Edisi Juni 2015
Kabar Masyarakat Ternak
Wujudkan Generasi Mandiri Bersama Pesantren Mandiri
Sapa Direktur
Pesantren Mandiri Program Pesantren Mandiri merupakan yang bertujuan untuk menumbuhkan kecakapan beternak dan berwirausaha para santri, meningkatkan ekonomi pesantren, serta turut meningkatkan jumlah domba. Pada program Pesantren Mandiri, MTN akan menyalurkan bantuan 20 domba betina dan 4 domba jantan serta menyalurkan bantuan pembuatan kandang. Peluncuran perdana program dilakukan di Pesantren Darul Mustofa, Kec. Tanjungsiang, Kab.Subang. MTN ingin membentuk santri yang berdaya dan mandiri finansial. Untuk alasan itulah MTN membuka peluang kerja sama bagi seluruh pesantren yang tertarik untuk mengembangkan peternakan.
Mari bersama MTN Ciptakan Santri Mandiri melalui dunia Peternakan Anda dapat berpartisipasi dalam Transfer Donasi No. Rek MTN Mandiri Syariah: 7032.230.298 an MASYARAKAT TERNAK NUSANTARA Mandiri: 131 0000 335358 an YAYASAN MASYARAKAT TERNAK CIMB NIAGA: 5020-1002-65000 anYAYASAN MASYARAKAT TERNAK BNI syariah: 352 187952 an MASYARAKAT TERNAK NUSANTARA
2
Sapa Direktur Assalamualaikum Wrwb. Pesantren, Modal Sosial yang Harus Terus Tumbuh Apakabar Sobat Ternak sekalian? Semoga keberkahan serta kesehatan senatiasa terlimpah dan tercurahkan untuk kita semua. Ramadhan 1436 H ini. Pada edisi ini “Kabar Masyarakat Ternak“ mengupas sedikit terkait fungsi sosial dari adanya pesantren. Modal sosial yang mungkin sudah ditinggal mengingat basis pesantren tradisional kini mulai ditinggalkan Tak hanya itu kami juga bahas mengenai program kami yaitu “pesantren Mandiri” yang kemudian bersama Yayasan Hasanah Titik BNIS Syariah kami juga bahas sepak terjak perjalanan program “Pesantren Hasanah”. Besar harapan kami dengan adanya program pesantren mandiri serta pesantren hasanah ini bisa memberikan sedikit kontribusi bangsa ini. Selain menyelamatkan bibit ternak domba nusantara, melalui program ini tentu kami berharap para santri memberi manfaat bagi kelangsungan pesantrennya dengan menjadi wirausahawan dibidang peternak. Terakhir, izinkan saya segenap karyawan, Pendamping Masyarakat Ternak (PMT), peternak serta santri mengucapkan selamat menunaikan ibadah puasa ramdhan. Semoga ramadhan ini menjadi ramadhan terbaik kita sehingga kita menjadi pemenang sejati selepas ramadhan kelak. Waalaikumsalam wrwb. Noor Yahya Muhammad Direktur MTN
1
kabar Utama
Wujudkan Generasi Mandiri Bersama Pesantren Mandiri Karena Pesantren Adalah Basis Masyarakat yang Mulai Ditinggalkan Mendengar pesantren mungkin yang kita ingat adalah sebuah bangunan asrama, pondok, desa, yang biasanya berada di pedalaman tempat serta berkutatnya para santri hanya pada hafalan qur’an, hadist dan aktifitas keagamaan lainnya. Tapi siapa sangka bahwa berawal dari pesantrenlah basis masyarakat yang kuat karena upaya optimalisasi pemberdayaan ekonomi yang berintegritasi. Kita mungkin belum kenal dengan pesantren yang sudah konsen atau menggunakan tarekat sayuriyah atau berbasis ekonomi dengan sayuran. Pondok pesantren yang berjuang untuk memenuhi kebutuhannya menjadi penggerak agribisnis sayuran dengan omzet ratusan juta rupiah per bulan. Nama KH Fuad Affandi dengan Pondok Pesantren (Ponpes) Al Ittifaq kini memang sangat populer sebagai penggerak agribisnis sayuran dataran tinggi. Bersama lima gabungan kelompok tani (gapoktan) lainnya. Dari situ pula MTN menyakini bahwa keberadaan pesantren tidak bisa dianggap remeh, berbeda dengan yang dilakukan KH Fuad Affandi, hal yang sama juga dilakukan sang pendiri Managemen Qolbu atau akrab dengan nyanyian dakwahnya tentang “Jagalah hati” Abdullah Gymnastiar atau yang kenal dengan sebutan A’a Gym. Selain sukses dengan Daarut Tauhidnya, A’a Gym kini juga memiliki konsep agro yang dinamakan dengan Eco Pesantren DT. Dan masih banyak contoh-contoh pesantren yang berbasis agribisnis telah sukses memulainya. Dengan sama itu pulalah, MTN menyakini bersama Yayasan Hasanah titik BNI Syariah mencoba membangun mimpi yang hampir sama namun di jalur yang agak berbeda yaitu dibidang agrobisnis. Melalui dunia peternakan kami menyaknini bahwa kemandirian pesantren yang di dalam nya terdapat para santri yang tidak hanya belajar mengenai agama namun ke depan nya siap menghadapi tantangan dunia luar dengan membekali diri dengan jiwa entreprenuership berbasis peternakan. “Pesantren mandiri ini adalah cikal bakal program ini lalu di dukung oleh Yayasan Hasanah Titik maka lahirlah santri Hasanah yang konsep kami satukan yang tentunya memiliki mimpi dan harapan yang sama baik ke depannya,” ungkap Noor Yahya Muhammad selaku Direktur MTN. Dimulai dari Kabupaten Serang dengan pesantrennya ialah Ar-Raham, Bekasi Attaqwa, Subang alKarimiyah serta CPesantren Tarbiyatul Athfal yang berada di kuningan, Jawa Barat. Dari Mulai Isi Waktu Luang hingga Bermimpi Jadi Pengusaha Ternak Yang Sukses Siang itu, tidak ada yang tampak berbeda dengan aktifitas seperti pesantren-pesantren lain, ada ruang kelas , ada aula yang juga disulap seperti masjid lengkap dengan pengeras suara dan baris-baris sajadah khas masjid yang bewarna hijau. Tepat pukul 12.30 lepas dzuhur berjamaah nampak 10 santri dari pesantren Ar-Rahman menuju ke kamarnya utnuk berganti pakaian santai dengan membawa alqur’an dan mulai menggembala hewan, sisanya mereka mulai mencari rumput untuk persiapan pakan. Tepat kamarnya terdapat hamparan rumput yang begitu luas bahkan terpsang pula gawang sepak bola. Tidak hanya rumput saja, beberapa domba pun tersebar dan beberapa santri ini mulai aktifitas barunya. Yaitu menggembala domba atau beternak.
2
Kabar Utama “Saya mendapat ilmu banyak melalui ternak domba ini, terutama cara pembuatan pakan silase, saya ucapkan banyak terimakasih kepada BNI Syariah dan Yayasan Hasanah Titik” ujat Erik Suhendar, kelas 10 yang berusia 15 tahun. Tak hanya Erik, hal yang bahagia juga dirasakan oleh Khoirul Irfan dari Bekasi yang menurutnya dengan bantuan kerjasama MTN dengan Yayasan Hasanah Titik ini mudah mewujudkan mimpinya menjadi wirausahawan yang sukses dibidang peternakan. “Terima kasih BNI Syariah. Atas bantuannya, semoga melalui ternak domba ini, saya dapat menjadi wirausaha yang sukses” tutur Khoirul. Kedua santri ini mennjadi cerminan tersendiri dari program santri hasanah yang masih berjalan ini, keduanya merupakan ketua kelompok dari grupnya masing-masing. Selain keduanya rajin mengikuti pembinaan, keduanya terbukti rajin pula mengontrol hewan ternak, cari rumput hingga mengkordinasi rekan santri lainnya untuk bisa sukses bersama lewat program ini. Doa dan Harapan juga terucap dari Kepala Cabang BNI Syariah daerah Serang Ahmad Eko Adi ia mengungkapkan rasa terima kasihnya atas kerjasama nya selama ini membantu untuk mengimplementasikan program “Pesantren Hasanah” serta memberi banyak manfaat tidak hanya bagi pesantren namun juga bagi masyarakat umumnya. “Terimakasih untuk MTN yang sudah mensupportdari UPZ, salah satunya ialah pemeliharaan domba atau peternakan di pesantren Ar Rahman diwilayah Serang, Banten, mudah-mudahan kegiatan ini menjadi pelopor apabila dalam perkembangannya mendapat kontribusi, khususnya bagi pesantren dan umumnya untuk masyarakat sekitar kami akan usulkan kepihak UPZ sehingga makin banyak para santri yang memiliki jiwa kewirausahaan untuk mengembangkan potensinya serta keterampilannya.” ungkapnya. (Hartini)
3
kabar Foto
4
5
Peternak Inspirasi
Pagi Jadi Peternak, Malam Jadi Security Bandung: Pagi hari mencari rumput lalu siang hari berikan pakannya setelah usai semua urusan merawat domba nya lalu bersiap menjadi secutiy di komplek PPR ITB Dago. itulah keseharian Sugiri (48 Tahun) yang tinggal di Kampung Legok Pasirmuncang RT/W 03/08 Desa Mekarwangi, Lembang, Kabupaten Bandung Barat. “Yah, biasanya malam suka piket di sebuah kampus, pagi pulang langsung ngarit (cari rumput),” tutur Sugiri (25/5). Melalui salah satu program MTN yang bertujuan pemberdayaan masyarakat dengan pengembangan potensi lokal serta menambah jumlah pendapatan rasanya harus terus dikenbangkan. Seperti Sugiri beruntung dapat mengikuti program gaduh domba dari MTN yang saat ini telah berhasil dengan usaha ternaknya tersebut. Pria asal solo ini disamping usahanya sebagai security yang upahnya 1jt rupiah/bln, ia menjadi salah satu contoh peternak yang cukup berhasil mengembangkan program gaduh domba tersebut. Karena tercatat selama bergabung saat ini Sugiri telah menjual 13 ekor anakan. “Alhamdulillah selama 10 bln ini telah berhasil dgn jumlah anakan sebanyak 13 ekor,” tambahnya senang dengan sumringah. Adapun ia berterimakasih kepada MTN yg telah menggulirkan program ini sehingga ia telah mempynyai penghasilan tambahan. Ia berharap usaha ternaknya ini bisa berkembang meski malam dia harus menjadi security. “mudah-mudahan bisa mengembangkan ternak domba semisal jenis garut agar lebih maju lagi aamiin,” pungkasnya. (Hartini)
6
Kabar Mitra
MTN Ajak Santri Hasanah Ke Balai Peternakan Subang Subang: Sebagai upaya meningkatkan skill serta pengetahuan, Yayasan Masyarakat Ternak Nusantara (MTN) mengajak santri hasanah program Pesantren Hasanah kerjasama MTN dengan BNI Syariah ke Dinas Peternakan Sub Unit Pengembangan Perbibitan Ternak Domba Bunihayu, Subang, Jawa Barat. “Kami sebagai NGO yang sangat konsern dalam dunia peternakan khususnya domba, kambing dan sapi bentuk kunjugan seperti ini bisa menjadi solusi guna menumbuhkan semangat disamping pengetahuan serta wawasan yang tentu nya akan lebih luas lagi baik bagi para santri hasanah maupun peternak di wilayah sekitar sini” tutur Noor Yahya Muhammad, Direktur MTN (28/5). Para santri diajak mengelililingi lahan seluas hampir 19 hektar, dimulai melihat kandang pertama yang mulai memacu rasa keingintahuan para santri terkait dunia peternakan yang sudah mulai mereka pelajari sejak menerima program Pesantren Hasanah. “Alhamdulillah saya jadi tahu tekniks dasar lain mengenai mengurus domba, rumput, jenis domba dan lain-lain,” ungkap Mulyadi salah santri hasanah asal Patok Beusi, Subang. BNI Syariah melalui lembaga yang dikelolanya, Yayasan Hasanah Titik, resmi bekerja sama dengan MTN (Masyarakat Ternak Mandiri) dalam mengimplementasikan program Pesantren Mandiri. Hingga akhir tahun ini, BNI Syariah dan MTN berkomitmen untuk menyalurkan bantuan ke pesantren yang berada di 10 daerah. Daerah tersebut yaitu Serang, Cirebon, Sukabumi, Subang, Kediri, Karawang, Bekasi, Depok, BSD, serta Subang.
7
MTN Update
8
8
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa Terima kasih mitra-mitra MTN
9
MTN Update Panen Ternak, Mulai Dari Bantu Bertani Hingga Bantu Kebutuhan Sehari-hari Subang: Tak ada rasa yang paling berbahagia selain bisa menerima hasil perjuangan keras selama beternak domba. Berawal dari bantuan gaduh domba yang diberikan pihak Masyarakat Ternak Nusantara yang bekerjsama dengan RZ saat ini Sahidin dan Amsor begitu bahagia karena dari hasil penjualan tersebut mereka dapat memperkuat modal usaha tani hingga menutupi biaya kehidupan sehari-hari. “Alhamdulillah, dengan menjual 3 ekor anakan jantan dengan berat 40 Kg, dari hasil penjualan tersebut saya memperoleh bagi hasil yang lumayan. Penjualan kali ini saya gunakan untuk kebutuhan keluarga sehari-hari dan modal bertani padi, Mudah-mudahan uang ini bermanfaat dan berkah bagi keluarga saya. Alhamdulillah saya merasa terbantu dengan program ini. Terima kasih RZ - MTN” ungkap Sahidin yang merupakan salah satu peternak binaan nya Apip daerah kampung Sanca Desa Sanca , Kecamatan Ciater, Subang, Jawa Barat. Sama halnya dirasakan Amsor, usai menjual tiga anakan nya sudah layak jual ia pun langsung mengalokasikan hasil penjualan nya tersebut untuk kebutuhan keluarga serta biaya membajak sawah hingga biaya sekolah. “Alhamdulillah pada hari ini saya telah menjual anakan 3 jantan dengan berat 54 Kg, dari hasil penjualan tersebut saya gunakan untuk kebutuhan Keluarga sehari hari dan biaya membajak sawah serta keperluan biaya sekolah anak-anak. Mudah-mudahan uang ini bermanfaat dan berkah bagi saya dan keluarga hatur nuhun MTN-RZ,” tutup Amsor yang juga merupakan peternak binaan Apip dan bertempat tinggal tidak jauh dari Sahidin. (Hartini) Kisah Pendampingan Peternak Binaan Di Garut Garut: Bekerja di salah satu rumah sakit di wilayah Garut, tidak lantas membuat letih Yusep atau disapa Kang Iyus ini. Hampir setiap hari ia mengunjungi peternak binaannya yang jaraknya tidak begitu jauh dari rumah tinggal. “Bismillah mulai kunjungan ke peternak binaan Dian yang saat ini 3 ekor binaan yang sudah lepas sapi,” tuturnya saat laporan pendampingan di Grup Pendampingan MTN.
10
MTN Update Tidak lama, Kang Iyus memberikan beberapa laporan foto yang ia datangi mulai dari hewan yang ia cek hingga kondisi kandang. Selain rajin melakukan pendampingan ia juga rajin melakukan perkawinan agar setiap ternak binaannya memiliki produktifitas yang prima. Memulai kunjungan pada pukul 16.44 dengan total 8 orang peternak binaan yang dikunjungi ia berhasil menyelesaikan kunjungan tersebut pada pukul 17.28. “Mengecek semua hewan tetap sehat walau sebentar itu menjadi salah satu aktifitas saya setiap hari, saya berharap baik peternak dan ternak selalu sehat sehingga bisa menghasilkan,” ungkap Kang Iyus sambil membalas percakap melalui emoticon. (Hartini) Tambah Skill, PMT dan Peternak Kunjungi Balai Peternakan Subang: Guna menambah pengetahuan serta pengetahuan Pendamping Masyarakat Ternak (PMT)serta peternak binaan, MTN memfasilitasi para PMT mengunjungi Sub Unit Perbibitan Ternak Domba di Bunihayu, Subang, Jawa Barat. “Melihat keprihatinan terhadap masalah kebutuh an pangan khususnya jumlah permintaan domba yang kian meningkat, rasa-rasanya kunjungan ini bisa menjadi sarana menimba ilmu terkait peternakan khususnya bagi para pendamping maupun para peternak,” tutur Yahya, Direktur MTN (28/5). Diikuti 11 orang pendamping dan lima orang peternak binaan yang berasal dari Subang selatan mengaku bahwa dengan adanya kunjungan ini, pengetahuan mengenai peternak kian bertambah khususnya dalam hal bab pakan serta jenis domba. “saya sendiri merasa sangat berterima kasih atas undangan kunjungan ini, karena menambah wawasan saya,” tutur Asep Mulyono. Asep menambahkan bahwa dengan kunjungan tersebut ia berharap kunjungan seperti itu bisa terus diadakan agar pengetahuan langsung dari pakar peternakan bisa juga bertambah. Selain itu ia juga berharap MTN dan pihak terkait bisa mendukung segala aktifitas peternak baik berupa materi atau pun hal lainnya. (Hartini)
11
Tamu Kita Wawan, Kepala Sub Unit Pengembangan Perbibitan Ternak Domba (SUPPTD Bunihayu Subang)
“Beternak Jangan Jadi Sampingan” Menjadi peternak bukan perkara yang mudah, selain bisnis proses yang sampai saat ini di Indonesia sendiri belum menemui polanya, akhirnya tidak sedikit peternakan khususnya domba mulai ditinggalkan. Selain karena kurangnya kesabaran serta ilmu yang mendasar terkait peternakan itu sendiri. Hal ini pula yang dipahami Wawan selaku Kepala Sub Unit Pengembangan Perbibitan Ternak Domba (SUPPTD Bunihayu Subang) yang mengatakan bahwa dalam beternak dibutuhkan kedisiplinan yang kuat bagi peternaknya. “Beternak jangan dianggap sampingan., walau dulu mencoba hanya beberapa ekor saya tetap mencobanya dengan telaten,” tutur Wawan saat memberikan sambutan pada kunjungan MTN ke SUPPTD Bunihayu Subang beberapa waktu lalu. Dalam kesempatan tersebut, wawan berpesan akan pentingnya konsep segitiga emas dalam dunia peternakan yaitu bibit, pakan serta manajemen. “Pertama adalah breeding atau bibit kalau tdk mengnal seleksi bibit itu adalah kegagalan pertama,” tutur Wawan lagi. Selanjut ialah pakan atau feeding dan pesan nya dalam pakan ini setiap peternak wajib mengetahu standar kebutuhan dari setiap hewan ternak. “Feeding atau pakan, sebagai peternak kita harus tahu standar nya dari mulai kawin pertama, bagaimana mwngawinkan yg tepat dan itu banyak. Ada pakan hay, silase dan banyak lagi teknik pengawetan. biasanya hitungannya 10% dari berat badannya”kata Wawan lagi. Terakhir, hal penting dalam beternak adalah bab manajemen artinya mulai dari perawatan, perkawinan hingga rekording dan itu semua juga harus diperhatikan. ia menyimpulkan bahwa jika ingin sukses dalam beternak maka segitiga itulah yang dipegang. SUPPTD Bunihayu Subang beridiri diatas lahan : 26,5 ha yang rinciannya terdiri dari Perkandangan dan Perkantoran seluas 2,5 ha, Kebun Rumput seluas 20 ha serta lahan Kritis (kemiringan curam) seluas 4 ha. SUPPTD Bunihayu Subang merupakan Sub Unit Pengembangan Perbibitan Ternak domba yang berlokasi di Desa Bunihayu Kecamatan Jalancagak Kabupaten Subang didirikan pada Tahun 2010 menggunakan lahan milik Dinas Peternakan Provinsi Jawa Barat. Adapun aktifitas dari SUPPTD ini selain menjadi balai pengemabangan perbibitan ternak khusus domba, SUPPTD ini harapannya kelak menjadi pengelola serta penyelenggara perbibitan domba yang profesional dalam menghasilakn bibit yang berkualitas. (Hartini)
12
Tamu Kita
Terima Kasih
13
Tamu Kita
Kantor Pusat: Kantor Pusat : Jl. Turangga No. 63, Bandung Jl. Matraman Raya No. 148 Blok A 1 No. Hp: 081 5990 777 5 Website: www.masyarakatternak.org Telp : 021 – 8591 8020 Email:
[email protected] Fax : 021 – 8591 8021 Hotline : 0815 990 7777
Website : www.masyarakatternak.org FB : Masyarakat Ternak Twitter : @masyarakaternak
14