i
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN CIRCUIT LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA MATERI HIDROKARBON PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 2 LEMBAR TAHUN PELAJARAN 2015/2016
JURNAL Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Kimia Fakultas Keguruan dan Ilmu Peendidikan Universitas Mataram
OLEH: NOVITASARI E1M 012 047
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA JURUSAN PENDIDIKAN MIPA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MATARAM 2017
ii
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS MATARAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN Jln.Majapahit No.62 Telp.(0370)623873, Fax.634918 Mataram 83125
HALAMAN PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING JURNAL SKRIPSI
Jurnal Skripsi yang disusun oleh: Novitasari, Nomor Induk Mahasiswa E1M012047, Program Studi Pendidikan Kimia dengan judul “Pengaruh Model Pembelajaran Circuit Learning Terhadap Hasil Belajar Kimia Materi Hidrokarbon Pada Siswa Kelas X Sma Negeri 2 Lembar Tahun Pelajaran 2015/2016” telah diperiksa dan disetujui. Mataram, Januari 2017
Pembimbing I,
Pembimbing II,
(Dr. Muntari, M.Phil.) NIP.19651208 199103 1 003
(Drs.Sukib, M.Si.) NIP. 19650307 199403 1 002
iii
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN CIRCUIT LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA MATERI HIDROKARBON PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 2 LEMBAR TAHUN PELAJARAN 2015/2016
1
Novitasari1, Muntari2, Sukib3 Mahasiswa Prodi Pendidikan Kimia, Universitas Mataram 2 Dosen Prodi Pendidikan Kimia, Universitas Mataram email:
[email protected] ABSTRAK
Pembelajaran lebih sering dilakukan dengan menggunakan metode ceramah oleh guru kimia SMAN 2 Lembar kelas X. Akibatnya pembelajaran semacam ini membuat siswa jenuh dan mengantuk dengan kegiatan pembelajaran yang monoton. Hal inilah yang menjadi salah satu penyebab rendahnya hasil belajar kimia siswa S2MAN 2 Lembar. Agar proses pembelajaran terlaksana dengan baik, maka perlu adanya model-model pembelajaran. Salah satunya adalah dengan menggunakan model pembelajaran yang termasuk dalam pendekatan berpikir dan berbasis masalah ialah model pembelajaran circuit learning. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran Circuit Learning terhadap hasil belajar kimia materi hidrokarbon siswa kelas X SMAN 2 Lembar tahun ajaran 2015/2016. Populasi penelitian adalah seluruh siswa kelas X SMAN 2 Lembar sejumlah 44 orang, sampel yang digunakan adalah kelas X2 (kelas eksperimen) dan X1 (kelas kontrol), melalui tehnik pengambilan sampel secara Sampling Jenuh, dengan desain penelitian Nonequivalent control group design. variabel bebas pada penelitian ini adalah model pembelajaran Circuit Learning dan variabel terikatnya hasil belajar siswa. Digunakan uji validitas dan reliabilitas instrument pretest dan posttest kelas X SMAN 2 Lembar. Perhitungan analisis data uji hipotesis menggunakan statistika ANAKOVA. Nilai Fhitung lebih besar dari Ftabel (Fhitung = 6,11>Ftabel = 4,06) dengan taraf signifikan 5%. Berdasarkan uji hipotesis, ada pengaruh signifikan model pembelajaran Circuit Learning terhadap hasil belajar kimia materi hidrokarbon pada siswa kelas X SMAN 2 Lembar tahun pelajaran 2015/2016. Kata Kunci: Model Circuit Learning, Hasil Belajar, Hidrokarbon.
iv
THE EFFECT OF CIRCUIT LEARNING MODEL IN CHEMISTRY LEARNING OF MATERIAL HIDROCARBONS ACHIEVEMENT THE X GRADE STUDENTS OF SMAN 2 LEMBAR AT 2015/2016 ACADEMIC YEAR
ABSTRACT
Learning is often done using lecture method by chemistry teacher grade X SMAN 2 Lembar. The effect of that learning method make students bored and sleepy because of learning activity is monotony. This is what became one of causing the lowly of progress studying chemistry in SMAN 2 Lembar. If studying process occur well there fore need a models material learning, examples is using models material learning included in the approach to thinking and problem-based learning model is the Circuit Learning. This study aims to determine the effect of Circuit Learning model in chemistry learning of material hydrocarbons on achievement the X grade students of SMAN 2 Lembar at 2015/2016 academic year. The study population was all students of class X SMAN 2 Lembar number 44, the sample used is a class X2 (experimental class) and X1 (control class), through sampling technique is saturated sampling, the study design Nonequivalent control group design, independent variable in this study is a Circuit Learning model and the dependent variable student learning outcomes. Used to test the validity and reliability of the instrument pretest and posttest the X grade students of SMAN 2 Lembar. Calculation of data analysis using statistical hypothesis testing Anacova. The result of hypothesis test shows that Fcout(6,11) >Ftabel (4,06) at 5 % significansy level. Based on the hypothesis test, Circuit Learning has significant effect on chemistry learning of material hydrocarbons on achievement the X grade students of SMAN 2 Lembar at 2015/2016 academic year. Key words: Circuit Learning Model, Learning outcomes, Hydrocarbons
1
PENDAHULUAN Dalam keseluruhan proses pendidikan di sekolah, kegiatan belajar merupakan kegiatan yang paling pokok. Ini berarti bahwa berhasil tidaknya pencapaian tujuan pendidikan banyak bergantung kepada bagaimana proses belajar yang dialami oleh siswa sebagai anak didik (Slameto, 2013). Dari hasil wawancara dengan guru bidang studi kimia dan dari hasil observasi dalam pembelajaran kimia di SMAN 2 Lembar pada siswa kelas X IPA, guru belum pernah menggunakan berbagai model pembelajaran, sehingga lebih cenderung menggunakan metode ceramah pada saat pembelajaran kimia. sehingga penerapan model pembelajaran untuk tingkat pengenalan kelas belum pernah dilakukan. Berdasarkan observasi, penyampaian materi lebih sering dilakukan dengan komunikasi verbal atau metode ceramah oleh guru kimia SMAN 2 lembar kelas X, akibatnya pembelajaran semacam ini membuat peserta didik jenuh dan mengantuk dengan kegiatan pembelajaran yang monoton. Hal ini lah yang menjadi salah satu penyebab rendahnya hasil belajar kimia siswa SMAN 2 Lembar. Table 1.1. Nilai MID Semester Siswa Kelas X1 dan X2 Semester Ganjil Kelas X1 Jumlah siswa 20 Nilai tertinggi 70,00 Nilai terendah 20,00 Nilai rata-rata 42,07 KKMt 72,00 Persentase ketuntasan 0,00 % (Rusdan, 2016)
X2 24 78,00 8,00 40,19 72,00 8,33 %
Berdasarkan data di atas, rendahnya kemampuan siswa dalam memahami mata pelajaran kimia ditunjukkan oleh nilai rata-rata dan persentase kelulusan yang sangat rendah. Kelas dikatakan berhasil mencapai ketuntasan jika sekurang-kurangnya 85% dari jumlah peserta didik yang ada di kelas tersebut telah mencapai ketuntasan individu (Sunarto dkk, 2008). KKM untuk mata pelajaran kimia di SMAN 2 lembar ditetapkan oleh sekolah sebesar 72. Apabila nilai yang diperoleh siswa berada di bawah KKM, maka siswa tersebut belum tuntas dan sebaliknya.
2
Pendidikan IPA khususnya kimia diarahkan untuk kreatif serta aktif dalam berinteraksi sehingga dapat membantu peserta didik untuk memperoleh pemahaman yang lebih mendalam. Interaksi yang efektif akan terjadi jika guru dapat menggunakan model pembelajaran yang lebih mendorong siswa untuk aktif. Agar pengajaran menjadi lebih efektif, pembelajar seharusnya dipahami lebih dari sekedar penerima pasif pengetahuan, melainkan seseorang yang secara aktif terlibat dalam proses pembelajaran yang diarahkan oleh guru menuju lingkungan kelas yang nyaman dan kondisi emosional, sosiologis, psikologis dan fisiologis yang kondusif Dunn dalam Huda (2013). Agar proses pembelajaran terlaksana dengan baik, maka perlu adanya model-model pembelajaran, karena model pembelajaran yang diterapkan oleh guru merupakan salah satu faktor sosial yang berpengaruh pada hasil belajar (Wiryadi, 2010). Salah satu model pembelajaran yang dapat mendukung proses pembelajaran adalah dengan menggunakan model pembelajaran yang termasuk dalam pendekatan berpikir dan berbasis masalah ialah model pembelajaran circuit learning. Adapun model pembelajaran circuit learning merupakan strategi pengajaran yang memaksimalkan pemberdayaan pikiran dan perasaan dengan pola penambahan (adding) dan pengulangan (repetition) (Huda, 2013). Langkahlangkah model circuit learning yaitu 1) Mengkondisikan situasi belajar yang kondusif (dalam kegiatan awal), 2) Menggali dengan pertanyaan, 3) Penempelan dan penjelasan gambar yang sesuai dengan tema, 4) Bekerja dalam kelompok, 5) Membuat peta konsep, 6) Refleksi (Kristiati dkk, 2012). Pengalaman dalam pembelajaran ini diharapkan akan berdampak pada meningkatnya rasa suka terhadap pelajaran kimia yang kemudian akan diikuti oleh kemudahan dalam menerima, memahami, mengingat, dan memanggil kembali informasi yang pernah didapatkan ketika dibutuhkan pada pembelajaran kimia. Berdasarkan latar belakang di atas, peneliti tertarik melakukan penelitian dengan menerapkan model pembelajaran Circuit Learning pada materi pokok hidrokarbon dengan judul “Pengaruh Model Circuit Learning terhadap hasil belajar kimia materi hidrokarbon pada siswa kelas X SMAN 2 Lembar 2015/2016”.
3
METODE PENELITIAN Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian adalah quasi eksperimental, karena tidak dapat mengontrol seluruh valiabel-variabel luar yang mempengaruhi
pelaksanaan
eksperimen.
Desain
penelitian
ini
adalah
Nonequivalent control group design. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMA Negeri 2 Lembar, berjumlah 44 siswa yang terbagi dalam 2 kelas. Pengambilan sampel menggunakan teknik sampling jenuh. Kelas X2 sebagai kelas eksperimen dan kelas X1 sebagai kelas kontrol. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah model pembelajaran circuit learning dan model konvensional, sedangkan variabel terikatnya yaitu hasil belajar kimia. Teknik pengumpulan data yaitu dokumentasi, lembar observasi aktivitas guru. Instrumen yang digunakan untuk mengukur hasil belajar kognitif menggunakan tes hasil belajar (posttest). Instrumen yang akan digunakan sebelumnya diujicobakan untuk mengetahui validitas dan reliabilitasnya sebelum diberikan kepada kelas sampel. Dari 37 butir soal pilihan ganda yang diujicobakan pada 24 siswa yang telah mempelajari materi hidrokarbon, diperoleh 20 butir soal dinyatakan valid dengan reliabilitas soal tinggi (0,827). Instrumen pelaksanaan penelitian yaitu RPP dan silabus. Digunakan uji validitas dan reliabilitas instrument pretest dan posttest kelas X SMAN 2 Lembar. Perhitungan analisis data uji hipotesis menggunakan statistika ANAKOVA.
HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan hasil uji hipotesis dengan analisis ANAKOVA diperoleh nilai Fhitung = 6,11 > Ftabel = 4,06, sehingga terdapat perbedaan hasil belajar yang signifikan antara siswa yang diajar dengan model pembelajaran Circuit Learning dan model konvensional, setelah mengontrol pre test. Oleh karena itu, model pembelajaran circuit learning berpengaruh terhadap hasil belajar siswa kelas X SMAN 2 Lembar pada materi pokok “Hidrokarbon” Tahun Pelajaran 2015/2016, setelah mengontrol pre test. Penerapan model circuit learning di kelas eksperimen pada materi pokok “Hidrokarbon” berpengaruh terhadap hasil belajar siswa karena penerapan model
4
pembelajaran circuit learning pembelajarannya berpusat pada siswa (student center), dimana model pembelajaran ini dapat menambah kreatifitas siswa dan mengaktifkan siswa karena membuat pengetahuan siswa yang didapat dalam pembelajaran dialami sendiri oleh siswa sehingga menjadi bermakna dan sulit dilupakan (Kristiarti dkk, 2012). Sementara itu, model pembelajaran konvensional dalam pembelajaran ini adalah upaya penyampaian pengetahuan/materi dari guru kepada peserta didik. Dalam hal ini guru sebagai sumber informasi yang berperan aktif dalam proses pembelajaran sedangkan peserta didik sebagai objek yang bersifat pasif hanya mendengarkan dan menghafal pengetahuhan yang ditransfer oleh guru. Berdasarkan nilai rata-rata, kelas kontrol memiliki hasil belajar siswa yang lebih rendah dari kelas eksperimen. Dasar analisis uji menggunakan nilai rata-rata dari kedua kelas sampel secara keseluruhan dapat disajikan pada gambar 5.1:
80 60
Pre-test
40
Post-test
20 0 Kelas Eksperimen
Kelas Kontrol
Gambar 5.1 Histogram perbandingan nilai kognitif Pre-test dan Post-test Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Berdasarkan uji hipotesis terdapat perbedaan antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. Perbedaan ini terjadi karena siswa pada kelas kontrol menggunakan model pembelajaran konvensional. Peneliti berpendapat bahwa rendahnya hasil belajar siswa di kelas kontrol dikarenakan oleh kurangnya aktivitas siswa, sehingga siswa kurang aktif dalam melakukan pembelajaran. Pada kelas eksperimen tinggi karena dalam pembelajaran di kelas eksperimen diberikan
5
perlakuan model pembelajaran circuit learning yang menambah kreatifitas dan mengaktifkan siswa didalam kelas pada saat pembelajaran. Pada kelas eksperimen, meskipun dalam pembelajaran sudah diupayakan untuk menghasilkan hasil belajar yang maksimal, akan tetapi dari hasil penelitian harapan tersebut belum tercapai, karena rendahnya kemampuan siswa dalam memahami mata pelajaran dengan nilai rata-rata (62,29) dan persentase kelulusan (29,16 %) yang sangat rendah. Kelas dikatakan berhasil mencapai ketuntasan jika sekurang-kurangnya 85% dari jumlah peserta didik yang ada di kelas tersebut telah mencapai ketuntasan individu. KKM untuk mata pelajaran kimia di SMAN 2 lembar ditetapkan oleh sekolah sebesar 72. Apabila nilai yang diperoleh siswa berada di bawah KKM, maka siswa tersebut belum tuntas dan sebaliknya. Hal ini dikarenakan dalam pembelajaran tersebut faktor yang mempengaruhi hasil belajar yang dikontrol terbatas hanya dalam hal model pembelajaran saja, sedangkan hasil belajar tidak saja dipengaruhi oleh faktor tersebut, melainkan dipengaruhi oleh faktor lain. Hal ini sesuai dengan yang diungkapkan oleh Nugroho (2013) yaitu dalam mencapai suatu hasil belajar terdapat berbagai faktor yang mempengaruhinya, dapat digolongkan menjadi dua golongan, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal adalah segala sesuatu yang mempengaruhi hasil belajar siswa yang datang dari dalam diri siswa itu sendiri. Berdasarkan hasil pengamatan selama penelitian, ketika didalam kelas peneliti melihat dan memperhatikan siswa yang kurang sehat (sakit) sehingga siswa tidak fokus dan semangat pada saat menerima pembelajaran. dan faktor yang cukup mempengaruhi adalah minat siswa. Siswa yang memiliki minat yang cukup tinggi hanya siswa tertentu saja. Hal ini dapat peneliti amati pada saat tanya jawab, dan diskusi kelompok, hanya siswa yang memiliki minat yang cukup tinggi yang lebih aktif dalam proses pembelajaran. Faktor eksternal merupakan segala faktor yang datang dari luar diri siswa dan mempengaruhi hasil belajarnya. Faktor eksternal yang sangat mempengaruhi hasil belajar siswa adalah faktor keluarga dan lingkungan. Berdasarkan hasil pengamatan peneliti selama penelitian disana siswa-siswa yang bersekolah di SMAN 2 Lembar memiliki keluarga yang tergolong dalam ekonomi
6
menengah ke bawah. Mengakibatkan siswa-siswa tersebut sangat jarang membuka kembali buku pelajaran sepulang dari sekolah, selain itu juga mereka juga jarang masuk sekolah, karena mereka harus membantu orang tuanya untuk bekerja. Selain itu, masyarakat dan tentangga juga teman-teman bermain siswa disekitar perkampungan siswa sangat mempengaruhi. Selain itu, kurangnya efektifitas pembelajaran juga menjadi faktor tidak maksimalnya hasil yang diperoleh. Efektifitas pembelajaran yang dimaksud penulis adalah kesiapan siswa dalam melakukan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran yang bersifat baru. Siswa akan siap dalam menerima pembelajaran jika telah terbiasa dengan pembelajaran yang menggunakan model pembelajaran yang menuntut siswa aktif, mandiri, dan kritis dalam melakukan pembelajaran. Oleh karena itu untuk menghasilkan hasil belajar yang maksimal, maka selain model pembelajaran diperlukan pengontrolan terhadap faktor lain dalam pembelajaran guna menghasilkan hasil belajar yang maksimal. Berdasarkan beberapa hasil penelitian di atas maka dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran circuit learning berpengaruh secara signifikan terhadap hasil belajar kimia materi hidrokarbon pada siswa kelas X SMAN 2 Lembar. . KESIMPULAN Berdasarkan beberapa hasil penelitian di atas maka dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran circuit learning berpengaruh signifikan terhadap hasil belajar kimia materi hidrokarbon pada siswa kelas X SMAN 2 Lembar tahun pelajaran 2015/2016.
7
DAFTAR PUSTAKA
Huda. 2013. Model-Model Pengajaran dan Pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka Belajar. Kristiarti. S. 2014. Penerapan Model Circuit Learning Dalam Peningkatan Karakter dan Hasil Belajar PKN tentang Kebebasan Berorganisasi Pada Siswa Kelas V SDN 2 Prembun Tahun 2014/2015. Jurnal Kalam Cendekia, Volume 3, Nomor 5.1,hlm. 462 – 467. Nugroho, F. A. 2013. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Prestasi Belajar Pemasangan Dasar Instalasi Listrik Siswa Kelas X Teknik Instalasi Tenaga Listrik SMK Negeri 1 Sedayu. Jurnal Skripsi UNY 2013. Slameto. 2013. Belajar dan Faktor-faktor yang mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta. Sunarto,W. 2008. Hasil Belajar Kimia Siswa Dengan Model Pembelajaran Metode Think-Pair-Share Dan Metode Ekspositori. Jurnal Inovasi Pendidikan Kimia, Vol. 2, No. 1, 2008, hlm 244-249. Wiryadi, N. Ketut. 2010. Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation (GI) Terhadap Hasil Belajar Kimia dengan Mempertimbangkan Kreativitas Siswa (Studi Eksperimen terhadap Para Siswa SMA Dwijendra Denpasar). Jurnal Penelitian Pascasarjana Undiksha Vol 7 No 1.