tenan koe Mblok… Thanks a lot bro!!! 33. Plethot & Olive. Wani ora? Hehehe… 34. Benjoe & Adish… kapan nikah??? Sabar njoe, Hongkong jauh dab, kkwkwkwkwkw 35. ‘GA’ Gending Angkrem… kwkwkwkw 36. Pak Min ‘Menthok’, Pak Lencung, Mas Ledheng dan kos paingan atas… 37. (Alm) Ucup ‘Tilik’… I Hardly know ya!!! Selamat jalan kawan… 38. Tholo (kapan nyusul bro?), Sikil, Eno, Gembes… dan kos BBTnya 39. Pak Uwi Sianturi dan Kakak Lung, padahal satu nama… kwkwkwkw 40. Agung, Burit, Bono, Cacat ‘Bad Attitude’ … Mari berkarya bro!!!
xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41. Mas Markus, Mas Eka, Mas Soel, Mas lakang, Mas Domble & Mbak Sruput, Pak koci, Mas Njendel, Mas Cawu, Bribil, Ngomple, Pecek, Belek, Sengkleh, Bange, Tubruk, Tumbung, Sempal, Trondol, Mbelek, Taji, Kuthuk, Tisil, Jember, Cucuk, Kepek, Mlanjer & Mrenges, Bribil, Ableh, Kabau, Kumprung, Jenggot, Ucrit, Dawung, Polo, Palkon, Su’uk, Cah-cah Tikus… Tempus (Autis), Cangus, Moci, Tiset, Muntu…Kobo ‘My Man’ & Bondes, Vembry, Tejo & Cethul, Danang, Domex, Sapi & Mbek… dan seluruh Mapasadha di seluruh dunia… Ada Seribu Matahari Bersinar… 42. Semua puncak-puncak keabadian-Nya, wounded knees, Sunset & Sunrise, semua hutan dan lembah, edelweis-edelweis, embun, hujan, badai dan batu cadasnya!!! (The freedom and simply beauty is just too good to pass up…) 43. Dropkick Murphys, Ramones, NOFX, Elvis Costello, Joan Baez , Tori Amos, etc (…and I like my music like I like my life…) 44. Semua pihak dan hal-hal yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah banyak membantu penulis. Thanks for all… Kiranya Sang Keberadaan dan Kehidupan itu sendiri bermurah hati dan akan membalas berlipat ganda atas kehadiran dan setiap dukungan kepada penulis. Mari berkarya dengan ketulusan dan kesungguhan. Untuk INDONESIA JAYA!!!
Yogyakarta,
Agustus 2009
Penulis
xv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL .......................................................................................
i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ...............................................
ii
HALAMAN PENGESAHAN..........................................................................
iii
HALAMAN MOTTO......................................................................................
iv
HALAMAN PERSEMBAHAN.......................................................................
vi
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ...........................................................
vii
ABSTRAK ......................................................................................................
viii
ABSTRACT ....................................................................................................
ix
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH.................. x KATA PENGANTAR .....................................................................................
xi
DAFTAR ISI...................................................................................................
xvi
DAFTAR TABEL ...........................................................................................
xviii
BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang penelitian.....................................................................
1
B. Rumusan Masalah ................................................................................
8
C. Tujuan Penelitian .................................................................................
8
D. Manfaat Penelitian ...............................................................................
8
BAB II. KAJIAN PUSTAKA A. Konsep Diri..........................................................................................
10
1. Pengertian Konsep Diri.............................................................
10
2. Peran Konsep Diri pada Pembentukan Perilaku ........................
12
3. Sumber-sumber Konsep Diri ....................................................
13
4. Isi dan Aspek Konsep Diri........................................................
15
5. Kriteria Konsep Diri Positif dan Kriteria Konsep Diri Negatif ..
18
B. Mapasadha ...........................................................................................
19
1. Mapala .....................................................................................
19
2. Sejarah Berdirinya Mapasadha..................................................
20
3. Perkembangan Mapasadha hingga Tahun Terakhir ...................
21
xvi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
C. Peran Konsep Diri pada Pembentukaan Perilaku Anggota Mapasadha..
24
BAB III. METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian ....................................................................................
32
B. Identifikasi Variabel Penelitian ............................................................
32
C. Definisi Operasional.............................................................................
32
D. Subjek Penelitian .................................................................................
33
E. Metode Pengumpulan Data ..................................................................
35
F. Uji Validitas, Seleksi Item dan Reliabilitas...........................................
37
1. Uji Validitas .............................................................................
37
2. Seleksi Item..............................................................................
38
3. Uji Reliabilitas..........................................................................
40
G. Metode Analisis Data ...........................................................................
41
BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Orientasi Kancah..................................................................................
44
B. Pelaksanaan Penelitian .........................................................................
44
C. Hasil Penelitian ....................................................................................
45
1. Uji Normalitas..........................................................................
45
2. Deskriptif Data Penelitian.........................................................
46
3. Kategorisasi Konsep Diri pada Anggota Mapasadha.................
48
4. Data pada Setiap Aspek Konsep Diri ........................................
48
D. Pembahasan .........................................................................................
50
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan..........................................................................................
54
B. Saran....................................................................................................
54
C. Keterbatasan Penelitian ........................................................................
55
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................
56
LAMPIRAN....................................................................................................
58
xvii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR TABEL Tabel 1. Nilai / Skor Berdasarkan Kategori Jawaban........................................
36
Tabel 2. Blue Print Skala Konsep Diri .............................................................
37
Tabel 3. Blue Print Skala Konsep Diri Setelah Try-Out....................................
39
Tabel 4. Norma kategori jenjang......................................................................
41
Tabel 5. Kategori Skala ...................................................................................
43
Tabel 6. Deskripsi Keanggotaan Subjek .............................................................
44
Tabel 7. Uji Normalitas ...................................................................................
46
Tabel 8. Deskripsi Data Penelitian ...................................................................
47
Tabel 9. Kategori Skor Total Subjek ................................................................
48
Tabel 10. Deskripsi Data Tiap Aspek Konsep Diri...........................................
49
xviii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Mapala atau
Mahasiswa
Pecinta Alam
adalah
organisasi
yang
beranggotakan para mahasiswa yang mempunyai kesamaan minat, kepedulian dan kecintaan dengan alam sekitar dan lingkungan hidup (www.id.wikipedia.org). Hampir setiap perguruan tinggi / universitas di Indonesia memiliki Mapala. Universitas Sanata Dharma (USD) sebagai salah satu universitas yang berada di Yogyakarta memiliki sebuah Mapala. Mapala Universitas Sanata Dharma bernama Mapasadha. Mapasadha (Mahasiswa Pecinta Alam Universitas Sanata Dharma) adalah organisasi dalam bidang kepecintaalaman yang ada di Universitas Sanata Dharma. Sebagai organisasi, Mapasadha termasuk dalam UKM (Unit Kegiatan Mahasiswa) yang ada di USD. UKM sendiri adalah wadah aktivitas kemahasiswaan untuk mengembangkan minat, bakat dan keahlian tertentu. Minat yang yang dikembangkan di Mapasadha adalah seperti pengembangan kemampuan berorganisasi, kemampuan dalam membaca peta dan navigasi darat di hutan dan gunung, pemahaman mengenai panjat tebing dan penelusuran gua. Beberapa UKM lain yang ada di USD antara lain UKM KSR (Korps Suka Rela), UKM Kerohanian, UKM Natas, UKM PSM (Paduan Suara Mahasiwa) UKM KOPMA (Koperasi Mahasiswa).
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
Menurut Stan Kossen (dalam Udai Pareek, 1985) organisasi merupakan suatu kelompok individu yang terbentuk oleh kegiatan-kegiatan spesialisasi dan tingkat wewenang guna mencapai secara efektif tujuan-tujuan dan sasaran-sasaran khusus. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa organisasi adalah sekumpulan orang-orang yang bekerja sama untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Anggota Mapasadha adalah mahasiswa yang berasal dari berbagai jurusan dan berbagai macam daerah yang ada di Indonesia, mulai dari daerah yang berasal dari Sumatera, Jawa, bali, Kalimantan, Sulawesi dan Papua. Latar belakangnya pun berbeda-beda mulai dari latar belakang budaya, keluarga, pengalaman hidup dan lingkungan tempat tinggal. Dalam berorganisasi setiap anggota memiliki kebutuhan masing-masing dan kebutuhan ini yang menjadikan alasan dan motivasi mereka menjadi anggota Mapasadha. Kebutuhan seperti aktualisasi diri dapat diperoleh melalui kegiatan-kegiatan dalam organisasi, naik gunung, panjat tebing dan pelusuran gua. Kebutuhan akan rasa aman dan cinta kasih dapat dipenuhi setelah anggota tersebut menjadi anggota dengan adanya keakraban yang terjalin. Melalui peran atau jabatannya individu dapat memenuhi kebutuhannya tersebut dalam organisasi. Setiap anggota dan organisasi akan bersatu padu dalam mencapai kebutuhan anggotanya dan tujuan-tujuan organisasi. Atas dasar berbagai macam kebutuhan dan minat, Mapasadha sebagai organisasi kepecintaalaman memiliki kegiatan-kegiatan berupa pendakian gunung (mountaineering), pemanjatan (climbing), penelusuran gua (caving), arung jeram (rafting). Selain kegiatan di alam bebas Mapasadha juga melakukan kegiatan lain
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
berupa kegiatan-kegian sosial berupa bakti sosial, donor darah, workshop, bersih gunung, penanaman bibit pohon, kegiatan seni dan budaya. Akhir-akhir ini di mana degradasi lingkungan dirasa semakin parah, maka peran mapala sangat penting untuk membantu melestarikan lingkungan (www.id.wikipedia.org). Mapasadha sebagai organisasi kepecintaalaman sudah seharusnya lebih peka terhadap isu-isu lingkungan hidup yang berkembang belakangan ini seperti perubahan iklim dan pemanasan global dan lebih menitikberatkan pada kegiatan-kegiatan yang bersifat mencintai alam. Langkahlangkah konkrit pun telah direncanakan dan dilaksanakan seperti pengadaan workshop pengolahan sampah dan penanaman bibit pohon. Interaksi sosial di Mapasadha hampir sama dengan interaksi dalam masyarakat pada umumnya. Kegiatan sehari-hari dalam kehidupan berorganisasi seperti rapat anggota, pelaksanaan kegiatan, evaluasi setelah kegiatan, keberhasilan studi, menyelesaikan suatu tugas-tugas maupun berkegitan di alam bebas seperti pendakian gunung, panjat tebing, penelusuran gua, tentu ada dinamika yang terjadi seperti keakraban, konflik, konformitas, kebutuhan akan cinta kasih. Dalam interaksi sosial tersebut, setiap anggota berinteraksi dengan konsep diri masing-masing maksudnya adalah perilaku masing-masing individu merupakan perwujudan dari konsep dirinya. Setiap individu tentu berbeda antara yang satu dengan yang lain, begitu juga dengan konsep dirinya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
Menurut Burns (1993) ada beberapa sumber yang memiliki fungsi penting dalam pembentukan konsep diri individu, yaitu : citra diri, bahasa, umpan balik dari orang lain dan identifikasi diri. Citra diri memiliki fungsi penting dalam pembentukan konsep diri individu, citra diri dapat diartikan bagaimana seseorang mempersepsikan dan mengevaluasikan tubuh dan bagian-bagiannya. Bagaimana setiap anggota memandang dan mengevaluasi diri sendiri dan dari evaluasi tersebut anggota dapat mengetahui gambaran lengkap terhadap dirinya. Bahasa merupakan alat komunikasi verbal maupun non verbal yang membentuk individu untuk mendefinisikan dirinya dan mencerminkan tentang apa yang dipikirkan individu pada orang lain. Bahasa juga hal yang penting dalam penyampaian pendapat dan berinteraksi dengan orang lain. Umpan balik yang diberikan orang lain (masyarakat, keluarga atau teman dekat) memiliki peranan penting dalam pembentukan konsep diri. Clooney ( dalam Burns, 1993) menguraikan sebuah teori looking glass self yang intinya individu mempersepsikan dirinya sesuai dengan apa yang dipersepsikan orang lain terhadap dirinya. Hasil penilaian orang lain terhadap individu memiliki pengaruh baik secara positif maupun negatif bagi terbentuknya konsep diri, misalnya beberapa opini yang berkembang dalam masyarakat tentang mapala ada yang terkesan negatif. Timbulnya kesan negatif ini karena penampilan mapala itu berpakaian lusuh, kuliah lama, suka mabuk-mabukan , berambut gondrong, dekil, jorok, anti kemapanan, (meskipun tidak semua pecinta alam tidak berpenampilan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
demikian). Kuliah lama bisa disebabkan karena banyaknya waktu yang dihabiskan di alam bebas, konsep diri akan mempengaruhi individu tersebut dalam membagi waktu secara efisien antara kehidupan di alam bebas, organisasi dan kuliah. Kegiatannya pun seperti naik gunung, dan kegiatan lain di alam bebas sering dianggap sebagai kegiatan yang mubazir, buang-buang waktu, uang, tenaga, dan dianggap menantang maut. Ada pula anggapan bahwa "pecinta alam seringkali tidak benar-benar mencintai alam", apakah pecinta alam itu termasuk orang yang suka naik gunung? penelusur gua? arung jeram? bagi saya tukang sapu jalanan juga pecinta alam, juga siapapun yang mencintai lingkungan sekitarnya, keluarganya, dirinya adalah pecinta alam (www.astacala.org). Sedangkan penilaian yang positif seperti adanya kegiatan mapala dalam penanaman bibit pohon, penelitian, konservasi alam, kegiatan sosial, seni dan budaya, pengadaan workshop tentang lingkungan dan pengolahan sampah serta adanya kegiatan SAR akan menambah hal positif dalam setiap diri anggota sehingga mampu membuat kegiatan-kegiatan yang lebih berguna bagi masyarakat. Menurut Burns (1993) evaluasi yang diberikan orang lain memiliki peranan penting dalam pembentukan konsep diri, umpan balik dari masyarakat akan mempengaruhi konsep diri pada individu. Satu lagi yang mempunyai fungsi penting dalam pembentukan konsep diri adalah Identifikasi diri, identifikasi diri dibentuk mulai dari masa kanak-kanak, hal ini berkaitan erat dengan umpan balik yang diberikan orang lain terhadap diri
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
individu. Sikap penerimaan dari anggota lain akan membentuk perasaan positif pada diri anggota sedangkan penolakan akan membentuk perasaan negatif. Menurut Kamus Lengkap Psikologi konsep diri adalah evaluasi individu mengenai diri sendiri ; penilaian atau penaksiran mengenai diri sendiri oleh individu bersangkutan (Kamus Lengkap Psikologi, J.P Chaplin). Sedangkan menurut Gunarsa dan Gunarsa (dalam Apollo, 2007), konsep diri adalah sikap atau pandangan seseorang mengenai dirinya sendiri. Dapat ditarik sebuah kesimpulan bahwa cara individu memandang dirinya akan mempengaruhi afeksi, emosi dan kognisi. Perasaan individu bahwa ia memiliki kemampuan atau tidak akan berakibat baik atau tidak pula hasil yang diperolehnya karena keberhasilan tergantung dari cara individu memandang kualitas kemampuan yang dimilikinya. Pentingnya konsep diri dalam berinteraksi dan berorganisasi di Mapasadha akan menentukan pula kualitas interaksi dan tujuan-tujuan yang akan dicapai oleh organisasi. Individu yang mempunyai konsep diri positif akan terlihat lebih optimis, penuh percaya diri dan selalu bersikap positif terhadap segala sesuatu, juga terhadap kegagalan yang dialaminya. Kegagalan bukan dipandang sebagai keputus-asaan, namun lebih menjadikannya sebagai pelajaran berharga untuk melangkah ke depan. Orang dengan konsep diri yang positif akan mampu menghargai dirinya dan melihat hal-hal yang positif yang dapat dilakukan demi keberhasilan individu dan organisasi di masa yang akan datang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
Sebaliknya individu yang memiliki konsep diri negatif akan meyakini dan memandang bahwa dirinya lemah, tidak berdaya, tidak dapat berbuat apa-apa, tidak kompeten, gagal, tidak menarik, tidak disukai dan kehilangan daya tarik terhadap hidup. Ia tidak melihat tantangan sebagai kesempatan, namun lebih sebagai halangan. Orang dengan konsep diri negatif, akan mudah menyerah dan cenderung bersikap pesimistik terhadap kehidupan dan organisasi beserta tujuantujuannya. Konsep diri menurut Fitts (Burns, 1993) adalah sebagai kesadaran Individu tentang citra dirinya. Dan dimensi-dimensi di dalamnya yang saling berhubungan antara yang satu dengan yang lainnya, meliputi : identitas diri, tingkah laku, kepuasan, diri pribadi, diri fisik, diri keluarga dan diri sosial. Identitas diri sebagai anggota Mapasadha tentu berbeda dengan identitas diri UKM lainnya, anggota Mapasadha orang-orang yang berkegiatan di alam bebas dan mengemban nama sebagai seorang pecinta alam, apakah mereka orangorang yang benar-benar mencintai alam atau orang-orang yang suka naik gunung. Penampilan pun apa adanya, lusuh, berambut gondrong dan kuliah lama. Dari hal tersebut pandangan dan evaluasi yang diberikan oleh masyarakat tentu pula berbeda-beda. Ada yang beranggapan anggota-anggota Mapasadha itu adalah orang yang suka berkegiatan di alam bebas seperti naik gunung dan kuliah lama, dan ada juga yang beranggapan bahwa kegitan-kegiatan Mapasadha itu bersifat mencintai lingkungan seperti adanya pengadaan workshop mengenai pengolahan sampah dan penanaman bibit pohon.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
Beranjak dari hal tersebut di atas, pemaparan tentang kehidupan berorganisasi khususnya Mapasadha, peneliti ingin mengetahui ada masalah apa dengan konsep diri yang dimiliki oleh anggota Mapasadha. Kancah penelitian ini dilakukan di Mapasadha karena di Mapasadha inilah peneliti dapat mengalami dan mengamati secara langsung kehidupan tersebut. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan bahwa masalah dalam penelitian ini adalah : Bagaimana konsep diri yang dimiliki pada anggota Mapasadha. C. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui konsep diri seperti apa yang dimiliki oleh anggota Mapasadha. D. Manfaat Penelitian Manfaat penelitian ini ada dua yaitu : 1. Manfaat Teoritis Penelitian ini diharapkan dapat memberi informasi dan pengetahuan dalam bidang ilmu psikologi, khususnya bidang psikologi sosial mengenai konsep diri dalam organisasi tertentu. dan menambah khasanah penelitian Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
2. Manfaat Praktis a. Menambah wawasan anggota Mapasadha mengenai konsep diri anggota Mapasadha sehingga dapat mengembangkan konsep diri para anggota dalam berinteraksi antara sesama anggota maupun anggota dengan organisasi dan mengembangkan organisasi secara umumnya. b. Hasil penelitian dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam penelitian sejenis di masa yang akan datang. c. Bagi peneliti sebagai tambahan ilmu dimana peneliti dapat melihat kemampuan mengkombinasikan teori dan praktek di lapangan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Konsep Diri 1. Pengertian Konsep Diri Menurut Kamus Lengkap Psikologi (J.P Chaplin), konsep diri adalah evaluasi individu mengenai diri sendiri ; penilaian atau penaksiran mengenai diri sendiri oleh individu bersangkutan. Marsh (1998) menyatakan bahwa konsep diri merupakan persepsi diri individu mengenai berbagai hal di dalam dirinya seperti mengenai kondisi fisik, mental, sosial, emosional, pekerjaan dan akademis. Persepsi diri dapat membentuk perilaku individu sehingga berdasar pengertian konsep diri dapat diprediksi perilaku dari individu. Menurut Fitts (dalam Burns, 1993) yang mendefinisikan konsep diri sebagai kesadaran Individu tentang citra dirinya. Sedangkan menurut Gunarsa dan Gunarsa (dalam Apollo, 2007), konsep diri adalah sikap atau pandangan seseorang mengenai dirinya sendiri. Allport menyatakan konsep diri merupakan semua wilayah yang ada pada kehidupan individu yang sifatnya erat dan esensial (dalam Burns, 1993) yang terdiri dari tujuh aspek : a. Indera badan sensasi. b. Identitas diri melalui waktu keberadaan yang terus berlanjut.
10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
c. Peningkatan diri – penonjolan cinta diri. d. Perluasan diri – mengidentifikasikan dengan orang lain dan dengan hal lain di dalam diri. e. Rasionalis, perencanaan, penguasaan. f. Citra diri. g. Upaya yang terpusat pada keberadaan diri, tingkah laku yang dimotivasi untuk meningkatkan citra diri. Menurut Rogers (1980), konsep diri merupakan suatu konfigurasi persepsi mengenai karakteristik dan kemampuan seseorang, hal-hal yang diamati dan konsep mengenai diri di dalam hubungannya dengan orang lain dan dengan lingkungannya. Kualitas nilai yang dipersepsikan sebagaimana dihubungkan dengan pengalaman dan objek. Marsh (1998), dalam penelitiannya menyimpulkan definisi mengenai konsep diri, antara lain : a. Konsep diri suatu cerminan multidimensional, dengan dimensi tertentu yang mencerminkan system self-referent yang menunjukkan kriteria individu maupun kriteria kelompok. b. Konsep diri adalah suatu hirarkis, yang merupakan persepsi mengenai sikap dan perilaku individu di dalam situasi khusus yang bersifat hirarki pada diri sendiri (misalnya pada lingkungan sosial, pekerjaan, fisik, dan akademis).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
c. Konsep diri secara global adalah suatu kondisi diri yang stabil dan terus meningkat dari situasi yang spesifik. Berdasarkan uraian diatas, maka di dalam penelitian ini pengertian konsep diri dapat diartikan sebagai persepsi individu mengenai dirinya secara utuh dan menyeluruh baik mengenai citra diri, kesehatan, emosional, hubungan sosial, pekerjaan, dan bidang akademik yang digelutinya. 2. Peran konsep diri pada pembentukan perilaku Konsep diri selalu mengorganisasikan persepsi di dalam suatu sistem kerja otak kemudian diaplikasikan dalam bentuk perilaku, artinya perilaku individu dipengaruhi oleh persepsi dari konsep diri yang dimilikinya. Persepsi mempengaruhi konsep diri yang berperan penting terhadap terbentuknya perilaku individu dalam membentuk suatu pengertian terhadap sesuatu yang dihadapi.
Dengan
menggunakan
logika,
individu
mempertahankan
integritasnya sebagai pribadi yang dia persepsikan sehingga perilaku yang muncul adalah hasil dr konsep diri yang dimilikinya. Clooney (dalam Burns, 1993) dengan teori looking glass self menyatakan konsep diri mempengaruhi perilaku yang merupakan hasil dari penilaian atau evaluasi terhadap diri sendiri dan pendapat orang lain. Konsep diri yang positif menghasilkan bentuk perilaku yang mandiri, menghargai diri sendiri dan orang lain, serta percaya diri yang tinggi, artinya konsep diri positif mempengaruhi perilaku yang konstruktif. Sebaliknya konsep diri yang tidak sehat mengakibatkan individu tidak mandiri, tidak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
berharga, rendah diri, merasa selalu gagal dan tidak memiliki rasa percaya diri (Burns, 1993). Konsep diri terbentuk dari pengalaman pada masa lalu yang akan mempengaruhi pengalaman baru sesuai dengan pola yang telah terbentuk,
sehingga
memunculkan
tingkah
laku
sebagai
bentuk
mempertahankan konsistensi dari konsep diri yang dimiliki. Konsistensi konsep diri adalah penting bagi pemeliharaan integritas diri. Konsistensi konsep diri ini merupakan indikator penting yang mempengaruhi kesuksesan dan kesehatan mental individu (Funder, 1995). Pembentukan konsep diri merupakan hasil proses pembelajaran dari pengalaman-pengalaman individu terutama pengalaman menganai diri sendiri, serta penilaian orang lain terhadap dirinya. Konsepsi-konsepsi individu terhadap diri mempengaruhi pilihan tingkah laku dan pengharapannya dalam hidup. Tingkah laku itu mengekpresikan upaya untuk mempertahankan integritas diri ndividu berdasarkan konsep tentang dirinya. 3. Sumber-sumber konsep diri Untuk memiliki konsep diri yang kuat, individu harus memandang dirinya sebagai objek dan mampu melihat dirinya dari objek-objek lain, sehingga menimbulkan kesadaran individu akan perspektif-perspektif baru terhadap evaluasi-evaluasi orang lain terhadapnya. Ada beberapa sumber yang memiliki fungsi penting dalam pembentukan konsep diri individu (Burns, 1993), yaitu :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
a. Citra diri Skema tubuh merupakan hal yang sangat fundamental terhadap perkembangan
citra
diri.
Seseorang
mempersepsikan
dan
mengevaluasikan tubuh dan bagian-bagiannya dengan cara yang sama seperti dia mempersepsikan dan mengevaluasikan setiap objek lainnya. Kesadaran tubuh dan citra tubuh melalui proses indrawi adalah inti dari proses pembentukan identitas diri. b. Bahasa Bahasa merupakan alat komunikasi verbal maupun non verbal “body language” yang membentuk individu untuk mendefiisikan dirinya dan mencerminkan tentang apa yang dipikirkan individu pada orang lain. c. Umpan balik pada orang lain Evaluasi yang diberikan orang lain (keluarga atau teman dekat) memiliki peranan penting dalam pembentukan konsep diri. Clooney (dalam Burns, 1993) menguraikan sebuah teori looking glass self yang intinya individu mempersepsikan dirinya sesuai dengan apa yang dipersepsikan orang lain terhadap dirinya. Hasil penilaian orang lain terhadap individu memiliki pengaruh baik secara positif maupun negatif bagi terbentuknya konsep diri, misalnya penilaian yang diberikan dapat mengurangi rasa tidak aman, dapat memperkuatnya, dan meningkatkan atau menurunkan rasa tidak berdaya, dan dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
mengembangkan atau mengurangi pemahaman terhadap harga diri individu. d. Identifikasi diri; Identifikasi diri dibentuk mulai dari masa kanak-kanak, hal ini berkaitan erat dengan umpan balik yang diberikan orang lain terhadap diri individu. Sikap penerimaan yang diberikan orang tua akan membentuk perasaan positif pada diri individu sebaliknya penolakan orang tua akan membentuk perasaan negatif pada individu. 4. Isi dan Aspek Konsep Diri Konsep diri berkembang seiring perkembangan individu dan mencapai puncaknya ketika masa dewasa. Proses pembentukan konsep diri ini berlangsung secara terus menerus dengan aktif dari kelahiran sampai kematian sejalan dengan menggali potensi-potensi yang ada. Sejalan perkembangan individu, konsep diri pun mengalami perkembangan meluas melalui proses identifikasi diri. Konsep diri berkembang sesuai dengan proses kedewasaan fisik dan psikologis. Isi konsep diri (Burns,1993) antara lain : a. Karakteristik-karakteristik fisik (penampilan fisik, bentuk, dan ukuran tubuh). Pada masa kanak-kanak, individu lebih menekankan kriteriakriteria fisiknya, namun pada masa dewasa, individu lebih menjelaskan posisi mereka di dalam hubungan dengan orang lain dengan sumber daya yang dimilikinya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
b. Penampilan yang mengalami perubahan dari waktu ke waktu mencerminkan kematangan kepribadian individu. c. Kesehatan dan kondisi fisik akan mengalami perubahan berarti seiring perjalanan usia. d. Memiliki ketertarikan terhadap benda-benda yang disenangi (hobi). e. Bagaimana sikap dan perlakuan individu terhadap binatang peliharaan mereka. f. Hubungan keluarga (perkawinan) dan persahabatan merupakan bagian hidup. g. Memiliki kesenangan terhadap olah raga. h. Konsentrasi pekerjaan dan bagaimana sikap individu terhadap pekerjaannya. i. Status intelektual / kecerdasan. j. Bakat, kemampuan, dan minat khusus akan berkembang sesuai dengan dukungan internal maupun eksternal. k. Ciri kepribadian (temperamen, disposisi, ciri karakter, tendensi emosional) akan berkembang berdasarkan pengalaman hidup. l. Sikap dan hubungan sosial, minat religius, keyakinan dan praktek religius semakin intens seiring bertambahnya pengalaman hidup. Individu dengan konsep diri tinggi merasa bahwa lingkungan sosial adalah tempat untuk melakukan interaksi sosial dan tidak merasa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
bahwa lingkungan sosial merupakan ancaman yang membahayakan dirinya. m. Kemampuan dalam menentukan sikap kemandirian. Gordon (dalam Suwandi, 2004) menyebutkan bahwa isi konsep diri merupakan hasil proses kognitif seperti persepsi, berpikir, merencanakan, evaluasi dan memilih. Hasil ini diperoleh dari refleksi individu secara sadar atas stimulus yang berasal dari lingkungannya, baik keluarga, masyarakat, maupun teman sebaya. Konsep diri terdiri dari beberapa aspek yang saling berhubungan satu sama lainnya. Menurut Fitts (dalam Burns, 1993) Aspek-aspek konsep diri meliputi : a. Identitas diri : bagaimana individu mempersepsikan identitas dirinya berdasarkan pengalaman yang dialami dan penilaian orang lain terhadap dirinya. b. Kepuasan : bagaimana individu merasakan tentang diri yang dipersepsikan. c. Tingkah laku : bagaimana individu mempersepsikan tingkah lakunya. d. Diri fisik : bagaimana individu memandang kesehatan, penampilan, daya tahan tubuh, citra tubuhnya. e. Diri pribadi : bagaimana individu menilai diri pribadinya dan hubungannya dengan orang lain.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
f. Diri keluarga : bagaimana individu mempersepsikan dirinya dengan mengacu pada orang-orang yang dekat atau akrab dengannya. Artinya bagaimana individu memposisikan dirinya di dalam keluarga. g. Diri sosial : bagaimana individu mempersepsikan dan memposisikan dirinya di dalam hubungan sosialnya. Berdasarkan uraian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa konsep diri merupakan bentuk penilaian individu terhadap diri sendiri sesuai dengan apa yang dirasakannya, yang akan mengalami perubahan seiring pertambahan usia dan pengalaman hidupnya. Penilaian yang dilakukan individu terhadap dirinya ditinjau berdasarkan segi fisik, moral, keluarga dan sosialnya. 5. Kriteria konsep diri positif dan kriteria konsep diri negatif William (dalam Rakhmat, 1992) menyebutkan orang yang mempunyai konsep diri positif memiliki ciri, yaitu : yakin akan mampu mengatasi masalah; merasa setara dengan orang lain; menerima pujian tanpa merasa malu; menyadari bahwa setiap orang mempunyai berbagai perasaan, keinginan, dan perilaku yang tidak seluruhnya disetujui masyarakat; mampu memperbaiki dirinya, karena ia sanggup menggunakan aspek-aspek kepribadian yang tidak disenangi dan berusaha untuk mengubahnya. Konsep diri positif berkaitan dengan penerimaan diri. Hal ini berarti bahwa seseorang yang memiliki konsep diri yang positif menerima dirinya apa adanya dan terus-menerus berusaha memperbaiki dirinya kearah yang lebih baik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
Selanjutnya William (dalam Rakhmat, 1992) mengemukakan bahwa orang yang mempunyai konsep diri negatif ditandai berbagai ciri sebagai berikut : peka terhadap kritik, sehingga orang ini sangat tidak tahan terhadap kritik yang diterimanya; responsif terhadap pujian; cenderung tidak disukai orang lain; selalu mencela, mengeluh atau meremehkan apapun dan siapapun; bersikap pesimis terhadap kompetisi seperti terungkap dalam keengganan untuk bersaing dengan orang lain dalam merebut prestasi.
B. Mapasadha 1. Mapala Mapala atau Mahasiswa Pecinta Alam adalah organisasi yang beranggotakan para mahasiswa yang mempunyai kesamaan minat, kepedulian dan
kecintaan
dengan
alam
sekitar
dan
lingkungan
hidup
(http://id.wikipedia.org). Salah satu mapala yang dikenal sebagai pionir berdirinya Mapala di Indonesia adalah Mapala UI (Universitas Indonesia) dan salah satu pendirinya adalah Soe Hok Gie. Mapala didirikan dimaksudkan untuk mewadahi para mahasiswa yang sudah muak dengan organisasi mahasiswa lain yang sangat berbau politik dan perkembangannya mempunyai iklim
yang
tidak
sedap
dalam
hubungannya
antar
organisasi
(http://katastropi.blog.friendster.com). Dalam tulisannya, Soe Hok Gie mengatakan bahwa :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
“Tujuan Mapala ini adalah mencoba untuk membangunkan kembali idealisme di kalangan mahasiswa untuk secara jujur dan benar-benar mencintai alam, tanah air, rakyat dan almamaternya. Mereka adalah sekelompok mahasiswa yang tidak percaya bahwa patriotisme dapat ditanamkan hanya melalui sloganslogan dan jendela-jendela mobil. Mereka percaya bahwa dengan mengenal rakyat dan tanah air Indonesia secara menyeluruh, barulah seseorang dapat menjadi patriot-patriot yang baik” (Maxwell, John, 2001) Dalam perkembangannya, hampir seluruh perguruan tinggi di Indonesia memiliki Mapala baik di tingkat universitas maupun fakultas hingga jurusan. Salah satunya adalah Mapasadha (Mahasiswa Pecinta Alam Universitas Sanata Dharma). 2. Sejarah Berdirinya Mapasadha Mahasiswa Pecinta Alam Universitas Sanata Dharma (Mapasadha) merupakan UKM (Unit Kegiatan Mahasiswa) yang mengkhususkan diri pada pembinaan dan pengembangan minat, bakat, dan kreativitas mahasiswa dalam kecintaan dan kepedulian akan kelestarian lingkungan beserta tantangannya. (http://www.usd.ac.id) Dengan demikian dapat dikatakan bahwa Mapasadha merupakan wadah penyaluran sekaligus pengembangan minat dan bakat mahasiswa USD dalam bidang kepecintaalaman. Mapasadha lahir pada tanggal 10 Oktober 1981 di puncak Gunung Lawu. Kelahiran Mapasadha diprakarsai oleh sembilan mahasiswa IKIP Sanata Dharma (sekarang USD) dari berbagai jurusan yang ada pada waktu itu. Atas dasar kesamaan pandangan, kegemaran, cita-cita dan kebutuhan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
akhirnya
mereka
bersepakat
untuk
mendirikan
sebauh
organisasi
kepecintaaalaman di IKIP Sanata Dharma. Mereka adalah Widhi, Lukas, Agung, Markus, Sapto, Bambang, Widodo, Ida dan Brashartianto. Dan gunung Lawu menjadi saksi atas berdirinya Mapasadha, sehingga pada tanggal 10 Oktober setiap tahunnya Mapasadha mengadakan kegiatan kirab Lawu untuk memperingati hari jadi Mapasadha. 3. Perkembangan Mapasadha hingga tahun terakhir Pada tahun-tahun awal adalah masa perintisan, dimana penyesuaian dan pemantapan terus-menerus dilakukan. Sampai tahun 1988 Mapasadha masih menjadi salah satu bagian / sub dari Biro Olah Raga. Kegiatan Mapasadha pada waktu itu masih terbatas hanya pada pendakian gunung saja. Beberapa gunung yang telah disinggahi adalah Gunung Lawu, Merapi, Merbabu, Sumbing, Sindoro, Slamet, Semeru, Rinjani, Salak, Gede, Pangrango, Ceremai, Argopuro, Raung, Arjuna, Welirang, Agung dan Kerinci. Pada tahun awal ini kegiatan yang adapun masih bersifat internal, baik dalam lingkup organisasi ataupun dalam lingkup kampus. Peningkatan status dan kedudukan seperti yang ada sekarang ini tentunya bukan tanpa dasar dan pertimbangan yang kuat. Jumlah anggota yang semakin banyak dan jenis kegiatan yang semakin banyak dan berkembang merupakan sebagian dari dasar yang realistis.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
Pengembangan dan pembenahan terus dilakukan, pada tahun 1985, Mapasadha mengadakan Lomba Lintas Alam antar SMTA se – DIY. Sejak saat itu Mapasadha mulai mendapat nama dan tempat di kalangan Pecinta Alam yang ada di Jogjakarta. Pada tahun 1986 dalam Lustrum I Mapasadha, loncatan kegiatan dimulai. Waktu itu Mapasadha mengadakan berbagai kegiatan kampus yang melibatkan masyarakat luas di lingkungan kampus, yaitu : bersih kampus, susur sungai, bazar, pameran dan pemutaran film kepecintaalaman, sarasehan, penerbitan bulletin dan pendakian umum ke Gunung Lawu untuk mengenang berdirinya Mapasadha. Kegiatan Mapasadha semakin semarak dengan suksesnya pementasan Antologi Puisi yang bekerjasama dengan Lembaga Kebudayaan Indonesia – Belanda yaitu Karta Pustaka pada tahun 1989. Seiring dengan berkembangnya kegiatan, Mapasadha juga terus berupaya membenahi perangkat organisasinya. Sejak berdirinya hingga tahun 1994 Mapasadha belum memiliki AD / ART organisasi (Anggaran Dasar / Anggaran Rumah Tangga). Yang ada hanyalah pedoman singkat mengenai sejarah, lambang organisasi, kegiatan dan orientasi kegiatan. Baru pada bulan Mei 1995, dalam musyawarah anggota ke – VII, hal itu dapat terealisasi dengan terbentuknya Pedoman Umum Mapasadha, yang fungsi dan kedudukannya setara dengan AD / ART. Penyusunan pedoman Umum Mapasadha adalah kerja nyata dalam waktu yang panjang di bawah koordinasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
divisi litbang. Dengan adanya Pedoman Umum ini, Mapasadha makin mantap untuk melangsungkan aktivitasnya sebagai layaknya organisasi. Bidang organisasi mengalami perkembangan yang pesat pada tahun 1986. Sebelumnya kepengurusan masih terbatas pada ketua suku, sekretaris dan bendahara dan sejak berdiri sebagai UKM (Unit Kegiatan Mahasiswa), kepengurusan dikembangkan dengan danya divisi-divisi, yaitu divisi organisasi, divisi seni dan budaya, divisi operasional, divisi sosial dana dan divisi penelitian dan pengembangan. Pembagian kegiatan dalam divisi ini dapat lebih terarah dan profesional sesuai minat yang dimiliki oleh setiap anggotanya. Bersamaan dengan terbentuknya Pedoman Umum Mapasadha, demi efektivitas kerja, divisi yang ada disederhanakan menjadi empat divisi, yaitu : divisi operasional, divisi seni dan budaya, divisi litbang dan sosial dana. Pada pertengahan 1995, Mapasadha dalam koordinasi divisi penelitian dan pengembangan melaksanakan bakti sosial di Desa Dakan (Lereng Gunung Merbabu), salah satu desa di jalur pendakian gunung merbabu. Hingga saat ini, Mapasadha masih dan akan terus mengupayakan pengembangan dan variasi kegiatan-kegiatannya, dimana eksistensinya pada Pecinta Alam yang akan lebih mengarah kepada kegiatan-kegiatan pada kepedulian terhadap kelestarian lingkungan hidup maupun kepedulian sosial terhadap masyarakat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
C. Peran Konsep Diri pada Pembentukan Perilaku Anggota Mapasadha Dalam perkembangannya pembentukan konsep diri pada anggota Mapasadha mengenai identitas diri sebagai seorang Mapala dimulai semenjak calon anggota tersebut mulai mendaftar menjadi anggota Mapasadha dan ikut berproses dalam Pra dan Orientasi Mapasadha, menjadi anggota muda hingga menjadi anggota penuh. Erikson (dalam Burns, 1993) menyatakan bahwa identitas timbul dari suatu integrasi yang bertahap dari semua proses identifikasi. Dalam proses Pra dan orientasi tersebut, calon anggota (lonta) diberi materi mengenai pengenalan organisasi Mapasadha dan sejarah berdirinya beserta kegiatan-kegiatan
yang
ada
di
dalamnya
seperti
pendakian
gunung
(mountaineering), pemanjatan (climbing), penelusuran gua (caving), arung jeram (rafting), SAR (Search and Rescue) dan Kepecintaalaman. Selain itu proses pembentukan mental sebagai seorang Mapala juga dibentuk dalam proses Pra dan Orientasi tersebut. Pembentukan mental seperti bagaimana bertahan ketika tersesat di gunung (survival), baik mengenai teori maupun praktek langsung di lapangan, bagaimana solidaritas antar anggota yang merupakan sebagai satu keluarga dan pemahaman mengenai peranan Mapala dalam terhadap lingkungan hidup, akan diberikan melalui proses Pra dan Orientasi tersebut. Menurut Fitts (dalam Burns, 1993) Identitas diri dapat diartikan bagaimana individu mempersepsikan identitas dirinya berdasarkan pengalaman yang dialami dan penilai orang lain terhadap dirinya. Identitas diri merupakan aspek yang paling dasar dari konsep diri, contohnya siapa saya, merupakan label
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
dan simbol yang dikenakan pada diri untuk menjelaskan dan membentuk dirinya. Pemahaman mengenai identitas diri sebagai anggota Mapasadha tentu berbedabeda antara anggota yang satu dengan yang lainnya. Bagi beberapa anggota, pemahaman sebagai anggota mapasadha adalah orang yang suka naik gunung dan berkegiatan di alam bebas dan bagi anggota lainnya menjadi seorang Mapala adalah orang yang mencintai lingkungan dan terjun langsung dalam kegiatan yang berhubungan dengan kepedulian terhadap lingkungan hidup. Identitas diri berkaitan erat dengan umpan balik yang diberikan orang lain terhadap diri individu. Sikap penerimaan yang diberikan oleh anggota lain akan membentuk perasaan positif pada diri individu sehingga mampu mengembangkan potensi yang ada dalam dirinya, sebaliknya penolakan oleh anggota lain akan membentuk perasaan negatif pada individu. Konsep diri terdiri dari beberapa dimensi yang saling berhubungan satu sama lainnya. Menurut Fitts (dalam Burns, 1993) Selain identitas diri, dimensidimensi konsep diri meliputi : diri pribadi, diri fisik, diri keluarga, diri sosial, tingkah laku dan kepuasan. Dimensi-dimensi tersebut berhubungan antara satu dengan yang lainnya dan saling mempengaruhi. Diri pribadi adalah bagaimana seseorang menggambarkan identitas dirinya, menilai kemampuan dirinya dan hubungannya dengan orang lain. Dalam penggambaran identitas diri ini, Anggota Mapasadha mengemban nama sebagai seorang pecinta alam. Sebagai seorang pecinta alam, apakah mereka orang-orang yang benar-benar mencintai alam atau hanyalah orang-orang yang suka
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
berkegiatan di alam bebas seperti pendakian gunung, penelusuran gua maupun panjat tebing, karena asumsi masyarakat yang berkembang saat ini adalah kebanyakan
Mapala
itu
adalah
orang-orang
yang
suka
naik
gunung
(www.astacala.org). Namun, dalam diri pribadi anggota Mapasadha itu sendiri, sebagian orang ada yang benar-benar peduli dengan lingkungan dan melakukan kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan kelestarian lingkungan. Kegiatankegiatan seperti pengadaan workshop tentang pengolahan sampah, penanaman bibit pohon, pemutaran film yang berhubungan dengan pemanasan global dan lingkungan hidup untuk civitas kampus, merupakan bukti nyata bahwa di Mapasadha itu sendiri, ada orang-orang yang peduli dengan lingkungan hidup yang sekarang ini semakin merosot. Berhubungan dengan kegiatan-kegiatan yang dilakukan di alam bebas seperti pendakian gunung, menghabiskan waktu yang cukup lama di gunung, bisa berkisar antara tiga hari sampai satu minggu, maka diri fisik pun akan terkena imbas dengan kegiatan tersebut. Diri fisik dapat diartikan bagaimana individu melihat dirinya dari segi fisik, memandang kesehatan, penampilan, daya tahan tubuh, citra tubuhnya. Gambaran umum mengenai penampilan Mapala adalah orang-orang yang berpakaian lusuh, dekil, berambut gondrong, dan anti kemapanan, namun tidak semua pecinta alam
berpenampilan demikian (www.astacala.org). Pada
perkembangannya, hingga tahun dua ribu, di Mapasadha masih banyak anggotaanggotanya yang berambut gondrong dan terkesan kumuh, namun seiring dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
perkembangan zaman dan adanya regenerasi yang terus menuerus berganti penampilan seperti itu sudah mulai ditinggalkan. Diri keluarga dapat diartikan bagaimana individu mempersepsikan dirinya dengan mengacu pada orang-orang yang dekat atau akrab dengannya. Artinya bagaimana perasaan dan penilaian seseorang sebagai anggota keluarga serta harga dirinya sebagai anggota keluarga. Bagi para anggotanya, Mapasadha adalah sebuah keluarga besar. Di dalam keluarga ini terdapat para alumni-alumni, Anggota penuh, anggota muda dan para simpatisan. Sebagai satu keluarga besar, dinamika kehidupan di Mapasadha hampir sama dengan interaksi kehidupan sehari-hari pada umumnya, di dalamnya terdapat interaksi-interaksi berupa keakraban, solidaritas, pemenuhan kebutuhan, perbedaan pendapat, perselisihan,
problem solving dan ditekankan pula
bagaimana bisa bertahan atau survive di pondok. Survive di sini dimaksudkan sebagai eksistensi anggota mapasadha itu sendiri, bagaimana anggota itu bertahan di pondok, tidak sekedar bertahan namun ikut berproses dalam kegiatan organisasi dan menyumbangkan ide-ide bagi perkembangan dan kelangsungan Mapasadha. Pondok adalah nama lain dari sekretariat Mapasadha, pondok inilah rumah bagi para anggota Mapasadha. Pondok ini terletak di gedung UC (university center) Sanata Dharma lantai II. Di pondok inilah tempat di mana terjadinya interaksi tersebut, mulai dari rapat anggota, perencanaan dan pengadaan kegiatan, evaluasi setelah kegiatan, pendaftaran dan penerimaaan anggota baru dan tempat berkumpulnya anggota-anggota mapasadha itu sendiri.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
Kunjungan/silaturahmi dan kegiatan-kegiatan bersama yang diadakan angkatanangkatan tua atau alumni Mapasadha terhadap anggota-angota muda di pondok adalah salah satu bukti dari adanya keakraban dan solidaritas antar anggota Mapasadha. Dari diri keluarga, beranjak ke diri sosial. Diri sosial dapat diartikan bagaimana individu mempersepsikan dan memposisikan dirinya di dalam hubungan sosialnya. Selain berhubungan dengan lingkungan internal Mapasadha sendiri, para anggota juga berhubungan dengan lingkungan ekternal. Lingkungan eksternal ini adalah mereka-mereka yang ada di luar anggota Mapasadha itu sendiri seperti mahasiswa, UKM lainnya, pihak kampus dan masyarakat sekitar. Kampus, sebagai tempat Mapasadha itu berorganisasi dan berkegiatan memiliki pandangan dan evaluasi tersendiri terhadap Mapasadha, begitu juga dengan masyarakat sekitar. Evaluasi yang diberikan orang lain memiliki peranan penting dalam pembentukan konsep diri. Clooney (dalam Burns, 1993) menguraikan
sebuah
teori
looking
glass
self
yang
intinya
individu
mempersepsikan dirinya sesuai dengan apa yang dipersepsikan orang lain terhadap dirinya. Hasil penilaian orang lain terhadap individu memiliki pengaruh baik secara positif maupun negatif bagi terbentuknya konsep diri, misalnya penilaian positif yang diberikan oleh mahasiswa lain, pihak kampus dan masyarakat pada kegiatan-kegiatan
Mapasadha
seperti
pengadaan
workshop
bagaimana
pengolahan sampah, penenaman bibit pohon dan operasi SAR dalam pencarian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
korban yang hilang baik di gunung maupun daerah pantai akan memperkuat konsep diri anggota Mapasadha dan perlu meningkatkan kegiatan-kegiatan yang berguna bagi masyarakat. Sedangkan penilaian negatif yang diberikan oleh mahasiswa lain, pihak kampus, masyarakat bahwa anggota Mapasadha adalah orang-orang yang sibuk naik gunung, berpakaian lusuh, gondrong, suka mabukmabukan dan kuliah lama (walaupun tidak semua anggota demikian) dapat mengurangi dan menurunkan konsep diri anggota-anggotanya. Konsep diri yang positif akan mampu mencerna dan mengolah pandangan dan evaluasi dari masyarakat baik itu penilaian positif maupun negatif sehingga lebih mampu meningkatkan konsep diri yang dimilikinya sehingga lebih mampu berorganisasi dengan baik dan berkarya bagi kelestarian lingkungan hidup dan kepedulian sosial terhadap masyarakat. Dari pembawaan diri sebagai diri sosial, diri keluarga, diri pribadi, diri fisik, dan dari identitas diri masing-masing anggotanya, dapat dilihat tingkah lakunya. Tingkah laku dapat diartikan bagaimana individu mempersepsikan tingkah lakunya (Burns, 1993). Konsep diri memiliki peran pada pembentukan perilaku. Konsep diri mengorganisasikan persepsi di dalam suatu sistem kerja otak kemudian diaplikasikan dalam bentuk perilaku, artinya perilaku individu dipengaruhi oleh persepsi dari konsep diri yang dimilikinya. Clooney (dalam Burns, 1993) dengan teori looking glass self menyatakan konsep diri mempengaruhi perilaku yang merupakan hasil dari penilaian atau evaluasi terhadap diri sendiri dan pendapat orang lain. Konsep diri terbentuk dari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
pengalaman pada masa lalu yang akan mempengaruhi pengalaman baru sesuai dengan pola yang telah terbentuk, sehingga memunculkan tingkah laku sebagai bentuk dari konsep diri yang dimiliki. Sebagai seorang pecinta alam, dari pengalaman yang diperoleh sebagai seorang mapala dan adanya pembelajaran mengenai degradasi lingkungan yang semakin parah belakangan ini, tingkah laku yang terbentuk bagi beberapa anggota seperti adanya kepedulian yang lebih terhadap lingkungan hidup, tingkah laku ini dimulai dari hal-hal kecil yang dimulai dari diri sendiri dengan menanamkan sikap 3R (Reduce, Reuse, Recycle). 3R adalah mengurangi, menggunakan kembali dan daur ulang kembali, contoh nyatanya adalah ketika para anggota berkegiatan di alam bebas seperti pendakian gunung dan penelusuran gua, sampah-sampah seperti sampah plastik, puntung rokok, kaleng bekas, botol, batu baterai dan sampah-sampah yang tidak bisa diuraikan oleh alam tidak ditinggal begitu saja atau dibuang sembarangan melainkan dibawa kembali pulang dan di buang di tempat sampah (walaupun tidak semua anggota bersikap demikian), karena gunung bukanlah tempat sampah. Dalam beberapa kasus tertentu, tingkah laku seperti ini menjadi kebiasaan bagi sebagian anggota dan diterapkan dalam kehidupan di kota, seperti ketika merokok atau makan permen, puntung dan bungkus permen tidak dibuang disembarang tempat melainkan sampah tersebut dikantongi terlebih dahulu sebelum menemukan tempat sampah lalu dibuang. Dari tingkah laku di atas dan dimensi-dimensi lainnya seperti diri sosial, diri keluarga, diri pribadi, diri fisik, dan dari identitas dirinya, dapat pula dilihat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
kepuasan masing-masing anggota. Menurut Fitts (dalam Burns, 1993) Kepuasan dapat diartikan bagaimana individu merasakan tentang diri yang dipersepsikan. Bagaimana perasaan anggota-anggota tersebut dengan adanya identitas diri sebagai seorang pecinta alam, bagaimana diri pribadi sebagai seorang pecinta alam, diri fisik, diri keluarga dan diri sosial serta tingkah laku sebagai seorang pecinta alam. Dapat disimpulkan bahwa konsep diri memiliki peranan penting dalam pembentukan
perilaku
pada
anggota
Mapasadha.
Konsep
diri
selalu
mengorganisasikan persepsi di dalam suatu sistem kerja otak kemudian diaplikasikan dalam bentuk perilaku, artinya perilaku anggota Mapasadha dipengaruhi oleh persepsi dari konsep diri yang dimilikinya. Persepsi mempengaruhi konsep diri yang berperan penting terhadap terbentuknya perilaku individu dalam membentuk suatu pengertian terhadap sesuatu yang dihadapi. Dengan menggunakan logika, anggota Mapasadha mempertahankan integritasnya sebagai seorang pecinta alam, sehingga perilaku yang muncul adalah hasil dari konsep diri yang dimilikinya. Beranjak dari hal tersebut di atas, pemaparan tentang kehidupan berorganisasi khususnya Mapasadha, kegiatan-kegiatan yang dilakukan baik di alam bebas, kegiatan organisasi maupun kegiatan-kegiatan yang bermanfaat bagi kelestarian lingkungan hidup, dan segala bentuk permasalahan di dalamnya, peneliti ingin mengetahui bagaimana konsep diri yang dimiliki oleh anggota Mapasadha.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Penelitian ini dimaksudkan untuk mengangkat fakta, keadaan, variabel dan fenomena-fenomena yang terjadi saat sekarang dan menyajikan apa adanya. Penelitian deskriptif bertujuan menggambarkan secara sistematik dan akurat fakta dan karakteristik mengenai populasi atau mengenai bidang tertentu (Azwar, 2001).
B. Identifikasi Variabel Penelitian Penelitian ini hanya menggunakan satu variabel saja. Variabel utama dalam penelitian ini adalah konsep diri.
C. Definisi Operasional Konsep diri adalah gambaran atau pandangan secara menyeluruh mengenai diri sendiri oleh individu yang bersangkutan, dari konsep diri ini akan menentukan bagaimana individu tersebut berperilaku, merasakan dan merespon lingkungannya. Dimensi-dimensi konsep diri meliputi : 1. Identitas diri : bagaimana individu menggambarkan identitas dirinya. Identitas diri sebagai anggota Mapasadha. Sebagai siapa saya ini.
32
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
2. Kepuasan : bagaimana individu menggambarkan perasaan yang dimilikinya. 3. Tingkah laku : bagaimana individu menggambarkan tingkah lakunya, tingkah laku berdasarkan identitas dirinya. 4. Diri fisik : bagaimana individu memandang dirinya sendiri dari segi fisik, penampilan dan kesehatannya. 5. Diri pribadi : bagaimana individu menggambarkan diri pribadinya, gambaran diri ini berdasarkan pengalaman individu sendiri dan pandangan orang lain. 6. Diri keluarga : bagaimana perasaan, penilaian dan harga diri sebagai anggota keluarga Mapasadha. 7. Diri sosial : bagaimana individu memposisikan diri sebagai anggota masyarakat, bagaimana perannya dan kemampuannya berinteraksi dalam masyarakat.
D. Subjek Penelitian Teknik penggambilan subjek dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan purposive sampling, yaitu teknik pengambilan sample dengan pertimbangan tertentu (Sugiono, 1999). Pertimbangan-pertimbangannya yaitu subjek penelitian yang diambil meliputi anggota Mapasadha. Kriteria anggota Mapasadha sesuai dengan Pedoman Umum Mapasadha adalah :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
1. Anggota penuh : Anggota penuh adalah anggota muda yang sudah mengikuti suatu proses dengan ketentuan tertentu selama kurun waktu tertentu yang telah diatur oleh tim khusus. Anggota muda tersebut adalah calon anggota yang telah mengikuti dan lulus seleksi dalam pra dan orientasi yang kemudian diangkat dan dilantik. Setelah dilantik menjadi anggota muda, kemudian anggota tersebut mengikuti pendidikan lanjut Mapasadha sehingga pada tahun berikutnya anggota tersebut sudah menjadi anggota penuh. Yang terkait dengan keanggotaan dua jenis : a. Anggota biasa : Keanggotaan terbuka yang bias diperoleh oleh seluruh mahasiswa Sanata Dharma. b. Anggota istimewa : Anggota istimewa adalah anggota yang diangkat oleh Pengurus Harian Mapasadha dalam suatu sidang berdasarkan pertimbangan anggota. Syarat menjadi anggota istimewa adalah pertama, karena jasa
diberikan
demi
kemajuan
dan
pengembangan
serta
perkembangan Mapasadha, kedua karena potensi tertentu yang dimilikinya dan dibutuhkan oleh Mapasadha. Keanggotaan ini dapat diisi oleh mahasiswa, dosen, dan karyawan USD maupun luar USD.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
2. Alumni Mapasadha : Alumni Mapasadha adalah anggota penuh Mapasadha yang telah lulus dari Universitas Sanata Dharma dan masih menjadi anggota Mapasadha karena keanggotaan dalam Mapasadha bersifat seumur hidup. 3. Subjek berjenis kelamin laki-laki dan perempuan yang berusia antara 20–30 tahun. 4. Subjek berdomisili di Daerah Istimewa Yogyakarta.
E. Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data dilakukan dengan cara menyebarkan skala kepada responden secara langsung yaitu pada anggota Mapasadha. Skala konsep diri ini dibuat dengan skala Likert untuk pengumpulan data dengan metode rating yang dijumlahkan (Summated Ratings Method). Respon yang digunakan dalam skala ini terdiri dari empat kategori pilihan jawaban yaitu : SS (sangat setuju), S (setuju), TS (tidak setuju) dan STS (sangat tidak setuju). Menurut Hadi (2004) modifikasi terhadap skala Likert
perlu
dilakukan untuk menghilangkan kelemahan yang dikandung oleh skala lima tingkat, yaitu adanya arti ganda pada kategori jawaban yang terletak di tengah, dapat diartikan ragu-ragu atau netral. Menurut Hadi (2004), subjek memiliki kecenderungan untuk memilih jawaban yang ada di tengah atau disebut juga central tendering effect. Untuk menghindari kecenderungan tersebut, maka
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
peneliti tidak memberikan jawaban tengah dan hanya memberi empat pilihan jawaban, yaitu : SS (sangat setuju), S (setuju), TS (tidak setuju) dan STS (sangat tidak setuju). Penskoran jawaban dalam penelitian ini tergantung dari dua jenis pernyataan yaitu favorable dan unfavorable seperti yang tertulis dalam tabel 1 berikut ini : Tabel 1 Nilai / Skor Berdasarkan Kategori Jawaban Jawaban
Skor Favorabel
Unfavorabel
Sangat setuju
4
1
Setuju
3
2
Tidak setuju
2
3
Sangat tidak setuju
1
4
Banyaknya item dalam penelitian ini adalah berjumlah 56 butir item dan setiap aspek memiliki 8 buah pernyataan, diantaranya 4 buah pernyataan favorable dan 4 buah pernyataan unfavourable.Berikut ini (tabel 2) akan ditunjukkan secara jelas tabulasi tabel mengenai aspek-aspek yang digunakan dengan pertimbangan keseimbangan jumlah item pada setiap aspek konsep diri, sebagai berikut :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
Tabel 2 Blue Print Skala Konsep Diri No.
ASPEK
ITEM Favourable Unfavourable
1.
Identitas Diri
1, 41, 54, 56
12, 20, 34, 44
8
2.
Kepuasan
11, 26, 33, 50
8, 22, 40, 53
8
3.
Tingkah laku
7, 17, 29, 52
3, 25, 32, 48
8
4.
Diri fisik
2, 13, 35, 47
16, 23, 42, 55
8
5.
Diri pribadi
4, 21, 24, 31
10, 27, 38, 51
8
6.
Diri keluarga
6, 19, 43, 45
14, 28, 30, 39
8
7.
Diri sosial
9, 15, 37, 49
5, 18, 36, 46
8
28
56
TOTAL
28
TOTAL
F. Uji Validitas, Seleksi Item dan Reliabilitas 1. Uji Validitas Validitas mempunyai arti sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya (Azwar, 2000). Menurut Hadi (1995), suatu alat ukur dianggap baik dalam mengukur apa yang seharusnya diukur sesuai dengan tujuan penelitian jika alat tes tersebut memiliki validitas yang tinggi. Validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah validitas isi. Validitas isi adalah validitas yang diestimasi lewat pengujian terhadap isi skala dengan analisis rasional / profesional judgement, yaitu penilaian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
validitas terhadap suatu alat ukur yang diberikan oleh orang-orang yang dianggap ahli dan profesional di bidangnya, dalam hal ini adalah dosen pembimbing (Azwar, 2003). 2. Seleksi Item Seleksi item dilakukan dengan cara melihat koefisien korelasi tiap item yaitu dengan mengkorelasikan skor masing-masing item dengan skor total keseluruhan item. Besarnya koefisien korelasi item total atau corrected item total correlation (rix) bergerak dari 0 sampai dengan 1,00 dengan tanda positif atau negatif. Semakin mendekati angka 1 yang bertanda positif maka daya diskriminasi itemnya semakin baik. Pemilihan item terbaik dalam penelitian ini menggunakan koefisien korelasi sebesar 0,3. Dengan demikian, item-item yang memiliki corrected item total correlation ≥ 0,3 dinyatakan sebagai item yang lolos seleksi dan dapat digunakan sebagai alat penelitian sedangkan item-item yang memiliki corrected item total correlation ≤
0,3 disisihkan (Azwar, 3003). Pengolahan data akan
dilakukan dengan menggunakan program komputer SPSS for windows 16. Setelah mengujicobakan skala atau try out pada anggota Mapasadha yaitu pada tanggal 17 sampai 23 Mei 2009, dari 40 kuesioner yang disebarkan oleh peneliti, tidak semua kuesioner yang bisa dianalisa karena ada 7 skala yang tidak dikembalikan, sehingga data yang bisa dianalisa hanya berjumlah 33 skala. Dari hasil analisa tersebut terdapat 36 item yang dinyatakan lolos seleksi dan 20 item yang tidak lolos seleksi, sehingga item-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
item yang tidak lolos seleksi tersebut perlu direvisi kembali dan diganti (Setyaningsih, 2009). Item-item yang tidak lolos seleksi tersebut merupakan item yang memiliki corrected item total correlation ≤ 0,3. Setelah merevisi beberapa item, akhirnya ditambahkan 6 item lagi dan pada setiap aspek dibagi rata menjadi 6 buah item, 3 item untuk item favourable dan 3 item untuk item unfavourable. Jadi item-item yang lolos langsung digunalan untuk penelitan dan ditambahkan item-item yang sudah direvisi. Berikut adalah distribusi item skala konsep diri setelah uji coba dan revisi item : Tabel 3 Blue Print Skala Konsep Diri Setelah Try-Out No
ASPEK
ITEM
TOTAL
Favourable 1 (1), 41 (30), 56 (36)
Unfavourable 20 (17), 34 (26), 44 (31)
6 6
1.
Identitas Diri
2.
Kepuasan
11 (10), 26 (21), 42
22 (19), 40 (33), 39
3.
Tingkah laku
7 (7), 17 (14), 52 (32)
3 (3), 37, 41
6 6 4.
Diri fisik
2 (2), 13 (12), 35 (27)
55 (35), 11, 40
5.
Diri pribadi
4 (4), 21 (18), 31 (25)
10 (9), 27 (22), 38 (29)
6.
Diri keluarga
6 (6) , 19 (16), 34
28 (23), 30 (24), 20
6
7.
Diri sosial
9 (8), 15 (13), 38
5 (5), 18 (15), 36 (28)
6
6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
TOTAL
21
Keterangan : Nomor yang diberi tanda dalam kurung ( ) Nomor yang tidak diberi tanda dalam kurung ( )
21
42
: nomor item setelah uji coba : nomor item sebelum uji coba
3. Uji Reliabilitas Reliabilitas adalah suatu keajegan, konsistensi atau kestabilan suatu alat ukur, di mana alat ukur tersebut dapat digunakan dengan hasil yang konsisten pada waktu yang berbeda untuk tujuan penelitian yang sama. Reliabilitas dikaitkan dengan sejauh mana hasil suatu pengukuran dapat dipercaya (Azwar, 2000). Reliabilitas dinyatakan oleh koefisien reliabilitas (rxx³) yang angkanya berada dalam rentang 0 sampai dengan 1,00. Semakin tinggi koefisien reliabilitas mendekati angka 1,00 berarti semakin tinggi reliabilitas. Sebaliknya, semakin rendah koefisien reliabilitas mendekati angka 0, berarti semakin rendah reliabilitasnya. Reliabilitas penelitian ini akan menggunakan formula koefisien Alpha dari Cronbach, dengan alasan koefisien alpha dapat mengatasi kelemahan teknik belah dua dan mengestimasi rata-rata korelasi belah dua dari semua pembagi tes yang mungkin dilakukan (Azwar, 2002). Pengolahan data akan dilakukan dengan program komputer SPSS for windows 16.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
Hasil yang diperoleh dari teknik Alpha dari Cronbach adalah 0, 891. Dapat disimpulkan bahwa tingkat reliabilitas termasuk dalam kategori tinggi. G. Metode Analisis Data Penelitian ini menggunakan ini, metode analisis data yang digunakan adalah metode statistik yaitu statistik deskriptif, sehingga peneliti menggunakan analisis yang meliputi penyajian data melalui tabel, penghitungan nilai maksimum dan minimum, mean teoritis, mean empiris, standar deviasi dan penghitungan prosentase. Kategori yang dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan membandingkan antara mean empirik dengan mean teoritik. Dalam tabel 4 dapat dilihat norma kategori : Tabel 4 Norma kategori jenjang Norma
kategori
Mean Empirik > Mean teoritik
Konsep Diri Positif
Mean Empirik < Mean teoritik
Konsep Diri negatif
Penentuan kategori konsep diri dilakukan dengan kategorisasi jenjang berdasarkan standar deviasi dan mean teoritik (Azwar, 2002) sebagai berikut :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
X minimum teoritik : Skor paling rendah yang mungkin didapat subjek pada skala, yaitu 1. : 42 x 1 = 42 X maximum teoritik : Skor paling tinggi yang mungkin didapat subjek pada skala, yaitu 4. : 42 x 4 = 168 Range
: Luas jarak sebaran antara nilai maksimum dan nilai minimum. : 168 – 42 = 126
Standar deviasi ( σ ) : Luas jarak sebaran yang dibagi kedalam enam satuan deviasi standar. : 126 / 6 = 21 Mean ( μ
)
: Mean teoritis, yaitu rata-rata teoritis dari skor maksimum dan minimum. 168 + 42 2 210 : 2
:
: 105
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
Dalam tabel 5 dapat dilihat norma kategori berdasarkan perhitungan di atas : Tabel 5 Kategori Skala Norma
kategori
Mean Empirik > 105
Konsep Diri Positif
Mean Empirik < 105
Konsep Diri negatif
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Orientasi Kancah Penelitian tentang konsep diri dilaksanakan di Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Mapasadha (Mahasiswa Pecinta Alam Universitas Sanata Dharma) Yogyakarta. Jumlah responden yang digunakan adalah sebanyak 54 orang yang bertempat tinggal di Yogyakarta. Subjek terdiri dari 38 orang pria dan 16 orang perempuan. Subjek yang digunakan adalah anggota Mapasadha. Berikut adalah deskripsi keanggotaan subjek penelitian: Tabel 6 Deskripsi Keanggotaan Subjek Keanggotaan
Rentang usia
Jumlah
Anggota Penuh
20 – 25 Tahun
32
Anggota Istimewa
25 – 28 Tahun
13
Alumni Mapasadha
28 – 30 Tahun
9
Jumlah
54
B. Pelaksanaan Penelitian Penelitian tentang konsep diri pada anggota Mapasadha dilaksanakan pada tanggal 25 Mei 2009 – 6 Juni 2009. Penelitian dilaksanakan dengan cara menyebarkan skala sebanyak 60 eksemplar, dalam penyebaran skala ada
44
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
berbagai cara yang digunakan yaitu dengan pendekatan langsung kepada anggota secara personal di UKM Mapasadha, mendatangi rumah ataupun rumah kos masing-masing anggota. Setelah penyebaran data, skala yang dikembalikan kepada peneliti adalah sebanyak 54 eksemplar dan 6 eksemplar lainnya dinyatakan gugur karena tidak diisi dan tidak dikembalikan.
C. Hasil Penelitian 1. Uji Normalitas Uji normalitas terhadap data dilakukan sebelum data diuji dengan uji statistik deskriptif. Tujuan dari dilakukannya uji normalitas adalah untuk mengetahui apakah distribusi frekuensi dari gejala yang diselidiki tidak menyimpang secara signifikan dari frekuensi harapan distribusi normal teoritiknya. Normalitas berarti bentuk distribusi variabel dalam populasi berbentuk distribusi normal atau kurve normal (Hadi,2001). Pengujian ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah sampel yang diambil berasal dari sebuah distribusi normal, dengan mengetahui apakah sebaran skor memenuhi asumsi distribusi normal. Uji normalitas ini dilakukan dengan menggunakan rumus one sample Kolmogorov – Smirnov Test, dengan menggunakan SPSS for windows versi 16. Berikut adalah hasil dari uji normalitas :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
Tabel 7 Uji Normalitas Total N
54
Kolmogorov-Smirnov Z
0.954
Asymp. Sig. (2-tailed)
0.323
a Test distribution is Normal. b Calculated from data. Uji normalitas menyatakan bahwa jika nilai signifikansi lebih besar dari 0,05 (p > 0,05) maka sebarannya normal, tetapi bila nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05 (p < 0,05) maka sebaran skornya tidak normal. Hasil analisis data dalam penelitian dengan menggunakan teknik Kolmogorov Smirnov pada SPSS versi 16, diperoleh signifikansi sebesar 0.323. Angka ini menunjukkan bahwa distribusi data subjek adalah normal, dengan nilai p yang dihasilkan lebih besar dari 0,05. 2. Deskriptif Data Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif, sehingga perlu penyajian data melalui tabel, penghitungan nilai maksimum dan minimum, mean teoritis, mean empiris dan standar deviasi. Berikut tabel yang berisi data
penilaian
berdasarkan
penghitungan
komputerisasi
dengan
menggunakan SPSS versi 16. Berikut adalah deskriptif data penelitian :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
Tabel 8 Deskripsi Data Penelitian N Skor Minimum Teoritik Skor Minimum Empirik Skor Maksimum Teoritik Skor Maksimum Empirik
54 42 112 168 162
Mean Teoritik
105
Mean Empirik Median Modus Standar Deviasi Teoritik Standar Deviasi Empirik Varians
131.092 128.5 123 21 12.35 152.614
Standar Deviasi (SD) teoritik yang diperoleh dari penghitungan rentang antara nilai maksimum teoritik dan nilai minimal teoritik dibagi 6, menunjukkan nilai Standar Deviasi (SD) empirik (12.35) lebih kecil daripada SD teoritik (21), yang artinya bahwa tingkat variasi jawaban pada kelompok data lebih rendah daripada tingkat variasi jawaban teoritik. Kondisi ini menunjukkan bahwa nilai rata-rata subjek penelitian kelompok data lebih rendah dari nilai rata-rata teoritik, yang berarti bahwa subjek penelitian secara umum adalah kelompok yang homogen yaitu kelompok anggota Mapasadha.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
3. Kategorisasi Konsep Diri Pada Anggota Mapasadha Berdasarkan pada norma kategorisasi skala (Tabel 5) pada bab 3, maka dapat dikategorisasikan skor total subyek berdasarkan tinggi-rendahnya. Berikut ini deskripsi skor total yang telah dikategorisasikan: Tabel 9 Kategori Skor Total Subjek Norma Mean Empirik > Mean Teoritik 131.092 > 105
Kategori Konsep Diri Positif Konsep Diri Positif
Hasil pengkategorisasian di atas dapat memperlihatkan bahwa mean empirik dalam penelitian ini adalah 131.092 lebih besar dibandingkan dengan mean teoritiknya, yaitu 105. Penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat konsep diri yang positif pada anggota Mapasadha. 4. Data pada Setiap Aspek Konsep Diri Konsep diri Menurut Fitts memiliki tujuh aspek, yaitu identitas diri, Tingkah laku, Kepuasan, Diri fisik, diri pribadi, diri keluarga dan diri sosial. Dari tujuh aspek tersebut perlu dilakukan pengembangan penelitian untuk mengetahui deskripsi tingkat konsep diri pada masing-masing aspek, yaitu dengan membandingkan perolehan nilai mean empirik dan mean teoritis dan juga mencari perbedaan tingkat mean antara ketujuh aspek tersebut. Pengembangan penelitian ini dilakukan agar memperoleh data yang lengkap
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
mengenai topik-topik yang dominan pada konsep diri subjek. Berikut adalah hasil deskripsi data tiap aspek konsep diri : Tabel 10 Deskripsi Data Tiap Aspek Konsep Diri No
Keterangan
1
N Skor Minimum Teoritik Skor Maksimum Empirik Skor Maksimum Teoritik Skor Minimum Empirik Mean Teoritik Mean Empirik Median Modus Standard Deviasi Varian
2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
Identitas Diri 54 6
54 6
Tingkah Laku 54 6
Diri Fisik 54 6
Diri Pribadi 54 6
Diri Keluarga 54 6
Diri Sosial 54 6
24
24
24
24
24
24
23
24
24
24
24
24
24
24
16
16
12
13
13
13
15
15 19.8 19.5 19 2.32
15 19 19 18 1.98
15 18.9 19 18 2.31
15 18.09 18 17 2.37
15 18.09 18 18 2.10
15 18.42 18.5 19 2.51
15 18.7 18.5 17 2.34
4.98
3.92
5.36
5.6
4.42
6.32
5.5
Kepuasan
Tabel di atas menunjukkan bahwa secara umum subjek memiliki kategori konsep diri yang tinggi pada setiap aspeknya, hal ini tampak dari mean empirik lebih tinggi dari pada mean teoritiknya, dan besarnya kisaran mean per aspek tidak memiliki perbedaan yang mencolok. Hal ini menunjukkan adanya kategori konsep diri per aspek memiliki mean empirik yang merata. Namun apabila dilihat dari perbandingan perolehan nilai mean empirik yang diperoleh subjek penelitian, tampak bahwa aspek konsep diri tentang identitas diri memiliki mean tertinggi yaitu sebesar 19.8 dan selanjutnya pada urutan ke dua yaitu aspek kepuasan yaitu sebesar 19 dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
pada urutan ketiga yaitu aspek tingkah laku sebesar 18.9. Pada urutan ke empat adalah aspek diri sosial dengan mean sebesar 18.7 dan ke lima, aspek diri keluarga dengan mean sebesar 18, 42. Pada urutan ke enam dan ke tujuh, aspek diri fisik dan dan diri pribadi memiliki mean yang sama yaitu sebesar 18, 09.
D. Pembahasan Dari data deskriptif yang diperoleh, dapat dilihat bahwa mean empirik (131.092) lebih besar dari pada mean teoritik (105), ini berarti bahwa nilai ratarata kelompok data lebih tinggi daripada nilai rata-rata teoritik. Hal ini menunjukkan bahwa subjek penelitian yaitu anggota Mapasadha secara umum memiliki konsep diri yang positif. Konsep diri adalah gambaran atau pandangan secara menyeluruh mengenai diri sendiri oleh individu yang bersangkutan, dari konsep diri ini akan menentukan bagaimana individu tersebut berperilaku, merasakan dan merespon lingkungannya. Individu yang memiliki konsep diri yang positif menghasilkan bentuk perilaku yang mandiri, menghargai diri sendiri dan orang lain, serta percaya diri yang tinggi, artinya konsep diri positif mempengaruhi perilaku yang konstruktif (Burns, 1993). Hal tersebut di atas didukung pula oleh uji mean pada masing-masing aspek konsep diri. Aspek identitas diri memiliki nilai mean tertinggi yaitu sebesar 19.8. Identitas diri dapat diartikan bagaimana individu mempersepsikan identitas dirinya berdasarkan pengalaman yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
dialami dan penilaian orang lain terhadap dirinya. Identitas sebagai seorang anggota Mapasadha diperoleh setelah anggota tersebut menjalani proses dan pendidikan yang sesuai dengan Standar Pendidikan Mapasadha (SPM) dan menjalani proses sebagai anggota dan menjalani kehidupan di Pondok Mapasadha. Identitas juga terbentuk dari penilaian dan evaluasi orang lain terhadap dirinya. Identitas sebagai seorang anggota Mapasadha adalah orangorang yang memiliki kepedulian terhadap lingkungan hidup dan mau berbuat sesuatu demi kelestarian lingkungan tersebut yang dirasa semakin parah belakangan ini., bukan sekedar orang-orang yang suka berkegiatan di alam bebas saja seperti naik gunung. Dengan identitas diri sebagai anggota Mapasadha dan kehidupan yang dialami oleh anggota, baik dalam kehidupan berorganisasi, kegiatan di alam bebas maupun kehidupan di Pondok Mapasadha itu sendiri tercermin pula kepuasan dan tingkah lakunya. Anggota yang memiliki konsep diri yang positif akan menunjukkan tingkah laku yang positif. Tingkah laku dapat diartikan bagaimana individu menggambarkan tingkah lakunya, tingkah laku berdasarkan identitas dirinya. Identitas diri sebagai seorang anggota Mapasadha berarti pula bahwa ia merupakan bagian dari anggota keluarga besar Mapasadha. Pondok Mapasadha merupakan sebuah rumah bagi para anggotanya dan di dalamnya terdapat nilai-nilai solidaritas, kebersamaan dan kekeluargaan. Beberapa contoh dari aspek tingkah laku sebagai seorang anggota Mapasadha adalah orang-orang yang memiliki kepedulian terhadap lingkungan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
hidup, dalam aplikasinya mereka adalah orang-orang yang tidak membuang sampah maupun puntung rokok sembarangan, namun mengantonginya terlebih dahulu sebelum menemukan tempat sampah lalu dibuang. Contoh lain dari aspek tingkah laku seperti operasi SAR (Searh and Rescue), operasi SAR benar-benar dilakukan untuk pencarian korban yang hilang atau meninggal baik di gunung maupun di tempat lainnya. Operasi ini benar-benar dilakukan dengan hati yang tulus dan tanpa pamrih serta tanpa mengharapkan imbalan apapun, walaupun terkadang yang menjadi taruhannya adalah nyawa itu sendiri. Contoh lain adalah dengan mengadakan workshop tentang pengelolaan sampah bersama dinas terkait, pemutaran film-film yang bertemakan pemanasan global dan pengadaan penanaman bibit pohon di daerah-daerah yang mengalami krisis dan tandus, tujuan dari kegiatan ini adalah untuk menjaga kelestarian lingkungan hidup maupun bagi kemajuan Mapasadha itu sendiri. Dari identitas dan tingkah laku tersebut tercerminlah sebuah kepuasan sebagai orang yang memiliki kepedulian terhadap lingkungan hidup. Hal ini tercermin dari mean empirik dari aspek kepuasan sebesar 19. Kampus, pihak kampus dan masyarakat sekitar sebagai tempat di mana Mapasadha itu bernaung, berorganisasi, dan berkegiatan maupun menjalani proses hidup di pondok Mapasadha tentu saja memiliki evaluasi dan kritikan tersendiri terhadap Mapasadha. Dengan adanya kegiatan-kegiatan sosial yang berguna bagi kelestarian lingkungan dan masyarakat seperti pengadaan penanaman bibit pohon, kampanye tentang lingkungan hidup, operasi SAR,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
masyarakat maupun pihak kampus akan memberikan penilaian positif terhadap Mapasadha. Namun di sisi lain, ada opini yang berkembang bahwa ada anggota Mapasadha itu adalah seorang “Mapala” singkatan dari Mahasiswa Paling Lama, ada pula opini lain seperti seorang Mapala itu hanyalah orang-orang yang suka naik gunung saja dan masih membuang sampah di gunung, anggota Mapasadha itu terkesan kumuh, berambut gondrong, anti kemapanan dan suka mabuk-mabukan (walaupun tidak semua anggota demikian). Evaluasi yang diberikan oleh pihak kampus maupun masyarakat sekitar baik itu yang bernada positif maupun terkesan negatif akan mempengaruhi konsep diri anggota Mapasadha. Clooney (dalam Burns, 1993) dengan teori looking glass self memperkuat opini tersebut, bahwa konsep diri mempengaruhi perilaku yang merupakan hasil dari penilaian atau evaluasi terhadap diri sendiri dan pendapat orang lain. William (dalam Rakhmat, 1992) menyatakan bahwa, diri positif berkaitan dengan penerimaan diri. Hal ini berarti bahwa seseorang yang memiliki konsep diri yang positif menerima dirinya apa adanya dan terusmenerus berusaha memperbaiki dirinya kearah yang lebih baik. Dengan adanya konsep diri yang positif, evaluasi dan kritikan yang diberikan oleh pihak kampus maupun masyarakat sekitar akan dicerna dan diproses dengan baik sehingga mampu memperbaiki diri kearah yang lebih baik. Dari penelitian yang telah dilakukan, dapat dilihat bahwa terdapat konsep diri yang positif pada anggota Mapasadha.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan penelitaian yang telah dilakukan dan analisis data mengenai konsep diri pada anggota Mapasadha, dapat ditarik kesimpulan bahwa anggota Mapasadha mempunyai konsep diri yang positif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mean empirik lebih besar dari mean teoritik.
B. Saran Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dan data yang telah diperoleh, maka diajukan saran sebagai berikut : 1. Bagi anggota Mapasadha Anggota Mapasadha telah memiliki konsep diri yang tinggi, diharapkan terus mempertahankan dan meningkatkan konsep diri yang tinggi tersebut. 2. Bagi peneliti yang akan datang Diharapkan menambah jumlah subyek penelitian dan menggunakan metode lain seperti wawancara untuk meningkatkan validitas dan reliabilitas data. Selain itu, subjek yang digunakan sebaiknya anggota Mapasadha yang masih berstatus mahasiswa.
54
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
C. Keterbatasan Penelitian Peneliti menyadari adanya kekurangan dalam penelitian ini. Kekurangan dalam penelitian ini seperti kurangnya subjek dalam proses uji coba dan validitas dan reliabilitas skala masih tergolong rendah. Selain itu, subjek penelitian yang digunakan
adalah
anggota
Mapasadha
secara
keseluruhan,
menggunakan anggota Mapasadha yang masih berstatus mahasiswa.
sebaiknya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR PUSTAKA Apollo. 2007. Hubungan Antara Konsep Diri dengan Kecemasan Berkomunikasi Secara Lisan pada Remaja.Manasa, Juni 2007, Volume I, Nomor I. Azwar, Syaifudin. 2000. Reability and Validity. Yogyakarta : PT. Pustaka Pelajar. Azwar, Saifuddin. 2001. Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Offset. Azwar, Syaifudin. 2002. Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta : PT. Pustaka Pelajar. Azwar, Syaifudin. 2003. Sikap Manusia dan Pengukurannya. Yogyakarta : PT. Pustaka Pelajar. Bismoko, J. Supratiknya, A. 2004. Pedoman Penulisan Skripsi. Yogyakarta : Universitas Sanata Dharma. Buku Pedoman Umum Mapasadha. 1999. Buku Pedoman Umum Mapasadha. Yogyakarta. Buku materi Mapasadha. 2006. Pelatihan Dasar Kepecintaalaman Mapasadha Angkatan XXIV Shio Anjing II. Yogyakarta. Burns, R. B. 1993. Konsep Diri : Teori, Pengukuran, Perkembangan dan Perilaku. Jakarta : Arcan. Chaplin, J. P. 2006. Kamus Lengkap Psikologi. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada. Forum Mapala. Diakses tanggal 20 Februari 2009, dari http://gappala.com Funder, D. C. 1995. On the Accuracy of Personality Judgement : A Realistic Approach, A Personal Review. Hadi, Sutrisno. 1995. Statistik “jilid III”. Yogyakarta : Andi Offset. Hadi, Sutrisno. 2004. Metodologi Research Jilid II. Yogyakarta : Penerbit Andi. Hartoko, V. Didik Suryo. Handayani, Christina, S. 2003. Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma. Yogyakarta : Universitas Sanata Dharma.
56
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
Mahasiswa Pecinta Alam. http://www.astacala.org
Diakses
tanggal
22
Februari
2009,
dari
Mahasiswa Pecinta Alam Universitas Sanata Dharma (Mapasadha). Diakses tanggal 12 April 2009, dari http://www.usd.ac.id Mapala. Diakses tanggal 25 Agustus 2008, dari http://id.wikipedia.org Mapala, Resiko yang Harus Dihadapi dari Sebuah Konsistensi. Diakses tanggal 20 Februari 2009, dari http://katastropi.blog.friendster.com/ Marsh, H. W., & Young, A. S., 1998. Top-Down, Bottom-Up, & Horizontal Models : The Direction of Casuality in Multidimensional, Hierarchical Self Concept. Journal of Personality & Social Psychology. Maxwell, John. 2001. Soe Hok Gie : Pergulatan Intelektual Muda Melawan Tirani. Jakarta : Pustaka Utama Grafiti. Pareek, Udai. 1985. Memahami proses perilaku Organisasi. Jakarta : Penerbit Erlangga. Rakhmat, J. 1985. Psikologi Komunikasi. Bandung : Remaja Karya. Rogers, C. R. 1980. A Way of Being. Boston : Houghton Mifflin Company. Setyaningsih, Nina. 2009. Pengolahan Data Statistik dengan SPSS 16.00. Jakarta : Salemba Empat. Sugiono. 1999. Statistika Untuk Penelitian. Bandung : Cv Alfabeta. Supratiknya, A. 1993. Teori-teori holistik ( Organismik-Fenomenologis) Psikologi Kepribadian 2. Yogyakarta : Kanisius. Suwandi. 2004. Hubungan Efikasi diri dan Konsep Diri pada Kecemasan Berbicara di Muka Umum Mahasiswa Theologi Terapan USD. Tesis. Yogyakarta : Program Pasca Sarjana UGM. Trihendradi, Cornelius. 2009. Step by Step SPSS 16 : Analisis Data Statistik. Yogyakarta : Andi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
SKALA KONSEP DIRI UJI COBA PENELITIAN
58
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
Kepada : Saudara-saudara Pondok Mapasadha Dengan Hormat, Di tengah-tengah kesibukan Saudara dalam beraktivitas, maka perkenankanlah saya untuk memohon kesedian saudara untuk meluangkan waktu sejenak untuk mengisi pernyataan dalam skala yang saya lampirkan berikut ini. Bantuan saudara dalam pengisian skala ini sangat saya butuhkan dalam rangka pengumpulan data dalam penyusunan tugas akhir saya di Fakultas Psikologi Sanata Dharma. Dalam pengisian skala ini tidak ada pilihan yang dianggap salah, semua pilihan jawaban adalah benar, dan semua jawaban akan dijamin kerahasiannya. Perlu diketahui, jawaban saudara tidak ada hubungannya dengan nama baik, karir dan status saudara. Dalam skala ini terdapat 56 pernyataan. Baca dan pahamilah setiap pernyataan tersebut, kemudian pilihlah salah satu alternatif jawaban yang sudah tersedia dengan memberi tanda (√) pada kolom yang sudah tersedia. Pilihan jawaban adalah : SS : Jika saudara “Sangat Setuju” dengan pernyataan tersebut. S : Jika saudara “Setuju” dengan pernyataan tersebut. TS : Jika saudara “Tidak Setuju” dengan pernyataan tersebut. STS : Jika saudara “Sangat Tidak Setuju” dengan pernyataan tersebut. Jawablah seluruh pernyataan yang ada dan saya harap jangan sampai ada pernyataan yang terlewatkan atau belum dijawab. Atas bantuan dan kerja sama yang saudara berikan, saya ucapkan banyak terimakasih.
Hormat Saya :
Lasro Bonaventura Situmorang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
Jenis Kelamin : L / P Usia : No. Pernyataan SS 1. Seorang Mapala itu adalah orang yang mempunyai kepedulian terhadap kelestarian alam, bukannya seseorang yang hanya naik gunung saja. 2. Saya merasa penampilan saya membuat saya lebih percaya diri. 3. saya kurang berani mengemukakan pendapat dan pikiran saya. 4. Menurut teman-teman saya, saya adalah orang yang penuh perhatian kepada teman-teman saya. 5. Saya tidak tahan terhadap evaluasi dan kritikan yang diberikan oleh masyarakat dan pihak kampus kepada saya. 6. Sebagai anggota keluarga besar Mapasadha, saya merasa nyaman dan dapat mengembangkan diri. 7. Saya berani mengemukakan pendapat dan pikiran saya. 8. Saya merasa kurang puas dengan apa yang saya miliki sekarang ini. 9. Saya aktif mengikuti kegiatan-kegiatan sosial yang berguna bagi kelestarian lingkungan dan masyarakat sekitar. 10. Menurut teman-teman, saya kurang memiliki rasa solidaritas. 11. Saya bersyukur dengan kelebihan dan kekurangan yang saya miliki sekarang ini. 12. Saya kurang bahagia dengan keberadaan saya sebagai seorang pecinta alam 13. Saya merasa kesehatan saya cukup baik. 14. Orang tua saya tidak mengizinkan saya untuk masuk menjadi anggota Mapasadha. 15. Evaluasi dan kritikan yang diberikan oleh masyarakat kepada saya membuat saya lebih bisa memperbaiki diri kearah yang lebih baik. 16. menurut teman-teman saya, saya kurang serasi dengan pakaian-pakaian yang saya gunakan. 17. Menurut teman-teman saya, saya lebih suka menggunakan barang-barang yang ramah lingkungan. 18. Menurut masyarakat sekitar, naik gunung adalah kegiatan yang tidak perlu dan hanya membuang waktu saja. 19. Saya bangga memiliki keluarga besar seperti Mapasadha 20. Saya tidak perlu repot untuk melakukan sesuatu bagi kelestarian lingkungan, itu adalah pekerjaan orang lain seperti WALHI (Wahana Lingkungan Hidup). 21. Saya merasa peduli dengan keadaan lingkungan sekarang
S
TS STS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32. 33. 34. 35. 36. 37. 38. 39. 40. 41. 42. 43.
ini yang semakin parah. Menurut teman-teman saya, menjadi anggota Mapasadha adalah sebuah beban. Akhir-akhir ini, saya merasa ada masalah dengan kesehatan saya. Banyak orang yang mengatakan bahwa saya orang yang suka menolong Membuang sampah sembarangan itu tidak apa-apa, karena akan ada tukang sampah yang akan memungutnya. saya merasa bahagia setelah saya menjadi anggota Mapasadha. Saya kurang peduli dengan apa yang terjadi dengan lingkungan belakang ini. Saya kurang merasa nyaman dan tidak dapat mengembangkan diri dalam di Mapasadha. Saya naik gunung ketika ada waktu luang agar tidak menggangu waktu kuliah saya. Saya kurang bangga memiliki keluarga besar seperti Mapasadha. Menurut teman-teman, saya memiliki rasa solidaritas yang tinggi. menurut teman-teman saya, saya lebih suka naik gunung daripada menghabiskan waktu untuk kuliah di kampus. Saya merasa puas dengan apa yang telah saya lakukan terhadap kelestarian lingkungan. Menurut teman-teman saya, menjadi seorang Mapala itu tidak sepenuhnya peduli terhadap alam, karena mereka masih membuang sampah ketika naik gunung. Saya merasa serasi dan pantas menggunakan pakaianpakaian yang saya gunakan. Menurut banyak orang, mapala itu adalah Mahasiswa Paling Lama. Menurut masyarakat sekitar, naik gunung adalah kegiatan yang baik dan kegiatan yang mencintai lingkungan. Banyak orang yang mengatakan bahwa saya adalah orang yang bemasalah. Mapasadha bukan merupakan sebuah keluarga bagi saya, hanya tempat berkumpul saja. Saya kurang merasa puas dengan apa yang terjadi dengan lingkungan sekitar belakangan ini. Kehidupan saya sebagai anggota Mapasadha sungguh menyenangkan dan menggembirakan. Menurut teman-teman saya, penampilan saya kurang rapi dan apa adanya. Orang tua saya tidak mengizinkan saya untuk masuk menjadi anggota Mapasadha.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62 44. 45. 46. 47. 48. 49. 50. 51. 52. 53. 54. 55. 56.
Menurut saya, seorang pecinta alam itu adalah orang yang suka naik gunung saja. Mapasadha adalah sebuah keluarga bagi saya, karena saya merasa diperhatikan di sini. Saya kurang aktif mengikuti kegiatan-kegiatan sosial yang berguna bagi kelestarian lingkungan dan masyarakat sekitar. Penampilan saya secara fisik dan pakaian yang saya gunakan, secara keseluruhan cukup baik. menurut teman-teman saya, saya adalah orang yang susah diatur. Menurut banyak orang, tidak semua Mapala itu kuliahnya lama, pada kenyataannya ada juga yang lulus tepat waktu. Saya merasa puas dengan apa yang saya miliki sekarang ini. Teman-teman sering mengatakan saya mudah marah dan tersinggung. Saya membuang sampah pada tempatnya, itu adalah hal kecil namun itu adalah kebiasaan yang baik. Saya kurang merasa bersyukur dengan apa yang saya miliki sekarang ini. Saya sungguh bahagia dengan keberadaan saya sebagai seorang pecinta alam. Saya merasa penampilan saya membuat saya kurang percaya diri. Sebagai seorang Mapala, saya mau melakukan sesuatu yang berguna bagi kelestarian lingkungan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
LAMPIRAN DATA UJI COBA PENELITIAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
Subjek 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33
Item 1 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 3 3 3 3
2 3 3 4 3 3 4 4 3 4 3 4 3 3 3 4 2 4 3 3 4 3 4 3 3 3 4 3 2 3 3 3 2 2
3 3 3 3 3 4 4 3 4 4 3 4 4 3 2 1 3 3 4 4 3 3 4 3 3 3 4 4 2 3 3 3 3 2
4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 3 3 3 2 4 3 3 4 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2
5 3 3 3 3 2 4 3 4 4 3 4 3 3 2 4 3 4 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4
6 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 3 4 4 4 3 4 3 3 4 3 2 4 4 3 4 3 3 3 2 3
7 3 3 3 3 4 4 3 4 4 3 4 4 3 3 4 3 3 4 4 3 2 4 3 3 3 4 2 3 3 3 3 2 2
8 3 2 3 2 3 4 2 4 2 2 1 3 3 2 1 2 4 2 3 2 2 4 2 3 2 2 2 1 3 3 3 3 3
9 3 3 3 4 3 2 3 3 4 2 4 3 2 3 3 4 3 4 3 2 2 3 2 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3
10 3 4 3 3 3 3 3 4 4 3 4 4 3 2 3 2 4 3 3 2 3 4 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2
11 3 4 3 3 3 4 4 4 4 3 4 4 3 3 4 3 4 4 4 3 4 4 3 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3
12 4 3 3 3 4 3 3 4 4 3 4 1 4 3 3 3 4 3 4 3 2 4 3 3 4 4 3 4 3 3 3 2 3
13 3 3 3 4 4 4 3 3 2 3 4 3 3 3 4 3 3 4 3 3 2 4 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 2
14 2 3 3 4 2 3 1 2 4 4 4 3 3 3 3 2 3 3 2 3 2 3 2 2 3 3 4 3 3 3 3 1 2
15 4 2 3 4 3 4 4 3 4 3 4 4 3 3 3 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4
16 3 3 2 1 2 3 3 4 4 3 4 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 2 2 3
17 3 3 2 3 3 3 3 2 3 2 3 3 2 2 2 3 3 4 3 2 2 4 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3
18 3 2 3 4 3 3 2 3 4 4 4 4 3 3 2 4 3 4 2 3 1 3 2 3 4 4 4 2 3 3 3 3 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
Subjek 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33
Item 19 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 3 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 3 3 4
20 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 3 3 4
21 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 3 4 3 4 4 4 3 3 4 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 4
22 4 3 3 3 3 3 2 2 4 4 4 4 3 2 2 3 3 3 3 3 3 4 2 2 3 4 4 3 4 4 3 2 4
23 2 2 3 4 1 4 3 4 2 3 4 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 4 3 2 3 4 2 2 2 3 3 3 3
24 3 2 2 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 2 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
25 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 3 3 4 4 4 3 4 1 4 4 4 4 3 3 3
26 4 4 3 3 4 4 4 3 4 4 4 3 3 2 3 2 3 3 3 3 2 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
27 3 3 3 4 4 4 2 4 4 3 4 4 3 3 3 2 4 4 4 2 2 4 3 3 3 4 3 2 3 3 3 3 3
28 3 4 2 3 4 4 2 4 4 4 4 3 3 3 3 3 4 2 4 3 3 4 3 3 3 4 3 2 3 3 3 2 3
29 4 3 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 3 3 3 3 3 1 4 2 3 3 3 4 3 4 4 4 4 3 4 3 3
30 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 2 3 3 4 4 4 4 3 4 3 3 4 4 4 4 3 3 3 3 3
31 3 3 3 4 4 3 3 3 4 2 3 3 3 2 3 3 3 4 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3
32 3 3 3 3 4 3 3 3 4 4 4 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 4 3 4 1 3 3 4 3 3 3
33 4 2 2 2 2 4 4 2 1 2 2 3 2 2 2 2 2 3 2 1 1 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3
34 2 2 2 3 2 2 4 4 2 2 3 3 3 3 2 3 2 2 2 1 1 3 3 3 2 4 4 2 2 3 3 2 3
35 3 3 3 3 3 4 3 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 2 3
36 2 2 2 4 4 4 3 2 4 3 4 3 3 3 2 4 4 4 3 2 1 4 2 2 3 3 4 1 2 3 3 3 3
37 3 3 2 4 4 4 3 3 4 3 4 1 3 2 3 4 3 4 3 2 2 3 3 3 1 3 1 3 3 3 3 3 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
Subjek 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33
Item 38 3 3 3 3 3 4 3 4 1 4 4 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 4 3 3 3 4 3 1 3 4 3 3 3
39 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 2 3 4 4 4 3 4 3 4 3
40 2 1 2 1 1 2 1 2 1 2 2 2 2 3 2 2 1 3 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2
41 4 4 4 3 4 3 3 3 4 4 4 3 3 2 4 3 3 4 4 3 2 4 3 2 4 4 3 4 3 4 3 3 3
42 2 2 1 1 2 3 3 2 1 2 3 2 3 2 2 2 3 3 2 1 3 2 2 3 3 2 2 3 2 2 2 3 2
43 1 2 2 1 3 2 4 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 3 2 3 1 3 3 2 4 1 3 3 3 3 3 3
44 4 3 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 1 4 4 4 4 3 4 4 3 3 4 4 4 3 2 3 4 4 3
45 4 3 3 3 3 3 4 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 3 3 3 4 3 4 4 4 4 4 3
46 3 3 3 3 3 2 4 2 4 2 3 3 3 2 3 2 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 4 3
47 3 3 3 4 3 3 2 3 1 2 4 3 3 2 3 3 4 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2
48 3 3 3 3 2 4 4 3 1 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 1 1 2 3 3 3 3
49 4 4 3 4 4 4 4 4 1 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 3 2 1 3 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4
50 3 4 3 3 2 4 4 2 1 2 4 3 2 2 2 2 3 4 2 2 2 1 3 4 3 4 4 2 3 4 3 3 3
51 2 3 3 3 3 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 1 3 1 3 4 3 1 3 3 3 3 3
52 4 4 3 3 4 4 4 4 4 3 4 3 3 3 3 3 4 4 4 2 3 4 3 4 3 4 3 3 4 4 4 3 3
53 3 4 3 3 1 4 4 4 2 2 4 3 2 3 2 3 4 4 2 2 3 4 3 4 3 3 4 1 3 3 3 3 3
54 4 4 2 3 4 3 4 3 4 3 4 3 3 2 4 3 4 3 4 3 2 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4
55 3 3 3 4 4 4 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3
56 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 3 4 4 3 4 3 3 3 4 3 3 4 4 4 4 4 3 4 3 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
REALIBILITY ANALYSIS SCALE Item Statistics
Item Item 1 Item 2 Item 3 Item 4 Item 5 Item 6 Item 7 Item 8 Item 9 Item 10 Item 11 Item 12 Item 13 Item 14 Item 15 Item 16 Item 17 Item 18 Item 19 Item 20 Item 21 Item 22 Item 23 Item 24 Item 25 Item 26 Item 27 Item 28
Mean
Std. Deviation
N
3.70
.467
33
3.18
.635
33
3.18
.727
33
3.12
.600
33
3.24
.561
33
3.45
.617
33
3.21
.650
33
2.52
.834
33
3.00
.612
33
3.06
.609
33
3.48
.508
33
3.24
.708
33
3.06
.609
33
2.76
.792
33
3.58
.561
33
2.94
.659
33
2.79
.545
33
3.06
.788
33
3.67
.645
33
3.76
.435
33
3.52
.508
33
3.12
.740
33
2.85
.755
33
3.03
.467
33
3.61
.659
33
3.18
.584
33
3.21
.696
33
3.18
.683
33
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68 Item 29 Item 30 Item 31 Item 32 Item 33 Item 34 Item 35 Item 36 Item 37 Item 38 Item 39 Item 40 Item 41 Item 42 Item 43 Item 44 Item 45 Item 46 Item 47 Item 48 Item 49 Item 50 Item 51 Item 52 Item 53 Item 54 Item 55 Item 56
3.39
.704
33
3.55
.564
33
2.97
.529
33
3.09
.631
33
2.45
.794
33
2.55
.794
33
3.15
.442
33
2.91
.914
33
2.91
.843
33
3.03
.728
33
3.45
.564
33
1.94
.556
33
3.36
.653
33
2.21
.650
33
2.21
.893
33
3.52
.755
33
3.42
.502
33
2.85
.566
33
2.88
.600
33
2.73
.719
33
3.55
.833
33
2.82
.917
33
3.03
.810
33
3.48
.566
33
3.00
.866
33
3.24
.614
33
3.06
.496
33
3.64
.489
33
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
Item-Total Statistics Item-Total Statistics
Item
Item 1 Item 2 Item 3 Item 4 Item 5 Item 6 Item 7 Item 8 Item 9 Item 10 Item 11 Item 12 Item 13 Item 14 Item 15 Item 16 Item 17 Item 18 Item 19 Item 20 Item 21 Item 22 Item 23 Item 24 Item 25 Item 26
Corrected Item-
Cronbach's
Scale Mean if
Scale Variance
Total
Alpha if Item
Item Deleted
if Item Deleted
Correlation
Deleted
170.39
193.871
.394
.889
170.91
192.085
.382
.889
170.91
186.085
.635
.885
170.97
192.093
.406
.889
170.85
192.258
.427
.889
170.64
189.926
.524
.887
170.88
188.422
.581
.886
171.58
194.627
.167
.892
171.09
192.835
.353
.889
171.03
189.530
.555
.887
170.61
192.246
.477
.888
170.85
191.695
.358
.889
171.03
190.843
.475
.888
171.33
194.542
.183
.892
170.52
193.820
.325
.890
171.15
194.195
.250
.890
171.30
190.718
.544
.887
171.03
190.155
.388
.889
170.42
193.377
.302
.890
170.33
191.979
.584
.888
170.58
191.064
.562
.887
170.97
191.218
.364
.889
171.24
194.752
.185
.892
171.06
193.559
.418
.889
170.48
196.570
.119
.892
170.91
189.335
.593
.887
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70 Item 27 Item 28 Item 29 Item 30 Item 31 Item 32 Item 33 Item 34 Item 35 Item 36 Item 37 Item 38 Item 39 Item 40 Item 41 Item 42 Item 43 Item 44 Item 45 Item 46 Item 47 Item 48 Item 49 Item 50 Item 51 Item 52 Item 53 Item 54 Item 55 Item 56
170.88
186.422
.647
.885
170.91
190.023
.463
.888
170.70
195.280
.174
.891
170.55
189.443
.609
.887
171.12
193.860
.344
.889
171.00
194.437
.249
.890
171.64
192.614
.271
.890
171.55
191.818
.307
.890
170.94
193.559
.444
.889
171.18
184.028
.579
.886
171.18
189.591
.384
.889
171.06
190.309
.417
.888
170.64
194.301
.292
.890
172.15
201.633
-.173
.895
170.73
191.267
.416
.888
171.88
197.172
.089
.892
171.88
205.922
-.293
.900
170.58
189.377
.446
.888
170.67
196.854
.149
.891
171.24
195.377
.222
.891
171.21
195.485
.201
.891
171.36
193.864
.241
.891
170.55
196.318
.094
.893
171.27
191.267
.280
.891
171.06
192.559
.267
.891
170.61
188.059
.698
.886
171.09
189.773
.364
.889
170.85
192.445
.375
.889
171.03
194.718
.307
.890
170.45
192.631
.468
.888
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
Reliability Statistics
Reliability Statistics Cronbach's Alpha Based on Cronbach's Alpha
Standardized Items .891
N of Items .902
56
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
SKALA KONSEP DIRI PENELITIAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73 Kepada : Saudara-saudara Pondok Mapasadha Di Pondok Mapasadha Dengan Hormat, Di tengah-tengah kesibukan Mas, Mbak, Saudara dan Teman-teman dalam beraktivitas, maka perkenankanlah saya memohon kesediannya untuk meluangkan waktu sejenak untuk mengisi pernyataan dalam skala yang saya lampirkan berikut ini. Bantuan dalam pengisian skala ini sangat saya butuhkan dalam rangka pengumpulan data dalam penyusunan tugas akhir saya di Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma. Dalam pengisian skala ini tidak ada pilihan yang dianggap salah, semua pilihan jawaban adalah benar, dan semua jawaban akan dijamin kerahasiannya, serta setiap jawaban setiap orang bisa berbeda sesuai dengan keadaanya masing-masing. Dalam skala ini terdapat 42 pernyataan. Baca dan pahamilah setiap pernyataan tersebut, kemudian pilihlah salah satu alternatif jawaban yang sudah tersedia dengan memberi tanda (√) pada kolom yang sudah tersedia. Pilihan jawaban adalah : SS : Jika saudara “Sangat Setuju” dengan pernyataan tersebut. S : Jika saudara “Setuju” dengan pernyataan tersebut. TS : Jika saudara “Tidak Setuju” dengan pernyataan tersebut. STS : Jika saudara “Sangat Tidak Setuju” dengan pernyataan tersebut. Jawablah seluruh pernyataan yang ada dan saya harap jangan sampai ada pernyataan yang terlewatkan atau belum dijawab. Atas bantuan dan kerja sama yang saudara berikan, saya ucapkan banyak terimakasih.
Hormat Saya :
Lasro Bonaventura Situmorang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
Jenis Kelamin : L / P Usia : No. Pernyataan SS 1. Seorang Mapala itu adalah orang yang mempunyai kepedulian terhadap kelestarian alam, bukannya seseorang yang hanya naik gunung saja. 2. Saya merasa penampilan saya membuat saya lebih percaya diri. 3. saya kurang berani mengemukakan pendapat dan pikiran saya. 4. Menurut teman-teman saya, saya adalah orang yang penuh perhatian kepada teman-teman saya. 5. Saya tidak tahan terhadap evaluasi dan kritikan yang diberikan oleh masyarakat dan pihak kampus kepada saya. 6. Sebagai anggota keluarga besar Mapasadha, saya merasa nyaman dan dapat mengembangkan diri di Mapasadha. 7. Saya berani mengemukakan pendapat dan pikiran saya. 8. Saya aktif mengikuti kegiatan-kegiatan sosial yang berguna bagi kelestarian lingkungan dan masyarakat sekitar. 9. Menurut teman-teman, saya kurang memiliki rasa solidaritas. 10. Saya bersyukur dengan kelebihan dan kekurangan yang saya miliki sekarang ini. 11. Menurut banyak orang, Mapala itu adalah orang-orang yang berpakaian lusuh dan tidak rapi. 12. Saya merasa kesehatan saya cukup baik. 13. Evaluasi dan kritikan yang diberikan oleh masyarakat kepada saya membuat saya lebih bisa memperbaiki diri kearah yang lebih baik. 14. Menurut teman-teman saya, saya lebih suka menggunakan barang-barang yang ramah lingkungan. 15. Menurut masyarakat sekitar, naik gunung adalah kegiatan yang tidak perlu dan hanya membuang waktu saja. 16. Mapasadha adalah keluarga bagi saya dan saya bangga memiliki keluarga besar seperti Mapasadha. 17. Saya tidak perlu repot untuk melakukan sesuatu bagi kelestarian lingkungan, itu adalah pekerjaan orang lain seperti WALHI (Wahana Lingkungan Hidup). 18. Saya merasa peduli dengan keadaan lingkungan sekarang ini yang semakin parah. 19. Menurut teman-teman saya, menjadi anggota Mapasadha adalah sebuah beban. 20. Keluarga saya kurang mendukung saya sebagai seorang Mapala. 21. saya merasa bahagia setelah saya menjadi anggota Mapasadha. 22. Saya kurang peduli dengan apa yang terjadi dengan lingkungan belakang ini. 23. Saya kurang merasa nyaman dan tidak dapat mengembangkan diri dalam di Mapasadha.
S TS
STS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75 No. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32. 33. 34. 35. 36. 37. 38. 39. 40. 41. 42.
Pernyataan SS Saya kurang bangga memiliki keluarga besar seperti Mapasadha. Menurut teman-teman, saya memiliki rasa solidaritas yang tinggi. Menurut teman-teman saya, menjadi seorang Mapala itu tidak sepenuhnya peduli terhadap alam, karena mereka masih membuang sampah ketika naik gunung. Saya merasa serasi dan pantas menggunakan pakaian-pakaian yang saya gunakan. Menurut banyak orang, mapala itu adalah “Mahasiswa Paling Lama”. Banyak orang yang mengatakan bahwa saya adalah orang yang bemasalah. Sebagai anggota Mapasadha, saya mau dan mampu menjaga nama baik Mapasadha, di manapun saya berada. Menurut saya, seorang pecinta alam itu adalah orang yang suka naik gunung saja. Saya membuang sampah pada tempatnya, itu adalah hal kecil namun itu adalah kebiasaan yang baik. Saya kurang merasa bersyukur dengan apa yang saya miliki sekarang ini. Keluarga saya yang sebenarnya yaitu kedua orang tua saya, mendukung saya sebagai seorang Mapala. Saya merasa penampilan saya membuat saya kurang percaya diri. Sebagai seorang Mapala, saya mau melakukan sesuatu yang berguna bagi kelestarian lingkungan. Membuang sampah sembarangan itu tidak apa-apa. Menurut banyak orang, tidak semua Mapala itu kuliahnya lama, namun, pada kenyataannya ada juga yang lulus tepat waktu. Saya kurang merasa puas terhadap keadaan lingkungan yang semakin parah belakang ini. Kesehatan saya, kurang mendukung saya dalam melaksanakan kegiatan di alam bebas. Saya lebih suka menghabiskan waktu untuk naik gunung daripada kuliah. Saya merasa puas setelah saya melakukan sesuatu yang berguna bagi lingkungan, seperti penanaman bibit pohon bersama.
S TS
“Periksalah kembali jawaban anda, dan jangan sampai ada pertanyaan yang terlewatkan” *Kerjasama dan kebaikan anda, pasti tidak akan saya lupakan*
STS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
LAMPIRAN DATA PENELITIAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
Subjek 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46
Item 1 4 4 4 3 4 4 3 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 3 3 4 3 3 4 3
2 4 4 3 3 4 4 3 2 4 3 3 4 3 2 3 3 3 3 3 4 3 3 2 3 4 3 4 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 2 4 3 2 4 3 3 3
3 4 3 2 2 3 4 3 2 1 3 2 4 3 4 3 3 4 3 3 2 2 3 3 2 4 4 4 4 3 3 3 3 3 4 3 3 2 2 3 3 4 4 3 3 3 1
4 3 4 2 2 3 3 2 3 4 3 3 4 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 2 3 3 3 2 3 3 3
5 3 4 4 2 3 4 3 1 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 4 4 3 4 4 3 3 3 4 4 2 3 2 3 3 3 4 3 3 3 4 3
6 4 3 3 3 3 4 3 4 4 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 4 3 3 4 4 2 3 4 4 3 3 3 4 3 2 3 3 3 3 4 4 3 3 3 1 2
7 4 3 3 2 3 4 3 4 4 3 2 4 3 3 3 3 4 3 2 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 4 2 3 3 2 3 3 4 3 3 3 3 3
8 3 3 2 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 4 3 3 3 2 3 4 2 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3
9 3 4 3 2 1 4 3 3 3 3 2 4 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 4 3 4 4 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 2 2 3
10 4 3 2 3 4 3 3 4 4 3 3 4 4 3 3 4 3 3 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 2
11 4 4 2 3 4 2 3 3 1 2 2 2 2 3 3 3 4 2 4 4 3 3 3 1 3 4 4 4 2 4 4 2 4 4 1 4 2 2 2 3 1 3 4 3 2 3
12 4 3 2 3 3 4 3 3 4 3 3 3 4 2 3 3 2 3 4 4 3 3 3 2 4 3 3 4 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 4 3 3 3 3 3
13 4 4 3 3 4 4 3 4 4 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 2 4 4 4 4 4 3 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 3
14 4 3 4 4 3 3 3 3 4 3 3 4 2 4 4 4 3 2 3 4 4 3 3 1 4 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 1 3 4 3 1 2
15 4 4 4 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 4 2 4 4 2 3 4 4 3 2 4 3 3 4 4 4 3 3 2 4 3 3 3 3 2 3 3 1 4 4 4 3 3
16 4 3 4 3 4 4 3 4 4 3 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 3 4 4 4 3 3 4 4 2 3 3 4 3 3 1 4 4 4 3 3
17 4 4 4 3 4 4 3 3 4 3 3 4 4 4 3 4 3 3 4 4 2 3 4 1 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 3 3 3 1 4 4 4 3 4
18 4 4 3 3 4 4 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 4 2 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78 47 48 49 50 51 52 53
2 3 3 3 2 3 2
2 3 1 4 3 3 3
3 1 1 2 3 4 4
3 3 3 2 3 3 3
3 3 3 2 3 3 3
2 2 1 1 1 1 1
3 2 2 3 3 3 3
3 3 3 3 2 3 3
2 3 2 3 3 2 2
3 3 3 3 3 3 3
3 2 3 3 3 2 3
3 3 3 2 3 2 2
54
3
3
3
3
2
2
3
3
3
3
2
3
3 3 3 3 3 3 2 3
4 4 1 4 4 2 4
3 3 3 3 2 3 3
3 3 3 3 3 3 3
3 3 3 3 3 3 3
4 3 3 3 3 3 3
2
4
4
4
3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
Subjek 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43
Item 19 4 3 3 3 4 2 3 3 2 3 3 3 3 4 3 4 4 3 3 4 4 3 3 2 4 3 3 4 3 4 3 2 4 3 4 4 3 3 3 4 3 3 3
20 4 3 3 2 1 2 3 1 3 2 3 2 3 3 2 2 4 3 3 4 4 3 2 4 4 3 3 1 3 4 3 2 4 3 4 4 2 3 3 3 2 3 3
21 4 3 3 3 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 4 4 3 3 4 4 2 3 4 3 4 3 2 3 3 3 4 3 3 3 3 1 4 3
22 1 4 2 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 4 2 4 2 3 4 3 3 3 1 3 4 1 3 3 3 3 3 4 4 3
23 1 3 3 3 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 1 3 3 3 4 3 3 4 3 4 3 3 4 3 4 3 3 3 3 4 4 4 3
24 4 3 4 3 4 4 2 3 4 3 1 3 3 4 3 4 4 3 4 4 4 3 3 3 4 3 4 4 3 4 3 3 4 4 4 3 3 3 2 3 4 4 3
25 3 3 3 2 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3
26 4 3 4 2 4 2 3 1 4 2 2 3 4 3 3 4 3 3 3 2 3 3 3 3 4 2 4 3 2 4 2 4 2 4 3 4 2 1 2 3 1 2 3
27 4 4 3 3 4 4 3 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 4 3 3 4 3 3 2 3 2 3 3 3 3
28 4 4 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 2 4 4 2 3 4 4 3 2 4 4 4 3 4 3 4 3 2 4 3 2 4 2 3 2 4 1 4 3
29 4 4 2 2 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 4 2 3 4 3 3 3 2 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3 2 3 3 4 3 4 3 3 4
30 4 4 4 3 3 3 3 4 4 3 3 4 3 4 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4
31 4 4 3 3 4 4 3 1 4 3 4 3 4 4 3 3 4 3 4 4 4 3 3 4 3 4 4 4 3 3 3 3 4 4 3 4 3 3 3 3 4 3 4
32 3 4 2 3 4 3 3 4 4 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 4 4 4 3 4 3 3 3 3 3
33 4 3 3 3 4 3 3 3 1 3 3 4 4 3 4 3 3 3 3 4 2 3 2 3 4 3 3 4 3 3 3 2 3 4 4 1 3 4 3 3 3 3 2
34 2 3 2 3 2 4 3 4 4 3 4 2 4 3 2 4 3 4 3 2 3 3 2 3 4 3 3 4 3 3 4 4 3 2 3 2 2 3 2 2 3 3 3
35 4 4 3 3 1 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 4 4 4 4 3 4 3 3 3 4 3 3 2 2 2 2 3 3 3
36 4 4 3 3 1 3 3 4 4 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 4 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 4 3 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4
3 2 2 3 1 2 4 3 4 4 4
3 2 2 3 3 3 3 3 3 2 3
3 2 3 3 3 2 3 3 3 2 2
3 2 1 2 2 2 1 2 1 2 2
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3
4 1 4 4 3 3 4 3 2 2 4
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
3 1 3 2 4 3 2 3 2 2 2
4 3 3 4 4 3 4 3 3 3 3
4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3
4 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3
2 4 2 1 4 4 4 4 3 1 3
3 3 2 3 3 2 3 2 3 3 3
3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
Subjek 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42
Item 37 4 4 4 3 4 4 3 3 4 3 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 3 3 4 3 4 4 4 3 4 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 4 4
38 4 4 3 3 1 4 3 3 4 3 3 4 3 4 3 3 4 3 4 4 3 3 3 4 4 4 3 4 3 3 3 2 3 4 3 4 3 3 3 4 4 4
39 3 1 3 2 4 2 3 3 3 4 2 4 2 4 4 4 2 3 3 4 3 3 2 3 4 3 2 4 3 2 2 4 2 1 3 3 2 3 2 3 2 3
40 4 3 1 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 2 4 3 3 4 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3
41 4 4 1 2 3 4 3 3 4 3 3 4 4 3 3 3 4 2 3 4 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 4 3 4 3 3 4 3 3 2 3 3 4
42 4 3 4 3 4 4 3 4 4 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 3 4 4 3 3 3 3 3 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3
2 3 3 4 3 3 3 3 2 3 3 3
3 4 3 4 3 3 4 3 4 3 4 4
3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3
3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 4
3 3 3 4 4 3 2 4 3 3 3 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
REALIBILITY ANALYSIS SCALE Item Statistics Mean
Std. Deviation
N
VAR00001
3.5370
.60541
54
VAR00002
3.0370
.67189
54
VAR00003
2.9259
.86552
54
VAR00004
2.8704
.47766
54
VAR00005
3.0741
.66876
54
VAR00006
2.9444
.91973
54
VAR00007
3.0556
.56357
54
VAR00008
2.9815
.49491
54
VAR00009
2.9259
.66876
54
VAR00010
3.3519
.55482
54
VAR00011
2.8333
.92655
54
VAR00012
3.0000
.58277
54
VAR00013
3.3519
.55482
54
VAR00014
3.0000
.89020
54
VAR00015
3.1481
.71129
54
VAR00016
3.4259
.63251
54
VAR00017
3.4444
.71814
54
VAR00018
3.1852
.55198
54
VAR00019
3.2037
.56233
54
VAR00020
2.8704
.89118
54
VAR00021
3.0556
.68451
54
VAR00022
2.9630
.75143
54
VAR00023
2.9259
.86552
54
VAR00024
3.2963
.63334
54
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
VAR00025
2.9444
.45211
54
VAR00026
2.9074
.93705
54
VAR00027
3.1852
.47876
54
VAR00028
2.9444
.85598
54
VAR00029
3.2037
.59494
54
VAR00030
3.3148
.46880
54
VAR00031
3.3704
.59229
54
VAR00032
3.3148
.50746
54
VAR00033
3.0370
.69941
54
VAR00034
2.9630
.84592
54
VAR00035
3.0556
.65637
54
VAR00036
3.2407
.54721
54
VAR00037
3.4259
.53560
54
VAR00038
3.2593
.64968
54
VAR00039
2.9815
.83532
54
VAR00040
2.9815
.49491
54
VAR00041
3.1852
.64644
54
VAR00042
3.3704
.52472
54
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
Item-Total Statistics Item-Total Statistics Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Corrected ItemItem Deleted
Total Correlation
Cronbach's Alpha if Item Deleted
VAR00001
127.5556
145.195
.483
.892
VAR00002
128.0556
144.016
.505
.891
VAR00003
128.1667
144.972
.331
.894
VAR00004
128.2222
148.101
.369
.893
VAR00005
128.0185
147.075
.314
.894
VAR00006
128.1481
141.261
.481
.892
VAR00007
128.0370
145.357
.511
.892
VAR00008
128.1111
147.421
.412
.893
VAR00009
128.1667
144.066
.505
.891
VAR00010
127.7407
145.441
.513
.892
VAR00011
128.2593
142.837
.403
.893
VAR00012
128.0926
146.123
.437
.892
VAR00013
127.7407
144.309
.600
.891
VAR00014
128.0926
144.991
.319
.895
VAR00015
127.9444
145.487
.386
.893
VAR00016
127.6667
144.868
.482
.892
VAR00017
127.6481
144.119
.463
.892
VAR00018
127.9074
145.784
.490
.892
VAR00019
127.8889
147.648
.340
.894
VAR00020
128.2222
149.610
.101
.899
VAR00021
128.0370
144.980
.435
.892
VAR00022
128.1296
146.115
.327
.894
VAR00023
128.1667
144.443
.357
.894
VAR00024
127.7963
144.052
.537
.891
VAR00025
128.1481
149.110
.299
.894
VAR00026
128.1852
146.229
.243
.896
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
VAR00027
127.9074
144.652
.671
.890
VAR00028
128.1481
139.978
.588
.890
VAR00029
127.8889
146.516
.399
.893
VAR00030
127.7778
145.157
.641
.891
VAR00031
127.7222
146.204
.423
.893
VAR00032
127.7778
146.704
.460
.892
VAR00033
128.0556
148.242
.228
.895
VAR00034
128.1296
152.492
-.028
.901
VAR00035
128.0370
143.055
.581
.890
VAR00036
127.8519
147.638
.352
.894
VAR00037
127.6667
144.981
.570
.891
VAR00038
127.8333
145.311
.439
.892
VAR00039
128.1111
152.553
-.031
.900
VAR00040
128.1111
147.497
.405
.893
VAR00041
127.9074
143.104
.588
.890
VAR00042
127.7222
146.091
.493
.892
Reliability Statistics Reliability Statistics Cronbach's Alpha Based on Cronbach's Alpha
Standardized Items .895
N of Items .909
42
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
LAMPIRAN DESKRIPSI DATA PENELITIAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89 Scale Statistics Mean
Variance
Std. Deviation
N of Items
131.0926
152.614
12.35370
54
Frequencies Total Statistics Total Statistics TOTAL N
Valid Missing
Mean Std. Error of Mean Median Mode Std. Deviation Variance Range
54 0 131.0926 1.68113 128.5000 123.00 12.35370 152.614 50.00
Minimum
112.00
Maximum
162.00
Sum
7079.00
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90 TOTAL TOTAL Cumulative Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Percent
112
2
3.7
3.7
3.7
113
1
1.9
1.9
5.6
115
1
1.9
1.9
7.4
116
2
3.7
3.7
11.1
118
1
1.9
1.9
13.0
119
1
1.9
1.9
14.8
120
3
5.6
5.6
20.4
121
2
3.7
3.7
24.1
122
1
1.9
1.9
25.9
123
6
11.1
11.1
37.0
124
2
3.7
3.7
40.7
126
1
1.9
1.9
42.6
127
4
7.4
7.4
50.0
130
2
3.7
3.7
53.7
131
1
1.9
1.9
55.6
132
1
1.9
1.9
57.4
133
1
1.9
1.9
59.3
134
1
1.9
1.9
61.1
135
1
1.9
1.9
63.0
136
1
1.9
1.9
64.8
137
2
3.7
3.7
68.5
138
2
3.7
3.7
72.2
139
1
1.9
1.9
74.1
140
3
5.6
5.6
79.6
142
1
1.9
1.9
81.5
143
2
3.7
3.7
85.2
144
1
1.9
1.9
87.0
146
2
3.7
3.7
90.7
148
1
1.9
1.9
92.6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
153
1
1.9
1.9
94.4
158
1
1.9
1.9
96.3
159
1
1.9
1.9
98.1
162
1
1.9
1.9
100.0
Total
54
100.0
100.0
Descriptive Statistics N
Minimum
TOTAL
54
Valid N (listwise)
54
112.00
Maximum 162.00
Frequencies Per Aspek Frequencies aspek Identitas. Statistics Total Statistics Identitas diri N
Valid Missing
Mean Std. Error of Mean Median Mode Std. Deviation Variance Range
54 0 19.8148 .30380 19.5000 19.00 2.23247 4.984 8.00
Minimum
16.00
Maximum
24.00
Sum
1070.00
Mean 131.0926
Std. Deviation 12.35370
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92 TOTAL Identitas Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
16
2
3.7
3.7
3.7
17
8
14.8
14.8
18.5
18
7
13.0
13.0
31.5
19
10
18.5
18.5
50.0
20
7
13.0
13.0
63.0
21
4
7.4
7.4
70.4
22
9
16.7
16.7
87.0
23
4
7.4
7.4
94.4
24
3
5.6
5.6
100.0
54
100.0
100.0
Total
Descriptive Statistics Descriptive Statistics N
Minimum
Identitas
54
Valid N (listwise)
54
16.00
Maximum 24.00
Mean 19.8148
Std. Deviation 2.23247
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93 Frequencies aspek Kepuasan. Statistics Total Statistics Kepuasan N
Valid
54
Missing
0
Mean
19.0000
Std. Error of Mean
.26959
Median
19.0000
Mode
18.00
Std. Deviation
1.98104
Variance
3.925
Range
8.00
Minimum
16.00
Maximum
24.00
Sum
1026.00
Total Kepuasan Cumulative Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Percent
16
3
5.6
5.6
5.6
17
7
13.0
13.0
18.5
18
15
27.8
27.8
46.3
19
13
24.1
24.1
70.4
20
9
16.7
16.7
87.0
21
1
1.9
1.9
88.9
22
1
1.9
1.9
90.7
23
1
1.9
1.9
92.6
24
4
7.4
7.4
100.0
54
100.0
100.0
Total
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
Descriptive Statistics Descriptive Statistics N
Minimum
Kepuasan
54
Valid N (listwise)
54
16.00
Maximum 24.00
Mean 19.0000
Std. Deviation 1.98104
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95 Frequencies aspek Tingkah Laku Statistics Total Statistics Tingkah Laku N
Valid
54
Missing
0
Mean
18.9074
Std. Error of Mean
.31531
Median
19.0000
Mode
18.00
Std. Deviation
a
2.31703
Variance
5.369
Range
12.00
Minimum
12.00
Maximum
24.00
Sum
1021.00
a. Multiple modes exist. The smallest value is shown
Total Tingkah Cumulative Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Percent
12
1
1.9
1.9
1.9
15
1
1.9
1.9
3.7
16
7
13.0
13.0
16.7
17
3
5.6
5.6
22.2
18
12
22.2
22.2
44.4
19
12
22.2
22.2
66.7
20
3
5.6
5.6
72.2
21
7
13.0
13.0
85.2
22
5
9.3
9.3
94.4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
23
2
3.7
3.7
98.1
24
1
1.9
1.9
100.0
54
100.0
100.0
Total
Descriptive Statistics Descriptive Statistics N
Minimum
Tingkah
54
Valid N (listwise)
54
12.00
Maximum 24.00
Mean 18.9074
Std. Deviation 2.31703
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97 Frequencies Diri Fisik Statistics Total Statistics Diri Fisik N
Valid
54
Missing Mean Std. Error of Mean Median Mode Std. Deviation
0 18.0926 .32297 18.0000 17.00
a
2.37335
Variance
5.633
Range
11.00
Minimum
13.00
Maximum
24.00
Sum
977.00
a. Multiple modes exist. The smallest value is shown
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98 Total Fisik Cumulative Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Percent
13
1
1.9
1.9
1.9
14
2
3.7
3.7
5.6
15
2
3.7
3.7
9.3
16
6
11.1
11.1
20.4
17
13
24.1
24.1
44.4
18
13
24.1
24.1
68.5
19
3
5.6
5.6
74.1
20
7
13.0
13.0
87.0
21
2
3.7
3.7
90.7
22
1
1.9
1.9
92.6
23
2
3.7
3.7
96.3
24
2
3.7
3.7
100.0
54
100.0
100.0
Total
Descriptive Statistics Descriptive Statistics N
Minimum
Diri Fisik
54
Valid N (listwise)
54
13.00
Maximum 24.00
Mean 18.0926
Std. Deviation 2.37335
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99 Frequencies Diri Pribadi Statistics Total Statistics Diri Pribadi N
Valid
54
Missing
0
Mean
18.0926
Std. Error of Mean
.28627
Median
18.0000
Mode
18.00
Std. Deviation
2.10362
Variance
4.425
Range
11.00
Minimum
13.00
Maximum
24.00
Sum
977.00
Total Pribadi Cumulative Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Percent
13
1
1.9
1.9
1.9
14
1
1.9
1.9
3.7
15
1
1.9
1.9
5.6
16
7
13.0
13.0
18.5
17
10
18.5
18.5
37.0
18
17
31.5
31.5
68.5
19
8
14.8
14.8
83.3
20
3
5.6
5.6
88.9
21
1
1.9
1.9
90.7
22
2
3.7
3.7
94.4
23
2
3.7
3.7
98.1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
24 Total
1
1.9
1.9
54
100.0
100.0
100.0
Descriptive Statistics Descriptive Statistics N
Minimum
Diri Pribadi
54
Valid N (listwise)
54
13.00
Maximum 24.00
Mean 18.0926
Std. Deviation 2.10362
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101 Frequencies Diri Keluarga Statistics Total Statistics Diri Keluarga N
Valid
54
Missing
0
Mean
18.4259
Std. Error of Mean
.34223
Median
18.5000
Mode
19.00
Std. Deviation
2.51488
Variance
6.325
Range
11.00
Minimum
13.00
Maximum
24.00
Sum
995.00
Total Diri Keluarga Cumulative Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Percent
13
1
1.9
1.9
1.9
14
2
3.7
3.7
5.6
15
4
7.4
7.4
13.0
16
7
13.0
13.0
25.9
17
4
7.4
7.4
33.3
18
9
16.7
16.7
50.0
19
10
18.5
18.5
68.5
20
6
11.1
11.1
79.6
21
4
7.4
7.4
87.0
22
4
7.4
7.4
94.4
23
2
3.7
3.7
98.1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
24 Total
1
1.9
1.9
54
100.0
100.0
100.0
Descriptive Statistics Descriptive Statistics N
Minimum
Diri Keluarga
54
Valid N (listwise)
54
13.00
Maximum 24.00
Mean 18.4259
Std. Deviation 2.51488
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103 Frequencies Diri Sosial Statistics Total Statistics Diri Sosial N
Valid
54
Missing
0
Mean
18.7593
Std. Error of Mean
.31935
Median
18.5000
Mode
17.00
Std. Deviation
a
2.34670
Variance
5.507
Range
8.00
Minimum
15.00
Maximum
23.00
Sum
1013.00
a. Multiple modes exist. The smallest value is shown
Total Sosial Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
15
3
5.6
5.6
5.6
16
8
14.8
14.8
20.4
17
9
16.7
16.7
37.0
18
7
13.0
13.0
50.0
19
6
11.1
11.1
61.1
20
5
9.3
9.3
70.4
21
9
16.7
16.7
87.0
22
3
5.6
5.6
92.6
23
4
7.4
7.4
100.0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
Sosial Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
15
3
5.6
5.6
5.6
16
8
14.8
14.8
20.4
17
9
16.7
16.7
37.0
18
7
13.0
13.0
50.0
19
6
11.1
11.1
61.1
20
5
9.3
9.3
70.4
21
9
16.7
16.7
87.0
22
3
5.6
5.6
92.6
23
4
7.4
7.4
100.0
54
100.0
100.0
Total
Descriptive Statistics Descriptive Statistics N
Minimum
Sosial
54
Valid N (listwise)
54
15.00
Maximum 23.00
Mean 18.7593
Std. Deviation 2.34670
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
LAMPIRAN UJI NORMALITAS & STATISTIC DESCIRPITIVE
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test TOTAL N
54
Normal Parameters
a
Mean
1.3109E2
Std. Deviation Most Extreme Differences
1.23537E1
Absolute
.130
Positive
.130
Negative
-.061
Kolmogorov-Smirnov Z
.954
Asymp. Sig. (2-tailed)
.323
a. Test distribution is Normal.
Deskripsi Statistik No
Keterangan
1
N Skor Minimum Teoritik Skor Maksimum Empirik Skor Maksimum Teoritik Skor Minimum Empirik Mean Teoritik Mean Empirik Median Modus Standard Deviasi Varian
2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
Identitas Diri 54 6
54 6
Tingkah Laku 54 6
Diri Fisik 54 6
Diri Pribadi 54 6
Diri Keluarga 54 6
Diri Sosial 54 6
24
24
24
24
24
24
23
24
24
24
24
24
24
24
16
16
12
13
13
13
15
15 19.8 19.5 19 2.32 4.98
15 19 19 18 1.98 3.92
15 18.9 19 18 2.31 5.36
15 18.09 18 17 2.37 5.6
15 18.09 18 18 2.10 4.42
15 18.42 18.5 19 2.51 6.32
15 18.7 18.5 17 2.34 5.5
Kepuasan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI