No.49/08/19/Th.III, 1 Agustus 2016
PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI KOTA TANJUNGPANDAN (KABUPATEN BELITUNG) BULAN JULI 2016 INFLASI 2,34 PERSEN Pada Juli 2016 Kota Tanjungpandan mengalami Inflasi sebesar 2,34 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 133,37 setelah sebelumnya pada Juni 2016 juga mengalami inflasi sebesar 1,46 persen dengan IHK 130,32. Inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya indeks pada enam kelompok pengeluaran yakni kelompok bahan makanan sebesar 3,27 persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau sebesar 2,17 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar sebesar 0,25 persen; kelompok sandang sebesar 0,63 persen; kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga sebesar 0,31 persen; dan kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 7,49 persen. Sementara kelompok kesehatan tidak mengalami perubahan indeks atau relatif stabil. Tingkat inflasi tahun kalender Juli 2016 sebesar 4,24 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun (Juli 2016 terhadap Juli 2015) sebesar 6,44 persen. Komponen inti pada Juli 2016 memberikan andil inflasi sebesar 0,57, demikian juga komponen yang harganya diatur oleh pemerintah inflasi sebesar 0,88 persen. Sedangkan komponen bergejolak inflasi sebesar 0,89 pesen.
Indeks Harga Konsumen (IHK) merupakan salah satu indikator ekonomi yang sering digunakan untuk mengukur tingkat perubahan harga (inflasi/deflasi) di tingkat konsumen, khususnya didaerah perkotaan.Perubahan IHK dari waktu ke waktu menunjukkan pergerakan harga dari paket komoditas yang dikonsumsi oleh rumah tangga. Di Indonesia, tingkat inflasi diukur dari persentase perubahan IHK dan diumumkan ke publik setiap awal bulan (hari kerja pertama) oleh Badan Pusat Statistik (BPS). Mulai Januari 2014, pengukuran inflasi di Indonesia menggunakan IHK tahun dasar 2012=100.Ada beberapa perubahan yang mendasar dalam penghitungan IHK baru (2012=100) dibandingkan IHK lama (2007=100), khususnya mengenai cakupan wilayah, paket komoditas, dan diagram timbang.Perubahan tersebut didasarkan pada Survei Biaya
1 Berita Resmi Statistik Provinsi Kepulauan Bangka Belitung No. 49/08/19/Th.III, 1Agustus 2016
Hidup (SBH) 2012 yang dilaksanakan oleh BPS, yang merupakan salah satu bahan dasar utama dalam penghitungan IHK.Hasil SBH 2012 sekaligus mencerminkan adanya perubahan pola konsumsi masyarakat dibandingkan dengan hasil SBH sebelumnya. SBH 2012 dilaksanakan di 82 kota, yang terdiri dari 33 ibukota provinsi dan 49 kota besar lainnya. Dari 82 kota tersebut, 66 kota merupakan cakupan kota SBH lama dan 16 merupakan kota baru. Survei ini hanya dilakukan di daerah perkotaan (urban area) dengan total sampel sebanyak 13.608 Blok Sensus dan total sampel rumahtangga sebanyak 136.080. SBH 2012 dilaksanakan secara triwulanan selama tahun 2012 sehingga setiap triwulan terdapat 34.020 sampel rumahtangga. Berdasarkan hasil pemantauan BPS di Kota Tanjungpandan pada Juli 2016 terjadi inflasi 2,34 persen, atau terjadi kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari pada 130,32 Juni 2016 menjadi 133,37 pada Juli 2016. Tingkat inflasi tahun kalender 4,24 dan tingkat inflasi tahun ke tahun (Juli 2016 terhadap Juli 2015) sebesar 6,44 persen. Inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya indeks pada enam kelompok pengeluaran yakni kelompok bahan makanan sebesar 3,27 persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau sebesar 2,17 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar sebesar 0,25 persen; kelompok sandang sebesar 0,63 persen; kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga sebesar 0,31 persen; dan kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 7,49 persen. Sementara kelompok kesehatan tidak mengalami perubahan indeks atau relatif stabil. Beberapa komoditas yang mengalami peningkatan harga antara lain: angkutan udara, daging ayam ras, mie, bawang putih, sayur kangkung, bayam, cabai rawit, wortel, nasi dengan lauk, ayam goreng, ikan kembung, ikan kerisi, martabak, ayam bakar dan tariff listrik. Sedangkan komoditas yang mengalami penurunan harga pada Juli 2016 antara lain: ikan tongkol, telepon seluler, tomat sayur, ikan bulat, terong panjang, buah melon, kemiri, sawi hijau, ikan tenggiri, kentang, ikan asin belah, anggur, cumi-cumi, kepiting/rajungan dan buah apel. Kelompok pengeluaran yang memberikan andil/sumbangan inflasi pada Juli 2016, yaitu yakni kelompok bahan makanan sebesar 0,94 persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau sebesar 0,45 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar sebesar 0,06 persen; kelompok sandang sebesar 0,04 persen; kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga sebesar 0,01 persen; dan kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,84 persen. Sementara kelompok kesehatan tidak mengalami perubahan indeks atau relatif stabil.
2 Berita Resmi Statistik Provinsi Kepulauan Bangka Belitung No. 49/08/19/Th.III, 1Agustus 2016
Tabel 1 IHK dan Tingkat Inflasi Kota Tanjungpandan Juli 2016, Tahun Kalender 2016, dan Tahun ke Tahun Menurut Kelompok Pengeluaran (2012=100)
2) 3)
(5)
(6)
2.34
4.24
6.44
140.72
3.27
6.23
9.35
135.87 126.11 123.55 127.46 134.56 134.10
2.17 0.25 0.63 0.00 0.31 7.49
9.65 0.82 1.62 1.14 1.04 1.35
11.04 1.69 1.54 3.26 8.79 4.21
Inflasi Juli 20161)
(2)
(3)
(4)
U m u m (Headline)
130.32
133.37
Bahan Makanan Makanan Jadi, Minuman, Rokok, dan Tembakau Perumahan, Air, Listrik, Gas, dan Bahan bakar Sandang Kesehatan Pendidikan, Rekreasi, dan Olahraga Transpor, Komunikasi, dan Jasa Keuangan
136.27 132.99 125.80 122.78 127.46 134.15 124.75
(1)
1)
Inflasi Tahun ke Tahun 3)
IHK Juli 2016
Kelompok Pengeluaran
1 2 3 4 5 6 7
Laju Inflasi Tahun Kalender 20162)
IHK Juni 2016
Persentase perubahan IHK Juli 2016 terhadap IHK bulan sebelumnya Persentase perubahan IHK Juli 2016 terhadap IHK Desember 2015 Persentase perubahan IHK Juli 2016 terhadap IHK Juli 2015
Tabel 2 Sumbangan Kelompok Pengeluaran Terhadap Inflasi Kota Tanjungpandan (2012=100) Juli 2016 KelompokPengeluaran
SumbanganInflasi (%)
(1)
(2)
UMUM
2.34
1.
Bahan Makanan
2. 3. 4. 5.
Makanan Jadi, Minuman, Rokok,dan Tembakau Perumahan, Air, Listrik, Gas,dan Bahan Bakar Sandang Kesehatan
6. 7.
Pendidikan, Rekreasi,danOlahraga Transpor, Komunikasi,danJasaKeuangan
0.94 0.45 0.06 0.04 0.00 0.01 0.84
3 Berita Resmi Statistik Provinsi Kepulauan Bangka Belitung No. 49/08/19/Th.III, 1Agustus 2016
Tabel 3 Sumbangan Komoditi Terbesar Terhadap Inflasi/Deflasi Kota Tanjungpandan Juli 2016
Komoditi (1)
Persentase Perubahan Harga (2)
Sumbangan Inflasi (%)
Komoditi
(3)
(1)
Persentase Perubahan Harga (2)
Sumbangan Deflasi (%) (3)
1.
Angkutan Udara
42.416
0.833
1.
Ikan Tongkol
-0.548
-0.002
2.
Daging Ayam Ras
17.455
0.304
2.
Telepon Seluler
-0.590
-0.002
3.
Mie
8.498
0.183
3.
Tomat Sayur
-4.253
-0.003
4.
Bawang Putih
20.989
0.127
4.
Ikan Bulat
-0.371
-0.004
5.
Kangkung
24.934
0.108
5.
Terong Panjang
-9.996
-0.007
6.
Bayam
38.444
0.103
6.
Melon
-5.329
-0.008
7.
Cabai Rawit
28.031
0.098
7.
Kemiri
-8.330
-0.011
8.
Wortel
28.424
0.089
8.
Sawi Hijau
-6.894
-0.013
9.
Nasi Dengan Lauk
3.124
0.087
9.
Ikan Tenggiri
-1.970
-0.013
10.
Ayam Goreng
10.685
0.079
10.
Kentang
-4.026
-0.013
11.
Kembung
6.668
0.078
11.
Ikan Asin Belah
-5.662
-0.014
12.
Ikan Kerisi
3.426
0.068
12.
Anggur
-4.517
-0.018
13.
Martabak
10.258
0.048
13.
Cumi-Cumi
-1.716
-0.019
14.
Ayam Bakar
10.975
0.044
14.
Kepiting/Rajungan
-4.555
-0.023
15.
Tarif Listrik
1.423
0.042
15.
Apel
-5.360
-0.030
5 Berita Resmi Statistik Provinsi Kepulauan Bangka Belitung No. 49/08/19/Th.III, 1Agustus 2016
URAIAN MENURUT KELOMPOK PENGELUARAN 1. Bahan Makanan Kelompok bahan makanan pada Juli 2016 mengalami inflasi 3,27 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 136,27 pada Juni 2016 menjadi 140,72 pada Juli 2016. Dari 11 subkelompok dalam kelompok bahan makanan, pada bulan ini 7 subkelompok diantaranya mengalami inflasi dan 3 subkelompok mengalami deflasi. Subkelompok yang mengalami inflasi tertinggi adalah subkelompok sayursayuran 14,12 persen dan terendah terjadi pada subkelompok kacang-kacangan 0,02 persen. Sedangkan subkelompok yang mengalami deflasi tertinggi adalah subkelompok ikan diawetkan sebesar 2,63 persen dan terendah terjadi pada subkelompok padi-padian, umbi-umbian dan hasilnya sebesar 0,01 persen. Sementara itu subkelompok bahan makanan lainnya tidak mengalami perubahan indeks atau relatif stabil. Kelompok ini pada Juli 2016 memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,94 persen. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan inflasi antara lain daging ayam ras, bawang putih, sayur kangkung, bayam, cabai rawit, wortel, ikan kembung dan ikan kerisi. 2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok, dan Tembakau Kelompok ini pada Juli 2016 mengalami inflasi 2,17 persen atau terjadi peningkatan indeks dari 132,99 pada Juni 2016 menjadi 135,87 pada Juli 2016. Dua subkelompok mengalami inflasi yakni subkelompok makanan jadi sebesar 3,43 persen; dan subkelompok tembakau dan minuman beralkohol 0,05 persen. Sedangkan subkelompok minuman yang tidak beralkohol mengalami deflasi sebesar 0,49 persen. Kelompok ini pada Juli 2016 secara keseluruhan memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,45 persen. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan inflasi antara lain: mie, nasi dengan lauk, ayam goreng, martabak dan ayam bakar. 3. Perumahan, Air, Listrik, Gas, dan Bahan Bakar Kelompok ini pada Juli 2016 mengalami inflasi sebesar 0,25 persen atau terjadi peningkatan indeks dari 125,80 pada Juni 2016 menjadi 126,11 pada Juli 2016. Tiga subkelompok mengalami inflasi yakni subkelompok biaya tempat tinggal sebesar 0,07 persen; subkelompok bahan bakar, penerangan dan air 0,88 persen; dan subkelompok perlengkapan rumahtangga sebesar 0,01 persen. Sementara subkelompok penyelenggaraan rumahtangga tidak mengalami perubahan indeks atau relatif stabil. Pada Juli 2016 kelompok ini secara umum memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,06 persen. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan inflasi adalah tarip listrik, batako, bahan bakar rumah tangga, semen dan kulkas/lemari es. 4. S a n d a n g Kelompok sandang pada Juli 2016 mengalami inflasi 0,63 persen, atau terjadi peningkatan indeks dari 122,78 pada Juni 2016 menjadi 123,55 pada Juli 2016.
6 Berita Resmi Statistik Provinsi Kepulauan Bangka Belitung No. 49/08/19/Th.III, 1Agustus 2016
Seluruh subkelompok mengalami inflasi yaitu subkelompok sandang laki-laki 0,05 persen; subkelompok sandang wanita 0,11 persen; subkelompok sandang anak-anak 1,40 persen;dan subkelompok barang pribadi dan sandang lain 1,11 persen. Kelompok ini pada Juli 2016 secara keseluruhan memberikan sumbangan/andil inflasi sebesar 0,04 persen. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan inflasi adalah komodias seragam sekolah anak, emas perhiasan, kerudung/jilbab, seragam sekolah wanita dan seragam sekolah pria . 5. K e s e h a t a n Kelompok kesehatan pada Juli 2016 tidak mengalami perubahan indeks darii 127,46 pada Juni 2016. 6. Pendidikan, Rekreasi, dan Olahraga Kelompok pendidikan, rekreasi dan olah raga pada Juli 2016 mengalami inflasi 0,31 persen, atau terjadi penurunan indeks dari 134,15 pada Juni 2016 menjadi 134,56 pada Juli 2016. Subkelompok yang mengalami inflasi yaitu subkelompok kursus-kursus/pelatihan 0,63 persen; dan subkelompok perlengkapan/peralatan pendidikan 1,34 pesen. Sementara itu, subkelompok pendidikan; subkelompok rekreasi; dan subkelompok olahraga tidak mengalami perubahan indeks atau relatif stabil. Kelompok ini pada Juli 2016 secara keseluruhan memberikan sumbangan/andil inflasi sebesar 0,01 persen. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan deflasi adalah komoditas bimbingan belajar dan tas sekolah. 7. Transpor, Komunikasi, dan Jasa Keuangan Kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan pada Juli 2016 mengalami inflasi 7,49 persen atau terjadi peningkatan indeks dari 124,75 pada Juni 2016 menjadi 134,10 pada Juli 2016. Subkelompok yang mengalami inflasi yakni subkelompok transpor 11,69 persen. Sedangkan subkelompok yang mengalami deflasi yakni subkelompok komunikasi dan pengiriman 0,10 persen. Sementara itu subkelompok sarana dan penunjang transpor; dan subkelompok jasa keuangan tidak mengalami perubahan indeks atau relatif stabil. Secara keseluruhan kelompok ini pada Juli 2016 memberikan sumbangan inflasi 0,84 persen. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan/andil inflasi yaitu komoditas angkutan udara, sepeda motor, bahan pelumas/oli, dan mobil.
7 Berita Resmi Statistik Provinsi Kepulauan Bangka Belitung No. 49/08/19/Th.III, 1Agustus 2016
PERBANDINGAN INFLASI TAHUNAN Tingkat inflasi tahun kalender Juli 2016 maupun tahun ke tahun (Juli 2016 terhadap Juli 2015) pada empat kota pantauan IHK menunjukkan arah yang sejalan. Inflasi tahun kalender Pangkalpinang adalah sebesar 3,85 persen; Tanjung Pandan sebesar 4,24 persen; serta Palembang dan DKI Jakarta masing-masing sebesar 1,41 persen dan 2,51 persen. Sementara untuk inflasi tahun ke tahun Kota Pangkalpinang sebesar 5,66 persen; sementara Tanjung Pandan sebesar 6,44 persen; Palembang dengan 2,74 persen; dan DKI Jakarta 4,45 persen. (Lihat Tabel 4).
Tabel 4 Inflasi Juli 2016, Tahun Kalender 2016, dan Tahun ke Tahun Kota Pangkalpinang, Tanjung Pandan, Palembang, dan DKI Jakarta Inflasi
Pangkalpinang
Tanjung Pandan
Palembang
DKI Jakarta
(2)
(3)
(4)
(5)
1,16
2,34
0,64
1,12
2. Tahun Kalender 2016
3,85
4,24
1,41
2,51
3.
5,66
6,44
2,74
4,45
(1)
1.
Juli 2016
Juli 2016 terhadap Juli 2015 (year on year)
Gambar 2 Inflasi Juli 2016, Tahun Kalender 2016, dan Tahun ke Tahun Kota Pangkalpinang, Tanjung Pandan, Palembang, dan DKI Jakarta
8.00 7.00 6.00 5.00 4.00 3.00 2.00 1.00 0.00 -1.00
INFLASI JULI 2016
INFLASI TAHUN KALENDER JULI 2016
INFLASI YEAR ON YEAR JULI 2016 TERHADAP JULI 2015
-2.00 -3.00 Pangkalpinang
Tanjung Pandan
Palembang
Jakarta
8 Berita Resmi Statistik Provinsi Kepulauan Bangka Belitung No. 49/08/19/Th.III, 1Agustus 2016
PERBANDINGAN ANTARKOTA Pada Juli 2016 di 82 kota pantauan IHK tercatat hampur seluruh kota mengalami inflasi dengan hanya 4 kota yang deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Tanjung Pandan 2,34 persen dengan IHK 133,37 dan terendah di Gorontalo dengan inflasi 0,06 persen dan IHK 121,72. Inflasi/Deflasi sangat dipengaruhi oleh kelancaran distribusi dan ketersediaan berbagai kebutuhan rumahtangga yang tentu saja berimbas langsung terhadap tingkat harga, serta kebijakan pemerintah akan sektor strategis, seperti bahan bakar minyak, tarif listrik dan bahan bakar rumahtangga. Tingkat permintaan dari konsumen yang dipengaruhi faktor musiman seperti hari raya keagamaan dan liburan sekolah memberikan dampak yang cukup signifikan pula. Pada bulan Juli 2016, momentum Idul Fitri menjadi faktor utama yang menyebabkan peningkatan harga di hampir seluruh kelompok pengeluaran.
Perbandingan Antarkota di Pulau Sumatera Kota-kota IHK di wilayah Pulau Sumatera yang berjumlah 23 kota, pada Juli 2016 tercatat seluruh kota mengalami inflasi. Inflasi tertinggi di Tanjung Pandan 2,34 persen dengan IHK 133,37 dan terendah di Medan dengan inflasi 0,07 persen dan IHK 127,54. (Lihat Tabel 5). Tabel 5 Perbandingan Indeks dan Inflasi/Deflasi Juli 2016 Kota-Kota di Pulau Sumatera, (2012=100) KOTA (1)
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23.
IHK
Juli 2016 Inflasi/Deflasi (%)
(2)
(3)
Meulaboh Banda Aceh Lhokseumawe Sibolga Pematang Siantar Medan Padang Sidempuan Padang Bukit Tinggi Tembilahan Pekanbaru Dumai Bungo Jambi Palembang Lubuklinggau Bengkulu Bandar Lampung Metro Tanjung Pandan Pangkalpinang Batam Tanjung Pinang
123,18 118,44 119,20 126,01 128,29 127,54 123,23 129,32 123,34 128,97 123,79 125,05 123,33 124,70 123,55 122,23 133,26 124,92 132,02 133,37 128,54 125,32 124,80
0,41 0,73 0,15 0,91 0,17 0,07 1,57 1,52 1,46 0,58 1,23 0,46 0,98 1,16 1,12 0,49 1,74 0,53 0,30 2,34 1,16 1,41 1,12
BANGKA BELITUNG
130,24
1,58
9 Berita Resmi Statistik Provinsi Kepulauan Bangka Belitung No. 49/08/19/Th.III, 1Agustus 2016
Perbandingan Antarkota di Pulau Jawa Pada Juli 2016 dari kota-kota IHK di wilayah Pulau Jawa yang berjumlah 26 kota, tercatat seluruh kota mengalami inflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Tegal sebesar 1,52 persen dengan IHK 122,38 dan Inflasi terendah terjadi di Cirebon sebesar 0,24 persen dengan IHK 120,39. (Lihat Tabel 6). Tabel 6 Perbandingan Indeks dan Inflasi/Deflasi Juli 2016 Kota-Kota di Pulau Jawa, (2012=100)
KOTA (1)
Juli 2016 IHK
Inflasi/Deflasi (%)
(2)
(3)
1.
DKI Jakarta
125,09
0,64
2.
Bogor
123,98
0,32
3.
Sukabumi
124,17
0,93
4.
Bandung
124,11
0,71
5.
Cirebon
120,39
0,24
6.
Bekasi
121,44
0,26
7.
Depok
123,48
0,48
8.
Tasikmalaya
123,69
0,50
9.
Cilacap
127,13
1,07
10.
Purwokerto
122,42
0,87
11.
Kudus
130,28
1,09
12.
Surakarta
121,66
0,62
13.
Semarang
123,70
1,05
14.
Tegal
122,38
1,52
15.
Yogyakarta
122,57
0,94
16.
Jember
121,46
0,42
17.
Banyuwangi
121,99
0,43
18.
Sumenep
122,26
0,63
19.
Kediri
122,01
0,78
20.
Malang
125,14
0,78
21.
Probolinggo
122,72
0,63
22.
Madiun
122,10
0,85
23.
Surabaya
124,53
0,83
24.
Tangerang
131,47
0,31
25.
Cilegon
129,22
0,80
26.
Serang
131,64
0,70
BANGKA BELITUNG
130,24
1,58
10 Berita Resmi Statistik Provinsi Kepulauan Bangka Belitung No. 49/08/19/Th.III, 1Agustus 2016
Perbandingan Antarkota di Luar Pulau Jawa dan Sumatera Pada Juli 2016 dari kota-kota IHK di wilayah luar Pulau Jawa dan Sumatera yang berjumlah 33 kota, tercatat hampir seluruh kota mengalami inflasi dan hanya 4 kota yang mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Bau-Bau sebesar 1,54 persen dengan IHK 130,17 dan terendah di Gorontalo 0,06 persen dengan IHK 121,72. Deflasi hanya terjadi di 4 kota yakni Jayapura sebesar 1,10 persen dengan IHK 126,38; Kupang 0,35 persen dengan IHK 126,97; Merauke 0,09 persen dengan IHK 129,51; serta Maumere 0,05 persen dengan IHK 117,41.(Lihat Tabel 7). Tabel 7 Perbandingan Indeks dan Inflasi/Deflasi Juli 2016 Kota-Kota di Luar Pulau Jawa dan Sumatera (2012=100) KOTA (1)
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32. 33.
IHK (2)
Juli 2016 Inflasi/Deflasi (%) (3)
Singaraja Denpasar Mataram Bima Maumere Kupang Pontianak Singkawang Sampit Palangkaraya Tanjung Banjarmasin Balikpapan Samarinda Tarakan Manado Palu Bulukumba Watampone Makassar Pare-Pare Palopo Kendari Bau-Bau Gorontalo Mamuju Ambon Tual Ternate Manokwari Sorong Merauke Jayapura
132,48 121,29 124,01 129,61 117,41 126,97 134,82 124,91 125,20 121,70 126,48 125,21 129,85 127,25 136,28 125,35 126,02 128,32 119,81 125,56 122,11 123,48 121,65 130,17 121,72 124,53 123,54 138,51 129,79 120,08 125,78 129,51 126,38
0,88 0,51 1,12 0,92 -0,05 -0,35 0,87 0,77 0,49 0,20 1,08 0,56 1,03 0,20 0,30 0,84 0,39 0,09 0,29 1,13 1,31 0,68 0,77 1,54 0,06 0,64 0,50 0,66 1,04 1,16 1,15 -0,09 -1,10
BANGKA BELITUNG
130,24
1,58
11 Berita Resmi Statistik Provinsi Kepulauan Bangka Belitung No. 49/08/19/Th.III, 1Agustus 2016
INFLASI KOMPONEN INTI, HARGA DIATUR PEMERINTAH, DAN BERGEJOLAK Pada Juli 2016 komponen yang harganya diatur pemerintah memberikan andil inflasi 0,88 persen yang searah dengan bulan sebelumnya sebesar 0,16 persen. Begitupun komponen bergejolak memberikan andil inflasi 0,89 persen yang juga searah dengan Juni 2016 dengan andil inflasi sebesar 0,72 persen. Komponen inti memberikan andil inflasi sebesar 0,57 persen yang searah dengan Juni 2016 yang memberikan andil inflasi sebesar 0,58 persen. (Lihat Tabel 8). Tabel 8 DekomposisiLaju dan Andil Inflasi/Deflasi Juni 2016-Juli 2016 Menurut Kelompok Komponen, (2012=100) Juni 2016 Komponen
Juli 2016
IHK
Laju Inflasi/Deflasi
Andil Inflasi/Deflasi
IHK
Laju Inflasi/Deflasi
Andil Inflasi/Deflasi
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
Umum
130.32
1.46
1.46
133.37
2.34
2.34
Harga Diatur Pemerintah
137.91
1.00
0.16
145.50
5.50
0.88
Bergejolak
132.50
3.12
0.72
137.52
3.79
0.89
Inti
127.64
0.97
0.58
128.83
0.93
0.57
(1)
Keterangan: 1) 2) 3)
Komponen Inti: Komponen yang terdiri dari komoditas spesifik yang hanya ada di kota penghitungan Inflasi tersebut. Komponen Harga Diatur Pemerintah: Komponen yang terdiri dari komoditas yang harganya diatur dari pemerintah seperti tarif listrik, tarif air minum, rokok, angkutan laut, angkutan udara, kereta api, BBM, dll Komponen Bergejolak: Komponen yang terdiri dari komoditas yang harganya bersifat tidak stabil/bergejolak seperti beras, sayursayuran, bumbu-bumbuan, minyak goreng, ikan, buah-buahan, dll.
12 Berita Resmi Statistik Provinsi Kepulauan Bangka Belitung No. 49/08/19/Th.III, 1Agustus 2016
IHK DAN INFLASI PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG Berdasarkan angka inflasi dua Kota yakni Pangkalpinang dan Tanjung Pandan (Belitung) yang pada Juli ini masing-masing mengalami inflasi sebesar 1,16 persen dan 2,34 persen, maka didapatkan angka inflasi Provinsi Kepulauan Bangka Belitung sebesar 1,58 persen dengan IHK 130,24. Inflasi pada bulan ini terjadi karena adanya peningkatan harga yang ditunjukkan oleh naikknya indeks di 6
kelompok pengeluaran yakni kelompok bahan makanan sebesar 1,88 persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau sebesar 0,82 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar sebesar 0,29 persen; kelompok sandang sebesar 0,84 persen; kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga sebesar 0,13 persen; serta kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 5,91 persen. Sementara kelompok kesehatan adalah satu-satunya kelompok pengeluaran yang mengalami penurunan indeks yakni sebesar 0,18 persen. Tabel 9 IHK, Laju dan Andil Inflasi/Deflasi Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Juni dan Juli 2016 Menurut Kelompok Pengeluaran (2012=100)
Juni 2016 Komponen
(1)
Juli 2016
IHK
Laju Inflasi/Deflasi
Andil Inflasi/Deflasi
IHK
Laju Inflasi/Deflasi
Andil Inflasi/Deflasi
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
U m u m (Headline)
128,21
1,89
1,89
130,24
1,58
1,58
Bahan Makanan
133,16
5,17
1,37
135,66
1,88
0,52
Makanan Jadi, Minuman, Rokok, dan Tembakau
132,37
1,01
0,20
133,45
0,82
0,16
Perumahan, Air, Listrik, Gas, dan Bahan bakar
124,85
0,25
0,06
125,21
0,29
0,07
Sandang
123,71
2,72
0,14
124,75
0,84
0,04
Kesehatan
125,11
0,72
0,03
124,89
-0,18
-0,01
Pendidikan, Rekreasi, dan Olahraga
129,78
0,07
0,00
129,95
0,13
0,01
Transpor, Komunikasi, dan Jasa Keuangan
121,65
0,72
0,09
128,84
5,91
0,79
13 Berita Resmi Statistik Provinsi Kepulauan Bangka Belitung No. 49/08/19/Th.III, 1Agustus 2016
BPS PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG Informasi lebih lanjut hubungi: Darwis Sitorus, S.Si., M.Si Kepala BPS Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Telepon: 0717-439422 Fax: 0717-439425 Http://babel. bps.go.id
BPS KABUPATEN BELITUNG Informasi lebih lanjut hubungi: Azhar, S.IP Kepala BPS Kabupaten Belitung Jalan Hasan Basri No. 16 Tanjungpandan - Belitung Telp.0719-21065 Fax. 0719-21551 Email:
[email protected]
14 Berita Resmi Statistik Provinsi Kepulauan Bangka Belitung No. 49/08/19/Th.III, 1Agustus 2016