KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT, atas limpahan
rahmat,
taufik
dan
hidayah-Nya,
Laporan
Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Pemerintah Kabupaten Cianjur Tahun Anggaran 2016 ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. LKjIP ini disusun secara periodik berdasarkan Peraturan Presiden
Nomor
29
Tahun
2014
Tentang
Sistem
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah yang ditindaklanjuti dengan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 Tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah dan Dokumen Perjanjian Kinerja Tahun 2016 sebagai salah satu bentuk pertanggungjawaban Pemerintah Kabupaten Cianjur dalam pelaksanaan uraian tugas, fungsi dan tata kerjanya serta sebagai parameter dalam mengukur tingkat keberhasilan atau kegagalan kinerja pelaksanaan program dan kegiatan Pemerintah Daerah selama tahun anggaran 2016. Selanjutnya laporan ini akan dijadikan sebagai bahan evaluasi untuk pelaksanaan program dan kegiatan di masa yang akan datang dalam upaya mewujudkan kepemerintahan yang baik dan pemerintahan yang bersih di Kabupaten Cianjur. Dengan segala kekurangan dan keterbatasan yang ada diharapkan tidak mengurangi hasil dari pelaksanaan tugas yang telah dilaksanakan secara keseluruhan. Demikian semoga bermanfaat.
Cianjur, 17 Maret 2017 BUPATI CIANJUR ttd
H. IRVAN RIVANO MUCHTAR
Kata Pengantar | i
DAFTAR ISI
HAL 1.
KATA PENGANTAR ......................................................................................
i
2.
DAFTAR ISI .................................................................................................
ii
3.
DAFTAR TABEL ..........................................................................................
iii
4.
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................
v
5.
IKHTISAR EKSEKUTIF ................................................................................
vi
6.
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................
1
I.1 Latar Belakang ......................................................................................
1
I.2 Maksud dan Tujuan ..............................................................................
2
I.3 Gambaran Umum Kabupaten Cianjur ....................................................
2
I.4 Struktur Organisasi ...............................................................................
3
BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA ...................................
10
II.1 Rencana Strategis Pemerintah Kabupaten Cianjur ...............................
10
II.2 Perjanjian Kinerja (PK) Tahun 2016 .....................................................
28
II.3 Rencana Anggaran Tahun 2016 ...........................................................
41
II.4 Indikator Kinerja Utama ......................................................................
44
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA...............................................................
46
III.1 Capaian Indikator Kinerja Utama .........................................................
47
III.2 Pengukuran dan Analisis Kineja ..........................................................
49
III.3 Capaian Indikator Makro ....................................................................
140
III.4 Reformasi Birokrasi ............................................................................
141
III.5 Pengukuran Pencapaian Sasaran ........................................................
152
III.6 Efisiensi Anggaran Tahun 2016 ...........................................................
162
BAB IV PENUTUP........................................................................................
166
7.
8.
9.
LAMPIRAN
Daftar Isi | ii
DAFTAR TABEL HAL 1. 2. 3. 4. 5.
Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel
2.1 2.2 2.3 2.4 2.5
6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32. 33. 34. 35. 36. 37. 38. 39.
Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel
2.6 2.7 3.1 3.2 3.3 3.4 3.5 3.6 3.7 3.8 3.9 3.10 3.11 3.12 3.13 3.14 3.15 3.16 3.17 3.18 3.19 3.20 3.21 3.22 3.23 3.24 3.25 3.26 3.27 3.28 3.29 3.30 3.31 3.32
40. 41. 42. 43. 44. 45. 46. 47. 48. 49. 50. 51. 52. 53.
Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel
3.33 3.34 3.35 3.36 3.37 3.38 3.39 3.40 3.41 3.42 3.43 3.44 3.45 3.46
Misi dan Tujuan Sasaran Strategis dan Indikator Kinerja Program untuk Pencapaian Sasaran Tahun 2016 Perjanjian Kinerja Tahun 2016 Rencana Belanja Daerah Kabupaten Cianjur Tahun Anggaran 2016 Alokasi per Sasaran Pembangunan Tahun Anggaran 2016 Indikator Kinerja Utama Skala Nilai Pringkat Kinerja Tabel Capaian IKU Tahun 2016 Capaian Kinerja Misi 1 Sasaran 1 Jumlah Daya Tampung Sekolah Rasio Jumlah Sekolah dengan Jumlah Penduduk Usia Sekolah Capaian Kinerja Misi 1 Sasaran 2 Jumlah Siswa yang Mengikuti dan Lulus UN Tahun 2016 Capaian Kinerja Misi 1 Sasaran 3 Total Jumlah Siswa di Kabupaten Cianjur Jumlah Siswa yang Melanjutkan Sekolah Capaian Kinerja Misi 1 Sasaran 4 Jumlah Siswa yang Lulus UAS Tahun 2016 Capaian Kinerja Misi 1 Sasaran 5 Sekolah yang Menyelenggarakan Pendidikan Berkarakter Capaian Kinerja Misi 1 Sasaran 6 Capaian Kinerja Misi 1 Sasaran 7 Capaian Kinerja Misi 1 Sasaran 8 Sekolah yang Memiliki Komite Sekolah Tahun 2016 Capaian Kinerja Misi 1 Sasaran 9 Capaian Kinerja Misi 2 Sasaran 1 Capaian Kinerja Misi 2 Sasaran 2 Capaian Kinerja Misi 2 Sasaran 3 Capaian Kinerja Misi 2 Sasaran 4 Capaian Kinerja Misi 2 Sasaran 5 Capaian Kinerja Misi 2 Sasaran 6 Capaian Kinerja Misi 2 Sasaran 7 Capaian Kinerja Misi 2 Sasaran 8 Capaian Kinerja Misi 2 Sasaran 9 Jumlah Korban Kekerasan Tahun 2016 Capaian Kinerja Misi 3 Sasaran 1 Produksi perkebunan Tahun 2012-2016 Produksi Hasil Hutan Bukan Kayu Kabupaten Cianjur Tahun 2016 Jumlah Kelompok Petani Kelas Utama Tahun 2012-2016 Capaian Kinerja Misi 3 Sasaran 2 Pola Pangan Harapan Kabupaten Cianjur Capaian Kinerja Misi 3 Sasaran 3 Jumlah Kunjungan Wisatawan Tahun 2016 BendaSitus dan Cagar Budaya yang Terlestarikan Capaian Kinerja Misi 3 Sasaran 4 Capaian Kinerja Misi 3 Sasaran 5 Pasar yang Direvitasisasi Capaian Kinerja Misi 3 Sasaran 6 Jumlah Investasi Tahun 2015-2016 Jumlah KK yang Melaksanakan Transmigrasi Capaian Kinerja Misi 3 Sasaran 7 Daftar Regulasi Perijinan dan Penanaman Modal
13 14 27 29 41 42 44 47 47 49 50 51 54 54 55 56 56 57 58 59 59 60 61 62 63 63 66 68 71 73 74 75 76 77 78 78 80 82 83 84 87 88 90 91 92 97 99 100 101 102 102 104 105
Daftar Tabel| iii
54. 55. 56. 57. 58. 59.
Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel
3.47 3.48 3.49 3.50 3.51 3.52
Capaian Kinerja Misi 3 Sasaran 8 Capaian Kinerja Misi 3 Sasaran 9 Capaian Kinerja Misi 3 Sasaran 10 Capaian Kinerja Misi 3 Sasaran 11 Capaian Kinerja Misi 3 Sasaran 12 Luas Lahan Kritis di Kabupaten Cianjur Tahun 2015
107 109 110 112 114 115
60. 61. 62. 63. 64. 65. 66. 67. 68. 69. 70. 71. 72.
Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel
3.53 3.54 3.55 3.56 3.57 3.58 3.59 3.60 3.61 3.62 3.63 3.64 3.65
Capaian Kinerja Misi 4 Sasaran 1 Capaian Kinerja Misi 4 Sasaran 2 Realisasi Penerimaan Pajak Daerah Tahun 2016 Capaian Kinerja Misi 4 Sasaran 3 Capaian Kinerja Misi 4 Sasaran 4 Capaian Kinerja Misi 4 Sasaran 5 Capaian Kinerja Misi 4 Sasaran 6 Capaian Kinerja Misi 5 Sasaran 1 Rincian zakat, infaq, dan sodaqoh Tahun 2016 Capaian Kinerja Misi 5 Sasaran 2 Capaian Kinerja Misi 5 Sasaran 3 Data Kejadian Bencana Alam Tahun 2012-2016 Angka Indeks Pembangunan Manusia (IPM) dan KomponennyaKabupaten Cianjur Tahun 2014-2015 Penduduk Berumur 15 Tahun Ke Atas Yang Bekerja Selama Seminggu Yang Lalu Menurut Lapangan Pekerjaan Utama Dan Jenis Kelamin Kabupaten Cianjur Tahun 2015 Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja Dan Tingkat Pengangguran Terbuka Kabupaten Cianjur Tahun 2015` Jumlah dan Persentase Penduduk Miskin, P1, P2 dan Garis KemiskinanTahun 2012-2013 Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Cianjur Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Kategori Tahun 2015-2016 Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Cianjur Atas Dasar Harga Konstan Menurut KategoriTahun 2015-2016
117 120 122 126 129 131 133 134 135 136 138 139 141
73. Tabel 3.66 74. Tabel 3.67 75. Tabel 3.68 76. Tabel 3.69 77. Tabel 3.70
146 146 148 149 149
Daftar Tabel| iv
DAFTAR GAMBAR HAL 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22.
Gambar Gambar Gambar Gambar Gambar Gambar Gambar Gambar Gambar Gambar Gambar Gambar Gambar Gambar Gambar Gambar Gambar Gambar Gambar Gambar Gambar Gambar
3.1 3.2 3.3 3.4 3.5 3.6 3.7 3.8 3.9 3.10 3.11 3.12 3.13 3.14 3.15 3.16 3.17 3.18 3.19 3.20 3.21 3.22
23. 24. 25. 26. 27.
Gambar Gambar Gambar Gambar Gambar
3.23 3.24 3.25 3.26 3.27
28. Gambar 3.28 29. 30. 31. 32.
Gambar Gambar Gambar Gambar
3.29 3.30 3.31 3.32
Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Cianjur Tingkat Capaian Indikator Kinerja Utama Tahun 2016 Salah Satu Pembangunan Ruang Kelas Baru Website Dinas Pendidikan Kabupaten Cianjur Bus Sekolah Siswa SD sedang mengikuti UAS Perpustakaan Keliling Perpustakaan Daerah Kabupaten Cianjur Alat-Alat Pertanian Pelatihan Kepada Kelompok Tani Kegiatan Penilaian Klas Kelompok Tani Utama Sawah di Kabupaten Cianjur Situs Megalitik Gunung Padang Wisata Kebun Raya Cibodas Wisata Pantai Jayanti Wisata Cirata Wisata Cikundul Wakil Bupati Cianjur melakukan Survey Perbaikan Trotoar Trotoar Jl. Ir. H. Juanda (Selakopi) Pasar Pagelaran Sebelum Direvitalisasi Pasar Pagelaran Sesudah Direvitalisasi Menperin Meninjau Proses Produksi PT.Pou Yuen Indonesia di Cianjur Penyerahan Opini BPK Kepada Bupati Cianjur Gerakan Subuh Berjmaah Gerakan Ashar Mengaji Lounching Subuh Berjamaah Cakupan Peserta KB Aktif Kabupaten Cianjur Tahun 20122016 Cakupan Pertolongan Persalinan oleh Bidan atau Tenaga Kesehatan yang Memiliki Kompetensi kebidanan Kabupaten Cianjur Tahun 2012-2016 Angka Melek Huruf Kabupaten Cianjur Tahun 2012-2016 Angka Partisipasi Sekolah Persentase Penduduk Miskin Kabupaten Cianjur Laju Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Cianjur
46 48 50 52 53 56 64 64 82 82 85 87 90 91 91 91 91 95 95 99 99 101 121 137 137 137 142 143 144 145 147 151
Daftar Gambar | v
Ikhtisar Eksekutif Pelaporan kinerja pemerintah melalui penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) menjadi salah satu upaya yang dilakukan pemerintah untuk mendorong tata kelola pemerintahan yang baik. Proses penilaian yang terukur ini menjadi bagian dari skema pembelajaran bagi organisasi pemerintah untuk terus meningkatkan kapasitas kelembagaan sehingga kinerjanya dapat terus ditingkatkan. LKjIP Kabupaten Cianjur merupakan amanat Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 Tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 Tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah sebagai bentuk pertanggungjawaban atas kinerja Pemerintah Kabupaten Cianjur yang transparan dan akuntabel. Dari lima belas Indikator Kinerja Utama (IKU) Bupati Cianjur Tahun 2016, menunjukkan bahwa capaian kinerja pada 12 IKU sudah masuk ke dalam kategori sangat tinggi dan 3 IKU masuk kategori tinggi. Pencapaian 12 IKU dengan kategori sangat tinggi yaitu indicator yang pencapaiannya ≥ 91%. Sebanyak 6 IKU diantaranya memiliki capaian kinerja sangat tinggi (≥ 100%) melebihi target kinerja yang ditetapkan yaitu Angka Partisipasi Kasar (APK) PAUDD, Angka Partisipasi Murni (APM) PAUD, Angka Kematian Bayi (AKB), Angka Kematian Ibu (AKI), Persentase Jalan Mantap, Meningkatnya Pendapatan Asli Daerah dari Sektor Pajak Daerah dan Menurunnya Jumlah Temuan Penyalahgunaan APBD. 6 IKU yang kinerjanya juga termasuk kategori sangat tinggi (91-100) pada tahun 2016 yaitu Angka Partisipasi Kasar (APK) SD/MI, Angka Partisipasi Kasar (APK) SMP/MTs, Angka Partisipasi Kasar (APK) SMA/SMK/MA, Angka Partisipasi Murni (APM) SMP/MTs, Persentase belanja langsung terhadap total belanja daerah dan Menurunnya Jumlah Temuan Penyalahgunaan APBD. Evaluasi atau capaian kinerja dan permasalahan pada setiap sasaran dalam RPJMD tersebut menunjukkan beberapa tantangan yang perlu menjadi perhatian Pemerintah Kabupaten Cianjur. Walaupun sebagian besar IKU telah mencapai target dan termasuk kategori sangat baik, masih terdapat permasalahan-permasalahan di masyarakat yang belum sepenuhnya dapat diselesaikan dengan baik. Hal tersebut
Ikhtisar Eksekutif | vi
terlihat dengan masih rendahnya angka rata-rata lama sekolah di Kabupaten Cianjur, masih terjadinya kasus kematian bayi dan ibu melahirkan, struktur APBD Kabupaten Cianjur masih lebih banyak untuk belanja tidak langsung yang didominasi oleh pembiayaan aparatur, masih terdapat jalan rusak dan masih adanya temuan penyalahgunaan APBD. Peran pemerintah Kabupaten Cianjur sangat diperlukan untuk mengatasi masalah-masalah tersebut dengan arah kebijakan dan strategi yang mendukung peningkatan kinerja. Pentingnya koordinasi dan sinergitas perangkat daerah dalam menjabarkan visi dan misi Kabupaten Cianjur terutama dalam pengalokasian anggaran yang tepat sasaran agar terwujudnya efektivitas dan efisiensi anggaran. Selain itu, koordinasi dan sinergitas dengan Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan kabupaten/kota perbatasan juga diperlukan dalam rangka peningkatan pelayanan public sehingga dapat meningkatkan angka rata-rata lama sekolah, meminimalisir angka kematian bayi dan ibu melahirkan serta meningkatkan akses jalan dengan kualitas baik. Peran Pemerintah Kabupaten Cianjur sangat diperlukan untuk dapat mensinergikan program dan kegiatan yang mendukung ketercapaian peningkatan pelayanan public tersebut. Selain
pencapaian
kinerja
atas
IKU,
pencapaian
kinerja
daerah
juga
ditunjukkan oleh pencapaian Indeks Pembangunan Manusia (IPM). Dalam hal ini, berdasarkan data terakhir yang dipublikasikan capaian IPM Kabupaten Cianjur termasuk kategori sedang dan dianggap masih sangat rendah dibandingkan dengan kabupaten/kota di Provinsi Jawa Barat. Walaupun sebenarnya perkembangan setiap tahunnya mengalami peningkatan pada masing-masing indikatornya. Sejumlah persoalan terkait pencapaian IPM merupakan pekerjaan rumah tersendiri bagi Pemerintah
Kabupaten
Cianjur
dan
menjadi
prioritas
pembangunan
dengan
memfokuskan program dan kegiatan yang mendukung pencapaian IPM pada tahun selanjutnya. Hasil evaluasi capaian kinerja ini juga pentung digunakan sebagai pijakan bagi instansi di lingkungan pemerintah dalam perbaikan pelayanan public di tahun yang akan datang.
Ikhtisar Eksekutif | vii
BAB I PENDAHULUAN
Bab I berisi : 1. Latar Belakang 2. Maksud dan Tujuan 3. Gambaran Umum Kabupaten Cianjur 4. Struktur Organisasi
I.1 Latar Belakang Dalam rangka upaya mendorong terwujudnya tata kelola pemerintahan yang baik dan bersih (good governance dan clean government), diperlukan penerapan sistem manajemen pemerintahan yang berfokus pada peningkatan akuntabilitas
kinerja
yang
diimplementasikan
melalui
penerapan
sistem
akuntabilitas kinerja instansi pemerintah. Akuntabilitas
merupakan
mempertanggungjawabkan
upaya
pemerintah
kinerja sesuai dengan yang
telah
dalam
diperjanjikan.
Penyusunan akuntabilitas kinerja dapat dituangkan dalam LKjIP (Laporan Kinerja Instansi Pemerintah). LKjIP merupakan amanat dari Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan
Negara yang Bersih dan Bebas dari
Korupsi,Kolusi dan Nepotisme, Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah; Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah; Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi; Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 Tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah; Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 Tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. Menindaklanjuti Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tersebut, Pemerintah Kabupaten Cianjur perlu melaporkan dan mempertanggungjawabkan kinerjanya. Kinerja Pemerintah Kabupaten Cianjur harus dapat diukur dan dipertanggungjawabkan dengan membandingkan antara target dan realisasi kinerja pada setiap instansi pemerintah. LKjIP Pemerintah Kabupaten Cianjur disampaikan kepada Gubernur, Menteri
Perencanaan
Pembangunan
Nasional/
Kepala
Badan
Perencanaan
Pembangunan Nasional, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Bab I | 1
Birokrasi, dan Menteri Dalam Negeri paling lambat 3 (tiga) bulan setelah tahun anggaran berakhir.
I.2 Maksud dan Tujuan Laporan kinerja merupakan bentuk akuntabilitas dari pelaksanaan tugas dan fungsi yang dipercayakan kepada setiap instansi pemerintah atas penggunaan anggaran. Hal terpenting dalam penyusunan laporan kinerja adalah pengukuran kinerja dan evaluasi serta pengungkapan secara memadai hasil analisis terhadap pengukuran kinerja. Laporan kinerja disusun untuk memberikan informasi kinerja yang terukur kepada pemberi mandat atas kinerja yang telah dan seharusnya dicapai. Selai itu penyusunan
laporan
kinerja
juga
dilakukan
sebagai
upaya
perbaikan
berkesinambungan bagi instansi pemerintah untuk meningkatkan kinerjanya. Melalui LKjIP pemerintah bisa mengetahui berbagai tahapan dalam penyelenggaraan pemerintah terutama penyelenggaraan SAKIP di Kabupaten Cianjur dari mulai perencanaan kinerja, pelaksanaan, pengukuran, pelaporan, dan evaluasi termasuk berbagai indikator keberhasilan, faktor penghambat tidak tercapainya target kinerja serta solusi untuk mengatasi permasalahan tersebut. Keseluruhan komponen sistem tersebut sangat mempengaruhi satu sama lain dan tidak dapat dipisahkan. LKjIP dapat dijadikan sebagai tolak ukur keberhasilan dan kegagalan instansi dalam mencapai target kinerja yang kemudian bisa dijadikan sebagai perbaikan kinerja dan meningkatkan kinerja.
I.3 Gambaran Umum Kabupaten Cianjur Kabupaten Cianjur terletak di tengah Provinsi Jawa Barat, berjarak sekitar 65 km dari ibukota Provinsi Jawa Barat (Bandung) dan 120 km dari ibukota Negara (Jakarta). Secara geografis Kabupaten Cianjur terletak di antara 6 0 21” – 7025” Lintang Selatan dan 106042” - 107025” Bujur Timur, dengan batas wilayah yaitu sebelah utara berbatasan dengan wilayah Kabupaten Bogor dan Kabupaten Purwakarta, sebelah barat berbatasan dengan wilayah Kabupaten Sukabumi, sebelah selatan berbatasan dengan Samudera Indonesia dan sebelah timur berbatasan dengan wilayah Kabupaten Bandung Barat, Kabupaten Bandung dan Kabupaten Garut.
Bab I | 2
Wilayah Kabupaten Cianjur meliputi areal seluas 350.148 ha terdiri dari 32 Kecamatan, 6 Kelurahan dan 354 Desa serta 2.754 Rukun Warga (RW) dan 10.402 Rukun Tetangga (RT) dengan penduduk berjumlah 2.243.904* jiwa.
*)Sumber : BPS Kabupaten Cianjur
Secara geografis wilayah Kabupaten Cianjur terbagi ke dalam 3 (tiga) bagian, yaitu Cianjur Bagian Utara, Tengah dan Selatan. Cianjur Bagian Utara merupakan di kaki Gunung Gede dengan ketinggian 2.962 m di atas permukaan laut, sebagian besar merupakan daerah dataran tinggi pegunungan dan sebagian lagi merupakan dataran yang dipergunakan untuk areal perkebunan dan persawahan. Cianjur
Bagian Tengah merupakan daerah yang berbukit-bukit dengan
struktur tanah yang labil sering terjadi tanah longsor dan merupakan daerah yang rawan terjadi gempa bumi. Sedangkan dataran lainnya merupakan areal perkebunan dan persawahan. Cianjur Bagian Selatan merupakan daerah dataran rendah, serta terdapat banyak bukit-bukit yang diselingi oleh pegunungan yang melebar sampai ke daerah pantai Samudera Indonesia. Seperti halnya daerah Cianjur bagian tengah, bagian selatan pun tanahnya labil dan sering terjadi longsor serta gempa bumi. Meskipun tidak terlalu luas, di Cianjur bagian selatan terdapat areal perkebunan dan persawahan. I.4 Struktur Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Cianjur meliputi Organisasi/Lembaga pada Pemerintah Kabupaten yang bertanggung jawab kepada Bupati dan membantu Bupati dalam penyelenggaraan Pemerintahan, terdiri dari Sekretariat Daerah, Sekretariat DPRD, Dinas Daerah, Lembaga Teknis Daerah, Kecamatan, Kelurahan sesuai dengan kebutuhan Daerah serta Lembaga lain. Kabupaten Cianjur telah menetapkan peraturan daerah yang mengatur tentang organisasi perangkat daerah sesuai dengan Peraturan Pemeritah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah, yaitu Peraturan Daerah Kabupaten Cianjur Nomor 15 Tahun 2015 tentang Organisasi Perangkat Daerah. I.3.1 Sekretariat Daerah Sekretaris Daerah mempunyai tugas pokok membantu Bupati dalam menyusun kebijakan dan mengkoordinasikan Dinas Daerah dan Lembaga Teknis Daerah. Susunan Organisasi Sekretariat Daerah terdiri dari : a. Asisten terdiri dari :
Bab I | 3
- Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat - Asisten Ekonomi dan Pembangunan - Asisten Keuangan dan Pendayagunaan Aparatur b. Kelompok Jabatan Fungsional Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat, terdiri dari : a. Bagian Pemerintahan; b. Bagian Hukum; c. Bagian Hubungan Masyarakat dan Protokol; d. Bagian Kesejahteraan Rakyat. Asisten Ekonomi dan Pembangunan, terdiri dari : a. Bagian Administrasi Perekonomian; b. Bagian; c. Bagian Pengendalian Administrasi Pembangunan. Asisten Keuangan dan Pendayagunaan Aparatur, terdiri dari : a. Bagian Keuangan dan Perlengkapan b. Bagian Umum c. Bagian Organisasi I.3.2. Sekretariat DPRD Sekretariat DPRD merupakan unsur pelayanan terhadap DPRD dipimpin oleh seorang Sekretaris Dewan yang secara teknis operasional berada di bawah dan
bertanggungjawab
kepada
pimpinan
DPRD
dan
secara
administrasi
bertanggungjawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah. Sekretariat
Dewan
menyelenggarakan
Perwakilan
administrasi
Rakyat
Daerah
kesekretariatan,
mempunyai
administrasi
tugas
keuangan,
mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi DPRD dan menyediakan serta mengkoordinasikan tenaga ahli yang diperlukan oleh DPRD sesuai dengan kemampuan daerah. I.3.3 Inspektorat Daerah Inspektorat
Daerah
merupakan
unsur
pemerintahan.
Bab I | 4
pengawas
penyelenggaraan
I.3.4 Badan perencanaan Pembangunan Daerah Badan Perencanaan Pembangunan Daerah merupakan unsur perencanaan penyelenggaraan pemerintahan daerah. I.3.5 Dinas Daerah Sebagai unsur pelaksana Pemerintah Kabupaten dibentuk Dinas Daerah, dinas daerah Kabupaten Cianjur terdiri dari 17 dinas daerah yaitu : 1. Dinas Pendidikan; 2. Dinas Kesehatan; 3. Dinas Pekerjaan Umum Binamarga; 4. Dinas Tata Ruang dan Permukiman; 5. Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air dan Pertambangan; 6. Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Holtikultura; 7. Dinas Peternakan, Perikanan dan Kelautan; 8. Dinas Kehutanan dan Perkebunan; 9. Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil; 10. Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi; 11. Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika; 12. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata; 13. Dinas Koperasi Usaha Mikro, Kecil dan Menengah; 14. Dinas Perindustrian dan Perdagangan; 15. Dinas Perpajakan Daerah; 16. Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah; 17. Dinas Kebersihan dan Pertamanan. I.3.6 Lembaga Teknis Daerah Sebagai unsur penunjang Pemerintah Kabupaten dibentuk lembaga teknis daerah. Lembaga teknis daerah mempunyai tugas membantu Bupati dalam penyelenggaraan
Pemerintahan
Daerah
Kabupaten
berada
di
bawah
dan
bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah. Lembaga teknis daerah dipimpin oleh seorang Kepala Badan/Kantor. Lembaga teknis daerah di Kabupaten Cianjur terdiri dari: 1. Badan terdiri dari : a. Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan Daerah; b. Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan;
Bab I | 5
c. Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa dan Ketahanan Pangan Daerah; d. Badan Lingkungan Hidup Daerah; e. Badan Kesatuan Bangsa dan Politik; f. Badan Pelayanan Perijinan Terpadu dan Penanaman Modal; g. Badan Ketahanan Pangan Daerah; h. Badan Pelayanan Pengadaan Barang dan Jasa; 2. Kantor Arsip dan Perpustakaan Daerah; 3. Rumah Sakit Umum Daerah terdiri dari: a. Rumah Sakit Umum Daerah Sayang; b. Rumah Sakit Umum Daerah Cimacan; c. Rumah Sakit Umum Daerah Pagelaran. I.3.7 Lembaga lain, terdiri dari : a. Badan Penanggulangan Bencana Daerah; b. Satuan Polisi Pamong Praja; c. Sekretariat Dewan Pengurus KORPRI. I.3.8 Kecamatan Kecamatan
merupakan
perangkat
daerah
sebagai
pelaksana
teknis
kewilayahan yang mempunyai wilayah kerja tertentu dan dipimpin oleh Camat yang berkedudukan di bawah dan bertanggungjawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah. Kecamatan di Kabupaten Cianjur terdiri dari 32 Kecamatan, yaitu : 1. Kecamatan Cianjur; 2. Kecamatan Warungkondang; 3. Kecamatan Cibeber; 4. Kecamatan Cilaku; 5. Kecamatan Ciranjang; 6. Kecamatan Bojongpicung; 7. Kecamatan Karangtengah; 8. Kecamatan Mande; 9. Kecamatan Sukaluyu; 10. Kecamatan Pacet; 11. Kecamatan Cugenang; 12. Kecamatan Cikalongkulon;
Bab I | 6
13. Kecamatan Sukaresmi; 14. Kecamatan Sukanagara; 15. Kecamatan Campaka; 16. Kecamatan Takokak; 17. Kecamatan Kadupandak; 18. Kecamatan Pagelaran; 19. Kecamatan Tanggeung; 20. Kecamatan Cibinong; 21. Kecamatan Sindangbarang; 22. Kecamatan Agrabinta; 23. Kecamatan Cidaun; 24. Kecamatan Naringgul; 25. Kecamatan Campakamulya; 26. Kecamatan Cikadu; 27. Kecamatam Gekbrong; 28. Kecamatan Cipanas; 29. Kecamatan Cijati; 30. Kecamatan Leles; 31. Kecamatan Haurwangi; 32. Kecamatan Pasirkuda. I.3.9 Kelurahan Kelurahan merupakan perangkat daerah yang berkedudukan di wilayah Kecamatan, dipimpin oleh Lurah yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Bupati melalui Camat. Di Kabupaten Cianjur terdapat 6 Kelurahan, yaitu : 1. Kelurahan Pamoyanan; 2. Kelurahan Sawahgede; 3. Kelurahan Muka; 4. Kelurahan Bojongherang; 5. Kelurahan Solokpandan; 6. Kelurahan Sayang. Seiring dengan perkembangannya SOTK tersebut mengalami perubahan melalui restrukturisasi sebagai dampak diterbitkannya Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014, perubahan tersebut dituangkan ke dalam Peraturan Daerah Nomor 8 tahun 2016 yang ditetapkan tanggal 5 September 2016, namun operasionalnya
Bab I | 7
Perda tersebut dilaksanakan mulai tanggal 1 Januari 2017. Susunan Perangkat Daerah berdasarkan Perda Nomor 8 Tahun 2016 meliputi : a. Sekretariat Daerah; b. Sekretariat DPRD; c. Inspektorat; d. Dinas Daerah, terdiri atas : 1. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan; 2. Dinas Kesehatan; 3. Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang; 4. Satuan Polisi Pamong Praja; 5. Dinas Sosial; 6. Dinas Pariwisata, Kepemudaan dan Olahraga; 7. Dinas Pertanian, Perkebunan, Pangan dan Hortikultura; 8. Dinas Kelautan, Perikanan, dan Peternakan; 9. Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak; 10. Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil; 11. Dinas Pemberdayaan Masyarakan dan Desa; 12. Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu; 13. Dinas
Koperasi,
Usaha
Kecil,
Menengah,
Perdagangan
Perindustrian; 14. Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi 15. Dinas Komunikasi, Informatika, Persandian, dan Statistik; 16. Dinas Perhubungan; 17. Dinas Lingkungan Hidup; 18. Dinas Kearsipan dan Perpustakaan; 19. Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman, dan Pertanahan. e. Badan Daerah, terdari atas: 1. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah; 2. Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan Daerah; 3. Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Dearah; 4. Badan Pengelolaan Pendapatan Daerah. f. Kecamatan.
Bab I | 8
dan
Perubahan struktur organisasi tersebut menjadikan beberapa perangkat daerah digabung dan berdiri sendiri sesuai dengan urusan yang ada. Terdapat beberapa perubahan yang signifikan diantaranya : 1. Dinas Daerah semula berjumlah 17 menjadi 19 Dinas, 2. Lembaga teknis daerah dipimpin oleh seorang Kepala Badan/Kantor. yang semula terdiri dari Badan, Kantor, dan Rumah Sakit Daerah sekarang tidak terdapat lembaga teknis daerah namun langsung mencantumkan Badan daerah yang meliputi 4 Badan Daerah. 3. Kelurahan
yang
semula
menjadi
struktur
yang
terpisah
dengan
kecamatan sekarang menjadi bagian dari perangkat kecamatan. 4. Terdapat Perangkat Daerah yang masih menjadi status quo diantaranya Badan Penanggulangan Bencana Daerah, Badan Kesatuan Bangsa dan Politik, serta Rumah Sakit Umum Daerah (akan berada di bawah Dinas Kesehatan).
Bab I | 9
BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA
Bab II berisi : 1. 2. 3. 4.
Rencana Strategis Pemkab Cianjur Perjanjian Kinerja (PK) Tahun 2016 Rencana Anggaran Tahun 2016 Indikator Kinerja Utama (IKU) Pemkab Cianjur.
II.1 Rencana Strategis Pemerintah Kabupaten Cianjur II.1.1 Visi Kesejahteraan masyarakat Cianjur pada tahap kedua pembangunan jangka menengah dari Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Cianjur Tahun 2005 – 2025 menjadi suatu hal yang masih harus terus digapai. Sementara
itu,
kesejahteraan
yang
dicapai
oleh
masyarakat
tidak
akan
mewujudkan kedamaian dan kebahagiaan yang hakiki jika tidak disertai dengan keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang salah satunya diaktualisasikan oleh kemuliaan akhlak masyarakat itu sendiri. Sehubungan dengan hal di atas, maka visi Pemerintah Kabupaten Cianjur Tahun 2011 – 2016 adalah “Cianjur Lebih Sejahtera dan Berakhlakul Karimah”. Memperhatikan visi tersebut di atas, kata kunci pertama yang termuat dalam visi adalah sejahtera. Kalimat sejahtera merefleksikan meningkatnya kehidupan masyarat Cianjur yang didalamnya meliputi peningkatan pendidikan, kesehatan, pendapatan, pangan, dan konsumsi, memperluas pilihan-pilihan masyarakat dalam memenuhi kebutuhan nyata mereka, serta meningkatkan kemapanan perekonomian daerah. Kata kunci lainnya adalah akhlakul karimah yang dapat dimaknai sebagai akhlak yang mulia yang merupakan suatu perilaku yang mencerminkan etika berketuhanan, berkehidupan sosial, dan bersinergi dengan alam. Sebagaimana layaknya, akhlakul karimah meliputi seluruh kehidupan seseorang, baik ketika beribadah secara khusus kepada Tuhannya maupun dalam hubungannya dengan sesama makhluk seperti dalam menata ekonomi, menata politik, kehidupan bernegara, kehidupan berkeluarga, dan bermasyarakat, serta dalam mengelola kelestarian lingkungan hidup dengan memanfaatkan secara bijak kekayaan sumber daya alam yang ada di dalamnya.
Bab II | 10
II.1.2 Misi Kesejahteraan yang ingin digapai melalui proses pembangunan secara konseptual merupakan suatu ukuran yang mungkin berbeda antara satu komunitas masyarakat yang satu dengan komunitas masyarakat lainnya. Namun demikian, pendekatan yang menggunakan ukuran kuantitatif meliputi rata-rata tingkat pendidikan, derajat kesehatan dan daya beli dan dirangkum dalam Indeks Pembangunan Manusia (IPM) secara universal dapat diterima sebagai ukuran kesejahteraan. Untuk meningkatkan capaian indikator kesejahteraan masyarakat pada khususnya, dan untuk mendukung keberhasilan pembangunan pada umumnya memerlukan
prasyarat
yang
harus
dilakukan,
yaitu
mewujudkan
tata
pemerintahan yang baik dan meningkatkan profesionalisme aparatur pemerintah Kabupaten melalui pelaksanaan dan pemantapan reformasi birokrasi. Selanjutnya, tercapainya keberhasilan pembangunan secara fisik dan ekonomi cenderung menimbulkan gaya hidup yang lebih memuja keberhasilan dan kesenangan bersifat keduniaan. Hal ini telah merasuki sisi-sisi kehidupan umat beragama. Akibatnya banyak diantaranya tidak lagi menghiraukan nilai-nilai agama yang mengajarkan kebaikan dan kemuliaan. Seluruh waktu hanyalah dihabiskan untuk mencari harta kekayaan untuk kepuasan nafsunya, bahkan hartanya menjadi ukuran segala-galanya. Menghadapi tantangan kehidupan yang semakin kompleks tersebut, rakyat dan pemerintah Kabupaten Cianjur perlu mewujudkan keseimbangan antara keberhasilan fisik dan ekonomi hasil pembangunan dengan nilai-nilai kemuliaan yang merupakan penjelmaan keimanan seseorang, yaitu akhlak yang baik. Akhlak memiliki peranan penting dan vital karena memiliki kedudukan yang strategis kini dan di masa depan. Akhlak yang baik merupakan dorongan keimanan seseorang, sebab keimanan harus ditampilkan dalam perilaku nyata sehari-hari. Untuk mewujudkan visi yang telah dirumuskan, perlu dibangun komitmen yang menggambarkan upaya-upaya yang harus diselenggarakan. Adapun misi tersebut adalah sebagai berikut : 1.
Meningkatkan
ketersediaan
dan
keterjangkauan
pelayanan
pendidikan yang bermutu. Data menyangkut Angka Kelulusan dan Peringkat Kelulusan SD, SMP/MTs, dan SMA/MA/SMK menunjukan bahwa kelulusan peserta didik Kabupaten Cianjur masih pada peringkat menengah ke bawah. Komitmen yang dijabarkan dalam misi pertama ini adalah harapan ingin mewujudkan Bab II | 11
peningkatan mutu yang diberikan pada peserta didik melalui peningkatan capaian
angka
kelulusan
dan
peringkat
kelulusan
semua
jenjang
pendidikan. 2.
Meningkatkan
ketersediaan
dan
keterjangkauan
pelayanan
kesehatan yang bermutu. Hal ini dimaksudkan untuk mewujudkan komitmen penyediaan pelayanan kesehatan dapat memuaskan setiap pemakai jasa pelayanan kesehatan sesuai
dengan
tingkat
kepuasan
rata-rata
penduduk,
serta
penyelenggaraannya sesuai dengan standard an kode etik profesi yang telah ditetapkan. 3. Meningkatkan daya beli masyarakat. Hal ini merupakan upaya meningkatkan standar hidup masyarakat yang didekati dengan tingkat pengeluaran dan konsumsi yang telah mencapai standar hidup yang layak. Tingkat kehidupan yang layak dimaksud diukur dengan pengeluaran perkapita yang telah disesuaikan (kemampuan daya beli/ Power Parity Purchase, dalam rupiah) 4. Memantapkan pelaksanaan reformasi birokrasi. Hal ini dimaksudkan untuk mewujudkan perubahan signifikan elemenelemen birokrasi antara lain kelembagaan, sumber daya manusia aparatur, ketatalaksanaan, akuntabilitas aparatur, pengawasan, dan pelayanan public. Hal yang penting dalam reformasi birokrasi adalah perubahan mindset dan budaya kerja.Reformasi diarahkan pada upaya mencegah dan mempercepat
pemberantasan
korupsi
secara
berkelanjutan
dalam
menciptakan tata pemerintahan yang baik, bersih, dan berwibawa (good governance), dan pemerintah yang bersih (clean government) dan bebas KKN. 5 : Aktualisasi nilai-nilai akhlakul karimah dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Nilai-nilai yang dijunjung dan menjadi atribut setiap tindakan dalam rencana strategis maupun rencana kegiatan terkecil sekalipun akan memberi energi pada rencana itu sendiri. Nilai-nilai dimaksud membantu mengubah kekuatan energi dalam tujuan menjadi kekuatan yang lebih besar yang dapat dicapai melalui organisasi, usaha, maupun keterampilan. Nilai melipatgandakan kekuatan tindakan dan hasilnya. Nilai yang dianut akan terekspresi dalam tindakan fisik, sikap, dan dalam pikiran. Masingmasing
memiliki
kekuatan
sendiri.Nilai-nilai
mental
misalnya
terekspresikan melalui kejujuran, kebenaran, kepercayaan dan idealisme. Bab II | 12
Nilai-nilai
spiritual
mengkespresikan
iman,
ketulusan,
kesabaran,
ketekunan, niat baik, dan penyerahan diri pada Tuhan. Maka, dapat dipahami bahwa setiap tindakan adalah sesuatu yang luas dan dapat mengekspresikan banyak nilai. Semakin terekspresikan, semakin besar kekuatan dan efektivitasnya II.1.3 Tujuan Tujuan merupakan penjabaran atau implementasi dari pernyataan misi yang lebih spesifik dan terukur akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu 1 (satu) sampai dengan 5 (lima) tahun. Tujuan organisasi harus konsisten dengan tugas dan fungsinya, secara kolektif, tujuan organisasi menggambarkan arah stratejik organisasi dan perbaikan-perbaikan yang ingin diciptakan sesuai tugas dan fungsi organisasi. Tujuan organisasi mempertajam fokus pelaksanaan misi lembaga, meletakan kerangka prioritas untuk memfokuskan arah semua program dan aktivitas lembaga dalam melaksanakan misinya. Dengan mengacu pada visi dan misi Kabupaten Cianjur serta didasarkan pada isu-isu stratejik dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Cianjur Tahun 2011-2016, ditetapkan tujuan yang menunjukkan suatu kondisi yang ingin dicapai Pemerintah Kabupaten Cianjur. Tujuan Pemerintah Kabupaten Cianjur yang mengacu pada misi, yaitu : Tabel 2.1 Misi dan Tujuan Misi Meningkatkan ketersediaan dan pelayanan pendidilan yang bermutu
Meningkatkan ketersediaan dan pelayanan kesehatan yang bermutu
Tujuan keterjangjauan
keterjangkauan
Bab II | 13
Mewujudkan layanan pendidikan yang bisa diakses oleh seluruh lapisan masyarakat Mewujudkan layanan pendidikan yang berkualitas Meningkatkan minat dan kebiasaan membaca masyarakat Menyelenggarakan pembangunan kesehatan baik oleh masyarakat, swasta, maupun pemerintah secara sinergis Mewujudkan keberlangsungan serta meningkatkan kualitas aksesibilitas pelayanan KB dan kesehatan reproduksi serta mengendalikan angka kelahiran
Meningkatkan Daya Beli Masyarakat
Meningkatkan pendapatan masyarakat melalui perluasan usaha dan peningkatan produktivitas usaha di bidang perekonomian
Memantapkan pelaksanaan reformasi birokrasi
Mentransformasi budaya birokrasi yang berorientasi kepada pelayanan publik ke seluruh unit kerja Pemerintah Kabupaten
Aktualisasi nilai-nilai aklakul karimah dalam kehidupan bermasyarakat berbangsa dan bernegara
Mewujudkan nilai-nilai akhlakul karimah sebagai karakter pemerintah dan masyarakat dalam menjalankan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara
II.1.4 Sasaran Sasaran merupakan penjabaran dari tujuan, yaitu kondisi yang ingin dicapai atau dihasilkan oleh instansi pemerintah melalui tindakan-tindakan yang akan dilakukan untuk mencapai tujuan. Sasaran adalah hasil yang akan dicapai secara nyata dalam rumusan yang lebih spesifik, terinci, dapat diukur dan dapat dicapai dalam kurun waktu yang lebih pendek dari tujuan. Sasaran strategis yang akan dicapai Pemerintah Kabupaten Cianjur mengacu pada misi, yaitu : Tabel 2.2 Sasaran Strategis, dan Indikator Kinerja No. 1 1.1
SASARAN STRATEGIS 2 Meningkatnya akses masyarakat terhadap layanan pendidikan
INDIKATOR KINERJA 3
SATUAN
KONDISI AWAL
KONDISI AKHIR 2016
4
5
6
Rasio jumlah sekolah PAUD terhadap penduduk usia sekolah PAUD (4-6 tahun) baik formal mupun non formal
Rasio
1:134
1:91
Jumlah daya tampung pendidikan dini
Ruang Kelas
928
3267
Rasio jumlah sekolah SD/SMP terhadap penduduk usia sekolah SD/SMP (7-15 tahun) baik formal mupun non formal
Rasio
1:433
1:288
Jumlah daya tampung SD/SMP
Ruang Kelas
397
437
Bab II | 14
1.2
1.3
1.4
Rasio jumlah sekolah SMA terhadap penduduk usia sekolah SMA (16-18 tahun) baik formal mupun non formal
Rasio
1:1128
1:651
Jumlah daya tampung SMA/SMK
Ruang Kelas
561
437
Persentase jalan desa mantap yang dibangun menuju sarana pendidikan
%
9,92
15,72
Persentase jumlah guru yang memenuhi kualifikasi S-1/D-IV
%
74
100
Meningkatnya angka kelulusan siswa untuk seluruh jenjang pendidikan
Angka Kelulusan SD/MI
%
100
100
Angka Kelulusan SMP/MTs
%
100
100
Angka Kelulusan SMA/MA/SMK
%
100
100
Terkendalinya angka mengulang dan drop out di setiap tingkatan dan jenjang
Persentase siswa yang naik kelas
%
100
100
Angka Putus Sekolah (APS) SD/MI
%
0
0
Angka Putus Sekolah (APS) SMP/MTs
%
0
0
Angka Putus Sekolah (APS) SMA/MA/SMK
%
0
0
Persentase siswa yang melanjutkan
%
98
100
Persentase siswa yang lulus UAS tingkat SD/MI
%
100
100
Persentase siswa yang lulus UAS tingkat SMP/MTs
%
100
100
Persentase siswa yang lulus UAS tingkat SMA/MA/SMK
%
100
100
Meningkatnya mutu kelulusan siswa dari setiap jenjang pendidikan
1.5
Tertanamkannya nilai-nilai akhlakul karimah ke dalam pribadi peserta didik
sekolah yang menyelenggarakan pendidikan berkarakter
%
0
100
1.6
Meningkatnya pengetahuan dan kesadaran siswa dalam antisipasi dan penanggulangan bencana
Jumlah sekolah yang terfasilitasi untuk meningkatkan pemahaman, keterampilan dan kewaspadaan dalam pencegahan dan penanggulangan bencana
Sekolah
3
19
1.7
Meningkatnya kualitas pendidikan tinggi lokal
persentase bantuan biaya operasional pendidikan tinggi dari pemerintah daerah
%
5
20
Bab II | 15
1.8
1.9
2.1
2.2
2.3
2.4
Meningkatnya partisipasi masyarakat dalam pengelolaan dan pelaksanaan pendidikan Meningkatnya sarana dan prasarana perpustakaan
%
100
100
Perpustakaan Desa
Unit
30
100
Perpustakaan Mesjid Besar Kecamatan
Unit
10
10
koleksi buku yang tersedia di perpustakaan daerah
eks
16.182
16.682
pengunjung perpustakaan
Orang
10.506
13.006
Terwujudnya masyarakat yang proaktif memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan, berpartisipasi aktif menolong dirinya , serta membudayakan perilaku hidup bersih dan sehat dalam keluarga dan masyarakat
Persentase rumah tinggal bersanitasi
%
Persentase usaha/kegiatan yang memenuhi persyaratan administrasi dan teknis pencegahan pencemaran air
%
0
0
Persentase usaha/kegiatan yang memenuhi persyaratan administrasi dan teknis pencegahan pencemaran udara
%
0
100
Meningkatnya kondisi dan kualitas fasilitas layanan prasarana kesehatan
persentase jalan desa mantap menuju sarana kesehatan
%
3,48
6,37
Puskesmas dan jaringannya yang berfungsi dengan baik
%
85
100
Rasio Rumah Sakit persatuan penduduk
Rasio
10
1:750.000
Kualitas sarana dan prasarana RSUD
%
80
100
Tersedianya Bangunan IGD Terpadu
%
0
100
Cakupan pertolongan persalinan oleh Bidan atau tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan
%
87.17
90
Prevalensi gizi buruk
%
1.3
0.9
Cakupan desa/kelurahan Universal Child Immunization
%
85
100
Cakupan pelayanan kesehatan dasar masyarakat miskin
%
80
80
Cakupan pelayanan kesehatan rujukan pasien masyarakat miskin
Kunjungan
100
281.265
Meningkatnya layanan kesehatan masyarakat
Peningkatan ketersediaan pembiayaan kesehatan masyarakat miskin
persentase sekolah yang memiliki komite sekolah
Bab II | 16
2.5
Terjaminnya ketersediaan dan keterjangakauan obat
Ketersediaan obat, terutama obat dan alat kesehatan esensial bagi masyarakat miskin
%
0
100
2.6
Terpenuhinya permintaan pelayanan KB dan kesehatan reproduksi yang berkualitas
Rata-rata jumlah anak per keluarga
Anak
2,92
2,78
Cakupan peserta KB aktif
%
67,00
67,20
2.7
Meningkatnya pengetahuan kesehatan reproduksi remaja (KRR)
persentase pusat informasi dan konseling (PIK) remaja per kecamatan
%
68
78
2.8
Meningkatkan kualitas hidup dan perlindungan anak serta peran perempuan dalam berbagai bidang pembangunan
Persentase partisipasi perempuan di lembaga pemerintahan
%
43,05
46
2.9
Meningkatkan kualitas tumbuh kembang dan kelangsungan hidup anak
Persentase penyelesaian pengaduan perlindungan anak dari tindak kekerasan
%
100
100
3.1
Berkembangnya agribisnis yang mampu menghasilkan produk dan industri pertanian yang berdaya saing
nilai produk dan produktivitas per jenis produk pertanian per tahun : Padi
ton
761,167
896.534
33.440
49.000
nilai produk dan produktivitas per jenis produk per tahun : - produk perkebunan
Ton
- produk hhbk
Ton
563
611
Ton Kelompok
63.178 29
80.634 125
Persentase sawah terairi
%
79,80
87,80
Kondisi infrastruktur jalan dalam kondisi mantap untuk meningkatkan aksesibilitas wilayah dalam rangka pengembangan agribisnis
%
13,50
11,10
Meningkatnya skor Pola Pangan Harapan (PPH)
%
62
64
Produksi hasil pertenakan Jumlah kelompok yang memanfaatkan teknologi tepat guna dalam budidaya : pertanian
3.2
Meningkatnya produksi dan ketersediaan pangan serta berkembangnya mekanisme distribusi dan aksesibilitas pangan
Bab II | 17
3.3
3.4
3.5
3.6
3.7
3.8
Meningkatnya pariwisata daerah berbasis alam dan budaya yang mampu bersaing memenuhi kebutuhan wisatawan dengan tetap berprinsip pada pembangunan berkelanjutan
Jumlah Obyek yang meningkat sarana dan prasarana
Buah
0
4
Jumlah kunjungan wisata
Orang
483.191
778.184
Benda, situs dan kawasan cagar budaya yang dilestarikan
Buah
30
51
%
15,75
7,40
Kondisi infrastruktur jalan/trotoar untuk pengembangan pariwisata
km
47
50
Persentase koperasi aktif
%
26,37
35,66
Jumlah UKM non BPR/LKM UKM
Buah
0
10
Jumlah BPR/LKM aktif
Buah
0
5
Persentase Usaha Mikro dan Kecil
%
0,47
99,00
Terwujudnya pengelolaan industri dan perdagangan yang berdaya saing didukung oleh SDA, SDM, sarana dan prasarana serta teknologi tepat guna
Persentase pasar rakyat yang direvitalisasi
%
6,67
49,98
Frekuensi pengawasan barang dan jasa kelapangan
kali
1
5
pelaku usaha indutri kecil dan menengah yang dibina
Orang
385
943
pelaku usaha indutri kecil dan menengah yang menyerap dan menerapkan Teknologi Tepat Guna (TTG)
Orang
0
585
Meningkatkan promosi dan kerjasama investasi
jumlah peningkatan angka investasi
Rp. (trilyun)
1,18
1,34
Keluarga yang mengikuti Program transmigrasi
KK
25
150
Terwujudnya iklim investasi yang sehat
lama proses perijinan (ratarata) Jumlah regulasi yang mendukung iklim usaha
hari
10
5
Buah
1
30
Persentase tenaga kerja yang ditempatkan dibandingkan penduduk usia kerja
%
3
5
Peningkatan penanganan hubungan industrial
%
1
100
ton
81.082
201.758
Meningkatnya aksesibilitas KUMKM terhadap modal, teknologi dan pasar
Berkembangnya pemanfaatan dan pengelolaan pesisir dan kelautan secara optimal dan berkelanjutan
Persentase infrastruktur jalan dalam kondisi mantap untuk meningkatkan aksesibilitas wilayah dalam rangka pengembangan pariwisata
Peningkatan produksi perikanan budidaya dan tangkap
Bab II | 18
3.9
3.10
3.11
Menguatnya implementasi rencana tata ruang daerah dalam pemanfaatan ruang untuk pengembangan wilayah Kabupaten Cianjur
Meningkatnya jumlah kawasan yang memiliki perencanaan teknis ruang yang diPERDAkan
Dokumen
0
8
Tersedianya informasi mengenai Rencana Tata Ruang wilayah Kabupaten Cianjur/Kota
Desa
0
20
Ketaatan terhadap RT/RW
%
95
100
Terwujudnya pemanfaatan ruang yang berhasil guna dan berdaya guna serta mampu mendukung pengelolaan lingkungan hidup yang berkelanjutan
Persentase berkurangnya penambang liar
%
75
75
Persentase pengambilan air sesuai dengan perijinan yang berlaku
%
50
100
buah
100
12
RTH per satuan luas wilayah perkotaan (rata-rata)
%
6,83
11
Persentase penanganan sampah (%)
%
7,20
5
Tempat pembuangan sampah (TPS) per satuan penduduk
%
24,30
5
Kondisi infrastruktur jalan mantap untuk meningatkan aksesibilitas wilayah (jaringan jalan strategis)
%
22,50
18,50
Persentase rumah tangga yang menggunakan listrik
%
55,72
56
Rumah layak huni
%
0
100
Kecamatan
0
32
Persentase terselenggaranya pelayanan pembangunan gedung pemerintahan
%
40
80
Persentase cakupan ketersediaan prasarana perhubungan
%
18.52
65,52
Persentase cakupan ketersediaan dokumen acuan bahan kebijakan pelayanan komunikasi dan informatika
%
0
100
Persentase cakupan ketersediaan dokumen acuan dan database bahan kebijakan perhubungan
%
0
100
Persentase cakupan ketersediaan fasilitas Perhubungan
%
59
83
Berkembangnya wilayah didukung oleh ketersediaan dan pembangunan infrastruktur yang handal
Persentase jumlah ren-cana usaha/kegiatan dan pembangunan yang dilengkapi dengan dok LH (AMDAL/UKL/UPL/ SPPL)
Tersedianya data base jalan lingkungan dan jalan setapak
Bab II | 19
3.12
4.1
4.2
Efektivitas pelayanan angkutan
%
83.88
96,67
Persentase upaya perwujudan ketertiban lalu lintas
%
60
100
Persentase tingkat upaya kelaikan keselamatan kendaraan
%
83,88
100
Persentase cakupan keandalan prasarana dan fasilitas
%
41.59
61,46
Luas pemakaman Muslim dan non Muslim
ha
27.3
4,5
Luas tanah yang di bebaskan untuk kepentingan umum dan kepentingan sosial
m²
0
100.000
Terwujudnya keseimbangan fungsi lahan untuk menjaga kelestarian lingkungan hidup
berkurangnya lahan kritis
ha
0
9.500
cakupan luas kawasan lindung di luar kawasan hutan
%
15,67
16,49
Terwujudnya dan terimplementasik annya perangkat transformasi budaya birokrasi yang mampu menciptakan sumber daya aparatur yang berbudi luhur, tangguh dan cerdas, terampil, mandiri, memiliki rasa kesetiakawanana n, bekerja keras, produktif, inovatif, disiplin, berorientasi pada pembangunan dan masa depan serta berkhlak mulia
berkurangnya pelanggaran disiplin PNS
Kasus
15
10
persentase jumlah pejabat yang sudah mengikuti diklat kepemimpinan
%
40
90
persentase pegawai yang mengikuti diklat prajabatan tepat waktu
%
100
100
Jumlah CPNS Menjadi PNS
Orang
200
1500
Unit
1
1
Orang
107
1000
Anggota Korpri yang terlayani
%
50
90
Berkurangnya penyalahgunaan barang dan jasa
%
0
0
Terwujudnya penyelenggaraan pemerintah daerah yang berorientasi pada peningkatan pemanfaatan anggaran secara efektif dan efisien, pemberian pelayanan prima pada masyarakat penyelenggaraan fungsi
Ketersediaan laporan pertanggungjawaban yang transparan dan akuntabel untuk disampaikan ke publik
Ada/Tidak
Ada
Ada
Perda APBD tepat waktu
Waktu
Perda Pertangggungjawaban APBD tepat waktu
Waktu
20-Jan10 31-Jul-10
31-Des2016 31 Juli 2016
Peningkatan pernyataan Opini BPK
Opini
WDP
WTP
Data base kepegawaian Kab. Yang terpelihara persentase pegawai yang mengikuti diklat teknis
Bab II | 20
pemerintahan secara optimal dan perwujudan SDM aparatur yang handal
4.3
Meningkatnya profesionalisme birokrasi dan penyelenggaraan pelayanan kepada masyarakat
Rasio belanja tidak langsung (belanja awal) terhadap total belanja daerah
%
41,20
59,00
Rasio belanja langsung terhadap total belanja daerah
%
34,80
41,20
Inventarisasi Aset
%
57,5
65,00
Meningkatnya pendapatan asli daerah dari sektor pajak
Rp.
449.826.0 23,82
483.190.83 4.456,00
Meningkatnya Pendapatan Asli Daerah (PAD)
Rp.
155.196.7 40.474
484.167.11 5.594,37
Tersedianya dokumen RPJPD yang telah ditetapkan dengan PERDA
Ada/Tidak
Ada
Ada
Tersedianya dokumen RPJMD yang telah ditetapkan dengan PERDA
Ada/Tidak
Ada
Ada
Tersedianya dokumen RKPD yang telah ditetapkan dengan PERKADA;
Ada/Tidak
Ada
Ada
ketersediaan pengaturan pembentukan organisasi perangkat daerah hasil restrukturisasi organisasi birokrasi pemerintah kabupaten yang memenuhi kebutuhan pelayanan terbaik bagi warga masyarakat
Ada/Tidak
Ada/Tida k
Ada/Tidak
%
100
95,65
Rasio
296,29
504,91
%
69,77
93,11
36.19
51,79
raperda
11
83
%
97
100
Kepemilikan KTP Kepemilikan akta kelahiran per 1000 penduduk Kepemilikan Kartu Keluarga Kepemilikan akta catatan sipil aspirasi masyarakat yang direkomendasikan ke pemerintah daerah : 1. perda inisiatif 2. perda eksekutif persentase lembaga ekonomi perdesaan yang berkembang sesuai target 5 thn ke depan
Bab II | 21
persentase pemanfaatan teknologi tepat guna sesuai dengan target 5 tahun ke depan (%)
%
0
25
Dokumen
354
354
Persentase sarana dan prasarana dasar desa yang memadai melalui patisifasi dan keswadayaan masyarakat perdesaan
%
45
100
Persentase lembaga/kelompok masyarakat yang berperan dalam pengelolaan sumber daya alam dan sumber daya manusia di perdesaan
%
68
100
Kebijakan penataan wilayah
Dokumen
0
1
Kebijakan tentang pemerintahan desa
Dokumen
1
1
Jumlah desa yang dapat menyelenggarakan pemerintahan desa yang sesuai dengan peraturan/perundang undang melalui peningkatan kemampuan sumberdaya manusia/perda/BPD
Desa
354
354
Jumlah desa yang dapat menyelenggarakan pengelolaan keuangan desa yang sesuai dengan peraturan/perundang undangan
Desa
354
%
100
ketersediaan profil desa yang valid
Persentase jumlah Rukun Tetangga (RT) kreatif Kebijakan Kerjasama Daerah
Dokumen
1
1
Kebijakan penyelesaian kasus hukum
Kasus
5
25
kebijakan tentang publikasi informasi penyelenggaraan pemerintahan daerah
Dokumen
1
5
kebijakan dalam bidang koperasi, perdagangan, perindustrian dan pariwisata
Dokumen
3
19
Bab II | 22
kebijakan di bidang pengembangan pertanian dan agribisnis
Dokumen
1
5
kebijakan di bidang ketahanan pangan
Dokumen
1
5
kebijakan di bidang kehutanan dan perkebunan
Dokumen
1
1
kebijakan di bidang pengembangan perikanan dan peternakan
Dokumen
1
11
kebijakan di bidang sarana dan prasarana perhubungan
Dokumen
1
1
kebijakan di bidang tata ruang dan penyehatan lingkungan
Dokumen
1
1
kebijakan di bidang lingkungan hidup, sumber daya air dan pertambangan
Dokumen
1
1
kebijakan pembangunan daerah
Dokumen
1
15
Kebijakan di bidang peningkatan mutu pendidikan dan tenaga kependidikan
Dokumen
1
1
kebijakan di bidang pemuda dan olah raga
Dokumen
1
5
kebijakan di bidang kependudukan dan catatan sipil
Dokumen
1
1
kebijakan di bidang keluarga berencana
Dokumen
1
5
kebijakan di bidang pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak
Dokumen
2
2
kebijakan di bidang kesehatan
Dokumen
1
5
kebijakan di bidang ketenagakerjaan kebijakan di bidang sosial
Dokumen
1
5
Dokumen
1
1
kebijakan di bidang pengelolaan keuangan daerah
Dokumen
1
5
kebijakan di bidang pengelolaan barang/aset daerah
Dokumen
1
5
Bab II | 23
kebijakan di bidang kepemerintahan yang baik
Dokumen
0
5
kebijakan di bidang pelayanan publik
Dokumen
0
5
kebijakan penyusunan SOP
Dokumen
0
5
Kebijakan dibidang pengawasan dan akuntabilitas
Dokumen
0
5
kebijakan bidang ekonomi dan pembangunan jumlah OPD yang menerapkan pengelolaan arsip secara baku (OPD)
Dokumen
0
5
OPD
76
82
ketersediaan prasarana pengelolaan arsip
Unit
50
310
Jumlah pengelola arsip
Orang
0
23
%
25
100
Meningkatkan SDM aparatur yang professional dan handal
%
20
100
Tingkat Penyelesaian Pelanggaran K3 (ketertiban, ketentraman dan keindahan)
Kasus
45
70
Pembinaan masyarakat dalam menciptakan suasana lingkungan yang kondusif
orang
725
1225
cakupan OPD yang dapat akses jaringan informasi
OPD
0
100
Integrasi Sistem Informasi yang ada di OPD ke dalam (SIG) Kabu-paten Cianjur
%
0
15
Persentase cakupan ketersediaan media distribusi informasi
%
47.43
100
Meningkatkan pelayanan administrasi Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
4.4
4.5
Terwujudnya penegakan hukum, kepastian dan budaya hukum dalam rangka supremasi hukum serta pembinaan kerukunan hidup dalam masyarakat guna pelaksanaan penyelenggaraan ketentraman, ketertiban dan kemananan yang kondusif terwujudnya sinergi antar kelembagaan berkaitan dengan sumber daya serta jaringan teknologi informatika dan komunikasi
Bab II | 24
4.6
5.1
5.2
5.3
Persentase cakupan ketersediaan dokumen acuan bahan kebijakan pelayanan komunikasi dan informatika
%
0
100
Tingkat upaya sisnergitas distribusi informasi
%
16.67
100
Persentase cakupan upaya bina jasa pos dan telekomunikasi
%
0
22
jumlah pengadaan barang/jasa yang tidak sesuai dengan ketentuan
%
0
0
tersedianya pedoman dan pengarahan terhadap usaha penanggulangan bencana yang mencangkup pencegahan bencana, penanganan darurat, rehabilitas dan rekonstruksi
Dokumen
0
3 dok
Terwujudnya pelayanan kepada masyarakat yang optimal
Persentase pemenuhan pelayanan kepada OPD terkait
%
100
Persentase pemenuhan pelayanan kepada masyarakat
%
100
Terwujudnya pemahanan yang meluas dan mendalam pada aparat dan masyarakat kabupaten Cianjur pada nilai-nilai akhlakul karimah
menurunnya jumlah temuan penyalahgunaan APBD
%
0
0
orang
30
10
Rp.
11737101 108,15
-
%
0
70
pelembagaan penerapan kebijakan aktualisasi nilainilai akhlakul karimah pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara terwujudnya upaya preventif dan kuratif dalam menghadapi permasalahan
ketersediaan kebijakan internalisasi akhlakul karimah
Dokumen
0
3
Terjaganya ketentraman masyarakat, ketertiban umum (terha-dap pelanggar-an PERDA dan kondisi trantibun)
Lokasi
-
32
menurunnya angka perceraian Jumlah zakat, infaq dan sodaqoh persentase partisipasi masyarakat dalam pemilu, pemilukada
Bab II | 25
sosial
persentase PMKS yang dibina
%
5
25
persentase PSKS yang dibina
%
0
100
Persentase pencegahan penanggulangan bencana alam dan kebakaran sesuai dengan ketentuan dan atau peraturan perundang undangan yang berlaku
%
0
100
II.1.5 Kebijakan Kebijakan merupakan arah/tindakan pedoman untuk menentukan bentuk konfigurasi
program
dan
kegiatan
dalam
mencapai
tujuan.
Kebijakan
merupakan kumpulan keputusan-keputusan pimpinan yang menentukan secara teliti tentang bagaimana strategi akan dilaksanakan atau dengan kata lain kebijakan merupakan pedoman pelaksanaan tindakan atau kegiatan tertentu. Kebijakan merupakan pedoman untuk mengatur suatu mekanisme tindakan lanjutan untuk pelaksanaan pencapaian tujuan dan sasaran. Kebijakan pada dasarnya merupakan ketentuan-ketentuan yang telah ditetapkan oleh yang berwenang untuk dijadikan pedoman, pegangan atau petunjuk dalam pengembangan ataupun pelaksanaan program/kegiatan guna tercapainya kelancaran dan keterpaduan dalam perwujudan sasaran, tujuan serta visi dan misi instansi pemerintah. Adapun kebijakan yang ditetapkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Cianjur Tahun 2011-2016 diarahkan pada : 1. Meningkatkan
mutu
pendidikan
dan
mempermudah
jangkauan
pendidikan bagi masyarakat; 2. Meningkatkan mutu dan jangkauan layanan kesehatan bagi masyarakat; 3. Pengembangan kemampuan ekonomi dan mengoptimalkan potensi lokal untuk menciptakan lapangan pekerjaan; 4. Penyelenggaraan pemerintah yang bersih, akuntabel dan berwibawa; 5. Meningkatkan penerapan nilai-nilai akhlakul karimah dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. II.1.6 Program untuk Pencapaian Sasaran
Bab II | 26
Program adalah kumpulan kegiatan-kegiatan nyata, sistematik dan terpadu yang dilaksanakan oleh satu atau beberapa organisasi ataupun dalam rangka kerjasama dengan masyarakat, atau yang merupakan partisipasi aktif masyarakat guna mencapai sasaran tertentu. Adapun program yang telah ditetapkan Pemerintah Kabupaten Cianjur dalam RPJMD Tahun 2011-2016 adalah sebanyak 182 program. Sedangkan untuk mencapai 39 sasaran yang terdapat dalam RPJMD 2011-2016,
Pemerintah Kabupaten Cianjur pada
tahun 2016 telah melaksanakan 26 urusan wajib yang mencakup 133 program dan 8 urusan pilihan yang mencakup 31 program. Tabel 2.2 Program untuk Pencapaian Sasaran Tahun 2016
No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.
11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22.
Sasaran Meningkatnya akses masyarakat terhadap layanan pendidikan Meningkatnya angka kelulusan siswa untuk seluruh jenjang pendidikan Terkendalinya angka mengulang dan drop out di setiap tingkatan dan jenjang Meningkatnya mutu kelulusan siswa dari setiap jenjang pendidikan Tertanamnya nilai-nilai akhlakul karimah ke dalam pribadi peserta didik Meningkatnya pengetahuan dan kesadaran siswa dalam antisipasi dalam penanggulangan bencana Meningkatnya kualitas pendidikan tinggi lokal Meningkatnya partisipasi masyarakat dalam penglolaan dan pelaksanaan pendidikan Meningkatnya sarana dan prasarana perpustakaan Terwujudnya masyarakat yang proaktif memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan, berpartisipasi aktif menolong dirinya, serta mampu membudayakan perilaku hidup bersih dan sehat dalam keluarga dan masyarakat Meningkatnya kondisi dan kualitas fasilitas layanan prasaana kesehatan Meningkatnya layanan kesehatan masyarakat Peningkatan ketersediaan pembiayaan kesehatan masyarakat Terjaminnya ketersediaan dan keterjangkauan obat Terpenuhinya permintaan pelayanan KB dan kesehatan reproduksi yang berkualitas Meningkatnya pengetahuan kesehatan reproduksi remaja Meningkatkan kualitas hidup dan perlindungan anak serta peran perempuan dalam berbagai bidang pembangunan Meningkatkan kualitas tumbuh kembang dan kelangsungan hidup anak Berkembangnya agribisnis yang mampu menghasilkan produk dan industri pertanian yang berdaya saing Meningkatnya produksi dan ketersediaan pangan serta berkambangnya mekanisme distribusi dan aksesibilitas pangan Meningkatnya pariwisata daerah berbasis alam dan budaya yang mampu bersaing memenuhi kebutuhan wisatawan dengan tetap berprinsip pada pembangunan berkelanjutan Meningkatnya aksesibilitas KUMKM terhadap modal, teknologi
Bab II | 27
Didukung Jumlah Program 4 2 3 4 4 1 2 4 6
5 8 1 2 5 1 2 3 10 5 6 6
23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31.
32.
33. 34.
35. 36. 37. 38. 39.
dan pasar Terwujudnya pengelolaan indistri dan perdagangan yang berdaya saing didukung oleh SDA, SDM, sarana dan prasarana serta teknologi tepat guna Meningkatkan promosi dan kerjasama investasi Terwujudnya iklim investasi yang sehat Berkembangnya pemanfaatan dan pengelolaan pesisir dan kelautan secara optimal dan berkelanjutan Menguatnya implementasi rencana tata ruang daerah dalam pemanfaatan unutk pengembangan wilayah kabupaten cianjur Terwujudnya pemanfaatan ruang yang berhasil guna dan berdaya guna serta mampu mendukung pengelolaan lingkungan hidup yang berkelanjutan Berkembangnya wilayah dengan didukung oleh ketersediaan dan pembangunan infrastruktur yang handal Terwujudnya keseimbangan fungsi lahan untuk menjaga kelestarian hidup Terwujudnya dan terimplementasikannya perangkat transformasi budaya birokrasi yang mampu menciptakan sumber daya aparatur yang berbudi luhur, tangguh dan cerdas, terampil, mandiri, memiliki rasa kesetiakawananan, bekerja keras, produktif, inovatif, disiplin, berorientasi pada pembangunan dan masa depan serta berkhlak mulia Terwujudnya penyelenggaraan pemerintah daerah yang berorientasi pada peningkatan pemanfaatan anggaran secara efektif dan efisien, pemberian pelayanan prima pada masyarakat penyelenggaraan fungsi pemerintahan secara optimal dan perwujudan SDM aparatur yang handal Meningkatnya profesionalisme birokrasi dan penyelenggaraan pelayanan kepada masyarakat Terwujudnya penegakan hukum, kepastian dan budaya hukum dalam rangka supremasi hukum serta pembinaan kerukunan hidup dalam masyarakat guna pelaksanaan penyelenggaraan ketentraman, ketertiban dan kemananan yang kondusif Terwujudnya sinergi antar kelembagaan berkaitan dengan sumber daya serta jaringan teknologi informatika dan komunikasi Terwujudnya pelayanan kepada masyarakat yang optimal Terwujudnya pemahanan yang meluas dan mendalam pada aparat dan masyarakat kabupaten Cianjur pada nilai-nilai akhlakul karimah Pelembagaan penerapan kebijakan aktualisasi nilai-nilai akhlakul karimah pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara Terwujudnya upaya preventif dan kuratif dalam menghadapi permasalahan sosial
4 2 6 6 2 3 22 6 8
10
25 2
4 3 4 1 5
II.2 Perjanjian Kinerja (PK) Tahun 2016 Kinerja merupakan keluaran/hasil dari kegiatan/program yang hendak atau telah dicapai sehubungan dengan penggunaan anggaran dengan kuantitas dan kualitas terukur. Perjanjian Kinerja merupakan pernyataan kinerja/ kesepakatan kinerja/perjanjian kinerja antara atasan dan bawahan untuk mewujudkan target kinerja tertentu berdasarkan pada sumber daya yang dimiliki. Pada Tahun 2016 Pemerintah Kabupaten Cianjur berkomitmen
Bab II | 28
akan menyelesaikan kontrak kinerja sebagaimana tercantum pada dokumen Perjanjian Kinerja di bawah ini : Tabel 2.3 Perjanjian Kinerja Tahun 2016 No. 1 1.1
SASARAN STRATEGIS
INDIKATOR KINERJA
2
3
Meningkatnya akses masyarakat terhadap layanan pendidikan
1.1.1
1.1.2 1.1.3
1.1.4
1.1.5
1.1.6
1.1.7
1.1.8 1.2
1.3
4
SATUAN
TARGET
5
6
Rasio
1:91
Ruang Kelas
3267
Rasio
1:288
Ruang Kelas
437
Rasio
1:651
Ruang Kelas
437
persentase jalan desa mantap yang dibangun menuju sarana pendidikan Persentase jumlah guru yang memenuhi kualifikasi S-1/D-IV Angka Kelulusan SD/MI
%
15,72
%
100
%
100
Angka Kelulusan SMP/MTs Angka Kelulusan SMA/MA/SMK
%
100
%
100
Rasio jumlah sekolah PAUD terhadap penduduk usia sekolah PAUD (4-6 tahun) baik formal mupun non formal Jumlah daya tampung pendidikan dini Rasio jumlah sekolah SD/SMP terhadap penduduk usia sekolah SD/SMP (7-15 tahun) baik formal mupun non formal Jumlah daya tampung SD/SMP Rasio jumlah sekolah SMA terhadap penduduk usia sekolah SMA (16-18 tahun) baik formal mupun non formal Jumlah daya tampung SMA/SMK
Meningkatnya angka kelulusan siswa untuk seluruh jenjang pendidikan
1.2.1
Terkendalinya angka mengulang dan drop out di setiap tingkatan dan jenjang
1.3.1
Persentase siswa yang naik kelas
%
100
1.3.2
Angka Putus Sekolah (APS) SD/MI
%
0
1.3.3
Angka Putus Sekolah (APS) SMP/MTs
%
0
1.3.4
Angka Putus Sekolah (APS) SMA/MA/SMK
%
0
1.2.2 1.2.3
Bab II | 29
1.4
Meningkatnya mutu kelulusan siswa dari setiap jenjang pendidikan
1.3.5
Persentase siswa yang melanjutkan
%
100
1.4.1
Persentase siswa yang lulus UAS tingkat SD/MI Persentase siswa yang lulus UAS tingkat SMP/MTs Persentase siswa yang lulus UAS tingkat SMA/MA/SMK sekolah yang menyelenggarakan pendidikan berkarakter
%
100
%
100
%
100
%
100
Sekolah
1
%
5
%
100
1.4.2 1.4.3
1.5
Tertanamkannya nilai-nilai akhlakul karimah ke dalam pribadi peserta didik
1.5.1
1.6
Meningkatnya pengetahuan dan kesadaran siswa dalam antisipasi dan penanggulangan bencana
1.6.1
1.7
Meningkatnya kualitas pendidikan tinggi lokal
1.7.1
1.8
Meningkatnya partisipasi masyarakat dalam pengelolaan dan pelaksanaan pendidikan Meningkatnya sarana dan prasarana perpustakaan
1.7.2
persentase sekolah yang memiliki komite sekolah
1.8.1
Perpustakaan Desa
Unit
50
1.9.1
Perpustakaan Mesjid Besar Kecamatan
Unit
11
1.9.2
koleksi buku yang tersedia di perpustakaan daerah pengunjung perpustakaan Persentase rumah tinggal bersanitasi
eks
16682
Orang
13006
%
57
%
100
1.9
1.9.3 2.1
Terwujudnya masyarakat yang proaktif memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan, berpartisipasi
2.1.1 2.1.2
Jumlah sekolah yang terfasilitasi untuk meningkatkan pemahaman, keterampilan dan kewaspadaan dalam pencegahan dan penanggulangan bencana persentase bantuan biaya operasional pendidikan tinggi dari pemerintah daerah
Persentase usaha/kegiatan yang memenuhi persyaratan administrasi dan teknis pencegahan pencemaran air
Bab II | 30
2.2
aktif menolong dirinya , serta membudayakan perilaku hidup bersih dan sehat dalam keluarga dan masyarakat
2.1.3
Persentase usaha/kegiatan yang memenuhi persyaratan administrasi dan teknis pencegahan pencemaran udara
%
100
Meningkatnya kondisi dan kualitas fasilitas layanan prasarana kesehatan
2.2.1
persentase jalan desa mantap menuju sarana kesehatan Puskesmas dan jaringannya yang berfungsi dengan baik Rasio Rumah Sakit persatuan penduduk
%
6,33
%
100
Rasio
1:500.000
2.2.2 2.2.3
2.3
Meningkatnya layanan kesehatan masyarakat
2.2.4
Kualitas sarana dan prasarana RSUD
%
100
2.2.5
Tersedianya Bangunan IGD Terpadu
%
100
2.3.1
Cakupan pertolongan persalinan oleh Bidan atau tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan Prevalensi gizi buruk
%
90
%
0,9
Cakupan desa/kelurahan Universal Child Immunization Cakupan pelayanan kesehatan dasar masyarakat miskin
%
100
%
80
Cakupan pelayanan kesehatan rujukan pasien masyarakat miskin Ketersediaan obat, terutama obat dan alat kesehatan esensial bagi masyarakat miskin
Kunjungan
281265
%
95
Anak
2,78
2.3.2 2.3.3
2.4
Peningkatan ketersediaan pembiayaan kesehatan masyarakat miskin
2.4.1
2.5
Terjaminnya ketersediaan dan keterjangakauan obat
2.5.1
2.6
Terpenuhinya permintaan pelayanan KB dan kesehatan reproduksi yang berkualitas
2.6.1
Rata-rata jumlah anak per keluarga
2.6.2
Cakupan peserta KB aktif
%
67,20
Meningkatnya pengetahuan kesehatan reproduksi remaja (KRR)
2.7.1
persentase pusat informasi dan konseling (PIK) remaja per kecamatan
%
78
2.7
2.4.2
Bab II | 31
2.8
Meningkatkan kualitas hidup dan perlindungan anak serta peran perempuan dalam berbagai bidang pembangunan
2.8.1
Persentase partisipasi perempuan di lembaga pemerintahan
%
46
2.9
Meningkatkan kualitas tumbuh kembang dan kelangsungan hidup anak
2.9.1
Persentase penyelesaian pengaduan perlindungan anak dari tindak kekerasan
%
100
3.1
Berkembangnya agribisnis yang mampu menghasilkan produk dan industri pertanian yang berdaya saing
3.1.1
nilai produk dan produktivitas per jenis produk pertanian per tahun : Padi nilai produk dan produktivitas per jenis produk per tahun : - produk perkebunan
ton
896534
Ton
49000
- produk hhbk
Ton
611
Produksi hasil pertenakan Jumlah kelompok yang memanfaatkan teknologi tepat guna dalam budidaya : pertanian
Ton
23,04
Kelompok
125
3.1.2
3.1.3 3.1.4
0
3.1.5
Persentase sawah terairi
%
87,80
3.1.6
Kondisi infrastruktur jalan dalam kondisi mantap untuk meningkatkan aksesibilitas wilayah dalam rangka pengembangan agribisnis Meningkatnya skor Pola Pangan Harapan (PPH)
%
11,10
%
64
Jumlah Obyek yang meningkat sarana dan prasarana Jumlah kunjungan wisata Benda, situs dan kawasan cagar budaya yang dilestarikan
Buah
4
Orang
778184
Buah
51
3.2
Meningkatnya produksi dan ketersediaan pangan serta berkembangnya mekanisme distribusi dan aksesibilitas pangan
3.2.1
3.3
Meningkatnya pariwisata daerah berbasis alam dan budaya yang mampu bersaing memenuhi kebutuhan wisatawan
3.3.1 3.3.2 3.3.3
Bab II | 32
dengan tetap berprinsip pada pembangunan berkelanjutan
3.3.4
3.3.5
3.4
3.5
3.6
3.7
Meningkatnya aksesibilitas KUMKM terhadap modal, teknologi dan pasar
3.4.1 3.4.2
7,40
km
50
%
29,00
Buah
0
Jumlah BPR/LKM aktif
Buah
0
3.4.4
Persentase Usaha Mikro dan Kecil
%
0,03
Terwujudnya pengelolaan industri dan perdagangan yang berdaya saing didukung oleh SDA, SDM, sarana dan prasarana serta teknologi tepat guna
3.5.1
Persentase pasar rakyat yang direvitalisasi
%
14,28
3.5.2
Frekuensi pengawasan barang dan jasa kelapangan pelaku usaha indutri kecil dan menengah yang dibina pelaku usaha indutri kecil dan menengah yang menyerap dan menerapkan Teknologi Tepat Guna (TTG)
kali
1
Orang
320
Orang
200
Meningkatkan promosi dan kerjasama investasi
3.6.1
jumlah peningkatan angka investasi
Rp. (trilyun)
134
3.6.2
KK
25
Terwujudnya iklim investasi yang sehat
3.7.1
Keluarga yang mengikuti Program transmigrasi lama proses perijinan (rata-rata) Jumlah regulasi yang mendukung iklim usaha
hari
5
Buah
5
%
5
%
100
ton
201758
Dokumen
8
3.5.3 3.5.4
3.7.2
3.7.4
3.9
%
3.4.3
3.7.3
3.8
Persentase infrastruktur jalan dalam kondisi mantap untuk meningkatkan aksesibilitas wilayah dalam rangka pengembangan pariwisata Kondisi infrastruktur jalan/trotoar untuk pengembangan pariwisata Persentase koperasi aktif Jumlah UKM non BPR/LKM UKM
Berkembangnya pemanfaatan dan pengelolaan pesisir dan kelautan secara optimal dan berkelanjutan Menguatnya implementasi rencana tata ruang daerah
3.8.1
3.9.1
Persentase tenaga kerja yang ditempatkan dibandingkan penduduk usia kerja Peningkatan penanganan hubungan industrial Peningkatan produksi perikanan budidaya dan tangkap
Meningkatnya jumlah kawasan yang memiliki perencanaan teknis ruang yang diPERDAkan
Bab II | 33
3.10
dalam pemanfaatan ruang untuk pengembangan wilayah Kabupaten Cianjur Terwujudnya pemanfaatan ruang yang berhasil guna dan berdaya guna serta mampu mendukung pengelolaan lingkungan hidup yang berkelanjutan
3.9.2
3.9.3 3.10.1 3.10.2
3.10.3
3.10.4 3.10.5 3.10.6 3.11
Berkembangnya wilayah didukung oleh ketersediaan dan pembangunan infrastruktur yang handal
3.11.1
3.11.2 3.11.3 3.11.4 3.11.5
3.11.6
3.11.7
3.11.8
3.11.9
Tersedianya informasi mengenai Rencana Tata Ruang wilayah Kabupaten Cianjur/Kota Ketaatan terhadap RT/RW Persentase berkurangnya penambang liar Persentase pengambilan air sesuai dengan perijinan yang berlaku
Desa
10
%
100
%
75
%
50
Persentase jumlah rencana usaha/kegiatan dan pembangunan yang dilengkapi dengan dok LH (AMDAL/UKL/UPL/ SPPL) RTH per satuan luas wilayah perkotaan (ratarata) Persentase penanganan sampah (%)
buah
12
%
17,74
%
5
Tempat pembuangan sampah (TPS) per satuan penduduk Kondisi infrastruktur jalan mantap untuk meningatkan aksesibilitas wilayah (jaringan jalan strategis) Persentase rumah tangga yang menggunakan listrik Rumah layak huni
%
5
%
18,50
%
56
Rumah
10112
Tersedianya data base jalan lingkungan dan jalan setapak Persentase terselenggaranya pelayanan pembangunan gedung pemerintahan Persentase cakupan ketersediaan prasarana perhubungan
Kecamatan
32
%
80
%
65,52
Persentase cakupan ketersediaan dokumen acuan bahan kebijakan pelayanan komunikasi dan informatika Persentase cakupan ketersediaan dokumen acuan dan database bahan kebijakan perhubungan Persentase cakupan ketersediaan fasilitas Perhubungan
%
100
%
100
%
83
Bab II | 34
3.11.10
Efektivitas pelayanan angkutan Persentase upaya perwujudan ketertiban lalu lintas Persentase tingkat upaya kelaikan keselamatan kendaraan
%
96,67
%
100
%
100
Persentase cakupan keandalan prasarana dan fasilitas Luas pemakaman Muslim dan non Muslim
%
61,46
ha
-
Luas tanah yang di bebaskan untuk kepentingan umum dan kepentingan sosial berkurangnya lahan kritis cakupan luas kawasan lindung di luar kawasan hutan
m²
20000
ha
2000
%
15,73
berkurangnya pelanggaran disiplin PNS persentase jumlah pejabat yang sudah mengikuti diklat kepemimpinan persentase pegawai yang mengikuti diklat prajabatan tepat waktu
Kasus
10
%
80
%
100
Jumlah CPNS Menjadi PNS Data base kepegawaian Kab. Yang terpelihara
Orang
300
Unit
1
4.1.6
persentase pegawai yang mengikuti diklat teknis
Orang
600
4.1.7
Anggota Kopri yang terlayani
%
90
%
-
Ada/Tidak
Ada
Waktu
31 Des
3.11.11 3.11.12
3.11.13 3.11.14 3.11.15
3.12
4.1
4.2
Terwujudnya keseimbangan fungsi lahan untuk menjaga kelestarian lingkungan hidup
3.12.1
Terwujudnya dan terimplementasik annya perangkat transformasi budaya birokrasi yang mampu menciptakan sumber daya aparatur yang berbudi luhur, tangguh dan cerdas, terampil, mandiri, memiliki rasa kesetiakawanana n, bekerja keras, produktif, inovatif, disiplin, berorientasi pada pembangunan dan masa depan serta berkhlak mulia
4.1.1
4.1.8
Berkurangnya penyalahgunaan barang dan jasa
Terwujudnya penyelenggaraan pemerintah daerah yang berorientasi pada peningkatan pemanfaatan
4.2.1
Ketersediaan laporan pertanggungjawaban yang transparan dan akuntabel untuk disampaikan ke publik
4.2.2
Perda APBD tepat waktu
3.12.2
4.1.2
4.1.3
4.1.4 4.1.5
Bab II | 35
anggaran secara efektif dan efisien, pemberian pelayanan prima pada masyarakat penyelenggaraan fungsi pemerintahan secara optimal dan perwujudan SDM aparatur yang handal
4.2.3
Perda Pertangggungjawaban APBD tepat waktu
Waktu
31 Juli
4.2.4
Peningkatan pernyataan Opini BPK
Opini
WTP
4.2.5
Rasio belanja tidak langsung (belanja awal) terhadap total belanja daerah Rasio belanja langsung terhadap total belanja daerah
%
59,00
%
41,20
4.2.7
Inventarisasi Aset
%
65,00
4.2.8
Meningkatnya pendapatan asli daerah dari sektor pajak Meningkatnya Pendapatan Asli Daerah (PAD)
Rp.
128.722.64 6.961,00
Rp.
484.167.11 5.594,37
Tersedianya dokumen RPJPD yang telah ditetapkan dengan PERDA Tersedianya dokumen RPJMD yang telah ditetapkan dengan PERDA Tersedianya dokumen RKPD yang telah ditetapkan dengan PERKADA;
Ada/Tidak
ada
Ada/Tidak
ada
Ada/Tidak
ada
ketersediaan pengaturan pembentukan organisasi perangkat daerah hasil restrukturisasi organisasi birokrasi pemerintah kabupaten yang memenuhi kebutuhan pelayanan terbaik bagi warga masyarakat Kepemilikan KTP
Ada/Tidak
ada
%
95,65
4.2.6
4.2.9
4.2.10
4.2.11
4.2.12
4.3
Meningkatnya profesionalisme birokrasi dan penyelenggaraan pelayanan kepada masyarakat
4.3.1
4.3.2 4.3.3
Kepemilikan akta kelahiran per 1000 penduduk
Rasio
504,91
4.3.4
Kepemilikan Kartu Keluarga
%
93,11
4.3.5
Kepemilikan akta catatan sipil
4.3.6
aspirasi masyarakat yang direkomendasikan ke pemerintah daerah : 1. perda inisiatif 2. perda eksekutif
Bab II | 36
51,79 raperda
18
4.3.7
persentase lembaga ekonomi perdesaan yang berkembang sesuai target 5 thn ke depan
%
100
4.3.8
persentase pemanfaatan teknologi tepat guna sesuai dengan target 5 tahun ke depan (%)
%
-
4.3.9
ketersediaan profil desa yang valid
Dokumen
-
4.3.10
Persentase sarana dan prasarana dasar desa yang memadai melalui patisifasi dan keswadayaan masyarakat perdesaan Persentase lembaga/kelompok masyarakat yang berperan dalam pengelolaan sumber daya alam dan sumber daya manusia di perdesaan
%
100
%
100
4.3.11
4.3.12
Kebijakan penataan wilayah
Dokumen
1
4.3.13
Kebijakan tentang pemerintahan desa
Dokumen
1
4.3.14
Jumlah desa yang dapat menyelenggarakan pemerintahan desa yang sesuai dengan peraturan/perundang undang melalui peningkatan kemampuan sumberdaya manusia/perda/BPD
Desa
177
4.3.15
Jumlah desa yang dapat menyelenggarakan pengelolaan keuangan desa yang sesuai dengan peraturan/perundang undangan
Desa
354
4.3.16
Persentase jumlah Rukun Tetangga (RT) kreatif Kebijakan Kerjasama Daerah
%
100
Dokumen
1
Kasus
5
Dokumen
1
4.3.17 4.3.18
Kebijakan penyelesaian kasus hukum
4.3.19
kebijakan tentang publikasi informasi penyelenggaraan pemerintahan daerah
Bab II | 37
4.3.20
kebijakan dalam bidang koperasi, perdagangan, perindustrian dan pariwisata
Dokumen
1
4.3.21
kebijakan di bidang pengembangan pertanian dan agribisnis
Dokumen
-
4.3.22
kebijakan di bidang ketahanan pangan
Dokumen
-
4.3.23
kebijakan di bidang kehutanan dan perkebunan
Dokumen
1
4.3.24
kebijakan di bidang pengembangan perikanan dan peternakan kebijakan di bidang sarana dan prasarana perhubungan
Dokumen
1
Dokumen
1
4.3.26
kebijakan di bidang tata ruang dan penyehatan lingkungan
Dokumen
1
4.3.27
kebijakan di bidang lingkungan hidup, sumber daya air dan pertambangan
Dokumen
-
4.3.28
kebijakan pembangunan daerah
Dokumen
1
4.3.29
Kebijakan di bidang peningkatan mutu pendidikan dan tenaga kependidikan
Dokumen
1
4.3.30
kebijakan di bidang pemuda dan olah raga
Dokumen
1
4.3.31
kebijakan di bidang kependudukan dan catatan sipil
Dokumen
1
4.3.32
kebijakan di bidang keluarga berencana
Dokumen
1
4.3.33
kebijakan di bidang pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak
Dokumen
2
4.3.34
kebijakan di bidang kesehatan kebijakan di bidang ketenagakerjaan kebijakan di bidang sosial
Dokumen
-
Dokumen
1
Dokumen
1
kebijakan di bidang pengelolaan keuangan daerah
Dokumen
1
4.3.25
4.3.35 4.3.36
4.3.37
Bab II | 38
4.3.38
kebijakan di bidang pengelolaan barang/aset daerah
Dokumen
1
4.3.39
kebijakan di bidang kepemerintahan yang baik kebijakan di bidang pelayanan publik
Dokumen
1
Dokumen
1
4.3.41
kebijakan penyusunan SOP
Dokumen
5
4.3.42
Kebijakan dibidang pengawasan dan akuntabilitas
Dokumen
5
4.3.43
kebijakan bidang ekonomi dan pembangunan jumlah OPD yang menerapkan pengelolaan arsip secara baku (OPD) ketersediaan prasarana pengelolaan arsip
Dokumen
5
OPD
82
Unit
310
4.3.40
4.3.44
4.3.45
4.4
4.5
Terwujudnya penegakan hukum, kepastian dan budaya hukum dalam rangka supremasi hukum serta pembinaan kerukunan hidup dalam masyarakat guna pelaksanaan penyelenggaraan ketentraman, ketertiban dan kemananan yang kondusif terwujudnya sinergi antar kelembagaan berkaitan dengan sumber daya serta jaringan teknologi informatika dan komunikasi
4.3.46
Jumlah pengelola arsip
Orang
23
4.3.47
Meningkatkan pelayanan administrasi
%
100
4.3.48
Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
4.3.49
Meningkatkan SDM aparatur yang professional dan handal
4.4.1
100 %
100
Tingkat Penyelesaian Pelanggaran K3 (ketertiban, ketentraman dan keindahan)
Kasus
80
4.4.2
Pembinaan masyarakat dalam menciptakan suasana lingkungan yang kondusif
Orang
600
4.5.1
cakupan OPD yang dapat akses jaringan informasi
OPD
1
Bab II | 39
4.5.2
Integrasi Sistem Informasi yang ada di OPD ke dalam (SIG) Kabupaten Cianjur Persentase cakupan ketersediaan media distribusi informasi
%
3
%
100
4.5.4
Persentase cakupan ketersediaan dokumen acuan bahan kebijakan pelayanan komunikasi dan informatika
%
100
4.5.5
Tingkat upaya sisnergitas distribusi informasi Persentase cakupan upaya bina jasa pos dan telekomunikasi
%
100
%
22
jumlah pengadaan barang/jasa yang tidak sesuai dengan ketentuan tersedianya pedoman dan pengarahan terhadap usaha penanggulangan bencana yang mencangkup pencegahan bencana, penanganan darurat, rehabilitas dan rekonstruksi Persentase pemenuhan pelayanan kepada OPD terkait
%
0
Dokumen
1
%
100
4.5.3
4.5.6
4.5.7
4.5.8
4.6
5.1
5.2
Terwujudnya pelayanan kepada masyarakat yang optimal
4.6.1
4.6.2
Persentase pemenuhan pelayanan kepada masyarakat
%
100
Terwujudnya pemahanan yang meluas dan mendalam pada aparat dan masyarakat kabupaten Cianjur pada nilai-nilai akhlakul karimah
5.1.1
menurunnya jumlah temuan penyalahgunaan APBD
%
0
5.1.2
menurunnya angka perceraian
orang
10
5.1.3
Jumlah zakat, infaq dan sodaqoh
Rp.
-
5.1.4
persentase partisipasi masyarakat dalam pemilu, pemilukada
%
70
Dokumen
3
pelembagaan penerapan kebijakan aktualisasi nilainilai akhlakul karimah pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan
5.2.1
ketersediaan kebijakan internalisasi akhlakul karimah
Bab II | 40
bernegara
5.3
terwujudnya upaya preventif dan kuratif dalam menghadapi permasalahan sosial
5.3.1
Terjaganya ketentraman masyarakat, ketertiban umum (terha-dap pelanggar-an PERDA dan kondisi trantibun)
Lokasi
32
5.3.2
persentase PMKS yang dibina
%
25
5.3.3
persentase PSKS yang dibina
%
100
5.3.4
Persentase pencegahan penanggulangan bencana alam dan kebakaran sesuai dengan ketentuan dan atau peraturan perundang undangan yang berlaku
%
100
II.3 Rencana Anggaran Tahun 2016 Struktur APBD Kabupaten Cianjur
Tahun 2016 yaitu terdiri dari
Pendapatan Rp. 3.401.960.089.236,73 terdiri dari Pendapatan Asli Daerah Rp. 480.885.159.887,23 Dana Perimbangan Rp. 2.286.686.635.000,00, dan lain-lain pendapatan daerah yang sah Rp. 634.388.294.349,50. Selanjutnya Pada Tahun Anggaran 2016 anggaran belanja Kabupaten Cianjur pada tahun 2016 adalah sebesar Rp. 3.639.993.285.047,85 dipergunakan untuk membiayai Belanja Tidak Langsung dan Belanja Langsung. Adapun secara rinci anggaran Belanja Tidak Langsung dan Belanja Langsung dapat dilihat pada tabel 2.4. Tabel 2.4 Rencana Belanja Daerah Kabupaten Cianjur Tahun Anggaran 2016
No 1. 2.
Uraian Belanja Tidak Langsung Belanja Langsung Jumlah
Rencana (Rp)
%
2.105.501.530.282,52 1.534.491.754.765,33
57,8 42,2
3.639.993.285.047,85
100%
Sumber : DPKAD Kabupaten Cianjur
Selain dari pendapatan daerah, belanjda daerah terdapat pembiayaan daerah yang terdiri dari Penerimaan Pembiayaan Daerah Rp. 248.033.195.811,12 dan Pengeluaran Pembiayaan Daerah Rp. 10.000.000.000,00. Adapun Alokasi
Bab II | 41
anggaran Belanja Langsung sesuai dengan yang telah direncanakan pada tahun 2016 untuk mendukung pencapaian sasaran pembangunan adalah sebagaimana pada tabel 2.5 : Tabel 2.5 Alokasi per Sasaran Pembangunan tahun Anggaran 2016 No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.
11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21.
22.
Sasaran Meningkatnya akses masyarakat terhadap layanan pendidikan Meningkatnya angka kelulusan siswa untuk seluruh jenjang pendidikan Terkendalinya angka mengulang dan drop out di setiap tingkatan dan jenjang Meningkatnya mutu kelulusan siswa dari setiap jenjang pendidikan Tertanamnya nilai-nilai akhlakul karimah ke dalam pribadi peserta didik Meningkatnya pengetahuan dan kesadarab siswa dalam antisipasi dalam penanggulangan bencana Meningkatnya kualitas pendidikan tinggi lokal Meningkatnya partisipasi masyarakat dalam penglolaan dan pelaksanaan pendidikan Meningkatnya sarana dan prasarana perpustakaan Terwujudnya masyarakat yang proaktif memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan, berpartisipasi aktif menolong dirinya, serta mampu membudayakan perilaku hidup bersih dan sehat dalam keluarga dan masyarakat Meningkatnya kondisi dan kualitas fasilitas layanan prasaana kesehatan Meningkatnya layanan kesehatan masyarakat Peningkatan ketersediaan pembiayaan kesehatan masyarakat Terjaminnya ketersediaan dan keterjangkauan obat Terpenuhinya permintaan pelayanan KB dan kesehatan reproduksi yang berkualitas Meningkatnya pengetahuan kesehatan reproduksi remaja Meningkatkan kualitas hidup dan perlindungan anak serta peran perempuan dalam berbagai bidang pembangunan Meningkatkan kualitas tumbuh kembang dan kelangsungan hidup anak Berkembangnya agribisnis yang mampu menghasilkan produk dan industri pertanian yang berdaya saing Meningkatnya produksi dan ketersediaan pangan serta berkambangnya mekanisme distribusi dan aksesibilitas pangan Meningkatnya pariwisata daerah berbasis alam dan budaya yang mampu bersaing memenuhi kebutuhan wisatawan dengan tetap berprinsip pada pembangunan berkelanjutan Meningkatnya aksesibilitas KUMKM terhadap modal, teknologi dan pasar
Bab II | 42
Anggaran (Rp.) 76.170.258.146,00
% Anggaran 4,96
18.412.529.900,00
1,2
5.954.278.720,00
0,39
9.098.750.412,00
0,59
1.787.680.932,00
0,12
0,00
0
51.930.000,00 6.204.971.054,79
0,00 0,4
408.613.500,00 10.735.294.430,00
0,03 0,7
478.198.583.707,46
31,2
6.582.969.250,00 136.073.366.235,08
0,43 8,87
13.335.834.500,00
0,87
19.985.563.100,00
1,3
40.000.000,00
0
905.000.000,00
0,06
700.000.000,00
0,05
62.773.891.670,00
4,09
28.009.878.650,00
1,83
2.010.500.000,00
0,13
935.000.000,00
0,06
No 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31.
32.
33. 34.
35. 36. 37. 38. 39.
Sasaran Terwujudnya pengelolaan indistri dan perdagangan yang berdaya saing didukung oleh SDA, SDM, sarana dan prasarana serta teknologi tepat guna Meningkatkan promosi dan kerjasama investasi Terwujudnya iklim investasi yang sehat Berkembangnya pemanfaatan dan pengelolaan pesisir dan kelautan secara optimal dan berkelanjutan Menguatnya implementasi rencana tata ruang daerah dalam pemanfaatan unutk pengembangan wilayah kabupaten cianjur Terwujudnya pemanfaatan ruang yang berhasil guna dan berdaya guna serta mampu mendukung pengelolaan lingkungan hidup yang berkelanjutan Berkembangnya wilayah dengan didukung oleh ketersediaan dan pembangunan infrastruktur yang handal Terwujudnya keseimbangan fungsi lahan untuk menjaga kelestarian hidup Terwujudnya dan terimplementasikannya perangkat transformasi budaya birokrasi yang mampu menciptakan sumber daya aparatur yang berbudi luhur, tangguh dan cerdas, terampil, mandiri, memiliki rasa kesetiakawananan, bekerja keras, produktif, inovatif, disiplin, berorientasi pada pembangunan dan masa depan serta berkhlak mulia Terwujudnya penyelenggaraan pemerintah daerah yang berorientasi pada peningkatan pemanfaatan anggaran secara efektif dan efisien, pemberian pelayanan prima pada masyarakat penyelenggaraan fungsi pemerintahan secara optimal dan perwujudan SDM aparatur yang handal Meningkatnya profesionalisme birokrasi dan penyelenggaraan pelayanan kepada masyarakat Terwujudnya penegakan hukum, kepastian dan budaya hukum dalam rangka supremasi hukum serta pembinaan kerukunan hidup dalam masyarakat guna pelaksanaan penyelenggaraan ketentraman, ketertiban dan kemananan yang kondusif Terwujudnya sinergi antar kelembagaan berkaitan dengan sumber daya serta jaringan teknologi informatika dan komunikasi Terwujudnya pelayanan kepada masyarakat yang optimal Terwujudnya pemahanan yang meluas dan mendalam pada aparat dan masyarakat kabupaten Cianjur pada nilai-nilai akhlakul karimah Pelembagaan penerapan kebijakan aktualisasi nilai-nilai akhlakul karimah pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara Terwujudnya upaya preventif dan kuratif dalam menghadapi permasalahan sosial Urusan wajib Non urusan Total Anggaran
Bab II | 43
Anggaran (Rp.) 14.286.204.196,00
% Anggaran 0,93
1.569.358.200,00 1.850.688.200,00 13.346.181.250,00
0,10 0,12 0,87
1.712.695.000,00
0,11
18.828.496.035,00
1,23
389.085.436.023,00
25,4
15.709.967.500,00
1,02
5.322.428.893,00
0,35
31.943.891.300,00
2,08
43.354.843.861,00
2,83
2.444.737.400,00
0,16
1.022.593.500,00
0,07
1.834.523.000,00
0,12
7.742.810.100,00
0,5
330.916.000,00
0,02
2.065.191.800,00
0,13
1.430.825.856.465,33 103.665.898.300,00
93,2 6,76
1.534.491.754.765,33
100
II.4 Indikator Kinerja Utama Tabel 2.4 Indikator Kinerja Utama No 1
KINERJA UTAMA Meningkatnya akses masyarakat terhadap layanan pendidikan
INDIKATOR KINERJA UTAMA
SATUAN
RUMUS PERHITUNGAN
SUMBER DATA
Jumlah siswa PAUD dibagi jumlah penduduk usia 4-6 tahun dikali 100% Jumlah siswa SD/MI dibagi jumlah penduduk usia 7-12 tahun dikali 100% Jumlah siswa SMP/MTs dibagi jumlah penduduk usia 13-15 tahun dikali 100% Jumlah siswa SMA/SMK/MA dibagi jumlah penduduk usia 16-18 tahun dikali 100% Jumlah siswa usia 4-6 tahun dibagi jumlah penduduk usia 4-6 tahun dikali 100% Jumlah siswa usia 7-12 tahun dibagi jumlah penduduk usia 7-12 tahun dikali 100% Jumlah siswa usia 13-15 tahun dibagi jumlah penduduk usia 13-15 tahun dikali 100% Jumlah siswa usia 16-18 tahun dibagi jumlah penduduk usia 16-18 tahun dikali 100%
Dinas Pendidikan Kabupaten Cianjur
1
Angka Partisasi Kasar (APK) PAUD
%
2
Angka Partisasi Kasar (APK) SD/MI
%
3
Angka Partisasi Kasar (APK) SMP/MTs
%
4
Angka Partisasi Kasar (APK) PAUD SMA/SMK/MA
%
5
Angka Partisasi Murni (APM) PAUD
%
6
Angka Partisasi Murni (APM) SD/MI
%
7
Angka PartisasiMurni (APM) SMP/MTs
%
8
Angka Partisasi KasarMurni (APM) SMA/SMK/MA
%
Bab II | 44
Dinas Pendidikan Kabupaten Cianjur Dinas Pendidikan Kabupaten Cianjur Dinas Pendidikan Kabupaten Cianjur Dinas Pendidikan Kabupaten Cianjur Dinas Pendidikan Kabupaten Cianjur Dinas Pendidikan Kabupaten Cianjur Dinas Pendidikan Kabupaten Cianjur
No 2
3
4
5
6
KINERJA UTAMA
SATUAN
RUMUS PERHITUNGAN
SUMBER DATA
Angka Kematian Bayi (AKB)
Rasio
Dinas Kesehatan Kabupaten Cianjur
10
Angka Kematian Ibu (AKI)
Rasio
Berkembangnya agribisnis yang mampu menghasilkan produk industri pertanian yang berdaya saing Berkembangnya wilayah dengan didukung oleh ketersediaan dan pembangunan infrastruktur yang handal Terwujudnya penyelenggaraan pemerintah daerah yang berorientasi pada peningkatan pemanfaatan anggaran secara efektif dan efisien, pemberian pelayanan prima pada masyarakat penyelenggaraan fungsi pemerintahan secara optimal dan perwujudan SDM aparatur yang handal
11
Kontribusi sektor pertanian/perkebunan terhadap PDRB persentase jalan mantap
%
13
Persentase belanja langsung terhadap total belanja daerah
%
Jumlah bayi usia <1 tahun dalam satu periode dibagi jumlah kelahiran hidup dalam periode yang sama dikali 1000 Jumlah kematian karena kehamilan, persalinan, masa nifas atau komplikasi-komplikasi lainnya selama satu periode dibagi jumlah kelahiran hidup selama periode yang sama dikali 100.000 PDRB sektor pertanian dibagi total PDRB dikali 100% Panjang jalan dalam kondisi baik/sedang dibagi total panjang jalan dikali 100% Jumlah belanja langsung dibagi total belanja daerah dikali 100%
14
Meningkatnya Pendapatan Asli Daerah dari sektor pajak daerah
Jumlah total pendapatan asli daerah dari sektor pajak
Dinas Perpajakan Daerah
Terwujudnya pemahaman meluas dan mendalam pada aparat dan masyarakat Kabupaten Cianjur pada nilai-nilai akhlakul karimah
15
Menurunnya jumlah temuan penyalahgunaan APBD
Jumlah temuan/rekomendasi BPK tahun n dibagi jumlah temuan/rekomendasi BPK tahun n-1 dikali 100%
Inspektorat Daerah
Meningkatnya layanan kesehatan masarakat
INDIKATOR KINERJA UTAMA 9
12
Bab II | 45
%
Rupiah
%
Dinas Kesehatan Kabupaten Cianjur
Bappeda Kabupaten Cianjur Dinas Binamarga Kabupaten Cianjur Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Cianjur
BAB III
Bab III berisi :
AKUNTABILITAS KINERJA PEMDA KAB. CIANJUR
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Rencana Strategis Pemkab Cianjur Indikator Kinerja Utama (IKU) Pemkab Cianjur. Pengukuran Kinerja Capaian Indikator lainnya Reformasi Birokrasi Pengukuran Pencapaian Sasaran Efisiensi Anggaran
Pendekatan pembangunan utama
manajemen
berbasis
adalah
kinerja,
bahwa
yang
pembangunan
diorientasikan pada pencapaian menuju perubahan
yang
menggambarkan Gambar 3.1 : Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Cianjur
lebih
baik.
bahwa
Hal
fokus
pembangunan
bukan
hanya
melaksanakan
program/kegiatan
ini dari
sekedar yang
sudah direncanakan. Esensi dari manajemen pembangunan berbasis kinerja adalah orientasi untuk mendorong perbaikan, di mana program/ kegiatan dan sumber daya anggaran adalah alat yang dipakai untuk mencapai rumusan perubahan, baik pada level keluaran, hasil maupun dampak.
Pendekatan ini juga
sejalan dengan prinsip good governance di mana salah satu pilarnya, yaitu akuntabilitas, akan menunjukkan sejauh mana sebuah instansi pemerintahan telah memenuhi tugas dan mandatnya dalam penyediaan layanan publik yang langsung bisa dirasakan hasilnya oleh masyarakat. Sehingga, pengendalian dan pertanggungjawaban program/kegiatan menjadi bagian penting dalam memastikan akuntabilitas kinerja pemerintah daerah kepada publik telah dicapai. Sebagai bagian dari komitmen Pemerintah Kabupaten Cianjur untuk membangun akuntabilitas kinerja ini, pengembangan web-monev adalah bagian kunci untuk mendorong pelembagaan pengendalian, evaluasi yang transparan dan berorientasi pada perbaikan pelayanan publik. akuntabilitas
kinerja
pemerintah
pelaksanaan tugas dan fungsi
merupakan
Dalam hal ini, laporan bentuk
akuntabilitas
dari
yang dipercayakan kepada setiap instansi
pemerintah atas penggunaan anggaran. Hal terpenting yang diperlukan dalam penyusunan laporan kinerja adalah pengukuran kinerja dan evaluasi serta pengungkapan (disclosure) secara memadai hasil analisis terhadap pengukuran
Bab III | 46
kinerja (Permenpan No. 53 tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah). Sedangkan untuk skala penilaian terhadap kinerja pemerintah, menggunakan pijakan Permendagri No. 54 tahun 2010 Tentang Pelaksana Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah adalah sebagai berikut: Tabel 3.1 Skala Nilai Pringkat Kinerja
1
Interval Nilai Realisasi Kinerja 91 ≤
Kriteria Penilaian Realisasi Kinerja Sangat Tinggi
2
76 ≤ 90
Tinggi
3
66 ≤ 75
Sedang
4
51 ≤ 65
Rendah
5
≤ 50
Sangat Rendah
No
Kode
III.1 Capaian Indikator Kinerja Utama 2016 Pengukuran target kinerja dari sasaran strategis yang telah ditetapkan akan dilakukan dengan membandingkan antara target kinerja dengan realisasi kinerja. Kriteria penilaian yang diuraikan dalam tabel 3.2 selanjutnya akan dipergunakan untuk mengukur kinerja Pemerintah Daerah Kabupaten Cianjur untuk tahun 2014. Pencapaian IKU Bupati Cianjur tahun
2016 secara ringkas ditunjukan
oleh tabel berikut ini. Tabel 3.2 Tabel Capaian IKU Tahun 2016
No
INDIKATOR KINERJA UTAMA
1 1.
2 Angka Partisasi Kasar (APK) PAUD
2.
Angka Partisasi Kasar (APK) SD/MI Angka Partisasi Kasar (APK) SMP/MTs Angka Partisasi Kasar (APK) PAUD SMA/SMK/MA Angka Partisasi Murni (APM) PAUD Angka Partisasi Murni (APM) SD/MI Angka PartisasiMurni (APM) SMP/MTs
3. 4. 5. 6. 7.
Tahun 2016
Capaian 2015
Target
Realisasi
Capaian
3 51,2
4 52,1
5 52,76
6 101,27
118,9
119,1
119,07
99,97
97,92
98,2
98,02
99,82
58,81
65
59,79
91,98
49,88
50,44
50,49
100,10
98,96
110,74
99,01
89,41
96,72
96,85
96,81
99,96
Bab III | 47
No 1 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15.
INDIKATOR KINERJA UTAMA
Tahun 2016
Capaian 2015
2 Angka Partisasi KasarMurni (APM) SMA/SMK/MA Angka Kematian Bayi (AKB) Angka Kematian Ibu (AKI)
4
Persentase belanja langsung terhadap total belanja daerah Meningkatnya Pendapatan Asli Daerah dari sektor pajak daerah Menurunnya jumlah temuan penyalahgunaan APBD
Realisasi
63,2
5 55,29
0,185
0,175
0,17
102,86
0,00045
0,00034
124,44
34,1
40,81
31,04
76,06
35,89
36,35
37,87
104,18
38,05
42,2
42,09
99,74
128.722.64 6.961,00
131.687.04 6.195,00
0
0,65
123.836. 856.050, 00 0
Tingkat Capaian IKU Kabupaten Cianjur Tahun 2016 Sangat Tinggi
Capaian
3 53,81
0,00049
Kontribusi sektor pertanian/perkebunan terhadap PDRB persentase jalan mantap
Target
Tinggi
Sedang 0%
Rendah
Sangat Rendah
0% 0%
20%
80%
Gambar 3.2 : Tingkat Capaian Indikator Kinerja Utama tahun 2016
Bab III | 48
6 87,48
102,30 99,35
III.2 Pengukuran dan Analisis Kinerja
Misi 1
SASARAN 1 Meningkatnya Akses Masyarakat Terhadap Layanan Pendidikan
Jumlah %
Trend Capaian Kinerja Sasaran 2 200 180 160 140 120 100 80 60 40 20 0
IK 1
IK 2
IK 3
IK 4
IK 5
IK 6
IK 7
IK 8
2012
91,97
54,62
75,52
151,13
89,56
137,79
53,84
112,16
2013
79,83
94,98
124,2
62,81
107,24
97,38
91,79
90,48
2014
84,82
95,51
115,27
98,42
121,76
98,37
106,07
84,79
2015
91,67
96,45
97,11
97,42
187,03
98,66
138,22
91,22
2016
112,08
91,27
121,87
152,86
144,08
189,24
128,94
98,6
Tabel 3.3 Capaian Kinerja Misi 1 Sasaran 1
No
INDIKATOR KINERJA
Realisasi 2015
Target
Realisasi
1 2 3 4 5 Meningkatnya Akses Masyarakat Terhadap Layanan Pendidikan 1. Rasio jumlah sekolah 1:119 1:91 1:80 PAUD terhadap penduduk usia sekolah PAUD (4-6 tahun) baik formal mupun non formal 2. Jumlah daya tampung 2798 3267 2982 pendidikan dini 3.
4. 5.
Kondisi Awal RPJMD
Target Akhir RPJMD
6
7
8
112,08
1: 134
1:91
91,27
928
3267
Tahun 2016 %
Rasio jumlah sekolah SD/SMP terhadap penduduk usia sekolah SD/SMP (715 tahun) baik formal mupun non formal Jumlah daya tampung SD/SMP
1:362
1:288
1:225
121,87
1: 433
1:288
642
437
668
152,86
397
437
Rasio jumlah sekolah SMA terhadap penduduk usia sekolah SMA (16-18 tahun) baik formal
1:679
1:651
1:364
144,08
1:1128
1:651
Bab III | 49
mupun non formal 6.
Jumlah daya tampung SMA/SMK
812
437
827
189,24
561
437
7.
Persentase jalan desa mantap yang dibangun menuju sarana pendidikan Persentase jumlah guru yang memenuhi kualifikasi S-1/D-IV
20,27
15,72
20,27
128,94
9,92
15,72
91,22
100
98,6
98,6
74
100
8.
Sumber : Hasil Pengolahan Data
Sasaran Meningkatnya akses masyarakat terhadap layanan pendidikan merupakan sebuah harapan yang ingin diwujudkan oleh Pemerintah Kabupaten Cianjur bagaimana masyarakat mampu memperoleh informasi dan pelayanan pendidikan dengan mudah. Hal ini dengan banyaknya perbaikan sekolah-sekolah dan pembangunan ruang kelas baru sehingga jumlah daya tampung sekolah serta rasio sekolah dengan jumlah siswa yang ada cukup ideal untuk digunakan. Pada tahun
2016
Pemerintah
Kabupaten
Cianjur
melalui Dinas Pendidikan Kabupaten Cianjur serta segenap stakeholders yang ada dapat mencapai target yang telah ditetapkan. Berikut disampaikan capaian
indikator
kinerja
pada
sasaran
meningkatnya akses masyarakat terhadap layanan pendidikan yaitu : Pada tahun 2016 terdapat ruang kelas yang Gambar 3.3 Salah Stau Pembangunan Ruang Kelas Baru
dibangun dan direhabilitasi agar daya tampung setiap kelas sesuai dengan standar pelayanan
minimal yang dikeluarkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI. Berikut jumlah ruang kelas pada setiap jenjang pendidikan di Kabupaten Cianjur yaitu : Tabel 3.4 Jumlah Daya Tampung Sekolah No 1. 2. 3.
Jenjang Pendidikan Pendidikan Dini SD/ SMP/ MTs SMA/ SMK/ MA
2014 2146 562 723
Jumlah Daya Tampung 2015 2798 642 812
2016 2982 668 827
Sumber : Dinas Pendidikan Kabupaten Cianjur
Jumlah daya tampung ruang kelas merupakan target akumulasi ruang kelas yang direhabilitasi dan dibangun pada setiap tahunnya. Peningkatan jumlah daya tampung ruang kelas dimaksudkan agar memenuhi standar pelayanan minimal bahwa setiap kelas dapat menampung 32 siswa. Adapun rehabilitasi dan
Bab III | 50
pembangunan ruang kelas baru untuk pendidikan dini tidak dapat terealisasi mengingat keterbatasan anggaran, hal ini dapat dilihat pada target 3.267 ruang kelas hanya dapat terealisasi 2.982 ruang kelas atau 91,27% dari target yang telah ditetapkan termasuk dengan target akhir RPJMD. Berbeda halnya dengan ruang kelas pada tingkat SD, SMP, dan SMA sederajat melebihi target yang telah ditentukan sebagaimana telah dijelaskan pada tabel capaian realisasi pada tahun 2016 di atas. Jumlah daya tampung merupakan hasil dari jumlah siswa pada setiap jenjang terhadap ruang kelas yang tersedia pada setiap sekolah, sehingga dapat disimpulkan bahwa dibangunnya atau direhabilitasinya ruang kelas dalam rangka
pencapaian
standar
yang
mana
setiap
kelas
terdapat
32
siswa.
Kenyamanan, efektivitas, dan efisiensi proses belajar mengajar akan terwujud dengan baik dan kondusif sehingga transfer ilmu yang diberikan oleh guru terhadap peserta didik dapat berjalan dengan lancar jika kondisi ruang kelas yang memadai atau sesuai dengan standar. Selanjutnya adalah rasio jumlah sekolah dengan penduduk pada usia tertentu maksudnya adalah jumlah sekolah yang tersedia harus berbanding seimbang dengan penduduk diusianya, jika sekolah itu sedikit akan tetapi penduduk pada usia tersebut tinggi maka dapat dipastikan sekolah tersebut akan kelebihan jumlah siswa dan tidak memenuhi standar. Berikut rasio jumlah sekolah dengan jumlah penduduk pada usia tertentu yaitu : Tabel 3.5 Rasio Jumlah Sekolah dengan Jumlah Penduduk Usia Sekolah No 1. 2. 3.
Jenjang Pendidikan PAUD (usia 4-6 thn) SD dan SMP (usia 7-15 thn) SMA/ SMK/ MA (usia
2014 1: 129 1: 233
Rasio 2015 1: 119 1: 362
2016 1: 80 1: 225
1: 766
1: 679
1: 364
16-18 thn) Sumber : Dinas Pendidikan Kabupaten Cianjur
Berdasarkan tabel tersebut di atas pada setiap tahun rasio semakin menurun itu artinya pembangunan sekolah dan ruang kelas dapat berdampak pada rasio jumlah sekolah terhadap jumlah penduduk diusia tertentu, semakin sedikit rasio maka jumlah siswa dalam satu sekolah tersebut ideal atau memenuhi standar. Dalam rangka menjaga atau mempertahankan jumlah sekolah agar tetap ideal Pemerintah harus mengambil langkah antisipasi mengingat pertambahan jumlah penduduk pada setiap tahun tidak dapat diprediksi. Realisasi pada indikator rasio jumlah sekolah dapat dikatakan melebihi target yang telah ditentukan pada tahun 2016 dan target akhir RPJMD, hasil tersebut diperoleh melalui perhitungan rumus terbalik artinya semakin sedikit maka capaiannya
Bab III | 51
semakin baik. Kemudian jika dibandingkan dengan realisasi pada awal RPJMD capaian tahun 2016 telah melebihi target. Permasalahan : (1.) Masih kurangnya kesadaran masyarakat akan pentingnya pendidikan. (2.) Angka kemiskinan Kabupaten Cianjur yang masih tinggi menjadi faktor penyebab masyarakat sulit untuk melanjutkan jenjang pendidikan ke tingkat selanjutnya. (3.) Biaya sekolah masih relatif mahal terutama untuk pendidikan menengah dan pendidikan tinggi. (4.) Masih terdapat guru yang belum memenuhi kualifikasi pendidikan sesuai dengan kebutuhan yang ada. Solusi : (1.) Untuk mengatasi berbagai permasalahan yang ada Pemerintah Kabupaten Cianjur telah mencoba melakukan perbaikan diantaranya melalui inovasi dalam penyelenggaraan pemerintahan diantaranya : a. Website Dinas Pendidikan Kabupaten Cianjur http://www.disdikcianjur.org Dibuatnya sistem atau website Dinas Pendidikan merupakan sebuah upaya
dalam
menjamin
keterbukaan
informasi
pendidikan di Kabupaten Cianjur.
Gambar 3.4 : Website Dinas Pendidikan Kabupaten Cianjur
Bab III | 52
terkait
urusan
b. Bus Sekolah Bagi Masyarakat yang Putus Sekolah Sektor Non Formal Bus sekolah bagi masyarakat yang putus sekolah sektor non formal artinya bagi masyarakat yang kurang mampu, putus sekolah
dan
melaksanakan
anak
jalanan
bisa
pendidikan
secara
gratis.
Bus sekolah tersebut dimaksudkan agar meningkatkan Kabupaten Gambar 3.5 : Bus Sekolah
angka
Cianjur
melek
dan
RLS
huruf
di
(Rata-rata
Lama Sekolah). Bus Sekolah ini di pelopori oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Cianjur
pada Tahun 2016. Bus sekolah ini bisa dijadikan salah satu solusi mengingat angka kemiskinan di Kabupaten Cianjur yang cukup tinggi.
SASARAN 2 Meningkatnya Angka Kelulusan Siswa untuk Seluruh Jenjang Pendidikan
Misi 1
Trend Capaian Kinerja Sasaran 2 120
Jumlah %
100 80 60 40 20
0
IK 1
IK 2
IK 3
2012
100
100
100
2013
100
100
100
2014
100
100
100
2015
100
100
100
2016
100
100
100
Bab III | 53
Tabel 3.6 Capaian Kinerja Misi 1 Sasaran 2 INDIKATOR KINERJA
No
Realisasi 2015
Tahun 2016 Target
Realisasi
%
1 2 3 4 5 6 Meningkatnya Angka Kelulusan Siswa untuk Seluruh Jenjang Pendidikan 1. Angka Kelulusan 100 100 100 100 SD/MI
Kondisi Awal RPJMD
Target Akhir RPJMD
7
8
100
100
2.
Angka Kelulusan SMP/MTs
100
100
100
100
100
100
3.
Angka Kelulusan SMA/MA/SMK
100
100
100
100
100
100
Sumber : Hasil Pengolahan Data
Meningkatnya angka kelulusan siswa untuk seluruh jenjang pendidikan di Kabupaten Cianjur pada tahun 2016 mencapai 100%. Hal ini merupakan tekad bahwa pendidikan merupakan hal dasar yang perlu dipenuhi bagi setiap masyarakat serta mewjudkan amanat UUD 1945 yaitu untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Tabel 3.7 Jumlah Siswa yang Mengikuti dan Lulus UN Tahun 2016 No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Jenjang Pendidikan SD MI SMP MTs SMA SMK MA Jumlah
Jumlah Siswa yang Mengikuti Ujian Nasional 37.559 siswa 4.999 siswa 31.222 siswa 8.438 siswa 5.431 siswa 10.650 siswa 3.046 siswa 101.345 siswa
Jumlah Siswa yang Lulus Ujian Nasional 37.559 siswa 4.999 siswa 31.222 siswa 8.438 siswa 5.431 siswa 10.650 siswa 3.046 siswa 101.345 siswa
Sumber : Dinas Pendidikan Kabupaten Cianjur
Dilihat pada tabel di atas jumlah peserta atau siswa yang mengikuti ujian nasional dari jenjang SD/ SMP/ SMA atau sederajat sejumlah 101.345 siswa dan dinyatakan lulus 100%. Keberhasilan dari pada pencapaian sasaran ini tidak terlepas dari terealisasikannya program pemerintah daerah Kabupaten Cianjur melalui Dinas Pendidikan yaitu program wajib belajar pendidikan dasar sembilan tahun, program peningkatan mutu pendidikan dan tenaga kependidikan, serta program pendidikan menengah.
Bab III | 54
SASARAN 3 Terkendalinya Angka Mengulang dan Drop Out di Setiap Tingkatan dan Jenjang
Misi 1
Trend Capaian Kinerja Sasaran 3 120
Jumlah %
100 80 60 40 20 0
IK 1
IK 2
IK 3
IK 4
IK 5
2012
99,47
99,97
99,81
99,56
74,01
2013
99,73
99,98
99,83
99,59
86,55
2014
100
99,98
99,96
99,99
99,88
2015
100
99,93
99,93
99,88
99,91
2016
100
100
100
100
100
Tabel 3.8 Capaian Kinerja Misi 1 Sasaran 3 INDIKATOR KINERJA
No
Realisasi 2015
Tahun 2016 Target
Realisasi
%
1 2 3 4 5 6 Terkendalinya Angka Mengulang dan Drop Out di Setiap Tingkatan dan Jenjang 1. Persentase siswa yang 100 100 100 100 naik kelas
Kondisi Awal RPJMD
Target Akhir RPJMD
7
8
100
100
2. Angka Putus Sekolah (APS) SD/MI
0,07
0
0
100
0
0
3. Angka Putus Sekolah (APS) SMP/MTs
0.07
0
0
100
0
0
4. Angka Putus Sekolah (APS) SMA/MA/SMK
0,12
0
0
100
0
0
5. Persentase siswa yang melanjutkan
99,91
100
100
100
98
100
Sumber : Hasil Pengolahan Data
Pada sasaran terkendalinya angka mengulang dan drop out di setiap tingkatan dan jenjang
yaitu diukur melalui persentase siswa yang naik kelas,
angka putus sekolah (SD/ MI), angka putus sekolah (SMP/ MTs), angka putus sekolah (SMA/ SMK/ MA), dan persentase siswa yang melanjutkan pada tahun 2016 yang merupakan tahun terakhir dari RPJMD periode 2011-2016 mencapai 100%.
Bab III | 55
Tabel 3.9 Total Jumlah Siswa di Kabupaten Cianjur No
Jenjang Pendidikan
Jumlah Siswa
SD/ MI 248.279 siswa SMP/ MTs 97.067 siswa SMA/SMK/MA 65.432 siswa Jumlah 410.778 siswa Sumber : Dinas Pendidikan Kabupaten Cianjur
1. 2. 3.
Jumlah Siswa yang Putus Sekolah 25 siswa 68 siswa 8 siswa 101 siswa
Dilihat pada tabel di atas bahwa jumlah seluruh siswa di Kabupaten Cianjur yaitu
410.778
siswa.
Sedangkan
untuk
angka putus sekolah di Kabupaten Cianjur pada jenjang pendidikan SD/MI, SMP/ MTs, dan SMA/ SMK/ MA menunjukan angka 0%, akan tetapi berdasarkan data keseluruhan jumlah siswa yang ada di Kabupaten Cianjur yang tersebar di 32 Kecamatan terdapat 25
Gambar 3.6 Siswa SD sedang mengikuti UAS
siswa yang putus sekolah pada jenjang SD/ MI, 68 siswa SMP/ MTs dan 8 siswa SMA/SMK/ MA adapun capaian 0% mengingat dari jumlah siswa yang putus sekolah dibandingkan dengan jumlah siswa pada jenjang tertentu relatif kecil sehingga dapat dikatakan 0%. Pada indikator selanjutnya yaitu persentase siswa yang melanjutkan maksudnya
adalah
siswa
yang
berada
pada
jenjang
pendidikan
SD/MI
melanjutkan ke jenjang selanjutnya yaitu SMP/ Mts begitupun selanjutnya. Berikut jumlah siswa yang melanjutkan sekolah ke jenjang selanjutnya. Tabel 3.10 Jumlah Siswa yang Melanjutkan Sekolah No
Jenjang Pendidikan
Jumlah Siswa
SD/ MI 42.397 siswa SMP/ MTs 6.050 siswa Jumlah 48.447 siswa Sumber : Dinas Pendidikan Kabupaten Cianjur
1. 2.
Jumlah Siswa yang Naik Kelas 42.397 siswa 6.050 siswa 48.447 siswa
Berdasarkan tabel di atas diperoleh data bahwa di Kabupaten Cianjur siswa yang tersebar di 32 Kecamatan sejumlah 48.447 siswa dan melanjutkan ke jenjang selanjutnya yaitu sebanyak 48.447 siswa.
Bab III | 56
SASARAN 4
Misi 1
Meningkatnya Mutu Kelulusan Siswa dari setiap Jenjang Pendidikan
Trend Capaian Kinerja Sasaran 4 120
Jumlah %
100 80 60 40
20 0
IK 1
IK 2
IK 3
2012
100
100
100
2013
100
100
100
2014
100
100
100
2015
100
100
100
2016
100
100
100
Tabel 3.11 Capaian Kinerja Misi 1 Sasaran 4
No
INDIKATOR KINERJA
Realisasi 2015
1 2 Meningkatnya mutu kelulusan 1. Persentase siswa yang lulus UAS tingkat SD/MI 2. Persentase siswa yang lulus UAS tingkat SMP/MTs 3. Persentase siswa yang lulus UAS tingkat SMA/MA/SMK
Kondisi Awal RPJMD
Target Akhir RPJMD
6
7
8
Tahun 2016 Target
Realisasi
3 4 5 siswa dari setiap jenjang pendidikan
%
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
Sumber : Hasil Pengolahan Data
Ujian Akhir Sekolah merupakan salah satu tahapan dalam rangka melihat kemampuan yang dimiliki oleh peserta didik dalam kurun waktu tertentu biasanya setiap 6 (enam) bulan sekali. Ujian akhir sekolah dilaksanakan di Kabupaten Cianjur yang diikuti oleh seluruh peserta didik di jenjang sekolah dasar hingga menengah. Target tahunan dari persentase siswa yang lulus UAS 100% persen artinya hal tersebut menggambarkan dua kondisi yaitu kemampuan dari peserta didik dan kemampuan guru dalam mentransfer ilmunya.
Bab III | 57
Berdasarkan data perhitungan dari jumlah yang lulus UAS dibagi jumlah seluruh peserta didik yang mengikuti UAS dikali 100% maka diperoleh angka 100% dari realisasi pada tahun ke tahun. Adapun pada tahun 2016 persentase siswa yang lulus UAS baik di tingkat SD, SMP, SMA sederajat memperoleh 100%. Adapun jumlah siswa yang mengikuti uas pada tahun 2016 sebagai berikut : Tabel 3.12 Jumlah Siswa yang Lulus UAS Tahun 2016 Jumlah Siswa yang Mengikuti UAS SD/ MI 248.279 siswa 3. 4. SMP/ MTs 60.296 siswa SMA/SMK/MA 60.296 siswa 5. Jumlah 368.871 siswa Sumber : Dinas Pendidikan Kabupaten Cianjur No
Jenjang Pendidikan
Jumlah Siswa yang Lulus UAS 248.279 siswa 60.296 siswa 60.296 siswa 368.271 siswa
Keberhasilan dari pada sasaran ini tidak terlepas dari upaya Pemerintah melalui program wajib belajar pendidikan dasar sembilan tahun dan program manajemen pelayanan pendidikan.
SASARAN 5
Misi 1
Tertanamkannya Nilai-Nilai Akhlakul Karimah Ke Dalam Pribadi Peserta Didik
Jumlah %
Trend Capaian Kinerja Sasaran 5 450 400 350 300 250 200 150 100 50 0
IK 1
2012
400
2013
100
2014
100
2015
100
2016
100
Bab III | 58
Tabel 3.13 Capaian Kinerja Misi 1 Sasaran 5 INDIKATOR KINERJA
No
Realisasi 2015
Tahun 2016 Target
Realisasi
%
Kondisi Awal RPJMD
Target Akhir RPJMD
7
8
100
100
1 2 3 4 5 6 Tertanamkannya nilai-nilai akhlakul karimah ke dalam pribadi peserta didik 1. Sekolah yang 100 100 100 100 menyelenggarakan pendidikan berkarakter Sumber : Hasil Pengolahan Data
Sesuai dengan visi Kabupaten Cianjur periode 2011-2016 yaitu “Cianjur Lebih Sejahtera dan Berakhlakul Karimah” Pemerintah Kabupaten Cianjur mengimplementasikan visi tersebut melalui sekolah yang menyelenggarakan pendidikan berkarakter. Hal ini mengingat pendidikan merupakan wahana yang cukup efektif dalam menerapkan visi tersebut yang pada akhirnya dapat diterapkan di dalam kehidupan sehari-hari. Akhlakul karimah artinya akhlak mulia atau terpuji hal ini yang diinginkan untuk di jaga dan ditingkatkan bagi peserta didik khususnya dan umumnya bagi seluruh masyarakat Kabupaten Cianjur.
Secara
keseluruhan
sekolah
yang
menyelenggarakan
pendidikan
berkarakter adalah sebagai berikut : Tabel 3.14 Sekolah yang Menyelenggarakan Pendidikan Berkarakter No
Jenjang Pendidikan
SD MI SMP MTs SMA SMK MA Jumlah Sumber : Dinas Pendidikan
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Jumlah Sekolah / Madrasah 1.254 sekolah 222 madrasah 274 sekolah 89 madrasah 83 sekolah 168 sekolah 25 madrasah 2.115 sekolah/ madrasah Kabupaten Cianjur
Jumlah Sekolah yang Menyelenggarakan Pendidikan Berkarakter 1.254 sekolah 222 madrasah 274 sekolah 89 madrasah 83 sekolah 168 sekolah 25 madrasah 2.115 sekolah/ madrasah
Keberhasilan dari pada capaian indikator tersebut adalah dengan didukung oleh program pendidikan wajib pendidikan dasar sembilan tahun, program pendidikan menengah, program pembinaan dan permasyarakatan olahraga, dan program peningkatan peran serta kepemudaan. Sekolah yang menyelenggarakan pendidikan berkarakter pada awal tahun sampai dengan akhir RPJMD yaitu tahun 2016 dapat dilaksanakan dengan baik sehingga capaiannya sebesar 100%.
Bab III | 59
SASARAN 6
Misi 1
Meningkatnya Pengetahuan dan Kesadaran Siswa dalam Antisipasi dan Penanggulangan Bencana (sekolah)
Trend Capaian Kinerja Sasaran 6 60
Jumlah %
50 40 30 20 10 0
IK 1
2012
51,15
2013
0
2014
0
2015
0
2016
0
Tabel 3.15 Capaian Kinerja Misi 1 Sasaran 6
No
INDIKATOR KINERJA
Realisasi 2015
Tahun 2016 Target
Realisasi
%
Kondisi Awal RPJMD
Target Akhir RPJMD
7 1 2 3 4 5 6 8 Meningkatnya pengetahuan dan kesadaran siswa dalam antisipasi dan penanggulangan bencana 1. Jumlah Sekolah yang 0 1 0 0 3 19 terfasilitasi untuk peningkatan pemahaman, keterampilan, dan kewaspadaan dalam pencegahan dan penanggulangan bencana (sekolah) Sumber : Badan Penanggulangan Bencana Daerah
Meningkatnya pengetahuan dan kesadaran siswa dalam antisipasi dan penanggulangan bencana adalah sasaran pada misi pertama yang didalamnya diukur melalui jumlah sekolah yang terfasilitasi utnuk peningkatan pemahaman, keterampilan, dan kewaspadaan dalam pencegahan penanggulangan bencana. Padda indikator ini sejak pada tahun 2013 sampai dengan tahun 2016 ini tidak dapat dilaksanakan mengingat tidak adanya kegiatan yang mendukung pada ketercapaian indikator tersebut termasuk tidak adanya anggaran, sehingga indikator tersebut tidak dapat tercapai atau 0 (nol).
Bab III | 60
SASARAN 7
Misi 1
Meningkatnya Kualitas Pendidikan Tinggi Lokal
Trend Capaian Kinerja Sasaran 7 120
Jumlah %
100 80 60 40 20
0
IK 1
2012
0
2013
100
2014
100
2015
60
2016
20
Tabel 3.16 Capaian Kinerja Misi 1 Sasaran 7
No
INDIKATOR KINERJA
Realisasi 2015
Tahun 2016 Target
1 2 3 4 Meningkatnya kualitas pendidikan tinggi lokal 1. Persentase bantuan 3 5 biaya operasional pendidikan tinggi dari pemerintah daerah
Kondisi Awal RPJMD
Target Akhir RPJMD
Realisasi
%
5
6
7
8
1
20
5
20
Sumber : Hasil Pengolahan Data
Pada Tahun 2015 perguruan tinggi yang mendapat bantuan operasional dari Pemerintah Daerah sebanyak 3 (tiga) pendidikan tinggi diantaranya AKPER (karena statusnya BLUD mendapatkan anggaran untuk operasional), Universitas Surya Kencana (mendapat dana hibah bansos), dan AKNED (mendapat dana hibah bansos). Berbeda dengan Tahun 2016 mengingat adanya efisiensi anggaran sehingga perguruan tinggi yang memperoleh bantuan operasional hanya AKPER karena masih BLUD. Terealisasinya 1 (satu) perguruan tinggi dari 5 (lima) perguruan tinggi sehingga capaian pada indikator ini sebesar 20% sedangkan sampai tahun 2016 terdapat 7 perguruan tinggi, jika dibandingkan dengan target akhir RPJMD yaitu 20 perguruan tinggi terealisasi 12 atau 60%.
Bab III | 61
SASARAN 8
Misi 1
Meningkatnya Partisipasi Masyarakat dalam Pengelolaan dan Pelaksanaan Pendidikan
Trend Capaian Kinerja Sasaran 8 120
Jumlah %
100 80 60 40 20 0
IK 1
2012
100
2013
100
2014
100
2015
100
2016
100
Tabel 3.17 Capaian Kinerja Misi 1 Sasaran 8
No
INDIKATOR KINERJA
Realisasi 2015
Tahun 2016 Target
Realisasi
%
Kondisi Awal RPJMD
7 1 2 3 4 5 6 Meningkatnya partisipasi masyarakat dalam pengelolaan dan pelaksanaan pendidikan 1. Persentase sekolah 100 100 100 100 100 yang memiliki komite sekolah Sumber : Dinas Pendidikan Kabupaten Cianjur
Target Akhir RPJMD 8 100
Komite sekolah merupakan mitra sekolah yang memiliki fungsi sebagai sarana pendidikan bagi para peserta didik baik dibidang akademik maupun non akademik dan berperan dalam penentuan rencana kerja dan anggaran sekolah. Perlunya partisipasi masyakrakat dari berbagai sektor dalam penyelenggaraan pemerintah merupakan sebuah upaya pemerintah dalam mewujudkan good governance karena pemerintah tidak dapat bekerja sendiri tetapi pemerintah bekerja secara bersama-sama dengan masyarakat dan swasta. Adapun komite sekolah yang ada di Kabupaten Cianjur yaitu sebagai berikut :
Bab III | 62
Tabel 3.18 Sekolah yang Memiliki Komite Sekolah Tahun 2016 No
Jenjang Pendidikan
TK SD/ MI SMP/ MTs SMA/SMK/ MA Jumlah Sumber : Dinas Pendidikan
1. 2. 3. 4.
Dari
jumlah
Jumlah Sekolah yang Memiilki Komite Sekolah 389 Sekolah 1.254 Sekolah 261 Sekolah 231 Sekolah 2.135 Sekolah
Jumlah Sekolah 389 Sekolah 1.254 Sekolah 261 Sekolah 231 Sekolah 2.135 Sekolah Kabupaten Cianjur
keseluruhan
sekolah
yang
ada
di
Kabupaten
Cianjur
seluruhnya telah memiliki komite sekolah. Dengan demikian hal ini menunjukan bahwa partisipasi masyarakat melalui komite sekolah sangat tinggi.
SASARAN 9
Misi 1
Meningkatnya Sarana dan Prasarana Perpustakaan
Jumlah %
Trend Capaian Kinerja Sasaran 9 500 450 400 350 300 250 200 150 100 50 0
IK 1
IK 2
IK 3
IK 4
2012
100
100
102,55
93,38
2013
100
100
103,36
101,99
2014
100
100
95,22
116,26
2015
100
100
107,28
411,24
2016
248
90,9
112,91
432,34
Tabel 3.19 Capaian Kinerja Misi 1 Sasaran 9
No
INDIKATOR KINERJA
Realisasi 2015
Tahun 2016 Target
1 2 3 4 Meningkatnya sarana dan prasarana perpustakaan 1. Perpustakaan desa 121 50 2.
Perpustakaan mesjid besar kecamatan
10
11
Bab III | 63
Kondisi Awal RPJMD
Target Akhir RPJMD
Realisasi
%
5
6
7
8
124
248
30
100
10
90,90
10
10
3. 4.
Koleksi buku yang tersedia di perpustakaan daerah Pengunjung perpustakaan
17.897
16.682
18.837
112,91
16.182
16.682
53.486
13.006
56.230
432,34
10.506
13.006
Sumber : Hasil Pengolahan Data
Pada sasaran meningkatnya sarana dan prasarana perpustakaan terdiri dari 4 indikator sasaran yang mana terdapat 3 indikator sasaran yang masuk pada kategori “Sangat Tinggi” serta melebihi target yang telah ditentukan dan 1 (satu) indikator masuk pada kriteria “Tinggi” akan tetapi tidak memenuhi target yang telah ditentukan. Keberhasilan pada masing-masing indikator dapat digambarkan sebagai berikut : Perpustakaan merupakaan wadah untuk menggali berbagai informasi, keberhasilan yang diperoleh oleh kabupaten sampai pada tahun 2016 ini yaitu dengan menambah perpustakaan desa yang pada awal tahun 2011 memiliki 30 perpustakaan desa, secara berkala dengan didukung program pengembangan budaya baca dan pembinaan perpustakaan dengan kegiatan penyediaan bantuan pengembangan perpustakaan dan minat baca di daerah sehingga perpustakaan desa sampai pada tahun 2016 menjadi 124 perpustakaan desa. Adapun target perpustakaan desa pada akhir RPJMD yaitu 100 perpustakaan desa sudah dapat tercapai bahkan melebihi target yang telah ditetapkan. Selain dari pada perpustakaan desa terdapat perpustakaan
mesjid
besar
kecamatan
dengan
program yang sama yaitu program pengembangan budaya baca dan pembinaan perpustakaan dengan
Gambar 3.7 : Perpustakaan Keliling
kegiatan supervisi, pembinaan dan stimulasi pada perpustakaan
umum,
perpustakaan
khusus,
perpustakaan
sekolah
dan
masyarakat sudah berkontribusi terhadap pemeliharaan 10 perustakaan mesjid besar kecamatan yang ada di lingkungan Kabupaten Cianjur. Pemeliharaan terebut dilakukan secara berkesinambungan pada setiap tahun hingga pada tahun 2016 terealisasi 100%. Penambahan jumlah perpustakaan desa dan pemeliharaan terhadap perpustakaan mesjid besar kecamatan harus didukung dengan adanya koleksi buku di perpustakaan daerah. Penambahan jumlah koleksi buku di perpustakaan daerah yang pada Gambar 3.8 : Perpustakaan Daerah Kab Cianjur
tahun
2011
sejumlah
16.182
setiap
tahun
bertambah samapai pada tahun 2016 menjadi 18.897 eksemplar melebihi target
Bab III | 64
akhir RPJMD yaitu 16.682 yang tahun sebelumnya sejumlah 17.897 eksemplar bertambah
940
eksemplar
menjadi
18.837
eksemplar
pada
tahun
2016.
Penambahan jumlah koleksi buku yang tersedia di perpustakaan daerah dilakukan melalui kegiatan penyediaan bahan pustaka perpustakaan umum dareah. Segala bentuk upaya yang telah dilakukan oleh pemerintah Kabupaten Cianjur melalui program dan kegiatan tersebut guna mendukung dari pada mencerdaskan kehidupan bangsa khususnya masyarakat Kabupaten Cianjur. Dengan meningkatnya sarana dan prasarana perpustakaan secara tidak langsung dapat meningkatkan minat baca dan pengunjung perpustakaan. Pengunjung perpustakaan pada tahun ke tahun mengalami peningkatan yang semula pada tahun 2011 10.506 orang pada tahun 2016 mencapai 56.230 orang. Permasalahan : (1.) Masih terbatasnya sarana prasarana pengelolaan arsip dan perpustakaan sehingga dapat mempengaruhi tingkat kualitas pelayanan yang diberikan. (2.) Masih minimnya minat baca masyarakat Kabupaten Cianjur. (3.) Keterbatasan jenis buku/ bahan bacaan di perpustakaan sehingga masyarakat belum merasa cukup menggali informasi melalui perpustakaan daerah. Solusi : (1.) Menambah
alokasi
dana
untuk
peningkatan
sarana
dan
prasarana
perpustakaan guna meningkatkan minat baca masyarakat Kabupaten Cianjur. (2.) Menambah jenis buku bacaan sehingga masyarakat merasa terpenuhi akan informasi yang dibutuhkan melalui buku bacaan.
Bab III | 65
SASARAN 1
Misi 2
Terwujudnya Masyarakat yang Proaktif Memelihara dan Meningkatkan Derajat Kesehatan, Berpartisipasi Aktif Mendorong Dirinya, serta Mampu Membudayakan Perilaku Hidup Bersih dan Shat dalam Keluarga dan Masyarakat
Jumlah %
Trend Capaian Kinerja Sasaran 1 160 140 120 100 80 60 40 20 0
IK 1
IK 2
IK 3
2012
96,92
100
100
2013
96,84
62,5
0
2014
123,1
100
100
2015
112,73
138,89
0
2016
121,7
100
100
Tabel 3.20 Capaian Kinerja Misi 2 Sasaran 1 bo ok
INDIKATOR KINERJA
Realisasi 2015
Tahun 2016 Target
Realisasi
%
Kondisi Awal RPJMD
Target Akhir RPJMD
7 1 2 3 4 5 6 8 Terwujudnya masyarakat yang proaktif memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan, berpartisipasi aktif menolong dirinya , serta membudayakan perilaku hidup bersih dan sehat dalam keluarga dan masyarakat 1. Persentase rumah 69,21 57 69,37 121,70 53,85 57 tinggal bersanitasi 2.
3.
Persentase usaha/kegiatan yang memenuhi persyaratan administrasi dan teknis pencegahan pencemaran air Persentase usaha/kegiatan yang memenuhi persyaratan administrasi dan teknis pencegahan pencemaran udara
125
100
100
100
20
100
0
100
100
100
0
100
Sumber : Hasil Pengolahan Data
Bab III | 66
Terwujudnya masyarakat yang proaktif memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan, berpartisipasi aktif menolong dirinya , serta membudayakan perilaku hidup bersih dan sehat dalam keluarga dan masyarakat menjadi tanggungjawab bersama dalam hal ini masyarakat, pemerintah, dan swasta. Hidup yang sehat dan bersih menjadi dambaan bagi setiap manusia akan tetapi hal tersebut dapat diwujudkan jika setiap manusia peduli terhadap lingkungannya masing-masing. Adapun untuk mewujudkan sasaran tersebut didukung dengan indikator persentase rumah tinggal bersanitasi, persentase usaha/kegiatan yang memenuhi persyaratan administrasi dan teknis pencegahan pencemaran air, dan Persentase usaha/kegiatan yang memenuhi persyaratan administrasi dan teknis pencegahan pencemaran udara. Persentase
rumah tinggal bersanitasi merupakan akses pelayanan bagi
masyarakat dalam memperoleh kehidupan yang bersih, nyaman, dan menjaga masyarakat agar tidak bersentuhan langsung dengan kotoran manusia. Untuk mewujudkan hal tersebut pemerintah melalui pembangunan sarana MCK plus ++ dan pembuatan saluran drainase yang dilakukan pemerintah Kabupaten Cianjur di Tahun 2016. Pada Tahun 2016 MCK dan MCK plus++ masing-masing terbangun 14 unit untuk MCK dan 7 unit untuk MCK plus++ sehingga sampai akhir tahun 2016 telah dibangun 97 unit MCK dan 69 unit MCK plus++. Selain dari pada pembangunan MCK Pemrintah Kabupaten Cianjur dalam meningkatkan persentase rumah tinggal bersanitasi yaitu dengan pembangunan saluran drainase di lingkungan permukiman perkotaan yang pada Tahun 2016 dibangun sepanjang 2 km sehingga sampai akhir tahun 2016 telah dibangun sepanjang 7km drainase. Upaya tersebut sangat berkontribusi besar terhadap capaian dari persentase rumah tinggal bersanitasi di Kabupaten Cianjur yang pada Tahun 2015 terealisasi 69,21% kini bertambah di Tahun 2016 menjadi 69,37%. Adapun capaian pada tahun 2016 telah melebihi target akhir RPJMD yaitu 57%, terlebih jika dibandingkan edngan kondisi awal RPJMD yaitu 53,85%. Permasalahan : (1.) Sekalipun
realisasi
pada
persentase
rumah
tinggal
bersanitasi
telah
memenuhi target, namun masih terdapat kendala yang dihadapi diantaranya pembangunan saluran drainase belum berdasarkan pada suatu studi drainase secara menyeluruh, tidak adanya pemeliharaan terhadap saluran drainase yang ada, serta kesadaran masyarakat yang masih kurang karena membuang sampah pada saluran yang menyebabkan penyumbatan dan pendangkalan pada sungai dan saluran drainase.
Bab III | 67
Solusi : (1.) Pemerintah Kabupaten Cianjur masih terus melaksanakan pembangunan MCk dan MCK plus++ dan pembuatan drainase serta mensosialisasikan pola hidup sehat kepada masyarakat terutama di sekitar bantaran sungai. (2.) Dilaksanakannya kegiatan Jum’at bersih dengan melakukan pembersihan bantaran sungai, gorong-gorong,dan jalan-jalan utama.
Misi 2
SASARAN 2
Meningkatnya Kondisi dan Kualitas Fasilitas Layanan Prasarana Kersehatan
Trend Capaian Kinerja Sasaran 2 140
Jumlah %
120 100 80 60 40 20 0
IK 1
IK 2
IK 3
IK 4
IK 5
2012
49,38
106,33
88,22
0
0
2013
78,95
100
87,49
0
0
2014
108,26
100
87,48
0
0
2015
130,21
96,74
87,8
111,11
111,11
2016
118,48
90
87,84
100
100
Tabel 3.21 Capaian Kinerja Misi 2 Sasaran 2
No
INDIKATOR KINERJA
Realisasi 2015
Tahun 2016 Target
Realisasi
%
1 2 3 4 5 6 Meningkatnya kondisi dan kualitas fasilitas layanan prasarana kesehatan 1. 7,50 118,48 7,5 6,33 Persentase jalan
2.
3.
desa mantap menuju sarana kesehatan Puskesmas dan jaringannya yang berfungsi dengan baik Rasio Rumah Sakit persatuan penduduk
Kondisi Awal RPJMD
Target Akhir RPJMD
7
8
3,48
6,33
92
100
90
90
85
100
1: 560.976
1: 500.000
1: 560.773
87,84
10
1: 750.000
Bab III | 68
4.
Kualitas Sarana dan Prasarana RSUD
100
100
100
100
80
100
5.
Tersedianya Bangunan IGD Terpadu
100
100
100
100
0
100
kualitas
fasilitas
layanan
Sumber : Hasil Pengolahan Data
Dalam
rangka
meningkatnya
kondisi
dan
prasarana kesehatan didukung oleh beberapa indikator saebaga alat ukur keberhasilan pencapaian sasaran tersebut diataranya adalah Persentase jalan desa mantap menuju sarana kesehatan, Puskesmas dan jaringannya yang berfungsi dengan baik, Rasio Rumah Sakit persatuan penduduk, Kualitas Sarana dan Prasarana RSUD, Tersedianya Bangunan IGD Terpadu. Salah satu kondisi dari kualitas pelayanan kesehatan yaitu dibangunnya jalan mantap menuju sarana kesehatan, ini menjadi penting mengingat jalan merupakan hal yang sangat dibutuhkan untuk dapat mengakses sarana kesehatan. Upaya Pemerintah Kabupaten untuk mewujudkan hal tersebut adalah dengan pembangunan jalan desa sepanjang 371.510 km sampai pada tahun 2016 atau sekitar 7,50% melebihi target yang telah ditentukan yaitu 6,33% dan menjadi target akhir RPJMD. Pembangunan tersebut jika dibandingkan dengan awal tahun RPJMD yaitu 3,46% atau 171.390 km. Keberhasilan dari pada pembangunan ini selain dari anggaran Pemerintah Daerah, Pemerintah Kabupaten Cianjur memperoleh bantuan anggaran Provinsi serta kegiatan PNPM yang menangan jalan desa. Selanjutnya selain dilihat dari pembangunan jalan didukung dengan kualitas dari fasilitas puskesmas dan jaringannya yang berfingsi dengan baik bedasarkan data yang ada (45 puskesmas). Rasio rumah sakit terhadap jumlah penduduk idealnya adalah 1:500.000, Sampai dengan tahun 2016 Pemerintah Kabupaten Cianjur telah memiliki 4 unit rumah sakit, yaitu Rumah Sakit Umum Daerah Cianjur Kelas B dan Rumah Sakit Umum Cimacan Kelas D, Rumah Sakit Umum Pagelaran dan terdapat 1 (satu) unit rumah sakit swasta yaitu Rumah Sakit Dr. Hafidz Cianjur. Dengan demikian capaian kinerja rasio rumah sakit terhadap jumlah penduduk adalah 4:2.243.904 atau 1:560.773 atau mencapai 87,84% dari target 1:500.000. Bertambahnya jumlah rumah sakit di Kabupaten Cianjur harus diimbangi dengan peningkatan kualitas sarana dan prasarana RSUD Kabupaten Cianjur yaitu RSUD Kelas B Kabupaten Cianjur. Kualitas sarana dan prasarana RSUD Kelas B Kabupaten Cianjur dalam keadaan baik atau kondisi 100% hal ini didukung dengan beberapa program Pemerintah Daerah yang meliputi program : 1. Pengadaan alat-alat kesehatan 2. Pengadaan alat kedokteran untuk penanganan bayi berat lahir rendah 3. Pembangunan Gedung Perkantoran Bab III | 69
4. Pengadaan tanah rumah sakit 5. Pengadaan tanah dan bangunan rumah sakit 6. Pembangunan drainase rumah sakit 7. Pembangunan gedung farmasi tahap II 8. Pembangunan pagar dan tembok penahan tanah 9. Pengadaan genset rumah sakit 10. Pembangunan gedung genset rumah sakit 11. Pengadaan alat-alat CSSD dan Laundry 12. Pengadaan alat-alat kesehatan NICU, ICU, PICu, dan IGD 13. Pengadaan tempat tidur rumah sakit 14. Pengadaan alat-alat kesehatan 15. Pengembangan gedung rawat inap VIP Flamboyan dan IGD 16. Pembangunan gedung farmasi 17. Pengembangan ruang ICU,ICCU,NICU 18. Pembangunan gedung farmasi RSUD Cianjur 19. Pembagnunan gedung rawat inap kelas III (Jampersal) 20. Pembangunan gedung stroke center tahap II 21. Pengadaan alat kesehatan dan penunjang medis. Indikator yang terakhir adalah tersedianya bangunan IGD terpadu yang ada di RSUD Kelas B Cianjur hal ini tercapai 100% mengingat pada tahun 2016 telah dilaksanakan pengembangan Gedung Rawat Inap VIP Flamboyan dan IGD di RSUD Kelas B Cianjur. Pengembangan ini merupakan kelanjutan dari tahun 2015 yang telah dilaksanakan pengadaan rawat inap VIP Flamboyan dan IGD telah terealisasi seluruhnya dengan terlaksananya pengupasan da pemasangan pasad luar dan dalam gedung rawat inap VIP dan IGD dengan luas dari gedung seluas 1200 m2, kemudian tersedianya fasilitas spoelhook sebanyak 3 unit serta tersedianya fasilitas scrub station sebanyak 2 unit. Permasalahan : (1.) Masih terdapat puskesmas dan jaringannya tidak berfungsi dengan baik. (2.) Untuk memenuhi target ideal rasio rumah sakit terhadap jumlah penduduk dirasa masih kurang untuk dapat memenampung dan memberikan pelayanan kesehatan. Solusi : (1.) Perbaikan terhadap fasilitas dan jaringan puskesmas terus ditingkatkan dengan menambah jumlah anggaran untuk perbaikan. (2.) Menambah jumlah rumah sakit di Kabupaten Cianjur beserta segala fasilitas dan sumber daya manusianya.
Bab III | 70
SASARAN 3
Misi 2
Meningkatnya Layanan Kesehatan Masyarakat
Jumlah %
Trend Capaian Kinerja Sasaran 3 200 180 160 140 120 100 80 60 40 20 0
IK 1
IK 2
IK 3
2012
124,53
102,31
100
2013
119,8
80
100
2014
93,63
130
92,29
2015
105,06
190
74
2016
94,24
88,89
88,1
Tabel 3.22 Capaian Kinerja Misi 2 Sasaran 3
No
INDIKATOR KINERJA
Realisasi 2015
Tahun 2016 Target
1 2 3 4 Meningkatnya Layanan Kesehatan Masyarakat 1. 89,25 90 Cakupan
2. 3.
pertolongan persalinan oleh bidan atau tenaga tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan Prevalensi gizi buruk Cakupan desa/kelurahan Universal Child Immunization
Kondisi Awal RPJMD
Target Akhir RPJMD
Realisasi
%
5
6
7
8
84,82
94,24
87,17
90
0,10
0,9
0,10
88,89
1,3
0,9
74
100
88,10
88,10
85
100
Sumber : Hasil Pengolahan Data
Tinggi rendahnya prevalensi gizi buruk mengindikasikan ada tidaknya masalah gizi pada balita, tetapi tidak memberikan indikasi apakah masalah gizi tersebut bersifat kronik atau akut. Adapun capaian kinerja pada tahun 2016 yaitu
Bab III | 71
88,89% sama dengan pada tahun 2015 yang mana prevalensi gizi buruk 0,10%, semakin kecil angka yang diperoleh maka semakin menunjukan tidak ada masalah gizi pada balita. Beberapa faktor yang mempengaruhi capaian prevalensi gizi buruk ini antara lain : 1.
Meningkatnya partisipasi masyarakat ke posyandu;
2.
Surveilance gizi di tingkat puskesmas mulai berjalan;
3.
penimbangan berat badan, pengukuran tinggi badan dan penentuan usia balita; Indikator selanjutnya adalah Cakupan desa/kelurahan Universal Child
Immunization hal ini artinya keberhasilan dari program imunisasi ditentukan oleh Universal
Child
Immunization.
Cakupan
desa/
kelurahan
Universal
Child
Immunization pada tahun 2016 mengalami peningkatan dibandingkan dengan tahun sebelumnya yaitu 88,10%, tahun 2015 sebesar 74%. Jika dilihat kondisi awal RPJMD yaitu 85% sehingga capaian sampai dengan tahun 2016 3,1%, cukup jauh dibandingkan dengan target akhir RPJMD yaitu 100%. Permasalahan : (1.) Cakupan pemberian MP-ASI bagi balita 6-14 bulan masih rendah; (2.) Belum semua pelaksana gizi di puskesmas berlatar belakang gizi; (3.) Terbatasnya keterampilan petugas dalam melaksanakan tugas (4.) Terbatasnya alat ukur tinggi badan dan berat badan di posyandu Solusi : (1.) Meningkatkan keterampilan petugas dalam melaksanakan kegiatan posyandu melalui pelatihan-pelatihan tertentu. (2.) Melakukan pengadaan sarana prasarana atau peralatan yang membantu kegiatan posyandu. (3.) Perlu
adanya
kegiatan
posyandu
dan
kegiatan
di
puskesmas
yang
memperhatikan asupan gizi bagi bayi dan balita. (4.) Mensosialisasikan pentingnya pemberian ASI eksklusif dan makanan bergizi bagi balitas
Bab III | 72
SASARAN 4
Misi 2
Peningkatan Ketersediaan Pembiayaan Kesehatan Masyarakat
Trend Capaian Kinerja Sasaran 4 140
Jumlah %
120 100 80 60 40 20 0
IK 1
IK 2
2012
45,61
69,31
2013
100
103,2
2014
100
113,94
2015
125
94,58
2016
125
79,97
Tabel 3.23 Capaian Kinerja Misi 2 Sasaran 4
No
INDIKATOR KINERJA
Realisasi 2015
Kondisi Awal RPJMD
Target Akhir RPJMD
6
7
8
125
80
80
79,97
100
281.265
Tahun 2016 Target
Realisasi
%
1 2 3 4 5 Peningkatan Ketersediaan Pembiayaan Kesehatan Masyarakat 1. Cakupan pelayanan 100 80 100 kesehatan dasar masyarakat miskin 2.
Cakupan pelayanan kesehatan rujukan pasien masyarakat miskin
234.136
281.265
224.922
Sumber : Hasil Pengolahan Data
Cakupan pelayanan kesehatan dasar masyarakat miskin dan cakupan pelayanan kesehatan rujukan pasien masyarakat miskin dilakukan dengan memberikan
pelayanan
kesehatan
kepada
masyarakat
miskin
diantaranya
pemberian pelayanan BPJS dan Jamkesmas. Pada tahun 2016 cakupan pelayanan kesehatan dasar mengalami peningkatan menjadi 100% sehingga capaiannya menjadi 125%dan telah melebihi target akhir RPJMD. Selanjutnya jumlah rujukan pasien masyarakat miskin pada tahun 2016 melalui BPJS dan Jamkesmas
Bab III | 73
sejumlah 224.922 orang, belum memenuhi target yang telah ditentukan yaitu 281.265 orang.
Misi 2
SASARAN 5 Terjaminnya Ketersediaan dan Keterjangkauan Obat
Trend Capaian Kinerja Sasaran 5
Jumlah %
106 104 102 100 98 96 94 92 90 88
IK 1
2012
104,4
2013
104,4
2014
100
2015
94,74
2016
100
Tabel 3.24 Capaian Kinerja Misi 2 Sasaran 5
No
INDIKATOR KINERJA
Realisasi 2015
Tahun 2016 Target
1 2 3 4 Terjaminnya ketersediaan dan keterjangakauan obat 1. Ketersediaan obat, 90 95 terutama obat dan alat kesehatan esensial bagi masyarakat miskin
Kondisi Awal RPJMD
Target Akhir RPJMD
Realisasi
%
5
6
7
8
95
100
0
100
Sumber : Hasil Pengolahan Data
Ketersediaan obat, dan alat kesehatan bagi masyarakat miskin dipenuhi dengan melakukan pengadaan obat dan perbekalan kesehatan untuk kebutuhan obat baik di puskesmas maupun di dinas kesehatan.
Bab III | 74
SASARAN 6
Misi 2
Terpenuhinya Permintaan Pelayanan KB dan Kesehatan Reproduksi yang Berkualitas
Trend Capaian Kinerja Sasaran 6 140 120 Jumlah %
100 80 60 40 20 0
IK 1
IK 2
2012
100
102,42
2013
102,3
104,26
2014
99,53
97,1
2015
124
105,71
2016
107,33
105,2
Tabel 3.25 Capaian Kinerja Misi 2 Sasaran 6
No
INDIKATOR KINERJA
Realisasi 2015
Tahun 2016 Target
Realisasi
%
1 2 3 4 5 6 Terpenuhinya permintaan pelayanan KB dan kesehatan reproduksi yang berkualitas 1. 2,59 107,33 2,12 2.78 Rata-rata jumlah 2.
anak per keluarga Cakupan peserta KB aktif
70,88
67,20
70,70
105,20
Kondisi Awal RPJMD
Target Akhir RPJMD
7
8
2.92
2,78
67,00
67,20
Sumber : Hasil Pengolahan Data
Terpenuhinya permintaan pelayanan KB dan kesehatan reproduksi yang berkualitas didukung dengan rata-rata jumlah anak per keluarga dan cakupan peserta KB aktif. Adapun capaian pada tahun 2016 telah memenuhi target yang telah ditentukan dengan rincian sebagai berikut : Rata-rata jumlah anak per keluarga adalah kemampuan perempuan di keluarga untuk melahirkan dalam masa reproduksi, angka 2,78 menunjukan bahwa rata-rata perempuan di Kabupaten Cianjur mampu melahirkan 2-3 anak. Perhitungan dari pada indikator ini berbanding terbalik sehingga semakin sedikit maka capaian tersebut semakin baik, hal ini mengingat program dari Pemerintah 2
Bab III | 75
(dua) anak cukup. Pada capaian kinerja, tahun 2016 melebihi target yang telah ditentukan yaitu 107,33 namun jika dibandingkan dengan realisasi sebelumnya menurun. Cakupan peserta KB aktif pada tahun 2016 sejumlah 419.789 orang atau 70,70% hal ini mengalami penurunan jika dibandingkan dengan realisasi tahun sebelumnya yaitu 70,88%. Jika dibandingkan dengan kondisi awal RPJMD capaian tahun 2016 telah mengalami peningkatan bahkan telah melebihi target akhir RPJMD yaitu 67,20%. Cakupan peserta KB aktif diperoleh melalui perhitungan jumlah peserta program KB aktif dibagi jumlah pasangan usia subur dikali 100%.
SASARAN 7
Misi 2
Meningkatnya Pengetahuan Kesehatan Reproduksi Remaja (KRR)
Trend Capaian Kinerja Sasaran 7 108
Jumlah %
106 104 102 100 98 96
IK 1
2012
102,98
2013
100
2014
101,3
2015
104
2016
106,41
Tabel 3.26 Capaian Kinerja Misi 2 Sasaran 7
No
INDIKATOR KINERJA
Realisasi 2015
Tahun 2016 Target
Kondisi Awal RPJMD
Target Akhir RPJMD
Realisasi
%
1 2 3 4 5 Meningkatnya pengetahuan kesehatan reproduksi remaja (KRR) 1. 83 78 78 Persentase pusat
6
7
8
106,41
68
78
informasi dan konseling remaja per kecamatan Sumber : Hasil Pengolahan Data
Bab III | 76
SASARAN 8
Misi 2
Meningkatkan Kualitas Hidup dan Perlindungan Anak serta Peran Perempuan dalam Berbagai Bidang Pembangunan
Trend Capaian Kinerja Sasaran 8 120 100 Jumlah %
80 60 40 20 0
IK 1
2012
98,47
2013
100,23
2014
100,15
2015
98,56
2016
59,82
Tabel 3.27 Capaian Kinerja Misi 2 Sasaran 8
No
INDIKATOR KINERJA
Realisasi 2015
Tahun 2016 Target
Realisasi
%
Kondisi Awal RPJMD
Target Akhir RPJMD
7 1 2 3 4 5 6 8 Meningkatkan kualitas hidup dan perlindungan anak serta peran perempuan dalam berbagai bidang pembangunan 1. Persentase partisipasi 45,09 46 27,52 59,82 43,05 46 perempuan di lembaga pemerintahan Sumber : Hasil Pengolahan Data
Persentase partisipasi perempuan di lembaga pemerintahan merupakan indikator
dalam
pencapaian
sasaran
meningkatkan
kualitas
hidup
dan
perlindungan anak serta peran perempuan dalam berbagai bidang pembangunan. Adapun capaian pada tahun 2016 terealisasi 27,52% dari target 46%. Perhitungan ini diperoleh dari perhitungan pekerja perempuan di lembaga pemerintah dibagi jumlah pekerja perempuan dikali 100%. Jika dibandingkan dengan realisasi tahun sebelumnya dan kondisi awal RPJMD hal ini mengalami penurunan termasuk target akhir RPJMD.
Bab III | 77
SASARAN 9
Misi 2
Meningkatkan Kualitas Tumbuh Kembang dan Kelangsungan Hidup Anak
Trend Capaian Kinerja Sasaran 9 120
Jumlah %
100 80 60 40 20 0
IK 1
2012
100
2013
100
2014
100
2015
100
2016
100
Tabel 3.28 Capaian Kinerja Misi 2 Sasaran 9
No
INDIKATOR KINERJA
Realisasi 2015
Tahun 2016 Target
Realisasi
%
1 2 3 4 5 6 Meningkatkan kualitas tumbuh kembang dan kelangsungan hidup anak 1. Persentase 100 100 100 100 penyelesaian pengaduan perlindungan anak dari tindak kekerasan
Kondisi Awal RPJMD
Target Akhir RPJMD
7
8
100
100
Sumber : Hasil Pengolahan Data
Persentase
penyelesaian
pengaduan
perlindungan
anak
dari
tindak
kekerasan pada tahun 2016 tertangani 100%. Jenis kekerasan yang selama ini terjadi di Kabupaten Cianjur sampai dengan tahun 2016 yaitu : Tabel 3.29 Jumlah Korban Kekerasan Tahun 2016 No 1. 2. 3. 4. 5. 6.
Jenis Kekerasan Traficking Persetubuhan KDRT Sodomi/ Cabul Buruh Migran Lain-lain Jumlah
Sumber : Badan Keluarga Bencana
Bab III | 78
Jumlah Korban 11 55 9 26 3 9 113
Berdasarkan data di atas jumlah tindak kekerasan yang ada di Kabupaten Cianjur sejumlah 113 kasus dan keseluruhan dapat ditangani dengan baik.
Bab III | 79
Misi 3
SASARAN 1 Berkembangnya Agribisnis yang Mampu Menghasilkan Produk dan Industri Pertanian yang Berdaya Saing
Trend Capaian Kinerja Sasaran 1
Jumlah %
160 140 120 100 80 60 40 20 0
IK 1
IK 2
IK 3
IK 4
IK 5
IK 6
IK 7
2012
111,28
104,17
145,43
0
125,37
100,7
90,55
2013
107,66
122,82
83,21
0
128
107,58
86,32
2014
104,8
109,16
99,38
0
88
108,56
74,1
2015
97,76
98,89
74,46
92,46
104
106,38
99,72
2016
115,5
93,38
75,08
96,08
133,6
104,83
102,34
Tabel 3.30 Capaian Kinerja Misi 3 Sasaran 1
No
INDIKATOR KINERJA
Realisasi 2015
Tahun 2016 Target
Realisasi
%
Kondisi Awal RPJMD
Target Akhir RPJMD
7 1 2 3 4 5 6 8 Berkembangnya agribisnis yang mampu menghasilkan produk dan industri pertanian yang berdaya saing 1. Nilai produk dan 864.358 896.534 1.035.545 115,50 761.167 896.534 produktivitas per jenis produk pertanian per tahun : Padi 2. Nilai produk dan 44.499 49.000 45.758,23 93,38 33.440 49.000 produktivitas per jenis produk per tahun : 1. Produk Perkebunan 3.
2. Produk
hhbk
4.
Produksi Hasil Peternakan
5.
Jumlah kelompok yang memanfaatkan teknologi tepat guna dalam budidaya :
442,41
611
458,74
75,08
563
611
71,002
80,634
77.472,55
96,08
63,179
80,634
26
125
167
133,6
29
125
Bab III | 80
Pertanian 6.
Persentase sawah terairi
91,28
87,80
92,04
104,83
79,80
87,80
7.
Kondisi Infrastruktur jalan dalam kondisi mantap untuk meningkatkan aksesibilitas wilayah dalam rangka pengembangan agibisnis
10,77
11,10
11,36
102,34
13,50
11,10
Sumber : Hasil Pengolahan Data
Upaya
pencapaian
sasaran
berkembangnya
agribisnis
yang
mampu
menghasilkan produk dan industri pertanian yang berdaya saing dapat diukur melalui indikator sasaran nilai produk dan produktivitas per jenis produk pertanian per tahun (padi); produk perkebunan; produk HHBK (Hasil Hutan Bukan Kayu); Produksi Hasil Peternakan; Jumlah kelompok yang memanfaatkan teknologi tepat guna dalam budidaya (pertanian); persentase sawah terairi; dan kondisi insfrastruktur jalan dalam kondisi mantap untuk meningkatkan aksesibilitas wilayah dalam rangka pembangunan agribisnis. Nilai produk dan produktivitas per jenis produk pertanian per tahun (Padi) terus mengalami peningkatan dibandingkan dengan tahun 2015 yang memperoleh 864.358 ton pada tahun 2016 telah melampaui target yang telah ditentukan yaitu 1.035.545 ton bahkan sudah melebihi target Provinsi atau Nasional yaitu sebesar 845.645 ton. Selanjutnya jika dibandingkan dengan target akhir RPJMD yaitu 896.534 ton capaian tahun 2016 sudah melebihinya. Keberhasilan dari capaian tersebut tidak terlepas dari berbagai faktor diantaranya curah hujan yang tinggi hampir di sepanjang tahun 2016 dan berbagai dukungan program/ kegiatan pemerintah daerah diantaranya : 1. Pembinaan penangkaran benih padi, 2. Gerakan pengendalian hama terpadu, 3. Pengadaan pestisida untuk persediaan dikala ada bencana serangan hama dan penyakit tanaman. 4. Perbaikan jaringan irigasi permukaan embung tempat penampungan air sementara, 5. Percepatan pengolahan tanah melalui bantuan traktor dan pompa air, mesin alat tanaman padi, alat mesin pemanen padi, motor roda tiga untuk pengangkutan hasil gabah, dan motor roda dua untuk kegiatan penyuluhan dan pembinaan bagi para petugas pertanian di lapangan.
Bab III | 81
Gambar 3.9 Alat-alat Pertanian
Gambar di samping merupakan kegiatan
bagian
dari
pelatihan
dan
bimbingan
teknis
pendayagunaan
irigasi
untuk
pertanian
dan
perbaikan jaringan irigasi. Keunggulan Kabupaten Cianjur selain dari pada sektor pertanian,
Gambar 3.10 Pelatihan kepada Kelompok Tani
terdapat pula sektor perkebunan. Perkebunan di Kabupaten Cianjur mengalami peningkatan dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Berikut gambaran terhadap nilai produk perkebunan dapat dilihat pada tabel di bawah ini : Tabel 3.31 Produksi perkebunan Tahun 2012-2016 No 1. 2. 3. 4.
Komoditas
2012 2.420,80 21.679,62 4.193,42 645,55
2013 3.632,76 24.219,32 4.655,52 601,64
Karet Teh Kelapa Kelapa hibrida 5. Cengkeh 581,52 605,41 6. Kopi 154,84 200,58 robusta 7. Kopi 69,43 77,60 arabika 8. Aren 4.226,00 4.957,61 9. Pala 51,93 53,99 10. Kapok 46,29 47,73 11. Kakao 800,58 894,53 12. Panili 13,14 13,61 13. Tembakau 23,90 34,08 14. Kayumanis 0,18 0,19 15. Kina 258,91 263,00 16. Lada 11,97 12,51 17. Kemiri 7,51 7,54 18. Nilam 0,25 0,00 19. Kelapa 0,00 0,00 sawit Jumlah 35.355,44 40.277,62 Sumber : Statistika Perkebunan Tahun 2012-2016
Produksi (ton) 2014 2.952,27 22.032,56 4.745,29 456,63
Bab III | 82
2015
2016
2.786,88 21.972,58 4.531,20 674,32
2.524,25 19.759,47 4.168,60 461,05
632,61 212,95
583,35 158,61
601,46 164,88
101,85
98,31
105,00
5.148,58 83,81 47,53 530,04 24,20 0,05 112,69 13,17 5,31 0,00 7.333,59
5.292,52 82,56 47,17 808,90 25,35 0,00 0,00 135,68 13,04 5,46 0,00 7.283,18
5.293,94 82,67 48,17 810,42 21,00 45,41 0,00 132,00 14,49 6,18 0,00 11.519,23
44.433,12
44.499,11
45.758,23
Dilihat dari tabel di atas bahwa secara keseluruhan nilai produktivitas perkebunan meningkat dari 44.499,11 ton menjadi 45.758,23 ton, namun jika dilihat berdasarkan komoditas terdapat peningkatan dan penurunan diantaranya pada komoditas karet, teh, kelapa, kelapa hibtida, panili, kina (mengalami penurunan), sedangkan cengkeh, kopi robusta, kopi arabika, aren, pala, kapok, kakao, tembakau, ladam kemiri, dan kelapa sawit mengalami peningkatan. Keberhasilan dari peningkatan nilai produk perkebunan didukung oleh adanya program
peningkatan
produksi
pertanian/
perkebunan
dan
program
pengembangan agribisnis. Peningkatan nilai produk perkebunan pada tahun 2016 jika dibandingkan dengan target akhir RPJMD Kabupaten Cianjur belum memenuhi target dari 49.000 ton baru terealisasi sebesar 45.758,23 ton atau 93,38%. Selanjutnya produk hasil hutan bukan kayu di Kabupaten Cianjur cukup berkontribusi terhadap peningkatan pada sektor agribisnis. Adapun hasil hutan bukan kayu di Kabupaten Cianjur meliputi : Tabel 3.32 Produksi Hasil Hutan Bukan Kayu Kabupaten Cianjur Tahun 2016 No
Produk HHBK
Wujud Produksi Arang Madu Kokon Murbei Jamur Jamur Cuka Rotan
Jumlah Produksi (ton) 2012 2013 2014 2015 2016 Arang kayu 2,10 2,40 2,50 0,72 1,92 1. Perlebahan 17,02 17,50 3,175 2,18 1,96 2. Persuteraan 4,658 2,173 0,325 0,33 0,13 3. 18,06 24,1 Jamur Kayu 969,168 399,29 341,5 341,5 351,75 4. Jamur Tiram 97,2 97,2 99,39 5. Cuka Kayu 9 2,4 2,5 0,48 3,60 6. Rotan 4,1 0,58 7. Jumlah 1.024,11 448,44 447,20 442,41 458,74 Sumber : Statistika Kehutanan dan Perkebunan, Penyuluh Kehutanan Lapangan, 2012-2016
Produksi hasil hutan bukan kayu Kabupaten Cianjur meliputi arang kayu, perlebahan, persuteraan, jamur kayu, jamur tiram, cuka kayu, dan rotan yang pada tahun 2016 meningkat dibandingkan dengan tahun 2015. Jumlah 458,74 ton merupakan akumulasi dari beberapa produk hasil hutan bukan kayu. Jika diukur dengan target tahunan dan terget RPJMD produksi hasil hutan bukan kayu tidak mencapai target yang telah ditetapkan yaitu 611 ton atau 75,08%. Selain dari sektor pertanian dan perkebunan, peningkatan agribisnis juga didukung oleh peningkatan produksi hasil peternakan. Produksi hasil perternakan Kabupaten Cianjur pada tahun 2016 sebesar 77.472,55 ton atau 96,08% belum memenuhi
target
yang
telah
ditentukan
yaitu
sebesar
80.634
ton.
Jika
dibandingkan dengan realisasi tahun 2015 produksi hasil peternakan mengalami peningkatan dari 71.002 ton menjadi 77.472,55 ton. Keberhasilan sampai pada tahun 2016 cukup signifikan jika dibandingkan dengan awal tahun 2011 yaitu
Bab III | 83
63.179
ton. Upaya dalam
merealisasikan
pencapaian
tersebut
pemerintah
Kabupaten Cianjur melalui Dinas Peternakan, Perikanan dan Kelautan menjadikan program peningkatan produksi hasil peternakan dengan kegiatan penyusunan data potensi dan evaluasi pembangunan peternakan, perikanan dan kelautan, peningkatan produksi dan produktivitas ternak, serta pengembangan peternakan di masyarakat. Berbagai upaya telah dilakukan agar agribisnis di Kabupaten Cianjur meningkat dan berdaya saing. Sebagaiaman telah dijelaskan sebelumnya bahwa pengembangan agribisnis tersebut didukung oleh berbagai sektor. Selain dari pada hasil yang diperoleh baik berupa hasil dari pertanian, perkebunan, perhutanan pemerintah juga melakukan peningkatan kepada kualitas sumber daya manusia dalam hal ini para petani. Terdapat jumlah kelompok petani yang mampu memanfaatkan
teknologi
tepat
guna
dalam
budidaya
pertanian,
berikut
disampaikan jumlah kelompok tani yang mampu memanfaatkan TTG yaitu : Tabel 3.33 Jumlah Kelompok Petani Kelas Utama Tahun 2012-2016 No 1 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32
Kecamatan 2 Cianjur Cilaku Warungkondang Gekbrong Cibeber Ciranjang Sukaluyu Bojongpicung Karangtengah Mande Pacet Cipanas Sukaresmi Cugenang Cikalongkulon Sukanagara Takokak Campaka Campakamulya Pagelaran Tanggeung Kadupandak Cijati Sindangbarang Agrabinta Leles Cibinong Cikadu Cidaun Naringgul Haurwangi Pasirkuda
Tahun 2012 3 3 0 1 0 0 3 0 3 0 0 1 0 11 0 0 0 0 0 0 5 0 0 0 10 1 0 1 0 0 0 0 0
Tahun 2013 4 3 1 1 1 1 3 1 1 1 1 2 1 8 1 17 3 9 1 2 7 14 1 1 21 1 1 1 1 1 0 1 0
Bab III | 84
Tahun 2014 5 1 3 2 1 4 4 1 2 1 1 3 3 12 9 1 9 9 4 1 23 14 1 1 7 3 1 2 3 2 1 2 1
Tahun 2015 6 3 3 1 4 4 2 2 1 1 3 3 3 14 12 2 10 10 4 4 22 14 2 2 7 1 2 5 4 1 3 3 3
Tahun 2016 7 3 3 4 2 4 4 2 2 1 3 4 4 16 12 3 10 10 4 4 22 14 2 2 7 1 2 5 6 1 3 3 4
JUMLAH 39 108 Sumber: Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura
130
155
167
Peningkatan jumlah kelompok petani cukup berkontribusi baik terhadap
peningkatan
nilai
produktivitas
pertanian,
selanjutnya
untuk
menghitung
bertambahnya kelembagaan tani yang berkualitas dilakukan pengambilan data dari hasil penilaian pada setiap akhir tahun di masing-masing kecamatan. Cara penilaian
dilakukan
berdasarkan
Buku Pedoman Penilaian Kelompok Tani yang diterbitkan Kementerian Pertanian. Indikator adopsi inovasi teknologi pertanian diperoleh dari hasil penilaian kelas kelompok tani secara
berjenjang
dari
kelas
kelompok tani pemula, kelas lanjut, kelas Gambar 3.11 Kegiatan Penilaian Klas Kelompok Tani Utama
madya
Kriteria
kelas
dan
kelas
utama.
kelompok
utama
merupakan kriteria yang dipakai dalam melaksanakan teknologi sapta usaha yang didalamnya adopsi inovasi teknologi. Keberhasilan tersebut sampai pada tahun 2016 telah terdapat 167 kelompok tani dari target 125 kelompok tani yang terbentuk atau sebesar 133,6%, hal ini telah melebihi target tahunan 2016 serta target akhir RPJMD. Adapun program yang turut membantu terealisasinya indikator tersebut yaitu Peningkatan Penerapan Teknologi Pertanian dan Pemberdayaan Penyuluh Pertanian / Perkebunan Lapangan dengan kegiatan Kegiatan
penyuluh penerapan teknologi pertanian/ perkebunan tepat
Pengadaan sarana dan prasarana teknologi pertanian/
perkebunan
Pengadaan alsintan pra panen, Peningkatan kapasitas tenaga penyuluh /perkebunan,
Peningkatan
kesejahteraan
tenaga
penyuluh
guna,
tepat guna, pertanian pertanian/
perkebunan. Selain sumber daya manusia pemerintah Kabupaten Cianjur melakukan peningkatan kinerja dari sistem irigasi sehingga mampu mengairi lahan sawah yang ada di Kabupaten Cianjur. Berdasarkan data terakhir dapat diketahui bahwa persentase sawah terairi dari luas total kewenangan Kabupaten Cianjur yaitu 92,04% melebihi target pada tahun 2016 yaitu sebesar 87,80% sekaligus target akhir RPJMD. Keberhasilan dari pada indikator tersebut tidak terlepas dari optimalisasi program pengembangan dan pengelolaan jaringan irigasi, rawa, dan jaringan pengairan. Beberapa capaian indikator sebagaimana telah dijelaskan di atas turut berkontribusi terhadap pencapaian sasaran Berkembangnya agribisnis yang
Bab III | 85
mampu menghasilkan produk dan industri pertanian yang berdaya saing. Hal ini terlihat pada upaya pemerintah dalam peningkatan di sektor pertanian, perkebunan, kehutanan, peningkatan kualitas dan kuantitas sumberdaya manusia petani, peningkatan irigasi pertanian, serta peningkatan infrastruktur jalan yang ikut membantu tercapainya sasaran tersebut. Permasalahan : (1.)
Penurunan hasil produksi perkebunan pada komoditas teh di Kabupaten Cianjur dikarenakan tanaman teh sudah tua dan rusak dalam jumlah yang besar dan luas.
(2.)
Produksi hasil hutan bukan kayu belum menunjukan hasil yang optimal dikarenakan teknologi/ budidaya dan pengolahan komoditi hasil hutan bukan kayu belum banyak dikuasai, harga pasar atas produk hasil hutan bukan kayu tidak menentu, akses pemasaran yang belum jelas, kurangnya modal, dan
belum
banyak
kelompok/
masyarakat
yang
berminat
untuk
mengembangkan usaha ini. (3.)
Alih fungsi lahan sawah dan lahan darat untuk kawasan industri dan permukiman dalam beberapa tahun ini menyebabkan kurangnya areal budidaya peternakan.
Solusi : (1.)
Upaya peningkatan produksi teh baik melalui pembiayaan pusat maupun daerah serta melalui upaya rehabilitasi meupun intensifikasi terhadap tanaman teh secara khusus dan umumnya komiditas perkebunan lainnya.
(2.)
Perlu adanya peningkatan kualitas SDM dalam cara pengolahan komoditi hasil hutan bukan kayu, membuka akses pasar untuk hhbk, sosialisasi terhadap masyarakat mengenai produksi hasil hutan bukan kayu, serta memberikan bantuan berupa modal bagi masyarakat yang berupaya untuk meningkatkan produksi hhbk.
(3.)
Perlu adanya pembukaan lahan baru khusus budidaya peternakan dan dikeluarkannya kebijakan terkait alih fungsi lahan.
Bab III | 86
SASARAN 2
Misi 3
Meningkatnya Produksi dan Ketersediaan Pangan serta Berkembangnya Mekanisme Distribusi dan Aksesibilitas Pangan
Trend Capaian Kinerja Sasaran 2 120
Jumlah %
100 80 60 40 20 0
IK 1
2012
0
2013
0
2014
0
2015
104,28
2016
105
Tabel 3.34 Capaian Kinerja Misi 3 Sasaran 2
No
INDIKATOR KINERJA
Realisasi 2015
Kondisi Awal RPJMD
Tahun 2016 Target
Realisasi
%
Target Akhir RPJMD
7 1 2 3 4 5 6 8 Meningkatnya produksi dan ketersediaan pangan serta berkembangnya mekanisme distribusi dan aksesibilitas pangan 1. 67,2 105 65,7 64 62 64 Meningkatnya Skor
Pola Pangan Harapan Sumber : Hasil Pengolahan Data
Pola Pangan Harapan (PPH) adalah susunan beragam pangan berdasarkan keseimbangan kelompok
proporsi energy pangan
mempertibangkan terima,
segi
ketersediaan
dan
9
dengan daya pangan,
ekonomi, budaya dan agama. Di Gambar 3.12 Sawah Di Kabupaten Cianjur
Bab III | 87
Kabupaten Cianjur Skor Pola Pangan Harapan yang paling tinggi adalah padipadian dengan skor 25, selanjutnya sayur dan buahan dengan skor 18,1, dan pangan hewani dengan skor 13,5. Perolehan skor tersebut dilakukan melalui data yang diolah dengan menggunakan software akan menghasilkan rata-rata konsumsi energi perkapita perhari, skor PPH, pola konsumsi pangan, sasaran PPH konsumsi dll. Capaian kinerja pada sasaran meningkatnya Skor Pola Pangan Harapan pada Tahun 2016 dapat dilihat pada tabel di bawah ini : Tabel 3.35 Pola Pangan Harapan Kabupaten Cianjur No
Kelompok Gram Kkal Pangan 1. Padi-padian 358,6 1531 2. Umbi-umbian 30,2 35 3. Pangan Hewani 71,7 146 4. Minyak dan 23,9 255 lemak 5. Buah/ Biji 1,5 13 Berminyak 6. Kacang14,1 35 kacangan 7. Gula 10,1 54 8. Sayur dan 170,7 78 Buah 9. Lain-Lain 62,3 35 Total 2181 Sumber : Susenas BPS Cianjur Tahun 2015,
% 70,2 1,6 6,7 11,7
Skor AKE 35,6 0,8 13,5 5,9
Skor Maks 25,0 2,5 24,0 5,0
Skor PPH 25,0 0,8 13,5 5,0
Gram Ideal 295,625 96,75 150,5 26,875
Skor Ideal 25 2,5 24 5
0,6
0,3
1,0
0,3
10,75
1
1,6
3,2
10,0
3,2
37,625
10
2,5 3,6
1,3 18,1
2,5 30,0
1,3 18,1
32,25 247,25
2,5 30
1,6 0,0 0,0 0,0 100 78,8 100,0 67,2 diolah BKPD Kab. Cianjur (2016)
16,125
0 100
Dilihat pada tabel di atas capaian kinerja skor pola pangan harapan yaitu sebesar 67,2 hal ini artinya melebihi target yang telah ditentukan yaitu sebesar 64 dengan persentase 105%, dengan demikian pola pangan harapan digunakan untuk menilai tingkat keragaman konsumsi pangan dengan skor 100 sebagai pola yang ideal, semakin tinggi skor PPH, maka semakin beragam kelompok pangan yang dikonsumsi dan semakin baik konsumsinya. Mengukur keberhasilan yang telah dicapai sampai pada tahun 2016 dan kondisi akhir RPJMD indikator skor pola pangan harapan sudah melebihi target yang telah ditentukan yaitu 67,2 dengan persentase 105% akan tetapi jika dibandingkan dengan target Provinsi Jawa barat 80 dan target nasional sebesar 100 masih cukup tertinggal. Permasalahan : (1.)
Jumlah produk pangan segar asal tumbuhan yang tersertifikasi hanya mencapai 23 hal ini disebabkan karena ada sertifikat yang belum diterbitkan oleh OKKPD Provinsi Jawa Barat, sehingga belum jelas apakah produk pangan yang belum diterbitkan tersebut layak atau tidak untuk mendapatkan sertifikat.
(2.)
Disamping penyediaan dan pendistribusian pangan sudah dilakukan secara merata akan tetapi belum dapat menjamin seluruh penduduk dapat
Bab III | 88
memenuhi kebutuhan pangannya dalam jumlah yang cukup, beragam bergizi, seimbang, dan aman hal ini bisa dilihat pada skor pola pangan harapan Kabupaten Cianjur yang hanya mencapai 67,2 dari target ideal 100. (3.)
Masyarakat Kabupaten Cianjur masih sangat tergantung pada makanan pokok nasi sehingga belum dapat menggantikan dengan varian pangan lainnya.
Solusi : (1.)
Perlu adanya peran pemerintah dalam menyediakan akses terhadap sarana dan prasarana berupa lahan, pasar, informasi, sumber permodalan dan lainlain, kebijakan penunjang seperti perdagangan, dana subsidi, pada tahapan berikutnya,
dilakukan
penumbuhan
kewirausahaan,
peningkatan
skalaekonomi komersial, peningkatan akses pasar, pemberian insentif dan akses terhadap informasi yang bermanfaat. (2.)
Perlu adanya pembangunan ketahanan pangan yang berbasis pedesaan dan pemebrdayaan masyarakat yang diyakini merupakan salah satu upaya penting untuk mengatasi masalah kemiskinan, khususnya untuk sebagian masyarakat yang berada di pedesaan.
(3.)
Mensosialisasikan pentingnya konsumsi varian pangan selain nasi (beras yang menampilkan olahan pangan selain nasi.
SASARAN 3
Misi 3
Meningkatnya Pariwisata Daerah Berbasis Alam dan Budaya yang Mampu Bersaing Memenuhi Kebutuhan Wisatawan
Trend Capaian Kinerja Sasaran 3 600
Jumlah %
500 400 300 200 100 0
IK 1
IK 2
IK 3
IK 4
IK 5
2012
0
88
70,07
83,91
101,04
2013
0
216,19
60,61
86,32
101,04
2014
0
309,69
97,44
74,11
100,2
2015
133,33
298,4
95
99,72
100,2
2016
100
486,36
74,5
102,29
100
Bab III | 89
Tabel 3.36 Capaian Kinerja Misi 3 Sasaran 3 INDIKATOR KINERJA
No
Realisasi 2015
Kondisi Awal RPJMD
Tahun 2016 Target
Realisasi
%
Target Akhir RPJMD
7 1 2 3 4 5 6 8 Meningkatnya pariwisata daerah berbasis alam dan budaya yang mampu bersaing memenuhi kebutuhan wisatawan dengan tetap berprinsip pada pembangunan berkelanjutan 1. Jumlah Obyek yang 4 4 4 100 0 4 meningkat sarana dan prasarana 2. Jumlah kunjungan 211.0958 778.184 3.784.822 486,36 483.191 778.184 wisata 3.
Benda, situs dan kawasan cagar budaya yang dilestarikan
4.
Persentase infrastrukur jalan dalam kondisi mantap untuk meningkatkan aksesibilitas wilayah dalam rangka pengembangan pariwisata Kondisi infrastruktur jalan (trotoar) untuk pengembangan pariwisata
5.
38
51
38
74,50
30
51
7,18
7,40
7,57
102,29
15,75
7,40
49,10
50
50
100
47
50
Sumber : Hasil Pengolahan Data
Pariwisata dan budaya memiliki daya
tarik
wisatawan
tersendiri di
bagi
Indonesia
setiap maupun
mancanegara, hal ini menjadi sebuah keinginan bagi Pemerintah Kabupaten Cianjur
untuk
meningkatkan
dan
mengembangkan sektor pariwisata di Kabupaten Cianjur. Banyak hal yang Gambar 3.13 : Situs Megalitik Gunung Padang
perlu
dilakukan
dalam
rangka
meningkatkan kualitas maupun kuantitas dari objek pariwisata diantaranya adalah
sarana
dan
prasarana,
sumber
daya
manusia,
ditambah
dengan
infrastruktur yang dapat mengakses wilayah pengembangan pariwisata. Selanjutnya jumlah obyek wisata yang meningkat sarana dan prasarananya pada tahun 2016 yaitu sebanyak 4 obyek wisata, masih sama dengan tahun 2015 yang meliputi Wisata Cibodas, Cikundul, Cirata, dan Jayanti.
Bab III | 90
Gambar 3.15 : Wisata Pantai Jayanti
Gambar 3.14 : Wisata kebun Raya Cibodas
Gambar 3.17 : Wisata Cikundul
Gambar 3.16 : Wisata Cirata
Obyek wisata di atas merupakan obyek wisata yang ditingkatkan sarana dan prasarananya hal ini agar meningkatnya minat wisatawan untuk berkunjung. Berdasarkan upaya peningkatan sarana dan prasarana terhadap obyek wisata tersebut di atas capaian kinerja pada tahun 2016 terealisasi 100%. Perbaikan pada sarana dan prasarana obyek wisata serta pada infrastruktur yang dapat menunjang pengembangan pariwisata di Kabupaten Cianjur secara langsung dapat berdampak pada peningkatan jumlah kunjungan wisata di Kabupaten Cianjur. Kunjungan wisata di Kabupaten Cianjur pada tahun 2016 mengalami peningkatan yang cukup signifikasn dibandingkan dengan tahun sebelumnya yaitu 2.110.958 orang menjadi 3.784.822 orang. Berikut jumlah kunjungan wisatawan pada Tahun 2016 yaitu : Tabel 3.37 Jumlah Kunjungan Wisatawan Tahun 2016 Jumlah No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Daerah Tujuan Wisata Jangari Cikundul Jayanti Gunung Padang Istana Cipanas Taman Bunga Nusantara Kota Bunga
Wisatawan Nusantara 43.222 30.254 28.628 91.531 57.744 2.231.077 36.000
Bab III | 91
Wisatawan Mancanegara
615 160.182
The Jhon’s Arung Jeram Kebun Raya Cibodas Taman Nasional Gunung Gede Pangrango Curug Cikondang 12. Pantai Apra 13. Pantai Sereg 14. Pemandian Air Panas 15. Sukasirna Kebon Coklat 16. Makam pangeran Hidayatullah 17. Makam Gunung Jati 18. Batu Kasur 19. Jumlah Jumlah Total
182.562 476 499.787 290.430
8. 9. 10. 11.
20.278 1.508
3600 3600 3.600 3.600 1.200 19.774 27.081 48.073 3.602.239
182.583 3.784.822
Sumber : Dinas Kebudayaan dan Pariwisata
Keberhasilan dari pencapaian jumlah kunjungan wisata pada tahun 2016 ini didukung dengann beberapa faktor diantaranya adalah : 1. Infrastruktur ke kawasan tujuan wisata terus mengalami perbaikan, 2. Upaya peningkatan sarana dan prasarana untuk menunjang kenyamanan wisatawan. 3. Dilaksanakannya event promosi skala nasional. 4. Bisa bersaingnya kawasan wisata dengan daerah lain. 5. Bertambahnya inovasi dan kreativitas atraksi destinasi wisata di Kabupaten Cianjur. Benda, situs dan kawasan cagar budaya yang dilestarikan di Kabupaten Cianjur masih sama dengan tahun sebelumnya yaitu 38 buah benda, situs, dan kawasan cagar budaya. Hal ini dapat dilihat pada jumlah seluruh benda, situs, dan kawasan cagar budaya yaitu sebanyak 51 buah yang terlestarikan 38. Berikut benda, situs dan kawasan cagar budaya yang terlestarikan dan belum terlestarikan yaitu : Tabel 3.38 Benda Situs dan Cagar Budaya yang Terlestarikan No 1.
Jenis Benda, Situs, dan Cagar Budaya Bangunan Benda Cagar Budaya
Nama Benda, Situs, dan Cagar Budaya Pendopo Cianjur
Kabupaten
Istana Presiden Cipanas Rumah PLTA Cugenang Kantor Pos dan Giro
Bab III | 92
Alamat Keberadaan Jl. Siti Jenab Kel pamoyanan Kec Cianjur Jl. Raya Bandung Jakarta Desa Cipanas Kec Cipanas JL. M. Ali No. 64 Kel Solok Pandan Kec Cianjur Kp. Panengahan Desa Gasol Kec Cugenang Jl. Siti Jenab Kel Pamoyanan Kec Cianjur
Keterangan Dilestarikan (Perbup) Dilestarikan (Perbup) Dilestarikan (Perbup) Dilestarikan (Perbup) Dilestarikan (Perbup)
Gedung Wisma Karya Statsiun Kereta Api Cianjur Gedung Ampera (DKC) Gedung Peteng Rumah Rumah Rumah Terowongan Rumah Hitam)
(Markas
Kala
Kantor Polsek Pacet Bekas RS Paru 2.
SITUS
Situs Megalitik Padang
Gunung
Situs megalitik Ciranjang Situs Kasur
megalitik
Bukit
Situs Megalitik Duhur
Lemah
Situs Megalitik Manggu
Pasir
Situs Pasir Gada Situs Magetik Gunung Putri Situs Magalitik Gunung Manganggel Situs Badak Putih Situs Megalitik Pasir Bogor
3.
BENDA CAGAR BUDAYA BERGERAK
Situs Megalitik Tongtu Mangkuk Besar
Bukit
Pring Lodor Besar
Bab III | 93
Jl. M Ali No. 64 Kel Solok Pandan Kec Cianjur Kel Sayang Kec Cianjur Jl. Suroso No.26 Kel Bojongherang Kec Cianjur Kp. Lugina Ds wanasari kec Agrabinta Gg. Rambutan Kel Solok pandan Kec Cianjur Dusun I Rt. 03 Rw. 02 kel Pamoyanan Kec Cianjur Jl. Masjid Agung Kel Pamoyanan Kec Cianjur Kp. Lampegan Kec Campaka Kp. Cilaku Kaum Rt. 01 Rw. 02 Desa Sukasari Kec Cibiru Jl. Cimacan Cipanas Cianjur Jl. Raya Ciherang Pacet Kp. Cipanggulaan Ds Karyamukti Kec Cempaka Kp. Kuta Ds Ciranjang Kec Ciranjang Kp. Sukamaju Rt. 02 Rw. 05 Ds Gadog kec Pacet Kp. Cijembar Ds Suka Jembar kec Sukanegara Kp. Cijembar Girang Ds Sukajembar Kec Sukanegara Kp. Cijembar Girang Ds Sukajembar Kec Sukanegara Ds Cikanyere Kec Sukaresmi Kec Cianjur Jl. Siti Jenab Ds Cikidang Kec Mande Ds Cikidang Kec Mande Jl. Siti Jenab No. 31 Cianjur (Koleksi Museum Budaya Cianjur) Jl. Siti Jenab No. 31 Cianjur (Koleksi Museum Budaya Cianjur)
Dilestarikan (Perbup) Dilestarikan (Perbup) Dilestarikan (Perbup) Belum Dilestarikan Belum Dilestarikan Belum Dilestarikan Belum Dilestarikan Belum Dilestarikan Belum Dilestarikan Dilestarikan (Perbup) Dilestarikan (Perbup) Dilestarikan (Perbup) Dilestarikan (Perbup) Dilestarikan (Perbup) Dilestarikan (Perbup) Dilestarikan (Perbup) Dilestarikan (Perbup) Dilestarikan (Perbup) Belum Dilestarikan Belum Dilestarikan Dilestarikan (Perbup) Dilestarikan (Perbup) Dilestarikan (Peninggalan R.A.A Prawiradireja) Dilestarikan (Peninggalan R.A.A Prawiradireja)
Piring Biasa Besar
Piring Tipis
Pring Biasa Kecil
Piring Tempat Buah
Piring Buah-buahan Kaki
Mangkuk Sayur Lonjong
Mangkuk Sayur Kecil
Gelas Besar Berkaki
Gelas Kecil Berkaki
Gelas Cangkir
Gelas Biasa Bening
Mangkuk Biasa
4.
CAGAR BUDAYA TAK BENDA
Jl. Siti Jenab No. 31 Cianjur (Koleksi Museum Budaya Cianjur) Jl. Siti Jenab No. 31 Cianjur (Koleksi Museum Budaya Cianjur) Jl. Siti Jenab No. 31 Cianjur (Koleksi Museum Budaya Cianjur) Jl. Siti Jenab No. 31 Cianjur (Koleksi Museum Budaya Cianjur) Jl. Siti Jenab No. 31 Cianjur (Koleksi Museum Budaya Cianjur) Jl. Siti Jenab No. 31 Cianjur (Koleksi Museum Budaya Cianjur) Jl. Siti Jenab No. 31 Cianjur (Koleksi Museum Budaya Cianjur) Jl. Siti Jenab No. 31 Cianjur (Koleksi Museum Budaya Cianjur) Jl. Siti Jenab No. 31 Cianjur (Koleksi Museum Budaya Cianjur) Jl. Siti Jenab No. 31 Cianjur (Koleksi Museum Budaya Cianjur) Jl. Siti Jenab No. 31 Cianjur (Koleksi Museum Budaya Cianjur) Jl. Siti Jenab No. 31 Cianjur (Koleksi Museum Budaya Cianjur)
Mamaos Maempo Lampu Gentur Hayam Pelung Pandang Wangi (beras)
5.
MAKOM BERSEJARAH
Makom Cikundul Makom Gunung Jati Makom Syeh Aulia Abdul Gopur
Bab III | 94
Kp. Cijagang Ds Cijagang Kec Cikalong Kulon Kp. Gunung Jati Rt. 01 Rw. 01 Ds. Rahong Kec Cilaku Kp. Cijedil Kec Cugenang
Dilestarikan (Peninggalan R.A.A Prawiradireja) Dilestarikan (Peninggalan R.A.A Prawiradireja) Dilestarikan (Peninggalan R.A.A Prawiradireja) Dilestarikan (Peninggalan R.A.A Prawiradireja) Dilestarikan (Peninggalan R.A.A Prawiradireja) Dilestarikan (Peninggalan R.A.A Prawiradireja) Dilestarikan (Peninggalan R.A.A Prawiradireja) Dilestarikan (Peninggalan R.A.A Prawiradireja) Dilestarikan (Peninggalan R.A.A Prawiradireja) Dilestarikan (Peninggalan R.A.A Prawiradireja) Dilestarikan (Peninggalan R.A.A Prawiradireja) Dilestarikan (Peninggalan R.A.A Prawiradireja) Dilestarikan (Perbup) Dilestarikan (Perbup) Dilestarikan (Perbup) Dilestarikan (Perbup) Dilestarikan (Perbup) Belum Dilestarikan Belum Dilestarikan Belum Dilestarikan
Makom Hidayatullah
Pangeran
Makom Keramat Dalem Pasir
Eyang
Jl. Pangeran Hidayatullah Rt. 03 Rw. 05 Kel Sawah Gede kec Cianjur Ds Cihea Kec Haurwangi
Belum Dilestarikan Belum Dilestarikan
Sumber : Dinas Kebudayaan dan Pariwisata
Berdasarkan tabel di atas bahwa dengan terpeliharanya benda, situs, dan cagar budaya yang dilestarikan pada akhirnya dapat menarik minat wisatawan untuk berkunjung ke Kabupaten Cianjur. Selanjutnya, kunjungan wisata pada tahun awal RPJMD sejumlah 460.394 orang meningkat signifikan sampai pada tahun 2016 mencapai 3. 784.833 orang. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa peningkatan jumlah kunjungan wisata didukung oleh adanya perbaikan dan peningkatan sarana dan prasarana serta pembangunan infrastruktur untuk menunjang pada sektor pariwisata. Kondisi infrastruktur jalan (trotoar) untuk pengembangan pariwisata serta berapa persen pembangunan infrastruktur yang menunjang terhadap sektor pariwisata pada tahun 2016 mengalami peningkatan dan dapat dikatakan melebihi target yang telah ditentukan. Kondisi infrastruktur jalan mantap untuk meningkatkan aksesibilitas wilayah dalam rangka pengembangan pariwisata pada tahun 2016 menjadi 7,57 % atau 98.538 km infrastruktur yang mantap, capaian pada awal tahun RPJMD yaitu 15,75% atau 203.230 km artinya kondisi jalan mantap yang ditargetkan merupakan target tahunan, sehingga targetnya terlihat menurun akan tetapi ketersediaan anggaran hanya bisa memenuhi untuk 7,57% atau 98.538 km. Selain infrastruktur
perbaikan jalan
pada
(trotoar)
infrastruktur untuk
yang
mendukung
mantap
terdapat
pengembangan
kondisi
pariwisata.
Sejatinya trotoar dibangun adalah untuk memberikan kenyamanan bagi pejalan kaki, oleh karenanya pemerintah Kabupaten Cianjur mencoba untuk melakukan perbaikan pada trotoar.
Gambar 3.18 : Wakil Bupati Cianjur Melakukan Survey Perbaikan Trotoar
Gambar 3.19 : Trotoar Jl. Ir. H. Juanda (Selakopi)
Bab III | 95
Kondisi awal trotoar yaitu 47 km di tahun 2012, sedangkan pada akhir tahun 2016 sepanjang 50 km hal ini tidak memenuhi target yang telah ditentukan yaitu 52 km. Segala upaya dalam rangka mewujudkan sasaran meningkatnya pariwisata daerah berbasis alam dan budaya yang mampu bersaing memenuhi kebutuhan wisatawan dengan tetap berprinsip pada pembangunan berkelanjutan perlu
adanya
dukungan
dan
kesadaran
dari
berbagai
pihak
diantaranya
pemerintah, masyarakat, dan swasta. Permasalahan : (1.) Dalam pelestarian benda, situs dan cagar budaya, belum terdatanya secara menyeluruh atas kepemilikan benda, situs dan cagar budaya. (2.) Belum adanya cagar budaya yang memiliki sertifikat di wilayah provinsi Jawa Barat dan tingkat Kabupaten. (3.) Peningkatan sarana dan prasarana termasuk infrastruktur belum dilakukan secara menyeluruh karena keterbatasan anggaran. (4.) Terbatasnya anggaran pemeliharaan jalan, pembangunan/ peningkatan jalan, serta curah hujan yang tinggi. Solusi : (1.) Perlu adanya kegiatan menginventarisir benda, situs, dan cagar budaya secara berkesinambungan, (2.) Perlu adanya kajian serta sertifikasi terhadap benda, situs dan cagar budaya yang sudah terinventarisir. (3.) Menamban fokus anggaran terhadap perbaikan infrastruktur yang menunjang bagi pembangunan pariwisata.
Bab III | 96
Misi 3
SASARAN 4 Meningkatnya Aksesibilitas KUMKM terhadap Modal, Teknologi, dan Pasar
Trend Capaian Kinerja Sasaran 4 140
Jumlah %
120 100 80 60 40 20 0
IK 1
IK 2
IK 3
IK 4
2012
101,7
100
100
100
2013
106,95
100
100
100
2014
110,26
100
100
100
2015
114,81
100
100
99,94
2016
126,72
100
100
101
Tabel 3.39 Capaian Kinerja Misi 3 Sasaran 4 INDIKATOR KINERJA
No
Realisasi 2015
Tahun 2016 Target
Realisasi
%
1 2 3 4 5 6 Meningkatnya aksesibilitas KUMKM terhadap modal, teknologi dan pasar 1. Persentase koperasi 32,93 29,00 36,75 126,72 aktif
Kondisi Awal RPJMD
Target Akhir RPJMD
7
8
26,37
35,66
2.
Jumlah UKM non BPR/LKM UKM
0
0
0
100
0
10
3.
Jumlah BPR/LKM aktif
0
0
0
100
0
5
4.
Persentase usaha mikro dan kecil
99,85
0,03
1,15
101
0,47
99,06
Sumber : Hasil Pengolahan Data
Peningkatan aksesibilitas KUMKM terhadap modal dan teknologi pasar di Kabupaten Cianjur diukur oleh indikator persentase koperasi aktif, jumlah UKM non BPR/ LKM UKM, jumlah BPR/ LKM aktif, dan persentase usaha mikro dan kecil. Jika dilihat pada capaian persentase koperasi aktif pada tahun ke tahun mengalami peningkatan hal ini menunjukan bahwa penguatan ekonomi melalui koperasi di Kabupaten Cianjur semakin meningkat. Koperasi adalah pilar terakhir
Bab III | 97
dalam perekonomian rakyat, oleh karenanya perlu ditingkatkan kembali. Adapun pada tahun 2016 koperasi aktif di Kabupaten Cianjur meningkat sebesar 36,75% meningkat dibandingkan dengan tahun 2015 sehingga capaiannya menjadi 126,72%. Jika dibandingkan dengan target akhir RPJMD realisasi tahun 2016 telah memenuhi target yang telah ditentukan yaitu 35,65%. Selain Jumlah koperasi aktif terdapat pula jumlah UM non BPR/LKM UKM adapun pada tahun 2016 jumlahnya tidak mengalami perubahan sehingga realisasinya 0 dengan capaian 100%. Jika dilihar pada kondisi awal terdapat 10 buah, dan sampai pada akhir tahun 2016 sebanyak 180 koperasi. Capaian indikator ini sama halnya dengan indikator jumlah BPR / LKM aktif yang tidak mengalami perubahan sehingga pada tahun 2016 tidak terealisasi 0 dengan capaian 100%. Jumlah BPR/ LKM aktif yang ada sampai dengan pada tahun 2016 adalah 195 koperasi. Selanjutnya persentase usaha mikro dan kecil pada tahun 2016 mengalami peningkatan kembali menjadi 1,15% atau sekitar 670 usaha mikro dan kecil. Jika dijumlah dengan koperasi yang ada di Kabupaten sampai dengan tahun 2015 maka jumlah keseluruhan usaha mikro dan kecil berjumlah 67.670 usaha mikro dan kecil. Tahun sebelumnya jumlah usaha mikro dan kecil mencapai 66.900. keberhasilan ini telah melebihi target yang telah ditentukan pada target akhir RPJMD yaitu 99,05%.
SASARAN 5
Misi 3
Terwujudnya Pengelolaan Industri dan Perdagangan yang Berdaya Saing Didukung oleh SDA, SDM, Sarana dan Prasarana serta Teknologi Tepat Guna
Trend Capaian Kinerja Sasaran 5 120
Jumlah %
100 80 60 40 20 0
IK 1
IK 2
IK 3
IK 4
2012
0
0
0
0
2013
0
0
0
0
2014
0
0
0
0
2015
100
100
78,37
95,3
2016
100
100
14,06
57,5
Bab III | 98
Tabel 3.40 Capaian Kinerja Misi 3 Sasaran 5
No
INDIKATOR KINERJA
Realisasi 2015
Kondisi Awal RPJMD
Tahun 2016 Target
Realisasi
%
Target Akhir RPJMD
7 1 2 3 4 5 6 8 Terwujudnya Pengelolaan Industri dan Perdagangan yang Berdaya Saing Didukung oleh SDA, SDM, Sarana dan Prasarana serta Teknologi Tepat Guna 1. Persentase Pasar 7,14 14,28 14,28 100 6,67 49,98 Rakyat yang Direvitalisasi 2. Frekuensi 1 1 1 100 1 5 pengawasan barang dan jasa kelapangan 3. Pelaku usaha industri 250 320 45 14,06 585 943 kecil dan menengah yang dibina 4. Pelaku usaha industri 304 200 115 57,5 0 585 kecil dan menengah yang menyerap dan menerapkan Teknologi Tepat Guna (TTG) Sumber : Hasil Pengolahan Data
Persentase
pasar
rakyat
yang
direvitasilasasi pada tahun 2015 mencapai 100% dengan target 7,4% terealisasi 7,4%, selanjutnya mengalami peningkatan capaian menjadi 14,28% pada tahun 2016 dengan target 14,28% sehingga melebihi target yang telah ditentukan. Adapun capaian kinerja Gambar 3.20 Pasar Pagelaran Sebelum Direvitalisasi
pada indikator sasaran
ini yaitu
100%.
Keberhasilan indikator sasaran ini didukung oleh
program
peningkatan
efisiensi
perdagangan dalam negeri. Indikator persentase pasar rakyat yang direvitalisasi merupakan indikator sasaran hasil
revisi
RPJMD
Tahun
2011-2016
sehingga pelaksanaanya baru berjalan pada tahun 2015. Capaian sampai pada tahun Gambar 3.21 Pasar Pagelaran Sesudah Direvitalisasi
2016 akhir RPJMD indikator sasaran ini
baru mencapai 14,28% dari target akhir yaitu 49,98% persentase capaian sebesar 28,57%. Capaian kinerja pada indikator sasaran Frekuensi pengawasan barang dan jasa kelapangan mencapai target yang telah ditentukan yaitu dari target 1 kali
Bab III | 99
teralisasi 1 kali sehingga capaiannya sebesar 100% sama dengan target dan capaian pada tahun 2015 yaitu 100%. Sama halnya dengan indikator persentase pasar rakyat yang direvitalisasi indikator ini baru berjalan pada tahun 2015 setelah RPJMD tahun 2011-2016 direvisi. Frekuensi pengawasan barang dan jasa kelapangan didukung oleh program perlindungan konsumen dan pengamanan perdagangan Program : pengmebangan industri kecil menengah (IKM), Program peningkatan kapasitas IPTEK Sistem Produksi. Tabel 3.41 Pasar yang Direvitasisasi NO
PASAR
KEGIATAN
SUMBER ANGGARAN
ANGGARAN
TAHUN
1
Cipanas
APBD II
91.000.000.000
2009
2
Cipanas
BANPROV
650.000.000
2010
3
Cipanas
APBD II
1.200.000.000
2011
4
Cidaun
BANPROV
1.000.000.000
2013
5
Cibeber
TP
6.500.000.000
2013
6
Cipanas
DAK
1.061.742.000
2013
7
Cipanas
DBH
104.817.049
2013
8
Warungko ndang
BANPROV
8.000.000.000
2014
9
Cikalongk ulon
TP
5.000.000.000
2014
10
Cibinong
DAK
1.850.000.000
2015
11
Pagelaran , Induk
DAK
5.092.080.000
2016
12
Ciranjang
Revitalisasi Pasar Cipanas Revitalisasi Pasar Subuh Desa Cipanas Kec. Cipanas Pembangunan Hanggar Revialisasi Pasar Tradisional Revialisasi Pasar Tradisional Kegiatan Pasar Tradisional (DAK & pendamping fisik) Pembangunan Pasar Tradisional (Biaya perencanaan dan pengawsan DAK) Pembangunan revitalisasi Pasar warungkondang Renovasi Pasar Rakyat Cikalongkulon Pembangunan Pasar Rakyat Cibinong ( P3K2) Pembangunan Pasar Rakyat pagelaran dan Pasar Induk Cianjur Pembangunan Pasar Rakyat Ciranjang
TP
6.000.000.000
2016
BANPROV
2.000.000.000
Sumber : Dinas Perindustrian dan Perdagangan
Permasalahan : (1.) Status Kepemilikan tanah masih menggunakan sebagian milik tanah Desa sehingga pasar masih berada di atas tanah desa.
Bab III | 100
Solusi : (1.) Hal ini bisa dilakukan dengan cara penggantian tanah desa, dan atau membuat perjanjian dengan desa agar pasar yang berada di atas tanah desa bisa menjadi Pendapatan Desa.
SASARAN 6
Misi 3
Meningkatkan Promosi dan Kerja Sama Investasi
Trend Capaian Kinerja Sasaran 6 120
Jumlah %
100 80 60 40 20 0
IK 1
IK 2
2012
81,36
0
2013
94,18
0
2014
82,14
0
2015
79,61
20
2016
107,05
40
Tabel 3.42 Capaian Kinerja Misi 3 Sasaran 6 No
INDIKATOR KINERJA
Realisasi 2015
Tahun 2016 Target
Keluarga yang mengikuti program transmigrasi Sumber : Hasil Pengolahan Data
5
%
5
6
7
8
1,434
107,05%
1,18
1,34
10
40
25
150
25
Dalam
Target Akhir RPJMD
Realisasi
1 2 3 4 Meningkatkan promosi dan kerjasama investasi 1. Jumlah peningkatan 1,035 1,34 angka investasi
2.
Kondisi Awal RPJMD
rangka
mewujudkan
sasaran
meningkatkan promosi dan kerjasama investasi di Kabupaten
Cianjur
dapat
didukung
dan
diukur
melalui jumlah peningkatan angka investasi baik berupa penanaman modal Asing dan Penanaman Gambar 3.22 Menperin Meninjau Proses Produksi PT. Pou Yuen Indonesia di Cianjur
Bab III | 101
Modal Dalam Negeri, serta keluarga yang mengikuti program transmigrasi. Investasi merupakan bentuk dari kepercayaan para investor terhadap Kabupaten Cianjur, dan tidak dapat dipungkiri dengan hadirnya investor di Kabupaten Cianjur dapat membantu sisi prekonomian masyarkat Kabupaten Cianjur khususnya para pencari kerja. Pada tahun 2016 investasi di Kabupaten Cianjur
mengalami
peningkatan
menjadi
Rp.
1.434.490.685.433,00
jika
dibandingkan dengan target akhir RPJMD realisasi tahun 2016 telah melebihi target. Adapun realisasi pada awal tahun 2012 sebesar Rp. 960.000.000.000,00. Pertumbuhan nilai investasi pada tahun 2015-2016 dapat dilihat pada tabel di bawah ini yaitu : Tabel 3.43 Jumlah Investasi Tahun 2015-2016 No
INVESTASI
TAHUN 2015
Tahun 2016
1.
Penanaman Modal Asing
3 Perusahaan
78 Milyar
2 Perusahaan
920 Milyar
2.
Penanaman Modal Dalam Negei
51 Perusahaan
957,5 Milyar
24 Perusahaan
514,5 Milyar
54 Perusahaan
1,035 Triliyun
26 Perusahaan
1,434,4 Triliyun
JUMLAH
Sumber : Badan Pelayanan Perijinan Terpadu dan Penanaman Modal
Upaya pemerintah melaui program transmigrasi adalah upaya pemindahan penduduk miskin dari Kebupaten Cianjur ke Kabupaten di Luar Provinsi Jawa barat. Selama ini daerah yang menjadi lokasi penerima calon transmigrasi asal Kabupaten Cianjur adalah Provinsi Kalimantan, Sulawesi, dan Sumatera. Pada tahun 2016 jumlah transmigrasi asal Kabupaten Cianjur berjumlah 10 KK atau 50 jiwa dengan rindian penempatan sebagai berikut : Tabel 3.44 Jumlah KK yang Melaksanakan Transmigrasi No
LOKASI Bengkulu
Utara
Jumlah KK
Orang
1.
Kabupaten Bengkulu
Provinsi
5 KK
25 orang
2.
Kabupaten Banyuasin Provinsi Sumatera Selatan
5 KK
25 orang
10 KK
50 orang
JUMLAH Sumber : Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi
Pelaksanaan
transmigrasi
dilaksanakan
dalam
rangka
peningkatan
perekonomian masyarakat, adapun bagi masyarakat transmigrasi Kabupaten Cianjur selama masih dalam kurun waktu tertentu masih dibiayai oleh Pemerintah
Bab III | 102
Daerah Kabupaten Cianjur dengan memberikan bantuan baik itu berupa bibit tanaman, ternak maupun untuk pengembangan lahan. Pada tahun 2016 jumlah KK yang mengikuti transmigrasi cukup sedikit 10 KK dari target 25 KK ini artinya capaian tahun 2016 tidak memenuhi target, namun kuota transmgrasi tahun 2016 lebih banyak dibanding pada tahun 2015 yaitu 5 KK. Jika dibandingkan dengan target akhir RPJMD cukup jauh yaitu 150 KK Permasalahan : (1.) Sulitnya para calon transmigrasi Kabupaten Cianjur untuk mendapatkan kuota jumlah transmigran. (2.) Belum adanya zona wilayah industri secara khusus sehingga tidak lahan pertanian tidak dijadikan lahan industri. (3.) Adanya moratorium alih fungsi lahan. Solusi : (1.) Perlu adanya kebijakan penambahan kuota transmigran, dan perbaikan kebijakan Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia dan kesepakatan antara Kepala Daerah Pengirim dan Kepala Daerah Penerima (MoU). (2.) Diberlakukannnya Peraturan Daerah tentang Zona Industri, disisi lain untuk menangani alih fungsi lahan pertanian Pemerintah Kabupaten Cianjur menerbitkan Keputusan Bupati Cianjur Nomor 521.51/ 3295/ BPPTPM Tentang Penghentian Sementara (Moratorium) Alih Fungsi Lahan Pertanian (Sawah) Di Kabupaten Cianjur. (3.) Membuka Lahan Transmigrasi lokal sehingga tidak tergantung pada kuota dari provinsi (Contoh : ATP Cikadu).
Bab III | 103
SASARAN 7
Misi 3
Terwujudnya Iklim Investasi yang Sehat
Trend Capaian Kinerja Sasaran 7 1400
Jumlah %
1200 1000 800 600 400
200 0
IK 1
IK 2
IK 3
IK 4
2012
100
29
66,8
0
2013
100
80
75,95
0
2014
100
80
66,36
0
2015
100
80
49,05
80
2016
100
300
1220
100
Tabel 3.45 Capaian Kinerja Misi 3 Sasaran 7
No
INDIKATOR KINERJA
Realisasi 2015
Tahun 2016
Kondisi Awal RPJMD
Target Akhir RPJMD
Target
Realisasi
%
1 2 3 Terwujudnya Iklim Investasi Sehat 1. Lama proses perijinan 5 (rata-rata)
4
5
6
7
8
5
5
100
10
5
2.
4
5
15
300
1
30
2,3
5
61,41
1220
3
5
80
100
100
100
1
100
3.
4.
Jumlah regulasi yang mendukung iklim usaha Persentase tenaga kerja terserap di sektor formal dan informal dibandingkan penduduk usia kerja Peningkatan penanganan hubungan insdustrial
Sumber : Hasil Pengolahan Data
Iklim investasi yang sehat merupakan harapan dari pemerintah dan para pengusaha agar investasi dan hubungan antara pemerintah dan swasta berjalann dengan baik. Pemerintah Kabupaten Cianjur untuk mewujudkan iklim investasi sehat dengan pemberin lama prose perijinan (rata-rata). Mulai pada tahun 2013 lama proses perijinan sudah mulai dapat diselesaikan selama 5 (lima) hari, sampai
Bab III | 104
pada tahun 2016 masih berjalan 5 (lima) hari. Proses perjinan akan semakin baik jika dapat dilaksanakan lebih cepat. Lama proses perijinan sampai pada tahun 2016 merupakan sebuah kemajuan jika dibandingkan dengan awal tahun 2012 lama proses perijinan di Kabupaten Cianjur selama 10 hari. Dengan demkian target akhir pada RPJMD telah terealisasi. Lama proses perijinan merupakan salah satu hal yang dapat menarik minat investor dalam berinvestasi mengingat pelayanan yang diberikan Pemerintah cukup cepat. Menarik minat investor juga perlu didukung adanya regulasi agar prosesnya berjalan sesuai dengan peraturan yang berlaku. Adapun regulasi yang dikeluarkan dalam rangka mendukung iklim usaha diantaranya: Tabel 3.46 Daftar Regulasi Perijinan dan Penanaman Modal No
Peraturan
Nomor
1.
Peraturan Kepala BKPM
No. 6 Tahun 2016
2.
Peraturan Presiden
No. 44 Tahun 2016
3.
Peraturan Pemertintah
No. 9 Tahun 2016
4.
No. 18 Tahun 2016
5.
Peraturan Pemerintah Peraturan Daerah
6.
Peraturan Bupati
No. 50 Tahun 2016
7.
Peraturan Bupati
No. 69 Tahun 2016
8.
Peraturan Bupati
No. 18 Tahun 2016
9.
Peraturan Bupati
No. 43 Tahun 2016
10.
Peraturan Bupati
No. 30 Tahun 2016
No. 8 Tahun 2016
Bab III | 105
Tentang Perubahan atas peraturan Kepala BKPM No. 14 tahun 2015 tentang pedoman tata cara izin prinsip penanaman modal Daftar bidang usaha yang tertutup dan daftar bidang usaha yang terbuka dengan persyaratan di bidang penanaman modal Perubahan atas PP No. 18 tahun 2015 tentang fasilitas pajak penghasilan untuk penanaman modal di bidangbidang usaha tertentu dan/atau daerah-daerah tertentu Perangkat Daerah Pembentukan dan susunan perangkat daerah Kabupaten Cianjur Kedudukan, susunan organisasi, tugas dan fungsi, serta tata kerja perangkat daerah di lingkungan pemerintah Kabupaten Cianjur Tugas dan fungsi serta tata kerja unit organisasi dilingkungan Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Cianjur Peninjauan Tarif Restribusi Izin Mendirikan Bangunan Peninjauan Tarif Restribusi Izin Gangguan Penataan zona perdagangan di wilayah eks pasar induk, pasar bojongmeron, pasar pegadaian, pasar selaeurih, dan pasar di jalan slamet
11.
Peraturan Bupati
No. 28 Tahun 2016
12.
Peraturan Bupati
No. 38 Tahun 2016
13.
Peraturan Bupati
No. 27 Tahun 2016
14.
Keputusan Bupati
No. 521.51/3295/BPPTPM 7 September 2016
15.
Keputusan Bupati
No. 503/2702/BPPTPM/2016
Piagam audit internal dilingkungan Pemerintah Daerah Kabupaten Cianjur Pedoman pengendalian gratifikasi di lingkungan pemerintah Kabupaten Cianjur Pedoman pengelolaan layanan aspirasi dan pengaduan oline rakyat di lingkungan pemerintahan Kabupaten Cianjur Pengehentian sementara (Moratorium) alih fungsi lahan pertanian (Sawah) Pengehentian sementara (Moratorium) Mini Market
Sumber: Badan Pelayanan Perijinan Terpadu dan Penanaman Modal
Ketika
investasi
sudah
berjalan
maka
kondisi
selanjutnya
adalah
perusahaan dapat menyerap tenaga kerja baik sektor formal maupun informal di Kabupaten Cianjur dibandingkan dengan penduduk usia kerja. Pada tahun 2016 tenaga kerja yang terserap adalah sebesar 61,41% meningkat dibandingkan dengan tahun sebelumnya yaitu 2,33%. Angka 61,41% diperoleh dari jumlah tenaga kerja yang terserap yaitu 11.819 orang dibagi total pencari kerja yang terdaftar sebanyak 19.247 orang dikali 100 sehingga diperoleh angka 61,41%. Hal ini jika dibandingkan target akhir RPJMD yaitu 5% otomatis realisasi pada tahun 2016 telah melebihi target. Selanjutnya untuk menjaga hubungan kerja antara perusahaan dan tenaga kerja tentu perlu adanya peningkatan hubungan industrial. Selama tahun 2016 di Kabupaten Cianjur terjadi 31 kasus permasalahan hubungan insdustrial dan dapat diselesaikan secara keseluruhan melalui Perjanjian Bersama (PB) antara perusahan dan tenaga kerja. Adapun capaian pada tahun 2016 dapat terealisasi 100% dan jika dibandingkan dengan target akhir RPJMD sudah terealisasi 100%.
Permasalahan : (1.) Pendataan atas perusahaan yang melakukan investasi dan ijin perusahaan masih dilakukan secara manual. Sehingga data yang digunakan kurang valid. Solusi : (1.) Pembuatan sistem yang terintegrasi dan mampu menyiapkan data secara valid, dan pada tahun sistem tersebut baru dapat berjalan pada tahun 2017.
Bab III | 106
SASARAN 8
Misi 3
Berkembangnya Pemanfaatan dan Pengelolaan Pesisir dan Kelautan secara Optamil dan Berkelanjutan
Jumlah %
Trend Capaian Kinerja Sasaran 8 90 80 70 60 50 40 30 20 10 0
IK 1
2012
0
2013
0
2014
0
2015
78,94
2016
57,22
Tabel 3.47 Capaian Kinerja Misi 3 Sasaran 8
No
INDIKATOR KINERJA
Realisasi 2015
Tahun 2016 Target
Realisasi
%
Kondisi Awal RPJMD
7 1 2 3 4 5 6 Berkembangnya pemanfaatan dan pengelolaan pesisir dan kelautan secara optimal dan berkelanjutan 1. Peningkatan produksi 132.725 201.758 115.445,08 57,22 81.082 perikanan budidaya dan tangkap
Target Akhir RPJMD 8
201758
Sumber: Hasil Pengolahan Data
Dalam rangka pencapaian sasaran berkembangnya pemanfaatan dan pengalolaan pesisir dan kelautan secara optimal berkelanjutan dapat diukur melalui indikator peningkatan produksi perikanan budidaya dan tangkap. Produksi perikanan budidaya dan tangkap pada tahun 2016 penurunan dibandingkan tahun 2015 menjadi 115.445,08 ton atau 57,22%. Akan tetapi jika dibandingkan dengan kondisi awal RPJMD capaian tahun 2016 telah jauh namun masih belum bisa mencapai target akhir RPJMD yaitu 201.758 ton.
Bab III | 107
Permasalahan : (1.) Menurunnya dan tidak tercapainnya indikator tersebut dikarenakan adanya aling fungsi lahan sawah dan lahan darat menjadi kawasan insdustri dan permukiman dalam beberapa tahun ini menyebabkan berkurangnya areal budidaya perikanan khususnya untuk minapadi dan kolam air tenang. (2.) Cuaca buruk di samudera Indonesia yang terjadi pada Tahun 2016 menyebabkan berkurangnya waktu melaut bagi nelayan di Pantai Selatan Cianjur. Solusi : (1.) Membuka lahan baru pertanian dan darat untuk budidaya perikanan khusus minapadi dan kolam air tenang. (2.) Dilaksanakannya kegiatan penyusunan kebijakan pencegahan alih fungsi lahan pertanian. (3.) Edaran dari badan layanan perijinan
SASARAN 9
Misi 3
Menguatnya Implementasi Rencana Tata Ruang Daerah Dalam Pemanfaatan Ruang untuk Pengembangan Wilayah Kabupaten Cianjur
Trend Capaian Kinerja Sasaran 9 250
Jumlah %
200 150 100 50 0
IK 1
IK 2
IK 3
2012
0
100
100
2013
125
100
100
2014
0
100
100
2015
0
200
95
2016
0
10
100
Bab III | 108
Tabel 3.48 Capaian Kinerja Misi 3 Sasaran 9
No
INDIKATOR KINERJA
Realisasi 2015
Tahun 2016 Target
Realisasi
%
Kondisi Awal RPJMD
Target Akhir RPJMD
7 1 2 3 4 5 6 Menguatnya implementasi rencana tata ruang daerah dalam pemanfaatan ruang untuk pengembangan wilayah Kabupaten Cianjur 1. Meningkatnya jumlah 5 8 0 0 0 kawasan yang memiliki perencanaan teknis ruang yang diPERDAkan 2. Tersedianya informasi 20 10 1 10 0 mengenai Rencana Tata Ruang wilayah Kabupaten Cianjur/Kota 3. Ketaatan terhadap 95 100 100 100 95 RT/RW
8
8
20
100
Sumber : Hasil Pengolahan Data
Pada sasaran menguatnya implementasi rencana tata ruang daerah dalam pemanfaatan ruang unutk pengembangan wilayah Kabupaten Cianjur, hal ini berkaitan dengan jumlah kawasan yang memiliki perencanaan teknis ruang yang diPERDAkan,
tersedianya informasi
mengenai
rencana tata
ruang
wilayah
Kabupaten Cianjur/ kota, dan Ketaatan terhadap RT/ RW. Pada tahun 2016. Sampai dengan tahun 2016 jumlah kawasan yang memiliki perencanaan teknis ruang yang diPERDAkan masih tidak dapat terealisasi sehingga capaian pada tahun 2016 0. Akan tetapi jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD yaitu 6,25%dari target 8. Selanjutnya tersedianya informasi mengenai rencana tata ruang wilayah Kabupaten Cianjur/ kota pada tahun 2016 hanya dapat terealisasi 1 (satu) RDTR. Sehingga capaian pada tahun 2016 tidak memenuhi target dengan capaian 10%. Ketaatan terhadap RT/ RW pada tahun 2016 terealiasi dengan baik sehingga tercapai 100%. Jika dibandingkan dengan kondisi awal, capaian tahun %, dengan demikian target akhir RPJMD telah terpenuhi. Permasalahan ; (1.) Terjadi keterlambatan dalam legislasi Raperda RDTR mengingat mekanisme dalam penyusunan sampai dengan pengesahan membutuhkan waktu yang cukup banyak sehingga sampai dengan saat ini belum satu pun RDTR yang disahkan.
Bab III | 109
Solusi : (1.) Meningkatkan koordinasi baik internal dan eksternal dengan stakeholder terkait agar tidak terjadi keterlambatan dalam pengesahan Perda RDTR di Kabupaten Cianjur
SASARAN 10
Misi 3
Terwujudnya Pemanfaatan Ruang yang Berhasil Guna dan Berdaya Guna serta Mampu Mendukung Pengelola Lingkungan Hidup yang Berkelanjutan
Trend Capaian Kinerja Sasaran 10 1200
Jumlah %
1000 800 600 400 200 0
IK 1
IK 2
IK 3
IK 4
2012
IK 5
IK 6
100
100
452,94
2013
73,87
100
650
101,86
36
56,67
110,37
33,33
71
2014
62,37
11
833,33
106,78
49,02
100
2015
0
0
991,17
99,67
100
61,11
2016
0
0
991,17
105,36
123
175
Tabel 3.49 Capaian Kinerja Misi 3 Sasaran 10
No
INDIKATOR KINERJA
Realisasi 2015
Tahun 2016 Target
Realisasi
%
Kondisi Awal RPJMD
Target Akhir RPJMD
7 1 2 3 4 5 6 8 Terwujudnya pemanfaatan ruang yang berhasil guna dan berdaya guna serta mampu mendukung pengelolaan lingkungan hidup yang berkelanjutan 1. Persentase 0 75 0 0 75 75 berkurangnya penambang liar 2. Persentase 0 50 0 0 50 100 pengambilan air sesuai dengan perijinan yang berlaku 3. Persentase jumlah 119 12 119 991,17 100 12 ren-cana usaha/kegiatan dan pembangunan yang dilengkapi dengan dok LH (AMDAL/UKL/UPL/ SPPL)
Bab III | 110
4. 5. 6.
RTH per satuan luas wilayah perkotaan (rata-rata) Persentase penanganan sampah (%) Tempat pembuangan sampah (TPS) per satuan penduduk
14,95
17,74
18,69
105,36
6,83
11
5
5
6,17
123
7,20
5
25
5
14
175
24,30
5
Sumber : Hasil Pengolahan Data
Pada tahun 2016 Kabupaten Cianjur sebagaimana telah dikeluarkannya Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah urusan pertambangan sudah tidak lagi menjadi urusan pemerintah Kabupaten, sehingga tidak dapat direalisasikan atau tidak tercapai. Selanjutnya persentase jumlah rencana usaha/ kegiatan dan pembangunan yang dilengkapi dengan dokumen LH di Kabupaten Cianjur sama dengan tahun sebelumnya yaitu sebesar 119 perusahaan atau 991,17% dari target 12 perusahaan. Hal ini sudah melebihi target yang ditentukan. Jika dibandingkan dengan target akhir sudah melampaui taget. RTH per satuan luas diperoleh data 18,69 ha data tersebut diperoleh dari Dinas Kebersihan dan Dinas Kehutanan Perkebunan. Selanjutnya penanganan sampah di Kabupaten Cianjur pada tahun 2016 mengalami peningkatan menjadi 6,17%. Persentase penanganan sampeh tersebut baru dilaksanakan di 11 kecamatan dari target 15 kecamatan. Peningkatan tersebut didukung dengan adanya Bank sampah dan masyarakat. Tempat pembuangan sampah per satuan penduduk di Kabupaten Cianjur 5% namun teralisasi 14% hal ini mash menunjukan angka yang tinggi dalam artian tempat pembuangan sampah yang ada di Kabupaten Cianjur sudah tidak dapat menampung sampah lagi dalam jumlah yang besar. Permasalahan : (1.) Penanganan sampah mengalami kendala mengingat TPA di Kabupaten Cianjur tidak dapat menampung sampah lagi. Solusi : (1.) Pengadaan lahan di Daerah Kecamatan Mande untuk TPA.
Bab III | 111
Misi 3
SASARAN 11 Berkembangnya Wilayah dengan Dukungan oleh Ketersediaan dan Pembangunan Infrastruktur yang Handal
Trend Capaian Kinerja Sasaran 11 3500
Jumlah %
3000
2500 2000 1500
1000 500 0
IK 1 IK 2 IK 3 IK 4 IK 5 IK 6 IK 7 IK 8 IK 9 IK 10 IK 11 IK 12 IK 13 IK 14 IK 15
2012 78,2 89,3
62 93,3 250 100 100
2013 86,3
118 87,5 88,9 35,7 100 200 39,4 100 100 99,1 87,1
97
0
100 100 100 100 100 280 82,1 0
99,3
2014 74,1 96,3 156 87,5 99 76,2 100 100 100 100 100 100 100 170 100 2015 99,7 100 110 87,5 100
0
93,4 100 100 99,1 100 100 93,8 100
2016 102 99,8 97,4 100 125 77,9
67
88 89,2 96,2
98
86
94 81,4 100 3146
Tabel 3.50 Capaian Kinerja Misi 3 Sasaran 11
No
INDIKATOR KINERJA
Realisasi 2015
Tahun 2016 Target
Realisasi
%
Kondisi Awal RPJMD
Target Akhir RPJMD
7 1 2 3 4 5 6 8 Berkembangnya wilayah didukung oleh ketersediaan dan pembangunan infrastruktur yang handal 1. Kondisi infrastruktur 17,95 18,50 18,94 102,37 22,50 18,50 jalan mantap untuk meningatkan aksesibilitas wilayah (jaringan jalan strategis) 2. Persentase rumah 55,90 56 55,90 99,83 55,72 56 tangga yang menggunakan listrik 3. Rumah layak huni 88,25 10112 9852 97,42 0 100 4. 5.
6.
Tersedianya data base jalan lingkungan dan jalan setapak Persentase terselenggaranya pelayanan pembangunan gedung pemerintahan Persentase cakupan ketersediaan prasarana
28
32
32
100
0
32
100
80
100
125
40
80
0
65,52
51
77,88
18.52
65,52
Bab III | 112
perhubungan 7.
8.
9. 10. 11. 12.
13. 14. 15.
Persentase cakupan ketersediaan dokumen acuan bahan kebijakan pelayanan komunikasi dan informatika Persentase cakupan ketersediaan dokumen acuan dan database bahan kebijakan perhubungan Persentase cakupan ketersediaan fasilitas Perhubungan Efektivitas pelayanan angkutan Persentase upaya perwujudan ketertiban lalu lintas Persentase tingkat upaya kelaikan keselamatan kendaraan Persentase cakupan keandalan prasarana dan fasilitas Luas pemakaman Muslim dan non Muslim Luas tanah yang di bebaskan untuk kepentingan umum dan kepentingan sosial
100
67
67
0
100
83
100
88
88
0
100
74,7
83
74
89,16
59
83
91
96,67
93
96,20
83.88
96,67
90
100
98
98
60
100
96
100
94
94
83,88
100
54
61,46
50
81,35
41.59
61,46
-
-
-
100
27.3
4,5
68,837
20000
629.149
3145,75
0
100.000
Sumber : Hasil Pengolahan Data
Berkembangnya wilayah didukung oleh ketersediaan dan pembangunan indfrastruktur yang handal di Kabupaten Cianjur dapat diwujudkan melalui 15 indikator sasaran yang keberhasilannya dapat diukur sebagaimana dalam tabel di atas. Kondisi infrastruktur yang semakin baik dapat membuka akses perbaikan pada berbagai aspek.
Bab III | 113
SASARAN 12
Misi 3
Terwujudnya Keseimbangan Fungsi Lahan untuk Menjaga Kelestarian Lingkungan Hidup
Trend Capaian Kinerja Sasaran 12 3000
Jumlah %
2500 2000 1500
1000 500 0
IK 1
IK 2
41,35
95,9
2013
214,97
90,73
2014
2474,89
98,97
2015
12,39
97,89
2016
26,4
97,78
2012
Tabel 3.51 Capaian Kinerja Misi 3 Sasaran 12
No
INDIKATOR KINERJA
Realisasi 2015
Tahun 2016 Target
Realisasi
%
Kondisi Awal RPJMD
7 1 2 3 4 5 6 Terwujudnya keseimbangan fungsi lahan untuk menjaga kelestarian lingkungan hidup 1. Berkurangnya lahan 266,50 2000 528,00 26,4 0 kritis 2.
Cakupan luas kawasan lindung di luar kawasan hutan
15,38
15,73
15,38
97,78
15,67
Target Akhir RPJMD 8 9.500 16,49
Sumber : Hasil Pengolahan Data
Sasaran selanjutnya adalah terwujudnya keseimbangan fungsi lahan untuk menjaga kelestarian lingkungan hidup. Sasaran tersebut dapat diukur melalui indikator berkurangnya lahan kritis dan cakupan luas kawasan lindung di luar kawasan hutan. Pada tahun 2016 lahan kritis berkurang seluas 528 hektar atau sebesar 26,4% dari target 2000 hektar, dengan demikian target pada tahun 2016 tidak terealisasi. Adapun sampai dengan tahun 2016 lahan kritis berkurang 8.391,74 hektar dari target 9.500 hektar. Berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Jawa Barat Nomor : 591.5/ Kep. 802-Yansos/ 2014 Tanggal 10 Juni 2014 dimana
Bab III | 114
ditetapkan bawah luas lahan kritis di Kabupaten Cianjur pada Tahun 2014 adalah 63.377,66 hektar maka dengan berlangsungnya beberapa kegiatan dan upaya Pemerintah Kabupaten Cianjur dalam rangka penanganan lahan kritis menjadi 62.583,13 hektar. Tabel 3.52 Luas Lahan Kritis di Kabupaten Cianjur Tahun 2015 No
Kecamatan
Luas Lahan Kritis Tahun 2015 (ha) 5.055,63
Penanaman Tahun 2016 (ha)
Luas Lahan Kritis Tahun 2016 (ha)
-
-
841,98
-
Ciranjang
-
-
Cugenang
872,67
-
16.
Gekbrong
261,64
-
17.
Haurwangi
281,82
25,00
18.
Kadupandak
125,70
25,00
19.
Karangtengah
-
-
20.
Leles
5.562,05
32,00
21.
Mande
289,01
26,00
22.
Naringgul
13.059,12
32,00
23.
Pacet
1.076,79
-
24.
Pagelaran
1.807,33
32,00
25.
Pasirkuda
1.612,44
32,00
26.
Sindangbarang
2.647,16
32,00
27.
Sukaluyu
-
-
28.
Sukanagara
1.696,49
24,00
29.
Sukaresmi
2.066,13
5,00
30.
Takokak
12,09
-
31.
Tanggeung
56,67
25,00
5.023,63 304,93 906,78 15,96 12.007,54 120,27 6.411,85 920,66 256,82 100,70 5.530,05 263,01 13.027,12 1.775,33 1.580,44 2.615,16 1.672,49 2.061,13 31,67
32.
Warungkondang JUMLAH
402,54 63,111,13
528,00
402,54 62.583,13
1.
Agrabinta
2.
Bojongpicung
326,93
32,00 22,00
3.
Campaka
292,68
-
4.
Campakamulya
917,78
11,00
5.
Cianjur
-
-
6.
Cibeber
7.
Cibinong
8.
Cidaun
9.
Cijati
10.
Cikadu
11.
Cikalongkulon
12.
Cilaku
13.
Cipanas
14. 15.
35,96
20,00
4,229,20
32,00
12.039,54
32,00
152,27
32,00
6.443,85
32,00
945,66
25,00
Sumber : Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Cianjur Keterangan *) data penanaman hanya yang dilakukan oleh dinas sesuai kewenangan.
Indikator selanjutnya adalah cakupan luas kawasan lindung di luar kawasan hutan. Cakupan luas kawasan lindung di luar kawasan hutan dapat dihitung melalui jumlah luas kawasan lindung di luar kawasan hutan dibagi luas kawasan lindung dikali 100%. Kawasan lindung di luar kawasan hutan pada tahun
Bab III | 115
2016 sebesar 15,38% tidak terealisasi sama dengan realisasi pada tahun 2015 yaitu 15,38%. Pelaksanaan dari indikator ini didukung oleh program konservasi dan sumber daya hutan. Permasalahan : (1.) Budaya cinta lingkungan yang dimiliki masyarakat Kabupaten Cianjur masih kurang,
hal
ini
terlihat
padaa
kepentingan
aktivitas
ekonomi
yang
meninggalkan sampah dan kerusakan pada lingkungan. Solusi : (1.) Perlu adanya aturan atau kebijakan yang melindungi atau mengelola kawasan lindung agar dalam pemanfaatannya lebih memperhatikan lingkungan.
SASARAN 1
Misi 4
Terwjudnya dan terimplementasikannya Perangkat Transformasi Budaya Birokrasi yang Mampu Menciptakan Summber Daya Aparatur yang Berbudi Luhur, Tangguh dan Cerdas, Terampil, Memiliki Rasa Kesetiakawanan, Bekerja Keras, Produktif, Inovatif, Disiplin, Berorientasi pada Pembangunan dan Masa Depan serta Berakhlak Mulia
Jumlah %
Trend Capaian Kinerja Sasaran 1 400 350 300 250 200 150 100 50 0
IK 1
IK 2
IK 3
IK 4
IK 5
IK 6
IK 7
IK 8
2012
0
40
100
0
0
100
0
0
2013
26,67
72,12
100
0
0
156,67
0
0
2014
20
69,01
100
0
0
248,8
0
0
2015
22,7
62,74
100
380,66
100
108,11
100
100
2016
180
0
0
0
100
15,83
100
100
Bab III | 116
Tabel 3.53 Capaian Kinerja Misi 4 Sasaran 1
No
INDIKATOR KINERJA
Realisasi 2015
Tahun 2016 Target
Realisasi
%
Kondisi Awal RPJMD
Target Akhir RPJMD
7 1 2 3 4 5 6 8 Terwujudnya dan terimplementasikannya perangkat transformasi budaya birokrasi yang mampu menciptakan sumber daya aparatur yang berbudi luhur, tangguh dan cerdas, ter ampil, mandiri, memiliki rasa kesetiakawananan, bekerja keras, produktif, inovatif, disiplin, berorientasi pada pembangunan dan masa depan serta berkhlak mulia 1. Berkurangnya 3 10 2 180 15 10 pelanggaran disiplin PNS 2. Persentase jumlah 47,06 80 0 0 40 90 pejabat yang sudah mengikuti diklat kepemimpinan 3. Persentase pegawai 100 100 0 0 100 100 yang mengikuti diklat prajabatan tepat waktu 4. Jumlah CPNS Menjadi 1142 300 0 0 200 1500 PNS 5. 6. 7. 8.
Data base kepegawaian Kab. Yang terpelihara Persentase pegawai yang mengikuti diklat teknis Anggota Kopri yang terlayani Berkurangnya penyalahgunaan barang dan jasa
1
1
1
100
1
1
973
600
95
15,83%
107
1000
75
90
90
100
50
90
0
-
0
100
0
0
Sumber : Hasil Pengolahan Data
Dalam
rangka
terwujudnya
dan
terimplementasikannya
perangkat
transformasi budaya birokrasi yang mampu menciptakan sumber daya aparatur yang berbudi luhur, tangguh dan cerdas, terampil, mandiri, memiliki rasa kesetiakawananan, bekerja keras, produktif, inovatif, disiplin, berorientasi pada pembangunan dan masa depan serta berkhlak mulia Indikator kinerja berkurangnya pelanggaran disiplin PNS pada tahun 2016 mengalami penurunan menjadi 2 pelanggaran disiplin PNS. Pada indikator ini menggunakan rumus terbalik artinya semakin sedikit pelanggaran yang terjadi artinya semakin baik kedisiplinan PNS. Dari perolehan tersebut maka capaian kinerja pada tahun 2016 sebesar 180% dengan menargetkan 10 pelanggaran disiplin PNS. Jika dibandingkan dengan kondisi awal RPJMD kondisi sampai dengan tahun 2016 semakin baik karena pada awal tahun RPJMD itu terdapat 15 kasus pelanggaran disiplin PNS.
Bab III | 117
Selanjutnya dalam rangka meningkatkan kompetensi pejabat struktural dalam hal kompetensi kepemimpinannya, pada tahun 2016 tidak dapat terealisasi mengingat dari target 80 % yang mengikuti diklat kepemimpinan, tidak dapat dilaksanakan karena pada tahun tersebut tidak ada kegiatan baik penyelenggaraan maupun undangan pendidikan dan pelatihan kepemimpinan. Jika dibandingkan dengan target akhir RPJMD yaitu 90%, sampai dengan tahun 2016 baru 47,06%. Indikator persentase pegawai yang mengikuti diklat prajabatan tepat waktu dan Jumlah CPNS yang menjadi CPNS tidak dapat terealisasi mengingat pada Tahun 2016 Kabupaten Cianjur tidak mendapatkan kuota CPNS dari pelamar umum.
Semenjak
dikeluarkannya
moratorium
Kabupaten
Cianjur
tidak
menyelenggarakan diklat prajabatan penerimaan CPNS. Kondisi pada tahun 2016 untuk jumlah CPNS menjadi PNS data terakhir yaitu 1.142 orang, jika dibandingkan dengan kondisi awal yaitu 200 orang. Adapun capaian sampai dengan target akhir RPJMD masih belum tercapai dengan target 1500 orang atau 76,13%. Persentase pegawai yang mengikuti diklat teknis pada tahun 2016 mengalami penurunan hal ini terlihat dengan diikuti oleh 95 orang yang terbagi dalam 30 orang peserta yang lulus diklat teknis penanggulangan bencana alam bagi anggota TAGANA, 35 orang CPNS yang mengikuti diklat teknis out bound, dan 30 orang mengikuti diklat teknis analisis kebutuhan diklat. Adapun capaian pada tahun 2016 sebanyak 15,83% tidak memenuhi target sebanyak 600 orang. Kondisi awal terdapat 107 yang sudah mengikuti diklat teknis sedangkan sampai pada tahun 2016 sudah terdapat 1.068 yang sudah mengikuti diklat teknis dengan demikian target akhir RPJMD sudah terpenuhi bahkan melebihi target. Anggota KORPRI yang terlayani merupakan indikator sasaran yang diperoleh dari hasil evaluasi RPJMD tahun 2016. Pada tahun 2016 target dari indikator ini sebesar 90% dan terealisasi 90% sehingga capaian kinerjanya yaitu 100,00%. Adapun capaian kinerja terhadap target akhir RPJMD adalah 100%. Jika dibandingkan dengan kondisi awal yaitu anggota korpri yang terlayani sebesar 50%. Berkurangnya penyalahgunaan barang dan jasa merupakan indikator sasaran yang diperoleh dari hasil evaluasi RPJMD tahun 2015. Pada tahun 2016 target dari indikator ini sebesar 0% dan terealisasi 0% sehingga capaian kinerjanya yaitu 100,00%. Adapun capaian kinerja terhadap target akhir RPJMD adalah 100,00%. Realisasi 0 % maksudnya adalah dengan menggunakan rumus terbalik artinya semakin kecil angka yang diperoleh itu artinya tindak penyalahgunaan barang dan jasa semakin sedikit.
Bab III | 118
Permasalahan : (1.) Ketersediaan data kinerja masih jauh dikatakan valid, hal ini mengingat data masih dilakukan secara manual dan dibebankan pada salah satu bidang sehingga koordinasi belum terjalin dengan baik. (2.) Perencanaan terhadap pelaksanaan kegiatan untuk menunjang salah satu indikator tidak diperhitungkan secara matang sehingga terdapat target indikator yang tidak tercapai. Solusi : (1.) Lebih mengoptimalkan sistem yang ada diantaranya SIMPEG. (2.) Perjanjian
kinerja
perlu
dilakukan
monitoring
secara
berkala
dalam
pencapaiannya ditambah dengan analisis keberhasilan dan kegagalannya.
SASARAN 2
Misi 4
Terwujudnya Penyelenggaraan Pemerintah Daerah yang Berorientasi Pada Peningkatan Pemanfaatan Anggaran secara Efektif dan Efisien, Pemberian Pelayanan Prima pada Masyarakat Penyeenggaraan Fungsi Pemerintahan secara Optimal dan Perwujudan SDM Aparatur yang Handal
Jumlah %
Trend Capaian Kinerja Sasaran 2 180 160 140 120 100 80 60 40 20 0
IK 1
IK 2
IK 3
IK 4
2012
100
0
94,44
100
115,1 92,34 86,09
IK 5
IK 6
IK 7
IK 8
IK 9
IK 10
IK 11
IK 12
0
120
100
100
100
2013
100
0
151,6
100
113,8 85,97 87,86 103,8 148,2
100
100
100
2014
100
0
85,71
75
99,6
2015
100
101,4 100,1
100
135,7
2016
100
103,3 71,42
100
99,38 89,88
101
107,3
100
100
100
101
94,71
100
100
100
101,9 102,2 153,8 102,3 90,7
100
100
100
151
83,35
Bab III | 119
Tabel 3.54 Capaian Kinerja Misi 4 Sasaran 2
No
INDIKATOR KINERJA
Realisasi 2015
Kondisi Awal RPJMD
Tahun 2016 Target
Realisasi
%
Target Akhir RPJMD
7 1 2 3 4 5 6 8 Terwujudnya penyelenggaraan pemerintah daerah yang berorientasi pada peningkatan pemanfaatan anggaran secara efektif dan efisien, pemberian pelayanan prima pada masyarakat penyelenggaraan fungsi pemerintahan secara optimal dan perwujudan SDM aparatur yang handal. 1. Ketersediaan laporan Ada Ada Ada 100 Ada Ada pertanggungjawaban yang transparan dan akuntabel untuk disampaikan ke publik 2. Perda APBD tepat 27-Des 31 Des 30 Des 103,33 20-Jan31-Deswaktu 10 2016 3.
Perda Pertangggungjawaban APBD tepat waktu Peningkatan pernyataan Opini BPK
4.
5.
Rasio belanja tidak langsung (belanja awal) terhadap total belanja daerah Rasio belanja langsung terhadap total belanja daerah Inventarisasi Aset
6. 7. 8.
9. 10.
11.
12.
Meningkatnya pendapatan asli daerah dari sektor pajak Meningkatnya Pendapatan Asli Daerah (PAD) Tersedianya dokumen RPJPD yang telah ditetapkan dengan PERDA Tersedianya dokumen RPJMD yang telah ditetapkan dengan PERDA Tersedianya dokumen RKPD yang telah ditetapkan dengan PERKADA;
2 Juli 2015
31 Juli
1 September
71,42
31-Jul10
31 Juli 2016
WTP (Wajar Tanpa Pengecua lian) 38,05
WTP
WTP
100
WDP
WTP
59,00
57,90
101,86
41,20
59,00
61,90
41,20
42,10
102,18
34,80
41,20
51,68
65,00
100
153,84
57,5
65,00
123.839. 856.050, 00
128.722.64 6.961,00
131.687.04 6. 195,00
102,30
449.826 .023,82
483.190. 834.456, 00
416.868. 756.715, 52 Ada
484.167.11 5.594,37
439.153.02 9.062,00
90,70
Ada
Ada
100
155.196 .740.47 4 Ada
484.167. 115.594, 37 Ada
Ada
Ada
Ada
100
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
100
Ada
Ada
Sumber : Hasil Pengolahan Data
Terwujudnya penyelenggaraan pemerintah daerah yang berorientasi pada peningkatan
pemanfaatan
anggaran
secara
efektif
dan
efisien,
pemberian
pelayanan prima pada masyarakat penyelenggaraan fungsi pemerintahan secara optimal dan perwujudan SDM aparatur yang handal.
Bab III | 120
Laporan pertanggungjawaban laporan pertanggungjawaban yang transparan dan akuntabel untuk disampaikan ke publik merupakan sebuah keharusan, karena dalam hal ini masyarakat adalah sebagai pemberi mandat tertinggi dalam pemerintahan. Tugas pemerintah adalah bagaimana menjalankan mandat tersebut dengan sebaik-baiknya dan kemudian dipertanggungjawabkan. Dokumen tersebut disusun baik secara tahunan maupun di akhir masa jabatan. Pada tahun 2016 telah disusun dokumen sebagai bentuk pertanggungjawaban penyelenggaraan pemerintah, sehingga dapat terealisasi sebesar 100%. Selanjutnya yaitu penyusunan Perda APBD dilaksanakan tepat waktu bahkan 1 hari sebelum target ditentukan atau pada tanggal 30 Desember 2016. Dari tahun ke tahun realisasi penyusunan Perda APBD tepat waktu mengalami naik dan turun, akan tetapi jika dibandingkan dengan kondisi awal yang diselesaikan pada 20 januari tentu merupakan sebuah kemajuan. Pernyataan Opini BPK atas laporan keuangan merupakan pernyataan profesional pemeriksa mengenai kewajaran informasi keuangan yang disajikan dalam laporan keuangan yang didasarkan pada empat kriteria yakni kesesuaian dengan standar akuntansi pemerintahan, kecukupan pengungkapan (adequate disclosures), kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan, dan efektivitas sistem pengendalian internal. Pada Tahun 2016 Kabupaten Cianjur memperoleh predikat WTP (wajar tanpa pengecualian). Capaian tersebut telah diperoleh oleh Kabupaten Cianjur selama tahun 2015 dan 2016. Jika dibandingkan dengan kondisi awal Kabupaten Cianjur memperoleh predikat WDP (wajar dengan pengecualian). Agar tetap memperoleh predikat tersebut diharapkan seluruh stakeholders yang terlibat untuk memperhatikan 4 kriteria penilaian oleh BPK. Rasio belanja langsung dan tidak langsung Kabupaten Cianjur terhadap total belanja daerah mengalami pasang surut. Perbandingannya yaitu 57,8 : 42,2 dari total belanja daerah. Fenomena tersebut menggambarkan bahwa belanja pegawai di Kabupaten dibandingkan
Cianjur dengan
masih
tinggi
belanja
publik.
Komposisi tersebut bisa saja berimbas pada pengangkatan pegawai/ CPNS di lingkungan Kabupaten Cianjur. Belanja tidak langsung Kabupaten Cianjur sebesar 57,8% atau Rp. Gambar 3.23 Penyerahan Opini BPK kepada Bupati Cianjur
2.105.501.530.282,52 dan belanja langsung sebesar
42,2%
atau
Rp.
1.534.491.754.765,33. Komposisi tersebut menurun jika dibandingkan dengan
Bab III | 121
tahun 2015 yaitu 38,1:61,9. Akan tetapi jika dilihat pada target 2016 realisasi tahun 2016 sudah melebihi target, begitupun jika dibandingkan dengan kondisi awal RPJMD yaitu 65,2:34,80. Inventarisasi aset daerah di Kabupaten Cianjur dilaksanakan melalui pencatatan aset dalam bentuk Kartu Inventaris Barang (KIB) yang terdiri dari KIB A sampai dengan KIB F sehingga untuk KIB terdiri dari 6 dokumen. Adapun selain dari KIB terdapat pula Kartu Inventaris Ruangan (KIR) dan Kartu Mutasi. Pada tahun 2016 keseluruhan pencatatan aset tersebut dapat dioptimalkan sebesar 100% dari target 65% sehingga capaiannya sebesar 153,84%. Jika dibandingkan dengan kondisi awal RPJMD hanya mencapai 57,5 %, begitupun target akhir RPJMD sama dengan target tahun 2016 yang telah terlampaui. Meningkatnya pendapatan asli daerah dari sektor pajak Kabupaten Cianjur meningkat dari tahun sebelumnya menjadi Rp. 131.687.046.195,00 dengan rincian sebagai berikut : Tabel 3.55 Realisasi Penerimaan Pajak Daerah Tahun 2016 No Uraian 33. Pajak Hotel 34. Pajak Restoran 35. Pajak Hiburan 36. Pajak Reklame 37. Pajak Penerangan Jalan 38. Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan 39. Pajak Parkir 40. Pajak Air Tanah 41. Pajak Pengusahaan Sarang Burung Walet 42. Pajak BPHTB 43. Pajak PBB 44. Denda PBB 45. Lain-lain PAD yang sah Jumlah Pajak Daerah Jumlah Denda PBB dan PAD Jumlah PAD
Realisasi (Rp) 9.080.178.329 5.827.868.977 1.173.987.686 1.861.332.036 30.378.038.855 1.701.900.300 592.975.227 3.812.759.935 18.385.000 37.169.375.648 40.070.244.202 1.682.281.004 88.233.572 131.687.046.195 1.770.514.576 133.457.560.771
Sumber : Dinas Perpajakan Daerah
Dilihat dari perolehan pajak daerah Kabupaten Cianjur tahun 2016 sudah melebihi target yang telah ditentukan dengan capaian 102,30% hal ini lebih tinggi dibandingkan dengan realisasi pada tahun 2015. Selanjutnya jika dibandingkan dengan target awal RPJMD Rp. 449.826.023,82 realisasi tahun 2016 sudah cukup tinggi, namun jika dibandingkan dengan target akhri RPJMD sebesar Rp. 483.190.834.456,00 atau 27,25%. Selain dari PAD dari sektor pajak daerah, terdapat indikator meningkatnya PAD pada tahun 2016 yaitu Rp. 439.153.029.062,00 yang diperoleh dari hasil retribusi daerah, hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan, dan lain-lain pendapatan asli daerah yang sah. Adapun realisasi pada tahun 2016 tidak
Bab III | 122
memenuhi target yang ditentukan yaitu sebesar Rp. 484.167.115.594,37. Dengan ini capaian pada tahun 2016 yaitu 90,70% sama dengan capaian terhadap akhir RPJMD. Tersedianya dokumen RPJPD, RPJMD, dan RKPD merupakan sebuah kewajiban mengingat dokumen tersebut merupakan acuan penyelenggaraan pemerintahan daerah. Dalam SAKIP (Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah) dokumen perencanaan memiliki peran yang sangat penting. Ketika perencanaan dilakukan tidak optimal maka hasilnya akan berdampak pada pengukuran kinerja, pelaporan kinerja, dan evaluasi kinerja. Adapun pada tahun 2016 dokumen tersebut telah disusun sehingga realisasinya teracapai 100%.
Misi 4
SASARAN 3 Meningkatnya Profesionalisme Birokrasi dan Penyelenggaraan Pelayanan Kepada Masyarakat
Bagian 1
Trend Capaian Kinerja Sasaran 3 2500
Jumlah %
2000 1500 1000 500 0
IK 1
IK 2
IK 5
IK 6
IK 7
IK 8
IK 9
IK 10
2012
100
76,37
114,57 105,22
IK 3
IK 4
0
192,86
100
100
47,76
0
2013
100
79,32
136,04
79,32
0
89,47
100
100
28,13
0
2014
100
94,41
151,92 117,22
0
50
488,45
2000
69,21
0
2015
100
91,62
120,3
103,79 118,65 116,67 120,09
500
286
100
2016
100
100
100
500
100
100
100
100
Bab III | 123
72,22
100
Bagian 2
Trend Capaian Kinerja Sasaran 3 600
Jumlah %
500 400 300 200 100 0
IK 11
IK 12
IK 13
IK 14
IK 15
IK 16
IK 17
IK 18
IK 19
IK 20
2012
0
100
100
0
0
100
0
120
0
100
2013
0
100
100
0
0
100
100
128,57
100
250
2014
0
66,67
300
0
0
100
200
150
100
100
2015
100
100
500
200
100
100
200
200
100
100
2016
100
100
200
100
100
200
180
100
200
Bagian 3
Trend Capaian Kinerja Sasaran 3 600
Jumlah %
500 400 300 200 100 0
IK 21
IK 22
IK 23
IK 24
IK 25
IK 26
IK 27
IK 28
IK 29
IK 30
2012
100
100
100
100
100
100
100
0
0
0
2013
0
0
0
0
0
0
0
200
100
100
2014
50
100
100
100
100
100
200
100
100
0
2015
0
100
100
0
0
100
100
0
0
0
2016
100
200
0
0
0
0
100
500
300
200
Bab III | 124
Bagian 4
Jumlah %
Trend Capaian Kinerja Sasaran 3 1000 900 800 700 600 500 400 300 200 100 0
IK 31
IK 32
IK 33
IK 34
IK 35
IK 36
IK 37
IK 38
IK 39
IK 40
2012
0
300
900
100
100
100
500
100
200
0
2013
100
400
200
200
0
0
100
300
200
200
2014
0
400
300
200
100
100
100
300
100
75
2015
100
0
100
100
100
100
100
100
100
100
2016
100
100
50
200
200
0
100
0
100
100
Bagian 5
Trend Capaian Kinerja Sasaran 3 600
Jumlah %
500 400 300 200 100 0
IK 41
IK 42
IK 43
IK 44
IK 45
IK 46
IK 47
IK 48
IK 49
2012
0
100
0
100
100
100
0
0
0
2013
0
200
0
100
100
100
0
0
0
2014
0
100
0
100
100
100
0
0
0
2015
0
100
100
114,63
39,13
563,15
100
100
100
2016
40
0
40
100
125,8
65,21
100
100
100
Bab III | 125
Tabel 3.56 Capaian Kinerja Misi 4 Sasaran 3
No
INDIKATOR KINERJA
Realisasi 2015
Tahun 2016 Target
Realisasi
%
Kondisi Awal RPJMD
Target Akhir RPJMD
7 1 2 3 4 5 6 8 Meningkatnya profesionalisme birokrasi dan penyelenggaraan pelayanan kepada masyarakat 1. ketersediaan Ada Ada Ada 100 Ada/Tid Ada/Tid pengaturan ak ak pembentukan organisasi perangkat daerah hasil restrukturisasi organisasi birokrasi pemerintah kabupaten yang memenuhi kebutuhan pelayanan terbaik bagi warga masyarakat 2. Kepemilikan KTP 83,31 95,65 95,65 100 100 95,65 3. 4.
Kepemilikan akta kelahiran per 1000 penduduk Kepemilikan Kartu Keluarga
5.
Kepemilikan akta catatan sipil
6.
aspirasi masyarakat yang direkomendasikan ke pemerintah daerah : 1. perda inisiatif 2. perda eksekutif persentase lembaga ekonomi perdesaan yang berkembang sesuai target 5 thn ke depan persentase pemanfaatan teknologi tepat guna sesuai dengan target 5 tahun ke depan (%) ketersediaan profil desa yang valid
7.
8.
9. 10.
11.
Persentase sarana dan prasarana dasar desa yang memadai melalui patisifasi dan keswadayaan masyarakat perdesaan Persentase lembaga/kelompok masyarakat yang berperan dalam pengelolaan sumber daya alam dan sumber daya manusia di perdesaan
567,60
504,91
504,91
100
296,29
504,91
93,84
93,11
93,11
100
69,77
93,11
57,12
51,79
51,79
100
36.19
51,79
21
18
13
72,22
11
83
117,69
100
100
100
97
100
5
-
5
500
0
25
286
354
322
90,96
354
354
72
100
100
100
45
100
84
100
100
100
68
100
Bab III | 126
12.
Kebijakan penataan wilayah
0
1
1
100
0
1
13.
Kebijakan tentang pemerintahan desa
5
1
1
100
1
1
14.
Jumlah desa yang dapat menyelenggarakan pemerintahan desa yang sesuai dengan peraturan/perundang undang melalui peningkatan kemampuan sumberdaya manusia/perda/BPD Jumlah desa yang dapat menyelenggarakan pengelolaan keuangan desa yang sesuai dengan peraturan/perundang undangan Persentase jumlah Rukun Tetangga (RT) kreatif Kebijakan Kerjasama Daerah
354
177
354
200
354
354
354
354
354
100
354
100
100
100
100
100
2
1
2
200
1
1
Kebijakan penyelesaian kasus hukum kebijakan tentang publikasi informasi penyelenggaraan pemerintahan daerah kebijakan dalam bidang koperasi, perdagangan, perindustrian dan pariwisata kebijakan di bidang pengembangan pertanian dan agribisnis kebijakan di bidang ketahanan pangan
10
5
9
180
5
25
1
1
1
100
1
5
1
1
2
200
3
19
1
-
1
100
1
5
0
0
2
200
1
5
1
0
0
1
1
0
1
0
0
1
11
2
1
0
0
1
1
0
1
0
0
1
1
0
-
1
100
1
1
15.
16. 17. 18. 19.
20.
21.
22. 23. 24.
25. 26.
27.
kebijakan di bidang kehutanan dan perkebunan kebijakan di bidang pengembangan perikanan dan peternakan kebijakan di bidang sarana dan prasarana perhubungan kebijakan di bidang tata ruang dan penyehatan lingkungan kebijakan di bidang lingkungan hidup, sumber daya air dan pertambangan
Bab III | 127
28.
kebijakan pembangunan daerah
2
1
5
500
1
15
29.
Kebijakan di bidang peningkatan mutu pendidikan dan tenaga kependidikan kebijakan di bidang pemuda dan olah raga
1
1
3
300
1
1
1
1
2
200
1
5
kebijakan di bidang kependudukan dan catatan sipil kebijakan di bidang keluarga berencana
1
1
1
100
1
1
0
1
1
100
1
5
kebijakan di bidang pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak kebijakan di bidang kesehatan
1
2
1
50
2
2
0
-
2
200
1
5
35.
kebijakan di bidang ketenagakerjaan
0
1
2
200
1
5
36.
kebijakan di bidang sosial
0
1
0
0
1
1
37.
kebijakan di bidang pengelolaan keuangan daerah kebijakan di bidang pengelolaan barang/aset daerah kebijakan di bidang kepemerintahan yang baik kebijakan di bidang pelayanan publik
0
1
1
100
1
5
0
1
0
0
1
5
0
1
1
100
0
5
0
1
1
100
0
5
41.
kebijakan penyusunan SOP
1
5
2
40
0
5
42.
Kebijakan dibidang pengawasan dan akuntabilitas kebijakan bidang ekonomi dan pembangunan jumlah OPD yang menerapkan pengelolaan arsip secara baku (OPD) ketersediaan prasarana pengelolaan arsip Jumlah pengelola arsip
0
5
0
0
0
5
0
5
2
40
0
5
94
82
82
100
76
82
90
310
390
125,80
50
310
107
23
15
65,21
0
23
100
100
100
100
25
100
100
100
100
100
100
100
100
100
20
100
30. 31. 32. 33.
34.
38. 39. 40.
43. 44.
45. 46. 47. 48. 49.
Meningkatkan pelayanan administrasi Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur Meningkatkan SDM aparatur yang professional dan handal
Sumber : Hasil Pengolahan data
Bab III | 128
Meningkatnya profesionalisme birokrasi dan penyelenggaraan pelayanan kepada masyarakat didukung oleh 49 indikator yang satu sama lain saling keterkaitan. Seperti halnya dalam rangka pemberian pelayanan kepada masyarakat yang meliputi pelayanan administrasi kependudukan, penyusunan regulasi, peningkatan kapasitas sumber daya aparatur, dan meningkatkan aparatur yang profesional dan handal.
SASARAN 4
Misi 4
Terwujudnya Penegakan hukum, Kepastian Hukum dan Budaya hukum Dalam Rangka Supremasi Hukum serta Pembinaan Kerukunan Hidup dalam Masyarakat Guna Pelaksanaan Penyelenggaran Ketentraman, Ketertiban dan Kemamanan yang Kondusif
Trend Capaian Kinerja Sasaran 4 140
Jumlah %
120 100 80 60 40 20 0
IK 1
IK 2
2012
120
0
2013
100
0
2014
100
0
2015
100
100
2016
100
100
Tabel 3.57 Capaian Kinerja Misi 4 Sasaran 4
No
INDIKATOR KINERJA
Realisasi 2015
Tahun 2016 Target
Realisasi
%
Kondisi Awal RPJMD
Target Akhir RPJMD
7 1 2 3 4 5 6 8 Terwujudnya penegakan hukum, kepastian dan budaya hukum dalam rangka supremasi hukum serta pembinaan kerukunan hidup dalam masyarakat guna pelaksanaan penyelenggaraan ketentraman, ketertiban dan kemananan yang kondusif 1. Tingkat Penyelesaian 80 100 70 80 45 70 Pelanggaran K3 (ketertiban, ketentraman dan keindahan)
Bab III | 129
2.
Pembinaan masyarakat dalam menciptakan suasana lingkungan yang kondusif
250
384
600
64
725
1225
Sumber : Hasi Pengolahan Data
Dalam rangka mewujudkan penegakan hukum, kepastian dan budaya hukum dalam rangka supremasi hukum serta pembinaan kerukunan hidup dalam masyarakat guna pelaksanaan penyelenggaraan ketentraman, ketertiban dan kemananan yang kondusif dapat diukur melalui tingkat penyelesaian pelanggaran K3 (ketertiban, ketentraman dan keindahan) dan pembinaan masyarakat dalam menciptakan suasana lingkungan yang kondusif. Tingkat
penyelesaian
pelanggaran
K3
(ketertiban,
ketentraman
dan
keindahan) pada tahun 2016 terdapat 80 kasus pelanggaran K3 dan telah terselesaikan secara keseluruhan sehingga capaian kinerja menjadi 100%. Kasus pelanggaran Perda yang diselesakan pada tahun 2016 diantaranya pelanggaran atas : 1. Pelanggaran Perda Pertambangan Umum, 2. Pelanggaran Perda Izin Membangun Bangunan (IMB), 3. Pelanggaran Perda Air Bawah Tanah, 4. Pelanggaran Perda 21 ( Larangan Pelacuran). 5. Pelanggaran perda K-3 (Ketertiban, Keamandan, dan Keindahan), 6. Pelanggaran Perda Pajak Reklame, 7. Pelanggaran Perda Pekat, 8. Pelanggaran Perda SITU/ HO atau Izin Gangguan. Adapun kondisi awal RPJMD yaitu 45% penanganan yang dilakukan, namun jika dibandingkan dengan target akhir RPJMD yaitu 70% maka realisasi sampai pada tahun 2016 telah memenuhi target yang telah ditentukan. Selanjutnya menciptakan
adalah
suasana
sebagai
lingkungan
upaya yang
pembinaan
kondusif
dapat
masyarakat dilakukan
dalam dengan
penyelenggaraan latiha dasar penanganan bencana alam bagi anggota linmas, gelar pasukan SATLINMAS, pembinaan anggota LINMAS, dan sosialisasi tentang peraturan perlindungan masyarakat (LINMAS). Dari berbagai kegiatan yang dilakukan diikuti oleh 384 orang pada tahun 2016 sehingga capaiannya 64%. Jika dibadingkan dengan kondisi akhir yang diharapkan realisasi pada tahun 2016 masih jauh untuk memenuhi target mengingat target pafa akhir RPJMD adalah 1.225 orang.
Bab III | 130
SASARAN 5
Misi 4
Terwujudnya Terwujudnya Sinergi Antara Kelambagaan Berkaitan dengan Sumber Daya Serta jaringan Teknologi Informatika dan Komunikasi
Trend Capaian Kinerja Sasaran 5 250
Jumlah %
200
150 100 50 0
IK 1
IK 2
IK 3
IK 4
IK 5
IK 6
IK 7
IK 8
2012
100
100
100
100
100
0
0
0
2013
100
100
50
100
100
0
0
0
2014
100
100
100
100
100,49
0
0
0
2015
100
100
100
94,48
94,33
31,81
100
100
2016
100
0
84
67
84
72,73
200
100
Tabel 3.58 Capaian Kinerja Misi 4 Sasaran 5
No
INDIKATOR KINERJA
Realisasi 2015
Tahun 2016 Target
Realisasi
%
Kondisi Awal RPJMD
Target Akhir RPJMD
7 1 2 3 4 5 6 8 Terwujudnya sinergi antar kelembagaan berkaitan dengan sumber daya serta jaringan teknologi informatika dan komunikasi 1. cakupan OPD yang 1 100 1 0 100 dapat akses jaringan informasi 2. Integrasi Sistem 1 33.33 0 3 0 15 Informasi yang ada di OPD ke dalam (SIG) Kabu-paten Cianjur 3. Persentase cakupan 84 84 88 100 47.43 100 ketersediaan media distribusi informasi 4. Persentase cakupan 67 67 84 100 0 100 ketersediaan dokumen acuan bahan kebijakan pelayanan komunikasi dan informatika 5. Tingkat upaya 84 84 83,33 100 16.67 100 sisnergitas distribusi informasi 6. Persentase cakupan 16 72,73 7 22 0 22 upaya bina jasa pos dan telekomunikasi
Bab III | 131
8.
jumlah pengadaan barang/jasa yang tidak sesuai dengan ketentuan tersedianya pedoman dan pengarahan terhadap usaha penanggulangan bencana yang mencangkup pencegahan bencana, penanganan darurat, rehabilitas dan rekonstruksi
0
0
0
100
0
0
1
1
1
100
0
3 dok
Sumber : Hasil Pengolahan Data
Terwujudnya pelayanan kepada masyarakat yang optimal dapat diwujudkan melalui persentase pemenuhan pelayanan kepada OPD terkait dan persentase pemenuhan
pelayanan
kepada
masyarakat.
Pada
sasaran
ini
pemerintah
Kabupaten Cianjur didukung oleh program peningkatan fungsi kecamatan/ kelurahan, hal ini maksudnya adalah untuk mempermudah koordinasi antara pemerintah dengan wilayah dalam hal ini kecamatan dalam melayani masyarakat. Adapun realisasi pada tahun 2016 yaitu sebesar 100% dan target ini harus terealisasi mengingat pelayanan sangat penting bagi masyarakat.
SASARAN 6
Misi 4
Terwujudnya Pelayanan Kepada Masyarakat yang Optimal
Trend Capaian Kinerja Sasaran 6 120 100 Jumlah %
7.
80 60 40 20 0
IK 1
IK 2
2012
0
0
2013
0
0
2014
0
0
2015
100
100
2016
100
100
Bab III | 132
Tabel 3.59 Capaian Kinerja Misi 4 Sasaran 6
No
INDIKATOR KINERJA
Realisasi 2015
Target
Realisasi
1 2 3 4 5 Terwujudnya pelayanan kepada masyarakat yang optimal
2.
Persentase pemenuhan pelayanan kepada OPD terkait Persentase pemenuhan pelayanan kepada masyarakat
Target Akhir RPJMD
6
7
8
%
100
100
100
100
-
100
100
100
100
100
-
100
Sumber : Hasil Pengolahan Data
Terwujudnya pelayanan kepada masyarakat yang optimal dapat diwujudkan melalui persentase pemenuhan pelayanan kepada OPD terkait dan persentase pemenuhan
pelayanan
kepada
masyarakat.
Pada
sasaran
ini
pemerintah
Kabupaten Cianjur didukung oleh program peningkatan fungsi kecamatan/ kelurahan, hal ini maksudnya adalah untuk mempermudah koordinasi antara pemerintah dengan wilayah dalam hal ini kecamatan dalam melayani masyarakat. Adapun realisasi pada tahun 2016 yaitu sebesar 100% dan target ini harus terealisasi mengingat pelayanan sangat penting bagi masyarakat.
Misi 5
SASARAN 1 Terwujudnya Pemahaman yang meluas dan Mendalam pada Aparat dan Masyarakat Kabupaten Cianjur pada Nilai-nilai Akhlakul Kharimah
Trend Capaian Kinerja Sasaran 1
Jumlah %
1.
Kondisi Awal RPJMD
Tahun 2016
800 700 600 500 400 300 200 100 0 2012
IK 1
IK 2
IK 3
IK 4 100
34,08
93,33
102,4
2013
33
78,18
104,85
98,65
2014
750
100
92,7
103,08
2015
100
37,03
97,61
98,8
2016
99,35
0
101,22
84,67
Bab III | 133
Tabel 3.60 Capaian Kinerja Misi 5 Sasaran 1
No
INDIKATOR KINERJA
Realisasi 2015
Tahun 2016 Target
Realisasi
%
Kondisi Awal RPJMD
Target Akhir RPJMD
7 1 2 3 4 5 6 8 Terwujudnya pemahanan yang meluas dan mendalam pada aparat dan masyarakat kabupaten Cianjur pada nilai-nilai akhlakul karimah 1. Menurunnya jumlah 0 0 0,65 99,35 0 0 temuan penyalahgunaan APBD 2. Menurunnya angka 54 10 37 0 30 10 perceraian 3.
Jumlah zakat, infaq dan sodaqoh
4.
Persentase partisipasi masyarakat dalam pemilu, pemilukada
15.922.6 53. 630,00 59,28
17.157.616. 250,00
17.367.692. 994,00
101,22
70
59,28
84,67
117371 01108,1 5 0
17.157.6 16. 250,00 70
Sumber : Hasil Pengolahan Data
Mewujudkan pemerintahan yang akuntabel dan bersih merupakan impian bagi Pemerintah Kabupaten Cianjur. Akuntabilitas terbagi menjadi akuntabilitas keuangan dan akuntabilitas kinerja. Adapun dalam sasaran ini yaitu terwujudnya pemahaman yang meluas dan mendalam pada aparat dan masyarakat Kabupaten Cianjur pada nilai-nilai akhlakul karimah. Untuk mewujudkan sasaran tersebut didukung denga indikator menurunnya jumlah temuan penyalahgunaan APBD, menurunya angka perceraian, jumlah zakat, infak dan sodaqoh, dan persentase partisipasi masyarakat dalam pemilu, pemilukada. Menurunnya jumlah temuan penyalahgunaan APBD dari target 0 kasus atau temuan ternyata masih terdapat temuan pada tahun 2016 sejumlah 8 kasus. Atau 0,65% sehingga capaian tahun 2016 99,35%. Realiasi dan capaian pada tahun 2016 lebih baik jika dibandingkan dengan realiasasi tahun 2015 hal ini diperoleh pada tahun 2015 terdapat 23 kasus atau temuan selanjutnya pada tahun 2016 terdapat 15 temuan selisihnya adalah 8 temuan. Indikator selanjutnya adalah menurunnya angka perceraian, berdasarkan data yang diperoleh pada Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan Daerah, jumlah perceraian di Kabupaten Cianjur pada tahun 2016 sebanyak 37 kasus. Hal ini tidak memenuhi target yang ditentukan yaitu 10 kasus sehingga capaian pada tahun 2016 yaitu 0%. Angka 37 kasus lebih sedikit dibandingkan dengan tahun 2015 yaitu sebanyak 54 kasus perceraian. Target akhir RPJMD sama dengan target pada tahun 2016 yaitu 10 kasus, dengan demikian kasus perceraian selama tahun 2012-2016 sebanyak 221 kasus perceraian.
Bab III | 134
Indikator jumlah zakat, infaq, dan sodaqoh diasumsikan semakin banyak masyarakat Kabupaten Cianjur yang menyalurkan zakat, infaq, dan sodaqoh maka pemahaman terhadap nilai-nilai akhlakul karimah meningkat. Pada tahun 2016 realisasi
zakat, infaq, dan sodaqoh sebesar Rp. 17.367.692.994,00 telah
memenuhi target yang ditentukan yaitu Rp. 17.157.616.250,00 dengan capaian 101,22%.
Jika
dibandingkan
dengan
realisasi
tahun
2015
yaitu
Rp.
15.992.653.630,00. Capaian pada tahun 2016 juga telah melebihi target RPJMD yang sama dengan target tahun 2016. Adapun realisasi awal RPJMD yaitu Rp. 11.737.101.108,15. Berikut rincian perolehan zakat, infaq, dan sodaqoh di Kabupaten Cianjur pada Tahun 2016 yaitu : Tabel 3.61 Rincian zakat, infaq, dan sodaqoh Tahun 2016 No
Jenis Zakat, Infaq, dan sodaqoh 1. Zakat Maal Perorangan 2. Zakat Maal Badan 3. Zakat Fitrah 4. Infak/ Sedekah 5. Bantuan Kegiatan Total Sumber : Bagian Kesra Setda Kab. Cianjur
Target
Realisasi
3.876.877.200 77.429.000 11.481.211.800 1.712.098.250 10.000.000 17.157.616.250
4.449.041.753 87.903.600 11.052.871.166 1.772.725.475 5.151.000 17.367.692.994
Persentase partisipasi masyarakat dalam pemilu, pemilukada pada tahun 2016 masih sama dengan tahun 2015 mengingat pada tahun 2016 Kabupaten Cianjur tidak ada penyelenggaraan pemilihan umum dan pemilihan Kepala Daerah. Adapun
penyelenggaraan
pemilihan
Kepala
Daerah
di
Kabupaten
Cianjur
dilaksanakan pada Tahun 2015. Realisasi pada tahun 2016 sebesar 59,28% dari target 70%, sehingga tidak terealisasi. Jika dibandingkan dengan kondisi awal adalah 0% dan target akhir RPJMD adalah 70%. Permasalahan : (1.) Penerapan SAKIP (sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah) belum berjalan dengan baik, mengingat SAKIP merupakan implementasi dari proses manajemen yang mana perencanaan sampai dengan pada tahap evaluasi akan menunjukan keselarasan dalam arti apa yang direncanakan hal tersebut pula yang akan dilaporkan atau dipertanggungjawabkan. (2.) Angka perceraian semakin meningkat salah satunya karena faktor ekonomi sosial. (3.) Partisipasi masyarakat dalam pemilu dan pemilukada disebabkan karena masih terdapat masyarakat yang tidak menggunakan hak pilihnya, terdapat masyarakat yang tidak terdaftar, kondisi geografis, tingkas kesadaran
Bab III | 135
masyarakat
yang
masih
rendah,
kurangnya
pemahaman
masyarakat
terhadap proses pembentukan kepala daerah. Solusi : (1.) Menambah pemahaman tetang SAKIP dan implementasinya dengan cara mengikuti pendidikan dan pelatihan serta dibutuhkannya peran pemimpin yang berkomitmen tinggi dalam mewujudkan SAKIP yang baik. (2.) Menambah
wawasan
masyarakat
mengena
pendidikan
politik
secara
berkelanjutan.
SASARAN 2
Misi 5
Pelembagaan Penerapan Kebijakan Aktualisasi Nilai-Nilai Akhlakulkarimah Pada Kehidupan Bermasyarakat, Berbangsa Dan Bernegara
Trend Capaian Kinerja Sasaran 2 120
Jumlah %
100 80
60 40 20 0
IK 1
2012
66,67
2013
0
2014
100
2015
100
2016
100
Tabel 3.62 Capaian Kinerja Misi 5 Sasaran 2
No
INDIKATOR KINERJA
Realisasi 2015
Tahun 2016 Target
Realisasi
%
Kondisi Awal RPJMD
Target Akhir RPJMD
7 1 2 3 4 5 6 8 pelembagaan penerapan kebijakan aktualisasi nilai-nilai akhlakul karimah pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara 1. Ketersediaan 3 100 0 3 0 3 kebijakan internalisasi akhlakul karimah Sumber : Hasil Pengolahan Data
Bab III | 136
Pelembagaan
penerapan
kebijakan
aktualisasi nilai-nilai akhlakul
kharimah
pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara
di
diimplementasikan
Kabupaten melalui
Cianjur
ketersediaan
kebijakan internalisasi akhlakul karimah Gambar 3.24 Gerakan Subuh Berjamaah
yang
kemudian
dapat
diwujudkan
dan
ditindaklanjuti oleh seluruh masyarakat Kabupaten Cianjur. Pada tahun 2016 Pemerintah
Kabupaten
Cianjur
telah
mengeluarkan
kebijakan
mengenai
internalisasi akhlakul karimah diantaranya yaitu sholat subuh berjamaah, ashar mengaji, pengajian Al’ Qur’an bagi karyawati Pemerintah Kabupaten Cianjur.
Gambar 3.26 Launching Subuh Berjamaah
Gambar 3.25 Gerakan Ashar Mengaji
SASARAN 3
Misi 5
Terwujudnya Upaya Preventif dan Kuratif dalam Menghadapi Permasalahan Sosial
Trend Capaian Kinerja Sasaran 3 250
Jumlah %
200
150 100 50
0
IK 1
IK 2
IK 3
IK 4
2012
100
50,67
0
0
2013
200
56,95
0
0
2014
100
182,6
0
0
2015
100
75
100
100
2016
100
137,48
100
100
Bab III | 137
Tabel 3.63 Capaian Kinerja Misi 5 Sasaran 3
No
INDIKATOR KINERJA
Realisasi 2015
Tahun 2016 Target
Realisasi
%
Kondisi Awal RPJMD
7 1 2 3 4 5 6 terwujudnya upaya preventif dan kuratif dalam menghadapi permasalahan sosial 1. Terjaganya 32 32 32 100 ketentraman masyarakat, ketertiban umum (terha-dap pelanggaran PERDA dan kondisi trantibun) 2. Persentase PMKS yang 15 25 34,37 137,48 5 dibina
Target Akhir RPJMD 8 32
25
3.
Persentase PSKS yang dibina
100
100
100
100
0
100
4.
Persentase pencegahan penanggulangan bencana alam dan kebakaran sesuai dengan ketentuan dan atau peraturan perundang undangan yang berlaku
100
100
100
100
0
100
Sumber : Hasil Pengolahan Data
Pada sasaran akhir RPJMD yaitu terwujudnya upaya preventif dan kuratif dalam menghadapi permasalahan sosial dapat diukur melalui indikator terjaganya ketentraman masyarakat, ketertiban umum (terhadap pelanggaran PERDA dan kondisi trantibum, persentase PMKS yang dibina, Persentase PSKS yang dibina, dan presentase pencegahan penanggulangan bencana alam dan kebakaran sesuai dengan ketentuan dan atau peraturan perundang undangan yang berlaku. Terterjaganya
ketentraman
masyarakat,
ketertiban
umum
(terhadap
pelanggaran PERDA dan kondisi trantibum dikondisikan pada seluruh kecamatan yang tersebar di seluruh wilayah Kabupaten Cianjur. Adapun pada tahun 2016 terealisasi di 32 kecamatan dengan capaian 100%. Hal ini artinya selama tahun 2016 tidak terdapat gangguan yang signifikan terhadap ketentraman dan ketertiban umum. Jika dibandingkan dengan target awal RPJMD yaitu 0, dan target akhir RPJMD yaitu 32 kecamatan sehingga indikator tersebut telah terealisasi. Persentase PMKS yang dibina pada tahun 2016 berdasarkan data yang diperoleh melalui Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi berjumlah 211.066 jiwa dan yang memperoleh pembinaan sebanyak 73.0609 jiwa atau 34,37% hal ini telah memenuhi target yang ditentukan yaitu sebesar 25%. jika dibandingkan
Bab III | 138
dengan target awal RPJMD yaitu 5% maka realisasi tahun 2016 sudah lebih tinggi sebesar 29,37%. Persentase PSKS yang dibina maksudnya adalah pembinaan terhadap potensi sumber kesejahteraan sosial yang mana melalui kelompok PSKS tersebut diantaranya adalah Organisasi sosial, Lembaga Swadaya Masyarakat, Karanng Taruna, Pekerja Sosial Masyarakat, para tokoh masyarakat, termasuk kalangan dunia usaha dapat membantu melalui pengetahuan dan keterampilan yang dapat ditularkan
kepada
kelompok
PMKS
sehingga
mereka
bisa
meningkatkan
kehidupannya. Adapun pada tahu 2016 jumlah PSKS terdiri dari 65 panti, 5 kelompok, dan 42 lembaga. Dari keseluruhan kelompok PSKS tersebut secara keseluruhan terbina sehingga realisasi pada tahun 2016 telah memenuhi target sebesar 100%. Pada awal tahun 2012 jumlah PSKS terdiri dari 30 panti, 5 kelompok, dan 43 lembaga. Presentase pencegahan penanggulangan bencana alam dan kebakaran sesuai dengan ketentuan dan atau peraturan perundang undangan yang berlaku di Kabupaten Cianjur pada tahun 2016 telah terealisasi 100% artinya penanganan yang dilakukan oleh pemerintah Kabuaten Cianjur dilakukan dengan baik. Berikut disampaikan data kejadian bencana alam di Kabupaten Cianjur pada tahun 20122016 yaitu : Tabel 3.64 Data Kejadian Bencana Alam Tahun 2012-2016 No
Jenis Bencana
2012
2013
2014
2015
2016
1.
Banjir
2
14
15
19
43
2.
Gunung api
-
-
-
-
-
3.
Longsor/pergerakan tanah
4
24
36
25
63
4.
Angin beliung
2
3
6
19
6
5.
Gempa
-
-
1
4
-
6.
Konflik
-
-
-
-
-
7.
Tsunami
-
-
-
-
-
8.
Kebakaran
64
116
74
125
50
9.
Kekeringan
-
-
2
2
-
putting
Sumber : Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Cianjur
Bab III | 139
Berdasarkan data tersebut di atas, dapat dilihat terdapat bencana yang mengalami penurunan dan ada pula yang mengalami peningkatan akan tetapi pemerintah Kabupaten Cianjur berupaya dalam menangani bencana yang ada sehingga realisasi pada tahun 2016 mencapai 100%. Permasalahan : (1.) Angka pertumbuhan penduduk yang semakin meningkat seiring dengan kebutuhan hidup juga meningkat tidak diimbangi dengan ketersediaan dan kemampuan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. (2.) Masih terdapat anak-anak yang dipekerjakan oleh urang tuanya untuk memenuhi kebutuhan keluarga sehingga kebutuhan akan hak asuh tidak terpenuhi. Solusi : (1.) Mengoptimalkan peran PSKS dalam untuk membantu menurunkan jumlah PMKS di Kabupaten Cianjur. (2.) Memperbaiki mental masyarakat yang berusaha mendapatkan yang bukan haknya melalui pemberian label pada setiap rumah yang berhak atau tidak berhak memperoleh bantuan.
Capaian Indikator Lainnya
III.3
Capaian Indikator Makro Tujuan pembangunan Kabupaten Cianjur telah ditetapkan dan dituangkan
dalam pernyataan visi dan misi. Hal ini memberikan kejelasan bahwa arah pembangunan Kabupaten Cianjur telah disusun dalam suatu kebijakan yang bertahap, terstruktur dan berkesinambungan. Oleh karenanya, kebijakan yang telah ditetapkan dalam kerangka kinerja pembangunan daerah harus dapat menginformasikan sejauhmana kebijakan tersebut dalam mendukung tujuan pembangunan itu sendiri. Adapun representasi ketercapaian tujuan pembangunan daerah tersebut dituangkan dalam indikator makro pembangunan daerah, yang akhirnya bermuara terhadap peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM). Atas dasar telah ditetapkannya indikator tersebut, kinerja pembangunan daerah dapat diukur, melalui informasi gambaran ketercapaian dan permasalahan yang terjadi dari setiap indikator makro. Tetapi persoalan yang perlu dicermati bersama
adalah
ketercapaian
setiap
indikator
makro
tersebut
merupakan
akumulasi dari peran serta seluruh stakeholder pembangunan yang meliputi
Bab III | 140
Pemerintah, Swasta dan Masyarakat. Oleh karena itu dalam menyikapi kinerja kebijakan pemerintah dalam konstelasi pencapaian indikator makro, perlu diterjemahkan terlebih dahulu kerangka pikir kontribusi kebijakan dan pelaku terhadap capaian indikator makro tersebut. Sehingga gambaran pencapaian indikator makro merupakan hasil kinerja dari seluruh pelaku pembangunan. Data terakhir
perkembangan
angka
Indeks
Pembangunan
Manusia
(IPM)
dan
komponennya Kabupaten Cianjur dapat dilihat pada tabel di bawah ini : Tabel 3.65 Angka Indeks Pembangunan Manusia (IPM) dan Komponennya Kabupaten Cianjur Tahun 2014-2015 No
Provinsi/ Kabupaten
AHH
EYS
MYS
Pengeluaran
IPM
2014
2015
2014
2015
2014
2015
2014
2015
2014
2015
1
Jawa Barat
72.23
72.41
12.08
12.15
7.71
7.86
9,447
9,778
68.80
69.50
2
Cianjur
69.08
69.28
11.82
11.83
6.52
6.54
6,773
6,877
62.08
62.42
Sumber : BPS Kabupaten Cianjur 2016
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa tren perkembangan angka IPM tersebut mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya. Peningkatan tersebut tidak terlepas dari dukungan pemerintah, pihak swasta dan masyarakat. Namun walaupun mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya capaian indicator Kabupaten Cianjur termasuk kategori sedang dan masih rendah dibandingkan kabupaten/kota di Provinsi Jawa Barat. Oleh karena itu, Pemerintah Kabupaten Cianjur berupaya memprioritaskan peningkatan capaian indicator makro melalui pelaksanaan program dan kegiatan di tahun yang akan datang. III.4
Reformasi Birokrasi Reformasi birokrasi pada hakikatnya merupakan upaya untuk melakukan
pembaharuan
dan
perubahan
pemerintahan
terutama
mendasar
menyangkut
terhadap
aspek-aspek
sistem
penyelenggaraan
kelembagaan
(organisasi),
ketatalaksanaan (business process) dan sumber daya manusia aparatur. Berbagai
permasalahan/hambatan
yang
mengakibatkan
sistem
penyelenggaraan pemerintahan tidak berjalan atau diperkirakan tidak akan berjalan dengan baik harus ditata ulang atau diperharui. Reformasi birokrasi dilaksanakan dalam rangka mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik (good governance). Dengan kata lain, reformasi birokrasi adalah langkah strategis untuk membangun aparatur negara agar lebih berdaya guna dan berhasil guna dalam
Bab III | 141
mengemban tugas umum pemerintahan dan pembangunan nasional. Selain itu dengan sangat pesatnya kemajuan ilmu pengetahuan, teknologi informasi dan komunikasi
serta
perubahan
lingkungan
strategis
menuntut
birokrasi
pemerintahan untuk direformasi dan disesuaikan dengan dinamika tuntutan masyarakat. Oleh karena itu harus segera diambil langkah-langkah yang bersifat mendasar, komprehensif, dan sistematik, sehingga tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan dapat dicapai dengan efektif dan efisien. Reformasi di sini merupakan proses pembaharuan yang dilakukan secara bertahap dan berkelanjutan, sehingga tidak termasuk upaya dan/atau tindakan yang bersifat radikal dan revolusioner Untuk mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik Pemerintan Kabupaten Cianjur telah menerbitkan Peraturan Bupati Nomor 56 Tahun 2014 Tentang Roadmap Reformasi Birokrasi Pemerintah Kabupaten Cianjur Tahun 2015-2016. III.4.1
Cakupan Peserta KB aktif
Capaian kinerja cakupan peserta KB aktif secara umum mengalami peningkatan dari 70,46% pada tahun 2012 menjadi 70,70% akseptor pada tahun 2016 atau sebanyak 419.789 orang, walaupun perkembangannya mengalami fluktuasi. Fluktuasi capaian kinerja pengguna alat KB tersebut disebabkan oleh berbagai faktor antara lain masih adanya masyarakat yang enggan mengikuti program keluarga berencana karena belum menyadari perlunya menggunakan alat kontrasepsi untuk mengatur kehamilan terutama masyarakat yang termasuk dalam kategori miskin. Perkembangan cakupan peserta KB aktif dapat dilihat pada gambar di bawah ini : Gambar 3.27 Cakupan Peserta KB Aktif Kabupaten Cianjur Tahun 2012-2016 73 72 71 70
71,93 70,88
70,46
70,7
69 68 67,05
67 66 65 64 2012
2013
2014
2015
Sumber : Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan 2016
Bab III | 142
2016
Masih
adanya
masyarakat
yang
belum
tersentuh
pogram
keluarga
berencana karena mereka enggan menjangkau tempat pelayanan karena alasan biaya selain itu mereka masih memiliki persepsi bahwa memiliki banyak anak merupakan
sumber
investasi,
padahal
alat
kontrasepsi
terutama
untuk
masyarakat miskin selalu tersedia dan tidak dipungut biaya. Sehingga perlu digalakan kembali sosialisasi pentingnya dan mudahnya mengikuti program keluarga berencana. Pemerintah Kabupaten Cianjur telah berupaya untuk meningkatkan capaian kinerja pengguna alat KB melalui beberapa kegiatan antara lain : -
Penyediaan Pelayanan KB dan Alat Kontrasepsi Bagi Keluarga Miskin
-
Pelayanan KIE
-
Pembinaan Keluarga Berencana III.4.2
Penolong Persalinan Oleh Tenaga Kesehatan
Kasus kematian bayi dan kematian ibu masih saja terjadi di Kabupaten Cianjur, namun demikian jumlah kematian bayi dan kematian ibu tersebut mengalami penurunan tiap tahunnya. Untuk mengatasi permasalahan angka kematian bayi dan angka kematian ibu, Pemerintah Kabupaten Cianjur berupaya meningkatkan pelayanan kesehatan dengan terus menambah penolong persalinan oleh tenaga kesehatan. Cakupan pertolongan persalinan oleh bidan atau tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan dapat dilihat pada gambar di bawah ini : Gambar 3.28 Cakupan pertolongan persalinan oleh bidan atau tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan Kabupaten Cianjur Tahun 2012-2016 91
89,85
90
89,25
89 88
87,17
87 86 85
84,82
84,27
84 83 82 81 2012
2013
2014
Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Cianjur 2016
Bab III | 143
2015
2016
III.4.3
Angka Melek Huruf
Angka Melek Huruf adalah persentase penduduk usia 10 tahun ke atas yang dapat membaca dan menulis huruf latin dan atau huruf lainnya. Yang dimaksud huruf lainnya misalnya huruf Arab, Jawa, Cina dan lain sebagainya. Berdasarkan data terakhir angka melek huruf mencapai 98,95%, dengan demikian masih terdapat 1,05% berasal dari kelompok usia lanjut yang belum tersentuh oleh program pemberantasan buta huruf. Hal ini seiring dengan komitmen Pemerintah Kabupaten Cianjur yang telah dicanangkan gerakan bebas buta huruf. Walaupun demikian, masih ditemukannya penduduk usia lanjut yang belum bebas buta huruf hingga saat ini tidak berarti upaya Pemerintah Kabupaten Cianjur dianggap gagal dalam program pemberantasan buta huruf.
Perkembangan angka melek
huruf selama 5 tahun terakhir dapat dilihat pada gambar di bawah ini : Gambar 3.29 Angka Melek Huruf Kabupaten Cianjur Tahun 2012-2016 99,86
100 99,5
98,95
99
98,76 98,57
98,5 98,02 98 97,5 97 2012
2013
2014
2015
2016
Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Cianjur 2016
III.4.4
Angka Partisipasi Sekolah
Data yang terakhir angka partisipasi sekolah (APS) penduduk usia sekolah menurut jenis kelamin dapat dilihat pada gambar di bawah ini :
Bab III | 144
Gambar 3.30 Angka Partisipasi Sekolah Kabupaten Cianjur Tahun 2014 120 100
99,13
98,84
90,96
90,79 99,48
80
86,16
90,96 61,36
60
61,36
40 20 0 usia 7-12
usia 13-15 laki-laki
usia 16-18 perempuan
total
Sumber : BPS Kabupaten Cianjur 2016
Secara umum angka partisipasi sekolah merupakan ukuran daya serap system pendidikan terhadap penduduk usia sekolah. Angka partisipasi sekolah digunakan
untuk
mengukur
keberhasilan
pembangunan
pendidikan
yang
diselenggarakan dalam rangka memperluas kesempatan bagi penduduk untuk mengenyam pendidikan Angka ini juga merupakan salah-satu indicator untuk melihat kemauan dan kemampuan penduduk dalam meningkatkan kualitasnya. Saat ini tingkat pendidikan penduduk laki-laki di Kabupaten Cianjur hanya relatif lebih unggul dibandingkan penduduk perempuan pada jenjang SLTA ke atas. Sedangkan pada jenjang SLTP, penduduk perempuan ternyata relatif lebih baik dibandingkan penduduk laki-laki. Hal tersebut menggambarkan bahwa dalam dituasi keuangan sulit preferensi orang tua untuk menyekolahkan anak ke jenjang pendidikan SLTA ke atas lebih mengutamakan laki-laki disbanding perempuan. Sosialisasi bahwa pendidikan itu penting baik bagi laki-laki maupun perempuan harus terus disuarakan. Dengan meningatnya tingkat pendidikan penduduk berarti meningkatnya kualitas sumber daya manusianya. Dari tabel diatas pun dapat kita ketahui tingkat partisipasi sekolah masyarakat Kabupaten Cianjur semakin tinggi tingkat kelompok usia semakin kecil jumlah penduduk yang bersekolah. Sementara apabila dilihat dari jenis kelamin, secara umum laki-laki lebih dominan daripada kperempuan terutama pada kelompok usia yang lebih tinggi.
Bab III | 145
III.4.5
Persentase Penduduk Usia 15 Tahun Ke Atas (Tidak Bekerja) Dan
Status Bekerja Lapangan usaha yang paling banyak menyerap tenaga kerja di wilayah Kabupaten Cianjur adalah sektor pertanian sesuai dengan kondisi geografis wilayah Kabupaten Cianjur yang sebagian besar merupakan lahan pertanian. Namun dengan adanya perubahan iklim yang tidak menentu, lapangan usaha sektor pertanian kurang diminati lagi. Hat tersebut menjadi salah satu faktor pendukung terjadinya peningkatan angka pengangguran di Kabupaten Cianjur walaupun sebagian penduduk beralih ke sektor perdagangan. Data terakhir penduduk berumur 15 tahun ke atas yang bekerja selama seminggu yang lalu menurut lapangan pekerjaan utama dan jenis kelamin dapat dilihat pada tabel di bawah ini : Tabel 3.66 Penduduk Berumur 15 Tahun Ke Atas Yang Bekerja Selama Seminggu Yang Lalu Menurut Lapangan Pekerjaan Utama Dan Jenis Kelamin Kabupaten Cianjur Tahun 2015 No
Lapangan Pekerjaan Laki-laki Utama Pertanian, Kehutanan, 226.430 1. Perburuan dan Perikanan Industri Pengolahan 34.455 2. Perdagangan Besar, 158.062 3. Eceran, Rumah Makan dan Hotel Jasa Kemasyarakatan 64.033 4. Lainnya (pertambangan 128.624 5. dan penggalian, listrik, gas dan air, bangunan, angkutan, pergudangan dan komunikasi, keuangan, asuransi, usaha persewaan, bangunan, tanah dan jasa perusahaan) Sumber : BPS Kabupaten Cianjur 2016
Sementara
data
terakhir
tingkat
Perempuan
Jumlah
%
84.177
310.607
35.97
43.646 83.320
78.101 241.382
9.04 27.95
34.526 6.319
96.559 134.943
11,41 15,63
partisipasi
angkatan
kerja
dan
tingkat
pengangguran terbuka dapat dilihat pada tabel di bawah ini : Tabel 3.67 Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja Dan Tingkat Pengangguran Terbuka Kabupaten Cianjur Tahun 2015` No
TPAK/TPT
% Bekerja terhadap angkatan kerja Tingkat penganggurannterbuka 2. (TPT) % Angkatan kerja terhadap 3. penduduk usia angkatan kerja Sumber : BPS Kabupaten Cianjur 2016 1.
Jenis Kelamin Laki-laki Perempuan 90,23 89,25
Jumlah 89,94
9,77
10,75
10,06
82,52
36,63
60,30
Bab III | 146
III.4.6
Persentase Penduduk Miskin
Masalah kemiskinan merupakan salah satu persoalan mendasar yang menjadi pusat perhatian pemerintah di negara manapun. Salah satu aspek penting untuk mendukung strategi penanggulangan kemiskinan adalah tersedianya data kemiskinan yang akurat yang dapat dipercaya dapat menjadi instrument tangguh bagi pengambil kebijakan dalam memfokuskan perhatian pada kondisi hidup orang miskin. Menurut
Bappenas,
miskin
adalah
kondisi
dimana
seseorang
atau
sekelompok orang yang tidak mampu memenuhi hak-hak dasarnya untuk mempertahankan dan mengembangkankehidupan bermartabat. Hak-hak daar tersebut antara lain terpenuhinya kebutuhan pangan, kesehatan, pendidikan, pekerjaan, perumahan, air bersih, pertanahan, sumber daya alam dan lingkungan hidup, rasa aman dari perlakuan atau ancaman tindak kekerasan, hak untuk berpartisipasi dalam kehidupan sosial politik. Persentase penduduk miskin di Kabupaten Cianjur mengalami penurunan yang sangat signifikan dari 13,18% pada tahun 2012 menjadi 12,21% pada tahun 2015 walaupun sebenarnya mengalami penurunan dari tahun sebelumnya. Menurunnya angka kemiskinan ini menjadi salah satu indikator keberhasilan pelaksanaan program dan kegiatan yang telah dilaksanakan di Kabupaten Cianjur sesuai dengan visinya yaitu Cianjur lebih sejahtera dan berakhlakul karimah. Persentase penduduk miskin di Kabupaten Cianjur dapat dilihat pada gambar dibawah ini : Gambar 3.31 Persentase Penduduk Miskin Kabupaten Cianjur Tahun 2012-2014 13,5 13,18 13 12,5 12,21 12,02
12 11,5
11,47
11 10,5 2012
2013
2014
Sumber : BPS Kabupaten Cianjur 2016
Bab III | 147
2015
Adapun data terakhir Indeks P1 dan P2 Kedalaman Kemiskinan dapat dilihat pada tabel di bawah ini : Tabel 3.68 Jumlah dan Persentase Penduduk Miskin, P1, P2 dan Garis Kemiskinan Tahun 2012-2013 Tahun 2012 (Sept) Kabupaten/ Provinsi Cianjur Jawa Barat
Jumlah
Persentase
Penduduk Miskin
P1
Tahun 2013 (Sept)
P2
Garis
Jumlah
Persentase
Penduduk
Kemiskinan
Penduduk
Penduduk
Kemiskinan
Miskin
(Rp/Kap/
Miskin
Miskin
(Rp/Kap/
Bulan)
(000)
(000)
P1
P2
Garis
Bulan)
292.219
13.18
2.01
0.48
250,032
267.887
12.02
1.70
0.39
264,580
4.430.203
9.88
1.62
0.42
242,104
4.375.172
9.61
1.65
0.44
276,825
Sumber : BPS Kabupaten Cianjur 2016
III.4.7
Produk Domestik Regional
Pembangunan Ekonomi Regional pada prinsipnya bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan yang salah satunya diukur dalam indicator kenaikan PDRB atau kenaikan pendapatan regional per kapita. Bila pendapatan riil per kapita masyarakat meningkat maka akan terdapat peningkatan kesejahteraan ekonomi masyarakat. Pemerintah Kabupaten Cianjur telah menyusun perencanaan yang baik dengan memanfaatkan seluruh sumber daya yang ada untuk mencapai peningkatan ekonomi. Kemajuan ekonomi Kabupaten Cianjur dapat dilihat dari besarnya pertumbuhan ekonomi yang dihasilkan dari tahun ke tahunnya. Dengan melihat Angka pertumbuhan ekonomi yang merupakan salah satu dari sekian banyak perangkat indicator yang menunjukkan peningkatan taraf hidup dan kesejahteraan penduduk sebagai hasil pembangunan di Kabupaten Cianjur. PDRB Atas Dasar Harga Berlaku PDRB atas dasar harga berlaku menggambarkan nilai tambah barang dan jasa yang dihitung menggunakan harga pada tahun berjalan. PDRB atas dasar harga berlaku dapat menunjukkan kemampuan sumber daya ekonomi yang dihasilkan oleh suatu wilayah. Niali PDRB yang besar menunjukkan kemampuan sumber daya ekonomi yang besar. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku Kabupaten Cianjur tahun 2015-2016 dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
Bab III | 148
Tabel 3.69 Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Cianjur Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Kategori Tahun 2015-2016 Kategori
Uraian
2015
2016
11,033,769.51
11,921,413.20
91,805.44
96,707.00
1,901,814.86
3,092,088.90
A
Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan
B
Pertambangan dan Penggalian
C
Industri Pengolahan
D
Pengadaan Listrik dan Gas
22,032.05
24,684.50
E
Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang Konstruksi
9,984.06
10,617.80
2,623,101.68
3,015,101.10
5,975,084.24
6,942,234.60
H
Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor Transportasi dan Pergudangan
2,907,060.35
3,399,021.30
I
Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum
1,810,075.28
2,067,567.80
J
Informasi dan Komunikasi
907,383.52
1,042,865.00
K
Jasa Keuangan dan Asuransi
729,367.02
751,589.30
L
Real Estate
598,684.55
642,509.80
Jasa Perusahaan
208,885.31
229,140.80
904,344.96
957,086.40
P
Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib Jasa Pendidikan
1,246,691.33
1,339,971.60
Q
Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial
242,013.13
267,582.10
1,149,156.95
1,246,448.10
PDRB
32,361,254.24
37,046,629.10
PDRB TANPA MIGAS
32,361,254.24
37,046,629.10
F G
M,N O
R,S,T,U
Jasa lainnya
Sumber : Bappeda Kabupaten Cianjur
PDRB Atas Dasar Harga Konstan PDRB atas dasar harga konstan menunjukkan nilai tambah barang dan jasa dihitung menggunakan harga pada suatu tahun tertentu. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga konstan Kabupaten Cianjur tahun 2015-2016 dapat dilihat pada tabel di bawah ini : Tabel 3.70 Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Cianjur Atas Dasar Harga Konstan Menurut Kategori Tahun 2015-2016 Kategori
Uraian
A
Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan
B
Pertambangan dan Penggalian
C
Industri Pengolahan
Bab III | 149
2015
2016
8,070,824.21
8,304,846.50
77,573.53
79,465.50
1,444,296.83
1,610,560.00
D
Pengadaan Listrik dan Gas
20,888.78
22,670.90
E
Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang Konstruksi
8,105.28
8,247.60
2,166,491.93
2,408,203.90
4,741,071.39
5,073,812.10
H
Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor Transportasi dan Pergudangan
2,144,803.16
2,339,595.80
I
Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum
1,491,615.26
1,583,881.50
J
Informasi dan Komunikasi
919,583.52
945,572.50
K
Jasa Keuangan dan Asuransi
575,007.79
578,437.80
L
Real Estate
540,014.24
568,262.80
Jasa Perusahaan
170,385.31
179,470.60
694,344.99
719,014.40
P
Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib Jasa Pendidikan
1,116,691.43
1,136,366.40
Q
Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial
202,013.53
208,133.20
Jasa lainnya
971,656.52
991,291.10
PDRB
25,355,367.70
26,757,832.40
PDRB TANPA MIGAS
35,355,367.70
26,757,832.40
F G
M,N O
R,S,T,U
Sumber : Bappeda Kabupaten Cianjur
III.4.8
Laju Pertumbuhan Ekonomi
Pendapatan regional perkapita merupakan salah satu indicator untuk mengukur tingkat
kesejahteraan/kemakmuran
masyarakat
dari
aspek
pendapatan.
Pendapatan regional perkapita yang meningkat secara bertahap dari tahun ke tahun dapat digunakan sebagai ukuran untuk melihat perkembangan pendapatan penduduk. Laju pertumbuhan PDRB perkapita dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu pertumbuhan ekonomi dan pertumbuhan penduduk. Apabila pertumbuhan ekonomi lebih besar dari pertumbuhan penduduk maka pertumbuhan PDRB perkapita akan tinggi, demikian pula sebaliknya. Pertumbuhan ekonomi daerah Kabupaten Cianjur selama periode 5 tahun tumbuh rata-rata mencapai 4,91% setiap tahunnya. Pertumbuhan ekonomi tertinggi terjadi pada tahun 2012 dan tahun 2015, masing-masing mencapai 5,08% dan 5,17%. Laju
pertumbuhan
ekonomi
yang
positif
tersebut
perekonomian daerah terus mengalami peningkatan.
Bab III | 150
menunjukkan
kinerja
Gambar 3.32 Laju Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Cianjur Tahun 2011-2015 6 5
5,17
5,08 4,74
4,67 4,23
4 3 2 1 0 2011
2012
2013
Bab III | 151
2014
2015
BAB IV
Bab IV berisi :
PENUTUP
•
Hambatan dan Solusi untuk Mengatasinya
Demikian Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Pemerintah Kabupaten Cianjur Tahun 2016 yang merupakan uraian tentang capaian indikator kinerja utama, indikator sasaran, indikator makro, dan capaian indikator lainnya sebagai bentuk
pertanggungjawaban
keberhasilan/kegagalan
pelaksanaan
sasaran
strategis yang telah ditetapkan dalam RPJMD tahun 2011-2016 sebagaimana tercantum dalam Peraturan Daerah Kabupaten Cianjur Nomor 5 Tahun 2014 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Nomor 05 Tahun 2012 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Cianjur Tahun 2011-2016. Dari 39 sasaran yang telah ditetapkan yang meliputi 26 urusan wajib dan urusan pilihan, rata-rata capaian kinerja sasaran strategis mencapai 110,39% termasuk dalam kriteria SANGAT BAIK. Untuk mendukung keberhasilan capaian indikator sasaran tersebut Pemerintah
Kabupaten
Cianjur
telah
mengalokasikan
dana
dalam
APBD
Kabupaten Cianjur tahun 2016 sebesar Rp. 1.534.491.754.765,33 untuk belanja langsung dan dapat direalisasikan sebesar Rp. 1.422.604.701.053,00 atau 92,71%. Penerapan manajemen kinerja melalui Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah tahun 2016 tetap menemui beberapa hambatan, antara lain : 1) Lemahnya dukungan / komitmen pimpinan Perangkat Daerah 2) Lemahnya Pemahaman tentang SAKIP 3) Kurang andalnya data kinerja Alternatif solusi dalam rangka mengatasi permasalahan hambatan yang ada dilakukan beberapa hal sebagai berikut : 1) Pemerintah
Kabupaten
Cianjur
telah
melaksakanakan
konsultasi
dan
koordinasi ke Kementerian PAN dan RB serta Provinsi Jawa Barat terkait penerapan
SAKIP
untuk
menindaklanjuti
sebelumnya. Bab IV | 166
rekomendasi
LHE
Tahun
2) Pemerintah Kabupaten Cianjur telah membangun sistem pengukuran kinerja yang terintegrasi dalam e-sakip sebagai bentuk transparansi dan akuntabilitas kinerja. 3) Pemerintah Kabupaten Cianjur telah melakukan asistensi bagi para Kepala Perangkat Daerah terkait pemahaman SAKIP. Kami menyadari sepenuhnya bahwa LKjIP Kabupaten Cianjur Tahun 2016 ini masih belum sempurna, oleh karena itu kami mengharapkan masukan, saran, kritik yang membangun guna kesempurnaan penyusunan laporan ini pada masa yang akan datang. Semoga LKjIP Kabupaten Cianjur tahun 2016 ini dapat bermanfaat dan menjadi bahan evaluasi dan pedoman dalam meningkatkan kinerja di masa-masa mendatang.
Bab IV | 167
PENGUKURAN PENCAPAIAN SASARAN PEMERINTAH KABUPATEN CIANJUR TAHUN 2016 3.5 Pengukuran Pencapaian Sasaran No. 1 1.1
SASARAN STRATEGIS
INDIKATOR KINERJA
2 Meningkatnya akses masyarakat terhadap layanan pendidikan
3
4
5
6
7
1:91
1:80
112,08
1.1.2
Jumlah daya tampung pendidikan dini Rasio jumlah sekolah SD/SMP terhadap penduduk usia sekolah SD/SMP (7-15 tahun) baik formal mupun non formal Jumlah daya tampung SD/SMP
Ruang Kelas
3267
2982
91,27
Rasio
1:288
1:225
121,87
Ruang Kelas
437
668
152,86
Rasio jumlah sekolah SMA terhadap penduduk usia sekolah SMA (16-18 tahun) baik formal mupun non formal Jumlah daya tampung SMA/SMK
Rasio
1:651
1:364
144,08
Ruang Kelas
437
827
189,24
1.1.6
Terkendalinya angka mengulang dan drop out di setiap tingkatan dan jenjang
1.1.7
persentase jalan desa mantap yang dibangun menuju sarana pendidikan
%
15,72
20,27
128,94
1.1.8
%
100
98,6
98,6
1.2.1
Persentase jumlah guru yang memenuhi kualifikasi S-1/D-IV Angka Kelulusan SD/MI
%
100
100
100
1.2.2
Angka Kelulusan SMP/MTs
%
100
100
100
1.2.3
Angka Kelulusan SMA/MA/SMK
%
100
100
100
1.3.1
Persentase siswa yang naik kelas
%
100
100
100
1.3.2
Angka Putus Sekolah (APS) SD/MI Angka Putus Sekolah (APS) SMP/MTs Angka Putus Sekolah (APS) SMA/MA/SMK Persentase siswa yang melanjutkan Persentase siswa yang lulus UAS tingkat SD/MI
%
0
0
100
%
0
0
100
%
0
0
100
%
100
100
100
%
100
100
100
1.4.2
Persentase siswa yang lulus UAS tingkat SMP/MTs
%
100
100
100
1.4.3
Persentase siswa yang lulus UAS tingkat SMA/MA/SMK
%
100
100
100
1.3.3 1.3.4 1.3.5 1.4
Meningkatnya mutu kelulusan siswa dari setiap jenjang pendidikan
CAPAIAN
Rasio
1.1.5
1.3
REALISAS I
Rasio jumlah sekolah PAUD terhadap penduduk usia sekolah PAUD (4-6 tahun) baik formal mupun non formal
1.1.4
Meningkatnya angka kelulusan siswa untuk seluruh jenjang pendidikan
TARGET
1.1.1
1.1.3
1.2
SATUAN
1.4.1
1.5
Tertanamkannya nilai-nilai akhlakul karimah ke dalam pribadi peserta didik
1.5.1
sekolah yang menyelenggarakan pendidikan berkarakter
%
100
100
100
1.6
Meningkatnya pengetahuan dan kesadaran siswa dalam antisipasi dan penanggulangan bencana
1.6.1
Jumlah sekolah yang terfasilitasi untuk meningkatkan pemahaman, keterampilan dan kewaspadaan dalam pencegahan dan penanggulangan bencana
Sekolah
1
0
0
1.7
Meningkatnya kualitas pendidikan tinggi lokal
1.7.1
persentase bantuan biaya operasional pendidikan tinggi dari pemerintah daerah
%
5
1
20
Bab III | 152
No. 1
SASARAN STRATEGIS 2
INDIKATOR KINERJA 3
SATUAN
TARGET
REALISAS I
CAPAIAN
4
5
6
7
1.8
Meningkatnya partisipasi masyarakat dalam pengelolaan dan pelaksanaan pendidikan
1.7.2
persentase sekolah yang memiliki komite sekolah
%
100
100
100
1.9
Meningkatnya sarana dan prasarana perpustakaan
1.8.1
Perpustakaan Desa
Unit
50
124
248
1.9.1
Perpustakaan Mesjid Besar Kecamatan koleksi buku yang tersedia di perpustakaan daerah
Unit
11
10
90,9
eks
16682
18.837
112,91
Orang
13006
56.230
432,34
1.9.2
2.1
2.2
1.9.3
pengunjung perpustakaan
Terwujudnya masyarakat yang proaktif memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan, berpartisipasi aktif menolong dirinya , serta membudayakan perilaku hidup bersih dan sehat dalam keluarga dan masyarakat
2.1.1
%
57
69,37
121,7
%
100
100
100
%
100
100
100
Meningkatnya kondisi dan kualitas fasilitas layanan prasarana kesehatan
2.2.1
Persentase rumah tinggal bersanitasi Persentase usaha/kegiatan yang memenuhi persyaratan administrasi dan teknis pencegahan pencemaran air Persentase usaha/kegiatan yang memenuhi persyaratan administrasi dan teknis pencegahan pencemaran udara persentase jalan desa mantap menuju sarana kesehatan
%
6,33
7,5
118,48
2.2.2
Puskesmas dan jaringannya yang berfungsi dengan baik
%
100
90
90
2.2.3
Rasio Rumah Sakit persatuan penduduk Kualitas sarana dan prasarana RSUD Tersedianya Bangunan IGD Terpadu Cakupan pertolongan persalinan oleh Bidan atau tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan
Rasio
09:20,0
1: 560.773
87,84
%
100
100
100
%
100
100
100
%
90
84,82
94,24
2.1.2
2.1.3
2.2.4 2.2.5 2.3
2.4
Meningkatnya layanan kesehatan masyarakat
Peningkatan ketersediaan pembiayaan kesehatan masyarakat miskin
2.3.1
2.3.2
Prevalensi gizi buruk
%
0,9
0,1
88,89
2.3.3
Cakupan desa/kelurahan Universal Child Immunization
%
100
88,1
88,1
2.4.1
Cakupan pelayanan kesehatan dasar masyarakat miskin
%
80
100
125
2.4.2
Cakupan pelayanan kesehatan rujukan pasien masyarakat miskin
Kunjungan
281265
224.922
79,97
%
95
95
100
2.5
Terjaminnya ketersediaan dan keterjangakauan obat
2.5.1
Ketersediaan obat, terutama obat dan alat kesehatan esensial bagi masyarakat miskin
2.6
Terpenuhinya permintaan pelayanan KB dan kesehatan reproduksi yang berkualitas
2.6.1
Rata-rata jumlah anak per keluarga
Anak
2,78
2,59
107,33
2.6.2
Cakupan peserta KB aktif
%
67,20
70,7
105,2
2.7.1
persentase pusat informasi dan konseling (PIK) remaja per kecamatan
%
78
83
106,41
2.7
Meningkatnya pengetahuan kesehatan reproduksi remaja (KRR)
Bab III | 153
No.
SASARAN STRATEGIS
INDIKATOR KINERJA 3
SATUAN
TARGET
REALISAS I
CAPAIAN
1
2
4
5
6
7
2.8
Meningkatkan kualitas hidup dan perlindungan anak serta peran perempuan dalam berbagai bidang pembangunan
2.8.1
Persentase partisipasi perempuan di lembaga pemerintahan
%
46
27,52
59,82
2.9
Meningkatkan kualitas tumbuh kembang dan kelangsungan hidup anak
2.9.1
Persentase penyelesaian pengaduan perlindungan anak dari tindak kekerasan
%
100
100
100
3.1
Berkembangnya agribisnis yang mampu menghasilkan produk dan industri pertanian yang berdaya saing
3.1.1
nilai produk dan produktivitas per jenis produk pertanian per tahun : Padi
ton
896534
1.035.545
115,5
3.1.2
3.2
3.3
Meningkatnya produksi dan ketersediaan pangan serta berkembangnya mekanisme distribusi dan aksesibilitas pangan Meningkatnya pariwisata daerah berbasis alam dan budaya yang mampu bersaing memenuhi kebutuhan wisatawan dengan tetap berprinsip pada pembangunan berkelanjutan
nilai produk dan produktivitas per jenis produk per tahun : - produk perkebunan
Ton
49000
45.758,23
93,38
- produk hhbk
Ton
611
458,74
75,08
3.1.3
Produksi hasil pertenakan
Ton
23,04
77.472,55
96,08
3.1.4
Jumlah kelompok yang memanfaatkan teknologi tepat guna dalam budidaya : pertanian
Kelompok
125
167
133,6
3.1.5
Persentase sawah terairi
%
87,80
92,04
104,83
3.1.6
Kondisi infrastruktur jalan dalam kondisi mantap untuk meningkatkan aksesibilitas wilayah dalam rangka pengembangan agribisnis
%
11,10
11,36
102,34
3.2.1
Meningkatnya skor Pola Pangan Harapan (PPH)
%
64
67,2
105
3.3.1
Jumlah Obyek yang meningkat sarana dan prasarana
Buah
4
4
100
3.3.2
Jumlah kunjungan wisata
Orang
778184
3.784.822
486,36
3.3.3
Benda, situs dan kawasan cagar budaya yang dilestarikan
Buah
51
38
74,5
Bab III | 154
No.
SASARAN STRATEGIS
1
2
3.4
3.5
3.6
3.7
3.8
3.9
3.1
Meningkatnya aksesibilitas KUMKM terhadap modal, teknologi dan pasar
Terwujudnya pengelolaan industri dan perdagangan yang berdaya saing didukung oleh SDA, SDM, sarana dan prasarana serta teknologi tepat guna
Meningkatkan promosi dan kerjasama investasi
Terwujudnya iklim investasi yang sehat
Berkembangnya pemanfaatan dan pengelolaan pesisir dan kelautan secara optimal dan berkelanjutan Menguatnya implementasi rencana tata ruang daerah dalam pemanfaatan ruang untuk pengembangan wilayah Kabupaten Cianjur
Terwujudnya pemanfaatan ruang yang berhasil guna dan berdaya guna serta mampu mendukung pengelolaan lingkungan hidup yang berkelanjutan
INDIKATOR KINERJA 3
4
SATUAN
TARGET
REALISAS I
CAPAIAN
5
6
7
%
7,40
7,57
102,29
Kondisi infrastruktur jalan/trotoar untuk pengembangan pariwisata
km
50
50
100
3.4.1
Persentase koperasi aktif
%
29,00
36,75
126,72
3.4.2
Jumlah UKM non BPR/LKM UKM
Buah
0
0
100
3.4.3
Jumlah BPR/LKM aktif
Buah
0
0
100
3.4.4
Persentase Usaha Mikro dan Kecil Persentase pasar rakyat yang direvitalisasi Frekuensi pengawasan barang dan jasa kelapangan
%
0,03
1,15
101
%
14,28
14,28
100
kali
1
1
100
3.3.4
Persentase infrastruktur jalan dalam kondisi mantap untuk meningkatkan aksesibilitas wilayah dalam rangka pengembangan pariwisata
3.3.5
3.5.1 3.5.2
3.5.3
pelaku usaha indutri kecil dan menengah yang dibina
Orang
320
45
14,06
3.5.4
pelaku usaha indutri kecil dan menengah yang menyerap dan menerapkan Teknologi Tepat Guna (TTG)
Orang
200
115
57,5
3.6.1
jumlah peningkatan angka investasi
Rp. (trilyun)
134
1,434
107,05%
3.6.2
Keluarga yang mengikuti Program transmigrasi
KK
25
10
40
3.7.1
lama proses perijinan (rata-rata)
hari
5
5
100
3.7.2
Jumlah regulasi yang mendukung iklim usaha
Buah
5
15
300
3.7.3
Persentase tenaga kerja yang ditempatkan dibandingkan penduduk usia kerja
%
5
61,41
1220
3.7.4
Peningkatan penanganan hubungan industrial
%
100
100
100
3.8.1
Peningkatan produksi perikanan budidaya dan tangkap
ton
201758
115.445,0 8
57,22
3.9.1
Meningkatnya jumlah kawasan yang memiliki perencanaan teknis ruang yang diPERDAkan
Dokumen
8
0
0
3.9.2
Tersedianya informasi mengenai Rencana Tata Ruang wilayah Kabupaten Cianjur/Kota
Desa
10
1
10
3.9.3
Ketaatan terhadap RT/RW
%
100
100
100
3.10.1
Persentase berkurangnya penambang liar Persentase pengambilan air sesuai dengan perijinan yang berlaku
%
75
0
0
%
50
0
0
3.10.2
Bab III | 155
3.11
3.12
Berkembangnya wilayah didukung oleh ketersediaan dan pembangunan infrastruktur yang handal
Terwujudnya keseimbangan fungsi lahan untuk menjaga kelestarian lingkungan hidup
3.10.3
Persentase jumlah ren-cana usaha/kegiatan dan pembangunan yang dilengkapi dengan dok LH (AMDAL/UKL/UPL/ SPPL)
buah
12
119
991,17
3.10.4
RTH per satuan luas wilayah perkotaan (rata-rata)
%
17,74
18,69
105,36
3.10.5
Persentase penanganan sampah (%)
%
5
6,17
123
3.10.6
Tempat pembuangan sampah (TPS) per satuan penduduk
%
5
14
175
3.11.1
Kondisi infrastruktur jalan mantap untuk meningatkan aksesibilitas wilayah (jaringan jalan strategis)
%
18,50
18,94
102,37
3.11.2
Persentase rumah tangga yang menggunakan listrik
%
56
55,9
99,83
3.11.3
Rumah layak huni
%
10112
9852
97,42
3.11.4
Tersedianya data base jalan lingkungan dan jalan setapak
Kecamatan
32
32
100
3.11.5
Persentase terselenggaranya pelayanan pembangunan gedung pemerintahan
%
80
100
125
3.11.6
Persentase cakupan ketersediaan prasarana perhubungan
%
65,52
51
77,88
3.11.7
Persentase cakupan ketersediaan dokumen acuan bahan kebijakan pelayanan komunikasi dan informatika
%
100
67
67
3.11.8
Persentase cakupan ketersediaan dokumen acuan dan database bahan kebijakan perhubungan
%
100
88
88
3.11.9
Persentase cakupan ketersediaan fasilitas Perhubungan
%
83
74
89,16
3.11.10
Efektivitas pelayanan angkutan
%
96,67
93
96,2
3.11.11
Persentase upaya perwujudan ketertiban lalu lintas
%
100
98
98
3.11.12
Persentase tingkat upaya kelaikan keselamatan kendaraan
%
100
94
94
3.11.13
Persentase cakupan keandalan prasarana dan fasilitas
%
61,46
50
81,35
3.11.14
Luas pemakaman Muslim dan non Muslim
ha
-
-
100
3.11.15
Luas tanah yang di bebaskan untuk kepentingan umum dan kepentingan sosial
m²
20000
629.149
3145,75
3.12.1
berkurangnya lahan kritis
ha
2000
528
26,4
Bab III | 156
No.
SASARAN STRATEGIS
1
2
4.1
Terwujudnya dan terimplementasikannya perangkat transformasi budaya birokrasi yang mampu menciptakan sumber daya aparatur yang berbudi luhur, tangguh dan cerdas, terampil, mandiri, memiliki rasa kesetiakawananan, bekerja keras, produktif, inovatif, disiplin, berorientasi pada pembangunan dan masa depan serta berkhlak mulia
INDIKATOR KINERJA 3
Terwujudnya penyelenggaraan pemerintah daerah yang berorientasi pada peningkatan pemanfaatan anggaran secara efektif dan efisien, pemberian pelayanan prima pada masyarakat penyelenggaraan fungsi pemerintahan secara optimal dan perwujudan SDM aparatur yang handal
TARGET
REALISAS I
CAPAIAN
4
5
6
7
3.12.2
cakupan luas kawasan lindung di luar kawasan hutan
%
15,73
15,38
97,78
4.1.1
berkurangnya pelanggaran disiplin PNS persentase jumlah pejabat yang sudah mengikuti diklat kepemimpinan
Kasus
10
2
180
%
80
0
0
%
100
0
0
Orang
300
0
0
Unit
1
1
100
Orang
600
95
15,83
4.1.2
4.1.3
persentase pegawai yang mengikuti diklat prajabatan tepat waktu
4.1.4
Jumlah CPNS Menjadi PNS
4.1.5
Data base kepegawaian Kab. Yang terpelihara persentase pegawai yang mengikuti diklat teknis
4.1.6
4.2
SATUAN
4.1.7
Anggota Kopri yang terlayani
%
90
90
100
4.1.8
Berkurangnya penyalahgunaan barang dan jasa
%
-
0
100
4.2.1
Ketersediaan laporan pertanggungjawaban yang transparan dan akuntabel untuk disampaikan ke publik
Ada/Tidak
Ada
Ada
100
4.2.2
Perda APBD tepat waktu
Waktu
31 Des
30-Des
103,33
4.2.3
Perda Pertangggungjawaban APBD tepat waktu Peningkatan pernyataan Opini BPK Rasio belanja tidak langsung (belanja awal) terhadap total belanja daerah
Waktu
31 Juli
01-Sep
71,42
Opini
WTP
WTP
100
%
59,00
57,9
101,86
4.2.4 4.2.5
4.2.6
Rasio belanja langsung terhadap total belanja daerah
%
41,20
42,1
102,18
4.2.7
Inventarisasi Aset
%
65,00
100
153,84
4.2.8
Meningkatnya pendapatan asli daerah dari sektor pajak
Rp.
131.687.0 46.195
102,3
Meningkatnya Pendapatan Asli Daerah (PAD)
Rp.
439.153.0 29.062,00
90,7
4.2.9
128.722.646.9 61,00
484.167.115.5 94,37
4.2.10
Tersedianya dokumen RPJPD yang telah ditetapkan dengan PERDA
Ada/Tidak
ada
Ada
100
4.2.11
Tersedianya dokumen RPJMD yang telah ditetapkan dengan PERDA
Ada/Tidak
ada
Ada
100
4.2.12
Tersedianya dokumen RKPD yang telah ditetapkan dengan PERKADA;
Ada/Tidak
ada
Ada
100
Bab III | 157
No. 1 4.3
SASARAN STRATEGIS 2 Meningkatnya profesionalisme birokrasi dan penyelenggaraan pelayanan kepada masyarakat
INDIKATOR KINERJA 3
4
REALISAS I
CAPAIAN
5
6
7
ada
Ada
100
%
95,65
95,65
100
Rasio
504,91
504,91
100
%
93,11
93,11
100
51,79
51,79
100
raperda
18
13
72,22
persentase lembaga ekonomi perdesaan yang berkembang sesuai target 5 thn ke depan
%
100
100
100
persentase pemanfaatan teknologi tepat guna sesuai dengan target 5 tahun ke depan (%) ketersediaan profil desa yang valid Persentase sarana dan prasarana dasar desa yang memadai melalui patisifasi dan keswadayaan masyarakat perdesaan
%
-
5
500
Dokumen
-
322
90,96
%
100
100
100
%
100
100
100
ketersediaan pengaturan pembentukan organisasi perangkat daerah hasil restrukturisasi organisasi birokrasi pemerintah kabupaten yang memenuhi kebutuhan pelayanan terbaik bagi warga masyarakat
4.3.2
Kepemilikan KTP
4.3.3
Kepemilikan akta kelahiran per 1000 penduduk
4.3.4
Kepemilikan Kartu Keluarga
4.3.5
Kepemilikan akta catatan sipil
4.3.6
aspirasi masyarakat yang direkomendasikan ke pemerintah daerah : 1. perda inisiatif 2. perda eksekutif
4.3.7
4.3.8
4.3.10
TARGET
Ada/Tidak
4.3.1
4.3.9
SATUAN
4.3.11
Persentase lembaga/kelompok masyarakat yang berperan dalam pengelolaan sumber daya alam dan sumber daya manusia di perdesaan
4.3.12
Kebijakan penataan wilayah
Dokumen
1
1
100
4.3.13
Kebijakan tentang pemerintahan desa Jumlah desa yang dapat menyelenggarakan pemerintahan desa yang sesuai dengan peraturan/perundang undang melalui peningkatan kemampuan sumberdaya manusia/perda/BPD
Dokumen
1
1
100
Desa
177
354
200
Desa
354
354
100
%
100
100
100
4.3.14
4.3.15
Jumlah desa yang dapat menyelenggarakan pengelolaan keuangan desa yang sesuai dengan peraturan/perundang undangan
4.3.16
Persentase jumlah Rukun Tetangga (RT) kreatif
4.3.17
Kebijakan Kerjasama Daerah
Dokumen
1
2
200
4.3.18
Kebijakan penyelesaian kasus hukum kebijakan tentang publikasi informasi penyelenggaraan pemerintahan daerah
Kasus
5
9
180
Dokumen
1
1
100
Dokumen
1
2
200
4.3.19
4.3.20
kebijakan dalam bidang koperasi, perdagangan, perindustrian dan pariwisata
Bab III | 158
No.
SASARAN STRATEGIS
1
2
INDIKATOR KINERJA 3
TARGET
REALISAS I
CAPAIAN
5
6
7
4.3.21
kebijakan di bidang pengembangan pertanian dan agribisnis
Dokumen
-
1
100
4.3.22
kebijakan di bidang ketahanan pangan kebijakan di bidang kehutanan dan perkebunan
Dokumen
-
2
200
Dokumen
1
0
0
4.3.24
kebijakan di bidang pengembangan perikanan dan peternakan
Dokumen
1
0
0
4.3.25
kebijakan di bidang sarana dan prasarana perhubungan
Dokumen
1
0
0
4.3.26
kebijakan di bidang tata ruang dan penyehatan lingkungan
Dokumen
1
0
0
4.3.27
kebijakan di bidang lingkungan hidup, sumber daya air dan pertambangan
Dokumen
-
1
100
4.3.28
kebijakan pembangunan daerah
Dokumen
1
5
500
4.3.29
Kebijakan di bidang peningkatan mutu pendidikan dan tenaga kependidikan
Dokumen
1
3
300
4.3.30
kebijakan di bidang pemuda dan olah raga kebijakan di bidang kependudukan dan catatan sipil
Dokumen
1
2
200
Dokumen
1
1
100
Dokumen
1
1
100
4.3.33
kebijakan di bidang keluarga berencana kebijakan di bidang pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak
Dokumen
2
1
50
4.3.34
kebijakan di bidang kesehatan
Dokumen
-
2
200
4.3.35
kebijakan di bidang ketenagakerjaan kebijakan di bidang sosial
Dokumen
1
2
200
Dokumen
1
0
0
4.3.37
kebijakan di bidang pengelolaan keuangan daerah
Dokumen
1
1
100
4.3.38
kebijakan di bidang pengelolaan barang/aset daerah
Dokumen
1
0
0
4.3.39
kebijakan di bidang kepemerintahan yang baik
Dokumen
1
1
100
4.3.40
kebijakan di bidang pelayanan publik kebijakan penyusunan SOP
Dokumen
1
1
100
Dokumen
5
2
40
4.3.42
Kebijakan dibidang pengawasan dan akuntabilitas
Dokumen
5
0
0
4.3.43
kebijakan bidang ekonomi dan pembangunan jumlah OPD yang menerapkan pengelolaan arsip secara baku (OPD)
Dokumen
5
2
40
OPD
82
82
100
Unit
310
390
125,8
Orang
23
15
65,21
%
100
100
100
100
100
100
100
100
100
4.3.23
4.3.31
4.3.32
4.3.36
4.3.41
4.3.44
4.3.45 4.3.46 4.3.47 4.3.48 4.3.49
4
SATUAN
ketersediaan prasarana pengelolaan arsip Jumlah pengelola arsip Meningkatkan pelayanan administrasi Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur Meningkatkan SDM aparatur yang professional dan handal
Bab III | 159
%
No. 1 4.4
4.5
SASARAN STRATEGIS 2 Terwujudnya penegakan hukum, kepastian dan budaya hukum dalam rangka supremasi hukum serta pembinaan kerukunan hidup dalam masyarakat guna pelaksanaan penyelenggaraan ketentraman, ketertiban dan kemananan yang kondusif terwujudnya sinergi antar kelembagaan berkaitan dengan sumber daya serta jaringan teknologi informatika dan komunikasi
INDIKATOR KINERJA 3
5.1
5.2
Terwujudnya pelayanan kepada masyarakat yang optimal
Terwujudnya pemahanan yang meluas dan mendalam pada aparat dan masyarakat kabupaten Cianjur pada nilai-nilai akhlakul karimah
pelembagaan penerapan kebijakan aktualisasi nilainilai akhlakul karimah pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara
TARGET
REALISAS I
CAPAIAN
4
5
6
7
4.4.1
Tingkat Penyelesaian Pelanggaran K3 (ketertiban, ketentraman dan keindahan)
Kasus
80
80
100
4.4.2
Pembinaan masyarakat dalam menciptakan suasana lingkungan yang kondusif
orang
600
384
64
4.5.1
cakupan OPD yang dapat akses jaringan informasi
OPD
1
1
100
4.5.2
Integrasi Sistem Informasi yang ada di OPD ke dalam (SIG) Kabupaten Cianjur
%
3
1
33.33
4.5.3
Persentase cakupan ketersediaan media distribusi informasi
%
100
84
84
4.5.4
Persentase cakupan ketersediaan dokumen acuan bahan kebijakan pelayanan komunikasi dan informatika
%
100
67
67
4.5.5
Tingkat upaya sisnergitas distribusi informasi Persentase cakupan upaya bina jasa pos dan telekomunikasi
%
100
84
84
%
22
16
72,73
4.5.7
jumlah pengadaan barang/jasa yang tidak sesuai dengan ketentuan
%
0
0
100
4.5.8
tersedianya pedoman dan pengarahan terhadap usaha penanggulangan bencana yang mencangkup pencegahan bencana, penanganan darurat, rehabilitas dan rekonstruksi
Dokumen
1
1
100
4.6.1
Persentase pemenuhan pelayanan kepada OPD terkait
%
100
100
100
4.6.2
Persentase pemenuhan pelayanan kepada masyarakat
%
100
100
100
5.1.1
menurunnya jumlah temuan penyalahgunaan APBD
%
0
8
0
5.1.2
menurunnya angka perceraian
orang
10
37
0
5.1.3
Jumlah zakat, infaq dan sodaqoh
Rp.
-
101,22
5.1.4
persentase partisipasi masyarakat dalam pemilu, pemilukada
%
70
17.367.69 2.994,00 59,28
5.2.1
ketersediaan kebijakan internalisasi akhlakul karimah
Dokumen
3
3
100
4.5.6
4.6
SATUAN
Bab III | 160
84,67
No.
SASARAN STRATEGIS
1
2
5.3
terwujudnya upaya preventif dan kuratif dalam menghadapi permasalahan sosial
INDIKATOR KINERJA 3
4
SATUAN
TARGET
REALISAS I
CAPAIAN
5
6
7
Lokasi
32
32
100
persentase PMKS yang dibina
%
25
34,37
137,48
5.3.3
persentase PSKS yang dibina
%
100
100
100
5.3.4
Persentase pencegahan penanggulangan bencana alam dan kebakaran sesuai dengan ketentuan dan atau peraturan perundang undangan yang berlaku
%
100
100
100
5.3.1
Terjaganya ketentraman masyarakat, ketertiban umum (terha-dap pelanggar-an PERDA dan kondisi trantibun)
5.3.2
Bab III | 161
EFISIENSI ANGGARAN PEMERINTAH KABUPATEN CIANJUR TAHUN 2016 3.6
No.
1
Efisiensi Anggaran 2016
SASARAN STRATEGIS
2
1
Meningkatnya akses masyarakat terhadap layanan pendidikan
2
Meningkatnya angka kelulusan siswa untuk seluruh jenjang pendidikan Terkendalinya angka mengulang dan drop out di setiap tingkatan dan jenjang Meningkatnya mutu kelulusan siswa dari setiap jenjang pendidikan
3 4 5 6 7
Tertanamkannya nilai-nilai akhlakul karimah ke dalam pribadi peserta didik Meningkatnya pengetahuan dan kesadaran siswa dalam antisipasi dan penanggulangan bencana Meningkatnya kualitas pendidikan tinggi lokal
RATA-RATA CAPAIAN KINERJA 4
ANGGARAN TARGET
REALISASI
5 134,33
6
CAPAIAN (%)
EFISIENSI ANGGARAN TERHADAP KINERJA (%)
7
8
76.170.258.146,00
71.991.820.895,00
94,51
5,49
18.412.529.900,00
17.979.615.724,00
97,65
2,35
5.954.278.720,00
5.841.008.220,00
98,10
1,90
9.098.750.412,00
8.761.553.094,00
96,29
3,71
1.787.680.932,00
1.777.250.932,00
99,42
0,58
0,00
0,00
0,00
-
51.930.000,00
51.930.000,00
100,00
-
6.204.971.054,79
6.084.066.942,00
98,05
1,95
221,04
408.613.500,00
397.672.500,00
97,32
2,68
107,23
10.735.294.430,00
10.272.411.830,00
95,69
4,31
100,00 100,00 100,00 100,00 0,00
20,00 8 9 10
Meningkatnya partisipasi masyarakat dalam pengelolaan dan pelaksanaan pendidikan Meningkatnya sarana dan prasarana perpustakaan Terwujudnya masyarakat yang proaktif memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan, berpartisipasi aktif menolong dirinya , serta membudayakan perilaku hidup bersih dan sehat dalam keluarga dan masyarakat
100,00
Bab III | 162
No.
1
SASARAN STRATEGIS
2
RATA-RATA CAPAIAN KINERJA 4
ANGGARAN TARGET 5
REALISASI 6
CAPAIAN (%)
EFISIENSI ANGGARAN TERHADAP KINERJA (%)
7
8
11
Meningkatnya kondisi dan kualitas fasilitas layanan prasarana kesehatan
99,26
478.198.583.707,46
433.992.960.313,00
90,76
-
12
Meningkatnya layanan kesehatan masyarakat
90,41
6.582.969.250,00
6.226.359.794,00
94,58
-
13
Peningkatan ketersediaan pembiayaan kesehatan masyarakat miskin
102,49
136.073.366.235,08
120.407.364.781,00
88,49
11,51
14
Terjaminnya ketersediaan dan keterjangakauan obat
100
13.335.834.500,00
12.504.892.519,00
93,77
6,23
15
Terpenuhinya permintaan pelayanan KB dan kesehatan reproduksi yang berkualitas
106,27
19.985.563.100,00
19.767.631.643,00
98,91
1,09
16
Meningkatnya pengetahuan kesehatan reproduksi remaja (KRR)
106,41
40.000.000,00
40.000.000,00
100,00
-
17
Meningkatkan kualitas hidup dan perlindungan anak serta peran perempuan dalam berbagai bidang pembangunan
59,82
905.000.000,00
824.358.200,00
91,09
-
18
Meningkatkan kualitas tumbuh kembang dan kelangsungan hidup anak
100
700.000.000,00
589.246.000,00
84,18
15,82
19
Berkembangnya agribisnis yang mampu menghasilkan produk dan industri pertanian yang berdaya saing
102,97
62.773.891.670,00
55.133.390.795,00
87,83
12,17
20
Meningkatnya produksi dan ketersediaan pangan serta berkembangnya mekanisme distribusi dan aksesibilitas pangan
105
28.009.878.650,00
27.737.662.033,00
99,03
0,97
21
Meningkatnya pariwisata daerah berbasis alam dan budaya yang mampu bersaing memenuhi kebutuhan wisatawan dengan tetap berprinsip pada pembangunan berkelanjutan
172,63
2.010.500.000,00
1.947.043.243,00
96,84
3,16
22
Meningkatnya aksesibilitas KUMKM terhadap modal, teknologi dan pasar
106,93
935.000.000,00
719.164.856,00
76,92
23,08
Bab III | 163
No.
1 23
24
SASARAN STRATEGIS
2 Terwujudnya pengelolaan industri dan perdagangan yang berdaya saing didukung oleh SDA, SDM, sarana dan prasarana serta teknologi tepat guna Meningkatkan promosi dan kerjasama investasi
RATA-RATA CAPAIAN KINERJA 4
ANGGARAN REALISASI
TARGET 5
6
CAPAIAN (%)
EFISIENSI ANGGARAN TERHADAP KINERJA (%)
7
8
67,89
14.286.204.196,00
13.905.624.060,00
97,34
-
75,53
1.569.358.200,00
1.446.451.927,00
92,17
-
430
1.850.688.200,00
1.747.285.800,00
94,41
5,59
25
Terwujudnya iklim investasi yang sehat
26
Berkembangnya pemanfaatan dan pengelolaan pesisir dan kelautan secara optimal dan berkelanjutan Menguatnya implementasi rencana tata ruang daerah dalam pemanfaatan ruang untuk pengembangan wilayah Kabupaten Cianjur
57,22
13.346.181.250,00
10.641.902.850,00
79,74
-
36,67
1.712.695.000,00
1.699.834.936,00
99,25
-
Terwujudnya pemanfaatan ruang yang berhasil guna dan berdaya guna serta mampu mendukung pengelolaan lingkungan hidup yang berkelanjutan Berkembangnya wilayah didukung oleh ketersediaan dan pembangunan infrastruktur yang handal
232,42
18.828.496.035,00
18.528.370.200,00
98,41
1,59
297,46
389.085.436.023,00
368.440.061.296,00
94,69
5,31
Terwujudnya keseimbangan fungsi lahan untuk menjaga kelestarian lingkungan hidup Terwujudnya dan terimplementasikannya perangkat transformasi budaya birokrasi yang mampu menciptakan sumber daya aparatur yang berbudi luhur, tangguh dan cerdas, terampil, mandiri, memiliki rasa kesetiakawananan, bekerja keras, produktif, inovatif, disiplin, berorientasi pada pembangunan dan masa depan serta berkhlak mulia
62,09
15.709.967.500,00
15.095.132.612,00
96,09
-
68,57
5.322.428.893,00
5.089.660.669,00
95,63
-
27
28
29
30 31
Bab III | 164
No.
SASARAN STRATEGIS
RATA-RATA CAPAIAN KINERJA
TARGET
7
8
2 Terwujudnya penyelenggaraan pemerintah daerah yang berorientasi pada peningkatan pemanfaatan anggaran secara efektif dan efisien, pemberian pelayanan prima pada masyarakat penyelenggaraan fungsi pemerintahan secara optimal dan perwujudan SDM aparatur yang handal Meningkatnya profesionalisme birokrasi dan penyelenggaraan pelayanan kepada masyarakat Terwujudnya penegakan hukum, kepastian dan budaya hukum dalam rangka supremasi hukum serta pembinaan kerukunan hidup dalam masyarakat guna pelaksanaan penyelenggaraan ketentraman, ketertiban dan kemananan yang kondusif terwujudnya sinergi antar kelembagaan berkaitan dengan sumber daya serta jaringan teknologi informatika dan komunikasi Terwujudnya pelayanan kepada masyarakat yang optimal Terwujudnya pemahanan yang meluas dan mendalam pada aparat dan masyarakat kabupaten Cianjur pada nilai-nilai akhlakul karimah pelembagaan penerapan kebijakan aktualisasi nilai-nilai akhlakul karimah pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara
102,14
31.943.891.300,00
29.453.544.323,00
92,20
7,80
117,64
43.354.843.861,00
40.052.870.761,00
92,38
7,62
82
2.444.737.400,00
2.444.352.900,00
99,98
-
86,82
1.022.593.500,00
969.218.642,00
94,78
-
100
1.834.523.000,00
1.829.115.297,00
99,71
0,29
46,47
7.742.810.100,00
7.607.816.600,00
98,26
-
100
330.916.000,00
256.851.000,00
77,62
22,38
terwujudnya upaya preventif dan kuratif dalam menghadapi permasalahan sosial
109,37
2.065.191.800,00
1.872.329.600,00
90,66
9,34
35 36 37
38
39
Bab III | 165
6
EFISIENSI ANGGARAN TERHADAP KINERJA (%)
1
34
5
REALISASI
CAPAIAN (%)
32
33
4
ANGGARAN