Jangan Salah! Nama Arab Bukan Berarti Muslim - 03-15-2016 iT's Me - Kembali ke Fitrah - https://www.itsme.id
Jangan Salah! Nama Arab Bukan Berarti Muslim Selasa, Maret 15, 2016 https://www.itsme.id/jangan-salah-nama-arab-bukan-berarti-muslim/ Lebih lanjut lagi, tidak ada konsep ‘nama Muslim’ di Al-Qur’an. ‘Muslim’ adalah kondisi berserah diri dari jiwa seorang yang beriman terlepas apapun nama orang tersebut. iT's me - Kata ‘Muslim’ dalam artikel ini digunakan menurut pemahaman awam. Demi memahami istilah ‘Muslim’ dengan lebih baik, silakan lihat artikel terkait. Tidak ada konsep nama - nama Muslim dalam Islam. Ini adalah suatu kesalahkaprahan. Terdapat namanama yang mengandung makna baik secara inheren maupun sebaliknya yang mengandung makna kurang baik. Suatu ‘nama’ itu sendiri tidak memiliki kemauan maupun kapasitas untuk berserah diri. Sementara ‘Muslim’ adalah kondisi terkait jiwa seseorang yang beriman kepada Allah, terlepas siapapun nama orang tersebut. Apa yang pada umumnya disematkan umat Muslim sebagai namanya adalah nama-nama ‘Arab’. Namanama yang seringkali terasosiasi dengan kepribadian-kepribadian dari masa lalu. Menyematkan namanama dari para tokoh di masa lalu adalah suatu tradisi tua yang juga bisa dibuktikan dari kitab suci-kitab suci sebelumnya. Bagaimanapun juga patut diingat bahwa ini adalah suatu tradisi, bukan kewajiban. Tidak tepat juga menganggap nama Arab sebagai sinonim dengan Muslim. Karena banyak orang Arab juga bukan Muslim. Apa yang kurang dicermati selama ini adalah ternyata tidak semua nama Arab yang populer bersifat “lembut” atau mengandung makna baik. MISALNYA – ABBAS Misalnya, nama Arab populer seperti Abbas biasanya disematkan karena dianggap mengacu pada paman Nabi ternyata mengandung makna yang cukup agresif. Pemahaman umum menganggapnya bermakna ‘singa’ atau ‘deskripsi seekor singa’. Kedua pemahaman ini tidaklah membantu dalam menerangkan esensi kata ‘Abbas’ dan makna sesungguhnya. Turunan dari akar kata Abbas (abasa) bisa ditemukan di Quran. Misalnya saat berurusan dengan pernyataan Nabi. Q.S. ‘Abasa [80]:1. Saat seorang laki-laki menghampirinya Q.S. ‘Abasa [80]:2. Atas tindakan-tindakannya dan terkait situasi itu, Allah kemudian memberikan tegurannya pada Nabi, Q.S. ‘Abasa [80]:1-11. “Dia (Muhammad) bermuka masam (bahasa Arab: abasa) dan berpaling, karena seorang buta telah datang kepadanya” (Q.S. ‘Abasa [80]:1-2) Contoh lainnya: ًﺇِﻧَّﺎ ﻧَﺨَﺎﻑُ ﻣِﻦ ﺭَّﺑِّﻨَﺎ ﻳَﻮْﻣﺎً ﻋَﺒُﻮﺳﺎً ﻗَﻤْﻄَﺮِﻳﺮﺍ
1/5
Jangan Salah! Nama Arab Bukan Berarti Muslim - 03-15-2016 iT's Me - Kembali ke Fitrah - https://www.itsme.id
“Sungguh kami takut akan (azab) Tuhan pada hari (ketika) orang-orang berwajah masam penuh kesulitan.” (Q.S. Al-Insaan [76]:10). َﺛُﻢَّ ﻋَﺒَﺲَ ﻭَﺑَﺴَﺮ “lalu berwajah masam (bahasa Arab: abasa) dan merengut” (Q.S. Al-Muddatstsir [74]:22). Etimologi kata ini bisa dilacak dari naskah-naskah klasik dan juga leksikon klasik yang baik. Makin jelas juga dari pembahasan tersebut bahwasanya bukanlah keberanian singa yang melekat di nama ‘Abbas’. Melainkan kesan bahwasanya singa mencerminkan suatu ekspresi agresif yang biasanya melekat di dirinya.
Sumber : Leksicon Edward Lane (1)
Lebih lanjut lagi, banyak Muslim memakai nama Nabi-nabi dari Al-Qur’an tanpa menyadari bahwa namanama itu bukan sepenuhnya nama-nama para Nabi saat nama-nama itu diberikan. Sebagian besar pembaca Al-Qur’an belum menangkap bahwa nama-nama di Al-Qur’an adalah nama dari para Nabi menurut pemahaman masyarakat Arab pada zaman diturunkannya Al-Qur’an di abad ketujuh.
2/5
Jangan Salah! Nama Arab Bukan Berarti Muslim - 03-15-2016 iT's Me - Kembali ke Fitrah - https://www.itsme.id
Sumber : Leksicon Edward Lane (2) Namun ini tidak menyiratkan bahwa nama-nama dalam bahasa Arab tersebut adalah nama aslinya. Karena Al-Qur’an saat itu sedang menggunakan bahasa audiens pertamanya dengan menggunakan namanama yang mereka pahami. Misalnya, orang Arab kurang mengenal Nabi ‘Isa A.S. kalau nama yang digunakan adalah ‘Yeshua’ (nama dalam bahasa Ibrani)/’Jeshua’ (nama dalam bahasa Aramik) bagi ibunya dan umatnya di daerah Palestina pada abad pertama. Maryam juga tidak menyebut nama anaknya dengan nama ‘Isa’ yang sebenarnya lebih merupakan cara penyebutan dalam bahasa Arab. Jadi Al-Qur’an semata-mata berkomunikasi dalam bahasa yang digunakan audiensnya. Tentu saja banyak esensi fonetis dari nama-nama dipertahankan oleh umat Yahudi dan Kristen dalam bahasa Arab seperti nama ‘Maryam’. Namun bukan berarti nama-nama tersebut akan selalu sama persis. Kemiripan dalam bahasa-bahasa Semitis juga mengandung kemiripan fonetis. Misalnya terkait nama Yesus, dinyatakan bahwa,” “pada akhir abad 12. (O.E. sekedar menggunakan hælend "juru selamat"), dari Gk. Iesous yang merupakan suatu upaya untuk mengubah nama Yeshua yang merupakan nama sesuai bahasa Aramik ke dalam bahasa Yunani. "Jah adalah keselamatan," merupakan suatu nama orang Yahudi yang cukup umum, dan bentuk berikutnya dari Heb. Yehoshua (lihat Joshua)..." [3] Serupa dengan itu, Nabi Musa A.S. (sebagaimana dikenal dalam bahasa Arab) kemungkinan besar dikenal dengan nama ‘Moshe’ (Moses) bagi Fir’aun dan keluarganya. Kemungkinan inilah nama yang dipakai keluarga Fir’aun di Mesir di rumah dimana Musa dibesarkan. Rabi Eliezer Danzinger mencatat
3/5
Jangan Salah! Nama Arab Bukan Berarti Muslim - 03-15-2016 iT's Me - Kembali ke Fitrah - https://www.itsme.id
sebagai berikut: “Menurut Chizkuni, (Catatan 1) sebenarnya adalah Jochebed, yaitu ibu kandung Musa, yang menamainya. Jochebed kemudian mengatakan pada putri Fir’aun, Bithiah, nama anak tersebut dalam bahasa Ibrani, sehingga Bithiah kemudian memanggilnya dengan nama ini, dan menganggap nama ini memang sesuai, karena ia mengangkatnya (Catatan 2) dari air. Sedangkan Ibn Ezra (Catatan 3) mengatakan bahwa Bithiah memberikan Musa nama Mesir yaitu Munius, yang kemudian diterjemahkan kitab Taurat ke dalam bahasa Ibrani menjadi Moshe (Musa). Ibn Ezra menyatakan bahwa sebenarnya Bithiah telah belajar bicara bahasa Ibrani, dan dialah yang memberikan Musa nama Ibraninya. Penjelasan demikian juga diutarakan oleh para penafsir lainnya.” [4] Hanya ada dua nama pada masa diturunkannya wahyu kepada Nabi yang dipakai Al-Qur’an, yaitu ‘Muhammad’ (Nama Nabi sendiri – disebut empat kali: Q.S. Ali-'Imran [3]:144, Q.S. Al-Ahzab [33]:40, Q.S. Muhammad [47]:2, Q.S. Al-Fath [48]:29) dan Zaid (Q.S. Al-Ahzab [33]:37), anak angkatnya. Terdapat juga kemungkinn kiasan atas nama lainnya, ‘Abu Lahab’ (Q.S. Al-Masad [111]:1) namun masih diperdebatkan apakah ini sungguh-sungguh acuan kepada nama seseorang ataukah nama alias untuk menjelaskan watak nafsu angkara dari seseorang. (Bapak Api). Tentu saja terdapat nama-nama indah dengan makna-makna inheren yang berfaedah dimuat Al-Qur’an. Misalnya nama Nabi sendiri (Muhammad), Tasnim (suatu mata air surga Q.S. Al-Muthaffifin [83]:27-28), Kautsar (keberlimpahan/ atau terkadang ditafsirkan sebagai sungai di surga – Q.S. AlKautsar [108]:1), Khalid (selamanya, tanpa akhir), dan Sidra (Pohon suci di batas surga Q.S. An-Najm [53]:14 – 16), dan seterusnya. Bagaimanapun juga patut dicatat bahwasanya tidak semua nama Arab memiliki makna inheren yang baik. Lebih lanjut lagi perlu digarisbawahi bahwa banyak nama orang Muslim Arab awal yang familiar bagi kita adalah nama keluarga yang diberikan pada saat kelahirannya dimana mereka masih merupakan kaum Pagan atau penyembah berhala. KESIMPULAN Nama seseorang sebaiknya mengandung makna yang baik, baik itu nama dalam bahasa Arab maupun dalam bahasa lainnya. Selain itu juga tidak ada kewajiban untuk mengutamakan nama berbahasa Arab di atas nama-nama lainnya. Patut dicatat pula bahwasanya Allah SWT. sendiri memerintahkan hamba-hamba-Nya memanggil-Nya dengan nama-nama yang indah. َﻗُﻞِ ٱﺪْﻋُﻮﺍْ ٱﻠﻠَّﻪَ ﺃَﻭِ ٱﺪْﻋُﻮﺍْ ٱﻠﺮَّﺣْﻤَـٰﻦَ ﺃَﻳّﺎً ﻣَّﺎ ﺗَﺪْﻋُﻮﺍْ ﻓَﻠَﻪُ ٱﻸَﺳْﻤَﺂﺀُ ٱﻠْﺤُﺴْﻨَﻰٰ ﻭَﻻَ ﺗَﺠْﻬَﺮْ ﺑِﺼَﻼَﺗِﻚَ ﻭَﻻَ ﺗُﺨَﺎﻓِﺖْ ﺑِﻬَﺎ ﻭَٱﺒْﺘَﻎِ ﺑَﻴْﻦَ ﺫٰﻟِﻚ ًﺳَﺒِﻴﻼ “Katakanlah (Muhammad), ‘Serulah Allah atau serulah Ar-Rahman. Dengan nama yang mana saja kamu dapat menyeru, karena Dia mempunyai nama-nama yang terbaik (Asmaul Husna) dan janganlah engkau mengeraskan suaramu dalam salat dan janganlah (pula) merendahkannya dan usahakan jalan tengah di antara kedua itu’” Q.S. Al-Isra’ [17]:110 َﻭَﻟﻠَّﻪِ ٱﻸَﺳْﻤَﺂﺀُ ٱﻠْﺤُﺴْﻨَﻰٰ ﻓَٱﺪْﻋُﻮﻩُ ﺑِﻬَﺎ ﻭَﺫَﺭُﻭﺍْ ٱﻠَّﺬِﻳﻦَ ﻳُﻠْﺤِﺪُﻭﻥَ ﻓِﻲۤ ﺃَﺳْﻤَﺂﺋِﻪِ ﺳَﻴُﺠْﺰَﻭْﻥَ ﻣَﺎ ﻛَﺎﻧُﻮﺍْ ﻳَﻌْﻤَﻠُﻮﻥ “Dan Allah memiliki Asmaul Husna (nama-nama terbaik), maka bermohonlah kepada-Nya dengan menyebut Asmaul Husna itu dan tinggalkanlah orang-orang yang menyalahartikan nama-nama-Nya. Mereka tak akan mendapat balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan.“ Q.S. Al-Anfaal [7]:180.
4/5
Jangan Salah! Nama Arab Bukan Berarti Muslim - 03-15-2016 iT's Me - Kembali ke Fitrah - https://www.itsme.id
Lebih lanjut lagi, tidak ada konsep ‘nama Muslim’ di Al-Qur’an. ‘Muslim’ adalah kondisi berserah diri dari jiwa seorang yang beriman terlepas apapun nama orang tersebut. REFERENSI-REFERENSI:
Quranmassage quran.com [1] LANE. E.W, Edward Lanes Lexicon, Williams and Norgate 1863; Librairie du Liban Beirut-Lebanon 1968, Volume 5, Halaman 1939. [2] Ibid. [3] ETYMOLOGY DICTIONARY [online], Available at http://www.etymonline.com/index.php?term=Jesus [Diakses pada 17 April 2011] Catatan kaki yang digunakan: (Catatan 1) Komentarnya pada Keluaran 2:10: "Setelah anak itu besar, ibu itu membawanya kepada putri Firaun, yang mengangkatnya menjadi anaknya. Dinamainya anak itu Musa, katanya "Sebab aku menarik dia keluar dari air." (Catatan 2) Lihat Rashi tentang Keluaran 2:10, s.v. "mi'shi'ti'hu" ["I drew him"]. (Note 3) Keluaran, ibid., ad loc.
_______________________________________________ WWW.ITSME.ID
5/5 Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)