POLITIK IDENTITAS PARTAI ISLAM (STUDI PARTAI KEADILAN SEJAHTERA)
Naskah Publikasi
Oleh
WIRA RIKHO SANDHI NIM : 090565201064
PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS ILMU SOSIAL DANPOLITIK UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI TANJUNGPINANG 2014
0
SURAT PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING
Yang bertanda tangan dibawah ini adalah Dosen Pembimbing Skripsi mahasiswa yang disebut dibawah ini : Nama
: WIRA RIKHO SANDHI
NIM
: 090565201064
Jurusan/Prodi : ILMU PEMERINTAHAN Alamat
: Perum Pinang Merah Blok E No. 34 TANJUNGPINANG
Nomor Telp : 085265944111 Email
:
[email protected]
Judul Naskah : POLITIK IDENTITAS PARTAI ISLAM (STUDI PARTAI KEADILAN SEJAHTERA)
Menyatakan bahwa judul tersebut sudah sesuai dengan aturan tata tulis naskah ilmiah dan untuk dapat diterbitkan.
Tanjungpinang, 21 Agustus 2014 Yang menyatakan, Dosen Pembimbing I
Dosen Pembimbing II
Afrizal , S.IP M.Si NIDN. 1003048302
Dr. OksepAdhayanto, MH NIDN. 1029098102
1
POLITIK IDENTITAS PARTAI ISLAM (STUDI PARTAI KEADILAN SEJAHTERA) WIRA RIKHO SANDHI Mahasiswa Ilmu Pemerintahan, FISP, UMRAH,
[email protected]
ABSTRAK Fenomena yang menarik dalam pencaturan politik di Indonesia adalah adanya keinginan untuk menjalankan nilai-nilai Islam dalam kehidupan bernegara, kemudian dapat dilihat dari lahirnya ormas dan partai Islam sejak masa sebelum kemerdekaan hingga pasca reformasi. Partai Islam pada masa orde lama dan orde baru hanya menjadi alat kepentingan penguasa, disinilah terjadinya peminggiran Islam politik karena dianggap akan membahayakan semangat demokrasi dan konstitusi negara. Namun yang cukup menarik adalah dimana kekuatan Islam politik dibatasi ruang geraknya, namun tetap saja kekuatan Islam politik tidak dapat dibendung. lahirnya kekuatan politik Islam melalui kelompokkelompok kecil di masjid kampus, hingga melahirkan gerakan tarbiyah ,inilah yang kemudian menjadi latarbelakang lahirnya Partai Keadilan Sejahtera. Skripsi ini merupakan hasil penelitian kualitatif yakni studi Pustaka yang coba mengidentifikasi Partai Keadilan Sejahtera sebagai sebuah partai Islam, apakah benar sudah menajalankan prinsip-prinsip yang ada pada partai Islam atau hanya menjadikan asas Islam semata guna merebut simpati mayoritas masyarakat Indonesia yang beragama Islam. Dalam melakukan penelitian ini peneliti mengumpulkan data primer berupa literatur dan dokumendokumen yang berhubungan dengan Partai Keadilan Sejahtera, kemudian data skunder diperoleh dari hasil wawancara dan pengamatan peneliti. Penelitian ini merupakan penelitian pustaka yang bersifat diskriptif-analitik. Dengan pengukuran secara cermat terhadap fenomena-fenomena sosial yang terjadi dalam arti melukiskan variabel demi variabel, satu demi satu. Mengunakan pendekatan sosio-historis, pendekatan yang mengunakan kondisi sosial, politik dan kultural yang melatarbelakangi politik identitas dengan studi partai Islam yakni Partai Keadilan Sejahtera. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa Partai Keadilan Sehajtera sudah mencirikan nilai dan prinsip partai Islam. Dibuktikan dengan Islam sebagai asas partai, memandang Islam adalah solusi konkrit yang dapat menyelesaikan permasalahan masyarakat Indonesia menjadikan Islam Rahmat semesta, sesuai dengan Islam tuntunanya Al-Qur’an dan Sunnah nabi. Kemudian dalam pergerakannya Partai Keadilan Sejahtera mengunakan metode dakwah (pembinaan) kadernya, proses pembinaan yang berbentuk halaqah cukup efektif dalam pembentukan karakter Islami bagi kader-kader Partai Keadilan Sejatera. Dalam penelitian ini peneliti menyarankan agar kedepan Partai Keadilan Sejahtera harus lebih menunjukkan identitas diri sebagai Partai yang bernafaskan Islam substansi nilai-nilai Islam, serta mempersiapkan kadernya untuk lebih memaksimalkan perannya di tengahtengah masyarakat sehingga mampu meningkatkan simpati kontituennya.
Kata kunci : Politik Identitas, Partai Islam, Partai Keadilan Sejahtera.
2
POLITIK IDENTITAS PARTAI ISLAM (STUDI PARTAI KEADILAN SEJAHTERA) WIRA RIKHO SANDHI Mahasiswa Ilmu Pemerintahan, FISP, UMRAH,
[email protected]
ABSTRACT Fenomena in politics in Indonesia is the desire to run the Islamic values in the life of the state, then it can be seen from the birth of the Islamic organizations and parties since the preindependence period to the post-reform. Islamic Party during the old order and the new order only the interests of the ruler, is where the marginalization of political Islam because they would endanger the spirit of democracy and the constitution of the country. But what is interesting is where the power of political Islam movement is limited space, but still, the power of political Islam can not be dammed. birth of Muslim political power through small groups at the campus mosque, to give birth tarbiyah movement, is then a background of the birth of the Partai Keadilan Sejahtera. This thesis is the result of the qualitative research studies that try to identify the Partai Keadilan Sejahtera Library as an Islamic party, is it already menajalankan principles that exist on Islamic parties or just to make the principles of Islam merely to win the sympathy of the majority of Indonesian people who are Muslims. In conducting this study, researchers collect primary data in the form of literature and documents relating to the Partai Keadilan Sejahtera, then the secondary data obtained from interviews and observations of the researcher. This study is a literature that is descriptive-analytic. By carefully measuring the social phenomena that occur in the meaning of a variable-by-variable describe, one by one. Using a socio-historical approach, the approach that uses social, political and cultural background of the politics of identity with the Islamic party studies Partai Keadilan Sejahtera. The results of this study indicate that the Partai Keadilan Sejahtera has characterized the party's values and principles of Islam. As evidenced by the Islamic principles of the party, the Islamic view is a concrete solution that can solve the problems of the people of Indonesia to Islam Rahmat universe, in accordance with Islamic guidance Qur'an and Sunnah Prophet. Then in the method of da'wah movement Partai Keadilan Sejahtera (coaching) cadres, the coaching process is shaped halaqah quite effective in shaping the character of the Islamic Partai Keadilan Sejahtera cadres. In this study suggest that future research should further demonstrate Partai Keadilan Sejahtera identity as a substance having Islamic Party of Islamic values, as well as preparing cadres to maximize its role in society so as to increase the sympathy kontituennya.
Keywords: Identity Politics, the Islamic party, Partai Keadilan Sejahtera.
3
I. PENDAHULUAN
menjadi saling terjalin. (Zaini Muchtarom,
1.1.
2002:11).
Latar Belakang Islam
hadir
di
tengah-tengah
Cukup
menarik
muslim
sebelumnya yakni Hindu-Budha, namun
dukungan
Islam memberikan warna dan corak sendiri,
memperjuangkan piagam Jakarta yang sakti
memberikan ruang gerak yang luas bagi
tersebut untuk dimasukan kembali pada
kehidupan perorangan di bawah seorang raja
perubahan amandemen UUD 1945 masa
beragama Hindu, Islam memberikan harga
reformasi
diri dalam umat Islam karena menurut
mendapatkan
ideologi Hindu bahwa seorang pedagang
sebuah seminar internasional ke Sembilan
hanya
DINAMIKA
yang
lebih
rendah
digulirkannya
umat
masyarakat yang memiliki kepercayaan
makhluk
ketika
perhatian
partai-partai
1999-2004
kembali
berbasis
Islam
meskipun
kesepakatan
POLITIK
final.
Dalam
LOKAL
INDONESIA,
lebih tinggi. Islam diterima dengan hangat
Perjuangan Politik Identitas – Islam di
oleh warga dengan sistem ketika penguasa
Sulawesi
Selatan.
Berdirinya
KPPSI
itu masuk Islam para kawulanya pun masuk
(Komisi
Persiapan
Penegakan
Syari’at
Islam. Inilah bentuk strategi yang dibuat
Islam)
memperjuangkan
Syari’at
oleh pada ulama-ulama terdahulu dalam
Islam. Perjuangan penegakan Syari’at Islam
mengislamisasikan
di tanah Sulawesi Selatan bukan datang
kepulauan
Nusantara
(Zaini Muchtarom, 2002:10). Menurut
J.C.van
berjudul
DI
dibandingkan dengan warga-warga yang
guna
yang
belum
KPPSI:
dengan tiba-tiba namun dilatarbelakangi dalam
catatan sejarah yang cukup panjang, diawali
bukunya Indonesian Trade and society
dari Raja Tallo I memeluk agama Islam,
(1955) menyajikan serangkaian hubungan
timbul dan tenggelamnya semangat untuk
yang mendasar dalam penyebaran Islam di
menegakkan
Nusantara khususnya kawasan Asia Tengara
fenomena, konkrit semangat tersebut ingin
dari
diwujudkan melalui perjuangan otonomi
semenanjung
Leur
Malaka
hingga
ke
syari’at
menjadi
Makasar dan Maluku tidak terlepas dari
khusus,
Motif
proses
dengan berlakunya UU no 18 tahun 2001.
pengislaman.Motif yang dilakukan oleh para
Begitu besar pengaruh semangat Islam
bangsawan ini dimulai ketika para keluarga
politik di sebagian besar basis wilayah yang
bangsawan
telah
memeluk Islam sebagai sebuah kepercayaan
perdagangan
di
politik
dalam
menguasai pantai
Jawa
jalur Timur
sebagaimana
Islam
masyarakat
Aceh
yang multidisipliner.
Laut.Antara kerajaan Majapahit dan para
Satu hal menarik dalam pembentukan
bangsawan ini sama-sama menjalankan
identitas sosial di Indonesia adalah adanya
kekuasaannya masing-masing dan telah
pembagian antara kelompok modernis dan
mengubah pengislaman itu menjadi alat
tradisionalis, kemudian kelompok ini telah
politik, dengan jalan ini Islam dan Politik
jelas memberikan klasifikasi baik dalam
4
sosial
maupun
kelompok
ini
organisasi
sikap telah
politiknya,
Serta
suara terbesar yang pernah dicapai oleh
melahirkan
kedua
partai Islam. Lebih dari 35% umat Islam
yang
cukup
memilih PNI dan PKI, M. Rusli Karim
massa
diperhitungkan,
yakni
kelompok
(1999).
tradisionalis yang diwakili oleh Nahdlatul
Gairah politik partai-partai Islam
Ulama (NU, perbaharuan ulama) serta
kembali dalam panggung politik Indonesia
Muhammadiyah
merupakan
dimulai setelah tumbangnya rezim Soeharto,
representatif dari kelompok modernis. Buah
serta diawali dengan dibukanya keran
dari hasil pemikiran Islam politik dari kedua
reformasi
gerakan
dan
demokrasi. Tercatat pada pemilu 1999 dari
tradisional ini telah melahirkan partai politik
181 partai politik yang berdiri, tidak kurang
bercorak Islam ataupun lagsung berideologi
42 partai dapat dikategorikam sebagai partai
Islam sebagai dasar gerakannya meskipun
yang berasaskan dan bersimbolkan Islam
tidak secara implisit terlibat dalam politik
dan mengunakan isu identitas keislaman
praktis namun ada sebagian kadernya yang
yang
mengkonsolidasi pemikiran mereka dalam
beragama Muslim. Namun menimbulkan
melahirkan sebuah partai.Tentunya lahirnya
suatu pertanyaan apakah masih bisa dan
pemikiran politik dalam sebuah partai politik
relevankah isu dan konsep Islam dibawa
yang ada saat ini hanyalah sebagian kecil
kembali dalam gerakan partai politik dalam
dari kedua kekuatan gerakan diatas, lihat
menarik
saja dalam penentuan awal dan akhirnya
kontituennya.
yang
yang mewakili
modernis
bulan Ramadhan sering kali kedua gerakan
perkembangan
mayoritas
simapati
melahirkan
penduduk
serta
sistem
Indonesia
perhatian
para
Adapun yang menjadi fokus pada
keislaman tersebut berbeda pendapat. Kemudian
dalam
penelitian ini adalah ingin melihat secara Partai-
nyata
apakah benar partai-partai
yang
partai Islam di Indonesia yakni dimulai
mengusung ideologi dan asas Islam benar-
dengan berdirinya Partai Serikat Islam yang
benar mengusung agenda dan kepentingan
sebelumnya merupakan Sarekat Dagang
umat Islam secara substantif atau hanya
Islam yang merupakan representatif dari
sebagai partai yang mengusung simbol-
para pedagang Islam, selanjutnya berdirinya
simbol Islam semata guna menarik simpati
Partai Masyumi dan kemudian NU yang
para
berideologis Islamis. Reformasi merupakan
Indonesia yang beragama Islam. Kemudian
pintu gerbang demokrasi di Indonesia secara
penulis melihat fenomena
tegas dibuka dengan lebar, torehan prestasi
Islam yang menamakan diri mereka sebagai
dari partai-partai belum menunjukan prestasi
partai dakwah, dilihat sejarah kelahirannya
yang signifikan dilihat dari Pemilu pertama
Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang lahir
tahun 1955, Masyumi dan NU hanya meraih
tidak dilatar belakangi oleh dua kekuatan
sekitar 44% suara dan hasil ini merupakan
5
kontituen
mayoritas
penduduk
lahirnya partai
Islam kultural diatas baik itu NU maupun
1.3.2 Kegunaan Penelitian
Muhammadiyah.
Adapun kegunaan dari penelitian ini adalah
Melihat
kedudukan
gerakan
sebagai berikut:
keislaman yang ada di Indonesia yang begitu
a.
Secara Akademis, hasil penelitian
penting dalam perpolitikan dan demokrasi
diharapkan
Indonesia maka penulis ingin mengangkat
sumbangan bagi perkembangan kajian
penelitian ini dengan judul “POLITIK
politik Islam khususnya, serta menjadi
IDENTITAS PARTAI ISLAM (STUDI
pijakan
PARTAI KEADILAN SEJAHTERA)”
terutama yang berhubungan dengan
1.2
Perumusan Masalah
politik
Dari fenomena yang tampak dari
Indonesia.
partai Islam yang ada inilah kemudian
b.
dapat
bagi
memberikan
peneliti
identitas
selanjutnya,
partai
Islam
di
Secara Praktis, manfaat Penelitian ini
penulis ingin melihat secara teoritis sejauh
juga diharapkan untuk memperluas
mana partai Islam yang ada di Indonesia
teori-teori politik Islam yang berkaitan
dapat dikatakan partai Islam yang sudah
dengan masalah yang diteliti oleh
dengan benar mengakomodir kepentingan
penulis tentang pengaruh ideologi partai
umat Islam atau hanya sebatas ideologi yang
Islam dalam perpolitikan dan demokrasi
tertuang secara tertulis semata di AD/ART.
Indonesia sehingga karya tulis ini dapat
Kajian dalam penelitian ini peneliti membuat
rumusan
masalah,
memudahkan
penjelasan
maka
merumuskan
permasalahan
memberikan sumbangan pemikiran bagi
Untuk
kalangan civitas akademika.
peneliti
penelitian:
II. KERANGKA TEORITIS
Bagaimanakah Politik Identitas Partai
2.1 Ideologi Dalam
Islam Studi Partai Keadilan Sejahtera?
Abu
Ridha
(2004),
Guna
mengembalikan kembali karakteristik politik 1.3 Tujuan Dan Kegunaan Penelitian
Islam perlu kita kembali inti pemahaman
1.3.1 Tujuan Penelitian
kaum
muslimin
adalah
tentang
Agar penelitian ini mencapai hasil yang
keuniversalitas Islam dalam membangun
optimal dan dengan adanya dinamika
konsep-konsep Islam disemua dimensi yaitu
politik di Indonesia yang dipengaruhi
dibuktikan oleh empat segi: metafisik,
oleh identitas keislaman, tentunya hal
agama, sosiologi dan politik. Keempat segi
ini menjadi ketertarikan tersendiri bagi
itu menurut Marcel A. Boisard tidak
peneliti untuk mengkajinya. Sehingga
menimbulkan
tujuan penelitian ini adalah untuk
dikarenakan semua konsep tersbut berasal
mengetahui bagaimana Politik identitas
dari satu sumber. Oleh karenanya politik
partai Islam di Indonesia khususnya
Islam memilki karakteristik cerminan yang
Partai Keadilan Sejahtera.
utuh, seperti sifat Syumuliyah (universal),
6
konsep
yang
berbeda
rabbaniah (tetap),
(bersifat
tawazun
ketuhanan),
(seimbang),
tsabat
2.2 Partai Islam
waqi’iyah
Sebelum sebuah partai dapat kemudian
(realistis).
dikatakan sebagai sebuah partai Islam
Menurut
Egi
Sudjana
bahwa
apabila setiap orang di dalamnya memahami
ideologi baru bisa dikatakan ideologi apabila
hakikat
telah mencakup 6 komponen di dalamnya
dicapainya.Pemahaman tersebut tentunya
apabila mengedepankan; (1) seperangkat
sangat dipengaruhi oleh interaksi manusia/
ajaran/ nilai, (2) dijadikan pandangan hidup,
masyarakat tersebut dengan ideologi yang
(3) mengatur kehidupan negara/ masyarakat,
menjadi keyakinannya serta pengalaman
(4) beserta segi-seginya, (5) tersusun dalam
dalam
sebuah sistem yang komprehensif dan, (6)
eksternalnya.Interaksi
aturan operasional yang jelas.
pengalaman dirinyalah yang mengkristal
Islam dipandang sebagai sebuah
serta
tujuan
yang
menghadapi
ingin
tantangan ideologi
dan
menjadi sebuah ciri khas sosial dan politik
ideologi yang utuh tidak hanya mengajarkan
masyarakat tersebut.
sebuah syariat dalam beribadah terhadap
Secara bahasa politik yang dalam
tuhan-Nya juga di dalam Islam sekaligus
bahasa Arab disebut as-siyasah
mengajarkan cara-cara bermasyarakat yang
mengelola,
di dalamnya terdapat pedoman bersosial,
melarang sesuatu. Atau secara defenisi
politik,
berarti prinsip-prinsip dan seni mengelola
ekonomi dan lain-lain, Hafidz
Abdurrahman menyebutkan bahwa Islam
persoalaan
sebagai
pengurusan
ideologi
mencakupi
masalaha
mengatur,
berarti
memerintah,
publik.Siyasah
dan
adalah
kepentingan-kepentingan
aqidah ruhiyah dan aqidah siyasih yang
(mashalih) umat manusia sesuai dengan
berhubungan
syara’ (Suyuthi Pulungan), demi terciptanya
seperti
dengan
sosial,
urusan
keduniaan
ekonomi,
politik,
kemaslahatan.
pemerintahan, pendidikan, hukum dan lain-
Menurut Emile Sahliyeh, kebangkitan
lain.
politisi agama di tenggarai karena adanya Lebih lanjut beliau merumuskan
mobilisasi yang mendorong para politisi
bahwa ideologi Islam berpaham, suatu
agama
untuk
ideologi akan benar apabila memenuhi
kehidupan politik dewasa ini, pertama,
kebenaran aqidahnya, kebenaran aqidah
kesempatan
ditentukan oleh dua hal: pertama, kesesuaian
kemampuan struktur organisasi dan sumber
aqidah berdasarkan fitrahnya, kedua, asas
daya
pembinaan aqidah yang dibina berasaskan
motivasi.
politik,
turun
dari
langsung
kehadiran,
ketiga,
kesempatan
dalam
kedua,
dari
akal, kedua asas inilah yang menentukan
Pengertian partai politik Islam secara
kebenaran suatu agama maupun ideologi
definisi tidak dapat penulis temukan secara
tersebut.
imflisit, namun secara literatur dengan berdasarkan kepada latarbelakang historis
7
partai politik Islam dapat didefinisikan dari
harus di luar pemerintah dan bersifat
segi tujuan.
independen
Dalam konteks Islam, partai adalah hizb
serta
pemerintah
kumpulan
mengontrolnya
yang
memiliki
sehingga
seandainya jika ada permasalahan terhadap
dan politik adalah siyasah.Hizb berarti orang
mandiri
satu
maka
akan
mudah
untuk
sebagai
bagian
dari
tujuan.Sedangkan siyasah memiliki arti
melakukan
perubahan
dalam
pengurusan atas urusan umat. Sehingga
reformasi maupun revolusi.
partai politik (hizbun siyasiyun) adalah
2.3 Politik Identitas
bentuk
sekelompok orang yang terorganisasi, yang
Dalam kajian politik identitas tiga hal
memiliki orientasi nilai, cita-cita yang sama
tidak bisa dipisahkan yakni, Ras, Bangsa
dalam
Jika
dan agama.Menurut Ryszard kapuscinski
berarti
(2008: 65) ada satu faktor umum yang
sekumpulan orang yang memiliki cita-cita,
menghubungkan ketiga hal tersebut, karena
nilai, dan tujuan yang disandarkan pada
dari ketiga hal tersebut masing-masing
Islam dan ingin mengurusi urusan umat
memiliki beban emosional yang besar dari
dengan jalan Islam pula.
waktu kewaktu.Sehingga seringkali ketiga
mengurusi
partainya
adalah
Keberadaan pandangan sebagai
urusan partai
partai
Islam, lembaga
umat. Islam,
politik
bukan
dalam
hal ini selalu menjadi penyebab munculnya
semata-mata
penyalur
konflik, benturan dan pembantaian.
aspirasi
Agama
menjadi
sebuah
lembaga
masyarakat.Tetapi lebih dari pada itu, partai
institusi dan kekuatan politik serta sosial,
politik didirikan sebagai lembaga untuk
semangat yang dilatarbelakangi oleh agama
melakukan amar makruf dan nahi munkar.
seringkali
berbanding
lurus
dengan
perebutan kekuasaan dalam penyelengaraan “Dan hendaklah ada di antara kalian sebagian umat yang menyerukan kebaikan (al khair) dan melakukan amar makruf nahi munkar.Merekalah orangorang yang beruntung.” (QS. Ali Imran: 104).
sebuah negara, dengan semangat revivalisme yang selalu melibatkan karakter reaktif, konservatif, dan fundamentalis. Selain tiga kecenderungan di atas Klaus Von Beyme (dalam Ubaid Abdillah, 2002)
Hafidz Abdurrahman menafsirkan akan
menyebutkan ada tiga karakteristik yang
ayat di atas, kelompok yang teroganisir
melekat pada politik identitas, yakni; 1)
berbentuk partai politik, berasaskan Islam,
Gerakan politik identitas pada dasarnya
mengamalkan seluruh hukum Islam dalam aktivitasnya,
mempunyai
ideologi
membangun kembali “narasi besar” yang
dan
prinsipnya mereka tolak dan membangun
pemimpin yang ditaati. Adapun tugas partai
suatu teori yang mengendalikan faktor-
tersebut, mendidik ummat untuk menegkan kemakrufan
dan
mencegah
faktor
akan
biologis
perbedaan–perbedaan
kemungkaran, terikat dengan ideologi yang
sebagai mendasar
penyusun sebagai
realitas kehidupannya; 2) Dalam gerakan
kuat, dan partai kedudukan dan posisinya
8
politik identitas ada suatu tendensi untuk membangun
sistem
apartheid
terbalik.
III. Metode Penelitian
Ketika kekuasaan tidak dapat ditaklukkan
3.1 Jenis Penelitian
dan pembagian kekuasaan tidak tercapai
Jenis penelitian yang digunakan dalam
sebagai tujuan gerakan, pemisahan dan
skripsi ini adalah jenis penelitian pustaka
pengecualian diri diambil sebagai jalan
(Library research), yaitu penelitian yang
keluar; 3) Kelemahan dari gerakan politik
dilakukan
identitas adalah upaya untuk menciptakan
dengan
kelompok teori spesifik dari ilmu. Dari tiga
landasan utama (primer). Artinya, data
kriteria tersebut, selanjutnya Von Beyme
berasal dari sumber-sumber kepustakaan
(dalam
membuat
baik berupa buku, catatan, jurnal, surat
analisis lanjutan dengan melihat politik
kabar, maupun laporan hasil penelitian
identitas melalui pola gerakan, motivasi dan
peneliti terdahulu yang berkaitan dengan
tujuan yang ingin dicapai.
topik penelitian. (M Iqbal Hasan, 2002: 11)
Ubed
Ubdillah,2002)
Rosenblum
menjelaskan
proses
untuk
memperoleh
menjadikan
Studi
yang
data-data
pustaka
merupakan
sebagai
penelitian
pembentukan yang khas dari partai agama
pustaka ini bersifat diskriptif-analitik (M
sebagai kelompok identitas (identity group)
Iqbal Hasan, 2002: 22), yang dimaksud
di
politik
dengan diskriptif adalah pengukuran secara
demokratis cenderung dipandang netral atau
cermat terhadap fenomena-fenomena sosial
bahkan merugikan, dipilih sebagai identitas
yang terjadi dalam arti melukiskan variabel
kelompok, lalu dibentuk sedemikian rupa
demi variabel, satu demi satu. Tujuannya
guna
dalam
adalah mengumpulkan informasi aktual
demokrasi. Dalam hal ini pemimpin politik,
secara rinci yang melukiskan gejala yang
ulama maupun politisi berperan menafsirkan
ada, mengidentifikasi masalah dan membuat
agama,
dan
perbandingan atau evaluasi, yang menjadi
membentuk identitas politik yang khas bagi
fenomena penelitian ini adalah keberagaman
kelompok mereka. Serta meyakini umat
Islam politik yang ada di Indonesia.
mana
agama
yang
mendukung
untuk
dalam
partisipasi
keperluan
politik
bahwa berpolitik tidak melanggar agama,
Selain
itu,
penulis
mengadakan
dan kegagalan dalam membangun identitas
wawancara (interview) untuk mendapatkan
dan organisasi politik agama akan sangat
data dan informasi dari narasumber yang
merugikan
terkait
umat.
pembentukan kelompok
Menurut
Rosenblum,
dengan
pembahasan.
Adapun
partai
agama
sebagai
wawancara
dilakukan
dengan
beberapa
identitas
lebih
mudah
tokoh
yang
mempresentasikan
digambarkan sebagai akulturasi demokrasi
pandangannya mengenai PKS yakni, Alfin,
ketimbang asimilasi atau sekularisasi.
S.TP, MH. DPD PKS Tanjungpinang, Prov. Kepri dan Muhammad Lazim. LC sebagai
9
Ketua Depatemen Kaderisasi DPD PKS Tanjungpinang. Adapun analisis disini adalah Partai
3.3 Teknik Analisis Data
Keadilan Sejahtera sebagai partai Islam dalam
memperjuangkan
keislaman
dalam
Indonesia
sebagaimana
Melalui penelusuran dan penelahan
nilai-nilai
panggung
politik
partai
yang mendalam terhadap literatur perimer
di
dan sekunder dalam penelitian sebagaimana
tersebut
skripsi ini.Diharapkan mendapatkan data
menjadi objek dalam penelitian ini.
yang jelas dan akurat.
Pendekatan yang digunakan adalah dengan
mengunakan
historis,
pendekatan
pendekatan yang
Untuk mencapai tujuan tersebut penulis
sosio-
mengunkan beberapa metode yang saling
mengunakan
melengkapi yaitu:
kondisi sosial, politik dan kultural yang
a)
melatarbelakangi politik identitas dengan
Deskiptif, metode ini digunakan untuk mendekripsikan
studi kasusnya partai Islam yakni Partai
b) Historis, metode ini penulis gunakan
Keadilan Sejahtera.
untuk
Adapun pedoman yang digunakan untuk
mengetahui
perkembangan
menyusun skripsi ini, penulis berpegang
akar
Partai
sejarah
politik
yang
berbasis Islam di Indonesia.
pada buku “Pedoman Teknik Penulisan
c)
Holistika, disini obyek kajian tidak
Usulan Penelitian dan Skripsi Serta Ujian
dipahami
Sarjana FISIP Universitas Maritim Raha Aji
dipahami secara komprehensif.
Haji Tanjungpinang.
secara
atomistis,
tetapi
d) Komperatif, metode ini bermaksud untuk membandingkan kedua partai ini untuk
3.2 Teknik Pengumpulan Data Pengumpulan
data
penelitian
menemukan
perbedaan
skripsi ini adalah dengan mengunakan
baik
persamaan ideologi
atau
maupun
identitas keislaman partai tersebut.
literatur-literatur yang berkaitan dengan IV. PEMBAHASAN
obyek penelitian ini, ada dua macam
Dalam agenda politiknya PKS ingin
literatur yang digunakan sebagai sumber,
memberikan warna baru yakni dengan
sumber primer, sumber-sumber yang relevan dengan
pokok
permasalahan
melakukan
dalam
politik
identitas
yang
dan
lahirnya PKS sebagai wadah yang fokus memperjuangan
data yang diperoleh baik dari makalah, eksiklopedia
santun
melalui dakwah parlemen dibuktikan dengan
partai
Islam.Sementara itu data sekuder yakni data-
jurnal,
yang
beradab.Memperjuangkan kepentingan umat
penelitian ini khususnya yang berhubungan dengan
politik
kepentingan
kaum
mayoritas.
berhubungan
PKS
dengan penelitian ini.
memandang
Substansi
dari
Demokrasi sejalan dengan Islam dalam sebuah hadits:
10
“Sebaik-baik para pemimpin kalian adalah yang kalian mencintai mereka dan mereka mencintai kalian, yang kalian mendoakan mereka dan mereka mendoakan kalian, dan seburuk-buruk para pemimpin kalian adalah yang kalian membencinya dan mereka membenci kalian, yang kalian mengutuk mereka dan mereka mengutuk kalian.” (Diriwayatkan Muslim).
menghidupkan prinsip dan nilai Islam kemudian
masyrakat
hingga
akhirnya
terbentuklah padanan kehidupan yang Islami sehingga
PKS
lebih
cenderung
untuk
menggali makna keislaman secara perbaikan yang
subtansi
bukan
semata-mata
mendirikan negara Islam meskipun tahapan Diantara kelebihan sistem demokrasi
perbaikan umat tersebut membutuh proses
yang boleh jadi menjadi suatu alasan
dan memakan waktu yang panjang dan lama.
mengapa sistem ini masih dapat ditolerir
Bukti konkrit pernyataan sikap PKS
bagi sebagian kalangan Islam, Islam terlebih
pada tahun 2000 sebagian besar partai Islam
dahulu memberikan nilai-nilai substansial
seperti PPP dan PBB mengangkat kembali
pada sistem demokrasi.Diantaranya salah
isu Piagam Jakarta, namun sikap PKS malah
satu sistem yang hingga hari ini memberikan
mendukung
jaminan
memandang Piagam Jakarta sebagai torehan
keselamatan
bagi
rakyat
dari
Piagam
Madinah.
PKS
kejahatan tirani, sekalipun sistem ini tidak
sejarah yang
lepas dari cacat dan kekurangan.
PKS memahami jauh kesatuan bangsa lebih
Konsep Islam sama dengan prinsip demokrasi Islam
yang
juga
kediktatoran.
melawan
menentang Di
dalam
perlu dihormati, kemudian
utama, toh pada pancasila sila pertama ada
kediktatoran,
ketuhanan yang Maha Esa di sinilah tampak
tirani
sikap
dan
Al-Qur’an
moderat
yakni
pertengahan,
menguatakan the positioning sehingga sila
disebutkan,
dapat mengejawantahkan hak-hak bangsa
“Sesungguhnya Fir’aun telah berbuat sewenang-wenang di muka bumi dan menjadikan penduduknya berpecah belah; dia menindas segolongan dari mereka, menyembelih anak laki-laki mereka dan membiarkan hidup anak perempuan mereka, seseungguhnya Fir’aun termasuk orangorang yang berbuat kerusakan. (Al-Qashash: 4)” Tidak menjadi halangan bagi PKS
Indonesia
untuk
tidak
dikebiri.
Dielaborasikan hak-hak mayoritas benarbenar diakomodir, karena sebelumnya hakhaknya
tidak
Undang-undang
diberikan
sepenuhnya.
sudah
melahirkan
keberpihakan kepada hak-hak mayoritas umat muslim.
dalam menjalankan peran dan fungsinya
Dalam agenda Pemilu 1999 yang lalu
mengakomodir kepentingan umat meskipun
PKS memcitrakan sebagai partai yang
dengan system demokrasi yang berlaku di
massif, tertib dan aman, lalu kemudian
Indonesia, dalam pandangan PKS tidak
kebijakan tersebut dikenal dengan etika
perlu
kampanye yaitu :
mendirikan
negara
Islam
cukup
dengan memperbaiki dan membina moral
1. Ikhlas dan membebaskan diri dari
umat Islam dari mengislamkan individu,
motivasi rendah.
kemudian keluarga, rumah tangga yang
11
2. Menampilkan partai dan menyampaikan
adalah bukan sesuatu yang asing mengingat
program-programnya
Hasan al-Banna dan Mohammad Natsir yang
dengan cara
yang
sebaik-baiknya (ihsan).
berpandangan
3. Tidak memaksa.
bertentangan.Namun pada intinya suka atau
4. Tidak jatuh pada dusta/kebohongan.
tidak PKS sudah membuktikan bahwa PKS
5.Tidak mengucapkan janji yang berlebihan.
sudah
6. Tidak jatuh dalam ghibah, caci maki dan
demokrasi.
cemooh.
4.1 Ideologi PKS
7. Tetap menjaga rasa ukhuwah Islamiyah.
bahwa
dengan
demokrasi
sadar
Berdasarkan
tidak
mempraktikkan
platform
PKS
pada
8. Tidak memuji-muji diri sendiri.
falsafah perjuangan PKS demi terwujudnya
9. Memberikan kemaslahan kepada bangsa.
“Indonesia
10. Dilakukan secara tertib dan tidak
harapan masyarakat, bangsa dan negara,
menganggu pihak lain.
sesuai dengan cita-cita dan tujuan luhur
11. Selalu ingat akan kewajiban utama, dan
bangsa, yakni “masyarakat Madani yang
12. Memberikan keteladanan yang baik
adil, sejahtera, dan bermartabat”.Dengan
(uswah hasanah).
demikian
maka
Indonesia
yang
Disinilah terlihat bahwa kebijakan yang
Baru”
yang
sesuai
arah
dengan
pembangunan
dicita-citakan
adalah
dibuat guna menunjukan identitas politik
terbentuknya masyarakat yang menjadikan
yang santun dan tertib ditunjukan oleh para
nilai-nilai tauhid sebagai landasan tata
kader PKS, sering kali dalam agenda
kehidupan mereka.
pemobilisasian massa oleh PKS sangat
Menjadikan Islam sebagai ideologi dan
banyak dan konkret bukan peserta bayaran
asas
khsusnya pada pemilu di Jakarta. Kemudian
mendapat
setiap kali melakukan kegaiatan kader selalu
masyarakat
menunjukkan budaya tertib terlihat dengan
memandang Islam adalah solusi konkrit
pawai yang dilakukan oleh PKS selalu tertib
sehingga
dan aman tidak pernah terdengan berita
permasalahan masyarakat Indonesia dewasa
memakan korban. Penulis melihat bahwa
ini.Menjadikan Islam Rahmat semesta, dan
apa yang coba yang ingin di tunjukkan dan
menjadi penyelesaian masalah umat menjadi
dicitrakan oleh PKS dalam demokrasi di
serta menjadi perekat komunitas yang ada.
Indonesia adalah suatu budaya demokrasi
Partai
Keadilan penilaian
Sejahtera
telah
tersendiri
bagi
partai
yang
Indonesia,
mampu
Ideologi
sesuai
menyelesaikan
dengan
Islam
yang khas disbanding dengan partai politik
tuntunanya Al-Qur’an dan Sunnah nabi.
lainnya.
Diharapkan
kehadiran
PKS
kemanfaatan
kepada
siapapun,
tidak
ras,
tidak
PKS menandang demokrasi sebagai sebuah
media
menerapkan
yang
idealism
efektif sesuai
dalam
pandang
bulu,
suku,
menjadi
serta
dengan
mendirikan negara Islam namun membentuk
kepentingan bersama, demokrasi bagi PKS
pemahaman bagi umat dan warga negara
12
Indonesia,
melahirkan
kesatuan
dan
1.) Syumuliyah (Komprehensif)
kekuatan bagi NKRI. PKS berkeyakinan dan
PKS sebagai sebuah partai Islam
ingin menegaskan bahwa secara internal-
menyadari bahwa Islam harus dipahami
subyektif aktifitas politik adalah “ibadah”,
secara kaffah, total dan komprehensif
apabila bertujuan untuk kemaslahatan umat,
dan
didasarkan pada niat yang ikhlas untuk
kehidupan
mencari ridha Allah SWT, dan dilaksanakan
memisahkan antara agama dan negara.
dengan cara-cara yang baik dengan akhlak
Dengan kata lain PKS memandang
terpuji, maka aktivitas ini menjadi ibadah
Islam sebagai sebuah aturan konstitusi
yang bernilai “amal shalih”.
yang
Ada sebuah transformasi kedewasaan politik, artinya
mencakup
segala
manusia
dimensi
dengan
memberikan
tidak
panduan
bagi
kebutuhan spiritual dan dunia (syamil)
memahami karakteristik
konsepsi
keuniversal
inilah
yang
masyarakat Indonesia yang cenderung plural
diyakini oleh PKS sebagai sebuah dasar
namun cenderung agamis juga, PKS coba
moral spiritual pembangunan Indonesia.
mengabungkan keduanya mengambil jalan
2.) Al-Ishlah (Perbaikan)
tengah, PKS melihat yang menjadi titik
Dalam hal ini kebijakan yang
tekan PKS mampu melahirkan kebijakan-
ditempuh berorientasi pada perbaikan
kebijakan yang berpihak kepada mayoritas
individu, masyarakat, pemerintah dan
masyarakat Indonesia, ketiga
negara.Kebijakan ini dibuktikan dari
Indonesia
harus menjadi bangsa yang besar, bisa
adanya
berbicara lintas teritori kenegaraan, menjadi
dimiliki oleh PKS yang konsisten
kekauatan
menjauhi segala bentuk karakter dan
yang
mengayomi.
Yang
karakteristik
membedakan PKS dengan partai Islam lain,
sifat-sifat
Partai Keadilan Sejahtera sudah memberikan
kerusakan.
citra partai yang Islamis tanpa diembel-
Melalui
yang
media
reformis
yang
menimbulkan
dakwah
PKS
embeli sebagai partai Islam, PKS lebih
menawarkan konsep baru tentang Islam,
senang dikatakan sebagai partai dakwah.
dakwah adalah kewajiban bagi setiap
PKS sebagai partai terbuka sejalan dengan
Muslim, melalui media dakwahlah PKS
partai dakwah sehingga dapat dikatakan
meyakini
akan
mudah
sebagai partai yang Islamis. PKS tidak
melakukan perbaikan umat.
Dengan
terjebak dengan nama sebagai partai Islam .
pembinaan kader yang sesuai dengan
PKS
menjadikan
Al-qur’an
dan
dalam partainya yang kemudian menjadi
mengunakan
prinsip
sebuah
tersistem dengan baik diharapkan akan
identitas
dan
beberapa
ideologi
prinsip
bahwa
yang
dakwah
serta yang
membedakan PKS dengan partai Islam
berdampak
lainnya dalam bergerak, khususnya di
karakter Muslim sejati yang akhirnya
Indonesia .
akan menyemai nilai-nilai Islam di
13
kepada
Sunnah
pembentukan
kehidupan bermasyarakat dan bernegara
umat dan mengakomodir kepentingan
tanpa perlu mendirikan negara Islam.
umat
3.) Al-Syari’ah (Konstitusional)
memperjuangkan
Kebijakan
ini
selalumem-
Islam
kesehatan
dengan
terus
Pendidikan
mutlak
bagi
dan rakyat
pertimbangkan aspek fleksibilitasdan
Indonesia.Kemudian
legalitas formal yang tidak bertentangan
mengakomodir lahirnya undang-undang
dengan syariat Islam.Kitab suci menjadi
Pornografi yang telah merusak mental
dasar konstitusi bagi seluruh kebijakan,
dan karakter anak bangsa sebagai
program dan perilaku politik.PKS selalu
penerus kepemimpinan kemudian hari.
menempatkan fikrah Islam yakni Al-
6.) Al-Numuw
Qur’an dan Sunnah sebagai pedoman
(Tumbuh dan Berkembang)
wa
PKS
Al-Tathawwur
dalam aktivitas politiknya tidak semata-
Ini dimaksudkan agar kebijakan,
mata didasari oleh kehendak dan hawa
program dan langkah operasional harus
nafsu
mengembalikan
fokus terhadap pengembangan SDM,
permasalahan pada sumber yang benar
akselerasi dan ekspansi potensi. Dalam
tidak asal bertindak semaunya.
kasus ini PKS selalu memberikan
4.) Al-wasath (Moderat)
pembelajaran politik dimana dalam
semata,
Dalam hal ini kebijakan, program,
suatu budaya dan trend elit politik
sikap dan perilaku sejalan dengan
sering kali dipertontonkan kekuasaan
masyarakat muslim yang “pertengahan”
ketua Partai selalu bersamaan dengan
(Umattan Wasathan) jauh dari kesan
tugas
ekstrimitas.
pemerintahan
Sikap
PKS
pada
isu
yang
diemban maupun
baik di
di
legislatif
dikembalikannya Piagam Jakarta pada
rangkap jabatan menjadi suatu hal yag
tahun 2000 yang lalu, PKS disaat itu
biasa-biasa saja, namun kebiasaan ini
sebagai partai Islam tetap mendukup
tidak terjadi pada diri PKS, PKS selalu
Piagam Madinah bukan Piagam Jakarta
mengedepankan prinsip tumbuh dan
karena menimbang pluralitas beragama
berkembang dalam artian bagi ketua
di Indonesialah kemudian PKS bersikap
yang sudah menjabat tidak pernah
pertengahan
mendapat amanah yang lama, namun
dan
lebih
menimbang
kemaslahatan dan kesatuan NKRI. 5.) Al-Istiqamah
(Konsisten
para elit PKS sperti Tifatul Sembiring dan
yang mengantikan Hidayat Nur Wahid
Komitmen)
dikala itu menjadi ketua MPR, dan hal
Kebijakan, program dan langkah
ini hingga detik ini masih berlanjut
politik harus istiqamah (taat asas),
ketika medapatkan amanah mereka
konsisten dan istimrar (kontinyu).Dalam
yang menjadi ketua melepaskan posisi
kebijakannya
sebagai ketua Partai guna menghindari
PKS
memperjuangkan
selalu agenda
berupaya perbaikan
14
konflik
kepentingan
dan
fokus
alami dan tunduk pada sunnatuda’wah
pengambidaannya dibidang tersebut.
serta tidak mengabaikan persoalan khas
7.) Al-Tadarruj
Al-Tawazun
wilayah negara. Di sini PKS sering kali
(Bertahap, Seimbang, dan Proporsional)
melakukan aksi baik berupa bantuan
wa
Kiprah partai baik individu maupun
materi
dan
turun
kejalan
ketika
kolektif lengkap dengan kebertahapan
kemerdekaan rakyat Palestina direbut
dan
dengan
oleh Israel, misi tersebut dilakukan oleh
yang
PKS sebagai bukti kepeduliannya akan
keseimbangan
sesuai
sunnatullah.Pembinaan
umat
bertahap dimulai dari unsur terkecil
pentingnya
yakni pembinaan individu yang Islami
merdeka. Terlebih Palestina merupakan
lalu keluarga, masyarakat, dan tatanan
saudara semuslim yang masih menderita
negara
akibat kejahatan kemanusiaan yang
yang
ditunjukkan
oleh
diri
yang
bebas
dan
masyarakat yang menjunjung nilai-nilai
dilakukan oleh Israel.
di dalam segi kehidupannya.
Disampaikan oleh Alfin, Ideologi PKS
8.) Al-Awlawiyat wa Al-Mashlahah
memang tidak dipungkiri ada beberapa
(Skala
ideologi yang mengispirasi, salah satunya
Prioritas
dan
Prioritas
kemanfaatan) Selalu
Ikhwanul Muslimin, namun ada ideologimemperhatikan
aspek
ideologi
di
luarnya
yang
diambil
strategis, dan taktis sehinga efektif dan
kelebihannya, PKS juga terinspirasi partai-
efisien.Kepentingan
selalu
partai lokal seperti Masyumi yang cukup
menjadi utama dan pertama. PKS
luar biasa pada masanya, juga terinspirasi
menyadari fungsi partai Islam yang
dari (Adalet ve Kalkinma Partisi) AKP
mampu
Turki yang lebih modernis, dan PKS sudah
ummat
mengakomodir
kepentingan
umat Islam secara substansi disinilah
seperti itu .
agenda dakwah dalam proses perbaikan
PKS menyakini bahwa dengan prinsip
umat selalu menjadi tujuan yang utama.
yang diajarkan oleh Rasulullah SAW, yakni
9.) Al-Mustaqbaliyah (Orientasi masa
dimana
depan)
kebaikan dapat diambil menjadi hikmah
ada
kebaikan, dimanapun ada
Selalu dikaitkan dengan dimensi
yang boleh dipakai.PKS juga mengambil
waktu (lalu, sekarang dan akan datang)
inspirasi dari Muhammadiyah, NU, dan
sehingga melahirkan sifat optimis dan
Persis. Prinsipnya memelihara tradisi yang
penuh pertimbangan.
baik disaat yang sama mengambil hal-hal
10.) Al-Alamiyah (Bagian dari Dakwah
baru yang lebih aslah lebih tepat, lebih baik
Sedunia)
mengambil sisi-sisi positif dari komunitas
Kebijakan
yang
diambil
dan
yang ada lalu diramu menjadi pedoman
program yang direncanakan selaras
bergerak. Dapat disimpulkan bahwa PKS
dengan kebijakan dakwah yang bersifat
sejatinya tidak mempunyai ikatan secara
15
langsung oleh gerakan –gerakan Islam
lalu.
transnasional seperti IM meskipun ada
cenderung
beberapa konsep IM yang diadobsi oleh
seharusnya 16-17% target mempertahankan
PKS dan PKS mengambil sisi yang positif
electoral treshot, karena dipandang oleh
dari sebuah organisasi lalu meninggalkan
pengamat politik dan lawan politik PKS
yang buruknya itulah ideology Islam yang
tidak akan masuk dengan isu tersebut.
coba ditimbulkan oleh PKS sebagai Partai
Disinilah ditunjukkan bahwa buah dari
yang
ketaatan kepada keputusan yang dilahirkan
memperjuangkan
Islam
secara
substansi.
Karena
oleh
dari
pemilu
stagnan,
jamaah/syura
2004-2009
sekarang
malah
6.4%
cenderung
PKS selalu mengedepankan prinsip
menguatkan kader dari terpaan cobaan yang
syura dalam setiap pengambilan kebijakan
dihadapi, di dalam syura kader dituntut
partai bukan berasal dari seorang pemimpin
untuk
semata
keputusan yang terbaik diambil oleh majelis
yang
totalitas.Inilah
memiliki prinsip
kekuasaan
keislaman
yang
menaati
dengan
sepenuh
hati
syura.
dibangun oleh Partai Keadilan Sejahtera
Sebagai sebuah Partai Islam PKS
yang coba memberikan corak identitas
menjadikan syura/musyawarah diformalkan
tersendiri
dalam
tanpa
harus
menggembor-
bentuk
institusi
Majelis
Syura,
gemborkan diri sebagai Partai Islam namun
menempati posisi sentral dalam khususnya
pada tataran aplikasinya sangat jauh sekali
terkait
dari nilai-nilai Islam.
keputusan strategis. Tujuannnya adalah agar
Pengakderan ada jenjang, setiap jenjang
dengan
dicapai
pengambilan
kebaikan
dan
keputusan-
dihindari
memilki basis yang kokoh di banding partai
kesalahan”.Di dalam tradisi Islam, syura
lain, PKS memberikan syarat disetiap
adalah mekanisme pengambilan keputusan
jenjang tidak dengan cara mengobral dengan
kolektif yang sangat penting. Bahkan surat
mudah namun pada seleksi yang cukup
yang ke-42 di dalam Al Qur-an di beri nama
ketat. Tidak ada istilah single fighter namun
surat Asy Syuura. Tradisi syura merujuk
di dalam PKS selalu ada Syuro dalam
antara lain pada firman Allah SWT dalam Al
pengambilan
Qur-an,
keputusan
karena
yang
meletakkan ideologi adalah kader sendiri di
“Dan (bagi) orang-orang yang menerima (mematuhi) seruan Tuhannya dan mendirikan shalat, sedang urusan mereka (diputuskan) dengan musyawarah antara mereka; dan mereka menafkahkan sebagian dari rizki yang Kami berikan kepada mereka” (surat Asy Syuura, 41: 38). Demikian pula firman Allah SWT, “... dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu (surat Ali‘Imran, 3: 159) .
dalam syuro, Majelis syuro beranggotakan 99 orang . Terkait terpaan isu korupsi yang menimpa kader PKS menjadi efek namun tidak berdampak besar, meyakini sebuah institusi politik PKS menyadari guncangan dan
operasi-operasi
mengembalikan
politik
kepercayaan
PKS
masyarakat
Dalam
dan itu diibuktikan pada pemilu 2014 yang
organisasi
PKS
keberadaan
Majelis Syura diatur oleh Bab V pasal 11
16
Anggaran Dasar (AD) dan kemudian dirinci
Kemudian figure Presiden PKS sangat
dalam Bab IV pasal 7-13 Anggaran Rumah
mampu
Tangga (ART) PKS.AD mengatur bahwa
kapabilitas dan akseptabilitas secara pribadi,
Majelis Syura berfungsi sebagai lembaga
disinilah dilihat dalam agenda strategis
“ahlul halli wal ‘aqdi”, atau Majelis
partai
Permusyawaratan Partai. Dengan kata lain
keputusan syura yang diyakini merupakan
Majelis Syura merupakan institusi pemutus
hasil suara mayoritas yang dihasilkan.
tertinggi untuk hal-hal yang sifatnya sangat
Dalam prinsip yang diyakini oleh PKS
strategis dan hal-hal yang tidak dapat
adalah keputusan atau kebijakan yang
diputuskan oleh institusi-insitusi lain dalam
dihasilkan oleh majelis syura meskipun
lingkup partai. Di samping itu, Majelis
hasilnya salah maka sudah mendapat satu
Syura merupakan forum evaluasi terhadap
kebaikan dibandingkan jika memutuskan
kebijakan dan program partai.
keputusan seseorang meskipun keputusan
Dapat dilihat keputusan syura dalam
dan
selalu
memiliki
kapasitas
mempertimbangkan
serta
hasil
tersebut benar.
mendukung kabinet persatuan nasional pada
4.2 Pergerakan/ Mobilisasi Massa PKS
pemerintahanan Presiden KH.Abdurahman
Dalam melakukan kerja-kerja politiknya
Wahid dan Megawati, syura pimpinan partai
PKS selalu menjadikan teori pergerakan
yang terdiri dari unsur MPP, Dewan
sebagai
Syari’ah dan DPP mendukung figur calon
menjadikan kader sebagai ujung tombak,
pemimpin
merealisasi
dilihat dari sebuah partai ada suatu trigger
kepentingan ummat. Hasil syura tersebut
daya tarik magnet PKS adalah kader PKS itu
juga tidak mengambil alternatif abstain,
sendiri, untuk mengerakan massa PKS
sebab PKS yang dulunya Partai Keadilan
mengerahakan kadernya tidak dengan artis,
(PK) tidak ingin terpisah dari tubuh ummat.
sudah dibuktikan sepanjang tahun proses
Ketika calon presiden yang didukung oleh
pemilu, berhubungan dengan peningkatan
PKS dan poros tengah terpilih kemudian
suara
dapat tawaran untuk Presiden PKS yakni Dr.
pertumbuhan kader berbanding lurus dengan
Ir. Nur Mahmudi Ismail, MSc tercantum
peningkatan suara. Salah satu partai yang
sebagai menteri Kehutanan dan Perkebunan
lahir dari anak muda tanpa tokoh-tokoh
Dalam keputusan syura tersebut kebijakan
senior yang ada, sejarah partai sudah
dan sikap partai yang diambil adalah
membuktikan dan penggerak partai adalah
mendukung dan menerima amanah tersebut
anak-anak muda, dalam proses hidupnya
melihat dari beberapa pertimbangan yakni
Partai
dinilai
prekrutan anak muda yang terpelajar .
yang
legitimate
mampu
dan
kuat
karena
mendukung seluruh kekuatan sosial dan
pandangan
dan
bergerak,
pertumbuhan
Keadilan
Sejahtera
PKS
kadernya,
melakukan
Kalau kadernya juga ada yang berasal
politik.
dari kalangan diatas. Obyek dakwah PKS adalah Semua rakyat Indonesia, namun
17
dalam tatanan prakteknya ada yang menjadi
seorang Murabbi (pendidik) yang sering
prioritas, guna mempercepat melakukan
dikenal dengan istilah liqo’, program dalam
perubahan-perubahan ada segmen-segmen
tahap ini diperuntukkan untuk semua kader
yang menjadi prioritasnya adalah salah
dari seluruh jenjang.
satunya pemuda, pemuda dianggap mampu
3. Takwin (Pembentukan)
bergerak dengan cepat serta dapat dengan mudah
menerima
pikiran-pikiran
Pada tahap ini dakwah dilakukan adalah
baru
dengan
pembentukkan
dan
pembinaan
adalah pemuda. Sehingga sering kali dilihat
kader.Hal ini ditunjukkan dari adanya
sebagai partainya anak muda.
kaderisasi
Dalam anggaran rumah Tangga PKS
dan
dilaksanakan.Bentuk
kegiatan
yang
kegiatan
yang
pasal 3 untuk mencapai tujuan partai maka
dilaksanakan bermacam-macam, diantaranya
dilakukan kegiatan-kegiatan antara lain:
adalah Dauroh, Mabit, Rihlah, atau bentuk
menyampaikan
tarbiyah
yang rutin disebut dengan Tasqif.Tujuan
Islamiyah kepada masyarakat secara benar,
dari tahap dakwah ini adalah terjadinya
jelas,
internalisasi Islam dalam kepribadian kader
utuh,
dakwah
dan
dan
menyuluruh,
dalam
melaksanakan kegiatan-kegiatan dibutuhkan
atau
sarana-sarana antara lain, dakwah, tarbiyah,
pembebasan akidah dari sistem aqidah yang
konsep dan institusi.
menjadikan keinginan subyektif menuju
Dakwah dan Tarbiyah adalah dua unsur terpenting
dalam
menebarkan
kebaikan
pergerakan dan
melaksanakan
dakwah
untuk
sistem aqidah ‘alamiah yang meng-Esakan
PKS
Allah secara murni.
memberikan
4.
pemahaman keislaman yang benar, dakwah
Tandzim (Pembinaan dan Penataan
Kader)
yang dilakukan oleh PKS terdiri dari
Pada
1. Tabliqh (Penyampaian)
tahap
ini
internalisasi
dan
eksternalisasi Islam muncul dalam bentuk
Tabligh dalam dakwah lisan yang
konstitusional Islam secara komprehensif
dimaksud adalah dalam bentuk ceramah-
dalam realitas sosial. Dalam hal ini, PKS
ceramah
yang
menata kader menjadi beberapa jenjang,
bersifat umum.Sarananya adalah khalayak
diantaranya: jenjang Pemula, Muda, Madya,
ramai dengan materi ceramah yang bersifat
Dewasa, Ahli, Purna dan kehormatan tujuan
kemasyarakatan, agar dapat membentuk pola
dari pola pembinaan.
pikir keislaman yang baik dan benar pada
5. Tanfidz (Pelaksanaan)
atau
taushiyah-tausyiah
masyarakat umum.
Tahap ini biasanya disebut dengan sikap
2. Ta’lim (Pengajian)
aksi karena tahap ini merupakan aplikasi
Pada tahap ini dakwah yang dilakukan
atau pelaksanaan amal jama’i menuju
lebih sistematis dan tematis, yaitu dengan
produktifitas
kerja
dakwah
yang
dibentuk kelompok-kelompok kecil yang
optimal.Karena
PKS
menjadikan
partai
beranggotakan 10-12 orang yang dibina oleh
politik peserta pemilu, maka tanfidz menjadi
18
suatu hal yang harus dilakukan dalam
menegaskan
rangka menjadi “pelayanan Ummat”.Saat ini
memahami hakikat dakwah para kader di
PKS tidak hanya menjalankan aktifitas
tuntut
politiknya menjadi lembaga legislatif namun
keislaman
juga menjadi lembaga eksekutif.
kehidupan sosial yang jahiliah ke arah
Tarbiyah (halaqah) menjadi diseminasi ideologi
alternatif.Untuk
dakwah.
mentransformasikan individu
di
Dalam
kualitas
tengah-tengah
kehidupan yang Islami.Kekuatan dakwah
jangka
sejatinya adalah tergantung kepada kualitas
pendek yang disebut sebagai misi pertama
kader itu sendiri, dibutuhkan kekuatan SDM
adalah
yang memilki kesamaan fikrah, kesatuan
ibadah
kebajikan.Misi individu,
tujuan
hakikat
dan
ini
keluarga
melakukan
meliputi dan
perbaikan
frekuensi gerakan.
membangun
4.3 Karakter/ Perilaku Kader Partai
masyarakat.
Keadilan Sejahtera
Untuk mengerakan massa yang besar Guna mengetahui karakter kader PKS
tidak susah bagi PKS karena mereka
perlu di jelaskan terlebih dahulu makna dan
memiliki basis massa yang jelas, berasal dari
arti Tarbiyah hingga nantinya dapat di
kalangan aktivis Kampus, simpatisannya,
Identifikasi secara jelas mana kader yang
kemudian mentransformasikan keterlibatan
benar-benar memiliki kesamaan semangat
itu kedalam aktivitas pengorganisasian yang
perjuangan.Mengutip perkataan Musthafa
rapi dan berjangka panjang. Itulah kemudian
Manshur yang cukup popular dikalangan
setiap kali PKS melakukan pemobilisasian
aktivis PKS adalah “Tarbiyah bukan segala-
massa mereka tidak medapatkan kesuliatan
galanya, namun yang segala-galanya tidak
yang berarti karena memiliki basis massa
akan dapat diraih tanpa melalui tarbiyah”
yang cukup militan yang telah terorganisir melalui
kelompok-kelompok
(Aay M. Furkon, 2004: 220).
pembinaan,
PKS memanfaatkan jaringan dan sumber
Partai
Keadilan
Sejahtera
sangat
daya yang telah ada dalam menjalanakan
memberikan perhatian khusus dalam hal
agenda politiknya. Sudah barang tentu
pembinaan kader, sebagai sebuah cara
demontrasi dan mobilisasi massa yang besar
meningkatkan kualitas keislaman kadernya
dalam agenda politik PKS dilahirkan oleh
dan pola gerakan (harakah’). Tarbiyah
pola pembinaan (Tarbiyah) yang akhirnya
Sebagai pola pendidikan dan pembinaan
menimbulkan loyalitas dan komitmen kader.
yang diterapkan oleh PKS memilki beberapa
Guna mengerakan kadernya menjankan
tujuan penting yakni, pertama, pembinaan
tujuan yang ingin dicapai berupa masyarakat
harus memberikan gambaran yang utuh
Indonesia
tentang
yang
Madani
maka
perlu
universalitas
Islam.
Kedua,
dikedepankan bagaimana dan apa strategi
membentuk
pribadi
yang digunakan untuk tetap menjadikan
mempunyai
kekuatan
semangat dan orientasi kader yakni dengan
akidah, akhlak yang bersih lalu menjadikan
19
muslim jiwa,
yang
keteguhan
tarbiyah
sebagai sebuah motivasi yang
(10) nafi’un lighairihi (bermanfaat untuk
tertanam di jiwa kader akan pentingnya pengorbanan
Islam.
Selanjutnya
orang lain).
tujuan Keenam muwashafat keluarga terdiri
ketiga, mengantarkan masyarakat kepada
dari:
penghambaan manusia kepada Allah semata.
(1)
membimbing
keluarga
agar
fikrah
Islamnya,
(2)
tatakrama
Islam
menghormati Dilihat dari identitas yang tampak
memelihara
dalam
secara visual kader-kader PKS menunjukan
kehidupan keluarganya, (3) bijak dalam
didalangi oleh kalangan intelektual muda,
memilih pasangan hidup, (4) mendidik anak-
dengan
bersahaja,
anak dengan baik, (5) mendidik pembantu
berpakaian rapi putih bersih, tidak ada
dengan baik, dan (6) membimbing seluruh
tampak di kantor DPP kepulan asap rokok,
anggota keluarga dengan prinsip-prinsip
bukan karena banyak ruangan berpendingin
Islam.
perawakan
yang
udara namun suatu kebiasaan yang langka Sedangkan ‘irsyadul mujtama’ meliputi:
bahkan dihindari oleh kader. Profil mereka
(1) menyebarkan dakwah, (2) memerangi
sangat mudah dibedakan dengan mahasiswa
perilaku kotor dan munkar, (3) mendukung
yang lain; sederhana, sopan, rendah hati, rajin
beribadah,
menegakkan
perilaku terpuji, (4) ‘amar ma’ruf (mengajak
sunnah
kepada
termasuk memelihara jenggot, tidak heran kemudian
pendudukung
PKS
kebaikan),
(5)
bersegera
mengerjakan kebaikan, (6) menggiring opini
adalah
umum untuk mendukung fikrah Islam, dan
mahasiswa dan aktivis dakwah kampus.
(7)
(tempo: 2007: 7).
mengislamkan
seluruh
praktik
kehidupannya secara terus-menerus. Guna memenuhi aspek kualitas kader PKS
menerapkan
pribadi
meliputi:
sepuluh (1)
muwashafat
salimul
V.Kesimpulan dan Saran
‘aqidah
5.1 Kesimpulan
(berakidah lurus), (2) shahihul ‘ibadah
Berdasarkan hasil analisa data yang
(beribadah dengan benar), (3) matinul
di peroleh, berkenaan dengan judul “Politik
khuluq (berakhlak kokoh), (4) qadirin ‘alal
Identitas Partai Islam” mendapatkan hasil
kasbi (berpenghasilan yang memadai), (5)
sebagai berikut :
mutsaqqaful fikri (memiliki wawasan yang
1. Pertama
luas), (6) qawiyyul jismi (memiliki tubuh
memerangi
hawa
nafsu),
Partai
Keadilan
Sejahtera sudah dapat dikatakan sebagai
yang sehat dan kuat), (7) mujahidun linafsihi (mampu
bahwa
Partai Islam karena Partai Keadilan
(8)
Sejahtera menjadikan Islam sebagai
munazhamun fi syu’nihi (mampu mengatur
asas partai. Islam sebagai ideologi dan
urusan-urusannya dengan rapi), (9) harishun
asas partai, memandang Islam adalah
‘ala waqtihi (mampu mengatur waktu), dan
solusi
20
konkrit
yang
dapat
menyelesaikan
permasalahan
merepresentatif suara-suara mayoritas,
masyarakat Indonesia menjadikan Islam
didalamnya terdapat 99 anggota yang
Rahmat
menjadi
memiliki keilmuan dan kualitas yang
penyelesaian masalah umat. Ideologi
sudah teruji, maka peluang lahirnya
sesuai dengan Islam tuntunanya Al-
keputusan yang berpihak pada satu
Qur’an
orang sangat tidak mungkin dan selalu
semesta,
dan
dan
Sunnah
nabi.
PKS
berkeyakinan dan ingin menegaskan
dihindari dari budaya syura PKS.
bahwa secara internal-subyektif aktifitas politik
adalah
“ibadah”,
4. Dari penelitian ini penulis melihat
apabila
bahwa dalam proses kaderisasi telah
bertujuan untuk kemaslahatan umat,
menetapkan standarisasi pembentukan
didasarkan pada niat yang ikhlas untuk
kader yang Islami sesuai dengan jenjang
mencari
dan
kader serta ada target-target pencapaian
dilaksanakan dengan cara-cara yang
yang dijadikan indicator kader berubah
baik dengan akhlak terpuji, maka
dari jenjang yang dasar ke jenjang kader
aktivitas
yang lebih tinggi lagi. Dengan standar
ridha
Allah
SWT,
ini menjadi ibadah
yang
bernilai “amal shalih”.
yang ketat dan dalam tahapan kaderisasi
2. Sistem pengkaderan yang dilakukan
tersebut tujuannya adalah membentuk
oleh Partai Keadilan Sejahtera adalah
kader menjadi Islam oriesntied yang
Tarbiyah. Inti tarbiyah adalah halaqah,
berorientasi
di dalam halaqahlah awal rekrutmen
dakwah
tentang
kader
sehingga
kader
halaqahlah dilakukan pembinaan kader.
menjalani
amanah
Model
yang
tantangannya. Pembentukan kader di
dilakukan oleh PKS cukup efektif
sini melalui metode Tarbiyah efektif
dalam membentuk kader menjadi kader
membentuk karakter kader yang Islami.
dilakukan
dan
pimbinaan
di
Tarbiyah
yang Islami dengan
dalam
peningkatan
menjadi
media
menebarkan
keEsa-an nantinya dakwah
Allah, mampu beserta
5. Saran
wawasan Keagamaan dan secara tidak langsung
terhadap
Berdasarkan
transfer
pada
Kesimpulan
tersebut, adapun saran-saran yang dapat
ideologi partai ke kader.
penulis berikan kepada Partai Keadilan
3. Budaya yang mendahulukan prinsip
Sejahtera adalah :
syura dalam pengambilan keputusan
1.Sebagai partai Islam yang mengusung
yang
PKS
Islam sebagai ideologi dan asas partai, PKS
berkeyakinan bahwa keputusan yang
juga harus memperhatikan bahwa kedepan
terbaik
dianggap
hanya
keputusan
strategis,
dihasil
syura,
dari
sebuah
tantangan politik semakin berat, untuk itu
disinilah
prinsip
sekiranya
dalam
menjalankan
politik
politik Islam yang sebenarnya. Dalam
praktisnya PKS harus dapat menjadi partai
majelis
yang mampu menawarkan solusi konkrit
syuro
dianggap
mampu
21
terhadap
di-
yang memiliki sistem demokrasi yang
sekelilingnya, tidak mengekslusifkan diri
dinamis tentunya pasti ada waktu
menjadi kelompok yang berbeda dengan
dimana capaian hasil akan naik dan juga
masyarakat pada umumnya.
akan turun sesuai dengan trend budaya
2.
permasalahan
Kemudian
PKS
mengangkat
isu-isu
masyarakat
perlu strategis
kiranya
yang
yang
berkembang
diharapkan
dikala
PKS
itu
jadi
mampu
berhubungan dengan jaminan kesehatan
mempersiapkan kadernya untuk lebih
dan
mampu
memaksimalkan perannya di tengah-
rakyat.
tengah masyarakat sehingga mampu
pendidikan
mengakomodir
serta
kepentingan
Karena Indonesia merupakan negera
meningkatkan
22
simpati
kontituennya.
DAFTAR PUSTAKA Hafidz Abdurrahman, Islam Politik dan Sprititual, Lisan Ul-Haq, Singapura, 1998. Hisanori Kato, Agama dan Peradaban, Dian Rakyat. Jakarta, 2002. Iqbal Hasan, Pokok-pokok Materi Metodologi Penelitian dan Aplikasinya, Galia Indonesia. Jakarta, 2002. Masyhuri dan Zaiburuddin, Metode penelitian, Bandung, Refika aditama. Miriam Budiaharjo, Dasar-Dasar Ilmu Politik, Gramedia Pustaka Utama. Jakarta, 2008. MPP PKS. Memperjuangkan Masyarakat Madani, PKS, Jakarta, 2008. Muhammad Elvandi, Inilah Politikku, Adicitra intermedia. Solo, 2011. M. Rusli Karim, Negara dan Peminggiran Islam Politik, Tiara Wacana Yogya, Yogyakarta, 1999. Oksep Adhayanto, Khilafah Dalam Pemerintahan Islam, Umrah Press, Tanjungpinang, 2009. P Anthonius Sitepu, Studi Ilmu Politik, Graha Ilmu, Yogyakarta, 2012. Sapto Waluyo, Kebangkitan Politik Dakwah, Harakatuna, Bandung, 2005. Sofyan Sjaf, Politik Etnik: Dinamika Politik Lokal di Kediri, Buku Obor, Jakarta, 2014. Ulber Silalahi, Metode Penelitian Sosial, Refika Aditama, Bandung, 2009. Yusril Izra Mahendra, Modernisme dan Fundamentalisme dalam
BUKU-BUKU Aay Muhamad Furkon, Partai Keadilan Sejahtera: Ideologi dan Praktis Politik Kuam Muda Muslim Indonesia Kontenporer, Teraju Mizan, Jakarta, 2004. Abu Ridha, Islam & Politik Mungkinkah bersatu, Syamil, Bandung, 2002 Al-Chaidar, Wacana Ideologi Negara Islam, Darul Falah. Jakarta, 1999. Beni Ahmad Saebani, Fiqih siyasah, Pustaka Setia, Bandung, 2007. Burhanudin Muhtadi, Dilema PKS Suara dan Syariah, KPG, Jakarta, 2012. DPP PKS Sekjen Bidang Arsip dan Sejarah, Mereka Bicara PKS: Telaah Objektif Perjalanan Dakwah Politik PKS, Firah Rabbani, Bandung, 2006. __________, Profil Kader Partai Keadilan Sejahtera, Syaamil, Bandung, 2004. __________,Sikap Kami, Kumpulan Seruan, Pernyataan sikap, bayanat dan Pidato Politik Dewan Pimpinan Pusat Partai keadilan Sejahtera, Humas DPP PKS, Jakarta, 2001 Efriza, Political Explore, alfabeta. Bandung, 2012. _____,Ilmu Politik, Alfabeta, Bandung, 2008. Firmanzah, Mengelola Partai Politik Komunikasi dan Positioning Ideologi Politik di Era Demokrasi, Pustaka Obor Indonesia. Jakarta, 2011.
24
Politik Islam (Perbandingan Partai Masyumni Indonesia dan Partai Jarna’at al-Islarni Pakistan) Paramadina, Jakarta, 1999. Yusuf Qardhawy, Fiqih daulah, Pustaka Al-Kautsar, Jakarta, 2000. ______________, Pedoman bernegara: Dalam Perspektif Islam. Al-Kautsar, Jakarta, 1999. Zainal Abidin Amir, Peta Politik Islam PascaSoeharto, LP3ES, Jakarta, 2003. Zaini Muchtarom, Islam Di Jawa: dalam Perspektif Santri & Abangan. Salemba Diniyah. Jakarta, 2002. 2. Majalah, Buletin, Internet, Makalah & Media Massa Imam Yudhi Prasetya, Jurnal Ilmu Pemerintahan FISIP UMRAH Volume-1, Tanjungpinang: Umrah Press, 2011. Rusdiyanta Dkk, Jurnal Ilmu Hubungan Internasional FISIP Universitas Budi Luhur Volume-4, 2009. Agus Priatna, 2008, Rakyat ingin partai islam bersatu. Jakarta: Inilah.com Hamdan Zoelva, Partai Politik Islam dalam Peta Politik Indonesia. Jakarta: 2008. (http://hamdanzoelva.wordpres s.com/2008/10/13/partaipolitik-islam-dalam-petapolitik-indonesia/) diakses 3 Agustus 2014. Kompasiana, Agama dari Allah bukan Agama dari Manusia, Jakrta, 2013. (diakses 4 Agustus 2014). wikipedia.org, Ideologi, (diakses 3 Agustus 2014).
Skripsi, Tesis Arief Munandar, Antara Jemaah dan Partai Politik, Dinamika Habitus Kader Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Dalam Arena Politik Indonesia Pasca Pemilu 2004, FISIP UI, Depok, 2011. Miftahuddin, Pengaruh Ideologi Ikhwanul Muslimin terhadap Partai Keadilan Sejahtera (PKS) di Indonesia. FUF UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta, 2008. Zia Dwitri, Pola Rekrutmen Politik DPP PKS Tanjungpinang, FISP Universitas Masritim Raja Ali Haji. Tanjungpinang, 2012. Haswandi bin Mat Hussin, Konsep Tatbiq Syariah Islam Menurut PKS dan Partai Islam Semalaysia (PAS), FSH UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta, 2010.
25