Equity Valuation 10 Juni 2014
KMI Wire and Cable, Tbk Laporan Utama
Target Harga Terendah 199
Tertinggi 253 Kabel
Kinerja Saham
Ekspansi yang Agresif di Masa Depan
Sumber:Bloomberg, PEFINDO Divisi Valuasi Saham & Indexing
Informasi Saham
Rp
Kode Saham
KBLI
Harga Saham Per 9 Juni 2014
144
Harga Tertinggi 52 minggu terakhir
270
Harga Terendah 52 minggu terakhir
124
Kapitalisasi Pasar Tertinggi 52 minggu (miliar)
1.082
Kapitalisasi Pasar Terendah 52 minggu (miliar)
497
Market Value Added & Market Risk
Sumber:Bloomberg, PEFINDO Divisi Valuasi Saham & Indexing
Pemegang Saham Javas Premier Venture Capital Limited
(%) 49,68
BP2S SG S/A BNP Paribas Singapore Branch
8,69
Lion Trust (SG) Ltd S/A Fairfield Intl
15,36
Publik (masing-masing di bawah 5%)
26,27
Kontak: Equity & Index Valuation Division Phone: (6221) 7278 2380
[email protected]
PT KMI Wire and Cable Tbk (KBLI), sebelumnya dikenal sebagai PT GT Kabel Indonesia Tbk, merupakan produsen kabel, khususnya berbahan tembaga dan aluminium, dan telah aktif dalam bisnis tersebut selama lebih dari 40 tahun. Fasilitas produksi Perseroan berdiri di lahan seluas 10-hektar (Ha) di Cakung, Jakarta Timur. Portofolio produk Perseroan meliputi lebih dari dari 2.000 jenis dan ukuran kabel, termasuk kabel listrik tegangan rendah dan menengah, kabel kontrol dan kabel lainnya, dan dijual dengan merek Kabelmetal. Sejak tahun 2010, KBLI telah membuat kabel konduktor aluminium dengan inti komposit (ACCC) sebagai salah satu produk andalannya. Pada pertengahan tahun 2014, KBLI akan memiliki kapasitas produksi 26.000 ton untuk kabel listrik tembaga dan 14.000 ton untuk kabel listrik aluminium. Untuk mempertahankan pertumbuhannya di masa depan, pihaknya berencana untuk menambah portofolio produknya termasuk kabel tegangan tinggi, mengembangkan fasilitas produksi yang diperkirakan akan mulai produksi komersial pada 3Q2015. Komitmen terhadap kualitas dan pengalaman yang panjang telah membuat KBLI menjadi salah satu pemain terkemuka di industri kabel, dengan kehadiran yang kuat melalui pangsa pasar sebesar 20%.
“Pernyataan disclaimer pada halaman akhir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari dokumen ini” www.pefindo.com
Halaman 1 dari 17
KMI Wire and Cable, Tbk PARAMETER INVESTASI Permintaan Kabel Listrik Turun untuk Sementara Waktu Permintaan kabel listrik diperkirakan tumbuh 10%-15% didukung oleh proyekproyek listrik pemerintah, khususnya melalui PT Perusahaan Listrik Negara (PT PLN), dan permintaan untuk kabel transmisi dari sektor swasta untuk pembangunan perumahan, gedung, dan pabrik. Namun, akhir-akhir ini, pembangunan pembangkit listrik telah terhambat karena masalah teknis dan kesulitan dengan realisasi pembebasan lahan. Pertumbuhan di sektor properti diperkirakan menurun akibat kenaikan suku bunga Bank Indonesia (BI), lebih ketatnya peraturan loan-to-value (LTV) dan KPR, ekspansi kredit yang lebih rendah, dan ketidakpastian politik menjelang pemilihan umum. Prospek Tetap Cerah, Meskipun Terdapat Hambatan Pendapatan kabel tembaga tumbuh mengesankan dengan compound annual growth rate (CAGR) 36% selama tahun 2009-2013 sedangkan kabel aluminium bertumbuh dengan CAGR 30%. Untuk tahun 2014, kami memperkirakan pendapatan KBLI akan menurun disebabkan oleh perkembangan industri saat ini serta penurunan harga tembaga dan aluminium. Namun, kami yakin prospek KBLI tetap cerah, meskipun saat ini terdapat hambatan jangka pendek. Selain itu, pada bulan Agustus tahun 2015, fasilitas produksi baru untuk kabel tegangan tinggi (berbahan tembaga) akan dimulai berproduksi komersial. Profitabilitas Diharapkan akan Meningkat di Masa Depan Sejalan dengan pertumbuhan pendapatan sebesar CAGR 33% selama tahun 2009-2013, laba KBLI (laba kotor, sebelum pajak, dan bersih) tumbuh sebesar CAGR 34%-37% CAGR untuk periode yang sama. Pada tahun 2014, marjin laba kotor diperkirakan menurun sejalan dengan estimasi penjualan kabel tegangan menengah ke PT PLN yang lebih rendah. Produk baru yang akan diluncurkan pada bulan Agustus 2015 akan meningkatkan marjin laba kotor KBLI. Untuk mengatasi penurunan pendapatan pada tahun 2014, Perseroan berfokus pada program efisiensi. Seiring dengan perkiraan kami bahwa penjualan akan semakin kuat ke depannya, kami memperkirakan laba Perseroan juga akan mengikuti. Tetap Sehat Selama Ekspansi Telah terjadi peningkatan belanja modal (capex) selama beberapa tahun terakhir, namun capex akan menjadi lebih tinggi lagi untuk tahun 2014 dan 2015 guna mendukung langkah-langkah ekspansi. Oleh karena itu, tingkat utang KBLI kemungkinan akan bertambah. Walau demikian, kami percaya tingkat utang akan tetap terjaga. Akan terjadi penurunan rasio EBITDA-to-interest coverage, namun akan tetap berada di lebih dari 5x pada tahun 2015. Rasio net-debt to equity juga akan naik, tapi kami perkirakan masih akan tetap rendah, yaitu kurang dari 0,3x, berdasarkan proyeksi kami. Kami yakin bahwa KBLI akan tetap sehat saat mengejar tujuan masa depannya. Prospek Usaha Prospek ekonomi global masih berisiko karena tingkat inflasi di ekonomi negara maju masih terlalu rendah, meskipun situasi semakin membaik. Di dalam negeri, kebijakan pengetatan fiskal dan moneter akan membawa pada penyusutan pertumbuhan ekonomi, seperti yang terlihat oleh pertumbuhan kuartal pertama yang hanya 5,21%, walau demikian kami tetap yakin pada prospek ekonomi Indonesia. Prospek permintaan kabel listrik masih menarik, terutama jika kita melihat fundamental ekonomi Indonesia yang kuat dengan pertumbuhan yang relatif stabil, pertumbuhan penduduk berpendapatan menengah yang kuat, besarnya kebutuhan perumahan yang terus tumbuh, kemajuan dalam proyekproyek infrastruktur pemerintah melalui Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi (MP3EI) dan rencana mengintensifkan pembangunan smelter di Indonesia.
“Pernyataan disclaimer pada halaman akhir merupakan bagian tak terpisahkan dari dokumen ini” www.pefindo.com
10 Juni 2014
Halaman 2 dari 17
KMI Wire and Cable, Tbk Tabel 1: Ringkasan Kinerja Penjualan [Rp miliar] Laba sebelum pajak [Rp miliar] Laba bersih [Rp miliar] EPS [Rp] Pertumbuhan EPS [%] P/E [x] PBV [x]
2011
2012
2013
2014P
2015P
1.842
2.273
2.572
2.453
2.740
94 64 15,9 0,3
173 125 31,2 1,0
105 74 18,3 (0,4)
90 65 16,1 (0,1)
115 83 20,6 0,3
6,4 0,6
6,1 0,9
7,7 0,6
8,9* 0,6*
7,0* 0,6*
Sumber: PT KMI Wire and Cable Tbk (2011-2013), Estimasi PEFINDO Divisi Valuasi Saham & Indexing (2014-2015) Catatan: * Berdasarkan Harga Saham KBLI per 9 Juni 2014 – Rp144/lembar
“Pernyataan disclaimer pada halaman akhir merupakan bagian tak terpisahkan dari dokumen ini” www.pefindo.com
10 Juni 2014
Halaman 3 dari 17
KMI Wire and Cable, Tbk INFORMASI USAHA Profil Singkat Didirikan oleh sebuah perusahaan Jerman, KBLI meluncurkan produk komersial pertama pada tahun 1974 dan saat ini telah menjadi salah satu produsen kabel listrik terkemuka di Indonesia. Di bawah merek Kabelmetal, Perseroan merupakan salah satu pemasok kabel listrik ke perusahaan listrik milik negara, PT PLN, terutama kabel listrik aluminium. KBLI juga memasok sejumlah besar kabel untuk sektor swasta dan industri, terutama kabel listrik tembaga, dengan cakupan termasuk industri semen, pupuk, pertambangan, minyak dan gas, dan kertas. Gambar 1: Kapasitas Produksi
Sumber: PT KMI Wire and Cable Tbk, PEFINDO Divisi Valuasi Saham & Indexing
KBLI telah menjadi perusahaan publik selama lebih dari 20 tahun, dilengkapi dengan kapasitas produksi 21.000 ton untuk kabel listrik tembaga dan 12.000 ton untuk kabel listrik aluminium. Perseroan juga memiliki fasilitas peleburan untuk memproduksi kawat tembaga dan aluminium, dengan kapasitas produksi tahunan masing-masing sebesar 15.000 ton dan 12.000 ton. Hal ini dapat mengurangi biaya produksi, sebab kawat tembaga dan aluminium merupakan bahan baku utama. KBLI telah mengembangkan jaringan distributor secara nasional untuk menjangkau konsumen akhir di seluruh nusantara. Portofolio Produk yang Beragam Portofolio produk KBLI meliputi lebih dari 2.000 jenis dan ukuran kabel termasuk kabel listrik tegangan rendah dan menengah, kabel kontrol dan jenis lainnya. Portofolio ini juga mencakup berbagai jenis konduktor telanjang yang terbuat dari tembaga, aluminium dan paduan aluminium. Gambar 2: Portofolio Produk
“Pernyataan disclaimer pada halaman akhir merupakan bagian tak terpisahkan dari dokumen ini” www.pefindo.com
10 Juni 2014 2
Sumber: PT KMI Wire and Cable Tbk, PEFINDO Divisi Valuasi Saham & Indexing
Halaman 4 dari 17
KMI Wire and Cable, Tbk
Konduktor Konduktor, juga dikenal sebagai konduktor telanjang, digunakan untuk transmisi dan distribusi listrik dengan PT PLN sebagai pelanggan utama. KBLI meluncurkan kabel ACCC baru di tahun 2010, yang saat ini telah menjadi salah satu produk andalannya. Kabel listrik tegangan rendah Kabel listrik tegangan rendah memiliki tegangan hingga kisaran 1 kV berbahan tembaga atau aluminium sebagai konduktor, dan terutama digunakan untuk distribusi listrik dan instalasi di industri dan bangunan. Kabel listrik tegangan menengah Kabel listrik tegangan menengah memiliki tegangan antara 1 kV hingga 36 kV berbahan tembaga atau aluminium sebagai konduktor, dan terutama digunakan untuk jaringan distribusi listrik bawah tanah, dan bawah laut yang menghubungkan proyek gardu listrik untuk pengguna industri dan real estate. Kabel khusus Perseroan memproduksi berbagai jenis kabel untuk tujuan tertentu. Misalnya, kabel untuk industri minyak, gas, dan pertambangan, atau dengan karakteristik tertentu seperti kabel fire resistant, kabel flame retardant, konduktor aluminium tahan panas, kabel termokopel, dan banyak lagi. Hal ini memungkinkan pelanggan untuk memesan produk-produk yang dirancang khusus.
Berkomitmen untuk Kualitas Produk KBLI memiliki komitmen yang kuat terhadap kualitas, sehingga produkproduknya memenuhi standar nasional dan internasional. Untuk standar nasional, produk-produknya telah memenuhi Standar Nasional Indonesia (SNI) dan Standar Perusahaan Listrik Negara (SPLN). Untuk standar internasional seperti International Electrotechnical Commission (IEC), Australian Standard (AS), British Standard (BS), Verband Deutscher Electrotechniker (VDE), Japanese Industrial Standard (JIS) dan Insulated Cable Engineers Association/National Electrical Manufacturers Association (ICEA/NEMA). Komitmen terhadap kualitas dan pengalaman yang panjang telah menjadikan KBLI sebagai salah satu pemain terkemuka di industri kabel dengan pangsa pasar 20%. Peningkatan Produktivitas Karyawan Sejalan dengan meningkatnya penjualan, jumlah karyawan KBLI juga mengalami peningkatan. Hal ini menunjukkan peningkatan permintaan dari sudut pandang mikro perusahaan dan juga kepercayaan Perseroan terhadap prospek masa depannya. Seiring dengan meningkatnya jumlah karyawan, penjualan per karyawan juga terus berada dalam tren naik. Selain itu, spread antara penjualan per karyawan terhadap harga pokok produksi (HPP) per karyawan mengalami pelebaran, yang menunjukkan KBLI berhasil dalam meningkatkan produktivitas dan efisiensi karyawan. Kami percaya komitmen seperti itu akan terus menjadi fokus Perseroan di masa depan. Gambar 3: Jumlah Karyawan
Gambar 4: Pendapatan dan HPP per Karyawan
Sumber: PT KMI Wire and Cable Tbk, PEFINDO Divisi Valuasi Saham & Indexing
“Pernyataan disclaimer pada halaman akhir merupakan bagian tak terpisahkan dari dokumen ini” www.pefindo.com
10 Juni 2014
Halaman 5 dari 17
KMI Wire and Cable, Tbk Aktif Beriklan, Didukung oleh Distributor di Berbagai Kota Besar KBLI aktif beriklan untuk meningkatkan kesadaran akan produk Perseroan, di tempat-tempat seperti jalan tol, bandara, dan proyek-proyek yang sedang dibangun. Perseroan juga melakukan roadshow ke kontraktor-kontraktor properti dan konstruksi dan asosiasi mereka untuk meningkatkan penetrasi produk. Untuk produk-produknya, terutama kabel tegangan rendah berbahan tembaga, Perseroan didukung oleh 14 distributor yang berlokasi di kota-kota besar seperti Jakarta, Surabaya, Semarang, Batam, Riau, Medan, Palembang, Balikpapan, dan Makasar. Para distributor memainkan peran penting dalam hal pasokan produk Perseroan ke konsumen akhir di seluruh nusantara, dan 60%-65% dari penjualan berasal dari distributor. Tabel 2: Jumlah Distributor Kota Jakarta Surabaya Semarang Batam Riau Medan Palembang Balikpapan Makassar Total
Jml. Distributor 5 1 2 1 1 1 1 1 1 14
Sumber: PT KMI Wire and Cable Tbk, PEFINDO Divisi Valuasi Saham & Indexing
Ekonomi Global Masih dalam Risiko, Ekonomi Domestik Menurun Prospek ekonomi global masih berisiko karena tingkat inflasi di zona euro dan ekonomi maju lainnya masih terlalu rendah, meskipun kondisinya semakin membaik. Ekonomi global diperkirakan akan tumbuh 3,6% pada 2014 dan 3,9% pada tahun 2015 didorong oleh perbaikan yang terjadi di negara-negara maju. Walau demikian, risiko lain datang dari krisis di Ukraina yang telah memberikan dampak negatif terhadap prospek ekonomi Rusia. Perlambatan pertumbuhan ekonomi Tiongkok juga merupakan ancaman tersendiri. Untuk perekonomian domestik, kami memperkirakan tekanan inflasi dan depresiasi rupiah akan mereda, sedangkan BI rate kemungkinan akan tetap pada tingkat saat ini karena Pemerintah berfokus pada masalah defisit transaksi berjalan dan stabilitas ekonomi. Oleh karena itu, kebijakan pengetatan fiskal dan moneter akan tetap menjadi pilihan utama dan pertumbuhan ekonomi Indonesia akan menyusut, seperti yang terlihat oleh pertumbuhan kuartal pertama yang hanya 5,21%. Walau demikian, kami tetap yakin akan prospek ekonomi Indonesia didukung oleh populasi produktif yang besar, pembangunan infrastruktur yang lebih diintensifkan, dan ekspektasi positif dari pemerintah baru yang akan meningkatkan fundamental ekonomi. Investor Wait and See, Sektor Properti diperkirakan akan Menurun Pertumbuhan sektor properti diperkirakan akan menurun akibat kenaikan BI rate menjadi 7,5% pada November 2013, semakin ketatnya peraturan LTV dan KPR inden, serta pertumbuhan kredit yang lebih rendah. Ketidakpastian politik yang lebih tinggi sehubungan dengan pemilu dapat mendorong investor untuk bersikap wait and see. Namun, kami yakin prospek sektor properti masih menarik, terutama jika kita melihat fundamental ekonomi Indonesia yang kuat dan pertumbuhan yang relatif stabil (rata-rata 6% selama beberapa tahun terakhir), pertumbuhan penduduk berpendapatan menengah yang kuat, dan kebutuhan perumahan besar yang terus bertumbuh.
“Pernyataan disclaimer pada halaman akhir merupakan bagian tak terpisahkan dari dokumen ini” www.pefindo.com
10 Juni 2014
Halaman 6 dari 17
KMI Wire and Cable, Tbk Tabel 3: Nilai Konstruksi Proyek-proyek Properti No. 1) 2) 3) 4) 5) 6) 7) 8) 9)
Sektor Perumahan Kawasan Industri Hotel Perkantoran Ritel Rumah Sakit Pendidikan Rekreasi Komunitas Total
2013 65,7 75,8 25,9 34,8 21,1 4,8 6,9 2,6 1,7 239,3
2014 77,2 56,7 43,9 41,9 22,8 6,6 5,4 3,3 1,9 259,6
Pertumbuhan (%) 17,4 -25,3 69,5 20,5 8,1 36,4 -21,8 27,1 11,6 8,5
Sumber: BCI Asia, Investor Daily, PEFINDO Divisi Valuasi Saham & Indexing
Proyek MP3EI dan Pembangunan Smelter dapat Mendorong Permintaan Kabel Prospek industri kabel dapat didorong oleh realisasi proyek MP3EI. Sampai dengan 1Q 2014, realisasi proyek MP3EI mencapai Rp840 triliun sejak bulan Mei 2011, dengan 47% merupakan proyek infrastruktur dan sisanya adalah proyek sektor riil. Pembangunan smelter juga akan positif bagi industri kabel sehubungan dengan dorongan pemerintah kepada pemilik tambang untuk membangun smelter melalui larangan ekspor mineral mentah. Percepatan pembangunan smelter akan berdampak pada peningkatan ekspor riil dan lebih lanjut meningkatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia. Di sisi lain, realisasi investasi selama 1Q 2014 meningkat 14,6% year-on-year (YoY) dan mencatatkan nilai tertinggi dalam realisasi dalam satu kuartal. Kami berharap tren tersebut akan berlanjut dan dapat mendukung pertumbuhan ekonomi. Tabel 4: Koridor Ekonomi dalam Pengembangan MP3EI Koridor Ekonomi Pengembangan Sumatra Jawa Kalimantan Sulawesi Bali - Nusa Tenggara Papua - Maluku
Sentra produksi dan pengolahan hasil bumi dan lumbung energi nasional Pendorong industri dan nasa nasional Pusat produksi dan pengolahan hasil tambang & lumbung energi nasional Pusat produksi dan pengolahan hasil pertanian, perkebunan, perikanan, migas dan pertambangan nasional Pintu gerbang pariwisata dan pendukung pangan nasional Pusat pengembangan pangan, perikanan, energi, dan pertambangan nasional
Sumber: BKPM, PEFINDO Divisi Valuasi Saham & Indexing
Proyek Pembangkit Listrik PT PLN Tertunda Permintaan kabel listrik diperkirakan tumbuh 10%-15% didukung oleh proyek listrik pemerintah, khususnya melalui PT PLN dan permintaan kabel transmisi dari sektor swasta untuk pembangunan rumah, gedung, dan pabrik. Pada tahun 2014, PT PLN menargetkan 3,5 juta pelanggan baru untuk mencapai total 57,1 pelanggan. Selama beberapa tahun terakhir, jumlah pelanggan baru stabil di 3-4 juta. Proyek pembangkit listrik 10.000 MW dari PT PLN diyakini akan menjadi salah satu sumber permintaan utama untuk kabel listrik, terutama untuk kabel tegangan menengah dan tinggi. Namun, pembangunan pembangkit listrik tersebut mengalami permasalahan teknis dan kesulitan dengan realisasi pembebasan lahan. Oleh karena itu, permintaan kabel dari PLN untuk sementara waktu terganggu. Walau demikian, PT PLN tetap optimis akan menyelesaikan proyek tersebut pada tahun 2020, dan kami percaya bahwa proyek tersebut akan memberikan dampak positif terhadap pembangunan ekonomi secara keseluruhan.
“Pernyataan disclaimer pada halaman akhir merupakan bagian tak terpisahkan dari dokumen ini” www.pefindo.com
10 Juni 2014
Halaman 7 dari 17
KMI Wire and Cable, Tbk
Gambar 5: Konsumsi Kabel Tembaga
Gambar 6: Konsumsi Kabel Aluminium
Sumber: Asosiasi Pabrik Kabel Listrik Indonesia, PEFINDO Divisi Valuasi Saham & Indexing
Harga Tembaga dan Aluminium Menurun Harga tembaga dan aluminium telah menurun sejak tahun 2011. Tahun lalu, kedua harga turun sekitar 8% berdasarkan rata-rata harga satu tahun. Tahun ini penurunan diperkirakan akan terus berlanjut dengan rata-rata 2,5%-5% dibandingkan dengan rata-rata harga tahun 2013. Namun, harga aluminium diproyeksikan sedikit pulih pada tahun 2015. Penurunan harga bahan baku mendorong harga jual KBLI untuk mengikuti tren tersebut, dan Perseroan juga memperhitungkan efek nilai tukar mata uang ketika memformulasikan harga jual. Gambar 7: Harga Tembaga LME
Gambar 8: Harga Aluminium LME
Sumber: Bloomberg, PEFINDO Divisi Valuasi Saham & Indexing
“Pernyataan disclaimer pada halaman akhir merupakan bagian tak terpisahkan dari dokumen ini” www.pefindo.com
10 Juni 2014
Halaman 8 dari 17
KMI Wire and Cable, Tbk KEUANGAN Pertumbuhan yang Mengesankan Setelah memperluas kapasitasnya, KBLI akan memiliki kapasitas yang memadai untuk kabel tembaga dan aluminium. Pada pertengahan tahun 2014, KBLI akan menambah kapasitas 5.000 ton per tahun untuk tembaga, terutama untuk kapasitas kabel bangunan, dan 2.000 ton per tahun untuk kabel aluminium stranding, dengan melihat potensi permintaan. Berdasarkan tipe material inti produk, pendapatan kabel tembaga bertumbuh CAGR 36% selama tahun 20092013, dan kabel aluminium sebesar CAGR 30%. Itu merupakan pertumbuhan yang menakjubkan. Namun, kabel tembaga memiliki pertumbuhan pendapatan yang lebih stabil daripada aluminium, karena permintaan yang kuat untuk kabel kawat tembaga bangunan, sementara permintaan kabel aluminium memiliki ketergantungan pada PLN. Gambar 9: Kapasitas Produksi
Gambar 10: Pendapatan berdasarkan Tipe Produk (Material Inti)
Sumber: PT KMI Wire and Cable Tbk, PEFINDO Divisi Valuasi Saham & Indexing
Pendapatan yang Stabil dari Kabel Tegangan Rendah Kabel tegangan rendah mendominasi pendapatan KBLI sebesar 88%, sedangkan kabel tegangan menengah menyumbang 9%. Pendapatan kabel tegangan rendah tumbuh sebesar CAGR 42% selama tahun 2009-2013, menunjukkan permintaan yang kuat. Pendapatan kabel tegangan menengah hanya tumbuh CAGR 6% untuk periode yang sama, karena penurunan permintaan pada 2013 disebabkan permintaan lebih terkonsentrasi pada PLN. Pengguna kabel tegangan rendah berasal dari industri dan segmen yang lebih luas. Gambar 11: Pendapatan berdasarkan Tipe Produk (Fungsi Kabel)
Gambar 12: Pendapatan berdasarkan Pasar
Sumber: PT KMI Wire and Cable Tbk, PEFINDO Divisi Valuasi Saham & Indexing
“Pernyataan disclaimer pada halaman akhir merupakan bagian tak terpisahkan dari dokumen ini” www.pefindo.com
10 Juni 2014
Penurunan sementara Pendapatan Tahun Ini, Prospek Tetap Cerah Kami memperkirakan pendapatan KBLI pada tahun 2014 akan menurun. Kami berpendapat hal ini disebabkan oleh: turunnya harga tembaga dan aluminium, yang mendorong lebih rendahnya penjualan; penjualan kabel tembaga akan terpengaruh oleh langkah-langkah pengetatan ekspansi kredit dari BI, melalui peraturan LTV dan KPR inden yang lebih ketat, yang akan mengurangi laju pertumbuhan sektor properti; penundaan beberapa proyek PLN akan menghambat permintaan kabel aluminium. Pemilihan umum, dan bank sentral yang mendorong bank-bank untuk menahan ekspansi kredit juga menjadi penyebabnya. Halaman 9 dari 17
KMI Wire and Cable, Tbk
Gambar 13: Pendapatan dan Pertumbuhannya
Sumber: PT KMI Wire and Cable Tbk, PEFINDO Divisi Valuasi Saham & Indexing
Walau demikian, kami yakin prospek KBLI yang tetap cerah. Kami berpendapat pertumbuhan ekonomi domestik akan terus tumbuh kuat meskipun terdapat beberapa tantangan jangka pendek saat ini. Membesarnya populasi kelas menengah dan meningkatnya pendapatan per kapita akan mendorong permintaan akan listrik disebabkan oleh peningkatan gaya hidup, meskipun rasio elektrifikasi Indonesia masih rendah. Kami perkirakan industri properti akan rebound seiring dengan melonggarnya kebijakan moneter ketat, kelanjutan proyek MP3EI dan pengembangan smelter. Selain itu, pada bulan Agustus tahun 2015, fasilitas produksi baru KBLI yang membuat kabel tegangan tinggi (berbahan tembaga) akan mulai produksi komersial. HPP Sensitif terhadap Bahan Baku dan Fluktuasi Mata Uang Biaya bahan baku menyumbang 89,9% terhadap HPP Perseroan, diikuti oleh biaya overhead pabrik (8,6%), dan tenaga kerja langsung (1,5%). Dengan komposisi ini, KBLI memiliki sensitivitas yang tinggi terhadap fluktuasi harga bahan baku. HPP juga sensitif terhadap pergerakan mata uang karena sebagian besar bahan baku dibeli dalam dolar AS, meskipun sebagian besar pemasok berasal dari dalam negeri, sementara sebagian besar harga penjualan Perseroan dalam rupiah. Untuk meminimalkan risiko volatilitas harga bahan baku dan nilai tukar mata uang, KBLI menetapkan harga jual yang mengikuti perkembangan terbaru dari harga bahan baku London Metal Exchange (LME), dan nilai tukar mata uang terakhir. Gambar 14: Komposisi HPP (2013)
Sumber: PT KMI Wire and Cable Tbk, PEFINDO Divisi Valuasi Saham & Indexing
“Pernyataan disclaimer pada halaman akhir merupakan bagian tak terpisahkan dari dokumen ini” www.pefindo.com
10 Juni 2014
Halaman 10 dari 17
KMI Wire and Cable, Tbk Fokus pada Program Efisiensi Sejalan dengan pertumbuhan pendapatan sebesar CAGR 33% selama tahun 2009-2013, laba KBLI (laba kotor, sebelum pajak, dan bersih) tumbuh sebesar CAGR 34%-37% untuk periode yang sama sebagai hasil dari posisi leverage operasional dan keuangan yang rendah. Pada tahun 2014, marjin laba kotor diperkirakan menurun seiring dengan ekspektasi penjualan kabel tegangan menengah ke PT PLN yang lebih rendah. Produk baru yang direncanakan diluncurkan pada bulan Agustus 2015 akan meningkatkan marjin laba kotor KBLI menjadi lebih tinggi. Untuk mendukung marjin laba kotornya, Perseroan berfokus pada program efisiensi, termasuk penggunaan bahan baku dan proses engineering. Seiring dengan ekspektasi kami bahwa penjualan akan menjadi lebih kuat ke depannya, kami percaya laba KBLI akan mengikuti, diperkuat dengan berkurangnya inflasi yang disebabkan oleh kenaikan upah dan harga bahan bakar serta fluktuasi mata uang yang stabil. Gambar 15: Laba
Gambar 16: Marjin Laba
Sumber: PT KMI Wire and Cable Tbk, PEFINDO Divisi Valuasi Saham & Indexing
Capex dan Utang yang Lebih Tinggi untuk Ekspansi, Kondisi Keuangan yang Tetap Kuat KBLI memiliki target jangka menengah untuk melakukan ekspansi yang lebih agresif selama lima tahun ke depan. Perseroan akan meningkatkan kapasitas produksi tembaga dan aluminium masing-masing sebesar 5.000 ton dan 2.000 ton per tahun pada pertengahan tahun 2014. Kemudian, pada tahun 2015, KBLI akan menambah 4.000 ton kapasitas kabel tembaga dan berencana memiliki mesin baru yang akan menghasilkan kabel tegangan tinggi (jenis produk baru). Pada tahun-tahun berikutnya, Perseroan akan melakukan upgrade mesin-mesin tua dan pada saat yang sama meningkatkan kapasitas sehingga menargetkan untuk melipatgandakan kapasitas produksi tahun 2013 dicapai pada tahun 2018. Gambar 17: Capex dan Interest Bearing Debt
Sumber: PT KMI Wire and Cable Tbk, PEFINDO Divisi Valuasi Saham & Indexing
“Pernyataan disclaimer pada halaman akhir merupakan bagian tak terpisahkan dari dokumen ini” www.pefindo.com
10 Juni 2014
Halaman 11 dari 17
KMI Wire and Cable, Tbk Capex telah meningkat selama beberapa tahun terakhir, dan untuk tahun 2014 dan 2015 KBLI berencana untuk membelanjakan lebih banyak guna mendukung langkah-langkah ekspansinya. Oleh karena itu, kemungkinan Perseroan akan meningkatkan tingkat utangnya. Meski demikian, kami percaya utang KBLI akan tetap terkendali. Rasio EBITDA-to-interest coverage memang akan menurun, tetapi akan tetap berada di lebih dari 5x pada tahun 2015. Sementara itu rasio net-debt to equity juga akan naik, kami perkirakan untuk tetap rendah, yaitu kurang dari 0,3x, berdasarkan proyeksi kami. Kami yakin bahwa KBLI akan tetap sehat saat mengejar tujuan masa depannya.
ANALISIS SWOT Tabel 5: Analisis SWOT Kekuatan
Memiliki pengalaman lebih dari 40 tahun di industri kabel. Berkomitmen terhadap kualitas produk yang baik sesuai dengan standar nasional dan internasional. Mempertahankan tingkat utang yang rendah, sehingga terdapat ruang yang luas untuk mendukung ekspansi. Kapasitas produksi yang lebih tinggi untuk mendukung pertumbuhan di masa depan. Memiliki portofolio produk yang beragam serta segmen pasar yang luas. Produk-produknya memiliki kehadiran pasar yang kuat dan merek Perseroan memiliki pengakuan pasar yang kuat.
Kelemahan
Peluang •
•
•
Melonjaknya permintaan kabel sebagai akibat dari pertumbuhan properti, infrastruktur dan sektor lainnya. Peningkatan permintaan kabel dari proyek PT PLN dan MP3EI, serta dari sektor swasta seperti sektor properti dan pembangunan smelter di sektor pertambangan. Produk baru, kabel tegangan tinggi, akan memperkaya portofolio produk dan meningkatkan penjualan di masa depan.
Pendapatan dan laba sensitif terhadap fluktuasi harga bahan baku dan nilai tukar mata uang. Masih berfokus pada jenis kabel listrik.
Ancaman
Perlambatan pertumbuhan ekonomi dan keterlambatan realisasi proyek dari MP3EI, PT PLN dan sektor swasta dapat menghambat permintaan. Pemain baru dengan teknologi yang lebih canggih dan fasilitas produksi yang efisien dapat mengikis pangsa pasar Perseroan.
Sumber: PEFINDO Divisi Valuasi Saham & Indexing
“Pernyataan disclaimer pada halaman akhir merupakan bagian tak terpisahkan dari dokumen ini” www.pefindo.com
10 Juni 2014
Halaman 12 dari 17
KMI Wire and Cable, Tbk PERBANDINGAN INDUSTRI Tabel 6: Kinerja KBLI dan Perusahaan Sejenis per Maret 2014 Penjualan [Rp miliar] Laba Kotor [Rp miliar] Laba Sebelum Pajak [Rp miliar] Laba Bersih [Rp miliar] Total Aset [Rp miliar] Total Liabilitas [Rp miliar] Total Ekuitas [Rp miliar]
KBLI
VOKS
KBLM
JECC
SCCO
500
605
269
376
992
46 21
9 (31)
20 13
48 43
98 65
15 1.326
(25) 1.995
10 664
30 1.331
51 1.961
425 901
1.418 577
384 279
1.153 178
1.201 759
Pertumbuhan [%, YoY] Penjualan
(15,0)
0,8
(0,5)
32,9
33,9
Laba Kotor
(32,6)
(88,1)
(25,6)
56,1
41,1
Laba Sebelum Pajak
(47,7)
(190,8)
6,4
151,8
26,2
Laba Bersih
(48,6)
(191,5)
8,2
136,6
32,1
Profitabilitas [%] Marjin Laba Kotor
9,1
1,5
7,3
12,8
9,9
Marjin Laba Sebelum Pajak Marjin Laba Bersih
4,1 2,9
(5,0) (4,1)
4,8 3,6
11,4 8,1
6,5 5,2
ROA ROE
1,1 1,6
(1,2) (4,2)
1,5 3,5
2,3 17,0
2,6 6,8
0,5
2,5
1,4
6,5
1,6
Leverage Liabilities to Equity [%]
Sumber: IDX, PEFINDO Divisi Valuasi Saham & Indexing
“Pernyataan disclaimer pada halaman akhir merupakan bagian tak terpisahkan dari dokumen ini” www.pefindo.com
10 Juni 2014
Halaman 13 dari 17
KMI Wire and Cable, Tbk TARGET HARGA VALUASI
Metodologi Kami mengaplikasikan metode discounted cash flow (DCF) sebagai metode penilaian utama dengan pertimbangan bahwa pertumbuhan pendapatan adalah merupakan faktor yang sangat mempengaruhi nilai (value driver) bagi KBLI jika dibandingkan dengan pertumbuhan aset. Selanjutnya, kami juga mengaplikasikan metode Guideline company method (GCM) sebagai metode pembanding lainnya. Penilaian ini berdasarkan pada nilai 100% saham KBLI per 9 Juni 2014, menggunakan laporan keuangan KBLI per 31 Maret 2014 sebagai dasar dilakukannya analisa fundamental.
Estimasi Nilai Kami menggunakan Cost of Capital sebesar 10,5% dan Cost of Equity sebesar 11,4% berdasarkan asumsi-asumsi berikut: Tabel 7: Asumsi Risk free rate [%]* Risk premium [%]* Beta [x]** Cost of Equity [%] Marginal tax rate [%] WACC [%]
8,0 3,1 1,1 11,4 25,0 10,5
Sumber: Bloomberg, Estimasi Pefindo Divisi Valuasi Saham & Indexing *Catatan: Per 9 Juni 2014 **PEFINDO Beta Saham, per 5 Juni 2014
Target harga saham untuk 12 bulan berdasarkan posisi penilaian pada tanggal 9 Juni 2014 adalah sebagai berikut:
Dengan menggunakan metode DCF dan asumsi tingkat diskonto 10,5% adalah sebesar Rp200 – Rp223 per lembar saham. Dengan metode GCM (P/BV 1,4x dan P/E 12,1x) adalah sebesar Rp195 – Rp322 per lembar saham.
Untuk mendapatkan nilai yang mewakili kedua indikasi nilai tersebut dilakukan rekonsiliasi dengan dilakukan pembobotan terhadap kedua metode tersebut sebesar 70% untuk DCF dan 30% untuk metode GCM. Berdasarkan hasil perhitungan di atas, maka Target Harga Saham KBLI untuk 12 bulan adalah Rp199 - Rp253 per lembar saham. Tabel 8: Ringkasan Penilaian dengan Metode DCF Konservatif
Moderat
Agresif
11 845 28 (81) 803 4.007 200
12 889 28 (81) 848 4.007 212
12 934 28 (81) 893 4.007 223
PV of Free Cash Flows [Rp miliar] PV Terminal Value [Rp miliar] Non-Operating Asset [Rp miliar] Net Debt [Rp miliar] Total Equity Value [Rp miliar] Number of Share [juta saham] Fair Value per Share [Rp] Sumber: Estimasi Pefindo Divisi Valuasi Saham & Indexing
“Pernyataan disclaimer pada halaman akhir merupakan bagian tak terpisahkan dari dokumen ini” www.pefindo.com
10 Juni 2014
Halaman 14 dari 17
KMI Wire and Cable, Tbk Tabel 9: Perbandingan GCM KBLI
VOKS
KBLM
JECC
SCCO
Average
P/E, [x]
9,7
N,A,
19,5
11,3
7,7
12,1
P/BV, [x]
0,6
1,1
0,6
3,1
1,3
1,4
Sumber: Bloomberg, Estimasi Pefindo Divisi Valuasi Saham & Indexing
Tabel 10: Ringkasan Penilaian Metode GCM
P/E P/BV
Multiples (x)
Est, EPS (Rp)
12,1 1,4
16 -
Est, BV/Share (Rp)
Value (Rp)
237
195 322
Sumber: Bloomberg, Estimasi Pefindo Divisi Valuasi Saham & Indexing
Tabel 11: Rekonsiliasi Nilai Wajar Nilai Wajar per Saham [Rp] DCF
GCM
Rata-rata
Batas atas
223
322
253
Batas bawah
200 70%
195 30%
199
Bobot
Sumber: Bloomberg, Estimasi Pefindo Divisi Valuasi Saham & Indexing
“Pernyataan disclaimer pada halaman akhir merupakan bagian tak terpisahkan dari dokumen ini” www.pefindo.com
10 Juni 2014
Halaman 15 dari 17
KMI Wire and Cable, Tbk
Tabel 12: Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian (dalam Rp miliar) Penjualan Harga Pokok Penjualan
2011
2012
2013
2014P
Gambar 18: P/E dan P/BV
2015P
1.842
2.273
2.572
2.453
2.740
(1.673)
(1.997)
(2.296)
(2.225)
(2.464)
Laba Kotor
169
277
277
228
277
Beban Operasi
(72)
(90)
(101)
(96)
(108)
Laba Operasi
97
187
176
132
169
Pendapatan [Beban] lain-lain
(3)
(14)
(71)
(42)
(54)
Laba Sebelum Pajak Pajak Laba Bersih
94
173
105
90
115
(30)
(47)
(32)
(25)
(32)
64
125
74
65
83
Sumber: PT KMI Wire and Cable Tbk (2011-2013), PEFINDO Divisi Valuasi Saham & Indexing (2014-2015)
Tabel 13: Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian (in IDR bn)
2011
2012
2013
2014P
2015P
Kas dan Setara Kas
107
68
60
35
46
Piutang Usaha
265
337
487
484
570
Persediaan
225
300
298
366
420
75
45
72
93
130
Total Aset Lancar
673
751
917
979
1.165
Aset Tetap
388
391
393
524
666
22
20
27
34
43
1.084
1.162
1.337
1.536
1.874
161
170
144
159
199
-
-
111
183
242
Utang Jk. Pendek Lainnya
147
75
104
138
171
Total Current Liabilities
308
245
360
481
612
56
72
90
104
130
-
-
-
-
-
Total Kewajiban
363
316
450
584
742
Total Ekuitas
720
845
887
951
1.131
Gambar 19: ROA, ROE dan TAT
Aset
Aset lain-lain
Aset lainnya Total Aset
Sumber: PT KMI Wire and Cable Tbk, PEFINDO Divisi Valuasi Saham & Indexing
Liabilitas dan Ekuitas Utang Usaha Utang Jk. Pendek
Utang Jk. Panjang Utang Jk. Panjang Lainnya
Sumber: PT KMI Wire and Cable Tbk (2011-2013), PEFINDO Divisi Valuasi Saham & Indexing (2014-2015)
Sumber: PT KMI Wire and Cable Tbk, PEFINDO Divisi Valuasi Saham & Indexing
Tabel 14: Rasio Penting Rasio
2010
2011
Penjualan
50,0
23,4
Laba Operasi
50,4
92,4
EBITDA
42,9
73,8
Laba Bersih
31,7
Marjin Laba Kotor Marjin Laba Operasi
2012
2013P
2014P
13,2
(4,6)
11,7
(5,9)
(25,0)
14,2
(38,8)
(5,2)
15,0
96,5
(41,3)
(12,1)
17,8
9,2
12,2
10,8
9,3
10,2
5,3
8,2
6,8
5,4
6,2
Marjin EBITDA
6,1
8,6
4,7
4,6
5,6
Marjin Laba Bersih
3,5
5,5
2,9
2,6
3,1
ROA
5,9
10,8
5,5
4,2
4,4
ROE
8,8
14,8
8,3
6,8
7,3
Rasio Kewajiban Terhadap Ekuitas
0,5
0,4
0,5
0,6
0,7
Rasio KewajibanTerhadap Aset
0,3
0,3
0,3
0,4
0,4
Rasio Lancar
2,2
3,1
2,6
2,0
1,9
Rasio Cepat
1,4
1,7
1,6
1,1
1,0
Pertumbuhan [%]
Profitabilitas [%]
Solvabilitas [X]
Likuiditas[X]
Sumber: PT KMI Wire and Cable Tbk (2011-2013), PEFINDO Divisi Valuasi Saham & Indexing (2014-2015)
“Pernyataan disclaimer pada halaman akhir merupakan bagian tak terpisahkan dari dokumen ini” www.pefindo.com
10 Juni 2014
Halaman 16 dari 17
KMI Wire and Cable, Tbk DISCLAIMER Laporan ini dibuat berdasarkan sumber -sumber yang kami anggap terpercaya dan dapat diandalkan, Namun kami tidak menjamin kelengkapan, keakuratan atau kecukupannya , Dengan demikian kami tidak bertanggung jawab atas segala keputusan investasi yang diam bil berdasarkan laporan ini, Adapun asumsi, opini, dan perkiraan merupakan hasil dari pertimbangan internal kami per tanggal penilaian ( cut-off date), dan kami dapat mengubah pertimbangan diatas sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan terlebih dahulu. Kami tidak bertanggung jawab atas kekeliruan atau kelalaian yang terjadi akibat penggunaan laporan ini, Kinerja dimasa lalu tidak selalu dapat dijadikan acuan hasil masa depan , Laporan ini bukan merupakan rekomendasi penawaran, pembelian atau menahan suatu saham t ertentu, Laporan ini mungkin tidak sesuai untuk beberapa investor , Seluruh opini dalam laporan ini telah disampaikan dengan itikad baik, namun sewaktu -waktu dapat berubah tanpa pemberitahuan terlebih dahulu, dan disajikan dengan benar per tanggal diterbitk an laporan ini, Harga, nilai, atau pendapatan dari setiap saham Perseroan yang disajikan dalam laporan ini kemungkinan dapat lebih rendah dari harapan pemodal, dan pemodal juga mungkin mendapatkan pengembalian yang lebih rendah dari nilai investasi yang di tanamkan, Investasi didefinisikan sebagai pendapatan yang kemungkinan besar diterima dimasa depan, namun nilai dari pendapatan yang akan diterima tersebut kemungkinan besar juga akan berfluktuasi , Untuk saham Perseroan yang penyajian laporan keuangannya di denominasi dalam mata uang selain Rupiah, perubahan nilai tukar mata uang tersebut kemungkinan dapat menurunkan nilai, harga, atau pendapatan investasi pemodal , Informasi dalam laporan ini bukan merupakan pertimbangan pajak dalam mengambil suatu keputusan investasi. Target harga saham dalam Laporan ini merupakan nilai fundamental, bukan merupakan Nilai Pasar Wajar, dan bukan merupakan harga acuan transaksi yang diwajibkan oleh peraturan perundang-undangan yang berlaku. Laporan target harga saham yang diterbitkan oleh Pefindo Divisi Valuasi Saham dan Indexing bukan merupakan rekomendasi untuk membeli, menjual, atau menahan suatu saham tertentu, dan tidak dapat dianggap sebagai nasehat investasi oleh Pefindo Divisi Valuasi Saham dan Indexing yang behubungan dengan cakupan Jasa Pefindo kepada, atau kaitannya kepada, beberapa pihak, termasuk emiten, penasehat keuangan, pialang saham, investment banks, institusi keuangan dan perantara keuangan, dalam kaitannya menerima imbalan atau keuntungan lainnya dari pihak tersebut. Laporan ini tidak ditujukan untuk pemodal tertentu dan tidak dapat dijadikan bagian dari tujuan investasi terhadap suatu saham dan juga bukan merupakan rekomendasi investasi terhadap suatu saham tertentu atau suatu strategi investasi , Sebelum melakukan tindakan dari hasil laporan ini, pemodal disarankan untuk mempertimbangkan terlebih dahulu kesesuaian situasi dan kondisi dan, jika dibutuhkan, mintalah bantuan penasehat keuangan . PEFINDO memisahkan kegiatan Valuasi Saham dengan kegiatan Pemer ingkatan untuk menjaga independensi dan objektivitas dari proses dan produk kegiatan analitis , PEFINDO telah menetapkan kebijakan dan prosedur untuk menjaga kerahasiaan informasi non -publik tertentu yang diterima sehubungan dengan proses analitis , Keseluruhan proses, metodologi dan database yang digunakan dalam penyusunan Laporan Target Harga Referensi Saham ini secara keseluruhan adalah berbeda dengan proses, metodologi dan database yang digunakan PEFINDO dalam melakukan pemeringkatan. Laporan ini dibuat dan disiapkan Pefindo Divisi Valuasi Saham & Indexing dengan tujuan untuk meningkatkan transparansi harga saham yang tercatat di Bursa Efek Indonesia , Laporan ini juga bebas dari pengaruh tekanan atau paksaan dari Bursa maupun Perseroan yang dinilai , Pefindo Divisi Valuasi Saham & Indexing akan menerima imbalan sebesar Rp 20 juta,- masingmasing dari Bursa Efek Indonesia dan Perseroan yang dinilai untuk 2 (dua) kali pelaporan per tahun, Untuk keterangan lebih lanjut, dapat mengunjungi website kami di http://www,pefindo,com Laporan ini dibuat dan disiapkan oleh Pefindo Divisi Valuasi Saham dan Indexing , Di Indonesia Laporan ini dipublikasikan pada website kami dan juga pada website Bursa Efek Indonesia .
“Pernyataan disclaimer pada halaman akhir merupakan bagian tak terpisahkan dari dokumen ini” www.pefindo.com
10 Juni 2014
Halaman 17 dari 17