Governance, Jurnal S-1 Ilmu Pemerintahan Volume 4 Nomor 3 Edisi September 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
KEPEMIMPINAN CAMAT DALAM MENINGKATKAN DISIPLIN KERJA PEGAWAI DI KANTOR CAMAT SUNGAI KAKAP KABUPATEN KUBU RAYA Oleh: Venny Tilova Boru Tobing NIM. E42011070 Program Studi Ilmu Pemerintahan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Kerjasama Universitas Tanjungpura dengan Pemerintah Provinsi Kalimatan Barat. Tahun 2015 E-mail :
[email protected]
Abstrak Penulisan Skripsi ini dimaksud untuk mendeskripsikan gaya kepemimpinan camat dalam meningkatkan disiplin kerja pegawai di Kantor Camat Sungai Kakap Kabupaten Kubu Raya. Penulisan Skripsi ini didasarkan atas permasalahan kurangnya disiplin pegawai di Kantor Camat Sungai Kakap Kabupaten Kubu Raya. Masih ditemukan pegawai yang terlambat masuk dan pulang kantor lebih awal, tidak ada apel pagi dan apel sore serta kurangnya berpakaian yang baik seperti tidak menggunakan tanda pengenal instansi seperti id card dan name tag pada tempat kerja. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskripstif dengan pendekatan kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara 11 orang pegawai di Kantor Camat Sungai Kakap Kabupaten Kubu Raya. Kesimpulan dalam penelitian ini adalah, kurang optimalnya kepemimpinan camat dalam meningkatkan disiplin kerja pegawai dan kurang adanya ketegasan dari pemimpin untuk mengambil kebijakan yakni berupa sanksi yang membuat pegawai menjadi jera. Untuk itu rekomendasi yang diberikan adalah pemimpin harus lebih tegas mengambil suatu kebijakan dalam menjalankan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Kata-kata kunci : Gaya Kepemimpinan, Disiplin, Camat, Pegawai
THE LEADER OF SUBDISTRICT IN IMPROVING EMPLOYEE DISCIPLINE IN DISTRICT OF SUNGAI KAKAP OF KUBU RAYA REGENCY Abstract This thesis is intended to describe about the leadership style of subdistrict in improving employee dicipline in district of Sungai Kakap of Kubu Raya Regency. This thesis is based on problems lack of discipline employees in district of Sungai Kakap of Kubu Raya Regency, its still and employee of late and leave work the office early day and the inappropriate dress like you didn’t use an id card and name tag. This research use the discriptive type of research with qualitative approach. The subjects of this research are 11 people in this government organization. The conclusion in this research is under optimum the leader of subdistrict in improving employee discipline and less distinct in a leader taking policy like sanctions that makes employees to be a deterrent. For that the recommendation is provided the leader has to be more assertive taking a policy in the running of the legislation in force.
Keywords : Leadership Style, Discipline, Sub District Head, Employees
1 Venny Tilova Boru Tobing, NIM. E42011070 Program Studi Ilmu Pemerintahan Fisip Kerjasama Universitas Tanjungpura dengan Pemerintah Provinsi Kalimatan Barat
Governance, Jurnal S-1 Ilmu Pemerintahan Volume 4 Nomor 3 Edisi September 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
lingkungan kerja khususnya di instansi
A. PENDAHULUAN
pemerintahan daerah. 1.
Kedisiplinan di Kantor Camat Sungai
Latar Belakang Penelitian Camat mempunyai tugas melakukan
pembinaan
dan
pengawasan
terhadap
Kakap Kabupaten Kubu Raya sebagaimana pre survey penulis, menunjukkan bahwa
keseluruhan unit kerja pemerintah yang
memang
mempunyai program kerja dan kegiatan
terdapat pegawai yang kurang disiplin dan
pemberdayaan masyarakat di wilayah kerja
kurang optimal dalam menghargai waktu
kecamatan.
bahkan
Organisasi
pemerintahan
sudah
berjalan,
belum
tetapi
memahami
masih
peraturan
termasuk di kecamatan dalam mencapai
perundang-undangan yang menjadi pedoman
tujuan program dan kegiatan perlu didukung
kerja atau peraturan. Berdasarkan Peraturan
oleh
Pegawai
Sipil
yang
Pemerintah RI Nomor 53 tahun 2010 tentang
berdisiplin,
karena
Disiplin Pegawai Negeri Sipil yaitu Pegawai
disiplin sangat penting bagi pertumbuhan
Negeri Sipil yang melakukan pelanggaran
organisasi dalam pencapaian hasil kerja yang
disiplin seharusnya dijatuhi hukuman disiplin
baik. Kedisiplinan yang baik pada diri
menurut ketentuan yang berlaku oleh pejabat
seseorang akan membuat orang tersebut
yang berwenang menghukum, akan tetapi
menyadari akan tanggung jawabnya untuk
selama tahun 2014 Pegawai Camat di Kantor
menaati
Camat
profesionalisme
Negeri dan
suatu
peraturan.
(Hasibuan,
2001:190). Disiplin
Sungai
Kakap
yang
melanggar
peraturan disiplin tidak diberi sanksi dan Pegawai
Negeri
Sipil
sebagaimana tertuang dalam Bab II pasal 3
jarang ada teguran dari atasan. Pada Kantor Camat Sungai Kakap
tentang Peraturan Pemerintah Nomor 53
ditemukannya
Tahun
ketentuan
masuk kerja tiba di kantor mencapai sekitar
tentang kewajiban dan larangan bagi Pegawai
55 % sedangkan pegawai yang pulang lebih
Negeri Sipil dengan beberapa poin yang
awal mencapai sekitar 45 %. (Sumber :
wajib dilaksanakan seperti, mentaati segala
Daftar Hadir Periode September 2014 Kantor
peraturan perundang-undangan yang berlaku,
Camat Sungai Kakap Kabupaten Kubu Raya)
melakukan perintah-perintah yang diberikan
bahkan pada kantor Camat Sungai Kakap
atasan, serta melaksanakan tugas dengan
jarang melaksanakan apel pagi.
2010
telah
mengatur
pegawai
yang
terlambat
sebaik-baiknya sehingga sudah merupakan
Berdasarkan fenomena yang terjadi,
kewajiban bagi para pegawai negeri sipil
maka penulis tertarik untuk melakukan
untuk menegakkan peraturan tersebut dalam
penelitian
dengan
memilih
judul
: 2
Venny Tilova Boru Tobing, NIM. E42011070 Program Studi Ilmu Pemerintahan Fisip Kerjasama Universitas Tanjungpura dengan Pemerintah Provinsi Kalimatan Barat
Governance, Jurnal S-1 Ilmu Pemerintahan Volume 4 Nomor 3 Edisi September 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
“Kepemimpinan
Camat
dalam
telah ditetapkan. Kepemimpinan tersebut
Meningkatkan Disiplin Kerja Pegawai di
salah satunya mengenai gaya kepemimpinan
Kantor Camat Sungai Kakap Kabupaten
camat
Kubu Raya”.
partisipasi dan delegasi pada Kantor Camat Sungai
2.
tentang
Kakap
dimana
Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah
penulis
instruksi,
Kabupaten
konsultasi,
Kubu
temukan
banyaknya
penyimpangan-penyimpangan dilakukan
pada Kantor Camat Sungai Kakap Kabupaten
terhadap kewajibannya terutama pada Kantor
Kubu Raya antara lain :
Camat Sugai Kakap Kabupaten Kubu Raya.
a.
Pemimpin kurang memberikan contoh
Penelitian ini memfokuskan memfokuskan
yang baik dalam menjalankan peraturan
pada Gaya Kepemimpinan Camat dalam
yang
mengakibatkan
Meningkatkan Disiplin Kerja Pegawai di
pegawai terlambat masuk dan pulang
Kantor Camat Sungai Kakap Kabupaten
kantor.
Kubu Raya
b.
yang
yang
berlaku
yang
Sipil
4.
Perumusan Masalah
mengakibatkan
Berdasarkan fenomena yang telah
pegawai tidak melaksanakan apel pagi
dikemukakan pada latar belakang diatas,
dan apel sore.
rumusan masalah dalam penelitian ini adalah
Pemimpin yang kurang memberikan
“Bagaimana Gaya Kepemimpinan Camat
contoh dalam menjalani aturan yang
dalam Meningkatkan Disiplin Kerja Pegawai
berlaku
di Kantor Camat Sungai Kakap Kabupaten
mengenai
penggunaan
berpakaian yang baik terhadap pegawai yang
mengakibatkan
pegawai
Kubu Raya?”
tidak
menggunakan atribut tanda pengenal instansi pada tempat kerja.
5.
Manfaat Penelitian 1) Manfaat Praktis
. 3.
Negeri
Pemimpin kurang memberikan contoh yang baik dalam menjalankan peraturan
c.
Pegawai
yang
disusun di atas, maka fenomena yang timbul
berlaku
oleh
Raya,
Adapun manfaat praktis penelitian ini yaitu:
Fokus Penelitian Kepemimpinan
merupakan
a. Memberikan tambahan pengetahuan dan
kemampuan memimpin mengorganisasi atau
referensi bagi peneliti selanjutnya yang
menggerakan orang-orang yang dipimpinnya
ingin melakukan penelitian dalam bidang
untuk mencapai sasaran dan tujuan yang
kepemimpinan pemerintah. 3
Venny Tilova Boru Tobing, NIM. E42011070 Program Studi Ilmu Pemerintahan Fisip Kerjasama Universitas Tanjungpura dengan Pemerintah Provinsi Kalimatan Barat
Governance, Jurnal S-1 Ilmu Pemerintahan Volume 4 Nomor 3 Edisi September 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
b. Memberikan informasi dan menambah wawasan
pemikiran
bagi
masyarakat
tentang kepemimpinan yang baik.
dukungan. Pemimpin ini memberikan instruksi yang spesifik tentang peranan dan tujuan bagi pengikutnya dan secara ketat mengawasi tugas mereka. Dalam hal ini
2) Manfaat Teoritis
pemimpin
memberikan
batasan
Penelitian ini dimaksudkan untuk
peranan pengikutnya dan memberitahu
dapat menambah temuan dan memberikan
mereka tentang apa, bagaimana, bilamana
sumbangan
dan dimana melaksanakan berbagai tugas.
pemikiran
di
bidang
ilmu
pemerintahan.
2. Konsultasi. Perilaku banyak mengarahkan dan
banyak
memberikan
dukungan.
Dalam gaya ini dirujuk sebagai konsultasi, B. KERANGKA
TEORI
DAN
karena dalam menggunakan gaya ini pemimpin masih banyak memberikan
METODELOGI
pengarahan dan masih membuat hampir 1.
sama dengan keputusan, tetapi hal ini
Kerangka Teori Dalam berbagai literatur, pengertian
diikuti dengan meningkatkan banyaknya
kepemimpinan sangat beragam. Salah satu
komunikasi
pendapat
Menurut
mendukung, dengan berusaha mendengar
menyatakan
perasaan pengikut serta ide-ide dan saran-
ahli
Adisasmita
mengatakan (2006:64)
kepemimpinan
(leadership)
adalah
kemampuan memimpin mengorganisasi atau
dua
arah
dan
perilaku
saran mereka. 3. Partisipasi.
Banyak
memberikan
menggerakan orang-orang yang dipimpinnya
dukungan dan sedikit pengarahan. Gaya
untuk mencapai sasaran dan tujuan yang
ini dirujuk sebagai partisipasi, karena
telah ditetapkan. Kemudian empat gaya dasar
posisi kontrol atas pemecahan masalah
kepemimpinan
dan
dan pembuat keputusan yang dipegang
2003:65),
secara bergantian. Pemimpin dan pengikut
Blanchard
menurut
(dalam
Hersey
Thoha,
kepemimpinan situasional berfokus pada
saling
efektivitas
pemecahan masalah, komunikasi dua arah
dengan
gaya
kepemimpinan
tingkat
perkembangan
yang
sejalan
memberikan
menukar
pemimpin
dalam
dan
ditingkatkan,
relevan
para
mendukung usaha-usaha mereka dalam
dari
dan
ide
kematangan
pengikut yaitu: 1. Instruksi.
tukar
juga
menyelesaikan tugas pengikutnya. Perilaku
yang
pengarahan
dan
banyak sedikit
4. Delegasi.
Perilaku
pemimpin
yang
memberikan sedikit dukungan dan sedikit 4
Venny Tilova Boru Tobing, NIM. E42011070 Program Studi Ilmu Pemerintahan Fisip Kerjasama Universitas Tanjungpura dengan Pemerintah Provinsi Kalimatan Barat
Governance, Jurnal S-1 Ilmu Pemerintahan Volume 4 Nomor 3 Edisi September 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
pengarahan. Gaya ini dirujuk sebagai
fenomena
delegasi, karena pemimpin mendiskusikan
pendeskripsian tentang gaya kepemimpinan
masalah bersama-sama dengan bawahan
di Kantor Camat Sungai Kakap Kabupaten
sehingga tercapai kesepakatan mengenai
Kubu Raya.
definisi masalah yang kemudian proses
yang
Tehnik
dibuat-buat
Pengumpulan
yaitu
data
pembuat keputusan didelegasikan secara
menggunakan tehnik wawancara, observasi
keseluruhan kepada bawahan. Pemimpin
dan dokumentasi yaitu penulis melihat
memberikan kesempatan yang luas bagi
langsung kenyataan di lapangan untuk
bawahan
melakasanakan
pengumpulan data sekunder dengan cara
pengontrolan atas tugas-tugasnya, karena
merekam seluruh aktivitas penulis dalam
mereka
rangka pengumpulan data.
untuk
memiliki
kemampuan
dan
keyakinan untuk mengemban tanggung
Tehnik Analisis Data yang digunakan
jawab dalam pengarahan perilaku mereka
dalam
penelitian
ini
teknik
analisis
sendiri.
taksonomik. Bungin (2003:90) mengatakan
Selanjutnya sesuai dengan fenomena
bahwa tehnik analisis taksonomik terfokus
yang terjadi pada Kantor Camat Sungai
pada domain-domain tertentu, kemudian
Kakap Kubu Raya yang diungkapkan oleh
memilih domain tersebut menjadi sub-sub
Leteiner dan Levine (1980:72), maka tolok-
domain serta bagian-bagian yang lebih
ukur kedisplinan kerja pegawai antara lain:
khusus
a. Kepatuhan terhadap jam-jam kerja.
merupakan
b. Kepatuhan terhadap intruksi dari atasan,
kesamaan. selanjutnya tehnik keabsahan data
dan
terperinci
yang
umumnya
rumpun
yang
memiliki
serta pada peraturan dan tata tertib yang
yang
berlaku.
triangulasi sumber. Hal ini dimaksud agar
c. Berpakaian yang baik tempat kerja dan alat-alat
perlengkapan
kantor
digunakan
oleh
peneliti
adalah
tercapai titik jenuh dalam pengumpulan data.
dengan
penuh hati-hati. C. HASIL 2.
Metode Penelitian
PENELITIAN
DAN
PEMBAHASAN
Jenis penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif dengan analisis data
Dari hasil penelitian yang dilakukan
secara kualitatif. Artinya penulis mencoba
oleh penulis, gaya kepemipinan seorang
menggambarkan fakta yang terjadi sekarang
pemimpin memang sangat diperlukan untuk
sebagai
mendorong, meningkatkan disiplin kinerja
realitas
natural
tanpa
adanya
5 Venny Tilova Boru Tobing, NIM. E42011070 Program Studi Ilmu Pemerintahan Fisip Kerjasama Universitas Tanjungpura dengan Pemerintah Provinsi Kalimatan Barat
Governance, Jurnal S-1 Ilmu Pemerintahan Volume 4 Nomor 3 Edisi September 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
bawahan dan memotivasi bawahan untuk selalu bekerja sesuai dengan tugas pokok dan fungsi
mereka
masing-masing
2. Konsultasi
sehingga
Diterapkan kepada bawahan bahwa
tujuan organisasi tercapai dengan baik. Saat
gaya konsultasi dimana mempunyai bawahan
penulis melakukan observasi, wawancara dan
tingkat
dokumentasi di Kantor Camat Sungai Kakap
Bawahan
penulis menilai gaya kepemimpinan yang
berkeinginan
diterapkan saat ini kurang baik. Pembuktian
jawab, yaitu memiliki keyakinan tetapi
ini dilakukan melalui wawancara terhadap
kurang
beberapa
keterampilan.
sumber
yaitu
pemimpin
dan
bawahan berdasarkan pada indikator yang
kematangan rendah ke sedang. merasa
tidak
untuk
memiliki
mampu
memikul
tetapi
tanggung
pengetahuan
Berdasarkan
hasil
penelitian
dan
di
ada pada gaya kepemimpinan Harsey and
lapangan bahwa Camat Sungai Kakap dalam
Blancard yaitu :
hal
menerapkan
gaya
kepemimpinan
Konsultasi dianggap cukup baik, karena menerapkan komunikasi dua arah dari atasan
1. Instruksi Gaya kepemimpinan ini diterapkan
kepada
bawahan
tetapi
dalam
hal
pada bawahan yang dianggap tidak mampu
pelaksanaan apel pagi dan apel sore sudah di
menjalankan
bahas
tanggung
tugas
jawab
dan
tidak
terhadap
memiliki
pekerjaannya.
Dalam hal ini, seorang pemimpin dituntut
dalam
rapat
tetapi
belum
ada
pelaksanaan apel di Kantor Camat Sungai Kakap terhadap pegawai.
untuk mendikte bawahannya agar mau bekerja, mampu menjalankan tugas dan memiliki
tanggung
berarti
Seorang pemimpin maupun bawahan
terhadap tugasnya. Bawahan harus diawasi
harus selalu saling tukar-menukar ide apapun
sedemikian rupa dalam melaksanakan tugas.
yang dihadapi dalam setiap organisasi,
Berdasarkan
jawab
di
komunikasi dua arah terhadap pemimpin juga
lapangan, bahwa Camat Sungai Kakap sudah
selalu mendukung usaha-usaha bawahannya
cukup
dalam menyelesaikan tugas pengikutnya.
baik,
hasil
yang
3. Partisipasi
walaupun
penelitian
menginginkan
pegawainya ingin disiplin waktu untuk
Diterapkan
pada
bawahan
pada
masuk kantor tetapi kurang dalam ketegasan
pastisipasi
dimana
pimpinan terhadap pegawai dan pegawai
tingkat kematangan dari sedang ke tinggi.
disiplin dalam menyelesaikan tugas kantor.
Bawahan pada tingkat perkembangan ini,
pemimpin
gaya
memiliki
memiliki kemampuan dalam pelaksanaan 6 Venny Tilova Boru Tobing, NIM. E42011070 Program Studi Ilmu Pemerintahan Fisip Kerjasama Universitas Tanjungpura dengan Pemerintah Provinsi Kalimatan Barat
Governance, Jurnal S-1 Ilmu Pemerintahan Volume 4 Nomor 3 Edisi September 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
tugas tetapi tidak memiliki kemauan untuk
kesempatan kepada bawahannya untuk bisa
melakukan disiplin yang baik.
bertindak sesuai dengan kemampuan mereka
Mengenai partisipasi dapat dijelaskan bahwa camat kurang tegas dan kurang
dalam arti tidak selalu bergantung pada pemimpin.
mengawasi serta memperhatikan pegawai yang tidak menggunakan name tag atau id card dan bahkan tidak mengetahui pegawai
D. KESIMPULAN DAN SARAN
yang datang terlambat ke kantor. Selain itu, ada beberapa pegawai yang pulang jam
a) Kesimpulan
kantor melebihi batas waktu hingga malam
Berdasarakan analisis dan masalah di
hari karena tergantung masyarakat yang
atas peneliti menyimpulkan mengenai gaya
berurusan kepada pegawai tersebut.
kepemimpinan camat dalam meningkatkan disiplin kerja pegawai di Kantor Camat Sungai Kakap Kabupaten Kubu Raya yaitu :
4. Delegasi Gaya kepemimpinan ini dalam hal disiplin
kerja
pegawai,
1.
Gaya Delegasi merupakan gaya yang
pemimpin
paling dominan diterapkan oleh Camat
memberikan kesempatan yang luas bagi
pada Kantor Camat Sungai Kakap
bawahan untuk melakasanakan pengontrolan
Kabupaten
atas
pemimpin
memberikan kepercayaan dan tanggung
memiliki kemampuan dan keyakinan untuk
jawab kepada bawahan mengenai tugas
mengemban
dalam
yang mereka kerjakan, tetapi kurang
pengarahan perilaku pemimpin sendiri untuk
efektif mengenai disiplin kerja mengenai
menyelesaikannya.
kepada
jam masuk kantor, jam pulang kantor
bawahan bahwa gaya delegasi pemimpin
dan penggunaan atribut seperti name tag
memiliki tingkat kematangan tinggi.
dan id card yang belum terlaksana.
tugas-tugasnya,
karena
tanggung
jawab
Diterapkan
Camat Sungai Kakap menjelaskan
2.
Kubu
Raya
bahwa
Gaya Partisipasi yang camat lakukan
terdapat beberapa pegawai yang menerima
melalui pendekatan kepada bawahan
dan mengerjakan tugas dengan baik, tetapi
dengan melakukan koreksi pada tugas
atasan
kelonggaran
kepada
yang belum sesuai dan memberikan
disiplin
waktu.
contoh yang baik dengan datang ke
yang
kantor lebih awal. Selain itu, pemimpin
dilakukan oleh peneliti bahwa pemimpin
melakukan komunikasi dua arah dengan
lebih
cukup baik terhadap pegawai dalam hal
mereka
memberikan mengenai
Selanjutnya,
melalui
mengarah
pengamatan
pada
memberikan
7 Venny Tilova Boru Tobing, NIM. E42011070 Program Studi Ilmu Pemerintahan Fisip Kerjasama Universitas Tanjungpura dengan Pemerintah Provinsi Kalimatan Barat
Governance, Jurnal S-1 Ilmu Pemerintahan Volume 4 Nomor 3 Edisi September 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
tugas tetapi tidak dalam hal disiplin kerja
3.
Camat pada Kantor Camat Sungai Kakap
yaitu mengenai jam masuk kantor, jam
hendaknya untuk tetap memperhatikan
pulang kantor serta penggunaan atribut
gaya kepemimpinan Delegasi, tidak
yang baik seperti name tag dan id card.
hanya memberikan kepercayaan dan
Gaya
tanggung jawab mengenai tugas saja
Instruksi
pemimpin
yang
kurang
diterapkan
optimal,
karena
tetapi juga peraturan disiplin pada
pemimpin lebih memberikan instruksi
pegawai tetap dijalani yakni hal jam
yang spesifik mengenai pekerjaan kantor
masuk
yang diberikan atasan kepada bawahan
maupun penggunaan atribut seperti name
dan kurang mengawasi mengenai adanya
tag dan id card dapat dipertegas
peraturan disiplin pegawai, sehingga
pelaksanaan peraturannya.
tanpa adanya ketegasan dari pemimpin
4.
1.
2.
kantor,
jam
pulang
kantor
Camat harus selalu menerapkan gaya
untuk melaksanakan peraturan mengenai
Partisipasi yang baik kepada bawahan
disiplin.
mengenai
Gaya Konsultasi yang dilakukan camat
komunikasi dua arah terhadap pegawai
bertindak sebagai pemberi arahan tugas
dalam hal tugas dan displin kerja
saja.
sehingga akan terwujudnya pencapaian
Pemimpin
kesempatan
juga
kepada
memberikan
bawahan
untuk
menyampaikan keluhan-keluhan yang
disiplin kerja, melakukan
tujuan organisasi yang semakin baik. 3.
Camat lebih bersikap tegas kepada
dialami selama bekerja. Pada tingkat
bawahan
kematangan bawahan yang dilakukan
Instruksi terutama mengenai hal disiplin
dengan
dari
kerja, sehingga bagi pegawai yang
pimpinan sudah cukup baik, hanya saja
melanggar disiplin secara obyektif akan
bawahan
diberi sanksi sesuai dengan Peraturan
memberikan
motivasi
menginginkan
penghargaan
atau reward dari pimpinan sehingga motivasi
tersebut
dapat
semakin
dalam
hal
memberikan
Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010. 4.
Tidak hanya mengenai tugas kantor,
ditingkatkan dalam diri pegawai bukan
camat hendaknya memberikan arahan
hanya dari atasan.
kepada pegawai yang kurang disiplin dan perlu terus dibina dengan diberikan
b) Saran Adapun saran yang dapat peneliti
sanksi sesuai tingkat pelanggarannya secara ketat oleh pemimpin.
berikan dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut : 8 Venny Tilova Boru Tobing, NIM. E42011070 Program Studi Ilmu Pemerintahan Fisip Kerjasama Universitas Tanjungpura dengan Pemerintah Provinsi Kalimatan Barat
Governance, Jurnal S-1 Ilmu Pemerintahan Volume 4 Nomor 3 Edisi September 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
E. REFERENSI
1.
Tohardi, Ahmad. 2002. Pemahaman Praktis Manajemen Sumber Daya Manusia. Bandung : Penerbit Mandar Maju.
Buku-Buku:
Adisasmita, Raharjo. 2006. Pembangunan Pedesaan dan Perkotaan. Yogyakarta: Graha Ilmu Bungin, Burhan. 2003. Analisis Data Penelitian Kualitatif, Pemahaman Filosofis dan Metodologis ke Arah Penguasa Model Aplikasi. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada Fathoni, Abdurrahmat. 2006. Organisasi dan Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta : Rineka Cipta. Harbani, Pasolong. 2008. Kepemimpinan Birokrasi. Bandung: CV. Alfabeta. Kartini, Kartono. 2011. Pemimpin dan Kepemimpinan. Jakarta: PT Renaja Gravindo Persada. Levine, I.S. 1980. Tehnik Memimpin Pegawai dan Pekerja. Terjemahan oleh Iral Soedjono, Jakarta : Cemerlang. Moleong, Lexy J. 2010. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Renaja Rosdakarya. Pasolong, Harbani. 2007. Teori Administrasi Publik. Bandung : Alfabeta. ------. 2008. Kepemimpinan Bandung : Alfabeta.
Birokrasi.
Sastrohadiwiryo. 2001. Manajemen Tenaga Kerja Indonesia. Pendekatan Administratif dan Operasional. Bandung : PT. Bumi Aksara. Sanusi, Ahmad. 2009. Kepemimpinan Sekarang dan Masa Depan. Bandung: Prospect. Sugiyono. 2011. Metodologi Penelitian Kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta
------. 2011. Pedoman Penelitian Skripsi Program Studi Ilmu Pemerintahan. Terbitan Fisip Universitas Tanjungpura. Thoha, Miftah. 2003. Kepemimpinan Dalam Manajemen. Jakarta : RajaGrafindo Persada. ------, 2013. Pedoman Penulisan Skripsi Program Studi Ilmu Pemerintahan Kerjasama Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat dengan Universitas Tanjung Pura. Pontianak : Program Studi Ilmu Pemerintahan kerjasama Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat dengan Universitas Tanjung Pura Pontianak.
2.
Dokumen Resmi:
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 53 tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
3.
Skripsi :
Baihaqi, Muhammad Fauzan. 2010. “Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Kepuasan Kerja dan Kinerja Dengan Komitmen Organisasi Sebagai Variabel Intervening”. (Skripsi). Fakultas Ekonomi Universitas Dipanegoro. Setiawan, Heru. 2011. “Analisis Gaya Kepemimpinan Pada Dinas Pendapatan Daerah Kota Pontianak”. (Skripsi). Fakultas Ekonomi Universitas Tanjungpura.
4.
Dokumen Lain :
Daftar Hadir Periode September 2014 Kantor Camat Sungai Kakap Kabupaten Kubu Raya 9
Venny Tilova Boru Tobing, NIM. E42011070 Program Studi Ilmu Pemerintahan Fisip Kerjasama Universitas Tanjungpura dengan Pemerintah Provinsi Kalimatan Barat