KAPABILITAS PERTAMINA DALAM PENDISTRIBUSIAN GAS (Studi pada PT Mulia Bintan Sejahtera)
Naskah Publikasi
Oleh
TRIMANDONNA NIM.100563201240
PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI NEGARA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI TANJUNGPINANG 2014
SURAT PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING
Yang bertanda tangan dibawah ini adalah Dosen Pembimbing Skripsi mahasiswa yang disebut dibawah ini : Nama
:
TRIMANDONNA
NIM
:
100563201240
Jurusan/Prodi
:
ILMU ADMINISTARSI NEGARA
Alamat
:
JL. R.E MARTADINATA KM.6 No. 9 TANJUNGPINANG
Nomor Telp
:
081991481421
Email
:
[email protected]
Judul Naskah
:
KAPABILITAS PERTAMINA DALAM PENDISTRIBUSIAN GAS (Studi pada PT Mulia Bintan Sejahtera)
Menyatakan bahwa judul tersebut sudah sesuai dengan aturan tata tulis naskah ilmiah dan untuk dapat diterbitkan. Tanjungpinang, Oktober 2014 Yang menyatakan,
Dosen Pembimbing I
Dosen Pembimbing II
Agus Hendrayady NIDN. 1005087301
Wahjoe Pangestoeti NIDN. 0713097001
KAPABILITAS PERTAMINA DALAM PENDISTRIBUSIAN GAS (Studi Pada PT Mulia Bintan Sejahtera) Trimandonna Agus Hendrayady Wahjoe Pangestoeti Program Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Maritim Raja Ali Haji
[email protected] Abstrak PERTAMINA merupakan salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak dibidang energi yang meliputi minyak, gas, dan energi baru yang tentunya memiliki banyak pegawai yang terbagi atas beberapa departemen. Pertamina memiliki salah satu unit bisnis yang dinamakan Unit Domestic Gas yang merupakan unit yang memasarkan LPG dan produk-produk lainnya di Indonesia. Sejak tahun 1968, Unit Domestic Gas telah berkomitmen untuk melayani seluruh manyarakat Indonesia dengan menyediakan LPG sebagai bahan baku dan bahan bakar industri, rumah tangga, dan komersial dengan menggunakan brand “elpiji”. Akhir-akhir ini elpiji lebih dikenal dan dekat dengan masyarakat karena adanya program pemerintah untuk mengkonversi minyak tanah dengan elpiji, yang ternyata telah terbukti lebih ekonomis, efisien dan ramah lingkungan. Pertamina menjalankan kegiatan bisnisnya berdasarkan prinsip-prinsip tata kelola korporasi yang baik sehingga dapat berdayasaing tinggi di era globalisasi. Dalam pendistribusian gas, pertamina di bantu oleh anak perusahaan. PT Mulia Bintan Sejahtera dalah sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang pendistribusian gas untuk gas ukuran 3kg. Permasalahan yang saat ini sering terjadi adalah seringnya terjadi kekosongan gas di pangkalan-pangkalan yang mengakibatkan kelangkaan sehingga masyarakat sulit untuk mendapatkan gas ini. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif kualitatif dengan informan penelitian yaitu key informan dan responden. Penelitian ini bertujuan agar dapat mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengarruhi kapabilitas PT MBS dalam mendistribusikan gas. Kapabilitas PT Bintan Mulia Sejahtera dalam mendistribusikan gas dipengaruhi oleh bagaimana kemampuan dari PT tersebut untuk mendistribusikan gas secara merata sesuai dengan lokasi pendistribusiannya, sehingga gas ukuran 3 kilogram tersebut tidak sulit untuk didapat oleh masyarakat. Kapabilitas PT Mulia Bintan Sejahtera dalam mendistribusikan gas dipengaruhi oleh bagaimana kemampuan dari PT tersebut untuk mendistribusikan gas secara merata sesuai dengan lokasi pendistribusiannya, sehingga gas ukuran 3 kilogram tersebut tidak sulit untuk didapat oleh masyarakat. Agar dapat memenuhi kebutuhan masyarakat akan gas ukuran 3 kilogram, sebaiknya PTMBS dan Pertamina menerapkan sistem pendistribusian tertutup, mana sistem ini membatasi ruang gerak masyarakat agar tidak membeli gas ukuran 3 kg digudang PT MBS. Kata kunci: Pendistribusian, Kapabilitas
KAPABILITAS PERTAMINA DALAM PENDISTRIBUSIAN GAS (Studi Pada PT Mulia Bintan Sejahtera) Trimandonna Agus Hendrayady Wahjoe Pangestoeti Program Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Maritim Raja Ali Haji
[email protected]
Abstract PERTAMINA is a State Owned Enterprises in the field of energy including oil, gas, and energy that would have a lot of employees are divided into several departments. The company owns one of the business units called Domestic Gas Unit, a unit that markets LPG and other products in Indonesia. Since 1968, the Domestic Gas Unit has been committed to serving the entire manyarakat Indonesia by providing LPG as raw material and fuel industries, household, and commercial use of the brand "LPG". Lately LPG better known and close to the community because of the government's program to convert kerosene to LPG, which was already proven to be more economical, efficient and environmentally friendly. Pertamina to run its business activities based on the principles of good corporate governance can be energized so high in the era of globalization. In gas distribution, assisted by Pertamina subsidiaries. PT Mulia Bintan Sejahtera is company engaged in the distribution of gas to the gas 3kg size. Problems that often occur at this time is that it often void of gas in bases thus resulting scarcity society is difficult to get gas. This research uses descriptive qualitative research with key informants the research informants and respondents. The aim of this study in order to determine what factors are mempengarruhi PT MBS capabilities in distributing gas. PT Mulia Bintan Sejahtera capability in distributing gas is influenced by how the ability of PT is to distribute the gas evenly distributed according to location, so the 3-kilogram gas is not hard to come by society. Capability PT Mulia Bintan Sejahtera in distributing gas is influenced by how the ability of PT to distribute the gas evenly distributed according to location, so the 3-kilogram gas is not hard to come by society. In order to meet local needs 3-kilogram gas, Pertamina should PTMBS and implement a closed distribution system, where the system is limiting the space for the public not to buy gas the size of 3 kg in warehouse PT MBS. Keywords: Distribution, Capability
perusahaan baik para karyawan maupun
I. PENDAHULUAN
manajer yang selama ini telah melakukan Sebuah organisasi pasti akan berusaha keras untuk mewujudkan keberhasilan dan meningkatkan
kinerjanya.
meningkatkan organisasi
kinerja
yang
Untuk
diperlukan
mempunyai
suatu budaya
berprestasi. Hal tersebut hanya mungkin dilakukan
oleh
sumber
daya
manusia
organisasi yang memiliki kompetensi yang sesuai (Wibowo, 2013:1).
pekerjaannya
Kapabilitas sangat berpengaruh terhadap peningkatan kemajuan atau perubahan yang lebih
baik
tinggi sangat diperlukan, oleh karena itu kemampuan kerja sumber daya manusia itu juga merupakan suatu hal yang harus dinilai. Dengan adanya kemampuan kerja yang baik dari anggota organisasi, tentu saja akan memberikan
hasil
(output)
yang
memuaskan.
Setiap
organisasi
pasti
mengharapkan dan berupaya sekuat tenaga untuk dapat mencapai tujuan kinerja yang ditetapkan sebelumnya. Meskipun banyak
keberhasilan
untuk
mencapai
tujuan
perusahaan. Keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan tugas individu dalam suatu organisasi
ditentukan
oleh
bagaimana
kemampuan kerja dari sumber daya manusia
dengan baik.
daya manusia yang memiliki kinerja yang
yang
2013:136).
yang melaksanakan tugas dan fungsinya
Dalam sebuah organisasi, sumber
faktor
(Fahmi,
dapat
mempengaruhi
maupun
kegagalannya
Keunggulan daya saing (Competitive Advantage) ditentukan
suatu oleh
perusahaan
kemampuan
sangat
organisasi
dalam mengelola market (market oriented) dan
kemampuan
organisasi
dalam
memanfaatkan keunikan sumber daya yang dimilikinya
(resources). Strategic
Agresiveness perusahaan melihat
kesesuaian
diukur
antara
dengan
karakteristik
strategi daya saing perusahaan dan faktorfaktor keberhasilan strategi yang kritis (Ansoff and McDonnell, 1990).
mencapai tujuan tersebut, namun untuk
Minyak dan gas bumi merupakan
sebagian besar ditentukan oleh kemampuan
sumber daya alam yang dikuasai oleh negara
sumber daya manusia yang ada di dalamnya.
dan
Baik sebagai pekerja dilapisan bawah,
memegang
menengah, maupun mereka yang menduduki
penyediaan bahan baku industri. Pemenuhan
jabatan pimpinan puncak.
kebutuhan itu penting, oleh karena itu
merupakan
komoditas
peranan
vital
penting
yang dalam
sumber daya alam tersebut harus di kelola Begitu
pentingnya
kemampuan
kerja, karena kemampuan kerja tersebut
seoptimal mungkin agar dapat dimanfaatkan sebesar-besarnya oleh masyarakat.
dapat menilai bagaimana kinerja pegawai. Penilaian kinerja adalah suatu penilaian
PERTAMINA merupakan salah satu
yang dilakukan kepada pihak manajemen
Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang
bergerak dibidang energi yang meliputi
sebuah
PT
hanya
minyak, gas, dan energi baru yang tentunya
keuntungan, mereka harus juga menjaga
memiliki banyak pegawai yang terbagi atas
kualitas
beberapa departemen. Pertamina memiliki
kepercayaan pelanggan.
produk
mementingkan
mereka
dan
menjaga
salah satu unit bisnis yang dinamakan Unit LPG merupakan salah satu produk
Domestic Gas yang merupakan unit yang memasarkan
LPG
dan
produk-produk
lainnya di Indonesia. Sejak tahun 1968, Unit Domestic Gas telah berkomitmen untuk melayani seluruh manyarakat Indonesia dengan menyediakan LPG sebagai bahan baku dan bahan bakar industri, rumah tangga, dan komersial dengan menggunakan brand “elpiji”. Akhir-akhir ini elpiji lebih dikenal dan dekat dengan masyarakat karena adanya
program
pemerintah
untuk
mengkonversi minyak tanah dengan elpiji, yang ternyata telah terbukti lebih ekonomis, efisien dan ramah lingkungan. Pertamina menjalankan kegiatan bisnisnya berdasarkan prinsip-prinsip tata kelola korporasi yang baik sehingga dapat berdayasaing tinggi di era globalisasi (www.PERTAMINA.com). Dalam
pendistribusian
negara yang pengelolaannya dilimpahkan kepada pertamina. Tahun 2007 adalah tahun dimana
perusahaan yang berbentuk PT (Perseroan Terbatas). Salah satu anak perusahaan yang berwenang untuk mendistribusikan gas ini adalah PT Mulia Bintan Sejahtera, PT ini khusus untuk mendistribusikan gas ukuran 3 kilogram yang nanti akan di distribusikan ke
konsumsi rumah tangga dan industri kecil sekaligus membagikan kompor gas beserta tabung gas elpiji ukuran 3 kilogram secara gratis
kepada
masyarakat.
Peraturan
Presiden Republik Indonesia Nomor 104 tahun
2007
tentang
penyediaan,
pendistribusian, dan penetapan harga LPG tabung 3 kilogram dan Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) No. 21 Tahun 2007 tentang penyelenggaraan Penyediaan Pendistribusian LPG tabung 3 kilogram,
menjadi
dasar
hukum
dari
kebijakan tersebut (Tabina:2009) LPG ini sangat di terima oleh masyarakat,
ini
dipergunakannya
terbukti
dengan
sebanyak
telah
44.149.757
tabung elpiji 3 kilogram yang dipakai oleh sekitar 44.149 juta kepala keluarga atau rumah tangga yang telah mendapatkan paket gratis berupa kompor dan tabung elpiji ukuran
3
(kementerian
pangkalan-pangkalan.
gencar-gencarnya
melakukan sosialisasi penggunaan LPG bagi
ini,
PERTAMINA di bantu oleh anak-anak
pemerintah
kilogram ESDM,
dari
pemerintah
SABTU,
25
DESEMBER 2010 13:46 WIB) Pada umumnya, tujuan pendirian sebuah
PT
keuntungan
hanya yang
untuk
mendapatkan
sebesar-besarnya
dari
pelanggan, tetapi menurut penulis apabila
Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan ada suatu masalah yang terjadi pada pendistribusian LPG, yaitu kurangnya
kemampuan
PERTAMINA
mencukupi
kebutuhan
bahan
dalam
harus di tindak pidana dan di cabut izin
bakar
usahanya
(Jaringnews.com,
Senin
25
masyarakat. Ini terlihat pada saat terjadinya
Februari 2013 17:49 WIB). Berangkat dari
kekosongan pada kios-kios yang menjual
masalah
LPG untuk ukuran 3 kilogram (Media
meneliti dan menulis penelitian dengan judul
online, Radar Kepri, 11 Mei 2013).
sebagai berikut: “Kapabilitas Pertamina
ini,
penulis
terdorong
untuk
dalam Pendistribusian Gas (Studi pada PT Rencana pemerintah yang tadinya
Mulia Bintan Sejahtera)”.
mengambil kebijakan konversi minyak tanah ke
gas
LPG
dengan
tujuan
untuk
II. LANDASAN TEORI
meningkatkan ekonomi kerakyatan malah kini
menghadirkan
masalah
baru
bagi
masyarakat. Masalah baru tersebut yakni sulitnya untuk mendapatkan gas ukuran 3
A. KONSEP DASAR MANAJEMEN STRATEJIK Manajemen
adalah
proses
dari
kilogram. Ini terlihat pada saat bersamaan di
rangkaian kegiatan seperti perencanaan,
beberapa
pengorganisasian,
pangkalan
resmi
terjadi
penggerakan
dan
kekosongan stok gas ukuran 3 kilogram.
pengendalian
Tentu saja ini menimbulkan efek negatif
digunakan untuk mencapai tujuan yang
bagi masyarakat. Efeknya yaitu kelangkaan
ditetapkan melalui pemanfaatan SDM dan
yang membuat masyarakat sekitar mau tidak
sumber daya lainnya. Sedangkan strategi,
mau harus kembali lagi menggunakan
merupakan rencana jangka panjang dengan
minyak tanah. Sebagaimana perilaku pasar,
diikuti tindakan-tindakan yang ditujukan
apabila mangalami kenaikan harga barang,
untuk mencapai tujuan tertentu.
atau
pengawasan,
yang
maka perilaku agen-agen atau kios-kios gas cenderung
Di antara pakar strategic management,
mempersiapkan stok gas sebanyak mungkin
seperti Grant (dalam Soebagijo, 2004:22)
lalu menghentikan penjualan, akibatnya
mengartikan strategi sebagai keseluruhan
adalah kelangkaan gas di masyarakat.
rencana dari pendayagunaan sumberdaya-
juga
serupa.
Mereka
akan
sumberdaya untuk menciptakan suatu posisi Gas
ukuran
3
kilogram
adalah
yang menguntungkan. Pendapat senada juga
produk gas yang menjadi kebutuhan pokok
dikemukakan oleh Barney (1997) yang
yang akan menjadi aset penimbunan. Dalam
mengartikan strategi sebagai suatu pola
hal ini sangat dibutuhkan pengawasan dari
alokasi sumberdaya yang memungkinkan
pemerintah dan
organisasi
pertamina.
Tentu saja
dapat
mempertahankan
pertamina harus bertindak tegas terhadap
kinerjanya. Secara umum dapat disimpulkan
kios-kios yang melakukan pelanggaran dan
bahwa
juga terhadap kios-kios yang melakukan
penciptaan dan pembentukan masa depan,
pelanggaran terhadap pendistribusian gas
sesuai dengan perkembangan masa lalu,
manajemen strategik melibatkan
yang lebih bersifat mengkonstruksi dari pada
ini akan mempermudah organisasi dalam
memprediksi dan menanggapai kenyataan
mewujudkan cita-citanya karena dengan
masa
arah yang jelas organisasi dapat menyusun
depan
yang
telah
diprediksi
sebelumnya.
langkah-langkah yang jelas pula.
Berdasarkan diambil
pendapat
kesimpulan
diatas
bahwa
dapat
manajemen
Menurut
David
(2002:15)
manfaat
manajemen strategik yaitu,
strategik itu adalah proses atau rangkaian tindakan
pengambilan
keputusan
yang
1.
Membantu membuat
bersifat mendasar dan menyeluruh, disertai
strategi
lebih
penetapan cara pelaksanaannya yang dibuat
organisasi
baik
yang dengan
menggunakan pendekatan
oleh pimpinan dan diimplementasikan oleh
yang
seluruh jajaran dalam organisasi untuk
lebih
sistematis,
logis, dan rasional pada
mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
pilihan strategi. Manajemen strategik sebagai suatu
2.
Merupakan sebuah proses
konsep yang terkait dengan faktor waktu
bukan
melibatkan suatu proses yang kontinu dan
dokumen. Tujuan utama
interatif dalam mencapai tujuan organisasi
dari
yang sesuai dengan kondisi lingkungan yang
mencapai pengertian dan
dihadapinya. Oleh karena itu manajemen
komitmen
strategik
manajer dan karyawan.
dapat
digunakan
untuk
mengidentifikasi kegiatan yang menjanjikan
3.
keputusan
proses
Proses
atau
adalah
dari
semua
menyediakan
dan berfokus pada sumber daya (alam,
pemberdayaan individual.
manusia, dan buatan) untuk pengembangan
Pemberdayaan
jangka
tindakan
panjang
serta
menguntungkan
(Hubeis, 2014:6). Manfaat utama manajemen strategik
mengapa banyak organisasi yang gagal. strategik
menyempurnakan
pendekatan
lebih
lengkap.
manajemen
Pendekatan-
strategik
akan
memberikan arah atau panduan yang lebih jelas mengenai masa depan organisasi. Hal
mengenai
efektivitas mendorong dan
berpartisipasi
dalam
pengambilan
keputusan
dan latihan inisiatif serta
proses perencanaan strategik yang ada agar menjadi
karyawan
menghargai mereka untuk
organisasi-organisasi yang sukses dan juga
Manajemen
memperkuat
pengertian
dengan
adalah untuk mempelajari mengapa banyak
adalah
imajinasi. 4.
Mendatangkan laba
5.
Meningkatkan
kesadaran
ancaman eksternal
6.
Pemahaman baik
yang
lebih
mengenai
B. KAPABILITAS
strategi Organisasi adalah sekumpulan orang
pesaing 7.
yang memiliki tujuan yang sama dan sepakat
Meningkatnya produktivitas karyawan
8.
Berkurangnya
penolakan
Pemahaman
yang
ditetapkan.
Berdasarkan
definisi
tersebut, karakteristik sebuah organisasi
terhadap perubahan 9.
bekerja sama untuk mencapai tujuan-tuujuan
yang
lebih
jelas mengenai hubungan
adalah
memiliki
tujuan
berbeda
dari
organisasi lainnya, berisi orang-orang yang sepakat terhadap tujuan dan ada pembagian
prestasi penghargaan
tugas yang tercermin dalam sebuah struktur Ada banyak cara untuk mempelajari manajemen
strategik,
sebagian
bersifat
(Fahmi, 2013:2). Pada zaman modern ini, keberadaan organisasi sangat di perlukan
pedagogik dibanding yang lainnya. Salah
untuk
satu
secara efisien di tengah situasi yang semakin
metodenya
adalah
mengklasifikasikan
manajemen
dengan strategik
mencapai
kompleks.
tujuan-tujuan
bersama
Keberadaan
organisasi
pencapaian
tujuan-tujuan
menjadi school of thought (mashab-mashab)
memungkinkan
dan ini dalam kaitannya dengan pengajaran
yang sulit di capai oleh individu secara
dan pembelajaran sebuah metode yang
perorangan menjadi lebih mudah karena
kreatif (Brannback, dalam Kusumadmo,
adanya kerja sama antar individu yang
2012:3). Diskusi yang di dasarkan pada
memungkinkan
mashab jauh lebih mudah dari pada upaya
potensi individual. Sinergi adalah akumulasi
untuk
langkah-langkah
kekuatan kelompok yang besarnya melebihi
yang seharusnya di masukkan atau yang
penjumlahan masing-masing individu jika
seharusnya tidak di masukkan ke dalam
bekerja secara sendiri-sendiri (Hubeis dan
proses
Najib, 2014:2).
mendeskripsikan
manajemen
perkataan
lain,
stratejik.
Dengan
pembahasan
tentang
manajemen strategik akan lebih mudah apabila didasari oleh mashab-mashab yang
terjadinya
sinergi
antar
Setiap organisasi, baik organisasi yang bersifat profit seperti perusahaan maupun organisasi yang bersifat nonprofit
ada.
seperti organisasi massa, yayasan, dan lainDalam perkembangan literatur, telah
lainnya
tentu
menginginkan
adanya
muncul berbagai aliran atau perspektif untuk
pertumbuhan dan keberlanjutan dalam setiap
menjawab
aktivitasnya. Secara ilmiah organisasi pasti
pertanyaan
mendasar
dari
manajemen strategik, yaitu bagaimana cara
mengalami
organisasi
mempertahankan
digambarkan sebagai daur hidup organisasi.
keunggulan kompetitif yang diinginkan atau
Dalam siklus hidup organisasi terlihat
dimilikinya (Soemadihardjo, 2004:26).
adanya
dapat
siklus
organisasi
hidup
yang
yang
dapat
mampu
memperpanjang kehidupannya dan yang
tiga variabel, yakni kepemimpinan, budaya,
tidak mampu bertahan, serta organisasi yang
dan perilaku politik organisasi (dalam
mampu hidup sampai ratusan tahun, di
Talib:2010).
samping
berpengaruh
yang
gagal
mempertahankan
Kapabilitas positif Setiap
organisasi
terhadap elemen
kinerja
eksistensinya sebelum masa pertumbuhan
organisasi.
dimulai. Untuk itu, diperlukan penelitian dan
organisasi mempunyai pengaruh langsung
pengembangan yang berkesinambungan.
terhadap
kinerja
kapabilitas
perusahaan
dengan
koefisien korelasi tertentu. Banyak organisasi yang mengalami kepanikan
ketika
persaingan
yang
menghadapi
situasi
Sebuah organisasi yang baik, haruslah
karena
memiliki kapabilitas yang sempurna untuk
tantangan yang dihadapi saat ini jauh lebih
mewujudkan tujuan dari organisasi tersebut.
besar dari yang pernah dihadapi masa lalu.
Kapabilitas adalah kumpulan sumberdaya
Untuk itu diperlukan pendekatan manajemen
yang menampilkan tugas atau aktivitas
strategik.
149)
tertentu
arus
kapabilitas
sangat
tinggi
Menurut Nawawi (hal,
manajemen
strategik
merupakan
secara
integratif.
Biasanya
organisasi
ditentukan
keputusan dan tindakan yang mengarah pada
berdasarkan 2 pendekatan yaitu pendekatan
pengembangan suatu strategi atau strategi-
fungsional dan pendekatan rantai nilai
strategi
(Hubeis dan Najib, 2014:47).
yang
efektif
untuk
membantu
mencapai tujuan organisasi. Pendekatan Kapabilitas
merupakan
merupakan
kapabilitas organisasi secara relatif terhadap
elemen penting dalam manajemen stratejik
fungsi-fungsi utama organisasi. Sedangkan
dan manajemen sumber daya manusia.
pendekatan
Kapabilitas organisasi merupakan elemen
kapabilitas
penting yang dapat menunjang keberhasilan
serangkaian
pencapaian kinerja perusahaan khususnya
merupakan sekumpulan aktivitas nilai yang
pada
turbulen.
digunakan untuk mendesain, memproduksi,
sangat
memasarkan, mengirim, dan mendukung
penting untuk dikenali dan diidentifikasi
produk dan jasa. Aktivitas nilai ini dapat
agar memastikan keberhasilan pencapaian
dipandang
kinerja.
situasi
Kapabilitas
organisasi
fungsional
bisnis
yang
organisasi
Semakin
mengidentifikasi
menjadi
rantai
nilai
organisasi tindakan
sebagai
menentukan berdasarkan
berurutan
building
yang
blocks
tepat
perusahaan
organisasi dalam menciptakan produk atau
elemen
kapabilitas
memberikan jasa kepada pelanggannya.
organisasi pada lingkungan yang turbulen, semakin baik pula perusahaan tersebut memastikan
pencapaian
kinerja.
Kajian
literatur membuktikan bahwa kapabilitas organisasi merupakan hasil pengaruh dari
Kapabilitas
organisasional
selalu
berkaitan dengan manusia atau lebih tepat dengan
cara
berfikir
sistem
yang
mengintegrasikan teknologi, protes, dan
pengetahuan yang menghubungkannya yang
dan kompetensi-kompetensi fungsional baik
di miliki dan di kreasikan oleh manusia ke
internal
dalam satu kesatuan yang mampu di
menyesuaikan syarat-syarat suatu perubahan
manajemeninya. Kapabilitas organisasional
lingkungan.
maupun
eksternal
guna
juga dapat dirumuskan dengan kombinasi Pengembangan
dari mesin dengan sumber daya manusia yang beroperasi di dalam hirarki perusahaan sebagaimana juga di dalam lingkungan organisasi yang bersangkutan, yang di dalamnya terdapat sumberdaya manusia yang mampu membangun spesific skill dalam kerangka proses pembelajaran yang
kapabilitas
organisasional disamping dapat dilihat dari sudut strategic management juga dapat dilihat dari sudut organization theory. Kapabilitas organisasional sebagai sebuah strategi, merupakan suatu langkah pilihan yang diambil oleh manajemen organisasi untuk menghadapi para pesaingnya dan atau
panjang (Amatori, 2001:3).
untuk mengantisipasi perubahan yang terjadi Kapabilitas dapat berupa kapabilitas
di
sekeliling
organisasi
dengan
cara
yang generic atau umum dan kapabilitas
mengembangkan kapabilitas organisasional
yang specialized atau khusus. Organisasi
yang dimilikinya.
yang mempunyai kapabilitas khusus, yang tidak dimiliki oleh organisasi lain akan menyebabkan
organisasi
tersebut
mempunyai keunggulan kompetitif yang besar. Itulah sebabnya banyak organisasi yang mengembangkan karakteristik jati diri yang
dapat
kapabilitas organisasi
berwujud yang
yang
sangat
dalam
bentuk
khusus,
bersangkutan
agar
memiliki
performansi yang istimewa. (Ikka Tuomi,
Dilihat dari sudut organization theory, dengan meminjam istilah Martini Huseini, pengembangan kapabilitas organisasional merupakan
membedakan dengan transformasi yang dilakukan pada tingkat team atau individu. Kapabilitas adalah pola kegiatan yang
of Intelligent Organization:1999).
organisasi
kemampuan mengelola sumber daya dari kaca mata proses operasi organisasi. Konsep kapabilitas
menekankan
peranan
kunci
strategic manajemen secara tepat dalam melakukan
adaptasi,
integrasi,
dan
merekonfigurasi kemampuan, sumber daya,
melakukan
pada tingkat atau level organisasi untuk
berulang
konsepsi yang cenderung merujuk pada
untuk
transformasi institusional, suatu transformasi
Corporate Knowladge: Theory and practice
Kapabilitas organisasional merupakan
upaya
dapat untuk
di
pergunakan
mencapai
oleh
tujuannya
terletak dalam kelompok orang yang dapat bekerja sama dalam organisasi. Kapabilitas adalah sebuah aset khusus karena kapabilitas menggunakan atau beroperasi diatas asetaset lain, misalnya mesin, skill dari para individu dalam proses pencapaian tujuan organisasi.
Dalam persaingan bisnis global seperti
agar organisasi mampu menciptakan dan
dewasa ini, organisasi selain memperhatikan
mengantarkan produk dan jasanya ke pasar,
struktur
(2) marketing and selling adalah suatu
organisasi
juga
harus
melihat
perspektif internal dengan menelaah secara
pemahaman
seksama sumber daya yang di milikinya dan
bagaimana peristiwa-peristiwa di luar dapat
bagaimana
untuk
mempengaruhi organisasi, mengidentifikasi
memperoleh kompetensi inti dan keunggulan
kebutuhan pelanggan dan menjual produk
kompetitif (Sampurno, 2010:37).
atau jasa secara efektif kepada mereka, (3)
mengkombinasikannya
organisasi
management Turner
dan
Crawford
(dalam
Soebagijo, 43) membagi kapabilitas menjadi dua
bagian
besar
yaitu
kontributor
akan
performance, terkuat
pasar
merupakan
untuk
melakukan
perubahan.
reshaping
capabilities yang memungkinkan organisasi
Kapabilitas dilihat dari “asset stocks”
berubah secara efektif dan operational
ada beberapa hal yang harus di perhatikan
capabilities yang
yaitu: (1) level dari kapabilitas yang di
memberikan landasan
miliki
untuk performansi yang sekarang.
organisasi
merupakan Reshaping capabilities terdiri atas tiga unsur, yaitu (1) enggagement, yang berkaitan dengan menjadikan orang-orang di seluruh
pelosok
organisasi
menjadi
mengetahui, terlibat, mengikatkan diri dan termotivasi untuk bertindak guna mencapai tujuan
dan
arah
development,
masa
depan,
melibatkan
(2)
dalam
pembangunan
saat
penjumlahan
dari
sekarang seluruh
kapabilitas yang telah berhasil dikumpulkan, dikurangi dengan seluruh kapabilitas yang hilang, (2) level dari setiap kapabilitas hanya dapat di ubah oleh sejumlah kapabilitas yang mengalir di dalamnya, atau oleh sejumlah kapabilitas tergantung pada current level dari kapabilitas itu sendiri.
seluruh
sumberdaya manusia, fisik, teknologi dan sistem
pada
organisasi
pasti
memiliki
di
hambatan saat akan mencapai tujuannya.
perlukan untuk mencapai tujuan perusahaan
Salah satu hambatan perusahaan untuk
di masa yang akan datang. (3) performance
mencapai tujuannya adalah pendistribusian
management
produk dari organisasi tersebut. Hambatan
yang
memanejemeni
yang
Setiap
terlihat
dalam
faktor-faktor
yang
ini
datang
dari
sisi
internal
maupun
eksternal. Dari sisi internal hambatan ini
mendorong perusahaan tersebut.
bisa saja dapat berasal dari kebijakan yang Operational
capabilities
juga
memiliki tiga unsur yaitu: (1) biztech yang terdiri atas kompetensi-kompetensi yang terlibat dalam memberikan perintah dan memahami teknologi, proses dan mekanisme
dikeluarkan
perusahaan
menyangkut
distribusi dan pelayanan, serta saranaprasarana
penunjang
dalam
distribusi.
Sedangkan dari sisi eksternal, hambatan
berasal dari cara pendistribusian dan tempat
masyarakat
yang
tergolong
masyarakat
yang dituju (pangkalan) dan konsumen.
mampu yang membeli gas melon ini dikarenakan harganya yang lebih murah.
Dasar
dari
banyak
kapabilitas
organisasional terletak pada keahlian dan
Hambatan yang dialami organisasi
pengetahuan para anggota organisasi dan
lain tentu saja juga di alami oleh PT Mulia
sering kali pada keahlian fungsional para
Bintan Sejahtera, yang mana PT ini juga
karyawan tersebut. Dalam kerangka ini
mengalami masalah dalam pendistribusian.
untuk
Dari sisi
meningkatkan
keahlian
dan
internal PT ini mempunyai
pengetahuan tersebut di perlukan learning
masalah dalam proses transisi menuju
atau pembelajaran.
perusahaan yang mampu menerapkan GCG (Good Corporate Governance) yang mana
Learning atau pembelajaran sering kali di artikan sebagai sebuah proses dari peralihan pengetahuan atau sebagai sebuah pemindahan
dari
pengetahuan
seorang
individu ke individu yang lain. Hal tersebut di sebut “change in mind”. Dalam PERTAMINA
dengan adanya GCG
organisasi mampu
menjadi
yang
gas
dibantu
anak-anak
oleh
ini,
konsisten,
inefisiensi dalam hal eksplorasi, eksploitasi, produksi, dan distribusi. Sedangkan dari sisi regulasi PT ini menghadapi masalah dalam hal
pendistribusian
organisasi
distribusi
dan
penataan
sektor.
Pendistribusian gas tersebut sebenarnya telah
diatur
dalam
Peraturan
Presiden
perusahaan (PT) yang mana PT tersebut
Republik Indonesia Nomor 104 tahun 2007
sebagai
untuk
tentang penyediaan, pendistribusian, dan
menyalurkan gas tabung 3 kilogram agar
penetapan harga LPG tabung 3 kilogram,
barang bersubsidi tersebut bisa sampai
serta Peraturan Menteri Energi dan Sumber
kepada masyarakat.
Daya Mineral (ESDM) No. 21 Tahun 2007
pembantu
pertamina
tentang Di Tanjungpinang, ada 3 perusahaan yang merupakan anak perusahaan dari
penyelenggaraan
Penyediaan
Pendistribusian LPG tabung 3 kilogram, yang menyebutkan hal yang sama.
pertamina, diantaranya yaitu: C. LEARNING ORGANIZATION 1.
PT Bumi Kharisma Pratama
2.
PT Adri Jaya Sakti
3.
PT Mulia Bintan Sejahtera
Dasar dari banyak kapabilitas terletak pada
keahlian
dan
pengetahuan
para
pegawai perusahaan dan sering kali pada Gas ukuran tabung 3 kilogram ini
keahlian fungsional pegawai tersebut. Dalam
adalah gas yang disubsidi oleh pemerintah
rangka untuk meningkatkan keahlian dan
yang
pengetahuan karyawan tersebut di butuhkan
hanya
di
peruntukkan
untuk
masyarakat yang tidak mampu. Namun pada kenyataannya
tidak
demikian.
Banyak
pembelajaran atau learning.
Learning atau pembelajaran sering
adanya “knowledge transfer”. Dari sudut
kali di artikan sebagai proses dari perolehan
pandang ini maka fokus perhatian ada pada
pengetahuan
identifikasi, pengorganisasian, pengumpulan
pemindahan
atau
sebagai
pengetahuan
sebuah
dari
seorang
dan pengukuran knowledge.
individu kepada individu yang lain, hal itu Sebagai
dapat di sebut sebagai change in mind yang oleh Senge (2000) di sebut juga sebagai metanoia. Dengan istilah tersebut, Senge menekankan
bahwa
dalam
learning
terkandung arti adanya a fundamental shift or movement of mind. Tuomi (1994) menambahkan bahwa perubahan dalam mind tersebut juga harus direfleksikan dalam
sebuah
proses,
fokus
penglihatan mengenai knowledge lebih di letakkan pada aspek dinamik mengenai knowledge
misalnya
sharing,
adapting,
learning,
creating,
applying,
dan
communicating. Untuk pengertian ini Alle juga mengutip Michael Polanyi (2000) yang melukiskan “knowledge as an activity which would be better described as a process of
kegiatan.
knowing”. Dari uraiannya tersebut Alloe Untuk mencapai tujuan organisasi, harus
ada
suatu
pendekatan
laksanakan
dengan
pembelajaran
organisasi
termasuk
berbagi
baik
yang
di
dan
pengetahuan
pendekatan
terus
yang
melalui
menerus
sedang
Untuk
personal,
organization meliputi perbaikan yang di secara
be simply thought of leraning” .
terhadap
proses-proses yang sistematik. Learning
lakukan
menyimpulkan “procesess of knowledge can
pada
berlangsung
maupun terhadap perubahan-perubahan yang sangat berarti atau inovasi, yang mengarah kepada penciptaan sasaran dan pendekatan
selanjutnya
pengertian
learning dapat dipergunakan pengertian seperti apa yang di kemukakan oleh Tuomi yaitu sebuah proses yang mengembangkan pengetahuan dapat
mengenai
mengubah
menggarisbawahi bertindak.
struktur,
karena
kapabilitas
yang
kecerdasan
Pembelajaran
dapat
untuk dilihat
sebagai suatu perubahan dalam kegiatan, dalam struktur perilaku, dan dalam gaya
yang baru.
yang melekat dalam diri seseorang dalam Masih (2000)
mengenai
menguraikan
learning, terlebih
Alle
keterkaitannya dalam praktek-praktek sosial.
dahulu PT MBS memiliki kapabilitas yang
mengenai knowledge yang dapat dilihat sebagai objek atau sebagai proses. Sebagi objek knowledge dapat di samakn dengan sebuah benda yang dimiliki oleh seseorang karenanya dalam pengertian ini, knowledge dapat
di
simpan,
dipindahtangankan
dan karenanya
dapat
juga
di
kenal
masih sangat minim. Ini terlihat dari kurangnya knowledge yang di miliki oleh sumber daya manusianya yang masih sangat minim. Karyawan PT MBS kurang cekatan dan
tidak
bertanggungjawab
atas
pelaksanaan tugas yang di berikan oleh
pimpinannya.
Oleh
karena
meningkatkan
knowledge
itu
untuk
karyawan
memandang
bahwa
masalah
PT
tersebut sangat menarik mengingat
MBS ini sangat di butuhkan learning
bahwa PT Mulia Bintan Sejahtera
organization. Learning organization ini
(MBS)
nantinya tidak hanya akan meningkatkan
kilogram salah satu PT yang harus
knowledge karyawan PT MBS tetapi juga
di teliti karena LPG ukuran 3
akan membantu PT MBS untuk mencapai
kilogram terkadang sulit untuk
tujuan organisasinya.
didapatkan karena kurangnya stok
adalah supplier gas 3
gas yang dimiliki oleh pangkalan. III.
METODE PENELITIAN 1.
Jenis
penelitian:
merupakan
3.
penelitian
deskriptif
ini
dan menjelaskan penelitian sesuai dengan kondisi sebenarnya tanpa menghubungkan atau mengaitkan terhadap unsur-unsur yang lain penelitian.
Sugiyono
(2003:11)
Menurut Penelitian
deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel mandiri, baik satu variabel atau
lebih
membuat
(independen)
tanpa
perbandingan,
atau
menghubungkan
antara
Data Primer Data primer yaitu data
utama yang terjaring langsung dari
informan
wawancara
melalui
yang
berkaitan
langsung dengan kapabilitas pertamina
dalam
pendistribusian gas (studi pada PT
BMS)
kendala
serta dan
kendalahambatan-
hambatan yang di alami PT MBS
dalam
pelaksanaan
pendistribusian
gas
ukuran
tabung 3kilogram.
variabel
satu dengan variabel yang lain. 2.
a.
kualitatif,
dimana penulis hanya menguraikan
dalam
Sumber dan jenis data:
b.
Data Sekunder
Lokasi penelitian: lokasi penelitian Data
ini adalah pada PT Mulia Bintan Sejahtera dijalan
(MBS)
yang
D.I
terletak Panjaitan
Tanjungpinang Timur, yang mana PT ini merupakan salah satu anak perusahaan tanggungjawab
yang
memiliki untuk
mendistribusikan gas serta menjadi penghubung antara pertamina dan masyarakat pengguna gas. Penulis
berupa
sekunder majalah,
publikasi, dari
dapat buletin,
lampiran-lampiran
badan
resmi
seperti
kementrian-kementrian, hasilhasil studi, tesis, hasil survey, studi histories, dan sebagainya. Peneliti
menggunakan
sekunder
ini
memperkuat
data untuk
penemuan-
penemuan
dan
informasi
melengkapi
yang
telah
dikumpulkan
melalui
informasi diperlukan proses
ini Informan:
menurut
Arikunto
(2010:188) informan adalah orang yang
memberikan
Dengan
informasi.
pengertian
ini
maka
informan dapat dikatakan sama dengan
responden,
apabila
keterangannya karena di pancing oleh
pihak
peneliti.
Istilah
“informan” ini banyak digunakan dalam penelitian kualitatif. Sedangkan dalam
menurut Auliyanti
selama
penelitian.
Informan penelitian
wawancara langsung. 4.
yang
meliputi
macam,
tiga yaitu
informan kunci (key informan), informan utama dan informan tambahan. Informan
kunci
adalah mereka yang mengetahui
dan
memiliki
berbagai
informasi
pokok
Hendrarso
yang
diperlukan
(2008:22)
dalam
penelitian.
Informan
menjelaskan bahwa:
utama
adalah mereka yang
“penelitian
terlibat
secara
dimaksudkan untuk
langsung
dalam
membuat
interaksi
sosial
kualitatif
tidak
generalisasi
dari
yang
diteliti.
hasil
penelitian
Sedangkan
yang
dilakukan
informan tambahan
subjek
adalah mereka yang
yang
dapat memberikan
tercermin
informasi walaupun
sehingga penelitian telah dalam
fokus
penelitian
tidak
langsung
terlibat
dalam sosial
ditentukan
secara
interaksi
sengaja.
Subjek
yang diteliti”.
penelitian menjadi
akan informan
yang
akan
penelitian
ini
pada
pangkalan-
pangkalan resmi yang mendapat distribusi gas oleh PT MBS yang
memberikan berbagai
Penentuan Informan dalam
macam
terletak dilokasi yang berbeda-beda
dilakukan secara sengaja (purposive
Alatnya adalah daftar checklist
sampling).
Menurut
Sugiyono
(daftar pemeriksaan).
(2011:96),
Purposive
sampling
adalah teknik penentuan sampel dengan
pertimbangan
Wawancara
tertentu.
Wawancara dilakukan dengan
sampel ini lebih cocok digunakan
menggunakan alat pengumpulan
untuk
atau
data berupa pedoman wawancara
yang tidak
berupa pertanyaan-pertanyaan yang
penelitian
kualitatif
penelitian-penelitian melakukan generalisasi.
telah
Dalam hal ini yang akan menjadi
5.
b.
informan
penelitian
dibuat
secara
lisan
dan
disusun dalam kertas interview (Sumarsono,
dalam
Sugiyono
berjumlah 6 orang, terdiri dari 5
2004:71). Wawancara ini dilakukan
pemilik
dengan
pangkalan
dan
1
key
memberikan
kebebasan
informan yaitu kepala gudang PT
menjawab
MBS.
ketahui, tetapi tidak menyimpang
Teknik dan
sepanjang
yang
ia
Alat Pengumpulan
dari masalah penelitian. Pedoman
Data: Instrument penelitian yang
wawancara ini ditujukan kepada
digunakan
informasi
adalah
observasi,
wawancara dan dokumentasi. a.
kunci
yaitu
kepala
adalah
setiap
gudang.
Observasi Sutrisno
Hadi
Sugiyono,
(dalam 2003:166)
mengemukakan bahwa, observasi merupakan
suatu
proses
yang
kompleks,
suatu
proses
yang
tersusun dari proses biologis dan psikologis. penelitian
Peneliti ini
observasi
dalam
menggunakan nonpartisipan,
maksudnya peneliti tidak terlibat langsung
dan
hanya
sebagai
pengamat
independen.
Peneliti
mengamati bagaimana kemampuan kerja
pertamina
dalam
pendistribusian gas secara merata khususnya untuk Kelurahan Melayu Kota Piring Tanjungpinang Timur.
c.
Dokumentasi Dokumentasi
bahan tertulis berupa pengumuman, memo, instruksi, majalah, buletin, pernyataan, aturan suatu lembaga masyarakat
atau
peraturan
kementerian ESDM, peraturan BPH Migas
tentang
pendistribusian,
penyaluran, harga jual LPG. Maka metode
dokumentasi
adalah
pengumpulan data dengan meneliti catatan-catatan penting yang sangat erat hubungannya dengan obyek penelitian.
Penelitian
ini
menggunakan alat yaitu kamera. Tujuan digunakannya metode ini
adalah untuk memperoleh data
kilogram tersebut tidak sulit untuk didapat
secara jelas dan konkret.
oleh masyarakat. Agar dapat mengetahui apakah PT Mulia Bintan Sejahtera dapat
6.
Data yang diperoleh dari hasil penelitian ini akan dianalisis secara kualitatif, dengan cara memberikan gambaran informasi masalah secara jelas dan mendalam Hasil dari gambaran
informasi
akan
diinterpretasikan sesuai dari hasil penelitian
yang
dilakukan
berdasarkan dukungan teori yang berkaitan denganobjek penelitian dari
responden
wawancara
dengan
maupun
cara
observasi.
Kemudian informasi atau data yang diperoleh
akan
dianalisis
dan
diberikan penjelasan sesuai dengan yang didapatkan dan ditarik suatu kesimpulan
mengenai
mendistribusikan gas ukuran 3kg secara benar tanpa penyimpangan, maka penulis menentukan informan sebanyak 5 informan yang diperoleh melalui teknik purposive sampling.
Setiap
informan
diberikan
pertanyaan sebanyak 10 item. Selain itu penulis juga melakukan wawancara bersama key informan yaitu kepala gudang PT Mulia Bintan Sejahtera yang penulis anggap lebih mengetahui
bagaimana
pendistribusian
tersebut
proses
dan
kemudian
disempurnakan dengan hasil observasi yang telah penulis lakukan selama penelitian. Untuk lebih lanjut dan dihubungkan dengan hasil penelitian ini dapat dilihat dalam uraian berikut :
hasil a.
penelitian. (Pramatya, 2013 : 10). IV. PEMBAHASAN
Distribusi
Menurut Tjiptono (2008) distribusi
A. Karakteristik Informan
merupakan suatu proses kegiatan pemasaran
Penelitian ini membahas terlebih
yang bertujuan mempermudah kegiatan
dahulu mengenai identitas atau karakteristik
penyaluran barang atau jasa dari pihak
informan guna mendapat informasi yang
produsen kepada pihak konsumen. PT MBS
akurat dalam menganalisis data, sehingga
melakukan pendistribusian setiap hari ke
data tersebut dapat di pertanggungjawabkan
pangkalan-pangkalan. Pangkalan ini terletak
kebenarannya
di
dalam
pembahasan
dan
daerah
Tanjungpinang
Kota
dan
menganalisis tentang “Kapabilitas Pertamina
sekitarnya. Setiap hari, gas yang di distribusi
Dalam Pendistribusian Gas (Studi Pada PT
oleh PT MBS sebanyak 2000 tabung gas.
Mulia Bintan Sejahtera)”. B. Analisis Kapabilitas PT Mulia
1.
Pendistribusian gas oleh PT MBS
Bintan Sejahtera dalam mendistribusikan gas
sudah
dipengaruhi oleh bagaimana kemampuan
ketentuan dan peraturan yang di
dari PT tersebut untuk mendistribusikan gas
tetapkan oleh perusahaan dan
secara
pertamina.
merata
sesuai
dengan
lokasi
pendistribusiannya, sehingga gas ukuran 3
dilakukan
berdasarkan
Dari hasil wawancara yang di
Harga ini telah sesuai dengan apa yang telah
berikan oleh peneliti kepada 5 orang
ditetapkanoleh pemerintah yang dijelaskan
informan, 4 orang atau 80% menyatakan
melalui Peraturan Presiden RI No. 104
bahwa PT Mulia Bintan Sejahtera (PT MBS)
Tahun 2007 dan Peraturan Menteri Energi
pada
dan Sumber daya mineral No. 21 tahun
dasarnya
telah
melakukan
telah
melakukan pendistribusian sesuai dengan
2007.
ketentuan yang di berikan oleh perusahaan dan pemerintah.
PT
1.
MBS juga telah
ketetapan pemerintah
memiliki standart yang jelas di karenakan perusahaan
mereka
merupakan
anak
perusahaan dari pertamina. 2.
Tepat
Harga jual yang sesuai dengan
Berdasarkan hasil wawancara dan observasi
waktu
dalam
yang
teleh
penulis
lakukan,
seluruh informan atau 100% informan menyatakan PT MBS telah menetapkan
mendistribusikan gas
harga sesuai dengan ketentuan pemerintah, Berdasarkan hasil wawancara yang
karena harga tersebut merupakn harga
telah peneliti lakukan, 5 orang informan atau
nasional
yang telah di tetapkan oleh
100% informan menyatakan bahwa PT MBS
pemerintah, maka PT MBS tidak melanggar
sering terlambat untuk mendistribusikan gas,
ketentuan tersebut.
pada dasarnyya hal ini bukan merupakan kesengajaan
dari
PT
MBS
2.
tersebut,
penetapan harga yang di berikan
melainkan di karenakan proses penjatahan
oleh pemerintah
gas yang di lakukan sangat berbelit-belit sehingga
menyebabkan
Setuju atau tidak setuju dengan
proses
Rekapitulasi
jawaban
informan
pendistribusiannya cenderung berlangsung
terhadap indikator terhadap harga jual yang
lamban.
di b.
tetapkan
oleh
pemerintah
melalui
wawancara yang penulis lakukan maka
Keuangan
dapat penulis simpulkan bahwa seluruh Menurut Ridwan dan Inge (2003)
informan atau 100% informan setuju dengan
mengartikan keuangan sebagai ilmu dan seni
harga yang telah di tetapkan oleh pemerintah
dalam mengelola uang yang mempengaruhi
karena harga tersebut menurut informan
kehidupan
sudah relatif murah.
setiap
orang
dan
setiap
organisasi. Keuangan sangat berhubungan dengan harga, pasar, dan instrumen yang terlibat individu
dalam
transfer
maupun
antara
uang
diantara
bisnis
c.
Sumber daya manusia
Sumber
daya
manusia
adalah
dan
manusia yang bekerja di lingkungan suatu
pemerintah. PT MBS menetapkan harga jual
organisasi, dapat juga di sebut personil,
gas ke pangkalan sebesar Rp 12.750,00-.
tenaga kerja, pekerja atau karyawan. PT
MBS memiliki 14 pegawai yang terdiri dari pimpinan
cabang,
tenaga
administrasi,
karyawan gudang, dan karyawan lapangan.
Tanggungjawab merupakan bukti rasa cinta seseorang terhadap pekerjaannya. Berdasarkan hasil wawancara terhadap 5 orang informan, 4 orang informan atau 80%
1.
Jumlah pekerja yang memadai dalam menjalankan tugas
informan memberikan tanggapan bahwa karyawan PT MBS tidak memiliki rasa
Berdasarkan hasil wawancara dan
tanggungjawab terhadap pekerjaannya.
observasi yang telah peneliti berikan kepada
4.
Kompetensi
5 orang informan, 3 informan atau 60% informan menyatakan bahwa pada saat
Adalah satu set keterampilan yang
pendistribusian gas, jumlah karyawan PT
dapat digunakan oleh seseorang dalam
MBS hanya berjumlah 2 orang, jumlah ini
menyelesaikan
cenderung
dilakukannya. Kompetensi ini dipopulerkan
sedikit
sehingga
menurut
pekerjaan
Hamel
dan
yang
informan PT MBS harus menambah jumlah
oleh
Prahalad,
merupakan
karyawan dalam pendistribusian sehingga
sekumpulan keterampilan dan teknologi
proses pendistribusian gas dapat berlangsung
yang
secara efektif dan efisien.
menyediakan
memungkinkan manfaat
organisasi
tertentu
kepada
pelanggan. Berdasarkan hasil wawancara 2.
Bekerja
secara
efektif
dan
fleksibel
yang telah penulis lakukan kepada 5 orang informan 3 orang informan atau 60%
Dalam proses pendistribusian gas,
informan menyatakan bahwa karyawan PT
sangat di butuhkan karyawan yang cekatan
MBS
dan fleksibel dalam bekerja. Berdasarkan
memiliki jiwa kompetensi yang tinggi,
hasil wawancara yang telah penulis lakukan
sehingga tidak adanya keinginan dari setiap
terhadap
karyawan untuk memberikan hasil kerja
5
orang
informan,
4
orang
informan atau 80% informan menyatakan bahwa
karyawan
PT
MBS
memiliki
karyawan yang kurang cekatan dan fleksibel, ini terlihat pada saat karyawan telah tiba di pangkalan masing-masing, karyawan PT MBS
tidak
pekerjaannya pendistribusiannya
langsung
melakukan
sehingga tidak
proses efektif
dan
fleksibel. 3.
Tanggungjawab pekerjaan
tidak
memiliki
karyawan
yang
yang maksimal. 5.
Mampu
mengatasi
hambatan-
hambatan yang di alami pada pendistribusian gas Kemampuan
karyawan
untuk
menghadapi hambatan dalam memberikan pelayanan
terbaik
dalam
proses
pendistribusian gas. Rekapitulasi Jawaban Terhadap Indikator mengembangkan ide-ide
terhadap
atau masukan yang positif. Berdasarkan hasil wawancara yang telah penulis berikan
kepada 5 orang informan, 5 orang informan
belum mampu untuk melaksanakan
atau 100% informan menyatakan bahwa
pendistribusian secara tepat waktu,
karyawan PT MBS mampu untuk mengatasi
ini dikarenakan letak kilang yang
hambatan-hambatan yang terjadi dengan
relatif jauh dan proses penjatahan
cara yang kreativ. Tanggapan ini senadda
yang berbelit-belit.
dengan tanggapan yang di berikan oleh key
2.
Berdasarkan dimensi keuangan, PT
informan yang menyatakan bahwa apabila
MBS menerapkan harga yang telah
karyawan
memiliki
di atur oleh pemerintah. Dengan
kreativitas, maka akan sulit untuk mengatasi
adanya harga yang murah, tidak ada
hambatan-hambatan yang akan di hadapi.
informan yang merasa keberatan
Oleh karena itu kreativitas sangat di
dengan harga tersebut.
PT
MBS
tidak
butuhkan
untuk
mengahadapi
masalah
yang
timbul
masalah-
dalam
3.
proses
Berdasarkan dimensi sumber daya manusia, PT MBS memiliki 14
pendistribusian gas.
pekerja yang masing-masing terletak
d.
di kantor, gudang, dan lapangan.
Desain
Menurut
(2008)
Jumlah pekerja yang bertugas untuk
desain adalah kerangka, bentuk, rancangan,
mengantarkan gas ke pangkalan
motif, pola, dan corak. Tabung LPG 3
sebanyak
kilogram telah dirancang sedemikianrupa
informan, jumlah ini masih kurang
oleh pihak pertamina. Tabung tersebut
karena menyebabkan pendistribusian
berwarna hijau dan bertuliskan SNI.
berlangsung lamban.
1.
Coirul
Amin
Tabung gas yang berlabel SNI
4.
2
orang.
Menurut
Berdasarkan dimensi rantai nilai PT
Berdasarkan hasil wawancara yang
MBS tidak memiliki reputasi yang
penulis lakukan terhadap 5 orang informan,
baik. Ini di karenakan PT MBS
seluruh informan atau 100% informan
sering
menyatakan bahwa tabung milik PT MBS
DISPERINDAG
sudah memenuhi SNI (Standart Nasional
berlaku curang. Sedangakan untuk
Indonesia). Hal ini di perkuat dengan hasil
kondisi
observasi yang secara langsung penulis
memiliki tabung yang ber lebel SNI,
lakukan di 5 pangkalan dengan hasil
yang menandakan bahwa tabung itu
observasi bahwa tabung LPG 3 kilogram
aman untuk digunakan masyarakat.
milik PT MBS semuanya memiliki label SNI
5.
karena
sering
tabungnya,
PT
MBS
disimpulkan
bahwa
letak
SPPBE yang jauh menjadi salah satu
A. Kesimpulan
penyebab lambannya PT Bintan
Berdasarkan dimensi distribusi, PT Bintan
oleh
Dalam analisa hambatan-hambatan
dapat V. KESIMPULAN DAN SARAN
Mulia
SIDAK
dalam pelaksanaan pendistribusian
yang artinya aman untuk digunakan.
1.
di
Sejahtera
(MBS)
Mulia Sejahtera mendistribusikan
gas kepangkalan-pangkalan. Hal ini
2.
Perlunya karyawan untuk lebih
di perkuat dengan hasil wawancara
meningkatkan kreativitas yang ada,
penulis kepada key informan yang
sehingga
dapat
memberikan
menyatakan bahwa SPPBE yang
masukan-masukan
yang
terletak di Uban, membuat mereka
membangun kepada atasan.
lamban untuk mendaptakan pasokan
3.
Hendaknya karyawan tidak menjual gas di gudang, karena hal tersebut
gas yang cukup.
membuat beberapa pangkalan di B. Saran Dari
rugikan karena jumlah jatah gas hasil
penelitian
mereka berkurang.
dan
kesimpulan tersebut, maka dapat diberikan
4.
Pentingnya
pengawasan
dari
saran agar dimasa yang akan datang PT
PERTAMINA untuk PT BMS agar
MBS dapat meningkatkan sumber daya
dapat mendistribusikan gas lebih
organisasinya. Beberapa saran yang dapat
profesional lagi. 5.
dilakukan sebagai berikut:
Sebaiknya PERTAMINA dan PT MBS
1.
Karyawan dalam
harus
bersifat
mendistribusikan
sistem
pendistribusian secara tertutup agar
gas,
tidak ada lagi masyarakat yang
sehingga tidak ada pihak yang merasa di rugikan.
menetapkan
jujur
membeli gas di dalam PT MBS.
DAFTAR PUSTAKA
Suyanto, 2007 Strategik manajemen, Andi Yogyakarta
A. Buku Arikunto,
Suharsimi, 2010, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik hal 274 Yogyakarta: Rineka Cipta. Fahmi, Irham, 2013, Perilaku Organisasi (teori,aplikasi, dan kasus). Alfabeta: Bandung Hubeis dan Najib, 2014, Manajemen Strategik:Dalam Pengembangan Daya Saing Organisas, PT Elex Media Komputindo: Jakarta Kusumadmo, 2013, Manajemen StratejikPengetahuan: Aliran, Implementasi, dan Metateori dalam Manajemen Perusahaan, Cahaya Atma Pustaka: Yogyakarta Nawawi, Hadari, Manajemen Stratejik: Organisasi Nonprofit Bidang Pemerintahan: Gadjah Mada University Press: Jakarta Sampurno, 2010, Manajemen Stratejik: Menciptakan Keunggulan Bersaing yang Berkelanjutan, Gadjah Mada University Press: Yogyakarta Sedarmayanti. 2010, Manajemen Sumber Daya Manusia Reformasi Birokrasi dan Manajemen Pegawai Negeri Sipil. PT Rapika Aditama: Bandung Soebagijo.2012,Kapabilitas Organisasional. Prestasi Pustaka: Jakarta
Wibowo, 2013, Perilaku Dalam Organisasi, PT Raja Grafindo: Jakarta B. Artikel Akib, 2011”Kapabilitas Organisasional” Fauzi, Ahmad, 2002 “Kemampuan Kerja Karyawan” Jaringnews.com, Senin 25 Februari 2013 17:49 “Pertamina: Agen dan Pengecer Nakal Akan Dicabut Usahanya” Radar Kepri, 11 Mei 2013 “Kelangkaan Gas LPG juga Terjadi di Tanjungpinang” Sinaga, M Bonar, 2011 “Membangun Kapabilitas Organisasi dalam rangka meningkatkan Keunggulan Daya Saing Perusahaan: Berdasarkan Resource Based View (RBV) dan Sustainable Competitive Advantage Concept”. Tabina, Abu, 2009 “Kebijakan Konversi Minyak Tanah ke LPG Sebagai Upaya Peningkatan Dayabeli Masyarakat Indonesia” C. Skripsi Suahefri, Irsan, 2010 ”Pengaruh Kemampuan dan Motivasi terhadap Kinerja Pegawai”.
Subkhi, Ahmad. Jauhar, 2013, Pengantar Teori dan Perilaku Organisasi. Prestasi Pustaka: Jakarta
D. Dokumen
Sugiyono, 2003, Metode Penelitian Administrasi. Alfabeta: Bandung
Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya mineral (ESDM) No. 21 tahun 2007.
Sunyoto, Perilaku
Danang. Burhanudin, 2011, Organisasional. CAPS: Yogyakarta
Peraturan Presiden RI No. 104 tahun 2007