PT KMI Wire and Cable Tbk LAPORAN KEUANGAN/FINANCIAL STATEMENTS UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2010 DAN 2009/ FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009 DAN LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN/ AND INDEPENDENT AUDITORS’ REPORT
PT KMI Wire and Cable Tbk DAFTAR ISI
PT KMI Wire and Cable Tbk TABLE OF CONTENTS Halaman/ Page
SURAT PERNYATAAN DIREKSI LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN
DIRECTORS’ STATEMENT LETTER 1
LAPORAN KEUANGAN - Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal tersebut
INDEPENDENT AUDITORS’ REPORT FINANCIAL STATEMENTS - As of December 31, 2010 and 2009 and for the years then ended
Neraca
2
Balance Sheets
Laporan Laba Rugi
4
Statements of Income
Laporan Perubahan Ekuitas
5
Statements of Changes in Equity
Laporan Arus Kas
6
Statements of Cash Flows
Catatan Atas Laporan Keuangan
7
Notes to Financial Statements
PT KMI Wire and Cable Tbk NERACA 31 DESEMBER 2010 DAN 2009
PT KMI Wire and Cable Tbk BALANCE SHEETS DECEMBER 31, 2010 AND 2009
2010 Rp
Catatan/ Notes
2009 Rp
ASET ASET LANCAR Kas dan setara kas Investasi jangka pendek Piutang usaha Pihak yang mempunyai hubungan istimewa Pihak ketiga - setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu sebesar Rp 8.840.906.646 tahun 2010 dan Rp 7.695.270.297 tahun 2009 Piutang lain-lain kepada pihak ketiga Persediaan - setelah dikurangi penyisihan penurunan nilai sebesar Rp 14.581.923.419 tahun 2010 dan Rp 17.276.479.996 tahun 2009 Uang muka Pajak dibayar dimuka Biaya dibayar dimuka Jumlah Aset Lancar ASET TIDAK LANCAR Rekening bank yang dibatasi penggunaannya Aset pajak tangguhan - bersih Aset tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp 366.951.647.778 tahun 2010 dan Rp 356.655.030.091 tahun 2009 Aset lain-lain Jumlah Aset Tidak Lancar JUMLAH ASET
ASSETS CURRENT ASSETS Cash and cash equivalents Short-term investments Trade accounts receivable
59.822.009.548 43.337.992.050
2g,3 2d,4 2d,5
43.642.059.363 7.473.889.879
-
2c,25
3.448.651.197
209.512.187.695 2.039.689.073
2s,26b
183.702.273.512 1.412.618.028
Related party Third parties - net of allowance for doubtful accounts of Rp 8,840,906,646 in 2010 and Rp 7,695,270,297 in 2009 Other accounts receivable from third parties
175.552.103.308 8.822.348.887 2.725.818.352 3.841.571.505
Inventories - net of allowance for decline in value of Rp 14,581,923,419 in 2010 and Rp 17,276,479,996 in 2009 Advances Prepaid taxes Prepaid expenses
430.621.334.031
Total Current Assets
181.565.915.776 24.052.785.480 10.726.081.106 1.907.205.302
2h,6 2q,7,23 2i
532.963.866.030
898.903.457 16.151.460.973
8,15 2q,23
939.852.702 19.002.183.644
39.263.945.452 5.285.340.630
2j,2k,2l,9 2d,2m
38.839.677.051 1.318.560.821
NONCURRENT ASSETS Restricted cash in bank Deferred tax assets - net Property, plant and equipment - net of accumulated depreciation of Rp 366,951,647,778 in 2010 and Rp 356,655,030,091 in 2009 Other assets
61.599.650.512
60.100.274.218
Total Noncurrent Assets
594.563.516.542
490.721.608.249
Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.
TOTAL ASSETS
See accompanying notes to financial statements which are an integral part of the financial statements.
-2-
PT KMI Wire and Cable Tbk NERACA 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Lanjutan)
PT KMI Wire and Cable Tbk BALANCE SHEETS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (Continued)
2010 Rp
Catatan/ Notes
2009 Rp
KEWAJIBAN DAN EKUITAS KEWAJIBAN LANCAR Hutang usaha Pihak yang mempunyai hubungan istimewa Pihak ketiga Hutang lain-lain kepada pihak ketiga Hutang pajak Uang muka penjualan Biaya yang masih harus dibayar Hutang jangka panjang yang jatuh tempo dalam satu tahun Hutang pembelian kendaraan Kewajiban sewa pembiayaan Bank dan lembaga keuangan bukan bank Jaminan penyalur Jumlah Kewajiban Lancar KEWAJIBAN TIDAK LANCAR Hutang jangka panjang - setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun Hutang pembelian kendaraan Kewajiban sewa pembiayaan Bank dan lembaga keuangan bukan bank Kewajiban imbalan pasca kerja Kewajiban jangka panjang lainnya Jumlah Kewajiban Tidak Lancar EKUITAS Modal saham - nilai nominal Rp 500 per saham untuk saham Seri A, Rp 180 per saham untuk saham Seri B dan Rp 100 per saham untuk saham Seri C Modal dasar - 560.000.000 saham Seri A, 2.515.000.000 saham Seri B dan 2.673.000.000 saham Seri C Modal ditempatkan dan disetor - 560.000.000 saham Seri A, 2.515.000.000 saham Seri B dan 932.235.107 saham Seri C Tambahan modal disetor Rugi bersih belum direalisasi dari pemilikan efek Defisit
LIABILITIES AND EQUITY CURRENT LIABILITIES Trade accounts payable
2e,10 14.324.633 88.119.969.202 5.880.373.560 8.396.134.134 25.486.196.154 24.641.662.790
273.561.214 10.606.391 8.991.000.000 40.500.000.000
2c,25 2e,11 2q,12,23 13 2e,14
2l 2p,15 2e,16
202.313.828.078
26.898.130 56.294.852.591 20.469.296.455 4.496.394.150 32.493.912.260 13.395.805.811
163.445.610 530.940.043 9.400.000.000 137.271.545.050
Related party Third parties Other accounts payable to third parties Taxes payable Sales advances Accrued expenses Current maturities of long-term liabilities Liabilities for purchase of vehicle Finance lease obligation Loans from banks and nonbank financial institutions Distributors' deposit Total Current Liabilities NONCURRENT LIABILITIES
16.132.735 52.030.025.183 49.530.620.000 -
2l 2p,15 2o,17 2p,15
101.576.777.918
90.446.474 10.606.391 63.796.867.614 43.061.278.000 16.856.639.206 123.815.837.685
825.923.510.700 23.454.890.059
18 19
825.923.510.700 23.454.890.059
(17.545.878) (558.687.944.335)
2d,4
(98.202.111) (619.645.973.134)
Long-term liabilities - net of current maturities Liabilities for purchase of vehicles Finance lease obligation Loans from banks and nonbank financial institutions Post-employment benefits obligation Other long-term liability Total Noncurrent Liabilities EQUITY Capital stock - Rp 500 par value per share for Series A shares, Rp 180 par value per share for Series B shares and Rp 100 par value per share for Series C shares Authorized - 560,000,000 Series A shares, 2,515,000,000 Series B shares and 2,673,000,000 Series C shares Subscribed and paid-in - 560,000,000 Series A shares, 2,515,000,000 Series B shares and 932,235,107 Series C shares Additional paid-in capital Unrealized loss on decrease in value of securities Deficit
Jumlah Ekuitas
290.672.910.546
229.634.225.514
Total Equity
JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS
594.563.516.542
490.721.608.249
TOTAL LIABILITIES AND EQUITY
Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.
See accompanying notes to financial statements which are an integral part of the financial statements.
-3-
PT KMI Wire and Cable Tbk LAPORAN LABA RUGI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2010 DAN 2009
PT KMI Wire and Cable Tbk STATEMENTS OF INCOME FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009 Catatan/ Notes
2010 Rp
2009 Rp
PENJUALAN BERSIH
1.228.092.212.266
2c,2n,20,25
822.273.437.407
NET SALES
BEBAN POKOK PENJUALAN
1.093.120.589.699
2c,2n,21,25
738.809.421.509
COST OF GOODS SOLD
LABA KOTOR
134.971.622.567
83.464.015.898
GROSS PROFIT
BEBAN USAHA Penjualan Umum dan administrasi
51.229.153.395 19.170.889.552
31.847.505.480 17.961.242.026
OPERATING EXPENSES Selling General and administrative
Jumlah Beban Usaha
70.400.042.947
49.808.747.506
Total Operating Expenses
LABA USAHA
64.571.579.620
33.655.268.392
INCOME FROM OPERATIONS
PENGHASILAN (BEBAN) LAIN-LAIN BERSIH Keuntungan (kerugian) kurs mata uang asing - bersih Penghasilan bunga
2n,22
2n
OTHER INCOME (CHARGES) - NET
4.847.006.971 900.421.608
2b
(3.109.314.707) 2.097.001.998
Keuntungan atas penjualan aset tetap Beban bunga dan keuangan Amortisasi beban tangguhan - hak atas tanah Lain-lain - bersih
86.379.555 (2.921.244.163)
2j
3.030.625.955 (2.009.703.699)
Penghasilan (Beban) Lain-lain - Bersih
2.144.767.018
(1.015.545.574)
Other Income (Charges) - Net
66.716.346.638
32.639.722.818
INCOME BEFORE TAX
LABA SEBELUM PAJAK
(42.287.929) (725.509.024)
2m
(42.287.929) (981.867.192)
MANFAAT (BEBAN) PAJAK Pajak kini Pajak tangguhan
(19.764.234.374) 1.363.437.131
(13.989.744.440) 2.055.268.216
TAX BENEFIT (EXPENSE) Current tax Deferred tax
Jumlah
(18.400.797.243)
(11.934.476.224)
Total
48.315.549.395
20.705.246.594
LABA BERSIH LABA BERSIH PER SAHAM DASAR
2q,23
Gain (loss) on foreign exchange - net Interest income Gain on sale of property, plant and equipment Interest expense and financial charges Amortization of deferred charges landrights Others - net
12,06
2r,24
Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.
5,17
NET INCOME BASIC NET EARNINGS PER SHARE
See accompanying notes to financial statements which are an integral part of the financial statements.
-4-
PT KMI Wire and Cable Tbk LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2010 DAN 2009
Catatan/ Notes
Saldo per 1 Januari 2009 Laba bersih belum direalisasi dari pemilikan efek Rugi bersih direalisasi dari pemilikan efek Laba bersih tahun berjalan Saldo per 31 Desember 2009 Penyesuaian PPSAK No. 3 restrukturisasi utang piutang bermasalah Laba bersih belum direalisasi dari pemilikan efek Laba bersih tahun berjalan Saldo per 31 Desember 2010
Modal disetor/ Paid-in capital Rp 825.923.510.700
PT KMI Wire and Cable Tbk STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009
Laba (rugi) bersih belum direalisasi dari pemilikan efek/ Tambahan modal Net unrealized gain disetor/ (loss) on increase Additional paid-in (decrease) in value capital of securities Rp Rp
2d,4
-
-
192.071.449
2d,4
-
-
602.304.515 -
20.705.246.594
602.304.515 20.705.246.594
23.454.890.059
(98.202.111)
(619.645.973.134)
229.634.225.514
Balance as of December 31, 2009
12.642.479.404
12.642.479.404
80.656.233 -
48.315.549.395
80.656.233 48.315.549.395
Adjustment PPSAK No. 3 troubled debt restructuring Net unrealized gain on increase in value of securities Net income for the year
(17.545.878)
(558.687.944.335)
290.672.910.546
Balance as of December 31, 2010
2p,15
-
-
2d,4
-
-
825.923.510.700
23.454.890.059
(892.578.075)
-
Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.
(640.351.219.728)
Jumlah ekuitas/ Total equity Rp Balance as of January 1, 2009 Net unrealized gain on increase in value of securities Net realized loss on decrease in value of securities Net income for the year
825.923.510.700
23.454.890.059
Defisit/Deficit Rp
-
208.134.602.956 192.071.449
See accompanying notes to financial statements which are an integral part of the financial statements.
-5-
PT KMI Wire and Cable Tbk LAPORAN ARUS KAS UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2010 DAN 2009
PT KMI Wire and Cable Tbk STATEMENTS OF CASH FLOWS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009 2010 Rp
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan kas dari pelanggan Pembayaran kas kepada pemasok dan karyawan
2009 Rp CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES Cash receipts from customers Cash paid to suppliers and employees
1.349.300.470.111 (1.234.724.519.630)
966.632.853.643 (914.313.244.047)
114.575.950.481 (2.912.085.000) (34.408.579.109) -
52.319.609.596 (1.670.951.000) (15.341.733.011) 10.939.189.084
Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Operasi
77.255.286.372
46.246.114.669
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Penempatan investasi jangka pendek Penerimaan bunga
(35.945.835.358) 900.421.608
(6.244.892.176) 2.097.001.998
86.379.555 (8.117.971.664)
3.990.745.164 (4.208.341.097)
(86.549.499)
(2.284.200.000)
CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES Placement of short-term investments Interest received Proceeds from sale of property, plant and equipment Acquisitions of property, plant and equipment Payment of advance purchases for property, plant and equipment
(43.163.555.358)
(6.649.686.111)
Net Cash Used in Investing Activities
Kas dihasilkan dari operasi Pembayaran imbalan pasca kerja Pembayaran pajak penghasilan Penerimaan restitusi pajak pertambahan nilai
Hasil penjualan aset tetap Perolehan aset tetap Pembayaran uang muka pembelian aset tetap Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Investasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Pembayaran hutang bank dan lembaga keuangan bukan bank Pembayaran bunga dan beban keuangan Pembayaran kewajiban sewa pembiayaan Pembayaran hutang pembelian kendaraan
Cash provided by operations Employee benefit paid Income tax paid Receipt of value added tax refund Net Cash Provided By Operating Activities
(9.006.000.000) (2.921.244.163) (530.940.043) (163.445.610)
(24.537.750.000) (4.216.579.761) (1.099.544.148) (147.209.734)
CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES Payments of loans from banks and nonbank financial institutions Interest and financing charges paid Payments of finance lease obligation Payments of liabilities for purchase of vehicles
(12.621.629.816)
(30.001.083.643)
Net Cash Used in Financing Activities
KENAIKAN BERSIH KAS DAN SETARA KAS
21.470.101.198
9.595.344.915
NET INCREASE IN CASH AND CASH EQUIVALENTS
KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN Pengaruh perubahan kurs mata uang asing Rekening bank yang dibatasi penggunaannya
43.642.059.363 (5.331.100.258) 40.949.245
35.211.592.706 (4.458.930.437) 3.294.052.179
CASH AND CASH EQUIVALENTS AT BEGINNING OF YEAR Effect of foreign exchange rate changes Restricted cash in banks
KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN
59.822.009.548
43.642.059.363
CASH AND CASH EQUIVALENTS AT END OF YEAR
Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Pendanaan
PENGUNGKAPAN TAMBAHAN Aktivitas investasi dan pendanaan yang tidak mempengaruhi kas: Aktivitas normal: Penambahan aset tetap dari: Uang muka pembelian aset tetap Hutang lain-lain kepada pihak ketiga Hutang pembelian kendaraan
SUPPLEMENTAL DISCLOSURES Noncash investing and financing activities:
2.284.200.000 289.693.949 199.247.475
23.695.002 401.101.818
Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.
Ordinary activities: Additional property, plant and equipment from: Advance purchases for property, plant, and equipment Other accounts payable to third parties Liabilities for purchase of vehicles
See accompanying notes to financial statements which are an integral part of the financial statements.
-6-
PT KMI Wire and Cable Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT 1.
UMUM a.
PT KMI Wire and Cable Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED
1.
Pendirian dan Informasi Umum
GENERAL a.
Establishment and General Information
PT KMI Wire and Cable Tbk (Perusahaan) didirikan dalam rangka Undang-undang Penanaman Modal Asing No. 1 tahun 1967 jo. Undang-Undang No. 11 tahun 1970 berdasarkan akta No. 42 tanggal 19 Januari 1972 dari Djojo Muljadi, SH, notaris di Jakarta. Penetapan sebagai Penanaman Modal Asing disetujui oleh Presiden Republik Indonesia dengan Surat Persetujuannya No. B-121/PRES/8/1970 tanggal 25 Agustus 1970 dan Menteri Perindustrian Republik Indonesia dengan Surat Keputusannya No. 383/M/SK/VIII/1970 tanggal 29 Agustus 1970 dan No. 587/M/SK/XI/1971 tanggal 13 Nopember 1971. Akta pendirian ini disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusannya No. Y.A.5/222/13 tanggal 23 September 1972 dan didaftarkan dalam Panitera Pengadilan Negeri Jakarta pada tanggal 26 September 1972 No. 2637 serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 99 tanggal 12 Desember 1972, Tambahan No. 503. Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan akta notaris No. 11 tanggal 15 Juli 2008 dari Isyana Wisnuwardhani Sadjarwo, SH, notaris di Jakarta, dalam rangka penyesuaian dengan Undang-undang No. 40 tahun 2007 mengenai Perseroan Terbatas dan tentang perubahan nama Perusahaan menjadi PT KMI Wire and Cable Tbk. Akta tersebut telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan surat keputusannya No. AHU-42970.AH.01.02.Tahun 2008 tanggal 18 Juli 2008.
PT KMI Wire and Cable Tbk (the “Company”) was established within the framework of the Foreign Capital Investment Law No. 1 year 1967 as amended by Law No. 11 year 1970, based on deed No. 42 dated January 19, 1972 of Djojo Muljadi, SH, notary in Jakarta. The establishment as a Foreign Capital Investment Company was approved by the President of the Republic of Indonesia in his Decision Letter No. B-121/PRES/8/1970 dated August 25, 1970 and by the Minister of Industry of the Republic of Indonesia in his Decision Letter No. 383/M/SK/VIII/1970 dated August 29, 1970 and No. 587/M/SK/XI/1971 dated November 13, 1971. The deed of establishment was approved by the Minister of Justice of the Republic of Indonesia in his Decision Letter No. Y.A.5/222/13 dated September 23, 1972, filed at the Jakarta Court of Justice on September 26, 1972 No. 2637 and published in State Gazette of the Republic of Indonesia No. 99 dated December 12, 1972, Supplement No. 503. The Company’s articles of association have been amended several times, most recently by deed No. 11 dated July 15, 2008 of Isyana Wisnuwardhani Sadjarwo, SH, notary in Jakarta to conform with Law No. 40 year 2007 on Limited Company and concerning the change of the Company’s name to PT KMI Wire and Cable Tbk. This amendment has been registered and approved by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia in his Decision Letter No. AHU-42970.AH.01.02.Tahun 2008 dated July 18, 2008.
Perusahaan berdomisili di Jakarta dengan pabrik berlokasi di Jalan Raya Bekasi Km 23,1, Cakung – Jakarta Timur. Kantor pusat Perusahaan beralamat di Wisma Sudirman Lt. 5, Jl. Jendral Sudirman Kav. 34, Jakarta 10220 – Indonesia.
The Company is domiciled in Jakarta, and its plants are located in Jalan Raya Bekasi Km 23.1, Cakung – East Jakarta. The Company’s head office is located in Wisma th Sudirman, 5 Floor, Jl. Jendral Sudirman Kav. 34, Jakarta 10220 – Indonesia.
Sesuai dengan pasal 3 anggaran dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan terutama meliputi bidang pembuatan kabel dan kawat aluminium dan tembaga serta bahan baku lainnya untuk listrik, elektronika, telekomunikasi, baik yang terbungkus maupun tidak terbungkus, beserta seluruh komponen, suku cadang, assesori yang terkait dan perlengkapanperlengkapannya, termasuk teknik rekayasa kawat dan kabel.
In accordance with article 3 of the Company's articles of association, the scope of its activities is mainly to manufacture electric, communication and telecommunication cables and wires, both insulated and noninsulated, as well as other accessories and all types of cables, either insulated or noninsulated, and spare parts as well as electric engineering cables and wire components.
-7-
PT KMI Wire and Cable Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT KMI Wire and Cable Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Perusahaan mulai berproduksi secara komersial pada tahun 1974. Hasil produksi Perusahaan dipasarkan di dalam negeri dan luar negeri. Jumlah karyawan Perusahaan rata-rata 667 karyawan pada tahun 2010 dan 665 karyawan pada tahun 2009.
The Company started commercial operations in 1974. The Company’s products are marketable both domestically and internationally. The Company had average total number of employees of 667 in 2010 and 665 in 2009.
Susunan pengurus Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2010 adalah sebagai berikut:
The Company’s management as of December 31, 2010 consists of the following:
Presiden Komisaris Wakil Presiden Komisaris Komisaris Komisaris Independen
Sudrajat Todo Sihombing Susanto Sjahir Rasidi Ferdinandus Harnantoko
President Commissioner Vice President Commissioner Commissioner Independent Commissioner
Presiden Direktur Wakil Presiden Direktur Direktur tidak terafiliasi Direktur
Herman Nursalim Ow Yok Leng Lie Thwan Hian Ignatius Iming Sujana Lim Fui Liong
President Director Vice President Director Unaffiliated Director Directors
Komite Audit Ketua Anggota
Ferdinandus Harnantoko Hartono Djoyo Sugianto
Jumlah kompensasi komisaris dan direksi pada tahun 2010 dan 2009 masing-masing sebesar Rp 3.998.140.035 dan Rp 3.582.976.120. b.
Penawaran Umum Efek Perusahaan
Audit Committee Chairman Members
Total remuneration of the Company’s commissioners and directors in 2010 and 2009 amounted to Rp 3,998,140,035 and Rp 3,582,976,120, respectively. b.
Public Offering of Company’s Shares
Pada tanggal 8 Juni 1992, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) dengan suratnya No. S-945/PM/1992 untuk melakukan penawaran umum atas 10.000.000 saham Perusahaan kepada masyarakat. Pada tanggal 6 Juli 1992, saham tersebut telah dicatatkan pada Bursa Efek Jakarta dan Surabaya (sekarang Bursa Efek Indonesia).
On June 8, 1992, the Company obtained the notice of effectivity of Share Registration No. S-945/PM/1992 from the Chairman of Capital Market Supervisory Agency (“Bapepam”) for its public offering of 10,000,000 shares. These shares were listed in Jakarta and Surabaya Stock Exchanges (currently Indonesia Stock Exchanges) on July 6, 1992.
Pada tanggal 16 Juni 1993, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Bapepam dengan suratnya No. S-954/PM/1993 untuk melakukan Penawaran Umum Terbatas I Dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu sebesar 20.000.000 saham. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Jakarta dan Surabaya pada tanggal 6 Juli 1993.
On June 16, 1993, the Company obtained notice of effectivity of Share Registration No. S-954/PM/1993 from the Chairman of Bapepam for its limited offering of 20,000,000 shares through rights issue I to stockholders. These shares were listed in Jakarta and Surabaya stock exchanges on July 6, 1993.
-8-
PT KMI Wire and Cable Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT KMI Wire and Cable Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Pada tanggal 12 Desember 1996, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Bapepam dengan suratnya No. S-2007/PM/1996 untuk melakukan Penawaran Umum Terbatas II Dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu sebesar 140.000.000 saham. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Jakarta dan Surabaya pada tanggal 7 Januari 1997.
On December 12, 1996, the Company obtained notice of effectivity of Share Registration No. S-2007/PM/1996 from the Chairman of Bapepam for its limited offering of 140,000,000 shares through rights issue II to stockholders. These shares were listed in Jakarta and Surabaya stock exchanges on January 7, 1997.
Pada tanggal 28 Nopember 2002, Perusahaan telah melakukan peningkatan modal ditempatkan dan disetor melalui pengeluaran saham baru tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu sesuai dengan Peraturan Bapepam No. IX.D.4 sejumlah 2.515.000.000 saham. Sahamsaham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Jakarta dan Surabaya masing-masing pada tanggal 18 Desember 2002 dan 3 Januari 2003.
On November 28, 2002, the Company has increased its subscribed and paid-up capital through the issuance of new shares without Ordering Rights in Advance based on the regulations from the Chairman of Bapepam No. IX.D.4 totaling to 2,515,000,000 shares which were listed in Jakarta and Surabaya stock exchanges on December 18, 2002 and January 3, 2003, respectively.
Pada tanggal 24 Agustus 2007, Perusahaan telah melakukan peningkatan modal disetor melalui pengeluaran saham baru tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu sesuai dengan Peraturan Bapepam No. IX.D.4 sejumlah 932.235.107 saham. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Jakarta pada tanggal 27 Juli 2007.
On August 24, 2007, the Company has increased its subscribed and paid-up capital through the issuance of new shares without Ordering Rights in Advance based on the regulations from the Chairman of Bapepam No. IX.D.4 totaling to 932,235,107 shares which were listed in Jakarta stock exchanges on July 27, 2007.
Pada tanggal 31 Desember 2010, 4.007.235.107 saham Perusahaan telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia.
As of December 31, 2010, the Company’s shares that have been listed in Indonesia Stock Exchanges totalled to 4,007,235,107 shares.
2.
KEBIJAKAN AKUNTANSI a.
2.
Penyajian Laporan Keuangan
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES a.
Financial Statement Presentation
Laporan keuangan disusun dengan menggunakan prinsip dan praktek akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.
The financial statements have been prepared using accounting principles and reporting practices generally accepted in Indonesia. Such financial statements are not intended to present the financial position and results of operations, changes in equity and cash flows in accordance with accounting principles and reporting practices generally accepted in other countries and jurisdictions.
Dasar penyusunan laporan keuangan, kecuali untuk laporan arus kas, adalah dasar akrual. Mata uang pelaporan yang digunakan untuk penyusunan laporan keuangan adalah mata uang Rupiah (Rp). Laporan keuangan tersebut disusun berdasarkan nilai historis, kecuali beberapa akun tertentu disusun berdasarkan pengukuran lain sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masingmasing akun tersebut.
The financial statements, except for the statements of cash flows, are prepared under the accrual basis of accounting. The reporting currency used in the preparation of the financial statements is the Indonesian Rupiah, while the measurement basis used is the historical cost, except for certain accounts which are measured on the bases described in the related accounting policies.
-9-
PT KMI Wire and Cable Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT KMI Wire and Cable Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Laporan arus kas disusun dengan menggunakan metode langsung dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.
The statements of cash flows are prepared using the direct method with classifications of cash flows into operating, investing and financing activities.
b.
Transaksi dan Saldo Dalam Mata Uang Asing
b.
Pembukuan Perusahaan diselenggarakan dalam mata uang Rupiah. Transaksitransaksi selama tahun berjalan dalam mata uang asing dicatat dengan kurs yang berlaku pada saat terjadinya transaksi. Pada tanggal neraca, aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing disesuaikan untuk mencerminkan kurs yang berlaku pada tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian kurs yang timbul dikreditkan atau dibebankan dalam laporan laba rugi tahun yang bersangkutan. c.
Transaksi Hubungan Istimewa Pihak-pihak yang mempunyai istimewa adalah:
Transactions
and
The books of accounts of the Company are maintained in Indonesian Rupiah. Transactions during the year involving foreign currencies are recorded at the rates of exchange prevailing at the time the transactions are made. At balance sheet date, monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies are adjusted to reflect the rates of exchange prevailing at that date. The resulting gains or losses are credited or charged to current operations.
c. hubungan
Foreign Currency Balances
Transactions With Related Parties Related parties consist of the following:
1)
perusahaan baik langsung maupun yang melalui satu atau lebih perantara (intermediaries), mengendalikan, atau dikendalikan oleh, atau berada di bawah pengendalian bersama, dengan Perusahaan;
1)
companies that directly, or indirectly through one or more intermediaries, control, or are controlled by, or are under common control with, the Company;
2)
perusahaan asosiasi;
2)
associated companies;
3)
perorangan yang memiliki, baik secara langsung maupun tidak langsung, suatu kepentingan hak suara di Perusahaan yang berpengaruh secara signifikan, dan anggota keluarga dekat dari perorangan tersebut (yang dimaksudkan dengan anggota keluarga dekat adalah mereka yang dapat diharapkan mempengaruhi atau dipengaruhi perorangan tersebut dalam transaksinya dengan Perusahaan);
3)
individuals owning, directly or indirectly, an interest in the voting power of the Company that gives them significant influence over the Company, and close members of the family of any such individuals (close members of the family are those who can influence or can be influenced by such individuals in their transactions with the Company);
4)
karyawan kunci, yaitu orang-orang yang mempunyai wewenang dan tanggung jawab untuk merencanakan, memimpin dan mengendalikan kegiatan Perusahaan, yang meliputi anggota dewan komisaris, direksi dan manajer dari Perusahaan serta anggota keluarga dekat orang-orang tersebut; dan
4)
key management personnel who have the authority and responsibility for planning, directing and controlling the Company’s activities, including commissioners, directors and managers of the Company and close members of their families; and
- 10 -
PT KMI Wire and Cable Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) 5)
PT KMI Wire and Cable Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
perusahaan di mana suatu kepentingan substansial dalam hak suara dimiliki baik secara langsung maupun tidak langsung oleh setiap orang yang diuraikan dalam butir (3) atau (4), atau setiap orang tersebut mempunyai pengaruh signifikan atas perusahaan tersebut. Ini mencakup perusahaan-perusahaan yang dimiliki anggota dewan komisaris, direksi atau pemegang saham utama dari Perusahaan dan perusahaanperusahaan yang mempunyai anggota manajemen kunci yang sama dengan Perusahaan.
5)
Semua transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa, baik yang dilakukan dengan atau tidak dengan tingkat bunga atau harga, persyaratan dan kondisi yang sama sebagaimana dilakukan dengan pihak ketiga, diungkapkan dalam laporan keuangan. d.
Aset Keuangan
companies in which a substantial interest in the voting power is owned, directly or indirectly, by any person described in (3) or (4) or over which such a person is able to exercise significant influence. This includes companies owned by commissioners, directors or major stockholders of the Company and companies which have a common key member of management as the Company.
All transactions with related parties, whether or not made at similar terms and conditions as those done with third parties, are disclosed in the financial statements.
d.
Financial Assets
Seluruh aset keuangan diakui dan dihentikan pengakuannya pada tanggal diperdagangkan dimana pembelian dan penjualan aset keuangan berdasarkan kontrak yang mensyaratkan penyerahan aset keuangan dalam kurun waktu yang ditetapkan oleh kebiasaan pasar yang berlaku, dan awalnya diukur sebesar nilai wajar ditambah biaya transaksi, kecuali untuk aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, yang awalnya diukur sebesar nilai wajar.
All financial assets are recognised and derecognised on trade date where the purchase or sale of a financial asset is under a contract whose terms require delivery of the financial asset within the time frame established by the market concerned, and are initially measured at fair value plus transaction costs, except for those financial assets classified as at fair value through profit or loss, which are initially measured at fair value.
Aset keuangan Perusahaan diklasifikasikan sebagai berikut:
The Company’s financial classified as follows:
Tersedia untuk dijual Pinjaman yang diberikan dan piutang
assets
are
Available-for-Sale Loans and Receivables
Aset keuangan tersedia untuk dijual (AFS)
Available-for-sale financial assets (AFS)
Obligasi dan saham yang dimiliki oleh Perusahaan yang tercatat di bursa dan diperdagangkan pada pasar aktif diklasifikasikan sebagai AFS dan dinyatakan pada nilai wajar.
Listed shares and bonds held by the Company that are traded in an active market are classified as being AFS and are stated at fair value.
Keuntungan atau kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar diakui pada ekuitas kecuali untuk kerugian penurunan nilai, bunga yang dihitung dengan metode suku bunga efektif dan laba rugi selisih kurs atas aset moneter yang diakui pada laporan laba rugi. Jika aset keuangan dilepas atau mengalami penurunan nilai, akumulasi laba atau rugi yang sebelumnya diakui di ekuitas, direklas ke laporan laba rugi.
Gains and losses arising from changes in fair value are recognised in equity with the exception of impairment losses, interest calculated using the effective interest method, and foreign exchange gains and losses on monetary assets, which are recognised in statements of income. Where the investment is disposed of or is determined to be impaired, the cumulative gain or loss previously accumulated in equity is reclassified to statements of income.
- 11 -
PT KMI Wire and Cable Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT KMI Wire and Cable Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Pinjaman yang diberikan dan piutang
Loans and receivables
Piutang pelanggan dan piutang lain-lain dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif diklasifikasi sebagai “pinjaman yang diberikan dan piutang”, yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi penurunan nilai. Bunga diakui dengan menggunakan metode suku bunga efektif, kecuali piutang jangka pendek dimana pengakuan bunga tidak material.
Receivable from customers and other receivables that have fixed or determinable payments that are not quoted in an active market are classified as “loans and receivables”. Loans and receivables are measured at amortised cost using the effective interest method less impairment. Interest is recognised by applying the effective interest rate method, except for short-term receivables when the recognition of interest would be immaterial.
Metode suku bunga efektif
Effective interest method
Metode suku bunga efektif adalah metode yang digunakan untuk menghitung biaya perolehan diamortisasi dari instrumen keuangan dan metode untuk mengalokasikan pendapatan bunga selama periode yang relevan. Suku bunga efektif adalah suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi penerimaan kas di masa datang (mencakup seluruh komisi dan bentuk lain yang dibayarkan dan diterima oleh para pihak dalam kontrak yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari suku bunga efektif, biaya transaksi dan premium dan diskonto lainnya) selama perkiraan umur instrumen keuangan, atau, jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat untuk memperoleh nilai tercatat bersih dari aset keuangan pada saat pengakuan awal.
The effective interest method is a method of calculating the amortised cost of a financial instrument and of allocating interest income over the relevant period. The effective interest rate is the rate that exactly discounts estimated future cash receipts (including all fees and points paid or received that form an integral part of the effective interest rate, transaction costs and other premiums or discounts) through the expected life of the financial instrument, or, where appropriate, a shorter period to the net carrying amount on initial recognition.
Penurunan nilai aset keuangan
Impairment of financial assets
Aset keuangan, selain aset keuangan FVTPL, dievaluasi terhadap indikator penurunan nilai pada setiap tanggal neraca dan dipertimbangkan untuk diturunkan nilainya bila terdapat bukti objektif, sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset keuangan, dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan yang dapat diestimasi secara handal.
Financial assets, other than those of Fair Value Through Profit and Loss (FVTPL) are assessed for indicators of impairment at each balance sheet date and are considered impaired where there is objective evidence that, as a result of one or more events that occurred after the initial recognition of the financial asset, the estimated future cash flows of the investment have been impacted.
Untuk investasi ekuitas AFS yang tercatat dan tidak tercatat di bursa, penurunan yang signifikan atau jangka panjang pada nilai wajar dari investasi ekuitas di bawah biaya perolehannya dianggap sebagai bukti obyektif penurunan nilai.
For listed and unlisted equity investments classified as AFS, a significant or prolonged decline in the fair value of the security below its cost is considered to be objective evidence of impairment.
Untuk aset keuangan lainnya, bukti obyektif penurunan nilai termasuk sebagai berikut:
For all other financial assets, objective evidence of impairment could include:
kesulitan keuangan signifikan yang dialami penerbit atau pihak peminjam; atau
significant financial difficulty of the issuer or counterparty; or
pelanggaran kontrak, seperti terjadinya wanprestasi atau tunggakan pembayaran pokok atau bunga; atau
default or delinquency in interest or principal payments; or
terdapat kemungkinan bahwa pihak peminjam akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan.
it becoming probable that the borrower will enter bankruptcy or financial reorganisation.
- 12 -
PT KMI Wire and Cable Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT KMI Wire and Cable Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Untuk kelompok aset keuangan tertentu, seperti piutang, aset yang dinilai tidak akan diturunkan secara individual tetapi penurunan secara kolektif. Bukti objektif dari penurunan nilai portofolio piutang dapat termasuk pengalaman Perusahaan atas tertagihnya piutang di masa lalu, peningkatan keterlambatan penerimaan pembayaran piutang dari rata-rata periode kredit, dan juga pengamatan atas perubahan kondisi ekonomi nasional atau lokal yang berkorelasi dengan default atas piutang.
For certain categories of financial assets, such as receivables, assets that are assessed not to be impaired individually are, in addition, assessed for impairment on a collective basis. Objective evidence of impairment for a portfolio of receivables could include the Company past experience of collecting payments, an increase in the number of delayed payments in the portfolio past the average credit period, as well as observable changes in national or local economic conditions that correlate with default on receivables.
Untuk aset keuangan yang diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi, jumlah kerugian penurunan nilai merupakan selisih antara nilai tercatat aset keuangan dengan nilai kini dari estimasi arus kas masa datang yang didiskontokan menggunakan tingkat suku bunga efektif awal dari aset keuangan.
For financial assets carried at amortised cost, the amount of the impairment is the difference between the asset’s carrying amount and the present value of estimated future cash flows, discounted at the financial asset’s original effective interest rate.
Nilai tercatat aset keuangan tersebut dikurangi dengan kerugian penurunan nilai secara langsung atas aset keuangan, kecuali piutang yang nilai tercatatnya dikurangi melalui penggunaan akun penyisihan piutang. Jika piutang tidak tertagih, piutang tersebut dihapuskan melalui akun penyisihan piutang. Pemulihan kemudian dari jumlah yang sebelumnya telah dihapuskan dikreditkan terhadap akun penyisihan. Perubahan nilai tercatat akun penyisihan piutang diakui dalam laporan laba rugi.
The carrying amount of the financial asset is reduced by the impairment loss directly for all financial assets with the exception of receivables, where the carrying amount is reduced through the use of an allowance account. When a receivable is considered uncollectible, it is written off against the allowance account. Subsequent recoveries of amounts previously written off are credited against the allowance account. Changes in the carrying amount of the allowance account are recognised in statements of income.
Jika aset keuangan AFS dianggap menurun nilainya, keuntungan atau kerugian kumulatif yang sebelumnya telah diakui dalam ekuitas direklasifikasi ke laporan laba rugi dalam periode yang bersangkutan.
When an AFS financial asset is considered to be impaired, cumulative gains or losses previously recognised in equity are reclassified to statements of income in the period.
Pengecualian dari instrumen ekuitas AFS, jika, pada periode berikutnya, jumlah penurunan nilai berkurang dan penurunan dapat dikaitkan secara obyektif dengan sebuah peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai tersebut diakui, kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui dipulihkan melalui laporan laba rugi hingga nilai tercatat investasi pada tanggal pemulihan penurunan nilai tidak melebihi biaya perolehan diamortisasi sebelum pengakuan kerugian penurunan nilai dilakukan.
With the exception of AFS equity instruments, if, in a subsequent period, the amount of the impairment loss decreases and the decrease can be related objectively to an event occurring after the impairment was recognised, the previously recognised impairment loss is reversed through profit or loss to the extent that the carrying amount of the investment at the date the impairment is reversed does not exceed what the amortised cost would have been had the impairment not been recognised.
Dalam hal efek ekuitas AFS, kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui dalam laporan laba rugi tidak boleh dipulihkan melalui laporan laba rugi. Setiap kenaikan nilai wajar setelah penurunan nilai diakui secara langsung ke ekuitas.
In respect of AFS equity securities, impairment losses previously recognised in statements of income are not reversed through profit or loss. Any increase in fair value subsequent to an impairment loss is recognised directly in equity.
- 13 -
PT KMI Wire and Cable Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
e.
PT KMI Wire and Cable Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Penghentian pengakuan aset keuangan
Derecognition of financial assets
Perusahaan menghentikan pengakuan aset keuangan jika dan hanya jika hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset berakhir, atau Perusahaan mentransfer aset keuangan dan secara substansial mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset kepada entitas lain. Jika Perusahaan tidak mentransfer serta tidak memiliki secara substansial atas seluruh risiko dan manfaat kepemilikan serta masih mengendalikan aset yang ditransfer, maka Perusahaan mengakui keterlibatan berkelanjutan atas aset yang ditransfer dan kewajiban terkait sebesar jumlah yang mungkin harus dibayar. Jika Perusahaan memiliki secara substansial seluruh risiko dan manfaat kepemilikan aset keuangan yang ditransfer, Perusahaan masih mengakui aset keuangan dan juga mengakui pinjaman yang dijamin sebesar pinjaman yang diterima.
The Company derecognise a financial asset only when the contractual rights to the cash flows from the asset expire, or when it transfers the financial asset and substantially all the risks and rewards of ownership of the asset to another entity. If the Company neither transfers nor retains substantially all the risks and rewards of ownership and continues to control the transferred asset, the Company recognises its retained interest in the asset and an associated liability for amounts it may have to pay. If the Company retains substantially all the risks and rewards of ownership of a transferred financial asset, the Company continues to recognise the financial asset and also recognises a collateralised borrowing for the proceeds received.
Kewajiban Ekuitas
Keuangan
dan
Instrumen
e.
Financial liabilities Instruments
and
Equity
Klasifikasi sebagai kewajiban atau ekuitas
Classification as debt or equity
Kewajiban keuangan dan instrumen ekuitas yang diterbitkan oleh Perusahaan diklasifikasi sesuai dengan substansi perjanjian kontraktual dan definisi kewajiban keuangan.
Financial liabilities and equity instruments issued by the Company are classified according to the substance of the contractual arrangements entered into and the definitions of a financial liability.
Instrumen ekuitas
Equity instruments
Instrumen ekuitas adalah setiap kontrak yang memberikan hak residual atas aset Perusahaan setelah dikurangi dengan seluruh kewajibannya. Instrumen ekuitas dicatat sebesar hasil penerimaan bersih setelah dikurangi biaya penerbitan langsung.
An equity instrument is any contract that evidences a residual interest in the assets of the Company after deducting all of its liabilities. Equity instruments are recorded at the proceeds received, net of direct issue costs.
Kewajiban keuangan
Financial liabilities
Hutang usaha dan hutang lain-lain, hutang bank serta pinjaman lainnya pada awalnya diukur pada nilai wajar, setelah dikurangi biaya transaksi, dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif, dengan beban bunga diakui berdasarkan metode suku bunga efektif.
Trade and other payables, bank and other borrowings are initially measured at fair value, net of transaction costs, and are subsequently measured at amortised cost, using the effective interest rate method, with interest expense recognised on an effective yield basis.
Selisih antara hasil emisi (setelah dikurangi biaya transaksi) dan penyelesaian atau pelunasan pinjaman diakui selama jangka waktu pinjaman.
Any difference between the proceeds (net of transaction costs) and the settlement or redemption of borrowings is recognized over the term of the borrowings.
Penghentian keuangan
Derecognition of financial liabilities
pengakuan
kewajiban
Perusahaan menghentikan pengakuan kewajiban keuangan, jika dan hanya jika, kewajiban Perusahaan telah dilepaskan, dibatalkan atau kadaluarsa.
- 14 -
The Company derecognises financial liabilities when, and only when, the Company’s obligations are discharged, cancelled or expired.
PT KMI Wire and Cable Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) f.
PT KMI Wire and Cable Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Penggunaan Estimasi
f.
Penyusunan laporan keuangan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia mengharuskan manajemen membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah aset dan kewajiban yang dilaporkan dan pengungkapan aset dan kewajiban kontinjensi pada tanggal laporan keuangan serta jumlah pendapatan dan beban selama periode pelaporan. Realisasi dapat berbeda dengan jumlah yang diestimasi. g.
The preparation of financial statements in conformity with accounting principles generally accepted in Indonesia requires management to make estimates and assumptions that affect the reported amounts of assets and liabilities and disclosure of contingent assets and liabilities at the date of the consolidated financial statements and the reported amounts of revenues and expenses during the reporting period. Actual results could be different from these estimates.
Kas dan Setara Kas
g.
Untuk tujuan penyajian arus kas, kas dan setara kas terdiri dari kas, bank dan semua investasi yang jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang dari tanggal perolehannya dan yang tidak dijaminkan serta tidak dibatasi penggunaannya. h.
Persediaan
h.
Inventories Inventories are stated at cost or net realizable value, whichever is lower. Cost is determined using the weighted average method.
Biaya Dibayar Dimuka
i.
Biaya dibayar dimuka diamortisasi selama manfaat masing-masing biaya dengan menggunakan metode garis lurus. j.
Cash and Cash Equivalents For cash flow presentation purposes, cash and cash equivalents consist of cash on hand and in banks and all unrestricted investments with maturities of three months or less from the date of placement.
Persediaan dinyatakan berdasarkan biaya perolehan atau nilai realisasi bersih, mana yang lebih rendah. Biaya perolehan ditentukan dengan metode rata-rata tertimbang. i.
Use of Estimates
Prepaid Expenses Prepaid expenses are amortized over their beneficial periods using the straight-line method.
Aset Tetap
j.
Property, Plant and Equipment
Aset tetap yang dimiliki untuk digunakan dalam produksi atau penyediaan barang atau jasa atau untuk tujuan administratif dicatat berdasarkan biaya perolehan setelah dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi kerugian penurunan nilai.
Property, plant and equipment held for use in the production or supply of goods or services, or for administrative purposes, are stated at cost, less accumulated depreciation and any accumulated impairment losses.
Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap sebagai berikut:
Depreciation is computed using the straightline method based on the estimated useful lives of the assets as follows: Tahun/Years
Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan pabrik Peralatan kantor dan perabot Kendaraan
10 - 30 15 2-5 4
Aset sewa pembiayaan disusutkan berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis yang sama dengan aset yang dimiliki sendiri.
- 15 -
Buildings and leasehold improvement Machinery and factory equipment Office furniture and fixtures Vehicles Assets held under finance leases are depreciated over their expected useful lives on the same basis as owned assets.
PT KMI Wire and Cable Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT KMI Wire and Cable Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Masa manfaat ekonomis, nilai residu dan metode penyusutan direview setiap akhir tahun dan pengaruh dari setiap perubahan estimasi tersebut berlaku prospektif.
The estimated useful lives, residual values and depreciation method are reviewed at each year end, with the effect of any changes in estimate accounted for on a prospective basis.
Tanah dinyatakan berdasarkan perolehan dan tidak disusutkan.
biaya
Land is stated at cost and is not depreciated.
Beban pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada laporan laba rugi pada saat terjadinya. Biaya-biaya lain yang terjadi selanjutnya yang timbul untuk menambah, mengganti atau memperbaiki aset tetap dicatat sebagai biaya perolehan aset jika dan hanya jika besar kemungkinan manfaat ekonomis di masa depan berkenaan dengan aset tersebut akan mengalir ke entitas dan biaya perolehan aset dapat diukur secara andal. Aset tetap yang sudah tidak digunakan lagi atau yang dijual dikeluarkan dari kelompok aset tetap berikut akumulasi penyusutannya. Keuntungan atau kerugian dari penjualan aset tetap tersebut dibukukan dalam laporan laba rugi pada tahun yang bersangkutan.
The cost of maintenance and repairs is charged to operations as incurred. Other costs incurred subsequently to add to, replace part of, or service an item of property, plant and equipment, are recognized as asset if, and only if it is probable that future economic benefits associated with the item will flow to the entity and the cost of the item can be measured reliably. When assets are retired or otherwise disposed of, their carrying values and the related accumulated depreciation and any impairment loss are removed from the accounts and any resulting gain or loss is reflected in the current operations.
Aset dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan. Biaya perolehan tersebut termasuk biaya pinjaman yang terjadi selama masa pembangunan yang timbul dari hutang yang digunakan untuk pembangunan aset tersebut. Akumulasi biaya perolehan akan dipindahkan ke masing-masing aset tetap yang bersangkutan pada saat selesai dan siap digunakan.
Construction in progress is stated at cost which includes borrowing costs during construction on debts incurred to finance the construction. Construction in progress is transferred to the respective property, plant and equipment account when completed and ready for use.
k.
Penurunan Nilai Aset Non Keuangan
k.
Impairment of Non-Financial Asset
Pada tanggal neraca, Perusahaan menelaah nilai tercatat aset non-keuangan untuk menentukan apakah terdapat indikasi bahwa aset tersebut telah mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut, nilai yang dapat diperoleh kembali dari aset diestimasi untuk menentukan tingkat kerugian penurunan nilai (jika ada). Bila tidak memungkinkan untuk mengestimasi nilai yang dapat diperoleh kembali atas suatu aset individu, Perusahaan mengestimasi nilai yang dapat diperoleh kembali dari unit penghasil kas atas aset.
At balance sheet dates, the Company reviews the carrying amount of non-financial assets to determine whether there is any indication that those assets have suffered an impairment loss. If any such indication exists, the recoverable amount of the asset is estimated in order to determine the extent of the impairment loss (if any). Where it is not possible to estimate the recoverable amount of an individual asset, the Company estimates the recoverable amount of the cash generating unit to which the asset belongs.
Perkiraan jumlah yang dapat diperoleh kembali adalah nilai tertinggi antara harga jual neto atau nilai pakai. Jika jumlah yang dapat diperoleh kembali dari aset nonkeuangan (unit penghasil kas) kurang dari nilai tercatatnya, nilai tercatat aset (unit penghasil kas) dikurangi menjadi sebesar nilai yang dapat diperoleh kembali dan rugi penurunan nilai diakui langsung ke laba rugi.
Estimated recoverable amount is the higher of net selling price or value in use. If the recoverable amount of a non-financial asset (cash generating unit) is less than its carrying amount, the carrying amount of the asset (cash generating unit) is reduced to its recoverable amount and an impairment loss is recognized immediately against earnings.
- 16 -
PT KMI Wire and Cable Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) l.
m.
Sewa
PT KMI Wire and Cable Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued) l.
Sewa diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan jika sewa tersebut mengalihkan secara substantial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset. Sewa lainnya, yang tidak memenuhi kriteria tersebut, diklasifikasikan sebagai sewa operasi.
Leases are classified as finance leases whenever the terms of the lease transfer substantially all the risks and rewards of ownership to the lessee. All other leases are classified as operating leases.
Sebagai Lessee
As lessee
Aset pada sewa pembiayaan dicatat pada awal masa sewa sebesar nilai wajar aset sewaan Perusahaan yang ditentukan pada awal kontrak atau, jika lebih rendah, sebesar nilai kini dari pembayaran sewa minimum. Kewajiban kepada lessor disajikan di dalam neraca sebagai kewajiban sewa pembiayaan.
Assets held under finance leases are initially recognized as assets of the Company at their fair value at the inception of the lease or, if lower, at the present value of the minimum lease payments. The corresponding liability to the lessor is included in the balance sheet as a finance lease obligation.
Pembayaran sewa harus dipisahkan antara bagian yang merupakan beban keuangan dan bagian yang merupakan pengurangan dari kewajiban sewa sehingga mencapai suatu tingkat bunga yang konstan (tetap) atas saldo kewajiban. Beban keuangan dibebankan langsung ke laba rugi, kecuali biaya yang dapat diatribusikan secara langsung ke aset tertentu yang memenuhi syarat (qualifying asset) yang dapat dikapitalisasi sesuai dengan kebijakan akuntansi biaya pinjaman. Rental kontijen dibebankan pada periode terjadinya.
Lease payments are apportioned between finance charges and reduction of the lease obligation so as to achieve a constant rate of interest on the remaining balance of the liability. Finance charges are charged directly to profit or loss, unless they are directly attributable to qualifying assets, in which case they are capitalized in accordance with the accounting policy on borrowing costs. Contingent rentals are recognized as expenses in the periods in which they are incurred.
Beban Tangguhan – Hak Atas Tanah
m.
Biaya yang terjadi sehubungan dengan pengurusan legal hak atas tanah ditangguhkan dan diamortisasi dengan metode garis lurus sepanjang umur hukum hak atas tanah karena umur hukum hak atas tanah lebih pendek dari umur ekonomisnya. n.
Leases
Pengakuan Pendapatan dan Beban
Deferred Charges - Landrights Expenses related to legal processing of landrights are deferred and amortized using the straight-line method over the legal term of the landright which is shorter than its economic life.
n.
Revenue and Expense Recognition
Penjualan Barang
Sale of Goods
Pendapatan dari penjualan barang harus diakui bila seluruh kondisi berikut dipenuhi:
Revenue from sales of goods is recognized when all of the following conditions are satisfied:
Perusahaan telah memindahkan risiko secara signifikan dan memindahkan manfaat kepemilikan barang kepada pembeli;
The Company has transferred to the buyer the significant risks and rewards of ownership of the goods;
Perusahaan tidak lagi mengelola atau melakukan pengendalian efektif atas barang yang dijual;
The Company retains neither continuing managerial involvement to the degree usually associated with ownership nor effective control over the goods sold;
Jumlah pendapatan tersebut dapat diukur dengan andal;
The amount of measured reliably;
- 17 -
revenue
can
be
PT KMI Wire and Cable Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
o.
p.
PT KMI Wire and Cable Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Besar kemungkinan manfaat ekonomi yang dihubungkan dengan transaksi akan mengalir kepada Perusahaan tersebut; dan
It is probable that the economic benefits associated with the transaction will flow to the company; and
Biaya yang terjadi atau yang akan terjadi sehubungan transaksi penjualan dapat diukur dengan andal.
The cost incurred or to be incurred in respect of the transaction can be measured reliably.
Beban
Expenses
Beban diakui pada saat terjadinya.
Expenses are recognized when incurred.
Imbalan Pasca Kerja
o.
Post-Employment Benefits
Perusahaan menghitung imbalan pasca kerja imbalan pasti untuk karyawan sesuai dengan Undang-Undang Ketenagakerjaan No.13/2003. Tidak terdapat pendanaan yang disisihkan sehubungan dengan imbalan pasca kerja ini.
The Company calculates post-employment benefits in accordance with Labor Law No. 13/2003. No funding has been made to this defined benefit plan.
Perhitungan imbalan pasca kerja menggunakan metode Projected Unit Credit. Akumulasi keuntungan dan kerugian aktuarial bersih yang belum diakui yang melebihi 10% dari nilai kini kewajiban imbalan pasti diakui dengan metode garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja yang diprakirakan dari para pekerja dalam program tersebut. Biaya jasa lalu dibebankan langsung apabila imbalan tersebut menjadi hak atau vested, dan sebaliknya akan diakui sebagai beban dengan metode garis lurus selama periode rata-rata sampai imbalan tersebut menjadi vested.
The cost of providing post-employment benefits is determined using the Projected Unit Credit Method. The accumulated unrecognized actuarial gains and losses that exceed 10% of the present value of the Company’s defined benefit obligations is recognized on straight-line basis over the expected average remaining working lives of the participating employees. Past service cost is recognized immediately to the extent that the benefits are already vested, and otherwise is amortized on a straight-line basis over the average period until the benefits become vested.
Jumlah yang diakui sebagai kewajiban imbalan pasti di neraca merupakan nilai kini kewajiban imbalan pasti disesuaikan dengan keuntungan dan kerugian aktuarial yang belum diakui dan biaya jasa lalu yang belum diakui.
The benefit obligations recognized in the balance sheets represent the present value of the defined benefit obligation, as adjusted for unrecognized actuarial gains and losses and unrecognized past service cost.
Restrukturisasi Hutang Bermasalah
p.
Tidak ada keuntungan ataupun kerugian hasil restrukturisasi yang diakui jika nilai tercatat pinjaman kurang dari jumlah pembayaran kas masa depan yang ditetapkan dalam persyaratan baru hutang dalam restrukturisasi hutang bermasalah. Setelah restrukturisasi, beban bunga dihitung dengan menggunakan tingkat bunga efektif konstan dikalikan dengan nilai tercatat hutang pada awal setiap periode sampai dengan jatuh temponya.
- 18 -
Troubled Debt Restructuring No restructuring gain or loss is recognized if the carrying amount of the loan and related accounts is less than the total future cash payments specified by the new terms of the loan in a troubled debt restructuring. After the restructuring, interest expense is computed by applying a constant effective interest rate to the carrying amount of the loan and related accounts at the beginning of each period until maturity.
PT KMI Wire and Cable Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT KMI Wire and Cable Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Pelunasan hutang melalui penerbitan saham baru atau penyerahan saham debitur dicatat sebesar nilai wajar saham. Perbedaan antara nilai wajar saham yang diterbitkan dengan nilai tercatat hutang yang diselesaikan diakui sebagai keuntungan yang timbul sebagai akibat restrukturisasi hutang.
Payments of debts through the issuance of new capital stock or the transfer of debtor’s capital stock are recorded at fair value. The excess of fair value of issued capital stock over the recorded amount of restructured debt is recognized immediately as debt restructuring gain.
Berdasarkan Pernyataan Pencabutan Standar Akuntansi Keuangan (PPSAK) No. 3 tentang Pencabutan PSAK 54, Akuntansi Restrukturisasi Utang Piutang Bermasalah, yang berlaku efektif 1 Januari 2010. Jika hutang yang telah direstrukturisasi masih memiliki saldo per tanggal efektif pernyataan tersebut, maka Perusahaan menghitung kembali nilai kini dari arus kas masa depan dari hutang terkait dengan menggunakan tingkat bunga inkremental pada tanggal efektif pernyataan tersebut. Selisih antara nilai yang dihitung kembali dengan nilai tercatat, disesuaikan ke saldo laba per tanggal efektif.
Based on the statement of revocation of financial accounting standard (PPSAK) No. 3 about the Removal of PSAK 54, Troubled Debt Restructuring, effective on January 1, 2010. If the restructured debt is still outstanding as of the effective date, the Company have to recalculate the present value of future cash flows of the related debt using the effective date incremental interest rate. Difference between the recalculated amount to the carrying amount are adjusted to retained earnings as of the effective date.
q.
Pajak Penghasilan
q.
Income Tax
Beban pajak kini ditentukan berdasarkan laba kena pajak dalam periode yang bersangkutan yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku.
Current tax expense is determined based on the taxable income for the year computed using prevailing tax rates.
Aset dan kewajiban pajak tangguhan diakui atas konsekuensi pajak periode mendatang yang timbul dari perbedaan jumlah tercatat aset dan kewajiban menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak aset dan kewajiban. Kewajiban pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer kena pajak dan aset pajak tangguhan diakui untuk perbedaan temporer yang boleh dikurangkan, sepanjang besar kemungkinan dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba kena pajak pada masa datang.
Deferred tax assets and liabilities are recognized for the future tax consequences attributable to differences between the financial statement carrying amounts of existing assets and liabilities and their respective tax bases. Deferred tax liabilities are recognized for all taxable temporary differences and deferred tax assets are recognized for deductible temporary differences to the extent that it is probable that taxable income will be available in future periods against which the deductible temporary differences can be utilized.
Pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substansial telah berlaku pada tanggal neraca. Pajak tangguhan dibebankan atau dikreditkan dalam laporan laba rugi, kecuali pajak tangguhan yang dibebankan atau dikreditkan langsung ke ekuitas.
Deferred tax is calculated at the tax rates that have been enacted or substantively enacted by the balance sheet date. Deferred tax is charged or credited in the statements of income, except when it relates to items charged or credited directly to equity, in which case the deferred tax is also charged or credited directly to equity.
Aset dan kewajiban pajak tangguhan disajikan di neraca atas dasar kompensasi sesuai dengan penyajian aset dan kewajiban pajak kini.
Deferred tax assets and liabilities are offset in the balance sheets in the same manner the current tax assets and liabilities are presented.
- 19 -
PT KMI Wire and Cable Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) r.
Laba Bersih per Saham
PT KMI Wire and Cable Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued) r.
Laba bersih per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar pada tahun yang bersangkutan. s.
t.
Instrumen Keuangan Derivatif
Net Earnings per Share Basic net earnings per share is computed by dividing net income by the weighted average number of shares outstanding during the year.
s.
Derivative Financial Instruments
Instrumen keuangan derivatif dinilai berdasarkan nilai wajar pada saat tanggal kontrak dibuat, dan selanjutnya dinilai kembali berdasarkan nilai wajar pada tanggal laporan keuangan.
Derivative financial instruments are initially measured at fair value on the contract date, and are remeasured to fair value at subsequent reporting dates.
Instrumen keuangan derivatif ini digunakan untuk mengelola risiko fluktuasi harga bahan baku. Tetapi akuntansi lindung nilai tidak diperlakukan karena identifikasi lindung nilai dan dokumentasi yang diperlukan sesuai dengan standar akuntansi belum dipenuhi. Dengan demikian, keuntungan atau kerugian dari instrumen derivatif tersebut diakui pada laporan laba rugi.
These derivative financial instruments are used to manage the risk in raw material prices. However, hedge accounting is not applied as the hedging designation and documentation required by accounting standards have not been met. Accordingly, gains or losses on derivative financial instruments are recognized in the statement of income.
Perusahaan tidak menggunakan instrumen keuangan derivatif untuk tujuan spekulasi.
The Company does not use derivative financial instruments for speculative purposes.
Informasi Segmen
t.
Segment Information
Informasi segmen disusun sesuai dengan kebijakan akuntansi yang dianut dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan Perusahaan. Bentuk primer pelaporan segmen adalah segmen usaha sedangkan segmen sekunder adalah segmen geografis.
Segment information is presented using the accounting policies adopted in preparing and presenting the financial statements. The primary format in reporting segment information is based on business segment, while the secondary segment information is based on geographical segment.
Segmen usaha adalah komponen Perusahaan yang dapat dibedakan dalam menghasilkan produk atau jasa (baik produk atau jasa individual maupun kelompok produk atau jasa terkait) dan komponen itu memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan segmen lain.
A business segment is a distinguishable component of the Company that is engaged in providing product or service or a group of related products or services and that is subject to risks and returns that are different from those of other business segments.
Segmen geografis adalah komponen Perusahaan yang dapat dibedakan dalam menghasilkan produk atau jasa pada lingkungan (wilayah) ekonomi tertentu dan komponen itu memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan pada komponen yang beroperasi pada lingkungan (wilayah) ekonomi lain.
Geographical segment is a distinguishable component of the Company that is engaged in providing products or services within a particular economic environments and that is subject to risks and returns that are different from those of components operating in other economic environments.
- 20 -
PT KMI Wire and Cable Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) 3.
KAS DAN SETARA KAS
Kas Bank Rupiah PT Bank Mandiri Tbk PT Bank Pan Indonesia Tbk Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 650 juta) Sub jumlah Dollar Amerika Serikat PT Bank Mandiri Tbk PT Bank Pan Indonesia Tbk The Hongkong and Shanghai Banking Corp. Ltd., Jakarta PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Sub jumlah Euro The Hongkong and Shanghai Banking Corp. Ltd., Jakarta Jumlah bank
PT KMI Wire and Cable Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued) 3.
CASH AND CASH EQUIVALENTS
2010 Rp
2009 Rp
183.400.000
148.400.000
15.777.047.561 3.496.288.305
33.059.741.850 3.405.262.673
362.661.407
810.713.726
19.635.997.273
37.275.718.249
9.817.549.854 2.800.181.496
3.613.558.434 355.212.934
2.066.979.382
2.052.918.734
161.409.219
168.955.224
14.846.119.951
6.190.645.326
156.492.324
27.295.788
34.638.609.548
43.493.659.363
Deposito on call PT Bank Pan Indonesia Tbk Rupiah, dengan tingkat bunga 7% per tahun
25.000.000.000
Jumlah
59.822.009.548
Cash on hand Cash in banks Rupiah PT Bank Mandiri Tbk PT Bank Pan Indonesia Tbk Others (below Rp 650 million each) Subtotal U.S. Dollar PT Bank Mandiri Tbk PT Bank Pan Indonesia Tbk The Hongkong and Shanghai Banking Corp. Ltd., Jakarta PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Subtotal Euro The Hongkong and Shanghai Banking Corp. Ltd., Jakarta Total Cash in banks Deposits on call
- 21 -
43.642.059.363
PT Bank Pan Indonesia Tbk - Rupiah, interest rates per annum at 7% Total
PT KMI Wire and Cable Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) 4.
PT KMI Wire and Cable Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued) 4.
INVESTASI JANGKA PENDEK 2010 Rp
SHORT-TERM INVESTMENTS 2009 Rp
Tersedia untuk dijual
Available-for-sale
Reksadana Rugi yang belum direalisasi dari pemilikan efek
740.644.928
740.644.928
(17.545.878)
(98.202.111)
Mutual Fund Unrealized loss on decrease in value of securities
Nilai wajar
723.099.050
642.442.817
Fair value
Dimiliki hingga jatuh tempo Deposito berjangka - pihak ketiga Rupiah PT Bank Pan Indonesia Tbk PT Bank Mandiri Tbk Sub jumlah Dollar Amerika Serikat PT Bank Mandiri Tbk Jumlah Jumlah Investasi Tingkat bunga per tahun Deposito berjangka Rupiah Dollar Amerika Serikat
Held-to-maturity Time deposits - Third parties Rupiah PT Bank Pan Indonesia Tbk PT Bank Mandiri Tbk
25.000.000.000 16.509.000.000
3.974.000.000
41.509.000.000
3.974.000.000
Subtotal
1.105.893.000
2.857.447.062
U.S. Dollar PT Bank Mandiri Tbk
42.614.893.000
6.831.447.062
43.337.992.050
7.473.889.879
5,25% - 7% 0,2% - 0,5%
Mutasi rugi investasi tersedia untuk dijual yang belum direalisasi sebagai berikut: 2010 Rp
5,25% - 7,75% 0,75%
Total Total Investments Interest rates per annum Time deposits Rupiah U.S. Dollar
The changes in unrealized loss on decrease in value of available for-sale securities are as follows: 2009 Rp
Saldo awal Laba belum direalisasi Rugi direalisasi
(98.202.111) 80.656.233 -
Saldo akhir
(17.545.878)
Deposito berjangka pada PT Bank Mandiri Tbk digunakan sebagai jaminan atas bank garansi masing-masing sebesar Rp 1.509.000.000 dan USD 123.000 pada tanggal 31 Desember 2010 dan Rp 3.974.000.000 dan USD 303.984 pada tanggal 31 Desember 2009.
- 22 -
(892.578.075) Beginning balance 192.071.449 Unrealized gain 602.304.515 Realized loss (98.202.111) Ending balance
Placements of time deposits in PT Bank Mandiri Tbk which are used as collateral for bank guarantees amounted to Rp 1,509,000,000 and USD 123.000 as of December 31, 2010 and Rp 3,974,000,000 and USD 303,984 as of December 31, 2009.
PT KMI Wire and Cable Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) 5.
PIUTANG USAHA
PT KMI Wire and Cable Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued) 5.
2010 Rp a. Berdasarkan pelanggan Pihak yang mempunyai hubungan istimewa PT Kabel Metal Internusa
TRADE ACCOUNTS RECEIVABLE 2009 Rp a. By Debtor
-
Pihak ketiga Pelanggan dalam negeri Pelanggan luar negeri
3.448.651.197
Related party PT Kabel Metal Internusa Third parties Local debtors Foreign debtors
211.963.015.946 6.390.078.395
162.802.182.817 28.595.360.992
Jumlah Penyisihan piutang ragu-ragu
218.353.094.341 (8.840.906.646)
191.397.543.809 (7.695.270.297)
Total Allowance for doubtful accounts
Bersih
209.512.187.695
183.702.273.512
Net
209.512.187.695
187.150.924.709
134.818.564.121
114.996.509.507
13.919.167.028 5.290.146.191 2.918.427.469 61.406.789.532
24.124.139.767 15.914.529.818 3.233.288.882 36.577.727.032
Jumlah Penyisihan piutang ragu-ragu
218.353.094.341 (8.840.906.646)
194.846.195.006 (7.695.270.297)
Total Allowance for doubtful accounts
Piutang Usaha - Bersih
209.512.187.695
187.150.924.709
Trade Accounts Receivable -Net
197.878.682.777 20.474.411.564
150.757.059.730 44.089.135.276
Jumlah Penyisihan piutang ragu-ragu
218.353.094.341 (8.840.906.646)
194.846.195.006 (7.695.270.297)
Total Allowance for doubtful accounts
Piutang Usaha - Bersih
209.512.187.695
187.150.924.709
Trade Accounts Receivable -Net
Piutang Usaha - Bersih b. Berdasarkan umur (hari) Belum jatuh tempo Sudah jatuh tempo 1 s/d 30 hari 31 s/d 60 hari 61 s/d 90 hari > 90 hari
c. Berdasarkan mata uang Rupiah Dollar Amerika Serikat
Mutasi penyisihan sebagai berikut:
piutang
ragu-ragu
adalah 2010 Rp
Trade Accounts Receivable -Net b. By Age Category Not yet due Past due 1 - 30 days 31 - 60 days 61 - 90 days More than 90 days
c. By Currency Rupiah U.S. Dollar
The changes in allowance for doubtful accounts are as follows: 2009 Rp
Saldo awal Penambahan (pemulihan) selama tahun berjalan
7.695.270.297
Saldo akhir
8.840.906.646
1.145.636.349
7.777.336.942
Beginning balance
(82.066.645) Provision (reversal) during the year 7.695.270.297
Ending Balance
Manajemen berpendapat bahwa penyisihan piutang ragu-ragu adalah cukup untuk menutupi kerugian yang mungkin timbul dari tidak tertagihnya piutang tersebut.
Management believes that the allowance for doubtful accounts is adequate to cover possible losses on uncollectible receivables.
Seluruh piutang usaha dijaminkan secara fidusia atas hutang bank dan hutang kepada lembaga keuangan bukan bank (Catatan 15).
All trade accounts receivable are used as fiduciary collateral for loans from banks and nonbank financial institutions (Note 15).
- 23 -
PT KMI Wire and Cable Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) 6.
PT KMI Wire and Cable Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued) 6.
PERSEDIAAN 2010 Rp Barang jadi Barang dalam proses Bahan baku Bahan pembantu dan suku cadang
97.660.461.284 31.522.858.678 53.444.192.611 10.201.070.731
Jumlah
196.147.839.195
192.828.583.304
Penyisihan penurunan nilai persediaan
(14.581.923.419)
Total Allowance for decline in value (17.276.479.996) of inventories
Bersih
181.565.915.776
175.552.103.308
Saldo akhir
8.
2009 Rp
89.641.947.025 44.902.571.782 50.090.926.798 11.512.393.590
Mutasi penyisihan penurunan nilai persediaan adalah sebagai berikut: Saldo awal Penambahan (pemulihan) selama tahun berjalan
7.
INVENTORIES
17.276.479.996
15.475.449.820
(2.694.556.577)
1.801.030.176
14.581.923.419
17.276.479.996
Finished goods Work in process Raw materials Factory supplies and spare parts
Net The changes in allowance for decline in value of inventories are as follows: Beginning balance Provision (reversal) during the year Ending balance
Manajemen berkeyakinan bahwa penyisihan penurunan nilai persediaan tersebut adalah cukup.
Management believes that the allowance for decline in value of inventories is adequate.
Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, persediaan telah diasuransikan dari risiko kebakaran kepada PT Asuransi Dayin Mitra Tbk, dengan jumlah pertanggungan masing-masing sebesar US$ 15.000.000.
As of December 31, 2010 and 2009, inventories are insured against fire and other risks with PT Asuransi Dayin Mitra Tbk, for a total sum of US$ 15,000,000, respectively.
Seluruh persediaan dan klaim atas asuransi persediaan telah dijaminkan secara fidusia atas hutang bank dan hutang kepada lembaga keuangan bukan bank (Catatan 15).
All inventories and claims for insurance are used as fiduciary collateral for loans from banks and nonbank financial institutions (Note 15).
PAJAK DIBAYAR DIMUKA
7.
PREPAID TAXES
Pada tahun 2010 merupakan pajak penghasilan dibayar dimuka – pasal 28A (Catatan 23).
In 2010 represents prepaid income tax – article 28A (Note 23).
Pada tahun 2009 merupakan pajak pertambahan nilai – bersih.
In 2009, represents value added tax - net
REKENING BANK PENGGUNAANNYA
YANG
DIBATASI
Akun ini merupakan penempatan dalam mata uang Dollar Amerika Serikat pada The Hongkong and Shanghai Banking Corp. Ltd., Singapura yang penarikannya dibatasi dan dijaminkan secara fidusia atas hutang bank dan hutang kepada lembaga keuangan bukan bank (Catatan 15).
- 24 -
8.
RESTRICTED CASH IN BANK These accounts represent placements in United States Dollar with The Hongkong and Shanghai Banking Corp. Ltd., Singapore which are restricted and used as fiduciary collateral for loans from banks and nonbank financial institutions (Note 15).
PT KMI Wire and Cable Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) 9.
PT KMI Wire and Cable Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
ASET TETAP
9. 1 Januari/ January 1, 2010 Rp
Biaya perolehan: Pemilikan langsung Tanah Bangunan dan prasarana
7.597.993.389 19.687.460.493
Mesin dan peralatan pabrik 333.023.627.601 Peralatan kantor dan perabot 21.117.725.265 Kendaraan 11.885.430.392 Mesin dan peralatan pabrik dalam penyelesaian 295.895.000 Kendaraan sewa pembiayaan 1.886.575.002 Jumlah
395.494.707.142
Penambahan/ Additions Rp
PROPERTY, PLANT AND EQUIPMENT
Pengurangan/ Deductions Rp
916.000.000 -
-
7.597.993.389
-
-
20.603.460.493
23.450.000 146.777.000
8.750.754.000 -
-
10.891.113.088
31 Desember/ December 31, 2010 Rp
-
-
320.312.413 904.046.675
Reklasifikasi/ Reclassification Rp
170.227.000
295.895.000 (295.895.000) -
333.319.522.601 21.414.587.678 12.642.700.067 8.750.754.000 1.886.575.002 406.215.593.230
Akumulasi penyusutan: Pemilikan langsung Bangunan dan prasarana
11.078.753.430
662.091.173
-
-
11.740.844.603
Mesin dan peralatan pabrik 318.465.405.965 Peralatan kantor dan perabot 17.932.395.529 Kendaraan 8.311.370.477 Kendaraan sewa pembiayaan 867.104.690
6.747.154.856
-
-
325.212.560.821
Jumlah Jumlah Tercatat
356.655.030.091
Bangunan dan prasarana
23.450.000 146.777.000 -
-
18.850.918.681 9.808.575.233 1.338.748.440
10.466.844.687
170.227.000
-
366.951.647.778
38.839.677.051
1 Januari/ January 1, 2009 Rp Biaya perolehan: Pemilikan langsung Tanah
941.973.152 1.643.981.756 471.643.750
7.597.993.389
39.263.945.452
Penambahan/ Additions Rp
Pengurangan/ Deductions Rp
-
Reklasifikasi/ Reclassification Rp
-
7.597.993.389
-
-
19.687.460.493
19.006.787.193
680.673.300
Mesin dan peralatan pabrik 338.217.320.547 Peralatan kantor dan perabot 20.041.142.919 Kendaraan 10.080.968.816 Mesin dan peralatan pabrik dalam penyelesaian 2.948.950.177 Kendaraan sewa pembiayaan 3.582.974.094
139.159.199
(8.281.802.322)
2.948.950.177
333.023.627.601
1.260.435.873 2.256.974.545
(183.853.527) (1.281.802.970)
829.290.001
21.117.725.265 11.885.430.392
295.895.000 -
(867.109.091)
4.633.137.917
(10.614.567.910)
Jumlah
401.476.137.135
-
295.895.000 1.886.575.002 395.494.707.142
Akumulasi penyusutan: Pemilikan langsung Bangunan dan prasarana
10.515.785.512
562.967.918
Mesin dan peralatan pabrik 316.079.300.082 Peralatan kantor dan perabot 17.239.031.383 Kendaraan 6.996.170.922 Kendaraan sewa pembiayaan 983.592.492
10.557.362.778
(8.171.256.895)
877.217.673 1.758.392.034 739.657.998
(183.853.527) (939.345.523) (359.992.756)
Jumlah
14.495.598.401
(9.654.448.701)
Jumlah Tercatat
351.813.880.391
-
49.662.256.744
-
11.078.753.430
-
318.465.405.965
496.153.044 (496.153.044) -
17.932.395.529 8.311.370.477 867.104.690 356.655.030.091 38.839.677.051
- 25 -
Total Accumulated depreciation: Direct acquisitions Buildings and leasehold Improvement Machinery and factory equipment Office furniture and fixtures Vehicles Leased assets vehicles Total Net Book Value
31 Desember/ December 31, 2009 Rp
-
(2.948.950.177) (829.290.001)
Cost: Direct acquisitions Land Buildings and leasehold Improvement Machinery and factory equipment Office furniture and fixtures Vehicles Machinery and factory equipment in progress Leased assets vehicles
Cost: Direct acquisitions Land Buildings and leasehold Improvement Machinery and factory equipment Office furniture and fixtures Vehicles Machinery and factory equipment in progress Leased assets vehicles Total Accumulated depreciation: Direct acquisitions Buildings and leasehold Improvement Machinery and factory equipment Office furniture and fixtures Vehicles Leased assets vehicles Total Net Book Value
PT KMI Wire and Cable Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) Beban penyusutan dialokasikan sebagai berikut:
Depreciation following:
2010 Rp Biaya pabrikasi Beban usaha (Catatan 22) Penjualan Umum dan administrasi Jumlah
PT KMI Wire and Cable Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued) expense
was
allocated
to
the
2009 Rp
8.884.026.660 743.151.627 839.666.400 10.466.844.687
12.779.210.804 Manufacturing expenses Operating expenses (Note 22) 722.706.571 Selling 993.681.026 General and administrative 14.495.598.401 Total
Perusahaan memiliki beberapa bidang tanah dengan luas seluruhnya 96.677 m2 yang terletak di Jalan Raya Cakung - Jakarta, dengan hak legal berupa Hak Guna Bangunan (HGB) yang berjangka waktu antara 20 tahun dan 30 tahun akan jatuh tempo antara 2020 sampai 2029. Manajemen berpendapat tidak terdapat masalah dengan perpanjangan hak atas tanah karena seluruh tanah diperoleh secara sah dan didukung oleh bukti kepemilikan yang memadai. Biaya yang dikeluarkan untuk pengurusan hak legal yang terjadi mulai tahun 1999 disajikan secara terpisah sebagai beban tangguhan yang dicatat sebagai bagian dari aset lain-lain dan diamortisasi selama 20 dan 30 tahun.
The Company owns several pieces of land measuring 96,677 square meters located in Jalan Raya Cakung – Jakarta, with Building Use Rights (Hak Guna Bangunan or HGB) for periods of 20 years and 30 years expiring between 2020 to 2029. Management believes that there will be no difficulty in the extension of the landrights since all the land were acquired legally and supported by sufficient evidence of ownership. Expenses related to the legal processing of landrights acquired since 1999 are presented separately as deferred charges which stated as part of other assets and amortized for periods of 20 years and 30 years.
Aset tetap, kecuali tanah, telah diasuransikan kepada beberapa perusahaan asuransi terhadap risiko kebakaran, bencana alam dan risiko lainnya dengan nilai pertanggungan pada tanggal 31 Desember 2010 sebesar US$ 12.687.500 dan Rp 8.573.575.000 dan pada tanggal 31 Desember 2009 sebesar US$ 12.291.700 dan Rp 7.786.255.000. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas aset yang dipertanggungkan.
Property, plant and equipment, except land, are insured with some of insurance company against fire, disasters and other risks, with total course of US$ 12,687,500 and Rp 8,573,575,000 as of December 31, 2010 and US$ 12,291,700 and Rp 7,786,255,000 as of December 31, 2009. Management believes that the insurance coverage is adequate to cover possible losses on the assets insured.
Seluruh aset tetap dan klaim asuransi atas aset tetap dijaminkan secara fidusia dan hak tanggungan atas hutang bank dan hutang kepada lembaga keuangan bukan bank (Catatan 15).
All property, plant and equipment and claims for insurance are used as fiduciary security and first priority security right for loans from bank and nonbank financial institutions (Note 15).
- 26 -
PT KMI Wire and Cable Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) 10. HUTANG USAHA
PT KMI Wire and Cable Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued) 10. TRADE ACCOUNTS PAYABLE
2010 Rp a. Berdasarkan pemasok Pihak yang mempunyai hubungan istimewa PT Langgeng Bajapratama Pihak ketiga Pemasok dalam negeri Pemasok luar negeri Jumlah Jumlah Hutang Usaha b. Berdasarkan umur (hari) Belum jatuh tempo Sudah jatuh tempo 1 s/d 30 hari 31 s/d 60 hari 61 s/d 90 hari > 90 hari Jumlah Hutang Usaha c. Berdasarkan mata uang Rupiah Dollar Amerika Serikat Euro Dollar Singapura Jumlah Hutang Usaha
2009 Rp a. By Supplier
14.324.633
26.898.130
70.884.399.774 17.235.569.428
42.640.184.453 13.654.668.138
88.119.969.202
56.294.852.591
88.134.293.835
56.321.750.721
58.410.856.608
31.187.333.748
19.204.108.712 1.971.296.150 7.427.351.171 1.120.681.194
16.806.398.828 7.079.022.024 813.171.984 435.824.137
88.134.293.835
56.321.750.721
31.193.852.834 56.917.730.380 22.710.621 -
13.732.156.393 42.393.438.914 130.750.109 65.405.305
88.134.293.835
56.321.750.721
Jangka waktu kredit yang timbul dari pembelian bahan baku utama dan pembantu, baik dari pemasok dalam maupun luar negeri berkisar 30 sampai 90 hari. 11. HUTANG LAIN-LAIN KEPADA PIHAK KETIGA
- 27 -
Third parties Local suppliers Foreign suppliers Total Total Trade Accounts Payable b. By Age Category Not yet due Past due 1 - 30 days 31 - 60 days 61 - 90 days More than 90 days Total Trade Accounts Payable c. By Currency Rupiah U.S. Dollar Euro Singapore Dollar Total Trade Accounts Payable
Purchases of raw and indirect materials, both from local and foreign suppliers, have credit terms of 30 to 90 days.
11.
Pada tahun 2009, akun ini terutama merupakan pinjaman sementara untuk modal kerja dan telah dilunasi seluruhnya pada tahun 2010.
Related party PT Langgeng Bajapratama
OTHER ACCOUNTS PARTIES
PAYABLE
TO
THIRD
In 2009, this accounts mainly represent temporary working capital payable and have been fully paid in 2010.
PT KMI Wire and Cable Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) 12. HUTANG PAJAK
PT KMI Wire and Cable Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued) 12. TAXES PAYABLE
2010 Rp
2009 Rp
Pajak kini - pajak penghasilan pasal 29 (Catatan 23) Pajak penghasilan Pasal 21 Pasal 23 Pasal 25 Pasal 26 Pajak pertambahan nilai
1.254.653.131 9.990.110 45.881.629 7.085.609.264
521.422.901 32.887.257 258.604.299 23.820.363 -
Jumlah
8.396.134.134
4.496.394.150
-
3.659.659.330
13. UANG MUKA PENJUALAN
Current tax - income tax article 29 (see Note 23) Income taxes Article 21 Article 23 Article 25 Article 26 Value added tax Total
13. SALES ADVANCES
2010 Rp
2009 Rp
Pelanggan dalam negeri Pelanggan luar negeri
25.356.795.504 129.400.650
29.453.334.374 3.040.577.886
Local debtors Foreign debtors
Jumlah
25.486.196.154
32.493.912.260
Total
Akun ini merupakan uang muka yang diterima oleh Perusahaan untuk barang yang dipesan oleh pelanggan. 14. BIAYA YANG MASIH HARUS DIBAYAR
This account represents cash advances received by the Company for goods ordered by the customers. 14. ACCRUED EXPENSES
2010 Rp
2009 Rp
Biaya handling Instalasi Pengangkutan Listrik, air dan telepon Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 400.000.000)
19.427.362.991 2.023.380.000 1.199.531.630 1.140.582.139
9.311.060.597 2.068.483.302 1.495.951.561
850.806.030
520.310.351
Jumlah
24.641.662.790
13.395.805.811
- 28 -
Handling fee Instalation Transportation Electricity, water and telephone Others (below Rp 400,000,000 each) Total
PT KMI Wire and Cable Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT KMI Wire and Cable Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
15. HUTANG BANK DAN HUTANG KEPADA LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK DAN PREMI PINJAMAN YANG DITANGGUHKAN
15. LOANS FROM BANKS AND NONBANK FINANCIAL INSTITUTIONS AND DEFERRED LOAN PREMIUM
2010 Rp Goldman Sachs (Asia) Finance, HK US$ 3.267.896,19 tahun 2010 dan US$ 3.749.396,73 tahun 2009 MTF Global Holdings Limited US$ 1.928.891,34 tahun 2010 dan US$ 2.213.099,28 tahun 2009 JP Morgan Europe Limited US$ 1.590.113,28 tahun 2010 dan US$ 1.824.404,80 tahun 2009
2009 Rp
29.381.654.644
35.244.329.074
17.342.662.039
20.803.133.420
14.296.708.500
17.149.405.120
Goldman Sachs (Asia) Finance, HK US$ 3,267,896.19 in 2010 and US$ 3,749,396.73 in 2009 MTF Global Holdings Limited US$ 1,928,891.34 in 2010 and US$ 2,213,099.28 in 2009 JP Morgan Europe Limited US$ 1,590,113.28 in 2010 and US$ 1,824,404.80 in 2009
Jumlah Dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun
61.021.025.183
73.196.867.614
Total
(8.991.000.000)
(9.400.000.000)
Less current maturities
Hutang Jangka Panjang - Bersih
52.030.025.183
63.796.867.614
Long-term Portion - Net
Hutang tersebut diatas merupakan bagian penjadwalan kembali pinjaman dari hasil restrukturisasi hutang Perusahaan pada tanggal 24 Agustus 2007.
Such loan mentioned above represents a partial of the rescheduled loans arising from the restructuring of the company’s loans on August 24, 2007.
Pinjaman tersebut akan dibayar secara triwulanan.
The loans will be paid on quarterly basis.
Rincian pembayaran pokok pinjaman pada tanggal 31 Desember 2010 berdasarkan periode jatuh tempo adalah sebagai berikut:
Detail payments on loans principal December 31, 2010 are as follows:
Tahun/Years
Angsuran/Installment US$
2011 2012
1.000.000 Seluruh hutang yang belum dibayar/ All unpaid loans
as
of
Pinjaman tersebut dijamin dengan: Rekening bank yang dibatasi penggunaannya (Catatan 8) Piutang usaha (Catatan 5) Seluruh persediaan dan klaim asuransi atas persediaan (Catatan 6) Seluruh aset tetap dan klaim asuransi atas aset tetap (Catatan 9)
The loans are collateralized with the following: Restricted cash in bank (Note 8)
Berdasarkan Accounts Agreement, Perusahaan juga diwajibkan untuk membentuk beberapa rekening bank yang hanya digunakan dalam rangka restrukturisasi hutang dengan rincian sebagai berikut:
Based on Accounts Agreement, the Company has been required to open the following accounts which will be used for debt restructuring with detail as follows:
Rekening debt service Rekening penerimaan asuransi Rekening pembayaran
Trade accounts receivable (Note 5) All inventories and claims for insurance (Note 6) All property, plant and equipment and claims for insurance (Note 9)
- 29 -
Debt service accounts Insurance proceed accounts Prepayment account
PT KMI Wire and Cable Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT KMI Wire and Cable Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Pada tanggal 22 September 2009, pihak kreditur menyetujui permintaan Perusahaan untuk melakukan percepatan pembayaran sebesar US$ 1.500.000 dimana sebesar US$ 286.713 berasal dari rekening debt service. Pembayaran dilakukan pada tanggal 15 Oktober 2009.
On September 22, 2009, the lenders agreed the Company’s requirement about accelerated payment of principal loan amounting to US$ 1,500,000 which is the amount of US$ 286,713 is transferred from debt service accounts. The payment has been settled on October 15, 2009.
Perusahaan juga diwajibkan memenuhi batasanbatasan tertentu antara lain untuk memenuhi rasio-rasio keuangan tertentu. Perjanjian tersebut juga mencakup kondisi dan resiko atas pelanggaran perjanjian.
The Company is required to fulfill certain covenants such as certain financial ratios. The loan agreements also provide for various events of default.
Hutang bank dan hutang kepada lembaga keuangan bukan bank di atas memiliki suku bunga mengambang sebesar LIBOR + 1% per tahun, sehingga Perusahaan terekspos terhadap risiko suku bunga atas arus kas (cash flow interest rate risk).
Loan from banks and non bank financial institution above are arranged at floating interest rates at LIBOR plus 1% per annum, thus the Company are exposed to cash flow interest rate risk.
Premi Pinjaman yang Ditangguhkan
Deferred Loan Premium
Hutang bunga yang dihapuskan sebesar US$ 6.756.773 atau ekuivalen Rp 60.405.547.311 ditangguhkan, yang akan diamortisasi selama periode perjanjian hutang baru dan disajikan sebagai kewajiban jangka panjang lainnya.
The waived interest of US$ 6,756,773 equivalent to Rp 60,405,547,311 were deferred and amortized over the new term of the loans and presented as other long-term liability.
Pada tahun 2009, akumulasi amortisasi atas premi pinjaman yang ditangguhkan sebesar US$ 4.963.514. Amortisasi premi pinjaman yang ditangguhkan sebesar US$ 210.887.
In 2009, Accumulated amortization of deferred loan premium amounted to US$ 4,963,514. Amorization of deferred loan premium amounting to US$ 210,887.
Pada tahun 2010, sehubungan dengan penerapan Pencabutan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PPSAK) No. 3 tentang Pencabutan PSAK 54, Akuntansi Restrukturisasi Utang Piutang Bermasalah, Perusahaan menghitung kembali nilai kini dari arus kas masa depan dari hutang terkait dengan menggunakan tingkat bunga inkremental pada tanggal efektif pernyataan tersebut. Selisih antara nilai yang dihitung kembali dengan nilai tercatat, disesuaikan ke saldo laba per 1 Januari 2010.
In 2010, related to the application of statement of revocation of financial accounting standard (PPSAK) No. 3 about the Removal of PSAK 54, Troubled Debt Restructuring, the Company recalculate the present value of future cash flows of the related debt using the effective date incremental interest rate. Difference between the recalculated amount to carrying amount and adjusted to retained earnings on January 1, 2010.
16. JAMINAN PENYALUR
16. DISTRIBUTORS’ DEPOSIT
Pada tahun 2010, Perusahaan menerima uang jaminan dari beberapa penyalur berkaitan dengan penjualan. Uang jaminan ini dapat diambil kembali sewaktu-waktu bila Perusahaan dan Penyalur menghentikan kerjasama Penyalur. 17. KEWAJIBAN IMBALAN PASCA KERJA
In 2010, the Company received deposit from some distributors in relation with the sales. This deposit is refundable upon termination of the distributorship between the Company and the distributor. 17. POST-EMPLOYMENT BENEFITS OBLIGATION
Perusahaan menghitung dan membukukan estimasi imbalan pasca kerja untuk para karyawan sesuai Undang-undang ketenagakerjaan No. 13/2003. Jumlah karyawan yang berhak atas imbalan pasca kerja tersebut adalah 602 karyawan tahun 2010 dan 603 karyawan tahun 2009.
- 30 -
The Company calculates and provides postemployment benefits for its qualifying employees in accordance with Labor Law No. 13/2003. The number of employees entitled to the benefits is 602 in 2010 and 603 in 2009.
PT KMI Wire and Cable Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT KMI Wire and Cable Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Beban imbalan pasca kerja yang diakui dalam laporan laba rugi adalah:
Amounts recognized in income in respect of the post-employment benefits is as follows:
2010 Rp
2009 Rp
Biaya jasa kini Biaya bunga Jumlah amortisasi selama tahun berjalan
3.592.904.000 4.459.930.000
3.047.595.000 4.077.222.000
1.328.593.000
976.988.000
Jumlah
9.381.427.000
8.101.805.000
Kewajiban imbalan pasca kerja di neraca sebagai berikut:
2010 Rp Nilai kini kewajiban Biaya jasa lalu yang belum diakui Keuntungan aktuarial yang belum diakui Kewajiban bersih
Current service cost Interest cost Total net amortization for period Total
The amounts included in the balance sheets arising from the Company’s obligation in respect of these post-employment benefits are as follows:
2009 Rp
62.235.133.000 (22.909.000) (12.681.604.000) 49.530.620.000
Mutasi kewajiban bersih tahun berjalan adalah sebagai berikut:
2010 Rp
44.785.972.000
Present value of obligation
(258.260.000) Unrecognized past service cost (1.466.434.000) Unrecognized actuarial gain 43.061.278.000
Net liability
Movements in the net liability in the current year are as follows:
2009 Rp
Saldo awal Beban tahun berjalan Pembayaran tahun berjalan
43.061.278.000 9.381.427.000 (2.912.085.000)
36.630.424.000 Beginning balance 8.101.805.000 Expense for the year (1.670.951.000) Payment for the year
Saldo akhir
49.530.620.000
43.061.278.000
Perhitungan imbalan pasca kerja dihitung oleh aktuaris independen PT Dayamandiri Dharmakonsilindo. Penilaian aktuaria dilakukan dengan menggunakan asumsi sebagai berikut:
2010 Usia pensiun normal Tingkat diskonto per tahun Tingkat kenaikan gaji per tahun Tingkat kematian
Ending balance
The post-employment benefits is calculated by an independent actuary, PT Dayamandiri Dharmakonsilindo. The actuarial valuation was carried out using the following key assumptions:
2009
55 55 8% 12% 10% 10% Commissioners Standar Ordinary 1980 - (CSO '80)
- 31 -
Normal retirement age Discount rate per annum Salary increment rate per annum Mortality rate
PT KMI Wire and Cable Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT KMI Wire and Cable Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
18. MODAL SAHAM
18. CAPITAL STOCK
Berdasarkan daftar pemegang saham yang dikeluarkan Biro Administrasi Efek Perusahaan, PT Datindo Entrycom, susunan pemegang saham Perusahaan adalah sebagai berikut:
Nama Pemegang Saham Javas Premier Venture Capital Limited
BNP Paribas Private Singapore c/o Hongkong and Shanghai Bank GS LND Clear AC c/o Citibank, N.A GSAF Risk Arbritrage Investment Masyarakat lainnya (masingmasing dibawah 5%)
Jenis/ Type Seri A/ Series A Seri B/ Series B Seri C/ Series C Seri B/ Series B Seri B/ Series B Seri C/ Series C Seri A/ Series A Seri B/ Series B Seri C/ Series C
Jumlah
Nama Pemegang Saham Javas Premier Venture Capital Limited
BNP Paribas Private Singapore c/o Hongkong and Shanghai Bank GS LND Clear AC c/o Citibank, N.A JP Morgan Securities Ltd. GE SN
GSAF Risk Arbritrage Investment Masyarakat lainnya (masingmasing dibawah 5%)
Jumlah
Jenis/ Type Seri A/ Series A Seri B/ Series B Seri C/ Series C Seri B/ Series B Seri B/ Series B Seri B/ Series B Seri C/ Series C Seri C/ Series C Seri A/ Series A Seri B/ Series B Seri C/ Series C
Jumlah Saham/ Number of Shares
Based on the stockholders’ list issued by the Company’s Share Registration Bureau, PT Datindo Entrycom, the composition of the Company’s stockholders are as follows:
2010 Persentase Pemilikan/ Percentage of Ownership %
Nilai nominal per saham/ Par value per share Rp
Jumlah Modal Disetor/Total Paid-up Capital Rp
386.000.000
9,63
500
193.000.000.000
1.250.000.000
31,19
180
225.000.000.000
275.000.000
6,86
100
27.500.000.000
348.284.000
8,69
180
62.691.120.000
312.730.240
7,80
180
56.291.443.200
302.593.574
7,55
100
30.259.357.400
174.000.000
4,34
500
87.000.000.000
603.985.760
15,08
180
108.717.436.800
354.641.533
8,86
100
4.007.235.107
100,00
Name of Stockholder Javas Premier Venture Capital Limited
BNP Paribas Private Singapore c/o Hongkong and Shanghai Bank GS LND Clear AC c/o Citibank, N.A GSAF Risk Arbritrage Investment Public (below 5% each)
Jumlah Saham/ Number of Shares
2009 Persentase Pemilikan/ Percentage of Ownership %
35.464.153.300 825.923.510.700
Nilai nominal per saham/ Par value per share Rp
Total
Jumlah Modal Disetor/Total Paid-up Capital Rp
386.000.000
9,63
500
193.000.000.000
1.250.000.000
31,19
180
225.000.000.000
275.000.000
6,86
100
27.500.000.000
348.284.000
8,69
180
62.691.120.000
312.730.240
7,80
180
56.291.443.200
242.304.316
6,05
180
43.614.776.880
147.237.864
3,67
100
14.723.786.400
302.593.574
7,55
100
30.259.357.400
174.000.000
4,34
500
87.000.000.000
361.681.444
9,03
180
65.102.659.920
207.403.669
5,19
100
20.740.366.900
4.007.235.107
100,00
Name of Stockholder Javas Premier Venture Capital Limited
BNP Paribas Private Singapore c/o Hongkong and Shanghai Bank GS LND Clear AC c/o Citibank, N.A JP Morgan Securities Ltd. GE SN
GSAF Risk Arbritrage Investment Public (below 5% each)
- 32 -
825.923.510.700
Total
PT KMI Wire and Cable Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT KMI Wire and Cable Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
19. TAMBAHAN MODAL DISETOR
19. ADDITIONAL PAID-IN CAPITAL
Akun ini merupakan agio saham dengan perincian sebagai berikut:
This account represents additional paid-in capital in connection with the following: Rp
Selisih kurs setoran modal Penjualan saham Perusahaan melalui penawaran umum terbatas pada tahun 1993 Kapitalisasi agio saham menjadi modal disetor (saham bonus) tahun 1994 sebanyak 70.000.000 saham
454.890.059
Additional paid-in capital from foreign exchange difference
Sale of the Company's shares through limited offering in 1993 Capitalization of additional paid-in capital to paid-up capital (bonus shares) in 1994 (70.000.000.000) totaling 70,000,000 shares 93.000.000.000
Bersih
23.454.890.059
Selisih kurs setoran modal merupakan selisih kurs yang berasal dari perbedaan antara kurs yang dinyatakan dalam anggaran dasar Perusahaan dengan kurs pada saat penyetoran modal.
20. PENJUALAN BERSIH
Net
Additional paid-in capital from foreign exchange differential represents the difference between the rate stated in the articles of association and the actual rate, at the time payments for capital subscription were received. 20. NET SALES
2010 Rp
2009 Rp
Pihak yang mempunyai hubungan istimewa - lokal Pihak ketiga Lokal Ekspor
1.165.485.499.960 62.606.712.306
699.524.791.501 118.934.925.854
Related party - local Third parties Local Export
Jumlah
1.228.092.212.266
822.273.437.407
Total
-
3.813.720.052
0,46% dari jumlah penjualan bersih pada tahun 2009 dilakukan dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa (Catatan 25).
0.46% of the above net sales in 2009 were made to related parties (Note 25).
Berikut rincian penjualan yang melebihi 10% dari jumlah penjualan bersih masing-masing pada tahun 2010 dan 2009:
Sales in 2010 and 2009 include sales to the following customers which represent more than 10% of the net sales for the respective years:
2010 Rp
2009 Rp
PT PLN (Persero) PT Anugrah Megateratai PT Sentratek Metalindo PT Hartaperindo Sejahtera
209.165.246.727 170.887.845.834 116.142.901.585 114.022.273.056
63.036.257.720 121.552.984.228 95.533.145.262 82.254.631.053
PT PLN (Persero) PT Anugrah Megateratai PT Sentratek Metalindo PT Hartaperindo Sejahtera
Jumlah
610.218.267.202
362.377.018.263
Total
- 33 -
PT KMI Wire and Cable Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) 21. BEBAN POKOK PENJUALAN
PT KMI Wire and Cable Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued) 21. COST OF GOODS SOLD
2010 Rp
2009 Rp
Bahan baku yang digunakan Tenaga kerja langsung Biaya pabrikasi
897.002.552.084 16.201.164.270 83.280.531.490
589.546.700.511 11.220.439.056 67.152.116.415
Raw materials used Direct labor Factory overhead
Jumlah biaya produksi
996.484.247.844
667.919.255.982
Total manufacturing costs
Persediaan barang dalam proses Awal tahun Akhir tahun
31.522.858.678 (44.902.571.782)
18.899.760.641 (31.522.858.678)
Work in process At beginning of year At end of year
Biaya pokok produksi Persediaan barang jadi Awal tahun Pembelian Akhir tahun
983.104.534.740
655.296.157.945
Beban pokok penjualan
1.093.120.589.699
97.660.461.284 101.997.540.700 (89.641.947.025)
Cost of goods manufactured Finished goods 148.436.763.548 At beginning of year 32.736.961.300 Purchases (97.660.461.284) At end of year 738.809.421.509
Cost of sales
Pembelian bahan baku dan barang jadi sebesar Rp 494.251.500 dan Rp 1.322.472.738 masingmasing pada tahun 2010 dan 2009 dilakukan dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa (Catatan 25).
Purchases of raw materials and finished goods amounting to Rp 494,251,500 in 2010 and Rp 1,322,472,738 in 2009 were made from a related party (Note 25).
Pembelian bahan baku dari Smelting Co. sebesar Rp 493.953.427.671 dan Rp 348.079.628.176 pada tahun 2010 dan 2009 merupakan pembelian yang melebihi 10% dari jumlah pembelian bersih.
Purchases of raw materials from Smelting Co. amounting to Rp 493,953,427,671 in 2010 and Rp 348,079,628,176 in 2009 represents more than 10% of total net purchases.
22. BEBAN USAHA
22. OPERATING EXPENSES
Beban Penjualan
Selling Expenses
2010 Rp
2009 Rp
Beban handling Pengangkutan Gaji dan tunjangan Promosi penjualan Perjalanan Penyusutan (Catatan 9) Beban imbalan pasca kerja Perlengkapan kantor Lain-lain
21.339.591.328 17.897.794.608 5.831.324.586 1.770.834.049 1.092.656.596 743.151.627 645.108.036 430.166.936 1.478.525.629
10.261.836.215 11.764.509.641 4.478.444.179 1.446.291.676 725.725.117 722.706.571 900.508.532 642.309.393 905.174.156
Jumlah
51.229.153.395
31.847.505.480 Total
- 34 -
Handling fee Transportation Salaries and benefits Sales promotion Travel Depreciation (Note 9) Post-employment benefits Office supplies Others
PT KMI Wire and Cable Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) Beban Umum dan Administrasi
PT KMI Wire and Cable Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued) General and Administrative Expenses
2010 Rp
2009 Rp
Gaji dan tunjangan Jasa profesional Perjalanan Beban imbalan pasca kerja Penyusutan (Catatan 9) Perjamuan dan representasi Beban registrasi Perlengkapan kantor Lain-lain
12.460.231.326 1.073.870.433 980.501.699 966.813.233 839.666.400 676.331.700 467.073.361 409.723.798 1.296.677.602
10.613.234.475 867.750.203 1.703.023.350 1.052.007.358 993.681.026 644.020.285 777.637.641 385.719.951 924.167.737
Jumlah
19.170.889.552
17.961.242.026 Total
23. PAJAK PENGHASILAN
Salaries and benefits Professional fees Travel Post-employment benefits Depreciation (Note 9) Entertainment and representation Registration fee Office supplies Others
23. INCOME TAX
Manfaat (beban) pajak penghasilan terdiri dari:
Tax benefit (expense) of the Company consists of the following:
2010 Rp
2009 Rp
Pajak kini Pajak penghasilan final Pajak penghasilan non final Pajak tangguhan
(805.733.874) (18.958.500.500) 1.363.437.131
Current tax Final income tax (13.989.744.440) Non final income tax 2.055.268.216 Deferred tax
Jumlah beban pajak
(18.400.797.243)
(11.934.476.224) Total tax expense
Pajak Kini
Current Tax
Pajak Penghasilan Non-Final
Non- Final Income Tax
Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak menurut laporan laba rugi dengan laba kena pajak adalah sebagai berikut:
A reconciliation between income before tax per statements of income and taxable income are as follows:
Laba sebelum pajak menurut laporan laba rugi Perbedaan temporer: Perbedaan penyusutan komersial dan fiskal Beban imbalan pasca kerja Sewa pembiayaan Pencadangan (pemulihan) piutang ragu-ragu Pencadangan (pemulihan) penurunan nilai persediaan Perbedaan pengakuan keuntungan restrukturisasi menurut komersial dan fiskal Jumlah
2010 Rp
2009 Rp
66.716.346.638
32.639.722.818
199.951.949 6.469.342.000 333.374.800 1.145.636.349 (2.694.556.577)
5.453.748.521
- 35 -
Income before tax per statements of income
Temporary differences: Difference between commercial 5.180.861.851 and fiscal depreciation 6.430.854.000 Post-employment benefits (20.841.544) Finance leases Provision (reversal) for doubtful (82.066.645) accounts Provision (reversal) for decline 1.801.030.176 in value of inventories Difference between recognition of commercial and fiscal (5.088.764.970) restructuring gain 8.221.072.868
Total
PT KMI Wire and Cable Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) 2010 Rp Perbedaan yang tidak dapat diperhitungkan menurut fiskal: Tunjangan karyawan Penyusutan komersial yang tidak diakui secara fiskal Penghasilan yang dikenakan pajak final Perjamuan dan representasi Penghasilan bunga Lain-lain
2009 Rp
805.664.225 4.510.435.396 (1.918.008.965) 1.007.352.376 (900.421.608) 158.886.323
Jumlah Laba kena pajak
PT KMI Wire and Cable Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Non deductible expense (Non taxable income): 5.548.637.674 Employee welfare Unrecognized commercial 3.927.267.358 depreciation Income subjected to final income tax 891.221.676 Entertainment and representation (2.097.001.998) Interest income 832.453.389 Others
3.663.907.747
9.102.578.099
75.834.002.906
49.963.373.785
Rincian beban pajak kini dan hutang pajak adalah sebagai berikut:
Total Taxable income
The details of current tax expense and tax payable are as follows:
2010 Rp
2009 Rp
Pajak Kini
18.958.500.500
13.989.744.440
Dikurangi pembayaran pajak dimuka Pasal 22 Pasal 23 Pasal 25 Fiskal luar negeri
7.033.350.936 22.651.230.670 -
4.238.349.593 218.183.311 5.871.052.206 2.500.000
Less prepaid taxes Article 22 Article 23 Article 25 Fiscal exit tax
Hutang pajak (pajak dibayar dimuka) tahun berjalan
(10.726.081.106)
3.659.659.330
Tax payable (prepaid) current year
Current Tax
Pajak Tangguhan
Deferred Tax
Rincian dari aset pajak tangguhan Perusahaan adalah sebagai berikut:
The details of the Company’s deferred tax asset are as follows:
1 Januari 2009/ January 1, 2009 Rp Aset (kewajiban) pajak tangguhan: Penyisihan piutang ragu-ragu Penyisihan penurunan nilai persediaan Kewajiban imbalan pasca kerja Penyusutan aset tetap Sewa pembiayaan Perbedaan pengakuan keuntungan restrukturasi menurut komersial dan fiskal Aset pajak tangguhan - bersih
Dikreditkan Dikreditkan Dibebankan (dibebankan) ke laporan (dibebankan) ke laporan ke saldo laba laba rugi/Credited laba rugi/Credited tahun berjalan/ (charged) to income 31 Desember 2009/ (charged) to income Charged to for the year December 31, 2009 for the year retained earning Rp Rp Rp Rp
31 Desember 2010/ December 31, 2010 Rp
1.944.334.235
(20.516.662)
1.923.817.573
286.409.088
-
2.210.226.661
3.868.862.455
450.257.544
4.319.119.999
(673.639.144)
-
3.645.480.855
9.157.606.000
1.607.713.500
10.765.319.500
1.617.335.500
-
12.382.655.000
(3.270.665.552) (239.572.755)
1.295.215.463 (5.210.386)
(1.975.450.089) (244.783.141)
49.987.987 83.343.700
-
(1.925.462.102) (161.439.441)
5.486.351.045
(1.272.191.243)
4.214.159.802
16.946.915.428
2.055.268.216
19.002.183.644
- 36 -
1.363.437.131
(4.214.159.802) (4.214.159.802)
16.151.460.973
Deferred tax assets (liabilities): Allowance for doubtful accounts Allowance for decline in value of inventories Post-employment benefits obligation Depreciation of property, plant and equipment Finance leases Difference between recognition of commercial and fiscal restructuring gain Deferred tax asset - net
PT KMI Wire and Cable Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT KMI Wire and Cable Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Berdasarkan Undang-Undang Pajak Penghasilan No. 36 tahun 2008 pengganti UU pajak No. 7/1983, tarif pajak badan adalah sebesar 28% yang berlaku efektif 1 Januari 2009 dan sebesar 25% yang berlaku efektif 1 Januari 2010. Aset dan kewajiban pajak tangguhan disesuaikan dengan tarif pajak yang berlaku pada periode ketika aset direalisasikan dan kewajiban diselesaikan berdasarkan tarif pajak yang akan ditetapkan.
Based on law No. 36/2008 the amendment of tax law No. 7/1983 on income taxes, the new corporate tax rate is set at flat rate of 28% effective January 1, 2009 and 25% effective from January 1, 2010. Accordingly, deferred tax assets and liabilities has been adjusted to the tax rates that are expected to apply at the period when the asset is realized or liability is settled, based on the tax rates that will be enacted.
Rekonsiliasi antara beban pajak dan hasil perkalian laba akuntansi sebelum pajak dengan tarif pajak yang berlaku adalah sebagai berikut:
A reconciliation between tax benefit and the amounts computed by applying the effective tax rate to loss before tax is as follows:
2010 Rp
2009 Rp
Laba sebelum pajak menurut laporan laba rugi
66.716.346.638
32.639.722.818
Beban pajak dengan tarif efektif
16.679.086.433
9.139.122.170
Pengaruh pajak atas: Beban yang tidak dapat diperhitungkan menurut fiskal Pengaruh perubahan atas tarif pajak Beban pajak penghasilan non final Beban pajak penghasilan final Jumlah beban pajak
915.976.936 -
2.548.721.868 246.632.186
Permanent differences Effect of change tax rates
17.595.063.369
11.934.476.224
Non final income tax expense
805.733.874
24. LABA BERSIH PER SAHAM
25. SIFAT DAN ISTIMEWA
TRANSAKSI
11.934.476.224
Final income tax expense Total tax expense
24. NET EARNINGS PER SHARE
Berikut ini adalah data yang digunakan untuk perhitungan laba per saham:
Jumlah rata-rata tertimbang saham biasa untuk perhitungan laba per saham dasar
Tax expense at effective tax rate Tax effect of:
18.400.797.243
Laba bersih untuk perhitungan laba per saham dasar
Income before tax per statements of income
The computation of income per share is based on the following data:
2010 Rp
2009 Rp
48.315.549.395
20.705.246.594
Lembar/Shares
Lembar/Shares
4.007.235.107
HUBUNGAN
25.
4.007.235.107
Net income for computation of basic income per share
Weighted average number of ordinary shares for computation of basic income per share
NATURE OF RELATIONSHIP AND TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES
Sifat Hubungan Istimewa
Nature of Relationship
PT Langgeng Bajapratama dan PT Kabel Metal Internusa merupakan perusahaan yang sebagian manajemennya sama dengan Perusahaan.
PT Langgeng Bajapratama and PT Kabel Metal Internusa are the company which has partly the same management as the Company.
- 37 -
PT KMI Wire and Cable Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT KMI Wire and Cable Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Transaksi Hubungan Istimewa
Transactions with Related Parties
Dalam kegiatan usahanya, Perusahaan melakukan transaksi tertentu dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa, yang meliputi:
In the normal course of business, the Company entered into certain transactions with related parties, including the following:
a.
Jumlah penjualan sebesar 0,46% pada tahun 2009 merupakan penjualan kepada PT Kabel Metal Internusa, pihak yang mempunyai hubungan istimewa, dimana menurut manajemen dilakukan dengan tingkat harga dan syarat-syarat normal sebagaimana halnya bila dilakukan dengan pihak ketiga. Pada tanggal neraca, piutang atas penjualan tersebut dicatat sebagai bagian dari piutang usaha yang meliputi 0,70% dari jumlah aset pada tanggal 31 Desember 2009 (Catatan 5).
a.
Sales to PT Kabel Metal Internusa, a related party constituted 0.46% in 2009 of the total net sales which according to management, were made at normal terms and conditions as those done with third parties. At balance sheet dates, the receivable from these sales were presented as trade accounts receivable, which constituted 0.70% of the total assets as of December 31, 2009 (Note 5).
b.
Jumlah pembelian bahan baku dan barang jadi sebesar 0,05% pada tahun 2010 dan 0,23% pada tahun 2009 merupakan pembelian dari PT Langgeng Bajapratama, dimana menurut manajemen dilakukan dengan tingkat harga dan syarat-syarat normal sebagaimana halnya bila dilakukan dengan pihak ketiga. Pada tanggal neraca, hutang atas pembelian ini dicatat sebagai bagian dari akun hutang usaha, yang meliputi 0,005% dan 0,01% dari jumlah kewajiban masing-masing pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Catatan 10).
b.
Purchases of raw materials and finished goods from PT Langgeng Bajapratama, constituted 0.05% in 2010 and 0.23% in 2009, respectively, which according to management were made at normal terms and conditions as those done with third parties. At balance sheet date, the liabilities for these purchases are presented as trade accounts payable, which constituted 0.005% and 0.01% and of the total liabilities as of December 31, 2010 and 2009, respectively (Note 10).
26. IKATAN a.
Permintaan Penjualan
26. Penjualan
dan
Perjanjian
Perusahaan mendapat beberapa permintaan penjualan dan mengadakan kontrak penjualan untuk penyediaan kabel listrik. Permintaan dan perjanjian penjualan yang akan dilaksanakan pada dua belas bulan berikutnya adalah sebagai berikut:
2010 Rp
COMMITMENTS a. Sales Orders and Sales Agreements The Company entered into several sales orders and sales agreements to supply electrical cables. Sales orders and commitments for the next twelve months are as follows:
2009 Rp
Lokal Ekspor
172.701.256.912 3.890.808.227
293.082.848.290 18.680.744.080
Local Export
Jumlah
176.592.065.139
311.763.592.370
Total
- 38 -
PT KMI Wire and Cable Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) b.
PT KMI Wire and Cable Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Pada tahun 2004, Perusahaan melakukan perikatan dengan Ong First Pte. Ltd., yang bertindak sebagai broker untuk melakukan transaksi jual beli instrumen derivatif di pasar bursa komoditi London Metal Exchange, untuk mengelola resiko fluktuasi harga bahan baku. Deposit sebesar US$ 109.466 dan US$ 37.244 pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 kepada Ong First Pte. Ltd. dicatat sebagai piutang lainlain kepada pihak ketiga.
b. In 2004, the Company entered into a commitment with Ong First Pte. Ltd., a licensed broker in the London Metal Exchange, to purchase or sell commodity derivative contracts on behalf of the Company to manage the risk in raw material prices. Deposits amounting to US$ 109,466 as of December 31, 2010 and US$ 37,244 as of December 31, 2009 are recorded under other receivable from third parties.
Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, tidak terdapat kontrak derivatif komoditi.
As of December 31, 2010 and 2009, there are no outstanding forward commodity contracts.
27. INFORMASI SEGMEN
27.
SEGMENT INFORMATION
Segmen Usaha
Business Segment
Perusahaan pada saat ini melakukan kegiatan usaha sebagai berikut:
The Company is presently engaged in the following businesses:
1.
Manufaktur kabel listrik: – Tegangan menengah – Tegangan rendah
1.
Manufacturing of power cable: – Medium voltage – Low voltage
2.
Lainnya
2.
Others
Berikut ini adalah informasi segmen berdasarkan segmen usaha:
The following are segment information based on business segment: 2010
Kabel listrik/Power cable Tegangan menengah/ Tegangan Medium rendah/ voltage Low voltage Rp'000 Rp'000 PENDAPATAN Penjualan eksternal HASIL Hasil segmen
Lain-lain/ Others Rp'000
Jumlah/ Total Rp'000 REVENUES External sales
317.029.325
810.682.576
100.380.311
1.228.092.212
43.741.384
79.842.672
11.387.566
134.971.622
RESULT Segment result
(70.400.043)
Unallocated expenses
Beban yang tidak dapat dialokasi Laba usaha Keuntungan kurs mata uang asing - bersih Penghasilan bunga Beban bunga dan keuangan Lain-lain - bersih
64.571.579 4.847.007 900.422 (2.921.244) (681.418)
Laba sebelum pajak Beban pajak
66.716.346 (18.400.797)
Laba bersih
48.315.549
- 39 -
Income from operations Gain on foreign exchange - net Interest income Interest expense and financial charges Others - net Income before tax Tax expense Net income
PT KMI Wire and Cable Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT KMI Wire and Cable Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued) 2009
PENDAPATAN Penjualan eksternal HASIL Hasil segmen
Kabel listrik/Power cable Tegangan menengah/ Tegangan Medium rendah/ voltage Low voltage Rp'000 Rp'000
Lain-lain/ Others Rp'000
Jumlah/ Total Rp'000
188.253.290
563.256.788
70.763.359
822.273.437
REVENUES External sales
11.813.121
66.974.189
4.676.706
83.464.016
RESULT Segment result
Beban yang tidak dapat dialokasi
(49.808.748)
Laba usaha Kerugian kurs mata uang asing - bersih Penghasilan bunga Beban bunga dan keuangan Lain-lain - bersih
33.655.268 (3.109.315) 2.097.002 (2.009.703) 2.006.471
Laba sebelum pajak Beban pajak
32.639.723 (11.934.476)
Laba bersih
20.705.247
Unallocated expenses Income from operations Loss on foreign exchange - net Interest income Interest expense and financial charges Others - net Income before tax Tax expense Net income
Aset dan kewajiban Perusahaan tidak dapat disajikan berdasarkan segmen usaha.
Assets and liabilities of the Company cannot be presented based on business segment.
Segmen Geografis
Geographical Segment
Penjualan berdasarkan pasar geografis
Sales by geographical market
Tabel berikut menunjukkan distribusi dari keseluruhan penjualan bersih Perusahaan berdasarkan pasar geografis tanpa memperhatikan tempat diproduksinya barang:
The following table shows the distribution of the Company’s net sales by geographical market, regardless of where the goods were produced:
2010 Rp'000 Lokal Pemerintah Bukan Pemerintah Ekspor Asia Pasific Afrika Australia Eropa Jumlah
2009 Rp'000
413.109.771 752.375.729
151.303.765 552.034.746
32.910.492 18.665.997 10.848.750 181.473
48.435.246 59.295.279 10.975.404 228.997
1.228.092.212
822.273.437
Tidak terdapat transaksi antar segmen.
Local Government Non Government Export Asia Pacific Africa Australia Europe Total
There were no intersegment transactions.
- 40 -
PT KMI Wire and Cable Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT KMI Wire and Cable Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
28. ASET DAN KEWAJIBAN MONETER DALAM MATA UANG ASING
28.
Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, Perusahaan mempunyai aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing sebagai berikut:
MONETARY ASSETS AND LIABILITIES DENOMINATED IN FOREIGN CURRENCIES As of December 31, 2010 and 2009, the Company had monetary assets and liabilities in foreign currencies as follows:
2010 Mata Uang Asing/ Foreign Currencies Aset Kas dan setara kas Investasi jangka pendek Piutang usaha Piutang lain-lain kepada pihak ketiga Rekening bank yang dibatasi penggunaannya Aset lain-lain
USD EURO USD USD
Hutang lain-lain kepada pihak ketiga
Biaya yang masih harus dibayar Hutang bank dan hutang kepada lembaga keuangan bukan bank Kewajiban jangka panjang lainnya
Mata Uang Asing/ Foreign Currencies
Ekuivalen dalam/ Equivalent in Rupiah Assets Cash and cash equivalents
1.651.220 13.089 123.000 2.277.212
14.846.119.951 156.492.324 1.105.893.000 20.474.411.564
658.579 2.021 303.984 4.690.334
6.190.645.326 27.295.788 2.857.447.062 44.089.135.276
USD
109.466
984.211.593
37.244
350.094.822
Short-term investments Trade accounts receivable Other accounts receivable from third parties
USD USD
99.981 89.646
898.903.457 806.006.107
99.984 6.990
939.852.702 65.707.410
Restricted cash in bank Other assets
Jumlah aset Kewajiban Hutang usaha Pihak yang mempunyai hubungan istimewa Pihak ketiga
2009 Ekuivalen dalam/ Equivalent in Rupiah
39.272.037.996
54.520.178.386
Total assets Liabilities Trade accounts payable
USD USD EURO SGD
1.361 6.329.162 1.900 -
12.236.391 56.905.493.989 22.710.621 -
2.639 4.507.301 9.685 4.752
24.809.890 42.368.629.024 130.750.109 65.405.305
USD EURO CHF SGD
170.089 49.628 2.360 730
1.529.265.614 593.340.272 22.656.330 5.099.056
26.692 10.930 2.865
250.907.808 147.662.884 19.191.245
USD
419.485
3.771.588.703
238.048
2.237.647.438
USD
6.786.901
61.021.025.183
7.786.901
73.196.867.614
Accrued expenses Loans from banks and nonbank financial institutions
1.793.259
16.856.639.206
Other long-term liability
USD
-
-
Related party Third parties
Other accounts payable to third parties
Jumlah kewajiban
123.883.416.159
135.298.510.523
Total liabilities
Kewajiban bersih
84.611.378.163
80.778.332.137
Net liabilities
Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, kurs konversi yang digunakan Perusahaan adalah sebagai berikut:
Mata uang
1 EURO 1 USD 1 SGD 1 CHF
The conversion rates used by the Company on December 31, 2010 and 2009 are as follows:
31 Desember/December 31 2010 2009 Rp Rp 11.955,79 8.991,00 6.980,61 9.600,14
- 41 -
13.509,69 9.400,00 6.698,52 9.087,41
Foreign currencies
EURO 1 USD 1 SGD 1 CHF 1
PT KMI Wire and Cable Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) 29. INFORMASI LAINNYA
PT KMI Wire and Cable Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued) 29.
OTHER INFORMATION
Pada tanggal 19 Desember 2006, Perusahaan memperoleh salinan Penetapan Komisi Pengawas Persaingan Usaha No. 38/PEN/KPPU/XII/2006 dan laporan hasil pemeriksaan pendahuluan mengenai pemeriksaan lanjutan tentang dugaan pelanggaran terhadap pasal 5 dan pasal 22 Undang-undang No. 5 tahun 1999, tentang Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat oleh Perusahaan dan beberapa perusahaan kabel lainnya.
On December 19, 2006, the Company obtained a copy of the letter from the Commission for the Supervision of Business Competition No. 38/PEN/KPPU/XII/2006 and Preliminary Report on the Further Investigation of the Alleged Violations on Article 5 and Article 22 of Law No. 5 year 1999 concerning the Prohibition of Monopolistic Practices Competition of the Company and other cable companies.
Pada tanggal 22 April 2009, Pengadilan Negeri Jakarta Selatan memutuskan bahwa Perusahaan dan beberapa perusahaan kabel telah melanggar Pasal 5 dan Pasal 22 Undang-undang No. 5 tahun 1999 dimana Perusahaan berpotensi diwajibkan membayar denda sebesar Rp 1.000.000.000.
On April 22, 2009, The South Jakarta District Court has rendered their decision that the Company and other cable companies has violated the Article 5 and Article 22 of Law No. 5 year 1999 which the Company has potentially sentenced to pay for fine at the amount of Rp 1,000,000,000.
Sampai dengan tanggal laporan keuangan belum terdapat perkembangan lain atas hal tersebut diatas.
Up to the date of the financial statements there were no other developments on the matter disussed above.
30. PERISTIWA PENTING NERACA
SETELAH TANGGAL
30.
SUBSEQUENT EVENT
Pada tanggal 26 Januari 2011, Perusahaan memperoleh Fasilitas Pinjaman Jangka Pendek dari The Hongkong and Shanghai Banking Corporation (HSBC) dengan maksimum sebesar USD 5.500.000. Fasilitas ini dijamin dengan persediaan dan piutang dengan nilai gabungan sebesar USD 7.000.000.
On January 26, 2011, the Company obtained short-term loan facility from The Hongkong and Shanghai Banking Corporation (HSBC) with maximum limit of USD 5,500,000. This facility is collateralized with inventory and trade receivable with combined limit amounted to USD 7,000,000.
Pada tanggal 21 Pebruari 2011, Perusahaan telah mendapatkan persetujuan dari para kreditur hutang bank dan hutang kepada lembaga keuangan bukan bank atas penggunaan persediaan dan piutang usaha sebesar USD 7,000,000 sebagai jaminan fasilitas HSBC tersebut
On February 21, 2011, the Company has received the approval from the lender of loans from banks and nonbank financial institutions to use inventory and trade receivable amounted to USD 7,000,000 as collateral for this HSBC facility
31. INSTRUMEN KEUANGAN, MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN DAN RISIKO MODAL a.
31.
FINANCIAL INSTRUMENTS, FINANCIAL RISK AND CAPITAL RISK MANAGEMENT
Tujuan dan kebijakan manajemen risiko keuangan
a. Financial risk management objectives and policies
Tujuan dan kebijakan manajemen risiko keuangan Perusahaan adalah untuk memastikan bahwa sumber daya keuangan yang memadai tersedia untuk operasi dan pengembangan bisnis, serta untuk mengelola risiko mata uang asing, tingkat bunga, risiko kredit dan risiko likuiditas. Perusahaan beroperasi dengan pedoman yang telah ditentukan oleh Dewan Direksi.
The Company’s overall financial risk management and policies seek to ensure that adequate financial resources are available for operation and development of their business, while managing their exposure to foreign exchange risk, interest rate risk, credit and liquidity risks. The Company operates within defined guidelines that are approved by the Board.
- 42 -
PT KMI Wire and Cable Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) i. Manajemen risiko mata uang asing
PT KMI Wire and Cable Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued) i.
Foreign currency risk management
Perusahaan terekspos terhadap pengaruh fluktuasi nilai tukar mata uang asing terutama dikarenakan pinjaman dan pembelian bahan baku yang didenominasi dalam Dolar Amerika Serikat.
The Company is exposed to the effect of foreign currency exchange rate fluctuation mainly because of borrowings and purchases of raw materials denominated in US Dollar.
Perusahaan mengelola eksposur terhadap mata uang asing dengan berusaha untuk meningkatkan penjualan dalam mata uang Dolar Amerika Serikat. Jumlah eksposur mata uang asing bersih Perusahaan pada tanggal neraca diungkapkan dalam Catatan 28.
The Company manages the foreign currency exposure by trying to increase sales denominated in US Dollar. The Company’s net open foreign currency exposure as of balance sheet date is disclosed in Note 28.
ii. Manajemen risiko tingkat bunga
ii.
Interest rate risk management
Perusahaan terekspos terhadap risiko tingkat bunga karena pendanaan Perusahaan memiliki tingkat bunga baik tetap maupun mengambang.
The Company is exposed to interest rate risk because the Company borrows funds at both fixed and floating interest rates.
Pinjaman Perusahaan yang terekspos terhadap risiko suku bunga atas nilai wajar dan risiko suku bunga atas arus kas dijelaskan dalam catatan 15.
The Company’s borrowings that are exposed to fair value interest rate risk and cash flow interest rate risk are detailed in Notes 15.
Untuk mengelola risiko tingkat bunga, Perusahaan memiliki kebijakan dalam memperoleh pembiayaan yang akan memberikan kombinasi yang sesuai tingkat suku bunga mengambang dan tingkat bunga tetap.
To manage the interest rate risk, the company has a policy of obtaining financing that would provide an appropriate mix of floating and fix interest rate.
iii. Manajemen risiko kredit
iii. Credit risk management
Risiko kredit mengacu pada risiko rekanan gagal dalam memenuhi kewajiban kontraktualnya yang mengakibatkan kerugian bagi Perusahaan.
Credit risk refers to the risk that counterparty will default on its contractual obligation resulting in a loss to the Company.
Risiko kredit Perusahaan terutama melekat pada rekening bank dan piutang usaha. Perusahaan menempatkan saldo bank pada institusi keuangan yang layak serta terpercaya. Piutang usaha dilakukan dengan pihak ketiga terpercaya dan pihak hubungan istimewa. Eksposur Perusahaan dan counterparties dimonitor secara terus menerus dan nilai agregat transaksi terkait tersebar di antara counterparties yang telah disetujui. Eksposur kredit dikendalikan oleh batasan (limit) counterparty yang direview dan disetujui oleh manajemen secara tahunan.
The Company’s credit risk is primarily attributes to its cash in banks and trade accounts receivable. The Company places their bank balances with credit worthy financial institutions. Trade accounts receivable are entered with respected and credit worthy third parties and related parties company. The Company’s exposure is continuously monitored and the aggregate value of transactions concluded is spread amongst approved counterparties. Credit exposure is controlled by counterparty limits that are reviewed and approved by the management annually.
Nilai tercatat aset keuangan pada laporan keuangan setelah dikurangi dengan penyisihan untuk kerugian mencerminkan eksposur Perusahaan terhadap risiko kredit.
The carrying amount of financial assets recorded in the financial statements, net of any allowance for losses represents the Company’s exposure to credit risk.
- 43 -
PT KMI Wire and Cable Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT KMI Wire and Cable Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
iv. Manajemen risiko likuiditas
iv. Liquidity risk management
Tanggung jawab utama manajemen risiko likuiditas terletak pada dewan direksi, yang telah membangun kerangka manajemen risiko likuiditas yang sesuai untuk persyaratan manajemen likuiditas dan pendanaan jangka pendek, menengah dan jangka panjang Perusahaan. Perusahaan mengelola risiko likuiditas dengan menjaga kecukupan simpanan, fasilitas bank dan fasilitas simpan pinjam dengan terus menerus memonitor perkiraan dan arus kas aktual dan mencocokkan profil jatuh tempo aset dan kewajiban keuangan.
Ultimate responsibility for liquidity risk management rests with the board of directors, which has built an appropriate liquidity risk management framework for the management of the Company short, medium and long-term funding and liquidity management requirements. The Company manages liquidity risk by maintaining adequate reserves, banking facilities and reserve borrowing facilities by continuously monitoring forecast and actual cash flows and matching the maturity profiles of financial assets and liabilities.
Perusahaan memelihara kecukupan dana untuk membiayai kebutuhan modal kerja yang berkelangsungan.
The Company maintains sufficient funds to finance its ongoing working capital requirements.
Risiko likuiditas Perusahaan timbul terutama dari persyaratan pendanaan untuk membayar kewajiban dan mendukung kegiatan usaha. Perusahaan menerapkan manajemen risiko likuiditas yang berhati-hati dengan mempertahankan saldo kas yang cukup yang berasal dari penagihan hasil penjualan dan juga dapat memperoleh dana tambahan melalui pembiayaan publik, swasta atau sumber lainnya.
The liquidity risk of the Company is arises mainly from funding requirements to pay their liabilities and support their business activities. The Company adopts prudent liquidity risk management by maintaining sufficient cash balance from sales collection and also may seek to raise such additional funds through public or private financing or other sources.
b. Nilai wajar instrumen keuangan
b. Fair value of financial instruments
Manajemen berpendapat bahwa nilai tercatat aset dan kewajiban keuangan yang dicatat sebesar biaya perolehan diamortisasi dalam laporan keuangan mendekati nilai wajarnya karena jatuh tempo dalam jangka pendek atau menggunakan tingkat suku bunga pasar. 32. PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN BARU DAN REVISI (PSAK) DAN INTERPRETASI STÁNDAR AKUNTANSI KEUANGAN (ISAK) a. Standar yang berlaku efektif pada tahun berjalan
Management considers that the carrying amounts of financial assets and financial liabilities recorded at amortized cost in the financial statements approximate their fair values because of their short-tem maturities or they carry market rates of interest. 32.
ADOPTION OF NEW AND REVISED STATEMENTS OF FINANCIAL ACCOUNTING STANDARDS (“PSAK”) AND INTERPRETATION OF PSAK (“ISAK”) a. Standards effective in the current period
Pada tahun berjalan, Perusahaan menerapkan PSAK revisi berikut ini yang berlaku efektif untuk laporan keuangan yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2010:
In the current year, the Company adopted the following revised PSAKs which are effective for financial statements beginning on or after January 1, 2010:
PSAK 26 (revisi 2008), Biaya Pinjaman
PSAK 26 (revised 2008), Borrowing Cost
PSAK 50 (revisi 2006), Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan
PSAK 50 (revised 2006), Financial Instruments: Presentation and Dislcosures
PSAK 55 (revisi 2006), Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran
PSAK 55 (revised 2006), Financial Instruments: Recognition and Measurements
- 44 -
PT KMI Wire and Cable Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT KMI Wire and Cable Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Menurut PSAK 26 (revisi 2008), biaya pinjaman yang dapat diatribusikan secara langsung dengan perolehan, konstruksi, atau pembuatan aset kualifikasian dikapitalisasi sebagai bagian biaya perolehan aset tersebut. Biaya pinjaman lainnya diakui sebagai beban. Penerapan standar ini tidak berpengaruh terhadap jumlah periode lalu dan sekarang, tetapi mempengaruhi jumlah biaya pinjaman masa mendatang.
PSAK 26 (revised 2008) requires borrowing costs that are directly attributable to the acquisition, construction, or production of qualifying asset to be capitalized as part of the cost of the asset. Other borrowing costs are recognized as expense. The application of this standard has had no impact on the prior and current year amounts, but may affect the accounting for future borrowing costs.
Penerapan PSAK 50 (revisi 2006) menghasilkan pengungkapan instrumen keuangan yang lebih luas termasuk beberapa pengungkapan kualitatif yang berkaitan dengan tujuan manajemen risiko keuangan.
The application of PSAK 50 (revised 2006) resulted in expanded disclosure on financial instruments, including some qualitative disclosures relating to financial risks and management objectives.
PSAK 55 (revisi 2006) memberikan panduan pada pengakuan dan pengukuran instrumen keuangan dan kontrak untuk membeli item non-keuangan. Antara lain, penerapan standar ini memerlukan penggunaan metode suku bunga efektif ketika aset atau kewajiban diukur pada biaya perolehan diamortisasi. Selain itu, PSAK ini juga mengubah cara Perusahaan dalam mengukur penurunan nilai aset keuangan tergantung pada klasifikasi instrumen keuangan.
PSAK 55 (revised 2006) provides guidance on the recognition and measurement of financial instruments and some contracts to buy nonfinancial items. Among other things, the application of this standard requires the use of effective interest rate method when an asset or liability is measured at amortized cost. Additionally, this PSAK also changes the way the company measure the impairment loss of financial assets depending on the classification of the financial instrument.
Karena PSAK ini diterapkan secara prospektif, penerapan awal tidak memiliki pengaruh atas jumlah yang dilaporkan di tahun 2009.
Because this PSAK is applied prospectively, the initial adoption has had no impact on amounts reported for 2009.
b.
Standar dan interpretasi telah diterbitkan tapi belum diterapkan i.
Efektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2011:
b.
Standards and Interpretations in issue not yet adopted i.
Effective for periods beginning on or after January 1, 2011:
PSAK 1 (revisi 2009), Penyajian Laporan Keuangan PSAK 2 (revisi 2009), Laporan Arus Kas PSAK 3 (revisi 2010), Laporan Keuangan Interim PSAK 4 (revisi 2009), Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri PSAK 5 (revisi 2009), Segmen Operasi
PSAK 7 (revisi 2010), Pengungkapan pihak-pihak berelasi PSAK 8 (revisi 2010), Peristiwa Setelah Periode Pelaporan PSAK 12 (revisi 2009), Bagian Partisipasi dalam Ventura Bersama PSAK 15 (revisi 2009), Investasi pada Entitas Asosiasi PSAK 19 (revisi 2010), Aset Tak Berwujud PSAK 22 (revisi 2010), Kombinasi Bisnis PSAK 23 (revisi 2010), Pendapatan
- 45 -
PSAK 1 (revised 2009), Presentation of Financial Statements PSAK 2 (revised 2009), Statement of Cash Flows PSAK 3 (revised 2010), Interim Financial Reporting PSAK 4 (revised 2009), Consolidated and Separate Financial Statements PSAK 5 (revised 2009), Operating Segments PSAK 7 (revised 2010), Related Party Disclosures PSAK 8 (revised 2010), Events after the Reporting Period PSAK 12 (revised 2009), Interest in Joint Ventures PSAK 15 (revised 2009), Investments in Associates PSAK 19 (revised 2010), Intangible Assets PSAK 22 (revised 2010), Business Combinations PSAK 23 (revised 2010), Revenue
PT KMI Wire and Cable Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
ii.
PT KMI Wire and Cable Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
PSAK 25 (revisi 2009), Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan PSAK 48 (revisi 2009), Penurunan Nilai Aset PSAK 57 (revisi 2009), Provisi, Liabilitas Kontinjensi, dan Aset Kontinjensi PSAK 58 (revisi 2009), Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan ISAK 7 (revisi 2009), Konsolidasi Entitas Bertujuan Khusus ISAK 9, Perubahan atas Liabilitas Aktivitas Purnaoperasi, Restorasi, dan Liabilitas Serupa ISAK 10, Program Loyalitas Pelanggan
ISAK 11, Distribusi Aset Nonkas Kepada Pemilik ISAK 12, Pengendalian Bersama Entitas: Kontribusi Nonmoneter oleh Venturer ISAK 14, Aset Tak Berwujud – Biaya Situs Web ISAK 17, Laporan Keuangan Interim dan Penurunan Nilai
Efektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2012:
ii.
Effective for periods beginning on or after January 1, 2012:
PSAK 10 (revisi 2010), Pengaruh Perubahan Nilai Tukar Valuta Asing
PSAK 18 (revisi 2010), Akuntansi dan Pelaporan Program Manfaat Purnakarya PSAK 24 (revisi 2010), Imbalan Kerja
PSAK 34 (revisi 2010), Kontrak Konstruksi PSAK 46 (revisi 2010), Pajak Penghasilan PSAK 50 (revisi 2010), Instrumen Keuangan: Penyajian PSAK 53 (revisi 2010), Pembayaran Berbasis Saham PSAK 60, Instrumen Keuangan: Pengungkapan PSAK 61, Akuntansi Hibah Pemerintah dan Pengungkapan Bantuan Pemerintah ISAK 13, Lindung Nilai Investasi Neto dalam Kegiatan Usaha Luar Negeri ISAK 15, Batas Aset Manfaat Pasti, Persyaratan Minimum dan Interaksinya
ISAK 18, Bantuan Pemerintah – Tidak Ada Relasi Spesifik dengan Aktivitas Operasi ISAK 20, Pajak Penghasilan – Perubahan dalam status Pajak Entitas atau Para Pemegang Sahamnya.
- 46 -
PSAK 25 (revised 2009), Accounting Policies, Changes in Accounting Estimates and Errors PSAK 48 (revised 2009), Impairment of Assets PSAK 57 (revised 2009), Provisions, Contingent Liabilities and Contingent Assets PSAK 58 (revised 2009), Non-current Assets Held for Sale and Discontinued Operations ISAK 7 (revised 2009), Consolidation – Special Purpose Entities ISAK 9, Changes in Existing Decommissioning, Restoration and Similar Liabilities ISAK 10, Customer Loyalty Programmes ISAK 11, Distribution of Non-cash Assets to Owners ISAK 12, Jointly Controlled Entities Non-monetary Contributions by Venturers ISAK 14, Intangible Assets – Web Site Cost ISAK 17, Interim Financial Reporting and Impairment
PSAK 10 (revised 2010), The Effects of Changes in Foreign Exchange Rates PSAK 18 (revised 2010), Accounting and Reporting by Retirement Benefit Plans PSAK 24 (revised 2010), Employee Benefits PSAK 34 (revised 2010), Construction Contracts PSAK 46 (revised 2010), Income Taxes PSAK 50 (revised 2010), Financial Instruments: Presentation PSAK 53 (revised 2010), Share-based Payments PSAK 60, Financial Instruments: Disclosures PSAK 61, Accounting for Government Grants and Disclosure of Government Assistance ISAK 13, Hedges of Net Investments in Foreign Operations ISAK 15, The Limit on a Defined Benefit Asset, Minimum Funding Requirements and their Interaction ISAK 18, Government Assistance – No Specific Relation to Operating Activities ISAK 20, Income Taxes – Change in Tax Status of an Entity or its Shareholders
PT KMI Wire and Cable Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT KMI Wire and Cable Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Standar dan interpretasi baru/revisi ini merupakan hasil konvergensi Standar Pelaporan Keuangan Internasional (International Financial Reporting Standards).
These new/revised standards and interpretations resulted from convergence to International Financial Reporting Standards.
Sampai dengan tanggal penerbitan laporan keuangan, manajemen sedang mengevaluasi dampak dari standar dan interpretasi terhadap laporan keuangan, dan dapat diketahui bahwa di antara PSAK-PSAK yang akan berlaku pada tahun 2011, PSAK 1, Penyajian Laporan Keuangan, akan memberikan beberapa perubahan signifikan dalam penyajian laporan keuangan. PSAK 1 mensyaratkan entitas, antara lain:
As of the issuance date of the financial statements, management is evaluating the effect of these standards and interpretations on the financial statements, and could foresee that among those PSAKs that will take effect in 2011, PSAK 1, Presentation of Financial Statements, will bring some significant changes in the financial statement presentation. PSAK 1 requires an entity, among other things:
Untuk menyajikan dalam laporan perubahan ekuitas, seluruh perubahan pemilik dalam ekuitas. Semua perubahan non-pemilik dalam ekuitas (contohnya pendapatan komprehensif) diminta untuk disajikan dalam satu laporan pendapatan komprehensif atau dalam dua laporan terpisah (laporan laba rugi dan laporan pendapatan komprehensif).
To present, in a statement of changes in equity, all owner changes in equity. All non-owner changes in equity (i.e. comprehensive income) are required to be presented in one statement of comprehensive income or in two statements (a separate income statement and a statement of comprehensive income).
Untuk menyajikan laporan posisi keuangan pada permulaan dari periode komparatif terawal dalam suatu laporan keuangan lengkap apabila entitas menerapkan kebijakan akuntansi secara retrospektif atau membuat penyajian kembali retrospektif sesuai dengan PSAK 25.
To present a statement of financial position as at the beginning of the earliest comparative period in a complete set of financial statements when an entity applies an accounting policy retrospectively or makes a retrospective restatement in accordance with PSAK 25.
Untuk menyajikan kepentingan non pengendali sebagai bagian dari ekuitas (sebelumnya disebut hak minoritas).
To present as part of equity the noncontrolling interest (previously called minority interest).
33. PERSETUJUAN DAN PENERBITAN LAPORAN KEUANGAN Laporan keuangan dari halaman 2 sampai dengan 47 telah disetujui oleh Direksi untuk diterbitkan pada tangal 10 Maret 2011.
- 47 -
33.
APPROVAL AND AUTHORIZATION FOR ISSUE OF THE FINANCIAL STATEMENTS The financial statements on pages 2 to 47 were approved for issue by the Company’s Directors on March 10, 2011.